pengembangan buku cerita bergambar tentang …

151
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Raihan Nafi Iswana NIM: 161134242 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 25-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK

PESERTA DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Raihan Nafi Iswana

NIM: 161134242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

i

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK

PESERTA DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Raihan Nafi Iswana

NIM: 161134242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK

PESERTA DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1

Oleh :

Raihan Nafi Iswana

NIM: 161134242

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. Tanggal………Juni 2021

Pembimbing II

Kintan Limiansi, S.Pd., M.Pd. Tanggal………Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK

PESERTA DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Raihan Nafi Iswana

NIM: 161134242

Telah dipertahankaan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 14 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ……………...

Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ………………

Anggota Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. ………………

Anggota Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ………………

Anggota Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. ………………

Yogyakarta, 14 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan serta kesehatan sehingga

mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Orangtua saya yaitu Siswanto dan Ismyatun yang selalu memberikan

dorongan serta doa kepada saya selama proses penyusunan skripsi ini

berlangsung.

3. Adik saya yaitu Raizar Gibran Akbar Iswana yang selalu memberikan

semangat serta hiburan ketika saya mulai kurang bersemangat dalam

mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

v

MOTTO

“Percuma jadi pintar kalau untuk menganggap yang lain bodoh”

- Cak Lontong

“Jangan pernah tersandung hal-hal yang sudah berada di belakangmu”

- Raihan Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Juli 2021

Penulis

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Raihan Nafi Iswana

Nomor Induk Mahasiswa : 161134242

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Pelestarian Ekosistem

Sawah Untuk Peserta Didik Kelas IV SD Tema 3 Subtema 1”

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini saya yang buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 14 Juli 2021

Yang menyatakan

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK PESERTA

DIDIK KELAS IV SD TEMA 3 SUBTEMA 1

Raihan Nafi Iswana

Universitas Sanata Dharma

2021

Latar belakang penelitian ini adalah untuk menjawab kebutuhan guru kelas

IV SD yang membutuhkan media berupa buku cerita bergambar Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” Pembelajaran 1 yang membahas tentang ekosistem sawah. Hasil

wawancara dengan satu kepala dusun, salah satu permasalahan di ekosistem sawah

adanya hama tikus. Berdasarkan data-data tersebut peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar tentang pelestarian

ekosistem sawah untuk peserta didik kelas IV SD.

Prosedur pengembangan penelitian ini adalah Reasarch & Development

(R&D) dengan model pengembangan ADDIE menurut Tung Yao, yaitu: pertama:

Analisis kebutuhan dilakukan dengan (a) mewawancarai dua guru kelas IV yang

memerlukan buku cerita bergambar untuk media pembelajaran Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” Pembelajaran 1, dan (b) mewawancarai kepala dusun untuk mengetahui

permasalahan di ekosistem sawah yang menjadi kajian di materi pembelajaran 1.

Kedua: desain dilakukan dengan membuat cergam berjudul “Pelestarian Ekosistem

Sawah dengan Pest Repeller. Ketiga: pengembangan validasi cergam dilakukan

oleh dua orang ahli. Keempat implementasi tidak dapat peneliti lakukan di sekolah

karena masih masa pandemi covid-19. Kelima: evaluasi peneliti lakukan dengan

membahas hasil penelitian berdasarkan komentar dari para validator.

Buku cerita bergambar divalidasi oleh dosen pendidikan Biologi dan guru

kelas IV SD. Skor rata-rata dari dua validator adalah 3,6 (dari rentang 1-4) dan

termasuk kategori “Sangat Baik”. Jadi buku cerita bergambar dapat diujicobakan

sebagai sarana media pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” Pembelajaran 1.

Kata kunci: lingkungan hidup, ekosistem sawah, buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF BOOK PICTURE STORY

ABOUT RICE FIELD CONSERVATION FOR FOURTH GRADE

ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS THEME 3 SUB-THEME 1

Raihan Nafi Iswana

Sanata Dharma University

2021

The background of this research is to answer the needs of fourth grade

elementary school teachers who need media in the form of picture story books.

Theme 3 "Care for Living Creatures" Sub-theme 1 "Animals and Plants in My

Home Environment" Lesson 1 which discusses the rice field ecosystem. The results

of an interview with a hamlet head, one of the problems in the rice field ecosystem

is the presence of rat pests. Based on these data, the researcher was motivated to

conduct research on the development of a picture story book about the conservation

of rice field ecosystems for fourth grade elementary school students.

The procedure for developing this research is Research & Development

(R&D) with the ADDIE development model according to Tung Yao, namely: first:

Needs analysis is carried out by (a) interviewing two fourth grade teachers who

need picture story books for learning media Theme 3 “Caring for Living Creatures

” Subtheme 1 “Animals and Plants in My Home Environment” Lesson 1, and (b)

interviewing the head of the hamlet to find out the problems in the rice field

ecosystem that were studied in learning material 1. Second: the design was carried

out by making a short story entitled “Preserving the Rice Field Ecosystem with Pest

Repeller . Third: the development of model validation was carried out by two

experts. The fourth implementation cannot be carried out by researchers in schools

because it is still during the COVID-19 pandemic. Fifth: the researcher's

evaluation was carried out by discussing the results of the study based on comments

from the validators.

The picture story books were validated by Biology education lecturers and

fourth grade elementary school teachers. The average score of the two validators

is 3.6 (from a range of 1-4) and belongs to the “Very Good” category. So picture

story books can be tested as a means of learning media. Theme 3 “Caring for Living

Creatures” Sub-theme 1 “Animals and Plants in My Home Environment” Learning

1.

Key words: environmental education, picture book, rice field ecosystem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Judul

skripsi ini yaitu “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang Pelestarian

Ekosistem Sawah Untuk Peserta Didik Kelas IV SD”. Penyusunan skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala doa, semangat, motivasi,

bimbingan, serta bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari

berbagai pihak selama peyusunan skripsi ini berlangsung hingga akhirnya telah

selesai. Oleh sebab itu, perkenankan peneliti untuk menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sekaligus

dosen pembimbing II yang telah memberikan saran, kritik, dorongan,

tenaga, pikiran, dan waktu untuk membimbing peneliti dalam

menyelesaikan skripsi.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, serta semangat dan motivasi sehingga

peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat serta bimbingan

dan bantuannya hingga proses penyusunan skripsi ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xi

6. Para validator yang telah meluangkan waktunya untuk membantu

melakukan validasi produk.

7. Orangtua saya yaitu Siswanto dan Ismyatun yang selalu memberikan

dorongan serta doa kepada saya selama proses penyusunan skripsi ini

berlangsung.

8. Adik saya yaitu Raizar Gibran Akbar Iswana yang selalu memberikan

semangat serta hiburan ketika saya mulai kurang bersemangat dalam

mengerjakan skripsi.

9. Teman-teman PGSD angkatan 2016 dan semua pihak yang pernah

berdinamika selama masa perkuliahan.

10. Teman-teman kelas E yang telah berjuang bersama-sama hingga akhir

perkuliahan.

Yogyakarta, 14 Juli 2021

Penulis

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………......iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………….………………………….....iv

HALAMAN MOTTO …..……………………………………………………….v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …..……………………......vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………..vii

ABSTRAK ……………………………………………………………………..viii

ABSTRACT ………………………………………………………………….......ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….......x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………......xvi

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………xviii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

E. Definisi Operasional ....................................................................................... 6

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .............................................................. 7

BAB II .................................................................................................................... 9

LANDASAN TEORI ............................................................................................. 9

A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 9

1. Pendidikan Lingkungan Hidup .................................................................... 9

a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup……………………………...9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xiii

b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup………………………………..10

2. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kurikulum 2013 SD ............................ 11

3. Pendidikan Lingkungan Hidup Tema 3 Subtema 1 Kelas IV Sekolah Dasar

....................................................................................................................... 15

4. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) ..... 16

5. Ekosistem ................................................................................................... 18

a. Pengertian Ekosistem………………………………………………….18

b. Hubungan Antarkomponen Ekosistem………………………………..19

c. Faktor Penyebab Rusaknya Ekosistem………………………………...23

6. Teknologi bunyi Ultrasonik ....................................................................... 24

a. Pengertian Ultrasonik………………………………………………….24

b. Bagian-Bagian Teknologi Bunyi Ultrasonik (Pest Repeller)………….25

c. Cara Kerja Teknologi Bunyi Ultrasonik (Pest Repeller)……………...29

7. Cerita Bergambar (Cergam)....................................................................... 31

a. Pengertian Cerita Bergambar………………………………………….31

b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar………………………32

c. Fungsi Cerita Bergambar………………………………………………34

8. Literasi ....................................................................................................... 35

a. Pengertian Literasi……………………………………………………..35

b. Tujuan Pembelajaran Literasi…………………………………………36

B. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................................... 37

C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 41

D. Pertanyaan Peneliti ....................................................................................... 42

BAB III ................................................................................................................. 43

METODE PENELITIAN ................................................................................... 43

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 43

B. Prosedur Pengembangan .............................................................................. 43

C. Setting Penelitian ......................................................................................... 47

D. Teknik Pengumulan Data ............................................................................ 48

E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 49

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xiv

G. Jadwal Penelitian dan Pengembangan ......................................................... 56

BAB IV ................................................................................................................. 57

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 57

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 57

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku...................................................... 57

a. Analisis (Analyze)……………………………………………………...57

b. Desain (Design)………………………………………………………..62

1) Kisi-Kisi Cerita Bergambar…………………………………...62

c. Pengembangan (Development)………………………………………...66

1) Produk Awal Buku Cerita Bergambar………………………...67

2) Validasi Produk oleh Dosen Pendidikan Biologi dan Guru Kelas

IV SD………………………………………………………….70

d. Implementasi (Implementation)……………………………………….90

e. Evaluasi (Evaluation)………………………………………………….91

B. Pembahasan .................................................................................................. 92

BAB V ................................................................................................................... 95

PENUTUP ............................................................................................................ 95

A. Kesimpulan .................................................................................................. 95

B. Keterbatasan Pengembangan ....................................................................... 96

C. Saran ............................................................................................................ 96

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97

LAMPIRAN ....................................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik SD……13

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Guru Kelas IV……..50

Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru kelas IV………………………...51

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Kepala Dusun Parakan

Kulon……………………………………………………………………………..52

Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon………..53

Tabel 3.5 Pengambangan Kisi-Kisi Validasi Produk…………………………….54

Tabel 3.6 Daftar Pernyataan Validasi Produk……………………………………54

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif…………………………55

Tabel 3.8 Kriteria Kelayakan Produk……………………………………………56

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian dan Pengembangan………………………………...56

Tabel 4.1 Rekap Wawancara Guru Kelas IV…………………………………….58

Tabel 4.2 Rekap Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon…………………….60

Tabel 4.3 kisi-kisi cerita bergambar (Cergam)…………………………………..62

Tabel 4.4 Rekap Validasi Dosen dan Guru………………………………………70

Tabel 4.5 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif……………….77

Tabel 4.6 Rekap Hasil Validasi pada Aspek Halaman Sampul………………….77

Tabel 4.7 Rekap Skor Validasi pada Aspek Bahasa……………………………..78

Tabel 4.8 Rekap Skor Hasil Validasi pada Aspek Desain Produk……………….81

Tabel 4.9 Rekap Skor Hasil Validasi Pada Aspek Isi Buku

Cerita Bergambar………………………………………………………………...82

Tabel 4.10 Hasil Validasi Produk Setiap Aspek………………………………....86

Tabel 4.11 Perbaikan Produk pada Halaman 1…………………………………..88

Tabel 4.12 Perbaikan Produk pada Halaman 7…………………………………..89

Tabel 4.13 Perbaikan Produk pada Halaman 14…………………………………90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rantai Makanan……………………………………………………..20

Gambar 2.2 Jaring-jaring Makanan………………………………………………21

Gambar 2.3 Piramida Makanan…………………………………………………..22

Gambar 2.4 ATmega 8…………………………………………………………...26

Gambar 2.5 Konfigurasi pin ATmega8…………………………………………..26

Gambar 2.6 NE555 Modul Pembangkit Frekuensi………………………………28

Gambar 2.7 Konfigurasi pin LCD Character 16x2………………………………28

Gambar 2.8 Gambaran Sistem…………………………………………………...29

Gambar 2.9 Flowchart…………………………………………………………………..30

Gambar 3.1 Desain Penelitian Langkah-langkah model pengembangan ADDIE.44

Gambar 3.2 Cover Produk Awal………………………………………………....67

Gambar 3.3 Halaman 1…………………………………………………………..68

Gambar 3.4 Halaman 11…………………………………………………………69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Kelayakan Produk…………………………………………………….86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Analisi Kebutuhan……………………………………..102

Lampiran 2. Lembar Wawancara Guru Kelas IV………………………………104

Lampiran 3. Hasil Wawancara Guru Kelas IV…………………………………105

Lampiran 4. Lembar Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon………………107

Lampiran 5. Hasil Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon…………………108

Lampiran 6. Lembar Validasi…………………………………………..............110

Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Dosen……………………………..............117

Lampiran 8. Lembar Hasil Validasi Guru……………………………................122

Lampiran 9. Kisi-Kisi Buku Cerita Bergambar………………………………...127

Lampiran 10. Lembar Foto Buku Cerita Bergambar…………………………...131

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup…………………………………................132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi

produk.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Lingkungan hidup merupakan muatan pelajaran dengan

kompetensi ajar yang mengandung cara penanganan permasalahan

lingkungan yang ditujukan kepada perserta didik Sekolah Dasar (Lansh,

2016: 2). Pendidikan Lingkungan Hidup memiliki 3 terget yang menjadi

titik ketercapaian pembelajaran yaitu, 1) sukses kognitif, 2) sukses afektif,

3) sukses psikomotor (Suaedi, 2016: 50). Dari ketiga tujuan tersebut sesuai

dengan tujuan pembelajaran karakter yang termuat pada pembelajaran

kurikulum 2013. Tujuan dari Pendidikan Lingkungan hidup ini adalah untuk

membentuk peserta didik yang memiliki etika terhadap lingkungan hidup.

Lingkungan adalah tempat yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Berperan penting sebagai sumber kehidupan manusia maupun

sebagai tempat tinggal. Jika terjadi kerusakan lingkungan hidup, kehidupan

manusia dan makhluk hidup lainnya dapat dipastikan bahwa akan

terganggu. Peneletian ini bertujuan untuk mengembangkan Cerita

Bergambar (cergam) yang berisi gambar ilustrasi yang membantu peserta

didik kelas IV Sekolah Dasar untuk mengetahui ekosistem dan teknologi

bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian lingkungan. Materi pelestarian

lingkungan termasuk ke dalam mata pelajaran IPA yang diajarkan di kelas

IV Sekolah Dasar dalam pembelajaran 1 di buku tematik tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”. Materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran

adalah pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam

di lingkungannya. Materi IPA tersebut akan dikolaborasikan dengan mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

2

pelajaran Bahasa Indonesia yang membahas menggali informasi dari

seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan.

Peneliti mendapatkan informasi dari hasil wawancara guru kelas IV

SD tentang materi lingkungan hidup dan media apa saja yang dibutuhkan

dalam pembelajaran. Guru kelas IV menyatakan bahwa perlunya media

cergam dalam pembelajaran. Kemudian peneliti mewawancarai kepala

dusun Parakan Kulon, Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta.

Menyatakan bahwa banyak petani kususnya petani padi mengalami gagal

panen, dikarenakan banyaknya hama yang ada di sawah. Berdasarkan

informasi yang diperoleh, peneliti melakukan penelitian dan pengembangan

(Research & Development) dengan mengembangkan cergam yang berjudul

“Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller” yang disusun

berdasarkan materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup”, subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

Media pembelajan adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna

(Kustandi & Sutijipto, 2011: 9). Media pembelajaran yang akan

dikembangkan oleh peneliti adalah buku cerita bergambar (cergam) tentang

pelestarian ekosistem sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik yang belum

pernah dijumpai peserta didik kelas IV Sekolah Dasar. Buku cerita

bergambar (cergam) yaitu buku yang menampilkan gambar dan teks,

keduanya saling menjalin. Baik gambar maupun teks keduanya saling

membutuhkan untuk saling mengisi dan melengkapi (Mitchell dalam

Nurgiyantoro, 2005: 153). Dalam setiap cergam untuk anak pasti terdapat

gambar ilustrasi yang menarik dan pada umumnya penuh dengan warna

warni sehingga dapat menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya

(Nurgiyanto, 2005: 152-159). Terdapat enam jenis cergam menurut Mc

Elmeel (dalam Krissandi, 2017: 24-25), yaitu: fiksi, historis, informasi,

biografi, cerita, rakyat, dan kisah nyata. Jenis cergam informasi berisi fakta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

3

dan data tentang suatu yang berguna untuk menambah wawasan,

keterampilan, dan juga bekal teoritis dalam diri pembacanya. Cergam yang

peneliti kembangkan termasuk ke dalam cergam informasi tentang menjaga

ekosistem di sawah dalam konteks pelestarian lingkungan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru kelas IV Sekolah

Dasar yang berbeda, peneliti mendapat informasi bahwa buku cerita

bergambar (cergam) yang memuat materi tentang pelestarian ekosistem di

sawah belum tersedia. Guru menggunakan buku guru dan buku siswa serta

video dalam memberikan materi pelajaran tentang pelestarian lingkungan.

Cergam dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan dapat

membuat peserta didik menjadi lebih menarik karena terdapat ilustrasi

gambar sehingga peserta didik mendapatkan gambaran konsep-konsep

materi yang diajarkan. Cergam diperlukan agar dapat menjadi sarana dalam

membantu peserta didik mengetahui cara pelestarian ekosistem di sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik. Gelombang Ultrasonik merupakan

gelombang bunyi atau yang dikenal sebagai gelombang akustik adalah

gelombang mekanik yang dapat merambat dalam medium zat padat, cair

dan gas (Sutrisno dalam Wijanarko, dkk. 2017: 66). Tikus merupakan salah

satu hewan yang peka terhadap gelombang ultrasonik karena tikus memiliki

jangkauan pendengaran antara 5-60 kHz (Heffner dan Henry dalam

Wijanarko, dkk. 2017: 65). Namun dalam kondisi tertentu dapat melebihi

hingga 100 kHz. Menurut Akhir (dalam Dinata, 2019: 183) penggunaan

gelombang ultrasonik merupakan langkah yang startegis karena selain efek

gelombang yang merusak jaringan tubuh, sistem navigasi juga berpengaruh

pada terganggunya komunikasi hama padi. Sehingga dengan adanya bunyi

ultrasonik diharapkan tikus atau hama tersebut menjadi berkurang.

Peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar (cergam)

tersebut karena terinspirasi oleh penelitian yang dilakukan oleh David

Wilianto, Dr. I G N Ardana, M. Erg dan Cons Tri Handoko, S. Sn, M.Hum

(2013). Peneliti tersebut menggunakan perencangan buku cerita bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

4

interaktif berjudul “Our World is Our Home” bertema pelestarian

lingkungan. Peneliti ini dilakukan karena minimnya rasa kepedulian

terhadap lingkungan hidup. Tujuan dari peneliti ini adalah untuk

meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan bersama-sama.

Disamping itu juga memberikan pengetahuan, merangsang kreatifitas dan

imajinasi anak-anak serta menjadikan aktifitas membaca menjadi sesuatu

yang menyenangkan dan menghibur. Media utama yang dipakai adalah

buku cerita bergambar karena cerita adalah media yang tepat untuk

menyampaikan pesan moral selain itu anak-anak pada usia ini menyukai

visual dan kegiatan interaksi yang melibatkan dirinya. Pesan yang tersimpan

dalam buku ini adalah kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan kita

bersama-sama. Dalam merancang buku cerita bergambar interaktif yang

menarik, menyenangkan, memberikan pesan yang baik, meningkatkan

imajinasi, kecintaan serta meningkatkan budaya membaca dan kepedulian

anak kepada lingkungan maka pembuatan buku cerita harus dipikirkan

dengan matang selain dari segi visual yang menarik minat anak-anak juga

dalam segi cerita harus sesuai dengan tujuan awal. Selain cerita harus

berbobot namun juga harus mudah dicerna oleh anak-anak sehingga mereka

dapat dengan mudah menangkap maksud dan isi cerita.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti akan

mengembangkan buku cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah

dengan Pest Repeller” merupakan upaya efektif sebagai media

pembelajaran membaca serta media pendidikan lingkungan hidup bagi

peserta didik, salah satunya tentang pelestarian ekosistem sawah

menggunakan alat yang bernama teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller).

Buku cergam tersebut digunakan sebagai sarana literasi dan juga untuk

menunjang materi pembelajaran buku tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan cergam tentang pelestarian ekosistem di

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk cergam tentang pelestarian ekosistem di

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagi berikut :

1. Mengembangkan cergam tentang pelestarian ekosistem sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

2. Mengetahui kualitas produk cergam tentang pelestarian ekosistem

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Peserta didik dapat mengetahui sebab akibat dari kerusakan

lingkungan dan mampu menggunakan buku cerita bergambar

(cergam) yang berisi tentang pelestarian ekosistem sawah dengan

teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian lingkungan

untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

6

2. Bagi Guru

Guru mendapatkan sarana literasi dan media dalam proses belajar

mengajar di kelas berupa cergam tentang pelestarian ekosistem

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk kelas IV di Sekolah Dasar

3. Bagi Sekolah

Pengembangan buku cergam ini diharapkan menambah

perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu,

hadirnya buku cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai

referensi milik sekolah dalam pengenalan cara pelestarian ekosistem

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks pelestarian

lingkungan untuk peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

4. Bagi Peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitain dan mengembangkan media

cergam yang berisi tentang pelestarian ekositem sawah dengan

teknologi ultrasonik dalam konteks pelestarian lingkungan untuk

peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

1. Cerita bergambar (cergam) adalah buku yang berisi cerita disertai

gambar- gambar yang sesuai dengan isi cerita dan memiliki maksud

untuk memberikan informasi maupun pengetahuan kepada

pembacanya.

2. Pelestarian adalah pengelolaan sumber daya alam yg menjamin

pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan

persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas

nilai dan keanekaragamannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

7

3. Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan

hewan, bersama habitatnya.

4. Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam

tumbuhan pangan

5. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis

6. Bunyi adalah getaran yang merambat sebagai gelombang akustik

melalui media transmisi seperti gas, cairan atau padat.

7. Ultrasonik adalah bunyi atau getaran dengan frekuensi yang terlalu

tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dikembangkan adalah cergam berbasis Pendidikan

Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan meteri pembelajaran tematik

kelas IV tema 3 subtema 1. Spesifikasi produk ini adalah :

1. Cergam dikembangkan berdasarkan materi pembelajaran tematik

kelas IV tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”

2. Cergam berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest

Repeller”, terdiri dari 30 halaman

3. Cergam terdiri dari cover, kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, isi

cerita, pertanyaan pendalaman, biodata singkat penulis, biodata

singkat illustrator, daftar Pustaka.

