efektivitas tindakan anti dumping indonesia 1996 … · efektivitas tindakan anti dumping indonesia...

22
EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996-2010 The Effectiveness of Anti-Dumping Action in Indonesia 1996-2010 Aditya P Alhayat Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, BP2KP, Kementerian Perdagangan - RI, Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat, [email protected] Naskah diterima: 19/8/2014, Direvisi:15/9/2014, Disetujui diterbitkan: 31/10/2014 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empiris dampak tindakan anti-dumping Indonesia terhadap kinerja impor produk terkait pada periode 1996-2010. Dengan menggunakan model regresi Lee, Park, dan Cui yang dikembangkan pada tahun 2013 ,dampak tindakan anti- dumping dapat dibedakan menjadi efek restriksi dan efek pengalihan perdagangan. Hasil empiris menunjukkan bahwa tindakan anti-dumping tidak efektif dalam memberikan efek restriksi perdagangan dari negara yang menjadi target anti-dumping. Bahkan, impor dari negara yang bukan menjadi target anti-dumping meningkat secara definitif pada tahun ditetapkannya anti- dumping. Secara agregat, efek netto restriksi dan pengalihan perdagangan terbukti mampu menekan impor pada periode investigasi anti-dumping, namun pada periode sesudahnya impor kembali meningkat. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah mempertimbangkan instrumen kebijakan tindakan pengamanan perdagangan lain yang dapat menekan impor dengan lebih efektif dan bersifat jangka panjang. Kata kunci: Anti-Dumping, Efek Restriksi Perdagangan, Efek Pengalihan Perdagangan Abstract This study aims to investigate the effects of Indonesia’s anti-dumping actions on import performance of related products during 1996-2010. Utilizing the Lee, Park, dan Cui regression model developed in 2013, the effects of anti-dumping actions can be distinguished into two effects, namely trade restriction and trade diversion. The study shows that anti-dumping measures are not effective in providing trade restriction effect to the targeted countries. In fact, imports from non-targeted countries definitively increased in the year when anti-dumping measures was being set up. The net effects of anti-dumping action are proven to reduce imports during the investigation period, but imports continued to rise afterwards. The study recommends the government to consider other trade remedies policy which could give significant and long term trade restriction effect. Keywords: Anti-Dumping, Trade Restriction Effect, Trade Diversion Effect JEL Classification: F10, F13, F14, L13 PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan nilai maupun volume impor Indonesia jauh lebih cepat dari pertumbuhan nilai maupun volume ekspornya. Berdasarkan perhitungan data Badan Pusat Statistik/BPS (2014), trend nilai impor selama tahun 2000-2010 meningkat 17,5 persen per tahun, jauh melebihi trend ekspor yang hanya sebesar 11,3 persen per tahun. Bahkan, pada tahun 2012 Indonesia mengalami defisit

Upload: votuyen

Post on 26-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

247Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996-2010

The Effectiveness of Anti-Dumping Action in Indonesia 1996-2010Aditya P Alhayat

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, BP2KP, Kementerian Perdagangan - RI,Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Jakarta Pusat,

[email protected]

Naskah diterima: 19/8/2014, Direvisi:15/9/2014, Disetujui diterbitkan: 31/10/2014

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empiris dampak tindakan anti-dumpingIndonesia terhadap kinerja impor produk terkait pada periode 1996-2010. Dengan menggunakanmodel regresi Lee, Park, dan Cui yang dikembangkan pada tahun 2013 ,dampak tindakan anti-dumping dapat dibedakan menjadi efek restriksi dan efek pengalihan perdagangan. Hasilempiris menunjukkan bahwa tindakan anti-dumping tidak efektif dalam memberikan efek restriksiperdagangan dari negara yang menjadi target anti-dumping. Bahkan, impor dari negara yangbukan menjadi target anti-dumping meningkat secara definitif pada tahun ditetapkannya anti-dumping. Secara agregat, efek netto restriksi dan pengalihan perdagangan terbukti mampumenekan impor pada periode investigasi anti-dumping, namun pada periode sesudahnya imporkembali meningkat. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah mempertimbangkaninstrumen kebijakan tindakan pengamanan perdagangan lain yang dapat menekan impordengan lebih efektif dan bersifat jangka panjang.

Kata kunci: Anti-Dumping, Efek Restriksi Perdagangan, Efek Pengalihan Perdagangan

Abstract

This study aims to investigate the effects of Indonesia’s anti-dumping actions on importperformance of related products during 1996-2010. Utilizing the Lee, Park, dan Cui regressionmodel developed in 2013, the effects of anti-dumping actions can be distinguished into twoeffects, namely trade restriction and trade diversion. The study shows that anti-dumpingmeasures are not effective in providing trade restriction effect to the targeted countries. In fact,imports from non-targeted countries definitively increased in the year when anti-dumpingmeasures was being set up. The net effects of anti-dumping action are proven to reduce importsduring the investigation period, but imports continued to rise afterwards. The study recommendsthe government to consider other trade remedies policy which could give significant and longterm trade restriction effect.

Keywords: Anti-Dumping, Trade Restriction Effect, Trade Diversion Effect

JEL Classification: F10, F13, F14, L13

PENDAHULUANDalam beberapa tahun terakhir,

perkembangan nilai maupun volumeimpor Indonesia jauh lebih cepat daripertumbuhan nilai maupun volumeekspornya. Berdasarkan perhitungan

data Badan Pusat Statistik/BPS (2014),trend nilai impor selama tahun 2000-2010meningkat 17,5 persen per tahun, jauhmelebihi trend ekspor yang hanya sebesar11,3 persen per tahun. Bahkan, padatahun 2012 Indonesia mengalami defisit

Page 2: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

248 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

neraca perdagangan sebesar USD 1,7miliar. Perkembangan ini tentu saja tidakmenggembirakan mengingat defisitperdagangan ini merupakan yangpertama sejak tahun 1968 (IMF, 2014).Selain itu, perkembangan terakhirmemperlihatkan bahwa nilai defisitneraca perdagangan Indonesia semakinmembesar, dan tercatat sebesar USD 4,1miliar pada tahun 2013.

Untuk menanggulangi lonjakan impor,salah satu kebijakan yang ditempuhpemerintah adalah dengan menerapkankebijakan pengamanan perdagangan baikmelalui tindakan anti-dumping, tindakansafeguard, maupun tindakan anti-subsidi(countervailing). Berdasarkan data WorldTrade Organization/WTO (2014a,b,c)selama kurun waktu 1996-2013 Indonesiatelah melakukan 110 inisiasi tuduhandumping dan 23 tuduhan safeguard.Setelah dilakukan penyelidikan, terdapat51 kasus yang pada akhirnya dikenakantindakan anti dumping dan 15 kasusdikenakan safeguard. Namun untuk kasusanti-subsidi, Indonesia belum pernahmelakukan inisiasi tuduhan maupunmengenakan tindakan anti-subsidike negara lain.

Dari kedua latar belakang di atas,menarik untuk dianalisis lebih lanjutbaga imana e fek t i f i tas t indakanpengamanan perdagangan Indonesiaterhadap kinerja impor. Namun demikian,mengingat banyaknya kasus tindakanpengamanan perdagangan yang di-lakukan pemerintah Indonesia, penelitian

ini membatasi hanya pengamananperdagangan untuk tindakan anti-dumping. Salah satu pertimbanganutama adalah bahwa dumping dapatdikategorikan dalam aktivitas per-dagangan yang tidak adil (unfair trade)yang sangat berpotensi menimbulkankerugian bagi produsen domestik. Halini dikarenakan dumping merupakantindakan menjual produk ke pasar tujuandi bawah harga normal produk-produksejenis di pasar domestiknya.

