d310042 mira yuniarti sofia lap

39
LAPORAN PRAKTIKUM WIRELINE Modul I : IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE Modul II : PENGUKURAN SALURAN JARINGAN Modul III : PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR Modul IV : INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE) DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia D310042 Kelompok 18 PARTNER PRAKTIKUM : Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044) Dikumpulkan Tanggal : 16 Januari 2013 Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2013

Upload: tommy-destryanto

Post on 17-Feb-2015

104 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

LAPORAN PRAKTIKUM

WIRELINE

Modul I : IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE Modul II : PENGUKURAN SALURAN JARINGAN Modul III : PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR Modul IV : INSTALASI MODEM (HARDWARE &

SOFTWARE)

DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia

D310042 Kelompok 18

PARTNER PRAKTIKUM :

Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)

Dikumpulkan Tanggal : 16 Januari 2013

Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2013

Page 2: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

LAPORAN PRAKTIKUM

WIRELINE

Modul I : IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE

DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia

D310042 Kelompok 18

PARTNER PRAKTIKUM :

Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)

Tanggal Praktikum : 2 Januari 2013

Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2013

Page 3: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

MODUL I

IDENTIFIKASI KABEL MULTIPIRE

I. DASAR TEORI

Kabel coaxial terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah

kabel tembaga yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa

keunggulan antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari

repeater.

Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :

1. Kabel coaxial thinnet ( kabel RG-58)

Kabel coaxial thinnet atau kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC

adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Adapun

beberapa kelebihan dari kabel RG-58 adalah :

- Fleksibel, mudah dipakai intuk instalasi dalam ruangan.

- Dapat langsung dihubungkan ke computer menggunakan konektor BNC.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :

- Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.

- Impedansi terminator 50 Ohm.

Fungsi :

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergnakan di kalangan radio amatir

terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang

besar.

2. Kabel Coaxial Thicknet ( kabel RG-8)

Kabel coaxial Thicknet atau kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai

untuk instalasi antar gedung. Spesifikasi kabel ini sama dengan kabel

coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar,

kabel ini dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk

instalasi sebagai backbone jaringani.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :

- Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.

- Impedansi terminator 50 Ohm

Page 4: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

- Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan computer.

Supaya computer dapat terhubung ke jaringan Thicknet, diperlukan

transceiver. Koneksi antara network adapter card dengan transceiver

dibuat menggunakan drop cable untuk menghubungkan transceiver dengan

Attachment Unit Interface (AUI).

Page 5: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

II. HASIL DATA

Pada praktikum modul pertama ini langkah-langkah yang kami lakukan adalah

sebagai berikut :

Mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

Kupas kabel udara seperti yang telah diperagakan oleh asisten praktikum.

Pisahkan masing – masing urat menurut quad yang ditentukan (ganjil/genap).

Ikat tali atau benang pada seluruh masing – masing quad hingga ujung quad

yang terakhir.

Simpul mati pada pair yang terakhir.

Page 6: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum yang pertama ini membahas tentang Identifikasi Kabel

Multipire. Pada praktikum ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan

diantaranya adalah : kabel, gergaji besi, tang kombinasi, tang potong,

cutter,obeng min, kain lap (majun), dan isolasi. Praktikum ini bertujuan agar

praktikan dapat membedakan fungsi – fungsi kabel, mengupas dan

menguraikan kabel, menentukan kode – kode identitas dan pasangan ( pair )

kabel serta menghitung berdasarkan kode warna urat – urat kabel.

Langkah pertama yang kita lakukan pada praktikum ini adalah kita

siapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan yang tercantum diatas. Setelah

semua alat dan bahan telah tersedia kemudian kita mengupas kabel. Pada

pengupasan kabel disini lakukan dengan hati – hati agar tidak memotong

kabel didalamnya. Kupas luar kabel sepanjang 30 cm dengan menggunakan

cutter. Potong amouring baja sepanjang 5 cm dari jarak batas kupasan Pe luar

dengan menggunakan gergaji besi dan tang. Kemudian kupas Pe dalam

sepanjang 5 cm dari batasan kupasan armouring baja dengan menggunakan

cutter.