4. Cergam dibuat dengan latar berwarna dan di dalamnya terdapat

gambar ilustrasi agar peserta didik tertarik untuk membacanya.

5. Cergam menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan

peserta didik dalam memahami is cerita.

6. Cergam menggunakan font Comic Sans MS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

8

7. Cergam disesuaikan dengan karakteristik peserta didik Sekolah Dasar.

8. Cergam dicetak landscape dengan ukuran kertas A5

9. Cergam dicetak dengan menggunakan kertas Art Paper 150GSM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam

penelitan ini. Landasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian pustaka, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan peneliti.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian,

yaitu teori Pendidikan lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hidup di

kurikulum 2013 SD, Pendidikan Lingkungan Hidup Tema 3 Subtema 1

Kelas IV Sekolah Dasar, STEAM, ekosistem, teknologi bunyi ultrasonik,

cerita bergambar (cergam), dan litersi.

1. Pendidikan Lingkungan Hidup

a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengertian pendidikan lingkungan hidup menurut Pamuti,

Bobby, dan Djarkasi (2014) merupakan pengetahuan, kajian, bahan

materi yang berupaya untuk mendidik murid untuk memahami dan

mempraktikan langsung cara penanganan masalah-masalah

lingkungan selama ini menjadi permasalahan dunia. Hal ini

sependapat dengan Pratomo (dalam Affandi 2013) yang menyatakan

bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah suatu program

pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki

pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta

bertanggung jawab sebagai tentang pengaruh timbal balik antara

penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek

kehidupan manusia. Afandi (2013) sendiri juga mendefinisikan

pendidikan lingkungakan hidup sebagai melestarikan lingkungan

dengan mengajarkan di sekolah secara formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

10

Dari pengertian yang telah dijelaskan di atas, dapat

disimpulan bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah proses

pembelajaran yang menanamkan sikap kepedulian pada lingkungan

hidup, baik melalui pengetahuan dan keterampilan. Dalam

penelitian ini, proses pembelajaran ditekankan pada peserta didik

untuk mencintai lingkungan dan mengahargai alam di sekitar

mereka. Peserta didik diarahkan untuk mengetahui bagaimana cara

menjaga ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan.

Pelestarian ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan

diberikan pada peserta didik supaya dapat memperoleh pemahaman

tentang permasalahan yang ada di lingkungan dan bagaimana cara

mengatasi masalah tersebut sesuai dengan tujuan dari pendidikan

lingkungan hidup.

b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup

Tujuan pendidikan lingkungan hidup dibagi menjadi dua,

yaitu tujuan umum dan pokok. Tujuan umum menurut kesepakatan

konferensi Tibilisis 1977, yaitu 1) untuk membantu menjelaskan

masalah kepedulian serta perhatian tentang saling keterkaitan antara

ekonomi, politik, sosial, dan ekologi di kota maupun di wilayah

pedesaan; 2) untuk memberikan kesempatan pada setiap orang untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan

kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki

lingkungan hidup; dan 3) untuk menciptakan pola perilaku yang

baru pada individu, kelompok dan masyarakat sebagai suatu

keseluruhan terhadap lingkungan (Schmieder, 1997: 25). Konferensi

Tbilisis 1997 (dalam Hamzah, 2013: 48-49) lebih lanjut merinci

tujuan yang ingin dicapai tersebut yang meliputi aspek sebagai

berikut: 1) Pengetahuan, untuk membentuk peserta didik

memperoleh pemahaman dasar tentang lingkungan hidup secara

keseluruhan dan masalah-masalah yang berhubungan dengannya. 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

11

Sikap, untuk membantu peserta didik memperoleh seperangkat

nilai-nilai dan sikap peduli terhadap lingkungan hidup, motivasi

untuk berpartisipasi secara aktif dalam memperbaiki, melindungi

lingkungan hidup. 3) Kepedulian, untuk membantu peserta didik

mengembangkan kepedulian dan sensitivitas terhadap lingkungan

hidup secara keseluruhan dan masalah-masalah di dalamnnya. 4)

Keterampilan, untuk membantu peserta didik memperoleh

keterampilan dalam mengidentifiaksi, menyelidiki, dan

memecahkan masalah-masalah lingkungan hidup. 5) Partisipasi,

untuk memberikan kesempatan pada peserta didik secara aktif

memasuki semua jenjang pekerjaan pada masa datang yang

berkenaan dengan masalah-masalah lingkungan hidup.

Berdasarakan rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari pendidikan lingkungan hidup adalah membantu peserta

didik untuk membentuk pemahaman dasar yang berkaitan dengan

pengetahuan, sikap, nilai, dan komitmen yang dibutuhkan untuk

melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup. Pemahaman

tentang kepedulian dalam memecahkan permasalahan yang ada di

lingkungan sekitar pun ditanamkan dalam pendidikan lingkungan

hidup. Kepedulian pada kerusakan lingkungan hidup dimasukan

dalam pembelajaran tematik untuk peserta didik Sekolah Dasar

supaya peserta didik memahami kerusakan lingkungan sekitar.

Pendidikan lingkungan hidup diajarkan dalam pendidikan

kurikulum 2013 pada peserta didik Sekolah Dasar sampai kelas VI.

2. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kurikulum 2013 SD

Terdapat berbagai penjelasan tentang materi yang diberikan

pada peserta didik dikarenakan belum terdapat pokok acuan buku

yang harus diajarkan. Jika dicermati, kurikulum saat ini sudah

mencantumkan materi-materi mengenai pendidikan lingkungan

hidup walaupun kenyataan belum diungkapkan secara jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

12

mengenai materi pokok yang harus diberikan peserta didik. Materi

tersebut terlihat di dalam pembelajaran yang masih diberikan secara

terintegrasi dengan mata pelajaran lain atau sering disebut tematik

(Hamzah, 2013: 50). Dari pembahasan mengenai pengertian dan

tujuan dari pendidikan lingkungan hidup yang sudah dibahas, maka

secara substansi, cakupan pokok pembahasan lingkungan hidup di

sekolah setidaknya harus mencakup hal-hal sebagai berikut, yaitu 1)

Lingkungan Sosial, 2) Lingkungan Spasial, 3) Lingkungan alam, 4)

Lingkungan Buatan, dan 5) Perubahan Iklim dan Bencana

Lingkungan (Hamzah, 2013: 51).

Lingkungan sosial berkaitan dengan keseluruhan lembaga-

lembaga sosial dan budaya, bentuk, pola dan proses yang ada, pada

kehidupan individu di masyakarat. Berkenaan dengan unsur-unsur

tersebut berkaitan dengan tempat dan wilayah unsur tersebut

berlaku. Lingkungan spasial mencakup unsur lokasi, jarak,

kepadatan, arah, dan variasi dalam lingkungan. Lingkungan alam

berkenaan dengan air, udara, makhluk hidup dan tak hidup, bumi,

dan cahaya matahari. Lingkungan buatan berkenaan dengan

perubahan bentang alam oleh manusia (New South Wales

Departement of Education, dalam Hamzah 2013: 52). Perubahan

iklim dan bencana berisikan bahan pembelajaran yang berkenaan

dengan perubahan iklim serta dampaknya bagi manusia yang

berhubungan dengan bencana yang dapat terjadi. Melalui penjelasan

di atas peneliti ingin mencoba menjabarkan setiap tema yang ada

didalamnya termuat materi pembelajaran yang berkaitan dengan

pendidikan lingkungan hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

13

Tabel 2.1 Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran

Tematik SD

Kelas Tema Aktivitas Siswa

I 6

“Lingkungan Bersih,

Sehat dan Asri”

Melakukan aktivitas

membersihakan

lingkungan sekitar sekolah

bersama-sama supaya

tercipta lingkungan

sekolah yang bersih, sehat

dan asri.

II 4

“Hidup Bersih dan

Sehat”

Aktivitas yang dilakukan

oleh peserta didik adalah

membersihkan kelas dan

lingkungan sekitar sekolah

supaya tidak ada tumpukan

sampah yang menjadi

sarang lalat dan serangga

lainnya.

III 8

“Bumi dan Alam

Semesta”

Aktivitas yang dilakukan

adalah peserta didik

diajarakan untuk menjaga

bumi sebagai tempat

tinggal manusia, hewan

dan tumbuhan serta cara

pemanfaatan sumber daya

alam yang dilakukan

dengan baik dan bijak.

IV 3

“Peduli Terhadap

Makhluk Hidup”

Aktivitas yang dilakukann

oleh peserta didik

diajarkan bagaimana sikap

peduli yang baik pada

makhluk hidup dan

mengetahui manfaat

adanya hewan dan

tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar.

V

2

“Udara Bagi

Kesehatan”

Peserta didik

diperkenalkan organ

pernapasan menusia dan

hewan serta diajak untuk

menyaksikan dampak dari

kebakaran hutan yang

terjadi di Kalimantan yang

berdampak buruk bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

14

udara yang menyebabkan

banyak manusia yang

mengalami gangguan atau

penyakit pernafasan.

7

“Peristiwa dalam

Kehidupan”

Aktivitas yang dilakukan

adalah mengenalkan

peserta didik kegiatan

manusia yang tidak terpuji

dan merusak alam seperti

menebang pohon tanpa

melakukan penanaman

kembali yang

menyebabkan terjadinya

banjir, pembuangan

sampah bukan pada

tempatnya melainkan di

aliran air atau sungai yang

nantinya pun

menyebabkan banjir.

VI 1

“Selamatkan Makhluk

Hidup”

Aktivitas yang dilakukan

adalah peserta didik diajak

untuk melastarikan hewan

dan tumbuhan yang ada di

lingkungan.

Berdasarkan paparan data tentang pembelajaran tematik

yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup mulai kelas I

sampai kelas VI, peneliti tertarik memilih pembelajaran tematik

yang ada di kelas IV pada tema 3. Pada tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” peserta didik diajarkan bagaimana sikap peduli

terhadap makhluk hidup, mengetauhi manfaat adanya hewan dan

tumbuhan, pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber

daya alam di lingkungan. Dari pembelajaran tematik di kurikulum

2013, peneliti berfokus pada pembelajaran di kelas IV Sekolah

Dasar tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

15

3. Pendidikan Lingkungan Hidup Tema 3 Subtema 1 Kelas IV

Sekolah Dasar

Dalam materi pembelajaran di kelas IV yang berkaitan

dengan pendidikan lingkungan hidup adalah pada tema 3 “Peduli

terhadap Makhluk Hidup” subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”. Muatan pelajaran yang terdapat dalam tema

3 subtema 1 adalah IPA, Bahasa Indonesia, dan IPS. Muatan

pelajaran IPA mempelajari tentang pentingnya upaya keseimbangan

dan pelestarian sumber daya alam di lingkungan, Bahasa Indonesia

mempelajari tentang menggali informasi dari seorang tokoh melalui

wawancara menggunakan daftar pertanyaan, dan IPS mempelajari

tentang karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam

untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai

tingkat provinsi.

Pada tema ini, materi tentang pelestarian lingkungan belum

dipelajari dan dibahas secara lebih mendalam. Kompetensi Dasar

pada mata pelajaran IPA, 3.8 Menjelaskan pentingnya upaya

keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya.

4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam

bersama orang-orang di lingkungannya. Kompetensi Dasar mata

pelajaran Bahasa Indonesia, 3.3 Mengali Informasi dari seorang

tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan. 4.3

Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan

kalimat efektif dalam bentuk teks tulis. Kompetensi Dasar mata

pelajaran IPS, 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari

tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. 4.1 Menyajikan

hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya

alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten

sampai tingkat provinsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

16

Melalui pembahasan tentang pembelajaran 1 di kelas IV,

tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup”, subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” di atas, peneliti akan

mendalami pada mata pelajaran IPA khususnya pelestarian

ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan.

Keterhubungan antara tema dan subtema yang ada di kelas IV

tersebut akan dikaitkan dengan pembelajaran STEAM (Science,

Technology, Engineering, Arts, and Mathematics).

4. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics)

Pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering,

Arts, and Mathematics) merupakan sebuah integrasi dari berbagai

disiplin ilmu yaitu sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika

yang berada dalam satu kesatuan pendekatan pembelajaran

(Nurhikmayati, 2019: 41-50). Buinicontro (dalam Nurhikmayati,

2019: 41-50) mendefinisikan STEAM sebagai integrasi disiplin

ilmu seni ke dalam kurikulum dan pembelajaran pada wilayah sains,

teknologi, teknik, dan matematika.

STEAM memiliki beberapa kelebihan dalam proses

pelaksanaanya (Hadinugrahaningsih, T., dkk. 2017: 21), antara lain:

STEAM menunjukan hasil yang positif dalam pengetahuan sains

peserta didik; STEAM mengajarkan peserta didik untuk berpikir

untuk menyelesaikan masalah secara aktif, kreatif, dan inovatif;

melalui teknologi, peserta didik mampu mengkreasikan ide-idenya

ke dalam teknologi terkini; STEAM dapat menjebatani konsep yang

abstrak secara matematis ke dalam sains, teknologi, inkuiri dan seni;

terintegrasinya seni/art ke dalam STEAM akan memupuk

kreativitas peserta didik dalam menciptakan alat belajar yang

menyenangkan; dengan STEAM peserta didik dapat

mengaplikasikan hasil pembelajaran yang diperoleh ke dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran dengan integrasi STEAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

17

merujuk pada teori belajar konstruktivisme (Yakman, 2012) dimana

peserta didik secara aktif akan membangun pengetahuannya sendiri

melalui pengalaman belajar yang menyenangkan. Peserta didik akan

secara aktif menciptakan strategi secara mandiri untuk proses

belajarnya. STEAM ini mengarahkan peserta didik untuk memilki

keterampilan yaitu keterampilan pemacahan masalah, keterampilan

berpikir kritis, dan keterampilan kolaborasi (Messier, 2015).

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa STEAM adalah

sebagai integrasi disiplin ilmu seni ke dalam kurikulum dan

pembelajaran pada wilayah sains, teknologi, teknik, dan

matematika. Selain itu, STEAM mengajarkan peserta didik untuk

berpikir menyelesaikan masalah secara aktif, kreatif dan inovatif,

melalui teknologi, peserta didik mampu mengkreasikan ide-idenya

ke dalam teknologi terkini. Dengan demikian keterpaduan

pembelajaran tematik dengan pembelajaran STEAM akan peneliti

wujudkan dalam bentuk media cerita bergambar tentang pelestarian

ekosistem sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik. Sawah

merupakan tempat untuk menanam padi, padi merupakan kebutuhan

pokok masyarakat Indonesia, namun ekosistem sawah terganggu

sehingga padi yang dihasilkan berkurang. Hama merupakan salah

satu akibat dari rusaknya ekosistem sawah. Permasalahan tersebut

dapat diatasi dengan tekonlogi bunyi ultrasonik untuk ekosistem

sawah. Pelestarian ekosistem sawah dengan teknologi bunyi

ultrasonik akan menambah wawasan pengetahuan peserta didik

tentang ekosistem dan teknologi bunyi ultrasonik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

18

5. Ekosistem

a. Pengertian Ekosistem

Hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup

dengan lingkungan di sekitarnya dan membentuk suatu sistem

disebut dengan ekosistem (Sati, 2017: 1). Di alam terdapat

organisme hidup (makhluk hidup) dengan lingkungannya yang tidak

hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak terpisahkan dan

saling pengaruh memperngaruhi satu sama lain yang merupakan

suatu sistem (Irwan, 1996: 27). Di dalam ekosistem terdapat

makhluk hidup dan lingkungannya. Oleh karena itu, ekosistem harus

dijaga agar tetap berjalan dengan semestinya.

Berdasarkan paparan ahli di atas peneliti menyimpulkan

bahwa ekosistem merupakan tatanan kesatuan secara utuh

menyeluruh antara segenap unsur makhluk hidup dengan

lingkungan yang saling mempengaruhi. Selain itu, terdapat

komponen penyusun ekosistem, yaitu biotik dan abiotik.

a. Komponen Biotik

Menurut Sati (2017: 7) Komponen biotik meliputi

semua makhluk hidup yang ada di dalam ekosistem.

Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, manusia,

dan organisme. Setiap makhluk hidup tersebut memiliki

tingkatan kedudukan dan peran sendiri dalam ekosistem.

Berdasarkan fungsinya, komponen biotik terdiri dari tiga

yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

b. Komponen Abiotik

Menurut Sati (2017: 12) komponen abiotik

merupakan semua benda yang tidak hidup yang terdapat di

dalam suatu ekosistem. Di dalam ekosistem, keberadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

19

komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup

yang menempati suatu lingkungan tersebut. beberapa ini

yang termasuk dalam komponen abiotik yaitu ; 1) Cahaya

matahari, 2) Air, 3) Tanah, 4) Suhu, 5) Udara, 6)

Kelembapan, 7) Garam mineral, 8) Kadar garam, 9)

Topografi, 10) Derajat keasaman (pH)

b. Hubungan Antarkomponen Ekosistem

Di lingkungan ekosistem terjadi saling

ketergantungan antar komponen, di mana jika salah satu

komponen mengalami gangguan maka akan mempengaruhi

komponen lainnya. Jadi komponen biotik dan abiotik

merupakan suatu kesatuan dan akan saling mempengaruhi

(Sati, 2017: 43)

1. Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik.

Contoh hubungan saling ketergantungan

antara komponen biotik dan abiotik yaitu: Tumbuhan

akan hidup dengan baik apabila lingkungan

memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh

pertumbuhan tumbuhan tersebut misalnya air, udara,

cahaya, dan garam-garam mineral.

2. Hubungan antara komponen biotik dengan

komponen biotik

Hubungan antara produsen, konsumen, dan

pengurai merupakan hubungan yang saling

ketergantungan. Untuk melangsungkan

kehidupannya setiap makhluk hidup pasti

memerlukan makhluk hidup lainnya baik secara

langsung maupun tidak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

20

a. Rantai makanan

Rantai makanan merupakan perpindahan materi dan

energi melalui peristiwa makan dan dimakan dalam suatu

ekosistem dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan

terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,

konsumen, dan sebagai pengurai.

Gambar 2.1 Rantai Makanan

1) Tanaman Rumput (Produsen)

2) Belalang (Konsumen tingkat I)

3) Katak (Konsumen tingkat II)

4) Ular (Konsumen tingkat III)

5) Burung Elang (Konsumen tingkat IV)

6) Jamur (Pengurai)

b. Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari

rantai makanan yang saling berhubungan. Pada sebuah

ekosistem banyak peristiwa proses makan dan dimakan,

tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu

produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu

jenis herbivora, dan sebaliknya satu jenis herbivora tidak

selalu memakan satu jenis produsen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

21

Gambar 2.2 Jaring-jaring Makanan

1) Pada tingkat tropik pertama adalah organisme

yang mampu meghasilkan makanan sendiri yaitu

tumbuhan.

2) Tingkat tropik kedua (konsumen I) biasanya

diduduki oleh hewan pemakan tumbuhan

(herbivora).

3) Tingkat tropik ketiga (konsumen II) biasanya

diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivora)

4) Tingkat tropik tertinggi atau disebut konsumen

puncak. Dari gambar burung elang dan rubah

bertindak sebagai konsumen III/konsumen puncak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

22

c. Piramida Makanan

Piramida makanan merupakan gambar piramida

yang membandingkan jumlah komposisi biomassa dan

energi antara produsen, konsumen I, konsumen II dan

seterusnya di dalam suatu ekosistem. Contoh piramida

makanan dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.3 Piramida Makanan

Di dalam piramida semakin ke puncak maka

komposisi biomassa dan energinya akan semakin kecil,

karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan

jumlah energi pada setiap tingkat trofik. Ekosistem yang

seimbang tentunya jumlah produsen relatif lebih banyak

daripada jumlah konsumen tingkat ke 1, jumlah konsumen

tingkat ke 2, lebih banyak dari pada konsumen tingkat ke 3,

dan seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

23

c. Faktor Penyebab Rusaknya Ekosistem

Ekosistem yang baik akan memberikan kenyamanan bagi

makhluk hidup yang ada di dalamnya, tetapi sebaliknya ekosistem

yang tidak seimbang akan memberikan dampak negatif pada

lingkungan atau makhluk hidup yang ada di dalamnya (Sati, 2017:

155). Ada dua faktor penyebab rusaknya ekosistem yaitu faktor alam

dan faktor manusai. Faktor alam yaitu ; 1) Letusan gunung berapi,

2) Banjir, 3) Tanah longsor, 4) Badai, 5) Kekeringan, 6) Tsunami,

7) Gempa bumi. Sedangkan untuk faktor manusia yaitu ; 1)

Penebangan pohon secara liar dan pembakaran hutan, 2) Perburuan

hewan secara terus-menerus, 3) Penggunaan pupuk yang berlebih,

4) Perusakan terumbu karang, 5) Limbah Industri pabrik, 6)

Kegiatan pembangunan, 7) Kegiatan penambangan, 8) Penggunaan

kendaran bermotor, 9) Eksploitasi sumber daya laut, 10)

Penambangan pasir laut.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

ekosistem merupakan peran yang sangat penting dalam sumber daya

alam dan makhluk hidup. Tetapi semakin banyak manusia maka

semakin banyak pula kebutuhan yang harus terpenuhi seperti

kebutuhan makan yaitu nasi. Di Indonesia nasi merupakan

kebutuhan pokok, sehingga banyak pula padi yang harus ditanam

namun tidak semua petani bisa panen setiap satu musim. Semakin

banyak jumlah padi yang ditanam maka semakin banyak pula hama

atau tikus yang bertambah yang mana menyebabkan terganggunya

ekosistem sawah. Hasil dari peneliti wawancara dengan kepala

dukuh desa Parakan Kulon adalah pada satu musim tanam, tikus

betina dapat melahirkan 2-3 kali, sehingga satu induk mampu

menghasilkan sampai 100 ekor tikus, sehingga populasi akan

bertambah cepat meningkatnya. Tikus betina cepat dewasa, pada

umur 28 hari sudah siap kawin dan dapat bunting. Masa kehamilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

24

mencapai 19-23 hari, dengan rata-rata 21 hari. Tikus jantan lebih

lambat menjadi dewasa daripada betinanya, pada umur 60 hari siap

kawin. Lama hidup tikus sekitar 8 bulan. Terganggunya ekosistem

sawah tersebut dapat diatas dengan adanya teknologi bunyi

ultrasonik yang dapat membantu petani dalam memaksimalkan hasil

panen dan membantu menyeimbangkan kembali ekosistem sawah

tersebut.

6. Teknologi bunyi Ultrasonik

Ultrasonik merupakan teknologi modern yang dapat

digunakan untuk membantu dalam pelestarian ekosistem sawah.