TINJAUAN PUSTAKA

Ketentuan Umum Anti-Dumping

Ketentuan WTO terkait tindakandumping dan anti-dumping pada dasarnyabersifat tidak menghakimi, namun lebihkepada memberikan pedoman bagaimananegara-negara anggota WTO merespon(dapat atau tidak dapat bereaksi)terhadap tindakan dumping. Secarakhusus, ketentuan mengenai tindakananti-dumping diatur dalam Artikel VIGeneral Agreement on Tariffs andTrade (GATT) 1994 yang dikenal jugasebagai "Perjanjian Anti-Dumping".Perjanjian Anti-Dumping memungkinkanpemerintah untuk bertindak melawandumping apabila setelah dilakukanpenyelidikan terbukti bahwa dumpingbenar-benar terjadi, terdapat kerugianmaterial pada industri dalam negeriyang bersaing (menghasilkan produksejenis), dan terdapat hubungan sebab-akibat bahwa dumping menyebabkan

Page 3: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

249Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

kerugian (injury) atau mengancamindustri domestik (WTO, 2014d).

Untuk menentukan tingkat dumping,perlu dilakukan perhitungan harganormal di negara asal eksportir dan hargaekspor. Dalam hal ini, Perjanjian Anti-Dumping memberikan ketentuanbagaimana menentukan harga normalmaupun harga ekspor tersebut. Sebagaicontoh, harga normal terlebih dahuluharus dihitung berdasarkan pada hargapenjualan di pasar domestik eksportir.Apabila infor-masi tersebut tidaktersedia, perhitungan harga normaldapat menggunakan harga yangdikenakan oleh eksportir di negara laina tau perh i tungan berdasarkan“constructed normal value” yangmerupakan kombinasi dari biayaproduksi, biaya penjualan, biayaadministrasi, dan margin keuntungannormal. Perjanjian tersebut jugamenentukan bagaimana melakukanperbandingan yang adil antara hargaekspor dan apa yang akan menjadiharga normal , misa lnya da lammenentukan nilai tukar (WTO, 2014e).

Perhitungan tingkat dumping padasuatu produk tidaklah cukup. Tindakananti-dumping hanya dapat diterapkanapabila barang dumping menyebabkankerugian material bagi industri di negarapengimpor dan bukan karena faktor yanglainnya. Oleh karena itu, dalam prosespenyelidikan kerugian industri dalamnegeri harus mengevaluasi semua faktorekonomi yang relevan terkait keadaan

industri bersangkutan, diantaranyavolume dan harga impor yang tidakdijual dengan harga dumping, kontraksidalam permintaan atau perubahandalam pola konsumsi, perkembanganteknologi, dan kinerja ekspor.

Tindakan anti-dumping umumnyaberupa pengenaan bea masuk tambahanpada produk tertentu dari negarapengekspor dalam rangka mendekatkanharga ekspor dengan nilai normal atauuntuk menghapus kerugian industri dalamnegeri di negara pengimpor. Selain itu,perusahaan eksportir dapat secarasukarela menaikkan harga jual ke tingkatyang disepakati untuk menghindari beamasuk anti-dumping apabila hasilpenyelidikan menunjukkan bahwadumping telah berlangsung dan industridalam negeri mengalami kerugian.

Prosedur rinci ketentuan anti-dumping mengatur bagaimana kasusanti-dumping harus dimulai, bagaimanainvestigasi yang akan dilakukan, dankondisi untuk memastikan bahwasemua pihak yang berkepentingandiberi kesempatan untuk mengajukanbukti. Tindakan anti-dumping harusberakhir lima tahun setelah tanggalpengenaan, kecuali penyelidikanmenunjukkan bahwa mengakhir it i n d a k a n a n t i - d u m p i n g a k a nmenyebabkan kerugian.

Perjanjian Anti-Dumping jugamengatur bahwa negara-negara anggotaWTO harus menginformasikan kepadaKomite Praktik Anti-Dumping tentang

Page 4: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

250 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

semua tindakan anti-dumping dari awalhingga akhir proses, segera, dan secararinci. Negara-negara anggota WTO jugaharus melaporkan semua penyelidikandua kali setahun. Ketika perbedaanpendapat muncul terkait pengenaant indakan ant i -dumping, anggotadidorong untuk saling berkonsultasiterlebih dahulu. Apabila masih belumpuas dengan hasil konsultasi, merekajuga dapat menggunakan prosedurpenyelesaian sengketa WTO.

Sejalan dengan peraturan yang telahdisepakai di WTO, ketentuan anti-dumpingdi Indonesia diatur melalui PeraturanPemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 1996tentang Bea Masuk Anti Dumping danBea Masuk Imbalan, dan telahdiperbaharui dengan PP Nomor 34 Tahun2011 tentang Tindakan Antidumping,Tindakan Imbalan dan TindakanPengamanan Perdagangan. BerdasarkanPP tersebut, pemerintah membentukKomite Ant i Dumping Indonesia(KADI) sebagai otoritas penyelidikandumping dan subsidi. Sementara itu,tata cara penyelidikan dalam rangkapengenaan tindakan anti-dumping diaturdalam Peraturan Menteri PerdaganganNomor 76/M-DAG/PER/12/2012.

Kerangka Teori Dampak Tindakan Anti-Dumping

Dumping merugikan produsendomestik karena harga impor barangsejenis yang didumping menjadi murahsehingga konsumen banyak beralih pada

produk impor yang pada akhirnyaberdampak pada penurunan penerimaanprodusen domestik barang tersebut.Untuk memulihkan kerugian produsendomestik, pemerintah dapat mengenakantindakan anti-dumping berupa tambahantarif impor yang diilustrasikan padaGambar 1 dengan mengambil contohkasus dumping produk kertas dari Indiayang dijual ke Indonesia.

Beberapa asumsi penting yang perludiperhatikan terkait Gambar 1, diantaranyaadalah sifat alamiah kompetisi di pasardomestik dan pasar ekspor adalah identikatau hambatan kompetisi di pasardomestik tidak mengakibatkan suatukonsekuensi terhadap pasar ekspor (vanMarion, 2014). Selain itu, produk buatandalam negeri dengan produk impordiasumsikan sama (indifferent) baik darisegi kualitas maupun kegunaan. Dengandemikian, pilihan menggunakan produklokal maupun produk impor (karekteristikpermintaan barang) hanya ditentukanoleh aspek harga produk. Konsumendiasumsikan memilih produk denganharga yang paling rendah. Sementara itu,produsen domestik diasumsikan memilikipola penawaran konstan mengikuti lerengpositif kurva penawaran SIndonesia.

Produsen domestik akan menjuallebih banyak produknya apabila hargajual produknya semakin tinggi. Tentu sajafaktor-faktor lain yang mempengaruhiproduksi (misalnya, jumlah kapital dantenaga kerja) diasumsikan tetap.

Page 5: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

251Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

Pada Gambar 1A terlihat bahwa Pe

dan Qe merupakan harga dan kuantitaspada titik equilibrium yang terbentuk dipasar domestik (tanpa perdaganganinternasional) dan sebelum masuknyaproduk dumping dari India. Dumpingproduk kertas dari India menyebabkanterjadinya kurva penawaran baru(SIndia) sehingga produsen domestik

berproduksi pada Q1. Keseimbanganbaru menunjukkan bahwa harga produkdumping (PIndia) lebin rendah dari hargaekuilibrium sebelum dumping (Pe).Dikarenakan produk kertas dibutuhkankonsumen domestik, maka dilakukanimpor sejumlah kuant i tas yangprodusen domestik tidak mau untukmemproduksinya, yaitu sebesar Q1-Q2.

