gna (dua)
TRANSCRIPT
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 1/39
BAB I
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
1. 1.Anatomi Ginjal
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperitoneal
antara vertebra lumbal 1 dan 4. Pada neonatus kadang-kadang dapat diraba. Seluruh
traktus urinarius yaitu ginjal, ureter dan kandung kemih terletak di daerah
retroperitoneal. Pada janin permukaannya berlobulasi yang kemudian menjadi rata
pada masa bayi.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri atas 8-1 lobus
yang berbentuk piramid. !asar piramid terletak di korteks dan pun"aknya yang
disebut papila bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdapat glomerulus,
tubulus kontortus proksimal dan distal. !aerah medula penuh dengan per"abangan
pembuluh darah arteri dan vena renalis, ansa #enle dan duktus koligens. Satuan kerja
terke"il dari ginjal disebut ne$ron. Tiap ginjal mempunyai kira-kira 1 juta ne$ron.
%e$ron terdiri atas glomerulus, kapsula &o'man, tubulus kontortus proksimal, ansa
#enle dan tubulus kontortus distal. (jung dari ne$ron yaitu tubulus kontortus distal
bermuara ada di duktus koligens.
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 2/39
%e$ron yang terletak di daerah korteks disebut ne$ron kortikal, sedangkan
yang terletak di perbatasan dengan medula disebut ne$ron juksta medular. %e$ron
juksta medular mempunyai ansa #enle yang lebih panjang yang berguna terutama
pada eksresi air dan garam. Sebagian dari tubulus distal akan bersinggungan dengan
arteriol a$eren dan e$eren pada tempat masuknya kapsula &o'man. Pada tempat ini
sel tubulus distal menjadi lebih rapat dan intinya lebih tegas disebut makula densa.
)uga dinding arteriol a$eren yang bersinggungan mengalami perubahan dan
mengandung granula yang disebut renin. !aerah ini yang merupakan segitiga dengan
batas-batas pembuluh a$eren, e$eren dan makula densa disebut aparat juksta
glomerular.
1.2. FISIOLOGI DASAR GINJAL
*ungsi ginjal terutama untuk membersihkan plasma darah dari +at-+at yang
tidak diperlukan tubuh terutama hasil-hasil metabolisme protein. Proses ini dilakukan
dengan beberapa mekanisme, yaitu
2
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 3/39
1. $iltrasi plasma di glomerulus
. reabsorpsi terhadap +at-+at yang masih diperlukan tubuh di tubulus
. sekresi +at-+at tertentu di tubulus
)adi urin yang terbentuk sebagai hasil akhir adalah resultat dari $iltrasi -
sekresi - reabsorpsi.
*ungsi ginjal se"ara keseluruhan dapat dibagi dalam golongan yaitu
I. Fungsi ekskesi
1. kskresi sisa metabolisme protein
Sisa metabolisme lemak dan karbohidrat yaitu /0 dan #0
dikeluarkan melalui paru dan kulit. Sisa metabolisme protein yaitu
ureum, kalium, $os$at, sul$at anorganik dan asam urat dilekuarkan
melalui ginjal. )adi bila terjadi kerusakan ginjal, akan terjadi
penimbunan +at-+at hasil metabolisme tersebut dengan akibat terjadi
a+otemia,hiperkalemia, hiper$os$atemia, hiperurisemia dan lain-lain
dengan segala ma"am akibatnya.
. egulasi volume "airan tubuh
&ila tubuh kelebihan "airan maka terdapat rangsangan melalui a.
karotis interna ke osmoreseptor di hipotalamus anterior. angsangan
tersebut diteruskan ke kelenjar hipo$isis posterior sehingga produksi
hormon anti-diuretik 23!# dikurangi dan akibatnya diuresis menjadi
banyak. Sebaliknya bila tubuh kekurangan air 2dehidrasi, maka
produksi 3!# akan bertambah sehingga produksi urin berkurang
karena penyerapan air di tubulus distal dan duktus koligens bertambah.
Ginjal melakukan konservasi "airan dengan mekanisme "ounter
"urrent.
3
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 4/39
. 5enjaga keseimbangan asam-basa
6eseimbangan asam dan basa tubuh diatur oleh paru dan ginjal. Sesuai dengan rumus
#enderson #asselba"h
p# 7 ,1 2konstan 9 log %a#/0 2ginjal
#/0 2paru
4
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 5/39
BAB II
TINJA!AN T"ORITIS
GAGAL GINJAL A#!T
2.1 De$inisi gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut 2GG3 adalah penurunan $ungsi ginjal mendadak dengan
akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
3dapula yang mende$inisikan gagal ginjal akut sebagai suatu sindrom yang ditandai
dengan penurunan $ungsi ginjal yang mendadak dengan akibat terjadinya penimbunan
hasil metabolit persenya'aan nitrogen seperti ureum dan kreatinin Fine
menambahkan dalam kriteria diagnosis GG3 yaitu terjadinya peningkatan kadarkreatinin darah se"ara progresi$ :,; mg<d= per hari. Peningkatan kadar ureum darah
adalah sekitar 1:-: mg<d= per hari, ke"uali bila terjadi keadaan hiperkatabolisme
dapat men"apai 1:: mg<d= per hari.
2.2 Mani$estasi klinik GGA %a&at 'esi$at(
1.oligurik
.%on oligurik
%elson mende$inisikan oliguria sebagai produksi urin >4:: ml<m<hari,
3latas menggunakan de$inisi oliguria pada anak adalah >4: ml<m<hari atau 8-1:
ml<kg &&<hari. Pada neonatus dipakai kriteria >1,: ml<kg&&<jam, ?ngel$inger
memberi batasan >:,; ml<kg&&<hari, sedangkan Gaudio dan Siegel berpendapat
bah'a setiap anak dapat dipakai de$inisi >:,8""<kg&&<jam untuk semua usia. Pada
GG3 non-oligurik ditemukan diuresis @1-ml<kg&&<jam disertai peningkatan kadar
ureum dan kreatinin darah. 6eadaan ini sering dijumpai pada GG3 akibat pemakaian
obat-obatan ne$rotoksik antara lain aminoglikosida.
!i &agian ?lmu 6esehatan 3nak *6(?-S/5 )akarta, dari 8 pasien GG3
yang dilaporkan, 1 pasien 24,A disebabkan oleh intoksikasi jengkol, 11 28A
oleh sepsis, ; 21,A oleh gastroenteritis berat, 2;,A oleh syok dan 2;,A
oleh bronkopneumonia berat. Glomerulone$ritis akut hanya ditemukan pada anak
5
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 6/39
2B,CA. Pada dua penelitian di negara barat telah dilaporkan prevalensi terbanyak
kasus GG3 pada neonatus dikarenakan oleh as$iksia perinatal dan syok. ?nsidens
GG3 pada anak dengan umur lebih tua diperkirakan sekitar 4<1::::: populasi. Pada
anak pra-sekolah, diare yang diikuti oleh sindrom hemolitik-uremik adalah penyebab
terbanyak dari GG3 intrinsik<renal, terhitung ;:A pada semua kasus di kelompok ini.
Glomerulone$ritis adalah penyebab terbanyak GG3 pada usia sekolah.
!ahulu GG3 dikategorikan sebagai anurik, oligurik, dan nonoligurik. %amun
penggolongan yang lebih praktis kini didasarkan pada lokasi yang menunjukkan
lokasi abnormalitas, yaitu pra-renal, renal<intrinsik, dan post-renal<pas"a renal. GG3
pra-renal disebabkan oleh sebab-sebab sistemik, seperti dehidrasi berat, perdarahan
masi$, dimana kedaan-keadaan ini sangat menurunkan aliran darah ke ginjal dantekanan per$usi kapiler glomerulus yang mengakibatkan penurunan laju $iltrasi
glomerulus 2G*. GG3 renal atau intrinsik terjadi apabila ada jejas pada parenkim
ginjal, sebagai "ontoh glomerulone$ritis akut 2G%3, atau nekrosis tubular akut
2%T3<3T%. GG3 pas"arenal disebabkan oleh uropati obstrukti$. i'ayat penyakit
dan pemeriksaan $isik disertai dengan pemeriksaan laboratoris dapat mengklasi$ikasi
serta mendiagnosa GG3.
2.) *en+e'a' gga
6lasi$ikasi dan penyebab tersering dari GG3
1. GGA prarenal
a, Perdarahan, luka bakar, dehidrasi.
', 6ehilangan "airan melalui gastrointestinalD muntah, drainase bedah, diare.
-, 6ehilangan "airan melaui ginjalD diuretik, diuresis osmotik 2e.g diabetes
melitus, insu$isiensi adrenal.