Pada Subbab ini akan menjelaskan mengenai pengertian dari

ultrasonik, bagian-bagian teknologi bunyi ultrasonik (Pest

Repeller), dan cara kerja teknologi bunyi ultrasonik.

a. Pengertian Ultrasonik

Ultrasonik merupakan gelombang mekanik

longitudinal dengan frekuensi sangat tinggi yaitu di atas 20

kHz. Gelombang ini merupakan gelombang suara yang

dirambatkan sebagai gelombang mekanik dan dapat menjalar

pada medium padat, cair maupun gas. Hal ini disebabakan

karena gelombang ultrasonik merupakan rambatan energi

dan momentum mekanik, sehingga dapat merembat sebagai

interaksi dengan molekul yang dilaluinya (Bueche dalam

Isnanniah 2018: 9). Menurut Sutrisno (dalam Wijanarko,

dkk. 2017: 66) gelombang ultrasonik merupakan gelombang

bunyi atau yang dikenal sebagai gelombang akustik adalah

gelombang mekanik yang dapat merambat dalam medium zat

padat, cair dan gas. Dari pendapat para ahli dapat

disimpulkan bahwa ultrasonik adalah gelombang mekanik

longitudinal dengan frekuensi sangat tinggi yaitu diatas 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

25

kHz yang dapat merambat dalam medium zat padat, cair dan

gas. Peneliti menggunakan teknologi bunyi ultrasonik untuk

membasmi tikus, nama dari alat tersebut adalah Pest

Repeller. Teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller)

memiliki beberapa penyusunnya.

b. Bagian-Bagian Teknologi Bunyi Ultrasonik (Pest

Repeller)

Teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller) terdiri

beberapa bagian. Bagian-bagian teknologi bunyi ultrasonik

yaitu:

1) Mikrokontroler

Menurut Ibnu Malik (2009:1) (dalam Wijanarko,

dkk. 2017: 66), bahwa “Mikrokontroler adalah

sebagai sebuah sistem computer yang dibangun pada

sebuah keeping (chip) tunggal”. Mikrokontroler

adalah sebuah system microprocessor dimana

didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O,

clock dan peralatan internal lainnya yang sudah

saling terhubung dan terorganisasi dengan baik.

2) Mikrokontroler ATmega 8

Menurut Djiwo H, Joko S dan Desi B (dalam

Wijanarko, dkk. 2017: 66) Mikrokontroler ATmega

8 merupakan seri mikrokontroler 8-bit buatan Atmel

Corp. yang memiliki arsitektur AVR (Alfanda

Vegard’s Risc Processor) Mikrokontroler ATmega 8

mempunyai 28 pin dengan fasilitas cukup lengkap

yaitu 23 jalur Input atau Output, 8Kbyte In System

Programmable Flash, 512 bytes EEPROM, 1Kbytes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

26

internal SPRAM, Internal ADC, Timer atau Counter,

SPI, dan USART.

Gambar 2.4 ATmega 8

Gambar 2.5 Konfigurasi pin ATmega8

3) Bahasa C

Bahasa C merupakan bahas pemrograman tingkat

menengah. Pada tahun 1989 akhirnya bahasa C

distandarisasi ANSI (American National Standart

Institute) sehingga menjadi bahas pemrograman

standar hingga saat ini. Kompilernya dapat dibuat

pada beberapa platfrom yang berbeda (Antonius

Rahmat C 2010:49) dalam (Wijanarko, dkk. 2017:

66)

4) Codevision AVR

Codevision AVR merupakan sebuah software

cross-complier Bahasa C, Integrated Development

Environment (IDE) dan Program Generator otomatis

yang khusus dirancang untuk mikrokontroler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

27

keluarga Atmel AVR Mikrokontroler. Program ini

dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi XP,

Vista, dan windows 7 arsitektur 32 bit atau 64 bit.

Pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan

compiler yang selanjutnya diprogram ke dalam

mikrokontroler menggunakan fasilitas yang sudah

disediakan oleh program tersebut. (Wijanarko, dkk.

2017: 67)

5) Proteus

Proteus adalah sebuah software simulasi untuk

mendesain rangkaian. Proteus mengkombinasikan

program ISIS untuk membuat skematik desain

rangkaian dengan program ARES untuk membuat

layout PCB dari skematik suatu rangkaian. Proteus

memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil

rancangan baik digital maupun analog atau gabungan

keduanya, mendukung simulasi yang menarik dan

simulasi secara grafis, mendukung simulasi berbagai

jenis mikrokontroler. (Wijanarko, dkk. 2017: 67)

6) NE555 Modul Pembangkit Frekuensi

IC pewaktu 555 adalah sirkuit terpadu (chip)

yang digunakan dalam berbagai timer, pulsa

generasi, dan osilator aplikasi. 555 dapat digunakan

untuk menyediakan penundaan waktu, sebuah

osilator, dan sebagai elemen flip-flop. Disediakan

hingga empat sirkuit waktu di satu paket. Modul ini

digunakan sebagai pembangkit sinyal gelombang

persegi. Sinyal gelombang digunakan untuk

pengembangan eksperimental. Frekuensi gelombang

dapat diatur dari 20 kHz – 150 kHz menggunakan

jumper dan trimmer. (Wijanarko, dkk. 2017: 67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

28

Gambar 2.6 NE555 Modul Pembangkit Frekuensi

7) LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah sebuah

peralatan elektronik yang berfungsi untuk

menampilkan output sebuah sistem dengan cara

membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah

layar. (Wijanarko, dkk. 2017: 67)

Gambar 2.7 Konfigurasi pin LCD Character 16x2

8) Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang

dapat memetakan sinyal listrik. Dengan mengunakan

osiloskop dapat mengetahui besaran-besaran pada

sinyal listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan

bentuk sinyal dari objek yang diukur. Selain itu

dengan osiloskop juga dapat membedakan

gelombang AC dan gelombang DC, serta dapat juga

melihat atau mendeteksi gangguan-gangguan dalam

sistem transmisi atau penyaluran seperti gangguan

noise. (Wijanarko, dkk. 2017: 67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

29

c. Cara Kerja Teknologi Bunyi Ultrasonik (Pest Repeller)

Cara kerja Teknologi Bunyi Ultrasonik

menurut (Wijanarko, dkk. 2017: 68). Ada tiga bagian

utama dasar dari perancangan yang pertama yaitu

sensor proximity yang bekerja sebagai input atau

memberi masukan berupa data analog, modul ADC

(Analog to Digital Converter) yang terdapat pada

mikrokontroler yang mempunyai fungsi untuk

merubah data analog ke data digital yang di proses

oleh mikrokontroler dan selanjutnya data tersebut di

proses kemudian di keluarkan dalam bentuk suara

dengan buzzer dan hasilnya akan ditampilkan

kedalam LCD.

Gambar 2.8 Gambaran Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

30

Gambar 2.9 Flowchart

Flowchart diatas menjelaskan bahwa ketika

rangkaian sudah terhubung dengan catu daya 12V,

LCD secara otomatis on dan kondisi awal keempat

sakelar dalam keadaan off. Jika menekan sakelar 1

maka frekuensi yang dibangkitkan adalah modul

NE555 1, jika menekan sakelar 2 maka frekuensi

yang dibangkitkan adalah modul NE555 2, jika

menekan sakelar 3 maka frekuensi yang dibangkitkan

adalah modul NE555 3, dan jika menekan sakelar 4

maka frekuensi yang dibangkitkan adalah modul

NE555 4. Apabila tikus telah melewati sensor

proximity, maka LCD akan menampilkan tulisan

“Ada Tikus!!!”, dan buzzer akan aktif sesuai

frekuensi pada sakelar yang telah dipilih. Begitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

31

seterusnya apabila menekan sakelar berikutnya

sampai batas waktu 15 menit, kondisi akan stop dan

kembali pada start.

Berdasarkan penjelasana di atas, menggunakan teknologi bunyi

ultrasonik dapat membantu dalam pelestarian ekosistem sawah. Peneliti

akan mengenalkan teknologi bunyi ultrasonik sebagai teknik modern yang

aman pada peserta didik Sekolah Dasar supaya memahami bahwa rusaknya

ekosistem sawah dapat diatasi dengan bantuan teknologi bunyi ultrasonik.

Selain mengenalkan teknologi bunyi ultrasonik, peneliti ingin mengenalkan

teknik modern yang tidak aman. pengenalan teknik modern yang aman dan

teknik modern yang tidak aman akan dikemas dalam bentuk buku cerita

bergambar (cergam). Tujuannya adalah supaya anak dapat lebih tertarik

untuk mengikuti pembelajaran di kelas dan lebih memahami materi

mengenai ekosistem dalam konteks pelestarian lingkungan.

7. Cerita Bergambar (Cergam)

a. Pengertian Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan

cerita bergambar dan teks dan keduannya saling menjalin (Micthel,

2003: 87). Lukens (2003: 38) mengatakan ilustrasi cerita dan

gambar merupakan dua media yang berbeda, tetapi dalam buku

cerita keduanya secara bersama membentuk perpaduan. Sejalan

dengan itu, Nurgiyantoro (2005: 152) berpendapat buku cerita

bergambar adalah buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi

secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi.

Dari definisi di atas diambil kesimpulan bahwa buku cerita

bergambar adalah buku yang didalamnya termuat gambar dan

terdapat penjelasan gambar berupa narasi singkat. Dengan buku

bergambar mampu merangsang imajinasi anak. Selain itu, kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

32

membaca buku cerita bergambar akan membantu anak lebih

memahami hubungan cerita dan gambar.

b. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar

Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan

karakteristik. McElmeel (dalam Krissandi 2017: 24-25) jenis-jenis

buku cerita bergambar adalah sebagai berikut:

1) Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan,

rekaan, atau sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-

sungguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi adalah cerita

hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulis

sesuai imajinasinya.

2) Historis

Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri

pada suatu fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini

meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter yang

merupakan bagian dari sejarah.

3) Informasi

Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan

informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan

data apa adanya, yang berguna untuk menambah

ketarampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas

tertentu bagi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

33

4) Biografi

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang

kehidupan seseorang mulai kelahirannya hingga

kematiannya jika sudah meninggal.

5) Cerita rakyat

Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal

muasalnya bersumber dari masyarakat serta tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat di masa lampau.

6) Kisah nyata

Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang

sebenarnya dari sebuah situasi atau peristiwa.

Beberapa karakteristik buku cerita bergambar menurut

Sutherland dalam (Faizah, 2009: 252) antara lain adalah:

1) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung.

2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri.

3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak.

4) Gaya penulisannya sederhana.

5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa jenis buku bergambar adalah (1) fiksi, (2)

historis, (3) informasi, (4) biografi, (5) cerita rakyat, dan (6) kisah

nyata. Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) buku cerita

bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar

berisi konsep-konsep yang berseri, (3) konsep yang ditulis dapat

dipahami oleh anak-anak, (4) gaya penulisannya sederhana, dan (5)

terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

34

c. Fungsi Cerita Bergambar

Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159-161)

menunjukan beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya

buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut:

1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak

terhadap pengembangan dan perkembangan emosi.

Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk

memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang

lain, serta untuk mengekspresikan berbagai

emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan

bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.

2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk

belajar tentang dunia, menyadarkan anak tentang

keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam.

3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar

tentang orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan

pengembangan perasaan.

4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk

memperoleh kesenangan. Ini merupakan salah satu

hal penting dalam pemberian buku bacaan jenis ini,

yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan

batiniah.

5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk

mengapresiasi keindahan. Baik cerita secara verbal

maupun gambar-gambar ilustrasi yang

mendukungnya masing-masing menawarkan

keindahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

35

6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk

menstimulasi imajinasi. Buku cerita dan gambar-

gambar memiliki fungsi mendorong tumbuh dan

berkembangnya imajinasi anak.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan mengembangkan cerita

bergambar yang berisi informasi mengenai pelestarian ekosistem sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik. Melalui beberapa fungsi cerita

bergambar, peneliti ingin mengembangkan cergam berdasarkan beberapa

fungsi, yaitu pada poin 2) dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,

menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan

alam, dan pada poin 6) dapat membantu anak untuk menstimulus imajinasi.

Melalui cerita bergambar yang di dalamnya berisi tentang pelestarian

ekosistem sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik, peserta didik dapat

mengetahui bagaimana teknologi bunyi ultrasonik bekerja dalam

pelestarian ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan. Gambar

dan tulisan dalam cergam mendorong tumbuh dan berkembangnya

imajinasi pada peserta didik. Buku cerita bergambar yang akan peneliti

kembangkan dapat digunakan sebagai media literasi dan media

pembelajaran di kelas.

8. Literasi

a. Pengertian Literasi

Literasi sering dipandang sebagai kemampuan membaca dan

menulis. Orang yang dapat dikatakan literasi dalam pandangan ini

adalah orang yang mampu membaca dan menulis atau bebas dari

buta huruf. Pengertian litersi selanjutnya berkembang menjadi

kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Sejalan

dengan berjalannya waktu, definisi literasi telah bergeser dari

pengertian sempit menjadi pengertian yang lebih luas. Perubahan ini

disebabkan oleh berbagai faktor, baik perluasan makna akibat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

36

semakin luas penggunaannya, perkembangan teknologi informasi

dan teknologi, maupun perubahan analogi (Abidin, Mulyati,

Yunansah, 2017: 1).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipetik kesimpulan

bahwa literasi merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik

dalam membaca, menulis berbicara dan menyimak. Litersi

diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif literasi

peserta didik yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran literasi di

kelas.

b. Tujuan Pembelajaran Literasi

Pembelajaran literasi di sekolah dilaksanakan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan perkembangan

definisi literasi, tujuan pembelajaran literasi pun mengalami

perubahan. Awalnya, pembelajaran literasi di sekolah hanya

ditujukan agar peserta didik terampil menguasai dimensi

lingustik literasi. Dimensi-dimensi lingustik yang

diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik antara lain

sistem bahasa (mencakup fonem, morfe, grafofonemik,

morfofonemik, dan sintaksis), konteks bahasa, dan variasi

bahasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pembelajaran

literasi ditujukan agar peserta didik mampu menguasai

dimensi bahasa dan dimensi kognitif literasi yang mencakup

proses pemahaman, membaca, menulis, dan konsep analisis

wacana tertulis (Abidin, Mulyati, Yunansah, 2017: 22).

Berdasarkan dari tujuan diatas, peneliti mengembangkan cerita

bergambar yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest

Repeller” dengan tujuan peserta didik dapat mengembangakan kemampuan

kognitif dan lingustik literasi yang mencakup proses pemahaman,

membaca, menulis dan menganalisis teknik modern yang aman dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

37

melestariakan ekosistem sawah dan teknik modern yang tidak aman dalam

melestarikan ekosistem sawah. Cerita bergambar yang dikembangkan akan

digunakan sebagai media literasi sains yang dapat melatih kemampuan

peserta didik menggunakan pengetahuan ilmiah atau pengetahuan alam

untuk memahami dan membuat keputusan berkenaan dengan perubahan-

perubahan alam yang dilakukan melalui aktivitas manusia khususnya dalam

pelestarian ekosistem sawah. Dikarenakan pendemi covid-19 masih belum

berakhir maka pembelajaran di sekolahan ditiadakan sehingga peneliti tidak

dapat mengujicobakan produk tersebut. Jika uji coba produk dapat

dilakukan maka peneliti akan melakukan pembelajaran menggunakan

cergam sebagai media pembelajaran dan sarana literasi yang dilaksanakan

dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model

pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang memberikan

berbagai situasi masalah yang nyata dan bermakna kepada peserta didik

agar mereka menyelidikinya (Suprijono, 2016: 2020). Dengan

mengguanakan model Problem Based Learning (PBL), peserta didik dapat

menyelidiki masalah dan mengetahui cara memecahkan masalah yang

berkaitan dengan ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Peneliti pertama, dilakukan oleh Shanta Rezkita dan Kristi Wardani (2018)

yang meneliti tentang pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup membentuk

karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk

mengeksplorasi strategi pemaduan lingkungan dalam membentuk karakter peduli

lingkungan di SD Bhayangkara. Peneliti ini merupakan peneliti deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan

kesimpulan. Cek validitas data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan

waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru dalam merencanakan

pembelajaran meliputi pembiasaan, keteledanan dan pembelajaran sambil

mengerjakan. Langkah-langkah yang dilakukan guru antara lain: menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

38

media pembelajaran dan lingkunagan sebagai tempat pembelajaran. Guru dalam

melakukan penilaian lebih fokus pada penilaian afektif. Faktor pendukung seperti

kinerja guru, kepala sekolah dan tukang kebun dalam membimbing peserta didik

serta adanya media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memahami

nilai peduli lingkungan. Faktor penghambat seperti kurangnya waktu belajar dan

peran keluarga dalam menanamkan nilai peduli lingkungan. Berdasarakan hasil

penelitian tersebut, peneliti terinspirasi bahwa dengan pendidikan lingkungan hidup

dapat membentuk karakter peduli lingkungan hidup. Peneliti akan

mengintegreasikan pendidikan lingkungan hidup dengan pembelajaran IPA agar

peserta didik dapat diberikan wawasan yang luas.

Peneliti kedua dilakukan oleh David Wilianto, Dr. I G N Ardana, M. Erg

dan Cons Tri Handoko, S. Sn, M.Hum (2013). Peneliti menggunakan perencangan

buku cerita bergambar interaktif berjudul “Our World is Our Home” bertema

pelestarian lingkungan. Peneliti ini dilakukan karena minimnya rasa kepedulian

terhadap lingkungan hidup. Tujuan dari peneliti ini adalah untuk meningkatkan rasa

kepedulian terhadap lingkungan bersama-sama. Disamping itu juga memberikan

pengetahuan, merangsang kreatifitas dan imajinasi anak-anak serta menjadikan

aktifitas membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menghibur. Media

utama yang dipakai adalah buku cerita bergambar karena cerita adalah media yang

tepat untuk menyampaikan pesan moral, selain itu anak-anak pada usia ini

menyukai visual dan kegiatan interaksi yang melibatkan dirinya. Pesan yang

tersimpan dalam buku ini adalah kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan

kita bersama-sama. Dalam merancang buku cerita bergambar interaktif yang

menarik, menyenangkan, memberikan pesan yang baik, meningkatkan imajinasi,

kecintaan serta meningkatkan budaya membaca dan kepedulian anak kepada

lingkungan maka pembuatan buku cerita harus dipikirkan dengan matang selain

dari segi visual yang menarik minat anak-anak juga dalam segi cerita harus sesuai

dengan tujuan awal. Selain cerita harus berbobot namun juga harus mudah dicerna

oleh anak-anak sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap maksud dan isi

cerita. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti terinspirasi untuk

mengembangkan cergam tentang pelestarian ekosistem sawah menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

39

teknologi bunyi ultrasonik yang memuat gambar dan warna yang menarik bagi

peserta didik dan mampu menambah wawasan peserta didik.

Peneliti ketiga dilakukan oleh Gema Lentra Putri Aghis, Rudi Hartono dan

Ait Maryani (2020) tentang peningkatan kapasitas petani dalam penerapan

biopestisida pengendali hama pada tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) di Desa

Ciasmara kecamatan Pamijahan. Serangan hama disektor pertanian sudah menjadi

hal yang lumrah di setiap musim tanam, bahkan serangan hama dapat menurunkan

produktivitas padi 2-5 ton/hektar, sekarang petani menerapkan pengendalian hama

sesuai anjuran sekitar 38-40% kurang dari 50% target penyuluh. Maka pentingnya

penggunaan biopestisida sebagai upaya mengurangi serangan hama. Melalui

aplikasinya Biopestisida bertujuan untuk peningkatan hasil tani dan pengendalian

hama selain itu Biopestisida juga aman untuk manusia maupun lingkungan

dikarenakan dari bahan utamanya bersumber dari bahan hayati atau mahluk hidup.

Penelitian dilakukan di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan. Sampel penelitian

adalah petani aktif yang berjumlah 40 orang anggota kelompok tani, dengan

menggunakan analisis data deskriptif, analisis rank spearman. Berdasarkan hasil

penelitian ketiga, peneliti terinspirasi dengan cara mengurangi serangan hama yang

aman. Dengan teknik biopestisida tersebut, peneliti pun terinspirasi untuk

memperkenalkan teknologi modern yang dapat digunakan dalam mengurangi hama

yaitu dengan teknologi bunyi ultrasonik yang dikemas dalam bentuk buku cergam.

Berdasarkan penelitian relevean di atas, peneliti belum menemukan

pengunaan cergam untuk sarana literasi yang memuat bunyi teknologi ultrasonik

untuk ekosistem sawah dalam konteks pelestarian lingkungan. Selain itu, peneliti

juga belum menemukan adanya pembelajaran STEAM dikaitkan dengan

pembelajaran tematik yang memuat materi tentang pendidikan lingkungan hidup di

Sekolah Dasar. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan cergam berjudul

“Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller” berbasis pendidikan

lingkungan hidup yang ada di buku tematik kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

40

Gambar Literatur Map

Penelitian revelan yang

berkaitan dengan Cerita

Bergambar

Penelitian revelan yang

berkaitan dengan

Pendidikan Lingkungan

Hidup

Penelitian revelan yang

berkaitan dengan

Pengendalian Hama

Shanta Rezkita & Kristi

Wardani (2018)

“Pengintegrasian

Pendidikan Lingkungan

Hidup Membentuk

Karakter Peduli

Lingkungan di Sekolah

Dasar”

David Wilianto, Ardana &

Tri Handoko (2013)

“Perancangan Buku Cerita

Bergambar Interaktif

Berjudul “Our World is

Our Home” Bertema

Pelestarian Lingkungan”

Gema Lentra Putri Aghis,

Rudi Hartono & Ait

Maryani (2020)

“Peningkatan Kapasitas

Petani dalam Penerapan

Biopestisida

Pengendalian Hama

pada Tanaman Padi

Sawah (Oryza sativa L.)

di Desa Ciasmara

Kecamatan Pamijahan”

Peneliti terinsipirasi dari

peneliti Shanta Rezkita

& Kristi Wardani tentang

inteegrasi pendidikan

lingkungan hidup

membentuk karakter

peduli lingkungan.

Peneliti terinsipirasi dari

David Wilianto, Ardana &

Tri Handoko tentang

perancangan buku cerita

bergambar yang dapat

meningkatkan imajinasi

anak serta meningkatkan

budaya membaca anak.

Peneliti terinsipirasi dari

Gema Lentra Putri

Aghis, Rudi Hartono &

Ait Maryani tentang

pengendalian hama

menggunakan

Biopestisida.

