ila ayyi syaiin nad’un nas

27
Ila Ayyi Syaiin Nad’un Nas Kepada Apa Kami Menyeru Manusia? Asdianur Hadi Ketua LSM Lingkar Cendikia

Upload: asdianur-hadi

Post on 14-Jun-2015

2.817 views

Category:

Spiritual


44 download

DESCRIPTION

Kepada Apa Kami Menyeru Manusia? adalah salah satu risalah dalam risalah pergerakan karya Hasan Al Banna

TRANSCRIPT

Page 1: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Ila Ayyi Syaiin Nad’un NasKepada Apa Kami Menyeru Manusia?

Asdianur HadiKetua LSM Lingkar Cendikia

Page 2: Ila ayyi syaiin nad’un nas

• Risalah ini diterbitkan pertama kali pada 11 Mei 1934 M/26 Muharram 1353 H.

• Risalah ini berbicara tentang pemikiran dan pemahaman yang terkait dengannya. Selain ditujukan buat pada aktivis dakwah Ikhwan, risalah ini juga ditujukan buat kaum muslimin dalam rangka menerangkan pemikiran Ikhwan kepada mereka agar mereka siap memikul beban dakwah ini.

Page 3: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Tolak Ukur• Tolak ukur itu adalah Kitabullah; dialah lautan dari mana

kita meraup mutiara kecemerlangan, dan referensi ke mana kita menentukan hukum.

• Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna yang berisi dasar-dasar kepercayaan, kaidah-kaidah perbaikan sosial, prinsip-prinsip umum hukum keduniaan, serta sederet perintah dan larangan

• Pertanyaan :1. Adakah kaum muslimin telah melaksanakan ajaran Al-Qur’an itu?2. Adakah mereka telah meyakini ajaran aqidah di dalamnya?3. Benarkah mereka telah memahami betul tujuan-tujuannya4. Apakah mereka telah menerapkan sistem-sistem lain yang vital

dalam kehidupan mereka?

Page 4: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Tujuan Hidup Manusia Dalam Al-Qur’an

1. Ada sebagian manusia yang menjadikan makan dan kesenangan yang lain sebagai tujuan hidupnya “Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad:12)

Page 5: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Tujuan Hidup Manusia Dalam Al-Qur’an

2. Ada sebagian manusia yang menjadikan penyebaran fitnah, kejahatan, dan kerusakan sebagian tujuan hidupnya“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kerusakan.” (Al-Baqarah:204-205)

Page 6: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Tujuan Hidup Manusia Dalam Al-Qur’an

3. Ada sebagian manusia yg tujuan hidupnya membawa manusia ke jalan kebenaran, membimbing mereka ke jalan kebaikan, menerangi seluruh penjuru dunia dengan matahari Islam

• Mereka itulan kaum mukminin

Page 7: Ila ayyi syaiin nad’un nas

• “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu, dan perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. …(Al-Hajj:77-78)

Page 8: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Dakwah Berarti Pengorbanan, Bukan Pemanfaatan

• “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (At-Taubah: 111)

• Setiap muslim menjadikan dunianya sebagai wakaf bagi dakwahnya agar ia bisa mendapatkan akhirat sebagai balasan dari Allah atas pengorbanannya.

• Seorang muslim adalah juga seorang guru yang memiliki semua sifat yang harus ada pada guru, yaitu cahaya, hidayah, rahmat dan kelembutan. Sehingga pembebasan Islam berarti juga pembebasan demi peradaban, kemajuan, pengajaran dan bimbingan kepada seluruh umat manusia.

Page 9: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Sumber Dana Dakwah

• Dakwah agama bertumpu pada iman dan aqidah, sebelum harta dan kekayaan dunia yang fana.

• Jika ada seorang yang benar-benar beriman, maka akan selalu ditemukan sarana menuju sukses

• “Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya.” (Ar-Ruum:39)

Page 10: Ila ayyi syaiin nad’un nas

SUNDUQUNA JUYUBUNA

DANA DAKWAH KITA ADALAH DARI KANTUNG KITA SENDIRI

Page 11: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Misi Seorang Muslim

1. Mendirikan shalat, menyembah-Nya dan tidak menjadikan sesuatu pun sebagai sekutu bagi-Nya, melakukan perbuatan baik semampu mereka, melarang mereka melakukan kejahatan. (AI-Hajj:77-78)

2. Berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad, dengan jalan menyebarkan dakwah Islam kepada segenap umat manusia.

Page 12: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Menjaga Kebenaran Dengan Kekuatan

• “Kekuatan adalah jalan yang paling aman untuk memunculkan kebenaran. Sungguh suatu keindahan yang sempurna bila suatu saat kekuatan bisa berjalan beriringan dengan kebenaran.”

• Jihad menyebarkan dakwah Islam adalah suatu kewajiban yang dibebankan Allah kepada kaum Muslimin. Kewajiban ini bobotnya sama besar dengan shalat, puasa, zakat, haji, berbuat kebajikan dan meninggalkan kejahatan

Page 13: Ila ayyi syaiin nad’un nas

• “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (At-Taubah:41)

• Misi sosial yang dibebankan kepada kaum muslimin yaitu hendaklah mereka menjadi satu barisan, satu kekuatan, dan menjadi pasukan pembebas yang akan menyelamatkan kemanusiaan dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus

Page 14: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Rahib Di Malam Hari, Dan Penunggang Kuda Di Siang Hari

• Allah juga menjelaskan tentang hubungan antara kewajiban individu –seperti shalat dan puasa– dengan kewajiban sosial; bahwa kewajiban pertama adalah sarana menuju terlaksananya kewajiban kedua, dan bahwa aqidah yang benar adalah pondasi keduanya

• “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya.” (Al-Mukminun:115-116)

Page 15: Ila ayyi syaiin nad’un nas

• Kewajiban Dakwah menuntut adanya jiwa yang dipenuhi oleh iman dan hati yang luhur. Berusahalah untuk senantiasa meneguhkan komitmen dan memurnikan hati.