Langkah selanjutnya adalah kita pisahkan terlebih dahulu masing –

masing bagian sesuai dengan warna pita agar tiap unit kabel tersebut tidak

terburai. Kemudian mulailah untuk melilitkan benang dengan simpul pangkal

sampai percabangan unit. Setelah sampai percabangan unit maka lima kali

kesatu lalu tarik simpul agar lebih kuat dan tidak terurai masing – masing

unit. Lanjutkan lilitan pada unit satu sampai lima lilitan. Setelah lima lilitan

lalu pair ke sepuluh di keluarkan kemudian pair ke Sembilan, delapan, sampai

pair pertama. Setelah pair kesatu dililit kemudian akhiri dengan simpul mati.

Apabila semua sudah selesai kemudian rapikan semua alat dan bahan.

Kemudian gambarkanpenampang memanjang / gambar dimensi dari kontruksi

kabel tersebut.

Page 7: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Kawat Telanjang Tembaga berfungsi sebagai pengardean atau

penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi.

2. Pelindung elektris digunakan untuk perlindungan terhadap

kemungkinan induksi atau kelembaban.

3. Warna pita pengikat satuan dasar awal pada setiap lapisan diawali

dengan pita berwarna merah, dan satuan berikutnya berwarna putih

dengan pita berwarna putih dan kuning secara bergantian.

4. Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higrokopis

yang terbuat dari bahan poliprolin atau sejenisnya.

Saran:

1. Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur.

2. Sebaiknya bacalah langkah kerja pada modul.

3. Berhati – hatilah saat melaksanakan praktikum, terutama pada saat

pemotongan kabel.

Page 8: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

V. DAFTAR PUSTAKA

1. PPJT TELKOM

2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-

telepon

Page 9: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

VI. LAMPIRAN

a. Resume

b. Lembar Hasil Data Sementara

Page 10: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

LAPORAN PRAKTIKUM

WIRELINE

Modul II : PENGUKURAN SALURAN JARINGAN

DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia

D310042 Kelompok 18

PARTNER PRAKTIKUM :

Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)

Tanggal Praktikum : 2 Januari 2013

Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2013

Page 11: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

MODUL II

PENGUKURAN SALURAN JARINGAN

I. DASAR TEORI

Pada topologi Bus, kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah

terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan

hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer

yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap

Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum.

Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang

mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua

simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing

hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada

sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan

sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk

pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.

Instalasi jaringan

Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer.

Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data

karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka

akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau

penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu

workstation lain.

Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang

kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada

masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector

(dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat

jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama

dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial

yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-

Page 12: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang

dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai

kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan

dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk

menghubungkan dengan client atau node.).

Page 13: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

II. HASIL DATA

1. PENGUKURAN CONTINUITAS

s e l y a n g d i t e s

L i n e K o m u n i k a s

H e a d p h o n e

s e l y a n g d i t e s

S c r e e n k a b e l

M u l t i m e t e r O h m m e t e r

Gambar 1. Cara pengukuran continuitas

2. PENGUKURAN TAHANAN LOOP

s e l y a n g d i t e s

S c r e e n k a b e l

M u l t i m e t e r

Gambar 2. Cara pengukuran tahanan loop

3. PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI

M e g g e r 5 0 0 V o l t D C

G r o u n d

D i b e n d e l j a d i s a t ud a n d i g r o u n d i n g

Y a n g a k a n d i u k u r d i l e p a s d a r i B e n d i n g

Y a n g a k a n d i u k u r

S c r e e n

Gambar 3. Cara pengukuran tahanan isolasi

Page 14: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

4. PENGUKURAN REDAMAN KABEL

Gambar 4. Cara pengukuran redaman kabel

TAHANAN LOOP YANG TERUKUR

Quad 1:

