epaper belia 25 november 2014

4
SELASA (PON) 25 NOVEMBER 2014 2 SAFAR 1436 H SAPAR 1948 19 20> Skul: SMK Negeri 3 Baleendah 21>AKsi: 21> MusicTerritory: Indeks: 21>Gaya: ”My Name Is Indonesia” Tetap Keren di Musim Hujan Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014: Big Bang Show FOTO: KEKE J ADI nih ceritanya, pada 25 November 1945 si l am, lahir organisasi yang berna- ma Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). FYI, PGRI ini bukan organisasi gu- ru pertama di Indonesia, loh! Sebelum- nya ada Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) di tahun 1912 yang kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932. Pada masa berjayanya PGHB, meski saat itu Indonesia sedang dijajah bangsa Belanda, para guru pribumi sudah punya kesadaran ke- bangsaan dan semangat juang yang tinggi. That’s why, para guru dengan didampingi PGHB kala itu sudah berusaha mengusahakan per- samaan hak dan posisi dengan orang-orang Belanda. Sampai akhirnya PGHB ini berubah na- ma jadi PGI yang cukup mengejutkan pihak Be- landa. Gimana nggak mengejutkan, penye- matan embel-embel “Indonesia” di nama or- ganisasi guru ini adalah tindakan sangat berani yang tentunya nggak disenangi Belanda. Seba- liknya, bagi para guru yang tergabung di organ- isasi ini, perubahan nama tersebut adalah ben- tuk penegasan semangat kebangsaan. Keren, kan? Pada zaman pendudukan Jepang, seperti or- ganisasi lainnya, PGI dilarang beraktivitas. Nah, ba rulah setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, digelar Kongres Guru Indone- sia pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Se- jak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wa dah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sebagai penghormatan kepada para gu- ru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Pre s iden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI pada 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati seti- ap tahunnya!*** [email protected] S ETELAH ngebahas sejarah, sekarang ki- ta ba has yang masa kini yuk! Ngomong- ngomong soal guru, siapa di sini yang suka bikin list guru-guru di sekolahnya, ten- tang guru yang paling baik, paling favorit, sampai paling killer? Hayoo, ngaku! Hehe- he.... Di belakang kategori-kategori itu, ka mu pasti punya kriteria-kriteria guru idaman dong? Nah, kru belia sempet ngobrol sama be- berapa siswa sekolah nih tentang guru idaman mereka, salah satunya Kalia Nisrina dari SMAN 25 Bandung. Menurut cewek be- rambut pendek ini, guru ideal buat masa sekarang itu guru yang bisa mengikuti perkembangan zaman. ”Ya, misalnya kayak sekarang teknologi udah canggih. Nah, dalam pemberian tugas juga guru itu bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Te rus anak-anak zaman sekarang kan kadang suka kecanduan teknologi, mis- alnya main game dan bermain gadget cang- gih, jadi malas belajar. Dari situ cara belajar pun harus disesuaikan, jadi lebih ada interak- si antara siswa dan guru, jadi guru bukan sekedar menerangkan, guru juga harus pandai pandai melihat mood siswanya. Mis- alnya bikin game yang berhubungan sama pelajaran, biar gak bosan,” ujar Kalia panjang lebar. Yakin deh kayaknya pada setuju sama pendapat di atas. Salah satu yang satu suara itu Yollanda Ambarriny. Menurut siswi kelas XI di SMAN 10 Bandung ini, guru idaman itu adalah guru yang bisa bikin nyaman, enggak ngebosenin waktu lagi ngasih materi, juga gak bikin ngantuk cara ngo mongnya. Selain itu, kata Yolla, guru idaman itu gak boleh kaku. “Jangan terlalu kaku, harus ngikutin zaman gitu lah. Kayak sekarang lagi zamannya inter- net. Nah, gurunya tuh harusnya ngebolehin muridnya ngegunain fasilitas internet buat ngerjain tugas,” ujar Yolla. Hmmm, ternyata itu toh pendapat dari so- bat-sobat Belia. Kalau dari sisi gurunya gi- mana ya? Guru itu katanya memang harus mengikuti per kembangan zaman. Apalagi sekarang ada kurikulum 2013 yang memang menuntut peran aktif guru dan siswa. Menu- rut Ibu Lilis Suryani, guru di SMPN 5 Cimahi, guru juga harus berusaha memberikan yang terbaik. “Berusaha mendidik secara optimal, baik dari segi mental maupun materi. Dari segi mental itu supaya siswa siap menghadapi tantangan, dari segi ilmu pengetahuan dan keterampilan agar siswa siap berkompetisi di masa yang akan datang,” tutur Bu Lilis. Wah, ternyata sehati ya para siswa dan gu- ru. Siswa pengennya guru yang begini, eh ternyata para guru juga sedang menyiapkan diri biar jadi guru ideal masa kini. Jangan lupa juga, kebebas an yang diberikan guru itu harus dapat kita pertanggungjawabkan, lho. Kalau dibolehin pakai internet untuk bikin tu- gas, jangan malah copy-paste doang ya! Hehehe. *** [email protected] Guru Ideal Masa Kini Siti Shabira, SMAN 14 Bandung GURU ideal tuh yang cara ngajarnya beda dari yang lain dan gam- pang di- mengerti, trus yang enak dia- jak ngobrol atau sharing, dan yang liatnya dari pros- es selama kita belajar bukan dari nilai. Yonatan Kristianto, SMAN 22 Bandung GURU yang bisa dibawa asyik, yang nggak ter- lalu serius banget, umurnya masih muda biar kalau ngob- rol bisa nyambung sama kita, terus ngerti kehidupan anak muda zaman sekarang, jadi pengertian gitu. Erika Kurniyanti Putri, SMAN 20 Bandung GURU yang ideal itu yang bukan nuntut buat jadi apa yang guru itu pen- genin, tapi yang bisa ngebimbing muridnya jadi apa yang dia pengenin terus yang bisa ngertiin kekurangan masing-mas- ing muridnya, kalo semua murid itu beda-beda potensinya. Selvi Suryani, SMA Labschool UPI SOSOK guru yang ideal itu menurut aku sih guru yang bisa bikin murid- nya nyaman diajar sama guru itu, yang ngertiin murid- nya, terus guru yang tegas gitu hehehe. *** [email protected] DI Indonesia, 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Yep, tepat pada hari ini! Hayooo…. Apa yang kamu lakukan buat memperingati Hari Guru Nasional? Kasih hadiah kecil atau sekadar mengucap terima kasih pada guru favorit- mu mungkin bisa jadi alternatif sederhana yang oke. Hmmm…. Selain itu, kayanya hari ini juga merupakan momen yang tepat buat meng i ngat kembali sejarah Hari Guru Nasional deh. Bu at kamu yang lupa atau bahkan nggak tahu, nih simak aja sejarah singkat Hari Guru Nasional yang belia himpun dari berbagai sumber! Guru Ideal Menurutmu Seperti Apa Sih? P ERNAH mendengar guru kalbu? Ya, julukan tersebut dise- matkan pada seorang guru yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ya i tu Ibu Een Sukaesih. Buat kamu yang belum me ngenalnya, bisa coba googling dan membaca beberapa artikel mengenai dirinya, dijamin sobat semua akan merasa sedih, prihatin, sekaligus malu pada diri sendiri. Betapa tidak, di tengah kondisinya yang lum puh dan hanya bisa berbaring, Ibu Een betul-be tul “mewujud” menjadi seorang guru yang be nar-benar berusaha keras mengajari anak-anak tetangganya dengan penuh ketulusan dan tanpa pamrih sedikit pun. Murni hanya menginginkan agar anak-anak di d iknya bisa memahami beragam ilmu untuk be kal hidup mereka kelak. Jiwa sebagai guru telah beliau perlihatkan pada kita semua, di tengah kondisinya yang serbaterbatas. Beliau senantiasa mengajari anak-anak didiknya agar menjadi ma nusia yang bisa berman- faat bagi sesama, seperti yang beliau contohkan. Keterbatasan yang ada dalam dirinya tidak membatasi tekad- nya untuk menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena, pepatah mengatakan bahwa nilai kemuliaan seo- rang manusia terletak pada seberapa bermanfaat dirinya bagi orang lain. Bagaimana dengan kita? apa hanya karena me numpuknya tugas yang guru-guru kita berikan se t iap hari kita sudah merasa berhak untuk mengeluh? Apa hanya karena seorang guru mene- gur kita karena kita berbuat suatu kekeliruan kita lantas mundur dan malas pergi ke sekolah karena enggan bertemu dengan sang guru? Jika de m i k i an adanya, mau jadi apa kita kelak? Hanya ka rena hal-hal yang justru jika kita kerjakan akan membu- at kita pandai, cerdas, terasah, dan tahan banting di kehidupan mendatang. Contohlah Ibu Een, cobalah menjadi siswa kal bu, yaitu siswa yang senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, berti- tik tolak dari dasar kalbunya, berangkat dari rasa penuh keikhlasan, diiringi tekad agar menjadi manusia yang mulia. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan penuh ke i khlasan akan terasa ringan. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan tekad bu- lat akan dengan mudah diselesaikan. Untuk itu, demi masa depan kita sendiri, mulailah mensyukuri apa yang telah guru-guru kita lakukan untuk kita. Seperti halnya menjadi pelajar, sesunggguhnya untuk menjadi guru pun ti- daklah mudah. Mungkin guru kita pun memiliki segudang per- masalahan sebagai manusia biasa, Namun, mereka semua tetap konsisten mengajari kita banyak hal. Sudah waktunya kita berterima kasih kepada semua guru kita. Karena melalui perantaraan kerja keras mereka, kita bisa menja- di seperti se karang ini. Sudah saatnya kita menjadi siswa sis w i kalbu, mengerjakan semua tugas sebagai pe l ajar dengan di- dasari nilai-nilai kalbu. Ikhlas, tak kenal lelah, konsisten, serta pantang menyerah. Selamat Hari Guru dan selamat menjadi siswa-siswi kalbu!*** Shilah Fiani I, SMP Kemala Bhayangkari Bandung. Quotes 22> Chat: Sheryl Sheinafia

