cara kerja poros penggerak

10
CARA KERJA POROS PENGGERAK Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan. Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak (propeller). Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari: a. Kopling (hanya untuk transmisi manual) b. Transmisi (untuk manual dan otomatis) c. Batang defrensial depan (atau setengah batang) d. Bantalan batang e. Sambungan universal kecepatan konstan. Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing- masing poros Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan. Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge" saat panjang batang berubah. Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya. Sambungan kecepatan konstan; Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan

Upload: rizkibinmaar

Post on 14-Jul-2016

82 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

power train

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Kerja Poros Penggerak

CARA KERJA POROS PENGGERAK

Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.

Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak (propeller).

Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari:

a. Kopling (hanya untuk transmisi manual)b. Transmisi (untuk manual dan otomatis)c. Batang defrensial depan (atau setengah batang)d. Bantalan batange. Sambungan universal kecepatan konstan.

Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros

Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan.

Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge" saat panjang batang berubah.

Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.

Sambungan kecepatan konstan;

Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan

Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik atau turun.

Gambar 5. Poros penggerak dari penggerak roda depan

Kendaraan Dengan Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang

Gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang dilakukan pada

Page 2: Cara Kerja Poros Penggerak

batang penggerak (batang propeller atau batang tail)

Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap transmisi dan batang

penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan sudut dan panjang.

Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat melakukan penyesuaian

yang dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selaam berjalan

Gambar 6. Diagram slip yoke yang dipasangkan pada poros output transmisi

Ini mungkin dilakukan karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang

bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain.

Page 3: Cara Kerja Poros Penggerak

Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil. Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.

Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip yang terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari trasnmisi.

Gambar 7. Bentuk rangkaian batang propeller

Kendaraan Dengan Penggerak Empat Roda

Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan mesin dibelakang, Kendaraan dengan penggerak roda depan telah dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga sumbu depan.

Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang. Serupa dengan rangkaian sumbu belakang kendaraan yang

Page 4: Cara Kerja Poros Penggerak

konvensional. Pada sumbu belakang dan sedikit berbeda unit sumbu pada bagian depan. Sumbu penggerak depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan.

Gambar 8. Jalur penggerak pada penggerak empat roda

Gambar 9. 4WD Front Propeller Shaft

Page 5: Cara Kerja Poros Penggerak

JENIS-JENIS PROPELLER SHAFT 

Propeller Shaft ada dua jenis yang mungkin dapat bertambah lagi jenisnya mengikuti perkembangan teknologi otomotif. Berikut dua jenis propeller shaft yang sering di temui : 

Tipe 2 Universal Joint 

 

Maksud dari 2 universal joint adalah propeller shaft jenis ini memiliki 2 buah universal joint (warna kuning di atas) 

Tipe 3 Universal Joint 

 

Maksud dari 3 universal joint adalah propeller shaft jenis ini memiliki 3 buah universal joint (bagian berwarna kuning di atas) 

Page 6: Cara Kerja Poros Penggerak

Jenis-Jenis Universal Joint 

Hooke’s joint 

Hooke’s Joint sendiri ada dua macam yaitu Solid bearing cup ( dapat dibongkar ) dan Shell bearing cup ( tidak dapat dibongkar. Menurut saya hooke’s joint lebih banyak ditemui pada kendaraan daripada jenis lainnya. Tampilan dari Hooke’s Joint adalah seperti gambar di bawah ini : 

 

Flexible joint 

Flexible joint terdiri dari karet kopling yang keras yang diletakkan diantara dua yoke berbentuk kaki tiga. 

Selama flexible joint tidak menghasilkan gesekan akan berputar dengan lembut tanpa diperlukan pelumasan. Tampilan dari Flexible Joint adalah saperti gambar di bawah ini. 

Page 7: Cara Kerja Poros Penggerak

 

Constant velocity joint 

Universal joint jenis constant velocity joint dapat memindahkan putaran dan moment lebih lembut dibanding hooke’s joint. Tampilan dari Constant Velocity Joint adalah seperti gambar dibawah ini. 

  

Center Bearing 

Page 8: Cara Kerja Poros Penggerak

 

Rubber bushing berfungsi untuk mencegah getaran sampai ke body kendaraan. 

Sehingga bunyi dari propeller shaft pada kecepatan tinggi dapat dikurangi