hubungan pengetahuan ibu balita dengan...

60
i HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT PNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD Dr. MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : DWI HARTANTI NIM : ST13019 PROGRAM STUDIS-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: doantruc

Post on 06-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN PERILAKU

PENCEGAHAN PENYAKIT PNEUMONIA DI RUANG

RAWAT INAP ANAK RSUD Dr. MOEWARDI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

DWI HARTANTI

NIM : ST13019

PROGRAM STUDIS-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Dwi Hartanti

NIM : ST13019

Dengan ini menyatakan bahwa :

1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada

Surakarta maupun di perguruan tinggi lainnya.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan

Tim Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang

telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma

yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, 28 Januari 2015

Yang membuat pernyataan,

( DWI HARTANTI )

NIM : ST13019

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“Hubungan pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr. Moewardi”. Dalam

penyusunan skripsi ini, banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Kepala Program

Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep.,NS.,M.Kep, selaku pembimbing I yang

telah memberikan masukkan dan arahan selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Ariyani, S.Kep.,NS, M.Kes, selaku pembimbing II yang juga telah

memberikan masukkan dan arahan selama penyusunan skripsi.

5. Direktur RSUD Dr. Moewardi, yang telah memberikan ijin tempat dalam

penelitian ini.

6. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta, yang telah memberikan ilmu dan

bimbingannya.

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

v

7. Suami tercinta dan anak-anak tersayang yang selalu memberi semangat,

dukungan, motivasi, do’a dan dorongan dalam menempuh pendidikan ini.

8. Teman-teman seangkatan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada angkatan 2013, yang selalu mendukung dan

memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan skripsi ini, dan penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak dan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu

pelayanan keperawatan.

Surakarta, 28 Januari 2015

Peneliti

( DWI HARTANTI )

NIM : ST13019

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori .......................................................................................... 6

2.1.1. Pengertian Pengetahuan .............................................................. 6

2.1.2. Perilaku ....................................................................................... 9

2.1.3. Pneumonia .................................................................................. 12

2.2. Keaslian Penelitian .................................................................................. 18

2.3. Kerangka Teori ........................................................................................ 19

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

vii

2.4. Kerangka Konsep .................................................................................... 20

2.5. Hipotesis ................................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitan ............................................................... 21

3.2. Tempat dan Waktu Penelitan .................................................................. 21

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................... 21

3.4. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ........... 25

3.5. Alat Penelitian dan cara pengumpulan Data ............................................ 26

3.6. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ..................................................... 29

3.7. Etika Penelitian ........................................................................................ 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Responden ........................................................................ 34

4.2. Analisa Univariat .................................................................................... 35

4.3. Analisa Bivariat ....................................................................................... 37

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ......................................... 38

5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................... 38

5.3. Tingkat Pengetahuan Tentang Pneumonia ............................................. 39

5.4. Perilaku Pencegahan Pneumonia ........................................................... 40

5.5. Analisa Bivariat ...................................................................................... 41

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan.............................................................................................. 44

6.2. Saran ........................................................................................................ 44

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

2.1. Keaslian Penelitan 18

3.1. Definisi Operasional 25

4.1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur 34

4.2. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan 35

4.3. Tingkat Pengetahuan Tentang Pneumonia 35

4.4. Perilaku Pencegahan Pneumonia 36

4.5 Uji Normalitas Data 37

4.6 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan

Pneumonia 37

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1. Kerangka Teori 19

2.2. Kerangka Konsep 20

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Keterangan

1 Perijinan

2 Lembar Permintaan Menjadi Responden

3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

4 Kuisioner

5 Pengolahan Data SPSS

6 Lembar Konsultasi

7 Jadwal Penelitian

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

xi

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

PRODI S-1 TRANSFER KEPERAWATAN

2015

Dwi Hartanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN PERILAKU

PENCEGAHAN PENYAKIT PNEUMONIA DI RUANG

RAWAT INAP ANAK RSUD Dr. MOEWARDI

Abstrak

Pneumonia merupakan infeksi atau inflamasi pada paru-paru dan dapat

menyebabkan kematian.Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya perilaku.Perilaku ibu yang tidak baik dapat mempengaruhi

terjadinya pneumonia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara

pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit pneumonia di ruang

rawat inap anak RSUD Dr.Moewardi

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif non eksperimental

dengan desain studi korelasional yaitu mengkaji hubungan antar variabel.

Populasi pada penelitian ini adalah ibu dari balita yang menderita sakit pneumonia

di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi pada bulan Desember 2014 sejumlah 40

orang. Tehnik sampling dengan probability sampling dan didapatkan sampel 36

orang.

Hasil analisis bivariat menggunakan uji Rank Spearmandidapatkan nilai p

value = 0,003 dimana p value < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya

ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan pneumonia.Kesimpulan

penelitian ada hubungan pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan

penyakit pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr. Moewardi.

Kata Kunci : Pneumonia, Pengetahuan, Perilaku

Kepustakaan : 29 (2002-2014)

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

xii

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Dwi Hartanti

Correlation Between Knowledge of Toddler’s Mothers and Their Behavior

on Pneumonia Disease Prevention at the Child Inpatient Room of

Dr. Moewardi General Hospital of Surakarta

ABSTRACT

Pneumonia is an infection or inflammation of the lungs and can cause death.

Knowledge is very important to form a behavior. The bad behavior of mothers can

cause pneumonia. The objective of the research is to investigate the correlation

between the knowledge of the toddlers’ mothers and their behavior on the

pneumonia disease prevention at the Child Inpatient Room of Dr. Moewardi

General Hospital of Surakarta

The research used the non-experimental quantitative method with the

correlational study design. Its population was 40 mothers of toddlers with

pneumonia at the Child Inpatient Room of the hospital in the period of December

2014. The samples of research consisted of 36 respondents and were taken by

using the probability sampling technique.

The result of the bivariate analysis with the Spearman’s Rank Correlation

shows that the p-value was 0.003 which was less than 0.05, meaning that H0 was

rejected, but the H1 was verified. Thus, there was a correlation betewen the

knowledge of the toddlers’ mothers and their behavior on the pneumonia disease

prevention at the Child Inpatient Room of Dr. Moewardi General Hospital of

Surakarta.

