fault tree analysis sop keselamatan kerja

Upload: marrry-florencia

Post on 07-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    1/6

    1

    TUGAS AKHIR

    IMPLEMENTASI FTA & ANSI Z16.1 UNTUK PENYUSUNAN SOP KESELAMATAN KERJA DIGALANGAN KAPAL PT. PERIKANAN NUSANTARA CABANG SURABAYA

    Poni Ratnawati (4205100069)Dosen Pembimbing: Ir. Dwi Priyanta, M.SE dan A.A.B. Dinariyana D.P., ST, MES, Ph.D

    Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK/ITS Surabaya

    PT. Perikanan Nusantara Cabang Surabaya merupakan perusahaan galangan kapal denganlandasana tarik. Perusahaan ini beroperasi untuk mereparasi kapal. Dalam proses reparasi kapalmengandung potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja akanmengakibatkan banyak kerugian baik materi, fisik, maupun mental. Oleh karena itu penting sekali adanya

    pencegahan kecelakaan kerja untuk mengurangi risiko kecelakaan sedini mungkin. Pencegahan kecelakaankerja dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaantersebut.

    Dalam Tugas Akhir ini penyebab kecelakaan kerja diidentifikasi dengan menggunakan metode FTA(Fault Tree Analysis). Untuk menghitung tingkat keselamatan kerja menggunakan ANSI Z 16.1 (American

    National Standards Institute) yaitu metode perekaman dan pengukuran cedera pengalaman kerja. Dilakukan juga identifikasi bahaya dan pencegahannya untuk kegiatan reparasi kapal yang disusun dalam JSA (JobSafety Analysis). Hasil dari ketiga analisa di atas digunakan untuk pertimbangan penyususnan SOP di PT.Perikanan Nusantara Cabang Surabaya.

    Kata kunci: FTA, ANSI Z16.1, SOP

    1. Pendahuluan

    PT. Perikanan Nusantara cabang Surabayamerupakan galangan kapal dengan landasan tarik.Perusahaan ini beroperasi untuk mereparasi kapaldimana proses reparasi tersebut meliputi pekerjaan

    perawatan dan perbaikan kapal, yang terdiri dari banyak kegiatan seperti pembongkaran, pengecekan,

    pengelasan, perbaikan dengan mesin, pembersihan, pemasangan dan lain-lain. Semakin banyak jenis pekerjaan yang dilakukan di galangan, makasemakin besar pula kemungkinannya untuk terjadikecelakaan.

    Dalam melakukan pekerjaan reparasi kapal, para pekerja sering mengabaikan perlengkapankeselamatan kerja, misalnya tidak memakai helm,tidak memakai sarung tangan, tidak memakaimasker, tidak memakai safety shoes , dan kadang-kadang hanya memakai sandal jepit. Peralatan

    pendukung untuk mereparasi di galangan ini masihtergolong sederhana, misalnya saja untuk proses

    pengecatan menggunakan dongkrak yang apaadanya dari kayu.

    Pada Tugas Akhir ini metode FTA diunakanuntuk mengidentifikasi penyebab-penyebabkecelakaan pada pekerjaan reparasi kapal. Untukmengetahui tingkat keselamatan kerja digunakanANSI Z 16.1 yaitu metode perekaman dan

    pengukuran cedera pengalaman kerja. Sedangkanidentifikasi bahaya dan pencegahannya disusundalam Job Safety Analysis (JSA). Hasil dari ketigaanalisa di atas digunakan sebagai pertimbangan

    penyusunan Standard Operating Procedure (SOP)di PT. Perikanan Nusantara Cabang Surabaya

    .1.1. Permasalahan

    Berdasarkan kondisi galangan kapal PT.Perikanan Nusantara cabang Surabaya yang mana

    pada proses reparasi kapal mengandung resikokecelakaan kerja. Permasalahan yang diambil pada

    penulisan Tugas Akhir ini adalah bagaimanamengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja dan

    potensi bahaya yang ada dalam pekerjaan reparasikapal untuk menyusun SOP guna meningkatkankeselamatan kerja.

