dr. m heru muryawan, sp.a(k)

31
Dr. M Heru Muryawan, Sp.A(K) “Mudahkan urusan orang lain niscaya Allah akan memudahkan segala urusan” Berita Populer Ikatan Dokter Anak Indonesia No. 89 • agustus • XXXIII • 2013 Berita Pusat Pediatric Endocrine Update Infant Feeding Practice Continuing Professional Development SINAS Kedua Banten HUT IDAI ke 59 SINAS di Riau Berita Cabang IDAI Sumsel Perwakilan Bengkulu IDAI Kaltim POPTI IDAI Lampung Meet the Professor of Pediatrics Allergy Course Jakarta Tips Sefalgia pada anak Puasa Sehat IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA / INDONESIAN PEDIATRIC SOCIETY Sebaiknya Anda Tahu Pemanfaatan teknologi jejaring Puasa pada ibu Hamil dan Menyusui Reportase Pengalaman Trainee di India Lintas Peristiwa Heboh JCI di RSCM KOLEGIUM Spesialis Anak Baru FKUI

Upload: doankhue

Post on 09-Dec-2016

601 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Bu

letin

IDA

I, No

. 89

, ag

ustu

s, X

XXIII , 2

01

3B

erita

Po

pu

ler Ik

ata

n D

ok

ter A

na

k In

do

ne

sia

Dr. M Heru Muryawan, Sp.A(K)“Mudahkan urusan orang lain niscaya Allah akan memudahkan segala urusan”

Berita Populer Ikatan Dokter Anak Indonesia

No. 89 • agustus • XXXIII • 2013

Berita PusatPediatric Endocrine Update

Infant Feeding PracticeContinuing Professional Development

SINAS Kedua BantenHUT IDAI ke 59

SINAS di Riau

Berita CabangIDAI Sumsel Perwakilan Bengkulu

IDAI KaltimPOPTI

IDAI Lampung Meet the Professor of Pediatrics

Allergy Course JakartaTips

Sefalgia pada anakPuasa Sehat

I K A T A N D O K T E R A N A K I N D O N E S I A / I N D O N E S I A N P E D I A T R I C S O C I E T Y

Sebaiknya Anda TahuPemanfaatan teknologi jejaringPuasa pada ibu Hamil dan MenyusuiReportase Pengalaman Trainee di IndiaLintas PeristiwaHeboh JCI di RSCMKoLegiumSpesialis Anak Baru FKUI

B E R I T A p u s A T

389 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Da r i Me j a Re d a k s i

DAFTAR ISI

Berita PUSat Pediatric Endocrine Update 5

Infant Feeding Practice 8

Continuing Professional Development 10

SiNaS Kedua Banten 12

HUt iDai ke 59 18

SiNaS di riau 20

PRoFIl Dr. M Heru Muryawan, Sp.a(K) 22

BeRITA CABAng iDai Sumsel Perwakilan Bengkulu 27

iDai Kaltim 30

POPti Bengkulu 34

PKB iDai Lampung 36

Meet the Professor of Pediatrics 38

Allergy Course Jakarta 40

TIPS Sefalgia pada anak 44

Puasa sehat 51

SeBAIknYA AnDA TAHU Pemanfaatan teknologi jejaring 53

Puasa pada ibu Hamil dan Menyusui 56

RePoRTASe Pengalaman trainee di india 58

lInTAS PeRISTIwA Heboh JCi di rSCM 62

BeRITA kolegIUm Spesialis anak Baru FKUi 66

Buletin iDai edisi kali ini menampilkan teknologi jejaring untuk praktik sehari-hari. topik ini sengaja ditampilkan untuk

lebih memacu semangat sejawat sekalian untuk memanfaatkan secara maksimal teknologi yang ada. Pemanfaatan teknologi ini

bertujuan untuk dapat selalu meng-update pengetahuan kita untuk memberikan yang terbaik bagi pasien kita.

Selain itu juga dapat dibaca laporan yang kami kumpulkan dari iDai Cabang maupun iDai Pusat antara lain: Workshop

kegawatan neonatus, Pertemuan Perhimpunan Orangtua Penderita thalasemia di Bengkulu, Allergy course oleh iDai Cabang

Jakarta, Simposium nasional iDai dan acara HUt iDai. Juga jangan lupa untuk menyimak berita promosi Doktor Dr. Hardiono

D Pusponegoro, Sp.a(K), mantan Ketua PP iDai. Selamat membaca.(LDH)

BADAn PeneRBITketua: abdul Latief Sekretaris: Muzal Kadim Bendahara: Setyo Handryastuti Anggota: Partini P trihono (chief editor Paediatrica indonesiana), endang Windiastuti Basuki (chief editor Sari Pediatri), Darmawan B Setyanto (chief editor Buletin iDai), Sofyan ismael, evita Bermanshah ifran, Hikari a Sjakti

BUleTIn IDAIPenasehat: Sofyan ismael, Badriul Hegar, Hardiono D Pusponegoro, asril aminullah Pemimpin Redaksi: Darmawan B Setyanto wakil Pemimpin Redaksi: HF Wulandari. Anggota Redaksi: Hartono Gunardi, edi Stehuteru, Setyo Handryastuti, Dyani Kusumowardhani, Lilis Diah Hendrawati, Dina Muktiarti, ari Prayitno, Frida Soesanti Redaksi Cabang: Husein albar dan Herry D Nawing (Sulsel), e David Kaunang (Sulut), edi Hartoyo dan Meriah Sembiring (Kalsel), ririe F dan Yuliati (Prov. riau), anang endaryanto dan Muh. Faizi (Jatim), tun Paksi Sareharto (Jateng), Hertanti indah Lestari dan aditiawati (Sumsel), Julistio tB Djais dan eddy Fadlyana (Jabar), Badai Buana Nasution (Sumut), Dyah K Wati dan Made K Gautama (Bali), roni Naning dan eS Herini (Yogyakarta), Mayetti dan rizalya Dewi (Sumbar), ruskandi M dan Prambudi (Lampung), Dina Frida (Kalbar), Vindriyanto (Batam), raihan (aceh) Reporter: Lisa Listiarini Staf Redaksi: Gala imam Tata letak: Unggul HK Sodjo Alamat Redaksi: ikatan Dokter anak indonesia (iDai) Jl. Dempo no 13 Matraman Dalam, Jakarta 10320 telp: 021-391 2577. Fax.: 021-3912577. e-mail: [email protected] atau [email protected] menerima sumbangan tulisan berupa, berita kegiatan, kerja sosial, berita keluarga, karikatur, humor, feature, dan lain-lain. redaksi berhak mengurangi dan menambah kata-kata tanpa mengubah arti kalimat. tulisan sejawat kami tunggu di meja redaksi atau kirim melalui e-mail.

V I S I dan m I S I

IkATAn DokTeR AnAk InDoneSIA

V I S I

Pada tahun 2015 terbentuk komunitas dokter spesialis anak yang profesional, berkualitas tinggi dengan standar global, selalu memperhatikan etik profesi kedokteran, dan mengabdikan dirinya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejateraan anak indonesia.

m I S I

1. Menjadi mitra yang handal dan konsisten dalam menunjang upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak indonesia.

2. Menjadi pelopor dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak.

3. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan anak di seluruh wilayah indonesia.

4. Menyempurnakan sistim pendidikan dokter spesialis anak indonesia.

5. Mewujudkan terlaksananya pendidikan pengembangan profesi anggota secara berkesinambungan.

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian ilmu dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak.

7. Membina profesionalisme, memberikan perlindungan hukum, dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

B E R I T A p u s A T

589 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Pada pertengahan Mei 2013, untuk pertamakali diselenggarakan kegiatan 1st Pediatric Endocrine Update atau PeU di Surabaya. Sesuai dengan

namanya, acara ini merupakan kegiatan ilmiah yang memfokuskan pembahasan pada masalah endokrin anak. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh UKK endokrinologi iDai dan dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan iDai Cabang Jawa timur.

Untuk PeU i ini mengambil tema “Obesity and metabolic syndrome in pediatric: from evidence to clinical practice.” Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari, yaitu pada 12-13 Mei 2013 dengan mengambil tempat di hotel JW Marriot Surabaya.Menurut ketua panitia penyelenggara, Dr. Muhammad Faizi, Sp.a(K),

acara yang mendatangkan 2 pembicara dari luar negeri ini dihadiri sebanyak 175 peserta yang berasal dari berbagai kota di indonesia. acara ini nantinya akan diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh UKK endokrinologi anak. Beliau juga menyampaikan bahwa acara kali ini merupakan rangkaian kegiatan dari Peringatan 1 abad Pendidikan Dokter di Surabaya (1913-2013).Sedangkan Ketua iDai Cabang Jawa timur, Dr. Dr. iDG Ugrasena, Sp.a(K) dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PP iDai dan UKK endokrinologi karena telah memberikan kepercayaan kepada iDai Cabang Jawa timur untuk menjadi penyelenggara pertama acara yang belum pernah dihelat oleh UKK manapun sebelumnya.

1st Pediatric Endocrine Update (pEu)Kerjasama antara uKK Endokrinologi Anak pp IDAI dan IDAI Cabang Jawa Timur

Suasana diskusi (dari kiri ke kanan): Prof. Tatsuhiko Urakami, Dr. Aman Pulungan, Prof. Suttipong Warasindhu, DR. Dr. Madarina Julia

Suasana saat simposium berlangsung

B E R I T A p u s A T

6 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

acara dibuka oleh Ketua PP iDai, yang di-wakili oleh Dr. aman B Pulungan, Sp.a(K), pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah acara ilmiah yang pertama kali dilakukan oleh salah satu UKK dan belum pernah dilakukan UKK lainnya. Pada hari pertama, acara diisi oleh kuliah-kuliah yang diberikan oleh pakar-pakar endokrinologi anak dari dalam dan luar negeri. Pembicara dari dalam negeri yang memberikan kuliah antara lain Dr. Dr. Madarina Julia, Sp.a(K) yang membawakan topik “Obesity and meta­bolic syn drome in Indonesia”, dan Dr. Haryudi, Sp.a(K) memberikan kuliah ten-tang “The role of added su­gar in pediatric and adoles­cent obesity”. Sedangkan Dr. Bambang tridjaja, Sp.a(K) dan Dr. Netty eP, Sp.a(K) masing-masing memberikan kuliah tentang “Diabetes Mellitus dan Insulin resistan­ce in pediatrics” dan “Pratical approach in treatment of obe sity in pediatrics and adolescent”.

Pakar endokrinologi anak luar negeri yang diun-

dang sebagai pembicara pada acara PeU kali ini adalah Prof. Suttipong Wacharasindhu, MD dari thailand dan Prof. tatsuhiko Urakami, MD dari Jepang. Prof. Suttipong memberikan kuliah dengan topik “Growth and puberty in obesity and metabolic syndrome” dan “Risks of metabolic syndrome in small for gestational age”. Sedangkan Prof. Urakami membawakan topik tentang “Treatment strategies of children with type 2 Diabetes Mellitus.” Sedangkan pada hari kedua, acara diisi dengan kuliah dan lokakarya tentang penggunan insulin pump untuk

kasus-kasus diabetes mellitus tipe 1 pada anak yang bekerja sama dengan salah satu produsen alat insulin pump tersebut. Selain diisi dengan kuliah-kuliah dan lokakarya, acara yang dihelat di kota Pahlawan ini menampilkan 19 makalah bebas yang disajikan dalam bentuk poster dan banyak penelitian-penelitian terkini yang dilaporkan dari berbagai LPDSa di indonesia.

Achmad HeryanaUKK endokrinologi iDai

Dr. Aman Pulungan sedang bicara

Saat penyerahan sertifikat kepada para pembicara oleh Dr. Aman Pulungan

B E R I T A p u s A T

8 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A p u s A T

989 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Pada tanggal 8-9 Juni 2013, bertempat di Maleosan Balroom, Swis-belhotel Maleosan, telah dilaksanakan simposium dan workshop

dengan topik Infant Feeding Practice. Kegiatan simposium dan workhop yang berlangsung selama 2 hari ini terselenggara atas kerja sama antara ikatan Dokter anak indonesia Cabang Sulawesi Utara dengan UKK Nutrisi dan Metabolik iDai.

adapun pembicara dan materi yang disampaikan cukup beragam seputar pemberian makan pada bayi dan anak. Pada awal simposium yang menjadi pem bu ka materi adalah Dr. Dr. Damayanti r Syarief, Sp.a(K), dengan materi: apa yang harus diketahui oleh petugas kesehatan tentang praktik pemberian makan yang benar pada bayi, dilanjutkan dengan materi Masalah Makan pada bayi saat penyapihan, serta pembahasan tentang Susu Formula Bayi: apa yang perlu diketahui oleh petugas kesehatan. Diikuti Dr. Ny. Ha Sendow -

tangkilisan, Sp.a(K) Common problems in breastfeeding practice. Selanjutnya Dr. Sri S Nasar, Spa.(K),dengan topik Feeding skill development, juga menghadirkan pakar kedokteran fisik dan rehabilitasi Dr. Luh Wahyuni, Sp.KFr(K),dengan topik Gangguan fungsi oromotor dan pengaruhnya terhadap kesulitan makan. Demi memperluas wawasan dan penanganan secara menyeluruh pemberian makan pada anak, diwarnai pula dengan materi dari Dr. Dr. tjhin Wiguna, Sp.KJ(K) tentang Faktor dan intervensi psikososial yang berkaitan dengan masalah pemberian makan pada anak usia batita, serta pembicara dari Balai POM ir. tetty H Sihombing, MP tentang Standar pangan bayi dan anak.

Dalam pelaksanaannya, simposium ini telah sukses menarik minat para dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis anak. Hal ini terbukti dari jumlah peserta yang melampaui target dari panitia

penyelenggara. Workhsop yang diadakan pada hari ke-2, dihadiri

oleh anggota iDai dan iDai muda Sulawesi Utara. Dalam workshop dikaji dan dilatih berbagai topik yang lebih mendalam sehubungan dengan pemberian makan pada anak, termasuk hal-hal yang praktis, yang dapat diaplikasikan dalam praktik sehari-hari.

Simposium dan workhop ini, dinilai para peserta sangat membantu dan bermanfaat dalam keseharian

mereka saat praktik d ilapangan. Menurut peserta, materi yang diberikan sesuai dengan apa yang sering dijumpai dan ditanyakan oleh orangtua, terutama dalam memberikan makanan pada anak yang sedang tumbuh kembang. Pihak panitia berharap dengan diselenggarakannya simposium dan workshop ini dapat meningkatkan kemampuan pesertanya dan dapat diterapkan di dalam praktik sehari-hari.

