buku panduan kuliah pemindahan tanah mekanis

33
BUKU PANDUAN KULIAH PEMINDAHAN TANAH MEKANIS ( PTM ) 1

Upload: ichank-sanusi-putradewa

Post on 19-Jan-2016

130 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

TEKNIK SIPIL UNISSULA 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

BUKU PANDUAN KULIAH

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

( PTM )

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil

1

Page 2: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Universitas Islam Sultan AgungSemarang

BAB IPENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN UMUM

Pemindahan Tanah Mekanis meletakkan ilmu kepada pengertian dasar, karena apa yang akan disajikan hanya merupakan pengertian dasar dari pada suatu keahlian khusus sebagai akibat kemajuan dalam dunia teknik. Penerapan dasar-dasar ini didalam praktek memerlukan pengalaman yang mendalam dan merata yang luas, sehingga apa yang akan dicapai merupakan sesuatu penyempurnaan yang sudah dicapai sekarang.Pada hakekatnya pekerjaan yang dihadapi dalam penyelenggaraan proyek-proyek meliputi pokok kegiatan sbb :

Pekejaan tanah Pekerjaan batu Pekerjaan beton Pekerjaan aspal Pekerjaan konstruksi bantuan untuk penyelenggaraan kegiatan pokok

Pekerjaan tanah menempati tempat yang paling penting dan pada umumnya meliputi 30 – 50 % dari seluruh kegiatan.Tahapan proses kegiatan dalam manajemen peralatan secara garis besarnya meliputi kegiatan-kegiatan :

Perencanaan pengadaan Pengoperasian Pemeliharaan dan perbaikan Penghapusan

1.2 TUJUAN

Tujuan dari ilmu ini ialah sekedar menyediakan pengertian dasar mengenai persoalan-persoalan yang bertalian dengan perencanaan penyelenggaraan dan pelaksanaan proyek-proyek sehingga perencana dan pelaksana mempunyai sumber informasi yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan. Disamping itu bertujuan agar seorang perencana dan pelaksana dapat menentukan pilihan macam alat yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan tenaga manusia. Selain itu tujuan lainnya adalah untuk pencapaian sasaran pekerjaan sesuai dengan persyaratan mutu, waktu dan biaya yang ditentukan.

2

Page 3: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

BAB IIMANAJEMEN PERALATAN

2.1 UMUM

Manajemen Peralatan merupakan salah satu bagian dari unsur-unsur manajemen secara menyeluruh dalam kaitannya dengan pengertian manajemen, yaitu Pencapaian tujuan melalui orang laian, dilengkapi unsur-unsur uang (money), mesin atau peralatan (machine), serta bahan (material) yang tergabung bersama-sama dalam proses pencapaian sasarannya berdasarkan metode pelaksanaan yang digariskan (method).Jadi Manajemen Peralatan merupakan wujud pengelolaan peralatan dalam usaha pencapaian sasaran manajemen secara keseluruhan sebagai induknya.Untuk pembangunan baru jalan dan jembatan proyek pembangunan itu merupakan satu kesatuan proses manajemen secara menyeluruh yang didalamnya ada unsur-unsur manajemen personalia (man), manajemen keuangan yang menyangkut pembiayaan (money), manajemen peralatan (machine), material dan dilandasi dengan tata cara atau metode pelaksanaan proyek baik yang teknis maupun non teknis.Manajemen Peralatan tidak hanya meliputi bagaimana cara mengatur peralatan atau mengelola peralatan untuk meleksanakan pekerjaan saja, melinkan manajemen peralatan atau proses manajemen peralatan sudah dimulai sejak peralatan direncanakan untuk disediakan/diadakan untuk menangani suatu pekerjaan sampai peralatan tadi tidak ada lagi atau dihapus dari investarisasi.Jadi Manajemen Peralatan dapat diartikan sebagai proses pengelolaan peralatan sejak peralatan direncanakan pengadaannya sampai peralatan tersebut dihapus. Tahapan proses kegiatan dalam manajemen peralatan secara garis besarnya meliputi kegiatan-kegiatan :

Perencanaan pengadaan Pengoperasian Pemeliharaan dan perbaikan Penghapusan

2.1 PENGENALAN PERALATAN

Untuk memberikan hasil yang baik, maka dalam setiap kegiatan alam proses manajemen peralatan dituntut untuk semaksimal mungkin mengenal peralatan yang ditangani, selain jenis-jenis, fungsi serta cara kerjanya.Peralatan sesuai dengan jenis / macam kegiatannya dapat dikelompokkan sbb :

No Jenis kegiatan Peralatan

1.

2.

Pemindahan tanah(Earth moving)

Pemadatan(Compacting)

BulldozerLoaderMotor GraderExcavator

Three Wheel RollerTandem RollerVibrating CompactorPedestrian RollerVibrating Tamper

3

Page 4: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Pengangkutan(Hauling)

Penghamparan(Paving/Spreading)

Peralatan Produksi(Plant)

Pengeboran(Drilling)

Pemancangan(Pilling)

Alat Angkat(Lifting)

Transportasi(Transportation)

Alat Pemotong(Cutting)

Peralatan bantu(Supporting Equipment)

Pengeruk Lumpur(Dredging)

Vibrating RammerPneumatic Tyre Roller

Dump TruckMotor ScraperAgitator Truck

Asphalt FinisherConcrete FinisherAggregate / Chip SpreaderAsphalt Sprayer/Asphalt Distributor

Stone Crusher PlantAsphalt Mixing PlantConcrete plant

Percussion DrillBore PileHammer Drill

Pile Hammer

CraneForkliftLift Platform

TruckTrailerJeepPick UpBus

Asphalt / Concrete CutterMilling MachineSoil StabilizerGroving Equipment

Water Tank TruckFuel Tank TruckAir CompressorGenerating SetWater Pump

DredgerDragline CraneClam Shell Crane

BAB IIIPERALATAN PEMECAH BATU

4

Page 5: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

2.1PENGERTIAN UMUM

Dalam proses pembuatan Agregat dari butir-butir batu yang terdapat di alam atau hasil dari pemecahan dengan peledakan biasanya diperlukan pemecahan agar didapatkan hasil yang diinginkan yaitu didapatkan baik gradasi maupun ukuran yang dikehendaki dan akan sangat sulit untuk mengukur satu demi satu tiap butir batu yang ada dalam massa tersebut. Proporsi / Perbandingan jumlah berat butir-butir batu yang tersusun menurut besar butirnya dinamakan Gradasi butir sesuatu massa batu atau biasa disebut Agregat dimana gradasi ini biasa dinyatakan dalam % jumlah berat butir batu yang dipisah-pisahkan oleh suatu seri ayakan yang berturut-turut dilalui massa batu itu. Ayakan-ayakan tersebut disusun menurut besarnya lubang-lubang, makin kebawah makin kecil dan butir-butir yang dipisahkan oleh suatu ayakan dinamakan Fraksi. Untuk jumlah aggregate gradasinya dinyatakan dalam fraksi-fraksi yang tinggal diatas sesuatu ukuran ayakan dalam % dari seluruh berat yang dilalukan ayakan.Gradasi bukan satu-satunya syarat yang harus dipenuhi oleh pekerjaan jalan tetapi juga bentuk butir yang persegi dan tidak terlalu pipih adalah satu syarat yang harus dipenuhi agar menghasilkan konstruksi yang kokoh dan padat secara maksimal misalnya pada jalan yang beraspal sehingga dapat memikul beban secara maksimal.