Keywords : Pneumonia, knowledge, behavior

References : 29 (2002-2014)

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pneumonia merupakan infeksi atau inflamasi pada saluran bawah

yang dihubungkan dengan adanya gambaran perselubungan (opacity) pada

foto dada. (Pediatri Gawat Darurat IDAI, 2010). Pneumonia dapat

menyebabkan kematian khususnya pada balita di antara penyakit ISPA

(Inspeksi Saluran Pernapasan Atas) lainya yaitu sekitar 80-90% (Kemenkes

RI 2013).

Pada tahun 2012 sejumlah 1,1 juta anak balita meninggal karena

pneumonia, dengan usia kurang dari 2 tahun dan 99% dari kematian itu

berada di negara-negara berkembang dimana akses ke fasilitas kesehatan dan

pengobatan di luar jangkauan bagi banyak anak ( WHO, 2013).

Tahun 2013 angka kematian akibat pneumonia pada balita sebesar

1,19% dan pada kelompok bayi angka kematian lebih tinggi yaitu sebesar

2,89% dan kelompok umur 1-4 tahun sebesar 0,20%. Presentase kejadian

pneumonia tertinggi terjadi di Kebumen sejumlah 93,03% dan presentase

cakupan terendah di Kabupaten Cilacap sebanyak 3,06%. (Profil Kesehatan

Indonesia, 2013).

Data di RSUD Dr. Moewardi, jumlah balita yang mengalami

pneumonia pada tahun 2013 adalah 153 kasus. Pada bulan September 2014

kejadian pneumonia 32 kasus, pada bulan Oktober 2014 kejadian pneumonia

meningkat 47 kasus. Berdasarkan data tersebut menunjukkan angka kejadian

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

2

2

pneumonia meningkat. Hal ini dapat disebabkan pengetahuan ibu yang

kurang.(Profil Kesehatan Indonesia, 2013).

Peran ibu sangat berpengaruh dalam menjaga kesehatan seorang anak.

Perilaku yang positif seperti kegiatan imunisasi dan pengaturan ventilasi

dalam rumah membuat keadaan anak sehat dan kuat, sebaliknya perilaku

yang negatif seperti jarang membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya

dapat menyebabkan anak mudah sakit dan terserang penyakit. Perilaku ibu

seperti pemberian makanan, perawatan balita yang tidak atau kurang baik

dapat mempengaruhi terjadinya pneumonia.(Muchlis & Sherli, 2009).

Hasil penelitian Muchlis Riza dan Sherli Shebur menyatakan tidak ada

hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin buruk tindakan ibu dalam aktivitas sehari-hari

akan meningkatkan resiko kejadian pneumonia. (Muchlis & Sherli, 2009).

Hasil wawancara dengan 8 ibu balita tentang pencegahan penyakit

pneumonia, mengatakan anaknya menderita sakit pneumonia karena batuk

dan segera memeriksakan anaknya, 1 orang ibu balita mengatakan keluarga

yang serumah ada yang batuk dan pencegahan ibu dengan memakai masker, 5

orang mengatakan bahwa apabila anak batuk tidak segera diperiksakan dan

hanya membeli obat di apotik. Hal tersebut menunjukkan ibu dalam

melakukan pencegahan berbeda-beda dan dapat berkaitan dengan

pengetahuan ibu yang kurang tentang penyakit pneumonia.

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

3

3

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari dengan pengetahuan

yang baik maka perilakunya akan baik juga. (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti akan meneliti tentang

hubungan pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr. Moewardi.

1.2. Rumusan Masalah

Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru dan dapat

menyebabkan kematian. Hasil studi pedahuluan menunjukkan sebagian ibu

tidak melakukan pencegahan dan sebagian melakukan tapi kurang maksimal.

Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan perilaku

pencegahan penyakit pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD

Dr.Moewardi?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan

perilaku pencegahan penyakit pneumonia di ruang rawat inap anak

RSUD Dr.Moewardi.

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

4

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran karakteristik responden.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku

pencegahan penyakit pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD

Dr.Moewardi.

3. Mengetahui gambaran perilaku ibu balita dalam pencegahan

penyakit pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr.Moewardi.

4. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu balita dengan

perilaku pencegahan pneumonia di RSUD Dr. Moewardi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat bagi rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam

upaya meningkatkan manajemen pengelolaan ibu balita tentang

perilaku pencegahan penyakit pneumonia di RSUD Dr. Moewardi.

1.4.2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah

wawasan mengenai pengetahuan ibu balita tentang perilaku penyakit

pneumonia sehingga dapat sebagai acuan dalam proses belajar

mengajar.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

5

5

1.4.3. Manfaat bagi Peneliti lain

Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya terkait hubungan tingkat

pengetahuan dengan perilaku pencegahan pneumonia dalam penelitian

kualitatif.

1.4.4. Manfaat bagi Peneliti

Menambah wawasan tentang penelitian ibu balita mengenai perilaku

pencegahan penyakit pneumonia.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Hal ini sangat

berpengaruh terhadap tindakan seseorang.(Notoatmodjo, 2003).

1. Pengetahuan memiliki 6 tingkat, yaitu:

a. Tahu

Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

b Memahami

Adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut.

c. Aplikasi

Adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi real/sebenarnya.

d. Analisis

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

lainnya.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

7

7

e. Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

a. Faktor internal

1). Intelegensia

Intelegensia merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir,

yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara

tertentu.

2). Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Pendidikan mempengaruhi proses belajar. Makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana seseorang dengan pendidikan tinggi akan semakin

luas pengetahuannya.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

8

3). Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-hari.

4). Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung.

5). Tingkat ekonomi

Tingkat ekonomi tidak berpengaruh langsung terhadap

pengetahuan seseorang. Makin tinggi tingkat ekonomi,

maka akan semakin mampu untuk menyediakan atau

membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.

b. Faktor eksternal

1). Faktor lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai

pengetahuan oleh setiap individu. Ibu yang di daerahnya

sering mendapat penyuluhan kesehatan, tentu saja akan

memiliki pengetahuan yang lebih tinggi daripada yang tidak

pernah menerima penyuluhan kesehatan.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

9

2). Kepercayaan/tradisi

Kepercayaan/tradisi dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk

3). Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, termasuk

penyuluhan kesehatan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan pengetahuan seseorang.

