hermansyah, filolog dan peneliti naskah manuskrip islam aceh, melayu, nusantara dan indonesia (a...

5
MANUSKRIP TRANSLATE Select Language Powered by Translate HOME MANUSCRIPT MY PROFILE ACTIVITIES COLLABORATION Bustan AsSalatin; Manuskrip Masyhur Yang Tergusur * Herman Syah, Wednesday, October 27, 2010 Aceh telah mewariskan pusaka khazanah berharga berupa naskahnaskah tulisan tangan (manuscripts) sejak beberapa abad yang lalu, negeri Serambi Mekkah bagi para ilmuwan filolog dikenal juga sebagai "Lumbung Naskah" tersimpan puluhan, atau bahkan ratusan ribu naskah dipastikan terdapat di nanggroe Rencong, yang sebagiannya kini sulit terjamah di negerinya sendiri, sedangkan sebagian lainnya tersimpan di sejumlah perpustakaan di luar Aceh, seperti Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, Perpustakaan Universitas Leiden dan Universiteitsbibliotheek di Belanda, Perpustakaan Negara Malaysia (PNM) di Kuala Lumpur. Banyaknya karya ulamaulama Aceh terkemuka terutama pada abad ke16 sampai abad ke18 seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin asSumatra’i, Nuruddin alRaniri, Abdurauf ibn Ali alJawi al Fansuri, Fakih Jalaludin, Teungku Khatib Langgien, Muhammad Zein, Abbas Kuta Karang, Teungku Chik di Leupe (Daud Rumi), Jalaluddin Tursany, Jamaluddin ibn Kamaluddin, Zainuddin, Teungku Chik Pante Kulu, dan banyak tokoh lainnya yang memiliki karakteristik dan kekhasan serta identik dengan khazanah Islam lokal dan universal. Diantara kitab terkenal adalah Buṣtān asSalātīn fī Zikr alAwwalīn wal Ākhirīn (Bustan asSalatin), yaitu salah satu kitab fenomenal yang disusun pada abad ke16 tepatnya pada masa Iskandar Muda (16071636) sampai pada masa Sultan Iskandar Tsani (16361641), kitab ini memberikan gambaran tentang Aceh dan kerajaannya pada periode ke16 dan ke17 M. Pada masa tersebut, kitab inilah paling lengkap menceritakan kisah rajaraja Melayu secara universal, khususnya kerajaan Aceh Darussalam, termasuk merekam jejak perjalanan istana kerajaan Aceh dan struktural kenegaraan, yang dikarang oleh seorang ulama berasal dari negeri anak benua, Hindustan (India) bernama Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibn Muhammad Hamid arRaniri. Nuruddin arRaniry seorang ulama dan negarawan yang telah berhasil memberikan sumbangsih sejarah melalui kitab Bustan asSalatin pada saat pengabdiannya di Aceh, menurut sejarawan untuk menyelesaikan kitab Bustan asSalatin dalam waktu relatif lama, namun tidak dapat dipastikan secara pasti tahun berapa kitab itu mulai ditulis, hanya perkiraan tahun 1640 (1050 H) sudah beredar dan menjadi bacaan para penghuni istana raja dan ulamaulama Aceh. Menurut Braginsky kitab Bustan asSalatin ditulis antara tahun 16381641, hal tersebut dapat terlilhat dari syair naskah Bustan asSalatin berbunyi “Ialah perkasa terlalu berani, Turuntemurun nasab Sultani, Ialah menyunjung inayat Rahmani, Bergelar Sultan Iskandar Tsani”, sebagian lain berpendapat bahwa Bustan asSalatin sudah diisyaratkan kajiannya dalam kitab Asrar alInsan fi Ma’rifah alRuh wal Rahman, juga karya Nuruddin asRaniry usai dikarang pada tahun 1640 M (1050 H). Nuruddin arRaniry berasal dari Ranir (Randir) Gujarat, India, sebagai foreigner menjadi asing bagi masyarakat Aceh, namun ia sudah banyak mengetahui tentang Melayu khususnya Aceh. Hal tersebut sangat dimungkinkan memperoleh seluruh informasi tersebut dari pamannya Syekh Muhammad Jailani bin Hasan ArRaniry, yaitu seorang ulama yang sudah berkarya sebelumnya di Aceh sebagai da’i sekaligus pedagang. Ia adalah salah seorang dari sekian banyak para pedagang dan mubaligh India yang mengajar dan berbisnis di Aceh dari satu generasi ke generasi lain secara turun temurun, maka dipastikan Nuruddin arRaniry sudah menguasai bahasa Melayu dan aksara Jawi sebelum menginjak kakinya di Aceh. Ada sekitar 30 lebih judul kitab karya Nuruddin arRaniry dalam pelbagai disiplin bidang ilmu dan kajian mayoritasnya beraksara Jawi berbahasa Melayu, diantaranya Kitab AsSirath alMustaqim, Durrat alFaraid bi Syarh al‘Aqaid, Hidayat alhabib fi al Targhib wa’lTarhib, Bustanus asSalatin fi Zikr alAwwalin Wal Akhirin, Latha’if alAsrar, Asrarul Insan fi Ma’rifat alRuh wa alRahman, Tibyan fi Ma’rifat alAdyan, Akbar alAkhirah fi Ahwal alQiyamah, Hill alZill, Ma’ul Hayat li Ahlil Mamat, Jawahirl ‘Ulum fi Kasyfil Ma’lum, Syifa’ul Qulub, Hujjat asShiddiq Lidaf’il Zindiq, Fathul Mubin ‘alal Mulhidin, dan kitab lain sebagainya. Kitab Bustanus asSalatin lah menjadi salah satu bacaan para kediaman kerajaan Aceh, secara prikologis kitab tersebut memiliki nilai historis yang bernilai tinggi yang menjadi rujukan para sejarawan dan research dalam melakukan berbagai kajian dari dulu hingga kini. Penggunaan About Me HERMAN SYAH Follow 123 adalah Filolog Aceh, MelayuNusantara, peneliti dan pengkaji Manuskrip dan naskahnaskah berbahasa Aceh, Jawi dan Arab. [email protected] View My Complete Profile Buku Aliran Sesat di Aceh: Dulu dan Sekarang Facebook Badge Herman Khan | Create Your Badge Popular Posts Filologi dan Cara Kerja Penelitian Filologi* Filologi ialah suatu ilmu yang obyek penelitiannya naskahnaskah lama. Sebelum kita membicarakan pokok pokok pengertian tentang filologi ini... Hikayathikayat Zaman Peralihan Dalam Naskah Kuno Tidak pelak lagi bahwa, sebagaimana terjadi pada penyebaran agama Hindu di Jawa dan hindunisasi kebudayaan Go

