Download - Pemicu 4
1
Pemicu 4
Marpauling405100261
2
TRAUMATOLOGI FORENSIK
3
Definisi
• Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera yang hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa).(Budiyanto dkk 1997)
4
Perlukaan Akibat Kekerasan
• Berbagai jenis kekerasan– Kekerasan bersifat mekanik
• Kekerasan tumpul• Kekerasan tajam• Tembakan senjata api
– Kekerasan bersifat alam• Luka akibat api• Luka akibat listrik
– Kekerasan bersifat kimiawi• Luka akibat asam keras• Luka akibat basa kuat
5
Kekerasan Bersifat Mekanik
• Kekerasan oleh benda tumpul – Memar (kontusio, hematom) – Luka lecet (ekskoriasi, abrasi) – Luka terbuka/robek (vulnus laseratum)
• Kekerasan oleh benda tajam – Luka iris/sayat – Luka tusuk – Luka bacok
• Tembakan senjata api – Luka tembak tempel (contact wound) – Luka tembak jarak dekat (close – range wounds) – Luka tembak jarak jauh (long – range wounds)
6
Kekerasan Bersifat Alam
• Luka akibat suhu tinggi– Luka akibat nyala api– Luka akibat benda cair panas
• Luka akibat listrik– Luka masuk listrik– Luka akibat petir
7
Kekerasan Bersifat Kimiawi
• Luka akibat asam keras• Luka akibat basa kuat
8
Aspek Forensik Perlukaan
• Kekerasan penyebab luka• Hubungan sebab akibat luka dengan kematian• Saat perlukaan umur luka– Saat masih hidup ? Kapan ?– Luka setelah mati
• Cara terjadinya luka– Pembunuhan– Bunuh diri– Kecelakaan
9
Luka Memar
• Memar atau luka memar pengumpulan darah dalam jaringan yang terjadi sewaktu orang masih hidap (intra vital), dikarenakan pecahnya pembuluh darah (kapiler), akibat kekerasan benda tumpul.
• Memar dapat terjadi tepat pada tempat dimana tubuh mengalami kekerasan dan dapat pula berpindah ke tempat lain, oleh karena mengalirnya darah mencari tempat yang lebih rendah dan ini dapat terjadi bila kekerasan mekanik itu mengenai tubuh yang mempunyai jaringan yang longgar atau bila korban sudah tua usianya.
10
• Kekerasan tumpul yang mengenai permukaan tubuh menyebabkan kapiler bawah kulit terputus (akibat teregang melebihi elastisitasnya)
• Terjadi pengumpulan darah di bawah kulit• Tampak sebagai bercak, biasanya berbentuk
bulat/lonjong
11
• Bila kekerasan menekan kulit agak lama, maka darah yang semula terkumpul dapat terdorong kesamping, dan bercak justru terjadi di sekitar bagian yang terkena kekerasan dan memberikan “cetakan negatif bentuk benda penyebab” Marginal Haemorrhage
12
13
• Luka memar yang baru terjadi tampak sebagai bercak biru kemerahan dan agak menimbul
• Proses penyembuhan menyebabkan warna bercak berubah menjadi kebiruan, kehijauan, kecoklatan, kekuningan dan akhirnya hilang saat terjadi penyembuhan sempurna
14
• Sembuh sempurna dalam waktu kurang lebih 7-10 hari tanpa pengobatan
• Dari warna dapat diperkirakan saat terjadinya kekerasan
15
• Lokasi tempat terkena kekerasan• Bila struktur bawah kulit rata/licin (pada
dahi/daerah tulang kering) maka darah yang terkumpul dibawah kulit dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah akibat gravitasi
• Dapat terjadi pada organ dalam : contusio jaringan otak, paru atau ginjal
16
• Sering pada kasus : kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kasus pembunuhan
• Jarang pada: bunuh diri
17
Luka Lecet
• Penekanan/pergeseran benda tumpul pada kulit luka lecet
• Luka lecet tekan penekanan yang menyebabkan terjadinya pemampatan epidermis
• Luka lecet geser pergeseran yang menyebabkan terkikisnya epidermis
18
• Kerusakan sebatas epidermis• Dapat sembuh sempurna 10-14 hari• Dapat diperkirakan bentuk benda penyebab
atau arah kekerasan
19
LUKA LECET TEKAN• Tampak sebagai bagian kulit yang sedikit
mencekung, berwarna kecoklatan• Bentuk memberikan gambaran bentuk
benda penyebab luka
20
LUKA LECET GESER• Bagian yang pertama bergeser memberikan
batas yang lebih rata, dan saat benda tumpul meningalkan kulit yang tergeser berbatas tidak rata.
