iman kepada allh swt

11
IMAN KEPADA ALLAH SWT A. PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut ilmu tauhid, Iman berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan dan direalisasikan dalam perbuatan. Berdasarkan pengertian itu, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iman kepada Allah SWT adalah mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaan-Nya. Kepercayaan tersebut diyakini dalam hati sanubari, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan aman shaleh. B. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-ASMA’UL HUSNA 1. Pengertian Al-Asma’ul Husna Menurut bahasa, Al-Asma’ul Husna artinya nama-nama yang baik. Menurut istilah tauhid, Al-Asma’ul Husna ialah nama-nama yang baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT sebagai bukti akan keagungan-Nya. Allah SWT berfirman: َ نۡ يَ بِ غ َ تۡ ب ٱَ ا و َ هِ بۡ تِ ف اَ خُ ت اَ لَ وَ " كِ ابَ لَ صِ بۡ ر َ هۡ جَ ت اَ لَ و ٰ ىَ نۡ سُ حۡ ل ٱُ ء3 اَ مۡ سَ 6 اۡ ل ٱُ ه َ لَ فْ وٱُ عۡ د َ ا ت َ ّ ا م ٗ ّ C تَ 6 ٱ َ نٰ َ مۡ حَ ّ ر ل ٱْ وٱ ُ عۡ د ٱِ وَ 6 ٱَ َ ّ ٱْ وٱ ُ عۡ د ٱِ ل ُ ف اٗ لC يِ L بَ سَ " كِ لٰ َ د١١٠ 110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" Allah SWT juga berfirman:

Upload: sahrul-aza-hati

Post on 12-Feb-2017

336 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Iman kepada allh swt

IMAN KEPADA ALLAH SWT

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percaya atau membenarkan.

Menurut ilmu tauhid, Iman berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam

hati, diikrarkan secara lisan dan direalisasikan dalam perbuatan.

Berdasarkan pengertian itu, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iman kepada

Allah SWT adalah mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai

Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kesempurnaan-Nya. Kepercayaan tersebut

diyakini dalam hati sanubari, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan

perbuatan aman shaleh.

B. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-ASMA’UL HUSNA

1. Pengertian Al-Asma’ul Husna

Menurut bahasa, Al-Asma’ul Husna artinya nama-nama yang baik. Menurut

istilah tauhid, Al-Asma’ul Husna ialah nama-nama yang baik yang hanya dimiliki

oleh Allah SWT sebagai bukti akan keagungan-Nya. Allah SWT berfirman:

ه بصالتك وال تخاف بها وال ت ن ح ماء أ عوا فله م أيا ما ت لر عوا ه أو لل عوا ت�قل ت� ت� �� ى ت� ت ٱ ت� ت ٱ ت� � ن ت� ٱ ت� ٱ ٱ ت� ٱن ذلك سبيال تغ ب ت�و ت� ١١٠ٱ

110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang

mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang

terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan

janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"

Allah SWT juga berfirman:

ملون ن ما كانوا ي ز مئه سي حدون في أ ذين ي ل عوه به وذروا نى ف ح ماء أ ه ت�ولل ت� ت� ۦى ت� ت ٱ ن� ت� ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ١٨٠

180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya

dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang

menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka

akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan

Nama-nama Allah SWT yang termasuk Al-Asma’ul Husna ada sembilan puluh

sembilan nama. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Page 2: Iman kepada allh swt

“Allah itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa

menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya). Ia masuk syurga.

Sesungguhnya Allah itu mahaganjil (tidak genap) dan senang sekali sesuatu

yang ganjil” (H.R Ibnu Majah)

2. Penjelasan sepuluh sifat Allah dalam Al-Asma’ul Husa

Allah SWT adalah Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta dan segala

isinya, Yang Maha Esa dalam Zat-Nya. Maksud Zat Allah SWT hanya satu,

tidak dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih.

