daftar isi -...

29

Upload: nguyenanh

Post on 30-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Halaman

DARI REDAKSI ......................................... 1

LAHIRNYA YAYASAN PEKABARAN INJIL ... 2

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANTRAINING CENTRE .................................... 7

LBTC DALAM GAMBAR ............................... 9

TUA-TUA, STAFF DAN KELUARGA LBTC …... 14

MELIHAT KE DEPAN DAN TIDAK MENOLEHKE BELAKANG ............................................ 25

DARI REDAKSI

Majalah edisi ini merupakan edisi khusus. MengingatLBTC telah menginjak 25 tahun atau seperempat abad,maka MAM kali ini mengetengahkan sekelumit lintasperistiwa (serba-serbi) latar belakang berdirinya LBTChingga perkembangan yang ada selama 25 tahun.

Satu usia yang cukup, tetapi kami merasa masih belumterlalu banyak yang sudah kami lakukan. Masih sangatperlu banyak belajar dan dengar-dengaran sepertiseorang murid. Keberhasilan yang telah kami capaibukan merupakan keberhasilan kami sendiri, tetapisemuanya itu boleh kami lakukan karena partisipasi,kerja sama serta dukungan yang secara langsung darisemua Bapak/Ibu/Sdr/i dari berbagai lalar belakangdenominasi. Tetapi sebagai Tubuh Kristus kita telahbekerja sama untuk kemuliaanNya. Untuk hal tersebut,kami sangat menghargai segala partisipasi dan jerihpayah Bapak/Ibu/Sdr/i sekalian. Biarlah dengan usia 25tahun LBTC, semakin berktenan kepadaNya dan kepadasemua orang.

Dukungan doa dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i sekaliantetap kami harapkan. Tuhan memberkati kita semua.

Salam kasih,

REDAKSI.

-1-

LAHIRNYA YAYASAN PEKABARAN INJIL

(YPI) "JALAN SUCI"DAN TERBENTUKNYA LAWANG BIBLE TRAINING CENTRE

( L B T C )

Pada tahlln 1963 berlangsung serangkaian kebangunan rohanidibeberapa tempat di Pulau Jawa. Tahun 1965 beberapa pemudadari Semarang mulai membentuk satu team untuk mengembanamanat agung Tuhan Yesus Kristus dan mereka mulai keluar sebagaiteam yang mengadakan aksi Pekabaran Injil (PI) dan JugaKebangunan Rohani (KKR) di beberapa tempat di Indonesia.Turut mengembangkan gerak pelayanan ini adalah seorang

misionaris dari Amerika yaitu Rev. Edwin Brownell Stube. Tuhanmemberkati semua pelayanan ini sehingga untuk mengembangkanjangkauan pelayanan yang lebih jauh maka diperlukan satu lembagauntuk mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan yang ada.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pada tahun 1968 diben-

tuklah Yayasan Pekabaran Injil (YPI) "Jalan Suci" yang berbadanhukum, dengan pusat kegiatan di DI Yogyakarta, Jawa Tengah.Melalui berbagai proses akhirnya sejak tahun 1971 kedudukanYayasan Pekabaran lnjil "Jalan Suci" dipindahkan ke Jl. Slamet RiadiNo. 48-A, Lawang - Jawa Timur, sampai saat ini.

SASARAN - TUJUAN - DAN CARA- Tujuan utama YPI "Jalan Suci" ialah mengemban Amanat Agung

Tuhan Yesus Kristus (Matius 28:19).- Tujuan berikutnya ialah mengembangkan visi tenlang pembang-

unan Tubuh Kristus melalui orde illahi.- Sasaran yang dituju adalah daerah-daerah, desa-desa, pulau-

pulau dan semua bangsa dengan Kabar Kesukaan (Injil), Kebangunan Roharu (KKR) di antara umat Kristen.

- Cara-cara yang dipakai adalah Kebangunan Rohani, Pelayanan Baptisan Roh Kudus, Kesembuhan Illahi, Serie Meeting, Bible Camp, Training Program, Media Komuunikasi (bahan cetakan), Training Centre, Retreat, Pemuridan Khusus dan Persekutuan-persekutuan Doa.

DASARYayasan Pekabaran Injil (YPI) "Jalan Suci" berdasarkan Kitab Suci

'Perjanjian Lama' dan 'Perjanjian Baru' yang diakui sebagai FirmanAllah sesuai dengan kepercayaan Rasul-rasul (Iman Rasuli). YPI

"Jalan Suci" adalah badan nasional dan internasional, berdiri sendiribagi semua bangsa tanpa membedakan latar belakang, suku, ras,tingkat sosial dan lain-lain; lebih bersifat "Tubuh Kristus".

PERKEMBANGAN SEBUAH VISITuhan tidak berhenti sampai di situ, tetapi Dia terus bergerak dan

mengimpartasikan visiNya dalam hati Rev E.B. Stube untuk terben-tuknya sebuah 'training centre' yang ditetapkan menurut garis-garisPerjanjian Baru. Visi ini semikin hari semakin nyata sementarabeliau berada di Amerika Serikat pada tahun 1968. Hal itu diteguh-kan melalui beberapa penglihatan dan nubuatan-nutuatan yangditerima oleh orang-orang yang sama sekali tidak mengetahui apa-apa tentang rencana Allah ini Tuhan menghendaki Training Centreini dilaksanakan sesuai dengan Pola Perjanjian Baru dengan cara-cara mengajar dan Tuhan sendiri. Murid-murid yang dididik, tidakdipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan yang berpredikat Pendetaatau Penginjil dalam arti sebagai jabatan biasa-biasa saja atauprofesi biasa, tetapi mereka adalah jawatan-jawatan Perjanjian Barusesuai dengan efesus 4:11 atau 2 Korintus 12:28 (Ke lima jawatanyaitu rasul, nabi, penginjil, gembala, guru).

AWAL DIMULAINYA TRAININGDengan sangat sederhana, Tuhan menunjukkan kepada Rev. E.B.