2.2TUJUAN

Tujuan dari proses pemecahan batu ini adalah untuk mendapatkan butir-butir batu pecah dalam jumlah serta perbandingan dan ukuran sesuai dengan yang direncanakan, misalnya untuk pekerjaan Jalan atau Beton dimana untuk menghasilkan kekuatan dan umur rencana yang maksimal memerlukan ukuran batu pecah yang teratur seperti dalam persyaratan.

2.3 POSES PEMECAHAN Proses pembuatan / pemecahan agregat dibagi menjadi 3 komponen yaitu :

2.3.1 Alat pemecah batu (Stone Crusher)

Didalam proses pembuatan aggregate biasanya diperlukan pemecahan lebih dari satu kali (bertahap) untuk itu digunakan Mesin Pemecah Batu (Stone Crusher) yang menurut fungsinya dibagi dalam 3 (tiga) jenis :

A. Pemecahan Tahap Pertama (Primary Crusher)

Jaw Crusher (Tipe Rahang)

Adalah jenis yang populer yang mempunyai bagian atau komponen pemecahnya berbentuk rahang atau Jaw, terdiri dari pelat rahang tetap atau fixed (stationary) Jaw dan pelat rahang bergerak atau Swing (moveable) Jaw dan bertujuan untuk mengurangi besar ukuran batu-batu pada tingkat pertama sebelum dipecah lebih lanjut untuk mendapatkan gradasi yang dikehendaki sebagai hasil akhir. Alat ini dipilih karena sederhana dan ekonomis dalam konstruksinya dan memerlukan tenaga yang relatif kecil. Proses pemecahan batu diantara kedua Jaw terjadi akibat gerakan Swing Jaw yang mengikuti arah gerakan putaran poros eksentris dibagian atasnya.Besaran ukuran butiran agregat yang ingin dihasilkan dapat diatur melalui besaran bukaan pengeluaran atau discharge setting, dengan mengatur dudukan pelat pengaman atau Toggle plate. Ukuran butiran agregat yang dihasilkan atau yang keluar bervariasi, mulai dari abu

5

Page 6: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

batu sampai uykuran maksimum sama dengan bukaan pengeluaran atau discharge setting (discharge opening), Pengaturan besaran bukaan pengeluaran akan mempengaruhi kapasitas produksi perjamnya. Makin kecil bukaan disetel maka produksi per jam akan turun demikian sebaliknya

Gambar Jaw Crusher

Gyratory Crusher (Cone Crusher)

Gerakan pokok dari cara kerja alat ini adalah berupa kisaran (bukan putaran). Bagian pemecah yang bergerak berupa suatu kerucut (cone), oleh karenanya disebut juga Cone crusher. Bagian-pemecah terdiri dari suatu Crushing cone dan dinding dalam dari frame yang disebut Concaves, ruangan antara cone dan cocaves disebut crushing chamber yang berbentuk corong kebawah.

Gambar GyratoryCrusher

Impact Crusher (Tipe pukulan)

Alat yang bekerjanya suatu rotor yang dapat berputar dengan cepat, terdapat lengan/seperangkat palu yang ujungnya terdiri dari baja keras berkualitas tinggi. Alat ini mempunyai seperangkat palu yang dipasang pada ujung lengan rotor yang diputar oleh mesin atau Rotor listrik. Butir-butir batu yang dimasukkan kedalam ruangan pemecahan terpukul pecah oleh kepala lengan-lengan rotor tersebut dan terlemparkan pada dinding ruangan tersebut. Pada dinding ini dipasang pelat pemecah (breaker plate), batu yang terpukul pecah untuk pertama kali terlemparkan pada breaker plate terjadi pemecahan kedua, terlemparkan kembali ke ruangan Crusher untuk

6

A

Page 7: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

dipukul lebih lanjut secara terus menerus sampai terbentuk batu-batu dalam ukuran yang kecil-kecil. Jadi proses pemecahan batu terjadi akibat dipikul dan benturan. Agregat yang dihasilkan pada umumnya berbentuk bagus yaitu kubikal dengan bidang pecah yang banyak

Gambar ImpactCrusher

B.Pemecahan Tahap Kedua (Secondary Crusher)

Roll Crusher

Alat ini terdiri dari dua roll (double crusher) yang digerakkan/diputar masing-masing tersendiri dengan flat belt, selain ekonomis baik di materialnya maupun didalam yang diperlukan untuk menempatkan diri, hasilnya cukup memenuhi persyaratan gradasi dalam jumlah yang seimbang serta bentuk butir yang tidak terlalu pipih seperti pada halnya pada jaw crusher, namun butir-butir yang dimasukkan dibatasi dalam farksi tertentu, untuk yang terlalu besar disaring keluar sedang yang terlalu kecil juga dihalangi untuk masuk karena akan mengganggu pemecahan butir-butir batu yang dikehendaki. Pada peralatan ini pengaturan ukuran butiran agregat dilaksanakan dengan mengatur jarak celah antara rol. Untuk menghasilkan agreget dengan ukuran butiran yang seragam, maka salah satu rol dipasang dengan pegas yang kuat yang harus distel pada kekencangan tertentu agar tidak terjadi efek yaitu adanya perubahan celah apabila ada ukuran batu yang lebih besar

7 B

Page 8: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Gambar Roll Crusher

Gyratory Crusher (Cone Crusher)

Gerakan pokok dari cara kerja alat ini adalah berupa kisaran (bukan putaran). Bagian pemecah yang bergerak berupa suatu kerucut (cone), oleh karenanya disebut juga Cone crusher. Bagian-pemecah terdiri dari suatu Crushing cone dan dinding dalam dari frame yang disebut Concaves, ruangan antara cone dan cocaves disebut crushing chamber yang berbentuk corong kebawahConcaves dipasang pada dudukannya yang berulir di bagian dinding sebelah luarnya yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan posisi concave terhadap mantel, kedudukan concave ini daiam tak berputar. Pada pemecah batu tipe ini pengaturan ukuran butiran agregat yang dihasilkan dilaksanakan dengan menaikkan atau menurunkan concave, sehingga diperoleh celah buangan yang besar atau sempit. Pada umumnya alat pemecah ini dipasang sebagai pemecah kedua (secondary crusher), dimana batu yang dipecah dipasok dari sebagian hasil pemecahan pemecah pertama (primary crusher) yang masih berukuran besar