ValenciusiDai Cabang Sulut

Infant Feeding PracticeswIss-BElhoTEl MAlEosAn MAnADo, 8-9 JunI 2013

Promosi Doktor Baru 2013Program Pascasarjana Fakultas kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta

Dalam sidang promosi pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 pukul 10.00 di aula Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, Jl. Salemba 6, Jakarta. telah lulus ujian promosi doktor dalam ilmu Kedokteran, pada rapat Senat terbatas

DR. Dr. Hardiono D Pusponegoro, Sp.A(k)Judul disertasi:Hubungan antara Derajat Perilaku Maladaptif dengan Gangguan Saluran Cerna dan efek Pemberian Suplemen Gluten-Kasein pada anak dengan Gangguan Spektrum autisme

SebagaiPromotor: Prof. Dr. Sofyan ismael, Sp.a(K) dan Co. Promotor: Prof. Dr. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.a(K) redaksi Buletin iDai ikut berbangga dan mengucapkan sela-mat atas keberhasilan meraih gelar doktor, semoga bermanfaat bagi peningkatan kesehatan anak indonesia. (red)

B E R I T A p u s A T

10 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

Menjadi seorang pelayan masyarakat di bidang kesehatan merupakan sebuah profesi padat tantangan. Kita bukan

hanya menghadapi virus yang berevolusi, namun juga akan menghadapi berbagai situasi yang menantang kapasitas kita, salah satunya menjadi dokter di saat bencana, menyelamatkan anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Unit Kerja Koordinasi Gawat Darurat Pediatri PP iDai yang diketuai oleh Dr. Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.a(K), MKes bekerja sama dengan American Academy of Pediatrics (aaP) pada tanggal 911 april 2013 di Gedung Pendidikan eyckman Lantai 6 menyelenggarakan Continuing Professional Development“Pediatrics Education in Disasters Course”. Simposium dan workshop ini yang pertama kalinya diselenggarakan di indonesia dengan pembicara dan fasilitator Joseph e. Wathen, M.D. serta Patrick J. Mahar,M.D yang merupakan staf ahli bidang gawat darurat pediatri dari Denver University of Colorado amerika Serikat. Selain konsultan gawat darurat pediatri, pembicara juga berasal dari Unit Kerja Koordinasi lain yaitu Nutrisi dan Penyakit Metabolik, tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial, infeksi dan Penyakit tropis, Neonatologi, serta Gastrohepatologi.

topik yang dibicarakan cukup luas meliputi Disasters and Their Effects on The Population, Preventive Medicine in Humanitarian Emergencies, Planning and Triage in The Disaster Scenario, Pediatric Trauma,

Prevelent Infection, Diarrhea and Dehydration, Nutrition and Malnutrition, Immediate Newborn Care, The Emotional Impact of Disasters in Children and Their Families, dan Management of Toxic Exposure. Peserta simposium dan workshop sebanyak 58 orang tidak hanya dokter spesialis anak tetapi juga dihadiri oleh dokter spesialis anestesi, dokter umum dan paramedis. Hal ini menggambarkan bahwa keselamatan anak tidak hanya tanggung jawab seorang dokter anak tetapi juga profesional dari berbagai disiplin ilmu lainnya.

Workshop yang diadakan sangat menarik, ditutup dengan demonstrasi kasus bencana pada anak dengan aplikasi langsung dari materi yang diberikan. Demonstrasi bencana ini melibatkan 34 orang anak yang berperan sebagai korban dengan skenario bencana yang berbeda-beda untuk setiap korban. atensi peserta juga sangat baik, terbukti dengan bertahannya kehadiran seluruh peserta selama 3 hari berturut-turut hingga sore hari.

acara ini juga dilengkapi dengan makan malam bersama dengan para peserta dan pembicara untuk menjalin keakraban di antara pembicara, fasilitator dan peserta pada hari terakhir simposium.

Panitia berharap acara ini dapat memberikan banyak manfaat kepada tenaga medis dan paramedis sehingga kita siap menghadapi bencana di negeri ini. Sampai jumpa dalam simposium dan workshop “Pediatrics education in Disasters Course” berikutnya.

eddy Fadlyanaredaktur iDai Cabang Jawa Barat

Continuing Professional Development“Pediatrics Education in Disasters Course”

B E R I T A p u s A T

12 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A p u s A T

1389 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

iDai Cabang Banten menggelar Simposi um Nasional kedua yang berlangsung di atria Hotel & Conference Paramount Serpong tangerang

pada tanggal 20-24 Juni 2013 yang lalu. Sinas kali ini mengusung tema Comprehensive management of pediatric critically Ill in daily practices yang masih sangat relevan dengan masalah yang dihadapi dokter spesialis anak di indonesia termasuk tentunya yang bertugas di wilayah Propinsi Banten.

acara ini dihadiri oleh 166 dokter spesialis anak yang merupakan anggota iDai Cabang Banten maupun

iDai Cabang Banten Menggelar SiNaS Kedua

Comprehensive management of pediatric critically Ill in daily practices

yang berasal hampir dari seluruh wilayah indonesia termasuk yang terjauh berasal dari Sulawesi Utara dan Papua. Selain itu acara ini diminati pula oleh dokter umum yang bertugas baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta serta di klinik dan puskesmas. Dari 124 dokter umum yang hadir, 93 orang di antaranya merupakan peserta yang diundang khusus sebagai bentuk kepedulian iDai Cabang Banten bagi para dokter umum yang tergabung dalam iDi Wilayah Banten dan yang merupakan ujung tombak terdepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya anak-anak.

Pra Sinasacara Prasinas dimulai dengan Pelatihan resusitasi Neonatus yang diselenggarakan di rSia St. Carolus Sumarecon Serpong tangerang pada tanggal 20-21 Juni 2013. Diikuti oleh 42 peserta, pelatihan ini berlangsung lancar selama dua hari. Peserta tampak sangat serius mendengarkan materi yang disampaikan dan memperhatikan dengan seksama selama sesi skill station berlangsung. Di akhir pelatihan sebanyak 36 peserta dinyatakan lulus sebagai provider dan 6 orang lainnya dinyatakan lulus sebagai peserta.

Selain pelatihan resusitasi Neona-tus, acara Pra Sinas juga diisi dengan Pelatihan Vaksinologi yang berlangsung di aula rS Bethsaida Serpong tangerang pada tanggal 21-22 Juni 2013 dan diikiuti oleh 32 peserta. Pelatihan yang digawangi oleh Satgas imunisasi ini disambut dengan sangat antusias oleh seluruh peserta. Pertanyaan dan diskusi seputar masalah yang berkaitan dengan jadwal dan teknis pemberian imunisasi, KiPi maupun tantangan program imunisasi di masyarakat berlangsung dengan sangat dinamis. tentu saja seluruh peserta sangat gembira karena di akhir acara dinyatakan bahwa seluruh peserta berhasil lulus

dalam pelatihan ini dan tiga lulusan terbaiknya diberikan predikat sebagai pelatih.

acara yang juga menarik adalah pelatihan yang relatif baru yaitu What should every pediatrician should know about breastfeeding yang dimotori Satgas aSi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yaitu UKK endokrin, infeksi tropis, alergi immunologi dan Nutrisi Metabolik. acara yang berlangsung pada waktu dan lokasi rumah sakit yang sama dengan pelatihan vaksinologi berlangsung dengan cair dan meriah. Metode yang agak berbeda dengan pelatihan

B E R I T A p u s A T

14 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A p u s A T

1589 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

lainnya, pada pelatihan ini dimulai dengan diskusi contoh kasus yang sering dijumpai pada praktik sehari-hari. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi kasusnya beserta latar belakang yang mendasarinya. Di sini semua peserta bebas mengemukakan pendapatnya dan diskusi menjadi hangat manakala ada perbedaan pendapat di antara kelompok peserta. Setiap sesi akan ditutup oleh para narasumber dengan menyampaikan ulasannya dan tak jarang di antara sesi diisi dengan permainan dan nyanyian yang tentu saja menghilangkan lelah kantuk selama pelatihan berlangsung. Di hari kedua Ketua PP iDai Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.a(K) memberikan materi mengenai Understanding and implementing breastfeeding regulation and WHO code in pediatrician’s daily practice. akhir sesi pelatihan ditutup oleh Dr. Utami roesli, Sp.a, FaBM dengan renungan dan motivasi mengenai Implication of 10 steps to successful breastfeeding yang membuat peserta tersentuh dan menitikkan airmata haru.

Acara pokok Sinasacara hari pertama diawali dengan sambutan Ketua PP iDai Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.a(K) sekaligus pembukaan Sinas. Sesi plenary hari pertama Sinas diisi oleh Dr. antonius H Pudjiadi, Sp.a(K) dengan topik ‘Pendekatan anak dengan sakit berat’ dan Dr. Sukman tulus putra, Sp.a(K), FaCC, FeSC yang membawakan topik mengenai ‘Medical profesionalism in pediatric’. Selanjutnya peserta mengikuti dua seminar

berbeda yang menyuguhkan berbagai topik di antaranya mengenai ‘Diagnosis dan tatalaksana kegawatan pada obstruksi jalan napas atas, ‘Pitfall dalam penanganan status epileptikus pada anak’ serta ‘Kegawatan pada trauma kepala anak’. Di tempat berbeda peserta lainnya mengikuti seminar dengan topik ‘Pendekatan praktis tatalaksana ketoasidosis diabetik,’ ‘Hiperglikemi pada anak sakit kritis’ dan ‘tunjangan nutrisi pada anak sakit kritis’. Sore harinya acara dilanjutkan dengan mini workshop ditiga ruangan berbeda. Pada kesempatan ini UKK Nerologi memberi topik bahasan ‘Pendekatan diagnostik dan tatalaksana kejang pada anak,’ UKK PGD membahas mengenai ‘tatalaksana cairan di ruang gawat darurat’ dan UKK endokrin mengupas tentang ‘Diagnosis dan tatalaksana hipoglikemi.’

Pada hari kedua acara diawali dengan temu pakar dari tiga UKK yang berbeda yaitu ‘Kontroversi

pemberian iVFG pada anak sakit berat/sepsis’ disampaikan oleh Dr. Dadang Hudaya S. Sp.a(K), M.Kes dilanjutkan bahasan ‘tatalaksana tekanan intra kranial pada anak sakit berat’ oleh Dr. Dr. irawan Mangunatmadja, Spa(K) dan Dr. Dr. ra Setyo Handriastuti, Sp.a(K) serta ‘Disorder of sex development’ oleh Dr. Bambang tridjaja, Sp.a(K). Pada sesi plenary dikupas topik-topik mengenai ‘Pendekatan diagnosis dan tatalaksana penurunan kesadaran pada anak sakit berat,’ ‘Pentingnya penapisan pada bayi baru lahir’ dan ‘Perkembangan baru tatalaksana syok pada anak.’ Pada hari kedua, peserta mini workshop semuanya hadir dan mengikuti pelatihan dengan serius hingga akhir acara, dengan topik tak kalah menarik yaitu ‘tatalaksana infeksi susunan syaraf pusat,’ ‘Penilaian gas darah’ dan ‘Krisis adrenal’.

Dari pengamatan kami, hampir semua topik seminar maupun pelatihan rupanya tak lepas dari perhatian dan menjadi daya tarik bagi peserta yang memanfaatkan momen ini sebagai wahana untuk menimba ilmu dan bertukar pengalaman baik dari para pakar maupun dari sejawat praktisi lain. tak pandang yang tua maupun muda, semua peserta sangat bersemangat dan tingkat partisipasi yang lumayan tinggi hingga acara berakhir patut diberi acungan jempol. Semoga iDai dapat terus berkiprah membuat program pendidikan berkelanjutan praktis yang dapat diterapkan di daerah khususnya dengan fasilitas terbatas, agar pelayanan kesehatan anak dapat dilaksanakan secara optimal.

Udjiani edi Pawitroredaktur iDai Cabang Banten

B E R I T A p u s A T

18 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A p u s A T

1989 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

tidak terasa iDai telah berumur 59 tahun. Ha ri ulang tahun iDai adalah 14 Juni, yang konon bersamaan dengan ulang tahun

Prof. Dr. Dr. Djuned Pusponegoro dan Prof. Dr. Dr. Soetedjo. Perayaan HUt iDai yang diketuai oleh Dr. Piprim B Yanuarso, Sp.a(K) diadakan pada hari Jumat, 26 Juni 2013. Ulang tahun ini dirayakan secara sederhana di sekretariat iDai Pusat. Setelah kata sambutan oleh Ketua Kolegium iKa indonesia Prof. Dr. Dr. Bambang Supriyatno, Sp.a(K) dan Ketua iDai Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.a(K), acara dilanjutkan pemberian iDai Research Grant kepada 2 pemenang proposal riset yaitu Dr. Finny Fitri Yani,

Sp.a(K) dari iDai Cabang Sumatera Barat dan Dr. erling David Kaunang, Sp.a(K) dari iDai Cabang Sulawesi Utara. Dr. Finny mengajukan proposal dengan judul Suplementasi vitamin D, polimorfisme genetic reseptor vitamin D, dan kejadian tuberkulosis laten pada anak usia < 5 tahunyang kontak erat dengan penderita tB dewasa Bta positif. Dr. David mengajukan proposal dengan judul Hubungan antara low density lipoprotein, high density lipoprotein, dan high sensitivity C­reactive protein dengan aterosklerosis atau intima pembuluh darah pada anak obesitas. Kedua proposal tersebut berhasil mengalahkan 17 proposal dan memperoleh dana 100 juta rupiah untuk membiayai penelitian tersebut.

Pada kesempatan itu di se rah kan juga IDAI International Journal Published Research Award kepada 6 anggota iDai yaitu Dr. Nikmah Salamia idris, Sp.a, Dr. Fransisca Handy BW agung, Sp.a, iBCLC, Dr. ruth Karisma Widjaja, Sp.a, Dr. Yogi Prawira, Sp.a, Dr. Vimaladewi Lukito, Sp.a, dan Dr. inke Nadia Diniyanti Lubis, Sp.a, M.Ked(Ped).

acara dilanjutkan dengan pentas bin cang dengan topik “Bagai mana anak di lindungi?” dengan moderator Dr. Piprim B Yanuarso, Sp.a(K) dan pembicara Ketua KPai Dra. Hj. Badriyah Fayumi

dan Bapak alamsyah Said, SPd,MSi (trainer dan Kon sultan Global Learning Center). Pada kesempatan itu diluncurkan laman iDai yang baru. Sebelum pemo tongan tum peng, diadakan pembacaan doa oleh Dr. Dr. irawan Mangunatmadja, Sp.a(K). acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang.

Selamat ulang tahun iDai, semoga iDai semakin maju dan sukses. Selamat kepada peraih iDai International Journal Published Research Award dan iDai Research Grant. Semoga makin banyak publikasi dan semoga hasil riset berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan anak indonesia.

Hartono gunardi redaktur Buletin iDai Pusat

Dari kiri ke kanan: Dr. Badriul Hegar, Dr. David Kaunang, Dr. Finny Fitri, Roy Lembong (mitra), Prof. Bambang Supriyatno, Dr. Hanifah Oswari.

