di sebuah kerajaan

3

Click here to load reader

Upload: phyan-hyun

Post on 10-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

holaa

TRANSCRIPT

Page 1: Di Sebuah Kerajaan

Di sebuah kerajaan, hiduplah sepasang raja dan ratu yang tampan dan cantik. Kerajaan ini memiliki panglima perang bernama Hanoman, berupa seekor kera yang cerdik, kuat dan pandai bertarung. Suatu hari, ratu sedang berjalan-jalan di hutan kerajaan. Sang raja bersama Hanoman dan pasukannya pergi berburu. Ketika sedang duduk-duduk, ratu melihat seekor kijang yang cantik. Rupanya kijang itu adalah jelmaan raksasa bernama Rahwana, raja dari kerajaan tetangga yang telah lama mengincar sang ratu.

Karena lengah, sang ratu pun diculik oleh Rahwana. Sekembalinya dari berburu, sang raja pun panik mencari istrinya dan ia pun berpendapat bahwa istrinya diculik oleh Rahwana. Ia mengutus Hanoman dan pasukan kera mencari istrinya ke kerajaan tetangga.

Hanoman membawa pasukannya menyerang kerajaan Rahwana. Malang tak dapat ditolak, mereka tersesat ke sebuah kota yang sangat besar dan megah hingga tak bisa menemukan jalan keluar. Beruntunglah pasukan kera bertemu dengan seorang tua-tua kota. Setelah menyampaikan maksud mereka, sang tua-tua berkata,

“Baiklah, aku akan memindahkan kalian ke pantai yang tak jauh dari kerajaan Rahwana. Di pantai kalian akan bertemu dengan seekor burung raksasa, tanyakan pada mereka bagaimana kalian bisa pergi ke kerajaan Rahwana.”

Hanya dengan merapal mantra, pasukan kera pun berpindah ke pantai. Benar kata tua-tua kota, di tepi pantai ada seekor burung raksasa duduk menunggu bangkai binatang disurutkan air laut. Hanoman dan pasukan kera awalnya hanya berbisik-bisik di dekat burung itu, dan tiba-tiba si burung mendekat dan bertanya,

“Namaku Sempati. Kalian ada perlu apa di sini?”

“Salam, wahai Sempati. Namaku Hanoman dan ini pasukanku. Kami mencari ratu kerajaan kami yang diculik. Apakah kamu tahu?”

“Ah. Aku melihat Rahwana membawa seseorang ke kerajaannya. Mungkin itu ratu kalian.”

“Lalu, bagaimana kami bisa menyeberangi laut ini untuk pergi ke kerajaan Rahwana?”

“Hmm.. Laut ini cukup luas, dan harus diseberangi oleh seseorang yang bisa terbang. Kalian takkan mampu jika hanya berenang.”

Hanoman dan pasukan kera berunding, dan diputuskan bahwa Hanoman akan pergi sendiri menyeberangi lautan untuk pergi ke kerajaan Rahwana karena di antara pasukan kera, hanya dia yang bisa terbang.

“Terimakasih, Sempati. Pasukanku akan kembali ke kerajaan dan aku yang akan terbang ke kerajaan Rahwana.”

Tiba juga Hanoman di kerajaan Rahwana. Ia menyamar menjadi seekor monyet kecil agar tidak tampak mencurigakan. Melompat dari satu taman ke taman lain, dari satu pendopo ke pendopo

Page 2: Di Sebuah Kerajaan

lain, Hanoman tak menemukan keberadaan sang ratu. Ia kelelahan dan beristirahat sejenak di dahan pohon.

Tiba-tiba ekor matanya menangkap sebuah taman kecil yang sepertinya belum disinggahinya. Benar saja, ia menemukan sang ratu sedang duduk melamun disitu.

“Wahai paduka ratu, saya Hanoman. Saya diutus raja untuk membawa paduka ratu pulang.”

“Aku diculik karena tertipu oleh Rahwana yang menjelma menjadi kijang. Bagaimana aku bisa mempercayaimu?”

Hanoman menunjukkan cincin sang raja yang dititipkannya, kalau-kalau sang putri meragukan orang yang diutusnya.

“Baiklah, aku percaya. Tapi.. Aku tidak mau kamu bawa pulang. Aku mau sang raja sendiri yang menjemputku.”

Hanoman pun minta diri dari hadapan sang ratu. Sebelum pulang, ia mengobrak-abrik taman raja yang paling indah. Tak disangka, karena terlalu marah ia jadi tak waspada. Hanoman tertangkap oleh tentara Rahwana. Sang raja yang kejam pun memutuskan Hanoman akan dihukum mati dengan cara dibakar.  Untung penasihat raja cukup bijaksana dan menyarankan agar Hanoman dibakar ekornya saja sebagai penanda, dan menyuruh Hanoman pulang melapor ke rajanya.

Ketika ekor Hanoman dibakar, sang ratu melihat dari kejauhan dan merapal doa pada dewi Agni, dewi api. Doa sang ratu didengar, dan api yang membakar ekor Hanoman pun terasa sejuk. Dengan segera Hanoman memberontak dan melepas tali yang mengikatnya, lalu dengan melompat kesana kemari ia membakar kediaman raja. Raja dan segenap tentaranya tak siap menghadapi kekacauan yang terjadi dengan tiba-tiba ini. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain rumah yang dipakai untuk menyandera sang ratu, seluruh kota habis dilalap api.

Hanoman melesat terbang dan mencelupkan ekornya ke laut untuk memadamkan api. Tak lama kemudian ia menyeberangi laut dan pulang ke kerajaan dan melapor kepada raja tentang apa yang telah ia lihat dan dengar. Hanoman menyampaikan pesan pada raja, bahwa sang ratu baru mau pulang jika sang raja sendiri yang menjemputnya.

Raja pun menyiapkan pasukan terlatih yang jumlahnya banyak. Mereka pergi ke kerajaan Rahwana dan terjadilah pertempuran maha dahsyat. Dengan kecerdikan dan kesaktian raja dan panglima perangnya, Rahwana berhasil dikalahkan dan sang ratu dibawa dengan selamat kembali ke kerajaan.