imam abu hanifah rahimahullah

Upload: mrlobbo

Post on 14-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    1/18

    Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    Sejarah Singkat Imam Hanafi

    Imam Abu Hanifah An-Numan bin Tsabit al-Kufiy merupakan orang yang faqih di negeri Irak,

    salah satu imam dari kaum muslimin, pemimpin orang-orang alim, salah seorang yang mulia darikalangan ulama dan salah satu imam dari empat imam yang memiliki madzhab. Di kalangan

    umat Islam, beliau lebih dikenal dengan nama Imam Hanafi.

    Nasab dan Kelahirannya bin Tsabit bin Zuthi (ada yang mengatakan Zutha) At-Taimi Al-Kufi

    Beliau adalah Abu Hanifah An-Numan Taimillah bin Tsalabah. Beliau berasal dari keturunan

    bangsa persi. Beliau dilahirkan pada tahun 80 H pada masa shigharus shahabah dan para ulamaberselisih pendapat tentang tempat kelahiran Abu Hanifah, menurut penuturan anaknya Hamad

    bin Abu Hadifah bahwa Zuthi berasal dari kota Kabul dan dia terlahir dalam keadaan Islam.

    Adapula yang mengatakan dari Anbar, yang lainnya mengatakan dari Turmudz dan yang lainnya

    lagi mengatakan dari Babilonia.

    Perkembangannya

    Ismail bin Hamad bin Abu Hanifah cucunya menuturkan bahwa dahulu Tsabit ayah Abu Hanifahpergi mengunjungi Ali Bin Abi Thalib, lantas Ali mendoakan keberkahan kepadanya pada

    dirinya dan keluarganya, sedangkan dia pada waktu itu masih kecil, dan kami berharap Allah

    subhanahu wa taala mengabulkan doa Ali tersebut untuk kami. Dan Abu Hanifah At-Taimi

    biasa ikut rombongan pedagang minyak dan kain sutera, bahkan dia punya toko untuk berdagangkain yang berada di rumah Amr bin Harits.

    Abu Hanifah itu tinggi badannya sedang, memiliki postur tubuh yang bagus, jelas dalamberbicara, suaranya bagus dan enak didengar, bagus wajahnya, bagus pakaiannya dan selalu

    memakai minyak wangi, bagus dalam bermajelis, sangat kasih sayang, bagus dalam pergaulan

    bersama rakan-rakannya, disegani dan tidak membicarakan hal-hal yang tidak berguna.

    Beliau disibukkan dengan mencari atsar/hadits dan juga melakukan rihlah untuk mencari hal itu.Dan beliau ahli dalam bidang fiqih, mempunyai kecermatan dalam berpendapat, dan dalam

    permasalahan-permasalahan yang samar/sulit maka kepada beliau akhir penyelesaiannya.

    Beliau sempat bertemu dengan Anas bin Malik tatkala datang ke Kufah dan belajar kepadanya,

    beliau juga belajar dan meriwayat dari ulama lain seperti Atha bin Abi Rabbah yang merupakan

    syaikh besarnya, Asy-Syabi, Adi bin Tsabit, Abdurrahman bin Hurmuj al-Araj, Amru binDinar, Thalhah bin Nafi, Nafi Maula Ibnu Umar, Qotadah bin Diamah, Qois bin Muslim,Abdullah bin Dinar, Hamad bin Abi Sulaiman guru fiqihnya, Abu Jafar Al-Baqir, Ibnu Syihab

    Az-Zuhri, Muhammad bin Munkandar, dan masih banyak lagi. Dan ada yang meriwayatkan

    bahwa beliau sempat bertemu dengan 7 sahabat.

    Beliau pernah bercerita, tatkala pergi ke kota Bashrah, saya optimis kalau ada orang yang

    bertanya kepadaku tentang sesuatu apapun saya akan menjawabnya, maka tatkala diantara

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    2/18

    mereka ada yang bertanya kepadaku tentang suatu masalah lantas saya tidak mempunyai

    jawabannya, maka aku memutuskan untuk tidak berpisah dengan Hamad sampai dia meninggal,

    maka saya bersamanya selama 10 tahun.

    Pada masa pemerintahan Marwan salah seorang raja dari Bani Umayyah di Kufah, beliau

    didatangi Hubairoh salah satu anak buah raja Marwan meminta Abu Hanifah agar menjadi Qodhi(hakim) di Kufah akan tetapi beliau menolak permintaan tersebut, maka beliau dihukum cambuk

    sebanyak 110 kali (setiap harinya dicambuk 10 kali), tatkala dia mengetahui keteguhan Abu

    Hanifah maka dia melepaskannya.

