emosi bayi yip -...

6
1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan untuk Buletin Akhwat Yayasan Islam Paramartha Pilihan topik bahasan kali ini adalah Perkembangan emosi pada bayi yang mungkin bisa berkaitan dengan masalah-masalah penyakit hati pada manusia dan karena perkembangan emosi pada saat bayi merupakan landasan yang sangat penting bagi perkembangan pada masa selanjutnya. Emosi itu apa sih?. Dalam bahasa sehari-hari kata emosi bisa berarti, perasaan yang tampilannya bisa dramatis meluap-luap, contohnya seperti marah. Tampilan emosi bisa juga berupa perasaan harap-harap cemas yang muncul pada saat kita memasuki situasi baru. Kata emosi bisa juga merujuk pada perasaan ibu yang lemah lembut, saat ia menggendong bayinya yang lucu dan cantik. Apa yang dimaksud dengan emosi pada bayi? Pada awalnya emosi pada bayi itu hanya tampil sebagai pernyataan diri yang hanya akan tampil bila keadaan f isiologisnya (bayi) tidak menyenangkan.misalnya, perut bayi kosong, (kita menyebutnya dia lapar). Pada saat itu kontraksi lambungnya membuat perutnya terasa sakit, maka bayi akan menangis karena lapar. Contoh lain, pada saat ibu sadar bayinya lapar, dia berusaha membuat bayinya tenang dengan cara menyusuinya. Bayi digendong dalam pelukannya yang hangat, dihibur dengan kata kata yang menunjukkan kasih

Upload: lamthu

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

1

Perkembangan Emosi Pada Bayi

Oleh Sutji Martiningsih Wibowo

Sumbangan tulisan untuk Buletin Akhwat Yayasan Islam Paramartha

Pilihan topik bahasan kali ini adalah Perkembangan emosi pada bayi yang

mungkin bisa berkaitan dengan masalah-masalah penyakit hati pada manusia dan

karena perkembangan emosi pada saat bayi merupakan landasan yang sangat

penting bagi perkembangan pada masa selanjutnya.

Emosi itu apa sih?. Dalam bahasa sehari-hari kata emosi bisa berarti, perasaan

yang tampilannya bisa dramatis meluap-luap, contohnya seperti marah. Tampilan

emosi bisa juga berupa perasaan harap-harap cemas yang muncul pada saat kita

memasuki situasi baru. Kata emosi bisa juga merujuk pada perasaan ibu yang

lemah lembut, saat ia menggendong bayinya yang lucu dan cantik.

Apa yang dimaksud dengan emosi pada bayi?

Pada awalnya emosi pada bayi itu hanya tampil sebagai pernyataan diri yang

hanya akan tampil bila keadaan fisiologisnya (bayi) tidak

menyenangkan.misalnya, perut bayi kosong, (kita menyebutnya dia lapar). Pada

saat itu kontraksi lambungnya membuat perutnya terasa sakit, maka bayi akan

menangis karena lapar. Contoh lain, pada saat ibu sadar bayinya lapar, dia

berusaha membuat bayinya tenang dengan cara menyusuinya. Bayi digendong

dalam pelukannya yang hangat, dihibur dengan kata kata yang menunjukkan kasih

Page 2: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

2

sayang, di tepuk-tepuk, disusui. Rasa lapar bayi hilang ,rasa sakitnya juga hilang,

dia digendong ditepuk-tepuk, dia merasa hangat, dan merasa senang. Emosi yang

terkait pada hal-hal yang bersifat fisiologis ini disebut sebagai emosi primer,

biasanya berlangsung sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, dan mulai berkurang

pada usia sekitar 1 tahun. Bentuk emosi primer adalah gembira, sedih, tidak

suka, marah, terkejut dan takut. Emosi-emosi primer ini bisa di tampilkan dalam

bentuk yang intens, kuat, atau bisa juga ditampilkan dalam bentuk yang sedang-

sedang saja.

