fisika mata

59
FISIKA MATA By Rahmania Ambarika,S.Kep.,Ns Stikes Surya Mitra Husada Kediri

Upload: maharrkp

Post on 18-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ilmu dasar keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Fisika Mata

FISIKA MATABy Rahmania Ambarika,S.Kep.,NsStikes Surya Mitra Husada Kediri

Page 2: Fisika Mata

MATAMATA Banyak pengetahuan yang kita peroleh Banyak pengetahuan yang kita peroleh

melalui suatu penglihatan. Untuk melalui suatu penglihatan. Untuk membedakan gelap atau terang tergantung membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang. atas penglihatan seseorang.

Ada tiga komponen pada penginderaanAda tiga komponen pada penginderaan Mata memfokuskan bayangan pada retina Mata memfokuskan bayangan pada retina

System syaraf mata yang memberi System syaraf mata yang memberi informasi ke otak penglihatan informasi ke otak penglihatan

Korteks penglihatan salah satu bagian Korteks penglihatan salah satu bagian yangyang menganalisa penglihatan tersebut.menganalisa penglihatan tersebut.

Page 3: Fisika Mata
Page 4: Fisika Mata

Bagian-bagian pada mataBagian-bagian pada mata Retina Retina

Terdapat roTerdapat rod/d/batang danbatang dan kones/kerucut, kones/kerucut, fungsi rod untukmelihat malam hari fungsi rod untukmelihat malam hari sedangkan kone untuk melihat siang hari. sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf akan dilanjutkan ke saraf optikus. optikus.

Fovea sentralis Daerah cekung yang Fovea sentralis Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning). terdapat macula lutea (bintik kuning).

Page 5: Fisika Mata

Kornea dan lensa Kornea dan lensa

Kornea merupakan lapisan mata paling depan Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah jari-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai jarak. memfokuskan objek pada berbagai jarak.

Pupil Pupil

Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknyasebaliknya

Page 6: Fisika Mata

Ukuran bayangan di retinaUkuran bayangan di retina

Rumus :Rumus :

O/P = I/Q ATAU O/I = P/Q O/P = I/Q ATAU O/I = P/Q

Ket :Ket :

O = Ukuran bendaO = Ukuran benda

I = Ukuran bayanganI = Ukuran bayangan

P = jarak bendaP = jarak benda

Q = Jarak bayanganQ = Jarak bayangan

Page 7: Fisika Mata

Contoh Soal 1Contoh Soal 1

1.Seekor lalat memiliki diameter 3mm ( 0,003 1.Seekor lalat memiliki diameter 3mm ( 0,003 m) dan jarah bayangan untuk mata normal m) dan jarah bayangan untuk mata normal dapat dianggap Q = 0,02 m. Hitung ukuran dapat dianggap Q = 0,02 m. Hitung ukuran bayangan yang terbentuk di retina dari bayangan yang terbentuk di retina dari seekor lalat yang hinggap di dinding yang seekor lalat yang hinggap di dinding yang jaraknya 3 mjaraknya 3 m

JAWAB : 20ᶬmJAWAB : 20ᶬm

Page 8: Fisika Mata

Contoh Soal 2Contoh Soal 2

2. Apabila anda menonton pertandingan 2. Apabila anda menonton pertandingan sepakbola dari salah satu ujung stadion sepakbola dari salah satu ujung stadion besar,berapa besar bayangan bola (L = 0,3 besar,berapa besar bayangan bola (L = 0,3 m) di retina anda saat bola berada di ujung m) di retina anda saat bola berada di ujung lain lapangan, 150 m dari tempat duduk lain lapangan, 150 m dari tempat duduk anda ?anda ?

JAWAB : 4X 10JAWAB : 4X 10-5-5 m m

Page 9: Fisika Mata

Sistem optic mata serupa dengan kamera Sistem optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena :TV bahkan lebih mahal oleh karena :

a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut a. Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang sangat besar yang sangat besar

b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan b. Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi ada cairan lubrikasi

c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek c. Dalam satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm berjarak 20 cm

d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya d. Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 110 : 1

Page 10: Fisika Mata

e. Diafragma mata di atur secara otomatis e. Diafragma mata di atur secara otomatis oleh irisoleh iris

f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun f. Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi tidak mendapat vaskularisasi

g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis g. Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg sehingga mencapai 20 mmHg

h. Tiap mata dilindungi oleh tulangh. Tiap mata dilindungi oleh tulang

i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan i. Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otakditeruskan ke otak

Page 11: Fisika Mata

j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang j. Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot) mengatur gerakan bola mata (m=muskulus = otot)

a.a. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam

b.b. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke M. rektus lateralis = menarik bola mata ke samping samping

c.c. M. rektus inferior = menarik bola ke bawahM. rektus inferior = menarik bola ke bawah

d.d. M. rektus superior = menarik bola mata ke atas M. rektus superior = menarik bola mata ke atas

e.e. M. obligus inferior = memutar ke samping atas M. obligus inferior = memutar ke samping atas

f.f. M. Obligus superior = mata ke bawah memutar M. Obligus superior = mata ke bawah memutar ke samping dalam.ke samping dalam.

