home visite ocd

Upload: ega-saturnuss

Post on 02-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL1

DAFTAR ISI2

BAB 1 PENDAHULUAN3

BAB 2 ISI........................................................................................4LAMPIRAN........................................................................................12BAB IPENDAHULUAN

Dalam pengobatan pasien dengan gangguan jiwa perlu dilakukan pendekatan teori pengobatan secara holistik atau menyeluruh di berbagai aspek, diantaranya aspek biologi, psikologi, sosial, kultural dan spiritual. Kondisi yang terus menerus berubah menyebabkan banyak sekali sumber tekanan, frustasi dan konflik yang menimbulkan stress fisik dan mental. Kesembuhan pasien dipengaruhi perilaku kepatuhan terhadap program pengobatan. Perilaku kepatuhan pasien gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor support system dari keluarga, pengetahuan, ketersediaan fasilitas, atau keterjangkauan fasilitas kesehatan dan sikap petugas. Tugas home visit psikiatri ini merupakan salah satu kegiatan yang digunakan untuk lebih mendekatkan para dokter muda dengan lingkungan yang menjadi tempat tinggal pasien, serta berinteraksi langsung dengan masyarakat agar dapat mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan pasien yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut faktor yang mempengaruhi kesembuhan pasien. Identifikasi faktor tersebutdiperoleh melalui data keluarga pasien dan lingkungan sekitar pasien yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan pengobatan terhadap pasien, sehingga dari hasil yang diperoleh bisa direncanakan berbagai intervensi yang cukup kiranya untuk dilakukan sehingga dapat membantu mempercept proses kesembuhan dari pasien.Kasus yangdipilih oleh penulis yaitu kasus dari Tn.M. Ibnul Hakim dengan diagnosis Obsesif Kompulsif. Dengan melakukan Home Visit psikiatri terhadap pasien Tn.M. Ibnul Hakim, diharapkan bisa didapatkan faktor-faktor apa saja dan lingkungan yang berperan besar terhadap tindakan yang dilakukan Tn.M. Ibnul Hakim.BAB II

ISI

2.1 Status PasienTn. M. Ibnul Hakim, laki-laki usia 45th. Saat ini pasien sedang menjalani program pengobatan rawat jalan di Poli Kesehatan Jiwa di RSJ.Dr.Radjiman W, Lawang dengan diagnosis Gangguan Obsesif Kompulsif campuran pikiran dan tindakan obsesif.Pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2013 pukul 20.00 WIB dilakukan kunjungan oleh dokter muda ke tempat tinggal pasien yaitu sebuah rumah di Jl. Kaliurang 3C No. 15 RT/RW 2/7 Tembokrejo, Pasuruan. Rumah keluarga Tn.M. Ibnul Hakim terletak di perumahan di tepi jalan besar. Rumah beton beratapkan genteng. Rumah terlihat bersih dan terawat,terdiri dari 2 lantai, beralas lantai keramik. Kemudian kami lakukan anamnesis sehingga didapatkan data tambahan mengenai status pasien.2.1.1 Identitas Pasien Nama : Muhammad Ibnul Hakim Umur:45tahun Jenis Kelamin:Laki-laki Tempat / Tanggal Lahir: Lamongan, 4 Februari 1969 Agama: Islam Suku / Bangsa: Jawa / Indonesia Status Pernikahan:Menikah Pendidikan Terakhir:Sarjana strata 1 Pekerjaan Terakhir: Guru Alamat Pasien:Jl. Kaliurang 3C No. 15 RT/RW 2/7 Tembokrejo, Pasuruan. No. Rekam Medik: 096000 Waktu Pemeriksaan:14 Agustus 2013 Tempat Pemeriksaan:Poli Kesehatan Jiwa Lawang - Malang2.1.2 Anamnesis

A. Keluhan Utama

Sulit konsentrasi.