Raihan Nafi Iswana (2021)

“Pengembangan Buku Cerita bergambar tentang Pelestarian Ekosistem Sawah untuk Peserta

Didik Kelas IV SD Tema 3 Subtema 1”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

41

C. Kerangka Berfikir

Pada dasarnya pendidikan lingkungan hidup adalah proses pembelajaran

yang menanamkan sikap kepedulian dan keprihatinan pada lingkunagan hidup, baik

melalui keterampilan maupun pengetahuan. Lingkungan hidup saat ini mengalami

kerusakan karena adanya perilaku manusia yang merusak lingkungan hidup. Salah

satunya adalah pemburuan ular yang ada di sawah yang menyebabkan ekosistem

sawah menjadi terganggu dan banyak petani yang mengalami kerugian.

Hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dengan

lingkungan di sekitarnya dan membentuk suatu sistem disebut dengan ekosistem

(Sati, 2017: 1). Di alam terdapat organisme hidup (makhluk hidup) dengan

lingkungannya yang tidak hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak

terpisahkan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain yang merupakan

suatu sistem (Irwan, 1996: 27). Di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan

lingkungannya. Oleh karena itu, ekosistem harus dijaga agar tetap berjalan dengan

semestinya.

Berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, peneliti

bertujuan mengembangankan cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah

dengan Pest Repeller”. Cergam ini memuat pendidikan lingkungan hidup dengan

mengajak peserta didik untuk belajar mengenai cara melestarikan ekosistem sawah.

Cergam yang dikembangkan mengandung muatan pembelajaran IPA mengenai

pelestarian lingkungan yang dikombinasikan dengan teknologi modern yang

membantu dalam pelestarian ekosistem sawah. Selain itu, guru dapat menggunakan

cergam tersebut sebagai sarana literasi maupun media pembelajaran tematik 3

subtema 1 kelas IV Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

42

D. Pertanyaan Peneliti

1. Bagaimana mengembangkan cergam tentang pelestarian ekosistem sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik untuk kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kulitas cergam tentang pelestarian ekosistem sawah dengan teknologi

bunyi ultrasonik untuk kelas IV berdasarkan hasil validasi seorang dosen

pendidikan Biologi?

3. Apakah cergam dapat membantu peserta didik kelas IV Sekolah Dasar dalam

mengetahui upaya pelestarian ekosistem sawah dengan tekonologi bunyi

ultrasonik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

43

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III dalam metode penelitian ini akan membahas tentang jenis penelitian,

setting penelitian, prosedur penelitian, uji coba produk, instrument penelitian,

teknik penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Research & Develoment

(R&D). Penelitian R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,

2013: 297). Penelitian R&D ini akan menghasilkan sebuah desain produk untuk

diujicobakan. Model penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah model ADDIE.

Menurut Benny (2009) (dalam Nitriani, dkk. 2018: 7) ADDIE merupakan salah satu

model pengembangan yang rinci, sistematis dan sederhana dengan lima langkah

pengambangan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Evaluasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan

jenis pengembangan Research and Development (R&D) yaitu proses

pengembangan produk berupa buku cerita bergambar berjudul “Pelestarian

Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller” untuk peserta didik kelas IV tema 3

subtema 1 Sekolah Dasar dengan model pengembangan ADDIE. Peneliti berharap

dengan adanya pengembangan buku cerita bergambar ini dapat memperoleh hasil

akhir yang dapat digunakan guru maupun peserta didik dalam pembelajaran di kelas

IV Sekolah Dasar khususnya tema 3.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan buku dilakukan dengan model pengembangan

ADDIE, ada lima tahap, yaitu 1) Analyze, 2) Design, 3) Development, 4) Implement,

dan 5) Evaluation. Berikut adalah ilustrasi gambar tahap pelaksanaan penelitian dan

pengembangan menurut ADDIE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

44

Gambar 3.1 Desain Penelitian Langkah-langkah model pengembangan

ADDIE

(Tung Yao, 2017: 59)

revesion revesion

revesion revesion

Peneliti menggunakan tahap pengembangan ADDIE untuk

mengembangkan buku cerita bergambar yang berjudul “Pelestarian Ekosistem

Sawah dengan Pest Repeller”. Berikut ini adalah pembahasan pada setiap tahap

pengembangan cergam yang dilakukan peneliti.

1. Analyze – Analisis

Tahap analisis adalah suatu proses mengidentifikasi apa yang mau

dipelajari oleh peserta didik, yaitu melakukan need assessment (analisis

kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis

tugas (task analysis). Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sebanyak

mungkin untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari objek

penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data mulai dari wawancara

pada guru kelas IV di Sekolah Dasar dan wawancara pada kepala dusun

Parakan Kulon. Setelah data yang diinginkan sudah didapatkan, peneliti

dapat mulai menyusun rencana pengelolaan program atau proyek yang akan

dihasilkan.

Peneliti mewawancarai dengan dua guru kelas IV yang berbeda

sekolah, dari hasil wawancara kedua guru tersebut diambil kesimpulan

bahwa kurangnya sarana literasi dan media pembelajaran yang membantu

Analyze

Implement

Development

Design Evaluation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

45

proses pembelajaran terkhusus pelajaran IPA mengenai ekosistem sawah

dalam konteks pelestarian lingkungan menggunakan teknologi bunyi

ultrasonik. Selanjutnya, peneliti menemukan adaanya ketidakseimbangan

ekosistem sawah di dusun Parakan Kulon yang disebabkan berkurangnya

ular yang ada di sawah sehingga membuat populasi tikus meningkat,

sehingga sawah yang ada di dusun Parakan Kulon mengalami gagal panen.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, peneliti menemukan potensi untuk

mengembangkan buku cerita bergambar untuk membantu peserta didik

dalam memahami materi ekosistem di sawah dalam konteks pelestarian

lingkungan sekaligus mengenalkan teknologi bunyi ultrasonik. Setelah

mendapatkan permasalah yang menjadi celah dalam penelitian, peneliti

memulai mengembangkan desain produk cergam pada tahap kedua ADDIE.

2. Design – Desain

Tahap ini terkenal dengan istilah membuat rancangan (blue print),

ibarat bangunan maka sebelum dibangun harus ada rancang bangun diatas

kertas (sketsa). Pada tahap ini dilakukan dengan sistematis, metedologis,

logis, teratur dan spesifik. Tahap ini perlu melakukan verifikasi kinerja yang

akan dicapai, pemilihan metode pengukuran yang sesuai, mampu

mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi strategi yang

direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peneliti merancang

konsep buku cerita bergambar yang sesuai untuk peserta didik kelas IV yang

berisi materi pembelajaran Tema 3 Sub tema 1. Selain itu peneliti juga

merancang desain fisik buku seperti kertas, judul, format huruf, dan warna

yang akan digunakan. Dengan konsep buku cergam yang sudah sesuai untuk

peserta didik kelas IV Sekolah Dasar, peneliti juga mewujudkan konsep atau

desain cergam dalam bentuk fisik berupa buku pada tahap ketiga ADDIE.

3. Develop – Pengembangan

Tahap ini termasuk tahap produksi untuk mewujudkan rencana

pengembangan yang telah dibuat dan dievaluasi dalam tahapan desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

46

sebelumnya menjadi bentuk nyata sebuah produk. Langkah-langkah dalam

tahap ini adalah: membuat objek-objek belajar (learning object) seperti

dokumen teks, animasi gambar, video, dan membuat dokumen tambahan

pendukung lainnya. Pada fase ini, desainer membuat storyboard dan grafis

(Tung Yao Khoe, 2017: 64). Pada tahap ini, konsep desain buku cerita

bergambar akan dikembangkan. Peneliti juga menyusun daftar pernyataan

untuk melakukan validasi produk. Dalam penelitian ini, peneliti

membutuhkan penilaian dari satu ahli sebagai validator dari produk buku

yang sudah dibuat. Dengan mendapatkan validasi dari validator yang sudah

ditentukan, peneliti melakukan revisi produk berdasarkan komentar dan

saran dari validator. Seteleh selesai dari melakukan revisi, peneliti dapat

melanjutkan tahap pengembangan ADDIE selanjutnya.

4. Implement – Pelaksanaan

Tahap ini adalah mengembangkan prosedur pembelajaran yang akan

dilaksanakan bagi peserta didik kelas IV sebagai sasaran dari peneliti.

Produk yang sudah dikembangkan dan dievaluasi dapat diuji cobakan pada

peserta didik kelas IV Sekolah Dasar sebagai sasaran peneliti. Pada tahap

ini peneliti tidak melakukan uji coba produk karena kondisi yang tidak

mendukung dikarenakan wabah Covid-19. Pemerintah mewajibkan kepada

seluruh jenjang sekolah, termasuk pendidikan Sekolah Dasar untuk

melakukan kegiatan belajar di rumah secara daring. Peserta didik

melakukan belajar di rumah untuk menggantikan pembelajaran di sekolah.

Kebijakan tersebut dibuat karena penerapan social distancing untuk

memperkecil penyebaran wabah Covid-19. Maka dari itu, peneliti tidak

dapat melakukan uji coba produk.

5 Evaluate – Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap terakhir. Tahap evaluasi merupakan

hasil penilaian untuk melihat apakah proses dalam sistem pembelajaran

yang sudah dibangun telah berhasil atau tidak. Selain itu tahap ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

47

merupakan tahapan untuk mengukur kualitas dari hasil pembelajaran yaitu

sebelum dan setelah pelaksanaan. Peneliti melakukan evaluasi pada setiap

tahap pengembangan mulai tahap (Analyze) analisis kebutuhan sampai

tahap (Implement). Selain itu, tahap evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu

formatif dan sumatif. Menurut Scriven (1967) (dalam Selegi. 2017: 189)

menjelaskan bahwa evaluasi formatif adalah pengumpulan informasi

dengan tujuan memperbaiki pembelajaran yang telah diberikan. Sedangkan,

evaluasi sumatif adalah suatu metode pengambilan keputusan diakhir

pembelajaran yang memfokuskan pada hasil belajar. Peneliti menggunakan

hasil kritik, saran dan masukan dari dosen pembimbing dan dosen ahli

sebagai evaluasi formatif.

Tahap ini dapat diketahui kelebihan dan kekurangan produk.

Validasi bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang peneliti

kembangkan. Bertujuan agar buku cerita bergambar yang dikembangkan

sesuai dan dapat digunakan dalam pembelajaran materi pelestarian

lingkungan.

C. Setting Penelitian

Setting penelitian akan menjabarkan tentang subjek penelitain, objek

penelitian, lokasi penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian yang

dilaksanakan dalam proses pengembangan cergam.

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian saat wawancara adalah dua guru kelas IV

dan bapak Subiyata yaitu selaku bapak dukuh dusun Parakan Kulon.

Subjek uji coba produk adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah cergam tentang pelestarian

ekosistem sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik dalam konteks

pelestarian lingkungan hidup untuk kelas IV Sekolah Dasar. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

48

mengembangakan buku cerita bergambar sebagai pembantu media

pembelajaran untuk kelas IV SD, pada pembelajaran Tema 3:

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup” subtema 1: “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” dan adanya permasalahan

tentang pelestarian ekosistem sawah.

3. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian yang digunakan untuk melaksanakan

penelitian ini di Dusun Gatak, Sendangsari, Minggir, Sleman,

Yogyakarta. Dikarenakan pandemi Covid-19 belum berakhir maka

peneliti tidak melakukan uji coba.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan.

Terhitung dari bulan Oktober 2020 sampai Maret 2021.

D. Teknik Pengumulan Data

Data yang dihasilkan penelitian Research & Development (R&D) berupa

data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui kegiatan wawancara

dengan dua guru kelas IV SD yang berbeda dan bapak Subiyata selaku kepala dusun

Parakan Kulon. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pembagian angket kepada

validator berupa angket tersebut diberikan kepada validator bertujun untuk

mengetahui kualitas produk dari hasil validasi. Peneliti menggunakan dua metode

untuk pengumpulan data, yaitu wawancara dan angket.

1. Wawancara

(Arifin, 2009: 157) mengemukan bahwa wawancara merupakan

salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui

percakapan dan tanya jawab, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara

terstruktur. Bentuk pertanyaan terstruktur adalah pertanyaan yang menuntut

jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

49

tersebut. pertanyaan semacam ini biasanya digunakan jika masalahnya tidak

terlalu kompleks dan jawabannya sudah konkret (Arifin, 2009: 158).

Peneliti melakukan wawancara dengan dua guru kelas IV SD yang berbeda

dan kepala dusun Parakan Kulon. Hasil dari wawancara ini akan diolah dan

digunakan untuk analisis kebutuhan.

2. Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan

pengguna (Widyoko, 2016: 33).

Angket dibedakan menjadi dua jenis (Sudaryono, 2016: 77), yaitu

anget terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka merupakan pertanyaan

terbuka yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan pokok

yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas. Sedangkan

angket tertutup pertanyaan atau pernyataan sudah disusun secara berstruktur

disamping ada pertanyaan pokok atau utama, juga ada anak pertanyaan atau

sub-pertanyaan. Dalam angket tertutup sudah terdapat jawaban alternatif

yang tinggal dipilih oleh responden (Sudaryono, 2016: 77-78). Angket yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Angket tertutup

tersebut diberikan kepada validator dalam bentuk pertanyaan terbuka dan

tertutup. Angket diberikan kepada validator bertujuan untuk mengetahui

kualitas produk dari hasil validasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam dan sosial yang diamati (Sugiyono, 2014: 158). Beberapa instrumen

penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman wawancara dan angket

validasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

50

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan dalam pelaksanaan

wawancara. Pedoman ini berisi daftar pertanyaan yang digunakan untuk

mencari tahu lebih mendalam data yang diperoleh peneliti. Peneliti

menggunakan wawancara terstruktur agar data yang diperoleh tidak keluar

dari konteks yang diperlukan. Wawancara dilakukan dan ditujukan kepada

narasumber, yaitu guru kelas IV SD Gambrianom serta guru kelas IV SD

Bopkri Gondolayu dan kepala dusun Parakan Kulon.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Guru Kelas IV

Variabel Indikator Nomor

Item

Pembelajaran

IPA Materi

Pelestarian

Lingkungan

Sekitar

(Ekosistem

sawah)

Pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” dengan subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

1

Kegiatan Pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

2

Pengalaman pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

3

Lingkungan dalam pembelajaran Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

4

Cerita

bergambar

(Cergam)

Pengalaman pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” dengan

menggunakan buku cerita bergambar.

5

Apakah memerlukan buku cergam, Kriteria buku

cergam yang dibutuhkan dan sesuai untuk peserta

didik kelas IV

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

51

Berdasarkan kisi-kisi wawancara guru kelas IV Sekolah Dasar, peneliti

mengembangkan pertanyaan mengenai media pembelajaran yang digunakan di

kelas terkhusus media berupa cergam. Berikut ini adalah table daftar pertanyaan

pengembangan instrument wawancara guru kelas IV yang dikembangkan oleh

peneliti.

Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru kelas IV

Variabel Indikator Pertanyaan

Pembelajaran

IPA Materi

Pelestarian

Lingkungan

Sekitar

(Ekosistem

Sawah)

Pembelajaran Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” dengan subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

1. Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Kegiatan Pembelajaran

Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan

subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”.

2. Apa saja kegiatan yang dilakukan

ketika Bapak/Ibu mengajarkan materi

tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Pengalaman pembelajaran

Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan

subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”.

3. Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu

mengajar, media apa yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Lingkungan dalam

pembelajaran Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” dengan subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

4. Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

52

Cerita

bergambar

(Cergam)

Ketersediaan cergam untuk

peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar.

5. Berdasarkan pengalaman Bapak/ibu

mengajar, apakah pernah menggunakan

buku cerita bergambar dalam

mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”?

Apakah memerlukan buku

cergam. Karakteristik buku

cerita bergambar yang

dibutuhkan dan sesuai

untuk peserta didik kelas

IV

6. Apakah Bapak/Ibu guru memerlukan

buku cerita bergambar? Bagaimana

karakteristik buku cerita bergambar

yang dapat membuat peserta didik

tertarik untuk membacanya?

Seteleh menemukan permasalahan tentang kebutuhan guru, peneliti

melakukan analisis kebutuhan kepada kepala dusun Parakan Kulon tentang

rusaknya ekosistem sawah yang disebabkan oleh hama. Berikut adalah kisi-kisi

wawancara analisis kebutuhan yang dikembangkan oleh peneliti untuk guru kelas

IV Sekolah Dasar.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Kepala Dusun Parakan

Kulon

Variabel Indikator Nomor

Item

Kualitas Sawah Keadaan sawah 1

Pentingnya ekosistem sawah 2

Fungsi ekosistem di sawah 3,4,5

Kegiatan yang

dilakukan petani

dan masyarakat

sekitar

Upaya mengatasi permasalahan yang ada 6,7

Pentingnya pendidikan yang mengajarkan

pelestarian lingkungan sekitar.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

53

Berikut ini adalah daftar pertanyaan pengembangan instrumen wawancara

kepala dusun Parakan Kulon dapat dilihat di tabel.

Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon

Variabel Indikator Pertanyaan

Kulitas Sawah Keadaan Sawah 1. Bagaimana keadaan sawah yang ada

di dusun Parakan Kulon?

Pentingnya ekosistem

di sawah

2. Menurut bapak apakah ekosistem di

sawah itu penting?

Fungsi ekosistem di

sawah dalam

lingkungan masyarakat

3. Apakah sawah yang digunakan

menghasilkan bahan pangan

4. Aktivitas apa saja yang dilakukan

warga dengan sawah tersebut?

5. Apakah sawah yang gagal panen tidak

dapat digunakan kembali?

Kegiatan yang

dilakukan petani

dan masyarakat

sekitar

Upaya mengatasi

permasalah yang ada

6. Adakah tindakan yang dilakukan

untuk mengatasi masalah gagal panen?

7. Apakah ada yang menggunakan

tekonologi bunyi ultrasonik sebagai

sarana pembantu dalam mengurangi

hama di sawah?

Pentingnya pendidikan

yang mengajarkan

pelestarian lingkungan

sekitar.

8. Untuk anak-anak Sekolah Dasar,

menurut bapak perlukah mereka

diajarkan mengenai pelestarian

lingkungan alam khususnya dalam

pelestarian ekosistem sawah?

2. Pedoman Angket Validasi

Peneliti mengembangkan angket validasi yang digunakan untuk

menilai kelayakan dan kualitas produk berupa cergam yang dikembangkan.

Berikut ini adalah kisi-kisi angket yang digunakan untuk menilai kelayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

54

dan kualitas cergam yang akan diberikan kepada dosen Pendidikan Biologi

dan guru kelas IV SD.

Tabel 3.5 Pengambangan Kisi-Kisi Validasi Produk

Variabel Aspek yang Dinilai No Item

Buku cerita

bergpambar

Halaman Sampul 1, 2, 3

Bahasa 4, 5

Desain Produk 6, 7, 8

Isi Buku Cerita Bergambar 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti mengembangkannya dalam 15

pernyataan. Pernyataan yang dikembangkan dari kisi-kisi angket dalam instrumen

validasi produk dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3.6 Daftar Pernyataan Validasi Produk

No

Aspek yang Dinilai

Skor Komentar

1 2 3 4 Halaman Sampul

1 Memuat judul yang mendeskripsikan isi cerita

2 Memuat nama penulis cergam

3 Memiliki warna yang menarik Bahasa

4 Bahasa sesuai dengan EBI 5 Bahasa mudah dipahami oleh

peserta didik SD kelas IV

Desain Produk

6 Komponen dalam buku cerita bergambar lengkap (sampul, kata pengantar, isi cergam, daftar pustaka, dan biodata penulis)

7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau foto) dalam buku cerita bergambar menarik

8 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar, atau foto) dalam buku cerita bergambar sesuai dengan perkembangan anak Sekolah Dasar

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Cergam berisi narasi dan gambar yang saling berkaitan

10 Cergam berisi cerita yang mendukung judul utama tentang “Pelestarian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

55

Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller”

11 Cergam berisi informasi tentang penjelasan ekosistem sawah

12 Cergam memuat bagian-bagian Pest Repeller sebagai teknologi bunyi ultrasonik

13 Cergam berisi informasi tentang bagian dan cara kerja Pest Repeller

14 Cergam berisi tentang media-media yang ada dalam menjaga ekosistem sawah dengan tidak aman

15 Alur pada cergam mudah dipahami peserta didik kelas IV sekolah Dasar

F. Teknik Analisis Data

Tujuan analisis data adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk yang

sudah dibuat dan melakukan perbaikan produk yang dibuat oleh peneliti. Data yang

telah diperoleh akan dianalisis secara kuntitatif dan kualitatif. Data kuantitatif

diperoleh dari hasil skor validasi, yaitu dosen Pendidikan Biologi. Sedangkan hasil

kualitaitf berupa kritik, saran dan masukan dari dosen ahli. Penelitian yang

dilakukan oleh peneliti menggunakan skala Likert 1-4. Penskoran dilakukan dengan

menjumlah keseluruhan dari setiap nomor di lembar angket dan penilaian kemudian

mencari rata-rata skor yang diperoleh. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau

gejala sosial (Sudaryono,2016: 100). Pedoman penskoran 1-4 yaitu sangat baik,

baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Interval Skor Kriteria

3,26-4,00 Sangat Baik

2,51-3,25 Baik

1,76-2,50 Tidak Baik

1,00-1,75 Sangat Tidak Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

56

Setelah mendapatkan rata-rata skor hasil validasi dari kedua validator,

kemudian peneliti akan menghitung presentase kelayakan produk dari setiap aspek

penilaian. Berikut ini merupakan rumus untuk mengetahui nilai kelayakan produk.

Rumus Perhitungan Presentase Kelayakan Produk

Hasil dari persentase rata-rata skor yang telah diketahui kemudian diubah

menjadi data kualitatif berdasarkan pada tabel presentase kelayakan prdouk.

Berikut ini merupakan tabel dari data kuantitatif dan data kualitatif dengan kategori

kelayakan berdasarkan kriteria sebagi berikut (Arikunto dalam Ernawati dan

Sukardiyono, 2017: 207)

Tabel 3.8 Kriteria Kelayakan Produk

No Skor dalam Persen (%) Kategori Kelayakan

1 <21% Sangat Tidak Layak

2 21% - 40% Tidak Layak

3 41% - 60% Cukup Layak

4 61% - 80% Layak

5 81% - 100% Sangat Layak

G. Jadwal Penelitian dan Pengembangan

Peneliti akan melakukan penelitian pada Oktober 2020 – Maret

2021. Berikut ini merupakan jadwal dari penelitian dan pengembangan.

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian dan Pengembangan

Rencana Penelitian Bulan ke

1 2 3 4 5 6

Penyusunan dan konsultasi instrumen

Analisis Kebutuhan

Pembuatan Produk

Validasi Produk

Pengelolaan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas mengenai hasil penelitian yang berisi: (1) prosedur

pengembangan cergam tentang pelestarian ekosistem sawah dengan pest repeller

kelas IV Sekolah Dasar dan (2) deskripsi kualitas cergam yang berjudul

“Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller”. Peneliti juga menguraikan

tentang pembahasan berkaitan dengan hasil penelitian, serta terdapat kelebihan dan

kelemahan cergam.