Page 12: Fisika Mata

Kelumpuhan salah satu otot mata akan Kelumpuhan salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus (mata timbul gejala yang disebut strabismus (mata juling). juling).

Ada tiga macam strabismus yaitu Ada tiga macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertical dan torsionalstrabismus horizontal, vertical dan torsional

Page 13: Fisika Mata

Akomodasi Mata

Mata sebagai Alat Optik

Jadi agar bayangan benda berada di retina perlu adanya perubahan panjang fokus lensa mata atau kekuatan lensa. Proses ini yang disebut sebagai akomodasi.Pada kondisi ini (melihat dekat) mata harus berakomodasi , sedangkan untuk melihat jauh mata mengalami relaksasi total.

Page 14: Fisika Mata

Pembentukan bayangan pada mata. Pembelokan cahaya terjadi pada kornea dan lensa. Benda akan terlihat dengan jelas jika bayangan yang terbentuk tepat pada retina, kornea dan lensa dapat dianggap sebagai lensa tunggal dengan kekuatan merupakan perkalian kekuatan keduanya.

Mata sebagai Alat Optik

Page 15: Fisika Mata

Titik Dekat dan jauhTitik Dekat dan jauh

Titik dekat :( punctum proximum (PP)) Titik dekat :( punctum proximum (PP)) adalah jarak yang paling dekat yang dapat adalah jarak yang paling dekat yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan akomodasi dilihat jelas oleh mata dengan akomodasi maksimum, pada jarak ini kecembungan maksimum, pada jarak ini kecembungan lensa mencapai maksimumlensa mencapai maksimum

Titik jauh (Punctum remotum (PR)) adalah Titik jauh (Punctum remotum (PR)) adalah jarak yang paling jauh yang dapat dilihat jarak yang paling jauh yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasidengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi

Page 16: Fisika Mata

Mata Normal (Emetropi)Mata Normal (Emetropi)

Titik dekat kurang lebih 25 cm dan titik jauh Titik dekat kurang lebih 25 cm dan titik jauh tak terhingga (jauh sekali).tak terhingga (jauh sekali).

Page 17: Fisika Mata

Cacat Mata

Sebagian besar orang akan mengalami kekurang tajaman penglihatan yang dapat dengan mudah dibetulkan atau dikoreksi dengan menggunakan kacamata yang tepat. Cacat mata yang sering ditemui berbentuk miopi (tidak bisa melihat jauh) dan hipermetropi (tidak bisa melihat dekat).

Page 18: Fisika Mata

Miopi (Terang dekat)Miopi (Terang dekat) Terdapat titik jauhTerdapat titik jauh Tak dapat berakomodasi untuk benda yang Tak dapat berakomodasi untuk benda yang

berada lebih besar dari titik jauhberada lebih besar dari titik jauh Titik dekatnya lebih pendek dari pada titik Titik dekatnya lebih pendek dari pada titik

dekat mata normal (Sn < 25 cm) dan titik dekat mata normal (Sn < 25 cm) dan titik jauhnya lebih pendek daripada titik jauh mata jauhnya lebih pendek daripada titik jauh mata normal.normal.

Penderita miopi tidak dapat membaca Penderita miopi tidak dapat membaca dengan jelas pada jarak baca 25 cm.dengan jelas pada jarak baca 25 cm.

Dibantu dengan kacamata lensa negatifDibantu dengan kacamata lensa negatif

Page 19: Fisika Mata

Cacat Mata

Miopi (Myopia)

(a) (b)

Penderita miopi (a) lensa mata terlalu kuat (panjang fokus lensa mata kecil),

terlalu cembung dan (b) bentuk mata terlalu memanjang(lonjong)

Kacamata dengan kekuatan lensa negatif (lensa cekung) untuk penderita miopi.

