ciri dan proses pembentkan tanah

17
Ciri dan Proses Pembentkan Tanah Gambar : Tanah Mungkin diantara kalian sering mendengar istilah tanah? Pernakah tersirat tentang bagaimana dan seperti apakah proses pembentukan tanah? Untuk itu mari kita sama sama membahas tentang tanah. Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan mempunyai sifat – sifat sebagai akibat dari pengaruh iklim. Jasad-jasad hidup yang mempengaruhi bahan induk tanah dalam keadaan dan waktu tertentu dapat berkembnag biak di dalamnya. Tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang terdiri dari bahan – bahan an-organik yang disebut mineral dan didapat dari batuan yang telah mengalami pelapukan. Bahan – bahan an-organik ini terdiri dari sisa – sisa makhluk hidup yang telah lapuk. Berubahnya bahan – bahan an-organik dan bahan organik menjadi butir – butir tanah disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

Upload: widiastuti-nur-farida

Post on 12-Jun-2015

16.133 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

geografi...kelas x sma

TRANSCRIPT

Page 1: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Ciri dan Proses Pembentkan Tanah

 

Gambar : Tanah

Mungkin diantara kalian sering mendengar istilah tanah? Pernakah tersirat tentang bagaimana dan seperti apakah proses pembentukan tanah? Untuk itu mari kita sama sama membahas tentang tanah. Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang menempati sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan mempunyai sifat – sifat sebagai akibat dari pengaruh iklim. Jasad-jasad hidup yang mempengaruhi bahan induk tanah dalam keadaan dan waktu tertentu dapat berkembnag biak di dalamnya.

Tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang terdiri dari bahan – bahan an-organik yang disebut mineral dan didapat dari batuan yang telah mengalami pelapukan. Bahan – bahan an-organik ini terdiri dari sisa – sisa makhluk hidup yang telah lapuk. Berubahnya bahan – bahan an-organik dan bahan organik menjadi butir – butir tanah disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :

1. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari;2. Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air;3. Akar tumbuh – tumbuhan dapat memecah batu – batuan sehingga hancur;4. Binatang – binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang

membuat lubang dan menghancurkan batuan;5. Pemadatan dan tekanan pada sisa – sisa zat organik akan mempercepat

terbentuknya tanah.

Page 2: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Gambar : Animasi akar tumbuhan

Gambar animasi di atas memperlihatkan bagaimana  akar tumbuhan hancur menerobos dan memecahkan batuan sehingga.

Gambar : profil tanah (dikutip dari buku Rahmanu Muryati,

kalingan macan M . Idianto. GEOGRAFI Kelas 1 SMU ;  Rakaditu, hal 83 )

Profil tanah pada gambar di atas memperlihatkan beberapa lapisan tanah secara vertikal dari permukaan bumi (bagian atas) sampai batuan induk.

Page 3: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Tahukan kalian  jenis–jenis tanah yang ada  di Indonesia? Tanah di Indonesia dibedakan menjadi 8 jenis tanah, yaitu : tanah podzolit, tanah organosol, tanah aluvial, tanah kapur, tanah vulkanis, tanah pasir, tanah humus, dan tanah laterit.

Untuk lebih jelasnya kita akan lihat pada tabel jenis tanah yang di dalamnya dibahas mengenai terjadinya, sifatnya dan persebarannya

Tabel jenis tanah dilihat dari terjadinya, sifatnya, dan persebarannya. Dikutip dari (Wardiyatmoko, GEOGRAFI SMA Kelas X : Erlangga hal 169 – 170 )

Profil Tanah

Definisi Profil TanahProfil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke bahan induk tanah.

Page 4: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sebagai berikut: O - A - E - B - C - RKeterangan:1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa).2. Horison A adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap.3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang.4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya.5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi.6. R adalah bahan induk tanah.

Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu:1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A - E - B.2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A.3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E - B.

Sabtu, 2008 Februari 16

DEFINISI TANAH, FUNGSI DAN PROFIL TANAH

Definisi Tanah1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)Tanah: adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).

2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo =i gumpal tanah.Tanah: adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu.

3. Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos = bahan tanah subur. Tanah adalah media tumbuh tanaman

Page 5: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Perbedaan Pedologis dan Edaphologis1. Kajian Pedologis:Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau berdasarkan Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi tanah, Morfologi Tanah, Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan Ilmu Ukur Tanah.

2. Kajian Edaphologis: Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi, Pupuk dan Pemupukan, Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.

Paduan antara Pedologis dan Edaphologis:Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata Guna Lahan, Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.

Fungsi Tanah1.Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran2.Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)3.Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)4.Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.

Dua Pemahaman Penting tentang Tanah:1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan 2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.