Upload: cnexus-kidz

Post on 06-Apr-2016

236 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Belia PIkiran Rakyat Issue 25 November 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Epaper belia 25 november 2014

SELASA (PON) 25 NOVEMBER 20142 SAFAR 1436 H

SAPAR 194819

20> Skul:SMK Negeri 3 Baleendah

21>AKsi: 21> MusicTerritory:

Ind

ek

s: 21>Gaya:

”My Name Is Indonesia” Tetap Keren di Musim HujanBhinneka Tunggal Ika Movement2014: Big Bang Show

FOTO: KEKE

JADI nih ceritanya, pada 25 November1945 si lam, lahir organisasi yang berna-ma Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI). FYI, PGRI ini bukan organisasi gu-ru pertama di Indonesia, loh! Sebelum-

nya ada Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)di tahun 1912 yang kemudian berubah namamenjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada

1932. Pada masa berjayanya PGHB, meski saatitu Indonesia sedang dijajah bangsa Belanda,para guru pribumi sudah punya kesadaran ke-bangsaan dan semangat juang yang tinggi.That’s why, para guru dengan didampingi PGHBkala itu sudah berusaha mengusahakan per-samaan hak dan posisi dengan orang-orangBelanda. Sampai akhirnya PGHB ini berubah na-ma jadi PGI yang cukup mengejutkan pihak Be-landa. Gimana nggak mengejutkan, penye-matan embel-embel “Indonesia” di nama or-ganisasi guru ini adalah tindakan sangat beraniyang tentunya nggak disenangi Belanda. Seba-liknya, bagi para guru yang tergabung di organ-isasi ini, perubahan nama tersebut adalah ben-tuk penegasan semangat kebangsaan. Keren,kan?

Pada zaman pendudukan Jepang, seperti or-ganisasi lainnya, PGI dilarang beraktivitas. Nah,ba rulah setelah Proklamasi Kemerdekaan pada17 Agustus 1945, digelar Kongres Guru Indone-sia pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Se-jak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guruIndonesia menyatakan dirinya bersatu di dalamwa dah Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI). Sebagai penghormatan kepada para gu-ru, pemerintah Republik Indonesia denganKeputusan Pre siden Nomor 78 Tahun 1994menetapkan hari lahir PGRI pada 25 Novembersebagai Hari Guru Nasional dan diperingati seti-ap tahunnya!***

[email protected]

SETELAH ngebahas sejarah, sekarang ki-ta ba has yang masa kini yuk! Ngomong-ngomong soal guru, siapa di sini yang

suka bikin list guru-guru di sekolahnya, ten-tang guru yang paling baik, paling favorit,sampai paling killer? Hayoo, ngaku! Hehe-he.... Di belakang kategori-kategori itu, ka mupasti punya kriteria-kriteria guru idamandong?

Nah, kru belia sempet ngobrol sama be-berapa siswa sekolah nih tentang guruidaman mereka, salah satunya Kalia Nisrinadari SMAN 25 Bandung. Menurut cewek be-rambut pendek ini, guru ideal buat masasekarang itu guru yang bisa mengikutiperkembangan zaman.

”Ya, misalnya kayak sekarang teknologiudah canggih. Nah, dalam pemberian tugasjuga guru itu bisa memanfaatkan kemajuanteknologi. Te rus anak-anak zaman sekarangkan kadang suka kecanduan teknologi, mis-alnya main game dan bermain gadget cang-gih, jadi malas belajar. Dari situ cara belajarpun harus disesuaikan, jadi lebih ada interak-si antara siswa dan guru, jadi guru bukansekedar menerangkan, guru juga haruspandai pandai melihat mood siswanya. Mis-alnya bikin game yang berhubungan samapelajaran, biar gak bosan,” ujar Kalia panjanglebar.

Yakin deh kayaknya pada setuju samapendapat di atas. Salah satu yang satu suaraitu Yollanda Ambarriny. Menurut siswi kelas XIdi SMAN 10 Bandung ini, guru idaman ituadalah guru yang bisa bikin nyaman, enggakngebosenin waktu lagi ngasih materi, jugagak bikin ngantuk cara ngo mongnya. Selainitu, kata Yolla, guru idaman itu gak boleh

kaku.“Jangan terlalu kaku, harus ngikutin zaman

gitu lah. Kayak sekarang lagi zamannya inter-net. Nah, gurunya tuh harusnya ngebolehinmuridnya ngegunain fasilitas internet buatngerjain tugas,” ujar Yolla.

Hmmm, ternyata itu toh pendapat dari so-bat-sobat Belia. Kalau dari sisi gurunya gi-mana ya? Guru itu katanya memang harusmengikuti per kembangan zaman. Apalagisekarang ada kurikulum 2013 yang memangmenuntut peran aktif guru dan siswa. Menu-rut Ibu Lilis Suryani, guru di SMPN 5 Cimahi,guru juga harus berusaha memberikan yangterbaik.

“Berusaha mendidik secara optimal, baik

dari segi mental maupun materi. Dari segimental itu supaya siswa siap menghadapitantangan, dari segi ilmu pengetahuan danketerampilan agar siswa siap berkompetisi dimasa yang akan datang,” tutur Bu Lilis.