Page 20: Fisika Mata

RUMUSAN LENSA YANG DIPAKAIRUMUSAN LENSA YANG DIPAKAI

fss

111'

S’ bernilai negatif karena berupa bayangan maya ( diambil nilai sebesar titik jauhnya )

Page 21: Fisika Mata

Hipermetropi (Terang jauh)Hipermetropi (Terang jauh)

Mata rabun dekat(hipermetropi) memiliki titik Mata rabun dekat(hipermetropi) memiliki titik dekat lebih jauh dari titik dekat mata normal dekat lebih jauh dari titik dekat mata normal dan titik jauhnya jauh tak terhingga dan titik jauhnya jauh tak terhingga

Penderita rabun dekat tidak dapat membaca Penderita rabun dekat tidak dapat membaca pada jarak normal (25 cm), org tersebut pada jarak normal (25 cm), org tersebut dapat membaca dengan jelas pada jarak dapat membaca dengan jelas pada jarak lebih dari 25 cm (Sn > 25 cm)lebih dari 25 cm (Sn > 25 cm)

Dibantu dengan kacamata lensa positifDibantu dengan kacamata lensa positif

Page 22: Fisika Mata

Cacat Mata

Hipermetropi

(a) (b)Penderita hiperopi (a) lensa mata terlalu lemah (panjang fokus lensa mata besar), bayangan jatuh di belakang retina dan (b) bentuk mata terlalu pipih (pendek).

Koreksi penglihatan pada penderita hiperopi dengan pemasangan kacamata dengan kekuatan lensa positif. (lensa cembung)

Page 23: Fisika Mata

TEHNIK KOREKSITEHNIK KOREKSI

a.a. Mata presbiopia Mata presbiopia

Pada mata presbiopia tidak ada masalah Pada mata presbiopia tidak ada masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah adalah melihat dekat, untuk itu penderita adalah melihat dekat, untuk itu penderita dianjurkan memakai kacamata positif.dianjurkan memakai kacamata positif.

b. Mata hipermetropia Mata demikian b. Mata hipermetropia Mata demikian kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu dimana punktum proksimum dan punktum dimana punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan memakai kacamata positif. memakai kacamata positif.

Page 24: Fisika Mata

c. Mata myopia c. Mata myopia

kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu kemampuan melihat dekat dan jauh terganggu oleh karena letak punktum proksimum dan oleh karena letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat sehingga punktum remotum yang terlalu dekat sehingga dianjurkan memakai kacamata negatif. dianjurkan memakai kacamata negatif.

d. Mata astigmatisma d. Mata astigmatisma

Penderita akan terganggu penglihatannya tidak Penderita akan terganggu penglihatannya tidak dalam segala arah, sehingga penderita ini dalam segala arah, sehingga penderita ini dianjurkan memakai kacamata silindris atau kaca dianjurkan memakai kacamata silindris atau kaca mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas daripada ke arah yang berlawananjelas daripada ke arah yang berlawanan

Page 25: Fisika Mata

e. Campuan e. Campuan Ada penderita yang matanya sekaligus Ada penderita yang matanya sekaligus

mangalami presbiopi dan myopia, maka mangalami presbiopi dan myopia, maka mempunyai punktum proksimum yang mempunyai punktum proksimum yang letaknya terlalu jauh dan punktum remotum letaknya terlalu jauh dan punktum remotum terlalu kecil, penderita demikian memakai terlalu kecil, penderita demikian memakai kacamata kacamata rangkap yaitu kacamata bifocal rangkap yaitu kacamata bifocal (negatif diatas, positif di bawah) (negatif diatas, positif di bawah)

Pada penderita yang hanya menderita Pada penderita yang hanya menderita presbiopia, myopia atau hipermetropia presbiopia, myopia atau hipermetropia tanpa astigmatisma hanya memakai tanpa astigmatisma hanya memakai kacamata berlensa sferis.kacamata berlensa sferis.

Page 26: Fisika Mata

Kekuatan Lensa KorektifKekuatan Lensa Korektif 1/F = 1/P + 1/Q1/F = 1/P + 1/Q

Ket :Ket :

F = Panjang fokusF = Panjang fokus

P = Jarak bendaP = Jarak benda

Q = Jarak bayanganQ = Jarak bayangan

1/F = D = Kekuatan lensa1/F = D = Kekuatan lensa

Jarak bayangan dari kornea dan lensa mata ke Jarak bayangan dari kornea dan lensa mata ke retina adalah Q = 0,02 mretina adalah Q = 0,02 m

Page 27: Fisika Mata

Saat mata normal berfokus ke tidak terhingga maka Saat mata normal berfokus ke tidak terhingga maka panjang F mata sama dengan Q :panjang F mata sama dengan Q :