HUT IDAI 2013

B E R I T A p u s A T

20 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A p u s A T

2189 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

iDai Cabang riau bekerja sama dengan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi, Neonatologi, dan Pediatri Gawat Darurat mengadakan simposium

nasional dan workshop dengan tema “Diagnosis dan tata laksana kegawatan pada bayi dan anak dalam mendukung pencapaian MDGs 2015” di hotel Pangeran Pekanbaru pada 13-14 april 2013. Persiapan kegiatan dikomandoi oleh Dr. Deddy Satriya Putra, Sp.a(K) di bawah bimbingan Dr. riza iriani Nasution, Sp.a Ketua iDai cabang riau, anggota senior iDai dan komunikasi aktif dengan Ketua umum PP iDai serta Ketua UKK Neurologi, Neonatologi, dan

Pediatri Gawat Darurat. Peserta workshop dari UKK Neurologi 50 orang, UKK Neonatologi 50 orang, dan UKK Pediatri Gawat Darurat 40 orang, dan UKK Hematologi-Onkologi 30 orang. Peserta simposium nasional yang semula ditargetkan 200 orang, ternyata melebihi kuota, yaitu 320 orang dengan perincian dokter spesialis anak 103 orang, dokter umum dan perawat sisanya. Peserta berasal dari propinsi di Sumatera, Balikpapan, Makassar, Bali, Jakarta, Kalsel, Surabaya, ambon, dan Papua.

Dr. Badriul Hegar, PhD, Sp.a(K) Ketua Umum PP iDai dalam kata sambutan mengharapkan agar

dokter spesialis anak dan dokter umum harus selalu mengasah ilmu dan keterampilan sehingga masing- masing bisa berperan sebagai inisiator, inotivator, dan advocator di bidang kesehatan anak di wilayahnya masing-masing.

Simposium 1Hari pertama, materi dari UKK Neonatologi dan Neurologi dengan pembicara adalah: Dr. Lily rundjan, Sp.a(K), Klinis praktis deteksi dini dan penatalaksanaan kegawatan pada neonatus , Dr. rizalya Dewi, Sp.a, Diagnosis dan penatalaksanaan terkini hiperbilirubinemia pada neonates. Pembicara sesi kedua adalah: Dr. Dr. Hardiono D Pusponegoro, Sp.a(K), Penatalaksanaan kejang pada anak, Dr. ismet. Sp.a Penilaian penurunan kesadaran pada bayi dan anak, Dr. Msy rita Dewi arifir, Sp.a(K), Diagnosis dan penatalaksanaan gangguan motorik pada anak.

Workshop 1Workshop hari pertama, tentang kegawatan pada bayi baru lahir (UKK Hematologi-Onkologi) dan kejang serta penurunan kesadaran (UKK Neurologi).

Simposium 2Hari kedua, materi dari UKK Hematologi-Onkologi dan UKK Pediatri Gawat Darurat dengan pembicara adalah: Dr. endang Windiastuti, Sp.a(K), Peran besi pada tumbuh kembang bayi dan anak, Dr. elmi ridar. Sp.a, Mengenali gejala dini keganasan pada anak, Dr.

Muhammad riza, Sp.a , Gangguan hemostasis pada bayi dan anak, Dr. antonius H Pudjiadi, Sp.a(K) ,Sepsis dan syok septik pediatric, Dr. Dr. Dadang Hudaya Somasetia, Sp.a(K), resusitasi cairan dan terapi antibiotik pada sepsis berat dan syok sepsis anak, Dr. ririe Fachrina Malisie, Sp.a(K), Gawat napas pada sepsis: sebab atau akibat ?

Workshop 2Workshop hari kedua, tentang kedaruratan hematologi pada bayi dan anak dan eGDt pada sepsis pediatric.

Pada lunch symposium - Prof . Dr. Dr. Jose Batubara Sp.a(K) membawa-

kan topik Vaccination DTPa combination- Prof. Hugo Van Bever, dengan judul Cows milk

protein alergy management prevention & treatment- Prof. Dr. Dr. agus Firmansyah, Sp.a(K),

menyampaikan makalah Diare persisten pada anak.

Setiap selesai materi dilakukan sesi diskusi. terlihat sekali peserta antusias untuk bertanya sampai melampaui waktu yang telah ditetapkan panitia. Hal ini membuat pengurus iDai cabang riau terpacu untuk mengadakan simposium nasional lagi. terima kasih panitia, sampai bertemu lagi di Sinas berikutnya

Ismet iDai Cabang riau

Antusiasme peserta

IDAI Cabang RiauSekilas Lintas Simposium Nasional dan WorkshopDIAgNoSIS DAN tAtA LAkSANA kegAWAtAN bAyI DAN ANAk uNtuk meNCApAI mDgS 2015

Nara sumber serius mendengarkan pertanyaan dari pesertaNara sumber dari UKK Neurologi mendapatkan cenderamata

p R o f I l u T A M A

22 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

p R o f I l u T A M A

2389 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Dr. m Heru muryawan, Sp.A(k)

Dr. Muhammad Heru Muryawan, Sp.a(K) lahir 5 april 1963 di Pati propinsi Jawa tengah dari pasangan orang tua guru Sekolah Dasar, merupakan anak pertama dari 8 bersaudara.

Pada saat usia 6 bulan kedua orangtuanya berpindah tugas ke desa Boja kabupaten Kendal, sekitar 30 km arah barat daya dari kota Semarang ibukota propinsi Jawa tengah.

Masa SD dan SMP sampai tahun 1977 dilalui dalam suasana pedesaan Boja di lereng barat gunung Ungaran. Setelah lulus SMP, atas dorongan ayahanda, beliau melanjutkan SMa di ibukota propinsi Jawa tengah, dan akhirnya dapat diterima di SMa Negeri 3 Semarang. Suasana kota dan sekolah menumbuhkan cita-cita menjadi dokter, sehingga lulus

dari SMa melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Selesai menempuh pendidikan dokter umum, bulan Juli tahun 1988, beliau bekerja sebagai dokter di rS Siti Chotijah di Pekalongan. Mulai 1 Januari 1989 diterima sebagai calon pegawai negeri sipil dan bekerja sebagai kepala Puskesmas di Kandang Serang Kabupaten Pekalongan Jawa tengah. Sampai tahun 1995 berpindah-pindah di 4 Puskesmas di Kabupaten Pekalongan, terakhir di Puskesmas Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Selama bekerja di Puskesmas hampir

separuh pasien beliau adalah anak-anak, hal ini mendorong keinginan untuk mendalami ilmu kesehatan anak.

Pada tahun 1995 beliau memutuskan untuk mengambil pendidikan spesialis anak di FK Undip-rSUP Dr. Kariadi

“Mudahkan urusan orang lain niscaya Allah akan memudahkan segala urusan”

Semarang, dan lulus tahun 1999. Sangat terkesan dan terharu dengan suasana selama mengikuti PPDS i ilmu Kesehatan anak dan hanya ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada para guru-guru yang telah sabar menurunkan ilmunya, sehingga bisa menjadi dokter spesialis anak. rasa syukur kehadirat allah SWt karena sebetulnya hanya bercita-cita sebagai dokter saja, tapi allah memberi lebih menjadi dokter spesialis anak.

Selesai pendidikan spesialis, beliau mendaftar sebagai home staf di FK Undip-rSUP Dr. Kariadi Semarang. Surat Keputusan penempatan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan menyebut-kan beliau diterima di rSUP Dr. Kariadi Semarang. Sebelumnya beliau menjalani tugas di propinsi Sumatera Selatan selama 1 tahun, yaitu tahun 2000-2001, di rSUD Kayu agung Ogan Komering ilir Propinsi Sumatera Selatan.

Sejak September tahun 2001 beliau memperkuat jajaran dokter di rSUP Dr. Kariadi Semarang sebagai staf medis ilmu Kesehatan anak rSUP Dr. Kariadi dan dosen luar biasa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Divisi Nefrologi. Pada tahun 2007 mengikuti pendidikan tambahan di Fakultas Kedokteran Universitas indonesia-rSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sebagai konsultan di bidang Nefrologi, dan pada tahun 2011 diberikan anugerah oleh Kolegium iDai sebagai Konsultan Nefrologi.

Selain di pekerjaan utama sebagai pegawai negeri beliau juga sangat aktif di keorganisasian iDi dan iDai, bahkan di lingkungan tempat tinggalnya. Karir organisasi di iDai beliau mulai sebagai Sekretaris iDai Cabang Jawa tengah pada tahun 2005 sampai dengan 2011. Pada tahun 2011 beliau dipercaya untuk memimpin iDai Jawa tengah sampai sekarang.

Pekerjaan kedua orangtua sebagai guru membuat beliau sangat peduli terhadap dunia pendidikan. Bila kedua orangtuanya berperan di dunia pendidikan sekolah dasar, beliau berkutat di pendidikan perguruan tinggi. Beliau dipercaya oleh pimpinan fakultas menjadi Koordinator Pendidikan Kepaniteraan Klinik

Mahasiswa Departemen iKa FK Undip sejak tahun 2009 sampai sekarang. Kemudian di lingkungan rumah sakit beliau dipercaya menjadi Kepala instalasi Sistem informasi Manajemen rS (SiM-rS) rSUP Dr. Kariadi tahun 2006-2009, dan Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian (DiKLit) rSUP Dr. Kariadi tahun 2009-2011. Kemudian dikembalikan ke jabatan fungsional sebagai pendidik klinis di SMF iKa.

Kiprah awal beliau di iDi Jawa tengah juga berkutat di bidang pendidikan dengan menjadi anggota dari pengurus Badan Pengembangan Pen-didikan Keprofesian Berkelanjutan (BP2KB) iDi Cabang Jawa tengah sejak 2011.

Di bidang keilmuannya, Nefrologi, beliau aktif memajukan pelayanan dengan menjadi anggota tim Ginjal rSDK dan Indonesian Society of Nephrology (inaSN). tambahan pengetahuan di bidang nefrologi beliau penuhi dengan mengikuti berbagai workshop

p R o f I l u T A M A

24 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

dan pertemuan internasional di luar negeri. Organisasi kepegawaian juga tidak luput dari

kiprahnya, dengan menjadi Ketua KOrPri unit rSDK sejak 2009. Di lingkungan tempat tinggal, beliau juga aktif mengurus lingkungannya menjadi lebih baik, sebagai ketua rt 08 rW 03 di lingkungan tempat tinggal di daerah Ngaliyan Semarang.

Dalam bidang sosial beliau memberikan kon-tribusinya dalam membantu korban bencana tsunami di aceh dan bencana gempa di Yogyakarta dan Klaten. Di lingkungan kantor beliau terkenal paling sigap membantu bila ada rekan yang mengalami kesusahan, seperti dirawat di rS atau ada keluarga yang meninggal dunia.

Beliau menikah dengan seorang dokter juga, Dr. Muyassaroh, Sp.tHt-KL,(K) M.Si.Med, yang juga sebagai staf SMF Kesehatan tHt rSDK, dan dikaruniai 5 orang anak: Dr. Nisa alifia rahmi, sekarang bekerja sebagai dokter umum di rSUD

Bendan Kota Pekalongan, Husein ahmad (mahasiswa kedokteran FK UNDiP semester 9), rahmah Sadida (mahasiswa kedokteran FK Undip semester 3), Faiz Hasan (siswa kelas Viii SMP 1 Semarang), dan rizkya rahman (SD al Khoiriyyah Semarang).

Semangat bekerja dan berkarya beliau dilandasi pandangan hidup beliau: “berusaha selalu bermanfaat bagi banyak sesama manusia.” “Hidup bahagia dengan penuh kesyukuran menggapai sukses dunia dan akherat,” merupakan falsafah hidup beliau. Begitu pula motto: “Mudahkan urusan orang lain niscaya allah akan memudahkan segala urusan” selalu mewarnai pekerjaan beliau. Pengalaman khusus dan berkesan adalah “tak pernah berprestasi dan tidak pernah menyelesaikan pekerjaan dengan baik”.

Tun Paksi Sarehartoredaktur Buletin iDai Cabang Jawa tengah

Seorang anak merupakan produk dari proses keha milan, persalinan dan kondisi setelah persalinan. Jika salah satu proses tersebut

mengalami gangguan, maka kualitas anak yang dilahirkan tentu tidak akan baik, sehingga tumbuh kembangnya akan terganggu dan hasil akhirnya adalah suatu generasi yang tidak berkualitas. Di sisi lain, angka kematian ibu dan bayi masih menjadi ganjalan utama dari 7 sasaran pembangunan milenium (MDGs) yang dicanangkan pemerintah sampai tahun 2015. angka kematian anak, khususnya bayi dan balita di indonesia masih cukup memprihatinkan.

Menurut Survei Demografi Kesehatan indonesia (SDKi) tahun 2007, angka kematian bayi masih 34 dari 1000 kelahiran hidup sedangkan yang akan kita capai pada tahun 2015 adalah 23 per 1000 kelahiran hidup sesuai dengan MDGs 2015. Di provinsi Bengkulu, penyebab kematian bayi tersering adalah asfiksia dan Bayi Berat Lahir rendah (BBLr). Meskipun angka kematian bayi telah mengalami penurunan, tetapi tampaknya sulit untuk mencapai sasaran MDGs

2015. Menurut sensus penduduk tahun 2010, angka tersebut sudah mencapai 28 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan yang akan dicapai pada tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.

Menyadari permasalahan di atas, iDai cabang Sumatera Selatan komisariat Bengkulu menggagas suatu pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di provinsi Bengkulu sendiri, yang pada akhirnya diharapkan dapat turut serta mencapai MDGs 2015. Pelatihan ini sendiri diwujudkan dalam bentuk workshop dengan tema “Penatalaksanaan kegawatan neonatus dan perawatan bayi berat lahir rendah”.

Dalam workshop ini, iDai Komisariat Bengkulu menggandeng Dinas kesehatan Provinsi Bengkulu, ikatan Dokter indonesia (iDi) Cabang kota Bengkulu serta Satuan Medis Fungsional (SMF) ilmu Kesehatan anak rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Yunus, Bengkulu. acara ini diselenggarakan selama 2 hari yaitu rabu dan Kamis tanggal 8-9 Mei 2013 dan bertempat di hotel Santika, Bengkulu.

IDAI Cabang sumatera selatan perwakilan BengkuluWorkshop Penatalaksanaan Kegawatan Neonatus dan Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah

B E R I T A C A B A n g

2789 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Fasilitator didatangkan dari tim Unit Kerja Koordinasi (UKK) Perinatologi iDai Pusat yang diketuai oleh Dr. Dr. rinawati rohsiswatmo, Sp.a(K). Fasilitator lain adalah Dr. rizalya Dewi, Sp.a(K) dan Dr. Prambudi rukmono, Sp.a(K). adanya pembicara yang didatangkan dari iDai Pusat, rupanya meningkatkan animo tenaga medis maupun paramedis untuk mengikuti acara ini. Semula hanya ditargetkan 120 orang peserta, tetapi ternyata yang hadir mencapai 150 orang dari berbagai daerah. Peserta terdiri atas 12 dokter spesialis anak,89 dokter umum, serta 49 perawat, dan bidan. Mereka datang dari berbagai kota, dan sebanyak 9 kabupaten di provinsi Bengkulu terwakili. Bahkan sebagian peserta datang dari provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan riau.