%, Pengumpulan pada ruang ekstravaskularD pankreatitis, peritonitis, trauma,
luka bakar, hipoalbuminemia berat.
Penurunan "ardia" output
a, Penyakit miokardium, katup, dan perikardiumD aritmia, tamponade
', =ainnyaD hipertensi pulmonal, embolus pulmoner masi$.
Gangguan rasio tahanan vaskular sistemik ginjal
6
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 7/39
a, Easodilatasi sistemik sepsis, antihipertensi, reduktor a$terload, anestesi,
ana$ilaksis
', Easokonstriksi renal hiperkalsemia, norepine$rin, epine$rin, siklosporin,
ta"olimus, am$oterisin &-, Sirosis dengan asites 2sindrom hepatorenal
2. GGA renal/intrinsik
0bstruksi renovaskular 2bilateral atau unilateral
a, 0bstruksi arteri renalisD trombosis, embolus, vaskulitis
', 0bstruksi vena renalisD trombosis, kompresi
Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal
a, Glomerulone$ritis dan vaskulitis
', Sindrom hemolitik uremik, trombotik trombositopenik purpura, koagulasi
intravaskular disseminata, lupus eritematosus sistemik 2S=, skleroderma
%ekrosis tubular akut
a, ?skemiaD untuk GG3 prarenal 2hipovolemia, "urah jantung rendah,
vasokonstriksi renal, vasodilatasi sistemik
', Toksin
1. ksogenD radiokontras, siklosporin, antibiotik 2e.g aminoglikosida,
kemoterapi 2e.g "isplatin, pelarut organik 2e.g etilen glikol, asetamino$en.
2. ndogenD rhabdomiolisis, hemolisis, asam urat, oksalat, plasma "ell
dys"rasia 2e.gD myeloma
). GGA pascarenal (obstruktif)• (reteral
6alkulus, bekuan darah, peluruhan papila, kanker, kompresi eksternal
2e.gD $ibrosis retroperitoneal
• 6andung kemih
%eurogeni" bladder, hipertro$i prostat, kalkulus, kanker, bekuan darah
• (retra
Striktur, katup kongenital, phimosis
2. *atogenesis %an &ato$isiologi
GGA &aenal
6arena berbagai sebab pra-renal, volume sirkulasi darah total atau e$ekti$
menurun, "urah jantung menurun, dengan akibat darah ke korteks ginjal menurun dan
7
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 8/39
laju $iltrasi glomerulus menurun. Tetapi $ungsi reabsorbsi tubulus terhadap air dan
garam terus berlangsung. 0leh karena itu pada GG3 prarenal ditemukan hasil
pemeriksaan osmolalitas urin yang tinggi @:: m0sm<kg dan konsentrasi natrium
urin yang rendah >: mmol<= serta $raksi ekskresi natrium 2*%a yang rendah
2>1A. Sebaliknya bila telah terjadi nekrosis tubulus 2GG3 renal maka daya
reabsorbsi tubulus tidak ber$ungsi lagi. !itemukan kadar osmolalitas urin yang
rendah >:: m0sm<kg sedangkan kadar natrium urin tinggi @: mmol<= dan *%a
urin juga tinggi 2@1A. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk membedakan apakah
pasien GG3 prarenal yang terjadi sudah menjadi renal. GG3 renal terjadi apabila
hipoper$usi prarenal tidak "epat ditanggulangi sehingga terjadi kerusakan parenkim
ginjal.
&eberapa mekanisme terjadi pada hipoper$usi. Peningkatan pelepasan renin
dari aparatus jukstaglomerularis menyebabkan peningkatan produksi aldosteron,
dimana terjadi peningkatan resorbsi natrium di tubulus kolektivus. Sebagai tambahan,
penurunan volume "airan ekstraseluler menstimulasi pelepasan hormon antidiuretik
23!#, terjadilah peningkatan absorbsi air di medulla. #asil akhirnya adalah
penurunan volume urin, penurunan kadar natrium urin, dimana semua ini adalah
karakteristik dari GG3 prarenal.
Pembedaan ini penting karena GG3 prarenal memberi respons diuresis pada
pemberian "airan adekuat dengan atau tanpa diuretika. Sedangkan pada GG3 renal
tidak. Penyebab tersering pada anak adalah dehidrasi berat karena muntah dan diare,
perdarahan, luka bakar, syok septik, sindrom ne$rotik, pembedahan jantung, dan
gagal jantung.
GGA enal
&erdasarkan etiologi penyakit, penyebab GG3 renal dapat dibagi menjadi
beberapa kelompokD kelainan vaskular, glomerulus, tubulus, interstisial, dan anomali
kongenital. Tubulus ginjal karena merupakan tempat utama penggunaan energi pada
ginjal, mudah mengalami kerusakan bila terjadi iskemia atau oleh obat ne$rotoksik
8
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 9/39
oleh karena itu kelainan tubulus berupa nekrosis tubular akut adalah penyebab
tersering dari GG3 renal.
GGA &as-a enal
#ambatan aliran urin dapat terjadi pada berbagai tingkat, dari pelvis renalis
hingga uretra dan dapat merupakan mani$estasi dari mal$ormasi kongenital, obstruksi
intrinsik atau kompresi ekstrinsik dari traktus urinarius, dan neurogeni" bladder. GG3
pas"a renal terjadi ketika obstruksi melibatkan kedua ginjal atau satu ginjal pada
orang dengan satu ginjal. Pato$isiologi GG3 pas"a renal adalah multi$aktor,
melibatkan peningkatan tekanan hidrostatik pada ruang bo'man, diikuti oleh
perubahan aliran darah kapiler. #asil akhir adalah penurunan $iltrasi glomerulus.5irip dengan GG3 prarenal, kerusakan parenkim ginjal dapat minimal, dan
tergantung dari lamanya obstruksi berlangsung serta si$at kepenuhan obstruksi. GG3
pas"a renal biasanya reversibel apabila dikenali dan dikoreksi se"ara dini.3daptasi $ungsional ginjal terhadap obstruksi terjadi sejalan dengan 'aktu.
Pada stadium a'al, aliran darah ginjal biasanya meningkat 'alaupun G* dan
volume urin menurun. 0smolalitas urin dapat tinggi dengan konsentrasi natrium urin
yang rendah seperti yang terlihat pada GG3 prarenal. Stadium ini berlangsung "epat
dan sering tidak dikenali. Stadium akhir ditandai dengan penurunan aliran darah ke
ginjal dan dis$ungsi tubular sehingga menghasilkan urin yang en"er dengan
peningkatan konsentrasi natrium. #ilangnya obstruksi pada $ase a'al GG3 dapat
mengakibatkan diuresis yang berlebihan, disini berperan $aktor intrinsik dalam ginjal
dan juga akibat penumpukan "airan pada saat oligo<anuria. 5akin lama obstruksi
makin sedikit kemungkinan G* untuk pulih kembali. 0bstruksi kurang dari B hari
sangat mungkin dapat mengalami perbaikan G* se"ara penuh, tetapi lebih lama
kemungkinan ini bertambah sedikit. &ukti yang ada saat ini menunjukkan bah'aobstruksi jagka pendek 2B jam ternyata sudah menimbulkan kerusakan permanen
pada ne$ron, dan pulihnya G* kembali normal adalah akibat dari hiper$iltrasi ne$ron
yang masih sehat. Tergantung pada derajat dan durasi obstruksi, pengeluaran urin
dapat bervariasi dari tidak sama sekali sampai beberapa liter per hari. Tetapi
9
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 10/39
pengeluaran urin saja tidak dapat dipakai untuk membedakan GG3 pas"arenal dari
GG3 prarenal dan renal<intrinsik.
!i ?ndonesia GG3 pas"arenal didapat biasanya adalah akibat dari kristal
jengkol 2intoksikasi jengkol.
2./ *enatalaksanaan gagal ginjal akut
1. GGA pra-renal
Pada GG3 pra-renal terapi tergantung etiologinya. Pada keadaan tertentu perlu
dilakukan pengukuran tekanan vena sentral (CVP=Central Venous Pressure) untuk
evaluasi hipovolemia.
/EP normal 7 -: "m#0. &ila /EP >;"m#0 menunjukkan adanya hipovolemia.
/EP juga dipakai untuk memantau hasil pengobatan, apakah "airan yang telah
diberikan telah men"ukupi.
)enis "airan tergantung etiologi hipovolemia. Pada gastroenteritis diberikan inger
=aktat atau !arre' glukosa sesuai protokol. Pada syok hemoragik diberikan trans$usi
darah.
