Download - CRS Pre-Eklamsia Berat
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
1/57
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Dokter Magang
Fakultas KedokteranUNPAD
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
2/57
Keterangan Umum
Nama : Ny H.R
Usia : 18 tahun
Alamat : CilacapPendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : IslamTanggal masuk : 1 April 2013
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
3/57
Anamnesa
Rujukan dari : bidan dengan keterangan G1P0A0 hamil atermKeluhan Utama : mules-mules
Anamnesa Khusus :
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan datang dengan keluhan mules-
mules yang dirasakan semakin sering dan bertambah kuatsejak 2 jam SMRS.
Keluhan keluar cairan disertai lendir dan darah dari jalan lahir
dirasakan ibu.
Keluhan keluar cairan yang banyak dari jalan lahir dirasakanibu sejak 1 jam SMRS.
Gerakan anak dirasakan oleh ibu.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
4/57
Riwayat keluhan nyeri kepala hebat, nyeri ulu hati, pandanganyang kabur di sangkal. Riwayat kejang-kejang serta penurunan
kesadaran disangkal.
Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),
penyakit jantung (-), asma (-), alergi (-). Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
5/57
Keterangan Tambahan
Riwayat Obstetri:
1. Hamil ini
Riwayat Menikah:
, 17 tahun, SMP, IRT, 23 tahun, SMP, Swasta
Riwayat Kontrasepsi : (-)
Riwayat Menstruasi : HPHT : 15 Juni 2012, TP : 22 April 2013
siklus 28 hari, durasi 6-7 hari
PNC : bidan 8x, TT 1 dan 2 sudah diambil
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
6/57
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
keadaan umum : CM, sakit sedang
Tekanan darah : 160/ 110 mmHg
Nadi : 88x/min
Suhu : 36.9 C
Berat badan : 61 kg
Peningkatan berat badan semasa hamil: 10kg
Tinggi badan : 164cm
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
7/57
Kepala : konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik Leher : KGB tidak terasa membesar
Thorax : Bentuk gerak simetris
Paru : sonor, VBS ki=ka, rh -/-, wh -/-Jantung : BJ murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Hepar lien sulit dinilai
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, edematungkai +/+
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
8/57
Status obstetrikus
Pemeriksaan Luar :
Abdomen :
TFU : 32 cm LA : kepala, puka
His : 2-3x10/40 BJA : 146-150 x/menit
LP : 93 cm TBBA : 3100 gram
Pemeriksaan Dalam :
v/v : t.a.k
Portio : tebal, lunakPembukaan : 3-4 cm
Teraba :Ket: (-)
Kepala : St 0
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
9/57
Pemeriksaan Laboratorium
Lab Lengkap Hb : 11.5gr/dL Leukosit : 13.1 ribu/mm3 Trombosit : 203 ribu/mm3
Hematokrit : 31.4% Eritrosit : 4.18 juta/uL Masa perdarahan/BT : 220 Masa pembekuan/ CT : 710
GDS : 122 mg/dL Ureum : 18 mg/dL Kreatinin : 0.68 mg/dL SGOT/SGPT : 12/7 u/L
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
10/57
Urine lengkap
Warna urine : kuning Kejernihan : jernih Ph : 6.0 Berat jenis : 1.010
Protein urin : POS (++) Reduksi : (-) Urobilinogen : (+) Normal Bilirubin urine : Neg (-)
Nitrit : Neg (-) Ketone : Neg (-)
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
11/57
Mikroskopis urine Leukosit : 4-5
Eritrosit : 1-2
Sel epitel : (-)
Silinder : Negatif
Kristal : Negatif
Bakteri : Negatif
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
12/57
Diagnosa Kerja