Hammermill (tipe pukulan/pukulan dan gerusan)

Batu-batu dipecah pertama kali dengan sistem pukulan dan pemecahan selanjutnya oleh penggerusan, batu-batu yang sudah kecil akan keluar dar celah-celah ruji-ruji sebagai saringan sedang yang masih besar akan terangkut kembali untuk dipecah lagi dan digerus lagi sampai habis

Gambar HammermillCrusher

8

Page 9: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

C. Pemecahan tahap Ketiga (Tertiary Crusher)

Pemecahan tahap ketiga ini terpaksa dilakukan apabila dengan pemecahan kedua dirasakan belum menghasilkan hasil yang memadai atau masih banyak butir-butir yang besar. Untuk itu alat pemecahnya bisa sama dengan alat yang dipergunakan pada pemecahan kedua (Secondary Crusher)

Roll Crusher dsb.

2.3.2 Alat Penyaring / Ayakan (Screen)

Alat penyaring pada Crusher dimaksudkan untuk memisahkan butir-butir agregat hasil pemecahan dari crusher dari batu yang berukuran lebih besar sampai dengan ukuran yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi butiran, jumlah masing-masing butir tertentu yang dibatasi besar butirsn tertentu. Pengayakan hasil Crusher perlu dilakukan untuk memenuhi spesifikasi bagi aggregate yang diperlukan, untuk menghasilkan konstruksi yang bermutuUntuk keperluan pemisahan berbagai gradasi, ada dua kegunaan yaitu :a. Untuk scalping dalam pemisahan ukuran-ukuran yang diatas ukuran

screen dan dibawahnyab. Membawa dan mengeluarkan ukuran-ukuran material yang dapat

ditampungnya pada proses pemecahanPada umumnya screen terbuat dari anyaman kawat dengan jarak yang teratur dengan bentuk bujur sangkar, selain itu ada juga yang terbuat dari plat baja yang berlubang-lubang dan ukuran serta jarak yang teraturSpesifikasi butir-butir ini (gradasi) diberikan dalam jumlah masing-masing fraksi yang dibatasi oleh besaran butir-butir tertentu (size ranges) yang nantinya akan dicampur kembali menjadi sesuatu campuran yang memenuhi pembagian butir (size distribution) tertentuGradasi pada umumnya dinyatakan dalam % melalui suatu ayakan (% passing) sehingga dengan menggambarkan ukkuran-ukuran ayakan pada absis suatu grafik dan % passing (berat) pada ordinatnya maka akan terdapat apa yang dinamakan Gradation Curve

Jenis ayakan ada beberapa :1. Ayakan biasa (seperti pada ayakan dapur)

Pada umumnya screen terbuat dari anyaman kawat dengan jarak yang teratur dengan bentuk bujur sangkar, selain itu ada juga yang terbuat dari plat baja yang berlubang-lubang dan ukuran serta jarak yang teratur

Gambar ayakan biasa

9

Page 10: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

2. Revolving Screen (bentuk tabung)

Alat ini berupa sebuah silinder yang dimodifikasi dipasang langsung dibawah jaw Crusher yang berukuran kecil dengan posisi agak miring dan berputar dengan kecepatan rendah pada sumbu memanjang silinder. Material hasil pemecahan diloloskan melalui screen ini dari bagian atas kebagian bawah akibat adanya kemiringan putaran silinder dan akibat kemiringan silinder. Jumlah material yang diloloskan melalui screen ini tergantung dari kecepatan silinder dan derajat kemiringan silindernya, kecepatan silinder biasanya antara 10 – 20 rpm dengan kemiringan 5 - 70 , sederhana baik dalam konstruksi maupun cara kerjanya, terdiri dari baja yang pada dindingnya penuh diberi lubang berbentuk bundar merata (uniform) sesuai dengan fraksi-fraksi yang dikehendaki

GambarRevolvingScreen

3. Vibratory screen (ayakan getaran)

Screen mempunyai sebuah plat yang rata dan terpasang agak miring sebagai penahan materialnya, terdiri dari ayakan anyaman yang dipasang pada sebuah frame yang digetarkan oleh sebuah elektrik yang digerakkan oleh motor yang mempunyai RPM tinggi (antara 1000 – 4000 rpm), akibat getaran yang tinggi ini butir-butir batu yang ada diatas ayakan akan digetarkan lepas dan butir-butir yang berloncatan memudahkan masuknya ukuran kecil kedalam lubang saringan atau melewati saja. Ayakan disusun menurut fraksi yang dikehendaki, jenis-jenisnya dibedakan menjadi single deck (satu susunan ayakan), double deck (dua susun ayakan), triple deck (tiga susun ayakan)Keuntungan dari Vibratory screen adalah:

a. Ukuran lubang dari masing-masing deck dapat diganti sesuai kebutuhan

b. Ayakan yang paling halus akan menerima muatan paling kecil sehingga akan lebih awet

c. Pemisahan agregat yang berbutir halus dan kasar lebih baikKerugiannya adalah :Akibat getaran yang keras akan mempercepat kerusakan deck dan patahnya pegas penyangga

GambarVibratory Screen

10

Arah putaran

Bergetar

Page 11: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

2.3.3 Alat penyalur / pemasok (Feeder)

Adalah alat untuk menyalurkan material yang akan masuk atau yang akan keluar dari ruangan pemecahan. Agar diperoleh hasil crushing sesempurna mungkin, maka diperlukan pengaturan masuknya feed kedalam crusher dan mengatur penyaluran hasil-hasil crusher berdasarkan ukuran butiran sesudah melewati crusher.Ada beberapa jenis feeder :1. Scalping feeder

Dipasang terutama pada Jaw Crusher dan tidak sembarangan diambil untuk dimasukkan dalam crusher, butir-butir yang besar tidak bisa masuk diantara rahang-rahang crusher, hal yang tidak terlalu sulit mengingat jumlahnya yang tidak terlalu banyak

Gambar Scalpingfeeder

2. Apron feeder

Adalah sebuah track (roda rantai) yang umumnya dipakai untuk menyalurkan batuan batuan yang akan dimasukkan kedalam proses Primary Crusher yang direncanakan untuk Heavy Duty Construction sehingga mampu menahan benturan dari batuan yang mengenainya dengan ukuran-ukuran yang cukup lebar untuk menerima muatan yang

11

Jaw

Belt Conveyor

Hopper

Page 12: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

cukup banyak. Batu-batu dituangkan dari dalam truck kedalam suatu hopper yang lubang dasarnya berlantaikan tracks dari apron feeder itu dengan memutar sprocketnya, maka tracksnya ini berjalan dan membawa feed ini jatuh kemulut crusher