Pada syok yang terjadi pada sindrom ne$rotik akibat hipoalbuminemia diberikan in$us
albumin atau plasma. Pada dehidrasi yang tidak jelas sebabnya sebaiknya diberikaninger =aktat : ml<kg&& dalam 'aktu 1 jam. &iasanya terjadi diuresis setelah -4
jam pemberian terapi rehidrasi.
2. GGA pasca renal
&ila ditemukan GG3 pas"a renal pada (SG maka perlu ditentukan lokalisasi
obstruksi dengan pielogra$i antegrad atau retrograd. Tindakan bedah tergantung pada
situasi, dapat bertahap dengan melakukan ne$rostomi dulu untuk mengeluarkan urin
dan memperbaiki keadaan umum atau segera melakukan pembedahan de$initi$
dengan menghilangkan obstruksinya.
3. GGA renal(1-6,8,9)
10
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 11/39
Tujuan pengobatan pada GG3 renal adalah mempertahankan homeostasis tubuh
sambil menunggu ginjal ber$ungsi kembali.
Pemantauan yang perlu dilakukan adalah
1.Tanda-tanda vital tensi, nadi, perna$asan, ritme jantung
. pemeriksaan darahD #b, #t, trombosit
. darah ureum dan kreatinin
4. elektrolit 6, %a, /l, /a, P dan asam urat
;. analisis gas darah
. pengukuran diuresis
Terapi GG3 renal dapat dibagi dua yaitu
1. Terapi konservati$
. Tindakan dialisis
Tea&i #onse0ati$
1. Terapi "airan dan kalori
Pemberian "airan diperhitungkan berdasarkan insensible 'ater loss 2?F=9 jumlah urin 1 hari sebelumnya ditambah dengan "airan yang keluar bersama muntah,
$eses, selang nasogastrik, dll. dan dikoreksi dengan kenaikan suhu tubuh setiap 1o/
sebanyak 1A berat badan.
Perhitungan ?F= didasarkan pada "alori" ependiture yaitu sebagai berikutD
&erat badan :-1: kg 1:: kal<kg&&<hari
1-:kg 1::: kal 9 ;: kal<kg&&<hari diatas 1: kg&&
: kg 1;:: kal 9 : kal<kg&&<hari diatas : kg&&
)umlah ?F= 7 ; ml per 1:: kal
Se"ara praktis dapat dipakai perkiraan perhitungan sebagai berikut
%eonatus 7 ;: ml<kg&&<hari
&ayi >1 tahun 7 4: ml<kg&&<hari
11
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 12/39
3nak >; tahun 7 : ml<kg&&<hari
3nak @; tahun 7 : ml<kg&&<hari
/airan sebaiknya diberikan per oral ke"uali bila penderita sering muntah diberikan
in$us.
)enis "airan yang dipakai ialah
Pada penderita anuria glukosa 1:-:A
Pada penderita oligouria glukosa 21:A-%a/l 7 1
&ila dipakai vena sentral dapat diberikan larutan glukosa :-4:A. )umlah kalori
minimal yang harus diberikan untuk men"egah katabolisme ialah 4:: kal<m<hari.
. 3sidosis21,1,1
&ila hasil pemeriksaan analisis gas darah menunjukkan hasil asidosis
metabolik, dikoreksi dengan "airan natrium bikarbonat sesuai dengan hasil analisis
gas darah yaitu
& && :, 2mH
3tau kalau hal ini tidak memungkinkan maka dapat diberikan koreksi buta -
mH<kg&&<hari. &ila terapi konservati$ tetap berlangsung lebih dari hari harus
dipertimbangkan pemberian emulsi lemak dan protein :,;-1 g<kg&&<hari. Pemberian
protein kemudian dinaikkan sesuai dengan jumlah diuresis.
. #iperkalemia 21,C,1:,1,1
#iperkalemia perlu segera ditanggulangi karena bisa membahayakan ji'a
penderita.
&ila kadar 6 serum ;,;-B,: mH<= perlu diberi kayealat yaitu suatu kation
e"hange resin 2esonium 3 1 g<kg&& per oral atau per rektal 4 sehari. &ila kadar
6 @B mg<= atau ada kelainan 6G 2berupa gelombang T yang merun"ing,
pemanjangan interval P dan pelebaran kompleks IS,atau aritmia jantung perlu
12
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 13/39
diberikan
J Glukonas kalsikus 1:A :,; ml<kg&& i.v. dalam ;-1: menit
J %atrium bikarbonat B,;A ,; mH<kg&& i.v. dalam 1:-1; menit
&ila hiperkalemia tetap ada diberi glukosa :A per in$us ditambah insulin :,;
unit<gram glukosa sambil menyiapkan dialisis.
4. #iponatremia21,C,1
#iponatremia >1: mH<= sering ditemukan karena pemberian "airan yang
berlebihan sebelumnya dan "ukup dikoreksi dengan restriksi "airan. &ila disertai
dengan gejala serebral maka perlu dikoreksi dengan "airan %a/l hipertonik A 2:,;
mmol<ml. Pemberian %atrium dihitung dengan rumusD %a 2mmol 7 214: K %a :, &&
!iberikan hanya separuhnya untuk men"egah terjadinya hipertensi dan
overload "airan. Pendapat lain menganjurkan koreksi natrium "uku sampai natrium
serum 1; mH<= sehingga pemberian %a 7 21; K %a serum :, &&.
;. Tetani21,1,1
&ila timbul gejala tetani akibat hipokalsemia perlu diberikan glukonas
kalsikus 1:A i.v. :,; ml<kg&& pelan-pelan ;-1: menit, dilanjutkan dengan dosis
rumat kalsium oral 1-4 gram<hari. (ntuk men"egah terjadinya tetani akibat koreksi
asidosis dengan bikarbonas natrikus, maka sebaiknya diberikan glukonas kalsikus i.v.
segera sebelum diberikan pemberian alkali.
. 6ejang21,1,1
&ila terjadi kejang dapat diberikan !ia+epam :,-:,; mg<kg&& i.v. dan
dilanjutkan dengan dosis rumat luminal 4-8 mg<kg&&<hari atau di$enilhidantoin 8
mg<kg&&. 6ejang pada GG3 dapat disebabkan oleh gangguan elektrolit hipokalemia,
hipomagnesemia, hiponatremia atau karena hipertensi<uremia.
13
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 14/39
B. 3nemia
Trans$usi dilakukan bila kadar #b > g<d= atau #t > :A, sebaiknya
diberikan pa"ked red "ell 21: ml<kg&& untuk mengurangi penambahan volume
darah dengan tetesan lambat 4- jam 2lebih kurang 1: tetes<menit. Pemberian
trans$usi darah yang terlalu "epat dapat menambah beban volume dengan "epat dan
menimbulkan hipertensi, gagal jantung kongesti$, dan edema paru.21
8. #ipertensi
#ipertensi ditanggulangi dengan diuretika, bila perlu dikombinasi dengan
kaptopril :, mg<kg&&<kali. Pada hipertensi krisis dapat diberikan klonidin drip atauni$edipin sublingual 2:, mg<kg&&<kali atau nitroprusid natrium :,;
mg<kg&&<menit.
C. dema paru
dema paru merupakan hal yang sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
kematian dalam 'aktu singkat, sebagai tindakan per"obaan dapat diberikan
$urosemid i.v. 1 mg<kg&& disertai dengan torniket dan $lebotomi. !isamping itu
dapat diberikan mor$in :,1 mg<kg&&.
&ila tindakan tersebut tidak memberi hasil yang e$ekti$, dalam 'aktu : menit, maka
dialisis harus segera dilakukan.
1:. 3sam urat serum21,1,1
3sam urat serum dapat meningkat sampai 1:-; mgA, kadang-kadang sampai;: mgA, untuk itu perlu diberi alupurinol dengan dosis 1::-:: mg<hari pada anak
umur >8 tahun dan ::-:: mg<hari diatas 8 tahun.
Tea&i %ialisis
14
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 15/39
?ndikasi dialisis pada anak dengan GG3 ialah
1 6adar ureum darah @:: mgA
#iperkalemia @B,; mH<=
&ikarbonas serum >1 mH<=
4 3danya gejala-gejala overhidrasi edema paru, dekompensasi jantung dan
hipertensi yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
; Perburukan keadaan umum dengan gejala uremia berat perdarahan, kesadaran
menurun sampai koma.
!ialisis dapat dilakukan dengan dialisis peritoneal atau hemodialisis. !ialisis
Peritoneal 2!P mudah dilakukan pada anak terutama bayi ke"il, tidak memerlukan
alat yang "anggih dan dapat dilakukan didaerah terpen"il. 6arena itu !P lebih banyak dipakai pada anak. #emodialisis 2#! mempunyai keuntungan dapat lebih "epat
memperbaiki kelainan biokimia dalam darah. Pada pasien yang baru saja mengalami
operasi intra abdomen, #! dapat dipakai sedangkan P! tidak.