2.1.2. Perilaku

1. Pengertian

Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam serta

interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku merupakan respon

atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar

maupun dalam dirinya. (Notoatmodjo, 2010).

Perilaku Kesehatan berdasarkan batasan Perilaku dan skinner,

maka perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

10

penyakit, system pelayanan , makanan dan minuman serta

lingkungan.

Perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

yaitu :

a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health maintenance)

Adalah Perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara

atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk

penyembuhan bilamana sakit.

b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan

kesehatan atau sering disebut Perilaku pencarian pengobatan.

c. Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah bilamana seseorang merespon lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga

lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku :

Menurut Lawrence green (1980) dalam (Notoatmodjo

2007), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku antara lain :

a. Faktor Predisposisi (predisposing factor) yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan

sebagainya.

b. Faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

11

fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya : puskesmas,

obat-obatan, obat steril dan sebagainya.

c. Faktor pendorong (Reinforcing Factor) yang terwujud dalam

sikap dan perilaku petugas kesehatan, yang merupakan

kelompok referensi dan perilaku masyarakat

Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan

seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena 4 alasan pokok

pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling) yakni dalam

bentuk :

a. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau

pengalaman orang lain.

b. Kepercayaan,

Kepecayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek atau

nenek.

c. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang

terhadap obyek.

d. Orang penting sebagai referensi

Perilaku orang, lebih-lebih Perilaku anak kecil lebih banyak

dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting.

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

12

e. Sumber-sumber daya

Sumber daya disini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu,

tenaga dan sebagainya.

f. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan penggunaan

sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan

menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada

umumnya disebut kebudayaan.

2.1.3. Pneumonia

1. Pengertian

Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi

alveolus dan jaringan interstitial.(IDAI, 2010).

Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat

konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli clas

eksidat(Juspiandi, 2014)

2. Penyebab Pneumonia

Sebagian besar penyebab pneumonia mikroorganisme

(virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain

(aspirasi, radiasi).

3. Ada beberapa cara Pencegahan penyakit pneumonia. Untuk

mencegah penyakir pneumonia perlu partispasi aktif dari

masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena

pneumonia sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

13

rumah.Pencegahan pneumonia bertujuan untuk menghindari

terjadinya penyakit pneumonia.

Berikut adalah upaya mencegah terjadinya penyakit pneumonia :

a. Perawatan selama masa kehamilan

Untuk mencegah resiko bayi dengan berat badan lahir rendah

perlu gizi ibu selama kehamilan dengan mengkonsumsi zat-

zat bergizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan

janin dalam kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal

yang memungkinkan terkenanya infeksi selama kehamilan.

b. Perbaikan gizi balita

Untuk mencegah resiko pneumonia pada balita yang

disebabkan karena malnutrisi sebaiknya dengan dilakukan

pemberian ASI pada bayi resnatal sampai umur 2 tahun.

Karena ASI terjamin kebersihannya, tidak terkontaminasi

serta mengandung faktor-faktor antibody sehingga dapat

memberikan perlindungan dan ketahanan terhadap infeksi

virus dan bakteri.

c. Memberikan imunisasi lengkap pada anak

Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan

pemberian imunisasi yang memadai, yaitu imunisasi anak

campak pada anak umur 9 bulan.Imunisasi DPT sebanyak 3

kali yaitu umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

14

d. Memeriksakan anak sendiri apabila terserang batuk

Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan

yang sesuai untuk mencegah terjadinya penyakit batuk dan

pilek menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesek .

Untuk mencegah pneumonia disarankan agar kadar debu dan

asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu

dan lubang ventilasi yang cukup. Selain itu asap rokok,

lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, dan

perubahan cuaca. Sebagian faktor yang memberi

kecenderungan untuk perkembangan penyakit pneumonia.

e. Menjauhkan balita dari penderita batuk

Balita sangat rentan terserang penyakit, terutama penyakit

pada saluran pernapasan, karena itu jauhkanlah balita dari

orang yang terserang penyakit batuk.

5. Klasifikasi Pneumonia (berdasarkan WHO, IDAI, 2010),

a. Bayi kurang dari 2 bulan :

1). Pneumonia berat : nafas cepat atau retraksi yang berat

2). Pneumonia sangat berat : tidak mau menetek atau minum,

kejang, letargis, demam atau hipotermia, bradipnea atau

pernapasan regular.

b. Anak umur 2 bulan -5 tahun

1). Pneumonia ringan : napas cepat

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

15

2). Pneumonia berat : retraksi

3). Pneumonia sangat berat : tidak dapat minum atau makan,

kejang, letargis, malnutisi.

6. Secara morfologis pneumonia digolongkan menjadi 3 (Buku ajar

keperawatan pediatrik, 2008) :

a. Pneumonia Lobaris

Melibatkan semua atau segmen yang luas dari satu lobus paru

atau lebih.Bila kedua paru terkena disebut pneumonia bilateral

atau pneumonia ganda.

b. Bronko Pneumonia

Dimulai pada bronkiolus terminal yang tersumbat dengan

eksudat mokopurulen yang membentuk bidang yang

terkonsolidasi pada lobus-lobus yang didekatnya, disebut juga

pneumonia lobularis.

c. Pneumonia Intertisial

Proses inflamasi dengan batas-batas yang lebih atau kurang

dalam dinding alveolus (interstisium) dari jaringan peribronkial

dan interlobaris.

7. Tanda-tanda umum pneumonia (Donha et al, 2008)

a. Demam

Biasanya cukup tinggi

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

16

b. Pernapasan

1). Batuk tidak produktif sampai produktif dengan sputur

berwarna keputihan.

2). Takipnea

3). Bunyi nafas ronki atau ranki kasar.