Wah, ternyata sehati ya para siswa dan gu-ru. Siswa pengennya guru yang begini, ehternyata para guru juga sedang menyiapkandiri biar jadi guru ideal masa kini. Jangan lupajuga, kebebas an yang diberikan guru ituharus dapat kita pertanggungjawabkan, lho.Kalau dibolehin pakai internet untuk bikin tu-gas, jangan malah copy-paste doang ya!Hehehe. ***

[email protected]

Guru Ideal Masa Kini

Siti Shabira, SMAN 14 Bandung

GURU idealtuh yang carangajarnyabeda dariyang laindan gam-pang di-

mengerti, trusyang enak dia-

jak ngobrol atausharing, dan yang liatnya dari pros-es selama kita belajar bukan darinilai.

Yonatan Kristianto, SMAN 22 Bandung

GURU yangbisa dibawaasyik, yangnggak ter-lalu serius

banget,umurnya

masih mudabiar kalau ngob-

rol bisa nyambungsama kita, terus ngerti kehidupananak muda zaman sekarang, jadi

pengertian gitu.

Erika Kurniyanti Putri, SMAN 20 Bandung

GURU yangideal itu yangbukan nuntutbuat jadiapa yangguru itu pen-genin, tapi

yang bisangebimbing

muridnya jadi apayang dia pengenin terus yang bisangertiin kekurangan masing-mas-ing muridnya, kalo semua murid itubeda-beda potensinya.

Selvi Suryani, SMA Labschool UPI

SOSOK guruyang ideal itumenurut aku

sih guruyang bisa

bikin murid-nya nyaman

diajar samaguru itu, yang

ngertiin murid-nya, terus guru yang tegas gitu

hehehe. ***

[email protected]

DI Indonesia, 25 November ditetapkansebagai Hari Guru Nasional. Yep, tepat

pada hari ini! Hayooo…. Apa yang kamulakukan buat memperingati Hari Guru

Nasional? Kasih hadiah kecil atau sekadarmengucap terima kasih pada guru favorit-mu mungkin bisa jadi alternatif sederhana

yang oke. Hmmm…. Selain itu, kayanyahari ini juga merupakan momen yang

tepat buat meng ingat kembali sejarah HariGuru Nasional deh. Bu at kamu yang lupa

atau bahkan nggak tahu, nih simak ajasejarah singkat Hari Guru Nasional yang

belia himpun dari berbagai sumber!

Guru Ideal

Menurutmu

Seperti Apa Sih?

PERNAH mendengar guru kalbu? Ya, julukan tersebut dise-matkan pada seorang guru yang berasal dari KabupatenSumedang, Jawa Barat, ya itu Ibu Een Sukaesih. Buat kamu

yang belum me ngenalnya, bisa coba googling dan membacabeberapa artikel mengenai dirinya, dijamin sobat semua akanmerasa sedih, prihatin, sekaligus malu pada diri sendiri.

Betapa tidak, di tengah kondisinya yang lum puh dan hanyabisa berbaring, Ibu Een betul-be tul “mewujud” menjadi seorangguru yang be nar-benar berusaha keras mengajari anak-anaktetangganya dengan penuh ketulusan dan tanpa pamrih sedikitpun.

Murni hanya menginginkan agar anak-anak di diknya bisamemahami beragam ilmu untuk be kal hidup mereka kelak. Jiwasebagai guru telah beliau perlihatkan pada kita semua, di tengahkondisinya yang serbaterbatas. Beliau senantiasa mengajarianak-anak didiknya agar menjadi ma nusia yang bisa berman-faat bagi sesama, seperti yang beliau contohkan.

Keterbatasan yang ada dalam dirinya tidak membatasi tekad-nya untuk menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi oranglain. Karena, pepatah mengatakan bahwa nilai kemuliaan seo-rang manusia terletak pada seberapa bermanfaat dirinya bagiorang lain.

Bagaimana dengan kita? apa hanya karena me numpuknyatugas yang guru-guru kita berikan se tiap hari kita sudah merasaberhak untuk mengeluh? Apa hanya karena seorang guru mene-gur kita karena kita berbuat suatu kekeliruan kita lantas mundurdan malas pergi ke sekolah karena enggan bertemu dengansang guru? Jika de mi ki an adanya, mau jadi apa kita kelak?Hanya ka rena hal-hal yang justru jika kita kerjakan akan membu-at kita pandai, cerdas, terasah, dan tahan banting di kehidupanmendatang.

Contohlah Ibu Een, cobalah menjadi siswa kal bu, yaitu siswayang senantiasa melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, berti-tik tolak dari dasar kalbunya, berangkat dari rasa penuhkeikhlasan, diiringi tekad agar menjadi manusia yang mulia.Segala sesuatu yang dikerjakan dengan penuh ke ikhlasan akanterasa ringan. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan tekad bu-lat akan dengan mudah diselesaikan.

Untuk itu, demi masa depan kita sendiri, mulailah mensyukuriapa yang telah guru-guru kita lakukan untuk kita. Seperti halnyamenjadi pelajar, sesunggguhnya untuk menjadi guru pun ti -daklah mudah. Mungkin guru kita pun memiliki segudang per-masalahan sebagai manusia biasa, Namun, mereka semuatetap konsisten mengajari kita banyak hal.

Sudah waktunya kita berterima kasih kepada semua guru kita.Karena melalui perantaraan kerja keras mereka, kita bisa menja-di seperti se karang ini. Sudah saatnya kita menjadi siswa sis wikalbu, mengerjakan semua tugas sebagai pe lajar dengan di-dasari nilai-nilai kalbu. Ikhlas, tak kenal lelah, konsisten, sertapantang menyerah.

Selamat Hari Guru dan selamat menjadi siswa-siswi kalbu!***

Shilah Fiani I, SMP Kemala Bhayangkari Bandung.

Quo

tes

22> Chat: Sheryl Sheinafia

Page 2: Epaper belia 25 november 2014

20 SELASA (PON) 25 NOVEMBER 20142 SAFAR 1436 HSAPAR 1948

SEBERAPA pahamkah kamu tentang HIV/AIDS dan cara penularan serta pencegahannya? Sok kiri mincerita Be lia yang pa ling se ru dan enggak bokis ke Re dak si be lia, pa ling lam bat ha ri Ju mat (28/11/14) ke Kantor Re dak si ”Pi kir an Rak yat” Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung. Bi sa ju ga le wat e-mail ke:

belia@pikiran-rakyat. com. Inget, yang bu kan pe la jar di la rang am bil ba gi an! Opini yang dimuat melalui e-mail mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat. (Hub. Bag. Marcomm Jln. Asia Afrika No. 77 Bandung) dengan menunjukkan kartu pelajar. Jangan telat ngirimnya ya!***

BUAT Belia yang tulisannya dimuat (Inspirasi dan Insight), kalo mau ngambil honor silahkan kirim nomor reken-ing dan nama banknya, ya. Jangan lupa, tulis juga tulisan yang dimuat apa, siapa penulisnya, dan terbit di beliaedisi berapa. Sertakan scan identitas berupa KTP atau kartu pelajar. Nanti honor tulisannya kru belia transfer.

Nah, kalo yang dimuat di SHP, akan mendapat merchandise dari Pikiran Rakyat.

Apita Glory[[email protected]]

GURU idaman? Guru-guru sekarang mungkinsudah jauh berbeda dengan jaman dulu. Sepertilebih dekat dengan murid-muridnya. Guru idamansaya juga seperti itu, yang tetap santai menga-jarnya. Apalagi kalau belajar sambil mengadakankuis-kuis gitu. Saya juga suka kalau guru-guruyang mengajarnya suka membuat anak muridnyatertawa. Akan tetapi, jangan terlalu sering juga.Nanti malah bukan belajar. Karena menurut saya,dengan belajar seperti itu materi yang diajarkanguru lebih gampang dimengerti.

Christianto S, SMAK 1 BPK Penabur Bandung

MENURUT saya guru yang keren itu adalah gu-ru yang mampu menuntun anak didiknya menjadiorang yang sukses. Selain itu mengajarkan ilmupengetahuan seorang guru juga harus mampumembentuk karakter dan perilaku anak didiknyakarena itu adalah tugas pendidikan. Semoga den-gan adanya pergantian menteri pendidikan , guru- guru yang ada di Indonesia pun dapat lebih me-nunjukan karyanya dalam dunia pendidikan.