    Adapun orang-orang yang belajar kepadanya dan meriwayatkan darinya diantaranya adalah

    sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Abul Hajaj di dalam Tahdzibnya berdasarkan abjaddiantaranya Ibrahin bin Thahman seorang alim dari Khurasan, Abyadh bin Al-Aghar bin Ash-

    Shabah, Ishaq al-Azroq, Asar bin Amru Al-Bajali, Ismail bin Yahya Al-Sirafi, Al-Harits bin

    Nahban, Al-Hasan bin Ziyad, Hafsh binn Abdurrahman al-Qadhi, Hamad bin Abu Hanifah,

    Hamzah temannya penjual minyak wangi, Dawud Ath-Thai, Sulaiman bin Amr An-Nakhai,

    Suaib bin Ishaq, Abdullah ibnul Mubarok, Abdul Aziz bin Khalid at-Turmudzi, Abdul karim binMuhammad al-Jurjani, Abdullah bin Zubair al-Qurasy, Ali bin Zhibyan al-Qodhi, Ali bin Ashim,

    Isa bin Yunus, Abu Nuaim, Al-Fadhl bin Musa, Muhammad bin Bisyr, Muhammad bin HasanAssaibani, Muhammad bin Abdullah al-Anshari, Muhammad bin Qoshim al-Asadi, Numan bin

    Abdus Salam al-Asbahani, Waki bin Al-Jarah, Yahya bin Ayub Al-Mishri, Yazid bin Harun,

    Abu Syihab Al-Hanath Assamaqondi, Al-Qodhi Abu Yusuf, dan lain-lain.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    3/18

    Penilaian para ulama terhadap Abu Hanifah

    Berikut ini beberapa penilaian para ulama tentang Abu Hanifah, diantaranya:

    1. Yahya bin Main berkata, Abu Hanifah adalah orang yang tsiqoh, dia tidak membicarakan

    hadits kecuali yang dia hafal dan tidak membicarakan apa-apa yang tidak hafal. Dan dalamwaktu yang lain beliau berkata, Abu Hanifah adalah orang yang tsiqoh di dalam hadits. Dan

    dia juga berkata, Abu hanifah laa basa bih, dia tidak berdusta, orang yang jujur, tidak tertuduh

    dengan berdusta, .

    2. Abdullah ibnul Mubarok berkata, Kalaulah Allah subhanahu wa taala tidak menolong sayamelalui Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri maka saya hanya akan seperti orang biasa. Dan

    beliau juga berkata, Abu Hanifah adalah orang yang paling faqih. Dan beliau juga pernah

    berkata, Aku berkata kepada Sufyan Ats-Tsauri, Wahai Abu Abdillah, orang yang paling jauh

    dari perbuatan ghibah adalah Abu Hanifah, saya tidak pernah mendengar beliau berbuat ghibahmeskipun kepada musuhnya kemudian beliau menimpali Demi Allah, dia adalah orang yang

    paling berakal, dia tidak menghilangkan kebaikannya dengan perbuatan ghibah. Beliau jugaberkata, Aku datang ke kota Kufah, aku bertanya siapakah orang yang paling wara di kota

    Kufah? Maka mereka penduduk Kufah menjawab Abu Hanifah. Beliau juga berkata, Apabilaatsar telah diketahui, dan masih membutuhkan pendapat, kemudian imam Malik berpendapat,

    Sufyan berpendapat dan Abu Hanifah berpendapat maka yang paling bagus pendapatnya adalah

    Abu Hanifah dan dia orang yang paling faqih dari ketiganya.

    3. Al-Qodhi Abu Yusuf berkata, Abu Hanifah berkata, tidak selayaknya bagi seseorang

    berbicara tentang hadits kecuali apa-apa yang dia hafal sebagaimana dia mendengarnya. Beliaujuga berkata, Saya tidak melihat seseorang yang lebih tahu tentang tafsir hadits dan tempat-

    tempat pengambilan fiqih hadits dari Abu Hanifah.

    4. Imam Syafii berkata, Barangsiapa ingin mutabahir (memiliki ilmu seluas lautan) dalam

    masalah fiqih hendaklah dia belajar kepada Abu Hanifah

    5. Fudhail bin Iyadh berkata, Abu Hanifah adalah seorang yang faqih, terkenal dengan wara -

    nya, termasuk salah seorang hartawan, sabar dalam belajar dan mengajarkan ilmu, sedikit bicara,

    menunjukkan kebenaran dengan cara yang baik, menghindari dari harta penguasa. Qois binRabi juga mengatakan hal serupa dengan perkataan Fudhail bin Iyadh.

    6. Yahya bin Said al-Qothan berkata, Kami tidak mendustakan Allah swt, tidaklah kamimendengar pendapat yang lebih baik dari pendapat Abu Hanifah, dan sungguh banyak

    mengambil pendapatnya.

    7. Hafsh bin Ghiyats berkata, Pendapat Abu Hanifah di dalam masalah fiqih lebih mendalam

    dari pada syair, dan tidaklah mencelanya melainkan dia itu orang yang jahil tentangnya.

