[buku cerita] [mahabrata] pandawa samar

Upload: jarjitupinipinjarjit

Post on 24-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 [Buku Cerita] [Mahabrata] Pandawa Samar

    1/4

    Maaf ini bahasa obrolan warung kopi, bukan bahasa Indonesia baku. Mohon tidak

    dicontoh :)

    [Mahabharata] PANDAWA SAMAR (1)

    Sudah akhir tahun ke dua belas Pandawa di pengasingan, luntang-lantung di rimba

    Kamiyaka. Sekarang saatnya tahun yang paling berat, tahun ketiga belas (gak ada

    hubungannya dengan celaka tiga belas), mereka harus menyamar dan kalau ketahuan

    oleh Kurawa mereka harus dibuang lagi selama dua belas tahun lagi. Tobaaat

    tega nian Kurawa.

    Maka mereka pun berunding di dalam gua di tengah rimba (persis gua Jepang di

    Hutan Dago). Mereka kebingungan musti nyamar jadi apa. "Ah susah-susah, kita

    minta tolong Kanda Kresna saja yuk." kata Yudhistira. Segera ia kirim sms keKresna. "Kanda, mampir dong sini. Udah kangen ngobrol dan ngupi-ngupi sama

    Kanda". Maka tak lama Kresna pun datang, "assalamu `alaikum" kata Kresna.

    "wa'alaikum salam.." jawab semua Pandawa.

    Setelah dituturkan masalahnya oleh Yudhistira, Kresna bilang, `Gini ide kanda.

    Adik-adik berkunjung ke kerajaan Wirata, menyamar. Yudhistira jadi Kanka ahli

    sejarah, Bhima jadi Bhalawa tukang masak dan potong daging. Harjuna jadi

    Wrehanala jadi wadam pelatih tari. Nakula jadi pelatih kuda bernama Grantika.

    Sadhewa jadi pemelihara sapi bernama Tantripala. Dan Drupadi jadi Sarindri ahli

    rias." "Wah not a bad idea" seru Pandawa.

    Maka mulailah mereka bersiap-siap. Kanka datang ke Wirata pertama. Nyampe

    gerbang udah ada tulisan, "Tidak ada lowongan pekerjaan" (ya ampun, ternyata

    pengumuman kayak gini udah ada sejak jaman dulu ya)

    Kanka gak peduli, langsung dia menghadap Prabu Matsyapati.

    "Prabu yang baek dan ganteng, bolehkah saya melamar pekerjaan di istana ini

    sebagai ahli sejarah?"

    "Oya, kamu ahli sejarah? Udah uji kompetensi belum?" tanya Prabu.

    Wah apa lagi nih uji kompetensi, perasaan dulu di Indraprasta gue gak bikin

    uji-ujian macam gini buat para guru, fikir Yudhistira dalam hati. Tapi dia gak

    berani lah membuka rahasia bahwa dia dulunya raja Indraprasta.

    Setelah Prabu menguji ini itu nyatalah bahwa Kanka memang pandai dalam bidang

    sejarah. Dia diangkat oleh raja sebagai pengajar sejarah untuk anak-anak

  • 7/25/2019 [Buku Cerita] [Mahabrata] Pandawa Samar

    2/4

    istana.

    Tak lama berselang datang seseorang bertubuh besar. Dia mengaku bernama Bhalawa

    pandai masak. Prabu tanya, "Kamu belajar memasak di mana?" "O saya dulu belajar

    memasak di Perancis, guru saya seorang chef perempuan asal Bordeaux." jawab

    Bhalawa. Prabu senang karena dia ingin coba masakan Perancis. Bhalawa pun

    diterima sebagai tukang masak dan tukang potong daging.

    Seorang laki-laki yang gemulai datang beberapa hari kemudian, namanya Wrehanala.

    Dia melamar pekerjaan sebagai guru menari. Berbagai tarian dia kuasai, mulai

    dari jaipongan sampai breakdance. Raja yang baik ini pun menerimanya sebagai

    guru tari di istana.

    Selanjutnya datang seorang pelatih kuda bernama Grantika. Paduka tanya, "Kamu

    biasanya pegang kuda putih atau kuda hitam?" "Ya ampun Prabu, emangya main

    catur" kata Grantika sambil tertawa.

    Sadewa kemudian datang sebagai pemelihara sapi bernama Tantripala. Dan terakhir

    Drupadi sebagai Sarindri, ahli rias. (no comment, udah habis bodorannya).

    --

    PANDAWA SAMAR (2)

    Prabu Matsyapati punya tiga putra bernama Utara, Wratsangka dan Seta, serta seorang putri bungsu

    yang (lagi-lagi) cantik, bernama Utari. Tentang asal muasal nama Utara dan Utari ini, dulu waktu lahirwajah kakaknya menghadap ke utara sehingga dinamai 'Utara', sedang adiknya waktu lahir menghadap

    ke selatan, tapi berhubung kurang pas perempuan diberi nama `Selatan', maka jadilah namanya `Utari'.

    Maka Pandawa samaran pun bekerja di istana Wirata. Kanka mulai mengajar tentang pendidikan sejarah

    perjuangan bangsa (disingkat PSPB). Bhima mulai masak `haute cuisine' yaitu masakan klasik Perancis

    yang elegan, ramai, mewah, dengan menggunakan krim yang banyak, sayurannya dipotong-potong

    dengan ukuran yang tepat dan seragam. (nah itu barusan copy paste dari Wikipedia, silakan bagi yang

    berminat tanya gurunya Bhalawa). Wrenahala mulai mengajar tarian `ketuk tilu' buat putra-putri istana.