G1P0A0 parturien aterm kala 1 fase laten + PEB
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
13/57
Penatalaksanaan
Rencana partus pervaginam
Pasang infus dan urine catheter
MgSO4 20%
Loading : 4gr dalam 100ml RL selama 10-15 minit Maintainance :10gr dalam 500ml RL 20-3-gtt/min
Nifedipin 3x10mg oral
Dopamet 3x250mg oral
Ampisilin 1gr IV Observasi KU, TNRS, His, BJA dan kemajuan persalinan
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
14/57
Laporan persalinan
Jam 2045 Pembukaan lengkap
Ibu dipimpin meneran bila ada His
Jam 2100 Lahir bayi lelaki spontan
BB: 3500gram, PB: 50cm, APGAR: 7/8
Disuntikkan Oksitosin 10 IU intramuskular
Dilakukan PL: FU setinggi pusat, kontraksi baik
Dilakukan peregangan tali pusat terkendali
Tampak tanda-tanda perlepasan placenta
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
15/57
Jam 2105
Placenta lahir, spontan, lengkap
Dilakukan penjahitan perineum ruptur
Perdarahan 250cc
Kesimpulan
P1A0 postpartum spontan + PEB
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
16/57
Follow up post partum
2 April 2013, Selasa
Keadaan umum : CM, sakit sedang Nadi : 86x/min
Tekanan darah : 130/ 90 mmHg Suhu : 36.5 C
Kepala : konjungtiva tidak anemis
ASI : -/-
Abdomen : datar lembut
:TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, edema tungkai +/+
BAK : terpasang kateter 700cc/ 6jam
BAB : (-)
Lochia : rubra
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
17/57
Penatalaksanaan
Aff urin kateter
Mobilisasi
Breast care
Amoksisillin 3x 500mg
SF 1x1 tablet
Paracetamol 3x500mg
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
18/57
3 April 2013, Rabu
Keadaan umum : CM, sakit sedang Nadi : 80x/minTekanan darah : 120/ 80 mmHg Suhu : 36.5 C
Kepala : konjungtiva tidak anemis
ASI : +/+
Abdomen : datar lembut
:TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik
Ekstremitas : akral hangat, CRT< 2detik, edema tungkai +/+
BAK : (+)
BAB : (+) Lochia : rubra
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
19/57
Penatalaksanaan
Aff infus
Amoksisillin 3x 500mg
SF 1x1 tablet
Paracetamol 3x500mg Boleh pulang
Kontrol ke poli seminggu kemudian
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
20/57
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
21/57
Definisi
Hipertensi gestasional (dulu disebutpregnancy-induced hypertension atautransient hypertension), adalah timbulnya hipertensi dalam kehamilanpada wanita yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak disertaiproteinuria. Gejala ini akan hilang dalam waktu kurang dari 12 minggupascasalin.
Preeklampsia, adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat
kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelahpersalinan.
Eklampsia, adalah kelainan akut pada preeklamsi, dalam kehamilan,persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atautanpa penurunan kesadaran.
Preeklampsia yang superimposedterhadap hipertensi kronis, adalah
preeklamsi atau eklamsi yang timbul pada hipertensi kronis. Hipertensi kronis, adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan
sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan kurangdari 20 minggu, dan yang menetap setelah 12 minggu pascasalin.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
22/57
Preeklampsiatermasuk eklampsia adalahpenyakit hipertensi yang khas dalam
kehamilan dengan gejala utama adalahhipertensi akut pada ibu hamil dan dalam
masa nifas.