    1.2. Batasan MasalahBatasan permasalahan yang di bahas dalam TugasAkhir ini meliputi:1. Data kecelakaan kerja antara tahun 2006-2008.2. Masalah yang dibahas berkisar pada

    penyebab terjadinya kecelakaan sertamengidentifikasi potensi bahaya kecelakaanterhadap pekerjaaan reparasi di galangan kapal

    1.3. TujuanBerdasarkan permasalahan yang ada di

    galangan kapal PT. Perikanan NusantaracabangSurabaya, maka penulisan Tugas Akhir inimemiliki tujuan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi berbagai penyebabkecelakaan kerja dengan metode Fault

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    2/6

    2

    Tree Analysis berdasarkan pada datakecelakaan.

    2. Menghitung tingkat keselamatan dan ciderakerja berdasarkan ANSI Z16.1.

    3. Mengidentifikasi potensi bahaya yang bisamenimbulkan resiko kecelakaan kerja.

    4. Menyusun SOP.

    2. Tinjauan Pustaka2.1. SOP (Standard Operating Procedures)

    Standard Operating Procedures atau SOPdalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadiProsedur Operasional Standar, yaitu proseduroperasi yang baku. 1 SOP bukan standar tapi prosedurkerja yang dilakukan secara benar dan konsisten. 1

    SOP adalah satu set instruksi tertulis yangmendokumentasikan kegiatan atau proses rutindalam suatu organisasi. Pengembangan dan

    penggunaan SOP merupakan salah satu faktorkesuksesan sistem kualitas, dimana SOPmenyediakan informasi untuk melakukan suatu

    pekerjaan dengan benar bagi tiap personil, danmempermudah dalam menerapkan kekonsistenandalam kualitas dan integritas suatu produk atau hasilakhir.

    SOP dibuat bukan bertujuan untukmenduplikasikan informasi teknis atau menunjukkaninstruksi per langkah dalam melakukan suatu

    pekerjaan. ( FEMA, 1999 ).2 Untuk pengetahuan danketerampilan dari seorang personil dalam melakukansuatu pekerjaan tertentu dituliskan dalam ProtokolTeknis dan Pelatihan Profesional. Sedangkan SOPmendeskripsikan pertimbangan yang saling

    berhubungan seperti: keselamatan kerja, penggunaan bahan baku, pengoperasian mesin, hak dan tanggung jawab personil, koordinasi dengan departemenlainnya, persyaratan laporan, dan sebagainya.Dengan kata lain, SOP tidak mendeskripsikan

    bagaimana cara melakukan pekerjaan (keterampilanteknis), akan tetapi SOP mendeskripsikan peranandepartemen dalam melakukan suatu pekerjaan(petunjuk prosedur). ( FEMA, 1999 ).2

    Penyusunan internal SOP berbeda padasetiap organisasi. SOP disusun sesuai dengan tujuandan kondisi yang ada pada saat SOP disusun. Tidakada format yang baku untuk SOP. SOP disusununtuk menggambarkan kegiatan rutin yang berulang

    baik kegiatan yang bersifat administratif seperti prosedur pembelian buku dan prosedur yang bersifatteknis seperti prosedur kerja penelitian dilaboratorium.

    Secara umum SOP terdiri atas: 1 - Halaman judul - Referensi- Daftar isi - Penanggung jawab

    - Isi - Definisi- Tujuan - Prosedur- Ruang lingkup - Lampiran

    Penulisan Isi SOPSOP adalah instruksi yang harus dapat

    dipahami oleh semua orang yang menggunakannya.(Stup, 2001 ).2 Oleh karena itu, penulis harus selalumencoba untuk menulis prosedur sesederhanamungkin dan mampu mengomunikasikan isinyadengan baik. Di bawah ini adalah langkah-langkah

    penulisan SOP yang efektif dan efisien, antara lain:a. Tulislah tiap langkah dengan kalimat pendek.

    Kalimat yang panjang lebih sulit untukdipahami dan cenderung terdiri lebih darisatu langkah. Beberapa kalimat pendek

    biasanya lebih mudah untuk dipahami. 2

    b. Tulislah langkah-langkah di SOP sebagaikalimat perintah.

