laporan observasi home industri telur

31
LAPORAN OBSERVASI HOME INDUSTRI TELUR ASIN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Arna Asna Anisa, S.E.,M.Si. Oleh : Ari Susilaningtyas (213-14-002) Amin Sri Rahayuninglestari (213-14-041) Arin Nursafaah (213-14-254) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

Upload: arisusilaningtyas03

Post on 16-Apr-2017

720 views

Category:

Business


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan observasi home industri telur

LAPORAN OBSERVASI HOME INDUSTRI

TELUR ASIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : Arna Asna Anisa, S.E.,M.Si.

Oleh :

Ari Susilaningtyas (213-14-002)

Amin Sri Rahayuninglestari (213-14-041)

Arin Nursafaah (213-14-254)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: laporan observasi home industri telur

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi home industri telur asin.

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro, yang diampu oleh Ibu Arna Asna Anisa, S.E.,M.Si. Kami menyampaikan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada dosen Teori Ekonomi Mikro kami serta pemilik usaha. Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dan harapannya dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Page 3: laporan observasi home industri telur

SURAT PERNYATAAN HASIL OBSERVASI

Salatiga, 16 September 2015

Dengan ini menyatakan bahwa tugas observasi ini telah dilakukan dan disetujui oleh

kedua belah pihak baik observer dan pengusaha yang diobservasi.

Pada : Rabu, 16 September 2015

Pukul :

Tempat : Nyamat, Krajan RT. 02 RW. 01, Salatiga

Perihal : Observasi (home industri) telur asin

Surat ini dibuat guna sebagai bukti selesainya observasi yang dilakukan oleh

kelompok observer dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Menyetujui,

Pemilik Usaha

( )

Page 4: laporan observasi home industri telur

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ari Susilaningtyas

Amin Sri Rahayuninglestari

Arin Nursfaaah

Prodi : Perbankan Syariah S1

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa observasi ini adalah hasil penelitian dari kami

sendiri bukan karya dari orang lain, serta jika terdapat kutipan dalam observasi ini ditulis

berdasarkan dari sumber yang diperoleh kami.

Ari Susilaningtyas Amin Sri Rahayuninglestari

213-14-002 213-14-041

Arin Nursafaah

213-14-254

Page 5: laporan observasi home industri telur

LAMPIRAN 1.

DATA HASIL OBSERVASI HOME INDUSTRI TELUR ASIN

Lokasi Industri : Nyamat, Krajan RT. 02 RW. 01, Salatiga

Nama Pemilik : Ibu Sumarni

No. HP : 085640033741

Bahan Baku : Telur dan Garam

Page 6: laporan observasi home industri telur

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Surat Pernyataan Hasil Observasi........................................................................................ii

Surat Pernyataan Keaslian...................................................................................................iii

Daftar Isi..............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan Observasi...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Operasional Industri Telur Asin....................................................................................3

2.2 Penentuan jumlah produksi...........................................................................................6

2.3 Penentuan harga ............................................................................................................7

2.4 Pertimbangan yang mendasari konsumen mengambil komoditi telur asin ..................8

2.5 Penentuan harga beli konsumen....................................................................................8

2.6 Proses terbentuknya harga pasar....................................................................................8

2.7.............................................................................................................................................Jumlah yang diminta oleh konsumen tidak dapat terpenuhi................................................12

2.8 Jumlah yang diproduksi pengusaha melebihi permintaan.............................................12

2.9 Cara-cara untuk menambah pangsa pasar......................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................................13

LAMPIRAN

Page 7: laporan observasi home industri telur

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Industri telur asin mempunyai peranan cukup penting bagi industri pangan nasional

terutama dalam memenuhi kebutuhan protein dan lemak masyarakat. Telur asin merupakan

masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan. Selain lebih awet, telur

asin lebih digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat daripada telur tawar biasa.

Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek, meski tidak menutup

kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur ayam, karena telur bebek memiliki

nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, dan memiliki cangkang

yang lebih kuat sehingga dalam proses pengasinan mengurangi terjadinya retak atau

pecah.

Pengasinan telur biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu perendaman dalam

larutan garam, dan perendaman oleh adonan bata merah dengan garam.

Keuntungan telur yang diasinkan yaitu dapat disimpan lebih lama, rasa amis telur akan

berkurang, dan kandungan gizi pun meningkat.