• Kewajiban ini menuntut kalian untuk terus berkorban dengan harta dan kesungguhan. Bersiaplah dan singsingkan lengan baju kalian.

• Sesungguhnya apa yang ada pada kalian akan pupus habis, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal.

• Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta benda kaum muslimin, dengan memberikan balasan surga, yang luasnya seluas langit dan bumi.

Page 16: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Membangun Peradaban

• Jalan untuk membangun peradaban yang besar sudah sangat jelas dituntunkan Rasulullah. Untuk membangun dan membela agama haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dasyat.

• “Kekuatan jiwa itu terekspresikan dalam beberapa hal berikut ; tekad membaja yang tak pernah padam, kesetiaan yang teguh dan tidak tersusupi penghianatan, pengorbanan yang tidak terbatas dengan keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan serta pengormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan.”

Page 17: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Hal yang Harus Diwaspadai

1. PenyimpanganYang perlu diwaspadai adalah terjerumus ke dalam lembah taklid, di mana menambal-sulam kebangkitan dengan sistem-sistem yang lapuk dan usang.

2. HukumBagi kaum muslimin, hukum haruslah bersumber dari syariat Islam berakar dari Al Qur’an dan sesuai dengan dasar-dasar yang terdapat dalam fiqih Islam.

3. HedonismeUmat Islam harus berusaha sekuat tenaga untuk membasmi semua gejala kerusakan sosial. Mereka tidak boleh lemah dan berhenti melakukan itu

Page 18: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Hal yang Harus Diperhatikan

1. PendidikanSetiap umat dan bangsa Islam memiliki strategi pendidikan guna membangun pemuda dan generasi masa depan yang tangguh yang merupakan tumpuan hidup umat baru itu. Sistem pendidikan harus dibangun di atas kerangka dasar yang kuat yang memungkinkan generasi muda memiliki imunitas keislaman, kesempurnaan akhlaq, pengetahuan yang memadai tentang ajaran-ajaran agama mereka, dan kebanggaan terhadap kejayaan peradabannya yang luas.

Page 19: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Hal yang Harus Diperhatikan

2. Persaudaraan“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara.” (A]-Hujurat:10)“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain.” (At-Taubah:71)“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” (Al-Anfal:63)

Page 20: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Membangun Optimisme

• Pakar ilmu sosial menyatakan bahwa : “kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi hari ini akan menjadi kenyataan hari esok”

• Kebangkitan semua bangsa di dunia selalu berawal dari kelemahan; kesabaran, keteguhan, kearifan, dan ketenangan dalam melangkah, telah mengantarkan bangsa-bangsa lemah itu merangkak dari ketidakberdayaan menuju kejayaan.

Page 21: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Adakah Jalan Lain?

• Pertama, bahwa sekalipun jalan ini sangat panjang dan berliku, tapi tak ada pilihan lain selain jalan ini. Tidak ada jalan selain itu yang dapat ditempuh untuk membangun kejayaan umat.

• Kedua, bahwa seorang pekerja pertama kali harus bekerja menunaikan kewajibannya, baru kemudian boleh mengharap hasil kerjanya. Jika ia telah bekerja, berarti ia telah menunaikan kewajiban, dan pasti kelak akan mendapat balasan dari Allah.

Page 22: Ila ayyi syaiin nad’un nas

• “Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertaqwa?” Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zhalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (Al-A’raf:164-165)

Page 23: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Refleksi Kebangkitan Umat

Kelemahan• Kita sekarang berada di depan sebuah kekuatan

adidaya yang begitu pongah dengan kedigdayaannya. • “…Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang

berbuat kerusakan. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi, dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi.” (Al-Qashash:3-6)

Page 24: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Refleksi Kebangkitan Umat

Kepemimpinan• Sekarang kita berada di depan sang pemimpin

yang mulai dewasa dan matang. Ia tumbuh besar di bawah bimbingan llahi, jiwanya memberontak pada semua bentuk tirani dan muak melihat setiap kediktatoran

• Maka datanglah kamu berdua kepada Firaun dan katakanlah, “Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan semesta alam.” …(Asy-Syu’ara:16-21)

Page 25: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Refleksi Kebangkitan Umat

Pertarungan• Kini kita menyaksikan amarah dan angkara murka

kekuatan tirani atas kebenaran. Di saat yang sama, para pendukung kebenaran bersabar.

• …” Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah, “Sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah dipusakakan kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Al-A’raf:127-128)

Page 26: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Refleksi Kebangkitan Umat

Iman• “Maka putuskanlah apa yang hendak kamu

putuskan. Sesungguhnya kamu hanya dapat memutuskan pada kehidupan dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami , agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya).” (Thaha:72-73)

Page 27: Ila ayyi syaiin nad’un nas

Refleksi Kebangkitan Umat

Kemenangan• Kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan

berita gembira menghampiri orang-orang yang tertindas.

• “Wahai Bani Israel, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu.” (Thaha:80)