Workshop dibuka oleh Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh asisten i Pemda Bengkulu dan dihadiri oleh ketua komisi iV DPrD Provinsi Bengkulu, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Direktur rSUD M Yunus, Ketua iDai Cabang Sumatera Selatan, Ketua iDi Wilayah dan Cabang Bengkulu, Ketua POGi, Ketua iBi dan PPNi Bengkulu, serta seluruh Direktur/Kepala rumah Sakit se Bengkulu. acara terasa sangat meriah diiringi dengan tabuhan alat musik tradisional Bengkulu, yaitu Doll. Sebelum acara workshop dimulai, Ketua UKK Perinatologi Dr. Dr. rinawati rohsiswatmo, Sp.a(K) berpesan kepada para pejabat di Bengkulu untuk dapat memenuhi peralatan ruangan Perinatologi rSUD M Yunus dan rumah sakit Kabupaten, agar dokter dapat bekerja optimal untuk dapat menurunkan angka kematian bayi.

Pada hari pertama, disampaikan materi “Per-siapan dan transport neonatal” oleh Dr. Prambudi rukmono, Sp.a(K), dilanjutkan oleh Dr. Dr. rinawati rohsiswatmo, Sp.a(K) yang memberikan materi “resusitasi dan stabilisasi pada 1 jam pertama”, serta Dr. rizalya Dewi, Sp.a(K) mengenai “terapi oksigen”. Materi hari kedua adalah “Dukungan cairan dan nutrisi pada bayi risiko tinggi”, “Pemasangan dan pemeliharaan akses intravena”, serta “Neonatal sepsis”, dilanjutkan dengan workshop.

Pada hari berikutnya, para narasumber diajak panitia keliling kota Bengkulu yang penuh dengan fakta sejarah, seperti benteng Marlborough, rumah presiden Soekarno, rumah ibu Fatmawati, dan tidak lupa menelusuri pantai Panjang yang eksotik. Selain itu juga mengunjungi ruangan Perinatologi rSUD M Yunus, di sini beliau memberikan masukan agar Perinatologi rSUD M Yunus dapat menjadi lebih baik, sehingga angka kematian bayi dapat ditekan serendah mungkin.

Setelah mengikuti workshop ini, diharapkan sejawat dokter spesialis anak, dokter umum serta perawat dan bidan pada umumnya dan di provinsi Bengkulu khususnya, dapat melakukan tatalaksana kegawatan neonatus dan perawatan BBLr dengan lebih baik dan benar, sehingga angka kematian bayi di provinsi Bengkulu dapat diturunkan, serta derajat kesehatan anak pada umumnya akan meningkat.

Jumnalis, wasis Rohima, Siti Amanaheffa Triani, Abul khair, Suliansyah dkkiDai Cabang Sumsel Perwakilan Bengkulu

B E R I T A C A B A n g

28 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

30 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

3189 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

antibiotika diakui merupakan penemuan menakjubkan bidang kedokteran atau kesehatan pada umumnya. Kehadirannya

nyata mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi. Diperkirakan antibiotika merupakan obat yang paling sering digunakan untuk anak, sekitar 75% dari kunjungan rawat jalan. Selain manfaatnya, penggunaan yang tidak bijaksana antibiotika ternyata menimbulkan berbagai masalah, sehingga pengetahu-an terbaru tentang penggunaan antibiotika senantiasa perlu diperbarui.

Setelah digelar di sejumlah kota di indonesia, Seminar dan Workshop Penggunaan antibiotika pada anak diadakan di hotel Gran Senyiur, Balikpapan

tanggal 1 dan 2 Juni 2013, yang merupakan kerjasama iDai Cabang Kalimantan timur dan UKK infeksi PP iDai.

ada hal menarik dari pelaksanaan acara ini. Jumlah peserta seminar ini ternyata tidak sebanyak acara-acara sebelumnya yang diadakan oleh iDai Cabang Kalimantan timur. Sebelumnya seminar diikuti oleh sekitar 200 peserta, tetapi kali ini hanya diikuti oleh 112 peserta, yang terdiri dari 26 orang dokter spesialis kesehatan anak, 74 orang dokter umum dan 12 orang bidan/paramedis.

Kurangnya minat peserta tersebut ditengarai masalah penggunaan antibiotika pada anak atau pada umumnya dianggap sudah menjadi rutinitas harian

praktisi klinis sehingga tidak menarik. Demikian dikatakan dalam sambutan Dr. Wisman Herminto, Spa sebagai Ketua Panitia Penyelenggara sekaligus Ketua iDai Cabang Kalimantan timur.

Hal kedua yang menarik, tenaga kesehatan yang tertarik mengikuti seminar bukan hanya dokter Spesialis Kesehatan anak dan dokter umum, tetapi juga bidan dan paramedis. Dari penuturan mereka, keikutsertaannya mengikuti seminar didorong oleh keingintahuan mengenai penggunaan antibiotika pada anak.

Menyampaikan materi pada sesi pertama, Prof. Dr. Dr. ismoedijanto, DtM&H, Sp.a(K) dengan Penggunaan Bijaksana antibiotika (The prudent use of antibitotics) dan Dr. MMDeaH Hapsari, Sp.a(K) dengan General approach to infection dan Pemilihan antibiotika. Usai sesi pertama dilanjutkan dengan break symposium dengan topik Pentingnya booster injeksi dengan pembicara Prof. Dr. Dr. ismoedijanto, DtM&H, Sp.a(K).

Sesi kedua menampilkan Dr. Kiki M.K. Samsi, Sp.a(K), M.Kes dengan aplikasi Farmakokinetika (PK)/Farmakodinamika (PD) antibiotika, Dr. ari

Prayitno, Sp.a dengan Peran Uji Mikrobiologi dan Uji Kepekaan Kuman, serta Dr. Dr. edi Hartoyo, Sp.a(K) dengan Adverse consequence of antibiotic use. Usai sesi kedua dilanjutkan lunch symposium, dengan pembicara Dr. Kiki M.K. Samsi, Sp.a(K), M.Kes yang menyampaikan materi Clinical spectrum of fatal systemic rotavirus diseases.

Pada sesi ketiga tampil 2 pembicara, yaitu Dr. anggraini alam, Sp.a(K) dengan materi infeksi Grup a Streptokokus (GaS), dan Dr. Kiki M.K. Samsi, Sp.a(K), M.Kes dengan Fever without source. Di sesi terakhir disampaikan materi Health­care associated infections dan terapinya oleh Dr. anggraini alam, Sp.a(K), antibiotika pada Pasien imunokompromais oleh Prof. Dr. Dr. ismoedijanto, DtM&H, SpaK, serta evaluasi Pemakaian antibiotika oleh Dr. MMDeaH Hapsari, Sp.a(K).

Workshop dilaksanakan pada hari kedua, Minggu tanggal 2 Juni 2013, diikuti oleh 34 peserta yang terdiri dari 21 orang dokter spesialis kesehatan anak dan 13 orang dokter umum. acara workshop diselingi dengan lunch symposium yang menampilkan 2 pembicara, yaitu Dr. Dadi Suyoko, Sp.a(K) dengan materi Evidence­based of partial hydrolyzed and probiotic for allergy prevention dan Dr. Wisman Herminto, Spa dengan materi Clinical practice : allergy disease, cost of disease and quality of life. Secara keseluruhan acara berjalan lancar dan tertib, terdapat interaksi aktif antara peserta dengan pembicara dan fasilitator serta antar peserta.

Daniel Susatyo wirawaniDai Cabang Kalimantan timur

IDAI Cabang kalimantan timur

Seminar dan Workshop penggunaan Antibiotika pada Anak

Dr. Wisman Herminto, Sp.A, Ketua IDAI Cabang Kalimantan Timur membuka acara

Suasana workshopLunch symposium hari kedua

Suasana seminar

Ragam gaya para pembicara dan fasilitator

Berdirinya POPti cabang Bengkulu mulai dirintis sejak setahun yang lalu. Berangkat dari kesadaran para orangtua pasien talasemia

untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya, mulailah dijalin tali silaturahmi antar orangtua pasien talasemia dengan sesama maupun dengan tenaga medis yang menangani anak-anak pasien talasemia.

Beberapa orangtua yang telah sering memeriksa-kan anaknya ke rumah sakit di Jakarta maupun Yogyakarta merasakan bahwa pasien talasemia yang berobat ke rumah sakit sangat difasilitasi dengan baik

pelantikan pengurus perhimpunan orangtua pasien talasemia Indonesia (poptI) Cabang bengkulu

oleh rumah sakit bersangkutan maupun berbagai pi hak terkait, sehingga pasien maupun orangtua merasa kan nyaman saat melakukan tranfusi darah. terma suk adanya ruang khusus talasemia yang nyaman bagi anak-anak, tersedianya darah dalam jumlah yang cukup serta tersedianya obat kelasi besi dan peralatan kesehatan penunjang yang memadai. Orangtua pun merasa tenang memikirkan pertumbuhan dan perkembangan anak mereka. Para orangtua ini ingin mewujudkan kenyamanan tersebut di daerah sendiri, sehingga diharapkan semua pasien talasemia

di Bengkulu dapat mengalami hal yang serupa.

Bengkulu belum mempunyai wadah bagi orang tua untuk ber-cerita dan berbagi ilmu tentang penyakit anaknya, misalnya orang-tua sering mengeluhkan kenapa anaknya lebih pendek atau kenapa anaknya mengalami keterlambatan dalam belajar, sehingga orang-tua perlu membentuk suatu wa dah yang berna ma POPti. Orang tua menggandeng pihak ikatan Dokter anak indonesia (iDai) Cabang Sumatera Selatan Komisariat Bengkulu serta tim medis dari rumah Sakit Umum Daerah (rSUD) Dr. M Yunus

Bengkulu untuk bekerjasama mewujudkan terbentuknya POPti Cabang Bengkulu. Selain orangtua pasien talasemia, pengurus juga berasal dari anggota iDi Cabang Bengkulu, Palang Merah indonesia (PMi) Bengkulu dan pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, dengan harapan para pengurus adalah personil yang akan berhubungan langsung dengan berbagai kegiatan atau masalah yang mungkin akan dihadapi oleh POPti.

Setelah melalui beberapa pertemuan dan musyawarah, terbentuklah susunan pengurus POPti cabang Bengkulu. Per-himpunan ini diketuai oleh Dr. Wasis rohima, Spa, MKes sebagai ketua umum dan bapak ardani Nasrun sebagai ketua harian. Sebagai sekretaris Dr. Zayadi Zainuddin de ngan ibu eva ardani dan bendahara ibu Sri Munarti.

Di rSUD Dr. M Yunus sendiri tercatat 40 orang telah melakukan tranfusi karena talasemia. Jumlah ini mungkin akan terus bertambah, seiring dengan sosialisasi yang dilakukan oleh POPti cabang Bengkulu. Sebagian pasien datang dari berbagai kabupaten di provinsi Bengkulu dengan aksesibilitas yang masih terbatas, sehingga tidak semua pasien rutin melakukan tranfusi darah. Beberapa orangtua pasien juga masih merasa malu mengetahui anaknya menderita talasemia. Selain dari POPti, tentunya diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk melakukan sosialisasi yang benar mengenai talasemia, sehingga masyarakat luas mengerti tentang penyakit ini.

Pada tanggal 11 Juni 2013, bertempat di ruang pertemuan rafflesia, rSUD Dr. M Yunus Bengkulu, dilakukan pelantikan pengurus perhimpunan orangtua pasien talasemia cabang Bengkulu. Pelantikan ini dilakukan oleh ketua POPti pusat Bapak ruswandi dan ketua Yayasan talasemia indonesia (Yti) pusat, yaitu Bapak edi Purwono. acara dihadiri oleh ibu Wakil Walikota Bengkulu, ir. Patriana Sosialinda

serta direktur rSUD Dr. M Yunus Bengkulu. tak ketinggalan para orangtua dan anak-anak pasien talasemia hadir meramaikan acara. Pembacaan puisi dari pasien talasemia membuat para hadirin terharu dan sebagian ada yang meneteskan air mata. acara ditutup dengan doa dan makan siang bersama.

Dengan terbentuknya POPti cabang Bengkulu ini, diharapkan akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antar berbagai pihak yang terkait dalam tatalaksana dan pemantauan anak pasien talasemia, serta diharapkan anak-anak pasien talasemia dapat menjalani tranfusi rutin dengan baik, aman dan nyaman sehingga selain kebutuhan akan pengobatan, kebutuhan akan kasih sayang anak pun dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan asah, asih dan asuh anak talasemia, diharapkan tumbuh kembang mereka dapat dicapai dengan optimal, sesuai dengan potensi genetik masing-masing dan kemampuan belajarnya dapat sama dengan anak lain, sehingga nantinya akan ada anak talasemia di Bengkulu yang berprestasi tinggi. amien.

wasis Rohima dan JumnalisiDai Cabang Sumsel Perwakilan Bengkulu

B E R I T A C A B A n g

34 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

3589 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

B E R I T A C A B A n g

36 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

3789 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Untuk pertama kalinya iDai Cabang Lampung berkesempatan menyelenggara-kan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

(PKB). Pelaksanaannya bekerja sama dengan iDai cabang Jakarta di hotel Novotel Bandar Lampung selama dua hari, pada tanggal 1 dan 2 Juni 2013. Menurut ketua panitia,Dr. Fedriyansyah Sp.a. MKes, peserta terdiri dari 220 dokter umum dan dokter spesialis anak serta 135 paramedis yaitu bidan dan perawat, yang tidak hanya datang dari propinsi Lampung tapi juga dari Sumatera Utara, riau,

Sumbagsel, Bengkulu, Makasar dan beberapa kota di Jawa.

Dalam sambutannya, Ketua iDai cabang Lampung Dr. amran Harun, Sp.a berterima kasih kepada Ketua iDai cabang Jakarta yang telah bersedia berkolaborasi untuk menyelenggarakan PKB di Propinsi Lampung. Selain mempererat tali silaturahmi

antar cabang, juga sangat membantu teman sejawat di Lampung karena dapat menekan biaya yang diperlu-kan untuk meningkatkan kompetensi masing-masing, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan anak di Lampung.

Sambutan Ketua iDai Cabang Jakarta yang disam-paikan oleh Wakil Ketua Dr. Hikari a. Sjakti Sp.a(K) menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tanggung jawab organisasi kepada anggota. PKB secara resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Ketua iDai Cabang Lampung, didampingi Ketua iDai Cabang

Jakarta dan Ketua Panitia. Dalam PKB ini ada 3 kegiatan utama yaitu

simposium dan workshop untuk dokter, serta simpo-sium untuk para medis. Sebelum dan sesudah kegiatan diadakan tes dan ternyata terdapat peningkatan yang signifikan dalam tes sesudah kegiatan. Keluar sebagai peserta tes terbaik adalah Dr. Masykur Berawi, Sp.a

dari iDai Cabang Lampung, yang sehari-hari menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Berbagai topik dibicarakan pada hari pertama PKB ini, mulai dari “infeksi saluran kemih pada bayi dan anak” sampai “Diagnosis dan tata laksana infeksi virus dengue”. Dalam workshop yang dibagi dalam 3 kelompok dibahas “Konsep baru resusitasi cairan”, “tata laksana kejang tanpa demam”, serta “Diagnosis dan tata laksana tB”. Pada simposium khusus untuk paramedis, semua pembicara berasal dari iDai cabang Lampung kecuali Dr. titis Prawitasari, Sp.a(K) dari Jakarta. Sedang pada simposium untuk dokter hampir seluruhnya pembicara dari Jakarta kecuali Dr. Prambudi rukmono, Sp.a(K) dari iDai Cabang Lampung, spesialis anak konsultan yang pertama dan satu-satunya di Propinsi Lampung.