Dari tahun ke tahun permintaan akan telur asin terus meningkat karena kesadaran

masyarakat akan kebutuhan gizinya. Hal inilah yang mendasari munculnya berbagai

produsen telur asin dalam memenuhi keinginan konsumen akan telur asin.

Dari sekian banyak produsen yang menjual telur asin, kami melakukan observasi

terhadap salah satu produsen yang memprioritaskan kualitas, rasa, dan harga telur asin

yang diproduksinya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana operasional indusri telur asin ?

2. Bagaimana pengusaha menentukan jumlah produksinya ?

3. Bagaimana pengusaha menentukan harga atas komoditas yang diproduksi ?

4. Pertimbangan apa yang mendasari konsumen mengambil komoditas telur asin yang

kami observasi ?

5. Bagaiman konsumen menentukan harga belinya ?

Page 8: laporan observasi home industri telur

6. Bagaimana proses terbentuknya harga pasar melalui kurva permintaan dan penawaran

?

7. Bagaimana jika terdapat kondisi dimana jumlah yang diminta oleh konsumen tidak

dapat terpenuhi ?

8. Bagaimana jika terdapat kondisi dimana jumlah yang diproduksi oleh pengusaha

melebihi permintaan ?

9. Apa yang dilakukan pengusaha untuk menambah pangsa pasar ?

C. TUJUAN OBSERVASI

1. Untuk mengetahui operasional indusri telur asin.

2. Untuk mengetahui pengusaha menentukan jumlah produksinya.

3. Untuk mengetahui pengusaha menentukan hara atas komoditas yang di produksi.

4. Untuk mengetahui pertimbangan yang mendasari konsumen mengambil komoditas

telur asin yang kami observasi.

5. Untuk mengetahui konsumen menentukan haraga belinya.

6. Untuk mengetahui proses terbentuknya harga pasar melalui kurva permintaan dan

penawaran.

7. Untuk mengetahui langkah yang diambil pengusaha jika terdapat kondisi dimana

jumlah yang diminta oleh konsumen tidak dapat terpenuhi.

8. Untuk mengetahui langkah yang diambil pengusaha jika terdapat kondisi dimana

jumlah yang diproduksi oleh pengusaha melebihi permintaan.

9. Untuk mengetahui langkah yang dilakukan pengusaha untuk menambah pangsa pasar.

Page 9: laporan observasi home industri telur

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Operasional Industri Telur Asin

Pembelian Bahan Baku

i. Produsen mengambil telur bebek dari peternak bebek yang memelihara

bebeknya secara angon (mencari makan di sawah) atau bebek yang diberi

makan organik, dikarenakan bebek yang diangon atau diberi makan organik

telur yang dihasilkan berkualitas tinggi, kulit telurnya lebih tebal, dan lebih

tahan lama serta tidak terlalu amis. Bebek yang dipelihara di kandang dan

tidak dibiarkan mencari makan sendiri tetapi diberi makan dengan campuran

obat atau ada unsur kimianya serta disuntik telur yang dihasilkan cenderung

kurang baik, kulitnya tipis serta tidak dapat tahan lama. Untuk itu produsen

memilih membeli telur dari peternak yang memelihara bebeknya secara angon.

ii. Peternak dalam menjual telur bebeknya dihargai Rp 1.700,- per butirnya.

iii. Bata merah yang digunakan dalam pembuatan telur asin didapatkan dari bata

merah yang sudah tidak digunakan bekas dari pembangunan gedung atau

rumah tujuannya untuk menekan biaya produksinya, atau dengan membelinya

dengan harga Rp 650,- per buah.

iv. Garam beryodium dibeli di warung-warung terdekat dengan harga Rp 3.600,-

per kg.

Bahan dan Peralatan Pembuatan Telur Asin

i. Setiap 250 butir telur bebek

ii. 1 kg garam beryodium

iii. Bata merah

iv. Air

v. Ember besar

Persiapan

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat persiapan pembuatan telur asin

1. Gunakan telur bebek berkualitas tinggi. Biasanya dihasilkan oleh bebek yang

diberi makan pakan organik dan tidak disuntik.

2. Jika sulit mendapatkan telur bebek, telur ayam, telur puyuh bisa juga dapat

dijadikan telur asin.

Page 10: laporan observasi home industri telur

3. Untuk menentukan apakah telur bebek masih layak diolah, lakukan pengujian

sebagai berikut: masukkan telur dalam wadah yang sudah diisi penuh dengan air.

Jika telur tenggelam, artinya telur masih layak dikonsumsi. Pastikan juga telur

tidak retak.