    Kalimat perintah pada instruksi kerja lebihmudah untuk dipahami. Kalimat ini selaludimulai dengan kata kerja. 2

    c. Komunikasikan dengan baik melalui beberapa kata sebisa mungkin.Penulis prosedur harus menggunakankalimat langsung dan pendek, sehingga

    pembaca dapat lebih cepat memahami danmengingat langkah-langkah dalam

    prosedur. 2

    d. Gunakan akronim dan singkatan seminimmungkin.Akronim dan singkatan digunakan jikadikenal secara umum, bukan hanya untukmemperpendek tulisan. 2

    3. MetodologiUntuk mengerjakan Tugas Akhir ini

    digunaka metodologi sbb:1. adalah studi literatur tentang FTA, ANSI Z16.1,OSHA, SOP. 2. Pengumpulan data, Untukmendapatkan data-data yang diperlukan dalam

    penulisan Tugas Akhir ini dapat dilakukan denganstudi lapangan , tanya jawab dengan orangdilapangan, serta menghubungi manajemen

    perusahaan. 3. Identifikasi Penyebab KecelakaanDengan FTA berdasarkan data primer dan sekunder.4. Menghitung Tingkat Keselamatan dan CideraKerja Dengan ANSI Z16.1.Analisa tingkatkeselamatan dan cidera kerja dengan metode ANSIZ16.1 meliputi:1. Tingkat Kekerapan.2. Tingkat Keparahan.3. Rata-rata Hari Hilang4. Indek Cidera Berakibat Cacat.5. Indikator Kekeapan-Keparahan.6. Indek Cidera Berat.7. Nilai-T – Selamat.5. Identifikasi potensi bahaya yang disusun dalam

    Job Safety Analysis. 6. Menyusun SOP berdasarkanhasil ketiga analisa diatas. 7. Kesimpulan dan Saran

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    3/6

    3

    4. Pembahasan4.1. Kondisi Yang Ada Dalam Kegiatan Reparasi

    Di Galangan KapalIdentifikasi potensi bahaya untuk reparasi di

    galangan kapal dapat menggunakan metode FMEA(Failure Mode Effects Analysis). FMEA adalahsuatu teknik analisa bahaya secara kualitatif yangdapat digunakan untuk mengidentifikasi bagaimanasuatu peralatan, fasilitas, atau sistem dapat gagalserta akibat yang dapat ditimbulkannya. Reparai digalangan meliputi kegiatan sebagai berikut:1. Menaikkan kapal ke atas dok2. Pembersihan dek dari karat dan kotoran3. Pemotongan4. Pengelasan5. Pemindahan pelat baja atau benda berat lainnya.6. Menggerinda7. Pembubutan8. Sandblasting9. Pengecatan10. Perbaikan poros dan propellerBerdasarkan keadaan yang ada di lapangan dianalisa

    potensi bahayanya dengan FMEA.

    4.2. Identifikasi Penyebab KecelakaanBerdasarkan Data Primer Kecelakaan

    Identifikasi penyebab kecelakaan berdasarkan data kecelakaan yang ada di PT.Perikanan Nusantara Cabang Surabaya tahun 2006-2008 (data primer). Untuk jenis kecelakaan yangsama tidak dibahas dua kali.

    Daftar kecelakaan yang akan diidentifikasi penyebabnya sebagai berikut:1. Kedua tangan melepuh, dan telinga kanan keluar

    darah, ketika mengganti botol angin elpigi tiba-tiba meledak.

    2. Kaki terluka tersandung pelat besi di galangan.3. Jari terjepit takel/kerekan.4. Kaki terkilir karena jatuh dari tangga.5. Kaki memar terkena wayar.6. Tangan terjepit pintu kamar mesin.7. Tangan tersengat listrik waktu pengelasan.8. Muntah-muntah perut sakit, kelelahan dalam

    tangki double bottom. 9. Terpeleset terkena kayu balok.10. Jari tangan kejatuhan ganjal/besi siku di lori.

    4.3. Identifikasi Penyebab KecelakaanBerdasarkan Data Sekunder Kecelakaan

    Data sekunder diperoleh dari potensikecelakaan yang bisa terjadi berdasarkan kondisiyang ada di galangan. Berdasarkan jenis

    pekerjaannya dapat diidentifikasi potensi penyebabkecelakaan dengan metode FTA antara lain:

    1. Menaikkan kapal ke dok atau menurunkan kapaldari dok:

    - Sakit telinga atau gangguan pendengarankarena menyelam memeriksa posisi kapalnaik dok.

    2. Melakukan pembersihan tangki/double bottom.- Pekerja terkena iritasi kulit akibat karat atau

    gangguan pernafasan saat pembersihandouble bottom.