    8. Al-Khuroibi berkata, Tidaklah orang itu mensela Abu Hanifah melainkan dia itu orang yang

    pendengki atau orang yang jahil.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    4/18

    Beberapa penilaian negatif yang ditujukan kepada Abu Hanifah

    Abu Hanifah selain dia mendapatkan penilaian yang baik dan pujian dari beberapa ulama, jugamendapatkan penilaian negatif dan celaan yang ditujukan kepada beliau, diantaranya :

    1. Imam Muslim bin Hajaj berkata, Abu Hanifah Numan bin Tsabit shahibur royi mudhtharibdalam hadits, tidak banyak hadits shahihnya.

    2. Abdul Karim bin Muhammad bin Syuaib An-Nasai berkata, Abu Hanifah Numan bin

    Tsabit tidak kuat hafalan haditsnya.

    3. Abdullah ibnul Mubarok berkata, Abu Hanifah orang yang miskin di dalam hadits.

    4. Sebagian ahlul ilmi memberikan tuduhan bahwa Abu Hanifah adalah murjiah dalam memahimasalah iman. Yaitu penyataan bahwa iman itu keyakinan yang ada dalam hati dan diucapkan

    dengan lisan, dan mengeluarkan amal dari hakikat iman.

    Dan telah dinukil dari Abu Hanifah bahwasanya amal-amal itu tidak termasuk dari hakekat

    imam, akan tetapi dia termasuk dari syaair iman, dan yang berpendapat seperti ini adalah

    Jumhur Asyariyyah, Abu Manshur Al-Maturidi dan menyelisihi pendapat ini adalah AhluHadits dan telah dinukil pula dari Abu Hanifah bahwa iman itu adalah pembenaran di dalam

    hati dan penetapan dengan lesan tidak bertambah dan tidak berkurang. Dan yang dimaksudkan

    dengan tidak bertambah dan berkurang adalah jumlah dan ukurannya itu tidak bertingkat-tingkat, dak hal ini tidak menafikan adanya iman itu bertingkat-tingkat dari segi kaifiyyah,

    seperti ada yang kuat dan ada yang lemah, ada yang jelas dan yang samar, dan yang semisalnya

    Dan dinukil pula oleh para sahabatnya, mereka menyebutkan bahwa Abu Hanifah berkata,Orang yang terjerumus dalam dosa besar maka urusannya diserahkan kepada Allah,

    sebagaimana yang termaktub dalam kitab Fiqhul Akbar karya Abu Hanifah, Kami tidakmengatakan bahwa orang yang beriman itu tidak membahayakan dosa-dosanya terhadap

    keimanannya, dan kami juga tidak mengatakan pelaku dosa besar itu masuk neraka dan kekal di

    neraka meskipun dia itu orang yang fasiq, akan tetapi kami mengatakan bahwa barangsiapaberamal kebaikan dengan memenuhi syarat-syaratnya dan tidak melakukan hal-hal yang

    merusaknya, tidak membatalakannya dengan kekufuran dan murtad sampai dia meninggal maka

    Allah tidak akan menyia-nyiakan amalannya, bahklan -insya Allah- akan menerimanya; dan

    orang yang berbuat kemaksiatan selain syirik dan kekufuran meskipun dia belum bertaubatsampai dia meninggal dalam keadaan beriman, maka di berasa dibawah kehendak Allah, kalau

    Dia menghendaki maka akan mengadzabnya dan kalau tidak maka akan mengampuninya.

    5. Sebagian ahlul ilmi yang lainnya memberikan tuduhan kepada Abu Hanifah, bahwa beliau

    berpendapat Al-Quran itu makhluq.

    Padahahal telah dinukil dari beliau bahwa Al-Quran itu adalah kalamullah dan pengucapan kita

    dengan Al-Quran adalah makhluq. Dan ini merupakan pendapat ahlul haq ,coba lihatlah ke

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    5/18

    kitab beliau Fiqhul Akbar dan Aqidah Thahawiyah , dan penisbatan pendapat Al -Quran itu

    adalah makhluq kepada Abu Hanifah merupakan kedustaan.

    Dan di sana masih banyak lagi bentuk-bentuk penilaian negatif dan celaan yang diberikan

    kepada beliau, hal ini bisa dibaca dalam kitab Tarikh Baghdad juz 13 dan juga kitab al-Jarh wa

    at-Tadil Juz 8 hal 450.

    Dan kalian akan mengetahui riwayat-riwayat yang banyak tentang cacian yang ditujukan kepada

    Abu Hanifah -dalam Tarikh Baghdad- dan sungguh kami telah meneliti semua riwayat-riwayattersebut, ternyata riwayat-riwayat tersebut lemah dalam sanadnya dan mudhtharib dalam

    maknanya. Tidak diragukan lagi bahwa merupakan cela, aib untuk ber-ashabiyyah

    madzhabiyyah, dan betapa banyak dari para imam yang agung, alim yang cerdas merekabersikap inshaf (pertengahan ) secara haqiqi. Dan apabila kalian menghendaki untuk mengetahui

    kedudukan riwayat-riwayat yang berkenaan dengan celaan terhadap Abu Hanifah maka bacalah

    kitab al-Intiqo karya Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr, Jamiul Masanid karya al-Khawaruzumi dan