Upload: taufiq-xemo

Post on 06-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hikayat

TRANSCRIPT

Page 1: Hermansyah, Filolog Dan Peneliti Naskah Manuskrip Islam Aceh, Melayu, Nusantara Dan Indonesia (a Philolog of an Islamic Manuscript)Manuskrip_ Bustan as-Salatin; Manuskrip Masyhur Yang

MANU SKR I P T R A N S L A T E

Select Language

Powered by Translate

HOME MANUSCRIPT MY PROFILE ACTIVITIES COLLABORATION

Bustan AsSalatin; Manuskrip Masyhur Yang Tergusur *Herman Syah, Wednesday, October 27, 2010

Aceh telah mewariskan pusaka khazanah berharga berupa naskahnaskah tulisan tangan(manuscripts) sejak beberapa abad yang lalu, negeri Serambi Mekkah bagi para ilmuwan filologdikenal juga sebagai "Lumbung Naskah" tersimpan puluhan, atau bahkan ratusan ribu naskahdipastikan terdapat di nanggroe Rencong, yang sebagiannya kini sulit terjamah di negerinyasendiri, sedangkan sebagian lainnya tersimpan di sejumlah perpustakaan di luar Aceh, sepertiPerpustakaan Nasional RI di Jakarta, Perpustakaan Universitas Leiden danUniversiteitsbibliotheek di Belanda, Perpustakaan Negara Malaysia (PNM) di Kuala Lumpur.