4. Bersihkan telur dari kotoran yang menempel kemudian keringkan dengan lap.

Amplas permukaan telur agar pori-pori terbuka.

Cara Membuat Telur asin

i. Buatlah larutan garam.

ii. Tumbuk bata merah sampai lembut sebanyak setengah ember besar, tambahkan

larutan garam ke dalam tumbukan bata tersebut, aduk hingga merata.

iii. Masukan telur ke dalam ember tersebut, pastikan semua telur tertutup dengan

adonan bata merah.

iv. Tutup wadah tersebut dan simpan yang rata dan sejuk, lama perendaman yaitu

11 hari.

v. Setelah melewati batas waktu yang ditetukan saatnya proses perebusam,

sebelum di rebus cuci telur menggunakan air hingga bersih. Perhatikan cara

merebus telur asin. Untuk hasil rebusan yang baik, teur di rebus dengan api

kecil, gunanya agar telur tidak pecah karena benturan sesama telur jika apinya

besar. Waktu perebusan telur selam 4 jam agaar telur dapat tahan lama sampai

kurang lebih satu bulan.

vi. Tiriskan telur yang telah di rebus hingga kering.

vii. Beri label atau cap pada telur.

Proses Distribusi

Dalam proses distribusi produsen mengantarkan sendiri pesanan-pesanan telur

asinnya ,mulai dari warung kecil hingga warung makan, pasar, tukang sayur dan

perumahan di daerah Salatiga hingga Semarang ada juga yang mengambil sendiri

telur asinnya di rumah produsen.

Harga Penjualan

Page 11: laporan observasi home industri telur

Pembeli Harga Keterangan

Grosir Rp 2.200,-

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Pasar Rp 2.300,- sampai Rp2.400,-

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Warung Rp 2.500,-

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Konsumen di perumahan

Rp 3.000,-

Menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Perhitungan Keuntungan

Harga bahan baku

i. Misal setiap 250 butir telur,

Rp 1.700,- per butir

250butit x Rp 1.700=¿ Rp 425.000,-

ii. Garam beryodium per 250 butir, 1 kg

Rp 3.600,-

iii. Bata merah 1 buah Rp 650,-

Membutuhkan 10 bata merah setiap 250 butir telur

Rp 650 x 10 = Rp 6.500,-

iv. 1/3 kg gas LPG setiap kali perebusan telur asin

Rp 6.000,-

v. Biaya transport 1 liter Rp 8.000,-

Total biaya produksi

Page 12: laporan observasi home industri telur

Rp 425.000,-

Rp 3.600,-

Rp 6.500,-

Rp 6.000,-

Rp 8.000,- +

(Rp 449.100,-)

Total penjualan

Misal

Grosir (150 butir) = Rp 330.000,-

Pasar (50 butir) = Rp 115.00,-

Warung (25 butir) = Rp 62.500,-

Konsumen di Perumahan (25 butir) = Rp 75.000,- +

Rp 582.500,-

Resiko pengembalian / penggantian di perumahan

Misal (5 butir) (Rp 15.000,-)

Resiko telur cacat / pecah dari peternak

Misal (9 butir) (Rp 15.300,-)

Total keuntungan Rp 103.100,-

Jadi apabila produsen dalam satu kali produksi menghasilkan (500 butir telur asin) akan mendapatkn keuntungan sebesar Rp 206.200,-

2.2 Penentuan jumlah produksi

Dalam menentukan jumlah produksi, produsen melihat dari beberapa faktor diantaranya pada faktor musim, jumlah permintaan,serta pada momen-momen tertentu misal: hari raya, acara resepsi, dll dan faktor persediaan yang ada.

i. Faktor musim: ketika musim kemarau jumlah telur asin yang diproduksi cenderung

berkurang dari musim penghujan dikarenkan pada musim kemarau bebek tidak

bertelur banyak sehingga jumlah telur bebek yang ditetaskan hanya sedikit, akibatnya

telur asin yang diproduksi menjadi berkurang dari musim hujan.

Page 13: laporan observasi home industri telur

ii. Faktor permintaan: ketika permintaan meningkat maka produsen juga akan

meningkatkan jumlah produksi telur asinnya.

iii. Momen-momen tertentu: pada momen-momen tertentu misalnya hari raya jumlah

permintaan meningkat hampir 2 kali lipat dari permintaan hari-hari tertentu.

iv. Faktor persediaan: ketika persediaan yang ada telah habis atau menipis maka

produsen akan meningkatkan jumlah produsi telur asinnya.

