g. pendekatan dan metodologi (energi)
TRANSCRIPT
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
1/11
G.G. PENDEKATAN DAN MPENDEKATAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATANETODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai dasar pengertian kebijakan energi dalam sektor
transportasi, pendekatan, dan metodologi yang digunakan dalam Pekerjaan SURVEI PEMAKAIANENERGI SEKTOR TRANSPORTASI . Penjelasan terhadap metodologi tersebut terdiri dari
penjelasan terhadap pendekatan, metodologi pelaksanaan, serta metode dan teknik yang
digunakan.
G.1 Dasar Kebijakan Energi Sektor Transportasi
1.1.1 Pengertian dan Batasan
Beberapa pengertian dasar dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Kebijakan Energi Nasional terdiri dua sisi, yaitu sisi penyediaan dan sisi
pemanfaatan. Pada Sisi Penyediaan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan
pasokan energi, mengoptimalkan produksi energi, dan konservasi sumber daya
energi. Sedangkan pada Sisi Pemanfaatan dilakukan dengan efisiensi pemanfaatan
energi dan diversifikasi penggunaan sumber energy.
Kebijakan Energi Nasional (KEN) bertujuan untuk pembangunan energi
berkelanjutan dengan sasaran untuk menjamin tercapainya kemandirian di bidang
energi termasuk listrik.
Kebijakan Energi Nasional (KEN) meliputi:
o Menjamin penyediaan energi bagi keperluan dalam negeri sesuai dengan
kebutuhan dan harga yang terjangkau,
o Mengupayakan pengadaan energi untuk ekspor dengan harga yang paling
menguntungkan, dalam jangka waktu yang panjang sebagai penghasil
devisa,
o Meningkatkan penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM),
terutama untuk kebutuhan yang tidak dapat diganti dengan bentuk energi
lainnya, seperti untuk transportasi;
1.1.2 Kriteria Peninjauan Roadmap Kebutuhan Energi
Kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk kegiatan penyusunan Roadmap
kebutuhan energi adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Waktu
Pennyusunan Roadmap kebutuhan energi dilakukan dalam kerangka waktu sebagai
berikut:
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
2/11
Roadmap kebutuhan energi dalam sektor transportasi dapat ditinjau
berdasarkan data tahun sebelumnya sebagai dasar peramalan (forecasting).
Peninjauan data masa lalu dan penyempurnaan Roadmap merupakan bagian
dari kegiatan penyusunan kebutuhan energi (BBM) yang digunakan dalam
sistem transportasi secara keseluruhan.
2. Kriteria Faktor Pengaruh
Faktor yang dipertimbangkan dalam proses peninjauan dan penyusunan Roadmap
Energi Transportasi adalah faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal atau faktor yang berada di luar sistem penyusunan
kebutuhan energi transportasi, meliputi:
Perubahan atau penyempurnaan peraturan atau rujukan sistem
kebijakan energi dan mengikat secara nasional, propinsi, atau
kabupaten/kota.
Kebijaksanaan global yang mengubah paradigma sistem kebijakan
energi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan
energi alternatif.
Faktor internal atau faktor yang berada di dalam sistem penyusunan
kebutuhan energi transportasi, meliputi:
Meningkatnya intensitas penggunaan dan pemakaian energi dalam
sektor transportasi per tahun.
Tidak terwujudnya infrastruktur energi yang mampu
memaksimalkan akses masyarakat terhadap energi dan
pemanfaatan untuk ekspor.
Semakin menipisnya cadangan minyak bumi nasional, pemberlakuan
subsidi harga BBM oleh pemerintah hanya untuk konsumen tertentu,
yaitu konsumen sektor rumah tangga dan sektor transportasi
bertahap mengalami penurunan.