D jauh = 1/F jauh = 1/J + 1/Q = 0 + 1/0,02 = 50 DD jauh = 1/F jauh = 1/J + 1/Q = 0 + 1/0,02 = 50 D Berarti mata melihat sebuah benda di kejauahan Berarti mata melihat sebuah benda di kejauahan

memiliki kekuatan 50 D, Apabila mata kemudian memiliki kekuatan 50 D, Apabila mata kemudian terfokus ke benda dekat, ex = P = 0,25 m maka:terfokus ke benda dekat, ex = P = 0,25 m maka:

D dekat = 1/F dekat = 1/0,25 + 1/0,02D dekat = 1/F dekat = 1/0,25 + 1/0,02

= 4+50 =54 D= 4+50 =54 D Berarti mata utk benda dekat memiliki kekuatan Berarti mata utk benda dekat memiliki kekuatan

54D. Agar penglihatan baik, maka mata harus 54D. Agar penglihatan baik, maka mata harus memiliki akomodasi paling sedikit =memiliki akomodasi paling sedikit =

D = Ddekat – Djauh = 54D-50D = 4D D = Ddekat – Djauh = 54D-50D = 4D

Page 28: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

1. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan 1. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan untuk mengoreksi mata miopi dengan titik untuk mengoreksi mata miopi dengan titik jauh P = 1,0 m (titik jauh berarti jarak jauh P = 1,0 m (titik jauh berarti jarak terbesar saat bayangan benda jatuh ke terbesar saat bayangan benda jatuh ke retina). Jarak bayangan (lensa ke retina) retina). Jarak bayangan (lensa ke retina) adalah Q = 0,02 madalah Q = 0,02 m

Page 29: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

2. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan 2. Tentukan kekuatan lensa yang diperlukan agar seseorang yang berpenglihatan jauh agar seseorang yang berpenglihatan jauh dengan titik dekat P dekat = 2,0 m (Titik dengan titik dekat P dekat = 2,0 m (Titik dekat berarti jarak terdekat yang bayangan dekat berarti jarak terdekat yang bayangan bendanya dapat jatuh di retina) dapat bendanya dapat jatuh di retina) dapat membaca dengan nyaman pada jarak membaca dengan nyaman pada jarak 0,25m ?0,25m ?

Page 30: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

3. Pada pemeriksaan, seorang ahli optometri 3. Pada pemeriksaan, seorang ahli optometri menemukan bahwa pasien yang semula menemukan bahwa pasien yang semula penglihatannya baik sekarang memiliki titik penglihatannya baik sekarang memiliki titik dekat 0,5m dan senang membaca pada dekat 0,5m dan senang membaca pada jarak 0,25m. Berapa akomodasi pasien ini jarak 0,25m. Berapa akomodasi pasien ini dan berapa kekuatan lensa kacamata baca dan berapa kekuatan lensa kacamata baca yang harus diresepkan??yang harus diresepkan??

Page 31: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

4. Apabila seseorang dengan miopi memiliki 4. Apabila seseorang dengan miopi memiliki titik dekat 15 cm tanpa kacamata dan titik dekat 15 cm tanpa kacamata dan mengenakan lensa korektif -1,0 D, berapa mengenakan lensa korektif -1,0 D, berapa titik terdekat apabila orang tersebut titik terdekat apabila orang tersebut mengenakan kacamata ?mengenakan kacamata ?

Page 32: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

5. Apabila seorang emetrop memiliki 5. Apabila seorang emetrop memiliki akomodasi 3D, berapa titik dekat orang akomodasi 3D, berapa titik dekat orang tersebut ?tersebut ?

Page 33: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

6. Apabila seseorang yang sebelumnya 6. Apabila seseorang yang sebelumnya emetrop kemudian mengenakan kacamata emetrop kemudian mengenakan kacamata baca +2 D untuk membaca pada jarak 25 baca +2 D untuk membaca pada jarak 25 cm, berapa titik dekatnya tanpa kacamata ?cm, berapa titik dekatnya tanpa kacamata ?