Stube, (saat itu masih di Semarang - Jateng) tentang beberapaorang muda yang akan datang dan berhimpun untuk memuji,berdoa dan menyembah Tuhan serta dipenuhi dengan Roh Kudus,untuk menjadi satu team dalam Pekabaran Injil (PI).Beberapa waktu kemudian, pelayanan ini mulai terbuka dan

berkembang. Tuhan mengadakan banyak mujizat, menyembuhkanorang sakit di rumah-rumah, mencurahkan hujan RohNya ke atasumat Tuhan dan hal-hal lain yang menunjukkan kuasa Allahdinyatakan. Inilah awal dari pelajaran yang di peroleh dan Tuhan,menurut pimpinan Roh Kudus.Kemudian Rev. E.B. Stube dan keluarganya serta pemuda-pemuda

tersebut pindah ke Nongkojajar - Jatim, dengan maksud untukmemulai belajar bersama-sama dan mengadakan PI. Mereka jugamengadakan suatu ruangan kelas untuk belajar, meskipun tidakselalu digunakan, oleh karena Tuhan mempunyai cara-cara tersen-diri untuk mengajar mereka. Melalui beberapa pengalaman dalampelayanan, beberapa pemuda dalam team merasakan suatukebutuhan yang besar untuk mengali Firman Allah lebih dalam lagiguna memperoleh jawaban atas setiap pertanyaan dan untuk

menemukan petunjuk-petunjuk praktis sebagai bekal dalampelayanan selanjutnya. Oleh sebab itu mereka senantiasa belajardengan penuh semangat dan sukacita.Tuhan menaruhkan pengertian dalam hati mereka untuk belagar

dengan cepat. Ia menghendaki FirmanNya harus dipelajari dandipraktekkan. Ia selalu mengatur waktu-waktu di mana merekaharus keluar untuk melayani dan juga saat-saat untuk berdiam dikakiNya, belajar daripadaNya Ada beberapa hal yang mendasarimereka dalam melakukan aktifitas, sehari-hari:

1. Hubungan pribadi dengan Allah, dengan memberikan waktu-waktu yang terbaik bagi Dia.

2. Persekutuan Bersama, setiap malam.3. Belajar secara pribadi dan bersama/diskusi yang diimbangi

dengan aplikasi/praptek.

PERKEMBANGAN TRAINING CENTERTraining Centre ini terus berkembang ketika sudah pindah ke

Lawang (1971) dengan bertambahnya murid-murid, satu demi satu,meskipun hanya dalam jumlah kecil saja. Pada tahun 1975 Rev. E.B.Stube meninggalkan Indonesia dan kembali ke Amerika. Sejaktahun tersebut kepemimpinan LBTC ditangani langsung oleh putra-putra Indonesia. Karena dasar pekerjaan ini sudah dimulal denganbenar menurut prinsip-prinsip Alkitab, maka LBTC boleh berkem-bang melalui murid-murid yang sudah didewasakan dan ditempat-kan di pulau-pulau yang ada di Nusantara. Selanjutnya merekamembuka dan memulai training-training sama seperti di Lawang.Adapun training centre yang sudah berjalan antara lain di :

1. Sorong (Irian Jaya)2. Manado (Sujut)3. Sangihe Talaud (Sulut)4. Denpasar (Bali)5. Pontianak (Kalbar)6. P. Siantar (Sumut).

Melihat perkembangan dari tahun ke tahun, maka pelatihan diLBTC di bagi dalam tiga program tanpa merubah falsafah hiduptetapi tetap berpegang teguh pada visi dan prinsip-prinsip yangselama ini terus dilaksanakan, sebagai berikut :1. Program dasar (Program jangka pendek), 4-6 Minggu

a. Pemuridan Khusus (Pemkhus)b. Persiapan Latihan Hamba Kristus (PLHK)

2. Program jangka menengah (follow up program jangka pendek)

a. Murid Program Enam Bulan (MP 6), enam bulanb. Pengutusan (Praktek) MP 6, enam bulan

3. Murid-mund LBTC, 3 s.d. 4 tahun.

Murid-murid LBTC adalah murid yang berhasil melewati programPemkhus, PLHK dan MP 6 serta hasil seleksi melalui doa danpersetujuan bersama persekutuan LBTC.Sesudah menjalani pelatihan selama satu setengah sampai dua

tahun, murid LBTC diarahkan untuk mengerti dan ditetapkan dalamjawatan-jawatan tubuh Kristus (rasul, nabi, pemberita Injil, gembaladan guru serta, diakoma, penderma, dan pendoa syafaat).

PENAMATAN DAN PENDEWASAANMurid-murid akan ditamatkan atau didewasakan sesudah meme-

nuhi kriteria sebagai benkut :1. Murid dinilai dewasa apabila telah :

a. Memiliki kehidupan rohani yang dewasa (nampak buah-buah Roh dalam hidup sehari-hari.

b. Mengerti dan sudah mengalami panggilan Tuhan dengan jelas untuk menjadi hambaNya.

c. Mengerti dan sudah mengalami panggilan jawatan dalam tubuhKristus.

d. Mengerti dan sudah memiliki visi yang jelas mengenai tempat pelayanan.

2. Dengan persetujuan tua-tua, staff dan seluruh anggota perse-kutuan. Setelah diamati ternyata murid tersebut sudah memenuhi kriteria.

3. Sesudah didewasakan, mereka dapat ditempatkan (diutus) sesuai visi yang Tuhan berikan dengan peneguhan persekutuan LBTC.

4. Untuk menunjang ke arah kedewasaan, maka murid-murid diberi kesempatan untuk mempraktekkan yang telah dipelajari supaya mendapat perhatian yang seimbang. Untuk melaksan-akan hal ini maka murid-mund diutus keluar sebagai team yang melayani di desa, kota, pulau yang ada di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.