Pada usia sekitar 1 1/2 tahun yaitu setelah bayi mengenali bahwa diri berbeda

dari orang lain maka bayi akan mengembangkan emosi yang sekunder, yaitu

emosi yang terkait dengan kesadaran dirinya, disebut juga emosi yang dikaitkan

dengan kehadiran orang lain. Emosi sekunder ini juga akan mengalami

perkembangan. Pada awalnya bayi mengembangkan rasa empati (kalau melihat

teman menangis,bayi ikut menangis), dia juga bisa merasa iri/ jelus pada anak lain

atau pada adik kalau sudah ada adik, selain itu bayi sudah bisa menunjukkan rasa

malu. Empati, rasa iri dan rasa malu ini mulai berkembang sekitar usia 1 1/2

hingga usia 2 tahun.

Selanjutnya hingga usia 2½tahun bayi bisa mengembangkan rasa bangga akan

diri, (Andi sekarang punya mobil baguuuusss sekali). Bersamaan dengan itu ia

juga mengembangkan rasa bersalah dan rasa malu. Emosi-emosi ini terkait

dengan penilaian dia terhadap dirinya sendiri, karena disini anak mulai mengenali

aturan aturan sosial yang berlaku dan ia juga mulai bisa menggunakan standar-

standar atau aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya untuk menilai

Page 3: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

3

tingkah lakunya secara sederhana. contohnya, Karin usia 3 tahun, karena tidak

bisa mengendalikan dirinya ketika marah pada teman, dia memukul teman

hingga teman menangis. Orang tua Karin sudah pernah memberi tahu pada Karin

bahwa memukul teman akan menyebabkan teman merasa kesakitan, jadi kalau

teman melakukan kekeliruan sebaiknya teman itu diberi tahu ,jangan dipukul.

Ketika melihat teman menangis, Karin baru sadar bahwa dia melakukan

kesalahan, muncul rasa bersalah pada Karin.

Mengapa emosi pada bayi dan anak menjadi penting?

1. Emosi pada bayi menjadi penting karena (kata buku sih)

Aktivitas emosi bisa merangsang perkembangan system syarafnya.

Selanjutnya menurut para ahli, kalau proses kematangan system syaraf di otak

berlangsung baik maka keadaan ini sebaliknya akan membuat emosi anak

lebih stabil, demikian pula kemampuan anak untuk meregulasi,

mengendalikan emosi-emosinya juga akan lebih wajar. Pemenuhan

kebutuhan emosi oleh ibu atau pengasuh yang memberikan rasa nyaman dan

rasa aman yang dialami semenjak bayi akan menjadi landasan yang kokoh

untuk bisa mengembangkan kapasitas kapasitas menalar yang diharapkan

akan dikembangkan di usia sekolah. Oleh karena itu, pendidikan dibawah usia

6 tahun seyogyanya dipusatkan pada pengembangan rasa aman dan nyaman

pada bayi dan anak yang sebagian besar berbentuk kegiatan bermain.

Page 4: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

4

2. Selain itu emosi pada masa bayi juga merupakan bahasa pertama yang terjalin

antara ibu dan bayinya sebelum dia mampu berbicara. Bayi bereaksi pada saat

memandang ekspresi wajah dan nada suara orang tuanya. Sebagai

jawabannya ibu atau pengasuh berusaha memahami apa yang ingin

disampaikan oleh bayi dan berusaha menjawab dengan tepat apakah

“keluhan” atau “kegembiraan “ bayinya. Setelah melihat “jawaban” Ibu atau

pengasuh yang responsive itu, bayi akan menunjukkan “reaksi-reaksi”

jawabannya yang selanjutnya akan membuat “percakapan ekspresi emosi” ini

menjadi semakin menarik. Dengan cara yang menyenangkan kedua belah

pihak ini ibu atau orangtua yang responsive membantu bayinya

mengembangkan rasa aman dan rasa nyamannya. Konon, kata para peneliti

psikologi, rasa aman yang terbentuk akibat relasi emosi yang menyenangkan

antara bayi dan ibu atau pengasuhnya, kelak di kemudian hari akan membuat

individu merasa bahwa dirinya memang berharga, yang pada gilirannya

akan membuat individu tersebut mengembangkan kepercayaan diri dan

mengembangkan keyakinan-keyakinan bahwa dirinya mampu serta berharga.