Pair 1(putih, biru) = continue (8,5 ohm)

Pair 2 (merah , hitam) = continue (9,2 ohm)

Quad 2:

Pair 3 (putih, orange) = tidak continue

Pair 4 (merah, hitam) = tidak continue

Quad 3:

Pair 5 (putih , hijau) = tidak continue

Pair 6 (merah, hitam) = tidak continue

Quad 4:

Pair 7 (putih, coklat) = tidak continue

Pair 8 (merah, hitam) = continue (8,6 ohm)

Quad 5:

Pair 9 (putih, abu- abu) = tidak continue

Pair 10 (merah, hitam) = continue (9,0 ohm)

Page 15: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kudua ini kita membahas tentang pengukuran saluran

jaringan. Dimana pada praktikum ini bertujuan agar kita dapat mengukur

kontinyunitas kabel, mengukur tahanan jerat / loop kabel, mengukur tahanan

isolasi urat kabel dan mengukur redaman kabel. Pada praktikum ini dibutuhkan

beberapa alat dan bahan yang terdiri dari gergaji besi, tang kombinasi, tang

potong, cutter, obeng, multimeter, megger, kabel.

Disini kita akan mengukur secara elektris, dimana pengukururan elektris

adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris yang dimiliki oleh

setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum maupun setelah instalasi

dan masa pemeliharaan. Tujuan dari pengukuran kabel disini bermaksud untuk

mengetahui kondisi dari suatu jaringan kabel apakah baik atau tidak, dan untuk

penentuan baik atau tidaknya kondisi jaringan kabel tersebut maka dari hasil

pengukuran dibandingkan dengan nilai yang telah ditentukan. Adapun

pengukuran kontinyunitas disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah cara

elektris urat – urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tidak terputus.

Untuk setiap urat yang tidak diukur kita pisahkan termasuk dengan screen,

kecuali urat yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dengan tegangan tembus

searah (DC) 500 volt.

Setelah itu, kemudian kita siapkan alat dan bahan yang diperlukan,

gunakan alat ukur multimeter dengan saklar pada audio, selanjutnya salah satu

probe dihubungkan ke urat kabel yang diukur. Ujung jauh kabel di short

berpindah – pindah sesuai dengan urat kabel yang diukur pada ujung dekat.

Pengukuran dilakukan satu persatu sampai dengan pair yang terakhir. Bila

angka pada alat ukur berubah – ubah ambil angka yang paling lama

perubahannya. Bila kabel kontinyu maka akan terdengar suara dari alat ukur,

itu menandakan bahwa kabel dalam kondisi baik / layak untuk digunakan.

Sedangkan apabila alat ukur tidak mengeluarkan suara itu bertanda bahwa

kabel tidak kontinyu atau tidak layak untuk digunakan.bila alat ukur tidak

mempunyai audio dapat digunakan dengan cara yang sama dengan mengukur

tahanan ( menggunakan Ohm meter ) .

Page 16: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

Harga tahanan isolasi saluran tergantung pada panjang kabel. Maka

semakin panjang kabel kebocoran makin banyak sehingga hasil ukur makin

kecil ( nilai kebocoran makin besar). Pengaruh tahanan isolasi pada kelistrikan

adalah adanya pengurangan arus kabel tersebut ( drop arus ).

Page 17: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN :

1. Pengukuran saluran final test adalah pengukuran yang dilakukan oleh

kontakttor dibawah pengawasan waspang terhadap hasil pekerjaan

pembangunan jaringan kabel yang telah selesai dilaksanakan.

2. Pengukuran rutin adalah pengukuran yang dilaksanakan dalam rangka

pemeliharaan preventif yang dilakukan secara periodik dan teratur terhadap

seluruh jaringan kabel.

