g. pendekatan dan metodologi (energi)

Upload: dedy-setyo-oetomo

Post on 31-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    1/11

    G.G. PENDEKATAN DAN MPENDEKATAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATANETODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

    Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai dasar pengertian kebijakan energi dalam sektor

    transportasi, pendekatan, dan metodologi yang digunakan dalam Pekerjaan SURVEI PEMAKAIANENERGI SEKTOR TRANSPORTASI . Penjelasan terhadap metodologi tersebut terdiri dari

    penjelasan terhadap pendekatan, metodologi pelaksanaan, serta metode dan teknik yang

    digunakan.

    G.1 Dasar Kebijakan Energi Sektor Transportasi

    1.1.1 Pengertian dan Batasan

    Beberapa pengertian dasar dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

    Kebijakan Energi Nasional terdiri dua sisi, yaitu sisi penyediaan dan sisi

    pemanfaatan. Pada Sisi Penyediaan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan

    pasokan energi, mengoptimalkan produksi energi, dan konservasi sumber daya

    energi. Sedangkan pada Sisi Pemanfaatan dilakukan dengan efisiensi pemanfaatan

    energi dan diversifikasi penggunaan sumber energy.

    Kebijakan Energi Nasional (KEN) bertujuan untuk pembangunan energi

    berkelanjutan dengan sasaran untuk menjamin tercapainya kemandirian di bidang

    energi termasuk listrik.

    Kebijakan Energi Nasional (KEN) meliputi:

    o Menjamin penyediaan energi bagi keperluan dalam negeri sesuai dengan

    kebutuhan dan harga yang terjangkau,

    o Mengupayakan pengadaan energi untuk ekspor dengan harga yang paling

    menguntungkan, dalam jangka waktu yang panjang sebagai penghasil

    devisa,

    o Meningkatkan penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM),

    terutama untuk kebutuhan yang tidak dapat diganti dengan bentuk energi

    lainnya, seperti untuk transportasi;

    1.1.2 Kriteria Peninjauan Roadmap Kebutuhan Energi

    Kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk kegiatan penyusunan Roadmap

    kebutuhan energi adalah sebagai berikut:

    1. Kriteria Waktu

    Pennyusunan Roadmap kebutuhan energi dilakukan dalam kerangka waktu sebagai

    berikut:

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    2/11

    Roadmap kebutuhan energi dalam sektor transportasi dapat ditinjau

    berdasarkan data tahun sebelumnya sebagai dasar peramalan (forecasting).

    Peninjauan data masa lalu dan penyempurnaan Roadmap merupakan bagian

    dari kegiatan penyusunan kebutuhan energi (BBM) yang digunakan dalam

    sistem transportasi secara keseluruhan.

    2. Kriteria Faktor Pengaruh

    Faktor yang dipertimbangkan dalam proses peninjauan dan penyusunan Roadmap

    Energi Transportasi adalah faktor eksternal dan faktor internal.

    Faktor eksternal atau faktor yang berada di luar sistem penyusunan

    kebutuhan energi transportasi, meliputi:

    Perubahan atau penyempurnaan peraturan atau rujukan sistem

    kebijakan energi dan mengikat secara nasional, propinsi, atau

    kabupaten/kota.

    Kebijaksanaan global yang mengubah paradigma sistem kebijakan

    energi.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan

    energi alternatif.

    Faktor internal atau faktor yang berada di dalam sistem penyusunan

    kebutuhan energi transportasi, meliputi:

    Meningkatnya intensitas penggunaan dan pemakaian energi dalam

    sektor transportasi per tahun.

    Tidak terwujudnya infrastruktur energi yang mampu

    memaksimalkan akses masyarakat terhadap energi dan

    pemanfaatan untuk ekspor.

    Semakin menipisnya cadangan minyak bumi nasional, pemberlakuan

    subsidi harga BBM oleh pemerintah hanya untuk konsumen tertentu,

    yaitu konsumen sektor rumah tangga dan sektor transportasi

    bertahap mengalami penurunan.

    1.2 PENDEKATAN

    Pendekatan umum ini lebih merupakan prinsip-prinsip pelaksanaan dan pengelolaanpekerjaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Beberapa pendekatan dasar yang

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    3/11

    perlu dipahami dan menjadi acuan dalam memilih metode dan strategi/rencana kerja

    selanjutnya antara lain dijelaskan berikut ini:

    a. Metode Pelaksanaan

    Kegiatan survei penggunaan energi pada transportasi ini dilakukan dengan

    melakukan survei langsung kepada pengusaha/pengemudi transportasi

    pengguna energi, di Jawa dengan mengambil sample yang representatif terhadap

    keragaman Transportasi yang ada.