A. Hasil Penelitian

1. Prosedur Pengembangan Produk Buku

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model ADDIE yang terdiri dari: Analyze, Design, Implementation,

dan Evaluation. Berikut penjabaran hasil penelitian langkah ADDIE yang

dilakukan oleh peneliti.

a. Analisis (Analyze)

Peneliti menganalisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD

yang mana belum adanya buku cergam di sekolahan tersebut

sehingga memerlukan buku cergam sebagai media pembelajaran

maupun sebagai literasi, kemudian peneliti mencari materi-materi

pembelajaran dan menemukan materi pendidikan lingkungan hidup

yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup. Peneliti

menemukan materi tersebut pada tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup”, Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” buku tematik kelas IV SD. Setelah itu peneliti

mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran yang

berkaitan dengan materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

58

Setelah itu peneliti mengumpulkan informasi mengenai

kerusakan ekosistem sawah yang diakibatkan oleh hama. Peneliti

juga menemukan informasi mengenai solusi untuk mengatasi

permasalahan hama yang ada di sawah. Informasi dikumpulkan

menjadi bukti bahwa pentingnya pendidikan lingkungan hidup

supaya dapat memahami ekosistem sawah dan dampak yang

ditimbulkan bagi lingkungan. Contoh rusaknya suatu ekosistem

sawah terjadi di Dusun Parakan Kulon, melalui wawancara dengan

kepala Dusun Parakan Kulon peneliti menemukan masalah

ekosistem sawah yaitu terjadinya pemburuan ular yang berlebihan

sehingga rantai makanan di sawah tersebut terjadi

ketidakseimbangan antara jumlah ular dan jumlah tikus. Masalah

ekosistem berdampak bagi kelestarian lingkungan serta makhluk

hidup. Salah satu upaya untuk menanggulanginya melalui

pendidikan lingkungan hidup.

Peneliti mengumpulkan informasi melalui wawancara. Wawancara

dilakukan dengan dua guru kelas IV SD di sekolah yang berbeda yaitu SD Bopkri

Gondolayu dan SD Negeri Gambiranom dan kepala dusun Parakan Kulon. Berikut

ini merupakan rekap wawancara dengan kepala dusun Parakan Kulon.

Tabel 4.1 Rekap Wawancara Guru Kelas IV

No Pertanyaan Kesimpulan

1 Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” diajarkan sesuai dengan

materi yang terdapat di buku guru dan

buku siswa serta tambahan informasi

lainnya dari internet.

2 Apa saja kegiatan yang dilakukan

ketika Bapak/Ibu mengajarkan materi

Kegiatan yang dilakukan untuk

mengajarakan materi tematik kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

59

tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”

adalah mengajak peserta didik

menonton video dan memberikan tugas

kepada peserta didik.

3 Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu

mengajar, media apa yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Media yang digunakan untuk mengajar

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” adalah video yang berkaitan

dengan materi.

4 Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Lingkungan yang dibahas untuk

mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”

adalah lingkungan tempat penangkaran

hewan langka, yaitu taman nasional dan

kebun binatang.

5 Berdasarkan pengalaman Bapak/ibu

mengajar, apakah pernah

menggunakan buku cerita bergambar

dalam mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Belum pernah menggunakan buku

cerita bergambar.

6 Apakah Bapak/Ibu memerlukan buku

cerita bergambar? Bagaimana

karakteristik buku cerita bergambar

- Iya, memerlukan

- Karakteristik buku cerita

bergambar yaitu

gambar/ilustrasi animasi, warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

60

yang dapat membuat peserta didik

tertarik untuk membacanya?

yang dipilih adalah warna yang

cerah, dan bahasanya mudah

dipahami oleh peserta didik.

Dari rekap wawancara tersebut, peneliti menemukan data bahwa guru kelas

IV memerlukan buku cerita bergambar untuk media pembelajaran Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”. Peneliti kemudian terdorong untuk menemukan judul cergam yang

dapat memotivasi peserta didik untuk memelihara ekosistem sawah.

Peneliti kemudian melakukan wawancara seorang kepala dusun. Tujuannya

untuk mengetahui permasalahan di ekosistem sawah yang menjadi kajian di materi

pembelajaran 1 dari Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”. Hasil rekap wawancara adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Rekap Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon

No Pertanyaan Kesimpulan

1 Bagaimana keadaan sawah yang ada di

dusun Parakan Kulon?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah yang ada di

dusun Parakan Kulon mengalami

gagal panen untuk tanaman padi.

2 Menurut bapak apakah sawah itu sangat

penting?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah itu sangat

penting karena sumber pangan

masyarakat berasal dari sawah

tersebut.

3 Apakah sawah yang digunakan

menghasilkan bahan pangan

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

61

informasi bahwa iya, selain padi,

sawah juga ada tanaman lainnya

seperti, kacang, jagung, papaya, dll.

4 Apakah warga menggunakan sawah

untuk aktivitas sehari-hari?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah digunakan

sehari-hari oleh warga karena sebagian

besar warga berprofesi sebagai petani.

5 Apakah sawah yang gagal panen tidak

dapat digunakan kembali?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah dapat

digunakan kembali

6 Adakah ada tindakan yang dilakukan

untuk mengatasi masalah gagal panen

ini?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa beberapa petani

sudah mencoba menggunakan obat

kimia untuk membasmi hama, tetapi

obat tersebut dapat merusak kesuburan

tanah.

7 Apakah bapak menggunakan teknologi

bunyi ultrasonik sebagai sarana

pembantu dalam membasmi hama?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa petani belum tahu

dan belum menggunakan teknologi

bunyi ultrasonik sebagai sarana untuk

membantu membasmi hama.

8 Untuk anak-anak Sekolah Dasar,

menurut bapak apakah perlu mereka

diajarkan mengenai pelestarian

lingkungan alam terkhusus dalam

ekosistem sawah?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa anak-anak Sekolah

Dasar perlu diajarkan mengenai

pelestarian lingkungan alam terkhusus

dalam ekosistem sawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

62

b. Desain (Design)

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah tahap

desain. Tahap ini merupakan tahap untuk merancang konsep produk

yang akan dikembangkan. Peneliti kemudian merancang kisi-kisi

yang menjadi konsep dasar dalam pengembangan buku cerita

bergambar. Isi Cerita dalam kisi-kisi dibuat sesuai dengan materi

kelas IV SD pada Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

Adapun kisi-kisi cergam yang peneliti susun adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 kisi-kisi cerita bergambar (Cergam)

Halaman Isi

Depan Judul

Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller

Cover

I Kata pengantar penulis

1 Pada suatu hari, Aura dan Leo pulang dari sekolah, di perjalanan pulang,

Aura dan Leo melihat keadaan sawah yang gagal panen.

Aura : Leo coba lihat di sawah ini banyak padi yang gagal panen.

Leo : Iya Aura, padi yang ada di sawah banyak yang rusak

2 Aura : Apa yang membuat padi yang ada di sawah tersebut menjadi rusak,

Leo?

Leo : Mungkin karena tikus. Ayahku pernah bercerita biasanya yang

merusak padi itu hama. Salah satu hama yang ada di sawah adalah tikus.

3 Aura : Bukankah di sawah ada ular yang memakan tikus, Leo?

Leo : Ada, tetapi karena terlalu banyak tikus sehingga tidak seimbang

antara jumlah tikus dengan jumah ular yang ada di sawah.

Aura : Berarti ini ada hubungannya dengan ekosistem itu ya Leo?

Leo : Iya benar Aura.

4 Leo : Karena ekosistem bersangkutan dengan rantai makanan seperti yang

ayahku ceritakan. Ayahku juga bercerita jika tikus terlalu banyak dan ular

hanya sedikit, maka tikus bisa memakan padi dan menyebabkan gagal

panen.

5 Aura : Jadi, padi banyak yang rusak karena dimakan tikus?

Leo : Iya, Aura.

6 Aura : Kebetulan ayahmu seorang petani, bagaimana kalau besok siang aku

main ke rumahmu untuk mempelajari masalah ini dari ayahmu Leo?

Leo : Ide bagus itu Aura,ya udah sampai ketemu besok siang Aura.

Mereka pulang ke rumah masing-masing.

7 Keesokan harinya.

Aura : Leo… Leo…

Ayah : Eh ada, Aura, ada perlu apa Aura?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

63

Aura : Saya mau tanya, kenapa banyak tikus di sawah yang menyebabkan

padi rusak.

Ayah : Kemarin Leo juga sudah bertanya tentang itu, mari kita pergi

kesawah, akan saya tujukan kenapa banyak tikus di sawah dan cara

mengatasinya.

8 Ayah : Nah sawah ini yang mengalami gagal panen. Ada beberapa faktor

yang membuat gagal panen :

1) sawah kekeringan

2) sawah kebanjiran

3) serangan hama

9 Ayah : Sedangkan untuk sawah ini gagal panen karena serangan hama atau

tikus.

10 Aura : Apakah ada cara untuk mengatasi ini, Ayah?

Ayah : Tentu ada, Aura. ada dua cara yaitu dengan yang aman dan tidak

aman. Untuk yang tidak aman adalah penggunaan pestisida.

Kelebihannya: hama tidak akan memakan padi tersebut

Kekurangannya: kualitas padi tersebut jadi berkurang dan menjadi tidak

sehat.

11 Ayah : Sedangkan untuk yang aman dengan cara menggunakan teknologi

bunyi ultrasonik, seperti sawah yang ini

Leo : Apa itu teknologi bunyi ultrasonik, Ayah?

Ayah : Teknologi bunyi ultrasonik adalah nama teknologinya sedangkan

nama alatnya adalah Pest Repeller yang memanfaatkan bunyi ultrasonik

frekuensi tinggi, yaitu 35.000 Hz.

Bunyi dengan frekuensi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan tikus

saja. Bunyi tersebut tidak dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya

dapat mendengar suara dengan frekuensi 20.000-25.000 Hz.

12 Ayah : beberapa bagian alat Pest Repeller

1. Panel surya: berfungsi untuk tenaga penghasil listrik dari panas

matahari. Berukuran lebar 75 cm dan tinggi 75 cm

2. Penutup: berfungsi untuk pelindung Pest Repeller. Berukuran

tinggi 75 cm dan lebar 50 cm. Panjang alas segitiga 70cm dan

tinggi segitiga 30cm

3. Speker: berfungsi untuk mengeluarkan suara ultrasonik

berfrekuensi 35.000 Hz

13 Ayah: Pest Repeller ini dipasang diatas karena untuk menghindari air yang

mengenang dan gangguan lain seperti hewan yang merusak alat ini.

14 Aura : Apakah ular juga terganggu dengan adanya Pest Repeller, Ayah?

Ayah : Tidak, Aura. Karena yang bisa mendengar hanya tikus saja pada

frekuensi 35.000 Hz.

Leo : Apakah Tikusnya akan mati, Ayah?

Ayah : Ada yang mati karena pendengarannya rusak dan ada yang tidak

mati atau kabur karena terganggu bunyi tersebut.

15 Ayah : Dengan adanya Pest Repeller yang aman akan membuat jumlah

tikus berkurang, sehingga ekosistem sawah kembali normal dan tidak ada

banyak padi yang rusak lagi. Apakah kalian sudah paham?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

64

Aura : Sudah Ayah

Leo : Sudah Ayah. Leo sudah mengerti kenapa sawah menjadi rusak.

16 Ayah : Untuk di Indonesia yang menggunakan tekonologi bunyi ultrasonik

dengan alat Pest Repeller ini berada di Madiun, Jawa timur yang bernama

pak Suyanto

17

Ayah : Kita juga harus menjaga lingkungan sawah. Jika bertemu ular di

sawah jangan dibunuh. Karena itu sangat berguna untuk mematikan hama

atau memakan tikus.

SELESAI

18 Pertanyaan Pendalaman

1. Pest Repeller

adalah:……………………………………………………...

2. Bagaimana kondisi sawah yang tidak ada Pest

Repeller?...........................

3. Apa itu jebakan tikus beraliran

listrik?........................................................

4. Jelaskan cara kerja Pest Repeller secara

singkat:…………………………

19 Biodata singkat penulis

20 Biodata singkat illustrator

21 Daftar Pustaka

Kisi-kisi buku cerita bergambar yang dirancang menjelaskan mengenai

rancangan setiap halaman pada produk yang akan peneliti kembangkan. Peneliti

telah menyesuaikan dengan analisi yang dilakukan. Berikut uraian mengenai

rancangan pada bagian buku cerita bergambar yang akan dikembangkan.

a) Cover

Buku Cerita bergambar memiliki cover depan dan

belakang. Sampul buku memuat judul, nama penulis, nama

illustrator, serta gambar teknologi bunyi ultrasonik sebagai

alat yang diceritakan dalam isi cerita. Selain gambar

teknologi bunyi ultrasonik terdapat tiga tokoh yang bercerita

tentang teknologi bunyi ultrasonik. Selain itu, peneliti juga

menggunakan warna yang menarik supaya peserta didik

tertarik untuk membaca isi buku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

65

b) Kata Pengantar

Berisi bagian umum cergam yang menjelaskan buku

tersebut sebagai sarana literasi dan media pendukung

pembelajaran pada topik ekosistem sawah dalam konteks

pelestaraian lingkungan. Di dalam kata pengantar juga

terdapat ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah

membantu penulis.

c) Isi Cerita

Tema yang diangkat pada isi cerita mengenai

pendidikan lingkungan hidup. Di dalam cerita terdapat tiga

tokoh yaitu Aura, Leo, dan Ayah Leo. Tokoh-tokoh tersebut

menceritakan alur maju di mana cerita diawali dengan Aura

dan Leo pulang dari sekolah dan diperjalanan meraka

melihat sawah yang gagal panen lalu terdapat diskusi untuk

mengatasi masalah tersebut. Terdapat tiga latar di dalam

cerita tersebut yaitu, di sawah yang gagal panen, halaman

rumah Leo, dan di sawah yang tidak gagal panen. Isi cerita

menyampaikan pesan moral kepada pembaca untuk selalu

menjaga ekosistem khususnya ekosistem sawah. Ekosistem

sangat membantu untuk kebutuhan manusia sehingga kita

harus menjaganya salah satunya dengan teknologi bunyi

ultrasonik. Sehingga pembaca dapat menyadari bahwa

ekosistem sangat penting untuk manusia maupun untuk

lingkungan.

d) Pertanyaan Pendalaman

Pada buku cerita bergambar terdapat pertanyaan

pendalaman yang dapat dijawab peserta didik setelah

membaca cerita bergambar. Pertanyaan pendalaman tersebut

berfungsi untuk mengukur pemahaman peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

66

Pertanyaan pendalaman terdiri dari lima soal yang berbeda-

beda.

e) Biodata penulis dan ilustrator

Pada halaman ini berisi mengenai biodata penulis

dan ilustrator, seperti nama, tempat tanggal lahir, dan

keterangan pendidikan yang ditempuh.

f) Daftar Pustaka

Halaman ini berisi mengenai sumber-sumber yang

digunakan peneliti untuk menulis cerita. Peneliti

menggunakan berbagai sumber, seperti, buku, jurnal, dan

gambar dari internet. Setelah peneliti selesai melakukan

tahap desain dengan merancang kisi-kisi yang menjelaskan

rancangan produk kemudian ke tahap selanjutnya.

Kemudian peneliti melakukan tahap pengembangan di mana

produk dibuat dalam bentuk nyata. Produk dikembangkan

berdasarkan kisi-kisi yang telah dirancang. Berikut

merupakan uraian mengenai tahap pengembangan.

c. Pengembangan (Development)

Pada tahap ini adalah tahap dimana peneliti memproduksi

produk. Dalam tahap ini, peneliti bekerja sama dengan illustrator

untuk membuat gambar dengan bantuan aplikasi Adobe Illustrator

dan Adobe Photoshop. Gambar yang sudah dirancang oleh

illustrator kemudian penliti memperbaiki dengan Ms. Word dan

Corel Draw. Setelah gambar dan isi sesuai dengan kisi-kisi

kemudian dicetak dengan ukuran kertas A5. Berikut ini merupakan

produk awal dari pengembangan buku cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

67

1) Produk Awal Buku Cerita Bergambar

Pada produk awal buku cerita bergambar terdiri dari

beberapa bagian. Berikut ini merupakan penjelasan

mengenai produk awal buku cerita bergambar yang peneliti

rancang.

Gambar 3.2 Cover Produk Awal

Pada produk buku cerita bergambar yang peneliti

rancang meliputi cover depan dan belakang, kata pengantar,

daftar isi, isi cerita, pertanyaan pendalaman, biodata penulis

dan illustrator, serta daftar pustaka. Pada cover terdapat judul

buku cerita bergambar “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan

Pest Repeller”, nama penulis, dan illustrator, serta gambar

teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller) sebagai alat yang

mana diceritakan dalam isi cerita. Selain itu terdapat gambar

tiga tokoh yang bernama Leo, Aura, dan Ayah Leo. Pada kata

pengantar berisi mengenai bagian umum dari cerita

bergambar dan ucapan terima kasih kepada semua orang

yang telah membantu penulis. Pada halaman berikutnya

adalah daftar isi, di dalamnya terdapat daftar yang memuat

isi cerita buku. Halaman selanjutnya adalah halaman isi

cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

68

Gambar 3.3 Halaman 1

Pada bagian awal cerita, menceritakan Leo dan Aura

yang sedang berjalan pulang dari sekolahan, mereka melihat

sawah yang gagal panen. Leo dan Aura berdiskusi mengenai

sawah yang mereka lihat. Pada halaman selanjutnya terdapat

informasi tentang sawah yang gagal panen. Halaman 3 – 7

terdapat masalah dari sawah gagal panen tersebut. Halaman

8 menjelaskan faktor-faktor yang membuat sawah

mengalami gagal panen. Kemudian halaman 10 menjelaskan

cara mengatasi serangan hama menggunakan alat yang tidak

ramah lingkungan. Halaman 11 menjelaskan cara mengatasi

serangan hama menggunakan alat yang ramah lingkungan

yaitu dengan teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller).

Halaman 12 dan 13 menjelaskan informasi dari teknologi

bunyi ultrasonik (Pest Repeller) dan kegunaan dari bagian-

bagian dari alat teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller)

serta posisi tempat yang dianjurkan. Halaman 14 dan 15

menjelaskan manfaat dari teknologi bunyi ultrasonik (Pest

Repeller). Halaman 16 berisi informasi tentang dimana dan

siapa yang mengaplikasian alat teknologi bunyi ultrasonik

(Pest Repeller) ini. Pada halaman terakhir berisi nasihat

untuk menjaga pelestarian ekosistem sawah yang

ditimbulkan oleh serangan hama. Kemudian terdapat

pertanyaan pendalaman untuk megetahui pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

69

peserta didik. Pertanyaan tersebut terdiri dari lima nomor

dengan pertanyaan yang berbeda-beda. Selanjutnya terdapat

halaman daftar pustaka serta biodata penulis dan illustrator.

Gambar 3.4 Halaman 11

Peneliti mengembangkan produk berupa buku cerita

bergambar yang memilik beberepa kekhasan tersendiri.

Salah satunya pada buku cerita bergambar memuat berbagai

bentuk objek gambar. Objek tersebut merupakan objek nyata

yang disajikan dalam bentuk gambar dan mimiliki kesamaan

dengan bentuk aslinya. Peserta didik yang membaca dapat

mengetahui bentuk objek dari teknologi bunyi ultrasonik.

Kekhasan lain dari produk ini adalah memuat informasi

mengenai ekosistem sawah dan teknologi bunyi ultrasonik.

Peserta didik memperoleh pengetahuan baru mengenai

menjaga pelestarian ekosistem sawah secara ramah

lingkungan maupun tidak ramah lingkungan. Buku cerita

bergambar juga terdapat kekhasan lain yaitu adanya

pertanyaan pendalam yang dapat dijawab peserta didik.

Langkah terakhir setelah produk dirancang yaitu dilakukan

validasi untuk mengetahui kelayakannya. Hasil dari validasi

menjadi evaluasi bagi peneliti. Kesinambungan evaluasi

pada tahap ini yaitu produk yang dibuat kemudian divalidasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

70

oleh validator. Peneliti melakukan evaluasi formatif berupa

perbaikan produk berdasaran hasil validasi yang dilakukan.

2) Validasi Produk oleh Dosen Pendidikan Biologi

dan Guru Kelas IV SD

Validasi produk dilakukan oleh dua validator yang

bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk

dari hasil skor dan komentar yang diberikan validator.

Validasi dilakukan dengan memberikan skor antara 1-4 pada

setiap item. Berikut merupakan hasil validasi dosen dan guru

terhadap buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan.

Tabel 4.4 Rekap Validasi Dosen dan Guru

N

o

Aspek yang

Dinilai

Validator Dosen Validator Guru

Skor Komentar Skor Komentar

Halaman Sampul

1 Memuat

judul yang

mendeskrips

ikan isi

cerita

4 Perlu diperlejas keterangan

rekomendasi cergam untuk siswa

kelas berapa

4 Judul

menarik,

mengunda

ng rasa

ingin tahu.

2 Memuat

nama

penulis

cergam

3 Keterangan tentang penulis sebaiknya

diletakan di bagian akhir buku. Pada

awalan lebih baik jika diberikan

pendahuluan yang berisi sasaran

buku, tujuan buku (rangkuman atau

gambaran tentang KI-KD), dan

gambaran isi buku secara ringkas.

4 Jelas dan

lengkap

3 Memilik

warna yang

menarik

4 4 Warna

menyejukk

an dan

menenang

kan

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

71

4 Bahasa

sesuai

dengan EBI

3 Tulisan pest repeller seharusnya

dicetak miring karena bahasa asing.

Beberapa penulisan kalimat perlu

diperbaiki :

1. Pada suatu hari, Aura dan

Leo pulang dari sekola…..

akan lebih mudah dipahami

jika : Pada suatu hari, ketika

Aura dan Leo pulang

sekolah, mereka melihat

hamparan sawah yang gagal

panen.

2. Perhatikan penggunaan

tanda baca dan huruf kapital.

(hal. 3,13 (sebelum kata

sedangkan seharusnya ada

tanda koma), penulisan pest

repeller dengan huruf

miring, hal 15: diatas

seharusnya di atas, hal 18:

Jawa timur seharusnya Jawa

Timur, pak Suyatno

seharusnya Pak Suyatno

(siapa itu Pak Suyatno?

Apakah Beliau tokoh

penggerak teknologi

ultrasonik ini sehingga perlu

Namanya dituliskan di

cergam?)