Para ahli juga mengungkapkan bahwa rasa aman dan nyaman yang terbina

pada masa usia dini ini kelak akan membuat individu merasa bahwa

lingkungan itu aman dan nyaman, bahwa orang lain bukanlah tokoh

yang menakutkan. Rasa aman ini akan membuat anak lebih berani untuk

melakukan penjelajahan kedalam lingkungannya, dan akan memperkaya

khasanah pengalaman 2 dalam pembentukan pribadi kecilnya.

Page 5: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

5

Bagaimana peran ibu hingga dia bisa mengoptimalkan perkembangan emosi bayi?

1. Yang paling penting adalah seyogyanya ibu mengenali kebutuhan-kebutuhan

bayinya dan bereaksi sesuai dengan apa yang bayi butuhkan. Bayi

membutuhkan ibu yang bisa diandalkan, yang bisa merespons kebutuhan-

kebutuhannya dengan tepat dan segera, karena itu ibu harus mempunyai

pengetahuan yang banyak mengenai perkembangan bayi, ibu harus peka

terhadap kebutuhan-kebutuhan bayinya, dan karena emosi amat terkait dengan

rasa senang, rasa cinta, maka pada saat mengasuh bayinya ibu harus

membawa serta rasa cinta dan kasihnya.

2. Hal kedua yang tidak kalah penting adalah ibu atau pengasuh seyogyanya

menghindarkan terjadinya ekpresi emosi yang berlarut-larut pada bayinya. Ini

bisa juga berarti bahwa bila bayi menunjukkan reaksi emosi

menangis,seyogyanya ibu segara berusaha meredakannya.Hal ini penting

dilakukan karena, dengan dihibur atau ditepuk tepuk sambil dinyanyikan atau

di ajak bicara, bayi akan berusaha mengendalikan rasa marahnya. Ini

merupakan awal dari perkembangan pengendalian diri pada bayi. Selain itu

usaha meredakan amarah pada bayi juga akan membuat pengeluaran hormon

stress yang terjadi pada saat bayi marah menjadi mereda.

3. Pada suatu saat bilamana hadir adik, maka relasi ibu-anak yang penuh

pengertian ini akan diuji. Pada saat ini kemungkinan untuk mengembangkan

rasa ini dengki dan benci terjadi. Apakah kehadiran adik selalu membuat dia

jelus, iri dan dengki? Jawabannya adalah : rasa iri menang terjadi terutama

bila hadir objek kasih/objek perhatian yang membuat perhatian ibu (menurut

Page 6: emosi bayi YIP - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../2009/10/perkembangan_emosi_pada_bayi.pdf · 1 Perkembangan Emosi Pada Bayi Oleh Sutji Martiningsih Wibowo Sumbangan tulisan

6

perasaan dan pengalaman kakak) berkurang. Ibu harus memahami bahwa rasa

iri pada kakak memang ada. Tugas ibu adalah meyakinkan kakak melalui

berbagai cara bahwa relasi yang penuh pengertian dan cinta kasih itu tidak

berubah. Caranya ?

Tetap melibatkan kakak dalam situasi interaksi

Tetap menghargai kesediaan kakak berpartisipasi

Tetap menanamkan konsep baru dalam pikiran kakak

Yakin bahwa timnya bertambah, bukan hanya ayah, ibu dan kakak saja,

tapi sudah menjadi tim 4, ayah, ibu, kakak, dan adik

Tetap memberikan kesempatan kakak untuk mengutarakan kekhawatiran-

khawatirannya dan memberi jaminan bahwa tim 4 akan lebih baik

daripada tim 3.

Dengan demikian, mudah-mudahan menjadi jelas apa itu emosi bayi, apa

gunanya emosi pada bayi dan apa peran ibu dalam pengembangan emosi bayi.

Sampai jumpa, wassalamuallaikum Wr. Wb.

Bandung 22 Januari 2009.

Kepustakaan.

Santrock, John W. (2007 ) : Children, Eleven Editions, Mac Graw – Hill. Co. Boston