    Tadzkiratul Hufazh karya Imam Adz-Dzahabi. Ibnu Abdil Barr berkata, Banyak dari Ahlul

    Haditsyakni yang menukil tentang Abu Hanifah dari al-Khatib (Tarikh baghdad)melampauibatas dalam mencela Abu Hanifah, maka hal seperti itu sungguh dia menolak banyak

    pengkhabaran tentang Abu Hanifah dari orang-orang yang adil

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    6/18

    Beberapa nasehat Imam Abu Hanifah

    Beliau adalah termasuk imam yang pertama-tama berpendapat wajibnya mengikuti Sunnah danmeninggalkan pendapat-pendapatnya yang menyelisihi sunnah. dan sungguh telah diriwayatkan

    dari Abu Hanifah oleh para sahabatnya pendapat-pendapat yang jitu dan dengan ibarat yang

    berbeda-beda, yang semuanya itu menunjukkan pada sesuatu yang satu, yaitu wajibnyamengambil hadits dan meninggalkan taqlid terhadap pendapat para imam yang menyelisihi

    hadits. Diantara nasehat-nasehat beliau adalah:

    a. Apabila telah shahih sebuah hadits maka hadits tersebut menjadi madzhabku

    Berkata Syaikh Nashirudin Al-Albani, Ini merupakan kesempurnaan ilmu dan ketaqwaan para

    imam. Dan para imam telah memberi isyarat bahwa mereka tidak mampu untuk menguasai,

    meliput sunnah/hadits secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh imam

    Syafii, maka terkadang diantara para imam ada yang menyelisihi sunnah yang belum atau tidaksampai kepada mereka, maka mereka memerintahkan kepada kita untuk berpegang teguh dengan

    sunnah dan menjadikan sunah tersebut termasuk madzhab mereka semuanya.

    b. Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil/memakai pendapat kami selama dia tidak

    mengetahui dari dalil mana kami mengambil pendapat tersebut. dalam riwayat lain, haram bagi

    orang yang tidak mengetahui dalilku, dia berfatwa dengan pendapatku. Dan dalam riwayat lain,sesungguhnya kami adalah manusia biasa, kami berpendapat pada hari ini, dan kami ruju(membatalkan) pendapat tersebut pada pagi harinya. Dan dalam riwayat lain, Celaka engkau

    wahai Yaqub (Abu Yusuf), janganlah engkau catat semua apa-apa yang kamu dengar dariku,

    maka sesungguhnya aku berpendapat pada hari ini dengan suatu pendapat dan aku tinggalkanpendapat itu besok, besok aku berpendapat dengan suatu pendapat dan aku tinggalkan pendapat

    tersebut hari berikutnya.

    Syaikh Al-Albani berkata, Maka apabila demikian perkataan para imam terhadap orang yang

    tidak mengetahui dalil mereka. maka ketahuilah! Apakah perkataan mereka terhadap orang yang

    mengetahui dalil yang menyelisihi pendapat mereka, kemudian dia berfatwa dengan pendapatyang menyelisishi dalil tersebut? maka camkanlah kalimat ini! Dan perkataan ini saja cukup

    untuk memusnahkan taqlid buta, untuk itulah sebahagian orang dari para masyayikh yang diikuti

    mengingkari penisbahan kepada Abu Hanifah tatkala mereka mengingkari fatwanya denganberkata Abu Hanifah tidak tahu dalil!.

    Berkata Asy-syaroni dalam kitabnya Al-Mizan 1/62 yang ringkasnya sebagai berikut,

    Keyakinan kami dan keyakinan setiap orang yang pertengahan (tidak memihak) terhadap

    Abu Hani fah, bahwa seandainya dia hidup sampai dengan ditu li skannya ilmu Syar iat, setelah

    para penghafal hadi ts mengumpulkan hadits-haditsnya dar i selu ruh pelosok penjuru dunia

    maka Abu Hanifah akan mengambil hadits-hadits tersebut dan meninggalkan semua

    pendapatnya dengan cara qiyas, itupun hanya sedik it dalam madzhabnya sebagaimana hal i tu

    juga sediki t pada madzhab-madzhab l ainnya dengan penisbahan kepadanya. Akan tetapi

    dalil -dali l syari terpisah-pisah pada zamannya dan juga pada zaman tabiin dan atbaut tabiin

    masih terpencar-pencar disana-sin i. Maka banyak terjadi qiyas pada madzhabnya secara

    darurat kalau dibanding dengan para ulama lainnya, karena tidak ada nash dalam

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    7/18

    permasalahan-permasalahan yang diqiyaskan tersebut. berbeda dengan para imam yang

    lainnya, . Kemudian syaikh Al-Albani mengomentari pernyataan tersebut dengan

    perkataannya, Maka apabila demikian halnya, hal itu merupakan udzur bagi Abu Hanifah

    tatkala dia menyeli sih i hadits-hadits yang shahih tanpa dia sengaja dan ini merupakan

    udzur yang diterima, karena Al lah ti dak membebani manusia yang tidak dimampuinya -,

    maka tidak boleh mencela padanya sebagaimana yang dilakukan sebagian orang jahil,bahkan waj ib beradab dengannya karena dia merupakan salah satu imam dari imam-imam

    kaum muslimin yang dengan mereka terj aga agama ini . .

    c. Apabila saya mengatakan sebuah pendapat yang menyelisihi kitab Allah dan hadits Rasulullah

    yang shahih, maka tinggalkan perkataanku.