3. Pengukuran elektris adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris

yang dimiliki oleh setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum

maupun pada saat instalasi dan masa pemeliharaan.

4. Pengukuran tahanan jerat dilakukan agar dapat mengetahui harga tahanan

saluran.

SARAN :

1. Siapkan semua alat dan bahan sebelum memulai praktikum.

2. Bacalah cara kerja yang tersedia pada modul.

3. Amati dengan baik dan teliti semua perhitungan / hasil dari pengukuran.

4. Utamakan keselamatan kerja.

Page 18: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

V. DAFTAR PUSTAKA

1. PPJT TELKOM

2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-

telepon

Page 19: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

VI. LAMPIRAN

a. Resume

b. Lembar Hasil Data Sementara

Page 20: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

LAPORAN PRAKTIKUM

WIRELINE

Modul III : PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR

DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia

D310042 Kelompok 18

PARTNER PRAKTIKUM :

Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)

Tanggal Praktikum : 6 Januari 2013

Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2013

Page 21: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

MODUL III

PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR

I. DASAR TEORI

Dalam sistem komunikasi terkini, jumlah kanal yang dikirimkan sekaligus

menjadi lebih dari satu kanal. Ini terjadi memang dari tuntutan penungkatan

efisiensi saluran yang digunakan. Sebelum ditemukan teknologi yang dikenal

sebagai teknik pemberkasan, satu saluran fisik biasanya untuk menghubungkan

jarak jauh, hanya dapat digunakan untuk menyalurkan satu kanal saja. Sehingga,

misalnya untuk menyalurkan beberapa saluran pembicaraan telepon antar sentral

telepon yang disebut sebagai saluran junction, diperlukan sampai 3600 pair

saluran kawat tembaga.

Dalam jaringan telepon tetap tersebut, dikenal metoda penggelaran

jaringan yang dinamakan metoda pengurangan berjenjang. Dalam cara

penggelaran tersebut, jumlah pair berjenjang menurun sesuai dengan jumlah

sambungan telepon dilokasi tujuan, misalnya satu end-office yang mempunyai

pelanggan relatif sedikit. Saat ini saluran multipair tersebut sudah digantikan

dengan hanya beberapa saluran serat optik yang dapat menyalurkan ribuan kanal

pembicaraan.ini berarti efisiensi saluran meningkat.

Kanal yang dapat didefinisikan sebagai satu paket informasi yang

tersendiri terpisah satu sama lain dengan paket yang lainnya, yang dapat

diperoleh kembali di sisi terima sesuai dengan sinyal aslinya. Dari kemungkinan

yang ada, satu kanal adalah satu spektrum frekuensi dengan lebar tertentu yang

dipisahkan dari spektrum lainnya. Jadi kemungkinan yang pertama ini adalah

dalam domain frekuensi, yang kemudian dikenal sebagai FDM. Kemungkinan

yang kedua adalah satu kanal merupakan satu time slot yang tentunya terpisah

dari time slot yang lain karena waktu berjalan terus. Sehingga kemungkinan

yang kedua ini adalah dalam domain waktu yang dikenal sebagai TDM.

Dalam versi analog, sistem FDM ini banyak digunakan pada sistem

komunikasin microwave yang sudah lama ada.teknologi FDM sendiri dapat

dijelaskan sebagai berikut dengan mengacu pada sistem pengiriman kanal

telepon. Dalam hal ini kanal adalah satu pembicaraan telefoni yang menempati

Page 22: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

spektrum dari, 0,3 – 3,4 KHz atau sampai 4KHz. Satu kanal telefoni ini

kemudian didemodulasikan secara AM pada satu frekuensi carrier tertentu,

walaupun sistem FM juga memungkinkan. Hanya satu sisi yang diambil, yaitu

upper sideband tanpa carrier, sehingga dalam hal ini digunakan satu balance-

modulator untuk mendapatkannya.