Disamping hipertensi akut, proteinuria jugamerupakan gejala penting dan diagnosa
preeklampsia akan sulit ditegakkan jika gejala
ini tidak ditemukan
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
23/57
Hipertensi
didiagnosa bila terdapat tekanan darah 140/90mmHg diukur dua kali selang 4 jam setelahpenderita istirahat
juga bisa berupa peningkatan tekanan sistolik
setinggi 30 mmHg atau diastolik setinggi 15 mmHgdari tekanan darah biasanya
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
24/57
Proteinuria
dideskripsikan sebagai : - jumlah protein urin per
24 jam 300 mg atau jumlah protein urin 30 mg/Ldari urin tengah, acak yang tidak menunjukkan
tanda-tanda infeksi saluran kencing (1+ dipstick)
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
25/57
Epidemiologi
merupakan salah satu dari tiga penyebabterpenting mortalitas dan morbiditas dalamkehamilan disamping penyakit infeksi danperdarahan
Berg dkk (1996) melaporkan bahwa hampir 18%dari 1450 kematian ibu hamil di Amerika Serikatdari tahun 1987 sampai 1990 disebabkan olehkomplikasi hipertensi yang berhubungan dengankehamilan
RS Hasan Sadikin Bandung, pada periode 19911994 terdapat 5,8% kasus preeklampsia dan 0,6%kasus eklampsia
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
26/57
Faktor Predisposisi
Umur < 18 tahun atau 35 tahun Paritas Suku bangsa Keluarga Genetik :
Golongan darah Konsanguitas Jenis kelamin janin
Nutrisi Kalori dan protein Vitamin, mineral Berat badan
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
27/57
Lingkungan Masa perang, kelaparan dan musim kering Iklim dan cuaca Ketinggian Perkotaan dan pedesaan
Kebiasaan dan sosio ekonomi Merokok
Kegiatan fisik Sosio-ekonomi
Hiper plasentosis Kehamilan ganda
hidropsfetalis Diabetes Melitus Mola hidatidosa
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
28/57
Patofisiologi
Hipertensi dalam kehamilan biasanya terjadipada wanita yang:
terpapar villi chorian untuk pertama kalinya
terpapar villi chorion yang besar seperti padagemeli atau mola hidatidosa
sebelumnya mempunyai penyakit vaskuler
secara genetis merupakan predisposisi untukhipertensi dalam kehamilan
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
29/57
Teori terjadinya PEB
Faktor imunologis Hal ini didasarkan pada pengamatan bahwa hipertensi
dalam kehamilan sering ditemukan pada nulipara,kehamilan kembar, multipara dengan inseminasi donor,
penurunan konsentrasi C4, wanita dengan fenotipe HLA-DR4, adanya aktivasi komplemen, neutrofil dan makrofag.
Faktor genetik Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa preeklamsi
sering ditemukan dalam keluarga tertentu. Beberapa buktiditemukan antara lain preeklamsi diturunkan oleh genresesif tunggal, penyebabnya multifaktor, diturunkan olehgen angiotensinogen.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
30/57
Faktor nutrisi Faktor hormon
Ada yang mengemukakan bahwa penyakit ini berhubungan
dengan adanya defisiensi kalsium, protein, kelebihangaram natrium atau kekurangn asam lemak tidak jenuh.
Hal ini dihubungkan dengan kadar hormon progesteronyang semakin meningkat pada kehamilan normal.Progesteron bersifat diuretikum ringan, sehingga sedikit
saja natrium yang dikeluarkan melalui urin. Bila kadarprogesteron menurun, maka natrium akan banyakdisekresikan sehingga reseptor arteiol di juxtaglomerulerakan terangsang untuk menghasilkan renin, angiotensin Idan angiotensin II yang bersifat vasokonstriktor. Aldosteronjuga akan dihasilkan sehingga akan terjadi retensi natrium
dan cairan. Kadar renin plasma telah dibuktikan rendahpada penderita preeklamsi. Namun, kadar progesterontidak ditemukan menurun dengan jelas pada penderitapreeklamsi+eklamsi.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
31/57
Komponen vasoaktif Pada mulanya faktor ini dianggap sebagai penyebab dari
penyakit ini karena akan bertangggung jawab langsung padakejadian vasokonstrisi dan hipertensi. Meskipun demikian,
ternyata kemudian ada faktor lain yang mendahuluinya yangmenyebabkan dikeluarkannya zat-zat vasoaktif ini.
Endotelin merupakan vasokonstriktor merupakan yang kuatyang dihasilkan oleh pembuluh darah. Plasma endotelin-1dilaporkan meninggi kadarnya dalam darah ibu denganpreeklamsi. Sebaliknya nirit oksida (NO) yang dulunya dikenalsebagai EDRF (endothelium derived relaxing faktor) ditemukanmenurun kadarnya atau menghilang dalam serum penderitaeklamsi
Nitrit oksida merupakan vasodilator yang kuat yang disintesisdari L-arginine oleh endotel. Hambatan pad produksi NO akan
menyebabkan peninggian tekanan rata-rata, penurunanfrekuensi denyut jantung dan meningkatkan kepekaanpembuluh darah pada zat zat vasokonstriktor.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
32/57
Faktor endotel dan plasenta
Akibat defisiensi imunologis pada plasenta yang
menyebabkan gangguan invasif trofoblas pada A.Spiralis akan terjadi gangguan perfusi unit
uteroplasenta. Hal ini menyebabkan dilepaskan
faktor faktor yang bersifat cytotoxic yang akan
menyebabkan kerusakan atau jejas pada endotel.Kerusakan pada endotel pembuluh darah akan
mengaktifkan proses pembekuan dan
meningkatkan kepekaan pada zat zat
vasokonstriktor, bersamaan dengan pelepasan
komponen vasoaktif diatas.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
33/57
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
34/57
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
35/57
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
36/57
DIAGNOSIS
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
37/57
PREEKLAMSIA
PREEKLAMSI RINGAN Diastol antara 90-300mg/24 jam,atau 1+ dipstick).