Banyaknya karya ulamaulama Aceh terkemuka terutama pada abad ke16 sampai abad ke18seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin asSumatra’i, Nuruddin alRaniri, Abdurauf ibn Ali alJawi alFansuri, Fakih Jalaludin, Teungku Khatib Langgien, Muhammad Zein, Abbas Kuta Karang,Teungku Chik di Leupe (Daud Rumi), Jalaluddin Tursany, Jamaluddin ibn Kamaluddin, Zainuddin,Teungku Chik Pante Kulu, dan banyak tokoh lainnya yang memiliki karakteristik dan kekhasanserta identik dengan khazanah Islam lokal dan universal. Diantara kitab terkenal adalah Buṣtān asSalātīn fī Zikr alAwwalīn wal Ākhirīn (Bustan asSalatin),yaitu salah satu kitab fenomenal yang disusun pada abad ke16 tepatnya pada masa IskandarMuda (16071636) sampai pada masa Sultan Iskandar Tsani (16361641), kitab ini memberikangambaran tentang Aceh dan kerajaannya pada periode ke16 dan ke17 M.Pada masa tersebut, kitab inilah paling lengkap menceritakan kisah rajaraja Melayu secarauniversal, khususnya kerajaan Aceh Darussalam, termasuk merekam jejak perjalanan istanakerajaan Aceh dan struktural kenegaraan, yang dikarang oleh seorang ulama berasal dari negerianak benua, Hindustan (India) bernama Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu 'Ali ibnu Hasanji ibnMuhammad Hamid arRaniri.

Nuruddin arRaniry seorang ulama dan negarawan yang telah berhasil memberikan sumbangsihsejarah melalui kitab Bustan asSalatin pada saat pengabdiannya di Aceh, menurut sejarawanuntuk menyelesaikan kitab Bustan asSalatin dalam waktu relatif lama, namun tidak dapatdipastikan secara pasti tahun berapa kitab itu mulai ditulis, hanya perkiraan tahun 1640 (1050 H)sudah beredar dan menjadi bacaan para penghuni istana raja dan ulamaulama Aceh. MenurutBraginsky kitab Bustan asSalatin ditulis antara tahun 16381641, hal tersebut dapat terlilhat darisyair naskah Bustan asSalatin berbunyi “Ialah perkasa terlalu berani, Turuntemurun nasabSultani, Ialah menyunjung inayat Rahmani, Bergelar Sultan Iskandar Tsani”, sebagian lainberpendapat bahwa Bustan asSalatin sudah diisyaratkan kajiannya dalam kitab Asrar alInsan fiMa’rifah alRuh wal Rahman, juga karya Nuruddin asRaniry usai dikarang pada tahun 1640 M(1050 H).

Nuruddin arRaniry berasal dari Ranir (Randir) Gujarat, India, sebagai foreigner menjadi asing bagimasyarakat Aceh, namun ia sudah banyak mengetahui tentang Melayu khususnya Aceh. Haltersebut sangat dimungkinkan memperoleh seluruh informasi tersebut dari pamannya SyekhMuhammad Jailani bin Hasan ArRaniry, yaitu seorang ulama yang sudah berkarya sebelumnya diAceh sebagai da’i sekaligus pedagang. Ia adalah salah seorang dari sekian banyak parapedagang dan mubaligh India yang mengajar dan berbisnis di Aceh dari satu generasi ke generasilain secara turun temurun, maka dipastikan Nuruddin arRaniry sudah menguasai bahasa Melayudan aksara Jawi sebelum menginjak kakinya di Aceh.

Ada sekitar 30 lebih judul kitab karya Nuruddin arRaniry dalam pelbagai disiplin bidang ilmu dankajian mayoritasnya beraksara Jawi berbahasa Melayu, diantaranya Kitab AsSirath alMustaqim,Durrat alFaraid bi Syarh al‘Aqaid, Hidayat alhabib fi al Targhib wa’lTarhib, Bustanus asSalatinfi Zikr alAwwalin Wal Akhirin, Latha’if alAsrar, Asrarul Insan fi Ma’rifat alRuh wa alRahman,Tibyan fi Ma’rifat alAdyan, Akbar alAkhirah fi Ahwal alQiyamah, Hill alZill, Ma’ul Hayat li AhlilMamat, Jawahirl ‘Ulum fi Kasyfil Ma’lum, Syifa’ul Qulub, Hujjat asShiddiq Lidaf’il Zindiq, FathulMubin ‘alal Mulhidin, dan kitab lain sebagainya.

Kitab Bustanus asSalatin lah menjadi salah satu bacaan para kediaman kerajaan Aceh, secaraprikologis kitab tersebut memiliki nilai historis yang bernilai tinggi yang menjadi rujukan parasejarawan dan research dalam melakukan berbagai kajian dari dulu hingga kini. Penggunaan

About Me

HERMAN SYAH Follow 123

adalah Filolog Aceh, MelayuNusantara,peneliti dan pengkaji Manuskrip dannaskahnaskah berbahasa Aceh, Jawi dan

Arab.

[email protected]

View My Comple te Pro fi l e

Buku

Aliran Sesat di Aceh: Dulu dan Sekarang

Facebook Badge

Herman Khan | Create Your Badge

Popular Posts

Filologi dan Cara Kerja PenelitianFilologi*

Filologi ialah suatu ilmu yang obyekpenelitiannya naskahnaskah lama.Sebelum kita membicarakan pokokpokok pengertian tentang filologi ini...

Hikayathikayat Zaman Peralihan DalamNaskah Kuno

Tidak pelak lagi bahwa, sebagaimanaterjadi pada penyebaran agama Hindudi Jawa dan hindunisasi kebudayaan

Go

Page 2: Hermansyah, Filolog Dan Peneliti Naskah Manuskrip Islam Aceh, Melayu, Nusantara Dan Indonesia (a Philolog of an Islamic Manuscript)Manuskrip_ Bustan as-Salatin; Manuskrip Masyhur Yang

bahasa Melayu (beraksara Jawi) sebagai bahasa resmi baik dibidang politik, dagang, agama, danbudaya, di Aceh sejak abad ke15 telah mendorong perkembangan tradisi tulis dan tradisikeilmuan yang sangat pesat di wilayah ini hingga abadabad berikutnya, khususnya abad ke16dan ke17 ketika kesultanan Aceh menggapai masa keemasannya.

Berdasarkan rekaman sejarah, kitab Bustan asSalatin menjadi perintis perdana yang mengupastentang historikal kerajaan yang bersifat teologis sekaligus historis. Disebut teologis sebabmengurai keesaan Tuhan dan segala wujud tentang penciptaan alam semesta dan kelanjutanproses tersebut, sekaligus disebut historis karna merangkup perjalanan rajaraja Aceh. MenurutTeuku Iskandar dalam bukunya, karya Nuruddin arRaniry mengikuti jejak kitab karya ulamasebelumnya Bukhari alJauhari berjudul Taj asSalatin, jika ditinjau dari beberapa sisi adapersamaan, namun juga terdapat banyak perbedaannya, sebab kitab Taj asSalatin disusun lebihberat pada titik religious cultures yang ditujukan kepada rajaraja Iran (Parsi), yaitu tidak lainmerupakan ilustrasi untuk konsepsi etika dalam membentuk harmoni peradaban manusia danalam ini.

Sedangkan kitab Bustan asSalatin adalah sebuah kitab yang bersifat religious histories, yaituterfokus pada teologihistoris dimana didalamnya dilukiskan gambaran dinamis tentangpenciptaan alam semesta dan kelanjutan prosesnya, namun tak terlepas dari etik dan syariatyang diutamakan. Dan dalam naskah Bustan asSalatin inilah jelas dan tegas memasukkansejarah bangsa Melayu ke dalam sejarah dunia yang dipaparkan sebelumnya, dan khususnyaperjalanan sejarah Kerajaan Aceh sebagai Dar asSalam (Darussalam). Demikian juga menurutHooykaas menyebutkan jika dibandingkan dengan Sejarah Melayu karangan Tun Sri Lanang yangdisebut Paduka Raja dalam Bustan asSalatin, maka kitab ini (Bustan asSalatin) lebih bersifatpengetahuan, baik agama, sejarah dan nasehat (etika). Kitab masyhur ini kemudian menjadi bacaan para alim ulama dan rajaraja setelah Sultan IskandarTsani, seperti Sultanah Safi alDin Taj alAlam (16411675), Naqi alDin Nur alAlam (16751678)sampai kepada abad ke 18 pada masa Sultan Ala alDin Johan Syah (17351760), perubahanideologi karakteristik masyarakat Aceh pada saat itu berubah terhadap hadirnya penjajah di Aceh,dalam kondisi ini posisi kerajaan mulai beralih pada pertahanan dan penguatan wilayah daripadapengembangan intelektual masyarakat, namun peranan ulama pada era ini sangat penting untukmenjaga persatuan ummat dan semangat patriotisme.

Dalam Bustan asSalatin juga digambarkan patriotisme dan peperangan masa kerajaaan, dapatdikatakan naskah ini merupakan kitab perdana di dunia Melayu (Nusantara) yang berbentukgubahan ensiklopedis yang menggabungkan genre universal histories dengan ‘cermin didaktis’.Menurut Braginsky bahwa kitab ini sangat tebal sehingga tidak tersimpan semua bab dalam satubundel, dan biasanya naskahnaskahnya berisi hanya satu atau duatiga bab tertentu. Namun, jikamengupas isinya maka bisa ditemukan antar bab dan pasal saling bersinambungan dan berkaitan,sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kitab ini dikarang secara periodik dan kontinue.

Menilik isinya, naskah Bustan asSalatin yang terbagi kepada 7 (tujuh) bab dan terdiri dari 40(empat puluh) pasal, pembahasannya dimulai dari wujud penciptaan Alam ini, penciptaan NurMuhammad, Malaikat dan segala bentuk perwujudan, kemudian pada bab selanjutnya uraianwilayah kekuasaan Aceh dan Melayu, histografi dan silsilah Sultan Aceh serta kemegahandengan segala hukum dan qanun yang diterapkan dalam menjalankan roda pemerintahan danhubungannya dengan negaranegara luar Aceh, baik diplomasi maupun perebutan kedaulatan diwilayah sekitar seperti Deli, Johor, Malaka, Kedah dan Pattani (Thailand Selatan). Pada bab inilahyang menjadi patokan para sejarawan menelusuri silsilah dan potret kerajaan Aceh serta ‘patron’dalam penegakan hukum syariat Islam dimasa keemasan Kesultanan Aceh.

Dapat dibayangkan gambaran uraian dalam naskah Bustan asSalatin tentang kemegahankerajaan Aceh Dar adDonya asSalam “Syahdan, di darat Balai Keemasan yang memiliki BaleeCeureumeen (Aula Kaca) di istananya yang megah, di dalam istana ada Maligai Mercu Alam, danMaligai Daulat Khana dan Maligai Cita Keinderaan dan Medan Khayali, dan aliran sungai Dar alIsyki itu suatu dan terlalu amat luas, kersiknya daripada batu pelinggam, bergelar Medan Khairaniyang amat luas. Dan pada sama tengah medan itu Gegunungan Menara Permata, tiangnya daritembaga, dan atapnya daripada perak seperti sisik rumbia, adalah dalamnya beberapa permatapuspa ragam, dan Sulaimani dan Yamani”.

Pada babbab selanjutnya diuraikan tentang etika seorang pimpinan, penegakan hukum dankeadilan, sosial dan komunitas masyarakat Melayu serta patriotisme yang zuhud dan wara’,hikayat didalam naskah ini tidak terlepas dari local history dan adatistiadat yang terjadi dikerajaan Aceh untuk melukiskan kehidupan antara kerajaan dan masyarakat yang majemuk.Pada bab terakhir (bab 7) membagi pembahasan kepada bermacam tema dan topik sepertipengajaran, pendidikan, pengabdian, masalah Nisa’ dan juga khusus pada bab ini Nuruddin arRaniry berpolemik dengan berbagai kisah mistis dan ganjil sebagai i'tibar bagi pembaca.

Selaras dengan perkembangan dunia pernaskahan, pada pertengahan abad ke19 tepatnya padaawal agresi Belanda ke Aceh pada tahun 1873 M, perang paling terpanjang dalam catatan sejarahdan penyerangan besarbesaran ke Aceh, telah menjadikan perhatian ilmuwan dan rakyat Aceh

Jawa, sastra memainkan peranan ...

Bustan AsSalatin; Manuskrip Masyhur Yang Tergusur*

Aceh telah mewariskan pusaka khazanah berhargaberupa naskahnaskah tulisan tangan (manuscripts)sejak beberapa abad yang lalu, negeri Seram...

Kisah Bencana Dalam AlQur'an danManuskrip

Artikel ini berisi tentang penjelasan TgkH Mulyadi Nurdin Lc dan Syech H ZulAnshary Lc dalam pengajian BaleeBeuet di Rumoh Aceh Kopi Luw...

Terkuburnya Naskah Hikayat RajarajaPasai

Pertanyaan yang muncul adalah siapayang tidak kenal Kerajaan Pasai?.Sebuah kerajaan Islam paling awal diMelayuNusantara. Tapi, mung...

SEJARAH INTELEKTUAL ISLAM DINUSANTARA SASTRA MELAYU ABADKE14 – 19 M

Agama Islam telah muncul di kepulauanNusantara sekitar abad ke8 dan 9 Mdibawa oleh para pedagang Arab dan

Parsi. Namun baru pada abad ke...

SEPUTAR ISTILAH FILOLOGI

Bagi para cendekiawan yang berkecimpung di bidangilmu humaniora, kata “filologi” bukanlah sebuah kataasing yang sama sekali belum pernah d...

Tarmizi A Hamid: Collecting AcehneseManuscripts

Tarmizi A. Hamid seems like an ordinarycitizen, yet he is working on something ofgreat historical importance. The residentof Gampong Ie...

Manuskrip Melayu Lama Ditemukan diMekah

Sejauh pengetahuan saya dalammenelusuri naskah Melayu dan Aceh diwilayah Aceh, saya juga menemukannaskah tentang Makkah, namun sejauh

ini...

Sastra Klasik Inddatu Orang Aceh

Sastra Aceh telah berkembang seiring zamanperkembangan peradaban dan sejarah dari abad keabad, dan baru dikenal (disalin) pada abad ke 14,...

4

Followers

Join this sitewith Google Friend Connect

Members (24)

Already a member? Sign in

Visitor

Like Hermansyah

Page 3: Hermansyah, Filolog Dan Peneliti Naskah Manuskrip Islam Aceh, Melayu, Nusantara Dan Indonesia (a Philolog of an Islamic Manuscript)Manuskrip_ Bustan as-Salatin; Manuskrip Masyhur Yang

C OMMEN TS :

4 comments to “Bustan AsSalatin; Manuskrip Masyhur Yang Tergusur *”

POS T A C OMMEN T

Sign out

Notify me

Enter your comment...