Dr. Dr aryono Hendarto Sp.a(K), Ketua iDai Cabang Jakarta yang baru pulang bertugas dari Cina, hadir pada hari kedua PKB dan menjadi pembicara terakhir dengan topik “Dot (Pacifier): keuntungan dan kerugian”. Gaya penyampaiannya yang lucu banyak mengundang tawa peserta PKB. Pada hari kedua ini juga ada tiga workshop, yaitu “Diagnosis dan tata laksana HiV”, “Cara praktis membaca eKG”, serta “tranfusi komponen darah dan reaksi tranfusi”

ada hal yang cukup menarik dan tidak biasa pada lunch symposium, yaitu disampaikannya perkembangan terbaru pengolahan susu untuk menunjang tumbuh kembang anak. Pada paparan diperlihatkan proses pembuatan dan packaging susu formula cair untuk

bayi 0-12 bulan. Kita tahu susu formula untuk bayi yang beredar saat ini adalah dalam bentuk bubuk. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi susu formula bayi cair, pilihan baru ini mulai diperkenalkan di indonesia. Sebenarnya di negara maju pemakaian susu formula cair sudah berlangsung lama. Prof. ir. Purwiyatno Hariyadi, PhD dari institut Pertanian Bogor (iPB) Bogor, memaparkan proses pembuatan susu cair dengan teknologi tinggi yang disebut ultra high temperature serta proses aseptic packingnya. Dengan cara yang digunakan ini kualitas gizi susu formula cair dan jaminan sterilitasnya jauh lebih unggul. Keunggulan-keunggulan klinisnya dijelaskan oleh Dr. Yoga Devaera Sp.a dari Jakarta, yaitu antara lain komposisinya lebih stabil walau disimpan lama, sterilitas lebih terjamin, dan tidak mudah terkontaminasi.

Selain kegiatan ilmiah diselenggarakan juga pameran farmasi yang diikuti beberapa perusahaan farmasi dan perusahaan produsen susu, yang menam-bah semaraknya PKB. Banyak yang mengeluh pendeknya waktu yang dialokasikan untuk diskusi. “Sebenarnya masih banyak yang mau saya tanyakan”, keluh salah seorang peserta. “Manfaatkan nanti waktu istirahat , bertanyalah sepuasnya”, komentar seorang panitia. tentunya seluruh peserta berharap PKB dapat lebih sering diadakan di Lampung. Sampai jumpa di PKB Lampung berikutnya!

Ruskandi martaatmadja redaktur iDai Cabang Lampung

pkb IDAI Cabang Lampung

kiat praktis dalam pediatrik klinis

tanggal 15-16 Juni 2013 di hotel Papandayan, ikatan alumni iKa Unpad bekerjasama dengan iDai Cabang Jabar mengadakan

simposium dan workshop “Meet the Professor of Pediatrics” yang menghadirkan sebagian besar pembicara para profesor di bidang kesehatan anak alumni Unpad. acara ini baru pertama kali diadakan oleh ikatan alumni iKa Unpad. Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Dr. Dwi Prasetyo, Sp.a(K) diikuti kurang lebih 300 peserta. Setelah dibuka oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Dr. Dr. tri Hanggoro ahmad, acara dimulai dengan acara plenary symposium dilanjutkan dengan parallel symposium dan lunch symposium. Usai makan siang, dilanjutkan workshop dari divisi tumbuh kembang, respirologi dan nefrologi. Setelah mengikuti simposium, yang dapat dikatakan cukup meriah. Para peserta yang terdiri dari dokter spesialis anak maupun dokter umum terlihat sangat antusias mengikuti kuliah dari para gurunya.

mia milantiiDai Cabang Jabar

iDai Cabang Jabar

Simposium dan workshop Meet the Professor of Pediatrics

B E R I T A C A B A n g

38 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

40 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

B E R I T A C A B A n g

4189 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Allergy Course yang diselenggarakan oleh UKK alergi imunologi iDai kali ini berlangsung di Jakarta pada 6-7 Juli 2013. Kegiatan kali

ini bekerja sama dengan iDai Jaya dan merupakan rangkaian beberapa Allergy Course yang rencananya akan dilaksanakan di berbagai kota di indonesia. Jakarta merupakan lokasi ketiga setelah sebelumnya Allergy Course telah berlangsung di Surabaya dan Bandung. Kegiatan ini bermitra dengan Pt. Nutricia indonesia Sejahtera. tujuan kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kembali para peserta dan memberikan ilmu terbaru terkait dengan berbagai penyakit alergi secara komprehensif mulai dari ilmu dasar/imunologi sampai ke klinis praktis penanganan penyakit alergi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para anggota iDai Jaya. Peserta sedikit melebihi kapasitas awal yang disediakan oleh panitia yang semula 80 orang menjadi 90 orang. Allergy Course dimulai dengan pembukaan oleh perwakilan mitra Dr. Sarah angelique, Ketua UKK alergi imunologi iDai Dr. Sumadiono, Sp.a(K), dan Ketua iDai Jaya Dr. Dr. aryono Hendarto, Sp(K) yang sekaligus membuka kegiatan ini.

acara dilanjutkan dengan pre test dan kuliah interaktif oleh 4 pembicara. Pembicara pertama adalah Prof. Dr. arwin aP akib, Sp.a(K) yang membawakan topik “Basis imunologi penyakit alergi”. topik yang se ringkali tidak diminati para peserta karena dianggap ter lalu sulit dibawakan dengan ringkas oleh Prof. arwin dengan gambar-gambar yang cukup disederhanakan. topik ini diajukan agar para peserta dapat memahami dasar imunologi penyakit alergi sehingga memahami pula dasar diagnosis dan tatalaksana yang akan diterapkan pada berbagai penyakit alergi.

Pembicara selanjutnya adalah Dr. Dadi Suyoko, Sp.a(K) yang membawakan topik “Diagnosis penyakit alergi.” topik ini tentunya sangat penting karena seringkali di lapangan ditemukan adanya overdiagnosis ataupun underdiagnosis penyakit alergi. topik selanjutnya adalah “alergi makanan” yang dibawakan oleh Dr. Sumadiono, Spa(K) dan “alergi obat” yang dibawakan oleh Dr. Wistiani, Sp.a(K). Kedua topik ini dibahas cukup mendalam dan cukup banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Para peserta juga mendiskusikan kasus-kasus yang

pernah ditanganinya. Materi yang juga mendapatkan perhatian adalah tidak perlunya pemeriksaan uji kulit sebelum pemberian antibiotic intravena.

Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan deng-an workshop dengan topic pembahasan diagnosis alergi makanan, dermatitis atopik, dan anafilaksis. Peserta dibagi menjadi 4 dengan 2 fasilitator di masing-masing kelompok. Para pembicara ditemani ko-fasilitator Dr. Sjawitri P Siregar, Sp.a(K), Dr. Dr. Zakiudin Munasir, Sp.a(K), Dr. Martani Widjajanti, Sp.a(K), dan Dr. Dina Muktiarti, Sp.a(K)) memimpin diskusi yang berlangsung hangat. Workshop yang menggunakan sistem voting dengan alat elektronik cukup dapat membuat para peserta antusias mengikuti kegiatan workshop.

Diskusi cukup hangat mengenai topik-topik di atas karena sangat terkait dengan praktik sehari-hari. Salah satu sesi pada kegiatan workshop yang cukup menarik adalah saat para peserta diminta menebak isi formula yang telah disediakan panitia. respons para peserta beraneka ragam, karena hamper seluruh rasa formula khusus tidak terlalu enak dan cenderung pahit. tapi para peserta dapat memahami kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak yang menggunakan formula khusus ini.

Hari kedua dimulai dengan kuliah dari Dr. Wistiani, Sp.a(K) yang kebetulan berulang tahun pada hari tersebut. topik yang dibawakan beliau adalah “antihistamin.” Obat yang menjadi salah satu obat utama pada penyakit alergi dibahas tuntas

oleh beliau pada sesi ini. Dr. Sumadiono, Sp.a(K) membawakan topic berikutnya yaitu “Pencegahan penyakit alergi.” Beberapa usaha pencegahan primer yang dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai bayi lahir ditelaah satu persatu oleh beliau pada kesempatan ini.

topik selanjutnya adalah “Penggunaan korti-kosteroid pada penyakit alergi” dibawakan oleh Dr. Dr. Zakiudin Munasir, Sp.a(K). Dasar penggunaan kortikosteroid dan kortikosteroid terutama korti-kosteroid topikal dalam bentuk salep, inhalasi, dan semprot hidung dibahas oleh beliau pada sesi ini. tata laksana alergi saat ini telah berusaha menghindari penggunaan kortikosteroid oral dan menggantikannya dengan kortikosteroid topical dengan hasil yang memuaskan. Kuliah terakhir disampaikan oleh Prof. Dr. arwin aP akib, Sp.a(K) mengenai imunoterapi. Salah satu langkah tatalaksana penyakit alergi dibahas oleh beliau pada kesempatan ini, mulai dari dasar teori, imunoterapi subkutan, dan imunoterapi sublingual. Sesi pagi hari ditutup dengan post test.

Workshop dilaksanakan dengan metode yang sama dan membahas mengenai pencegahan alergi dan rhinitis alergi. Diskusi kembali berjalan cukup seru karena peserta banyak membagi pengalaman yang mereka hadapi juga. Kegiatan ditutup dengan pleno untuk menuntaskan pertanyaan-pertanyaan yang dirasakan masih mengganjal. Selain itu diumumkan 3 peserta terbaik dan kesan peserta yang diwakili oleh Dr. theresia aryani, Sp.a. Beliau menyampaikan bahwa Allergy Course ini sangat bermanfaat karena topic dan kasus yang dibahas baik pada kuliah dan workshop adalah kasus yang sering ditemukan pada praktik sehari-hari.

Secara keseluruhan, kegiatan berjalan cukup lancar, antusias peserta bertahan sampai akhir acara. Semoga kegiatan Allergy Course selanjutnya juga dapat berjalan sukses.

Dina muktiartiiDai Cabang Jakarta

Allergy Course Jakarta

Nyeri kepala atau sefalgia pada anak ke-rap dijumpai dalam praktik sehari-hari. Nyeri kepala meskipun ringan sering

menimbulkan kecemasan orangtua yang berlebihan sehingga mereka meminta pemeriksaan penunjang yang sebenarnya tidak perlu dan membawa anaknya doctor shoping. Nyeri kepala juga kerap menyebabkan anak tidak masuk sekolah dan membatasi aktifitas anak. Keterbatasan waktu dokter dalam membuat anamnesis yang baik juga merupakan kendala tersendiri. Sama seperti kejang, kunci diagnosis sakit kepala adalah anamnesis yang teliti dan detil. oleh karena itu penulis mencoba membahas sefalgia pada anak dari segi pendekatan diagnosis dan tata laksana yang dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.

tabel 1. The International Classification of Headache DisordersPrimary Headache Disorders 1. Migraine

2. tension type headache3. Cluster headache4. Other primary headache disorders

Secondary Headache Disorders 5. Headache attributed to head or neck trauma6. Headache attributed to cranial or cervical vascular disorder7. Headache attributed to nonvascular intracranial disorders8. Headache attributed to substance or withdrawl from substances9. Headache attributed to infection10. Headache attributed to disorders of homeostasis11. Headache attributed to disorders of the cranium, neck, eyes, ears,

nose, sinuses, teeth or other facial or cranial structures.12. Headache attributed to psychiatrics disorders

Cranial neuralgias, central and primary facial pain 13. Cranial neuralgia and central causes of facial pain14. Other headache, cranial neuralgia, central or primary facial pain.

KLASIFIKASI

The International Headache Society mengemukakan klasifikasi terbaru untuk nyeri kepala (lihat tabel 1)

migren, tension type headache, sefalgia yang berkaitan dengan infeksi, kelainan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus dan gigi merupakan penyebab yang sering ditemukan dalam praktik.

Sefalgia juga dapat dikelompokkan berdasarkan perjalanan klinis

Sefalgia akut berulang dan kronik non-progresif sebagian besar berkaitan dengan sefalgia primer, meskipun penyebab sekunder juga patut dipikirkan. Sefalgia kronik progresif merupakan tipe yang harus diwaspadai dan paling mencemaskan orangtua serta

sebagian besar memerlukan pemeriksaan pencitraan. Sefalgia akut, tunggal, sebagian besar ringan, disebabkan oleh infeksi virus.

PENDEKATAN DIAGNOSIS

evaluasi menyeluruh diperlukan untuk membuat diagnosis yang tepat dan tata laksana awal. evaluasi termasuk anamnesis (termasuk observasi orangtua dan guru, relasi antara anak-pengasuh, relasi antar anggota keluarga, riwayat penyakit anak dan orangtua) serta pemeriksaan fisik umum dan neurologis.

Anamnesisanamnesis sangat berperan penting dalam menegak-kan diagnosis, diperlukan waktu yang cukup dan kesabaran untuk menggali anamnesis yang baik. Pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk diajukan adalah: (1) deskripsi sefalgia, berapa macam tipe sefalgia yang dirasakan, (2) kapan dan bagaimana mulai ada keluhan, (3) apakah sefalgia memburuk, membaik atau tidak berubah, (4) frekuensi dan durasi sefalgia (5) apakah sefalgia timbul pada waktu atau

saat-saat tertentu, (6) apakah sefalgia berhubungan dengan makanan, situasi atau obat-obat tertentu (7) apakah terdapat gejala yang mendahului keluhan, (8) lokasi dan kualitas sefalgia, (9) gejala yang menyertai keluhan, apakah gejala tersebut berlangsung terus di antara serangan. Gejala ini dapat berupa mual, muntah, kelumpuhan, gangguan penglihatan, pendengaran dll. (10) apa yang pasien kerjakan ketika sefalgia, (11) keadaan yang membuat keluhan memburuk atau membaik, (12) adakah penyakit lain yang diderita pasien, (13) obat-obat untuk penyakit lain yang dikonsumsi secara teratur atau hanya bila perlu.

Riwayat keluargariwayat sakit kepala, nyeri dan penyakit lain yang berhubungan perlu ditanyakan karena migren maupun hipertensi berkaitan erat dengan faktor genetik. riwayat keluarga ditanyakan sampai kakek, nenek, saudara kandung, paman dan bibi karena keluhan migren kadang tidak terdapat pada orangtua. Pola sakit kepala juga bisa berbeda pada setiap anggota keluarga.

tabel 2. Klasifikasi berdasarkan klinis acute generaalized acute localizead acute recurrent Chronic progressive Chronic nonprogressiveDemam Sinusitis Migren tumor Kontraksi ototinfeksi sistemik Otitis Migren kompleks Pseudotumor (Benign

intracranial hypertension)Conversion

infeksi SSP abnormalitas okular Varian migren abses otak Malingeringtoksin:CO2, timah Penyakit gigi Cluster headache Hematoma subdural After concussionPasca kejang trauma Hemikrania

paroksismalHidrosefalus Depresi

imbalans elektrolit Neuralgia oksipital Pasca kejang Perdarahan anxietasHipertensi Disfungsi sendi

temporomandibular Tic douloureux Hipertensi reaksi penyesuaian

Hipoglikemia eksersional Vaskulitis Hemikrania kontinyuPasca pungsi lumbaltraumaembolitrombosis vascularPerdarahanPenyakit kolageneksersional

T I p s

44 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

T I p s

4589 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Sefalgia pada anak pendekatan diagnosis dan tata laksana dalam praktik sehari-hari

Riwayat sosial dan kebiasaan Kehidupan sosial anak perlu digali, apakah ada masalah di rumah, bagaimana hubungan dengan orangtua, saudara kandung, teman sebaya dan guru. Masalah kehidupan sosial bisa menjadi pencetus atau memperberat sakit kepala. Perlu juga ditanyakan pola makan, pola tidur, jadwal harian anak, konsumsi kafein, coklat, makanan mengandung MSG, serta kebiasaan olahraga. Pola hidup yang tidak sehat dan tidak teratur dapat menjadi pencetus atau memperberat sakit kepala.