Gambar Apronfeeder

3. Grizly feeder ( Saringan Pemisah pertama )

Adalah untuk mengeluarkan/menyeleksi batu-batu yang kecil sehingga memungkinkan tersaringnya keluar butir-butir yang kecil, hanya disini diberikan tambahan agar mudah memilih ukuran batuan yang dipecahkan. Konstruksinya terdiri dari sepatu-sepatu dari track berlubang untuk melewatkan batu-batu yang kecil. Pada waktu posisi dibawah track menggantung lepas diatu sisi sehingga dengan demikian memperbesar lubang-lubang diantara mata rantai dan tidak terjadi material yang menyangkut diantaranya

Gambar Grisly feeder

4. Chain feeder

Alat ini bekerja berdasarkan jatuhnya batu-batu dari dalam hopper kedalam mulut crusher didasarkan atas berat sendiri, hal ini dimungkinkan karena talang penyalur letaknya cukup miring. Konstruksinya terdiri dari mata-mata rantai yang besar dan berat yang dipasang berjajar memenuhi permukaan talang. Jatuhya batu-batu secara bebas melewati talang dihalang-halangi oleh rantai-rantai berat yang dipasang berjajar memenuhi permukaan talang. Cara mengatur aliran ini dilakukan dengan memutar sprocket tempat penggantung rantai, butir-butir batu mengalir mengikuti gerakan dari

12

Page 13: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

mata rantai, makin cepat sprocket diputar makin banyak debit aliran batu-batu ini.

Gambar Chain

feeder

5. Belt Feeder

Alat ini harus diatur kecepatannya sehingga pemasukan feed di Primary Crusher secara berangsur-angsur guna menghindari kemacetan atau kekosongan.

6. Reciprocating Plate Feeder (Pelat Pengumpan Bolak-

balik)

Alat ini biasanya dipakai untuk jenis material yang diambil dari gravel pit. Umumnya berukuran kecil, yang kadang kala tidak memerlukan proses pemecahan, sehingga harsu dikeluarkan dari material yang besar. Alat ini digerakkan oleh sumbu eksentris, sehingga material yang ada diatasnya akan terlempar kedepansepanjang feeder tersebut

BAB IIIPERALATAN PENGASPALAN

3.1 ASPHALT PRODUCTION PLANT (Alat–alat Pengolah Aspal)

Proses pengolahan aspal untuk kepentingan perkerasan jalan bisa dilakukan produksi dalam jumlah yang besar. Yang dimaksud dengan alat pengolah aspal ini bukan hanya untuk prosesing aspalnya sendiri, melainkan untuk memasak aspal yang dicampur dengan aggregate sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu campuran yang memenuhi persyaratan bagi suatu konstruksi jalan. Yang terpenting diantara peralatan ini adalah alat pemasak yang dikenal dengan nama Asphalt Mixing Plant, sedang utnuk meletakkan Asphalt mix ditempat yang telah disiapkan diperlukan alat penghampar yang disebut Asphlat Finisher 3.1.1 Asphalt Mixing Plant (AMP)

Asphalt Mixing Plant mempunyai 3 (tiga) tingkatan proses secara umum :

13

Page 14: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

a. Cold feeding and Conveying : Merupakan proses pengangkutan dan pemasukan bahan aggregate ke dalam mixer (pencampur) yang sebelumnya menjalani beberapa proses

b. Drying dust collecting : Merupakan proses pengeringan aggregatec. Mixing

Merupakan proses mencampurkan material dengan aspal

Jenis Asphalt Mixing Plant :

A. Batch Type Asphalt Plant

Suatu asphalt mix harus memenuhi syarat-syarat gradasi yang ditetapkan di laboratorium yang pada umumnya berupa penentuan prosentase berat masing-masing fraksi aggregate.

Komponen utamanya adalah sbb:

Cold bin / Cold feed (pengumpan aggregate dingin)

Terdiri dari beberapa buah bin (mirip kubus kecil) dan biasanya 4 buah yang berisi 4 buah fraksi aggregate kasar, medium, halus yang berasal dari hasil crushing dan pasir biasanya pengisiannya dilakukan dengan Loader atau alat pengsisi lainnya. Bin-bin ini menyerupai Trolley (lori) yang bagian bawahnya terdapat pintu-pintu (gate) yang dipergunakan untuk menghantarkan aggregate pada proses selanjutnya

Agreggate Dryer (pengering agregat)

Bentuknya seperti silinder panjang yang berongga dengan porosnya hampir horisontal dan kedua alasnya terbuka. Agregat dalam kondisi lembab dihantarkan kedalam Dryer pada temperatur kamar. Alat ini dapat berputar dengan poros hampir horisontal dan dipanasi dengan api (burner) dan dikeringkan dengan cara penghisapan udara yang diberikan oleh silinder-silinder tadi. Debu-debu yang terdapat pada agregat akan terhisap memasuki Dryer kemudian dikumpulkan pada Dust Collector

Dust Collector (pengumpul debu)

Berfungsi sebagai pengumpul debu yang berasal dari proses pengeringan dan pemanasan Dryer, selain dengan proses hisapan juga dengan cara semprotan

14

Page 15: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

atau tiupan yang bisa meyebabkan polusi udara sehingga akan menimbulkan masalah apabila polusinya meyebar kadaerah yang luasCyclone type Dust collector dapat beroperasi dengan efisiensi 70 – 90 %, artinya dapat menampung debu sebesar 70 – 90 % dari volume ebu yang dihasilkan. Partikel dengan ukuran 0,02 mm atau lebih besar dapat ditiup dari Aggregate DryerCara untuk mengurangi polusi tersebut, maka bisa dipakai :1. Wet type collector2. Bag type collector

Elevator (pengangkat material)

Berfungsi untuk mengangkut agregat yang telah dipanaskan/ dikeringkan oleh dryer menuju ke proses selanjutnya yaitu pada ayakan (screen), kemudian ditentukan perbandingan campuran yang diinginkan. Pada Batch type plant alat ini dikenal dengan nama Hot elevator dan dapat mengangkat material dalam keadaan panas

Screen (ayakan/saringan)

Aggregate yang dalam keadaan panas oleh screen dilakukan proses pemisahan dalam 2 ukuran atau lebih dengan menggunakan perangkat screen kemudian hasilnya ditampung dalam bin-bin yang terpisah. Proses pencampuran dilakukan kembali sesuai dengan perbandingan yang diinginkan agar menjamin keseragaman yang dibutuhkan. Screen yang terdapat dalam Batch plant beroperasi dengan gerakan getar dan berupa Multi deck screen yang dipasang agak miring hingga memudahkan agregat utnuk bergerak. Ukuran screen yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan gradasi yang disyaratkan agar tidak merugikan campuran yang diinginkan.