    2. Pemotongan pelat.- Pekerja terjatuh.- Terjadi kebakaran dan ledakan.

    3. Pengelasan.- Pekerja terkena gangguan pernafasan saat

    pengelasan.4. Sandblasting.

    - Pekerja terkena gangguan pernafasan akibatsandblasting

    5. Pengecatan.- Pekerja terjatuh.- Pekerja terkena sakit paru-paru akibat kabut

    pengecatan.6. Perbaikan di kamar mesin.

    - Pekerja terjatuh/terpeleset saat perbaikan dikamar mesin.

    7. Pemasangan poros dan propeller.- Pekerja kejatuhan poros/propeller saat

    pemasangan.

    4.4. Analisa Kecelakaan dengan FTA ( Fault Tree Analysis )

    Mengidentifikasi kecelakaan atau kegagalandapat dilakukan dengan berbagai metode, dalamidentifikasi ini digunakan metode FTA karenametode ini memfokuskan untuk mencari penyebabsuatu kegagalan dan tidak membahas tentang akibatyang terjadi. Langkah langkah dalam penerapanmetode FTA ini adalah sbb:1. Mendifinisikan kejadian kecelakaan yang akan di

    analisa (top event).2. Membuat konstruksi fault tree. 3. Identifkasi cut set dengan menggunakan

    MOCUS.Cut set adalah serangkaian komponen sistem

    yang dapat mengakibatkan kegagalan pada sistem.

    Sedangkan minimal cut set adalah set minimal yangdapat menyebabkan kegagalan pada sistem. Untukmenentukan minimal cut set digunakan MOCUS(method for obtaining cut set) yaitu merupakansebuah algoritma yang dipakai untuk mendapatkanminimal cut set. Contoh analisa FTA:

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    4/6

    4

    Gambar 1. Analisa FTA Pekerja terkena iritasi kulitatau gangguan pernafasan saat pembersihan doublebottom

    Gambar 2. Mocus FTA Pekerja terkena iritasi kulitatau gangguan pernafasan saat pembersihan doublebottomDari hasil cut sets di dapatkan prosentase penyebabkecelakaan sebagai berikut:1. Kesalahan/kelalaian dari pekerja sebesar 9,09%.2. Kelalaian dari pengawas/mandor sebesar 9,09%.3. Peraturan/sangsi yang tidak tegas sebesar27,27%.4. Kesalahan/kekurangan dari manajemen sebesar

    18,18%5. Kondisi lingkungan 36,36%

    Tabel 1. Daftar Simbol FTA

    Keterangan:

    1. Kejadian output terjadi jika semua kejadianinput terjadi.2. Kejadian output terjadi jika salah satu

    kejadian input terjadi.3. Kejadian dasar ( basic event ).4. Resultant event . 5. Transfer in dan transfer out .

    4.4. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerjaberdasarkan Analisa FTA

    Kecelakaan kerja yang sudah terjadi maupunyang memiliki potensi untuk terjadi dari hasil analisadengan metode FTA dapat diklasifikasikan menjadi

    6 penyebab dasar. Dari analisa FTA terjadinyakecelakaan kerja dapat diuraikan sbb: Pekerja tidakmemakai alat pelindung diri dlam bekerja, tidakmemakai alat pelindung diri di karenakan kurang

    pengawasan dari mandor yang diksebabkan peraturan dan sangsi yang tidak tegas. Tidakmemakai alat pelindung diri dikarenakan alat

    pelindung diri tidak tersedia karena manajemen perusahaan kurang memperhatikan/mengabaikan.Penyebab lainnya karena kondisi lingkungan kerjadan kondisi peralatan yang ada. Untuk lebih jelasnyadapat dilihat pada gambar 3.

    Gambar 3. Penyebab dasar kecelakaan kerja di PT.PNCS.

    G1 is And gate G5 is And gate1, G2 1, 2

    1, 3G2 is Or gate 1, 4, 51, G3 1, G61, G4

    G6 is And gateG3 is Or gate 1, 21, 2 1, 31, 3 1, 4, 51, G4 1, 6, 7

    G4 is Or gate Cut Sets1, 2 1, 21, 3 1, 31, G5 1, 4, 51, G6 1, 6, 7

    1 2 3 4 5

    AND gate OR gate Circle Regtangle Triangle

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    5/6

    5

    4.5. Perhitungan Kecelakaan MenurutPengalaman dan pengukuran CideraPengalaman Kerja

    Menurut Balai Informasi Literal, ANSIadalah oranisasi nonprofit yang terdiri atas anggotadari sektor usaha, pemerintah dan lain-lain yang

    mengkoordinasikan aktifitas dengan standar, danmemperkuat posisi Amerika Serikat dalamorganisasi standar nasional. 4 ANSI membantudengan komunikasi dan jaringan (selain banyak hallainnya). ANSI adalah anggota IEC ( International