B. Auto Anamnesis 1. Pasien sulit berkonsentrasi sejak 2 minggu yang lalu. Sulit berkonsentrasi terutama terjadi waktu beribadah, yang disebabkan karena adanya pikiran negatif terhadap semua tindakannya. Sebenarnya pikiran-pikiran negatif tersebut, sudah muncul sejak pasien kuliah. Namun saat itu tidak terlalu mengganggu aktivitas pasien. Setelah dibiarkan beberapa tahun, hal ini semakin mengganggu pasien hingga akhirnya sekitar 2-3 tahun yang lalu pasien berobat ke RSSA Malang. Di RSSA pasien diberi sejumlah obat namun tidak diberi tahukan secara jelas penyakit apa yang sedang diderita, sehingga pasien sempat memeriksakan diri atau berkonsultasi kepada tokoh ulama terdekat dan sempat membaik hanya beberapa hari saja. Setelah itu keluhan muncul kembali, akhirnya 1 bulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke RSJ Lawang. 2. Pasien merasakan banyak pikiran negatif yang terus-terusan muncul, yang susah dilawan oleh pasien terutama pada saat ibadah sehingga pasien sering melakukan tindakan yang berulang-ulang dan juga sulit mengambil keputusan. Sebagai contoh ketika mengambil air wudhu selalu muncul pikiran bahwa wudhunya tidak sempurna sehingga pasien sering mengulanginya berkali-kali. Selain itu sebelum wudhu pasien juga sering berdiam diri karena dipenuhi pikiran bagaimana caranya untuk wudhu yang sempurna, ditambah lagi pasien menjadi terlalu berhati-hati setelah berwudhu untuk mencegah sesuatu yang dapat membatalkan wudhu. Awalnya hal tersebut hanya terjadi pada saat ibadah, namun saat ini sudah mempengaruhi sebagian besar aktivitasnya, seperti mengunci pintu berulang kali, menyapu berulang kali, dan mencuci baju berulang kali.3. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam menyebutkan tempat, orang, dan waktu. 4. Pasien dapat mengingat nama teman teman dan gurunya.5. Pasien sadar kalau dirinya sakit.6. Pasien tenang dan kooperatif.

C. Hetero Anamnesis (didapat dari Ny. Anis M / istri)

1. Rincian Keluhan Utama- Sering melakukan perilaku berulang-ulang.

2. Gejala Lain Yang Menyertai Keluhan Utama- Pasien menjadi sering melamun, menjadi lebih pemalu, tidak percaya diri, sering berlama-lama jika akan melakukan sesuatu, sulit mengambil keputusan.

3. Gejala Prodormal- Menjadi sering melamun.

4. Peristiwa Terkait Dengan Keluhan Utama- Pasien hanya meminum 2 jenis obat dari 3 obat yang diberikan mulai tanggal 15 Juli 2013.5. Riwayat Penyakit Dahulu Pernah berobat ke RSSA sekitar 2-3 tahun yang lalu, mendapat terapi alprazolam dan fluoxetine rutin minum. Berobat ke RSJ Lawang untuk pertama kalinya tanggal 27 Juni 2013, mendapatkan obat anafranil, risperidone, clobazam minumm rutin dan didiagnosis sebagai obsesif kompulsif predominan pikiran obsesif atau pengulangan (F42.0). Pada tanggal 15 Juli 2013, kontrol ke Poli Kesehata Jiwa RSJ Lawang mendapat terapi yang sama dengan diagnosis yang sama dan mendapatkan anjuran psikoterapi. Pada tanggal 31 Juli 2013, kontrol ke Poli Kesehata Jiwa RSJ Lawang mendapatkan obat clobazam, olandoz, clomipramine, sedangkan obat risperidone dihentikan, dengan diagnosis Reaksi Stress Akut (F43.0)6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Perkembangan Anak

Pasien lahir dengan cukup bulan dan ditolong oleh dukun bai dengan berat badan 2700 gr dan panjang badan 49cm. Selama hamil, ibu tidak pernah mengalami sakit apapun dan melahirkan anak secara normal. Riwayat tumbuh normal dan perkembangan normal.

7. Riwayat Sosial dan Riwayat Pekerjaan Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara.

Pasien sudah menikah.

Pasien sudah bekerja. Pasien mau berteman

Pasien mau mengaji

8. Faktor Kepribadian Premorbid Pasien tertutup, rajin beribadah, rasa percaya diri kurang.

9. Faktor KeturunanTidak ditemukan10. Faktor OrganikTidak ditemukan11. Faktor Pencetus Tidak ditemukan2.1.3 Status Interistik (tanggal 14 Agustus 2013)

1. Vital Sign :a. Tensi: 120/70 mmHgb. RR: 22x/menitc. Nadi: 96x/menitd. Suhu : 36,8oC

2. Keadaan Umum: Compos Mentis

3. Kepala / Leher: A - / I - / C - / D -

4. Thoraks

: Cor: S1/S2 tunggal, gallop murmur (-)

Pulmo: ves/ves, rh-/-, wh -/-

5. Abdomen

: Flat, soefl, tympani, BU (+) N

6. Ekstremitas

: Akral HKM, edem -2.1.4 Status Neurologik :

1. GCS

: 456

2. Meningeal Sign: Kaku kuduk (-)

3. Reflek Fisiologis: BPR +2/+2 , KPR +2/+2, TPR +2/+2, APR +2/+2

4. Reflek Patologis: Babinski -/-, Chaddock -/-2.1.5 Status Psikiatrik1. Kesan Umum: pria, cukup rapi dan bersih, tidak bau, tampang sesuai umur.