Page 34: Fisika Mata

RUMUSAN LENSA YANG DIPAKAIRUMUSAN LENSA YANG DIPAKAI

fss

111'

S’ bernilai negatif karena berupa bayangan maya ( diambil nilai sebesar titik dekatnya )

Page 35: Fisika Mata

Contoh SoalContoh Soal

Dokter mata memeriksa penderita penderita Dokter mata memeriksa penderita penderita yg titik dekatnya 0,5 m dan penderita ingin yg titik dekatnya 0,5 m dan penderita ingin membaca pada jarak 0,25 metermembaca pada jarak 0,25 meter

Ditanya : Ditanya :

a. Berapakah daya akomodasinyaa. Berapakah daya akomodasinya

b. berapakah kekuatan lensa agar pendeita b. berapakah kekuatan lensa agar pendeita dapat membaca pada jarak 0,25 meterdapat membaca pada jarak 0,25 meter

Page 36: Fisika Mata

Jawab : Jawab :

a.a.Kekuatan fokus mata normal :Kekuatan fokus mata normal :

1/f = 1/1/f = 1/~ + 1/0,02 = 50 D~ + 1/0,02 = 50 D

kalau mata orang ts difokuskan pada jarak 0,5m kalau mata orang ts difokuskan pada jarak 0,5m maka fokus matanya :maka fokus matanya :

1/f = 1/0,5 + 1/0,02 = 2 + 50 = 52 D1/f = 1/0,5 + 1/0,02 = 2 + 50 = 52 D

Daya akomodasi sebesar : 52 D-50 D = 2 DDaya akomodasi sebesar : 52 D-50 D = 2 D

b. Untuk melihat benda pada jarak 0,25m maka b. Untuk melihat benda pada jarak 0,25m maka kekuatan matanya :kekuatan matanya :

1/f = 1/0,25 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D1/f = 1/0,25 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D

Penderita harus memakai kaca ata dg kekuatan : Penderita harus memakai kaca ata dg kekuatan : 54 D – 52 D = 2D54 D – 52 D = 2D

Page 37: Fisika Mata

CONTOH SOALCONTOH SOAL Penderita degan titik dekat 2,0m. Berapakah Penderita degan titik dekat 2,0m. Berapakah

dioptrikah apabila penderita membaca pada dioptrikah apabila penderita membaca pada jarak 0,25 m ?jarak 0,25 m ?

Jawab :Jawab :

a. fokus mata yg normal pd jarak 0,25 m :a. fokus mata yg normal pd jarak 0,25 m :

1/f1 = 1/0,05 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D1/f1 = 1/0,05 + 1/0,02 = 4+50 = 54 D

b. fokus mata pada jarak 2 m :b. fokus mata pada jarak 2 m :

1/f2 = 1/2,0 + 1/0,02 = 0,5 + 50 = 50,5 D1/f2 = 1/2,0 + 1/0,02 = 0,5 + 50 = 50,5 D

Mata penderita ini perlu dikoreksi dengan Mata penderita ini perlu dikoreksi dengan lensa : 54D – 50, 5 = 3,5 Dlensa : 54D – 50, 5 = 3,5 D

Page 38: Fisika Mata

Cacat Mata

Presbiopi (Presbyopia)

Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi karena umur. Karenanya presbiopi disebut juga sebagai “mata tua”. Gejala yang nampak biasanya dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca pada jarak normal namun biasanya tidak mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata adalah akibat menurunnya kemampuan mata untuk merubah bentuk lensa mata.Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal). Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar dibandingkan bagian atas, karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.

Page 39: Fisika Mata

Titik dekatnya lebih jauh dari titik dekat mata Titik dekatnya lebih jauh dari titik dekat mata normal (Sn > 25 cm), titik jauhnya lebih normal (Sn > 25 cm), titik jauhnya lebih pendek dari titik jauh mata normal .pendek dari titik jauh mata normal .

Page 40: Fisika Mata

Cacat Mata

Astigmatisma (Astigmatism)

Astigmatisma merupakan bentuk cacat mata yang umum terjadi dimana kornea dan lensa mata tidak simetris.

Katarak (Cataracts)

Katarak merupakan terjadinya kondisi lensa mata yang buram. Katarak biasa terjadi pada usia lanjut, namun dapat juga terjadi akibat terkena radiasi UV, gelombang mikro, radiasi nuklir dan terkena bahan kimia tertentu. Pada penderita ini, lensa mata harus diambil dan dapat dibantu dengan menggunakan lensa mata positif dengan kuat lensa yang besar. Penderita dapat juga dibantu dengan memasang lensa mata tiruan untuk menggantikan lensa yang diangkat.

Page 41: Fisika Mata

KETAJAMAN PENGLIHATAN KETAJAMAN PENGLIHATAN Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk Ketajaman penglihatan dipergunakan untuk

menentukan penggunaan kacamata , di klinik menentukan penggunaan kacamata , di klinik dikenal dengan nama visus. Tapi bagi dikenal dengan nama visus. Tapi bagi seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini seorang ahli fisika ketajaman penglihatan ini disebut resolusi mata. disebut resolusi mata.