PEMERIKSAAN FISIK UMUM Pemeriksaan fisik umum dilakukan seperti biasa dengan memperhatikan beberapa tanda penting yang mengarah ke diagnosis seperti: demam mengarah pada infeksi, peningkatan tekanan darah mengindikasikan gangguan hormonal atau ginjal, pertumbuhan abnormal mengarah ke problem kelenjar pituitari atau hipotalamus, ptekie atau limfadenopati menunjukkan gangguan sistem hematopoetik, organomegali mengarah pada neoplasma, tanda atopi mengarah kepada migren, lesi neurokutan, trauma multipel dan berulang menunjukkan child abuse

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Pemeriksaan neurologi terutama ditujukan pada derajat kesadaran, tanda rangsang meningeal, gangguan penglihatan, defisit neurologi fokal, saraf kranial, gangguan koordinasi, gait dan bicara, ganggu-an pendengaran, funduskopi, pengukuran lingkar kepala, adanya bruit, palpasi kepala dan seluruh bagian tubuh, kekuatan dan tonus otot, refleks fisiologis dan patologis. mayoritas pemeriksaan umum dan neurologis pada sefalgia primer adalah normal. PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS

Nyeri kepala berulang berefek negatif pada aktifitas

harian anak (pola tidur, selera makan, atensi dll). Selama masa prapubertas dan pubertas perubahan emosi dan kepribadian juga beperan penting. Harus dibedakan apakah problem atau perubahan emosi tersebut merupakan komorbiditas atau merupakan problem utama. Gejala lain seperti depresi, sedih, menarik diri dari aktifitas sehari-hari, putus asa juga patut dicari.

Migren tidak berkaitan dengan kondisi di keluarga atau rumah, situasi sekolah atau relasi dengan teman. Sebaliknya Tension type headache (TTH) erat kaitannya dengan kondisi di rumah misalnya perceraian orangtua dan minimnya relasi dengan teman sebaya.

Red flags Di bawah ini terdapat beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai (red flags) adanya kelainan struktural yang memerlukan intervensi bedah dan pemeriksaan pencitraan. tanda-tanda itu : (1) sefalgia makin berat dan makin sering, (2) sefalgia bertambah hebat dengan batuk, bersin, mengedan (3) nyeri kepala yang akut dan berat (< 6 bulan), (4) disertai gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan, ruam dan nyeri sendi, (5) faktor risiko sekunder seperti imunosupresi, hiperkoagulasi, penyakit neurokutan, keganasan, penyakit genetik dan rematik, (6) defisit neurologis seperti penurunan kesadaran, edema papil, gerak bola mata yang abnormal, kelumpuhan dan asimetri, (7) perubahan tipe nyeri kepala, peningkatan frekuensi, derajat dan manifestasi klnis, (8) nyeri kepala berkaitan dengan tidur.

Saat menerima pasien di ruang praktik atau IgD, red flags tersebut dapat dijadikan pegangan apakah kita menghadapi sefalgia yang memerlukan tindakan segera atau tidak.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Mri kepala adalah pilihan terbaik untuk mencari etiologi abnormalitas struktur otak,

infeksi, inflamasi dan iskemia. Ct Scan kepala dipakai untuk mendeteksi perdarahan atau fraktur. rekomendasi pemeriksaan pencitraan dari The American Academy of Neurology untuk evaluasi anak dengan sefalgia berulang: (1) Pemeriksaan pencitraan secara rutin tidak diindikasikan jika pemeriksaan neurologi normal, (2) Pencitraan dianjurkan pada anak dengan pemeriksaan neurologi abnormal, kejang atau keduanya, (3) Pencitraan dianjurkan pada anak dengan tipe sefalgia berubah, nyeri kepala hebat atau jika terdapat disfungsi neurologis.

Pemeriksaan penunjang lain atas indikasi sesuai penyakit yang mendasari seperti meningitis, demam tifoid atau penyakit sistemik lain.

migrenMigren dibahas tersendiri karena merupakan

etiologi terbanyak sefalgia pada anak. Berikut ini adalah kriteria migren pada anak

migren tanpa auraa. Minimal 5 serangan yang memenuhi criteria

B-DB. Sakit kepala berlangsung 1-72 jam (diobati atau

terapi gagal)C. Sakit kepala minimal mempunyai 2 dari kriteria

berikut: 1. Lokasi unilateral, bilateral atau frontal2. Berdenyut3. intensitas sedang sampai berat4. Diperberat atau menyebabkan gangguan

aktifitas rutin seperti berjalan atau naik tangga

D. Selama serangan terdapat minimal 1 gejala berikut : mual dan/atau muntah, fotofobia dan fonofobia.

e. tidak disebabkan penyakit lain

migren dengan auraa. Minimal 2 serangan yang memenuhi kriteria

B-D

B. aura terdiri dari minimal 1 gejala berikut:1. Gejala visual yang reversible (cahaya

berkedip-kedip, lingkaran atau garis) dan/atau hilangnya penglihatan.

2. Gejala sensori yang reversible (ditusuk-tusuk dengan benda tajam/tumpul) dan/atau kesemutan.

3. Gangguan bicara yang reversibelC. Minimal 2 dari gejala berikut:

1. Gejala visual homonimous dan/atau gejala sensori unilateral

2. Minimal 1 gejala aura yang timbul bertahap > 5 menit dan/atau gejala aura yang berbeda menghilang dalam waktu > 5 menit.

3. Masing-masing gejala berlangsung > 5 menit dan < 60 menit

D. Sakit kepala memenuhi kriteria B-D untuk migren yang mulai selama aura atau setelah aura dalam waktu 60 menit

e. tidak disebabkan penyakit lain.

Sindrom migren lain:

1. Migren basiler: aura berupa vertigo, ataksia, nistagmus, disartria, tinnitus/hiperakusis, paresetesia bilateral, diplopia atau gangguan penglihatan.

2. Migren confusional: perubahan status mental, sering disertai afasia atau gangguan bicara yang diikuti sefalgia.

3. Migren hemiplegia: familial atau sporadik, dengan gejala hemiplegia, kesemutan, afasia dan keadaan bingung.

Tension type headache (TTH)Bentuk sefalgia terbanyak pada anak selain migren, tetapi tidak terlalu menganggu aktifitas anak dibandingkan migren. Sefalgia bersifat ringan sampai sedang, berlangsung satu sampai beberapa hari, sering digambarkan sebagai “kepala seperti diikat atau ditekan dengan pita” . Pencetus yaitu stress, kelelahan dan sakit, sering disertai nyeri otot dan ketegangan di

T I p s

46 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

T I p s

4789 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

daerah leher dan bahu. Faktor stress psikologis sangat berkaitan dengan ttH. anak dengan ttH lebih bnayak mengalami masalah psikologis dan perilaku dibandingkan anak dengan migren.

TATALAKSANA

Tatalaksana disini lebih ditujukan untuk Primary headache disorders, karena pada secondary headache disorders tatalaksana tentu tergantung dan ditujukan kepada penyakit yang mendasarinya. Ketika diagnosis migren atau ttH sudah ditegakkan dan penyebab sekunder sefalgia yang berat dapat disingkirkan, maka edukasi pada pasien dan orangtua harus dilakukan. Yakinkan bahwa tidak ada penyakit serius yang menyebabkan sefalgia. tatalaksana sefalgia terdiri dari 4 cara:

1. Pola hidup sehat SMART management yaitu Sleep (cukup tidur dan

teratur), Meals (cukup makan, teratur termasuk sarapan dan minum yang banyak), Activity (olah raga teratur tapi tidak berlebih), Relaxation (relaksasi untuk mengurangi stress), Trigger avoidance (menghindari sters, kurang tidur atau pencetus lain)

2. Tatalaksana sefalgia akut Jenis dan dosis obat untuk tatalaksana migren

akut; (a) asetaminofen, dosis 10-12,5 mg/kg

BB, tiap 4-6 jam; (b) ibuprofen, dosis 10 mg/kgBB, tiap 4-6 jam; (c) Sodium naproksen, dosis 5-7 mg/kgBB, tiap 8-12 jam; (d) 5 Ht1, agonis,triptan: Sumatriptan, dosis oral: 25-100 mg/hari, maksimum 200 mg/hari, nasal: 4-6 tahun: 5 mg, 7-11 tahun: 10 mg, >12 tahun: 20 mg, SC: 0,06 mg/kgBB, >12 tahun: 6 mg

3. Terapi penunjang terapi biofeedback, tekhnik relaksasi, hipnosis,

akupunktur dan psikoterapi. Fisioterapi dan terapi pijat bermanfaat pada sefalgia yang disertai nyeri atau tegang otot.

4. Terapi pencegahan Pencegahan perlu dipertimbangkan jika pasien

mengalami sefalgia > 4 hari per bulan. Jenis dan dosis obat yang dapat diberikan tampak pada tabel 3.

KESIMPULAN

Meskipun sebagian besar kasus sefalgia di tempat praktik adalah sefalgia primer (Primary headache disorders) yaitu migren dan tension­type headache, dokter harus dapat mendiagnosis secondary headache disorders terutama kasus sefalgia dengan etiologi penyakit sistemik yang berat atau kasus yang memerlukan pemeriksaan pencitraan dan tindakan bedah dengan segera. aspek penting dalam melakukan evaluasi dan tatalaksana sefalgia pada anak adalah: anamnesis yang

tabel 3. tatalaksana preventif migren pada anakObat Dosis toksisitasSiproheptadine 0,25-1,5 mg/kgBB/hari Seadsi, mulut kering,peningkatan BBAntidepresan trisiklik amitriptilin 0,1-1 mg/kgBB/hari,maks 50-100 mg Sedasi,peningkatan BB,eksserbasi gangguan konduksi jantung Nortriptilin 10-75 mg/hari Perubahan moodAntiepileptik asam valproat 20-40 mg/kgBB/hari Peningkatan BB,hepatotoksisitas, trombositopenia, lekopenia topiramat 1-2 mg/kgBB/hari Sedasi,penurunan BB, glaukoma, batu ginjal, parestesia Gabapentin 10-40 mg/kgBB/hari Fatig, ataksia, tinnitus, depresi, perubahan mood, gangguan GiAntihipertensi Propranolol 2-4 mg/kgBB/hari Depresi, hipotensi, penurunan stamina,gangguan tidur Verapamil 4-10 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis Hipotensi, nausea, aV-block

teliti dan komprehensif, pemeriksaan fisis umum dan neurologi untuk mencari adakah penyakit atau etiologi yang mendasari sefalgia, pemeriksaan penunjang sesuai indikasi dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis, tatalaksana komprehensif baik medikamentosa dan non medikamentosa dengan melibatkan orangtua dan keluarga.

Kepustakaan

1. Blume HK. Pediatric headache: a review. Pediatr in rev.

2012;33:562-75.

2. Lewis DW. Headaches in infants and children. Dalam: Swaiman

KF, ashwal S, Ferriero DM, penyunting. Pediatric neurology

principles & practices. edisi kelima. Philadelphia: Mosby

elsevier; 2012. h. 1185-1223.

3. Ozge a, termine C, antonaci F, Natriashvili S, Guidetti V,

Wober-Bingol C. Overview of diagnosis and management

of paediatric headache.Part i:diagnosis. J headache Pain.

2011;12:13-23.

4. rothner aD. evaluation of headache. Dalam: Winner P, rothner

aD, penyunting. Headache in children and adolescents. edisi

ketujuh. London: BC Decker; 2001. h. 21-3.

5. Balottin U, termine C, Nicoli F, Quadrelli M, Ferrari-Ginevra

O, lanzi G. idiopathic headache in children under six years of

age: a follow-up study. Headache. 2005;45;705-15.

6. Fenichel GM. Headache. Dalam:Clinical pediatric neurology

a signs and symptoms approach. edisi keenam. Philadelphia:

Saunders elsevier; 2009. h. 79-92.

7. Lewis DW, ashwal S, Dahl G, dkk. Quality standards

subcommittee of the american academy of Neurology: Practice

Committee of the Child Neurology Society. Practice parameter:

evaluation of children and adolescents with recurrent headaches.

Neurology. 2002;59(4):490-8.

8. Headache classification subcommittee of the international

Headache Society. the international Classification of headache

Disorders. Cephalalgia. 2004;24:9-160.

9. arruda Ma, Guidetti V, galli F, albuquerque rc, Bigal Me.

Primary headaches in childhood-a population based study.

Cephalalgia. 2010;30(9):1056-64.

10. Sarioglu B, erhan e, serdaroglu G, Doering BG,erermis S,

tutuncuoglu S. tension-type headache in children; a clinical

evaluation. Pediatr int. 2003;45(2):186-9.

Setyo HandryastutiUKK Neurologi iDai

Renungan Multiprofesi seorang dokterSatu, Sadarkah anda bahwa seorang dokter juga seorang guru? Seseorang yang patut ditiru dan didengar? Didengar karena

pada setiap praktik pelayanan pasien, dokter selalu memberikan edukasi baik untuk pasien maupun orangtua. Dokter diharapkan selalu memberikan edukasi yang benar bukan menakut-nakuti. Ditiru karena dalam setiap tindakan baik di lingkungan pribadi, tempat kerja maupun di masyarakat dokter diharapkan selalu menjaga sikap dan tindakan karena dokter masih dianggap sebagai profesi yang terhormat.

Dua, Sadarkah anda bahwa seorang dokter juga seorang psikolog? Dokter tidak hanya mengobati pasien, tetapi juga melihat pasien secara keseluruhan, masalah non medis yang berhubungan dengan problem pasien. Kita dituntut membaca secara cepat ekspresi wajah, bahasa tubuh anak dan orangtua, relasi orangtua dengan anak di ruang praktik, serta membaca isyarat apakah orangtua percaya atau tidak dengan sang dokter. Dokter juga diharapkan dapat memberikan nasihat, motivasi, dukungan pada pasien dan orangtua untuk proses penyembuhan.

Tiga, Sadarkah anda bahwa seorang dokter juga seorang ahli ekonomi? Karena kita harus berhitung dengan kemampuan pasien, cost­benefit dan benefit­risk dalam setiap tindakan dan pemberian obat.

empat, Sadarkah anda bahwa seorang dokter juga seorang religius? Karena dokter selalu mengajak pasien dan keluarga untuk berdoa demi penyembuhan penyakit atau ketika usaha medis telah maksimal dan dokter serta keluarga pasien dihadapkan pada pilihan meneruskan pengobatan atau do not resuscitate.

