elib.unikom.ac.idelib.unikom.ac.id/files/disk1/426/jbptunikompp-gdl-jimmy... · web viewsanto...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Rumah Sakit Santo Borromeus
Rumah Sakit Santo Borrromeus didirikan pada tangal 18 September 1921 oleh
6 orang biarawati dari konggresi suster-suster cinta kasih Carolus Borromeus yang
datang dari negeri Belanda. Sejak Awal berdirinya, pelayanan kesehatan ini telah
mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Bandung sehinga dari tahun ke
tahun bangunan rumah sakit diperluas dan untuk memenuhi tenaga perawat
dibukalah pendidikan perawat. Pada masa kemerdekaan, Rumah Sakit Santo
Borromeus diambil oleh pemerintah militer Belanda dan diserahkan kembali
kepada yayasan pada tahun 1949.
Dengan segala daya upaya yang dimiliki, Rumah Sakit Santo Borromeus terus
berkembang dangan membangun dan menyediakan berbagai fasilitas pelayanan
kesehatan dan pada sekitar tahun 1980-an, Rumah Sakit Santo Borromeus telah
memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
Menyadari bahwa keberadaan Rumah Sakit Santo Borromeus sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Bandung dan sekitarnya, maka mulai tahun 1990
Rumah Sakit Santo Borromeus mulai membangun gedung baru yang lebih luas
dan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap. Pengembangan Rumah Sakit
Santo Borromeus pertama adalah membangun gedung Maria yang diresmikan
Gubernur DT.I Provinsi Jawa Barat untuk melayani rawat inpa, klinik spesialis,
5
6
medical check up, farmasi, rekam medik, bank, dan Unit Gawat Darurat. Sekitar
tahun 1990-an Rumah Sakit Santo Borromeus mulai memiliki alat-alat canggih
yang diperlukan untuk membantu diagnosa dan terapi seperti CT Scan, alat
Hemodialisa serta peralatan lain yang mendukung peningkatan kualitas Rumah
Sakit Santo Borromeus.
Ternyata tuntutan terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat sehingga
diperlukan tempat yang memadai, maka mulai tahun 1994 Rumah Sakit Santo
Borromeus membangun Gedung Yosef yang terdiri dari lima lantai dengan
struktur bangunan yang lebih besar dan nyaman untuk pelayanan rawat inap dan
pelayanan penunjang medis. Pada pertengahan tahun 1996, gedung ini mulai
dipergunakan dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang medis yang lebih canggih
dan pengembangan Rumah Sakit Santo Borromeus akan terus dilaksanakan
sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat sesuai
tuntutam jaman.
Tahun 2001, RS. Santo Borromeus memperoleh sertifikat ISO 9001: 2000.
Kemudian pada tahun 2005, pembangunan Gedung Carolus selesai dengan 7
Iantai dan 3 basement untuk parkir. Saat irii, RS. Santo Borromeus mampu
menyediakan sampai 407 tempat tidur dengan dilengkapi peralatan medis yang
mutakhir.
Tahun 2006 RS Santo Borromeus menyediakan pelayanan rawat jalan untuk
anak-anak "Borromeus Children Medical Center (BCMC) " dan secara
komprehensif disediakan pelayanan anak untuk rawat inap. Sehubungan dengan
hal tersebut, telah dibuka gedung Irene pada tahun 2007 sehingga RS Santo
7
Borromeus menyediakan 437 tempat tidur dengan dilengkapi peralatan medis
yang muktahir.
Falsafah dari Rumah Sakit Santo Borromeus adalah “Dalam Semangat Cinta
Kasih Kristus Kami Mengabdi”. Visi dari didirikannya Rumah Sakit Santo
Borromeus Bandung yaitu dalam terang dan semangat iman kristiani kami
mengabdi seutuhnya untuk keselamatan jiwa dan raga sesame umat manusia tanpa
membedakan suku kebangsaan, golongan, warna kulit, asal-usul, status social
ekonomi, agama atau kepercayaan. Tugas Mewartakan kabar keselamatan agi
umat manusia adalah tugas mulia kami menghormato martabat serta nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur dan mendasar. Kami peduli kepda mereka yang kurang
mampu atau mengalami kesesakan hidup. Organisasi kegiatan kami nirlaba yang
ingin terus tumbuh berkembang dan mandiri serta peduli terhadap perubahan
menuju masa depan yang lebih baik.