TDM adalah teknologi pemberkasanyang didasarkan pada sela waktu

tertentu untuk mentransmisikan beberapa kanal secara bersama – sama. Kanal –

kanal tersebut tersusun secara berurutan sehingga membentuk frame tertentu.

Penerapan dalam versi digital, salah satunya adalah sistem yang dioperasikan di

Amerika, yaitu sistem DS-1, yang mentransmisikan 24 kanal voice, seperti telah

diuraikan pada modul 2.

Page 23: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

II. HASIL DATA

Langkah –langkah kerja pada praktikum modul III yang dilakukan saat

praktikum adalah sebagai berikut :

- Memotong kabel kawat tembaga sepanjang `1 m

- Memotong kabel menjadi 2 bagian, masing – masing kurang lebih 50 cm.

- Mengupas kulit kabel, dan memisahkan bagian bearer karena tidak

terpakai.

- Memisahkan masing – masing urat kabel.

- Sambungkan urat kabel sesuai dengan warnanya masing – masing, tetapi

dengan terlebih dahulu mengupas kulit urat kabel, hingga terlihat

tembaganya, kira – kira 5 cm

- Penyambungan urat kabel dilakukan dengan cara dipilin.

- Kemudian pasangkan selongsong pada bagian urat kabel yang

disambungkan.

Page 24: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum modul III kita akan mempraktekan tentang Penyambungan

Kabel Multipair. Pada praktikum ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang

diantaranya adalah : meteran, pisau kabel, pengupas isolasi konduktor, kniptang,

kombinasi tang, dan gergaji besi. Hasil dari praktikum ini diharapkan kita

mampu untuk menggunakan sarana sambung kabel dengan baik dan benar.

Selain itu juga kita diharapkan untuk mampu mengupas , menyambung dan

membungkus urat kabel menggunakan sarana sambung kabel dan melaksanakan

semua kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur.

Untuk menjaga agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada saat

praktikum diharapkan agar semua praktikan agar tetap waspada terhadap semua

kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Langkah pertama yang kita lakukan adalah sediakan semua alat dan bahan.

Apabila semua sudah ada, potong kabel yang telah tersedia sekurang –

kurangnya 1 cm, kemudian kita potong menjadi dua bagian. Setelah itu kupas

kabel,hati – hati jangan sampai mengenai urat kabel. Perhatikan cara

penyambungannya, sesuiakan dengan ujung yang telah kita potong tadi jangan

sampai terbalik. Potonglah pelindung mekanis baja sepanjang 2 cm dari kupasan

selubung luar kabel tadi dengan tidak melukai selubung dalam kabel. Pisahkan

terlebih dahulu masing – masing urat kabel jangan sampai tercampur, ikat sesuai

dengan pita yang ada pada urat kabel tersebut. Kemudian kupas pada bagian urat

kabel. Perhatikan pada saat mengupasnya. Kupas selubung dalam kedua ujung

kabel beserta lapisan alumuniumnya mulai 15 cm dari kupasan selubung luar

kabel sampai ke ujung – ujungnya. Pengupasan ini jangan sampai mengenai urat

kabel. Lilit dan ikatkan pita kode pengenal pada masing – masing unit sub unit

pada pangkal kupasan selubung dalam. Pilin padat dua kali untuk tiap tiap quad

pada pangkal dalam agar pasangan pasangan urat pada suatu quad tidak tertukar

dengan pasangan urat pada quad yang lain. Periksa kembali apakah pekerjaan

tersebut diatas telah dipenuhi dengan baik.