PREEKLAMSI BERAT
1 atau lebih
tekanan darah diastol 110 mmHg
proteinuri > 2,0 gr/24 jam atau +2
Kreatinin serum > 1,2 mg/dL,disertai oliguria (
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
38/57
Tekanan darah 140/90 mmHgyang ditemukan untuk pertamakalinya pada saat kehamilan
Proteinuria (-)
Tekanan darah kembali normal < 12minggu post-partum
Diagnosa akhir hanya bisaditegakkan pada masa post-partum
Kemungkinan ditemukan gejala-gejala yang menyerupai
preekalmpsia, seperti; nyeriepigastrium atau trombositopenia
HIPERTENSI
GESTASIONAL
Hipertensi yang terdeteksi pada saatsebelum kehamilan, atau sebelumkehamilan 20 minggu
Hipertensi yang persisten dalam waktuyang lama setelah melahirkan (hingga12 minggu pascasalin)
HIPERTENSI
KRONIS
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
39/57
PENATALAKSAAN
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
40/57
Preeklamsi Ringan
Rawat
inap
Tekanan darah, protein urine
Suplemen
antioksidan
roboransia
anti-agregasi trombosit
Kortikosteroid
kehamilan 24-34 minggu
Methyldopa
3x250mg
diastol di antara 100-110 mmHg
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
41/57
USG danKTG
Pantau kesejahteraan janin
Diastolnormal
Pulang, istirahat
penjelasan tanda-tanda preeklamsi berat.
Kontrol 2x seminggu. Bila tekanan diastol naik lagi,rawat
> 37minggu
terminasi kehamilan.
Persalinan
spontan
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
42/57
Preekslampsia berat
Indikasi perawatan aktif
kehamilan > 37 minggu
gejala impending ekslampsiaIbu
adanya tanda-tanda gawat janin
tanda-tanda PJT yang disertaihipoksia
Janin
HELLP syndromeLaboratori
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
43/57
Medisinal
Pemberian
Mg SO4
Antihipertensi
Suportif
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
44/57
Pemberian MgSO4
Maintenance10 gram MgSO4 20%(50
cc) dalam 500 cc RL1-2 gram/jam
Loading
4 gram MgSO4 20% (20cc)
dalam 100cc RL
15-20 menit
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
45/57
Pemberian MgSO4
Maintenance10 cc MgSO4 40 % IM tiap
4 jam.+ 1 cc lidokain 2 %
Loading
4 gram MgSO4 20% (20cc)
dalam 100cc RL
15-20 menit
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
46/57
Syarat-syarat pemberian MgSO4
Harus tersedia Caglukonas 10 % yangdiberikan IV dalam
waktu 3-5 menit
Reflex patella (+)kuat
Frekuensipernafasan >
16x/menit
Produksi urin > 30
cc dalam satu jamsebelumnya(catheter)
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
47/57
MgSO4 dihentikan bila:
ada tanda-tandaintoksikasi
setelah 24 jampasca salin
dalam 6 jam pasca
salin terjadiperbaikan tekanan
darah
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
48/57
Diuretik
edema paru
payah jantung kongestif
edema anasarka
A ti hi t i dib ik bil
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
49/57
Anti hipertensi diberikan bila: tekanan darah : sistolik >180 mmHg
diastole >110 mmHg
Obat-obat hipertensi yang diberikan:
Hidralazin - diberikan 5 mg IV pelan-pelan selama 5menit. Dosis dapat diulang dalam waktu 15-20 menitsampai tercapai TD yang diinginkan.