*ognosis
3ngka kematian pada gagal ginjal akut tergantung pada penyebabnya, umur
pasien dan luas kerusakan ginjal yang terjadi. Pada GG3 yang disebabkan olehsepsis, syok kardiogenik, operasi jantung terbuka angka kematiannya diatas ;:A.
Tetapi pada GG3 yang disebabkan oleh glomerulone$ritis, sindrom hemolitik uremik,
ne$rotoksik berkisar antara 1:-:A.
Pasien GG3 non oligurik mempunyai laju $iltrasi glomerulus dan volume urin
yang lebih tinggi daripada GG3 oligurik, sehingga air, metabolit nitrogen, dan
elektrolit lebih banyak dikeluarkan melalui urin. 6omplikasi yang ditemukan lebih
sedikit, periode a+otemia lebih singkat, lebih jarang memerlukan dialisis dan
mortalitas lebih rendah.
&ila ditinjau dari pulihnya $ungsi ginjal maka bila penyebabnya prarenal,
nekrosis tubular akut, ne$ropati asam urat dan intoksikasi jengkol umumnya $ungsi
ginjal akan kembali normal. Tetapi bila penyebabnya glomerulone$ritis progresi$
15
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 16/39
"epat, trombosis vena renalis bilateral atau nekrosis korteks bilateral, $ungsi ginjal
biasanya tidak dapat pulih kembali dan dapat berakhir menjadi gagal ginjal terminal.
BAB III
GAGAL GINJAL #RONI#
).1 D"FINISI
Gagal ginjal kronik 2GG6 adalah suatu keadaan menurunnya laju $iltrasi
glomerulus 2=*G yang bersi$at tidak reversibel dan terbagi dalam 4 stadium sesuai
dengan jumlah ne$ron yang masih ber$ungsi. Pada anak-anak GG6 dapat disebabkan
oleh berbagai hal, terutama karena kelainan kongenital, glomerulone$ritis, penyakit
multisistem, dan lain-lain.
Gagal ginjal kronik adalah apabila laju $iltrasi glomerulus kurang dari ;:
ml<menit<1.Bm luas permukaan tubuh, oleh karena diba'ah kadar $ungsi ginjal
tersebut gangguan asidosis metabolik dan hiperparatiroidisme sekunder telah tampak
nyata, pertumbuhan mulai terganggu, dan progresivitas penurunan $ungsi ginjal akan
terus berlanjut.
).2 #LASIFI#ASI
!alam arti luas GG6 menunjukkan bah'a pada anak tersebut telah terjadi
penurunan $ungsi ginjal, tetapi beratnya gangguan $ungsi ini bervariasi dari ringan
16
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 17/39
sampai berat. 6ebanyakan penulis membuat klasi$ikasi berdasarkan presentase laju
$iltrasi glomerulus 2=*G yang tersisa. GG6 dibagi atas 4 tingkatan yaitu
1. Gagal ginjal dini
!itandai dengan berkurangnya sejumlah ne$ron sehingga $ungsi ginjal yang ada
sekitar ;:-8:A dari normal. !engan adanya adaptasi ginjal dan respon metabolik
untuk mengkompensasi penurunan $aal ginjal maka tidak tampak gangguan klinis.
. ?nsu$isiensi ginjal kronik
Pada tingkat ini $ungsi ginjal berkisar antara ;-;:A dari normal. Gejala mulai
dengan adanya gangguan elektrolit, gangguan pertumbuhan dan keseimbangan
kalsium dan $os$or. Pada tingkat ini =*G berada di ba'ah 8C ml<menit<1,Bm.
. Gagal ginjal kronik
Pada tingkat ini $ungsi ginjal berkurang hingga ;A dari normal dan telah
menimbulkan berbagai gangguan seperti asidosis metabolik, osteodistro$i ginjal,
anemia, hipertensi, dan sebagainya. =*G pada tingkat ini telah berkurang menjadi di
ba'ah : ml<menit<1,Bm.
4. Gagal ginjal terminal
Pada tingkat ini $ungsi ginjal 1A dari normal, =*G menurun sampai > 1:
ml<menit<1,Bm dan pasien telah memerlukan terapi dialisis atau transplantasi ginjal.
).) "TIOLOGI
!ua penyebab utama GGG6 pada anak adalah kelainan kongenital dan
glomerulone$ritis kronik. tiologi yang paling sering didapatkan pada anak di ba'ah
tahun adalah kelainan kongenital, kelainan perkembangan saluran ken"ing seperti
uropati obstrukti$, hipoplasia dan displasia ginjal, dan ginjal polikistik. 2lihat tabel.5enurut laporan !T3, glomerulone$ritis dan pielone$ritis merupakan penyebab
tersering timbulnya GG6 24A, diikuti oleh penyakit herediter 21;A, penyakit
sistemik 21:,;A, hipoplasia ginjal 2B,;A, penyakit vaskular 2A, penyakit lainnya
2CA serta yang tidak diketahui etiologinya BA. !ari kelompok pielone$ritis dan
17
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 18/39
ne$ritis interstitial yang tersering adalah uropati obstrukti$ kongenital dan ne$ropati
re$luks 2@:A, diikuti oleh displasia ginjal.
Se"ara praktis penyebab GG6 dapat dibagi menjadi kelainan kongenital, kelainan
didapat, dan kelainan herediter
1. 6elainan kongenital hipoplasia renal, displasia renal, uropati obstrukti$
. 6elainan herediter ne$rono$tisis juvenil, ne$ritis herediter, sindrom alport
. 6elainan didapat glomerulosklerosis $okal segmental, glomerulopati
membranosa, kelainan metabolit 2oksalosis, sistinosis
Penyebab GG6 pada anak sangat erat hubungannya dengan usia saat timbul
GG6. Gagal ginjal kronik yang timbul pada anak di ba'ah usia ; tahun sering ada
hubungannya dengan kelainan anatomis ginjal seperti hipoplasia, displasia, obstruksi
dan kelainan mal$ormasi ginjal. Sedangkan GG6 yang timbul pada anak diatas ;
tahun dapat disebabkan oleh penyakit glomerular 2glomerulone$ritis, sindrom
hemolitik ureumik dan kelainan herediter 2sindrom 3lport, kelainan ginjal kistik.
). *ATOFISIOLOGI
Tanpa memandang penyebab kerusakan ginjal, bila tingkat kemunduran $ungsi
ginjal men"apai kritis, penjelekan sampai gagal ginjal stadium akhir tidak dapat
dihindari. 5ekanisme yang tepat, yang mengakibatkan kemunduran $ungsi se"ara
progresi$ belum jelas, tetapi $aktor-$aktor yang dapat memainkan peran penting
men"akup "edera imunologi yang terus-menerusD hiper$iltrasi yang ditengahi se"ara
hemodinamik dalam mempertahankan kehidupan glomerulusD masukan diet protein
dan $os$orD proteinuria yang terus-menerusD dan hipertensi sistemik.
ndapan kompleks imun atau antibodi anti-membrana basalis glomerulus se"ara
terus-menerus pada glomerulus dapat mengakibatkan radang glomerulus yang
akhirnya menimbulkan jaringan parut.
18
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 19/39
5ekanisme yang berpotensi menimbulkan kerusakan adalah pengaruh langsung
peningkatan tekanan hidrostatik pada integritas dinding kapiler, hasilnya
mengakibatkan keluarnya protein mele'ati dinding kapiler, atau keduanya. 3khirnya,
kelainan ini menyebabkan perubahan pada sel mesangium dan epitel dengan
perkembangan sklerosis glomerulus. 6etika sklerosis meningkat, ne$ron sisanya
menderita peningkatan beban ekskresi, mengakibatkan lingkaran setan peningkatan
aliran darah glomerulus dan hiper$iltrasi. Penghambatan en+im pengubah angiotensin
mengurangi hiper$iltrasi dengan jalan menghambat produksi angiotensin ??, dengan
demikian melebarkan arteriola e$eren, dan dapat memperlambat penjelekan gagal
ginjal.
6etika $ungsi ginjal mulai mundur, mekanisme kompensatoir berkembang pada
ne$ron sisanya dan mempertahankan lingkungan internal yang normal. %amun, ketika
=*G turun di ba'ah :A normal, kumpulan kompleks kelainan klinis, biokimia, dan
metabolik berkembang sehingga se"ara bersamasaan membentuk keadaan uremia.