PEMBIAYAAN (PRINSIP KEUANGAN)Prinsip keuangan LBTC tidak disponsori oleh satu lembaga, juga

tidak disponsori oleh orang-orang yang sudah ditentukan. Tetapidilengkapi sepenuhnya oleh Tuhan Yesus melalui caraNya sendiri.Biaya-biaya yang kami terima selama ini antara lain melalui :

1. Persembahan dari gereja, persekutuan doa, lembaga-lembaga secara insidentil atau sewaktu-waktu.

2. Anak-anak Tuhan yang berpartsipasi untuk membenkan korban persembahan.

3. Murid-murid dan keluarga besar LBTC selalu belajar memprak-tekkan kehidupan jemaat mula-mula seperti dalam Kisah 2:44, "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama".

Mengingat murid-murid LBTC dilatih untuk menjadi hamba Tuhanyang siap pakai, maka mereka diajar untuk hidup dengan imandalam mencukupi biaya-biaya seperti tersebut di bawah ini :

a. Kebutuhan sehari-hari.b. Kebutuhan pribadi.c. Keperluan transport untuk pelayanan.

Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa prinsip yang diterap-kan, yaitu sebagai berikut :

a. Selalu mempercayai Tuhan untuk segala kebutuhan. Sebab itu harus dengar-dengaran kepadaNya, mengatur segala kehidupan dan kegiatan menurut kehendakNya.

b. Tidak mencari uang dengan jalan meminta-minta kepada manusia, seperti menjalankan daftar isian (leis) atau memberikan kesaksian mengenai kekurangan dengan pengharapan akan menerima sesuatu dari manusia.

c. Kesucian,Satu dosa yang tidak dibereskan akan menghalangi kelancaranpertolongan Tuhan.

d. Kejujuran,Tidak dibenarkan menyalahgunakan, menyia-nyiakan atau memboroskan uang. Kalau uang diberi untuk satu maksud tertentu, tidak boleh digunakan untuk maksud yang lain. Hamba Tuhan harus boleh membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

e. Ketaatan,Seorang hamba Tuhan harus mencari kehendak Tuhan sebelumdia memakai uang yang telah Tuhan berikan kepadanya.

f. Pengorbanan,"Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya". (2 Korintus 9:6).

-6-

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TRAINING CENTRE

Oleh kemurahanNya melalui beberapa peninjauan dan doa khusus,akhirnya Tuhan menunjukkan satu tempat, yakni sebuah rumahdiatas tanah seluas 1600 m'2 yang terletak di Jl. Slamet Riadi No.48 A, Lawang. Lawang mempunyai arti dan dampak yang sangatpenting dalam pelayanan pengembangan LBTC, karena Lawang(Bahasa Jawa) berarti "Pintu" dalam bahasa Indonesia.Tepatnya tanggal 13 Juni 1971 keluarga Bapak Rev. Edwin B. Stube

serta beberapa murid 'bedol training', menuju Lawang. Sejak diLawang, saat itulah semua kegiatan Yayasan/Pelayanan/Training dipusatkan di Lawang sekalipun dimulai dengan apa adanya, dimanasarana-sarana yang kami perlukan seadanya. Tidak ada tempattidur (Dipan), asramapun hanya disekat-sekat saja, tempat belajarmemakai ruang tamu sekaligus dipakai ruang persekutuan/ibadah.Tetapi puji Tuhan semua dapat dilaksanakan dengan penuh sukacitadan semangat yang menyala-nyala.Dari tahun 1971 s/d 1975 Tuhan mempersiapkan murid-murid

training seperti dalam visi dan pernyataan-pernyataan yang Tuhansudah tunjukkan. Murid-murid digembleng dalam pembentukankarakter melalui kehidupan sehari-hari antara satu dengan yanglainnya. Semua sifat-sifat keduniawian dihancurkan dan digantidengan sifat-sifat Kristus sendiri. Demikian Juga dengan pola belajarsebagaimana sudah dijelaskan diatas melalui belajar bersama-samadalam diskusi dan share, banyak petunjuk-petunjuk, wahyu-wahyumelalui Roh Kudus diungkapkan kepada kami sehingga segala ben-tuk petunjuk Tuhan melalui Roh Kudus dalam pelayanan penginjilan,KKR, mendoakan orang sakit kami lakukan dengan ketaatan penuhkepada Tuhan dan hasilnya sungguh luar biasa. Sebagai contoh,pelayanan penginjilan yang cukup besar terjadi di berbagai daerahdan kota Tuhan menyatakan agar dimulai di Lawang lebih dulu.Satu tahun setelah LBTC berlangsung kami mengadakan Kebaktian

Kebangunan Rohani dan Kesembuhan Illahi di lapangan terbuka,tepatnya di Lapangan Segitiga (tepat di depan lokasi LBTC). Melaluipetunjuk Roh Kudus kami bertindak dengan iman mempersiapkansegala sesuatu dan akhirnya acara tersebut berjalan dengan sukses.Pengunjung yang datang sejumlah kurang lebih 5000 orang setiaphari, tidak hanya orang Kristen tetapi juga non Kristen.Ratusan orang yang menerima kesembuhan secara langsung (buta,

tuli, lumpuh, dirasuk setan, gila, berbagai penyakit lain) dan men-gambil keputusan menerima Yesus. Nama Tuhan Yesus sungguh-sungguh dipermuliakan. Selama beberapa minggu tempat kami

dipenuhi dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan dariTuhan Yesus sehingga secara langsung murid training memprak-tekkan semua pelajaran-pelajaran yang selama ini dipelajari. Hasildari KKR tersebut banyak di desa-desa terbuka pos-pos PI dan terusberjalan sampai saat ini. Sesu-dah KKR di Lawang, akhirnya Tuhanmulai membuka pintu-pintu pelanyanan di berbagai daerah yaitu diMojokerto, Malang selatan (Sitiarjo), Pasuruan, Tumpang, TurenDlanggu, Pojejer, Pacet, Banyuwangi, Probolunggo, dll.Biasanya, sebelum KKR diadakan, terlebih dahulu kami mengad-