Hot Bin (penampung panas)

Agregat yang telah disaring oleh screen kemudian masuk kedalam Hot bin untuk dipisah-pisahkan menurut fraksi-fraksi yang telah direncanakan di laboratorium guna ditimbang menurut fraksinya

Proportioning Devices (Penakar/penimbang)

Adalah alat penakar/ pengatur besarnya berat campuran yang dikendalikan oleh suatu tes (Running gradation test) dari Hot bin. Gradasi yang diinginkan ditentukan oleh rumus atau dengan cara coba-coba (trial and error). Pada Asphalt Batch Plant perbandingan campuran biasanya dengan perbandingan berat

Pugmill Mixer (mesin pencampur/pengaduk)

Disini tempat proses pencampuran aggregate dalam bentuk tabung yang berukuran besar yang terdapat sudu-sudu (padle) untuk mencampur. Pada Pugmill ini proses pencampuran dan pemanasan material dilakukan dan selama proses pencampuran aspal panas akan teroksidasi oleh udara sehingga akan berpengaruh kurang baik terhadap hasil campuran. Untuk mengatasi hal ini makan proses pencampuran harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Oksidasi juga akan semakin meningkat dengan semakin tingginya temperatur, unutk menghindari hal tersebut prose

15

Page 16: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

pencampuran harus dilakukan paa temperatur yang serendah mungkin, namun tetap harus memperhatikan hasil yang diperoleh. Temperatur yang biasa digunakan pada proses pencampuran berkisar antara 2500 – 2750 F untuk aspal dan 1750 – 2250 F untuk terKemampuan produksi Pugmill tergantung pada :

1. Bentuk dari Pugmill itu sendiri2. Ukuran, pengaturan dan banyaknya Paddle3. Ukuran dan cara kerja discharge gate4. Tenaga yang digunakan oleh Pugmill

B. Continous Flow Plant (Tipe menerus)

Alat ini bekerja tanpa Cyclic interval (siklus selang) diantara batch-batch nya, jadi material mengalir secara terus menerus dan mendasarkan pengukuran perbandingan agregat dan aspal atas volume dari masing-masing bahan, yaitu bukan berdasarkan timbangan melainkan tetapi takaran, hal ini hanya mungkin kalau agregat dalam keadaan kering, karena dalam keadaan itulah sesuatu volume bahan tertentu mempunyai berat tertentu pula.Prinsip pengukuran adalah ditimbang secara proporsional oleh Calibrated feeder dengan jumlah agregat yang secara terus menerus yang dimasukkan dari setiap Hot bin kedalam Pugmill. Material akan terukur dengan sendirinya oleh Interlock calibrated feeder dalam batas-batas toleransi yang diijinkan. Apabila salah satu bahan campuran agregat atau bitumen ternyata kurang dari yang diinginkan, maka interlock akan menutup hingga kekurangannya tercapai. Dasar bin yang berupa suatu Apron feeder berjalan oleh putaran Drive Shaft, apabila tiap putaran menggerakkan maju feeder sejauh y meter sedang gate dibuka setinggi z meter, maka jumlah aggregate yang dimasukkan kedalam Pugmill per menit adalah : z x y x RPM m3. Dikalikan dengan berat jenisnya maka didapat jumlah ton yang dihasilkan per satu satuan waktu

Gambar Continuous Flow Plant

3.1.2 PERALATAN PERKERASAN

Macam alat perkerasan :

A. Truck (Peralatan pengangkutan)

Disini pengangkutan campuran aspal beton berupa Truck dengan tipe Dump truck yaitu sejenis truck yang dapat menumpahkan material dari baknya, untuk

16

Page 17: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

mengangkut campuran aspal dari lokasi AMP ( Asphalt Mixing Plant ) ke lapangan / lokasi pengaspalan. Untuk material campuran aspal yang diangkut memerlukan persyaratan khusus yaitu tiap muatan harus ditutup dengan dengan terpal agar dapat melindungi campuran aspal terhadap pengaruh cuaca. Material campuran yang diangkut apabila terkena panas akan mengeras sebelum dihamparkan, demikian juga apabila terkena hujan akan merusak kualitas dari perkerasan. Truck dengan kapasitas 20 – 35 ton dan dibagian bawahnya terdapat pengendali material selebar truck untuk penghamparan agar merata. Ada juga truck yang memberikan perlindungan lebih sempurna dan selain berfungsi sebagai pengangkut juga terdapat alat pemanas yang built in dengan kapasitas temperatur 1500 – 1750 untuk menyemprot aspal

Gambar

Dump Truck

B. Compresor

Alat ini bertugas untuk membersihkan lapangan terutama dari debu, tanah dsb agar terjadi ikatan yang kuat antara campuran aspal panas dengan lapisan dibawahnya

Gambar

Compressor

C. Asphalt Sprayer / Asphalt Distributor ( Mesin Penyemprot Aspal )

Alat ini berupa tangki aspal seperti Storage tank yang dipasang pada truck dan utnuk menjaga suhu dalam tangki maka dilengkapi dengan heated built in. Pegisian tangki dilakukan dari sebuah Asphalt storage tank atau metting tank, dinding tangki biasanya dibuat rangkap agar temperature didalamnya dapat terjaga. Alat ini bertugas menyemprotkan aspal dalam keadaan panas sebagai pengikat antara campuran aspal panas dengan lapisan dibawahnya. Pengaturan jumlah aspal tergantung pada syarat yang diinginkan dan dinyatakan dalam liter/m2 dan tidak dapat dilakukan dengan cara memperlambat atau mempercepat pompa aspal karena mengingat tenaga penyemprotan dan hasil yang harus overlap. Untuk mengatasi hal ini maka perlu pengaturan kecepatan truck dengan menggunakan spedometer tersendiri selain menunjukkan kecepatan berjalan juga menunjukkan pemakaian aspal ke permukaan yang

17

Page 18: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

disemprotkan. Aspal panas yang disemprotkan ini merupakan campuran antara aspal 70 % dengan minyak tanah 30 %.

Gambar

Asphalt Sprayer

D. Asphalt Finisher (Peralatan penghampar / pembentuk)

Adalah alat yang berfungsi untuk menghampar / meratakan atau membentuk campuran aspal yang telah diproses / dipanaskan oleh Asphalt Mixing Plant untuk mendapatkan lapisan dengan ketebalan dan permukaan yang merata sebelum dipadatkan. Roda alat ini berupa Crawler track dan sebagai penampung campuran terdapat hopper tanpa alas sehingga material yang dituangkan dari truck langsung meluncur kebawah. Pada bagian belakang terdapat blade selebar hopper untuk mengatur ketebalan hamparan antara 0 – 14 cm sesuai yang diinginkan sebelu dipadatkan. Pada saat pelaksanaan harus diperhatikan temperatur pada saat penggilasan (rolling temperatur) karena hal ini akan menyangkut hasil berton aspal yang disyaratkan.Produksi Asphalt Finisher sekitar 50 ton/jam dengan tabal lapisan 5 cm dan keceptan antara 1 – 1,5 meter/menit, tenaga mesin 8 HP dan untuk mobilisasi alat menggunakan dipergunakan TraillerBeton aspal yang dihasilkan harus memenuhi syarat :1. Harus mempunyai stabilitas yang besar2. Harus tetap rata pada saat digilas dan dibebani arus lalu lintas3. Mempunyai sambungan memnjang dan melintang yang baik, sehingga tidak

mengurangi kenyamanan kendaraan yang melewatinya Alat penghampar yang sering berhenti dan berjalan lagi akan menghasilkan permukaan yang tidak rata sehingga mengurangi kenyamanan bagi kendaraan serta mengurangi umur rencana akibat beban dinamis.Temperatur campuran aspal disini tidak boleh kurang dari 125° C.