Najmah Shafa Zahirah, SMP Al-Ma’soem

MENURUT saya, guru idaman itu yang memikisifat baik, ramah kepada murid-muridnya, tidakmembosankan, interaktif, menyenangkan,penyayang, penyabar, tidak marah-marah, tetapitegas pada waktunya, mengerti apa yang murid-nya inginkan, tidak mengacuhkan muridnya, jan-gan terlalu serius pada saat-saat tertentu, danyang pasti jarang memberikan tugas, dan jikamemberi tugas jangan banyak-banyak.

Ade Muhammad Alif, SMAN 1 Subang

MENURUT saya guru idaman itu yang bisa dia-jak curhat, penuh kasih sayang, ngertiin muridnya,tegas, dan kalo nerangin gak ribet (bertele tele).Guru itu kan orangtua di sekolah, jadi dia jugaharus sayang sama murid selayaknya anaksendiri. Kalo anaknya ngerasa nyaman dan disayangi, pasti proses pembelajarannya jugalancar.

Sean Samuel, SMAK Gamaliel

KRITERIA guru idaman itu tidak terlalu penting,yang paling penting itu adalah seorang guruharus bisa mengajar dan apa yang diajarkan itumudah dimengerti karena bila kalian men-dambakan sesosok guru idaman dipastikankalian akan kecewa dalam bebe rapa bidang ter-tentu. Apakah nyaman bila belajar denganperasaan kecewa?

Vittorio Vincent, SMP Santo Mikael

MENURUT aku sih, guru idaman itu yang tidakbokis (lebay), penjelasannya gampang dicernadan diinget, serta tidak juga pelit nilai, dan tidakmembeda-bedakan satu sama yang lainnya.

Gita Naomilia, SMAK 3 BPK Penabur Bandung

GURU yang saya idamkan adalah guru yangmengajar dengan penuh senyuman dan selalumengatakan hal-hal yang dapat membangun se-tiap anak muridnya, dan juga yang saya idamkandari seorang guru adalah agar selalu sabar dalammenghadapi setiap murid yang memiliki karakteryang berbeda.

Immareta, VIIID/14, SMPK 5 BPK Penabur

GURU idamanku itu. Saat ngasih tugas untukkita kerjain di sekolah, terserah kita mau ngerjain-nya bagaimana. Boleh duduk di lantai, boleh sam-bil nanya ke teman, atau dengan cari di internet.

Ancella Stefany, SMKK Farmasi BPK Penabur Bandung

MENURUT saya guru idaman itu tidak hanyapandai dalam mengajar di depan kelas. Akantetapi, juga dapat memberikan teladan baik didalam kelas maupun di luar kelas. Tidak hanya itusaja, guru idaman juga harus berpengetahuan lu-as, peduli kepada muridnya yang kurang, dan se-lalu memberi semangat atau motivasi. Merekaharus bisa menjadi orangtua kedua bagi paramuridnya, sehingga para siswanya merasa nya-man dan aman ketika berada di sekolah terlebihketika dekat dengan guru tersebut. Selamat HariGuru Nasional.***

Guru Idaman

Sekolah Pantang Menyerah

FOTO: KEKE

HALO sobat Belia! Kita punya rubrik baru nih, namanya Snap! Shout! Di rubrik ini, kamu bisa kirim e-mail berisi foto dan caption singkat sesuaidengan tema yang belia tentuin. Nggak semua foto dimuat, dan hanya ada satu pemotret beruntung yang dapet hadiah! Buat yang belia pil-ih sebagai pemenang; kirimkan copy/scan kartu identitas serta nomer rekening Bank untuk administrasi transfer honorarium ya!

Tema Minggu depan: HIV/aIdS

Al Qadr R.,

SMPN 3 Rancaekek

WM Fahrezi, kelas IX, SMPN 30 Bandung

Syafa Mahfuzhah

Dede Sandi Rahmat, XI IPS 2 SMAN 1 Cibinong, Cianjur SelatanWulandari Septiani, XII IPA 1 SMAN 1 Banjaran

SMK Negeri 3 Baleendah punya sejarah panjangyang membuktikan bahwa sekolah satu iniadalah sekolah yang pantang menyerah. Se-

belum resmi menempati bangunan yang sekarangditempati dan bernama SMK Negeri 3, sekolah ini cikalbakalnya adalah SPMA Baleendah yang dibawahi Di-nas Pertanian dan sudah berdiri sejak tahun 1950-an.Pada 2001, SMK Negeri 3 Baleendah akhirnyadiresmikan. Seperti yang dituturkan salah seorang gu-ru yaitu Pak Catur Sujatmiko, masa awal berdirinyasekolah ini nggak begitu cemerlang. Untuk mendap-atkan siswa pun sekolah ini kudu berjuang keras. Un-tunglah pada akhir 2006 SMK Negeri 3 Baleendah ke-datangan kepala sekolah baru yang berdedikasi mem-buat perubahan di sekolah ini dan membawa influ-ence baik bagi para pengajar lainnya, termasuk PakCatur. ”Saya dan teman-teman waktu itu bikin filmdokumenter tentang SMK Negeri 3 Baleendah dandipublikasikan,” ujar Pak Catur mengenang masa-masa perjuangan itu.Well, perjuangan kepala sekolah, Pak Catur, dan gu-

ru-guru lainnya nggak sia-sia. Di tahun ajaran berikut-nya SMK Negeri 3 Baleendah membuka lima kelas.Bahkan periode 2008 hingga sekarang, peminat SMKNegeri 3 Baleendah membeludak dan terpaksa nggakmenerima semua pendaftar. Sekarang, SMK Negeri 3Baleendah punya jumlah siswa yang seimbang di tigajurusannya; Pertanian, Pemasaran, dan Akuntansi.Prestasi pun terus digenjot di sekolah ini. Di ajang tahu-nan LKS (Lomba Kompetensi Siswa), SMK Negeri 3Baleendah beberapa tahun terakhir cukup berjaya.Salah satu siswa dari jurusan Pertanian bahkan pernahmeraih gelar juara pertama se-Indonesia. Cool! Juru-san lain pun nggak kalah kerennya karena pernah jugatembus sampai tingkat provinsi. Nggak hanya parasiswanya, guru-guru SMK Negeri 3 Baleendah pun rajinmenoreh prestasi dan kerap dikirim ke luar negeri untukberbagai program. Tuh kan, semangat pantang meny-erah yang diusung SMK Negeri 3 Baleendah sejak awalberdirinya ini berbuah manis!***

[email protected]

MENCARI satu ekskul terbaik di SMK Negeri 3 Baleendah bukan perkaramudah. Waktu kru belia datang ke sekolah ini, berbagai ekskul lagi mem-buat pameran tentang kegiatan dan karyanya. Masing-masing ekskul jugamenampilkan kebolehannya di tengah lapangan. Ternyata, di sekolah inimemang anak-anaknya aktif banget mengikuti kegiatan ekskul. SMKNegeri 3 Baleendah punya 16 ekskul yang bisa dipilih oleh para siswanyasesuai dengan minat dan bakat. Sense of belonging anak-anak terhadapekskul yang diikutinya pun lumayan tinggi. That’s why persaingan gengsiantar-ekskul cukup ketat di sekolah ini. Tapi tenang aja, adu gengsi ini jus-tru memotivasi setiap ekskul buat lebih berprestasi dari yang lainnya. Jadi,kalau ditanya ekskul mana yang terbaik di SMK Negeri 3 Baleendah, ja -wabannya satu: semuanya!