Sifat Allah SWT dalam Al-Asma’ul Husa antara lain sepuluh sifat berikut:

a. Ar-Rahman

Allah SWT bernama Ar-Rahman (Yang Maha Pemurah) karena Dia

melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, tanpa pandang

bulu. Lafal Ar-Rahman Allah SWT tercantum antara lain dalam Surah

Al-Baqarah ayat 163 dan pada Surah Al Fatihah ayat 3 Allah SWT

berfirman:

حيم لر من ٱلر ت� ٣ٱ3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

b. Ar-Rahim

Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah SWT terdapat dalam

nama-Nya Ar-Rahim. Sifat Ar-Rahim Allah SWT selalu dilimpahkan kepada

seluruh hambaNya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal. Bukan

saja dalam hidup di dunia tetapi kuga dalam hidup dialam kubur dan alam

akhirat.

c. Al-Quddus

Sifat ini terdapat pada nama Allah SWT Al-Quddus (Mahasuci). Allah SWT

berfirman:

حكيم عزيز قدوس ملك ض أ موت وما في لس ه ما في ح لل تيسب ٱ ت ٱ ت ٱ ت ٱ ت� ت ٱ ١ٱ1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang

ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana

d. As-Salam

Page 3: Iman kepada allh swt

Sifat ini terdapat pada nama Allah SWt “As-Salam” (Mahasejahtera). Dalil

naqli bahwa Allah SWT Mahasuci adalah Al-Qur’an Surah Al-Hasyr 59:23.

Allah SWT berfirman:

متكب ار جب عزيز من مه من م لم لس قدوس ملك لذي ال إله إال هو ه لل ��هو ى ت ٱ ت ٱ ت ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ ٱ ت ٱ ت ٱ ٱ ٱركون لله عما ي حن ت�س ٱ ٢٣ت�

23. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang

Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara,

Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan,

Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan

e. Al-Mu’min

Dalil naqli bahwa Allah SWT bernama Al-Mu’min (Yang Maha Memberikan

Keamanan atau Yang Maha Terpercaya) adalah Al-Qur’an Surah

Al-Hasyr 59: 23

Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Terpercaya atau Maha Dipercaya.

Ayat-ayat Al-Qur’an mencantumkan tentang Wa’dun yakni janji-janji baik dari

Allah SWT bahwa dia akan memasukkan manusia yang ketika di dunianya

senantiasa mentaati Allah SWT dan Rasulnya, ke dalam surga-Nya di alam

akhirat. Adapula ayat-ayat Al-Qur’an tentang wa’di yakni ancamanNya

bahwa Dia akan mencampakkan ke dalam neraka di alam akhirat kelak,

manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan Rasulnya.

Wa’dun dan Wa’id Allah SWT tersebut pasti akan ditepati-Nya karena Ia

adalah Tuhan Yang maha Terpercaya.

f. Al Adlu

Salah satu nama Allah yang termasuk Al-Asma’ul Husna ialah Al Adlu yang

berarti Maha Adil dan sangat sempurna keadilan-Nya. Tidak ada zat selain

Allah SWT yang memiliki keadilan sama dengan Allah SWT, apalagi

melebihi-Nya. Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempat yang

semestinya. Allah SWT Maha Adil karena Dia selalu menempatkan sesuatu

pada tempatnya yang semestinya. Sesuai dengan keadilan-Nya yang

Mahasempurna. Allah berfirman:

هى بى وي ق QQاي ذي ن وإيت QQس إ ل و ع مر ب ه ي لل ت�إن ت� ت ٱ ت� ت ٱ ت� ت ٱ �� ت ٱ ۞ رون تذك ك لعل يعظك ب منكر و شاء و ف ت�عن ت� �� ى �ت ت ٱ ت ٱ ت� ت ٩٠ٱ90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat

kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari

Page 4: Iman kepada allh swt

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran

kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran

g. Al-Gaffar

Menurut pengertian bahasa, Al-Gaffar berarti Yang Maha Pengampun Allah

SWT bernama Al-Gaffar sebab Allah SWT Yang Maha Pengampun yang

memiliki kebebasan penuh untuk memberikan ampunan dosa kepada

hamba yang dikehendaki-Nya, Allah SWT berfirman:

غفر عزيز نهما ض وما ب أ موت و لس ترب ٱ ت ٱ ت� ت� ت ٱ ٦٦ٱ66. Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha

Perkasa lagi Maha Pengampun

Manusia dalam hidupnya di dunia ini tidak luput dari dosa, Baik dosa yang

ditimbulkan karena tidak melaksanakan perintah Allah SWT yang wajib

maupun dosa yang disebabkan karena melanggar larangan-Nya yang

haram. Allah SWT tentu akan mengampuni dosa hamba-Nya, apabila

hamba-Nya itu mohon ampun kepada-Nya dan betul-betul bertobat.