Visus penderita bukan saja memberi Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kacamata) tetapi pengertian tentang optiknya (kacamata) tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan tentang baik buruknya fungsi keterangan tentang baik buruknya fungsi mata keseluruhannyamata keseluruhannya

Page 42: Fisika Mata

visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam visus adalah : nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana sebuah benda masih menit) terkecil dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan. kelihatan dan dapat dibedakan.

Pada penentuan visus, para ahli Pada penentuan visus, para ahli mempergunakan kartu Snellen, dengan mempergunakan kartu Snellen, dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah ditentukan. sudah ditentukan.

Page 43: Fisika Mata

Dengan demikian dapat di tulis dengan Dengan demikian dapat di tulis dengan rumus : rumus :

V = d/DV = d/D Keterangan Keterangan

V = Visual acuity (ketajaman)V = Visual acuity (ketajaman)

d = Jarak yang di lihat oleh penderita d = Jarak yang di lihat oleh penderita

D = Jarak yang dapat di lihat oleh mata D = Jarak yang dapat di lihat oleh mata normal.normal.

Page 44: Fisika Mata

Misalkan diperoleh visus :Misalkan diperoleh visus :

1.1.1/60 =???1/60 =???

2.2.1/300=??1/300=??

3.3.1/J = ???1/J = ???

4.4.20/40=???20/40=???

Ex :mata normal pada waktu diperiksa Ex :mata normal pada waktu diperiksa diperoleh 20/40 berarti penderita dapat diperoleh 20/40 berarti penderita dapat membaca huruf pada 20 ft sedangkan bagi membaca huruf pada 20 ft sedangkan bagi mata normal dapat membaca pada jarak 40 mata normal dapat membaca pada jarak 40 ft (20 ft = 4 meter).ft (20 ft = 4 meter).

Page 45: Fisika Mata

TANGGAP CAHAYATANGGAP CAHAYA

Bagian mata yang tanggap cahaya adalah Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. retina.

Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu Ada dua tipe fotoreseptor pada retina yaitu Rod (batang) dan Cone(kerucut). Rod (batang) dan Cone(kerucut). Rod dan Rod dan Kone tidak terletak pada permukaan retina Kone tidak terletak pada permukaan retina melainkan beberapa lapis di belakang melainkan beberapa lapis di belakang jaringan syaraf. jaringan syaraf.

Page 46: Fisika Mata

Distribusi Rod dan Kone pada retina Distribusi Rod dan Kone pada retina

a. Kone (kerucut) Tiap mata mempunyai ± 6,5 a. Kone (kerucut) Tiap mata mempunyai ± 6,5 juta cone yang berfungsi untuk melihat juta cone yang berfungsi untuk melihat siang hari disebut “fotopik”. Melalui kone siang hari disebut “fotopik”. Melalui kone kita dapat mengenal berbagai warna, tetapi kita dapat mengenal berbagai warna, tetapi kone tidak sensitive terhadap semua warna, kone tidak sensitive terhadap semua warna, ia hanya sensitive terhadap warna kuning, ia hanya sensitive terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone terdapat terutama pada fovea sentralis. terdapat terutama pada fovea sentralis.

Page 47: Fisika Mata

b. Rod (batang). b. Rod (batang). Dipergunakan pada waktu malam atau Dipergunakan pada waktu malam atau

disebut penglihatan Skotopik. disebut penglihatan Skotopik. merupakan ketajaman penglihatan dan merupakan ketajaman penglihatan dan

dipergunakan untuk melihat ke samping. dipergunakan untuk melihat ke samping. Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi pada retina tidak merata, pada sudut 20° pada retina tidak merata, pada sudut 20° terdapat kepadatan yang maksimal. terdapat kepadatan yang maksimal.

Page 48: Fisika Mata

Batang ini sangat peka terhadap cahaya Batang ini sangat peka terhadap cahaya biru, hijau (510 nm). biru, hijau (510 nm).

Tetapi Rod dan Kone sama-sama peka Tetapi Rod dan Kone sama-sama peka terhadap cahaya merah (650 – 700 nm), terhadap cahaya merah (650 – 700 nm), tetapi tetapi

penglihatan kone lebih baik terhadap penglihatan kone lebih baik terhadap cahaya merah jika dibandingkan dengan cahaya merah jika dibandingkan dengan RodRod