akan KKR di gereja-gereja pendukung (yang bekerjasama dengankami) pelayanannya berkisar mengenai Pertobatan, Baptisan Rohdan Penyembahan serta persiapan doa untuk KKR. Pada Waktu itumasih diijinkan memakai lapangan terbuka untuk KKR tetapiditengah-tengah kuasa Tuhan yang sedang berlangsung, kamidibentuk terus melalui ujian, tantangan yang cukup hebat olehkarena banyak gereja-gereja yang ada menolak pelayanan kami.Mereka menganggap kaml sesat hanya karena mereka belum bisamenerima pemyembahan dalam Roh dan Karunia-karunia Roh. Yangjuga menjadi alasan adalah karena Bapak Edwin B. Stube berlatarbelakang Katholik, sehingga banyak hamba-hamba Tuhan yang'alergi' jika mendengar nama Lawang atau Stube.Tetapi apa yang sedang berlangsung tersebut benar-benar

mempersiapkan hati kami untuk makin bersungguh-sungguh dantetap rendah hati serta mengasihi mereka agar suatu kali merekajuga akan terbuka dan menerima kebenaran tersebut. Mengingatsaat-saat itu masih sedikit hamba-hamba Tuhan yang terbuka untukpembaharuan pekerjaan Roh Kudus Tetapi puji Tuhan ada beberapahamba Tuhan seperti Bapak Pdt. Adi Sutopo, Bapak Pdt SimonTiahyono dan beberapa aliran gereja yang semula menentang kerasakhirnya menerima kebenaran tersebut, sekalipun resikonya merekabanyak yang dipecat/dikucilkan dan organisasi gerejanya. Sekalipundalam situasi yang digambarkan di atas, tetap ada gereja-gerejayang terbuka dimana-mana.Sebab disamping kami mengadakan KKR, kami juga mengadakan

acara BICA "Bible Camp" di Lawang yang diikuti oleh umat-umatTuhan dari berbagai Denominasi kenyataannya, melalui acara-acaratersebut mulai banyak umat Tuhan yang terbuka menerimapekerjaan Roh Kudus, sehingga lebih banyak lagi orang-orang yangdipanggil untuk melayani Tuhan. Dan acara-acara tersebut lahirnyabeberapa orang seperti Daniel Alexander, Obaja Rawan, Yakobwijaya, Andreas Supii dan masih banyak nama-nama yang tidakdapat disebutkan satu persatu. Orang-orang diatas kebanyakan

meneruskan follow-up lewat belajar bersama di LBTC, sekalipunhanya separuh dan setiap minggu mereka mengikuti pelajarantetapi ini dilakukan untuk janga, waktu beberapa tahun, sehinggakeadaan mereka sama dengan murid-murid yang terus menerustinggal di asrama. Seperti contoh, Sdr. Yeremia Rim (Alm), TimotiusAbdul Rochim, Paul Wijaya, Hosea Kusno, Barnabas Kadiran, dll.

LBTC DALAM GAMBAR

Orang-orang tersebut telah ikut ambil bagian dalam pelayanandikancah Nasional ataupun Internasional. Tempat pendidikanmereka memang tidak pernah dikenal sekalipun mereka cukupterkenal, karena memang LBTC cukup sederhana tapi bersahaja.Jadi periode 1971 s/d 1976 merupakan periode tantangan yangcukup menantang, sulit tetapi masih, dapat diatasi, sukar tetapimasih dapat dilintasi. Sebagaimana prinsip iman yang dilakukan didalam setiap kehidupan dan pelayanan maka banyak mujizat-mujizat yang terjadi di luar kemampuan manusia, segala sesuatuserba mujizat, baik pengalaman hidup sehari-hari/kebutuhan sehari-hari atau biaya-biaya yang diperlukan untuk pengutusan ke daerah-daerah dalam dan luar jawa. Bapak Edwin B. Stube telahmelatakkan dasar-dasar yang kuat melalui FirmanNya sehinggakami cukup tabah menghadapi segala tanlangan pada saat beliaumelepaskan kepemimpinan LBTC dan pindah ke USA.

LBTC TAHUN 1976 S/D 1981Tepat pada tahun 1976 Bapak Edwin B. Stube meninggalkan

Indonesia. Dilihat dari usia training yang baru 5 tahun sebenarnyabelum siap untuk ditinggalkan, apalagi kami sebagai penatua masihterlalu muda. Secara pribadi saya (Kornelius Darto S.) berkatakepada Bapak Stube apa mungkin training ini bisa dilanjutkan? Jikaditeruskan, apa mungkin berjalan dengan baik? Banyak faktorsecara manusia tidak mendukung keberadaan training untukdilanjutkan, tetapi Bapak Stube meyakinkan kami agar tidak melihatkeadaan, tetapi melihat Tuhan Yesus yang punya pekerjaan danmemegang teguh akan janji-janji Tuhan. Pada waktu itu Tuhanberjanji akan memperluas jaringan pelayanan melalui LBTC iniseperti yang tertulis dalam Yesaya 54:2-3.

"Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlahtenda kemah kedia-manmu, janganlah menghematnya,panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkaniah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang kekanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempatbangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi".

Dengan berbagai macam perasaan manusia dan setitik kebenaraniman akhirnya kami menerima keadaan tersebut dengan lapangdada karena dipercayakan melakukan pekerjaan yang besar.Memang pada akhirnya terbukti pada saat kepemimpinan berilihkepada putra-putra bangsa ini dan regenarasi itu berlangsung,Tuhan menyatakan kasihNya secara luar biasa. Keadaan training danmurid-murid secara keseluruhan berjalan dengan lebih baik lagi dan

yang menakjubkan adalah pintu-pintu pelayanan terbuka dimana-mana, tempat-tempat yang tadinya menolak akhirnya mulai meng-undang kami untuk mengadakan pelayanan mulai dari desa-desasampai ke kota-kota besar, pekerjaan Roh Kudus mengalir sepertiair yang tidak dapat dibendung lagi sampai kami kewalahan untukmenerima permintaan pelayanan. Berangsur-angsur, alergi terhadaplawang dari hamba-hamba Tuhan/gereja-gereja hilang begitu sajaseiring dengan derap langkah maju yang kami alami. Kami jugamengadakan 're-organisasi' mulai dari Lawang sampai ke daerah-daerah dimana akhirnya dibuka perwakilan-perwakilan dan cabang-cabang di propinsi-propinsi di Indonesia. Melalui perkembanganterstebut akhirnya terbuka beberapa training centre di Irian Jaya,Sulawesi Utara (Manado, Sangihe). Langkah-langkah maju tersebutjuga disertai dengan dukungan yang mengalir dari para simratisandan orang-orang yang terbeban untuk mendukung pekerjaanNyamelalui LBTC. Banyak orang menyangka bahwa LBTC disuportdana/bantuan dari luar negri, tetapi hal ini sama sekali tidak benar.Tuhan Yesus sendiri melalui umatNya yang mensponsori LBTC. Kamibenar-benar mandiri dan kemandirian tersebut tidak berdiri sendiriatas dasar kekuatan kami tetapi oleh kuat kuasa Roh Kudus.