Sedangkan syarat-syarat bertobat adalah sebagai berikut:

- Harus menghentikan perbuatan maksiatnya (dosanya)

- Menyesali perbuatan dosa yang telah terlanjur dilakukannya

- Bertekat untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya dan tekat itu

langsung dilaksanakan, seseorang yang berulang kali berbuat dosa

setelah bertobat dari dosa, tidak dianggap bertobat yang sebenarnya,

bahkan dianggap mempermainkan Tuhan.

- Membaca istigfar dengan khusyuk dan benar-benar minta ampun dalam

hatinya. Bila dosanya berhubungan hak Allah SWT, hendak meng

qada’nya .sedangkan yang berhubungan dengan hak orang lain,

hendaklah mengembalikan hak orang lain tersebut dan mohon maaf atas

kesalahannya.

h. Al-Hakim

Menurut pengertian bahasa Al-Hakim berarti Yang Mahabijaksana. Allah

SWT bernama Al-Hakim sebab Allah SWT itu Mahabijaksana, tidak ada zat

selain Allah SWT yang memiliki kebijaksanaan sama dengan-Nya, apalagi

melebihi-Nya. Firman allah SWT:

جعون نا ال ت إل ك عبثا وأن نك ما خل أن ت ت�أفحس ت� ت� ت� ت� ت� ١١٥ت�115. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan

kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan

kepada Kami

Page 5: Iman kepada allh swt

i. Al-Malik

Allah SWT bernama Al-Malik yang artinya Maha Merajai. Tidak ada raja

yang memiliki kedudukan dan kekuasaan yang sama dengan Allah SWT.

Apalagi melebihi. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Tinggi dan raja yang

sebenarnya, yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai

dengan kehendak-Nya sendiri. Allah SWT berfirman:

كريم ش ع ح ال إله إال هو رب ملك ه لل تفتعلى ٱ ت� ت ٱ � � ن ت ٱ ت ٱ ١١٦ٱ116. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan

selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ´Arsy yang mulia

j. Al-Hasib

Allah SWT bernama Al-Hisab artinya Maha Menjamin, yakni memberikan

jaminan kecukupan kepada seluruh hamba-Nya. Manusia dalam hidupnya di

dunia ini mempunyai banyak kebutuhan, seperti kebutuhan akan makanan,

minuman, pakaian, dan kebutuhan yang lainnya. Allah SWT berfirman:

ن إال ما سعى إنس س ل ت وأن ل ف يرى ٣٩ت� يه س ت� وأن س ۥ ٤٠ت�39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya

40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)

C. PERILAKU ORANG BERIMAN TERHADAP 10 SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-

ASMA’UL HUSNA

1. Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang

Allah SWT bernama Ar-Rahman (Maha pengasih, pemberi kenikmatan yang

agung-agung, pengasih di dunia). Di alam dunia ini Allah SWT telah berbuat

baik kepada seluruh makhlukNya, khususnya umat manusia. Setiap manusia

yang hidup di dunia, muslim atau kafir, bertakwa kepada Allah SWT atau

durhaka kepadaNya, tentu akan merasakan kebaikan Allah SWT.

Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang terbaik budi

pekertinya (HR. Tirmizi).

Do’a agar memperoleh kasih sayang Allah SWT:

Page 6: Iman kepada allh swt

“Limpahkanlah kasih sayang kepada kami ya Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang”

2. Berusaha menjadi Mukmin yang Bertaqwa

Allah SWT bernama Ar Rahim (Maha Penyayang, pemberi kenikmatan yang

pelik-pelik, dan Penyayang di Akhirat). Allah SWT juga adalah Maliki

Yaumiddin, yakni yang merajai hari pembalasan. Di alam akhirat kelak keadilan

Alla hSWT akan ditegakkan, setiap manusia yang ketika di dunianya betul-betul

bertakwa tentu akan ditempatkan di surga yang penuh dengan berbagai macam

kenikmatan. Sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka pada Allah

SWT dan banyak berbuat dosa tentu akan ditempatkan di neraka yang penuh

dengna berbagai macam siksaan.