Misi Rumah Sakit Santo Borromeus adalah dengan semangat cinta kasih
kristiani sama manusia serta pengabdian yang tulus, kami menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi yang membutuhkan kesembuhan jiwa dan raga. Kami
selalu memberikan yang terbaik untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat
dibidang kesehatan.
Rumah Sakit Santo Borromeus berusaha untuk menjadi Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan citra dan hasilnya. Untuk itulah disusunlah suatu pedoman
operasional yang disebut dengan “Panca Pedoman”. Panca Pedoman dibawah ini
merupakan pedoman operasional dimana diharapkan akan menjadi pedoman
8
prilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Panca
Pedoman operasional itu adalah :
1. Pasien yang paling utama.
2. Pelayanan Holistik.
3. Karyawan punya arti.
4. Senantiasa belajar, berkembang, dan berinovasi.
5. Semangat persaudaraan.
9
2.1.2 Logo Rumah Sakit Santo Borromeus
Gambar 2.1 Logo Rumah Sakit Santo Borromeus
Kami menyusun 18 rantai melingkar sebagai arti dan Persatuan dan Kesatuan
yang menjadi kekuatan, agar mampu melahirkan karya kemanusiaan di bidang
kesehatan”, 18 juga berarti hari jadi RS. Santo Borromeus pada 18 September
1921. Lalu kedua tangan yang menengadah ke atas merupakan representasi”
Dambaan dan kesiapsediaan menerima Rahmat Tuhan, untuk kemudian
diwujudkan dalam karya pengabdian”. Lampu Florence Nightingale memberi
cahaya “Keteladanan dan semangat untuk menolong sesama manusia yang
menderita tanpa membeda-bedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi,
dengan pelayanan yang manusiawi dan penuh cinta kasih”. “Sumber Cinta Kasih
dan pengharapan Kristiani yang abadi kepada Allah dan sesama manusia”
dilambangkan dengan salib.
Beberapa warna dengan sengaja dimunculkan pada logo ini. Masing-masing
mempunyai pemaknaan yang spesifik. Putih adalah “Kemurnian dan Kesucian”.
10
Kuning bercerita tentang “Keluhuran dan Keabadian”. Hijau mempunyai arti
sebagai “ Pengharapan”. Sedangkan warna merah menunjukkan “Semangat dan
Keberanian”. Coklat mempunyai arti “Kesiapsediaan untuk menerima”.
2.1.3 Badan Hukum Rumah Sakit Santo Borromeus
Bentuk dan Badan Hukum Rumah Sakit Santo Borromeus adalah milik
BADAN HUKUM PERKUMPULAN PERHIMPUNAN SANTO
BORROMEUS, yang didirikan berdasarkan Keputusan Mentri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor : C2-7110HT.01.06.Th.96 Tentang pengesahan
perubahan Anggaran Dasar Dari Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Dalam pembahasan ini akan menguraikan tentang deskripsi kerja dari stuktur
organisasi secara garis besar, beserta Biro Sisfo dimana penulis melakukan kerja
praktek.
11
Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Direksi Rumah Sakit Santo Borromeus
Hubungan etik dan keprofesian
1. Komite Etik RS
2. Komite Medik
3. Komite Keperawatan.
Dari ketiga komite ini mempunyai visi dan misi jangka panjang dan jangka
pendek, dimana jangka panjangnya adalah untuk menjadi Rumah Sakit No.1 di
Indonesia dibidang jantung dan syaraf sedangkan jangka pendeknya professional
dan ramah. Untuk mencapai visi dan misi tadi diperlukan perawatan cangih,
dokter yang handal, dan staf-staf yang canggih dengan cara :
12
1. Memberikan pelatihan-pelatihan seperti BHD (Bantuan Hidup Dasar)
secara manual, ACLS (Advance Cardiaclay Support) menggunakan alat
canggih.
2. Memberikan 3 S yaitu Sapa, Senyum, Salam (yang dilakukan oleh Dokter,
Perawat, dan Staf Rumah Sakit Borromeus).
3. Memberikan bimbingan kerohanian kepada seluruh pegawai Rumah Sakit
tanpa terkecuali sesuai dengan agama masing-masing.
