contoh abstrak lengkap.pdf

1
Karakterisasi xxxxxxxx dan xxxxxxxx material xxxxxxxx xxxxx xxxxx berbasis xxxxxxxx (maks 12 kata, font 12) Xxxx xxxx xxxx 1 ; Yyyyy yyyy 2 ; Zzzzzz zzzzz zzzz 2 (font 8) 1. Teknik xxxxx Politeknik xxxxx xxxxxxxx 2. Dept. xxxxxxxx, Fakultas xxxxxx, Universitas xxxxxx, (font 8) [email protected] (font 8) Abstrak lengkap (font 10) Studi ini adalah xxxxxxxx dan xxxxxxxx material xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx berbasis xxxxxxxx xxxxxxx dengan memanfaatan xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx tempurung xxxxxxxx, xxxxxxxx xxxxxxxx sebagai partikel penguat dengan matrik xxxxxx tar pitch. Studi eksperimen ini menggunakan 2 jenis partikel penguat xxxxxxxx: serbuk xxxxxxxx tempurung xxxxxxxx, serbuk xxxxxxxx, sebagai matrik perekat digunakan xxxxxxxx. Studi dimulai dengan mengxxxxxxxxisasi xxxxxxxx tempurung xxxxxxxx dan serbuk xxxxxxxx xxxxxxxx, melalui tungku vakum. Proses xxxxxxxxisasi xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx menghasilkan xxxxxxxx xx,xx%C, Xxxxxxxx %C, xxxxxx tar pitch sebagai matrik perekat mengandung xxxxxxxx xx%. Hasil xxxxxxxxisasi digiling mesin ballmilling sampai mencapai mesh < xxx, diayak siever mesh xxx. Selanjutnya partikel xxxxxxxx dari tiap jenis bahan dicampur xxxxxx tar pitch dengan ratio 70 : 30% bobot, dalam pencampuran panas >80 O C. Campuran dipadat-kan dingin dengan xxxxxxan xxx bar dalam xxxxxxx, menghasilkan preform dengan ukuran + xxx [mm], bobot xx [gram]. Preform selanjutnya di curing dalam tungku vakum kontinyu dengan xxxxxx bervariasi dari xxx s/d xxx O C, ditahan pada xxxxxx tersebut selama xx menit. Observasi studi ini telah menguji sifat mekanik xxxxxx dan xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx. Xxxxxxxx dengan bahan partikel bahan BB [N/mm 2 ] pada suhu xxx O C, bahan ABK [N/mm 2 ] pada suhu xxx O C. ABK pada suhu curing xxx O C, menghasilkan maksimum BHN pada suhu xxx O C, dengan bahan BB menghasilkan maksimum BHN pada suhu xxx O C. Xxxxxxxx dengan bahan ABK menghasilkan porositas terendah pada suhu xxx O C, bahan BB terendah pada suhu xxx O C. Xxxxxxxx dengan bahan ABK menghasilkan densitas maksimum [gram/cm 3 ] pada suhu xxx O C,bahan BB maksimum [gram/cm 3 ], pada suhu xxx O C. Porositas tertinggi yaitu dihasilkan oleh xxxxxxxx dengan bahan penguat ABK pada suhu curing xxx O C. Catatan: ABK = arang xxxxxxx xxxxxxxx; BB = xxxxxxxx; ABB = arang xxxxxxxx dipanaskan ulang xxxx O C; BHN = brinell xxxxxx number. (font 10) Kata kunci: xxxxxxxx xxxxxxx, partikel xxxxxxxx, xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx. (font 10) Continuous vacuum furnace.

Upload: fuad

Post on 22-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

okok

TRANSCRIPT

  • Karakterisasi xxxxxxxx dan xxxxxxxx material xxxxxxxx xxxxx xxxxx berbasis

    xxxxxxxx

    (maks 12 kata, font 12)

    Xxxx xxxx xxxx 1; Yyyyy yyyy2; Zzzzzz zzzzz zzzz2 (font 8) 1. Teknik xxxxx Politeknik xxxxx xxxxxxxx

    2. Dept. xxxxxxxx, Fakultas xxxxxx, Universitas xxxxxx, (font 8)

    [email protected] (font 8)

    Abstrak lengkap (font 10) Studi ini adalah xxxxxxxx dan xxxxxxxx material xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx berbasis xxxxxxxx

    xxxxxxx dengan memanfaatan xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxx tempurung xxxxxxxx, xxxxxxxx xxxxxxxx

    sebagai partikel penguat dengan matrik xxxxxx tar pitch.

    Studi eksperimen ini menggunakan 2 jenis partikel penguat xxxxxxxx: serbuk xxxxxxxx tempurung

    xxxxxxxx, serbuk xxxxxxxx, sebagai matrik perekat digunakan xxxxxxxx.

    Studi dimulai dengan mengxxxxxxxxisasi xxxxxxxx tempurung xxxxxxxx dan serbuk xxxxxxxx

    xxxxxxxx, melalui tungku vakum. Proses xxxxxxxxisasi xxxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxxx menghasilkan

    xxxxxxxx xx,xx%C, Xxxxxxxx %C, xxxxxx tar pitch sebagai matrik perekat mengandung xxxxxxxx xx%.

    Hasil xxxxxxxxisasi digiling mesin ballmilling sampai mencapai mesh < xxx, diayak siever mesh xxx.

    Selanjutnya partikel xxxxxxxx dari tiap jenis bahan dicampur xxxxxx tar pitch dengan ratio 70 : 30% bobot,

    dalam pencampuran panas >80OC. Campuran dipadat-kan dingin dengan xxxxxxan xxx bar dalam xxxxxxx,

    menghasilkan preform dengan ukuran + xxx [mm], bobot xx [gram]. Preform selanjutnya di curing dalam tungku vakum kontinyu dengan xxxxxx bervariasi dari xxx s/d xxx

    OC, ditahan pada xxxxxx tersebut selama xx

    menit.

    Observasi studi ini telah menguji sifat mekanik xxxxxx dan xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx.

    Xxxxxxxx dengan bahan partikel bahan BB [N/mm2] pada suhu xxx

    OC, bahan ABK [N/mm

    2] pada suhu xxx

    OC.

    ABK pada suhu curing xxxOC, menghasilkan maksimum BHN pada suhu xxx

    OC, dengan bahan BB

    menghasilkan maksimum BHN pada suhu xxxOC. Xxxxxxxx dengan bahan ABK menghasilkan porositas

    terendah pada suhu xxxOC, bahan BB terendah pada suhu xxx

    OC. Xxxxxxxx dengan bahan ABK menghasilkan

    densitas maksimum [gram/cm3] pada suhu xxx

    OC,bahan BB maksimum [gram/cm

    3], pada suhu xxx

    OC.

    Porositas tertinggi yaitu dihasilkan oleh xxxxxxxx dengan bahan penguat ABK pada suhu curing xxxOC.

    Catatan: ABK = arang xxxxxxx xxxxxxxx; BB = xxxxxxxx; ABB = arang xxxxxxxx dipanaskan ulang xxxxOC;

    BHN = brinell xxxxxx number. (font 10)

    Kata kunci: xxxxxxxx xxxxxxx, partikel xxxxxxxx, xxxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxx. (font 10)

    Continuous vacuum furnace.