    Wafatnya

    Pada zaman kerajaan Bani Abbasiyah tepatnya pada masa pemerintahan Abu Jafar Al-Manshuryaitu raja yang ke-2, Abu Hanifah dipanggil kehadapannya untuk diminta menjadi qodhi

    (hakim), akan tetapi beliau menolak permintaan raja tersebut karena Abu Hanifah hendakmenjauhi harta dan kedudukan dari sultan (raja) maka dia ditangkap dan dijebloskan kedalam

    penjara dan wafat dalam penjara.

    Dan beliau wafat pada bulan Rajab pada tahun 150 H dengan usia 70 tahun, dan dia dishalatkanbanyak orang bahkan ada yang meriwayatkan dishalatkan sampai 6 kloter.

    (diambil dari majalah Fatawa)

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    8/18

    RIWAYAT HIDUP

    1. Imam Abu Hanifah atau nama sebenarnya Nukman bin Tsabit bin Zhuthi. Berliau

    berketurunan Parsi.

    2. Lahir pada tahun 80H/699M di Kufah, Iraq, sebuah bandar yang sudah sememangnya terkenalsebagai pusat ilmu Islam pada ketika itu. Ianya diasaskan oleh Abdullah ibn Masud radhiallahuanh (32H/652M), seorang sahabat zaman Rasulullah shallahualaihi wasallam. Ayahnya seorang

    pedagang besar, sempat hidup bersama Ali bin Abi Thalib radhiallahu anh. Imam Abu Hanifah

    sekali-sekala ikut serta dalam urusniaga ayahnya akan tetapi minatnya yang lebih besar ialah kearah membaca dan menghafal Al-Quran.

    3. Beliau sentiasa membawa tintanya ke mana saja beliau pergi untuk mencatat ilmu

    pengetahuan yang dicari;

    4. Bidang ilmu yang paling diminatinya ialah ilmu hadith dan fiqh. Beliau banyak meluangkan

    masa dan tenaga untuk mendalaminya.

    5. Beliau mempunyai seorang anak bernama Hanifah

    6. Hanifah juga bermaksud cenderung kepada agama

    7. Imam Abu Hanifah meninggal dunia pada Tahun 150 Hijtah bersamaan dengan 767Masihi di

    dalam penjara ketika berusia 70 Tahun dan kebumikan di Baghdad.

    8.. Apabila guru kesayanganya Hammad meninggal dunia di Basrah pada tahun120H/738M,

    Imam Abu Hanifah telah diminta untuk mengganti kedudukan Hammad sebagai guru dan

    sekaligus tokoh agama di Basrah.

    9. Mulai di sinilah Imam Abu Hanifah mengajar dan menjadi tokoh besar terbaru dunia Islam.

    Orang ramai dari serata pelusuk dunia Islam datang untuk belajar bersamanya.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    9/18

    SIFAT PERIBADI

    1. Imam Abu Hanifah Mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi.

    2. Beliau juga suka menghulurkan bantuan tanpa mengira usia, pangkat, dan darjat.

    3. Seorang yang rajin dan bercita- cita tinggi.

    4. Beliau seorang yang bertakwa kepada Allah

    5. Mulia, berani dan pintar.

    6. Petah becakap, pendiam, wara, peramah, tenang, sabar,berpakaian bersih dan kemas.

    7. Hartawan, berilmu, kuat ibadat, dermawan, amanah, zuhud .

    8. Ahli perundangan digelar al Imam al Azam.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    10/18

    PENDIDIKAN

    i. Pendidikan sempurna sehingga peringkat tinggi. Diberikan kemudahan oleh bapanya yang

    kaya.

    ii. Menumpukan minat lebih kepada fiqh dan perundangan Islam.

    iii. Berguru dengan ulama sezamannya termasuk para sahabat dan tabiin.

    SUMBANGAN

    i. Penulisan

    Al Fiqhu al Akbar Kitab al FaraidhMasailu al Usulal Jamiu al Kabir, al Jamiu as Shaghir Kitab al

    Mabsut As Sairu al Kabir, as Sairu as Shaghir.

    ii. Pengasas Mazhab

    Mazhab Hanafi. Banyak menggunakan qias dalam sumber hokum.

    iii. Pemikiran

    Kemukakan kaedah penyelesaian masalah terutamanya qias

    Melarang bertaqlid kepadanya jika tidak tahu asal pendapatnyaBerijtihad apabila sesuatu hukum tiada dalam al Quran, as Sunnah dan fatwa sahabat melarang

    umat Islam beramal dengan perkara bidaah.