    Grantika mulai melatih kuda belajar melompati pagar orang, buat persiapan balapan kuda. Sedang

    Tantripala sudah bisa memproduksi susu dari sapi yang dia pelihara dengan merk "Tancow" (singkatanTantripala-Cow). Sarindri bertugas merias kamar permaisuri.

    Patih Wirata yang bernama Kichaka yang sangat sakti tertarik sama Sarindri yang cantik dan langsung

    jatuh cintrong.

    "Sarindri, mau gak nikah sama aku. Kamu minta apapun tak kasih, minta emas segunung aku kasih. Aku

  • 7/25/2019 [Buku Cerita] [Mahabrata] Pandawa Samar

    3/4

    orang paling sakti dan paling kaya di Wirata, Prabu pun gak berani sama aku." (nah kalau ini jelas

    gombal, gunungan nasi tumpeng maksudnya mungkin..).

    Sarindri bingung. Ia tahu Kicaka istrinya sudah selusin. Tapi kalau ditolak bisa ngamuk patih yang

    sombong ini. Sedang kalau berterus terang tentang jati dirinya nanti ketahuan penyamaran mereka. Dia

    pun cari akal dan menjawab,

    "Maaf Tuan, saya sudah bersuami, suami saya seorang raksasa yang sakti." kata Sarindri.

    "Hei, orang secantik kamu masa bersuamikan raksasa? Emangnya beauty and the beast?" (walau

    seorang patih sakti Kichaka salah satu hobinya nonton film kartun, malu-maluin).

    "Ya begitulah Tuan. Tapi kalau Tuan berhasil membunuh dia baiklah saya bersedia jadi istri Tuan."

    "Hah.. jangankan seorang, sepuluh raksasa pun aku tak takut. Bilang sama suamimu nanti malam

    kutunggu di hutan tepi sungai Cikapundung."

    Mendengar rayuan Kichaka Sarindri minta waktu untuk berfikir. "Baiklah

    kuberi waktu sehari untuk memutuskan ya. Pilihan jawabannya `iya' atau

    `setuju', oke." Kata Kichaka (itu sih maksa judulnya..).

    Maka Sarindri pun diam-diam menemui Kanka (alias Yudhistira suaminya), "Mas, tuh

    si Khicaka ingin menikahi saya. Kalau saya tolak bisa ngamuk dia. Tapi kalau

    saya berterus terang tentang jati diri saya bisa terbuka penyamaran kita nanti."

    Kanka walau orang penyabar panas juga istrinya mo direbut orang. Lagian

    perasaan dia agak lebih cakepan-lah dari Khicaka. Maka ia temui Wrenahala alias

    Harjuna, minta saran solusi. Wrenahala bilang biarlah dia dan Bhalawa yang

    merundingkan masalah ini. Maka Wrenahala dan Bhalawa pun berunding, akhirnya

    mereka sepakati bahwa Khicaka terpaksa harus dilenyapkan agar penyamaran mereka

    tidak terbuka. (nah versi ini agak mending ya, gak akan diprotes ibu-ibu, walau

    tetap aja gak fair masa orang jatuh cinta harus dilenyapkan ) Disepakati bahwa

    Bhalawa yang akan menghadapi Khicaka, berhubung Harjuna panah-panahnya

    digadaikan di Balai Pegadaian karena ia butuh uang untuk beli pakaian tari.

    --

    PANDAWA SAMAR (3)

    Esok harinya Sarindri pun menemui Khicaka, dan bilang bahwa dia punya suami

    raksasa. Kalau Kichaka berhasil mengalahkannya bolehlah Kichaka mengambilnya

    sebagai istrinya. Sarindri bilang suaminya menantang Kichaka di tepi sungai

    dekat istana.

  • 7/25/2019 [Buku Cerita] [Mahabrata] Pandawa Samar

    4/4

    Singkat cerita Khicaka pun berhadapan dengan Bhalawa, mereka berkelahi dengan seru

    dan akhirnya Khicaka tewas di tangan Bhalawa dan dibuang ke sungai.

    Demikianlah penyamaran Pandawa harus mengambil korban seorang patih yang sakti,yaitu Kichaka, karena kalau tidak penyamaran mereka bisa terbuka dan akhirnya

    kabar ini akan sampai pada pihak Hastina, dan mereka akan terpaksa menjalani

    lagi dua belas tahun hukuman pengasingan. Ah nahas benar nasibmu Kichaka.

    Kembali ke . istana Wirata.

    Penemuan mayat Kichaka di sungai bikin gempar istana. Maklum dia patih yang

    sangat sakti andalan Wirata, tanpa dia Wirata bisa dibilang tak ada apa-apanya.

    Kira-kira Messi buat Argentina lah (ah kayak ngerti bola aja nih..)

    Kabar kematian Patih Kichaka pun sampai kemana-mana, maklum seleb. Apalagi keHastina yang tetanggaan dengan Wirata. Perlu diketahui Wirata dan Hastina ini

    sudah lama perang dingin karena masalah perbatasan. Kabar ini membuat gembira

    pihak Hastina khususnya Duryudana, jelas saat ini Wirata dalam keadaan lemah

    karena kehilangan patih saktinya. Selama ini Hastina tak berani menyerang

    Wirata karena adanya Kichaka yang tersohor kesaktiannya kemana-mana. Diam-diam

    Duryudana memanggil Patih Sangkuni, merencanakan sebuah agresi militer pada

    Wirata.

    (Bersambung ke: Serangan Hastina ke Wirata)

    Salam penggemar wayang,

    Teddy T.

    (Sumber: Mahabharata- R.A. Kosasih)