Download - Anemia Defisiensi Besi
DEFINISI ANEMIA DEFISIENSI BESI
• Anemia defisiensi besi ialah anemia yang secara primer disebabkan oleh kekurangan zat besi dengan gambaran darah yang beralih secara progresif dari normositer normokrom menjadi mikrositik hipokrom dan memberi respon terhadap pengobatan dengan senyawa besi (WHO).
• Anemia defisiensi besi
(ADB) adalah anemia yang
timbul akibat kosongnya
cadangan besi tubuh
(depleted iron store) sehingga
penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang, yang
pada akhirnya pembentukan
hemoglobin (hb) berkurang.
ETIOLOGI
• Asupan zat besi
• kebutuhan besi yang meningkat
• Penyerapan zatbesi
• kehilangan zat gizi
Pengaruh teh dengan anemia defisiensi besi• Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan
mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %. Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan. “Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yangsemestinya”
patofisiologi Pada permulaan sel eritrosit berinti terdapat reseptor transferin. Gangguan dalam pengikatan besi untuk membentuk Hb akan mengakibatkan terbentuknya eritrosit dengan sitoplasma yang kecil (mikrositer) dan kurang mengandung Hb di dalamnya (hipokrom).
• Jumlah total besi dalam tubuh sebagian besar diatur dengan cara mengubah kecepatan absorbsinya
• Di dalam tubuh, cadangan besi ada dua bentuk, yang pertama feritin yang bersifat mudah larut, tersebar di sel parenkim dan makrofag, terbanyak di hati. Bentuk kedua adalah hemosiderin yang tidak mudah larut, lebih stabil
• Ekskresi besi dari tubuh sangat sedikit, Kehilangan besi melalui urin, tinja, keringat, sel kulit yang terkelupas dan karena perdarahan sangat sedikit. Oleh karena itu pemberian besi yang berlebihan dalam makanan dapat mengakibatkan terjadinya hemosiderosis.
Batas normal kadar hb menurut umur dan jenis kelamin sumber : WHO
KELOMPOK UMUR HEMOGLOBIN
(GR/DL)
Anak – anak 6 – 59 bulan 5 – 11
tahun
12 – 14 tahun wanita
laki-laki
11,0
11,5
12,0
Dewasa Wanita > 15 tahun
Wanita hamil
Laki-laki > 15 tahun
12,0
11,0
13,0
TAHAPAN ANEMIA DEFISIENSI BESI
HEMOGLOBIN TAHAP I
(NORMAL)
TAHAP II (SEDIKIT
MENURUN)
TAHAP III (MENURUN JELAS)
MIKROSITIK HIPOKROM
Cadangan besi (mg) <100 0 0
Fe serum (ug/dl) Normal <60 <40
TIBC (ug/dl) 360-390 >390 >410
Saturasi transferin (%) 20-30 <15 <10
Feritin serum (ug/dl) <20 <12 <12
Sideroblas (%) 40-60 <10 <10
FEP (ug/dl eritrosit) >30 >100 >200
MCV Normal Normal Menurun
GEJALA KLINIK :
• Tanda-tanda adanya kelemahan tubuh, lesu, mudah lelah,
• Pucat• Pusing• Letargi• Penurunan daya konsentrasi • Menurunnya daya tahan tubuh• Menurunnya nafsu makan• Pica• Koilonychia/ spoon nail/ kuku
sendok • Atropi papil lidah• Stomatitis angularis• Takikardi
Koilonychia/ spoon nail/ kuku
sendokAtrofi papil lidah
PEMERIKSAAN LABORATORIUM• ADB nilai indeks eritrosit MCV, MCH dan MCHC menurun sejajar dengan penurunan
kadar Hb. RDW yang lebar dan MCV yang rendah merupakan salah satu skrining defisiensi besi. Nilai RDW tinggi > 14.5%, Ratio MCV/RBC >>13 dan bila RDW index (MCV/RBCxRDW) 220.
• Gambaran morfologi darah tepi ditemukan keadaan hipokromik, mikrositik, anisositosis dan poikilositosis (dapat ditemukan sel pensil, sel target, ovalosit, mikrosit dan sel fragmen).
• Nilai retikulosit normal atau menurun menunjukkan produksi sel darah merah yang tidak adekuat.
• Pada pemeriksaan status besi didapatkan kadar Fe serum menurun yang terikat pada transferin
• Perbandingan antara Fe serum dan TIBC (saturasi transferin) , serum ferritin <12ng/mL• Untuk mengetahui kecukupan penyediaan besi ke eritroid sumsum tulang dapat
diketahui dengan memeriksa kadar Free Erythrocyte Protoporphyrin (FEP).
Anemia: Kekurangan Zat Besi
Hipokromik & mikrositik
Normositik
Anemia: Kekurangan Zat BesiPoikilositos
isAnisositosis
DIAGNOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS ADB MENURUT WHO :
•Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia.•Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31%>•Kadar Fe serum <50>•Saturasi transferin (ST) <15%>
DASAR DIAGNOSIS ADB MENURUT COOK DAN MONSEN:
•Anemia hipokrom mikrositik•Saturasi transferin <16%•Nilai FEP >100 ug/dl•Kadar feritin serum <12>
Diagnosis ADB ditegakkan berdasarkan hasil temuan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
Pemeriksaan
laboratorium
Anemia defisiensi Besi Thalasemia Minor Anemia Penyakit Kronis
MCV Menurun Menurun N/Menurun
Fe serum Menurun Normal Menurun
TIBC Naik Normal Menurun
Saturasi transferin Menurun Normal Menurun
FEP Naik Normal Naik
Feritin serum Menurun Normal Menurun
TERAPI
• Terapi oral dengan preparat besi, dosis 3 mg/kgBB/hari.• Terapi parenteral• Transfusi darah
prognosis
Prognosis baik bila penyebab anemianya hanya karena
kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta
kemudian dilakukan penanganan yang adekuat. Gejala
anemia dan manifestasi klinis lainnya akan membaik
dengan pemberian preparat besi.