Setelah dikenakan tindakan anti-dumping berupa Bea Masuk Anti-dumping(BMAD) pada produk kertas impor, kurvapenawaran kini bergeser ke atas sebagai-mana diilustrasikan pada Gambar 1B.BMAD merupakan tambahan tarif atas

produk yang diimpor sehingga dapatdipandang sebagai penambah biayaproduksi perusahaan eksportir yangmengakibatkan harga jual semakinmahal.1 Produsen domestik yang semulamendapatkan penghasilan sebesar area

1 Dinlersoz dan Dogan (2010) mengidentifikasi perbedaan antara tarif berbeda dengan BMAD, diantaranya:(1) tarif didesain untuk memaksimalkan penerimaan domestik atau kesejahteraan domestik, sedangkan BMADditujukan untuk menutup disparitas antara harga produk perusahaan asing di negara asal dengan hargaekspornya; (2) Tarif umumnya diberlakukan sama untuk seluruh perusahaan asing yang melakukan eksporke pasar domerik, sedangkan BMAD ditujukan bagi perusahaan tertentu yang terbukti melakukan dumpingatau menjual produk di bawah harga normal; (3) Kedua instrumen tersebut memiliki proses inisiasi yangberbeda secara institusional maupun politik.

Gambar 1. Ilustrasi Dampak Dumping dan BMAD atas Produk Impor.Sumber: Diadopsi dari Kim (2012)

Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.8 No. 2 Tahun 2014, DESEMBER 2014

Gambar 1. Ilustrasi Dampak Dumping dan BMAD atas Produk Impor

Sumber: Diadopsi dari Kim (2012)

�=∑

ln , = + , + ( , / , ) + + +

+ , + + ,

ln , = + , + ( , / , ) + + +

+ , + + ,

Keterangan:

, : volume impor produk dalam kasus anti-dumping pada saat

, : nilai impor produk dalam kasus anti-dumping pada saat

: variabel dummy jumlah negara yang dikenakan tindakan anti-dumping

untuk produk

� Jumlah negara lebih dari 3 (tiga) = 1

� Lainnya = 0

: waktu yang berkaitan dengan tindakan anti-dumping pada =

− 2, − 1, 0, 1, 2, 3

� dan : tahun sebelum tindakan anti-dumping diinisiasi

S India

D Indonesia

S Indonesia

Q 1 Q 2 Q e

Pe

Kuantitas

Harg

a

A. Dampak Dumping Produk Kertas di Indonesia

S India

D Indonesia

S Indonesia

Q 1 Q 2 Q e

Pe

P India

Kuantitas

Harg

a

B. Dampak Pengenaan BMAD pada Produk Kertas Impor di Indonesia

S India + BMAD + BMAD

A

H

G I

J K

B C E F

Q 4

D

Q3

P India

P India

Page 6: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

252 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

G, kini mendapatkan keuntungan yanglebih besar (A+B+C+G+H) denganadanya pengenaan BMAD tersebut.Sebaliknya, produsen India memperolehpendapatan yang semakin kecil sebesarI+J dari yang semula sebesar H+I+J+K.BMAD menyebabkan kenaikan harga jualproduk kertas India di pasar Indonesia,sehingga menurunkan permintaan imporproduk tersebut dari Q1-Q2 menjadi Q3-Q4. Sementara itu, pemerintah yangmemungut BMAD mendapatkanpenerimaan sebesar D+E.

Dari ilustrasi Gambar 1 dapat di-simpulkan bahwa pengenaan tambahantarif impor (BMAD) merupakan salahsatu tindakan pemerintah yang dapatmelindungi produsen domestik darikerugian material (berkurangnyapendapatan) atas masuknya produkimpor dumping. Produsen domestik dapatmenikmati keuntungan (pendapatan yanglebih) atas penjualan produk denganharga yang bersaing (harga normal).Sementara itu, tindakan anti-dumpingakan mengurangi jumlah impor produkdumping karena harga impor menjadilebih mahal (efek restriksi perdagangan).Namun demikian, bisa jadi impor produktersebut tidak berkurang signifikankarena terdapat negara lain yang jugamemproduksi barang sejenis denganharga yang lebih rendah (bukan dumping)dari harga produk dalam negeri. Sumber

importasi dial ihkan dar i negarayang d ikenakan t indakan ant i -dumping ke negara yang tidak dikena-kan tindakan anti-dumping (efekpengalihan perdagangan).

Penelitian SebelumnyaTelah banyak penelitian terdahulu

yang menganalisis dampak anti-dumpingterhadap aliran perdagangan denganmenggunakan kasus-kasus anti-dumpingberbagai negara. Prusa (1996) danMalhotra, Kassam, dan Rus (2008)menggunakan data anti-dumping AmerikaSerikat (AS); Konings, Vandenbussche,dan Springael (2001) menggunakan dataanti-dumping Uni Eropa (EU); Ganguli(2008) menggunakan data anti-dumping India; serta Park (2009) dan Lee, Parkdan Cui (2013) menggunakan data anti-dumping Republik Rakyat Tiongkok(RRT). Studi-studi tersebut secara eksplisitmengidentifikasi dampak anti-dumpingmenjadi efek restriksi perdagangan (traderestriction effect) dan efek pengalihanperdagangan (trade diversion effect),khususnya terkait impor barang yangmenjadi cakupan kasus anti-dumping2.

Prusa (1996) meneliti bagaimanaefektivitas dampak perlindungan anti-dumping dengan menggunakan data anti-dumping AS periode 1978-1993. Hasilanalisis menunjukkan bukti bahwa anti-dumping mendorong terjadinya diversiperdagangan yang substansial dari

2 Vandenbussche dan Zanardi (2010) serta Egger dan Nelson (2011) meneliti dampak anti-dumping terhadapaliran perdagangan secara agregat dan bukan hanya terkait dengan produk yang secara langsung terpengaruholeh tindakan anti-dumping.

Page 7: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

253Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

negara yang dituduh dumping ke negarayang tidak dituduh dumping. Selain itu,ditemukan pula bahwa semakin besartarif anti-dumping yang dikenakan,semakin besar diversi perdagangannya.Dikarenakan besarnya pengalihan asalimpor, hasil penelitian Prusa (1996)memberikan indikasi bahwa tarif anti-dumping memil ik i efek restr iksiperdagangan yang lebih kecil daripadaapa yang disangkakan oleh industridomestik. Meskipun demikian, tarifanti-dumping tetap bermanfaat karenamemiliki efek restriksi yang besar untukkasus-kasus yang pada akhirnyadikenakan anti-dumping daripadadalam kasus-kasus yang ditolak. Tindakananti-dumping tetap penting bagiperlindungan industri domestik karenamampu meningkatkan harga impor yangsignifikan, baik untuk negara asal imporyang terkena anti-dumping maupunnegara asal impor yang tidak disebutkandalam penetapan anti-dumping.

Konings, Vandenbussche, danSpringael (2001) melakukan penelitianempiris dampak tindakan anti-dumpingUni Eropa (EU) terhadap pengalihanimpor dari negara tertuduh (named)dalam kasus investigasi anti-dumpingke negara lainnya (non-named).Seberapa besar terjadinya pengalihanimpor merupakan indikator efektifitaskeb i j akan an t i - dump ing un tukmemproteksi industri domestik dariproduk impor. Data yang digunakanadalah seluruh kasus investigasi anti-dumping di EU antara tahun 1995 sampai

dengan 1990 dengan menggunakanklasifikasi data perdagangan Nimexe6-digit dan Harmonised System (HS)8-digit. Hasil empiris menunjukkanbahwa pengalihan perdagangan (tradediversion) di EU sebagai akibat daritindakan anti-dumping relatif sedikit,berbeda dengan hasil yang biasaditemukan di AS. Selain itu, diperolehkesimpulan bahwa kebijakan anti-dumping EU lebih efektif diterapkanpada sektor-sektor yang kompetitif yangditandai dengan tingkat konsentrasiindustri yang rendah.