Selanjutnya pasang penyangga static sambungan kemudian pasangkan

kedua ujung kabel pada penyangga static. Atur kedua ujung kabel tersebut,

Page 25: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

kedua ujung kabel harus sesuai dengan prosedur dalam menyambungnya (

warnanya sama ). Jarak antara kedua kupasan selubung dekat adalah 7 cm lebih

pendek dari panjang kontinuitas wire/bar. Jepatkan kabel tersebut pada

penyangga kotak sehingga posisi tidak berubah. Untuk selongsong sambung

yang telah disediakan lubang pengisian bahan pengisi dilakukan setelah

pemasangan alat sambung lewat lubang yang telah tersedia dan tutup rapat agar

air tidak masuk melalui celah tutup tadi.

Page 26: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. Untuk memperoleh hasil sambungan yang baik, kabel yang disambung

memiliki persyaratan elektris dan dinamis.

2. Untuk menjaga sambungan urat – urat kabel tidak terlalu besar dan

memudahkan identifikasi kembali, maka perlu diadakan pengelompokan

terhadap letak atau penenempatan dari conector tersebut.

3. Sambungan urat – urat kabel dimulai dari unit paling bawah untuk

memudahkan penyambungan unit berikutnya dengan tidak melupakan nomot

urat unit.

Saran :

1. Siapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu.

2. Potong kabel sesuai dengan yang diperlukan, berhati – hatilah pada saat

pemotongan.

3. Lakukan praktikum sesuai dengan prosedur.

4. Amati semua pekerjaan, apabila terjadi kebingungan tanyakan kepada asisten

praktikum.

Page 27: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

V. DAFTAR PUSTAKA

1. PPJT TELKOM

2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-

telepon

Page 28: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

VI. LAMPIRAN

a. Resume

b. Lembar Hasil Data Sementara

Page 29: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

LAPORAN PRAKTIKUM

WIRELINE

Modul IV : INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE)

DISUSUN OLEH : Mira Yuniarti Sofia

D310042 Kelompok 18

PARTNER PRAKTIKUM :

Misbahus Surur (D310043) M. Iqbal (D310044)

Tanggal Praktikum : 6 Januari 2013

Asisten Praktikum : Dwi Agus P. Mega Anggraeni Solicha Larasati

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL

AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA

PURWOKERTO

2013

Page 30: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

MODUL IV

INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE)

I. DASAR TEORI

Modem sendiri merupakan sebuah singkatan, yaitu singkatan dari

modulator dan demodulator. Untuk modulator sendiri adalah merupakan bagian

yang dapat mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa dan kemudian

siap untuk dikirimkan. Demodulator merupakan bagian yang dapat bekerja untuk

memisahkan sinyal informasi dari sinyal yang membawa sinyal informasi tersebut

(sinyal carrier) sehingga informasi tersebut akan dapat diterima dengan baik.

Karena dari asal dua kata tersebut maka, modem memiliki cara kerja yang

menggabungkan cara kerja keduanya, sehingga artinya adalah alat komunikasi

dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua arah umumnya

menggunakan bagian yang disebut sebagai modem, seperti contohnya yaitu VSAT

, microwave radio, dan lain – lain. Namun secara umu modem lebih dapat dikenal

dengan sebuah perangkat keras yang sering digunakann untuk komunikasi pada

komputer.

Modem mengubah sinyal digital yang berasal dari komputer untuk

kemudian diubah menjadi sinyal analog. Dan sinyal analog tersebut dapat

dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.

Apabila sinyal telah sampai pada modem yang dituju, maka sinyal analog

yang ada diubah menhadi sinyal digital kembali dan kemudian akan dikirimkan ke

komputer. Fungsi utama dari modem yaitu sebagai alat pengubah sinyal analog ke

sinyal digital dan sebaliknya, dengan pengubahan bentuk sinyal ini, data dapat

dikirimkan melalui jaringan internet. Dengan kata lain, fungsi utamanya yaitu

sebagai pengubah data sebelum kemudian untuk ditransmisikan. Dan modem

dapat membuat jaringan internet pun dapat meluas ke seluruh dunia, sehingga

aktifitas internet dapa dilakukan dimana saja dengan mempergunakan modem ini.