    KETOKOHAN

    i. Pintar mengeluarkan hokum

    ii. Gunakan akal untuk membuat kesimpulan

    iii. Menyelesaikan masalah dengan memberi fatwa

    iv. Berdikari dan tidak tamak

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    11/18

    IBNU TAIMIYYAH

    Sejarah singkat imam ibnu taimiyyah

    IBNU TAIMIYAH ; DAI DAN MUJAHID BESAR

    Demi Allah, tidaklah benci kepada Ibnu Taimiyah melainkah orang yang bodoh atau pengikut

    hawa nafsu.1)

    Qodhinya para qadhi Abdul Bar As-Subky.

    NAMA DAN NASAB

    Beliau adalah imam, Qudwah, Alim, Zahid dan Dai ila Allah, baik dengan kata, tindakan,

    kesabaran maupun jihadnya; Syaikhul Islam, Mufti Anam, pembela dinullah dan penghidup

    sunah Rasul shalallahualaihi wa sallam yang telah dimatikan oleh banyak orang, Ahmad bin

    Abdis Salam bin Abdillah bin Al-Khidhir bin Muhammad bin Taimiyah An-Numairy Al-Harrany Ad-Dimasyqy.

    Lahir di Harran, salah satu kota induk di Jazirah Arabia yang terletak antara sungai Dajalah

    (Tigris) dengan Efrat, pada hari Senin 10 Rabiuul Awal tahun 661H.

    Beliau berhijrah ke Damasyq (Damsyik) bersama orang tua dan keluarganya ketika umurnya

    masih kecil, disebabkan serbuan tentara Tartar atas negerinyaa. Mereka menempuh perjalanan

    hijrah pada malam hari dengan menyeret sebuah gerobak besar yang dipenuhi dengan kitab-kitab

    ilmu, bukan barang-barang perhiasan atau harta benda, tanpa ada seekor binatang tunggangan-

    pun pada mereka.

    Suatu saat gerobak mereka mengalami kerusakan di tengah jalan, hingga hampir saja pasukan

    musuh memergokinya. Dalam keadaan seperti ini, mereka ber-istighatsah (mengadukan

    permasalahan) kepada Allah Taala. Akhirnya mereka bersama kitab-kitabnya dapat selamat.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    12/18

    PERTUMBUHAN DAN GHIRAHNYA KEPADA ILMU

    Semenjak kecil sudah nampak tanda-tanda kecerdasan pada diri beliau. Begitu tiba di Damsyik

    beliau segera menghafalkan Al-Quran dan mencari berbagai cabang ilmu pada para ulama,

    huffazh dan ahli-ahli hadits negeri itu. Kecerdasan serta kekuatan otaknya membuat para tokoh

    ulama tersebut tercengang.

    Ketika umur beliau belum mencapai belasan tahun, beliau sudah menguasai ilmu Ushuluddin

    dan sudah mengalami bidang-bidang tafsir, hadits dan bahasa Arab.

    Pada unsur-unsur itu, beliau telah mengkaji musnad Imam Ahmad sampai beberapa kali,

    kemudian kitabu-Sittah dan Mujam At-Thabarani Al-Kabir.

    Suatu kali, ketika beliau masih kanak-kanak pernah ada seorang ulama besar dari Halab (suatu

    kota lain di Syria sekarang, pen.) yang sengaja datang ke Damasyiq, khusus untuk melihat si

    bocah bernama Ibnu Taimiyah yang kecerdasannya menjadi buah bibir. Setelah bertemu, ia

    memberikan tes dengan cara menyampaikan belasan matan hadits sekaligus. Ternyata Ibnu

    Taimiyah mampu menghafalkannya secara cepat dan tepat. Begitu pula ketika disampaikan

    kepadanya beberapa sanad, beliaupun dengan tepat pula mampu mengucapkan ulang dan

    menghafalnya. Hingga ulama tersebut berkata: Jika anak ini hidup, niscaya ia kelak mempunyai

    kedudukan besar, sebab belum pernah ada seorang bocah seperti dia.

    Sejak kecil beliau hidup dan dibesarkan di tengah-tengah para ulama, mempunyai kesempatan

    untuk mereguk sepuas-puasnya taman bacaan berupa kitab-kitab yang bermanfaat. Beliau

    infakkan seluruh waktunya untuk belajar dan belajar, menggali ilmu terutama kitabullah dan

    sunah Rasul-Nya shallallahualaihi wa sallam.

    Lebih dari semua itu, beliau adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-

    garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-

    Nya. Beliau pernah berkata: Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu

    merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau

    kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di

    pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan

    beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.