1.2 PENDEKATAN
Pendekatan umum ini lebih merupakan prinsip-prinsip pelaksanaan dan pengelolaanpekerjaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Beberapa pendekatan dasar yang
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
3/11
perlu dipahami dan menjadi acuan dalam memilih metode dan strategi/rencana kerja
selanjutnya antara lain dijelaskan berikut ini:
a. Metode Pelaksanaan
Kegiatan survei penggunaan energi pada transportasi ini dilakukan dengan
melakukan survei langsung kepada pengusaha/pengemudi transportasi
pengguna energi, di Jawa dengan mengambil sample yang representatif terhadap
keragaman Transportasi yang ada.
Dalam rangka koordinasi desain, pelaksanaan, pengolahan data dan
interpretasi, serta penyusunan laporan, kegiatan ini dilaksanakan KESDM dengan
bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Badan Pusat Statistik dan
konsultan. Untuk kegiatan pengumpulan data lapangan, validasi dan entry data,dilakukan oleh pihak ketiga (konsultan) dengan supervisi dari KESDM.
b. Tahapan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
1. Studi literatur dan pengumpulan data sekunder2. Penyusunan porposal operasional kegiatan3. Penyusunan kuesioner dan instrumen survei lainnya4. Melakukan pelatihan terhadap instruktur, supervisor hingga
pencacah, secara berjenjang
5. Melakukan pencacahan/pengumpulan data primer6. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada tahap menjelangpengumpulan data lapangan, dan pembahasan hasil survei.
7. Melakukan validasi, entry data, dan pengolahan data8. Melakukan analisis data hasil survey9. Konsiyering dan penyusunan laporan kegiatan akhir.
c. Metodologi, Jenis dan Sumber Data
Sumber data, data yang dibutuhkan serta teknik pengumpulan data dalam Survey
Pemakaian Energi Sektor Transportasi meliputi data primer (berdasarkanhasil survei) dan data sekunder (berdasarkan data yang telah ada).Data primer dan
data sekunder baik yang dimanfatkan sebagai data utama maupun data penunjang
dalam kegiatan ini ditunjukkan seperti Tabel 1.
Tabel. 1 Data Primer dan Data Sekunder Sektor Transportasi
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
4/11
1. Angkutan Darat
a.Angkutan Jalan Raya:
a.1 Kendaraan Pribadi
Jarak Tempuh (km/th)
L/km kendaraan per
kapasitas mesin
kendaraan (Intensitas
Energi)
Efektifitas Pemakaian
Kendaraan (% per
Survei:
SPBU: Jakarta Utara,
Pusat, dan Selatan,
Surabaya, , Semarang ,
dan Yogjakarta.
.Angkutan Jalan Raya:a.1 Kendaraan Pribadi
Registrasi jumlah kendaraan per jenisnya danperuntukannya per
propinsi (2000-2010) Estimasi pangsa pema-
kaian premium dandiesel
Registrasi kapasitasmesin kendaraan (cc)per Propinsi
a.2 Kendaraan Umum
SAMAPTA-
POLRI
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
5/11
a.2 Kendaraan Umum
Jarak Tem puh L/km kendaraan per
kapasitas mesin
kendaraan (Intensitas
Pangkalan Taksi
(Garuda, Pulau
Gadung, Tanjung
Priok, Tanah Abang)
Terminal Bus Pulau
Jumlah dan Jarak
tem puh kendaraan
Registrasi jumlah kenda
raan per jenisnya danperuntukannya per propinsi (2000-2010)
Estimasi pangsa pema-
Direktorat
Perhubungan
SAMAPTA-
POLRI
Terminal Bus Bungur Estimasi pangsa
pemakaian premiumdan diesel
Asih, Kenjeran,
Lamongan,
diesel
Registrasi kapasitasme-sin kendaraan (cc)
b.An kutan Kereta A i
SPBU; Kendal. per Propinsi
Jumlah dan jeniskereta api (KRD dan
PJKA
KRL) per daya mesin
yang beroperasi per
- Rata-rata
pemakaianbahan bakar per jaraktempuh per jenis
Jarak tempuh per
jenis kereta api (ribu
Efektif Jam operasi
per tahun per keretaapi.