Dengan memanfaatkan data petisianti-dumping AS pada komoditaspertanian periode 1990-2002, Malhotra,Kassam, dan Rus (2008) melakukananalisis apakah pengenaan tarif anti-dumping menghambat impor produkdimaksud ataukah terjadi pengalihan asalimpor. Hasil studi menunjukkan bahwatarif anti-dumping berdampak signifikanterhadap impor produk pertanian darinegara yang melakukan dumpingsebagaimana disebutkan dalam petisianti-dumping. Selain itu, ditemukandampak pengalihan perdagangan darinegara yang tidak disebutkan dalampetisi anti-dumping, meskipun dampaknyarelatif kecil. Studi menyimpulkan bahwatindakan anti-dumping efektif dalammelindungi produsen pertanian ASapabila petisi anti-dumping dikabulkandan tarif anti-dumping dikenakan.

Berbeda dengan penel i t ian-penelitian sebelumnya yang meng-gunakan kasus anti-dumping di AS,

Page 8: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

254 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

Ganguli (2008) melakukan studi empirisdampak anti-dumping untuk kasus negaraIndia. Data yang digunakan adalah kasusanti-dumping India periode 1992-2002dengan menggunakan agregasi data HS6-digit. Hasil studi menunjukkan bahwaanti-dumping memiliki dampak restriksiyang signifikan untuk negara tertuduh.Pengalihan perdagangan ke negarayang tidak dikenakan anti-dumpingmemang mengurangi keuntungan bagiindustri domestik India, namun secarakeseluruhan dampak kebijakan anti-dumping membantu dalam mengontrolimpor yang tidak diinginkan.

Lee, Park, dan Cui (2013) meng-analisis secara empiris dampak tindakananti-dumping AS terhadap RepublikRakyat Tiongkok (RRT) baik padaperdagangan bilateral kedua negaramaupun impor AS dengan partner daganglainnya. Hasil penelitian menemukanadanya efek restriksi perdagangan danefek pengalihan perdagangan. Efekrestriksi perdagangan hanya terjadi dijangka pendek dan proses investigasiturut mengurangi impor AS dari RRTsecara tajam. Selain itu, tindakan anti-dumping AS terhadap RRT justrumembuka peluang bagi masuknya barangimpor dari negara selain RRT. Namundemikian, tindakan anti-dumping secaraefektif meningkatkan harga imporproduk dumping. Selain itu, semakintinggi tarif anti-dumping yang dikenakansemak in besa r e fek r es t r i k s iperdagangan dan efek pengalihanperdagangan yang ditimbulkannya.

Penelitian-penelitian terdahulumengenai praktik anti-dumping diIndonesia lebih banyak dibahas dari sisihukum atau perundang-undangan, sepertiyang dilakukan oleh Erlina (2006),Rohmayanti (2011), dan Yustiawan (2011).Terdapat juga penelitian oleh Arnan(2014) yang membahas mengenaifungsi kelembagaan otoritas anti-dumping. Sementara penelitian inimerupakan analisis praktik anti-dumping Indonesia yang didasarkanpada pendekatan ilmu ekonomi.

METODE PENELITIAN

Metode Analisis

Metode penelitian yang digunakanuntuk mengetahui dampak pengenaantindakan anti-dumping terhadap kinerjaimpor produk yang terkena tindakan anti-dumping adalah dengan menggunakananalisis statistik deskriptif dan modelekonometrika. Analisis statistik deskrip-tif digunakan untuk memvisualisasidampak pengenaan tindakan anti-dumping terhadap kinerja impor produkbersangkutan. Selain itu, teknik inimemungkinkan kita untuk mengetahuiapakah terdapat pola perubahan impordari negara yang dikenakan anti-dumping(named country) ke negara yang tidakdikenakan anti-dumping (non-namedcountry). Sementara i tu, modelekonomet r ika d igunakan untukmengetahui signifikansi dampak anti-dumping maupun atribut tindakan anti-dumping (BMAD, jumlah negara, dsb)

Page 9: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

255Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

terhadap kinerja impor. Untuk tiap-tiapmetode akan dianalisis dampak tindakananti-dumping terhadap nilai maupunvolume impor. Secara teknis, metodepenelitian dijabarkan sebagai berikut:

Analisis Statistik DeskriptifMerujuk pada studi Lee, Park dan

Cui (2013), dampak anti-dumping dapatdilihat terhadap restriksi perdagangan(trade restriction effect) dan terhadappengalihan perdagangan (trade diversioneffect). Dampak anti-dumping dinilai efektifapabila penyelidikan maupun tindakananti-dumping memiliki dampak restriktifyang signifikan terhadap negara yangmenjadi target anti-dumping. Namundemikian, apabi la terdapat efekpengalihan perdagangan, tindakan anti-dumping menjadi kurang efektif karenaimpor tetap meningkat terutama darinegara yang tidak dikenakan (bukantarget) anti-dumping.

Untuk mengetahui dampak anti-dumping terhadap pola impor, penelitianini membandingkan nilai maupun volumeimpor sebelum dan setelah tindakan anti-dumping dengan tahun dasar, yaitu ketikapenyelidikan dimulai (t0). Masa investigasit0 diasumsikan terjadi pada satu tahunsebelum masa pengenaan tindakan antidumping definitif (t+1). Dikarenakanmasing-masing kasus anti-dumping

memiliki nilai/kuantitas yang sangatberagam maka dihitung dalam bentukperubahan persentase untuk masing-masing kasus. Untuk memudahkananalisa dampak tindakan anti-dumpingkhususnya pada periode proteksi makaperubahan persentase kuantitas maupunnilai impor selama periode observasi (t-2

hingga t+3) ditampilkan dalam angkaindeks (t0 = 100)3.

Selanjutnya, dihitung perubahanagrega t dampak an t i -dump ingdengan menggunakan rata-ratatertimbang dengan rumus berikut(Rumusstatistik.com, 2014):

.....................................(1)

Keterangan:: rata-rata tertimbang

: nilai data ke- : bobot data ke-

: jumlah dataMeskipun telah menggunakan rata-

rata tertimbang, namun fluktuasi dataimpor individual tetap diperhatikandengan menghilangkan persentasepertumbuhan di atas 350%4. Fluktuasidata yang lebar akan mempengaruhi nilairata-rata yang dapat menyebabkankesalahan dalam menarik inferensi(analisis dampak).

3 Visualisasi dampak tindakan anti-dumping dengan menggunakan angka indeks dapat dilihat pada Brenton(2001). Sementara itu, Prusa (1996), Lasagni (2000), Konings, Vandenbussche, dan Springael (2001) danLee, Park dan Cui (2013) menampilkannya dengan menggunakan perubahan persentase. Namun demikian,studi-studi tersebut menggunakan tahun dimulainya investigasi dumping sebagai tahun pembanding (t0).4 Lee, Park dan Cui (2013) menggunakan rata-rata tidak tertimbang dengan menghilangkan outlier data lebihdari 200% dibandingkan dengan tahun dasar.

Page 10: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

256 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

Pendekatan EkonometrikaModel ekonometika yang digunakan

adalah regresi linier berganda OrdinaryLeast Squares (OLS), mengacu padaspesifikasi model Lee, Park dan Cui(2013) yang merupakan pengembangandari model dasar anti-dumping Prusa(1996). Dampak anti-dumping tersebutdirinci menjadi dampaknya terhadapimpor dari negara yang dikenakan anti-dumping (efek restriksi perdagangan),dampaknya terhadap impor dari negarayang tidak dikenakan anti dumping (efekpengal ihan perdagangan), sertadampaknya terhadap total impor dariproduk dikenakan anti-dumping (efeknetto). Adapun model ekonometrika yangdigunakan sebagi berikut:

...............(2)

..............(3)

Keterangan: : volume impor produk dalam

kasus anti-dumping padasaat

: nilai impor produk dalamkasus anti-dumping padasaat

: variabel dummy jumlahnegara yang dikenakantindakan anti-dumping untukproduk

Jumlah negara lebih dari3 (tiga) = 1

Lainnya = 0: waktu yang berkaitan

dengan tindakan anti-dumping pada = -2,-1,0,1,2,3 dan : tahunsebelum tindakan anti-dumping diinisiasi : tahun dimana tindakananti-dumping mulaidiinisiasi/diselidiki hingga : tahundimana tindakan anti-dumping diberlakukan(periode proteksi)

: Rata-rata Bea Masuk AntiDumping yang dikenakanpada kasus dumping produk untuk periode hingga. BMAD bernilai 1 (satu)

untuk periode danyang dapat diasumsikanbahwa tarif/bea masukproduk yang bersangkutanadalah tetap. Apabilapenetapan tindakan anti-dumping ditetapkan secaradefinitif setelah bulanOktober, maka BMAD untuk

dianggap belum berlakuefektif diberlakukan padatahun tersebut (BMAD diberinilai satu).