PERIOD 1981 S/D 1985Menginjak periode tahun 1481 LBTC menghadapi babak yang baru

dalam era kemajuan yang tampak meyakinkan sekalipun harusmelintasi beberapa kesukaran-kesukaran yang ada. Melalui pengem-bangan pelayanan yang akhirnya sampai menjangkau negara-nega-ra lain termasuk di antaranya negara Kanguru, Australia. Maka ter-jadilah hubungan kerjasama dengan organisasi Misi dunia yaituYWAM yang berkedudukan di Australia. Atas langkah-langkah tero-bosan Bapak Keith Browning (Alm), beberapa kali kami mengajar dibasis-basis (sekolah-sekulah) DTS di beberapa kota yang ada diAustralia. Pimpinan YWAM Australia yaitu Bapak Tom Halla & LoryBank akhirnya tertarik untuk mengajak kerja sama dan selanjutnyapada tahun 1981 diadakan IDTS yang pertama di Lawang -Indonesia.Begitu antusiasnya, peminat acara tersebut (murid) berjumlah 90

orang. Selama enam bulan acara tersebut dilaksanakan, tiga bulanteori dan tiga bulan praktek. Program DTS berjalan dengan suksesdan menghasilkan banyak pemimpin-pemimpin rohani seperti JohnSalendiho, Hari Purwanto dan lain-lain. Program tersebut merup-akan cikal-bakal lahirnya YWAM di Indonesia. Karena sebagian besaralumni IDTS/LBTC komitmen untuk bergabung dengan YWAM sekali-gus membuka YWAM di Indonesia yang pada waktu itu dikomandani

oleh Bapak John Salendeho. Sampai saat ini YWAM telah menjadiberkat bagi Indonesia dan tetap menjalin hubungan yang baikdengan LBTC.Melihat perkembangan pekerjaan Tuhan yang semakin pesat serta

minimnya kebutuhan para hamba Tuhan yang dibutuhkan, makaperlu ada terobosan-terobosan yang baru bagi LBTC bagaimanacaranya melipatgan-dakan murid-murid training yang akhirnyamenjadi pekerja-pekerja yang siap pakai. Melalui pergumulan doapenyerahan kepadaNya, akhirnya Tuhan memberikan petunjukmelalui ilham Roh kepada kami untuk mengadakan pemuridansecara singkat dengan tujuan menjangkau generasi muda, baikyang masih belajar, kuliah dan muda-mudi yang lainnya. Dari hasilpergumulan doa tersebut maka lahirlah sebuah nama yang disebut"Pemuridan Khusus" disingkat PEMKHUS. Selanjutnya Pemkhusuntuk pertama kali diadakan pada tahun 1981 dengan peserta 11orang murid. Dari tahun ke tahun peserta makin membengkak. Daridekade tahun yang sudah berlangsung jumlah yang terbesar ialah108 murid pada tahun 1993. Jika dihitung-hitung dari tahun 1981s.d 1995 jumlah keseluruhan murid yang tercatat sesuai dengandata berjumlah 1071 orang. Dilihat dari hasil yang ada programPemkhus angat efektif karena telah memberikan kesempatan ban-yak kepada umat Tuhan dengan waktu yang singkat untuk dapatmengambil bagian dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Dan dari eksPemkhus telah banyak yang menjadi hamba-hamba Tuhan yangcukup berhasil, seperti Bapak Frengky Utana (Bali), Bapak Agus(Bali), Bapak Rudi (Bali), Ibu Dr. Yulianti (jakarta), Bapak Suharto(Surabaya), Bapak Nikson Kareth (Sorong - Irja) dan masih puluhanbahkan ratusan yang telah menjadi hamba-hamba Tuhan (Tidakmungkin tercatat dalam tulisan ini). Program Pemkhus ternyatacukup efektif untuk menyaring calon-calon murid LBTC. Jika sebel-um program tersebut diadakan, cara kami menerima murid setiapsaat, kapan saja sehingga tingkat pengertian dan penerapanpelajaran tidak secara per-angkatan. Setelah program Pemkhusdiadakan, selanjutnya Tuhan membawa kami untuk mempersiapkancalon-calon murid LBTC melalui Murid Program Enam Bulan (MP VI).Pada tahun 1979 Tuhan memberikan sebidang tanah seluas kurang

lebih 1 ha di lereng gunung Arjuno daerah Wonorejo - Lawang,kurang lebih 5 km dari LBTC. Areal tersebut kami beri nama "BukitGembala". Di tempat inilah MP VI dilatih, diajar dan dibentuk karak-ternya, melalui kehidupan bersama-sama dan hidup bergantungsepenuhnya kepada Tuhan Yesus, mereka dlajar untuk hidup denganiman. Sesudah selesai enam bulan mereka diutus keluar selama

enam bulan dan sesudah itu mereka bebas memilih apakah terusmenjadi murid LBTC atau meneruskan pelayanan. Jika disimak daripengertian tentang perkembangan sebuah visi jumlah murid yangtinggal di LBTC sedikit.Hal tersebut tetap kami pertahankan, tetapi karena adanya