Page 6: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Profil TanahProfil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah.Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sbb: O –A – E – B - C – R.Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – BLapisan Tanah Atas meliputi: O – ALapisan Tanah Bawah : E – B

Keterangan:O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa)A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelapE : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar (BOT, liat silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna terangB : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan eluvial).C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk (R) atau belum terjadi perubahanR : Bahan Induk tanah

Kegunaan Profil Tanah(1) untuk mengetahui kedalaman lapisan olah (Lapisan Tanah Atas = O - A) dan solum tanah (O – A – E – B)(2) Kelengkapan atau differensiasi horison pada profil(3) Warna Tanah

Komponen Tanah4 komponen penyusun tanah :(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral(2) Bahan Padatan berupa bahan organik(3) Air(4) UdaraBahan tanah tersebut rata-rata 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik), 25% air dan 25% udara.

Pustaka:Beberapa buku ilmu tanah yang diwajibkan pada Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Diposkan oleh Dr. Ir. Abdul Madjid, MS di 20:25

Page 7: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Segitiga TeksturAgustus 15, 2007 — La An

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat2 tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain2.

segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas2 testur tanah. ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut. misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam golongan tanah bertekstur Liat (clay) (klik gambar untuk memperbesar). seandainya hasil analisis lab menunjukkan persentase pasir 35%, liat 21% dan debu 44%, apa jenis tekstur tanahnya? (jawaban ada di bawah)

 

Page 9: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

PERSEBARAN LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITISAnda telah memahami pengertian lahan potensial dan lahan kritis serta ciri-cirinya. Tahukah Anda persebaran lahan potensial dan lahan kritis di daerah mana saja? Cobalah amati lahan yang ada di sekitar tempat Anda, adakah lahan potensial atau lahan kritis?

1. Persebaran Lahan PotensialLahan potensial tersebar di daerah dataran rendah, pegunungan, dan pantai. Tetapi lahan potensial biasanya banyak terdapat di dataran rendah, karena dataran rendah merupakan daerah endapan dengan tingkat kemiringan dan erosi yang kecil. Berikut ini akan dijelaskan persebaran lahan potensial di daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan.

a. Lahan Potensial di Kawasan PantaiPernakah Anda pergi ke pantai?Lahan potensial di kawasan pantai memiliki ciri-ciri:

kemiringan 0 - 3%. perbedaan tinggi 0 - 5 m dari permukaan laut.

umumnya terdapat pada pantai yang landai.Kemiringan dan perbedaan tinggi yang rendah, menyebabkan lahan potensial di daerah pantai terletak pada kawasan pasang surut air laut. Kawasan ini banyak di tumbuhi tanaman bakau (mangrove), fungsi tanaman bakau mengurangi abrasi dan mencegah perembasan air laut sampai jauh ke pedalaman.

Lahan potensial kawasan pantai di Indonesia terdapat di pantai Timur Sumatera, pantai Barat, dan Selatan Kalimantan.

 b. Lahan Potensial di Dataran Rendah

Mulai dataran pantai sampai ketinggian 400 meter dari permukaan laut termasuk

Page 10: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

wilayah dataran rendah.

Lahan potensial di dataran rendah memiliki ciri-ciri:- kemiringan 3 - 15%.- perbedaan tinggi 5 - 10 m dari permukaan laut.- umumnya merupakan endapan alluvial (endapan yang dibawa oleh air sungai).

Pengikisan di daerah ini masih relatif kecil dan tata airnya cukup baik. Karena merupakan endapan alluvial hasil erosi yang diangkut sungai yang berhulu di daerah vulkanis (gunung api). Sehingga kawasan ini memiliki kesuburan yang cukup tinggi. Lahan potensial dataran rendah di Indonesia antara lain terdapat di Utara Jawa Barat (Indramayu).

c. Lahan Potensial di Daerah Pegunungan/PerbukitanAnda pernah pergi ke pegunungan? Bagaimana udaranya, bersih dan sejuk bukan? Lahan potensial di daerah pegunungan/perbukitan memiliki ciri-ciri:- kemiringan 15 - 30%.- perbedaan tinggi 10 - 300 m dari permukaan laut.- kesuburan tanah tergantung pada batuan induk dan tingkat pelapukan.

Erosi di daerah yang rendah relatif kecil, makin tinggi dan miskin tumbuhan (vegetasi) tingkat erosi makin besar. Jika tanahnya terbentuk dari hasil vulkanis (letusan gunung api), maka tanahnya subur. Pada kawasan dataran rendah antara dua pegunungan (inter-mountain plain) dapat terbentuk endapan alluvial yang subur.