Secara fisis terdapat dua macam modem, yaitu modem eksternal dan modem

internal. Modem internal yaitu modem yang ada didalam sebuah komputer

maupun laptop, dan modem external adalah modem yang berada diluar komputer

dan laptop, dapat dengan mudah untuk di pasang dan dilepaskan.

Page 31: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

Modem analog merupakan modem yang cara kerjanya mengubah sinyal

analog menjadi sebuah sinyal digital. Modem ADSL menggunakan digital yang

dapat memungkinkan untuk dapat berselancar internet dan menggunakan telepon

analog secara berbarengan, ini dipermudah dengan sebuah alat yang ada pada

modem ini yaitu splitter, alat ini diposisikan di depan ketika line telepon masuk,

sehingga percabangan line modem tidak diperbolehkan pada modem ADSL

dengan suara secara langsung. Fungsi dari alat splitter ini yaitu untuk

menghilangkan gangguan ketika sedang mempergunakan ADSL. Maka dengan

splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab

dan menelepon seseorang dengan telepon biasa, pada sisi lain pengguna dapat

tetap terkoneksi dengan internet melalui modem ADSL. Modem kabel adalah

modem yang dapat menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV

kabel.

Dengan semakin luasnya internet ini mengakibatkan dapat memberikan

kesempatan penyebaran informasi yang lebih luas juga. Fungsi berbagai jenis

modem ini turut menyertai perkembangan dunia internet. Dengan harga yang

semakin murah dari hari ke hari dan semakin terjangkau membuat internet

bukalah milik sebagian orang menengeh keatas saja, dalam kata lain setip individu

mempunyai hak yang sama untuk dapat menggunakan perkembangan internet

yang semakin pesat.

Page 32: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

II. HASIL DATA

Adapun langkah – langkah yang ditempuh pada saat praktikum adalah :

1. Menyambungkan modem ke komputer.

2. Menginstalasi driver modem.

3. Ketikkan 192.168.1.1/cgi-bin/webcm kemudian tekan enter untuk

memulai konfigurasi dengan cara lod in terlebih dahulu

4. Log in dengan :

a. Username = manager

b. Password = friend

Kemudian klik log in

5. Pilih quickstart untuk mengisikan :

a. Country = Indonesia, maka otomatis akan terisi dengan;

b. Encapsulation =PPPoA VcMux

c. VPI =1

d. VCI =33

Page 33: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

Kemudian klik next

6. Isikan user ID : bersama

Password : terserah

7. Klik connect, tunggu beberapa saat loading.

Page 34: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

8. Klik OK

Page 35: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum yang terakhir yaitu Instalasi Modem ( hardware dan

software ). Bahan yang digunakan adalan personal computer, modem, splitter,

telepon. Untuk alatnya sendiri kita menggunakan SST Sunrice, Cheker, Insertion

Tool, tangga, alat tulis, adaptor, konektor, CD instalasi, dan buku panduannya.

Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum

mengirimkannya melalui sinyal analog ( missal jaringan telepon ) atau perangkat

modulasi / demodulasi sinyal digital ( data ) kedalam sinyal sebagai carrier /

pembawanya. Ada beberapa fungsi modem, diantaranya adalah untuk

mengirimkan data DAC ( Digital to analog converter ), kemudian untuk menerima

data ADC ( analog to digital converter ) dan juga sebagai 2-way communication

membutuhkan 2 modem, masing – masing modem berisi sirkuit untuk

mengenkoding outgoing data dan mengecoding incoming data. Ada beberapa

jenis – jenis dari modem itu sendiri : Modem PSTN, modem xDSL, satelit

modem, wireless modem dll. Modem yang berkecepatan rendah biasanya

asynchronus sedangkan modem yang memiliki kecepatan tinggi dan modem

untuk leased line biasanya menggunakan synchronous. Router merupakan modem

yang dapat mensupport baik routing IP static maupun dinamik ( dial in ) modem

jenis ini dapat terhubung k eras baik dengan IP static maupun dengan user

password. USB merupakan Modem yang hanya mensuporrt protocol Dial-in,

tidak bisa untuk Konfigurasi statik. Modem jenis ini terhubung ke RAS melalui

Proses autentifikasi user/password di RADIUS.