• Tampak goresan epidermis yang berjalan sejajar
• Dapat diketahui arah kekerasan penyebab
21Luka Lecet Geser
22
Luka Terbuka/Robek
• Akibat benda tumpul• Menekan dan menggeser bagian kulit kulit
teregang• Melampaui elastisitas kulit kulit terputus
celah pada kulit
23
• Luka terbuka tepi tidak rata, pada salah satu sisi dpt ditemukan jejas berupa luka lecet tekan
• Arah kekerasan dapat diketahui mulai dari daerah lecet tekan kearah ‘luar’ dan pada sisi tepi ini kulit terangkat dari dasarnya
24
Luka Tusuk
• Akibat kekerasan tajam yang mengenai kulit dengan arah kekerasan tegak terhadap permukaan kulit
• Tepi luka rata• Pada saat benda tajam mengenai kulit, akan
terbantuk celah pada kulit yang merupakan sudut lancip
25
• Pisau bermata dua kedua sudut lancip• Pisau bermata satu– Bila arah tegak satu sudut lancip, satu tumpul– Bila arah miring bergerak ke arah mata pisau,
punggung pisau tidak berperan membentuk luka kedua sudut lancip
26
• Elastisitas kulit dalamnya luka tidak menggambarkan panjangnya pisau
• Sering pada kasus pembunuhan• Pada bunuh diri ditemukan luka percobaan
yang dangkal dengan arah yang sejajar
27
Luka Iris/Sayat
• Akibat kekerasan tajam yang bergerak kurang lebih sejajar dengan permukaan kulit
• Panjang luka jauh melebihi dalamnya luka• Sering pada pembunuhan
28
Luka Bacok
• Akibat kekerasan tajam dengan bagian “mata” senjata yang mengenai kulit dengan arah tegak
• Kedua sudut luka lancip dengan luka yang cukup dalam
• Sering pada kasus pembunuhan
29
Luka Tembak
• Dalam menghadapi kasus penembakan khususnya yang berakibat fatal, penyidikan harus dapat memperoleh kejelasan dari permasalahan sebagai berikut :– Apakah luka yang diperiksa memang benar luka tembak– Apakah luka tembak tersebut luka tembak masuk atau luka
tembak keluar– Termasuk jenis apa senjata yang menyebabkan luka– Pada jarak berapa penembakan dilakukan– Dari arah mana penembakan dilakukan– Bagaimana posisi korban dan posisi penembak– Apakah penembakan tersebut yang menyebabkan kematian– Berapa kali korban terkena penembakan
30
Luka Tembak Masuk
• Akibat api (flame effect) luka bakar, dimana kulit yang terbakar tampak kering, hangus, dan kaku pada perabaan.
• Akibat asap (smoke effect) jelaga, dimana kelim jelaga akan tampak sebagai suatu lapisan bewarna kelabu kehitaman disekitar lubang luka mudah dihilangkan dengan cara dihapus.
• Akibat butir-butir mesiu (gun powder effect) “tatto/stipping”, dimana kelim tatto akan tampak sebagai bintik-bintik hitam yang bercampur dengan luka lecet dan pendarahan, dan tidak dapat dihilangkan bila dihapus oleh karena butir-butir mesiu tersebut masuk kedalam kulit.
31
• Akibat anak peluru (bullet effect) luka terbuka yang dikelilingi oleh kelim lecet, dan bila senjata yang dipakai itu sering dibersihkan maka pada dinding luka dan kelim lecet akan didapatkan pula kelim kesat / kelim lemak.