2. Kontak

: verbal +/ nonverbal +/ Relevan

3. Kesadaran

: Tidak berubah

4. Orientasi

: W/T/O ( +/+/+

5. Daya ingat

: Kesan Cukup, Amnesia (-)6. Persepsi

: Halusinasi A/V -/-

7. Proses berfikir: realistic, koheren, PTM (-)

8. Afek / Emosi: Adekuat

9. Kemauan

: menurun

10. Psikomotor: Normal2.1.6 Diagnosis Multiaksial : Axis I: F 42.2 (Gangguan obsesif kompulsif campuran pikiran dan tindakan obsesif) Axis II

: Tertutup, rasa percaya diri kurang, rajin beribadah. Axis III

: Tidak ditemukan Axis IV

: Tidak ditemukan Axis V

: GAF scale 70-612.2 Observasi Keluarga

2.2.1 Identitas Anggota Keluarga

NoNamaSexUsiaPendidikanStatusPekerjaanKeterangan

1Tn. MuhaiminL65 thnSMAMenikahPensiunanAyah

2Ny.AstutiP60 thnSMAMenikahIbu Rumah TanggaIbu

3Ny. TutikL47 thnS1MenikahSwastakakak

4Tn.BudiL42 thnS1MenikahPNSAdik

2.3 Observasi Lingkungan

2.3.1 Gambaran Lingkungan Tempat TinggalKami berkunjung ke rumah pasien pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2013 jam 20.00 WIB yang letaknya cukup jauh yang dapat ditempuh dengan sepeda motor sekitar 2 jam yaitu di Jl. Kaliurang 3-C 15 RT/RW 02/07 Tembokrejo, Pasuruan, Kondisi jalan menuju rumah pasien beraspal namun tidak lebar.

2.3.2 Gambaran Tempat Tinggal

Kesan rumah pasien terlihat bersih dengan barang yang tertata rapi. Lantai rumah beralaskan lantai keramik yang bersih. Rumah di perumahan di tengah perkotaan. Disekitar rumah jalanan tampak bersih tidak ada sampah-sampah yang berserakan. Disisi kanan-kiri rumah terdapat rumah-rumah tetangga.2.3.3 Cara Penerimaan Keluarga Terhadap PasienKeluarga sangat baik dalam memperlakukan pasien selama dirumah.2.3.4 Gambaran Status Sosial

Tingkat ekonomi cukup tinggi, dengan pekerjaan pasien yang mapan dan kondisi rumah yang tertata rapi dan bersih, serta kendaraan mobil yang dipergunakan oleh pasien.2.4 Observasi Faktor Pendukung dan PenghambatFaktor keluarga dan lingkungan yang membantu kesembuhan pasien antara lain :

1. Keluarga pasien selalu mengusahakan kesembuhan pasien, dengan sering mengingatkan pasien untuk minum obat teratur.2. Keluarga pasien sering mengajak pasien untuk beribadah lebih giat yang mana merupakan kesenangan pasien dulunya, serta sering mengajak pasien untuk refreshing di saat pasien merasa banyak pikiran.Faktor keluarga, finansial dan lingkungan yang menghambat kesembuhan pasien antara lain :

1. Kesibukan pasien sebagai pengajar yang membuat pasien terkadang lupa minum obat2. Keterbatasan pihak keluarga dalam menemani pasien saat pasien kerja sehingga pasien kadang-kadang lupa meminum obat ataupun sering melamun seorang diri.2.5 Terapi

Konsul ke dokter Sp. KJ

Psikoterapi2.6 Intervensi

Pada home visite pertama, kami memberikan intervensi kepada keluarga. Adapun intervensi yang kami berikan adalah:

Saat pasien rawat inap antara lain:

1. Menjelaskan kepada keluarga (ibu, kakak, adik, istri & anak) pentingnya dukungan dan motivasi dari keluarga untuk kesembuhan pasien.

2. Menganjurkan untuk juga mengerti jadwal pasien untuk meminum obatnya, sehingga bisa selalu mengingatkan pasien.3. Tidak menceritakan sesuatu yang membuat pikiran pasien terbebani.4. Menyarankan untuk meyakinkan pasien dan menemani di saat pasien bingung ataupun was-was di saat keluhan pasien mulai kambuh5. Senantiasa berdoa kepadaNya untuk kesembuhan pasien.LAMPIRANGambar 1. Rumah Pasien tampak dari depanGambar 2.Rumah Pasien tampak dari sampingGambar 3. Kamar Tidur Pasien di RumahGambar 5. Kamar MandiGambar 6. DapurGambar 7. Ibu, ayah, dan adik kandung pasienGambar 8. Kandang kambing di sebelah rumahGambar 9. Surat permintaan maaf yang dituliskan pasien

Gambar 10. Surat yang ditulis pasien yang menyatakan dirinya tidak sadarGambar 11. Foto pasien beserta istri saat acara pernikahan

Gambar 12. Foto tempat kejadian perkara di desa Arjowilangun2