Disini kita akan mempraktekan proses dari instalasi ke computer. Ada dua

cara Router ADSL ke PC yaitu dengan menghubungkan melalui USB dan dengan

cara menghubungkan melalui Ethernet. Kemudian kita lakukan instalasi

softwarenya, yaitu instalasi USB Device Driver. Langkah pertama kita nyalakan

terlebih dahulu computer, kemudian masukan CD installerke CD-ROM setelah

muncul dialog found new hardware wizard, klik install from a list or specific

location ( advanced ). Klik hardware installation, lalu klik Continue Anyway klik

finish jika perintah sudah masuk ke computer. Masuk ke Internet Explorer, pada

addres masukan 192.168.1.1 kemudian enter. Masukan username : manager dan

Page 36: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

password : friend. Klik log in. jika log in benar akan muncul tampilan Quick Start

Page pilih Negara (Indonesia) . kemudian klik connect.

Modem analog merupakan modem yang cara kerjanya mengubah sinyal

analog menjadi sebuah sinyal digital. Modem ADSL menggunakan digital yang

dapat memungkinkan untuk dapat berselancar internet dan menggunakan telepon

analog secara berbarengan, ini dipermudah dengan sebuah alat yang ada pada

modem ini yaitu splitter, alat ini diposisikan di depan ketika line telepon masuk,

sehingga percabangan line modem tidak diperbolehkan pada modem ADSL

dengan suara secara langsung. Fungsi dari alat splitter ini yaitu untuk

menghilangkan gangguan ketika sedang mempergunakan ADSL. Maka dengan

splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab

dan menelepon seseorang dengan telepon biasa, pada sisi lain pengguna dapat

tetap terkoneksi dengan internet melalui modem ADSL. Modem kabel adalah

modem yang dapat menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV

kabel.

Dengan semakin luasnya internet ini mengakibatkan dapat memberikan

kesempatan penyebaran informasi yang lebih luas juga. Fungsi berbagai jenis

modem ini turut menyertai perkembangan dunia internet. Dengan harga yang

semakin murah dari hari ke hari dan semakin terjangkau membuat internet

bukalah milik sebagian orang menengeh keatas saja, dalam kata lain setip individu

mempunyai hak yang sama untuk dapat menggunakan perkembangan internet

yang semakin pesat.

Page 37: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

1. Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum

mengirimkannya melalui sinyal analog atau perangkat modulasi /

demodulasi sinyal digital kedalam sinyal sebagai pembawanya.

2. Digital subscriber line bertujuan meningkatkan bandwidth pada jaringan

akses pelanggan.

3. Ada dua cara untuk menghubungkan Router ADSL ke PC :

a. Dengan menghubungkan melalui USB

b. Dengan menggunakan melalui Ethernet.

4. Twisted pair digunakan untuk peningkatan kemampuan jaringannya dalam

mengakomodasi layanan selain POTS.

Saran :

1. Bacalah langkah kerja terlebih dahulu.

2. Lakukan proses instalasi sesuai dengan petunjuk.

3. Apabila terjadi kesalahan / kebingungan segera tanayakan kepada asisten

praktikum.

Catat hasil praktikum pada lembar data yang telah tersedia.

Page 38: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

V. DAFTAR PUSTAKA

1. PPJT TELKOM

2. http://www.slideshare.net/sholekan/pertemuan-4-pengukuran-jaringan-

telepon

Page 39: d310042 Mira Yuniarti Sofia Lap

VI. LAMPIRAN

a. Resume

b. Lembar Hasil Data Sementara