iman kepada allh swt
TRANSCRIPT
IMAN KEPADA ALLAH SWT
A. PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percaya atau membenarkan.
Menurut ilmu tauhid, Iman berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam
hati, diikrarkan secara lisan dan direalisasikan dalam perbuatan.
Berdasarkan pengertian itu, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iman kepada
Allah SWT adalah mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai
Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaan-Nya. Kepercayaan tersebut
diyakini dalam hati sanubari, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan
perbuatan aman shaleh.
B. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-ASMA’UL HUSNA
1. Pengertian Al-Asma’ul Husna
Menurut bahasa, Al-Asma’ul Husna artinya nama-nama yang baik. Menurut
istilah tauhid, Al-Asma’ul Husna ialah nama-nama yang baik yang hanya dimiliki
oleh Allah SWT sebagai bukti akan keagungan-Nya. Allah SWT berfirman:
ه بصالتك وال تخاف بها وال ت ن ح ماء أ عوا فله م أيا ما ت لر عوا ه أو لل عوا ت�قل ت� ت� �� ى ت� ت ٱ ت� ت ٱ ت� � ن ت� ٱ ت� ٱ ٱ ت� ٱن ذلك سبيال تغ ب ت�و ت� ١١٠ٱ
110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang
terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan
janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"
Allah SWT juga berfirman:
ملون ن ما كانوا ي ز مئه سي حدون في أ ذين ي ل عوه به وذروا نى ف ح ماء أ ه ت�ولل ت� ت� ۦى ت� ت ٱ ن� ت� ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ١٨٠
180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya
dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka
akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
Nama-nama Allah SWT yang termasuk Al-Asma’ul Husna ada sembilan puluh
sembilan nama. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Allah itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa
menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya). Ia masuk syurga.
Sesungguhnya Allah itu mahaganjil (tidak genap) dan senang sekali sesuatu
yang ganjil” (H.R Ibnu Majah)
2. Penjelasan sepuluh sifat Allah dalam Al-Asma’ul Husa
Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan segala
isinya, Yang Maha Esa dalam Zat-Nya. Maksud Zat Allah SWT hanya satu,
tidak dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih.
Sifat Allah SWT dalam Al-Asma’ul Husa antara lain sepuluh sifat berikut:
a. Ar-Rahman
Allah SWT bernama Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) karena Dia
melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, tanpa pandang
bulu. Lafal Ar-Rahman Allah SWT tercantum antara lain dalam Surah
Al-Baqarah ayat 163 dan pada Surah Al Fatihah ayat 3 Allah SWT
berfirman:
حيم لر من ٱلر ت� ٣ٱ3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
b. Ar-Rahim
Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah SWT terdapat dalam
nama-Nya Ar-Rahim. Sifat Ar-Rahim Allah SWT selalu dilimpahkan kepada
seluruh hambaNya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal. Bukan
saja dalam hidup di dunia tetapi kuga dalam hidup dialam kubur dan alam
akhirat.
c. Al-Quddus
Sifat ini terdapat pada nama Allah SWT Al-Quddus (Mahasuci). Allah SWT
berfirman:
حكيم عزيز قدوس ملك ض أ موت وما في لس ه ما في ح لل تيسب ٱ ت ٱ ت ٱ ت ٱ ت� ت ٱ ١ٱ1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana
d. As-Salam
Sifat ini terdapat pada nama Allah SWt “As-Salam” (Mahasejahtera). Dalil
naqli bahwa Allah SWT Mahasuci adalah Al-Qur’an Surah Al-Hasyr 59:23.
Allah SWT berfirman:
متكب ار جب عزيز من مه من م لم لس قدوس ملك لذي ال إله إال هو ه لل ��هو ى ت ٱ ت ٱ ت ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ ٱ ت ٱ ت ٱ ٱ ٱركون لله عما ي حن ت�س ٱ ٢٣ت�
23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara,
Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan,
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan
e. Al-Mu’min
Dalil naqli bahwa Allah SWT bernama Al-Mu’min (Yang Maha Memberikan
Keamanan atau Yang Maha Terpercaya) adalah Al-Qur’an Surah
Al-Hasyr 59: 23
Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Terpercaya atau Maha Dipercaya.
Ayat-ayat Al-Qur’an mencantumkan tentang Wa’dun yakni janji-janji baik dari
Allah SWT bahwa dia akan memasukkan manusia yang ketika di dunianya
senantiasa mentaati Allah SWT dan Rasulnya, ke dalam surga-Nya di alam
akhirat. Adapula ayat-ayat Al-Qur’an tentang wa’di yakni ancamanNya
bahwa Dia akan mencampakkan ke dalam neraka di alam akhirat kelak,
manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan Rasulnya.