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
6/11
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
7/11
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
8/11
1. Obyek Survei dan Pemilihan Sample/Responden
Obyek survei adalah transportasi yang menggunakan energi dan atau baik sebagai
sumber energy. Responden ditentukan dengan metode statistik yang relevan,
sehingga diperoleh jumlah dan sebaran sample yang representatif (dapat
menggambarkan keragaman dengan baik), baik dari aspek jenis/kelompok
transportasi, skala usaha, tingkat intensitas energi maupun antar wilayah.
2. Instrumen Survei
Instrumen survei yang perlu dipersiapkan adalah proposal operasional, kuesioner
terstruktur, panduang FGD, panduan pelaksanaan survei, serta panduan kerja bagi
surveyor.
3. Metode AnalisisDalam kegiatan survey pemakian energi sektor transportasi, perkirakan jumlah
kendaraan tahun 2011 per jenis angkutan dilakukan dengan jalan:a. analisa dan evaluasi data tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 yang telah
diperoleh dengan tujuan untuk memperoleh gambaran laju pertumbuhanangkutan selama kurun waktu tersebut.
b. dengan mempertimbangkan laju pertumbuhan angkutan dan lajupertumbuhan pendapatan regional dan populasi serta pola hidupmasyarakat diasumsikan besarnya laju pertumbuhan angkutan per jenisangkutan.
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
9/11
Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan
SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI
USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS
Sedangkan untuk menghitung konsumsi BBM tahun 2011, selain memperhitungkan intensitas energi
yang diambil berdasarkan hasil survei dan yang telah dianalisa, juga dipertimbangkan maksimum
operasi mesin, efektifitas jarak tempuh kendaraan per jenis kendaraan per tahun dan pangsa jumlah
kendaraan yang beroperasi per tahun.
Total Pemakaian BBM Per Jenis BBM baik untuk angkutan darat maupun angkutan Kereta api
dapat diperkirakan dengan mengalikan total pemakaian konsumsi BBM tahun 2011 dari setiap
jenis angkutan dengan pangsa jenis BBM yang dimanfaatkan dari setiap jenis angkutan
Tabel 3.2
Faktor Model Ekonomis untuk beberapa jenis kendaraan dan data
Karakteristik Kendaraan
Jenis Kendaraan Liters/100km mpg
New small gas/electric 4.2 56
Small gas auto, hghwy 7.3 32
Small gas auto, city 9.0 26
Medium gas auto, 7.8 30
Medium gas auto, city 10.7 22
Large gas automobile, 9.4 25
Large gas automobile, 13.1 18
Medium Station wagon, 8.7 27Med Station wagon, 11.8 20
Mini Van, hwy 9.8 24
Mini Van, city 13.1 18
Large Van, hwy 13.1 18
Large Van, city 16.8 14
Mid size. Pick-up 10.7 22
Pick-up Trucks, city 13.8 17
Large Pick-up Trucks, 13.1 18
Large Pick-up Trucks, 15.7 15
LPG automobile 11.2 21
Diesel automobile 9.8 24
Gasoline light truck 16.8 14
Gasoline heavy truck 39.2 6
Diesel light truck 15.7 15
Diesel heavy truck 33.6 7
Light motorcycle 3.9 60
Diesel bus 35.1 6.7
(Sumber: Miles per gallon for typical vehicles based on averages from US - EPA 2001 Guide)
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
10/11
Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan
SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI
USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS
Tabel 3.5
Faktor Konversi jarak tempuh Kereta api barang
Type of lorry
Tonne
km x Litres fuelper km
x Fuel conversionfactor
Total
kg
CO2
Articulated x 0.40
x Petrol 2.31
I x Diesel 2.68
x LPG 1.51
Rigid x 0.35
x Petrol 2.31
x
x
Diesel 2.68
LPG I 1.51
-
7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)
11/11
Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan
SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI
USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS
1.3.3 Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan
pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat
kepercayaan dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat
(Moleong, 2004).
Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu di
luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada.
Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data
hasil observasi, hasil pekerjaan, dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada
penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca .
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci
dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan
wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi
mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari
segi metodologi maupun pelaksanaan tindakan.