pelipatkali-gandaan maka kami mengadakan rolling (perputaran).Sementara ada MP VI di Lawang, tetapi di luar, (Pulau, desa,daerah, kota) ada team-team MP VI yang sedang pelayananbersama-sama dengan murid-murid LBTC senior. Satu angkatanselesai tugas, satu angkatan diutus ke luar dan satu angkatansebagai murid LBTC ditamatkan, demikian terus berjalan sehinggaproses pelipatgandaan berjalan dengan indah. Dan perlu diingatdalam program Pemkhus dan MP VI, kami melibatkan langsungmurid-murid LBTC sebagai pembimbing-pembimbing. Dalam hal inimereka secara langsung disiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang bertanggung jawab. Setiap murid-murid LBTC akanmendapat kesempatan untuk menjadi pembimbing, karena hal inimerupakan bagian dari 'leadership training'. Ternyata cara Tuhanbekerja tidak hanya sampai di situ karena pada tahun 1987 Tuhanmembimbing kami untuk memulai satu program lagi yang disebut"Program Latihan Hamba Tuhan" (PLHK). Awalnya program tersebutuntuk menganti-sipasi para umat Tuhan yang tidak dapat mengikutiPemkhus atau terlambat mendapat informasi mengenai training diLBTC. Ternyata program tersebut juga berjalan dengan suksessekalipun pesertanya tidak sebanyak peserta Pemkhus. Sudahbanyak hamba Tuhan yang dihasilkan melalui program tersebut.Seperti Bapak Pdt. Daniel Pingardi (gembala sidang GBI BethanyMojokerto-Jatim), dan lain-lain.Dilihat dari perkembangan yang ada melalui program tersebut.

ternyata tidak sedikit para peserta PLHK yang juga masuk MP VI,maka nama Program Latihan Hamba Kristus itu dirubah menjadiPersiapan Latihan Hamba Kristus (PLHK). Dengan adanya tambahanprogram tersebut, maka yang tadinya MP VI diadakan setahunsekali akhirnya menjadi dua kali dalam setahun. Otomatis murid-murid yang dapat diterima sebagai murid LBTC lebih banyak lagi(Untuk lebih jelasnya lihat keterangan pembagian program yang adadi LBTC). Untuk lebih meningkatkan perhatian kepada murid-muriddan pengembangan pelayanan yang ada, maka dari segi kepemim-pinan dan para jawatan-jawatan yang ikut ambil bagian dalampengelolaan LBTC dilingkatkan. Untuk mencapai tujuan tersebutkami mengadakan penambahan penatua-penatua dan pelayan-pelayan dalam bidang tertenu. Untuk saat ini penatua berjumlah

empat orang (Pnt. Kornelius Darto, Pnt. Sidrianus Lazarus Mangke,Pnt Wilfried Barnabi Sianipar, Pnt. John Rahanra) dan para pelayan-pelayan yang ada, al:Pelayanan Kesejahteraan Keluarga Asrama (PKKA):

• Ny. Tiurlyn Darto S. • Ny. Sri Paula Mangke• Ny. Hermina Gaghana • Sri Hadias Toety Erast

Humas, Transportasi, keamanan, pembangunan• Bp. Arthemas Subarjo • Timotius Karnadi

Pendidikan• Adeltje Tutuhatunewa • Roslin Randjawali• Misael Kenbi G

Sekolab Minggu• Ny. M. Tindaon

Untuk lebih mudah menyebutnya, kami buat istilah umum yaitu"staff" (meskipun seharusnya "presbitery"). Untuk lebih mendukungpekerjaan yang ada maka kami juga memihki pendoa syafaat yangbertugas secara terus menerus bergumul dan berdoa untukpekerjaan Tuhan. Para pendoa syafaat ialah :

• Bapak Julius Boas Gaghana• Ibu Truly Subarjo• Oma Helena

termasuk yang baru disiapkan yaitu Bapak dan Ibu Hadi.Jika diperhatikan maka LBTC telah menjadi keluarga yang cukup

besar karena selain murid-murid ada keluarga-keluarga besertaanak-anaknya. Untuk hal itulah selama dekade 1986 s.d 1995 kamiterus bergumul dan mempercayai Tuhan untuk segala perlengkapanyang kami butuhkan. Di areal LBTC yang kami tempati Tuhanmemberi gedung bertingkat 1 yang dibangun pada tahun 1983dengan iman dan sekarang dipakai sebagai asrama murid-murid.Tidak lama kemudian Tuhan memberi sebuah rumah pastori dansebuah rumah kayu tradisi Minahasa. Tetapi pada kenyataannya,kompleks yang kami miliki cukup padat. Hal inilah yang mendorongkami untuk mengingat dan mempercayai janji Tuhan yang pernahdinyatakan kepada kami yakni "melebar ke kiri dan kekanan untukmeluaskan kemah dan patok-patok". Tidak hanya segi pengemban-gan pelayanan, tetapi juga dalam hal-hal yang secara jasmani.Untuk hal tersebut mari kita simak bagaimana Tuhan menepatijanjiNya kepada kami dalam kesaksian sebagai berikut:

YANG DAHULU NUBUAT, SEKARANG MENJADI KENYATAANKompleks LBTC yang luasnya 1600m², berikut bangunannya, sudah

tidak dapat lagi menampung para murid dan keluarga-keluargayang ada di LBTC. Waktu itu di sebelah kiri LBTC ada tanah/bangun-an seluas 1300m², persis batas tembok kami. Melalui beberapainformasi, tanah tersebut ditawarkan seharga Rp. 70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah). Tetapi saat itu kami tidak mempunyaiuang sejumlah demikian besar. Akhirnya kami mengajak semuakeluarga besar LBTC untuk berdoa dan berpuasa selama satu bulanagar supaya Tuhan mencukupi kebutuhan yang kami perlukan. PujiTuhan, belum genap satu bulan, Tuhan sudah mendengar dan men-jawab doa kami. Dia mengirimkan uang tepat sejumlah yang dibutu-hkan, sehingga dengan penuh sukacita kaml mendatangi pemihkrumah tersebut untuk mengadakan transaksi. Tetapi sangat disa-yangkan, ternyata pemilik tanah menaikkan harga mencapai Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah). Kami sempat sedikit kecewadan merasa dipermainkan, sehingga uang yang ada kami pergun-akan untuk membeli sebidang tanah/ rumah yang tidak jauh danLBTC, dan yang sekarang disebut "Wisma LBTC".Beberapa tahun kemudian, hati kami masih tetap yakin bahwa

tanah di sebelah kiri LBTC akan Tuhan berikan kepada kami. Hal inidikuatkan melalui FirmanNya dalam Yesaya 54:2-3 "Lapangkanlahtempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu,janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu danpancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akanmengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperolehtempatbangsa bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi".