Page 49: Fisika Mata

PENYESUAIAN TERHADAP PENYESUAIAN TERHADAP TERANG DAN GELAP TERANG DAN GELAP

a.a. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya)Mekanisme penyesuaian terang (cahaya) Pada kerucut dan batang terjadi perubahan di Pada kerucut dan batang terjadi perubahan di

bawah pengaruh energi sinar yang disebut foto bawah pengaruh energi sinar yang disebut foto kimia. Di bawah pengaruh foto kimia ini kimia. Di bawah pengaruh foto kimia ini rhodopsin akan pecah, masuk ke dalam retine rhodopsin akan pecah, masuk ke dalam retine dan skotopsine. Retine akan tereduksi menjadi dan skotopsine. Retine akan tereduksi menjadi vitamin A di bawah pengaruh enzyme alcohol vitamin A di bawah pengaruh enzyme alcohol dehydrogenase dan koenzym DPN – H + H dehydrogenase dan koenzym DPN – H + H (=DNA) dan terjadi proses timbal balik (visa (=DNA) dan terjadi proses timbal balik (visa versa).versa).

Page 50: Fisika Mata

Rushton (1955) telah membuktikan adanya Rushton (1955) telah membuktikan adanya rhodopsin dalam retina mata manusia, rhodopsin dalam retina mata manusia, ternyata konsentrasi rhodopsin sesuai ternyata konsentrasi rhodopsin sesuai dengan distribusi rod. Penyinaran dengan dengan distribusi rod. Penyinaran dengan energi cahaya yang besar dan dilakukan energi cahaya yang besar dan dilakukan secara terus menerus konsentrasi secara terus menerus konsentrasi rhodopsin di dalam rod akan sangat rhodopsin di dalam rod akan sangat menurun sehingga kepekaan retina menurun sehingga kepekaan retina terhadap cahaya akan menurunterhadap cahaya akan menurun

Page 51: Fisika Mata

b. Mekanisme penyesuaian gelap b. Mekanisme penyesuaian gelap Seseorang masuk ke dalam ruangan gelap Seseorang masuk ke dalam ruangan gelap

yang tadinya beradadi ruangan terang, jumlah yang tadinya beradadi ruangan terang, jumlah rhodopsin di dalam rod sangat sedikit sebagai rhodopsin di dalam rod sangat sedikit sebagai akibat orang tersebut tidak dapat melihat apa-akibat orang tersebut tidak dapat melihat apa-apa di dalam ruangan gelap. Selama berada apa di dalam ruangan gelap. Selama berada di ruangan gelap, pembentukan rhodopsin di di ruangan gelap, pembentukan rhodopsin di dalam rod sangatlah perlahan-lahan, dalam rod sangatlah perlahan-lahan, konsentrasi rhodopsin akan mencapai kadar konsentrasi rhodopsin akan mencapai kadar yang cukup dalam beberapa menit berikutnya yang cukup dalam beberapa menit berikutnya sehingga akhirnya rod akan terangsang oleh sehingga akhirnya rod akan terangsang oleh cahaya dalam waktu singkat. cahaya dalam waktu singkat.

Page 52: Fisika Mata

Selama penyesuaian gelap kepekaan retina Selama penyesuaian gelap kepekaan retina akan meningkat mencapai nilai 1.000 hanya akan meningkat mencapai nilai 1.000 hanya dalam waktu beberapa menit saja, dalam waktu beberapa menit saja, kepekaan retina mencapai nilai 100.000 kepekaan retina mencapai nilai 100.000 waktu yang diperlukan 1 jam. Sedangkan waktu yang diperlukan 1 jam. Sedangkan kepekaan retina akan menurun dari nilai kepekaan retina akan menurun dari nilai 100.000 apabila seseorang dari ruangan 100.000 apabila seseorang dari ruangan gelap ke ruangan terang. Proses gelap ke ruangan terang. Proses penurunanan kepekaan retina hanya penurunanan kepekaan retina hanya diperlukan waktu 1 sampai 10 menit. diperlukan waktu 1 sampai 10 menit.

Page 53: Fisika Mata

Penyesuaian gelap ini ternyata kone lebih Penyesuaian gelap ini ternyata kone lebih cepat daripada rod. Dalam waktu kira-kira 5 cepat daripada rod. Dalam waktu kira-kira 5 menit fovea sentralis telah mencapai tingkat menit fovea sentralis telah mencapai tingkat kepekaan. Kemudian dilanjutkan kepekaan. Kemudian dilanjutkan penyesuaian gelap oleh rod sekitar 30 – 60 penyesuaian gelap oleh rod sekitar 30 – 60 menit, rata-rata terjadi pada 15 menit menit, rata-rata terjadi pada 15 menit pertama. Sebelum masuk ke kamar gelap pertama. Sebelum masuk ke kamar gelap (misalnya ruang Rontgen) biasanya (misalnya ruang Rontgen) biasanya dianjurkan memakai kacamata merah atau dianjurkan memakai kacamata merah atau salah satu mata dipejamkan dalam salah satu mata dipejamkan dalam beberapa saat (± 15 menit).beberapa saat (± 15 menit).