• Akibat partikel logam (metal effect) “fouling”, yang tampak sebagai luka-luka lecet atau luka-luka robek kecil-kecil disekitar lubang luka, hal ini disebabkan oleh partikel-partikel logam yang terbentuk akibat goresan antara anak peluru dengan laras yang beralur, partikel logam tersebut dapat masuk kedalam kulit atau menempel pada pakaian.
32
• Akibat moncong senjata (muzzle effect) jejas laras, hal ini dapat terjadi pada kasus luka tembak tempel dan tampak sebagai suatu luka lecet tekan atau memar yang bentuknya sesuai moncong senjata. Jejas laras dipengaruhi oleh ada tidaknya tulang yang dekat dengan permukaan kulit, tebalnya tulang dan posisi senjata terhadap tubuh korban.
• Kelainan pada tulang akan tampak jelas pada tulang yang berbentuk pipih misalnya tengkorak, dimana kerusakan pada permukaan tulang bagian luar akan lebih kecil bila dibandingkan dengan kerusakaan pada bagian dalam, ini akan memberikan gambaran lubang berbentuk corong. Pada luka tembak luar terjadi keadaan yang sebaliknya.
33
Pemeriksaan Mikroskopik• Kompresi dari epitel• Elongasi, distorsi• Tampaknya perdarahan serta butir-butir mesiu• Nekrosis koagulatip• Sembabnya epitel• Vakuolisasi sel-sel basal• Inti sel menjadi piknotik • Pada pewarnaan HE akan lebih banyak mengambil
warna biru
34
Pemeriksaan Kimiawi• Mendeteksi unsur-unsur dalam mesiu :– Smokeless goundpowder nitrit dan cellulosa nitrate– Black powder black gunpowder karbon, nitrit, sulfid,
sulfatm karbonat, dan tiosulfat– Senjata yang lebih modern timah hitam, merkuri,
antimon• Unsur-unsur yang berasal dari laras panjang dan
anak peluru timah hitam, antimon, nikel, tembaga, bismut, perak, dan thalium
35
Luka Tembak Keluar
• Dapat memberikan informasi dalam beberapa hal :– Arah tembakan– Sikap dari korban pada saat penembakan– Jumlah peluru yang masih terdapat pada tubuh
korban
36
• Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terjadinya perbedaan besarnya luka tembak keluar :– Velocity (kecepatan) dari anak peluru sewaktu keluar– Luasnya permukaan anak peluru pada tempat keluar– Yawing dan tumbling of the bullet (pergerakan anak peluru
yang tidak beraturan dalam tubuh dan pergerakan berputar menurut poros memanjang (end to end))
– Ada tidaknya fragmen-fragmen tulang yang ikut keluar– Ada tidaknya tulang dibawah kulit tempat luka tembak keluar– Ada tidaknya benda yang menekan kulit pada tempat
keluarnya anak peluru
37
Luka Akibat Senjata Api
38Luka Akibat Senjata Api
39
40
Luka Bakar Api
• Luka bakar akibat nyala api• Menimbulkan kerusakan kulit yang bervariasi,
tergantung pada tingginya suhu dan lamanya api mengenai kulit
41
• Luka bakar ringan kelainan hanya pada tebalnya kulit, berupa eritema,vesikel atau bula
• Luka bakar sedang kerusakan sudah melewati tebalnya kulit
• Luka bakar berat Pengarangan jaringan/karbonifikasi
42
• Sering akibat kecelakaan• Dapat juga pada pembunuhan/bunuh diri
dengan jalan membakar diri
43
Luka Bakar Benda Padat Panas
• Benda padat panas kerusakan kulit terbatas, sesuai dengan penampang benda yang mengenai kulit
• Bentuk luka sesuai dengan bentuk permukaan benda padat
• Sering pada pembunuhan/kecelakaan
44
Luka Bakar Cairan Panas