Gambar

Asphalt Finisher

18

Page 19: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

E. Roller (Peralatan pemadat)Pemadatan dibagi menjadi 3 ( tiga ) tahap yaitu :1. Tahap pertama

Pemadatan tahap pertama dinamakan Breakdown Rolling. Alat yang digunakan adalah sejenis Tandem Roller ( Roda baja ) 6 – 8 ton sebanyak 2 ( dua ) passing atau 4 ( empat ) lintasan. Temperatur yang disyaratkan adalah 110° - 130° C.

Gambar

Tandem Roller

2. Tahap kedua Pemadatan tahap kedua ini dinamakan Intermediate Rolling. Alat yang digunakan adalah Pneumatic Tire Roller ( Roda karet ) sebanyak ± 14 ( empat belas ) passing. Temperatur yang disyaratkan adalah 90 - 110° C.Roda alat pemadat ini harus selalu dibasahi secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada alat pemadat, tetapi tidak boleh berlebihan. Roda karet boleh sedikit diberi minyak untuk menghindari lengketnya campuran aspal pada roda. Kecepatan alat pemadat ini tidak boleh lebih dari 10 km / jam.

Gambar

Pneumatic

Tire Roller

3. Tahap ketigaPemadatan ketiga dinamakan Finishing Rolling ( penutup ) yang dilakukan oleh Tandem Roller sebanyak 2 (dua ) passing. Temperatur yang diijinkan adalah ± 65° C.

19

Page 20: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

BAB IIIPERALATAN PEMBETONAN

3.1 UMUM

Beton merupakan bahan yang sangat penting alam dunia konstruksi terutama misalnya untuk Bangunan gedung bertingkat, jembatan, tiang – tiang pancang, balok – balok , pipa – pipa, bendungan, landasan terbang dsb.Untuk menghasilkan campuran beton dalam jumlah volume yang besar dan memperlancar produktivitasnya maka tidak mungkin jika menggunakan tenaga manusia sehingga memerlukan peralatan – peralatan pembetonan.Perlengkapan atau peralatan untuk pembuatan beton terdiri dari beberapa perangkat berupa alat pencampur beton ( Concrete Mixer ) disertai dengan alat bantu lainnya berupa alat penakar ( Batcher Equipment ), peralatan pengangkut ( Concrete hauling equipment ), kotak beton ( Concrete bucket ) serta pompa beton ( Concrete pump )

3.2 ALAT PENCAMPUR BETON ( Concrete Mixer )

Concrete mixer terdiri atas beberapa buah silinder tegak yang dapat berputar terhadap poros memanjang atau terdapat juga dengan silinder miring (tilting drum). Porosnya dapat diatur sehingga dapat mempermudah untuk memasukkan dan mengeluarkan bahan betonnya. Didalam silinder terdapat sudu-sudu yang berfungsi sebagai pengaduk pada saat silindernya berputar untuk mencampur material menjadi beton.Volume silinder ditentukan oleh banyaknya silinder tersebut yang terisi oleh bahan campuran dalam ukuran Cu-ft, kapasitas ini biasanya 1/3 atau ¼ volume silinder.Untuk menghitung produksi mixer dapat dihitung dalam rumus :

60 x V x K

Qm = -----------------

27 (c + m)

Ket :

Qm = produksi beton (qu-yd/jam)V = volume silider (cu-ft)K = jumlah standar volume yang diijinkan (1,10 – 1,20)c = waktu minimal untuk pengisian dan pengeluaran

(menit) m = waktu mencampur minimal yang diperlukan (menit)

20

Page 21: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Gambar Mesin pencampur beton

3.3 PERLATAN PENAKAR (Batcher equipment)

Alat ini berupa kontainer yang berfungsi sebagai penampung dan untuk mengukur material beton sebelum dituangkan kedalam mixer. Kapasitas batcher minimal tiga kali dari pada kapasitas mixer atau tiap tiga kali mixer beroperasi batcher hanya diisi satu kali sajaMaterial dari batcher yang akan diisikan pada mixer diberikan melalui gate yang dapat diatur secara manual atau dengan tenaga listrik atau dengan kompresor

3.3.1 Single Material Batcher

Merupakan batcher yang paling sederhana, jika gate yang terletak dibagian bawah batcher dioperasikan secara manual maka operator harus hati-hati didalam memperhatikan skala bukaan gate agar material yang diambil dalam batcher tidak terlalu banyak. Apabila gatenya dioperasikan secara otomatis maka operator hanya tinggal menekan tombol saja, jika material yang diambil telah mencukupi maka gatenya akan secara otomatis tertutup sendiriUntuk jenis single material batcher masing-masing material harus dipisah sehingga pada umumnya minimal harus terdapat tiga buah batcher. Meskipun operatornya akan sibuk sekali, namun terdapat suatu keuntungan yaitu masing-masing material pada batchernya masing-masing dapat diukur dan ditimbang sendiri-sendiri

3.3.2 Multiple atau Cumulative Batcher

Disini sejumlah agregat sebagai material beton ditimbang lebih dahulu dan dimasukkan pada bagian atas. Semen dan air yang sudah ditakar juga dimasukkan dan skala berat pada multiple batcher berupa dial atau jarum petunjuk. Agregat pertama ditimbang misalnya dengan berat 1500 lbs, agregat kedua ditimbang misalnya 1100 lbs, sehingga berat total material adalah 2600 lbs hal ini dilakukan terus dengan penambahan-penambahan material lainnya hingga proporsi campuran beton terpenuhi. Kapasitasnya 1 sampai 6 cu-yd campuran beton.