Sadarkah anda bahwa dokter BUkAn pedagang? Yang mengobati tanpa dasar ilmiah, memberi obat atau melakukan tindakan yang tidak perlu, menakut-nakuti pasien, tidak mengindahkan cost­benefit dan benefit­risk atau memperlakukan pasien sekedar numbers atau berapa jumlah uang yang diperoleh hari ini berdasarkan jumlah pasien yang diperiksa.

Persoalannya adalah apakah kita selalu ingat dengan keempat profesi luhur di atas selagi kita memberikan pelayanan kesehatan pada pasien, atau kita memang hanya melulu memberikan obat? (SH)

T I p s

48 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

T I p s

4989 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Umum• Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan

yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi. Contohnya: gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah.

• Hindari terlalu banyak minuman dingin / es, karena memudahkan anda kenyang, sehingga asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tidak bisa masuk ke dalam tubuh.

Buka• Saat berbuka puasa dianjurkan untuk mengon­

sumsi kurma karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Dengan kurma, kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi.

• Mengonsumsi pisang saat berbuka sangat baik bagi tubuh anda, sebab pisang merupakan sumber kalium, magnesium dan karbohidrat.

• Batasi makanan yang digoreng saat berbuka, karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Pada orang usia lanjut cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak,

tiPS PUaSa SeHat

Tips lancar jalani puasa secara umum untuk lansia 45 th ke atas

seperti penyakit jantung koroner, hipertensi dan stroke.

• Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh untuk anda lancar beraktivitas esok harinya.

Sahur• Saat sahur usahakan untuk membatasi asupan teh

dan kopi. teh dan kopi membuat metabolisme berjalan cepat, sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tidak dehidrasi.

• Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula. Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus di tengah anda menjalani puasa nantinya.

Selamat berpuasa dan menjadi sehat.

Dr. edy Rizal wahyudi, SpPD, kger, FInASIm

Divisi Geriatri Departemen ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas indonesia,

Jakarta, Jul 2013 – ramadhan 1434H

T I p s

5189 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

s E B A I K n y A A n D A T A h u

5389 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

PC tablet yang merupakan salah satu teknologi paling inovatif saat ini, diperkirakan dalam 5 tahun ke depan sudah tidak akan exist lagi. tablet

generasi masa depan akan menjalankan aplikasi mobile yang berperan sebagai platform utama dalam perilaku bisnis di suatu perusahaan. revolusi dalam teknologi PC tablet ini dipacu oleh banyaknya penemuan terbaru dalam teknologi komunikasi, operating systems, aplikasi perangkat lunak (software), power, dan kemajuan perangkat keras (hardware). Dengan kemajuan tersebut memungkinkan untuk menggabungkan fungsi telepon seluler dan komputer dalam suatu perangkat yang berukuran kecil. Selain itu, tablet generasi masa depan juga akan mengadopsi teknologi display transparent glass menggantikan display liquid crystal LCD/LeD dan tentu akan memiliki sensitifitas layar yang jauh lebih baik dibandingkan touch screen saat ini.

Penemuan wireless power transfer yang memung-kinkan untuk men-charging baterai secara nirkabel akan menjadi solusi keterbatasan teknologi baterai saat ini. Perkembangan pelayanan online dan inter-net melalui cloud data services telah memungkinkan mengakses data tersimpan dalam komputer atau menjalankan komputer di rumah melalui perangkat seluler maupun jaringan WiFi. Dengan demikian, bukan tidak mungkin untuk berwisata ke amerika dengan menunjukkan passport kita melalui perangkat tablet, karena semua user data telah tersimpan dan dapat diakses secara cloud.

Dengan semakin pesatnya perkembangan te-knologi dan meluasnya pemanfaatan komputer dan

tablet di masyarakat, mau tidak mau para dokter juga harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dalam praktik sehari-hari mulai saat ini. Jika tidak, kita tidak akan lagi mampu mengim-bangi pesatnya perkembangan teknologi dan kita akan semakin tertinggal oleh zaman. Kesadaran masyarakat akan perawatan kesehatan, menuntut kebutuhan akan informasi kesehatan yang lengkap dan akurat. Selain itu, pengiriman informasi kesehatan juga perlu dipercepat karena penting untuk kehidupan manusia. Sehingga, pelayanan kesehatan yang modern perlu mengkorelasikan hubungan antara peralatan keseha-tan, pusat pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pasien dalam suatu jaringan informasi yang baik. Dengan memanfaatkan perangkat mobile yang dimiliki, seperti tablet iPad, androids, ataupun smartphones, maka jaringan informasi kesehatan antara dokter dan pasiennya dapat dengan mudah dibangun melalui suatu aplikasi mobile.

aplikasi mobile yang diperlukan dalam dunia kesehatan khususnya bagi seorang dokter meliputi aplikasi referensi ilmu dan fasilitas kesehatan dan kedokteran, aplikasi pengajaran, aplikasi rekam medis /Electronics Medical Records (eMr), aplikasi pemantau-an pasien, aplikasi Imaging (pencitraan), dan aplikasi perawatan kesehatan personal.

aplikasi pelayanan kesehatan personal untuk pasien berfungsi layaknya dokter keluarga yang siap melayani pasiennya di samping kamar tidur secara nonstop sehari 24 jam/7 hari seminggu. terlebih lagi dalam waktu dekat, produsen komputer seperti

Pemanfaatan teknologi dalam jejaring Untuk praktik sehari-hari

s E B A I K n y A A n D A T A h u

54 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

HP, Dell, Lenovo Group, asustek Computer, dan Samsung electronics akan mengembangkan tablet yang mempunyai kamera 3-Dimensi yang dilengkapi dengan multiple scanner: magnetic stripe reader, barcode scanner dan medical imaging scanner. tentu hal ini akan menjadi perkembangan yang pesat bagi dunia kedokteran khususnya dalam hal pemindaian dan pencitraan medis. aplikasi tablet lain yang sedang dikembangkan untuk melengkapi aplikasi pelayanan kesehatan personal bagi pasien melalui perangkat mobile antara lain Diabetes buddy, DrawMD, Urology, dan iSpineCare. Sedangkan aplikasi rekam data Medis eMr dan pemantauan pasien yang sedang dikem-bangkan antara lain Cerner’s Physician Express, Epic’s Haiku, GE’s CA Mobile, DrChrono, dll.

terobosan teknologi mobile dan didukung dengan komunikasi data yang lebih besar seperti bandwidth generasi ke-empat (4G) ataupun WiMaX akan mem-percepat pengembangan aplikasi-aplikasi lain yang berdasarkan teknologi konten image (gambar) dan video. Dengan memasang iP camera CCtV di ruang rawat pasien ataupun di rumah kita bisa memonitor keadaan pasien sekaligus memonitor aktifitas anak di rumah sekaligus melalui perangkat mobile atau smartphone kita. Ditambah lagi ketika kita sudah me-masang sistem remote kontrol untuk perangkat rumah seperti kompor listrik, televisi, komputer atau pintu rumah. Kita dapat mematikan atau menghidupkan kompor listrik, komputer, atau televisi kita melalui suatu aplikasi remote access yang ada di smartphone kita. Jadi kita tidak akan terganggu dengan urusan rumah karena lupa mengunci pintu ataupun mema-tikan kompor listrik di rumah. terus bagaimana kalau smartphone atau perangkat mobile kita tertinggal atau dicuri? Selama pass­key ataupun password kita masih aman mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa. Jadi sistemnya sama seperti keamanan internet banking saat ini, ketika handphone kita hilang atau tertinggal kita masih bisa mengaksesnya melalui sistem internet lain seperti di warnet.

Sebagai entrepreneur, dokter yang tidak hanya

sibuk dengan tanggung-jawabnya merawat pasien, tetapi juga memiliki kesibukan dalam mengawasi dan mengontrol urusan bisnis dan usaha, pengetahuan akan teknologi juga sangat diperlukan. Pengembang teknologi komputer dan smartphones telah menarget-kan produknya tidak hanya untuk konsumer pribadi, tetapi juga konsumen bisnis dan komersial. Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktifitas usaha seperti aplikasi push email, calender, ataupun contact databases.

Dalam urusan marketing pun, perangkat mobile dan smartphones telah menjadi salah satu cara mar-keting yang ampuh untuk meningkatkan penjualan dan mengenalkan produk kita masyarakat. Hal ini karena jejaring sosial seperti facebook ataupun twiter telah lama menjamur di masyarakat, mulai dari anak sekolah dasar sampai tukang ojek dan becak telah banyak yang aktif di jejaring sosial tersebut. Selain itu, mulai maraknya klaim asuransi melalui perangkat mobile yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi juga bisa menjadi peluang usaha bagi dokter yang akan mengambil peluang dalam usaha klaim perawatan kesehatan. aplikasi lain yang tidak kalah menarik dalam usaha bisnis antara lain aplikasi untuk melihat dan memonitor ketersedian persediaan dan inventori real­time, aplikasi penilaian resiko, analisa data pelang-gan dan managemen, dan aplikasi untuk mendapatkan data inteligen pesaing.

Perkembangan teknologi yang ada saat ini harus bisa dimanfaatkan dalam menunjang karir dan profe-sionalitas dokter, bukan sebagai penghambat dan mu-suh. Karena teknologi diciptakan untuk memudahkan urusan manusia, seperti bola lampu yang diciptakan thomas alva edison untuk menerangi kehidupan manusia sehingga tidak membatasi aktifitas manusia dikegelapan malam. Manusia yang dapat bertahan hidup adalah manusia yang mampu beradaptasi ter-hadap alam, kehidupan sosial dan teknologi.

lisa listiarinireporter Buletin iDai

s E B A I K n y A A n D A T A h u

56 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

s E B A I K n y A A n D A T A h u

5789 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Berpuasa pada bulan ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. islam memberikan kelonggaran bagi ibu

hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. ibu hamil tersebut wajib mengganti puasanya dengan puasa di waktu yang lain. Jika ibu hamil mengkhawatirkan kesehatan bayinya, maka ibu hamil tersebut dianggap seperti orangtua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orangtua yaitu dengan membayar fidyah. ibnu Umar menyatakan bahwa “ Diperbolehkan baginya berbuka dan hanya diwajibkan untuk memberi makan

kepada orang miskin setiap hari satu orang sebanyak satu mud gandum dan tidak wajib mengqadha’ puasa yang ditinggalkannya di lain waktu.” (Hr Malik dan Baihaqi).

Beberapa rekomendasi berpuasa pada ibu hamil:1. trimester 1 ibu hamil biasanya mual, muntah, dan tidak

punya nafsu makan. Puasa dikhawatirkan membuat kondisinya makin parah. ibu hamil ada yang tidak mengalami kondisi seperti itu pada trimester pertama kehamilannya maka bumil bisa berpuasa.’’

2. trimester 2 (4-6 bulan) Paling aman bagi bumil untuk berpuasa karena

ibu sudah bisa beradaptasi dengan kehamilannya.

ibu sudah mulai bisa makan, dan janin juga belum terlalu besar.

3. trimester 3 (7-9 bulan)

Janin dalam kandungan butuh kalori lebih banyak. Berpuasa tidak makan dan minum selama 12-13 jam, mungkin si ibu kuat, tapi tidak dengan bayi yang di kandungnya, yang butuh banyak kalori dari ibunya, bila bayi dalam kandungan tidak cukup dapat kalori, ia akan mengambil cadangan kalori dari tubuh ibunya sehingga ibu merasa lemas, pusing, dan gemetar.

ibu hamil yang akan berpuasa hendaklah meme-riksakan kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan diri sendiri serta janin yang dikandungnya. ibu hamil hendaklah mengkon sumsi cairan yang cukup. Segera batalkan puasa bila ibu hamil mengalami: muntah-muntah lebih dari 3x dehidrasi, diare, lemas, pusing, gemetar (hipoglikemia) atau berkeringat berlebihan. Saat berbuka hendaklah ibu hamil mengawali dengan minuman hangat dan manis, makan karbohidrat sederhana (kolak, kurma), setelah shalat maghrib makan dengan porsi lebih besar, setelah tarawih dianjurkan makan ringan dan minum hangat sebelum tidur. ibu hamil tetap dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan 2-3 liter. Saat berpuasa hendaklah cukup istirahat dengan porsi lebih banyak dibanding sebelum puasa.

Penelitian oleh almond dan Mazumber, 2009 di Michigan menyimpulkan bahwa paparan puasa ramadhan selama kehamilan akan menyebabkan kelahiran prematur dan berat lahir yang lebih rendah. Sensus data di Uganda 2002 dan iraq 1997 mendapatkan hubungan kuat antara ramadhan dan gangguan belajar di usia sekolah. Namun penelitian azizi, 2004 melakukan evaluasi jangka panjang perkembangan intelektual anak yang lahir dari ibu puasa ramadhan menyebutkan tidak terdapat perbedaan skor iQ bila dibandingkan dengan anak dari ibu yang tidak berpuasa.

ibu menyusui akan membutuhkan kalori yang

lebih besar. ibu membutuhkan 1000 kalori ekstra dari perempuan biasa untuk memproduksi aSi 850 cc. Kondisi dehidrasi akan menyebabkan produksi aSi berkurang. Pada 6 bulan pertama setelah melahirkan (aSi eksklusif), ibu diperbolehkan tidak berpuasa. apabila usia bayi sudah >6 bulan, ibu baru boleh puasa. Kualitas aSi tidak berkurang meski berpuasa, sebab tubuh punya mekanisme sendiri melalui cadangan nutrisi ibu yang akan diganti saat berbuka puasa. ibu menyusui yang berpuasa disarankan tetap makan tiga kali sehari, yaitu saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih.

Penelitian prospektif oleh Bener dkk 2001, menguji kadar aSi 2-4 minggu puasa ramadhan dan 2 ming gu setelah ramadhan. Kadar makronutrien se-per ti total lemak, protein, laktosa, trigliserida dan ko-les te rol tidak berbeda bermakna. Penelitian oleh tigas 2002 menyimpulkan adanya adaptasi metabolik pada ibu yang berpuasa selama laktasi. terjadi peningkatan kadar kortisol, penurunan insulin dan peningkatan glikogenolisis untuk menjaga kadar glukosa yang normal. Produksi dan komponen makronutrien tidak berbeda bermakna dengan kelompok yang tidak berpuasa. Kadar mikronutrient seperti zinc, magnesium dan natrium serta vitamin a,C dan e lebih rendah pada aSi ibu yang berpuasa.

Fakta tersebut harus menjadi pertimbangan dalam melakukan edukasi pada ibu menyusui yang sedang berpuasa. tips agar produksi aSi tetap lancar meski berpuasa adalah makan dengan nilai gizi tinggi. ibu menyusui sebaiknya mengurangi makanan manis, agar terhindar dari rasa mual dan kenyang yang semu. ibu minum lebih banyak cairan, seperti air putih, buah dan susu. Saat berbuka jangan langsung minum susu karena akan menimbulkan rasa mual. Susu setelah menyantap makanan kecil, menjelang tidur malam, dan saat sahur. ibu hamil dianjurkan minum hangat saat berbuka yang dapat merangsang produksi aSi. Sebelum tidur, minumlah minuman hangat dan makan porsi kecil.