NGOBROLIN soal jajanan favorit sama anak-anak SMK Negeri 3 Baleendah juganggak kalah seru, loh! Soalnya, ternyata banyak banget jajanan enak nan murahyang jadi langganan anak-anak sekolah ini. Akhirnya, mi ayam Mas Robet yang jadijuaranya. Konon, selain mi ayamnya super yummy, murah, dan porsinya banyak,Mas Robet ini gaul banget, jadi anak-anak pada seneng deh. Gimana nggak gaul,Mas Robet yang sudah jualan mi ayam sejak 1987 ini aktif banget bermedia sosial.Facebook? Tentu punya! Twitter? Nggak ketinggalan juga! Mau pesan mi ayam tapimalas antre? Kirim BBM aja ke Mas yang satu ini. Tuh, kurang gaul apa coba?

PAK Alamsyah Nurseha, dino-batkan oleh barudak SMK Negeri3 Baleendah sebagai guru favoritmereka. Ia baru mulai mengajardi SMK Negeri 3 Baleendah pada2011, tetapi sudah lama ada disekolah ini. Sebelum akhirnyamengajar, Pak Alam adalah tena-ga administrasi di SMK Negeri 3Baleendah. Bahkan, ia bilangsempat jadi sopir dan staf tata usaha juga. Sekarang Pak Alammengajar pendidikan agama Is-lam dan komputer. ”Citra guruagama kan ceramah terus, bo -ring. Nah saya mencoba pen-dekatan lain ke anak-anak, ter-gantung suasana kelasnya,” gitukata Pak Alam tentang cara nga-jarnya. Ia juga jadi tempat curhatanak-anak sekolah ini dan selalusetia nemenin anak-anak yangberkegiatan sampai malam disekolah. Nggak heran Pak Alamini sering juga kudu ”doktor” aliasmondok di kantor. Hihihi.

Mereka yang Berprestasi

Mi Ayam Paling Gaul

Adu Gengsi Antarekskul

GuruMerangkap”Doktor”

SMK Negeri 3 Baleendah

KETIKA kru belia tanya soal siswa berprestasidi SMK Negeri 3 Baleendah kepada pihakguru, belasan nama siswa disebutkan. Dari-

pada bingung, akhirnya belia memutuskan untukpilih dua orang dengan banyak perbe-

daan; beda jenis kelamin, bedasifat, dan beda bidangprestasi. Yang satu adalahImas Sukmawati, cewekpemalu yang punyaprestasi di bidang bahasaInggris. Imas nggak ragu-ragu diajak cas-cis-cus

speak in English. Minggu depan cewek yang hobibaca buku pelajaran ini akan berangkat ke Aus-tralia mewakili sekolahnya untuk stay selama tigaminggu dan belajar di sana. Keren! Nah, satu lagiadalah Dimas Dwi Pradika, cowokyang nggak malu-malu dan pu -nya prestasi di bidang bela dirikempo. Yes, he’s an athlete!Dimas yang bercita-cita jaditentara ini sudah pernahberlaga di porda meskiakhirnya gugur di semifinal.

Pemenang!

Tema Minggu Ini:

Guru IdaMan

Page 3: Epaper belia 25 november 2014

321

76

54

Whii, sudah masuk musim hujan.Saatnya kamu ngeluarin semuakoleksi jaket, sweater, cardigans,

hoodie, sampai payung andalan untukmelindungimu dari dinginnya udara musimhujan. Ehm, ada yang masih kebingunganpengen punya jaket model apa? Simak gayaberikut, siapa tau nemu yang cocok!

#HoodiePercayalah, hampir semua pernah atau

punya hoodie. Model klasik dengan tudungkepala, bersleting atau nggak, tetep kerendan bisa bikin tubuh tetap hangat.

#Sweater RajutBiarin deh, dibilang kayak oma-oma or

opa-opa, yang penting kamu terhindar darimasuk angin! Sweater rajut sekarang banyakjuga yang motifnya keren, nggak melulukudu polos dan tebal. Pilih yang sesuai kebu-tuhan. Sayangnya, sweater kayak gini kurangcocok untuk menembus hujan.

#CardigansIni pasti favoritnya cewek-cewek. Cardi-

gans ini sebenernya bisa dipakai saat udaranggak terlalu dingin, karena biasanya berba-han rajutan tipis. Kurang direkomendasikansih, untuk menembus hujan. Tapi buat gaya,tetep juara!

#ParkaNah, kamu yang berangkat sekolah

memakai motor, parka cocok banget untukbikin badan kamu tetap hangat, dan tentun-ya terlihat gaya. Nggak hanya untuk momo-toran, dipakai untuk nonton konser outdooror jalan-jalan juga oke.

#Jaket JeansHampir sama kayak cardigans, jaket ini

kayaknya punya fungsi utama untuk gayaaja. Tapi ada beberapa merek yang melapisijaket jeans dengan bahan yang lebih tebal,jadi nyaman juga untuk udara dingin.

#Zip up JacketJaket model gini udah pas banget buat

ngadepin musim hujan. Selain melindungidari angin, zip up jacket dengan model highneck ini keren dipake.

#Jaket ParasutKamu yang malas membawa payung, pal-

ing cocok pake jaket berbahan parasut. Jaketkayak gini dijual dengan berbagai model danwarna, kamu tinggal menyesuaikan dengankebutuhan aja. Oiya, pilih yang bahan danjahitannya kuat ya.***

[email protected]

21SELASA (PON) 25 NOVEMBER 20142 SAFAR 1436 H

SAPAR 1948

FOTO: KEKE.

FOTO: KEKE.

”Education is not preparation for life.Education is life itself.”

John Dewey

BAGI yang berkecimpung di dunia pendidikan,petikan di atas tentu tidak asing bagi kita. NamaJohn Dewey ini cukup sering lalu-lalang di banyak ar-

tikel dan buku-buku pendidikan. Beliau bukan hanya dike-nal sebagai tokoh pendidikan dan psikolog, tetapi juga di-akui sebagai seorang filsuf, jurnalis, dan politikus. Saatmemahami dan mengintepretasi sebuah petikan, kita per-lu mencoba untuk melihat konteks bagaimana petikan itubisa muncul: Siapa yang menuliskannya? Bagaimanalatar belakangnya? Apa tujuannya? Apa makna pen-didikan untuk beliau? Persiapan macam apa yang dimak-sud di situ?

Kali ini saya hanya mencoba untuk mengambil maknadi ”kulit”-nya saja dahulu. Ketika kita terus belajar danmembiasakan untuk mengambil makna dalam setiap ke-jadian dalam hidup kita, ya betul, education is life itself. Se-buah pendidikan yang ”tidak disengaja”. Kita menjalaniapa yang menjadi ketetapan Tuhan. Melalui berbagai ke-sempatan, ujian, cobaan, Tuhan ”mendidik” kita menjadimanusia yang lebih baik dan lebih baik lagi. Naik kelasdengan ujian yang lebih berat. Tinggal bagaimana kitamenjadikan diri kita sebagai murid kehidupan.Bagaimana kita menjalani kehidupan adalah sebuahproses belajar.

Akan tetapi, mengapa saat itu beliau berpikir bahwasebagian orang menganggap pendidikan itu sebuah per-siapan untuk hidup? Apa mungkin pendidikan yang di-maksud itu adalah sekolah? Sepertinya kita perlu mengin-gatkan kembali bahwa pendidikan itu tidak hanya seko-lah. Sekolah hanya salah satu bentuk pendidikan yang”dise ngaja”.

Sekolah dan guruSaat menyebutkan kata ”guru”, harus diakui saat ini

masyarakat kita mengasosiasikannya dengan sekolah.Tidak bisa dimungkiri, pendidikan kita saat ini masihbergantung dengan sekolah sebagai pilihan palingumum sebuah bentuk transfer nilai-nilai. Masyarakatmasih berharap sang ”murid” akan memiliki bekal untukmenjalani hidup (yang diharapkan) dalam tatananmasyarakat tertentu.