2.3 Penentuan harga atas komoditas yang diproduksi

Dalam menentukan harga atas komoditas telur asin yang diproduksi oleh produsen berbeda beda, didasarkan atas jumlah yang dibeli, lokasi serta pelanggan tetap. Produsen menjualnya per butir dengan harga 2.200 rupiah dalam pembelian jumlah yang banyak (diatas 100 butir), 2.500 rupiah untuk dijual di warung, 2.300 sampai 2.400 untuk penjual di pasar (tidak menerima penggantian atau pengembalian cacat telur) dan 3.000 rupiah untuk di perumahan (produsen menerima resiko penggantian atau pengembalian telur apabia terdapat cacat). Seperti pada tabel di bawah ini:

Pembeli Harga Keterangan

Grosir 2.200

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Pasar 2.300-2.400

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Warung 2.500

Tidak menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

Konsumen di perumahan

3.000

Menerima penggantian atau pengembalian telur cacat

2.4 Pertimbangan yang mendasari konsumen mengambil komoditas telur asin dari

produsen yang kami observasi

Page 14: laporan observasi home industri telur

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli komoditas telur asin dari produsen yang kami observasi, diantaranya:

Konsumen pertama: alasanya karena telah menjadi pelanggan sejak lama sehingga tidak ingin beralih dari produsen telur asin yang kami observasi. Alasan yang kedua karena produsen menjaga kualitas telur asin yang diproduksinya.

Konsumen yang kedua: alasannya dikarenakan telur asin yang diproduksi berbeda dari telur asin yang lain, tidak berbau amis, masir, dan tetap baik atau enak dimakan meskipun telah disimpan selama 10 hari.

Konsumen yang ketiga: alasannya karena produsen menerima penggantian atau pengembalian telur asin apabila terdapat cacat (konsumen di perumahan), selain itu telur asin yang diproduksi berkualitas bagus dan tahan lama.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menjadikan konsumen mengambil telur asin dari produsen yang kami observasi, karena produsen menjaga kualitas telur asinnya dan menjaga kepercayaan pelanggan.

2.5 Penentuan harga beli konsumen

Konsumen dalam membeli suatu produk atau komoditi didasarkan pada beberapa aspek diantaranya: pendapatan dan kualitas. Untuk konsumen telur asin sendiri biasanya menentukan harga belinya lebih cenderung memilih dengan kualitas yang bagus.

2.6 Proses terbentuknya harga pasar melalui kurva permintaan dan penawaran

Seorang penjual tentu saja ingin menjual produknya dengan harga tinggi agar

mendapat keuntungan yang maksimal. Keinginan antara penjual dan pembeli yang

bertolak belakang ini, bila bertemu di pasar akan menyebabkan adanya tawar menawar.

Apabila terjadi kesepakatan dalam kegiatan tawar menawar ini, maka terjadilah

permintaan dan penawaran. Dengan demikian, dapat dikatakan ekuilibrium pasar terjadi

apabila pada suatu tingkat harga tertentu jumlah barang yang diminta di pasar sama

dengan jumlah barang yang ditawarkan di pasar tersebut.

Kurva permintaan mempunyai slope negatif dan kurva penawaran mempunyai slope positif. Jika kedua kurva ini bertemu, maka kita temukan titik potong. Titik potong inilah yang disebut titik keseimbangan pasar. Pada titik keseimbangan ini penjual dan pembeli sama-sama puas, antara penjual dan pembeli terjadi kesepakatan harga. Perhatikanlah bagaimana harga keseimbangan terbentuk pada contoh berikut ini.

Misal

Page 15: laporan observasi home industri telur

Harga per butir Penawaran (butir)

1 3.000 70

2 2.750 60

3 2.500 50

4 2.250 40

5 2.000 30

P S3000 A

2750 B

2500 C

2250 D

2000 E

Q30 40 50 60 70

Gambar kurva penawaran

Harga per butir Permintaan (butir)

1 3.000 30

2 2.750 60

3 2.500 50

4 2.250 60

5 2.000 70

Page 16: laporan observasi home industri telur

P

3000 A

2750 B

2500 C

2250 D

2000 E

Q30 40 50 60 70

Gambar kurva permintaan

D

Tabel Penggabungan permintaan dan penawaran

Harga per butir Penawaran per butir Permintaan per butir

A 3000 70 30

B 2750 60 40

C 2500 50 50

D 2250 40 60

E 2000 30 70

P

Page 17: laporan observasi home industri telur

D S

3000

2750

2500 E

2250

2000

Q30 40 50 60 70

Gambar kurva penggabungan permintaan dan penawaran

Dari tabel penggabungan permintaan dan penawaran telur asin di atas, dapat diketahui harga keseimbangan dicapai pada harga Rp 2.500,00, di mana permintaan telur sama dengan penawaran telur yaitu sebanyak 50 butir. Hal ini dapat dilihat pada kurva penggabungan permintaan dan penawaran telur, di mana harga keseimbangan (harga pasar) ditunjukkan pada titik E.