Biro Audit Internal
Bertugas mendampingi direktur untuk mengaudit kesesuaian prosedur/sistem
Rumah Sakit.
Sekertaris Rumah Sakit, bertugas :
1. Mempersiapkan Rapat
2. Mengadakan Surat Masuk dan surat Keluar
3. Bertanggung jawab langsung terhadap direktur.
Biro Pengembangan Usaha
Mempunyai tugas :
1. Mencari teknik bagaimana mengembangkan Rumah Sakit, misalnya
dengan promosi, membeli peralatan lain-lain.
2. Mencari solusi dalam meningkatkan pelayanan pada pengunjung, pasien
ataupun kerabat dan keluarganya, misalnya dengan meyediakan wartel,
kafe/kantin, dan warnet.
13
Biro Sistem Informasi
Biro Sisfo adalah divisi yang bergerak di bidang pengembangan Sistem
Informasi Rumah Sakit. Dalam mengembangkan Sistem Informasi di Rumah
Sakit, Biro Sisfo menerima permintaan, pengaduan, dan perbaikan dari unit-unit
yang lain yang ada di Rumah Sakit Santo Borromeus.
Kepala Bagian Biro Sisfo : Nico Santono, ST.
Staff Biro Sisfo : Yaten Purwono, ST.
Nurindah Sumarno, Amd.
Antonius Sunardi.
Tujuan diadakannya Biro Sistem Informasi adalah selai untuk
mengembangkan, membuat, menjaga (maintenance) dan bertanggung jawab atas
Sistem Informasi yang ada di Rumah Sakit Santo Borromeus juga sebagai salah
satu sarana dalam membuat kemudahan kerja unit-unit yang ada dan diharapkan
dengan kemudahan tersebut bisa memberikan pelayanan terbaik kepada
pengunjung.
14
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Data
Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian
nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang
tidak acak yang menunjukan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa
catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data.
Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya,
suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data
adalah catatan identitas pegawai, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi
penjualan, dan lain-lain.
2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibat secara langsung saat itu juga
atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, di
perlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah.
2.2.3 Transformasi Data
Transformasi data menjadi informasi dapat digambarkan sebagai mana
yang ditunjukan oleh gambar 2.3 Dalam gambar tersebut, input adalah data
(dalam basis data) yang akan diolah oleh pengolah, dan output adalah informasi
sebagai hasil pengolahan data yang telah diinputkan tersebut. Suatu unit
Input
Unit Penyimpanan
Unit Pengolah Output
15
penyimpanan(memory sekunder) diperlukan sebagai alat simpanan data, pengolah,
maupun informasi.
Diagram 2.3 Transformasi Data Menjadi Informasi
2.2.4 Sifat Informasi
Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan
sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi, adalah:
1. Kemudahan dalam memperoleh
2. Sifat luas dan kelengkapannya
3. Ketelitian
4. Kecocokan dengan pengguna(relevance)
5. Ketepatan waktu
6. Kejelasan (clarity)
7. Fleksibilita/keluwesannya
8. Dapat dibuktikan
9. Tidak ada prasangka
10.Dapat diukur
16
2.2.5 World Wide Web
World Wide Web adalah Jaringan komputer diseluruh dunia yang saling
terhubung dan membentuk jaringan komputer yang sangat besar misi awalnya
adalah menyediakan sarana peneliti untuk mengakses data dari sejumlah daya
perangkat keras komputer.
2.2.6 Url, HTTP,Browser
URL digunakan sebagai penunjuk lokasi pada internet. URL dapat dimisalkan
dengan alamat menunjuk pada suatu lokasi. Sebagai contoh, Gedung A
beralamatkan di Jalan Panjang Sekali No.23 Jakata Pusat. Dengan demikian jika
seseorang ingin menuju lokasi gedung A, maka orang tersebut akan menggunakan
alamat gedung A sebagai penunjuk jalan.
HTTP adalah protokol yang sering digunakan untuk berkomunikasi antara
browser dan web server melalui jaringan internet. HTTP memungkinkan kita
untuk mengakses suatu situs dengan mentransfer dokumen html (hypertext) dari
web server untuk ditampilkan pada browser.