3. Kalimat Leo pada halaman 5

masih sulit dipahami. Rantai

makanan erat kaitannya

dengan ekosistem. Jika salah

satu komponen rantai

makanan terlalu banyak atau

terlalu sedikit, akan

mengganggu keseimbangan

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

72

ekosistem tersebut. Seperti

yang disampaikan ayahku,

di ekosistem sawah ini

tikusnya sangat melimpah

tapi ular hanya sedikit. Jadi

banyak tikus yang tidak

dimakan ular. Akibatnya

tikus-tikus tersebut

memakan tanaman padi,

sehingga sawah ini gagal

panen.

4. Halaman 9 : bahasa yang

digunakan Aura ke ayah Leo

sebaiknya lebih sopan

karena bacaan ini juga

seharusnya dapat mendidik

anak SD sopan santun.

Sebaiknya Aura

mengucapkan permisi

terlebih dahulu. Lalu “Saya

mau tanya, kenapa….” bisa

diperluas: “Permisi Pak,

apakah Leo ada?

Sebenarnya ada yang ingin

saya tanyakan pak. Apa ya

pak yang menyebabkan

tikus di sawah itu banyak

sehingga merusak tanaman

padi?

5 Bahasa

mudah

dipahami

oleh peserta

didik SD

kelas IV

4 4 Baik

Desain Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

73

6 Komponen

dalam buku

cerita

bergambar

lengkap

(sampul,

kata

pengantar,

isi cergam,

daftar

pustaka, dan

biodata

penulis)

3 Perlu dilengkapi dengan pendahuluan

yang berisi sasaran buku, tujuan buku

(rangkuman atau gambaran tentang

KI-KD), dan gambaran isi buku

secara ringkas

4 Lengkap

7 Tampilan

fisik (warna,

huruf,

gambar, atau

foto) dalam

buku cerita

bergambar

menarik

4 3 Menarik

8 Tampilan

fisik (warna

huruf,

gambar, atau

foto) dalam

buku cerita

bergambar

sesuai

dengan

perkembang

an anak

Sekolah

Dasar

4 4 Baik

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Cergam

berisi narasi

3 Gambar pada bagian sawah yang

gagal panen kurang menunjukkan

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

74

dan gambar

yang saling

berkaitan

kondisi sawah yang rusak karena

tanaman yang miring dan roboh tidak

dominan. Yang dominan terlihat ada

hamparan hijau yang subur dan segar.

Gambar hal 16 sebaiknya disusun

urutan yang tepa tantara posisi Ayah

Leo, Aura, dan Leo agar pembaca

mudah membacanya. Sisi kiri Aura

dengan pertanyaan pertama, tengah

ayah, sisi paling kanan Leo

10 Cergam

berisi cerita

yang

mendukung

judul utama

tentang

“Pelestarian

Ekosistem

Sawah

dengan Pest

Repeller”

3 1. Pada hal 5 & 9, sebaiknya

antara urutan percakapan 1-

3, 2-4 tidak dibuat dalam

gelembung bersambungan

karena akan

membingungkan pembaca

2. Pada hal 10, tulisan sawah

kekeringan, sawah

kebanjiran tidak perlu ditulis

2x. Apakah benar jika faktor

penyebab gagal panen hanya

3 itu, bagaimana dengan

kesalahan memilih varietas

benih, jenis pupuk, cuaca

ekstrim (yang menyebabkan

angin puting beliung

misalnya), kerusakan tanah

akbiat zat-zat pencemaran,

dan faktor lainnya?

3. Hal 11 seharusnya tidak

perlu dilakukan penjelasan

berulang tentang sawah

rusak karena dimakan tikus.

Hal tersebut sudah sangat

jelas ditekankan pada

halaman-halaman

sebelumnya.

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

75

4. Hal 12 apakah tikus akan

mati jika tanaman disemprot

pestisida? Penyemprotan

adalah cara mengendalikan

hama di batang atau daun.

Bagaimana dengan tikus?

Rodentisida adalah umpan

beracun yang sering

digunakan untuk

mengendalikan hama tikus.

Pengaplikasiannya adalah

meletakan zat tersebut di

tempat yang sering dilewati

tikus, bukan disemprotkan.

Gambar penggunaan

pestisida sebaiknya tidak

ditampilkan di sisi kiri

sebelum pertanyaan, tapi di

kanan setelah jawaban Ayah

Leo.

11 Cergam

berisi

informasi

tentang

penjelasan

ekosistem

sawah

3 3 Baik

12 Cergam

memuat

bagian-

bagian Pest

Repeller

sebagai

teknologi

bunyi

ultrasonik

4 4 Lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

76

13 Cergam

berisi

infromasi

tentang

bagian dan

cara kerja

Pest

Repeller

4 4 Lengkap

14 Cergam

berisi

tentang

media-media

yang ada

dalam

menjaga

ekosistem

sawah

dengan tidak

aman

3 Media apa saja yang tidak aman

belum tampak. Pada cergam baru

dijelaskan tentang penyemprotan

pestisida, sedangkan untuk hama

tikus aplikasi pestisida yang

digunakan tidak melalui

penyemprotan, tapi diletakan

langsung pada jalur tikus

3 Baik

15 Alur pada

cergam

mudah

dipahami

peserta didik

kelas IV

Sekolah

Dasar

4 4 Baik

Jumlah 53 57

Skor Total 3,5 3.8

Rata-Rata

Skor 3,6

Berdasarkan hasil validasi, buku cerita bergambar yang peneliti

kembangkan mendapat skor rata-rata 3,6. Peneliti lalu menggolongkan skor

rata-rata tersebut berdasarkan tabel pedoman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

77

Tabel 4.5 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data

Kualitatif

Skor Akhir Klasifikasi

>3,25 – 4,00 Sangat Baik

>2,50 – 3,25 Baik

>1,75 – 2,50 Tidak Baik

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Baik

Berdasarkan hasil validasi, peneliti dapat mengetahui kualitas

produk berdasarkan hasil skor validator. Buku cerita bergambar yang

peneliti kembangakan mendapatkan skor 3,6 yang termasuk dalam kategori

“Sangat Baik”. Skor tersebut diperoleh dari penilaian pada empat aspek

yang terdapat pada buku cerita bergambar. Keempat aspek tersebut antara

lain halaman sampul, bahasa, desain produk, dan isi cerita. Peneliti akan

menerangkan kualitas buku cerita bergambar pada setiap aspek dengan

mencari rata-ratanya lalu dikonversi menggunakan pedoman konversi dan

kuantitatif ke data kualitatif. Berikut merupakan uraian mengenai hasil skor

setiap aspek.

Tabel 4.6 Rekap Hasil Validasi pada Aspek Halaman Sampul

N

o

Aspek yang

dinilai

Validasi Dosen Validasi Guru

Skor Komentar Skor Komentar

Halaman Sampul

1 Memuat judul

yang

mendeskripsika

n isi cerita

4 Perlu diperlejas keterangan

rekomendasi cergam untuk

siswa kelas berapa

4 Judul

menarik,

mengunda

ng rasa

ingin tahu.

2 Memuat nama

penulis cergam

3 Keterangan tentang penulis

sebaiknya diletakan di

bagian akhir buku. Pada

awalan lebih baik jika

4 Jelas dan

lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

78

diberikan pendahuluan yang

berisi sasaran buku, tujuan

buku (rangkuman atau

gambaran tentang KI-KD),

dan gambaran isi buku

secara ringkas.

3 Memilik warna

yang menarik

4 4 Warna

menyejukk

an dan

menenang

kan

Total Skor 11 12

Skor Rata-Rata 3,6 4

Jumlah Rata-Rata 3,8

Berdasarkan tabel di atas, skor rata-rata yang diperoleh peneliti pada

aspek halaman sampul adalah 3,8. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori

“Sangat Baik” karena halaman sampul memuat judul yang berkaitan dengan

cerita,meskipun peneliti kurang teliti dalam memberikan rekomendasi

peserta didik kelas IV, memuat nama penulis dan memiliki warna yang

menarik sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca,

namun dosen memberikan saran bahwa nama penulis diletakan diakhir

buku. Hal tersebut menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita

bergambar. Peneliti kemudian melakukan perbaikan berdasarkan skor dari

validator. Selain aspek halaman sampul, peneliti juga akn menjelaskan

mengenai kualitas pada aspek bahasa. Peneliti akan meguraikan rekap skor

validasi aspek bahasa.

Tabel 4.7 Rekap Skor Validasi pada Aspek Bahasa

No Aspek yang

Dinilai

Validasi Dosen Validasi Guru

Skor Komentar Skor Komentar

Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

79

4 Bahasa sesuai

dengan EBI

3 Tulisan pest repeller seharusnya

dicetak miring karena bahasa

asing.

Beberapa penulisan kalimat perlu

diperbaiki :

1. Pada suatu hari, Aura dan

Leo pulang dari

sekola….. akan lebih

mudah dipahami jika :

Pada suatu hari, ketika

Aura dan Leo pulang

sekolah, mereka melihat

hamparan sawah yang

gagal panen.

2. Perhatikan penggunaan

tanda baca dan huruf

kapital. (hal. 3,13

(sebelum kata sedangkan

seharusnya ada tanda

koma), penulisan pest

repeller dengan huruf

miring, hal 15: diatas

seharusnya di atas, hal

18: Jawa timur

seharusnya Jawa Timur,

pak Suyatno seharusnya

Pak Suyatno (siapa itu

Pak Suyatno? Apakah

Beliau tokoh penggerak

teknologi ultrasonik ini

sehingga perlu Namanya

dituliskan di cergam?)

3. Kalimat Leo pada

halaman 5 masih sulit

dipahami. Rantai

makanan erat kaitannya

dengan ekosistem. Jika

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

80

salah satu komponen

rantai makanan terlalu

banyak atau terlalu

sedikit, akan

mengganggu

keseimbangan ekosistem

tersebut. Seperti yang

disampaikan ayahku, di

ekosistem sawah ini

tikusnya sangat

melimpah tapi ular hanya

sedikit. Jadi banyak tikus

yang tidak dimakan ular.

Akibatnya tikus-tikus

tersebut memakan

tanaman padi, sehingga

sawah ini gagal panen.

Halaman 9 : bahasa yang

digunakan Aura ke ayah Leo

sebaiknya lebih sopan karena

bacaan ini juga seharusnya dapat

mendidik anak SD sopan santun.

Sebaiknya Aura mengucapkan

permisi terlebih dahulu. Lalu

“Saya mau tanya, kenapa….” bisa

diperluas: “Permisi Pak, apakah

Leo ada? Sebenarnya ada yang

ingin saya tanyakan pak. Apa ya

pak yang menyebabkan tikus di

sawah itu banyak sehingga

merusak tanaman padi?

5 Bahasa

mudah

dipahami oleh

peserta didik

SD kelas IV

4 4 Baik

Total Skor 7 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

81

Skor Rata-Rata 3,5 4

Jumlah Rata-Rata 3,8

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa skor rata-rata pada aspek

bahasa sebanyak 3,8. Skor tersebut termasuk ke dalam kategori “Sangat

Baik” meskipun ada beberapa bahasa yang digunakan belum mudah untuk

dipahami oleh peserta didik kelas IV. Walaupun demikian, peneliti juga

mendapatkan skor 3 pada item 4 tentang bahasa sesuai EBI, sehingga

peneliti harus lebih memperhatikan penggunan ejaan yang tepat pada isi

cerita. Isi buku cerita bergambar terdapat beberapa kosakata atau istilah

yang tidak dapat digantikan dengan bahasa peserta didik kelas IV, maka dari

itu menjadi salah satu kelemahan pada produk. Peneliti juga akan

menjelaskan kualitas produk dari aspek desain. Berikut merupakan rekap

skor hasil validasi pada aspek desain produk.

Tabel 4.8 Rekap Skor Hasil Validasi pada Aspek Desain Produk

No Aspek yang

Dinilai

Validasi Dosen Validasi Guru

Skor Komentar Skor Komentar

Desain Produk

6 Komponen dalam

buku cerita

bergambar

lengkap (sampul,

kata pengantar,

isi cergam, daftar

pustaka, dan

biodata penulis)

3 Perlu dilengkapi dengan

pendahuluan yang berisi

sasaran buku, tujuan buku

(rangkuman atau gambaran

tentang KI-KD), dan

gambaran isi buku secara

ringkas

4 Lengkap

7 Tampilan fisik

(warna, huruf,

gambar, atau

foto) dalam buku

cerita bergambar

menarik

4 3 Menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

82

8 Tampilan fisik

(warna huruf,

gambar, atau

foto) dalam buku

cerita bergambar

sesuai dengan

perkembangan

anak Sekolah

Dasar

4 4 Baik

Total Skor 11 11

Skor Rata-Rata 3,6 3,6

Jumlah Rata-Rata 3,6

Pada aspek desain produk mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,6

dan termasuk kategori “Sangat Baik”. Karena buku cerita bergambar

memiliki komponen yang cukup lengkap. Komponen tersebut berupa

halaman sampul, namun peneliti belum memberikan rangkuman pada

produk. Hal tersebut menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita

bergambar. Peneliti kemudian melakukan perbaikan berdasarkan skor dari

validator. Selanjutnya peneliti juga akan meguraikan kualitas produk pada

aspek isi buku cerita bergambar. Berikut ini merupakan uraian tentang skor

hasil validasi pada aspek isi buku cerita bergambar.

Tabel 4.9 Rekap Skor Hasil Validasi Pada Aspek Isi Buku

Cerita Bergambar

No Aspek yang

Dinilai

Validasi Dosen Validasi Guru

Skor Komentar Skor Komentar

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Cergam berisi

narasi dan

gambar yang

saling berkaitan

3 Gambar pada bagian sawah yang

gagal panen kurang menunjukkan

kondisi sawah yang rusak karena

tanaman yang miring dan roboh

tidak dominan. Yang dominan

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

83

terlihat ada hamparan hijau yang

subur dan segar.

Gambar hal 16 sebaiknya disusun

urutan yang tepa tantara posisi

Ayah Leo, Aura, dan Leo agar

pembaca mudah membacanya.

Sisi kiri Aura dengan pertanyaan

pertama, tengah ayah, sisi paling

kanan Leo

10 Cergam berisi

cerita yang

mendukung

judul utama

tentang

“Pelestarian

Ekosistem

Sawah dengan

Pest Repeller”

3 1. Pada hal 5 & 9,

sebaiknya antara urutan

percakapan 1-3, 2-4 tidak

dibuat dalam gelembung

bersambungan karena

akan membingungkan

pembaca

2. Pada hal 10, tulisan

sawah kekeringan, sawah

kebanjiran tidak perlu

ditulis 2x. Apakah benar

jika faktor penyebab

gagal panen hanya 3 itu,

bagaimana dengan

kesalahan memilih

varietas benih, jenis

pupuk, cuaca ekstrim

(yang menyebabkan

angin puting beliung

misalnya), kerusakan

tanah akbiat zat-zat

pencemaran, dan faktor

lainnya?

3. Hal 11 seharusnya tidak

perlu dilakukan

penjelasan berulang

tentang sawah rusak

karena dimakan tikus.

4 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

84

Hal tersebut sudah sangat

jelas ditekankan pada

halaman-halaman

sebelumnya.

Hal 12 apakah tikus akan mati

jika tanaman disemprot pestisida?

Penyemprotan adalah cara

mengendalikan hama di batang

atau daun. Bagaimana dengan

tikus? Rodentisida adalah umpan

beracun yang sering digunakan

untuk mengendalikan hama tikus.

Pengaplikasiannya adalah

meletakan zat tersebut di tempat

yang sering dilewati tikus, bukan

disemprotkan. Gambar

penggunaan pestisida sebaiknya

tidak ditampilkan di sisi kiri

sebelum pertanyaan, tapi di kanan

setelah jawaban Ayah Leo.

11 Cergam berisi

informasi

tentang

penjelasan

ekosistem

sawah

3 3 Baik

12 Cergam

memuat

bagian-bagian

Pest Repeller

sebagai

teknologi bunyi

ultrasonik

4 4 Lengkap

13 Cergam berisi

infromasi

tentang bagian

4 4 Lengkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

85

dan cara kerja

Pest Repeller

14 Cergam berisi

tentang media-

media yang ada

dalam menjaga

ekosistem

sawah dengan

tidak aman

3 Media apa saja yang tidak aman

belum tampak. Pada cergam baru

dijelaskan tentang penyemprotan

pestisida, sedangkan untuk hama

tikus aplikasi pestisida yang

digunakan tidak melalui

penyemprotan, tapi diletakan

langsung pada jalur tikus

3 Baik

15 Alur pada

cergam mudah

dipahami

peserta didik

kelas IV

Sekolah Dasar

4 4 Baik

Jumlah 24 26

Skor Total 3,4 3,7

Rata-Rata Skor 3,5

Dari tabel di atas, kualitas dari isi buku cerita bergambar memiliki

skor 3,5. Skor tersebut masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Kategori

diperoleh karena buku cerita bergambar berisi narisi dan gambar yang saling

berkaitan. Tetapi masih ada beberapa yang belum benar dalam penempatan

kata-kata sehingga membuat bingung peserta didik sewaktu membaca.

Selain itu, gambar masih ada yang kurang jelas maksutnya. Hal tersebut

menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita bergambar. Peneliti

kemudian melakukan perbaikan berdasarkan skor dari validator. Pada item

14 tentang media-media yang ada dalam menjaga ekosistem sawah dengan

tidak aman. Dalam hal ini, peneliti salah dalam mengaplikasikan obat

pestisida dan juga media yang tidak aman belum nampak. Sehingga peneliti

harus menambahkan beberapa ilustrasi untuk memperkuat penjelasan

tersebut. Dari rekap hasil validasi tersebut peneliti mengetahui kekurangan

dari buku cerita bergambar yang dikembangakan. Sehingga, perlu adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

86

revisi pada item tersebut. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan

buku cerita bergambar, peneliti kemudian merangkum kualitas pada setiap

aspek pada tabel

Tabel 4.10 Hasil Validasi Produk Setiap Aspek

Berdasarkan dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat empat

aspek yang menjadi penilaian buku cerita bergambar. Keempat aspek antara

lain sampul, bahasa, desain produk, dan isi cergam. Pada aspek halaman

sampul mendapatkan skor sebanyak 3,8. Aspek bahasa mendapatkan skor

sebanyak 3,8. Aspek desain produk mendapatkan skor sebanyak 3,6. Dan

untuk aspek isi buku cerita bergambar mendapatkan skor sebanyak 3,5. Dari

skor yang diperoleh setiap aspek berbeda-beda, tetapi semua aspek

termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Setelah mengetahui rata-rata skor

dari setiap aspek peneliti kemudian akan menghitung presentase kelayakan

produk yang disajikan dalam sebuah grafik sebagai berikut.

Grafik 4.1 Kelayakan Produk

95% 95%

90%88%

90%

80%

85%

90%

95%

100%

HalamanSampul

Bahasa DesainProduk

Isi Rata-Rata

Persentase Kelayakan Produk

Aspek Skor Kategori

Halaman sampul 3,8 Sangat Baik

Bahasa 3,8 Sangat Baik

Desain produk 3,6 Sangat Baik

Isi buku cerita bergambar 3,5 Sangat Baik

Rata-rata skor 3,6 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

87

Menurut hasil presentase yang diperoleh, dapat diketahui aspek

halaman sampul sebesar 95%, termasuk kategori “Sangat Layak”. Kualitas

buku cerita bergambar pada aspek halaman sampul memuat judul yang

berkaitan dengan cerita,meskipun peneliti kurang teliti dalam memberikan

rekomendasi kelas IV SD, memuat nama penulis dan memiliki warna yang

menarik sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca,

namun dosen validasi memberikan saran bahwa nama penulis diletakan

diakhir buku. Kemudian pada aspek bahasa sebanyak 95% dan termasuk ke

dalam kategori “Sangat Layak”. Namun, ada beberapa bahasa yang

digunakan belum mudah untuk dipahami oleh peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar. Isi buku cerita bergambar terdapat beberapa kosakata atau

istilah yang tidak dapat digantikan dengan bahasa peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar, maka dari itu menjadi salah satu kelemahan pada produk.

Presentase kelayakan pada aspek desain produk sebanyak 90%, termasuk

dalam kategori “Sangat Layak”. Pada aspek buku cerita bergambar

memiliki komponen yang lengkap. Komponen tersebut berupa halaman

sampul, namun peneliti belum memberikan rangkuman pada produk. Hal

tersebut menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku cerita bergambar.

Selanjutnya presentase kelayakan produk yang terakhir adalah isi cerita,

pada aspek ini mendapatkan sebanyak 88% dan termasuk dalam kategori

“Sangat Layak”. Pada aspek tersebut, buku cerita bergambar berisi narisi

dan gambar yang saling berkaitan. Tetapi masih ada beberapa yang belum

benar dalam penempatan kata-kata sehingga membuat bingung peserta

didik sewaktu membaca. Selain itu, gambar masih ada yang kurang jelas

maksutnya. Hal tersebut menjadi kekurangan dan perbaikan pada buku

cerita bergambar. Peneliti kemudian melakukan perbaikan berdasarkan skor

dari validator. Pada item 14 tentang media-media yang ada dalam menjaga

ekosistem sawah dengan tidak aman. Dalam hal ini, peneliti salah dalam

mengaplikasikan obat pestisida dan juga media yang tidak aman belum

nampak. Sehingga peneliti harus menambahkan beberapa ilustrasi untuk

memperkuat penjelasan tersebut. Menurut perhitungan presentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

88

kelayakan produk pada keempat aspek diperoleh presentase rata-rata

sebanyak 90% dari perhitungan rata-rata tersebut masuk dalam kategori

“Sangat Layak”.

Berdasarkan dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar yang dikembangkan peneliti termasuk dalam kategori “Sangat

Baik”. Buku cerita bergambar memiliki kualitas sangat baik, tetapi layak

untuk diuji cobakan setelah proses perbaikan produk. Menurut hasil

validasi, peneliti memperoleh komentar dari validator. Komentar tersebut

menjadi bahan untuk memperbaiki produk untuk setelah itu diuji cobakan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai perbaikan produk sesuai dengan

komentar validator.

1) Perbaikan Produk

Peneliti melakukan perbaikan berdasarkan komentar dari

validator. Komentar validator menjadi kekurangan dari produk yang

peneliti kembangakan, maka dari itu perlu dilakukan perbaikan.

Menurut hasil validator, perbaikan yang perlu dilakukan yaitu pada

halaman 1, 7, dan 14. Berikut merupakan penjelasan produk buku

cerita bergambar sebelum perbaikan dan setelah perbaikan.