Risa etika iDai Cabang Jawa timur

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

Puasa pada ibu Hamil dan Menyusui

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturun kan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan­penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang

siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari­hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk­Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. al Baqarah: 185)

R E p o R T A s E

58 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

R E p o R T A s E

5989 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Bulan yang telah lalu, saya mendapat kesempatan untuk belajar endokrinologi anak selama 1 bulan di Sanjay Gandhi Post Graduate Institute

of Medical Sciences (SGPGiMS) Hospital, Lucknow, india. rumah sakit (rS) ini milik pemerintah dan menjadi salah satu pusat rujukan endokrinologi anak terbaik di india. Prof. Vijayalakshmi Bhatia, pediatric endocrinologist, merupakan pembimbing saya selama trainee di SGPGi. Selama di Lucknow saya tinggal di guest house, lokasinya masih di dalam lingkungan kampus, tempat yang sangat asri dan bersih.

Departemen endokrinologi di SGPGi tidak terpisah antara dewasa dan anak, demikian juga dengan ruang rawat inap dan poliklinik. Di SGPGi ada 2 orang Pediatric Endocrinologist: Prof. Vijayalakshmi Bhatia dan Prof. Preety Dabadghao, dan saat itu ada seorang fellow endokrinologi anak, Kriti Joshi, dan 8 orang fellow endokrin dewasa. Lama fellow untuk pediatric endocrinology di india adalah 1 tahun.

Waktu bekerja adalah Senin hingga Sabtu. Setiap pagi pukul 08.00 hingga 09.00 diisi dengan acara ilmiah, Senin hingga Jumat dilaksanakan di Departemen endokrinologi berupa case review, journal club, seminar, project presentation, join conference dengan departemen lain, seperti endocrine­radiology meeting, dan hari Sabtu grand clinical round (GCr),

yakni presentasi kasus menarik oleh departemen yang bergiliran setiap minggu, dihadiri oleh seluruh departemen, yang menarik adalah acara ini juga diikuti oleh 2 rS Swasta dan 1 rS pemerintah lainnya di india melalui teleconference, dengan diskusi interaktif. Khusus untuk departemen endokrinologi, satu kali sebulan juga dilakukan teleconference dengan rS pemerintah lainnya, yang didiskusikan adalah kasus endokrin yang sulit dan jarang. Dalam hal teknologi india memang maju sekali.

Setelah acara ilmiah pagi selesai, dilanjutkan dengan visite pasien di ruangan, bedsite teaching, dan diskusi kasus. Saat visite pasien, kendala yang saya hadapi adalah masalah bahasa, karena sebagian besar pasien hanya bisa bahasa Hindi, namun fellow biasanya membantu untuk mentranslate bahasa sehingga saya tetap bisa berkomunikasi dengan pasien.

Sebagian besar pasien yang datang ke rS ini berasal dari golongan menengah ke bawah, sehingga rS mengambil kebijakan untuk ruang rawat inap atau bangsal pasien kelas 3 mereka lengkapi dengan fasilitas seperti monitor vital sign, O2 saturation, dan pasien kritis seperti ketoasidosis diabetik ataupun krisis adrenal terkadang dirawat di bangsal oleh karena iCU sangat mahal. terkadang pasien juga masuk rawat tidak melalui iGD, tetapi ke poliklinik, karena biaya masuk rawat dari iGD lebih besar dibandingkan melalui poliklinik.

Biaya pengobatan dan pemeriksaan laboratorium sangat murah, seluruh pemeriksaan laboratorium untuk endokrin tersedia lengkap di rS, termasuk pemeriksaan genetik, seperti analisis kromosom biayanya dalam rupiah hanya sekitar 300 ribu rupiah, dan departemen genetik di rS sangat maju, poliklinik genetik buka setiap hari, Senin hingga Sabtu. Obat, se perti hydrocortisone untuk pasien CaH, pamidro-nate, dan juga vitamin D tersedia di rS dan terjangkau oleh seluruh pasien.

Program skrining bayi baru lahir juga sudah berjalan di rS ini sejak dua tahun yang lalu, yakni hipotiroid kongenital, galactosemia, dan biothinidase deficiency. rumah sakit ini juga menjadi salah satu pusat rujukan skrining bayi baru lahir di india.

Poliklinik endokrinologi anak buka setiap hari Senin, rabu, dan Kamis, dan Sabtu khusus untuk DM tipe 1 (diabetes clinic), dan buka pukul 10.00 pagi. Di poliklinik juga ada ruangan khusus untuk dietitian, dan diabetes educator. Jumlah pasien sangat banyak, dapat disebabkan karena rS ini merupakan salah satu pusat rujukan endokrinologi anak terbaik di india dan kasus yang datang juga sangat bervariasi, kasus terbanyak selama saya di sana adalah rickets, DMt1, diabetes insipidus ec craniopharyngioma, dan multiple endocrine neoplasia type 1 (MeN1).Belajar di Laboratorium Skrining Neonatus

Suasana ruang tunggu pasien di poliklinik

Guest house

pengalaman trainee di Departemen endokrinologi Sanjay gandhi post graduate Institute of medical Sciences (SpgImS)Lucknow, India

Ruangan kamar pasien kelas 3

R E p o R T A s E

60 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

ritme bekerja tidak mengenal waktu, terutama pada hari poliklinik, sama sekali tidak ada jam makan siang khusus, sehingga saya dan fellow secara bergantian harus pandai-pandai mencari waktu untuk makan bekal makan siang yang kami bawa dari rumah, karena memang tidak cukup waktu untuk makan di cafeteria. Pemeriksaan pasien sangat teliti dan

poliklinik selalu selesai antara pukul 19.00 hingga 20.00, setelah itu kembali lagi ke ruangan pasien untuk menjawab konsul dari departemen lain. Kami pulang dengan masing-masing membawa tugas baca yang pasti akan ditanya oleh Prof. Vijayalakshmi esoknya.

Banyak kebijakan pemerintah dan rS yang sangat membantu pasien, seperti setiap tahun rS memberikan bantuan dana untuk pasien DM tipe 1 yang tidak mampu, dan semuanya di rS ini memang murah sekali, termasuk biaya rawat, sehingga walau pun tanpa asuransi pasien mampu untuk membayar. Untuk project penelitian, banyak sekali yang sedang berjalan seperti tentang vitamin D dan hyperinsulinism, dan dana untuk semua project ini dari pemerintah.

Banyak pengalaman berharga yang saya peroleh selama belajar di india, tidak hanya karena rS yang bersih dengan fasilitas yang lengkap, makanan yang enak, namun juga karena keramahan masyarakatnya terhadap orang asing seperti saya. Dukungan pemerintah india untuk kemajuan pendidikan dan kesehatan sangat besar, fasilitas kesehatan termasuk laboratorium dan obat-obatan tersedia lengkap de ngan harga murah, sehingga rakyat selalu mengandalkan rS pemerintah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Siska mayasari lubisiDai Cabang Sumatera Utara

Dari kiri ke kanan: Prof. Vijayalakshmi Bhatia, Kriti Joshi, saya, dan Prof. Preeti Dabadghao

Berita dukatelah meninggal dunia

Dr. Amrin Alkamar, Sp.A(k)Kepala Bagian ilmu Kesehatan anak FK Unand/rS M Djamil, Padang

hari rabu 3 Juli 2013 pukul 11.00, dimakamkan pada hari yang sama di Padang

redaksi Buletin iDai ikut bela sungkawa, dengan doa agar keluarganya

diberikan ketabahan dan kekuatan iman. (Gi)

l I n T A s p E R I s T I w A

62 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

l I n T A s p E R I s T I w A

6389 • XXXIII • agustus 2013 • BULETIN IDAI

Joint Commission International (JCI) adalah badan internasional dari The Joint Commission yang merupa kan organisasi non pemerintah non

profit yang merupakan badan akreditasi pelayanan kesehatan ter besar di amerika Serikat. Badan ini telah mensurvey hampir 16.000 program pelayanan kesehatan melalui proses akreditasi dalam 75 tahun terakhir. akreditasi JCi merupakan salah satu akreditasi rumah sakit bertaraf internasional yang pen ting dan bergengsi. Fokus utamanya adalah patient safety, meningkatkan mutu dan keselamatan pelayanan kesehatan di komunitas internasional.

rS Dr. Cipto Mangunkusumo (rSCM) diharap kan sebagai rumah sakit pemerintah pertama sekaligus sebagai rS pendidikan pertama yang

dapat menerap kan mutu pelayanannya sesuai stan-dar JCi. Persiapan untuk mendapat kan akreditasi ini sudah dimulai sejak akhir tahun 2010. Uji diri evalu-asi kondisi rSCM terhadap standar JCi pertama kali dilakukan pada September 2010 dengan mengguna-kan surveyor lepas (non-JCi) dari Dubai. Banyaknya

temuan saat itu setidaknya telah menyadarkan rSCM tentang begitu banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mulai awal tahun 2011, dibentuklah Panitia Persiapan dan Pelaksanaan akreditasi JCi rSCM. Mengingat panjangnya jalan perbaikan yang harus ditempuh, ber variasinya semangat juang, ser-ta latar belakang panitia yang sa-ngat heterogen, maka kepanitiaan tersebut dibagi dalam beberapa tim dan pokja yang bertanggungjawab

rujukan menambahkan beberapa hal penting yang harus diketahui oleh seluruh pegawai dan peserta didik. Buku saku tersebut senantiasa berada di saku dan isinya menjadi panduan ringkas pemahaman dan penerapan iPSG dan manajemen risiko. Komunikasi aktif antara Direktur dengan para penanggung jawab JCi terjalin sangat aktif menggunakan milis khusus, sehingga informasi selalu up date diantara penanggung jawab JCi.

Seluruh pekerja rSCM baik karyawan maupun non-karyawan, termasuk calon dokter, sangat antusias dalam mendukung pencapaian JCi. Begitu pula yang terjadi di Departemen ilmu Kesehatan anak rSCM. Pit stop i dan ii (bulan Maret 2013) diselenggarakan

untuk tahapan-tahapan dan tugas tertentu. empat belas pokja yang dibentuk merupakan perwakilan dari 14 Chapter Standard JCi yang harus dipenuhi. Diharapkan ketua pokja berkoordinasi dengan kepala-kepala unit, bidang/ bagian, instalasi pemilik proses yang memiliki tugas pokok dan fungsi se pert i yang diminta JCi. Setiap Pokja memiliki se orang wali yang terdiri dari para direktur yang mayoritas adalah pemilik proses sesuai chapter JCi. Keseluruhan kegiatan persiapan tersebut termasuk kesekretariatan panitia dikoordinir oleh Unit Pelayanan Jaminan Mutu. Direktur Pengembangan dan Pemasaran menjadi Penanggung Jawab akreditasi JCi.

Launching kegiatan persiapan akreditasi tersebut telah dilakukan pada Februari 2011. Lima ratus angklung dari Saung angklung Mang Ujo, yang dimainkan 500 pegawai rSCM menandai dimulainya komitmen dan kerjasama jangka panjang ini yang diharapkan berjalan harmonis seperti orkestrasi angklung yang begitu indah tersebut. Pada saat itu juga dibagikan pin JCi yang diharapkan digunakan oleh seluruh staf dan peserta didik setiap hari di rSCM hingga akhir tahun 2012 serta buku saku Quality and Safety sebagai pembekalan awal (Gambar 1).

rSCM sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat

Heboh JCi di rSCM

Buku saku JCI

Petugas keamanan serius mendengarkan cara-cara penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) di pitstop APAR

Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang sedang mendengarkan cara penggunaan tanda “high alert” dan penempatan obat tersebut yang tepat sesuai standar JCI

Para peserta PPDS yang sedang mendengarkan cara monitoring pemberian transfusi darah

Staf dan peserta PPDS Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang sedang memperagakan cara cuci tangan yang benar sesuai standar.

l I n T A s p E R I s T I w A

64 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

untuk mengetahui dan mendesiminasikan pengetahu-an tentang JCi. tidak hanya staf pengajar, PPDS dan seluruh petugas Departemen ilmu Kesehatan anak, fellow yang sedang bertugas juga ikut serta dalam

pelaksanaan pit stop ini. Ketua Departemen ilmu Kesehatan anak FKUi/rSCM Prof. Dr. Dr. Bambang Supriyatno, Spa(K) benar-benar serius mengawal jalannya pelaksanaan pit stop ini. terlihat keseriusan beliau dalam memperhatikan dan mengawasi jalannya pit sop.

Keseriusan dan kerja keras semua pihak di rSCM akhirnya berbuah manis. akreditasi JCi yang bergengsi itu dapat diraih. tugas selanjutnya dalah mempertahankan yang sudah diperoleh tersebut agar makin lebih baik di masa yang akan datang.

Motto rSCM: menolong, memberikan yang terbaik.

Teny Tjitra Sari dan Hikari A SjaktiDepartemen ilmu Kesehatan anak FKUi-rSCM, Jakarta

Prof. DR. Dr. Bambang Supriyatno, SpA(K)terlihat keseriusan beliau dalam memperhatikan dan mengawasi jalannya pit sop

lulusan Spesialis Anak (Sp.A) BaruFakultas kedokteran Universitas Andalas/

Departemen Ilmu kesehatan Anak RS. m Djamil, Padang

Pada hari Selasa 21 Mei 2013 bertempat di ruang konferensi lantai ii dan iii Departemen ilmu Kesehatan anak FK Unand/rS M Djamil, Padang

Dari kiri ke kanan:

1. Dr. Benny Sana Putra, Sp.a. 2. Dr. asviandri, Sp.a. 3. Dr. Nelvirina, Sp.a. 4. Dr. Megariani, Sp.a.Buletin iDai mengucapkan selamat, dan semoga dapat memberikan

kontribusi peningkatan kesehatan anak indonesia. (rahmi)

B E R I T A K o l E g I u M

66 BULETIN IDAI • 89 • XXXIII • agustus 2013

evaluasi nasional Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Tanggal 21 mei 2013

Buletin iDai mengucapkan selamat menjadi dokter anak yang baru, Selamat berkarya untuk meningkatkan derajat kesehatan anak indonesia. (Frida Soesanti)

evaluasi nasional Fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Tanggal, 3 Juli 2013

Buletin iDai mengucapkan selamat menjadi dokter anak yang baru, Selamat berkarya untuk meningkatkan derajat kesehatan anak indonesia. (Frida Soesanti)

Dr. Sita aryani, Sp.a Dr. teti Sri Gunarti, Sp.a Dr. anisa rahmadany, Sp.aDr. Debora, Sp.a

Dr. roy amardiyanto, Sp.a Dr.Swanty Chunnaedy, Sp.a Dr. Datu Bidang irawaty tambing, Sp.a Dr.Primo Parmato, Sp.a

Dr. Fijri auliyanti, Sp.aDr. andry Juliansen, Sp.aDr. emilda Sp.aDr. angelia rachma Dewi, Sp.aDr. Kristin Handojo, Sp.a