)./ G"JALA DAN TANDA
Gejala klinis yang timbul pada GG6 merupakan mani$estasi dari
1. 6egagalan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan "airan dan elektrolit.
. Penumpukan metabolit toksik yang disebut toksin uremik.
. 6urangnya hormon ginjal seperti eritropoietin dan bentuk akti$ vitamin !
21,; dihidroksivitamin !.
4. 3bnormalitas respons end organ terhadap hormon endogen 2hormon
pertumbuhan.
Pada pasien GG6 yang disebabkan penyakit glomerulus atau kelainan herediter,
gejala klinis dari penyebab a'alnya dapat kita ketahui sedangkan gejala GG6-nya
sendiri tersembunyi dan hanya menunjukkan keluhan non-spesi$ik seperti sakit
kepala, lelah, letargi, kurang na$su makan, muntah, polidipsia, poliuria, gangguan
19
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 20/39
pertumbuhan. Pada pemeriksaan $isik sering ditemukan anak tampak pu"at, lemah,
dan menderita hipertensi. 6eadaan ini dapat berlangsung bertahun-tahun, sehingga
pasien telah menderita gangguan anatomis berupa gangguan pertumbuhan dan
ri"ketsia. %amun dengan pemeriksaan yang teliti dan "ermat akan ditemukan
keadaan-keadaan seperti a+otemia, asidosis, hiperkalemia, gangguan pertumbuhan,
osteodistro$i ginjal, anemia, gangguan perdarahan, hipertensi, gangguan neurologi.
1. Gangguan keseimbangan elektrolit
%atrium
Sebaliknya pasien GG6 tidak mampu menurunkan ekskresi natrium
pada saat diberikan diet dengan restriksi natrium. 6onsentrasi minimum
natrium urin pada pasien GG6 ringan sampai sedang adalah ;-;: mH<=.
#al ini disebabkan karena ketidakmampuan ne$ron distal meningkatkan
reabsorbsi natrium. &ila diberikan restriksi garam se"ara tiba-tiba pada pasien
GG6 akan menimbulkan penurunan volume "airan ekstraseluler, per$usi
ginjal dan =*G. Pasien Ggk karena penyakit ginjal interstitial, displasia
ginjal, dan penyakit ginjal kistik adalah yang paling sering menyebabkan salt
'asting ini. Tubulus ginjal pasien GG6 karena ne$ropati obstrukti$ ditemukan
kurang responsi$ terhadap aldosteron endogen 2pseudohipoaldosteronisme.
6alium
6eseimbangan kalium relati$ dapat dipertahankan pada =*G di atas 1:
ml<menit<1,Bm. #omeostasis kalium pada pasien GG6 dipertahankan
dengan meningkatkan ekskresi renal dan ekstrarenal. kskresi renal di"apai
dengan meningkatkan ekskresi $raksional 2oleh proses sekresi tubulus ginjal
pada ne$ron yang masih ber$ungsi. Sedangkan ekskresi ekstrarenal terutamamelalui $eses yaitu sebanyak B;A 2pada orang normal :A. Falaupun
demikian keadaan hiperkalemia tetap merupakan an"aman bagi pasien GG6,
karena mungkin saja mereka mendapat kalium dalam jumlah besar tiba-tiba
misalnya dari makanan, trans$usi darah, keadaan sepsis, ataupun asidosis.
20
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 21/39
Pada pasien GG6 selain hiperkalemia dapat terjadi hipokalemia.
6eadaan hipokalemia biasanya terjadi akibat pemakaian diuretik seperti
hidroklortia+id, $urosemid atau bisa juga akibat pemberian diet rendah kalium.
Gejalanya adalah penurunan atau hilangnya re$leks otot yang akan sangat
berbahaya bila mengenai otot-otot interkostal karena dapat menyebabkan
henti napas 2respiratory arrest.
3sidosis 5etabolik
3sidosis metabolik biasanya ditemukan pada pasien GG6 dengan
=*G >;A dari normal, ditandai dengan penurunan kadar bikarbonat plasma
2t/0 1-1; mH<= dan peningkatan senjang anion. 3sidosis metabolik
terjadi akibat ketidakmampuan pengeluaran ion hidrogen atau asam endogen
yang dibentuk karena insu$isiensi sintesis amonium pada segmen ne$ron
distal. 5eningkatnya senjang anion terjadi akibat retensi anion seperti sul$at,
$os$at, urat, dan hipurat dalam plasma 2pada ginjal normal anion ini diekskresi
oleh $iltrasi glomerulus. )uga ada bukti yang menunjukkan bah'a kebo"oran
bikarbonat ginjal berperan dalam menimbulkan asidosis ini, seperti pada
sindrom *an"oni, asidosis tubular ginjal tipe ?E, dan hiperparatiroidisme
sekunder.
3sidosis pada GG6 dini 2=*G :-;:A normal lebih sering berupa
tipe dengan senjang anion normal 2hiperkloremik dan sebaliknya pada GG6
yang berat 2=*G >:ml<menit<1,Bm biasanya berupa senjang anion yang
besar. Selain terlibat dalam patogenesis terjadinya gangguan pertumbuhan dan
memperburuk hiperkalemia yang telah ada, asidosis juga menimbulkan
keadaan katabolik pada pasien GG6. 5ani$estasi klinis asidosis adalah
takipneu, hiperpneu, dan perburukan hiperkalemia dan mungkin gangguan
pertumbuhan.
. Gangguan keseimbangan "airan
21
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 22/39
GG6 dihubungkan dengan gangguan dalam pemeketan urin. Pada
keadaan restriksi "airan, orang normal mampu memekatkan urin sampai 1.;::
mosmol<=, sedangkan pasien GG6 biasanya tidak mampu memekatkan urin
di atas :: mosmol<=. &erat jenis dan osmolalitas urin seringkali mirip
dengan plasma. #al ini disebabkan karena dengan bertambahnya ne$ron yang
rusak, beban osmotik ekskresi yang ditanggung oleh ne$ron yang tersisa
semakin bertambah. !engan demikian mengakibatkan reabsorbsi air oleh
tubulus berkurang dan menyebabkan berat jenis urin mirip dengan plasma
2:: mosmol<= dan berat jenis 1,:1:, disebut isostenuria. ?sostenuria yang
resisten terhadap pemberian pitresin dari luar pada GG6, menunjukkan
adanya gangguan terhadap respons tubulus terhadap 3!# yang juga berperandalam terjadinya isostenuria. #al di atas sering terjadi pada GG6 yang
disebabkan oleh uropati obstrukti$, displasia ginjal, penyakit ginjal kistik dan
interstitial. Pasien ini sering mengalami dehidrasi bila masukan "airan
tidak men"ukupi atau dibatasi. !ehidrasi yang berulang dan syok akan
memperburuk =*G. 3nak yang demikian dianjurkan untuk tidak dibatasi
masukan "airannya dan segera men"ari pertolongan bila terserang
gastroentritis. Pasien juga tidak dapat mengen"erkan urin se"ara maksimal
dan tidak dapat membuang kelebihan "airan tubuh se"ara tepat dan e$ekti$
sehingga dapat timbul masalah kelebihan "airan.
. Gangguan metabolisme
5etabolisme karbohidrat
Pasien GG6 dapat disertai timbulnya intoleransi glukosa akan menunjukkan
adanya hiperglikemia. 6eadaaan ini sebagai akibat terjadinya resistensi
terhadap insulin yang menghambat masuknya glukosa ke dalam sel. Pada
anak yang menderita GG6 kadar insulin plasma meningkat hingga harus
dilakukan pemantauan kadar glukosa, karena dalam keadaan akut pasien GG6
memerlukan pemberian glukosa parenteral. 6arena dialisis dapat memperbaiki
intoleransi glukosa pada pasien GG6, maka diduga toksin uremik yang
22
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 23/39
menyebabkan terjadinya resistensi insulin ini. *aktor lainnya seperti
peninggian kadar glukagon dan hormon pertumbuhan juga berperan.
5etabolisme lemak
&iasanya timbul hiperlipidemia yang bermani$estasi sebagai
hipertrigliserida, kadar kolesterol darah normal, peninggian E=!= 2very lo'
density lipoprotein dan penurunan =!= 2lo' density lipoprotein. #al ini
terjadi karena meningkatnya produksi trigliserida di hepar akibat
hiperinsulinemia dan menurunnya $ungsi ginjal serta karena menurunnya
katabolisme trigliserida. 6eadaan ini biasanya terjadi bila =*G
>4:ml<menit<1,Bm dan meningkatnya lemak ini sesuai dengan
bertambahnya progresivitas GG6. =ebih dari < anak akan mengalami
hiperlipidemia pada saat gagal ginjal terminal. Falaupun demikian penyebab
peningkatan produksi trigliserida dan E=!= ini belum diketahui. 3khir-akhir
ini diduga gangguan terjadi pada "ataboli" path'ay trigliserida. #al ini
didukung oleh seringnya terjadi penurunan klirens trigliserida pada pasien
uremia yang mendapatkan trigliserida 2intralipid dari luar. 5ungkin ini
disebabkan oleh menurunnya aktivitas lipoprotein lipase dan lipase hati.