Tabel 4.11 Perbaikan Produk pada Halaman 1

Halaman 1

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

89

Berdasarkan saran pada komentar dosen Pendidikan Biologi,

peneliti memperbaiki pada aspek halaman 1 buku cerita bergambar

yaitu gambar bagian sawah yang gagal panen kurang menunjukan

kondisi sawah yang rusak karena tanaman yang miring dan roboh

tidak dominan. Sebelum perbaikan peneliti menampilkan hamparan

sawah yang hijau yang subur dan segar. Selain itu ada perbaikan kata

yaitu Pada suatu hari, ketika Aura dan Leo pulang sekolah, mereka

melihat hamparan sawah yang gagal panen.

Tabel 4.12 Perbaikan Produk pada Halaman 7

Halaman 7

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

Berdasarkan saran pada komentar dosen Pendidikan Biologi,

peneliti memperbaiki pada aspek halaman 7 buku cerita bergambar

yaitu bahasa yang digunakan Aura ke ayah Leo sebaiknya lebih

sopan karena bacaan ini juga seharusnya dapat mendidik anak SD

sopan santun. Sebaiknya Aura mengucapkan permisi terlebih

dahulu. Sebelum perbaikan Aura kurang sopan dengan Ayah Leo,

peneliti kemudian memperbaiki supaya cergam ini juga dapat

memberikan contoh sopan santun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

90

Tabel 4.13 Perbaikan Produk pada Halaman 14

Halaman 14

Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan

Berdasarkan saran pada komentar dosen Pendidikan Biologi,

peneliti diminta pada halaman 14 sebaiknya disusun urutan yang

tepat antara posisi Ayah Leo, Aura, dan Leo agar pembaca mudah

membacanya. Sisi kiri Aura dengan pertanyaan pertama, tengah

ayah, sisi paling kanan Leo. Sebelum perbaikan, posisi Ayah berada

di sebelah paling kiri namun yang memulai berbicara adalah Aura

yang berada di tengah. Peneliti lalu memperbaiki posisi sesuai

dengan saran dari validator.

Setelah produk berupa buku cerita bergambar direvisi, tahap

selanjutnya adalah tahap implementasi. Peneliti melakukan

implementasi kepada peserta didik kelas IV. Namun peneliti tidak

dapat melakukan implementasi dikarenakan wabah Covid-19.

d. Implementasi (Implementation)

Produk yang telah dinyatakan layak kemudian dilakukan uji

coba atau implementasi. Pada tahap ini peneliti sudah diberikan ijin

untuk uji coba di SDN Gambiranom tetapi dikarenakan pandemi

covid-19 masih tinggi sehingga SDN Gambiranom melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

91

pembelajaran di rumah secara daring. Pemerintah mewajibkan

kepada seluruh jenjang sekolah, termasuk pendidikan Sekolah Dasar

untuk melakukan kegiatan belajar di rumah secara daring. Peserta

didik melakukan belajar di rumah untuk menggantikan

pembelajaran di sekolah. Kebijakan tersebut dibuat karena

penerapan social distancing untuk memperkecil penyebaran wabah

Covid-19. Maka dari itu, peneliti tidak dapat melakukan uji coba

produk dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

e. Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini, peneliti menjabarkan kajian produk akhir

berdasarkan tiap tahap pengembangan pada model ADDIE. Pada

tahap analisis kebutuhan peneliti melakukan wawancara. Dari hasil

evaluasi tahap tersebut, peneliti mendapatkan potensi untuk

mengembangkan cergam sebagai sarana literasi dan media

pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Dasar. Pada tahap desain,

peneliti melakukan evaluasi dan menghasilkan desain produk yaitu

buku cerita bergambar yang berisi penjelasan tentang pelestarian

ekosistem sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik. Pada tahap

pengembangan peneliti mencetak produk yang sudah dirancang dan

melakukan validasi pada dosen Pendidikan Biologi dan guru kelas

IV SD dan mendapatkan presentase kelayakan 90% dari perhitungan

rata-rata tersebut masuk dalam kategori “Sangat Layak”. Terdapat

komentar dan saran validator pada tahap pengembangan,

diantaranya 1) maksud dari gambar ilustrasi kurang jelas, 2)

pemilihan kata agar menanamkan kesopanan pada peserta didik

kelas IV SD, 3) pemeilihan kata agar mudah dipahami peserta didik

kelas IV SD, 4) penggunaan ejaan sesuai dengan EBI. Peneliti juga

menambahkan beberapa gambar agar mudah dipahami peserta didik.

Pada tahap implementasi, peneliti tidak dapat menguji cobakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

92

produk karena kondisi yang tidak mendukung dikarenakan wabah

Covid-19.

B. Pembahasan

Pada masa sekarang ini masalah pelestarian ekosistem sawah menjadi

masalah bersama. Ekosistem sawah menjadi terancam akibat kurangnya pendidikan

lingkungan hidup masyarakat dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap

lingkungan hidup. Perlunya pendidikan lingkungan hidup dan kesadaran sejak dini

untuk melestarikan lingkungan. Melalui masalah tersebut peneliti mengembangkan

produk berupa cerita bergambar yang bertujuan untuk mendidik dan menyadarkan

masyarakat sejak dini khususnya dari Sekolah Dasar.

Buku cerita bergambar adalah buku yang menyampaikan cerita bergambar

dan teks dan keduanya saling menjalin (Micthel, 2003: 87). Lukens (2003: 38)

mengatakan ilustrasi cerita dan gambar merupakan dua media yang berbeda, tetapi

dalam buku cerita keduanya secara bersama membentuk perpaduan. Sejalan dengan

itu, Nurgiyantoro (2005: 152) berpendapat buku cerita bergambar adalah buku

bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-

gambar ilustrasi. Dalam buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan berisi

informasi mengenai pelestarian ekosistem sawah dengan teknologi bunyi

ultrasonik. Informasi tersebut termuat dalam buku cerita bergambar, meliputi

penjelasan cara kerja teknologi bunyi ultrasonik (Pest Repeller), bagian-bagian Pest

Repeller serta bentuk dari Pest Repeller untuk membasmi hama serta rekomendasi

menempatkan Pest Repeller. Terdapat gambar-gambar ilustrasi yang

menggambarkan isi teks. Gambar-gambar tersebut menjelaskan mengenai isi cerita

menjadi lebih nyata. Warna-warni yang menarik serta dirancang dengan bentuk

animasi diharapkan dapat menarik perhatian peserta didik. Dengan hal tersebut,

peserta didik dapat lebih memahami informasi mengenai pelestarian ekosistem

sawah dengan bunyi ultrasonik.

Setelah produk yang dikembangkan oleh peneliti selesai, kemudian peneliti

melakukan validasi ke beberapa ahli untuk mengetahui kelayakan produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

93

Peneliti melakukan validasi ke beberapa validator yaitu dosen Pendidikan Biologi

dan guru kelas IV SD. Menurut penilaian dari kedua validator ada beberapa hal

yang perlu diperbaiki yaitu maksud dari gambar ilustrasi kurang jelas dan

pemeilihan kata agar mudah dipahami peserta didik kelas IV SD. Berdasarkan skor

validasi, buku cerita bergambar pada aspek isi buku cerita bergambar mendapatkan

nilai 3,5 dari kedua validator. Nilai tersebut menjadi kelamahan pada buku cerita

bergambar, sehingga peneliti harus menambahkan beberapa ilsutrasi serta

pemilihan kata agar mudah dipahami peserta didik. Kalimat yang disusun secara

sederhana membantu peserta didik lebih memahami isi cerita di dalam buku.

Kalimat menjadi unsur terpenting dalam aspek bahasa serta bahasa harus sesuai

dengan karakteristik peserta didik kelas IV SD.

Gambar ilustrasi yang tepat dapat menjadi pendukung peserta didik dalam

memahami bahasa dalam cerita. Gambar-gambar tersebut dapat membantu peserta

didik memahami bahasa yang menyampaikan isi cerita. Buku cerita bergambar

yang peneliti kembangkan juga sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas IV

SD karena menjadi saran yang dapat membantu peserta didik memahami sesuatu

yang abstrak. Gambar-gambar pada buku cerita membuat bahasa dalam isi cerita

menjadi lebih nyata, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan pesan cerita tersebut

tersampaikan kepada pembaca.

Karakteristik buku cerita bergambar menurut Resmini (dalam Krissandi,

2017: 21) adalah memuat berbagai tema yang sering didasarkan pada pengalaman

kehidupan sehari-hari. Pada saat peneliti mengembangkan buku cerita bergambar,

peneliti menemukan kesulitan yaitu bagaimana cara mempraktekan materi yang ada

dalam buku guru dan buku peserta didik ke kehidupan sehari-hari. Selain itu peneliti

juga kesulitan dalam menentukan topik yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari

peserta didik. Jadi peneliti menentukan tema tentang pelestarian ekosistem sawah

dikarenakan permasalahan pelestarian ekosistem sawah sangat umum untuk peserta

didik yang berada di desa, disamping itu tema tersebut memberikan wawasan

tambahan bagi peserta didik yang berada di kota karena masih banyak peserta didik

di kota yang tidak terlalu mengatahui keadaan sawah. Karakter anak-anak sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

94

dan petani serta latar tempat yang dipilih peneliti sesuai dengan keadaan nyata

peserta didik yang berada di desa. Hal itu memudahkan peserta didik dalam

memahami isi buku cerita bergambar.

Penelitian ini diambil data secara kualitatif, data tersebut diperoleh dari hasil

validasi dosen Pendidikan Biologi dan guru kelas IV SD. Setelah validasi dilakukan

peneliti medapatkan beberapa saran dan masukan dari validator. Beberapa saran

tersebut diantaranya, yaitu:

1. Maksud dari gambar ilustrasi kurang jelas.

2. Pemilihan kata agar menanamkan kesopanan pada peserta didik

kelas IV SD.

3. Pemeilihan kata agar mudah dipahami peserta didik kelas IV SD.

4. Penggunaan ejaan sesuai dengan EBI.

Setelah itu peneliti melakukan perbaikan terhadap produk, penelit mengolah

data hasil validasi menggunakan teknik kuantitatif dengan skala Likert. Hasil

validasi tersebut peneliti mendapatkan skor rata-rata sebanyak 3,6 dan termasuk

kategori “Sangat Baik”. Sementara itu peneliti juga mendapat skor sebanyak 90%

dalam kelayakan produk dan termasuk ke dalam kategori “Sangat Layak”. Dari data

tersebut peneliti seharusnya melakukan uji coba produk tetapi karena kondisi yang

tidak mendukung dikarenakan wabah Covid-19. Pemerintah mewajibkan kepada

seluruh jenjang sekolah, termasuk pendidikan Sekolah Dasar untuk melakukan

kegiatan belajar di rumah secara daring. Peserta didik melakukan belajar di rumah

untuk menggantikan pembelajaran di sekolah. Kebijakan tersebut dibuat karena

penerapan social distancing untuk memperkecil penyebaran wabah Covid-19.

Maka dari itu, peneliti tidak dapat melakukan uji coba produk dikarenakan tidak

ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

95

BAB V

PENUTUP

Uraian dalam bab ini terdiri dari kesimpulan, keterbatasan penelitian dan

saran penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa sebagai berikut:

1. Pengembangan buku cerita bergambar tentang pelestarian ekosistem

sawah dengan teknologi bunyi ultrasonik untuk peserta didik kelas IV

SD dengan tahap-tahap model ADDIE: (1) analisis kebutuhan karena

masalah ekosistem sawah serta analisis mengenai pembelajaran

pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Dasar. Data tersebut

deiperoleh dari wawancara dengan kepala dusun dan guru kelas IV SD,

(2) desain produk dengan membuat kisi-kisi buku cerita bergambar, (3)

pengembangan dilakukan untuk merancang produk buku cerita

bergambar sesuai kisi-kisi dan dilakukan validasi pada ahli serta revisi

produk, (4) Pada tahap implementasi peneliti tidak melakukan uji coba

produk karena kondisi yang tidak mendukung dikarenakan wabah

Covid-19. Peserta didik melakukan belajar di rumah untuk

menggantikan pembelajaran di sekolah. Kebijakan tersebut dibuat

karena penerapan social distancing untuk memperkecil penyebaran

wabah Covid-19. Maka dari itu, peneliti tidak dapat melakukan uji coba

produk dikarenakan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah, (5)

evaluasi dilakukan dengan melakukan evaluasi sumatif berdasarkan

hasil validasi dan uji coba produk, kemudian evaluasi formatif

dilakukan berdasarkan hasil saran dan masukan dari dosen pembimbing

dan dosen ahli validator.

2. Kualitas buku cerita bergambar tentang pelestarian ekosistem sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik untuk peserta didik kelas IV Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

96

Dasar dari hasil validasi yang dilakukan mendapatkan skor rata-rata

sebanyak 3,6 dan termasuk kategori “Sangat Baik” menurut validasi ahli

dari dosen Pendidikan Biologi dan guru kelas IV SD. Dari skor tersebut

diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pada

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” Pembalajaran 1 yang

berfokus pada materi pelestarian lingkungan sawah. Peneliti berharap

buku cerita bergambar yang disusun peneliti bisa berguna sebagai media

pembelajaran dan sarana literasi di Sekolah Dasar.

B. Keterbatasan Pengembangan

Pada keterbatasan peneliti, peneliti memiliki beberapa keterbatasan,

antara lain:

1. Buku cerita bergambar tidak dapat diuji cobakan pada peserta didik,

sehingga membuat data kualitas produk kurang lengkap.

2. Kalimat dalam buku cerita bergambar masih belum berupa uraian

cerita dan masih seperti informasi.

3. Dalam buku cerita bergambar ini belum terdapat glosarium yang

menjelaskan kosa kata yang kurang dipahami oleh peserta didik.

C. Saran

1. Dalam mengembangkan buku cerita bergambar sebaiknya peneliti

menggunakan kata-kata sederhana dan menanamkan sopan santun

pada isi cerita.

2. Peneliti sebaiknya memberikan glosarium yang menjelaskan kosa

kata dari bahasa yang kurang dipahami oleh peserta didik.

3. Diperlukannya uji coba produk kepada peserta didik agar data yang

didapatkan lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

97

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Mulyani, Yunansah. (2017). Pembelajaran Literasi: Startegi

Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan

Menulis. Jakarta: Bumi Aksara

Afandi, Rifki. (2013). Integrasi pendidikan lingkungan hidup melalu pembelajaran

IPS di sekolah dasar sebagai alternatif menciptakan sekolah hijau. Dalam:

jurnal pedagogia, 2(1): 98-108.

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Bueche, R. J. 1986. Introduction to Physics for Scientist and Engineers. New York:

MC Graw Hill

Dinata, Hakim. (2019). Pengaruh Gelombang Ultrasonik Terhadap Hama Tikus

Guna Menanggulangi Permasalahan Hama Padi, Barometer,Jurnal

Volume 4 No.1, Januari 2019, 187-189. Diakses pada 4 April 2021

Djiwo H. 2009. Pemantauan suhu dengan mikrokontroler atmega8 pada jaringan

lokal. Jurnal seminar nasional VSdm teknologi nuklir Yogyakarta(Online),

http://jurnal.sttn-batan.ac.id /wp- content/uploads/2010/03/B42%20_Djiwo

_. Pdf. Diakses tanggal 23 April 2021

Ernawati, Iis dan Sukardiyono, Totok. (2017). Uji kelayakan media pembelajaran

interaktif pada mata pelajaran adminitrasi server. Elinvo (Electronics,

Informatics, and Vocational Education). Vol.2, No.02, Hal. 204-210.

(Online). Diakses 3 Maret 2021.

Faizah, U. (2009). Keefektifan cerita bergambar untuk pendidikan nilai dan

keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Cakrawala

Pendidikan. Tahun 28, No. 3: 249.

Hadinugrahaningsih, T., dkk. (2017). Keterampilan Abad 21 dan STEAM (Science,

Technology, Engineering, Art, and Mathematics) Project dalam

Pembelajaran Kimia. Jakarta: LPPM Unversitas Negeri Jakarta.

Hamzah. S. (2013). Pendidikan Lingkungan. Bandung: PT Refika Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

98

Heffner, Henry. 2007. Hearing Range of Laboratory Animals. Journal of the

American Association for Laboratory Animal Science.

Irwan, Z. D. (1996). Pinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan

Pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara

Isnanniah. (2018). Pengaruh Paparan Gelombang Ultrasonik Terhadap Ukuran

Lingkar Perut Serta Kadar Trigliserida Darah. Skripsi. Fakultas Sains dan

Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Kemendikbud. (2017). Buku Guru Edisi Revisi 2017. Tema 3. Kelas IV. Jakarta:

Kemendikbud

Kemendukbud. (2017). Buku Siswa Edisi Revisi 2017. Tema 3. Kelas IV. Jakarta:

Kemendikbud

Krissandi, A. D. S. (2017). Merancang Buku Cerita Bergambar. Yogyakarta:

Sanata Dharma University Press.

Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia

L. Akhir et al. (2014). Gelombang Ultrasound Untuk Mengendalikan Hama Tikus

Lans. (2016). Pendidikan Lingkungan Hidup dan Aplikasinya dalam Pembelajaran

bagi Siswa Sekolah Dasar. Uap.unnes.aac.id/pkm-

bidikmisi/511536863.doc.

Lik. N. (2019). Implementasi Steam dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Vol.

1(2) Tahun 2019. Hal 41-50

Lukens, R. J. (2003). A critical hand book of children’s literature. New York:

Longman.

Malik, Ibnu, dkk. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

McElmeel, S. L. (2002). Character education: A book guide for teachers,

librarians, and parents. United States: Teacher Ideas Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

99

Mitchell, D. (2003). Children’s literature: animation to the world. USA: Allyn &

Bacon.

Nitriani, Nengah dkk. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Fisika

Modern menggunakan Model ADDIE, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako

Online (JPFT) Vol. 6 No. 1 p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924. Diakses

pada 18 Juli 2021.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pamuti, Bobby, P., Djarkasi, A. (2014). Kajian Perencanaan Pengajaran Mata

Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) pada tingkat sekolah dasar

di Kota Manado. Jurnal Sabua, diakses pada tanggal 9 September 2020 jam

13:43 wib dari web http://ejournal.unstrat.ac.id dipublikasikan pada tanggal

1 Maret 2014.

Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Rachmat, Antonius. 2010. Alogaritma dan Pemrogaman dengan Bahasa C Konsep,

Teori dan Implementasi. Yogyakarta: ANDI

Sati. (2017). Ekosistem. Solo: Azka Pressindo

Selegi, F. S. (2017). Model Evaluasi Formatif-Sumatif terhadap Motivasi Belajar

Mahasiswa pada Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Geografi,

Prosiding Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI

Palembang 25 November 2017. Diakses pada 17 Juli 2021.

Sudaryono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Kharisma Putra

Utama

Suedi, Tantu. (2016). Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Bogor: IPB

Press

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

100

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2016). Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sutrisno. 1988. Gelombang dan Optik, seri Fisika Dasar Jilid 2. Bandung : ITB

Tung Yao. (2017). Desain Intruksional. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Widyoko, Eko Putro.(2016). Teknik Penyusunan Instrument Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijanarko, Denny dkk. (2017). Gelombang Ultrasonik Sebagai Alat Pengusir

Tikus Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8, Jurnal Teknologi

Informatika dan Terapan Volume 04, No 1, Januari – Juni 2017. Diakses

pada 2 April 2021.

Gambar dari internet:

Gambar Rantai Makanan. Diunduh di:

http://bit.ly/2dMldwm Pada 5 Januari 2021 Pukul 20.00 WIB

Gambar Jaring-Jaring Makanan. Diunduh di:

http://bit.ly/2dA5WRl Pada 5 Januari 2021 pukul 20.00 WIB

Gambar Piramida Makanan. Diunduh di:

http://bit.ly/2dA552P Pada 5 Januari 2021 pukul 20.00 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

101

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

102

Lampiran 1. Surat Izin Analisi Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

104

Lampiran 2. Lembar Wawancara Guru Kelas IV

Variabel Indikator Pertanyaan

Pembelajaran

IPA Materi

Pelestarian

Lingkungan

Sekitar

(Ekosistem

Sawah)

Pembelajaran Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” dengan subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

1. Bagaimana Bapak/Ibu mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Kegiatan Pembelajaran

Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan

subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”.

2. Apa saja kegiatan yang dilakukan

ketika Bapak/Ibu mengajarkan materi

tematik kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Pengalaman pembelajaran

Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” dengan

subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”.

3. Berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu

mengajar, media apa yang digunakan

dalam mengajarkan materi tematik

kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku”?

Lingkungan dalam

pembelajaran Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” dengan subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”.

4. Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Cerita

bergambar

(Cergam)

Ketersediaan cergam untuk

peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar.

5. Berdasarkan pengalaman Bapak/ibu

mengajar, apakah pernah menggunakan

buku cerita bergambar dalam

mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”?

Apakah memerlukan buku

cergam, Karakteristik

cergam yang dibutuhkan

dan sesuai untuk peserta

didik kelas IV

6. Apakah Bapak/Ibu guru,

memerlukan buku cerita bergambar?

Bagaimana karakteristik buku cerita

bergambar yang dapat membuat peserta

didik tertarik untuk membacanya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

105

Lampiran 3. Hasil Wawancara Guru Kelas IV

No Pertanyaan Kesimpulan

1 Bagaimana Bapak/Ibu

mengajarkan materi tematik kelas

IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Materi tematik kelas IV Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan

di Lingkungan Rumahku” diajarkan

sesuai dengan materi yang terdapat

di buku guru dan buku peserta didik

serta tambahan informasi lainnya

dari internet.

2 Apa saja kegiatan yang dilakukan

ketika Bapak/Ibu mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan

di Lingkungan Rumahku”?

Kegiatan yang dilakukan untuk

mengajarkan materi tematik kelas IV

Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk

Hidup” Subtema 1 “Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” adalah mengajak peserta

didik menonton video dan

memberikan tugas kepada peserta

didik.

3 Berdasarkan pengalaman

Bapak/Ibu mengajar, media apa

yang digunakan dalam

mengajarkan materi tematik kelas

IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1

“Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku”?

Media yang digunakan untuk

mengajar kelas IV Tema 3 “Peduli

Terhadap Makhluk Hidup” Subtema

1 “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku” adalah video

yang berkaitan dengan materi.

4 Lingkungan apa saja yang telah

Bapak/Ibu jelaskan pada Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan

di Lingkungan Rumahku”?

Lingkungan yang dibahas untuk

mengajarakan materi tematik kelas

IV Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” Subtema 1 “Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku” adalah lingkungan

tempat penangkaran hewan langka,

yaitu taman nasional dan kebun

binatang.

5 Berdasarkan pengalaman

Bapak/ibu mengajar, apakah

pernah menggunakan buku cerita

bergambar dalam mengajarkan

materi tematik kelas IV Tema 3

“Peduli Terhadap Makhluk Hidup”

Subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan

di Lingkungan Rumahku”?

Belum pernah menggunakan buku

cerita bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

106

6 Apakah Bapak/Ibu guru

memerlukan buku cerita

bergambar? Bagaimana

karakteristik buku cerita bergambar

yang dapat membuat peserta didik

tertarik untuk membacanya?