Page 54: Fisika Mata

TANGGAP WARNA TANGGAP WARNA

kone memberi jawaban yang selektif kone memberi jawaban yang selektif terhadap warna, kurang sensitive terhadap terhadap warna, kurang sensitive terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak dalam kaitan ketajaman penglihatan otak dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan roddibandingkan dengan rod

3 tipe kone yang tanggap terhadap tiga 3 tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna poko Kone biru Mempunyai warna poko Kone biru Mempunyai kemampuan tanggap gelombangkemampuan tanggap gelombangyaitu biru, yaitu biru, hijau dan merah..hijau dan merah..

Page 55: Fisika Mata

1.1. kone biru kone biru

frekwensi cahaya antara 400 dan 500 milimikron, frekwensi cahaya antara 400 dan 500 milimikron, menerima cahaya , ungu, biru dan hijau. menerima cahaya , ungu, biru dan hijau.

2. Kone hijau 2. Kone hijau

Berkemampuan menerima gelombang cahaya Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekwensi antara 450 dan 675 milimikron. dengan frekwensi antara 450 dan 675 milimikron. dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan merah. orange dan merah.

3. Kone merah Dapat mendeteksi seluruh panjang 3. Kone merah Dapat mendeteksi seluruh panjang gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya gelombang cahaya tetapi respon terhadap cahaya orange kemerahan sangat kuat daripada warna-orange kemerahan sangat kuat daripada warna-warna lainnya. Ketiga warna pokok disebut warna lainnya. Ketiga warna pokok disebut trikhromatiktrikhromatik

Page 56: Fisika Mata

Buta warnaButa warna Jika seseorang tidak mempunyai kone Jika seseorang tidak mempunyai kone

merah ia masih dapat melihat warna hijau, merah ia masih dapat melihat warna hijau, kuning, orange dan warna merah dengan kuning, orange dan warna merah dengan menggunakan kone hijau tetapi tidak dapat menggunakan kone hijau tetapi tidak dapat membedakan secra tepat antara masing-membedakan secra tepat antara masing-masing warna tersebut oleh karena tidak masing warna tersebut oleh karena tidak mempunyai kone merah untuk kontras / mempunyai kone merah untuk kontras / membandingkan dengan kone hijau.. membandingkan dengan kone hijau..

Page 57: Fisika Mata

jika seseorang kekurangan kone hijau, ia jika seseorang kekurangan kone hijau, ia masih dapat melihata seluruh warna tetapi masih dapat melihata seluruh warna tetapi tidak dapat membedakan antara warna tidak dapat membedakan antara warna hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini disebabkan kone hijau yang sedikit itdak disebabkan kone hijau yang sedikit itdak mampu mengkontraskan dengan kone mampu mengkontraskan dengan kone merah. Jadi tidak adanya kone merah atau merah. Jadi tidak adanya kone merah atau hijau akan timbul kesukaran atau hijau akan timbul kesukaran atau ketidakmampuan untuk membedakan warna ketidakmampuan untuk membedakan warna antara keadaan ini di sebut buta warna antara keadaan ini di sebut buta warna merah hijau. merah hijau.

Page 58: Fisika Mata

kasus yang jarang sekali, tetapi bisa terjadi kasus yang jarang sekali, tetapi bisa terjadi seseorang kekurangan kone biru, maka seseorang kekurangan kone biru, maka orang tersebut sukar membedakan warna orang tersebut sukar membedakan warna ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini disebut kelemahan biru ( blue weakness).disebut kelemahan biru ( blue weakness).

Pada suatu penelitian diperoleh 8% laki-laki Pada suatu penelitian diperoleh 8% laki-laki buta warna, sedangkan 0,5 % terdapat pada buta warna, sedangkan 0,5 % terdapat pada wanita dan dikatakan buta warna ini wanita dan dikatakan buta warna ini diturunkan oleh wanita. Adapula orang buta diturunkan oleh wanita. Adapula orang buta terhadap warna merah disebut protanopia, terhadap warna merah disebut protanopia, buta terhadap warna hijau disebut buta terhadap warna hijau disebut deuteranopia dan buta terhadap warna biru deuteranopia dan buta terhadap warna biru disebut tritanopiadisebut tritanopia

Page 59: Fisika Mata

Thank’s for ur Thank’s for ur attentionattention

SEE YOU NEXT time