2.7 Kondisi dimana jumlah yang diminta oleh konsumen tidak dapat terpenuhi

Dalam kondisi ini produsen akan menambah jumlah produksi telur asinnya, tetapi apabila telur asin sulit didapat biasanya produsen membeli telur asin yang sudah matang dari produsen yang lain yang kualitasnya bagus dan mengambil keuntungan 100-200 rupiah per butirnya. Apabila kedua hal yang telah disebutan di atas tidak dapat dilakukan, produsen memilih untuk tidak memproduksi telur asin tujuannya untuk menjaga kepercayaan pelanggan karena apabila asal membeli atau memproduksi telur asin yang kualitasnya tidak bagus konsumen akan beralih. Alternatif yang dilakukan produsen ketika tidak dapat menjual telur asinnya karena kendala yang telah disebutkan, adalah dengan menjual telur puyuh serta telur ayam, sebab kedua jenis telur ini mudah didapatkan dari pada telur bebek.

Page 18: laporan observasi home industri telur

2.8 Kondisi dimana jumlah yang diproduksi oleh pengusaha melebihi permintaan

Permintaan setiap konsumen berbeda-beda, dalam hal ini apabila terdapat stok yang melebihi permintaan maka produsen akan mendistribusikan ke pelanggan tetap, serta menawarkan ke konsumen-konsumen baru.

2.9 Cara-cara untuk menambah pangsa pasar

i. Produk

Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dimiliki dan dikonsumsi serta memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal yang dilakukan oleh produsen yang kami observasi adalah dengan cara menjaga kualitas telur asin.

ii. Promosi

Merupakan berbagai hal yang dilakukan produsen untuk menjual produknya dengan cara menawarkan telur asin kepada konsumen baru.

BAB III

PENUTUP

Page 19: laporan observasi home industri telur

3.1 Kesimpulan

Telur merupakan produk peternakan dan salah satu sumber protein hewani dengan rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Berbagai nilai gizi yang terkandung dalam telur antara lain terdapat protein, lemak, serta vitamin, dan mineral. Disamping itu, telur merupakan bahan makanan yang mudah rusak. Oleh karena itu, telur perlu diawetkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara diasinkan.

Home industri telur asin merupakan salah satu usaha yang menjanjikan

mengingat permintaan konsumen yang meningkat. Kenaikan permintaan terhadap telur asin yang besar mendorong industri telur asin terus menawarkan produk yang lebih baik dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

3.2 Saran

1. Kepada produsen telur asin untuk melakukan survei untuk memperluas pangsa

pasarnya serta melakukan inovasi dengan pengemasan yang baik dan menarik

sehingga konsumen lebih berminat untuk membeli produk telur asinnya.

2. Produsen agar tetap menjaga kualitas telur asin yang diproduksinya serta menjaga

kepercayaan konsumen.

Page 20: laporan observasi home industri telur

Lampiran

LAMPIRAN 1.

Page 21: laporan observasi home industri telur

DATA HASIL OBSERVASI HOME INDUSTRI TELUR ASIN

Lokasi Industri : Nyamat, Krajan RT. 02 RW. 01, Salatiga

Nama Pemilik : Ibu Sumarni

No. HP : 085640033741

Bahan Baku : Telur dan Garam

Page 22: laporan observasi home industri telur

Gambar 1.1 Proses cuci telur

Gambar 1.2 Proses merendam telur

Page 23: laporan observasi home industri telur

Gambar 1.3 Proses memasak telur

Gambar 1.4 Proses pemilihan telur

Page 24: laporan observasi home industri telur

Gambar 1.5 proses pemilihan telur

Gambar 16 Proses penataan telur asin

Page 25: laporan observasi home industri telur

Gambar 1.7 telur yang siap dipasarkan

Gambar 1.8 dokumentasi dengan narasumber

Page 26: laporan observasi home industri telur