    Begitulah seterusnya Ibnu Taimiyah, selalu sungguh-sungguh dan tiada putus-putusnya mencari

    ilmu, sekalipun beliau sudah menjadi tokoh fuqaha dan ilmu serta dinnya telah mencapai tatarantertinggi.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    13/18

    PUJIAN ULAMA

    Al-Allamah As-Syaikh Al-Karamy Al-Hambali dalam Kitabnya Al-Kawakib AD-Darary yang

    disusun kasus mengenai manaqib (pujian terhadap jasa-jasa) Ibnu Taimiyah, berkata: Banyak

    sekali imam-imam Islam yang memberikan pujian kepada (Ibnu Taimiyah) ini. Diantaranya: Al-

    Hafizh Al-Mizzy, Ibnu Daqiq Al-Ied, Abu Hayyan An-Nahwy, Al-Hafizh Ibnu Sayyid An-Nas,Al-Hafizh Az-Zamlakany, Al-Hafidh Adz-Dzahabi dan para imam ulama lain.

    Al-Hafizh Al-Mizzy mengatakan: Aku belum pernah melihat orang seperti Ibnu Taimiyah ..

    dan belum pernah kulihat ada orang yang lebih berilmu terhadap kitabullah dan sunnah

    Rasulullah shallahualaihi wa sallam serta lebih ittiba dibandingkan beliau.

    Al-Qadhi Abu Al-Fath bin Daqiq Al-Ied mengatakan: Setelah aku berkumpul dengannya,

    kulihat beliau adalah seseorang yang semua ilmu ada di depan matanya, kapan saja beliau

    menginginkannya, beliau tinggal mengambilnya, terserah beliau. Dan aku pernah berkata

    kepadanya: Aku tidak pernah menyangka akan tercipta manasia seperti anda.

    Al-Qadli Ibnu Al-Hariry mengatakan: Kalau Ibnu Taimiyah bukah Syaikhul Islam, lalu siapa

    dia ini ?

    Syaikh Ahli nahwu, Abu Hayyan An-Nahwi, setelah beliau berkumpul dengan Ibnu Taimiyah

    berkata: Belum pernah sepasang mataku melihat orang seperti dia .. Kemudian melalui bait-

    bait syairnya, beliau banyak memberikan pujian kepadanya.

    Penguasaan Ibnu Taimiyah dalam beberapa ilmu sangat sempurna, yakni dalam tafsir, aqidah,

    hadits, fiqh, bahasa arab dan berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam lainnya, hingga beliau

    melampaui kemampuan para ulama zamannya. Al-Allamah Kamaluddin bin Az-Zamlakany(wafat th. 727 H) pernah berkata: Apakah ia ditanya tentang suatu bidang ilmu, maka siapa pun

    yang mendengar atau melihat (jawabannya) akan menyangka bahwa dia seolah-olah hanya

    membidangi ilmu itu, orang pun akan yakin bahwa tidak ada seorangpun yang bisa

    menandinginya. Para Fuqaha dari berbagai kalangan, jika duduk bersamanya pasti mereka akan

    mengambil pelajaran bermanfaat bagi kelengkapan madzhab-madzhab mereka yang sebelumnya

    belum pernah diketahui. Belum pernah terjadi, ia bisa dipatahkan hujahnya. Beliau tidak pernah

    berkata tentang suatu cabang ilmu, baik ilmu syariat atau ilmu lain, melainkan dari masing-

    masing ahli ilmu itu pasti terhenyak. Beliau mempunyai goresan tinta indah, ungkapan-

    ungkapan, susunan, pembagian kata dan penjelasannya sangat bagus dalam penyusunan buku-

    buku.

    Imam Adz-Dzahabi rahimahullah (wafat th. 748 H) juga berkata: Dia adalah lambang

    kecerdasan dan kecepatan memahami, paling hebat pemahamannya terhadap Al-Kitab was-

    Sunnah serta perbedaan pendapat, dan lautan dalil naqli. Pada zamannya, beliau adalah satu-

    satunya baik dalam hal ilmu, zuhud, keberanian, kemurahan, amar maruf, nahi mungkar, dan

    banyaknya buku-buku yang disusun dan amat menguasai hadits dan fiqh.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    14/18

    Pada umurnya yang ke tujuh belas beliau sudah siap mengajar dan berfatwa, amat menonjol

    dalam bidang tafsir, ilmu ushul dan semua ilmu-ilmu lain, baik pokok-pokoknya maupun

    cabang-cabangnya, detailnya dan ketelitiannya. Pada sisi lain Adz-Dzahabi mengatakan: Dia

    mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai rijal (mata rantai sanad), Al-Jarhu wat Tadil,

    Thabaqah-Thabaqah sanad, pengetahuan ilmu-ilmu hadits antara shahih dan dhaif, hafal matan-

    matan hadits yang menyendiri padanya .. Maka tidak seorangpun pada waktu itu yang bisa

    menyamai atau mendekati tingkatannya .. Adz-Dzahabi berkata lagi, bahwa: Setiap hadits

    yang tidak diketahui oleh Ibnu Taimiyah, maka itu bukanlah hadist.