4). Pekak pada saat perkusi

5). Nyeri dada

6). Pernafasan cuping hidung

7). Pucat sampai sianosis (bergantung pada tingkat keparahan)

c. Foto toraks menunjukkan infiltrasi difus atau bercak-bercak

dengan distribusi peribronkial.

d. Perilaku yang sensitif, gelisah, letargik.

e. Gangguan Gastrointesinal antara lain anoreksia, muntah, diare,

nyeri abdomen.

8. Faktor Resiko meningkatkan resiko kejadian dan derajat

pneumonia, antara lain:

a. Defek anatomi bawaan

b. Defisit imunologi

c. Polusi

d. Gastroesophageal reflek

e. Aspirasi

f. Gisi buruk

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

17

g. Berat badan lahir rendah

h. Tidak mendapatkan ASI

i. Imunisasi tidak lengkap

j. Adanya saudara serumah yang menderita batuk

k. Kamar tidur yang terlalu padat penghuninya.

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

18

2.2. Keaslian Penelitian

Tabel 2.1

Keaslian Penelitian

No. Peneliti/Judul

penelitian

Variabel/rujukan

penelitian

Metode/

sampel

Hasil

1. Dhafika makoginto,

Arsunan Arsin, Sidik

Ris Factore seene

pneumonia in toddlers

in the work area

puskesmas suding the

city of Makasar.

2013

Untuk mengetahui

besar resiko kejadian

pneumonia pada

anak balita diwilayah

kerja puskesmas

sudiang kota

Makasar.

Case control

dengan metode

exhaustive

sampling

sebanyak 61

balita dan

kelompok control

dengan metode

posive sampling

sebanyak 61

balita dengan

perbandingan 1:1.

Pemberian ASI

eksklusif, jenis

lantai, status gizi,

ventilasi rumah,

merupakan faktor

resiko kejadian

pneumonia pada

anak balita

2.

Juspiandi La Ode

Asfilaly

Kejadian pneumonia

pada balita

2013.

Untuk mengetahui

faktor-faktor yang

berhubungan dengan

kejadian pneumonia

pada balita di ruang

anak RSU Lubuang

bayi Makasar

Sulawesi Selatan.

Cross sectional

tehnik sampling

sehingga

didapatkan 30

orang responden.

Ada hubungan

antara kejadian

pneumonia pada

balita dengan

tingkat

pengetahuan ibu

tentang pneumonia.

Keberadaan

anggota keluarga

yang menderita

pneumonia dan

BBLR.

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

19

2.3.Kerangka Teori

P

ling

Gambar 2.1. Kerangka Teori

(Notoatmodjo, 2010)

1. Faktor Predisposisi

(Predisposing factor)

- Pengetahuan

- Sikap

- Kepercayaan

- Keyakinan

- Nilai-Nilai

2. Faktor Pendukung

(Enabling Factor)

- Lingkungan Fisik

- Sarana Kesehatan

3. Faktor Pendorong

(Renforcing Factor)

- Sikap dan

Perilakupetugas

kesehatan.

- Perilaku masyarakat

Perilaku

Pencegahan

Pneumonia

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

20

2.4.Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

(Notoatmodjo, 2010)

2.5.Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Ada 2 hipotesis adalah :

1. Ho :Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan

pneumonia.

2. Ha : Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan

pneumonia.

Variabel Independen

Pengetahuan Ibu Tentang

pneumonia

Variabel Dependen

Pencegahan pneumonia

pada balita

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif non

eksperimental dengan desain studi korelasional yaitu mengkaji hubungan

antar variabel. Pendekatan yang digunakan cross sectional yaitu penelitian

yang menekankan pada waktu pengukuran hanya satu kali pada satu saat.

(Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang

hubungan pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

pneumonia.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi

pada bulan April - Juni 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitan yang akan

diteliti. (Notoatmodjo, 2010) Populasi pada penelitian ini adalah ibu

dari balita yang menderita sakit pneumonia di ruang rawat inap

RSUD Dr. Moewardi pada bulan Desember 2014 sejumlah 40 orang.

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

22

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010).Sampel yang akan digunakan pada penelitian

ini adalah ibu dari balita yang menderita sakit pneumonia yang

menjalani rawat inap di RSUD Dr. Moewardi ruang PICU, Melati

2, Melati 3.

Di dalam menentukan jumlah sampel diusahakan sampel yang

representatif, maksudnya sampel yang dapat mewakili populasinya.

Menurut Sloom, cara menghitung jumlah sampel adalah sebagai

berikut (Sarwono, 2006) :

N

n =

N ( ) + 1

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = Populasi = 40 ibu balita

= derajat kebebasan missal 5 %

Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah :

40

n =

40 ( ) + 1

= 36,36, dibulatkan 36

Berdasarkan penghitungan tersebut maka jumlah sampel adalah 36

orang.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

23

3.3.3. Tehnik Sampling

Tehnik sampling dengan probability sampling yaitutehnik

pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

(Sugiyono, 2014).

Pengambilan sampel dengan proportionatestratified random

sampling, yaitu populasi yang mempunyai anggota atau unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2014).

1. Kriteria inklusi

a. Ibu dari balita umur 1 bln – 5 thn yang menjalani rawat inap

di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

b. Ibu tinggal serumah dengan anak

c. Ibu balita dapat diwawancarai

d. Ibu balita dengan diagnosa awal masuk rumah sakit dengan

pneumonia.

2. Kriteria eksklusi

a. Ibu tidak bersedia menjadi responden.

b. Ibu balita yang mempunyai anak menderita pneumonia

karena VAP (Ventilator Associated Pneumonia).

c. Ibu balita yang mempunyai anak umur kurang 28 hari / > 5

tahun.

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

24

Ni

Besar sampel tiap ruangan ni = x n

N

Keterangan :

ni : jumlah sampel tiap ruangan

Ni : jumlah populasi tiap ruangan

N : jumlah populasi seluruh sampel

n : jumlah sampel seluruhnya

Sampel tiap ruangan :

Ni

1. PICU = x n

N

13

= x 36

40

= 12

Ni

2. Melati II = x n

N

22

= x 36

40

= 20

Ni

3. Melati III = x n

N

4

= x 36

40

= 4

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

25

3.4. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran.

3.4.1. Variabel Independen (Variabel bebas), adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi variabel dependen.

Variabel independen pada studi ini adalah tingkat pengetahuan ibu

tentang pneumonia.