3. Memelihara Kesucian Diri

Setiap orang beriman wajib menjadikan Allah SWT, yang terdapat pada nama-

Nya Al-Quddus (Mahasuci) sebagai petunjuk jalan agar ia mampu

mempertahankan kesucian dirinya dari segala noda dan dosa. Karena setiap

manusia pada waktu lahir ke dunia berada dalam keadaan fitri, yakni suci dari

segala dosa. Allah SWT berfirman:

ىها لح من زك ت" ق أ ىها ٩ت� ١٠ت� وق خاب من دس9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu

10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya

4. Menjaga Keselamatan Diri dan Orang Lain

Setiap muslim/muslimah wajib menjadikan sifat Allah SWT yang terdapat pada

nama-Nya As-Salam (Mahasejahtera) sebagai petunjuk jalan agar ia senantiasa

berdo’a dan berusaha untuk keselamatan dan kesejahteraan dirinya dan orang

lain di dunia maupun di akhirat.

Bahwa islam menghendaki agar setiap mulism/muslimah berdo’a dan berusaha

untuk keselamatan dirinya dan orang lain tercantum dalam doa tasyahud dalam

salat yaitu:

“Keselamatan atau kesejahteraan semoga Allah SWT limpahkan kepada kami

dan ham-hambaNya yang saleh

5. Menjadi Orang yang Terpercaya dan Dapat memberikan Rasa Aman kepada

Sesama

Page 7: Iman kepada allh swt

Setiap muslim/muslimah wajib menjadikan sifat Allah SWT yang terdapat pada

nama-Nya Al Mu’minu (Maha Terpercaya dan Maha Memberikan Keamanan)

sebagai pedoman bersikap.

Muslim/Muslimah yang menjadikan sifat Allah SWT tersebut sebagai penunjuk

jalan, tentu akan berusaha menjadi orang yang terpercaya dengan cara

senantiasa bersikap dan berprilaku jujur, tidak suka berdusta, senantiasa

memelihara amanat, tidak pernah berkhianat, dan senantiasa memenuhi janji.

Selain itu ia akan berusaha memberikan rasa aman kepada sesama dengan

cara antara lain: tidak berperilaku jahat yang mengganggu keamanan atau

kesentosaan sesama, mencegah orang lain dari berperilaku yang dapat

mengganggu keamanan sesama.

6. Berperilaku Adil

Muslim/Muslimah yang menghayati sifatAllah SWT yang terdapat pada nama-

Nya Al’Adlu (yang Mahaadil), tentu akan berusaha agar senantiasa berperilaku

adil dan meninggalkan perbuatan zalim (aniaya).

7. Berusaha menjadi Orang yang Pemaaf

Salah satu nama Allah SWT yang termasuk Al-Asma’ul Husna ialah Al Gaffar

yang berarti Maha Pengampun. Alla hSWT tentu akan memaafkan dan

mengampuni dosa manusia, apabila manusia yang berbuat salah dan dosa itu

betul-betul mohon ampun kepada Allah SWT serta bertaubat.

“Tidaklah seseorang memaafkan, melainkan Allah tambah kemuliaannya”

(HR. Muslim)

8. Berperilaku Bijaksana

Setiap muslim/muslimah yang menghayati sifat-sifat Allah SWT yang

terkandung dalam namanya “Al-Hakim” (Mahabijaksana) akan senantiasa

bersikap dan berperilaku bijaksana.

Seseorang yang bijaksana biasanya berpikiran tajam, berwawasan luas,

senantiasa cermat dan teliti saat menghadapi kesulitan sehingga terhindar dari

perilaku buruk yang merugikan.

9. Menjadi pemimpin yang Baik

Rasulullah bersabda:

Page 8: Iman kepada allh swt

Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang

kepemimpinannya (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang sudah balig

dan berakal sehat adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan, paling tidak

terhadap dirinya. Selain itu,mungkin saja ia juga pemimpin bagi orang lain dan

masyarakat serta memiliki kekuasaan terhadap mereka. Misalnya, suami

menjadi pemimpin keluarganya, lurah, camat, bupati, gubernur, dan presiden

menjadi pemimpin masyarakat yang berada di wilayah kekuasaannya.

10.Ber-Muhasabah (Intropeksi Diri)

Orang beriman yang menjadikan sifat Allah SWT yang terkandung dalam nama-

Nya Al-Hasib (Maha Pembuat Perhitungan) sebagai penunjuk jalan. Tentu ia

akan selalu mengadakan perhitungan terhadap semua sikap perilakunya yang

sedang dan sudah dilakukan (intropeksi diri).