- Iya, memerlukan

- Karakteristik buku cerita

bergambar yaitu

gambar/ilustrasi animasi,

warna yang dipilih adalah

warna yang cerah, dan

bahasanya mudah dipahami

oleh peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

107

Lampiran 4. Lembar Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon

Variabel Indikator Pertanyaan

Kulitas Sawah Keadaan Sawah 1. Bagaimana keadaan sawah yang ada

di dusun Parakan Kulon?

Pentingnya ekosistem

di sawah

2. Menurut bapak apakah ekosistem di

sawah itu penting?

Fungsi ekosistem di

sawah dalam

lingkungan masyarkat

3. Apakah sawah yang digunakan

menghasilkan bahan pangan

4. Aktivitas apa saja yang dilakukan

warga dengan sawah tersebut?

5. Apakah sawah yang gagal panen tidak

dapat digunakan kembali?

Kegiatan yang

dilakukan petani

dan masyarakat

sekitar

Upaya mengatasi

permasalah yang ada

6. Adakah tindakan yang dilakukan

untuk mengatasi masalah gagal panen?

7. Apakah ada yang menggunakan

tekonologi bunyi ultrasonik sebagai

sarana pembantu dalam mengurangi

hama di sawah?

Pentingnya pendidikan

yang mengajarkan

pelestarian lingkungan

sekitar.

8. Untuk anak-anak Sekolah Dasar,

menurut bapak perlukah mereka

diajarkan mengenai pelestarian

lingkungan alam khususnya dalam

pelestarian ekosistem sawah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

108

Lampiran 5. Hasil Wawancara Kepala Dusun Parakan Kulon

No Pertanyaan Kesimpulan

1 Bagaimana keadaan sawah yang ada di

dusun Parakan Kulon?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah yang ada di

dusun Parakan Kulon mengalami

gagal panen untuk tanaman padi.

2 Menurut bapak apakah sawah itu sangat

penting?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah itu sangat

penting karena sumber pangan

masyarakat berasal dari sawah

tersebut.

3 Apakah sawah yang digunakan

menghasilkan bahan pangan

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa iya, selain padi,

sawah juga ada tanaman lainnya

seperti, kacang, jagung, papaya, dll.

4 Apakah warga menggunakan sawah

untuk aktivitas sehari-hari?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah digunakan

sehari-hari oleh warga karena sebagian

besar warga berprofesi sebagai petani.

5 Apakah sawah yang gagal panen tidak

dapat digunakan kembali?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa sawah dapat

digunakan kembali

6 Adakah ada tindakan yang dilakukan

untuk mengatasi masalah gagal panen

ini?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa beberapa petani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

109

sudah mencoba menggunakan obat

kimia untuk membasmi hama, tetapi

obat tersebut dapat merusak kesuburan

tanah.

7 Apakah bapak menggunakan teknologi

bunyi ultrasonik sebagai sarana

pembantu dalam membasmi hama?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa petani belum tahu

dan belum menggunakan teknologi

bunyi ultrasonik sebagai sarana untuk

membantu membasmi hama.

8 Untuk anak-anak Sekolah Dasar,

menurut bapak apakah perlu mereka

diajarkan mengenai pelestarian

lingkungan alam terkhusus dalam

ekosistem sawah?

Berdasarkan wawancara kepala dusun

Parakan Kulon, peneliti mendapatkan

informasi bahwa anak-anak Sekolah

Dasar perlu diajarkan mengenai

pelestarian lingkungan alam terkhusus

dalam ekosistem sawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

110

Lampiran 6. Lembar Validasi

Hal : Pemohonan Validasi Produk

Lampiran : 1 Bendel

Kepada

Yth. ………………………

Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan ini saya:

Nama : Raihan Nafi Iswana

NIM : 161134242

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul TAS : Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang

Pelestarian Ekosistem Sawah untuk Peserta Didik Kelas IV

SD

Dengan hormat mohon ibu berkenan memberikan validasi terhadap buku cergam

penelitian TAS yang telah saya susun berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah

dengan Pest Repeller”. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan

lembar validasi.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan perhatian Ibu diucapkan terima

kasih.

Yogyakarta, 27 Januari 2021

Pemohon,

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

111

TOR

PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG PELESTARIAN EKOSISTEM SAWAH UNTUK PESERTA

DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR

Hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dengan

lingkungan di sekitarnya dan membentuk suatu sistem disebut dengan ekosistem

(Sati, 2017: 1). Ekosistem sawah memiliki keberagaman produsen, konsumen dan

pengurai, jika salah satu konsumen berkurang akan mengakibatkan ketidak

seimbangan ekosistem sawah. Di alam terdapat organisme hidup (makhluk hidup)

dengan lingkungannya yang tidak hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak

terpisahkan dan saling pengaruh memperngaruhi satu sama lain yang merupakan

suatu sistem (Irwan, 1996: 27). Di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan

lingkungannya. Oleh karena itu, ekosistem harus dijaga agar tetap berjalan dengan

semestinya. Materi pelestarian lingkungan alam menjadi salah satunya muatan

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan pada pembelajaran tematik

Kurikulum 2013 kelas IV Sekolah Dasar, yaitu pada Tema 3 “Peduli Terhadap

Makhluk Hidup” subtema 1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”.

Berdasarkan wawancara dari dua guru kelas IV di sekolah yang berbeda,

didapatkan informasi bahwa guru memberikan materi pelajaran tentang pelestarian

lingkungan hanya menggunakan buku dinas dan video. Namun belum terdapat

adanya buku cerita gambar sebagai media pembelajaran. Menurut kedua guru

tersebut, cergam dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam

mengajarkan materi tentang pelestarian lingkungan. Cergam adalah adalah tuturan

teks cerita anak yang ditulis berdasarkan suatu aktivitas atau kejadian sesuai dengan

sudut pandang anak sehingga dapat menarik minat baca anak yang tersusun atas

teks dan gambar yang keduanya saling melengkapi (Krissandi, 2017: 21).

Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua guru kelas IV tersebut cergam

mempunyai ciri-ciri, yaitu menggunakan gambar animasi, mempunyai banyak

warna, menumbuhkan imajinasi, dan mempunyai alur Cerita. Peneliti ini

mengembangkan cergam yang berjudul “Pelestarain Ekosistem Sawah dengan Pest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

112

Repeller”. Cergam berisi tentang informasi mengenai pelestarian ekosistem sawah

dengan teknologi bunyi ultrasonik. Tujuan pengembangan cergam ini adalah

sebagai media pembelajaran. Selain itu, dapat digunakan untuk literasi, literasi

ditujukan agar peserta didik mampu menguasai dimensi bahasa dan dimensi

kognitif literasi yang mencakup proses pemahaman, membaca, menulis, dan konsep

analisis wacana tertulis (Abidin, Mulyati, Yunansah, 2017: 22).

Oleh karena itu, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan

validasi pada cergam yang peneliti kembangkan. Atas kesediaan Bapak/Ibu,

peneliti mengucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Mulyani, Yunansah. (2017). Pembelajaran Literasi: Startegi

Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan

Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.

Irwan, Z. D. (1996). Pinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan

Pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Krissandi, A. D. S. (2017). Merancang Buku Cerita Bergambar. Yogyakarta:

Sanata Dharma University Press.

Sati. (2017). Ekosistem. Solo: Azka Pressindo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

113

Kepada

Yth……………………

Di tempat

Dengan hormat,

Bersamaan ini, peneliti memohon bantuan Ibu untuk melakukan validasi

pengembangan cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest

Repeller”. Cergam tersebut terkait dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) kelas IV Sekolah Dasar, Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema

1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”. Melalui cergam ini, peserta

didik diharapkan dapat mengetahui informasi mengenai ekosistem sawah dan

teknologi bunyi ultrasonik. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa

mengenai pelestarian ekosistem sawah yang menjadi salah satu cara sebagai upaya

pelestarian lingkungan alam.

Peneliti mengharapkan Ibu memberikan tanda (check) pada kolom skor

yang telah disediakan dengan rentan nilai 1-4, yang artinya:

a. Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik

b. Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik

c. Skor 3, jika kriteria cergam baik

d. Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

114

Lembar validasi

No

Aspek yang Dinilai

Skor

Komentar 1 2 3 4

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi cerita

2 Memuat nama penulis

cergam

3 Memiliki warna yang

menarik

Bahasa

4 Bahasa sesuai dengan EBI

5 Bahasa mudah dipahami

oleh peserta didik SD kelas

IV

Desain Produk

6 Komponen dalam buku

cerita bergambar lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi cergam,

daftar pustaka, dan biodata

penulis)

7 Tampilan fisik (warna,

huruf,

gambar, atau foto) dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

115

buku cerita bergambar

menarik

8 Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar, atau foto)

dalam buku cerita

bergambar sesuai dengan

perkembangan anak

Sekolah Dasar

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Cergam berisi narasi dan

gambar

yang saling berkaitan

10 Cergam berisi cerita yang

mendukung judul utama

tentang “Pelestarian

Ekosistem Sawah dengan

Pest Repeller ”

11 Cergam berisi informasi

tentang penjelasan

ekosistem sawah

12 Cergam memuat bagian-

bagian Pest Repeller sebagai

teknologi bunyi ultrasonik

13 Cergam berisi informasi

tentang bagian dan cara

kerja Pest Repeller

14 Cergam berisi tentang

media-media yang ada

dalam menjaga ekosistem

sawah dengan tidak aman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

116

15 Alur pada cergam mudah

dipahami peserta didik

kelas IV sekolah

Dasar

Jumlah

Skor Total

Rata-Rata Skor

Berdasarkan jumlah skor tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller”;

a. Layak diujicobakan tanpa revisi

b. Layak diujicobakan setalah revisi

c. Tidak layak diujicobakan

Yogyakarta,………………….

Validator

( .............................. )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

117

Lampiran 7. Lembar Hasil Validasi Dosen

Hal : Pemohonan Validasi Produk

Lampiran : 1 Bendel

Kepada

Yth. Kintan Limiansi, M.Pd.

Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan ini saya:

Nama : Raihan Nafi Iswana

NIM : 161134242

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul TAS : Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang

Pelestarian Ekosistem Sawah untuk Peserta Didik Kelas IV

SD

Dengan hormat mohon ibu berkenan memberikan validasi terhadap buku cergam

penelitian TAS yang telah saya susun berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah

dengan Pest Repeller”. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan

lembar validasi.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan perhatian Ibu diucapkan terima

kasih.

Yogyakarta, 27 Januari 2021

Pemohon,

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

118

Kepada

Yth Kintan Limiansi, M.Pd

Di tempat

Dengan hormat,

Bersamaan ini, peneliti memohon bantuan Ibu untuk melakukan validasi

pengembangan cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest

Repeller”. Cergam tersebut terkait dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) kelas IV Sekolah Dasar, Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema

1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”. Melalui cergam ini, peserta

didik diharapkan dapat mengetahui informasi mengenai ekosistem sawah dan

teknologi bunyi ultrasonik. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa

mengenai pelestarian ekosistem sawah yang menjadi salah satu cara sebagai upaya

pelestarian lingkungan alam.

Peneliti mengharapkan Ibu memberikan tanda (check) pada kolom skor

yang telah disediakan dengan rentan nilai 1-4, yang artinya:

e. Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik

f. Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik

g. Skor 3, jika kriteria cergam baik

h. Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

122

Lampiran 8. Lembar Hasil Validasi Guru

Hal : Pemohonan Validasi Produk

Lampiran : 1 Bendel

Kepada

Yth. Mulyaningsih, S.Pd.

Di SD Negeri Banyurejo I

Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan ini saya:

Nama : Raihan Nafi Iswana

NIM : 161134242

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul TAS : Pengembangan Buku Cerita Bergambar Tentang

Pelestarian Ekosistem Sawah untuk Peserta Didik Kelas IV

SD

Dengan hormat mohon ibu berkenan memberikan validasi terhadap buku cergam

penelitian TAS yang telah saya susun berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah

dengan Pest Repeller”. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan

lembar validasi.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan perhatian Ibu diucapkan terima

kasih.

Yogyakarta, 27 Januari 2021

Pemohon,

Raihan Nafi Iswana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

123

Kepada

Yth Mulyaningsih, S.Pd.

Di tempat

Dengan hormat,

Bersamaan ini, peneliti memohon bantuan Ibu untuk melakukan validasi

pengembangan cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest

Repeller”. Cergam tersebut terkait dengan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) kelas IV Sekolah Dasar, Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema

1 “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”. Melalui cergam ini, peserta

didik diharapkan dapat mengetahui informasi mengenai ekosistem sawah dan

teknologi bunyi ultrasonik. Sehingga dapat menambah pengetahuan siswa

mengenai pelestarian ekosistem sawah yang menjadi salah satu cara sebagai upaya

pelestarian lingkungan alam.

Peneliti mengharapkan Ibu memberikan tanda (check) pada kolom skor

yang telah disediakan dengan rentan nilai 1-4, yang artinya:

a. Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik

b. Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik

c. Skor 3, jika kriteria cergam baik

d. Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

124

Lembar validasi

No

Aspek yang Dinilai

Skor

Komentar 1 2 3 4

Halaman Sampul

1 Memuat judul yang

mendeskripsikan isi cerita

Judul menarik,

mengundang rasa ingin

tahu.

2 Memuat nama penulis

cergam

Jelas dan lengkap

3 Memiliki warna yang

menarik

Warna menyejukkan dan

menenangkan

Bahasa

4 Bahasa sesuai dengan EBI Baik

5 Bahasa mudah dipahami

oleh peserta didik SD kelas

IV

Baik

Desain Produk

6 Komponen dalam buku

cerita bergambar lengkap

(sampul, kata

pengantar, isi cergam,

daftar pustaka, dan biodata

penulis)

Lengkap

7 Tampilan fisik (warna,

huruf,

gambar, atau foto) dalam

buku cerita bergambar

menarik

Menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

125

8 Tampilan fisik (warna,

huruf, gambar, atau foto)

dalam buku cerita

bergambar sesuai dengan

perkembangan anak

Sekolah Dasar

Baik

Isi Buku Cerita Bergambar

9 Cergam berisi narasi dan

gambar

yang saling berkaitan

Baik

10 Cergam berisi cerita yang

mendukung judul utama

tentang “Pelestarian

Ekosistem Sawah dengan

Pest Repeller ”

Baik

11 Cergam berisi informasi

tentang penjelasan

ekosistem sawah

Baik

12 Cergam memuat bagian-

bagian Pest Repeller sebagai

teknologi bunyi ultrasonik

Lengkap

13 Cergam berisi informasi

tentang bagian dan cara

kerja Pest Repeller

Lengkap

14 Cergam berisi tentang

media-media yang ada

dalam menjaga ekosistem

sawah dengan tidak aman

Baik

15 Alur pada cergam

mudah dipahami peserta

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

126

didik kelas IV sekolah

Dasar

Jumlah

9 48

Skor Total 57

Rata-Rata Skor 57/15 = 3.8

Berdasarkan jumlah skor tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

cergam yang berjudul “Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller”;

a. Layak diujicobakan tanpa revisi

b. Layak diujicobakan setalah revisi

c. Tidak layak diujicobakan

Yogyakarta,28 Januari 2021.

Validator

(Mulyaningsih, S.Pd)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

127

Lampiran 9. Kisi-Kisi Buku Cerita Bergambar

Halaman Isi

Depan Judul

Pelestarian Ekosistem Sawah dengan Pest Repeller

Cover

I Kata pengantar penulis

1 Pada suatu hari, Aura dan Leo pulang dari sekolah, di perjalanan

pulang, Aura dan Leo melihat keadaan sawah yang gagal panen.

Aura : Leo coba lihat di sawah ini banyak padi yang gagal panen.

Leo : Iya Aura, padi yang ada di sawah banyak yang rusak

2 Aura : Apa yang membuat padi yang ada di sawah tersebut menjadi

rusak, Leo?

Leo : Mungkin karena tikus. Ayahku pernah bercerita biasanya yang

merusak padi itu hama. Salah satu hama yang ada di sawah adalah

tikus.

3 Aura : Bukankah di sawah ada ular yang memakan tikus, Leo?

Leo : Ada, tetapi karena terlalu banyak tikus sehingga tidak

seimbang antara jumlah tikus dengan jumah ular yang ada di sawah.

Aura : Berarti ini ada hubungannya dengan ekosistem itu ya Leo?

Leo : Iya benar Aura.

4 Leo : Karena ekosistem bersangkutan dengan rantai makanan seperti

yang ayahku ceritakan. Ayahku juga bercerita jika tikus terlalu

banyak dan ular hanya sedikit, maka tikus bisa memakan padi dan

menyebabkan gagal panen.

5 Aura : Jadi, padi banyak yang rusak karena dimakan tikus?

Leo : Iya, Aura.

6 Aura : Kebetulan ayahmu seorang petani, bagaimana kalau besok

siang aku main ke rumahmu untuk mempelajari masalah ini dari

ayahmu Leo?

Leo : Ide bagus itu Aura,ya udah sampai ketemu besok siang Aura.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

128

Mereka pulang ke rumah masing-masing.

7 Keesokan harinya.

Aura : Leo… Leo…

Ayah : Eh ada, Aura, ada perlu apa Aura?

Aura : Saya mau tanya, kenapa banyak tikus di sawah yang

menyebabkan padi rusak.

Ayah : Kemarin Leo juga sudah bertanya tentang itu, mari kita pergi

kesawah, akan saya tujukan kenapa banyak tikus di sawah dan cara

mengatasinya.

8 Ayah : Nah sawah ini yang mengalami gagal panen. Ada beberapa

faktor yang membuat gagal panen :

1) sawah kekeringan

2) sawah kebanjiran

3) serangan hama

9 Ayah : Sedangkan untuk sawah ini gagal panen karena serangan

hama atau tikus.

10 Aura : Apakah ada cara untuk mengatasi ini, Ayah?

Ayah : Tentu ada, Aura. ada dua cara yaitu dengan yang aman dan

tidak aman. Untuk yang tidak aman adalah penggunaan pestisida.

Kelebihannya: hama tidak akan memakan padi tersebut

Kekurangannya: kualitas padi tersebut jadi berkurang dan menjadi

tidak sehat.

11 Ayah : Sedangkan untuk yang aman dengan cara menggunakan

teknologi bunyi ultrasonik, seperti sawah yang ini

Leo : Apa itu teknologi bunyi ultrasonik, Ayah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

129

Ayah : Teknologi bunyi ultrasonik adalah nama teknologinya

sedangkan nama alatnya adalah Pest Repeller yang memanfaatkan

bunyi ultrasonik frekuensi tinggi, yaitu 35.000 Hz.

Bunyi dengan frekuensi tersebut hanya dapat didengar oleh hewan

tikus saja. Bunyi tersebut tidak dapat didengar oleh manusia.

Manusia hanya dapat mendengar suara dengan frekuensi 20.000-

25.000 Hz.

12 Ayah : beberapa bagian alat Pest Repeller

4. Panel surya: berfungsi untuk tenaga penghasil listrik dari

panas matahari. Berukuran lebar 75 cm dan tinggi 75 cm

5. Penutup: berfungsi untuk pelindung Pest Repeller.

Berukuran tinggi 75 cm dan lebar 50 cm. Panjang alas

segitiga 70cm dan tinggi segitiga 30cm

6. Speker: berfungsi untuk mengeluarkan suara ultrasonik

berfrekuensi 35.000 Hz

13 Ayah: Pest Repeller ini dipasang diatas karena untuk menghindari

air yang mengenang dan gangguan lain seperti hewan yang merusak

alat ini.

14 Aura : Apakah ular juga terganggu dengan adanya Pest Repeller,

Ayah?

Ayah : Tidak, Aura. Karena yang bisa mendengar hanya tikus saja

pada frekuensi 35.000 Hz.

Leo : Apakah Tikusnya akan mati, Ayah?

Ayah : Ada yang mati karena pendengarannya rusak dan ada yang

tidak mati atau kabur karena terganggu bunyi tersebut.

15 Ayah : Dengan adanya Pest Repeller yang aman akan membuat

jumlah tikus berkurang, sehingga ekosistem sawah kembali normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

130

dan tidak ada banyak padi yang rusak lagi. Apakah kalian sudah

paham?

Aura : Sudah Ayah

Leo : Sudah Ayah. Leo sudah mengerti kenapa sawah menjadi

rusak.

16 Ayah : Untuk di Indonesia yang menggunakan tekonologi bunyi

ultrasonik dengan alat Pest Repeller ini berada di Madiun, Jawa

timur yang bernama pak Suyanto

17

Ayah : Kita juga harus menjaga lingkungan sawah. Jika bertemu

ular di sawah jangan dibunuh. Karena itu sangat berguna untuk

mematikan hama atau memakan tikus.

SELESAI

18 Pertanyaan Pendalaman

5. Pest Repeller

adalah:……………………………………………………...

6. Bagaimana kondisi sawah yang tidak ada Pest

Repeller?...........................

7. Apa itu jebakan tikus beraliran

listrik?........................................................

8. Jelaskan cara kerja Pest Repeller secara

singkat:…………………………

19 Biodata singkat penulis

20 Biodata singkat illustrator

21 Daftar Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

131

Lampiran 10. Lembar Foto Buku Cerita Bergambar

Cover depan buku cerita bergambar

Daftar isi buku cerita bergambar

Halaman awal buku cerita bergambar

Halaman akhir buku cerita bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG …

132

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup

Raihan Nafi Iswana marupakan anak pertama dari dua bersaudara

pasangan Bapak Siswanto dan Ibu Ismyatun. Penelitian lahir di

Sleman, 1 Oktober 1998. Peneliti telah menyelesaikan

Pendidikan di TK Masyithoh Minggir 2 dan melanjutkan di SD

Negeri 1 Sutan pada tahun 2004-2010. Selanjutnya peneliti

bersekolah di SMP Negeri 1 Minggir pada tahun 2010-2013.

Kemudian pada jenjang sekolah menengah ke atas peneliti bersekolah di SMA

Negeri 1 Minggir 2013-2016. Setelah lulus SMA, peneliti melanjutkan pendidikan

S1 di Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata

Dharma. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti, diantaranya

yaitu:

1. Sebagai peserta pada kegiatan PPKM-1

2. Sebagai peserta pada kegiatan PPKM-2

3. Sebagai peserta pada kegiatan Inisiasi Fakultas (INFISA)

4. Sebagai peserta pada kegiatan Inisiasi Prodi (INSIPRO)

5. Sebagai peserta pada kegiatan English Club (EC)

6. Sebagai peserta pada kegiatan Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD)

7. Sebagai peserta pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

8. Sebagai Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Sport League 2018

9. Sebagai anggota sie keamanan dalam kepanitiaan Pelepasan Calon

Wisudawan/Wisudawati 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI