handout tetanus.pdf

1
1 TETANUS Pengertian Tetanus adalah kelainan neurologik yang ditandai oleh peningkatan tonus dan spasme otot yang disebabkan oleh neurotoxin tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani. Diagnosis a. Gejala dan tanda klinis : - Masa inkubasi 5 hari – 15 minggu, rerata 8-12 hari - Gejala awal nyeri sekitar daerah inokulasi,diikuti kekakuan otot sekitarnya. - Peninggian otot masseter (trismus/kaku rahang), disfagi, nyeri/kaku kuduk, bahu dan otot belakang badan. - Kekakuan otot lain menimbulkan kaku perut dan kaku otot anggota badan proksimal - Kontraksi otot wajah yang terus menerus, menimbulkan kernyitan seperti tersenyum ( Rhesus Sardonicus ) dan kontraksi otot punggung sehingga timbul punggung yang melengkung( Epistotonus) - Ancaman selama spasme generalisata adalah ventilasi yang menurun atau apneu atau laringospasme - Dapat demam, kadang kebanyakan tak demam, keadaan kejiwaan tak terganggu - Tingkat kesakitan ringan (rigiditas otot dan sedikit/tanpa spasme ), sedang (trismus, disfagi, rigiditas dan spasme), berat (serangan hebat berulang dan sering ) - Komplikasi yang bisa terjadi : pneumonia, obstruksi nafas, robekan otot, tromboflebitis vena profunda, emboli paru, ulkus dekubitus, rhabdomyolisis, retensi urin dan konstipasi. - Disfungsi otonom ditandai hipertensi labil atau menetap, takikardi, aritmia, hiperpireksia, keringat berlebihan, vasokontriksi perifer, peningkatan katekolamin plasma dan perifer. - Hipotensi dan bradikardi dapat terjadi tetapi mudah dinetralkan dengan rangsang fisik seperti penyedotan, meskipun kadang perlu insersi alat pacu jantung.Henti jantung mendadak dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. b. Laboratorium : - Diagnosis berdasar keadaan klinis bukan hasil biakan kuman : - Biakan luka harus dikerjakan - Kadar ensim otot dapat meningkat - Kadar antitoksin serum lebih atau sama 0,01 unit/L dianggap protektif c.Penunjang lain : EKG, foto thoraks Penatalaksanaan - Luka dieksplorasi hati-hati, dibersihkan dan debridement menyeluruh serta diambil sample biakan luka - Rawat pasien di ruang isolasi dengan pengawasan ketat (cegah dekubitus, pemberian diet adekuat kalau perlu parenteral) - Pemberian Human tetanus Imunoglobulin 3000 - 6000 unti (5000 IU) im, biasanya dalam dosis terbagi sebelum membersihkan luka atau ATS 100.000 unit sebagian IM sebagian IV atau minimal 10.000 unit. - Pemberian Penicilin 10-20 juta unit perhari selam 10 hari - Bila alergi penisilin bisa diganti : Clindamisin, eritromisin, metronidasol - Pengendalian spasme otot dengan diazepam/midasolam/barbiturat/ klorpromasin, atau jika tidak respon terapi dapat digunakan agen vekuronium kalau perlu intubasi atau trakeostomi dan pemasangan ventilator - Bila ada disfungsi otonomik dapat diberikan agen alfa/beta bloker, Clonidin dan morfin sulfat Kepustakaan : Abrutyn,E, 1995 : Tetanus in Harrisons Principles of Internal Medicine , vol. 2 , 711-713 Chambers,HF,2002, Infectius Diseases Bacterial and Chlamydia in Current Medical Diagnosis and Treatment , edition 41,Lange Medical Books/Mc Graw-Hill, New York.

Upload: holmessb

Post on 19-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1

    TETANUS Pengertian Tetanus adalah kelainan neurologik yang ditandai oleh peningkatan tonus dan spasme otot yang disebabkan oleh neurotoxin tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani. Diagnosis a. Gejala dan tanda klinis : - Masa inkubasi 5 hari 15 minggu, rerata 8-12 hari - Gejala awal nyeri sekitar daerah inokulasi,diikuti kekakuan otot sekitarnya. - Peninggian otot masseter (trismus/kaku rahang), disfagi, nyeri/kaku kuduk, bahu dan otot

    belakang badan. - Kekakuan otot lain menimbulkan kaku perut dan kaku otot anggota badan proksimal - Kontraksi otot wajah yang terus menerus, menimbulkan kernyitan seperti tersenyum ( Rhesus

    Sardonicus ) dan kontraksi otot punggung sehingga timbul punggung yang melengkung( Epistotonus)

    - Ancaman selama spasme generalisata adalah ventilasi yang menurun atau apneu atau laringospasme

    - Dapat demam, kadang kebanyakan tak demam, keadaan kejiwaan tak terganggu - Tingkat kesakitan ringan (rigiditas otot dan sedikit/tanpa spasme ), sedang (trismus, disfagi,

    rigiditas dan spasme), berat (serangan hebat berulang dan sering ) - Komplikasi yang bisa terjadi : pneumonia, obstruksi nafas, robekan otot, tromboflebitis vena

    profunda, emboli paru, ulkus dekubitus, rhabdomyolisis, retensi urin dan konstipasi. - Disfungsi otonom ditandai hipertensi labil atau menetap, takikardi, aritmia, hiperpireksia, keringat

    berlebihan, vasokontriksi perifer, peningkatan katekolamin plasma dan perifer. - Hipotensi dan bradikardi dapat terjadi tetapi mudah dinetralkan dengan rangsang fisik seperti

    penyedotan, meskipun kadang perlu insersi alat pacu jantung.Henti jantung mendadak dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.

    b. Laboratorium : - Diagnosis berdasar keadaan klinis bukan hasil biakan kuman : - Biakan luka harus dikerjakan - Kadar ensim otot dapat meningkat - Kadar antitoksin serum lebih atau sama 0,01 unit/L dianggap protektif c.Penunjang lain : EKG, foto thoraks

    Penatalaksanaan - Luka dieksplorasi hati-hati, dibersihkan dan debridement menyeluruh serta diambil sample biakan

    luka - Rawat pasien di ruang isolasi dengan pengawasan ketat (cegah dekubitus, pemberian diet

    adekuat kalau perlu parenteral) - Pemberian Human tetanus Imunoglobulin 3000 - 6000 unti (5000 IU) im, biasanya dalam dosis

    terbagi sebelum membersihkan luka atau ATS 100.000 unit sebagian IM sebagian IV atau minimal 10.000 unit.

    - Pemberian Penicilin 10-20 juta unit perhari selam 10 hari - Bila alergi penisilin bisa diganti : Clindamisin, eritromisin, metronidasol - Pengendalian spasme otot dengan diazepam/midasolam/barbiturat/ klorpromasin, atau jika tidak

    respon terapi dapat digunakan agen vekuronium kalau perlu intubasi atau trakeostomi dan pemasangan ventilator

    - Bila ada disfungsi otonomik dapat diberikan agen alfa/beta bloker, Clonidin dan morfin sulfat Kepustakaan : Abrutyn,E, 1995 : Tetanus in Harrisons Principles of Internal Medicine , vol. 2 , 711-713 Chambers,HF,2002, Infectius Diseases Bacterial and Chlamydia in Current Medical Diagnosis and

    Treatment , edition 41,Lange Medical Books/Mc Graw-Hill, New York.