Comment as: MOHD TAUFIQ (Google)

Publish Preview

«« Newer Post Older Post »»

terhadap karyakarya ulama spektakuler terabaikan, pada saat yang sama perhatian rakyat Acehtertuju kepada perjuangan fisik (perang) mengusir penjajah dari tanah kelahirannya. Situasi inidimanfaatkan oleh Barat (penjajah) untuk memboyong karyakarya ulama ke luar negeri, walausebagian kecil peran ulama menyelamatkan naskah dengan mengkaji dan memperbanyak didayahdayah sekaligus menjadi benteng perjuangan seperti apa yang terjadi di Zawiyah TanohAbee, Awe Geutah dan di dayahdayah lainnya.

Dan kini, dalam penelusuran inventarisasi dan konservasi manuskrip karya ulamaulama Acehsangat jarang ditemukan, pada kajian inventarisir naskah Bustan asSalatin yang menjadi cikalbakal pengungkapan sejarah keemasan dan kejayaan kerajaan Aceh sudah tidak ditemukan lagisumber asli, kitab fenomenal tersebut menjadi misteri di negerinya sendiri, tidak ditemukankoleksi kitab ini baik di Museum Negeri Aceh maupun di koleksi perpustakaan swasta yang ada diAceh. Tentunya, sangat disayangkan dengan hilang dan luputnya pelestarian naskah berharga dinegeri ini, walau sudah dapat dipastikan bahwa manuskrip karangan asli tangan pengarang(autograph) telah musnah.

Dalam dunia pernaskahan, para ilmuwan telah menyusun berbagai katalog naskahnaskah kunountuk dapat menginventarisir karya khazanah warisan leluhur, dalam penelusuran ini ditemukanbahwa sebagian salinan kitab Bustan asSalatin hanya tersimpan di Perpustakaan Nasional RI diJakarta dalam versi tidak lengkap, sedangkan lainnya satu bundel naskah di PerpustakaanUniversitas Malaya di Malaysia dari bab I, III sampai V, serta dua naskah berada di PerpustakaanUniversitas Leiden, Belanda juga dalam versi tidak lengkap. Sedangkan di tanah kelahirannyabelum ditemukan kitab masyhur ini yang pernah mengharumkan nama Aceh Darussalam dikancah dunia. Namun cahaya lilin belum redup, tentu masih ada secercah harapan untukmemberikan perhatian lebih kepada semua karya ulamaulama indatu, mengungkapkan sejarahdan identitas keacehan lebih mendalam, mengkaji isi teks naskah serta kekayaan khazanahkarun Aceh yang tak pernah khatam.

* oleh : Hermansyah, adalah Mahasiswa PascaSarjana Jur. Filologi di UIN Jakarta, sekaligus pemerhati Sosial, Budaya

dan Manuskrip, bekerja dan mengajar di Banda Aceh.

at 9:35 AM

Rating: Menarik (1) Bagus (0) Biasa (1)

L IN K S TO TH I S P OS T

Create a Link

Home

WebLink

Islamic Manuscripts

British Library

Islamic Manuscripts Leipzig

Kemenag Aceh

Kitab Download

Kitab Klasik

Leiden University

Malay Concordance

Malay Manuscripts

Manuskrip Jawa

Melayu Online

Namami India

Naskah Aceh

Papyrus Portal

Pemda Aceh

Princeton Manuscripts

TIMA

Unesco Memory of World

Marketing Link

friendfinder :: Dapatkan Master Card GratisInvestasi mandiriYuwie :: Klik dapat uang sistem referal & bonusBikinduit :: ebisnis online, mari bergabungAjaxrain

Headline

↑ Grab this Headline Animator

Subscribe To

My Yahoo Messenger

ShoutBox

Posts

Comments

Page 4: Hermansyah, Filolog Dan Peneliti Naskah Manuskrip Islam Aceh, Melayu, Nusantara Dan Indonesia (a Philolog of an Islamic Manuscript)Manuskrip_ Bustan as-Salatin; Manuskrip Masyhur Yang

NameMessageEMail

: send : resetArchive ® Help

mary 22.07.2013 20.13.04http://www.feedeep.com/

mary 22.07.2013 20.08.52http://www.feedeep.com/

mary 23.03.2013 15.45.03http://www.feedeep.com/

mary 23.03.2013 15.43.02http://www.feedeep.com/

mary 18.03.2013 16.41.51http://www.feedeep.com/

mary 18.03.2013 16.37.09http://www.feedeep.com/

News & Update

Sign up to receive updatesBlogspot tutorial & Free Template.