: Variabel dummy dampakkrisis ekonomi 1997 dan2008

Page 11: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

257Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

Tahun 1998, 1998, 20095

= 1Tahun lainnya = 0

: Persentase pangsa volume impor produk dalam kasusyang dikenakan anti-dumping (named country)terhadap total volume imporIndonesia

: Persentase pangsa nilaiimpor produk dalam kasusyang dikenakan anti-dumping (named country)terhadap total nilai imporIndonesia

Dari model di atas, kita meng-ekspektasikan bahwa anti-dumping akanberpengaruh negatif terhadap kuantitasmaupun nilai impor produk pada - dari negara yang dikenakan tindakan anti-dumping (efek restriksi perdaganganuntuk named country), dan berpengaruhpositif terhadap kuantitas dan nilai imporproduk dari negara yang tidak dikena-kan tindakan anti-dumping (efekpengalihan perdagangan) untuk periodeyang sama. Semakin besar BMAD (tarifanti-dumping) yang dikenakan diharapkanmemberikan efek restriksi perdaganganyang semakin besar, yang ditunjukkandengan koefisien BMAD yang negatif.Dalam hal ini, besaran tarif/bea masukuntuk masing-masing produk diasumsikan

konstan dan yang dil ihat adalahmarg in /penambahan ta r i f a taspenetapan tindakan anti-dumping.Rasio diharapkan memilikinilai koefisien negatif yang meng-indikasikan adanya diskontinuitas imporakibat dari tindakan anti-dumping. Selainitu, jumlah negara yang dikenakan anti-dumping diharapkan turut mempengaruhikinerja impor produk .

Variabel dummy krisis diper-timbangkan dalam model sebagai variabelkontrol agar dapat benar-benar diperolehinformasi bahwa tindakan anti-dumpingyang telah menyebabkan penurunanimpor dan bukan dikarenakan pengaruhkrisis. Sementara itu, variabel pangsaimpor digunakan untuk mengetahuiseberapa besar ketergantunganIndonesia terhadap produk impordari negara yang dikenakan anti-dumping. Besarnya BMAD mungkinsaja tidak berpengaruh tajam terhadappenurunan impor apabila t ingkatketergantungan terhadap produk tersebutsangat tinggi dan produsen domestiktidak mampu untuk memproduksinya.

DataData yang digunakan adalah kasus-

kasus yang telah dikenakan tindakananti-dumping secara definitif selamaperiode 1996-2010. Kasus anti-dumpingyang diambil dibatasi sampai dengan

5 Tahun tersebut dipilih karena Indonesia mengalami penurunan nilai impor yang cukup tinggi sebagai dampakkrisis finansial Asia 1997 maupun krisis perekonomian global 2008 (lagging effect). Penelitian yangmempertimbangkan efek lagging pada krisis finansial Asia 1997 dan krisis keuangan global 2008 dapat dilihatpada Raz et al. (2012).

Page 12: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

258 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

tahun 2010 karena ingin mengetahuidampak pengenaan tindakan anti-dumping pada tahun pertama sampaidengan tahun ketiga, di mana tahun 2013merupakan data tahunan impor terbaruyang tersedia. Dalam hal ini, terdapat 18kasus anti-dumping (Tabel 1) yang akandianalisis dampaknya terhadap kinerjaimpor. Data utama kasus-kasus anti-dumping bersumber dari GlobalAntidumping Database yang dikelolaoleh Brown (2014) karena secara detilmemberikan informasi mengenai jenisproduk dan kode HS yang dikenakan,negara eksportir yang terlibat, tanggalinisiasi dan tanggal pengenaan, sertabesarnya BMAD. Untuk mempermudahdalam pengumpulan data impor terkaitproduk yang dikenakan tindakan anti-dumping, maka digunakan klasifikasikode HS 6 digit yang bersumber dariUNComtrade.

Tabel 1 merupakan kasus-kasusdumping yang ditangani oleh Indonesiaselama periode 1990-2010. Kasusdumping hot-rolled carbon steel platemerupakan kasus pertama yang ditanganiIndonesia sejak diberlakukannya PPNomor 34 Tahun 1996 tentang BeaMasuk Anti Dumping dan Bea MasukImbalan. Penyel id ikan tuduhandumping produk impor hot-rolledcarbon steel plate yang berasal dariRRT, India, Rusia, Taiwan, dan Thailanddimulai tanggal 19 Desember 1996.Sementara itu, pengenaan tindakan anti-dumping ditetapkan melalui PeraturanMenteri Keuangan pada tanggal29 September 1997 dengan besaranBMAD berkisar antara 18% hingga 42%.Untuk informasi ringkas kasus tindakananti-dumping Indonesia dapat dilihatlebih lanjut pada Tabel 1.

Page 13: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

259Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anal is is Deskr ip t i f Dampak Ant i -Dumping terhadap Impor

Gambar 2 merepresentasikanperubahan kuantitas impor Indonesia

atas produk yang dikenakan anti-dumpingpada periode 2 tahun sebelum investigasidiinisiasi ( ) hingga 3 tahun setelahinisiasi investigasi ( ). Untuk impor darinamed country, investigasi terhadapproduk dumping pada menurunkan

6 Istilah harrasment effect atas investigasi anti-dumping sering digunakan oleh para sarjana hukum (Prusa,2001), sedangkan bukti empirisnya dapat ditemukan pada studi Staiger and Wolak (1994). Bahkan dari sisipelaku ekspor, Lu, Tao, dan Zhang (2013) menemukan bukti bahwa investigasi anti-dumping bukan hanyamenurunkan volume ekspor produk yang bersangkutan tetapi juga menurunkan jumlah eksportir.

Tabel 1. Ringkasan Tindakan Anti-Dumping Definitif Indonesia, 1996-2010

Sumber: Disarikan dari Bown (2014)

Page 14: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

260 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

kuantitas impor produk tersebutd iband ingkan dengan pe r i odesebelumnya. Hal ini mengindikasikanadanya harresment effect6 yaitu ketikainvestigasi anti-dumping itu sendiri telahberpengaruh terhadap impor meskipunkeputusan akhir belum dibuat (Niels,2003). Selanjutnya, pengenaan tindakananti-dumping definitif pada justrudirespon dengan peningkatan kuantitasimpor yang mengindikasikan tidakefektifnya tindakan anti-dumping padatahun tersebut. Tindakan anti-dumpingmemberikan efek restriksi perdaganganpada saat dan . Dari analisis grafikdapat diperoleh kesimpulan sementarabahwa t i ndakan an t i - dump ingberpengaruh terhadap penurunan imporpada masa investigasi. Efek restriksi

perdagangan atas tindakan anti dumpingterlihat jelas pada periode yangmenandakan bahwa importir maupuneksportir produk dumping mengurangitransaksi perdagangannya setelahmengetahui bahwa tindakan anti-dumpingbenar-benar telah diterapkan (pada )beserta besaran bea masuk anti-dumpingyang dikenakan.

Pada Gambar 2 dapat dilihat pulabahwa kuantitas impor dari non-namedcountry mengalami peningkatanyang tajam pada saat dan .Peningkatan kuantitas impor tersebutmengindikasikan adanya efek pengalihanasal impor dari negara yang dikenakananti-dumping (named country) ke negarayang tidak dikenakan anti-dumping(non-named country).

Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia, 1996-2010 Aditya Paramita Alhayat 5

Gambar 2. Perkembangan Kuantitas Impor Produk yang Dikenakan Anti-

Dumping Sumber: Hasil olahan (2014)

Gambar 3. Perkembangan Nilai Impor Produk yang Dikenakan Anti-dumping Sumber: Hasil olahan (2014)

153.1

192.2

100.0

130.6

72.2

96.2

110.7 100.6

144.8

180.5

153.0

50

100

150

200

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3

Peru

baha

n ku

antit

as (

t0=1

00)

named country non-named country

140.6

195.2

100.0

164.0

84.476.6

106.3

123.5 137.1 121.3

175.7

50

100

150

200

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3

Peru

baha

n ni

lai

(t0=

100)

named country non-named country

Gambar 2. Perkembangan Kuantitas Impor Produk yang Dikenakan Anti-Dumping.

Sumber: Hasil olahan (2014)

Page 15: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

261Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

Perkembangan nilai impor untukproduk yang dikenakan anti-dumpingtersaji pada Gambar 3. Mirip denganapa yang terjadi pada perkembangankuantitas impor, tindakan anti-dumpingmampu menekan pertumbuhan nilaiimpor dari named country terutama padamasa investigasi . Namun pada periode

, nilai impor produk dumping darinamed country meningkat, dan kembalimenurun pada periode dan . Di sisilain, tindakan anti-dumping justru meng-akibatkan peningkatan nilai impor produkdari non-named country yang meng-indikasikan terjadinya trade diversion.

Peningkatan kuantitas impor darinamed country periode pada Gambar2 disebabkan karena penurunan harga(unit nilai) impor yang relatif tinggisebagaimana terlihat pada Gambar 4.Hal ini mengindikasikan bahwa dumpingmemang terjadi pada impor darinamed country. Proses investigasi menyebabkan penurunan pada kuantitasproduk impor yang diduga dumping,namun belum ada respon penyesuaian(kenaikan) harga impor. Produsen darinamed country baru merespon tindakan

anti-dumping melalui kenaikan harga,terutama pada saat . Hal ini sejalandengan analisis pada Gambar 2 danGambar 3 bahwa penurunan nilaiimpor dari named country padasaat disebabkan adanya kenaikanharga sehingga kuantitas impor jugaberkurang. Namun demikian, tindakananti-dumping sepertinya tidak efektifpada periode karena harga yang adajustru semakin rendah dan kuantitascenderung meningkat.

Gambar 3. Perkembangan Nilai Impor Produk yang Dikenakan Anti-dumping.

Sumber: Hasil olahan (2014) Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia, 1996-2010 Aditya Paramita Alhayat 5

Gambar 2. Perkembangan Kuantitas Impor Produk yang Dikenakan Anti-

Dumping Sumber: Hasil olahan (2014)

Gambar 3. Perkembangan Nilai Impor Produk yang Dikenakan Anti-dumping Sumber: Hasil olahan (2014)

153.1

192.2

100.0

130.6

72.2

96.2

110.7 100.6

144.8

180.5

153.0

50

100

150

200

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3

Peru

baha

n ku

antit

as (

t0=1

00)

named country non-named country

140.6

195.2

100.0

164.0

84.476.6

106.3

123.5 137.1 121.3

175.7

50

100

150

200

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3

Peru

baha

n ni

lai

(t0=

100)

named country non-named country

Page 16: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

262 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

Hal menarik yang patut dicermatiadalah perilaku produsen dari non-namedcountry yang memberikan respon atasproses investigasi dumping produkterkait dengan menurunkan hargayang tajam. Respon ini bisa menjadialasan mengapa terjadi peningkatankuantitas impor yang relatif tinggi darinon-named country pada saat dan ,

meskipun pada periode tersebutharga mengalami peningkatan. Dengankata lain, peningkatan level hargapada dan masih jauh lebihrendah dari penurunan level hargapada sehingga mengakibatkanpeningkatan kuantitas impor darinon-name country pada saat dan (efek pengalihan perdagangan).

Dari analisis statistik deskriptif di atasterlihat bahwa investigasi tuduhandumping mengakibatkan penurunankuantitas maupun nilai impor dari namedcountry. Temuan awal ini merupakan salahsatu dasar mengapa periode investigasi(variabel dummy ) dipertimbangkandalam model regresi pada penelitian ini7.

Namun, kuantitas dan nilai importersebut justru meningkat pada periode

yang mengindikasikan tidak efektifnyatindakan anti-dumping. Sementara itu,kuantitas maupun nilai impor produkyang menjadi target dumping dari non-named country cenderung meningkattajam sejak ditetapkannya tindakan

7 Spesifikasi model regresi Prusa (1996, 2001), Brenton (2001), Malhotra, Kassam, dan Rus (2008), Lee,Park, dan Cui (2013) tidak mempertimbangkan periode investigasi, berbeda dengan Niels (2003) dan Ganguli(2008) yang memasukkan variabel tersebut dalam modelnya.

Gambar 4. Perkembangan Unit Nilai Impor Produk yang Dikenakan Anti-Dumping.

Sumber: Hasil perhitungan penulis

Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.8 No. 2 Tahun 2014, DESEMBER 2014

Gambar 4. Perkembangan Unit Nilai Impor Produk yang Dikenakan Anti-

Dumping Sumber: Hasil perhitungan penulis

( , / , ) dan ( , / , )

149.1

106.0

100.0106.4

115.7

96.2

152.9 154.9

119.4

112.6

94.7

50

100

150

200

t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3

Peru

baha

n un

it ni

lai (

t0=1

00)

named country non-named country

Page 17: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

263Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

anti- dumping berupa pengenaan BMAD,yang mengindikasikan terjadinyapengal ihan perdagangan. Untukmengetahui apakah efek ristriksiperdagangan pada saat investigasimaupun efek pengalihan perdaganganterjadi secara signifikan maka dilaku-kan analisis regresi yang hasilnyadipaparkan pada sub-bab selanjutnya.

Analisis Regresi OLS Dampak Anti-Dumping

Hasil estimasi model regresi denganmenggunakan metode OLS tidak dapatmembuktikan bahwa tindakan anti-dumping memil ik i efek restr iksiperdagangan terhadap impor Indonesiadari named country pada saat prosesinvestigasi, baik untuk kuantitas impor(kolom 1 Tabel 2) dan nilai impor (kolom4 Tabel 3), meskipun kedua koefisienmemiliki tanda negatif sesuai yangdiharapkan. Selain itu, tindakan anti-dumping Indonesia secara statistik tidakefektif menurunkan kuantitas dan nilaiimpor produk dumping dari named-country pada saat periode proteksi ,

dan Terlebih lagi, koefisien variabeldummy tahun , dan berkoefisienpositif yang mengindikasikan importetap naik meskipun telah dikenakantindakan anti-dumping.

Impor dari named country pada tahun memiliki korelasi positif dan signifikan

pada level 1% terhadap impor padaperiode sebelumnya (kuantitas dan nilaiimpor). Koefisien regresi parsial

dan tidak

signi f ikan secara stat ist ik yangmengindikasikan bahwa impor terusberlanjut. Jumlah negara yang dikenakananti-dumping (named country) ternyatatidak signifikan mempengaruhi impor.Banyak atau sedikitnya jumlah negarayang menjadi target tindakan anti-dumpingtidak memiliki dampak terhadap imporproduk dumping.