!ialisis ternyata tidak memperbaiki keadaan hiperlipidemia pada pasien
GG6, mungkin karena tidak memadainya pembuangan toksin uremik yang
diduga berperan atau karena $aktor lainnya.
4. 3nemia
3nemia normositer, normokromik merupakan komplikasi GG6 yang
biasa ditemukan dan berhubungan dengan derajat GG6. Penyebab utamaanemia pada GG6 adalah berkurangnya produksi eritropoietin, suatu hormon
glikoprotein yang diproduksi ginjal 2C:A dan sisanya diproduksi di luar
ginjal 2hati dan sebagainya. 6adar eritropoietin serum nyata menurun pada
pasien GG6 berat, tetapi korelasi ini tidak jelas pada =*G
23
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 24/39
@:ml<menit<1,Bm. 3nemia pada pasien dapat dikoreksi dengan pemberian
eritropoietin rekombinan dan responsnya tergantung dari dosis yang
diberikan. !engan terapi ini terlihat perbaikan pada toleransi latihan, $ungsi
kogniti$ dan kualitas hidup keseluruhan. 5ekanisme lain terjadinya anemia
pada GG6 adalah pemendekan umur eritrosit menjadi < umur normal,
toksisitas aluminium karena pemakaian obat-obat pengikat $os$at yang
mengandung aluminium, iatrogenik karena kehilangan darah se'aktu dialisis
dan pengambilan "ontoh darah, serta terjadinya de$isiensi asam $olat pada
pasien yang sedang menjalani dialisis. 3nemia yang terjadi karena toksisitas
aluminium mempunyai gambaran mikrositik, hipokromik yang mirip dengan
de$isiensi +at besi, tetapi kemampuan mengikat besi dan kadar $eritinserumnya normal.
;. Gangguan perdarahan
GG6 yang berat biasanya akan diperberat dengan adanya gangguan
perdarahan yang menyertai. Falaupun jumlah trombosit normal, tetapi 'aktu
perdarahan sering memanjang. #al ini diduga disebabkan oleh adanya
gangguan pada agregasi trombosit dan berkurangnya respons terhadap 3!P
2adenosin di$os$at eksogen, kolagen, dan epine$rin. )umlah platelet $a"tor
dan retraksi bekuan juga menurun pada GG6 yang tidak menjalani dialisis,
diduga karena adanya peranan Ldialy+able $a"torM sebagai penyebab. *aktor
lain yang diduga berperan dalam menyebabkan gangguan perdarahan adalah
gangguan pada $aktor E??? 2dapat diperbaiki dengan kriopresipitat dan
desmopresin, gangguan metabolisme 2prostaglandin inhibitor- PG? dan
aspirin.
. Gangguan $ungsi kardiovaskular
#ipertensi
24
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 25/39
Terjadinya hipertensi pada pasien GG6 disebabkan karena tingginya
kadar renin akibat ginjal yang rusak. Tetapi bila =*G menurun dan jumlah
urin berkurang, hipertensi terjadi akibat kelebihan "airan. 6eadaan ini akan
menimbulkan keluhan sakit kepala, badan lemah, gagal jantung bendungan,
kejangD sedangkan hipertensi persisten mungkin terjadi akibat berkurangnya
=*G. Pada pasien hipertensi persisten yang tanpa keluhan harus dievaluasi
se"ara terus menerus untuk men"ari adanya kerusakan organ target.
Pemeriksaan o$tamologi perlu selalu dilakukan pada pasien hipertensi
persisten, selain itu pemeriksaan 6G perlu dilakukan untuk men"ari adanya
hipertro$i jantung kiri.
Perikarditis
Perikarditis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada GG6,
terutama timbul pada pasien dengan uremia berat yang tidak dilakukan
dialisis. ksudat pada perikarditis uremik biasanya sedikit dan bersi$at
$ibrinosa atau sero$ibrinosa. 6adang pada pasien yang mendapat dialisis yang
adekuat juga timbul perikarditis dan e$usi yang hemoragis. Pasien yang
mendapat terapi dialisis peritoneal dilaporkan lebih jarang menderita
perikarditis.
B. Gangguan neurologis
%europati peri$er
6omplikasi berupa neuropati motorik dan sensorik yang mengenai
segmen distal 2neuropati peri$er jarang ditemukan pada anak. Penelitian
terdahulu mendapatkan adanya penurunan elektro$isiologis sara$ peri$er pada
anak yang menderita GG6. Gejalanya dapat berupa parestesia telapak tangandan atau kaki, adanya rasa nyeri, mati rasa pada bagian distal dan re$leks
tendon merupakan mani$estasi neuropati peri$er uremik. Pada pemeriksaan
dapat ditemukan menurunnya ke"epatan konduksi sara$ peri$er.
25
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 26/39
nse$alopati hipertensi$
Peninggian tekanan darah yang hebat dan tiba-tiba dapat menyebabkan
nekrosis arteri intrakranial dan edema serebri dengan gejala sakit kepala,
penurunan kesadaran dan kejang. 6risis hipertensi sering terjadi pada GGT.
Tindakan penurunan tekanan darah yang dilakukan segera tidak akan
meninggalkan gejala sisa yang berat, tetapi bila telah terjadi perdarahan
intraserebral dan intraventrikular dapat menimbulkan gejala sisa yang berat
dan bahkan kematian.
etardasi mental
!iperkirakan terjadi peningkatan kejadian retardasi mental dengan
meningkatnya gangguan $ungsi ginjal pada bayi dan anak ke"il yang
menderita GG6 pada tahun pertama kehidupan. #al ini diduga akibat
pengaruh ureum terhadap perkembangan otak dan banyaknya alumunium
dalam makanan bayi. Terjadinya dis$ungsi otak diduga sebagai akibat
kera"unan aluminium, karena suatu penelitian menunjukkan kejadian
retardasi mental dan dis$ungsi otak menurun pada bayi yang mendapat
"al"ium binding agents yaitu kalsium karbonat sebagai pengganti aluminium
"ontaining, $os$at binding agent.
8. 0steodistro$i ginjal
Gejala klinis osteodistro$i ginjal antara lain gangguan pertumbuhan,
gangguan bentuk tulang, $raktur spontan dan nyeri tulang. 3pabila disertai
gejala rakitis yang jelas akan timbul hipotonia umum, lemah otot, dan nyeri
otot. Pada pemeriksaan radiologi dan histologi ditemukan gambaran tulang
yang abnormal dengan "iri khas seperti osteomalasia dan osteo$ibrosis.
Pemeriksaan yang paling sederhana untuk melihat gambaran osteodistro$i
26
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 27/39
ginjal adalah ujung-ujung tulang panjang yaitu $oto $alangs, sendi lutut, dan
sendi siku.
C. Gangguan pertumbuhan
Terjadinya gangguan pertumbuhan pada pasien GG6 dapat disebabkan
oleh banyak $aktor. 6emungkinan $aktor yang paling penting adalah umur
'aktu timbulnya GG6, karena yang paling sering mempengaruhi
pertumbuhan adalah penyakit ginjal kongenital. #al-hal yang diduga ada
hubungannya dengan gangguan $ungsi ginjal usia dini, asidosis, osteodistro$i
ginjal, dan gangguan hormonal.
1:. Perkembangan seksual
6eterlambatan perkembangan seksual sering dijumpai pada pasien
GG6. 6eadaan ini merupakan akibat dis$ungsi gonad primer dalam
memproduksi steroid gonad, dis$ungsi hipo$isis dan gangguan pengeluaran
gonadotropin. Terjadinya gangguan pengeluaran gonadotropin akan
mengakibatkan terlambatnya pubertas. 6eadaan ini mungkin disebabkan
uremia berat.
). DIAGNOSIS
6adang-kadang sulit membedakan apakah anak menderita GG3 yang
reversible, atau GG6. 0leh karena itu sebaiknya dikenal kriteria atau indikasi
kapan seorang anak harus segera dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosis 2lihat Tabel .
Tabel .
?ndikasi untuk menegakkan diagnosis
Gagal Ginjal.