3.4.2. Variabel Dependen (Variabel terikat) adalah variable yang

dipengaruhi variabel bebas. (Perason dan Tmothy, 2008).

Varibel dependen pada penelitian ini adalah ibu balita dengan

perilaku pencegahan penyakit pneumonia.

.

Definsi Operasional memberikan pengertian dan pendefinisian suatu

variable dan menggambarkan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk

mengukurnya (Broekopp dan Telsma, 2000)

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat

ukur

Parameter Skala

1. Pengetahuan

Ibu balita

Segala sesuatu yang

diketahui ibu tentang

pneumonia meliputi

pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, pencegahan.

Kuisioner Jumlah item 15 :

- Skor tertinggi 60

- Skor terendah 15

Dikategorikan :

- Baik (46-60)

- Cukup (31-45)

- Kurang (15-30)

Ordinal

2.

Perilaku

Pencegahan

pneumonia

Tindakan yang dilakukan

ibu dalam upaya untuk

mencegah balita tidak

kambuh, antara lain :

Kuisioner Jumlah item 15 :

- Skor tertinggi 60

- Skor terendah 15

Ordinal

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

26

- Perawatan selama masa

kehamilan.

- Perbaikan gizi balita.

- Memberikan imunisasi

lengkap pada anak.

- Memeriksakan anak sendiri

apabila terserang batuk.

- Menjauhkan balita dari

penderita batuk.

Dikategorikan :

- Baik (38-60)

- Kurang baik

(15-37)

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1. Alat Penelitan

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan

kuesioner.Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang hal-hal yang dia ketahui. (Arikunto, 2012)

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan pneumonia

adalah kuisioner tertutup dimana sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2012)

Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan untuk mengetahui

pengetahuan sejumlah 15 soal favorable (positif) dengan skala

likert. Pilihan jawaban sangat setuju diberikan skor 4, setuju

diberikan skor 3, tidak setuju diberikan skor 2, dan sangat tidak

setuju diberikan skor 1.

Kuesioner untuk mengetahui perilaku sejumlah 15 soal favorable

(positif), jawaban tidak pernah diberikan skor 1, kadang-kadang

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

27

diberikan skor 2, sering diberikan skor 3, dan selalu diberikan skor

4.

3.5.2. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data yaitu dengan meminta ijin dengan RSUD

Dr. Moewardi, menjelaskan tentang penelitian dan tujuan

penelitian kepada calon responden, menjelaskan tentang informed

consent. Setelah responden memahami dan apabila setuju maka

responden diminta untuk menandatangani informed consent

tersebut. Membagikan kuesioner kepada responden, kuesioner

terdiri 2, yaitu kuesioner tentang pegetahuan dan kuesioner tentang

perilaku pencegahan pneumonia.Setiap kuisioner terdiri dari 15

pertanyaan, setelah diisi oleh responden, kuesioner dikumpulkan

untuk dicek kelengkapnnya.

3.5.3. Pengujian instrument penelitian

1. Uji Validitas

Tehnik yang digunakan untuk mengetahui validitas kuisioner

menggunakan metode pearson correlation :

r = ( ) ( ) ( )

( )[ ] ( )[ ]2222 YYnXXn

YxXXYN

å-åå-å

åå-å

Keterangan :

r : koefisien korelasi

Xå : jumlah skor pertanyaan

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

28

Yå : jumlah skor total

N : jumlah responden

Apabila r hitung > r tabel, r tabel 0,361 (Sugiyono, 2014).

Apabila r hitung > r tabel, maka dapat dikategorikan valid.Uji

Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan jumlah sampel 30 orang

ibu balita pada bulan Maret 2015. Hasil uji validitas dari 20

butir pertanyaan dengan menggunakan sistem SPSS uji

Pearson Product Momentpada kuesioner Tingkat Pengetahuan

didapatkan hasil kuesioner yang valid adalah no 1, 2, 3, 4, 6, 8,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19 dan kuesioner yang tidak

valid adalah no 5, 7, 9, 16, 20, dengan rentang nilai r 0,433

sampai r 0,770.Hasil uji validitas butir pertanyaan perilaku

didapatkan hasil kuesioner yang valid adalah no 1, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 20 dan kuesioner yang tidak valid

adalah no 2, 9, 14, 18, 19, dengan nilai r 0,390 sampai r 0,748.

2. Realibilitas

Reabilitas adalah alat ukur yang penting untuk menjamin

pengumpulan data yang akurat (Assaf, 2003)

Untuk mencari reliabilitas angket digunakan rumus Alpha

Cronbaach :

R11=( ) þ

ýü

îíì å-

þýü

îíì

- ta

ba

k

k2

2

11

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

29

Keterangan :

R11 : realibilitas instrument

K : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

ba 2å : jumlah varians butir

ta 2 : varians total

Jika nilai koefisien >0,7 maka instrument dikatakan

reliable (Arikunto, 2006). Hasil uji reliabilitas menggunakan

sistem SPSS 18 dengan uji alpha cronbach pada kuesioner

tingkat pengetahuan didapatkan hasil dengan jumlah 15

pertanyaan didapatkan nilai reliabilitas r hitung 0.859 sehingga

r hitung > 0,7 maka 15 butir pertanyaan pengetahuan

reliabel.Hasil uji reliabilitas butir pertanyaan perilaku dengan

jumlah 15 pertanyaan didapatkan nilai reliabilitas r hitung

0.825 sehingga r hitung > 0,7 maka 15 butir pertanyaan

perilaku reliabel.

3.6. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian dilanjutkan

dengan pengolahan data yang meliputi :

3.6.1. Tehnik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tujuan menyederhanakan

data yang telah terkumpul, menyajikan dalam susunan yang baik

kemudian di analisa.

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

30

Menurut Notoatmodjo (2012), pengolahan data meliputi sebagai

berikut :

1. Penyuntingan (Editing)

Memeriksa data yang terkumpul untuk meneliti kelengkapan

jawaban responden yang diberikan yang bertujuan untuk

mengetahui apakah ada kesesuaian antara semua pertanyaan yang

diberikan dengan jawaban.