BMAD berpengaruh negatif dansignifikan pada level 5% terhadapkuantitas dan nilai impor dari namedcountry. Namun demikian, elastisitaskoefisien BMAD relatif kecil dalammenekan laju impor dari negara yangmenjadi target tindakan anti-dumping.K e n a i k a n 1 % B M A D h a n y amengakibatkan penurunan kuantitasmaupun nilai impor masing-masingsebesar 0,3%. Kecilnya elastisitaskoefisien BMAD juga dijumpai pada studiempiris anti-dumping di RRT oleh Lee,Park dan Cui (2013) yaitu sebesar -0,13serta studi Prusa (1996) denganmenggunakan data AS dengan koefisienBMAD sebesar -0,06.

Efisiensi tindakan anti-dumpingyang dikenakan kepada named countryditentukan oleh seberapa besarketergantungan Indonesia terhadap imporproduk dumping tersebut. Hasil estimasiOLS menunjukkan koefisien dan yang positif dan signifikanpada level 10% dan 5%. Kenaikan pangsaimpor produk dumping dari namedcountry sebesar 1% akan meningkatkankuantitas impor sebesar 1,8% (Tabel 2)dan meningkatkan nilai impor sebesar

Page 18: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

264 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

3,9% (Tabel 3). Semakin tinggi pangsaimpor produk dumping berarti semakintinggi nilai impornya yang mengindi-kasikan kuatnya ketergantungan imporIndonesia terhadap produk dumpingtersebut. Hal ini dapat menjadi penjelasmengapa efek restriksi perdagangan atasBMAD yang relatif kecil. Tingginyaketergantungan ini juga dapat menjadialasan mengapa sulit dibuktikannyasecara statistik adanya kenaikan imporIndonesia dari non-named country (efekpengalihan perdagangan).

Dummy krisis memiliki koefisiennegatif baik untuk kuantitas maupunnilai impor, namun hanya signifikanpada nilai impor. Krisis ekonomi secarastatistik berpengaruh terhadap penurunannilai impor sebesar 0,6% pada level

signifikansi 5% (kolom 4). Spesifikasimodel dampak anti-dumping Indonesiaakan menjadi kurang tepat apabilatidak mempertimbangkan periode krisisekonomi yang dialami Indonesia,mengingat signifikansi variabel dummykrisis. Sesuai dengan hipotesa bahwa,krisis finansial Asia 1997 dan krisisperekonomian global 2008 turutmenurunkan kinerja impor Indonesia.Penurunan impor merupakan hal yanglogis terjadi ketika suatu perekonomiandomestik mengalami perlambatanekonomi (konsumsi). Selain i tu,Indonesia banyak mengimpor bahanbaku/ penolong yang digunakan untukmendukung produk ekspor sehinggasangat dimungkinkan impor Indonesiaturun ketika permintaan dunia melemah.

Tabel 2. Estimasi OLS Kuantitas Impor

Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah Standard Errors ***p<0,01; **p<0,05; *p<0,1

R-squared 0,916 0,828

Page 19: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

265Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat

Dampak anti-dumping terhadap impordari non-named country dapat dilihat padakolom 2 dan 5 dari Tabel 2 dan Tabel 3.Hasil estimasi regresi OLS untuk kuantitasimpor konsisten dengan pola impor padaanalisis deskriptif Gambar 2 dimanaperiode investigasi mengakibatkanpenurunan kuantitas impor (koefisien negatif); periode proteksi dan cenderung mengalami peningkatan impor(koefisien dan positif); dan imporcenderung menurun pada periode proteksi

(koefisien bertanda positif). Namundemikian, hanya pada saat (tahundimana keputusan tindakan anti-dumpingdefinitif diambil) terjadi peningkatankuantitas impor yang signifikan secarastatistik yang menandakan terjadinyapengalihan perdagangan.

Secara hipotesis, besarnya BMADdiharapkan memberikan tanda yang positifterhadap impor dari non-named country.Hal ini dikarenakan tingginya BMAD yangdikenakan pada impor dari named countryakan mendorong importir untuk mencaribarang dari negara lain, sehingga impordari non-named country meningkat.Namun demikian, pengaruh BMAD padaimpor dari non-named country tidakdapat dibuktikan keberadaannya secarastatistik. Pangsa impor produk yangmenjadi target anti-dumping juga tidakberpengaruh secara statistik. Sementaraitu, variabel krisis berpengaruh negatifdan signifikan terhadap nilai impor darinon-named country (kolom 5) sebagai-mana juga terjadi pada nilai impor darinamed country (kolom 4).

Tabel 3. Estimasi OLS Nilai Impor

Sumber: Hasil output Eviews 6Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah Standard Errors ***p<0,01; **p<0,05; *p<0,1

Page 20: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

266 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

Dampak netto anti-dumping (interaksidari efek restriksi perdagangan denganefek pengalihan perdagangan) terhadapimpor produk yang menjadi cakupanpengenaan anti-dumping dapat dilihatpada kolom pada kolom 3 dan 6 dari Tabel2 dan Tabel 3. Secara umum dapat diambilkesimpulan bahwa tindakan anti-dumpingberkorelasi negatif dan signifikan secarastatistik pada saat . Namun korelasinegatif tersebut tidak lagi terlihat padatahun-tahun selanjutnya. Impor produkyang menjadi cakupan tindakan anti-dumping tetap mengalami peningkatanpada , dan . Tindakan anti-dumping terlihat tidak efektif dalammenurunkan impor secara keseluruhan,bahkan terjadi peningkatan kuantitasimpor yang signifikan secara statistikpada , dan . Hal yang menarikadalah BMAD berpengaruh negatif dansignifikan secara statistik terhadapimpor keseluruhan. Peningkatan BMADsebesar 1% mengakibatkan penurunankuantitas impor sebesar 0,2% (kolom 3)dan penurunan nilai impor sebesar 0,1%(kolom 6). BMAD memiliki pengaruh yangsignifikan secara statistik dalam menekanimpor, namun tidak efektif apabila dilihatdari rendahnya koefisien elastisitas yangdihasilkan. Selain itu, tindakan anti-dumping mengakibatkan diskontinuitasimpor yang diindikasikan dengan variabel

dan yangberkoefisien negatif dan signifikan.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASIKEBIJAKAN

Tindakan ant i -dumping yangdilakukan Indonesia selama periode1996-2000 tidak efektif dalam menekanlaju impor dari negara yang menjadita rge t an t i -dumping. Mesk ipunpengenaan BMAD menyebabkanpenurunan impor, namun dampaknyarelatif kecil. Penurunan impor dari negarayang menjadi target anti-dumping tidakterlihat signifikan pada masa investigasimaupun ketika tindakan anti-dumpingtelah diberlakukan. Sebaliknya, kuantitasimpor dari negara yang bukan menjaditarget anti-dumping justru meningkatpada tahun diberlakukannya tindakananti-dumping secara definitif. Secaraagregat , t indakan ant i -dumpingberpengaruh negatif terhadap kinerjakeseluruhan impor produk pada saatinvestigasi, namun tidak mampumembendung peningkatan impor padaperiode proteksi. Hal ini mengindikasikanbahwa anti-dumping hanya memberikanefek kejut yang sesaat.

Berdasarkan temuan empir istersebut, peneliti merekomendasikanagar Komite Anti Dumping Indonesia(KADI) selaku pemegang otoritaspenyelidikan anti-dumping dapatd e n g a n s e g e r a m e n g i n i s i a s ipenyelidikan dan mengumumkannyakepada publik setelah persyaratanpengajuan petisi anti-dumping telahterpenuhi oleh pemohon.

