fisika - vektor

12
0 LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA ELEKTROMEDIK (MEKANIKA) MU.10 PENJUMLAHAN VEKTOR GAYA PRAMITHA GALUH A.P. (P27838113035) HANIF ZAKKI (P27838113031) M. LUTFI HIDAYAT (P27838113032) M. ISMIK ALFIAN (P27838113033) REZA HERLINDAWATI (P27838113036) JUNIA DYAH P.W. (P27838113041) 1C3C4 Pembimbing : Aminatus Sa’diyah, S.Si TEKNIK ELEKTROMEDIK POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA 2013

Upload: pramitha-galuh

Post on 24-Jun-2015

516 views

Category:

Education


38 download

DESCRIPTION

PHYSICS REPORTS

TRANSCRIPT

0

0

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA ELEKTROMEDIK

(MEKANIKA)

MU.10

PENJUMLAHAN VEKTOR GAYA

PRAMITHA GALUH A.P. (P27838113035)

HANIF ZAKKI (P27838113031)

M. LUTFI HIDAYAT (P27838113032)

M. ISMIK ALFIAN (P27838113033)

REZA HERLINDAWATI (P27838113036)

JUNIA DYAH P.W. (P27838113041)

1C3C4

Pembimbing : Aminatus Sa’diyah, S.Si

TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

2013

1

1

No Percobaan

MU.10

Nama Percobaan

Penjumlahan Vektor Gaya

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Mempelajari cara menentukan jumlah (resultan) dua vektor gaya.

1.2 Alat dan Bahan

1. Dasar Statif

2. Batang Statif Pendek

3. Batang Statif Panjang

4. Balok Penahan

5. Dinamometer Merah

6. Dinamometer Hijau

7. Jepit Penahan

8. Benang (Tali)

9. Busur Derajat

10. Beban 50 gr

11. Penggaris

1.3 Dasar Teori

Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Contoh

besaran vektor, antara lain, perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum, dan

gaya. Untuk menyatakan besaran vektor, harus menggunakan nilai (angka) dan

disebutkan arahnya. Misalnya, Nisa berlari ke utara dengan kecepatan 5 km/jam

dan Robert menggeser almari sejauh 3 meter ke barat.

3

Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan

vektor. Resultan vektor dapat diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode

segitiga, metode jajar genjang, poligon dan analitis. Rumus mencari resultan

vektor adalah sebagai berikut:

Keterangan :

R = Resultan dua gaya

F1 = Gaya 1

F2 = Gaya 2

α = Sudut apit antara dua gaya

1.4 Langkah Percobaan

1. Merakit statif, balok pendukung, jepit penahan dan dinamometer

2. Menggantungkan beban pada kedua dinamometer yang telah dirangkai

pada statif dengan menggunankan benang / tali sepanjang 10 cm

3. Mengukur sudut yang terbentuk terhadap garis tegak (garis vertikal) pada

setiap dinamometer

4. Mencatat gaya F1 dan F2 pada masing-masing dinamometer

5. Mengulangi langkah nomor 2 sampai dengan nomor 4 dengan panjang

benang / tali 15 cm dan 20 cm

4

BAB 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil dan Pengamatan

I. Panjang Tali 10 cm

n 1 2 F1 F2 1 30 0,25 N 0,3 N

2 30 30 0,5 N 0,5 N

Rata-rata 37,5 30 0,375 N 0,4 N

II. Panjang Tali 15 cm

n 1 2 F1 F2 1 30 30 0,5 N 0,5 N

2 24 0,25 N 0,2 N

Rata-rata 27 27 0,375 N 0,35 N

III. Panjang Tali 20 cm

n 1 2 F1 F2 1 24 24 0,25 N 0,2 N

2 18 0,5 N 0,5 N

Rata-rata 21 21 0,375 N 0,35 N

5

2.2 Analisis Perhitungan

Ketidakpastian

|

| | | |

| | | +|

| | | |

| | |

Panjang tali 10cm ( 1 beban)

.

.

.

0,5

.

0,5

6

√ N

=

= 0,049 +0,0217+1.149+1.149 = 2.37N

N

Panjang tali 15cm

.

.

7

.

0,407

.

0,407

√ 0,9194 N

=

=

= 0,035+0,0219 +0.326 +1.102

8

= 1,4849 N

N

Panjang tali 20 cm

.

.

.

0,309

.

0,309

√ √ 0,67 N

9

=

=

= 0,047+0,0253 +1.25 +1.168 = 2.49 N

N

2.1 Pembahasan

Dilihat dari hasil percobaan diatas, bahwa semakin besar gaya yang ditimbulkan

maka akan semakin besar pula (R) nya. Dan ketidakpastian yang ditimbulkan

dapat terjadi karena penguji salah dalam membaca saat praktikum. Semakin besar

gaya yang ditimbulakan maka R di kondisi 1 juga semakin besar. Seperti halnya

pada kondisi 2.

Grafik tabel 1 (10 cm)

F (N)

0,7043

60

10

Grafik tabel 2 (15 cm)

F(N)

0,9194

54

Grafik tabel 3 (20 cm)

F(N)

0,67

42

2.2 Kesimpulan

- Perubahan yang terjadi pada F1, F2, dan FR akan menghasilkan sudut yang

berbeda.

- Besarnya sudut α tidak hanya dipengaruhi oleh FR, melainkan juga

dipengaruhi oleh besar gaya lain yang bekerja pada sistem.

- Semakin besar sudut α yang dibentuk, menghasilkan FR yang semakin

kecil (FR berbanding terbalik dengan besar sudut). Ini berlaku bila kondisi

F1 dan F2 dibuat sama.

11

DAFTAR PUSTAKA

1. http://nenghepi.blogspot.com/2012/05/praktikum-resultan-2-vektor.html

(diakses pada tanggal 25 November 2013 pukul 19.00 WIB)

2. http://muhnaufalaziz.blogspot.com/2013/09/penjumlahan-vektor-

gaya.html (diakses pada tanggal 25 November 2013 pukul 19.00 WIB)