Browser adaah sebuah program yang digunakan untuk menampilkam halaman
web. Browser berkomunikasi dengan web server melalui protokol HTTP, yang
membaca dan menerjemahkan bahasa HTML dan data gambar untuk ditampilkan
secara visual sehingga infomasi yang ada dapat dibaca.
17
2.2.7 Client Side dan Server Side
Pada sisi klien, script yang dibuat akan dijalankan pada komputer klien (user)
lalu ditampilkan hasilnya pada browser sehingga sering disebut browser scrpiting.
Diantaranya adalah HTML, JavaScript, VBScript, DHTML, dan lain-lain.
Kegunnannya untuk membuat tampilan lebih menarik dan dinamis.
Cara kerja script pada sisi server, script akan dijalankan pada komputer
server, kemudian server akan mengirimkan hasilnya pada komputer klien dan
klien hanya menampilkan isinya.
2.2.8 PHP
PHP merupakan pemrograman berbasis web yang dijalankan pada sisi server,
sama seperti halnya pada ASP. Perbedaan pada PHP adalah yang sifatnya open
source. Kebanyakan sintaks PHP dipinjam dari Perl, C, dan Java dengan
beberapa penambahan corak spesial PHP. PHP berjalan pada sistem operasi
Linux. Script ditulis menyatu(bersama) dengan tag-tag HTML atau bisa juga
berdiri sendiri. PHP digunakan untuk membuat halaman web menjadi dinamis,
berinteraksi dengan user, menyimpan informasi, membuat web-based dan masih
banyak lagi.
2.2.9 MySQL
MySQL adalah salah satu RDBMS yan populer digunakan pada web,
digunakan untuk pengembangan database propesional. MySQL mempunyai
database language (SQL yang meupakan singkatan dari Structured Query
18
Language), termasuk perintah untuk membuat basis data dan tabel, memasukkan
dan mengambil data. PHP mempunyai subset fungsi khusus dedicated ke MySQL
semua data dapat ditangani oleh ActionScript. Pekerjaaan utama adalah membuat
komunikasi yang jelas berhubungan dengan PHP dan MySQL, dan PHP
dilengkapi dengan beberapa fungsi MySQL untuk memudahkan pekerjaan
tersebut.
2.2.10 Structured Query Language (SQL)
Ada banyak sekali Bahasa Basis Data yang pernah dibuat untuk masing-
masing DBMS. Namun akhirnya yang menjadi standar adalah SQL. SQL
merupakan kependekan dari Structured Query Language (Bahasa Query yang
Terstruktur). Istilah Query Language memang tidak tepat sama dengan istilah
Bahasa Basis Data (Database Language). Bahasa Basis Data terdiri atas
DataDefinition Language(DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DML
inilah yang sebenarnya lebih dekat dengan Query Language (QL). Perbedaan
antara DML dan QL terletak pada penekanannya. DML lebih ditekankan pada
aspek pengenaan operasi terhadap suatu data. Operasi tersebut dapat berupa
penyimpanan data baru kedalam tabel, engubahan data lama yang telah ada dalam
tabel, penghapusan data lama yang telah ada dalam tabel atau hanya sekedar
mengambil data dari dalam tabel. Sedang QL lebih ditekankan pada aspek
pencarian data dari dalam tabel. Aspek pencarian ini sedemikian penting karena
disitulah sebenarnya inti dari segenap upaya kita melakukan pengelolaan data.
Sebagai sebuah standar, sejalan dengan perkembangan teknologi basis data dan
19
teknologi komputer pada umumnya, SQL sendiri mengalami beberapa perubahan
atau tepatnya penyempurnaan. SQL mula-mula dibuat pada tahun 1970 dengan
Sequel nama yang lebih mudah diucapkan ini masih sering digunakan hingga
sekarang. Standarisasi yang pertama dibuat pada tahun 1986 oleh ANSI
(American National Standards Institute) dan ISO (International
StandarsOrganization), yang disebut sebagai SQL-86. SQL-86 ini diperbaharui
pada tahun 1989 menjadi SQL-89. Standar terakhir yang dibuat dan digunakan
hingga saat in adalah SQL-92 yang dikeluarkan pada tahun 1992.
2.2.11 Data Definition Language (DDL)
Struktur basis data yang menggambarkan desain basis data secara
keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yang disebut Data Definision
Language (DDL). Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat
indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel, dan sebagainya.
Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam
file khusus yang disebut kamus data.