1. 3bnormalitas elektrolit
27
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 28/39
. #iperkalemia 69 @ mmol<=
. #ipernatremia, #yponatremia
4. 3sidosis metabolik
;. #ipokalsemia, #iper$os$atemia
. #ipertensi &erat
B. dema Pulmo
8. 3nuria<0liguria
2!ikutip dari igden SP3 2::. The management o$ "hroni" and end stage renal
$ailure in "hildren. ?n Febb %)3 and Postleth'aite ), editors. /lini"al paediatri"
nephrology. rd edition. 0$ord 0$ord (niversity Press ?n"., pp. 4B-4;
3namnesis dan pemeriksaan $isik penting untuk mengungkap penyebab gagal
ginjal, meskipun pada beberapa anak hal tersebut baru bisa diungkapkan melalui
pemeriksaan-pemeriksaan yang spesi$ik Tabel . Tabel 4 menunjukkan gejala-
gejala yang dapat membantu membedakan GG3 dan GG6, dan Tabel ;
menunjukkan pemeriksaan-pemeriksaan untuk menetapkan tingkat keparahan dan
lamanya GG6.
Tabel .
Pemeriksaan-Pemeriksaan Spesi$ik untuk 5enegakkan !iagnosa Gagal Ginjal 6ronik.
1. (SG Saluran enal
. /y"tourethrogram
. adio-isotope s"ans !5S3, 53G, or !TP3
4. 3ntegrade pressure $lo' studies
;. (rogram ?ntravena
. (rinalisis
B. 6ultur dan 5ikroskopi (rin
8. /, /4, antinu"lear antibody, anti-!%3 antibodies, anti-G&5 antibodies, 3%/3
28
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 29/39
C. &iopsi enal
1:. Fhite "ell "ystine level
11. ksresi 0alat
1. ksresi Purin
). *"NATALA#SANAAN
Se"ara garis besar penatalaksanaan dapat dibagi golongan, yaitu pengobatan
konservati$ dan pengobatan pengganti. !i negara yang telah maju penanganan
konservati$ pasien GG6 hanya merupakan masa antara sebelum dilakukan dialisis
atau transplantasi, sehingga tanggung ja'ab dokter di sini adalah untuk menjaga
pasien agar jangan mati mendadak dan agar pembuluh darah, otot jantung, retina,
dan tulang harus dipertahankan seutuhnya. Sebaliknya di negara berkembang
penanganan konservati$ masih merupakan titik akhir dan tanggung ja'ab dokter di
sini menjaga kualitas hidup pasien selama beberapa bulan sebelum ajalnya. Pada
umumnya pengobatan konservati$ masih mungkin dilakukan bila klirens kreatinin
@ 1: ml<menit<1,B m, tapi bila sudah > 1: ml<menit pasien tersebut harus
diberikan pengobatan pengganti.
1. Terapi 6onservati$
Tujuan terapi konservati$ gagal ginjal pra-terminal, adalah
a. 3nak merasa sehat, tidak ada keluhan atau rasa sakit yang disebabkan oleh
uremia, seperti misalnya mual, muntah.
b. 5erasa normal, seperti teman-temannya, mempunyai "ukup energi untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah dan aktivitas sosial lainnyaD
sehingga dapat men"apai pertumbuhan motorik, sosial, dan intelektual
yang optimal.
". 5empertahankan pertumbuhan $isik yang normal.
d. 5empertahankan agar $ungsi keluarga berjalan seperti biasanya.
29
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 30/39
e. 5emperlambat progresivitas penurunan =*G.
$. 5empersiapkan anak dan keluarganya untuk menghadapi keadaan gagal
ginjal terminal.
%utrisi
5alnutrisi energi protein seringkali ditemukan pada anak-anak
dengan GG6. Patogenesis terjadinya malnutrisi ini multi$aktorial. *aktor-
$aktor tersebut, antara lain adalah anoreksia, diet protein yang rendah, proses
katabolisme akibat uremia yang menyebabkan peme"ahan protein otot dan
inhibisi sintesis protein, sekresi kortisol dan hormon paratiroid yang
meningkat, resistensi insulin, asidosis metabolik, dan toksin uremia lain. Pada
pasien yang mendapat terapi dialisis, terjadi pembuangan asam amino, peptidadan protein melalui dialisis, dan proses katabolisme pada hemodialisis yang
akan memperberat malnutrisinya.
3sambasa
5etabolik asidosis yang menetap seringkali menyebabkan gagal
tumbuh pada bayi dan menimbulkan demineralisasi tulang, serta
hiperkalemia. (ntuk mempertahankan keseimbangan asam basa perludiberikan suplemen natrium bikarbonat dimulai dari dosis mmol<kg<hari,
dengan pemantauan p# dan kadar bikarbonat pada analisis gas darahnya.
?n$eksi
3nak-anak dengan kelainan ginjal rentan mengalami in$eksi saluran
kemih berulang. &ila menderita re$luks vesiko-ureter perlu diberikan
antibiotik dosis rendah sebagai pro$ilaksis.
3nemia
3nemia pada GG6 adalah anemia normokromik normositer, karena
produksi eritropoietin yang tidak adekuat. ritropoietin rekombinan
30
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 31/39
2r#uP0 telah dipakai se"ara luas untuk men"egah anemia pada GG6.
!isamping eritropoietin masih ada $aktor lain yang dapat mempermudah
terjadinya anemia antara lain menurunnya daya survival sel darah merah,
inhibisi sumsum tulang terutama oleh PT#, kehilangan darah intestinal, dan
paling sering de$isiensi besi dan $olat.
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan indikator yang paing sensiti$ untuk terapi
GG6 yang adekuat. Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala,
status pubertal, volume testes, dan lingkar lengan atas sangat dianjurkan untuk
dilakukan se"ara rutin, sehingga akan dapat dideteksi se"ara dini setiapgangguan ke"epatan pertumbuhan. *aktor-$aktor yang menyebabkan
gangguan pertumbuhan adalah multi$aktorial, seperti ter"antum dalam tabel
diba'ah ini.
5empertahankan $ungsi ginjal
Pada sebagian besar anak dengan GG6, $ungsi ginjalnya akan terus
menurun se"ara progresi$, meskipun penyakit ginjal primernya telah tidak
akti$. Progresi$itas GG6 berkaitan dengan kelainan histologinya yaitu
glomerulosklerosis progresi$, $ibrosis interstitial, dan sklerosis vaskuler atau
arterioler.
(ntuk mempertahankan $ungsi ginjal yang berada pada suatu $ase
tertentu, dapat dilakukan dengan "ara-"ara pengendalian hipertensi,
menghilangkan proteinuria, men"egah terjadinya hiperparatiroidisme
sekunder, dan diet protein yang "ukup.
dukasi dan persiapan
5asa terapi konservati$ GG6, merupakan saat terbaik untuk
melaksanakan program edukasi bagi pasien dan keluarganya, untuk
menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi sehingga mereka dan
keluarganya akan ikut se"ara akti$ dalam program pengobatan tersebut.
31
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 32/39
5asa tersebut juga dapat digunakan untuk mempersiapkan mereka
menghadapi stadium gagal ginjal terminal.
#al-hal yang harus diperhatikan sebelum anak masuk dalam stadium GGT
1. 3nak harus telah mendapatkan imunisasi lengkap sebelum dilakukan
transplantasi, setidak-tidaknya bulan sebelum dimulainya TPG.
. 3nak-anak dengan GG6 yang mengalami dis$ungsi buli-buli, misalnya
buli-buli neurogenik, atau katup uretra posterior harus diatasi terlebih
dahulu sebelum transplantasi dilakukan.
. 3nak-anak yang membutuhkan dialisis sebelum transplantasi, tetapi tidak
sesuai untuk dialisis peritoneal, hendaknya dibuatkan $istula arteri-vena
untuk akses hemodialisis.
. Terapi Pengganti Ginjal
Tujuan terapi Gagal Ginjal Terminal pada anak-anak tidak hanya untuk
memperpanjang hidup anak, namun juga untuk meningkatkan kualitas hidup
se"ara keseluruhan, dengan tujuan utama adalah kehidupan masa de'asa yanglebih baik.
Transplantasi ginjal yang berhasil merupakan terapi pilihan untuk semua anak
dengan gagal ginjal terminal. Transplantasi ginjal dapat dilakukan dengan
donor ginjal yang berasal dari keluarga hidup atau jena+ah.
!ialisis merupakan pelengkap dari transplantasi yang diperlukan pada
saat sebelum atau antara transplantasi, dan bukanlah merupakan pilihan
alternati$ dari transplantasi. 3da pilihan dasar yaitu hemodialisis atau
dialisis peritoneal. Tetapi pilihan tidak selalu dapat dilakukan, bila misalnya
terdapat kesulitan untuk memperoleh akses $istula 3-E, maka pilihan hanyalah
dialisis peritoneal, atau misalnya adanya adhesi intra-abdominal, maka dialisis
peritoneal tidak bisa dipilih, ke"uali hemodialisis.