Saya setuju, guru adalah ujung tombak pendidikan disekolah, dan menjadi salah satu titik yang paling pentingdalam pembelajaran. Guru adalah orang di balik layaryang merencanakan sebuah proses yang menjadi sistem-

atis dan terstruktur dengan metode-metode yang teren-cana sehingga murid bisa mempelajari beberapa hal ter-tentu lebih ”cepat” dibandingkan jika kita tidak bersekolah.Namun, belajar yang ”disengaja” ini juga bisa saja tidakmelalui sekolah, misalnya saat kita meniatkan diri untukmerekayasa sebuah proses belajar. Kita tinggal mencari”guru” yang sesuai untuk membantu proses belajar kita.

Setiap orang adalah guruSaat kita membahas tentang seorang guru, kadang kita

lupa bahwa guru tidak hanya orang-orang yang mendidikkita di sekolah. Kalau kita menilik kembali arti sebenarnyadari kata guru yang berasal dari bahasa Sansekerta,penghilang kegelapan, atau sebuah ”perjalanan” darigelap menuju terang, setiap orang yang kita jumpai bisamenjadi guru.

Melalui salah satu kacamata saya, sekolah sejatinyamenjadi salah satu tempat penempaan di mana muridnyaakan lebih berproses menjadi ”manusia”, tempat men-didik diri menjadi pembelajar seumur hidup. Sekolah bisamembangun ”guru-guru” yang baik, tidak hanya untukorang lain, tetapi lebih penting bagi dirinya sendiri.Berusaha lebih baik di setiap waktunya, mengembangkankemampuan dalam memanfaatkan akal dan hati kita un-tuk menjadi ”manusia”, terlepas dari pendidikan macamapa yang dilewati. Sengaja ataupun tidak disengaja.

Di Hari Guru kali ini, saya ingin mengucapkan terimakasih untuk guru-guru saya, semua orang yang saya ke-nal dan tidak kenal yang membantu saya untuk melen-turkan dan mengembangkan diri, yang terutama murid-murid saya di Rumah Belajar Semi Palar yang selalu mem-buat saya banyak belajar. Selamat Hari Guru! ***

Ardanti Andiarti | @mbakdan | cinnamome37.blogspot.com

Staf pengajar di Rumah Belajar Semi Palar, Bandung

Lifelong

Education

KITA semua tahu kalau pohon merupakan sa lah satu elemen pentingdalam kehidupan kita. Pohon itu dapurnya oksigen yang berguna un-tuk pernapasan kita. Makanya, barudak SMAN 27 Bandung rame-

rame memperingati Hari Pohon Sedunia pada 20-21 November 2014 ke-marin. Aca ra yang berlangsung selama dua hari itu diisi dengan berbagaikegiatan bertema pohon dan cinta bumi.

Hari pertama, ada berbagai lomba kreativitas siswa seperti menghiastong sampah, membuat poster, membuat slogan, menulis dan membacapuisi, menulis esai, dan aransemen lagu. Ada juga lomba Trash Fashion,yaitu membuat pakaian yang berasal dari benda-benda tak terpakai dandi rancang jadi baju-baju keren. Sambil diiringi la gu-lagu yang liriknyabertema “pohon” mereka mempresentasikan hasil karyanya depan para ju -ri layaknya model catwalk lho, hihihi.

Kegiatan di hari selanjutnya yang merupakan puncak acara juga gakkalah seru. Dibuka dengan penanaman pohon secara simbolis oleh sejum-lah pejabat Pemerintah Kota Bandung yang hadir se perti perwakilan kepalaDinas Pendidikan, BPL H D, Dinas Pertamanan, dan Dinas Pertanian. Pe -nanaman pohon juga dilakukan Camat Gedebage, Lurah Rancanumpang,Komite Sekolah, Pengawas, dan Kepala SMAN 27 Bandung. Para siswa ju-ga melakukan Gerakan Pungut Sampah alias GPS. Itu looh, gerakan yangdipelopori Wali Kota kita Pak Ridwan Kamil.

Selain itu, acara makin semarak oleh penampil an siswa siswi SMAN 27yang tergabung dalam grup angklung dengan medley lagu-lagu Sunda. Di-lanjut dengan aksi teatrikal “Lestarikan Pohon Selamatkan Bumi” yangmenceritakan bumi yang dirusak oleh tangan-tangan manusia lewat pene -bangan pohon yang gak ramah lingkungan, bu ang sampah sembarangandan yang akhirnya membuat kerusakan lingkungan. Pesan moralnya dapatbanget. Bikin kita sadar bahwa kita harus menyelamatkan bumi, salah sat-unya dengan me nanam, memelihara, dan melestarikan pohon.

Menurut pihak sekolah yang diwakili Ibu Heti Ai sah, peringatan Hari Po-hon ini merupakan ba gian kecil dari kegiatan Adiwiyata SMAN 27 Bandungyang bertujuan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjagalingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan kalau menjagalingkungan itu bukan cuma petugas kebersihan, tapi tugas dan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa.

Lebih jauh, Bu Heti berharap kegiatan yang dikondisikan di sekolah inidapat menumbuhkan karakter siswa yang cinta lingkungan serta menjadivirus cinta lingkungan untuk lingkungan tempat tinggal siswa. Nah, setujupisan ini mah, ya? Mari kita ikutan menebar virus cinta lingkungan! ***

[email protected]

DOKTER hewan, pilot militer, dosen bahasa,desainer fashion, dan pengusaha batikhanya sekian dari cita-cita yang tertulis di

karton pink yang dimiliki masing-masing pesertaworkshop menulis bersama Rumah Cerita Ban-dung. Workshop yang diadakan pada Minggu(16/11/2014) ini diikuti oleh sekitar 30 siswa yangberasal dari berbagai SMP di Kota Bandung.

Workshop ini merupakan rangkaian ketigasetelah di dua sesi sebelumnya peserta mendap-at materi dan latihan dengan tema berbeda. Diworkshop ketiga ini, para peserta harusmenuliskan cita-cita mereka di selembar karton.Selanjutnya mereka harus berpikir seakan-akan30 tahun yang akan datang mereka sudah men-capai cita-citanya dan menjadi orang sukses danbakal diwawancarai oleh teman mereka.

Teman yang kebagian wawancara tugasnyaadalah mengupas sebanyak mungkin hal-halberhubungan dengan si orang sukses danmenuliskan profil orang tersebut. Wih, serubanget lho. Ada yang pura-pura jadi wartawandan ada yang berlaga sebagai orang sukses.Psst, semoga nanti beneran terwujud ya! Aamin!

Workshop yang dimulai dari pukul 10 pagi inimemang mengasyikkan. Setelah selesai menulisprofil, kertas-kertas berisi tulisan merekadikumpulkan untuk nantinya dijilid menjadi se-buah buku. Selain itu, para peserta juga menceri-takan alasan kenapa memilih cita-cita mereka.Hebat-hebat lho. Ada yang pengen jadi pen-gusaha batik supaya bisa melestarikan batik,ada yang mau jadi ahli patologi biar tahu selukbeluk penyakit, ada yang mau jadi pesepak bola

nasional biar bisa bawa nama Indonesia di kanc-ah dunia, dan masih banyak lagi.

Menurut Kak Kesha salah satu inisiator RumahCerita Bandung, workshop ini memang bertujuanuntuk memberikan pendidikan literasi buat anak-anak.

”Selama ini memang sudah banyak sih yangngasih pendidikan literasi, tapi banyaknya dibidang membacanya sementara di tulisan belumbanyak yang menggarap. Padahal writing skillatau kemampuan menulis itu juga kan penting.Makanya di sini kami ingin melatih anak Indone-sia supaya mampu mengekspresikan apa yangmereka rasakan atau pikirkan melalui menulis,”ujar Kak Kesha.