    Dalam rangka koordinasi desain, pelaksanaan, pengolahan data dan

    interpretasi, serta penyusunan laporan, kegiatan ini dilaksanakan KESDM dengan

    bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Badan Pusat Statistik dan

    konsultan. Untuk kegiatan pengumpulan data lapangan, validasi dan entry data,dilakukan oleh pihak ketiga (konsultan) dengan supervisi dari KESDM.

    b. Tahapan Kegiatan

    Tahap pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:

    1. Studi literatur dan pengumpulan data sekunder2. Penyusunan porposal operasional kegiatan3. Penyusunan kuesioner dan instrumen survei lainnya4. Melakukan pelatihan terhadap instruktur, supervisor hingga

    pencacah, secara berjenjang

    5. Melakukan pencacahan/pengumpulan data primer6. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada tahap menjelangpengumpulan data lapangan, dan pembahasan hasil survei.

    7. Melakukan validasi, entry data, dan pengolahan data8. Melakukan analisis data hasil survey9. Konsiyering dan penyusunan laporan kegiatan akhir.

    c. Metodologi, Jenis dan Sumber Data

    Sumber data, data yang dibutuhkan serta teknik pengumpulan data dalam Survey

    Pemakaian Energi Sektor Transportasi meliputi data primer (berdasarkanhasil survei) dan data sekunder (berdasarkan data yang telah ada).Data primer dan

    data sekunder baik yang dimanfatkan sebagai data utama maupun data penunjang

    dalam kegiatan ini ditunjukkan seperti Tabel 1.

    Tabel. 1 Data Primer dan Data Sekunder Sektor Transportasi

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    4/11

    1. Angkutan Darat

    a.Angkutan Jalan Raya:

    a.1 Kendaraan Pribadi

    Jarak Tempuh (km/th)

    L/km kendaraan per

    kapasitas mesin

    kendaraan (Intensitas

    Energi)

    Efektifitas Pemakaian

    Kendaraan (% per

    Survei:

    SPBU: Jakarta Utara,

    Pusat, dan Selatan,

    Surabaya, , Semarang ,

    dan Yogjakarta.

    .Angkutan Jalan Raya:a.1 Kendaraan Pribadi

    Registrasi jumlah kendaraan per jenisnya danperuntukannya per

    propinsi (2000-2010) Estimasi pangsa pema-

    kaian premium dandiesel

    Registrasi kapasitasmesin kendaraan (cc)per Propinsi

    a.2 Kendaraan Umum

    SAMAPTA-

    POLRI

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    5/11

    a.2 Kendaraan Umum

    Jarak Tem puh L/km kendaraan per

    kapasitas mesin

    kendaraan (Intensitas

    Pangkalan Taksi

    (Garuda, Pulau

    Gadung, Tanjung

    Priok, Tanah Abang)

    Terminal Bus Pulau

    Jumlah dan Jarak

    tem puh kendaraan

    Registrasi jumlah kenda

    raan per jenisnya danperuntukannya per propinsi (2000-2010)

    Estimasi pangsa pema-

    Direktorat

    Perhubungan

    SAMAPTA-

    POLRI

    Terminal Bus Bungur Estimasi pangsa

    pemakaian premiumdan diesel

    Asih, Kenjeran,

    Lamongan,

    diesel

    Registrasi kapasitasme-sin kendaraan (cc)

    b.An kutan Kereta A i

    SPBU; Kendal. per Propinsi

    Jumlah dan jeniskereta api (KRD dan

    PJKA

    KRL) per daya mesin

    yang beroperasi per

    - Rata-rata

    pemakaianbahan bakar per jaraktempuh per jenis

    Jarak tempuh per

    jenis kereta api (ribu

    Efektif Jam operasi

    per tahun per keretaapi.

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    6/11

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    7/11

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    8/11

    1. Obyek Survei dan Pemilihan Sample/Responden

    Obyek survei adalah transportasi yang menggunakan energi dan atau baik sebagai

    sumber energy. Responden ditentukan dengan metode statistik yang relevan,

    sehingga diperoleh jumlah dan sebaran sample yang representatif (dapat

    menggambarkan keragaman dengan baik), baik dari aspek jenis/kelompok

    transportasi, skala usaha, tingkat intensitas energi maupun antar wilayah.

    2. Instrumen Survei

    Instrumen survei yang perlu dipersiapkan adalah proposal operasional, kuesioner

    terstruktur, panduang FGD, panduan pelaksanaan survei, serta panduan kerja bagi

    surveyor.