2. Pengkodean (Coding)

Memberikan tanda pada alat peneliti untuk memudahan dalam

analisa data.

3. Entri Data (Entry Data)

Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat

tabel kontingensi.

4. Tabulasi (Tabulating)

Memasukkan data jawaban responden dalam tabel sesuai dengan

skor jawaban, kemudian dimasukkan dalam master tabel yang

telah ditetapkan.

3.6.2. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Penelitian analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau

mendeskriptikan karakteristik setiap variabel penelitian seperti

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

31

umur, pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin (Notoatmodjo,

2012). Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi berdasarkan

persentase dari tiap-tiap karakteristik variabel, mean, median dan

modus. Guna mempermudah dalam menganalisa data dibutuhkan

bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

untuk mendistribusi frekuensi karakteristik responden sesuai

dengan yang diinginkan peneliti.

2. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah jenis analisis yang digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel (Notoatmodjo, 2012)

yaitu pengetahuan ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr.Moewardi.Sebelum

dilakukan analisa bivariat, dilakukan uji normalitas.

Uji normalitas data yaitu cara untuk mengukur apakah data

yang didapatkan sudah memiliki distribusi normal sehingga dapat

dipakai dalam stratistik parametrik (Nursalam, 2011). Uji

normalitas dalam penelitian ini adalah dengan Saphiro-wilk dengan

taraf signifikan (α) yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Nilai

asymp sig >0,05 berarti data berdistribusi normal, nilai asymp

sig<0,05 berarti data berdistribusi tidak normal (Notoatmodjo,

2012).Hasil uji normalitas pada penelitian didapatkan hasil

pengetahauan sig 0,499 dan perilaku sig 0,001, sehingga distribusi

data tidak normal.

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

32

Data yang dihasilkan tidak terdistribusi normal maka uji

bivariat dengan menggunakan korelasi Rank Spearmankarena data

dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal dengan rumus :

rs = 1 - ( )16

2

2

-

å

nn

d i

Keterangan :

rs : nilai korelasi rank spearman

2

id : perbedaan ranking antara pasangan data

å : notasi jumlah

n : besarnya pasangan rank untuk spearman

Interprestasi hasil uji statistik bila :

- Apabila p value > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada

hubungan antara pengetahun ibu balita dengan perilaku

pencegahan pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr.

Moewardi.

- Apabila p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan

antara pengetahun ibu balita dengan perilaku pencegahan

pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr. Moewardi.

3.7. Etika Penelitian .

Menurut Hidayat (2007) etika dalam penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian keperawatan berhubungan dengan manusia,

sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

33

3.7.1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed consent)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

pengumpulan data responden telah menyatakan bersedia diteliti.

Mereka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan

(Informed consent).

3.7.2. Tanpa nama (Anomity)

Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak

mencamtumkan namanya dalam lembar pengumpulan data, namun

cukup diberi kode pada masing-masing lembar tersebut.

3.7.3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok tertentu

saja yang akan dijadikan atau dilaporkan hasil penelitian.

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Responden

4.1.1. Karakteristik Responden Menurut Umur

Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan karakteristik

responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan, dan lama kerja.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden menurut umur hasilnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur di

RSUD Dr. Moewardi BulanApril -Juni Tahun 2015 (n=36)

Umur Jumlah Presentase (%)

26-35 Tahun

(Dewasa awal)

7 19%

36-45 Tahun

(Dewasa akhir)

20 56%

46-55 Tahun

(Lansia awal)

9 25%

Jumlah 36 100%

Hasil analisis pada Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa

distribusi responden berdasarkan umur yang paling banyak adalah

umur 36-45 tahun yaitu 20 orang (56%) dan paling sedikit umur

26-35 yaitu 7 orang (19%). Menurut DepKes (2008) menyatakan

bahwa klasifikasi responden berdasarkan umur mengggunakan

rentang 0-9 tahun, 10-19 tahun, 20-29 tahun, dan seterusnya

sesuai kelipatan 10 tahun.

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

35

4.1.2. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan hasilnya

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di

RSUD Dr. Moewardi BulanApril -Juni Tahun 2015 (n=36)

Tingkat Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%)

SD 9 25%

SMP 10 28%

SMA 17 47%

Jumlah 36 100%

Hasil analisis pada Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa

distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling

banyak adalah SMA yaitu sebanyak 17 orang (47%) dan yang paling

sedikit SD yaitu 9 orang (25%).

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. TingkatPengetahuan Ibu Tentang Pneumonia

Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan data tingkat

pengetahuan responden tentang Pneumonia dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Tentang Pneumonia di RSUD Dr.

Moewardi BulanApril -Juni Tahun 2015 (n=36)

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)

Kurang 0 0%

Cukup 3 8%

Baik 33 92%

Jumlah 36 100%

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

36

Pada Tabel 4.4 dapat diketahui tingkat pengetahuan

responden tentang pneumonia yang paling banyak adalah baik

sebanyak 33 responden (92%) dan paling sedikit adalah kurang

sebanyak 0 orang (0%).

4.2.2. Perilaku Pencegahan Pneumonia

Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan data perilaku

pencegah pneumonia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Perilaku Pencegahan Pneumonia di RSUD Dr. Moewardi

BulanApril -Juni Tahun 2015 (n=36)

Perilaku Pencegahan

Pneumonia

Frekuensi Presentase (%)

Kurang 0 0%

Cukup 4 11%

Baik 32 89%

Jumlah 36 100%

Pada Tabel 4.5 diatas dapat diketahui perilaku pencegahan

pneumonia yang paling banyak adalah baik sebanyak 32

responden (89%) dan yang paling sedikit adalah kurang sebanyak 0

responden (0%).

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

37

4.3. Analisis Bivariat

Hasil uji normalitas mengunakan shapiro wilk dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pengetahuan ,973 36 ,499

Perilaku ,879 36 ,001

Hasil uji normalitas data menggunakan shapiro wilk didapatkan hasil

untuk pengetahuan nilai p value = 0,499 sehingga data tidak terdistribusi

normal sedangkan perilaku nilai p value = 0,001 maka data terdistribusi

normal. Data pengetahuan tidak terdistribusi normal sehingga uji bivariat

menggunakan Rank Spearman.

Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil hubungan

pengetahuan ibu tentang pneumonia dengan perilaku pencegahan pneumonia

yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Pneumonia di

RSUD Dr. Moewardi BulanApril -Juni Tahun 2015 (n=36)

Variabel p value

Tingkat Pengetahuan

Perilaku

0,003

Hasil analisis bivariat menggunakan uji Rank Spearmandidapatkan nilai

p value = 0,003 dimana p value < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1diterima

artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan pneumonia.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

38

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden paling banyak

adalah umur 36-45 tahun yaitu 20 orang (56%). Hurlock dalam Marini (2012)

usia ibu berada dalam rentang 20-35 tahun yang termasuk dalam rentang usia

dewasa dini dimana pada masa ini merupakan masa penyesuaian diri terhadap

pola-pola kehidupan baru, harapan-harapan sosial baru dan cara hidup baru.

5.2. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang paling

banyak adalah SMA yaitu sebanyak 17 orang (47%).Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Marini (2012) yang menyatakan bahwa

pendidikan responden yang paling banyak adalah SMA dengan jumlah 44

responden (55%).

Hasil penelitian Risa & Shobur (2009) menunjukkan karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA

yaitu 18 responden (45%).Hasil penelitian Sari (2012) menunjukkan

karakteristil responden berdasarkan pendidikan yang paling banyak adalah

SMA sebanyak 44 responden (55%).

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

39

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima

hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuaanya (Notoatmojo, 2003).

5.3. Tingkat Pengetahuan Tentang Pneumonia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan tentang

pneumonia yaitu baik sebanyak 33 responden (92%). Hasil ini sejalan dengan

penelitian Rahim (2013) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang

paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 76 responden dari 102 responden.

Pengetahuan tentang penyakit pneumonia tidak hanya dilakukan secara

klinis tetapi juga dilakukan dengan memperhatikan lingkungan tempat

tinggal.Mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan penularan

penyakit pneumonia. Semua hal tersebut dapat diketahui jika seseorang sudah

mengetahui semua teorinya (Rahim, 2013)..

Pendidikan yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung

antara lain pendidikan. Pendidikan yang tinggi dapat menyebabkan

peningkatan pengetahuan pada seseorang (Rahim, 2013).

Hasil penelitian Wardhani, dkk (2010) menunjukkan pengetahuan yang

baik tentang sebuah hal sangat dipengaruhioleh multifaktor seperti tingkat

pendidikan, peran penyuluh kesehatan, aksesinformasi yang tersedia dan

keinginan untuk mencari informasi dari berbagai media. Pengetahuan yang

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

40

baik tentang pneumonia pada responden penelitian dapat dipengaruhi karena

sudah pernah adanya sebuah penyuluhan tentang pneumonia sehingga hasil

penelitian menunjukkan semua responden memiliki pengetahuan baik tentang

pneumonia (100%).Hasil penelitian Azizah, Fahrurazi, & Qoriaty (2014)

menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang

pneumonia sebanayak 15 responden (86,5%).

5.4. Perilaku Pencegahan Pneumonia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencegahan pneumonia

yang paling banyak adalah baik yaitu 32 responden (89%). Hasil kuesioner

yang sering dijawab setuju adalah rokok merupakan salah satu faktor yang

meningkatkan terjadinya pneumonia sebanyak 28 responden dan kuesioner

perilaku saya akan membersihkan tempat tidur agar terbebas dari debu yang

bisa menyebabkan pneumonia sebanyak 27 responden.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitan Rahim (2013) yang

menunjukkan bahwa perilaku ibu yang paling banyak adalah baik yaitu

sebanyak 76 responden. Perilaku yang baik yag dimiliki oleh seseorang

dipengaruhi oleh adanya pengetahuan yang baik pula pada hal tersebut.

Pengetahuan yang baik pada ibu tentang pencegahan pneumonia pada anak

dapat membuat perilaku ibu menjadi lebih baik pula dalam melakukan

pencegahan atau perawatan pada anak.

Ibu dapat melakukan pencegahan pneumonia dengan baik, Hal ini

dimungkinkankarena rumah tangga dengan status ekonomi yang lebihtinggi

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

41

dapat memiliki kemampuan lebih baik dalampemenuhan kebutuhannya,

termasuk pemeliharaan kesehatan(meningkatkan akses terhadappelayanan

kesehatandan ibu yang berpendidikan lebih tinggi diharapkanmempunyai

informasidan wawasan yang lebih baiktermasukdalam pemecahan masalah

kesehatan (Anwar & Dharmayanti,2014).

Hasil ini sesuai dengan pendapat Mahmud (2006), semakin banyak

pengetahuan ibu tentang pneumonia, semakin rendah angka kesakitan dan

kematian pneumonia pada balita. Sedangkan ibu yang tidak mempunyai

cukup pengetahuan tentang pneumonia, akan menganggap remeh dan bahkan

tidak mendukung upaya pencegahan penyakit pneumonia, sehingga

menyebabkan semakin tinggi angka kesakitan dan kematian pneumonia pada

balita. Sebaliknya mereka yang semakin banyak pengetahuan tentang

pneumonia, lebih mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan

tentang pneumonia tersebut.

5.5. Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

pengetahuan dengan perilaku pencegahan pneumonia dengan nilai p value =

0,003.Teori dari WHO menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi

oleh pengetahuan.Sama halnya yang dikemukakan teori Lawrence Green

bahwa perilaku seseorang ditentukan salah satunya yaitu perilaku.Seseorang

yang tidak mau mengimunisasikan anaknya dikarenakan orang tersebut tidak

tau atau belum mengetahui manfaat imunisasi bagi anaknya (Rahim, 2013).

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

42

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terjadi melalui panca indra manusia (Efendi, 2009).

Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (over behavior). Menurut Syahrani, Santoso dan Sayono

(2012) pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek juga mengandung dua

aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan

menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu, sehingga seseorang

yang memiliki aspek pengetahuan baik akan mempengaruhi sikap seseorang

terhadap perilaku untuk memelihara atau menjaga kesehatannya. Semakin

banyak aspek positif dari objek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap

makin positif terhadap objek tersebut.