Subcribe

Blog Archive

2015 (3)

2014 (7)

2013 (26)

2012 (46)

2011 (17)

2010 (27)

December (2)

November (2)

October (1)

Bustan AsSalatin; Manuskrip Masyhur YangTergusur...

September (1)

August (1)

July (2)

June (10)

May (6)

February (2)

2009 (15)

2006 (1)

Total Pageviews

88,181

Times

Subscribe Now

Page 5: Hermansyah, Filolog Dan Peneliti Naskah Manuskrip Islam Aceh, Melayu, Nusantara Dan Indonesia (a Philolog of an Islamic Manuscript)Manuskrip_ Bustan as-Salatin; Manuskrip Masyhur Yang

Subscribe in a reader

FeedCount Burner

© Copyright by manuskrip | Template by Blogspot tutorial

Education

Scholarship University School

CCM honor society creates scholarship forDaily RecordRANDOLPH – More than a year after the NJ DreamAct passed, the prospect of state financial aid forundocumented college students remains just that.But an honors society at the County College ofMorris has created a scholarship specifically tomake ...

Scholarship program proposed for future NCteachersNews & ObserverThey are proposing, in House Bill 661, to offerscholarships of up to $8,500 a year to high schoolstudents seeking to enroll in traditional teacherpreparation programs or alternative “fasttrack”programs. Scholarship recipients would take hardto...

During GE Deal, Blackstone's Schwarzman Focusedon a Scholarship FundNew York TimesBut Blackstone's chief executive says he has beenspending twice as much of his time on an entirelydifferent project: the scholarship fund he started at atop Beijing university. Stephen A. Schwarzman,Blackstone's chairman, chief executive and co ...

Gannett Wisconsin, Schneider start scholarship fundStevenspointjournalWe just need $60 billion. That's all it would take tofund President Barack Obama's free twoyearcommunity college plan. Students would gettraining; industry would get prepared workers.Whoohoo! OK … that is NOT going to happen.However, the ...

powered by

Adsense

National Geographic Photos

Manuscript

Manuscript Philology Aceh

Yoda? Is It Thou? Figure In 14thCentury ManuscriptNPR (blog)A long time ago, in a place far away, a manuscriptwas created with an enigmatic figure who looks agreat deal like a certain little — and yet powerful —green guy from the Star Wars films. It's an unlikelyconnection between a religious tome and ...Related Articles »

Weber, Baker perform in Karpeles ManuscriptLibraryBuffalo.comBut, if you wish to take in a couple of Buffalo's finestsinger/songwriters before Smith takes the stage,then head right around the corner to KarpelesManuscript Library for a preshow receptionfeaturing Damian Weber and Sonny Baker. Themumblecore ...

Alan Turing's Hidden Manuscript Just Sold For $1MillionGizmodoAlan Turing, Engimabreaking mathematician andBenedict Cumberbatch lookalike, never wrote muchduring his life — manuscripts and diaries are hard tocome by. The best remaining example was a 56page notebook working on “the foundations of ...Related Articles »

Alan Turing manuscript fetches $1 million at auctionCNNMoneyTuring apparently wrote the 56page manuscript in1942 when he was trying to create one of the world'sfirst computers in order to break the Germanmilitary's code, known as Enigma. Those efforts,which were successful and were credited with beinga ...Related Articles »

powered by

Asus Zenfone 5 A501CG 16GB White (Asus Malaysia Warranty)5inch IPS capacitive touchscreen Android OS v4.3 Intel Atom Z2560 8MP rear / 2M...RM 638 RM 553

lazada.com.my