• Suhu cairan panas maksimal adalah pada titik didih kerusakan terjadi tergantung pada tingginya titik didih
• Cairan mengalir ke tempat yang rendah• Saat mengalir benda cair akan melepaskan
kalorinya sehingga makin lama, makin rendah suhunya, dan kerusakan terjadi akan makin ringan
• Sering ditemukan pada kecelakaan atau pada pembunuhan
45
Luka Bakar Listrik
• Benda beraliran listrik saat mengenai kulit, oleh tahanan yang terdapat pada kulit, akan menimbulkan panas yang dapat merusak kulit dalam bentuk luka bakar benda padat
• Besarnya panas yang timbul berbanding lurus dengan lamanya persentuhan, besarnya arus dan berbanding kuadrat dengan besarnya tahanan kulit
46
• Pada kulit basah, tahanan kulit menjadi sangat rendah sehingga panas yang timbul tidak meninggalkan kerusakan pada kulit
• Arus listrik akan memasuki tubuh dan sepanjang perjalanannya akan menimbulkan gangguan
47
• Bila listrik yang masuk tubuh mengalir melewati medula oblongata pusat vital akan terganggu
• Bila melewati daerah jantung irama sinus jantung terganggu fibrilasi ventrikel
• Bila melewati otot sela iga kejang otot pernafasan
48
• Sering akibat kecelakaan• Bisa pembunuhan/bunuh diri jarang
49
50
Luka Akibat Petir
• Terjadi akibat sambaran petir yang mengenai tubuh secara langsung maupun tidak langsung
• Dalam petir listrik bertenaga besar dan tegangan tinggi
• Saat tubuh tersambar, dapat terjadi ledakan udara yang juga akan menimbulkan kerusakan pada tubuh
51
• Tubuh yang tersambar petir memberikan gambaran pada kulit seperti cabang pohon arborescent mark
• Dapat terjadi pecahnya membrana timpani dengan perdarahan pada liang telinga
• Pakaian compang camping dengan tepi yang terbakar
52
53
Luka Akibat Asam Kuat
• Asam kuat bersifat higroskopis• Bila mengenai kulit menarik air dari jaringan kulit mengering dan mencekung, teraba kaku,warna coklat kehitaman
• Kertas lakmus dapat ditunjukkan reaksi asam pada luka yang terjadi
54
• Ditemukan pada kasus pembunuhan, kecelakaan, bunuh diri
• Bila asam kuat masuk melalui mulut terjadi kerusakan sepanjang saluran cerna dan dapat timbul perforasi
55
Luka Akibat Basa Kuat
• Larutan basa kuat akan menembus dinding sel menimbulkan kelainan intra sel berupa reaksi penyabunan
• Kulit pada daerah terkena basa kuat berwarna kelabu kekuningan dan menimbul serta licin pada perabaan
• Kertas lakmus dapat ditunjukkan reaksi basa pada luka
56
• Sering ditemukan pada kasus kecelakaan maupun bunuh diri
• Bila basa kuat masuk melalui mulut terjadi kerusakan sepanjang saluran cerna, dapat terjadi perforasi
57
Jenis Kekerasan Kimiawi
Luka Bakar pada Kulit/Mukosa
Hubungan dengan Cara Kematian
Asam organik
As. Karbol (phenol) Abu-abu keputihan Bunuh diri, kecelakaan
As. Oksalat Abu-abu kehitaman Bunuh diri, kecelakaan
Asam anorganik
As. Sulfat, As. Chlorida Abu-abu hitam coklat Bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan
As. Nitrat Abu-abu hitam coklat Bunuh diri, kecelakaan
Kaustik alkali Bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan
Garam logam berat
Zinc-chlorida Keputih-putihan Bunuh diri, kecelakaan
Mercury-chlorida Biru keputihan, pendarahan
Bunuh diri, kecelakaan
58
DESKRIPSI LUKA
59
Deskripsi Luka Secara Umum