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    15/18

    Latar

    belakang

    Nama sebenar: Taqiuddin Abu al-Abbas Ahmad bin Abdul Halim al-

    HaraniDilahirkan pd 10 Rabiulawal 661H bersamaan Januari 1262M dibandar

    Haran di utara Iraq

    Ketika berusia 7 thn kota Baghdad di perintah oleh bangsa Tartar

    Bapanya bekerja sbg khatib di masjid Umaiyah dan guru ilmu hadithGelaran Ibn Taimiyah diambil sempena nama moyangnya yang ke

    SembilanMerupakan sheikh al-islam yg bnyk berjasa dlm gerakan pembaharuan

    islam

    Meninggal dunia pd mlm Isnin 20 zulhijjah 728 H bersamaan 1329M

    dan jenazahnya dikebumikan di Damsyik

    Sifat peribadi Ulama yang bertaqwa dan berakhlak

    Ahli pemikiran islam yang ulung, pendakwah yang berhemah tinggiBerfikiran terbuka dan bersikap kritis

    Mersifat berani dan tegas dlm menghadapi dan ketegasan dlm

    menghadapi cabaran golongan zandik, falsafah barat, ahli bidah danpenting ahli as-sunnah

    pendidikan Al-Imam Ibn Taimiyah sangat mencintai ilmu pengetahuan dan sukabergaul dengan para ulama

    Berjaya menghafaz al-Quran dan hadith sejak remaja

    Belajar di sekolah Darul Sikriyah di Damsyik

    Mempelajari kitab2 hadith dan Rijalul hadith daripada ulama terkenaldi Damsyik.Antaranya, kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, Sahih

    Bukhari, Sahih Muslim, Jami at-Tirmidzi, Sanan Abi Daud, Sanan an-

    Nasaie, sanan Ibn Majah dan Sanan ad-Dar QitniAl-Imam Ibn Taimiyah pernah diuji kecerdasan dan pendiriannya oleh

    seorang Yahudi dengan pelbagai soalan, tetapi semua soalan dijawabdengan tepat sehingga Yahudi tersebut mengaguminya lalu memeluka

    agama islamBeliau menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh

    ulama

    Sejak berumur 19 tahun beliau telah memberi fatwa dan mulamenghimpun dan menyusun fatwa2 dlm kitab

    Beliau pernah menggantikan ayahandanya mengajar tafsir al-Quran di

    Masjid Jami

    Pandangan

    al-Imam Ibn

    Taimiyah

    1. Bentuk kesatuan

    -menurut pandangan beliau: dua kesatuan umat Islam:

    Kesatuan agama (Wahaddah ad-Din)Kesatuan ini diasakan daripada

    pengakuan terhadap keyakinan dan

    keimanan yang sama seperti kepada Allah

    yang Esa, kepada Rasulullah dan rukun2iman yang lain

    Kesatuan bahasaFactor penting dalam mencapai kesatuan

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    16/18

    keagamaan umat Islam.Imam Ibn

    Taimiyah berpendapat Bahasa Arabmerupakan satu2nya bahasa agama yang

    digunakan utk memahami dan menghayati

    Islam kerana Bahasa Arab ialah Syiar

    agama Islam2. Organisasi-beliau berpendapat bahawa ummah sebagai penerima risalah Allahbertanggungjawab yang

    sangat penting utk memelihara dan menyebarkan agama Islam kpd

    umat manusia

    -memelihara agama bermaksud membersihkan penyelewengan akidahatau perkara2 yg

    mencemarkan kemurnian agama.

    -penyebarannya bermaksud memberi penerangan tentang kebenaran

    agama kepada org

    ramai supaya difahami dan diamalkan-beliau juga berpendapat pembentukan organisasi Negara merupakan

    salah satu fungsiummah kerana fungsi ummah hanya dpt dilaksanakan apabila

    organisasi Negara berjalan

    dengan kemas dan ditadbir dengan baik

    Sumbangan

    al-Imam IbnTaimiyah

    1. Akademik-beliau berusaha membersihkan amalan umay=t Isalm daripadaakotoran bidah, khurafat

    dan kemungkaran

    -beliau menentang sebarang penyelewengan akidah dan perbuatan yang

    bercanggah dgnIslam dan mengajak umat islam kembali menghayati ajaran agama

    islam yang diamalkan

    umat islam pada zaman Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin.-usaha murni itu mendapat tentangan drpd pelabagai pihak.beliau kerap

    dipenjarakan demi

    menegakkan kebenaran-beliau tdk berputus asa walaupun menyedari gejala kemungkaran dan

    penyelewengan

    akidah amat kritikal. Beliau terus mengkritik aliran falsafah, bathaniah,

    Syiah dan tasauf-beliau mendedahkan keburukan dan kebatialn golongan tersebut dan

    dlm masa yang sama

    beliau menagjak mereka kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah.

    -beliau berusaha menentang pemiukiran barat yang cuba meracunipemikiran umat islam

    -kesungguhan dan sikap tegasnya mendorong ramai orientalis mengkaji

    pemikiran islam,bahkan ada yang menganggap Ibn Taimiyah sebagai pendokong

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    17/18

  • 7/29/2019 Imam Abu Hanifah Rahimahullah

    18/18

    TOKOH - TOKOH

    ISLAM(PENDIDIKAN AL-QURAN DAN SUNNAH)