Nifedipin - 10 mg, dapat diulangi setiap 30 menitsampai terjadi penurunan tekanan darah.
Labetolol : 10 mg IV. Dapat diulangi pemberian 20 mg
setelah 10 menit, 40 mg pada 10 menit berikutnya,diulangi 40 mg setelah 40 menit kemudian dan sampai80 mg pada 10 menit berikutnya.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
50/57
klonidin - 1 ampul dilarutkan dalam 10 cc larutan
garam faal atau air untuk suntikan.
Disuntikkan 5 cc IV perlahan-lahan selama 5 menit
5 menit kemudian tekanan darah diukur, bila belum ada
penurunan
Diberikan lagi sisanya 5 cc IV selama 5 menit
Kemudian diikuti dengan pemberian secara tetes
sebanyak 7 ampul dalam 500 cc dekstrose 5 % atauMaltose 10.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
51/57
Penurunan TD yang diinginkan:Mean Arterial Pressure atau MAP sebanyak 20 % dari
awal.
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 10 menit
sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan,
kemudian setiap jam sampai tekanan darah stabil.
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
52/57
Kardiotonika
Indikasi : Adanya tanda-tanda payah jantung.
Jenis kardiotonika yang diberikan : Sedilanit-DPerawatan dilakukan bersama subbagian penyakit jantung.
Lain-lain
obat-obat antipiretik diberikan bila suhu rektal >38,5
dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin.
antibiotika diberikan atas indikasi
antinyeri bila pasien gelisah karena kontraksi rahimdapat diberikan petidin Hcl 50-75 mg sekali saja
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
53/57
Pemeriksaan obstetrik
Cara terminasi kehamilan:
Belum inpartu : - induksi persalinan : amniotomi + tetes
oksitosin dengan syarat skor bishop > 6
Jika syarat tetes oksitosin tidak dipenuhi
Adanya kontra indikasi tetes oksitosin
8 jam sejak dimulainya tetes oksitosin belum masuk
fase aktif
Seksio sesaria
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
54/57
Pengelolaan Konservatif Indikasi :
Kehamilan preterm ( kurang dari 37 minggu) tanpa disertaitanda tanda impending eklamsi dengan keaadaan janin baik.
Pengobatan medisinal Sama dengan perawatan medisinal pengelolaan secara aktif
Pengelolaan secara obstetrik : Selama perawatan konservatif, tindakan observasi dan evaluasi
sama seperti perwatan aktif termasuk pemeriksaan test tanpakontraksi dan USG untuk memantau kesejahteraan janin.
Bila setelah 2 x 24 jam tidak ada perbaikan maka keadaan inidianggap sebagai kegagalan pengobatan medisinal dan harusditerminasi. Cara terminasi sesuai denga pengelolaan aktif.
Pengelolaan eklamsi
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
55/57
Pengelolaan eklamsi
Rawat bersana di unit perawatan intensif
dengan bagian bagian yang terkait. Pengobatan medisinal :
1. Obat anti kejang
2. Obatobat supportif3. Perawatan pasian dengan serangan kejang
4. Perawatan pasien dengan koma
5. Pengobatan obstetri
Penyulit
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
56/57
Penyulit
Sindrome HELLP, gagal ginjal , gagal jantung, oedem
paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak.
Sindrom HELLP dikemukakan oleh WEINSTEIN tahun1982 yang mempunyai kepanjangan Hemolitik Eleveted
Liver Enzym dan Low Platelet yang merupakan gejalautamanya.
Diagonosis laboratorium :
Hemolisis kadar bilirubin total di atas 1,2 mg persen
Kenaikan kadar enzim hati SGOT dan LDH Trombositopeni ( trombosit kurang dari 100.000) per mm
-
7/30/2019 CRS Pre-Eklamsia Berat
57/57
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, et.al. Williams Obstetrics 22ndEdition. NewYork: McGraw-Hill Companies,Inc, 2005.
2. Bagian Obstetri & Ginekologi FKUP. Obstetri Patologi.Bandung
3. Krisnadi S.R, et.al. Pedoman Diagnosis dan TerapiObstetridan Ginekologi RS DR Hasan Sadikin BagianPertama. Bandung: Bagian Obstetri Ginekologi Universitas
Padjajaran Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung, 2005.