Lahan potensial kawasan pegunungan di Indonesia banyak dijumpai pada kawasan pegunungan yang hutannya masih baik (belum rusak).

Hubungan antara kemiringan dengan topografi, dapat Anda lihat pada tabel 6.3.

Tabel 6.3. Kemiringan lereng.

Sumber: AMP pedalaman materi Geografi kurikulum 1994 di Fak. Geografi UGM Yogyakarta (1993). Data dari Bakosurtanal, 1976.

Lengkapi tabel di bawah ini dengan memberi tanda cek ( )

Page 11: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Lahan potensial di pantai, di dataran rendah dan di pegunungan memiliki ciri-ciri yang berbeda, yaitu:

di pantai memiliki ciri-ciri; kemiringan 0 - 3%, perbedaan tinggi 0 - 5 m di atas permukaan laut, dan terdapat pada pantai landai,

di dataran rendah ciri-cirinya; kemiringan 3 - 15%, perbedaan tinggi 5 - 10 m di atas permukaan laut, dan merupakan endapat alluvial,

di pegunungan ciri-cirinya; kemiringan 15 - 30%, perbedaan tinggi 10 - 300 m di atas permukaan laut, dan kesuburannya tergantung batuan induk dan tingkat pelapukan.

Silahkan cocokkan jawaban latihan 5 yang telah Anda kerjakan dengan uraian di atas. Setelah Anda memahami persebaran lahan potensial dan ciri-cirinya, serta berhasil menjawab latihannya. Anda boleh melanjutkan ke materi berikutnya.

2. Persebaran Lahan KritisPada uraian sebelumnya Anda telah mempelajari persebaran lahan potensial dan ciri-cirinya. Dapatkah sekarang Anda menjelaskan persebaran lahan kritis dan penyebabnya? Berikut ini akan dijelaskan tentang persebaran lahan kritis dan penyebabnya.

a.Lahan Kritis di Kawasan PantaiKawasan pantai akan menjadi lahan kritis, jika terjadi pengikisan pantai oleh gelombang laut (abrasi) yang kuat. Abrasi dapat menyebabkan lapisan sedimen (endapan) akan hancur dan lenyap. Peristiwa ini terjadi pada muara sungai yang pantainya terbuka dengan gelombang laut yang besar, seperti di daerah muara sungai Progo (DI. Yogyakarta) dan muara sungai Cimanuk (Jawa Barat).

b.Lahan Kritis di Kawasan Dataran RendahLahan kritis di kawasan dataran rendah terjadi akibat adanya genangan air atau proses sedimentasi (pengendapan) bahan yang menutupi lapisan tanah yang subur. Genangan air terjadi karena tanahnya lebih rendah dari daerah sekitarnya, sehingga waktu hujan lebat terjadi banjir dan air menggenang. Lahan kritis di dataran rendah dapat dijumpai pada daerah sekitar Demak (jawa Tengah),

Page 12: Ciri Dan Proses Pembentkan Tanah

Lamongan, Gresik, Bojonegoro, dan Tuban (Jawa Timur).c. Lahan Kritis di Kawasan Pegunungan/Perbukitan

Anda pernah ke pegunungan? Udaranya yang bersih dan sejuk sangat baik untuk kesehatan. Lahan kritis di kawasan pegunungan terjadi akibat adanya longsor, erosi atau soil creep (tanah merayap). Lapisan tanah yang paling atas (top soil) terkelupas, sisanya tanah yang tandus bahkan sering merupakan batuan padas (keras). Hal ini sering terjadi di kawasan pegunungan dengan lereng terjal dan miskin tumbuhan penutup.

Lahan kritis di kawasan pegunungan banyak dijumpai pada pegunungan yang hutannya telah rusak. Lahan kritis kawasan pegunungan di Indonesia antara lain di pegunungan Kendeng Utara (Jawa Timur) dan sekitar gunung Ciremai (Jawa Barat).

Beri tanda cek ( ) untuk penyebab terjadinya lahan kritis sesuai dengan kawasannya.

Lahan kritis di pantai, di dataran rendah, dan di pegunungan penyebabnya berbeda yaitu:- di pantai disebabkan oleh abrasi yang kuat,- di dataran rendah disebabkan oleh genangan air dan proses sedimentasi,- di pegunungan disebabkan oleh banjir, erosi dan soil creep.

Periksa kembali jawaban latihan 6, apakah jawaban Nada sudah sesuai dengan uraian yang terdapat di bawah soal latihan tersebut? Setelah Anda merasa paham terhadap uraian materi pada kegiatan 1 ini, silahkan Anda mengerjakan tes akhir kegiatan berikut ini pada buku latihan.