32
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 33/39
!ialisis
#emodialisis adalah suatu teknik untuk memindahkan atau
membersihkan solut dengan berat molekul ke"il dari darah se"ara di$usi
melalui membran semipermeabel. #emodialisis membutuhkan akses sirkulasi,
yang paling baik adalah pembuatan $istula 3-E pada vasa radial atau bra"hial
dari lengan yang tidak dominan.
Transplantasi
5erupakan terapi terbaik bagi anak-anak dengan gagal ginjal terminal
oleh karena akan memberikan rehabiltasi terbaik untuk hidup yang sangat
mendekati 'ajar.4 Transplantasi dilakukan dengan ginjal jena+ah atau ginjal
yang berasal dari keluarga hidup yang berusia relati$ lebih tua, biasanya dari
orang tuanya.
!i ropa pada tahun 1C84-1CC hampir 1A anak yang berusia
kurang dari 1 tahun mendapat ginjal dari donor hidup,1 sedangkan di
3merika (tara donor hidup men"apai ;:A dari seluruh donor yang diterima
anak-anak yang berusia kurang dari 1 tahun pada tahun 1C8B-:::.
33
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 34/39
BAB I3
*"N!T!*
.1 #esim&ulan
Glomerulonephritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Glomerulone$ritis akut paling la+im terjadi pada anak-anak sampai B tahun
meskipun orang de'asa muda dan remaja dapat juga terserang. G%3 ialah suatu
reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.
Gejala-gejala umum yang berkaitan dengan permulaan penyakit adalah rasa
lelah, anoreksia dan kadang demam, sakit kepala, mual, muntah. Gambaran yang
paling sering ditemukan adalah hematuria, oliguria, edema, hipertensi. Tujuan utama
dalam penatalaksanaan glomerulone$ritis adalah untuk meminimalkan kerusakan
pada glomerulus, meminimalkan metabolisme pada ginjal, meningkatkan $ungsi
ginjal.
Tidak ada pengobatan khusus yang mempengaruhi penyembuhan kelainan
glomerulus. Pemberian penisilin untuk membrantas semua sisa in$eksi, tirah baring
selama stadium akut, diet bebas bila terjadi edema atau gejala gagal jantung dan
antihipertensi kalau perlu, sementara kortikosteroid tidak mempunyai e$ek pada
glomerulo$ritis akut pas"a in$eksi strepkokus. Pronosis penyakit pada anak-anak baik
sedangkan prognosisnya pada orang de'asa tidak begitu baik.
#idrone$rosis adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih
dapat mengakibatkan penimbunan "airan bertekanan dalam pelviks ginjal dan ureter
yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal. 3papun penyebab
dari hidrone$rosis, disebabkan adanya obstruksi baik parsial ataupun intermitten
mengakibatkan terjadinya akumulasi urin di piala ginjal. Sehingga menyebabkan
34
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 35/39
disertasi piala dan kolik ginjal. Pada saat ini atro$i ginjal terjadi ketika salah satu
ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan membesar
se"ara bertahap 2hipertro$i kompensatori, akibatnya $ungsi renal terganggu
.2 Saan
Seorang pera'at haruslah mampu mengetahui pengertian dan penyebab dari
penyakit Glomerulonephritis 3kut dan 6ronik, dan penyakit #yidronephritis, serta
mampu meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada
penyakitGlomerulonephritis dan #ydronephritis. Selain itu juga, pera'at haruslah
memahami dan menjelaskan se"ara rin"i mengenai tujuan medis, tata "ara yang akan
di lakukan dan resiko yamg akan mungkin terjadi.
DAFTAR *!STA#A
1 Ganong. F.*., editor Fidjajakusumah !.#.5., ::1., u!u A"ar Fisiolo#i
$e%o!teran., e%isi a&asa 'n%onesia., )akarta., G/
35
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 36/39
Pri"e, Sylvia 3, 1CC; Pato$isiologi konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4,
G/, )akarta
?lmu 6esehatan %elson, :::, vol , ed Fahab, 3. Samik, d 1;,Glomerulone$ritis akut pas"a streptokokus,181-1814, G/, )akarta.
4 Guyton.3./, 1CC.e!soo! o* +e%ical P&siolo#, philadelpia. lsevier
saunders
; Taslim,arnaldi,dr. Sp.P!.::C. $ese&atan Gin"al . !iakses dari
http<<'''.sekbertal.org<inde.phpNoption7"omO"ontentdoOpd$71id71C:1.
Pada Tanggal :1 juli ::C
usdidjas, amayati , ::. ?n$eksi saluran kemih. ?n 3latas #, Tambunan T,
Trihono PP, Pardede S0. &uku ajar %e$rologi 3nak. nd .d. )akarta *akultas
6edokteran (niversitas ?ndonesiaD 14-1
B Tessy 3gus, 3rdaya, Su'anto. 2::1. &uku 3jar ?lmu Penyakit !alam ?n$eksi
Saluran 6emih. disi . )akarta *6(?
8 =atie$ 3bdul, %apitupulu Partogi,et al.,1C8;, 'lu $ese&atan Ana!
2,?n$omedika, )akarta
C %oer Sjai$ullah, 1CC4, ?n$eksi Saluran 6emih Pada 3nak dalam Pedoman
!iagnosis dan terapi lab<(P* ?lmu 6esehatan 3nak,pp 11C-11, *alkutas
kedokteran (%3?, S(! !r. Soetomo, Surabaya
1: '''.s"ribd."om<do"<...< ?%*6S? - S3=(3% - 65?# -.P/0
11 14. '''.blogdokter.net<::8<:C<B<in$eksi-saluran-ken"ing< -
36
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 37/39
#ATA *"NGANTAR
3ssalamualaikum Fr.Fb,
Puji syukur kami panjatkan kepada 3llah SFT atas berkat dan rahmat-%ya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang gagal ginjal akut dan kronik pada
anak.
!alam makalah ini akan dibahas tentang penyakit gagal ginjal akut baik
de$inisi, penyebab, mekanisme, gejala serta komplikasi dari diagnosis retinopati
tersebut, karenanya makalah ini sangat berguna untuk penulis maupun pemba"a.
Penulis berterima kasih kepada dr. a$ner indra Sp3 sebagai pembimbing
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. !alam
membuat makalah ini, kami mengambil sumber-sumber dari buku ajar, slide, atlas
dan internet sehingga kami mendapatkan in$ormasi-in$ormasi yang kami butuhkan
dalam makalah ini.
6ami menyadari bah'a makalah ini belum sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pemba"a.3tas perhatiannya kami u"apkan terima kasih.
Fassalamualaikum Fr.Fb
=ubuk basung ,:1 desember :1
Penyusun
37
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 38/39
DAFTAR ISI
6ata Pengantar ......................................................................................... i
!a$tar isi ................................................................................................. ii
&3& ?. 3%3T05? !3% *?S?0=0G? G?%)3= ...................................1
&3& ??. G3G3= G?%)3= 36(T ..........................................................;
.1 !e$inisi gagal ginjal akut.....................................................;
. 5ani$estasi klinik GG3 ......................................................
. Penyebab GG3....................................................................8.4 Patogenesis dan pato$isiologi...........................................1:
.; Penatalaksanaan gagal ginjal akut ................................1:. Prognosis .........................................................................1
&3& ???. G3G3= G?%)3= 60%?6 2GG6........................................1B
.1 !e$inisi .............................................................................1B
. 6lasi$ikasi .........................................................................1B
. tiologi .............................................................................1C
.4 Pato$isiologi ......................................................................:
.; Tanda danGejala ..............................................................:
. !iagnosis ..........................................................................8
.B Penatalaksanaan ................................................................C
&3& ?E P%(T(P
4.1 6esimpulan........................................................................;
4. Saran..................................................................................
!a$tar Pustaka
38
i
ii
8/18/2019 GNA (dua)
http://slidepdf.com/reader/full/gna-dua 39/39
MAKALAH
KEPERAWATAN ANAK II
GAGAL GINJAL AKUT DAN GAGAL GINJAL
KRONIK
S"M"ST"R I 3
#"LOM*O# II
DI S!S!N OL"4 5
1. G"MMA AL4AMD6
2. D"7I RATNA SARI
). DARMI NATALIA
. SIN"L
/. ARIF B!DIANTO
. #4ADIR!L RA4MANA
. 6"NI 6OLIANDA
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKes CERIA BUANA
LUBUK BASUNG
2012