3.4 PERALATAN PENGANGKUT BETON (CONCRETE HAULING EQUIPMENT)

21

Page 22: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Dengan mengingat kapasitas pekerjaan beton yang apabila dilaksanakan dengan tenaga manusia disamping akan sangat lambat juga aktivitasnya rendah dibandingkan dengan pelaksanaan dengan mesin.Pemilihan peralatan yang akan digunakan pada pengangkutan bahan beton dari Concrete mixer ke lokasi proyek memerlukan beberapa pertimbangan yaitu :

a. Jarak antara Concrete mixer dengan lokasi proyekb. Volume beton yang akan digunakanc. Metode yang digunakan dalam pencampuran beton dan cara pengecorannya

Metode pengangkutan yang paling mutakhir adalah handling dan placing bahan beton, hal ini dimaksudkan agar meminimalkan proses segregasi campuran beton yang terjadi antara final mixing dengan pengecoranDisamping mobil pencampur atau pengangkut beton, diperlukan juga peralatan penunjang lainnya berupa :

a. Hand operated cart (cikar) dengan satu atau dua rodab. Power buggy (gerobag kecil) yang berporos dua dengan jumlah roda 3 – 6

buahc. Monorail dump car (gerbong pemuat dengan rel tunggal)d. Hoist elevator bucket (bucket yang dilengkapi dengan alat pengangkate. Crane handled bucket yang bisa bergerak vertikal dan horisontalf. Concrete belt conveyor (ban berjalan)g. Concrete pump (pompa beton) engan pipa yang kaku dan flexibleh. Truck pengangkut beton (concrete dump truck)i. Rail road car (lori)j. Kabel-kabel pelengkap hoisting (pengangkat)

Gambar Truck

Pengangkut beton

3.5 EMBER / TIMBA BETON ( CONCRETE BUCKET )

Didalam proses pengecoran, masalah yang sangat penting dan perlu perhatian adalah kemudahan-kemudahan didalam pelaksanaan agar tidak terganggu proses pengerjaannya sehingga dihasilkan mutu beton sesuai dengan yang diharapkanBerbagai alat yang telah diciptakan untuk mendukung kemudahan-kemudahan didalam proses pengecoran tersebut. Pada kondisi tertentu apabila Concrete haulers (pengangkut bahan beton) tidak dapat secara langsung sampai pada bidang pengecoran, maka diperlukan peralatan bantu antara lain Concrete bucket, conveyor dan pompa. Bucket ini dilengkapi dengan kabel-kabel pengangkat yang mempergunakan Crane. Discharge opening pada bucket diatur (movable) yang terletak pada bagian bawah bucket dan dapatdioperasikan secara manual Bucket pada umumnya berbentuk silindris dan terbuat dari plat baja dengan berat dalam keadaan kosong antara 0,2 – 0,3 dari berat material beton yang diangkat.Klasifikasi Concrete bucket adalah sebagai berikut :

22

Page 23: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

1. Light weight

Adalah bucket dengan ukuran kecil dan dipakai untuk pekerjaan yang ringan dengan volume yang rendah, tidak dapat dipergunakan campuran beton dengan ukuran agregat lebih besar dari 3 ” dan kapasitasnya berkisar antara 1 – 12 cu-yd

2. Standard duty bucket

Adalah bucket untuk pekerjaan sedang untuk campuran beton yang kental dengan nilai slump yang kecil (campuran beton yang kental). Gate opening lebih besar dari pada Light weight bucket dan kapasitasnya antara ½ - 4 cu-yd

3. Heavy duty bucket

Adalah bucket dengan ukuran besar dan dipakai untuk pekerjaan berat, memiliki gate yng khusus dan dapat digunakan untuk beton yang kering dengan nilai slump yang kecil. Ukuran agregat yang bisa dicampur hingga yang berukuran 6” dan kapasitasnya berkisar antara 1 – 12 cu-yd.

Gambar

Concrete bucket

3.6 POMPA BETON ( CONCRETE PUMP )

Pompa beton dipakai untuk menyalurkan campuran beton ketempat pengecoran melalui saluran yang tertutup. Pemompaan dilakukan melalui pipa atau slang dalam kombinasi vertikal, horisontal atau miring. Campuran beton yang cair dapat dipompakan ketempat pengecoran, karena pola pemompaan merupakan metode yang flexible untuk memidahkan campuran beton ke sesuatu lokasi dan merupakan cara yang paling cepat dibandingkan dengan cara yang lain misalnya dengan cara pengangkutan manusiaCara pompa beton cocok untuk pembuatan terowongan, lantai jembatan dan untuk proses pembuatan dinding yang panjang. Cara ini cocok untuk kondisi lapangan yang sulit misalnya sesak atau tidak terdapat akses apabila dioperasika bucket dengan crane atau buggy Produksi pompa beton bervariasi antara 10 – 100 cu-yd/jam dan produksi aktual akan tergantung pada hal-hal :

a. Type pompa yang dipakaib. Ukuran pipa pengecoranc. Efisiensi operasi

BAB IV

23

Page 24: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

ALAT – ALAT BERAT LAINNYA

4.1 MOBILE CRANE

Pada Mobile Crane terdapat Boom yang disangga oleh struktur utamanya dapat berupa baja dengan alat kendali kabel dan hidrolis. Sebagai penggerak utamanya bisa menggunakan mesin diesel, bensin atau motor listrik, sedangkan untuk pengendalian hidrolis dipergunakan motor yang terpisah.Umumnya Mobil crane dilengkapi dengan kabel baja tunggal sebagai pengangkatnya, yang terbentang dari titik boom hingga bagian bawah dan bisa tong, baucket dsb. Mobil crane dilengkapi dengan sekering beban terbesar. Jarak beban/kemiringan lengan berdasar atas 75 – 85 % beban yang mengakibatkan tergulingnya crane.

4.1.1 Mobil Crane dengan Kendali Kabel

Mobil Crane kendali kabel memiliki 2 (dua) buah silinder untuk pengendalian kabelnya sebagi pengangkat utama (main host)dan ada 2 (dua) silinder tambahan untuk kabel angkat tambahan (jib line) yang berfungsi untuk mengendalikan boomKemampuan mobile crane didasarkan pada ukuran panjang boom nya dan untuk memperbesar jangkauannya kearah vertikal dan horisontal, panjang boom nya dapat ditambah atau jibnya dipasang pada puncaknya, namun dapat mengurangi kapasitas angkatnya. Untuk memberikan stabilitas akibat perpanjangan boom bisa diberi Counter weight yang dipasang dibelakang supersturcture

4.1.2 Mobil crane dengan Kendali Hidrolis

Disini perpanjangan boom nya dapat dillakukan dengan segera dan boom nya berpenampang segiempat, segitiga atau bulat. Gerakan telekopik pada boom dikendalikan oleh silinder hidrolisMobil crane ini dapat dipasang pada beberapa base unit misal pada truck. Untuk sperstructure nya dipasang pada bagian belakang dari chasis truck dan tenaga penggeraknya operasinya terpisah dari tenaga penggerak truck. Untuk Superstructure nya ini dapat untuk menjaga kestabilan alat pada saat bekerja, maka dilengkapi dengan Outrigers yang dapat diatur.