Wa’dun dan Wa’id Allah SWT tersebut pasti akan ditepati-Nya karena Ia
adalah Tuhan Yang maha Terpercaya.
f. Al Adlu
Salah satu nama Allah yang termasuk Al-Asma’ul Husna ialah Al Adlu yang
berarti Maha Adil dan sangat sempurna keadilan-Nya. Tidak ada zat selain
Allah SWT yang memiliki keadilan sama dengan Allah SWT, apalagi
melebihi-Nya. Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempat yang
semestinya. Allah SWT Maha Adil karena Dia selalu menempatkan sesuatu
pada tempatnya yang semestinya. Sesuai dengan keadilan-Nya yang
Mahasempurna. Allah berfirman:
هى بى وي ق QQاي ذي ن وإيت QQس إ ل و ع مر ب ه ي لل ت�إن ت� ت ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ �� ت ٱ ۞ رون تذك ك لعل يعظك ب منكر و شاء و ف ت�عن ت� �� ى �ت ت ٱ ت ٱ ت� ت ٩٠ٱ90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran
g. Al-Gaffar
Menurut pengertian bahasa, Al-Gaffar berarti Yang Maha Pengampun Allah
SWT bernama Al-Gaffar sebab Allah SWT Yang Maha Pengampun yang
memiliki kebebasan penuh untuk memberikan ampunan dosa kepada
hamba yang dikehendaki-Nya, Allah SWT berfirman:
غفر عزيز نهما ض وما ب أ موت و لس ترب ٱ ت ٱ ت� ت� ت ٱ ٦٦ٱ66. Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun
Manusia dalam hidupnya di dunia ini tidak luput dari dosa, Baik dosa yang
ditimbulkan karena tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang wajib
maupun dosa yang disebabkan karena melanggar larangan-Nya yang
haram. Allah SWT tentu akan mengampuni dosa hamba-Nya, apabila
hamba-Nya itu mohon ampun kepada-Nya dan betul-betul bertobat.
Sedangkan syarat-syarat bertobat adalah sebagai berikut:
- Harus menghentikan perbuatan maksiatnya (dosanya)
- Menyesali perbuatan dosa yang telah terlanjur dilakukannya
- Bertekat untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya dan tekat itu
langsung dilaksanakan, seseorang yang berulang kali berbuat dosa
setelah bertobat dari dosa, tidak dianggap bertobat yang sebenarnya,
bahkan dianggap mempermainkan Tuhan.
- Membaca istigfar dengan khusyuk dan benar-benar minta ampun dalam
hatinya. Bila dosanya berhubungan hak Allah SWT, hendak meng
qada’nya .sedangkan yang berhubungan dengan hak orang lain,
hendaklah mengembalikan hak orang lain tersebut dan mohon maaf atas
kesalahannya.
h. Al-Hakim
Menurut pengertian bahasa Al-Hakim berarti Yang Mahabijaksana. Allah
SWT bernama Al-Hakim sebab Allah SWT itu Mahabijaksana, tidak ada zat
selain Allah SWT yang memiliki kebijaksanaan sama dengan-Nya, apalagi
melebihi-Nya. Firman allah SWT:
جعون نا ال ت إل ك عبثا وأن نك ما خل أن ت ت�أفحس ت� ت� ت� ت� ت� ١١٥ت�115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami
i. Al-Malik
Allah SWT bernama Al-Malik yang artinya Maha Merajai. Tidak ada raja
yang memiliki kedudukan dan kekuasaan yang sama dengan Allah SWT.
Apalagi melebihi. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Tinggi dan raja yang
sebenarnya, yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai
dengan kehendak-Nya sendiri. Allah SWT berfirman:
كريم ش ع ح ال إله إال هو رب ملك ه لل تفتعلى ٱ ت� ت ٱ � � ن ت ٱ ت ٱ ١١٦ٱ116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan
selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ´Arsy yang mulia
j. Al-Hasib
Allah SWT bernama Al-Hisab artinya Maha Menjamin, yakni memberikan
jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Manusia dalam hidupnya di
dunia ini mempunyai banyak kebutuhan, seperti kebutuhan akan makanan,
minuman, pakaian, dan kebutuhan yang lainnya. Allah SWT berfirman:
ن إال ما سعى إنس س ل ت وأن ل ف يرى ٣٩ت� يه س ت� وأن س ۥ ٤٠ت�39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya
40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)
C. PERILAKU ORANG BERIMAN TERHADAP 10 SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-
ASMA’UL HUSNA
1. Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang
Allah SWT bernama Ar-Rahman (Maha pengasih, pemberi kenikmatan yang
agung-agung, pengasih di dunia). Di alam dunia ini Allah SWT telah berbuat
baik kepada seluruh makhlukNya, khususnya umat manusia. Setiap manusia
yang hidup di dunia, muslim atau kafir, bertakwa kepada Allah SWT atau
durhaka kepadaNya, tentu akan merasakan kebaikan Allah SWT.
Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang terbaik budi
pekertinya (HR. Tirmizi).