    Electrotechnical Commission ) dan ISO. 4

    ANSI Z16.1-1997 merupakan ANSI standarmetode perekaman dan pengukuran cedera

    pengalaman kerja. Hal-hal diperlukan dalam perhitungan ANSI Z16.1 sebagai berikut: 3

    1. Tingkat Kekerapan ( Frequency Rate-FR )

    N n

    FR000.000.1×

    = (1)

    2. Tingkat Keparahan ( Severity Rate )

    N TD

    SR000.000.1×

    = (2)

    3. Rata-rata Hari Hilang ( Average Days Charged )

    n

    TD AD = (3)

    4.Indek Cidera Berakibat Cacat ( Disabling Injury Indeks nI )

    000.1SRFR

    nI ×

    = (4)

    5.Indikator Kekerapan-Keparahan ( FrequencySeverity Indikator FSI )

    000.1

    SRFRFSI

    ×= (5)

    6.Indek Cidera Berat ( Serious Injury Index )

    N SI

    SII 000.000.1×

    = (6)

    7. Nilai-T - Selamat ( Safe-T-Score )

    N FR

    FRFRSTS

    1

    12 −

    = (7)

    Keterangan:

    n : Jumlah cidera berakibat cacat N : Jumlah jam kerja terpaparSR : Tingkat keparahanTD : Jumlah hari hilangAD : Rata-rata hari hilangnI : Indeks cidera berakibat cacatFR : Tingkat kekerapanSR : Tingkat keparahanFSI :Indikator kekerapan-keparahanSII : Indeks cidera beratSI : Cidera beratSTS : Nilai T Selamat (Safe-T-Selamat) yang tidak

    berdimensiFR 1 : Tingkat kekerapan cidera masa laluFR 2 : tingkat kekerapan cidera masa sekarangPenafsiran nilai - T- Selamat ini adalah sebagai

    berikut:STS antara +2.00 dan -2.00 tidak menunjukkan

    perubahan yang berarti secara statistic.STS diatas +2.00 berarti terjadi penurunan prestasi

    pencegahan kecelakaan kerja disbanding masa laluSTS dibawah -2,00 berarti menunjukkan terjadinya

    peningkatan prestasi pencegahan kerja disbandingmasa lalu.

    Tabel 2. Ukuran Statistik kecelakaan dengan ANSI

    Z16.1

    Berdasarkan pada ukuran statistik kecelakaan padatahun 2006-2008 dapat disimpulkan sbb:

    Tingkat kekerapan (FR) tahun 2006 dan 2007sebesar 10,48 angka ini berarti untuk 50 orang

    pekerja yang bekerja selama 1000000 jam terjadi10,48 kali kecelakaan, sedangkan pada tahun 2008meningkat menjadi 20,96 kali kecelakaan.

    Tingkat keparahan (SR) pada tahun 2006 dan 2007adalah 786,16 angka ini menunjukkan bahwa dalamwaktu 1000000 jam produktif selama 786,16 jamhilang.

    n FR SR AD nl FSI SII STS

    2006 1 10.48 786.16 75 8.24 2.87 10.48 0

    2007 1 10.48 786.16 75 8.24 2.87 10.48 0

    2008 2 20.96 791.14 37.5 16.59 4.07 20.96 3237.62

    Ukuran Statistik KecelakaanTahun

  • 8/18/2019 Fault Tree Analysis Sop Keselamatan Kerja

    6/6

    6

    Indikator cidera berakibat cacat (nl) tahun 2006 dan2007 adalah 8,24 ini merupakan pengalamankecelakaan yang terjadi, seharusnya di tahun

    berikutnya nilai ini harus ditekan.

    4.6. Identifikasi Potensi BahayaUntuk melakukan identifikasi potensi

    bahaya digunka JSA ( Job Safety Analysis ) untukkegiatan reparasi kapal.JSA merupakan identifikasi sistematik dari

    bahaya potensial di tempat kerja yang dapatdiidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yangdilakukan dalam penerapan JSA :- Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan

    setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensiuntuk menyebabkan bahaya serius.

    - Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya.

    - Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakanuntuk melatih staf lainnya.

    - Bertemu dengan pelatih OSHA untukmengembangkan prosedur dan aturan kerja yangspesifik untuk setiap pekerjaan.Kegiatan yang sering dilakukan untuk reparasi

    kapal yang dianalisa bahayanya dalam JSA antaralain:1. Menyelam memeriksa bantalan kapal waktu naik

    dok.2. Pembersihan karat pada peralatan kapal.3. Pembersihan bagian dalam kapal.4. Pembersihan dek kapal.5. Pemotongan pelat besi atau pipa.6. Pemindahan pelat baja.

    7. Pengelasan.8. Menggerinda.9. Pembubutan.10. Sandblasting.11. Pengecatan12. Memasang dan melepas poros dan propeller.13. Perbaikan saluran pipa dan pompa.Dari analisa JSA akan diketahui potensi bahaya dan

    pencegahannya, diharapkan bisa mengurangi tingkatkecelakan kerja.

    4.7. SOP ( Standard Operating Procedures )Dari hasi analisa FTA, ANSI Z16.1, dan

    JSA maka disusun SOP. Hasil dari FTA sebagai pertimbangan penyususnan SOP bahwa potensikecelakaan kerja yang paling besar disebabkan olehkesalahan/kelalaian dari pekerja yang tidakmenggunkan alat pelindung diri dalam bekerja. Hasildari perhitungan ANSI Z16.1 dapat disimpulkan

    bahwa frekuensi kecelakaan yang terjadi masihminim, dan cidera berakibat cacat juga masih minim.Dari JSA kita dapat mengetahui bahaya apa sajayang bisa terjadi dan pencegahannya yang akandibuat pertimbangan dalam menyusun SOP.

    Dalam penyusunan SOP yang dilakukan terdiri dari:- Halaman judul- Daftar isi1.Pendahuluan2. Ruang Lingkup3. Penanggung Jawab4. Prosedur Mendapatkan Order Pengelasan5. Prosedur Umum

    Persiapan Sebelum PengelasanLangkah-langkah Instruksi Pengelasan

    6. Pencegahan Bahaya Kecelakaan7. Daftar Pustaka

    5. Kesimpulan1. Kesadaran pekerja untuk penggunaan APD (Alat

    Pelindung Diri) masih kurang.2. Tingkat kekerapan (FR) tahun 2006 dan 2007

    sebesar 10,48 angka ini berarti untuk 50 orang pekerja yang bekerja selama 1000000 jam terjadi10,48 kali kecelakaan, sedangkan pada tahun2008 meningkat menjadi 20,96 kali kecelakaan.

    3. Tingkat keparahan (SR) pada tahun 2006 dan2007 adalah 786,16 angka ini menunjukkan

    bahwa dalam waktu 1000000 jam produktifselama 786,16 jam hilang

    4. Potensi bahaya yang memiliki potensi terjadicukup besar berdasarkan kondisi yang ada digalangan kapal PT. Perikanan Nusantara CabangSurabaya adalah terjatuh, gangguan pernafasan,tersengat listrik dan anggota tubuh terlukaterkena benda tajam.

    6. Saran1. Sebaiknya perusahaan PT. Perikanan Nusantara

    Cabang Surabaya membuat SOP untukkelancaran bisnis proses dan pencegahanterhadap kecelakaan kerja berdasarkan kegiatanreparasi di galangan.

    2. Pihak perusahaan sebaiknya melengkapi APDyang dibutuhkan untuk pekerjaan reparasi danmenetapkan peraturan dan pengawasan yangtegas untuk penggunaannya.

    Daftar Pustaka

    1 . http://www.geocities.com/moharies/sop.htm

    dikunjungi 12/04/20092.http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/tmi/2007/jiunk pe-ns-s1-2007-25403154-9013-informasi_upfk-chapter2.pdf. dikunjungi 26/03/2009.

    3.Sigit Pramulyo (2002), “ Analisis KeselamtanKerja di Galangan Kapal PT. Pelni CabangSurabaya ”, JTSP/FTK/ITS Surabya

    4. http://ladast.blogspot.com/2009/04/standarisasi-ieee-ansi-tia-eia-dkk.html dikunjungi 04/03/2009