Menyebutkan regio/daerah tempat luka berada :• Menentukan koordinat X luka dengan mengukur
jarak pusat luka dari garis pertengahan badan• Menentukan koordinat Y luka dengan mengukur
jarak pusat luka diatas / dibawah dari suatu patokan organ tubuh
• Pada kasus kekerasan tajam dan luka tembak, ditentukan koordinat Z luka dengan mengukur jarak pusat luka diatas dari tumit
• Menyebutkan jenis luka
60
Deskripsi luka memar• Menyebutkan warna memar• Menyebutkan bentuk apabila memberikan
gambaran yang khas• Menentukan ukuran memar dengan mengukur
panjang kali lebar luka atau diameter luka• Menyebutkan ada tidaknya bengkak• Menyebutkan ada tidaknya nyeri tekan
61
Deskripsi luka lecet• Pada luka lecet tekan, diraba konsistensi luka dan
menyebutkan warna luka• Pada luka lecet geser, diperiksa arah kekerasan dari
tepi yang relatif rata ke ujung luka yang tidak rata dan terdapat penumpukan epitel kulit
• Ukuran luka lecet dinyatakan dengan mengukur panjang kali lebar luka
• Pada luka lecet gores ditentukan ukuran panjang luka saja
62
Deskripsi luka robek akibat kekerasan tumpul• Menjelaskan tepi luka• Menjelaskan dasar luka, dan menyebutkan apakah sampai
jaringan bawah kulit, otot, tulang, atau menembus rongga tubuh• Menjelaskan ada/tidaknya jembatan jaringan• Pada daerah yang berambut, dapat dilihat adanya akar rambut
yang tercabut• Menyatakan ukuran luka dengan merapatkan kedua tepinya dan
mengukur panjang luka• Apabila terdapat kehilangan jaringan, maka ukuran luka
ditentukan dengan mengukur panjang kali lebar luka, termasuk memar atau luka lecet disekitarnya
63
Deskripsi luka terbuka akibat kekerasan tajam• Memeriksa tepi luka• Menjelaskan dasar luka, dan menyebutkan apakah
sampai jaringan bawah kulit, otot, tulang, atau menembus rongga tubuh
• Memeriksa kedua ujung luka, apakah lancip/tumpul• Pada daerah yang berambut, dapat dilihat adanya akar
rambut yang terpotong• Menentukan ukuran luka terbuka tepi tidak rata dengan
merapatkan kedua tepinya dan mengukur panjang luka
64
Deskripsi luka tembak masuk• Menyatakan bentuk luka• Menjelaskan garis tengah luka• Menyebutkan 4 koordinat kelim lecet disekeliling luka
dengan menentukan terlebih dahulu sumbu terpanjang dan sumbu terpendek yang tegak lurus sumbu terpanjang
• Menyatakan ukuran 4 koordinat kelim lecet tersebut• Menjelaskan ada/tidaknya kelim mesiu, kelim jelaga di
sekeliling lubang luka
65
Deskripsi luka bakar• Menyebutkan bentuk kelainan pada kulit,
disertai warna, ada/tidaknya jaringan kulit ari, ada/tidaknya gelembung kulit ari, warna kulit ari disekitar luka
• Menentukan ukuran luka dengan mengukur panjang kali lebar luka
66
PROSEDUR VISUM ET REPERTUM PADA KORBAN HIDUP
67
• Ada hal-hal yang harus diperhatikan saat pihak berwenang meminta dokter untuk membuat VeR korban hidup, yaitu:– Harus tertulis, tidak boleh secara lisan.– Langsung menyerahkannya kepada dokter, tidak
boleh dititip melalui korban atau keluarganya. Juga tidak boleh melalui jasa pos.
– Bukan kejadian yang sudah lewat sebab termasuk rahasia jabatan dokter (Instruksi Kapolri No.Ins/E/20/IX/75).
68
– Ada alasan mengapa korban dibawa kepada dokter.
– Ada identitas korban.– Ada identitas pemintanya.– Mencantumkan tanggal permintaan.– Korban diantar oleh polisi atau jaksa.