Menurut Maramis, Ismanto & Babakal (2013) menunjukkan

pengetahuan dapat mendorong seseorang untuk berusaha memperoleh

informasi lebih banyak mengenai sesuatu yang dianggap perlu dipahami lebih

lanjut atau dianggap penting. Ibu sebagai pemegang peran pengasuh bagi

anak wajib mengetahui segala keperluan dan kekurangan yang belum

terpenuhi pada anak.Hal ini mendorong orang tua (ibu) untuk

mengembangkan sikap yang menuntun pada tindakan sebagai hasil atau

output dari pengetahuan terhadap hal – hal yang berhak diperoleh anak salah

satunya adalah perawatan.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Kurniasih (2009), bahwa

ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan upaya

perawatan terhadap balita dengan ISPA. Hal ini diperkuat oleh pendapat

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

43

Notosiswoyo dalam Syahrani, Santoso & Sayono (2012) bahwa rendahnya

tingkat pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu menjadi salah

satu pemicu terjadinya ISPA pada balita. Sebagian besar keluarga yang

mempunyai balita ISPA dirumah adalah ibu yang tidak mengetahui cara

mencegah ISPA.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

44

BAB VI

PENUTUP

6.1.Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang perilaku pencegahan penyakit

pneumonia di ruang rawat inap anak RSUD Dr.Moewardi yaitu baik

sebanyak 33 responden (92%).

2. Perilaku ibu balita tentang pencegahan penyakit pneumonia di ruang rawat

inap anak RSUD Dr.Moewardi yang paling banyak adalah baik sebanyak

32 responden (89%)

3. Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan pneumonia

dengan p value = 0,003.

6.2.Saran

1. Bagi rumah sakit

Manajemen Rumah Sakit diharapkan dapat mengadakan program

untuk meningkatkan pelayanan sehingga dapat mengurangi kejadian

pneumonia pada anak balita.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah

wawasan mengenai pengetahuan ibu balita tentang perilaku penyakit

pneumonia sehingga dapat sebagai acuan dalam proses belajar mengajar.

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

45

3. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peneliti lain untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang pneumonia.

4. Bagi Peneliti

Peneliti lebih mengetahui tentang perilaku pencegahan pneumonia

sehingga peneliti lebih memahami serta dapat memberikan penyuluhan

tentang perilaku pencegahan pneumonia kepada masayarakat luas.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Athena& Dharmayanti, Ika.2014. Pneumonia among Children Under

Five Years of Age in Indonesia. Artikel Penelitian.Pusat Teknologi

Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Arikunto, S, (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :

Rineka Cipta

Arikunto, Suharismi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta : Rineka Cipta

Brockopp.D .Y. dan Tolsma, M, (2000), Dasar-Dasar Riset Keperawatan ,

Jakarta : EGC

Dhefika Makoginto, Arsinan Arsin, Dian Sidik, (2012), Faktor Resiko Kejadian

Pneumonia Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Suding

Makasar, Bagian Epidermiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Hasanudin.

Dinkes Jateng (2013), Profil Kesehatan Prop. Jawa Tengah Th. 2012, BAB III,

Situasi Derajat Kesehatan, Semarang : Dinas Kesehatan Jawa Tengah PP 18

DonhaL.Wong, Marlyn Hockenberry Eaton, David Wilson, Marly L Winkelstein

Patricia Schwartz, (20, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC

Efendi (2009).Keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam

keperawatan.Jakarta : Salemba Medika

IDAI (2010), Pedoman Pelayanan Medis, Jakarta

Imam Ghozali, (2010 ), Aplikasi Analisa Dengan Program SPSS, Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Juspiandi, La Ode Asfilalyly, (2014), Kejadian Pneumonia Pada Balita, Journal

of Pediatre Nursing Vol. 1(2), PD.081-086.

Kurniasih (2009).Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan upaya perawatan

terhadap balita dengan ISPA di puskesmas pangean kabupaten kuantan

singingi. Diunduh dari http://lib.unri.ac.id/skripsi/index.ph

p?p=show_detail&id=20820 (30 Juli 2015)

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

Maramis,Paramitha Anjanata, Ismanto,Amatus Yudi &Babakal,Abram.2013.

Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu TentangIspa Dengan

Kemampuan Ibu Merawat Balita Ispa Pada Balita Di Puskesmas Bahu

Kota Manado.ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor

Marini, Pita Sari.2012.Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan

Pneumonia Ringan Pada Balita Di Rumah Di Desa Sayang Kecamatan

Jatinangor.Artikel Ilmiah.Bandung.Universitas Padjadjaran.

Notoatmodjo, (2003), Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,Jakarta : Asdi

Mahasatya

Notoatmodjo, S, (2010), Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan,Jakarta :

Rineke Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo, (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta :

Rineke Cipta.

Nursalam (2003), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Nursalam (2011), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Istrumen Penelitian

Keperawatan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika

Rahim, Rita.2013.Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Perilaku

Pencegahan Penyakit Pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Putri

Ayu.Artikel Ilmiah.Jambi.Universitas Kedokteran dan Ilmu Kesehata Jambi.

Sugiyono, (2014), Kuantitatif dan R dan Metode Penelitian D, Bandung :

Alfabeta

Sugiyono, (2014), Statistik Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta

Supriyanto, dt,SP,p,Mars,et, al (2014), Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013,

BAB 6. Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, Jakarta :

Kementrian Kesehatan RI PP 139 -140.

Syahrani, Santoso, & Sayono.(2012).Pengaruh pendidikan kesehatan tentang

penatalaksanaan ISPA terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu

merawat balita ISPA dirumah. Diunduh

darihttp://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/

view/44/83 (30 Juli 2015)

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/23/01-gdl-dwihartant... · hubungan antara tindakan ibu dengan kejadian pneumonia pada balita

Wardani, dkk.2010.Hubungan Faktor Lingkungan, Sosial-Ekonomi, Dan

Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Insfeksi Saluran Pernapasan Akut

(Ispa) Pada Balita Di Kelurahan Cicadas Kota Bandung. Prosiding

:Seminar Nasional Sains & Teknologi – III. Peran Strategis Sains &

Teknologi dalam Mencapai Kemandirian Bangsa