Pada permulaan tahun 1995, ada seorang anak Tuhan yang terge-rak untuk membayar tanah tersebut, tetapt, anehnya pemilik tanahtidak mau menjualkan bahkan telah mengadakan transaksi untukdikontrakkan kepada orang lain. Secara manusia, sudah tidak adakemungkinan bagi kami untuk memiliki tanah tersebut. Tetapimelalui doa dan pergumulan yang diadakan oleh keluarga besarLBTC, khususnya team musik waktu itu, Tuhan berkata bahwa Diaakan menyerahkan tanah tersebut, dengan syarat para penatuaLBTC harus masuk ke lokasi itu untuk berdoa dan menumpangkantangan. Puji Tuhan, Allah Ajaib! karena dalam selang waktu seming-gu, terjadi satu permasalahan dalam keluarga pemilik tanah terse-but, sehingga mereka membatalkan kontrak yang semula danmenawarkan kembali kepada kami Tepat bulan Juni tahun 1995,kami mengadakan transaksi yang sesungguhnya dan tanah tersebutmenjadi milik Tuhan melalui kami. Haleluya! Melalui pergumulan

yang cukup panjang, dalam jangka waktu yang sangat singkat(enam bulan kemudian), Tuhan memberikan tanah sebelah kanan.Segala glory bagi Allah kita yang Dahsyat!

ARAUNA - BAGAIKAN SEBUAH MIMPITuhan terus bergerak menyatakan penggenapan janji-janjiNya,

melalui cara-cara yang tidak dapat diterima secara manusia. Semuaterjadi begitu cepat, seperti bangun dari mimpi. Saat itu kamisedang merenovasi bangunan yang ada di sebelah kanan LBTC danmeratakan tanahnya (di situ ada gedung bekas pabrik yang di jualdan bersebelahan dengan tanah yang baru di beli) dan pemiliknyasudah menawarkan kepada kami. Tetapi kami 'malu' berdoa kepadaTuhan, dengan anggapan bahwa Tuhan sudah memberikan tanahsebelah kiri dan kanan, apa masih mungkin gedung itu juga akanmenjadi milik kami? Tetapi ada beberapa hamba Tuhan yangmeneguhkan hal itu dengan menyatakan bahwa 'tidak ada yangmustahil bagi Tuhan'. Juga murid-murid LBTC pada waktu bekerjameratakan tanah, mereka menumpangkan tangannya ke gedungbekas pabrik yang di sebelah itu. Dalam jangka waktu yang relatifsingkat, Tuhan mengirim hambanya yang mencintai Tuhan danpekerjaanNya, bersama beliau kami berdoa bersama-sama untukmengadakan transaksi pembelian tanah dan gedung bekas pabrikitu. Pemilik gedung itu juga merasa bahwa tempat tersebut akandigunakan untuk kemuliaan Nama Tuhan, melalui LBTC. Akhirnyatransaksi itu menjadi kenyataan, gedung bekas pabrik itu menjadimilik kami (selunjutnya gedung ini diberi nama "Arauna Graha").Yang dulu mimpi, sekarang menjadi kenyataan. Dalam waktu yangcepat, selama 2 bulan, kami bekerja keras secara marathon,merenovasi gedung yang baru di beli itu, bahkan malaikat-malaikatAllah juga turut bekerja bersama-sama kami keluarga besar LBTC.Meskipun kami bekerja sampai jauh malam, tetapi kami semuatetap sehat walafiat, Ini semua karena anugerah Allah semata-mata.

KENAPA DIBERI NAMA "ARAUNA"?Sesudah Bapa, memberikan gedung yang cukup besar (berkapas-

itas kl. 1000 orang), kami sempat mengalami kesulitan untukmenyebut nama gedung baru tersebut (karena waktu itu belumdiberinama). Kami menyadari bahwa 'nama' itu begitu penting danmempunyai arti serta dapat menjadi berkat/pengaruh. Suatu pagi,Tuhan mengingatkan hambaNya (Pnt. Kornelius Darto) tentang satuperistiwa (sejarah) yang terus menerus harus diingat yakni dalam II