Page 21: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

267Kualitas Layanan Sistem Perijinan Perdagangan Online Inatrade...., Asmirawati Ismail

Apabila pemerintah Indonesia meng-inginkan untuk menurunkan laju impormaka perlu dipikirkan instrumenkebijakan selain tindakan pengamananperdagangan (trade remedies) yang lebihefektif dan bersifat jangka panjang.Pengendalian impor dapat diarahkankepada hal-hal yang sifatnya bukan tarif,seperti persyaratan keamanan, kesehatandan standarisasi. Hal ini dikarenakantambahan pengenaan tarif melalui BMADhanya memberikan dampak yang relatifkecil terhadap penurunan impor.Ketidakefektifan tindakan anti-dumpingmengindikasikan bahwa kebijakanperdagangan luar negeri tidaklah cukupuntuk melindungi industri domestik darikerugian atas praktik perdagangan yangtidak adil (produk dumping). Oleh karenaitu, perlu didukung oleh kebijakan sektorindustri dengan memperkuat industrihulu agar menghasi lkan bahanbaku/penolong yang kompetitif dari sisiharga maupun kualitas. Dengan demikian,diharapkan industri nasional tidak akanbanyak lagi bergantung pada impor.

DAFTAR PUSTAKAArnan, I. (2014). Peranan Komite Anti

Dumping Indonesia dalam PencegahanPraktik Dumping terhadap Barang Impor.Skripsi. Makassar: Program Studi IlmuHukum, Fakultas Hukum, UniversitasHasanuddin.

Bown, C.P. (2014). Global AntidumpingDatabase. The World Bank. Diunduht a n g g a l 1 9 J u l i 2 0 1 4 d a r ihttp://econ.worldbank.org/ttbd/gad/

J u l i 2 0 1 4 d a r ihttp://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=08&notab=1

Brenton, P. (2001). Anti-Dumping Policies inthe EU and Trade Diversion. EuropeanJournal of Political Economy, Vol. 17,pp. 593–607.

Dinlersoz, E. dan C. Dogan. (2010). TariffsVe rsus An t i -Dump ing Du t i es .International Review of Economics &Finance, Vol. 19 (3), pp. 436-451, DOI:10.1016/j.iref.2009.10.007.

Egger, P. dan D. Nelson. (2011). How Bad isAntidumping? Evidence from Panel Data.Review of Economics and Statistics, Vol.93 (4), pp. 1374-1390, DOI:10.1162/REST_a_00132.

Erlina, R. (2006). Anti Dumping dalamPerdagangan Internasional: SinkronisasiPeraturan Anti Dumping Indonesiaterhadap WTO Anti Dumping Agreement.Tesis. Medan: Magister Ilmu Hukum,Sekolah Pascasarjana, UniversitasSumatera Utara.

Ganguli, B. (2008). The Trade Effects of IndianAntidumping Actions. Review ofInternational Economics, Vol.16 (5), pp.930-941.

IMF. (2014, Agustus). International FinancialStatistics. CD-ROM.

Kim, H.J. (2012). Court backs EU anti-dumping duties on Chinese shoes.Diunduh tanggal 21 Juli 2014 darihttps://kimsstudyblog.wordpress.com/2012/09/24/court-backs-eu-anti-dumping-duties-on-chinese-shoes/

Konings, J., H. Vandenbussche dan L.Springael. (2001). Import Diversion underEuropean Antidumping Policy. Journalof Industry, Competition and Trade, Vol.1 (3), pp. 283-299.

Lasagni, A. (2000). Does Country TargetedAntidumping Policy by the EU CreateTrade Diversion. Journal of World Trade,Vol. 34 (4), pp. 137-159.

Page 22: EFEKTIVITAS TINDAKAN ANTI DUMPING INDONESIA 1996 … · Efektivitas Tindakan Anti Dumping Indonesia 1996-2010, Aditya P Alhayat 251 Pada Gambar 1A terlihat bahwa P e dan Q e merupakan

268 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL. 8 NO. 2, DESEMBER 2014 : 247-268

Lee, M., D. Park, dan A. Cui. (2013). InvisibleTrade Barriers: Trade Effects of USAntidumping Actions Against the People’sRepublic of China. ADB EconomicsWorking Paper Series No. 378. Manila:Asian Development Bank.

Lu, Y, Z. Tao, dan Y. Zhang. (2013). How DoExporters Respond to AntidumpingInvestigations? Journal of InternationalEconomics, Vol. 91 (2), pp. 290-300, DOI:1 0 . 1 0 1 6 / j . j i n t e c o . 2 0 1 3 . 0 8 . 0 0 5 .

Malhotra, N., S. Kassam, dan H. Rus. (2008).Antidumping Duties in the AgricultureSector: Trade Restricting or TradeDeflecting? Global Economy Journal, Vol.8 (2), DOI: 10.2202/1524-5861.1299.

Niels, G. (2003). Trade Diversion and TradeDestruction Effects of Antidumping Policy:Empirical Evidence from Mexico. Paperfor the European Trade Study GroupAnnual Conference, Madrid.

Park, S. (2009). The Trade Depressing andTrade Diversion Effects of AntidumpingActions: The Case of China. ChinaEconomic Review, Vol. 20(3), pp. 542-548.

Prusa, T. J. (1996). The Trade Effects of U.S.Antidumping Actions. NBER WorkingPaper No. 5440.

Prusa, T. J. (2001). On the Spread and Impactof Anti-Dumping. Canadian Journal ofEconomics, Vol. 34 (3), pp. 591-611.

Raz, A.F., et al. (2012). Krisis Keuangan Globaldan Pertumbuhan Ekonomi: Analisa dariPerekonomian Asia Timur. BuletinEkonomi Moneter dan Perbankan, Vol.15 (2), Oktober.

Rohmayanti, D. (2011). Tinjauan EkonomiSyariah terhadap Praktik Dumping dalamPerdagangan Internasional. Skripsi.Jakarta: Program Studi Muamalat,Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SyarifHidayatullah.

Rumus Stat is t ik . (2014). Rata-rataTert imbang (Terbobot) . Diunduhtanggal 24 Agustus 2014 dar ihttp://www.rumusstatistik.com/2013/08/rata-rata-tert imbang-terbobot.html

Staiger, R. W. dan F. A. Wolak. (1994).Measuring Industry-Specific Protection:Antidumping in the United States.Brookings Papers on Economic Activity:Microeconomics, pp. 51-118.

van Marion, M. (2014). Market Structure andDumping. International Trade Policy andEuropean Industry Contributions toEconomics, pp. 141-171. Switzerland:Springer International Publishing. DOI:10 .1007 /978-3 -319-00392-4_8 .

Vandenbussche, H. dan M. Zanardi. (2010).The Chilling Trade Effects of AntidumpingProliferation. European EconomicReview, Vol. 54 (6), pp. 760-777),DOI:10.1016/j.euroecorev.2010.01.003.

WTO. (2014a). Statistics on Anti-Dumping.Diunduh tanggal 6 Juni 2014 darihttp://www.wto.org/english/tratop_e/adp_e/adp_e.htm

WTO. (2014b). Statistics on SafeguardM e a s u r e s . D i u n d u h t a n g g a l6 J u n i 2 0 1 4 d a r ihttp://www.wto.org/english/tratop_e/safeg_e/safeg_e.htm

WTO. (2014c). Statistics on Subsidies andCountervailing Measures. Diunduht a n g g a l 6 J u n i 2 0 1 4 d a r ihttp://www.wto.org/english/tratop_e/scm_e/scm_e.htmhttp://www.wto.org/english/thewto_e/whatis_e/tif_e/agrm8_e.htm

WTO. (2014d). Understanding the WTO:The Agreements of Anti-Dumping,Subsidies, Safeguards. Diunduht a n g g a l 2 2 J u l i 2 0 1 4 d a r ihttp://www.wto.org/english/tratop_e/adp_e/adp_info_e.htm

WTO. (2014e). Anti-Dumping: TechnicalInformation on Anti-Dumping. Diunduhtanggal 22 Juli 2014 dari BPS. (2014).Nilai Ekspor dan Impor (Juta US$), 1984-2012. Diunduh tanggal 30

Yustiawan, D. G. P. (2011). PerlindunganIndustri Dalam Negeri dari PraktikDumping. Tesis. Denpasar: ProgramMegister Studi Ilmu Hukum, UniversitasUdayana.