introduction sistem perporosan

2
System perporosan adalah penggerah utama yang terdiri dari peralatan yang diperlukan untuk mengubah tenaga putar yang di hasilkan oleh mesin penggerak utama ke dalam gaya dorong yang di gunakan untuk menggerakan kapal. Propeller merupan elemen system perporosan, yang di gunakan untuk menyalurkan gaya dorong dari propeller ke struktur kapal. System perporosan sebagai penggerak utama memiliki beberapa tugas vital dalam operasi kapal, antara lain: Menyalurkan tenaga dari mesin induk ke propeller. Menyangga alat penggerak. Menyalurkan gaya dorong yang dihasilkan alat penggerak (propulsor ) ke badan kapal. Dapat menerima beban operasi sesaat (transient) seperti kecepatan tinggi saat terjadi maneuver, atau perbalikan putaran yang cepat. Tidak terjadi atau bebas dari getaran. Dapat di gunakan utuk seluruh daerah operasi kapal. System pemeliharaan yang rendah (mudah dan biaya murah). Pada umumnya poros pada kapal di bedakan menjadi 2, berdasarkan letak dari poros tersebut. Yaitu : Line shafting, yaitu poros yang terletak di dalam kapal. Wet shafting, yaitu poros terletak di luar badan kapal (dirancang berbeda, tergantung lokasinya). Bagian poros yang di pasang atau bertemu dengan propeller dinamakan poros propeller (tail shaft). Bagian poros yang melewati stern tube di sebut stern tube shaft, kecuali jika propeller di sangga oleh poros, maka di namakan propeller shaft atau tail shaft. Dan bila ada bagian poros yang

Upload: emma

Post on 04-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SISTEM PERPOROSAN

TRANSCRIPT

Page 1: Introduction Sistem Perporosan

System perporosan adalah penggerah utama yang terdiri dari peralatan yang diperlukan untuk mengubah tenaga putar yang di hasilkan oleh mesin penggerak utama ke dalam gaya dorong yang di gunakan untuk menggerakan kapal.

Propeller merupan elemen system perporosan, yang di gunakan untuk menyalurkan gaya dorong dari propeller ke struktur kapal.

System perporosan sebagai penggerak utama memiliki beberapa tugas vital dalam operasi kapal, antara lain:

Menyalurkan tenaga dari mesin induk ke propeller. Menyangga alat penggerak. Menyalurkan gaya dorong yang dihasilkan alat penggerak (propulsor ) ke badan

kapal. Dapat menerima beban operasi sesaat (transient) seperti kecepatan tinggi saat

terjadi maneuver, atau perbalikan putaran yang cepat. Tidak terjadi atau bebas dari getaran. Dapat di gunakan utuk seluruh daerah operasi kapal. System pemeliharaan yang rendah (mudah dan biaya murah).

Pada umumnya poros pada kapal di bedakan menjadi 2, berdasarkan letak dari poros tersebut. Yaitu :

Line shafting, yaitu poros yang terletak di dalam kapal. Wet shafting, yaitu poros terletak di luar badan kapal (dirancang berbeda,

tergantung lokasinya).

Bagian poros yang di pasang atau bertemu dengan propeller dinamakan poros propeller (tail shaft). Bagian poros yang melewati stern tube di sebut stern tube shaft, kecuali jika propeller di sangga oleh poros, maka di namakan propeller shaft atau tail shaft. Dan bila ada bagian poros yang terletak di antara propeller shaft dan stern tube shaft, maka bagian tersebut dinamakan intermediate outboard shaft.

Bolted flange coupling di gunakan sebagai sambungan poros dengan poros lain. Pada umumnya coupling flange jadi satu dengan porosnya,tetapi jika dibutuhkan akan di tambah dengan removabled coupling (coupling sarung), misalnya stern tube shaft membutuhkan flange pada kedua ujungnya dan membutuhkan selubung tahan korosi dipasang pada poros yang juga digunakan sebagai bantalan.

Kemudian, untuk mengontrok bocor / banjir, sehingga dipasang sekat kedap (watertight bulkhead) di dalam kapal. Dan stuffing box di pasang menembus sekat kedap ini.

Page 2: Introduction Sistem Perporosan

Dan untuk bantalan yaitu di gunakan sebagai penyangga poros agar tetap lurus, antara mesin penggerak utama hingga tempat propeller. Bantalan yang berada di dalam badan kapal memiliki nama yang bermacam-macam, antara lain: line shaft bearing, steady bearing, dan spring bearing. Dan, untuk bantalan yang menyangga bagian poros di luar, dinamakan stern tube bearing, jika berada di dalam stern tube, dan strut bearing, jika terletak di dalam strut.

Gaya dorong propeller di salurkan ke badan kapal dengan sebuah main thrust bearing. Bila mesin utama menggerakkan propeller lewat reduction gear, maka main thrust bearing mungkin diletakkan di depan atau di belakang dari slow speed gear (roda gigi putaran rendah)