Lebih jauh lagi, katanya, anak Indonesia itukalau dibandingkan sama temen-temen di ne-gara lain ini masih sangat pemalu dan suka gakpercaya diri. Padahal kemampuan dan potensianak Indonesia itu sebenarnya sama sekali gakkalah bahkan lebih hebat. Makanya, ada syaratutama untuk ikutan workshop Rumah Cerita ini,yaitu gak boleh malu-malu.

Di akhir workshop, selain dikasih tugas untukpertemuan selanjutnya, ada hal lain yang di-lakuin sama para peserta. Mereka mengikat cita-cita yang mereka tulis di karton tadi ke balon gasdan menerbangkannya. Harapannya semoga ci-ta-cita mereka bisa terbang setinggi balon-balonitu. Waaah, seru banget! Semoga rangkaian se-lanjutnya gak kalah seru ya. Sampai jumpa diworkshop selanjutnya!***

[email protected]

HAYOOO, apakah sobat Belia adalah gen-erasi muda Indonesia yang peduli akanmasa depan? Pastinya dong! Sebagai pe-

muda pemudi Indonesia nih, kita itu wajibbanget menjaga persatuan bangsa. Gak cumaitu nih, sebagai generasi muda, kita juga harusmemikirkan masa depan kita. Kira-kira kayakapa ya? Nah, Janis Production memberikan so-lusinya nih! Selama tiga hari, bertempat diGedung Teater Tertutup Taman Budaya DagoTeahouse Bandung, diadakan Pergelaran Kolos-al Kabaret ”My Name Is Indonesia - GenerasiMuda Bangsa”. Apa sih itu? Yuk kita simak!

Kabaret ”My Name Is Indonesia” ini adalah su-atu pertunjukan edukatif yang menghibur danmengandung pesan moral tanpa menghi-langkan unsur hiburannya. Nah, di kabaret ini,ada enam sekolah loh yang berpartisipasi. AdaBetops Kabaret SMAN 9, Teater 420 SMAN 4,Paslibels SMAN 15, Skakmat Kabaret SMKN 4,Serat Kabaret SMA Darul Hikam, AngkasaKabaret dari SMA Angkasa, dan ada penampi-lan dari Jaris Star-nya. Nah, pada Kamis 20 No-vember 2014 lalu, Belia berkesempatan untukmenonton penampilan dari SMA Angkasa.

Pintu teater yang dibuka pada pukul 14.00langsung diramaikan oleh temen-temen dariSMA Angkasa yang gak sabar buat nontonkabaret sekolahnya. Kursi teater sendiri dibagimenjadi dua, penonton dan undangan. Kursi un-dangan disediain buat guru dan orangtua muridyang tampil. Sangking penuhnya, kursi teater

sampai gak cukup buat menampung penonton!Wah, Belia jadi excited banget melihat kerama-ian itu.

Durasi setiap penampilan sendiri kurang lebihsatu jam. Alur ceritanya unik banget, ada In-donesia tempo dulu dan sekarang. Jadi, awal-nya ada tokoh Indonesia jadul yang bernarasitentang bagaimana keadaan Indonesiasekarang ini. Lalu, cerita menyambung ke ke-hidupan pelajar Indonesia sekarang yang mem-prihatinkan. Walaupun kabaret ini memperli-hatkan sisi negatif pelajar, pesan moral yang dis-ampaikan menurut Belia kena banget nih. Pe-sannya juga banyak loh yang bisa ditangkap,pertama adalah persatuan pelajar antarsekolah.Jauhin deh hal-hal terlarang yang bisa merusakmasa depan. Karena generasi muda adalah pe-nentu bangsa ini. Tuh, keren banget gak sihmakna dari kabaret ini? Penampilan temen-temen dari SMA Angkasa yang juga ekspresifbanget, menjadikan unsur hiburannya tetaptidak hilang.

Ketika ditanya oleh Belia mengenai tema ”MyName Is Indonesia” yang diangkat, Teh LilisKarmilawati selaku VP Markering Jaris Produc-tion menjawab, ”Anak-anak muda sekarang tuhbutuh ditampar sama ini loh realnya Indonesia,ya terserah kamu mau masa depan yang sepertiapa.” Semoga penampilan di tahun-tahun de-pannya makin menginspirasi ya!***

[email protected]

Tetap Keren di Musim Hujan

Belajar Bercerita BersamaRumah Cerita Bandung

Generasi Muda Penentu Bangsa

Menebar Virus Cinta Lingkungan

1 2

43

5 6 7

”My Name Is Indonesia”

Peringatan Hari Pohon Sedunia SMAN 27 Bandung

FOTO: DOK.

FOTO: PINTEREST

FOTO: IKAPTMUNSRI.COM

Page 4: Epaper belia 25 november 2014

SELASA (PON) 25 NOVEMBER 20142 SAFAR 1436 HSAPAR 1948

22

BUKU ini bercerita tentangColin Singleton, seorang re-maja cowok dengan segala

permasalahan hidupnya. Salahsatu masalah terbesarnya adalah,seperti umumya anak baru gedelain, yaitu percintaan. Nggakseperti orang-orang lain yang ser-ing kali jatuh cinta pada lawan je-nis karena penampilan fisik, Colinjatuh cinta berdasarkan linguistik.Kedengaran aneh? Well, Colin me-mang aneh. Cowok jenius satu inihanya jatuh cinta pada cewek-cewek yang bernama Katherine.Harus Katherine loh, nggak bolehbeda satu huruf pun. Nggak hanyaitu yang bikin pusing. Colin selaludicampakkan oleh para Katherineini. Setelah diputuskan olehKatherine ke-19 yang dipacarinya,Colin melancong bareng sahabat-nya. Perjalanan tersebut ia jadikanajang pembuktian teori matematika yang dia buatsendiri untuk memprediksi hubungan asmara apa pun,menolong mereka yang dicampakkan, dan menggaet

pujaan hati.Anyways, seperti buku-buku karya

John Green lainnya, An Abundance ofKatherines ditulis dengan gaya ba-hasa yang enak banget buat dibaca.Karakter yang ada di dalam buku inipun kuat banget, meski agak kurangrealistis. Jadi, nggak seperti per-masalahan-permasalahan yangdibahas di buku ini, kalau tokoh sihkurang relatable dengan kehidupannyata remaja. Banyaknya pen-jabaran tentang persamaan matem-atika di buku ini membuat An Abun-dance of Katherines terkesan berat.Padahal nggak, kok. Buku ini punyajalan cerita seru yang dan nggakngebosenin. Selain itu, di awal ceritabuku ini alurnya lambat banget. Mes-ki begitu, jangan buru-buru menyer-ah dan tutup buku, ya! Kisah-kisahyang diceritakan di bab-bab selanjut-nya akan membayar kejenuhan

bab-bab awal. Selamat membaca!***

[email protected]

An Abundance of Katherines

Penulis : John GreenTebal : 318 halamanPenerbit : GramediaRating :