4.2 KERAN ANGKAT

Keran angkat makin banyak dipakai untuk mengangkat bagian-bagian atau bahan bangunan yang berat. Apabila keran angkat akan dipergunakan maka harus disediakan rel sehingga keran angkat dapat mencapai semua tempat penyimpanan bahan bangunan, mesin aduk beton dan seluruh luas bangunan yang direncanakan.

24

Page 25: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Gambar keran angkat

Setiap keran angkat harus dilengkapi dengan daftar jarak beban/kemiringan lengan dan beban pondasi. Kemudian keran angkat listrik harus dilengkapi denga sekering beban terbesar yang membatasi secara otomatis beban maksimal dibandingkan kemiringan lengan. Sebelum beban diangkat, harus diperiksa apakah berat beban dapat terngkat atau tidak, apabila harus menunggu sementara dengan beban tergantung pada lengkat angkat, letakkan pada posisi yang aman dan jangan meninggalkan ruang kemudi pada saat mengangkat beban

4.3 BELT CONVEYOR

Alat ini digunakan secara luas alam bidang pelaksanaan konstruksi yang memuaskan dan hemat untuk menangani dan mengangkut bahan seperti tanah, pasir kerikil, batu pecah, bahan tambang, semen, beton dsb.Bagian-bagian utama meliputi ban (belt) yang menerus, roda-roda antar (Idlers), alat penggerak, puli-puli penggerak, alat pengencang dan konstruksi penyangga. Terdapat 4 (empat) buah sistem ban berjalan berdasarkan letak puli penggerak, jumlah puli penggerak dan methode pengencangan untuk mempertahankan tarikan yang diperlukan pada ban tersebut

4.3.1 Ban berjalan

Ban adalah permukaan yang bergerak dan menyangga bahan yang diangkut dan terbuat dari anyaman kapas yang menjadi tulangan untuk menahan tarikan dalam ban. Kadangkala diberi tambahan penulangan khusus berupa nylon dan kabel baja untuk menambah kekuatan ban Perlu memilih ban yang cukup lebar untuk mengangkut material dengan kecepatan yang diperlukan. Ban yang dipakai untuk mengangkut mengangkat material diatas roda antar biasanya membentuk cekungan utnuk memperbesar kapasitas angkutnya.

Produksi yang dapat diangkut dalam satu jam adalah :

60. A. S. W

T = --------------------------

2000

Dimana : T = produksi material (ton/jam)

A = luas penampang melintang material (feet2)

S = kecepatan ban (feet/menit)

W = berat material (lb/feet3)

4.3.2 Penahan

25

Page 26: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

Jika ban berjalan dioperasikan pada suatu tanjakan, maka dianjurkanuntuk memasang penahan pada puli penggerak untuk mencegah muatan membalik arah gerakan ban jika terjadi kegagalan daya penggerak. Penahanadalah suatu alat yang memungkinkan suatu puli penggerak berputar dengan arah operasinya, tetapi mencegahnya untuk berputar dengan arah yang berlawanan.Terdapat 3 (tiga) jenis penahan yaitu Rol, Racet (rachet) dan rem pita deferensial yang semuanya bekerja secara otomatisSebuah penahan harus cukup kuat untuk menahan gaya yang dihasilkan oleh muatan dikurangi jumlah gaya-gaya yang diperlukan untuk menggerakkan ban kosong, memindahkan beban, memutar puli secara mendatar, menggerakkan penumpah (tripper) dan untuk mengatasi kerugian-kerugian daya penggerak.Apabila ban berjalan dioperasikan pada daerah turunan, maka pengaruh muatan cenderung menggerakkan ban kedepan. Jika pengaruh ini melebihi gaya-gaya gesekan keseluruhan, maka perlu dipasang alat pengerem yang cocok untuk mengatur kecepatan ban. Untuk itu dipasang motor listrik atau generator sebagai alat penggerak. Dalam penggerakan awal ban kosong, alat itu akan bekerja sebagai motor, tetapi apabila pengaruh muatan sudah cukup untuk mengatasi semua hambatan, maka alat tersebut akan bekerja sebagai pembangkitan listrik untuk mengatur kecepatan ban

4.3.3 Pengisi

Alat ini gunanya untuk menyalurkan material ke ban dengan gerakan yang merata. Pengisi dapat menyalurkan langsung keatas ban, atau pengisi dapat menyalurkan material melalui corong pengisi (chute) agar mengurangi benturan jatuhnya material keatas ban

Jenis-jenis pengisi :a. Apron

Jenis ini menerima bahan dari sebuah corong curah (hopper) yang berpintu yang mengatur aliran keatas pengisi. Pengisi ini memindahkan material dari bawah corong curah dan menyalurkannya melalui alat penerima keatas ban berjalan

b. Bolak balik Terdiri dari sejumlah sudu yang dipasang pada poros curah, digerakkan

melalui penggerak elektrik untuk menghsilkan gerak bolak balik yang memindahkan bahan keatas ban

c. Sudu putar (Rotary Vane) Terdiri dari sejumlah sudu yang dipasang pada poros mendatar. Apabila

material bergerak mengalirmenuruni bidang yang menurun, maka sudu putar tersebut menyalurkan sejumlah material yang tertakar ke ban berjalan

d. Bajak putar (Rotary plow feeder) Terdiri dari sejumlah bajak atau sudu yang dipasang pada poros tegak.

Bajak berputar pada meja mendatar dan material boleh mengalir diatasnya

4.3.4 Penumpah

Untuk memindahkan material dari sebuah ban berjalan sebelum material sampai diujung ban, maka harus dipasang sebuah penumpah (tripper) pada ban berjalan tersebut. Sebuah penumpah terdiri dari sepasang puli yang ditempatkan sedemikian rupa agar ban yang berisi muatan harus lewat diatas puli yang satu dan dibawah yang lain. Pada saat ban melintasi puncak puli, beban tersebut akan dikeluarkan dari ban ke corong curah atau corong pengisi pembantuPenumpah dapat berjenis tetap atau berjalan yang dapat dijalankan dengan engkol tangan atau motor yang terpisah atau oleh ban berjalan. Jika penumpah

26

Page 27: Buku Panduan Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

dipasang pada ban berjalan, maka harus diberikan daya tambhan untuk mengoperasikannya

DAFTAR PUSTAKA1. Silvia Sukirman, Ir, Perkerasan Lentur Jalan Raya, 1992

2. Rochmanhadi, Ir, Alat – alat Berat dan Penggunaannya, 1982

3. Hendra S., Benidiktus S., Rekayasa Jalan Raya, 1999

4. Hendra S., Haryanto YW., Alat – alat Berat, 1998

5. Badan Sertifikasi Asosiasi Pusat HPJI, Manajemen Peralatan, 2005

6. Imam Soekoto,Ir, Kolonel Czi, Mengenal Alat Peralatan, 1967

27