69
Kesimpulan Visum et Repertum Kasus Luka
• Minimal memuat :– Jenis perlukaan atau cedera– Jenis kekerasan penyebab cedera– Derajat luka– Apabila gambaran luka khas, dapat diberikan
gambaran mengenai benda penyebab luka tersebut
70
Jenis Perlukaan
• Dalam penulisan kesimpulan, dibuat ringkasan mengenai perlukaan tersebut misalnya : memar dan lecet pada wajah, luka terbuka pada lengan, luka tembak masuk pada tungkai, dan sebagainya.
71
Jenis Kekerasan
Kekerasan tumpul MemarLecetLuka robek
Kekerasan tajam IrisBacokTusuk
Kekerasan senjata api Luka tembak masukLuka tembak keluar
Luka akibat zat kimia : panas, asam, basa Luka bakar
72
Derajat Luka
Derajat 1• “... penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian ...”
• Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP Pasal 352 ayat 1.
73
Derajat 2• “... luka-luka tersebut telah menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian untuk sementara waktu ...”
• Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal 351 ayat 1
74
Derajat 3• Luka berat menurut KUHP pasal 90 :
– jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
– tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;
– kehilangan salah satu pancaindera;– mendapat cacat berat;– menderita sakit lumpuh;– terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;– gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
75
Contoh Kesimpulan• Derajat 1
– Pada korban perempuan berusia tigapuluh lima tahun ini ditemukan luka lecet pada dahi akibat kekerasan tumpul yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian.
• Derajat 2– Pada korban laki-laki berusia tigapuluh tujuh tahun ini ditemukan luka
terbuka pada dahi akibat kekerasan tumpul yang telah menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian untuk sementara waktu.
• Derajat 3– Pada korban perempuan berusia duapuluh lima tahun ini ditemukan
memar pada perut serta perdarahan dai kemaluan akibat kekerasan tumpul yang telah mengakibatkan gugurnya kandungan korban.
76
UU TENTANG PENGANIAYAAN
77
BAB XXPENGANIAYAAN
Pasal 3511. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama
dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah,
2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.
3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.
5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
78
Pasal 3521. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka
penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.
2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
79
Pasal 3531. Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.2. Jika perbuatan itu mengakibatka luka-luka berat, yang bersalah dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.3. Jika perbuatan itu mengkibatkan kematian yang bersalah diancam dengan
pidana penjara paling lama sembilan tahun
Pasal 3544. Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan
penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.5. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun.
80
Pasal 3551. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu,
diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.2. Jika perbuatan itu mengakibatkan kematian, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lams lima belas tahun.
Pasal 356• Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah
dengan sepertiga:1. Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah, istrinya
atau anaknya;2. Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejsbat ketika atau karena
menjalankan tugasnya yang sah;3. Jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang herbahaya bagi nyawa
atau kesehatan untuk dimakan atau diminum.
81
Pasal 358• Mereka yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau
perkelahian di mana terlibat beberapa orang, selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya, diancam:1. Dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan, jika akibat penyerangan atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat;
2. Dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada yang mati.
82
BAB XXIMENYEBABKAN MATI ATAU LUKA-LUKA KARENA
KEALPAANPasal 359• Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 360• Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain
mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
• Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebahkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timhul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
83
Pasal 361• Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini
dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicahut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
84
Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
1. Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp. 72.000.000.00.
2. Dalam hal anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000.00.
3. Dalam hal anak yang dimaksud ayat 2 mati, maka pelaku dipidana penjara paling lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak RP. 200.000.000.004.
4. Pidana dapat ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut orang tuanya).
85
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Pasal 5• Setiap orang dilarang melakukan kekerasan
dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya, dengan cara :a. kekerasan fisik; b. kekerasan psikis; c. kekerasan seksual; atau d. penelantaran rumah tangga.
86
Pasal 6 • Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.
87
Pasal 441. Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik
dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
2. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
88
3. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah).
4. Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
89
Pasal 50 • Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam
Bab ini hakim dapat menjatuhkanpidana tambahan berupa : a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan
untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku;
b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan lembaga tertentu.
90
Pasal 51 • Tindak pidana kekerasan fisik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) merupakan delik aduan