DUH seneng deh punya saha-bat! Akan tetapi, kalau saha-batnya sebuah robot kira-kira

gimana ya? Yep, itulah kehidupan Hi-ro, si bocah Jepang jenius yang ma-niak banget sama hal-hal yangberbau dengan robotics. Film ani-masi Walt Disney emang nggak adamatinya ya! Ya nggak, sobat Belia?Dengan berlatar belakang Jepang,film ini dikemas secara apik banget,menawarkan cerita yang meng-harukan.Hiro adalah anak laki-laki yang

sangat gila teknologi dan banyakmenghabiskan waktunya denganmengotak-atik robot-robotan.Tadashi, kakak dari Hiro, melihatbanyak potensi banget nih dariadiknya. Akhirnya, Tadashi mem-bawa Hiro ke laboratorium robot diuniversitasnya. Di sana, Hiro bertemu dengan teman-temannya Tadashi, ada GoGo Tamago, Wasabi, HoneyLemon, Fred, dan Baymax, robot yang mengurusi kese-hatan para robot-robot lainnya. Hiro semakin tertariktuh, sampai-sampai ia mendaftar ke universitas itu.Dengan mempresentasikan keahliannya, ProfessorCallaghan, kepala dari jurusan yang Hiro tuju sangatterkesan. Dengan bakat yang dimiliki oleh Hiro, ia punditerima.Sayangnya kebahagian Hiro tiba-tiba hilang. Ke-

bakaran yang menimpa universitasnya membuat

Tadashi dan Professor Callaghanmeninggal dunia. Hiro seketikamenarik diri dari orang-orang seki-tarnya. Suatu hari, Hiro mene-mukan sebuah microbot di jaket-nya, dan dengan tidak sengajamengaktifkan Baymax. Baymaxyakin bahwa microbot itu menun-tunnya dan Hiro ke sebuah gu-dang yang tidak terpakai lagi. Disitu, Hiro menemukan kalau sese-orang sedang mencuri karya Hiro.Hiro pun langsung mengubahBaymax layaknya robot tempur. Iapun membuat satu tim berang-gotakan Gogo, Wasabi, Honey,dan Fred untuk melawan penjahatitu.Pertempuran itu terjadi di se-

buah pulau di mana mereka men-emukan suatu lab. Di pulau itu

baru ketahuan kalo ternyata tokoh jahatnya adalahorang yang sebelumnya dikenal Hiro. Gimana kisah Hiro selanjutnya? Mangga ditonton

sendiri aja ya! Menurut kru belia, film animasi ini jalanceritanya seru banget! Ada bagian lucunya, sedih,seru, menegangkan, semuanya ada deh. Ditambah la-gi penampilan Baymax yang kata anak zamansekarang tuh gemay banget. Nggak nyesel deh kalosobat Belia nonton film ini!***

[email protected]

Big Hero 6

Pengisi Suara : Scott Adsit, Ryan Potter, Daniel Henney, TJ MillerSutradara : Don Hall, Chris WilliamsProduksi : Walt Disney (2014)Durasi : 1 jam 32 menitRating :

INI dia album terbaru dari duo Katie White dan JulesDe Martino, ”Super Critical”. Duo asal Manchester iniyang lebih populer dengan nama panggung The Ting

Tings ini, merilis album ketiganya di 2014 ini setelah se-belumnya merilis ”Sounds from Nowheresville” yang ku-rang sukses di tahun 2012. Disebut kurang sukses,karena debut album mereka pada 2008 silam, ”WeStarted Nothing”, sangat berhasil secara komersial danmenghasilkan banyak lagu hits. Anyways, ”Super Critical” nawarin warna pop yang

sedikit berbeda kalodibandingin dengan al-bum-album The Ting Tingssebelumnya. Jika di debutalbum mereka banyak war-na punk, rock, dan sedikitdance yang ”mentah” di-masukkan ke dalam lagu-lagunya, dalam album iniThe Ting Tings terdengarlebih matang meskipun in-fluence yang tadi udahdisebutin tadi masih nggakmereka tinggalin. Namunmungkin energi agresifyang jadi kekhasan darimereka, sedikit memudar.Tone dari lagu-lagu merekajadi lebih kalem, seolah me-

nunjukkan kedewasaanmusikalitas mereka. Lagu-lagumereka di album ini tetep catchy,tetapi bukan type lagu yang pun-ya hook yang siap mengait pen-dengar lagunya di saat pertamakali dikupingin. Lagu-lagu ”SuperCritical” sangat enjoyable, pelan-pelan masuk ke dalam sanubari,dan nempel terus di benak pen-

dengarnya. Atleast itu yang krubelia alamin. Recom-mended track di albumini adalah ”Super Critical”yang sangat groovy,”Green Poison” yang sangatfunky, dan tentu saja singlealbum ini ”Wrong Club”, satulagu dancey yang sangatcatchy dan menyenangkan.Ditambah lirik lagu yangnakal dari Katie White, voila!Sempurna deh kombinasi ke-seruan musik pop ala The Ting Tingsyang siap buat disantap dari albumini!***

[email protected]

Review CD Super Critical

Artist : The Ting TingsLabel : Finca (2014)Durasi : 31 menit 38 detikRating :

Review Buku

Review Film

#LuckyFridayNight

Bandung, 28 November 2014Padepokan Seni Mayang SundaJalan Peta Lingkar Selatan No. 209

Open Gate: 6.30 PMWith:

- Mocca- Littlelute

- KelasMocca- Indra Kusumah (B.I.O.)

- Chips4BrkfstFREE!

info at www.swingingfriends.org

LOOKATS MARKET28-30 November 2014

P1 Area Trans Studio Mall Bandung

Info: @LOOKATSMarket

Bandung Berisik29 November 2014Lap. Brigif Cimahi

BurgerkillJasad

Down For LifeRosemaryTaringSeringai

Alone At LastAnd many more!

Info:@3HUNDRD

@BandungBerisik

Note: 18+

Katanya sekarang lagi sibuk sama album keduanya ya?Iya, sekarang ini Sheryl sedang siapin album baru, lagi fokus juga ke sin-

gle pertama di album itu...

Wah, kapan launching nih?Pengennya sih di bulan November ini, doain ya.

Apa aja nih yang disiapin selain untuk single?Lagi planning videoklipnya, single barunya juga. Aku kerja sama sama vi-

dografer yang keren-keren. So, i’m so excited.

Hmm, oke. Eh, hampir di setiap penampilan Sheryl selalu bawa gitar.Apa sih arti gitar buat Sheryl?Gitar, yaa. Pokoknya nggak bisa lepas aja! Aku pokoknya oke banget lah

kalo ada gitar.

Memang main gitar sejak kapan?Dari umur tujuh tahun. Aku anak rumahan, jarang ngemal atau apa. Jadi

aku lebih tertarik main musik dan gitar itu kan alat musik dasar yang selaluada di kelas musik kebanyakan. Aku suka.

Siapa yang pertama kali ngenalin gitar?Hmm, siapa ya. Dulu awalnya aku lagi main basket di rumah, kebetulan

ada suara gitar deket situ, aku cari eh ternyata satpam aku. Terus aku mintaajarin.

Ngomong-ngomong kan sekarang Sheryl ngehost dan bermusik ju-ga, kalau boleh pilih mana yang paling disuka?Hosting itu sebenernya nggak jauh beda sama dunia aku, aku bareng gi-

tar aku juga, jadi sebenernya hosting itu kaya aku lagi ngobrol aja sama siBoy (William). Kayak percakapan sehari-hari, bahas musik, jamming, akubanget dua-duanya.

Boy William itu...Mentor aku! Dia juga lebih pengalaman dari aku.

Kenal sejak kapan?Pas aku masuk ”Breakout” baru kenal dia, tetapi chemistrynya udahdapet banget.

Topik favorit kalau ngobrol sama Boy?Aku sama Boy orangnya nggak suka ngomongin gosip atauapalah. Mending ngobrolin something fresh, fokus ke lagubaru, hal-hal yang baru...

Cita-cita pengen manggung di mana?Pengen di seluruh tempat dari Sabang sampai Mer-auke!***

[email protected]

SIAPA yang gak kenal sosok cewekmanis berambut panjang yang

sore-sore sering nongol di salahsatu acara musik televisi swasta?Yap, dia Sheryl Sheinafia. Cewekberumur 17 tahun ini memanglagi sering wara-wiri di TV, la-

gunya juga sering kita dengar. Kru belia sempat

ngobrol-ngobrol sama cewekyang lagi sibuk nyiapin album

teranyarnya ini, mangga rada disimak...

SHERYL SHEINAFIA

Gitar, yaa. Pokoknya

nggak bisa lepas aja! Aku

pokoknya oke banget lah

kalo ada gitar.

FOTO: KEKE