    3. Metode AnalisisDalam kegiatan survey pemakian energi sektor transportasi, perkirakan jumlah

    kendaraan tahun 2011 per jenis angkutan dilakukan dengan jalan:a. analisa dan evaluasi data tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 yang telah

    diperoleh dengan tujuan untuk memperoleh gambaran laju pertumbuhanangkutan selama kurun waktu tersebut.

    b. dengan mempertimbangkan laju pertumbuhan angkutan dan lajupertumbuhan pendapatan regional dan populasi serta pola hidupmasyarakat diasumsikan besarnya laju pertumbuhan angkutan per jenisangkutan.

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    9/11

    Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan

    SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI

    USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS

    Sedangkan untuk menghitung konsumsi BBM tahun 2011, selain memperhitungkan intensitas energi

    yang diambil berdasarkan hasil survei dan yang telah dianalisa, juga dipertimbangkan maksimum

    operasi mesin, efektifitas jarak tempuh kendaraan per jenis kendaraan per tahun dan pangsa jumlah

    kendaraan yang beroperasi per tahun.

    Total Pemakaian BBM Per Jenis BBM baik untuk angkutan darat maupun angkutan Kereta api

    dapat diperkirakan dengan mengalikan total pemakaian konsumsi BBM tahun 2011 dari setiap

    jenis angkutan dengan pangsa jenis BBM yang dimanfaatkan dari setiap jenis angkutan

    Tabel 3.2

    Faktor Model Ekonomis untuk beberapa jenis kendaraan dan data

    Karakteristik Kendaraan

    Jenis Kendaraan Liters/100km mpg

    New small gas/electric 4.2 56

    Small gas auto, hghwy 7.3 32

    Small gas auto, city 9.0 26

    Medium gas auto, 7.8 30

    Medium gas auto, city 10.7 22

    Large gas automobile, 9.4 25

    Large gas automobile, 13.1 18

    Medium Station wagon, 8.7 27Med Station wagon, 11.8 20

    Mini Van, hwy 9.8 24

    Mini Van, city 13.1 18

    Large Van, hwy 13.1 18

    Large Van, city 16.8 14

    Mid size. Pick-up 10.7 22

    Pick-up Trucks, city 13.8 17

    Large Pick-up Trucks, 13.1 18

    Large Pick-up Trucks, 15.7 15

    LPG automobile 11.2 21

    Diesel automobile 9.8 24

    Gasoline light truck 16.8 14

    Gasoline heavy truck 39.2 6

    Diesel light truck 15.7 15

    Diesel heavy truck 33.6 7

    Light motorcycle 3.9 60

    Diesel bus 35.1 6.7

    (Sumber: Miles per gallon for typical vehicles based on averages from US - EPA 2001 Guide)

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    10/11

    Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan

    SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI

    USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS

    Tabel 3.5

    Faktor Konversi jarak tempuh Kereta api barang

    Type of lorry

    Tonne

    km x Litres fuelper km

    x Fuel conversionfactor

    Total

    kg

    CO2

    Articulated x 0.40

    x Petrol 2.31

    I x Diesel 2.68

    x LPG 1.51

    Rigid x 0.35

    x Petrol 2.31

    x

    x

    Diesel 2.68

    LPG I 1.51

  • 7/16/2019 G. Pendekatan Dan Metodologi (Energi)

    11/11

    Pendekatan dan Metodologi Pekerjaan

    SURVEI PEMAKAIAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI

    USULAN TEKNISUSULAN TEKNIS

    1.3.3 Keabsahan Data

    Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul, perlu dilakukan

    pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data didasarkan pada kriteria derajat

    kepercayaan dengan teknik trianggulasi, ketekunan pengamatan, pengecekan teman sejawat

    (Moleong, 2004).

    Triangulasi merupakan teknik pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu di

    luar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah ada.

    Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan data

    hasil observasi, hasil pekerjaan, dan hasil wawancara terhadap subjek yang ditekankan pada

    penerapan metode bantuan alat pada efektif membaca .

    Ketekunan pengamatan dilakukan dengan teknik melakukan pengamatan yang diteliti, rinci

    dan terus menerus selama proses pembelajaran berlangsung yang diikuti dengan kegiatan

    wawancara secara intensif terhadap subjek agar data yang dihasilkan terhindar dari hal-hal

    yang tidak diinginkan. Pengecekan teman sejawat/kolega dilakukan dalam bentuk diskusi

    mengenai proses dan hasil penelitian dengan harapan untuk memperoleh masukan baik dari

    segi metodologi maupun pelaksanaan tindakan.