Do’a agar memperoleh kasih sayang Allah SWT:
“Limpahkanlah kasih sayang kepada kami ya Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang”
2. Berusaha menjadi Mukmin yang Bertaqwa
Allah SWT bernama Ar Rahim (Maha Penyayang, pemberi kenikmatan yang
pelik-pelik, dan Penyayang di Akhirat). Allah SWT juga adalah Maliki
Yaumiddin, yakni yang merajai hari pembalasan. Di alam akhirat kelak keadilan
Alla hSWT akan ditegakkan, setiap manusia yang ketika di dunianya betul-betul
bertakwa tentu akan ditempatkan di surga yang penuh dengan berbagai macam
kenikmatan. Sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka pada Allah
SWT dan banyak berbuat dosa tentu akan ditempatkan di neraka yang penuh
dengna berbagai macam siksaan.
3. Memelihara Kesucian Diri
Setiap orang beriman wajib menjadikan Allah SWT, yang terdapat pada nama-
Nya Al-Quddus (Mahasuci) sebagai petunjuk jalan agar ia mampu
mempertahankan kesucian dirinya dari segala noda dan dosa. Karena setiap
manusia pada waktu lahir ke dunia berada dalam keadaan fitri, yakni suci dari
segala dosa. Allah SWT berfirman:
ىها لح من زك ت" ق أ ىها ٩ت� ١٠ت� وق خاب من دس9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
4. Menjaga Keselamatan Diri dan Orang Lain
Setiap muslim/muslimah wajib menjadikan sifat Allah SWT yang terdapat pada
nama-Nya As-Salam (Mahasejahtera) sebagai petunjuk jalan agar ia senantiasa
berdo’a dan berusaha untuk keselamatan dan kesejahteraan dirinya dan orang
lain di dunia maupun di akhirat.
Bahwa islam menghendaki agar setiap mulism/muslimah berdo’a dan berusaha
untuk keselamatan dirinya dan orang lain tercantum dalam doa tasyahud dalam
salat yaitu:
“Keselamatan atau kesejahteraan semoga Allah SWT limpahkan kepada kami
dan ham-hambaNya yang saleh
5. Menjadi Orang yang Terpercaya dan Dapat memberikan Rasa Aman kepada
Sesama
Setiap muslim/muslimah wajib menjadikan sifat Allah SWT yang terdapat pada
nama-Nya Al Mu’minu (Maha Terpercaya dan Maha Memberikan Keamanan)
sebagai pedoman bersikap.
Muslim/Muslimah yang menjadikan sifat Allah SWT tersebut sebagai penunjuk
jalan, tentu akan berusaha menjadi orang yang terpercaya dengan cara
senantiasa bersikap dan berprilaku jujur, tidak suka berdusta, senantiasa
memelihara amanat, tidak pernah berkhianat, dan senantiasa memenuhi janji.
Selain itu ia akan berusaha memberikan rasa aman kepada sesama dengan
cara antara lain: tidak berperilaku jahat yang mengganggu keamanan atau
kesentosaan sesama, mencegah orang lain dari berperilaku yang dapat
mengganggu keamanan sesama.
6. Berperilaku Adil
Muslim/Muslimah yang menghayati sifatAllah SWT yang terdapat pada nama-
Nya Al’Adlu (yang Mahaadil), tentu akan berusaha agar senantiasa berperilaku
adil dan meninggalkan perbuatan zalim (aniaya).
7. Berusaha menjadi Orang yang Pemaaf
Salah satu nama Allah SWT yang termasuk Al-Asma’ul Husna ialah Al Gaffar
yang berarti Maha Pengampun. Alla hSWT tentu akan memaafkan dan
mengampuni dosa manusia, apabila manusia yang berbuat salah dan dosa itu
betul-betul mohon ampun kepada Allah SWT serta bertaubat.
“Tidaklah seseorang memaafkan, melainkan Allah tambah kemuliaannya”
(HR. Muslim)
8. Berperilaku Bijaksana
Setiap muslim/muslimah yang menghayati sifat-sifat Allah SWT yang
terkandung dalam namanya “Al-Hakim” (Mahabijaksana) akan senantiasa
bersikap dan berperilaku bijaksana.
Seseorang yang bijaksana biasanya berpikiran tajam, berwawasan luas,
senantiasa cermat dan teliti saat menghadapi kesulitan sehingga terhindar dari
perilaku buruk yang merugikan.
9. Menjadi pemimpin yang Baik
Rasulullah bersabda:
Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang
kepemimpinannya (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang sudah balig
dan berakal sehat adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan, paling tidak
terhadap dirinya. Selain itu,mungkin saja ia juga pemimpin bagi orang lain dan
masyarakat serta memiliki kekuasaan terhadap mereka. Misalnya, suami
menjadi pemimpin keluarganya, lurah, camat, bupati, gubernur, dan presiden
menjadi pemimpin masyarakat yang berada di wilayah kekuasaannya.
10.Ber-Muhasabah (Intropeksi Diri)
Orang beriman yang menjadikan sifat Allah SWT yang terkandung dalam nama-
Nya Al-Hasib (Maha Pembuat Perhitungan) sebagai penunjuk jalan. Tentu ia
akan selalu mengadakan perhitungan terhadap semua sikap perilakunya yang
sedang dan sudah dilakukan (intropeksi diri).