Samuel 24:18-25. Raja Daud adalah seorang penggembala domba,tetapi oleh karena cinta kasih Tuhan, Daud dipilih dan diurapi untukmenjadi seorang pemimpin besar. Pada jaman Daudlah bangsaIsrael dibawa dalam jaman keemasan. Semua musuh-musuh tidakada yang tahan berdiri di hadapannya, semua takluk kepadanya.Kita semua tahu bahwa hal ini bukan karena kegagahan Daud dankehebatannya, tetapi oleh karena Allah yang dia sembah luar biasasehingga banyak hal besar yang dia lakukan. Tetapi dalam peristiwaini patut kita catat, khususnya para hamba Tuhan, karena padasaat-saat semacam itulah merupakan 'lampu merah' bagi kita. Didalam puncak keberhasilan yang dialami Daud, timbul sebersitkeinginan manusia, hawa nafsu, dengan menghitung jumlah rakyat,dengan tujuan Daud ingin mengetahui betapa hebatnya kekuatanmiliter yang dia miliki, betapa hebatnya peralatan-peralatan perangyang dia miliki, betapa hebatnya rakyat yang selalu siap untukditerjunkan dalam medan perang. Daud menganggap dia layakmenghitung segala sesuatu yang telah diperbuat di hatapan Tuhan.Otomatis di balik semua itu, secara tidak transparan ada motivasikebanggaan di dalam hatinya babwa dia yang berasal dan seorangpenggembala, menjadi seorang raja. Itu semua karena kasihkarunia Allah semata-matu, bukan karena jasa-jasanya yang hebatatau karena dia telah dilatih begitu hebat, tetapi sekali lagi hanyaoleh karunia Tuhan. Daud tidak ingat bahwa apa yang dilakukannyatelah membuat hati Tuhan tidak berkenan. Kita lihat, malapetaka ituakhirnya terjadi. Singkat cerita, dalam peristiwa itu ada tiga pilihanyang dijatuhkan oleh Tuhan sehingga 70.000 orang mati karenakutuk, hukuman yang dilimpahkan kepada bangsa itu oleh karenaDaud. Pada akhirnya sesudah Daud membuka hati, merendahkandiri di hadapan Tuhan, nabi Tuhan mengatakan kepada Daud supayadia pergi mendirikan mezbah bagi Tuhan di tempat pengirikan"Arauna". 5ebenarnya nama Arauna ini adalah nama orang yangmempunyai tempat pengirikan gandum (kalau di sini 'selep' ataupabrik beras) dan rupanya tempat penggilingan ini sudah tidakdipakai. Dan ternyata Daud mengambil kepulusan membuat mezbahdengan membayar harganya. Segala sesuatu yang diberikan kepadaTuhan, harus membayar harga. Sesudah mezbah didirikan anugerahAllah kembali dicurahkan secara luar biasa. Kutuk berhenti danbanyak orang diselamatkan oleh karena mezbah yang didirikan olehDaud di Arauna. Bukan merupakan suatu hal yang kebetulan, jikagedung Arauna ini dulunya Juga bekas pabrik engsel. MengapaTuhan ingatkan tentang peristiwa ini? Tuhan mengingatkan bahwaselama 25 tahun, pada waktu Bapak Stube memulai pekerjaanTuhan di Indonesia dan akhirnya diteruskan di LBTC ini, dari tahun

1971 sampai sekarang sudah 25 tahun LBTC banyak mengalamitantangan, bahkan suara-suara sumbang dan lain-lain. Tetapi kamitetap setia kepada kehendakNya melalui perjuangan-perjuanganyang sudah Tuhan buat. Tahun 1995 adalah tahun Yobel bagi kami.Jadi sekali lagi, tujuan yang utama kenapa tempat ini dijadikan,adalah sebagai mezbah bagi Tuhan. Mezbah bakaran, artinyabanyak jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan, bukan untuk kebesarannama LBTC atau supaya gedung ini (Arauna) menjadi besar, tetapitujuannya adalah korban yang dipersembahkan kepada Yesus. Yangmembuat kami lebih yakin menjadikan tempat ini (Arauna) sebagaisuatu peringatan, adalah supaya kami selalu mengingat peristiwa70.000 orang yang mati sia-sia, agar kami juga tetap ingat jati dirikami ini siapa. Jangan sesudah diberkati kiri, kanan, lalu jadi kepalabesar dan lupa dengan apa yang ada selama ini. Oleh karena itu halini kami jadikan 'monumen' bagi keluarga LBTC untuk selalu ingatdan 'wanti-wanti', bahwa kalau gedung ini ada, bukan karena siapa-siapa, bukan karena tua-tua, atau orang-orang tertentu, tetapikarena kasih karunia Tuhan Yesus yang dilakukan kepada kita,haleluya! Ingat, Arauna berarti ingat peristiwa Daud, agar kamitidak merasa bangga. Tetapi harus tetap seperti Yesus, yang tidakberubah, dulu, sekarang dan selamanya. Haleluya, inilah maksuddari semua ini, supaya kita tetap mawas diri, Arauna juga bisaberarti "pohon ara yang berguna" (Ara = pohon ara, una =berguna). Jadi pohon ara yang berguna bagi kemuliaan namaTuhan. Kami mengharapkan supaya tempat ini dijadikan tempatbagi kemuliaan nama Tuhan Yesus.

MELIHAT KE DEPAN DAN TIDAK MENOLEH KE BELAKANGDari semua peristiwa yang luar biasa yang Tuhan Yesus lakukan di

atas, jelas bahwa pekerjaan ini bukan pekerjaan manusia atau milikmanusia. Terjadinya pelipatgandaan baik dalam pemuridan (train-ing) atau perluasan jaringan yang tersebar di seluruh Indunesiadalam hal adanya Perwakilan YPI "Jalan Suci" di 15 Propinsi.Pada bulan Juni 1996 tepatnya tanggal 13 LBTC telah berusia 25

tahun. Waktu atau usia yang cukup lama dan matang untuk menin-gkat kepada kedewasaan. Tetapi kami merasa bahwa hal tersebutrasanya baru memulai sesuatu yang baru dalam pekerjaanNya.Sebab apa yang sudah kami lakukan beltim seberapa jika dibandingdengan rencana Allah yang akan datang. Kami tidak menggunakanusia 25 tahun menjadi satu kebanggaan atau dalam kurun waktu 25tahun seolah-olah sudah banyak hal yang dilakukan bagi Dia. Kamiharus melupakan apa yang di belakang kami dan memandang ke

depan kepada apa yang menjadi rencanaNya dengan memegangteguh visi Tubuh Kristus dan melaksanakan pembangunan TubuhKristus dengan pola serta Orde Ilahi.

Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan olehkarena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampaikebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannyamenyala seperti suluh. (Yes. 62:1)

Kami tidak ada apa-apanya, tetapi di dalam Kristus kami memilikiapa-apa. Secara manusia memang kami melihat banyak ketidakmungkinan bisa terjadi sekali lagi di dalam Kristus segala sesuatuyang tidak mungkin menjadi mungkin. Melalui kesempatan ini kamimohon dukungan doa dari semua sudara-saudara seiman agarkesetiaan kami akan pekerjaanNya tetap berlangung sampaikedatanganNya yang kekal ke dua kali. Dan melalui kenyataan inikami dari segenap keluarga besar LBTC, mulai dari Penatua-penatua, keluarga-keluarga, staf dan murid-murid mengucapkanbanyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut men-dukung baik moril maupun materil dan biarlah semua kemuliaanhanya bagi Tuhan kita Yesus Kristus. Amin ya amin!