buklet dakwah rasul saw metode supremasi ideologi islam plus cover

120

Upload: anas-wibowo

Post on 08-Jan-2017

176 views

Category:

Spiritual


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover
Page 2: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

الرحيم الرحمن الله بسمDakwah Rasul Saw. Metode Supremasi Ideologi Islam

Garis Besar [halaman 1] Pembangkitan [18] Tuntunan [25] Memulai [27] Berkembang [30]

Pergolakan Pemikiran (ash-Shira’ al-Fikri) [42] Perjuangan Politik (al-Kifah as-Siyasi) [43]

Menggalang Kekuatan Riil [56] Memenuhi Kewajiban Penerapan Sistem Islam [66] Daftar Bacaan [72]

Garis Besar

Rasulullah Saw. adalah kepala negara Daulah Islamiyyah pertama kali. Beliau Saw., selain sebagai pembawa dan penyampai risalah, juga sebagai penguasa (hakim) yang menerapkan hukum-hukum Islam yang Beliau bawa sebagai bagian dari risalah Islam. Hukum-hukum Islam sebagian besar diturunkan di Madinah setelah Rasulullah Saw. menempuh perjuangan selama sekitar 13 tahun di kota Mekkah mendakwahkan Islam kepada masyarakat Quraisy dan seluruh kabilah Arab yang setiap tahun berkunjung ke kota Mekkah. Di Madinah itulah Rasulullah Saw. mendapatkan kekuasaan dari para kepala suku di kota Madinah, khususnya Aus dan Khazraj yang paling dominan dan berkuasa di Madinah. Dan syariat Islam telah diturunkan seluruhnya hingga akhir masa kehidupan Beliau Saw. di mana wilayah kekuasaan Beliau Saw. telah meliputi seluruh jazirah Arab (kurang lebih 2,95 juta km persegi, lebih besar dari 3 kali luas gabungan wilayah Jerman dan Perancis).

1

Page 3: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Allah Swt. berfirman:

﴿ اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم﴾نعمتي ورضيت لكم اإلسالم دينا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Rasulullah Saw. wafat dalam keadaan umat dan negara Islam yang masih baru itu sangat kuat dan siap untuk memikul beban risalah menyebarkan Islam ke seluruh dunia sebagai wujud risalah yang rahmatan lil ‘alamin. Para sahabat yang jumlahnya paling tidak sekitar 60 ribu orang adalah kader-kader unggulan yang siap untuk menaklukkan dunia, membebaskan bangsa-bangsa dari belenggu penguasa yang zalim dan cara hidup jahiliyah. Sejarah pun membuktikan bahwa berbagai penaklukan oleh daulah Islam yang menjadikannya negara terluas adalah terjadi di masa sahabat Rasulullah Saw.

Oleh karena itu, di masa kerinduan akan kejayaan Islam telah kembali menggema dalam pikiran dan perasaan umat, maka tidak ada metode (thariqah) perjuangan yang harus ditempuh untuk mewujudkan hal itu, kecuali mengikuti metode (thariqah) perjuangan Rasulullah Saw. Sebab, secara syar’i, Allah Swt. telah memerintahkan kaum muslimin untuk meneladani Beliau Saw.

﴿لقد كان لكم في رسول الله أسوة﴾حسنة

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Secara faktual, satu-satunya gerakan Islam yang berhasil menegakkan pemerintahan yang dalam tempo singkat mencapai capaian yang luar biasa adalah gerakan yang ditempuh oleh Rasulullah Saw. beserta para sahabatnya. Ingat, Rasulullah Saw. tidak berawal sebagai kepala negara. Dakwah Beliau berawal dari seorang diri, bagian kecil dari masyarakat Mekkah, lalu menjadi sebuah kelompok (kutlah), dan kemudian menjadi penguasa dengan bai’at yang diberikan oleh para pemimpin suku Aus dan Khazraj dari Madinah.

Apa benar Rasulullah Saw. membentuk kelompok politik (kutlah siyasi)? Bukankah belum ada parlemen dan pemilu pada waktu itu? Kalau kelompok atau partai politik dimaknai sebagai peserta pemilu yang kemudian

2

Page 4: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

masuk parlemen dan membuat undang-undang dan mengangkat kepala pemerintahan, maka Rasulullah Saw. tidak melakukan itu. Tapi kalau kelompok atau partai politik dipahami sebagai kumpulan ide (afkar) dan orang-orang yang mengimani ide-ide itu serta berjuang untuk mewujudkan ide-ide itu di tengah-tengah masyarakat, Rasulullah Saw. dan para sahabat melakukan hal itu.

Ketika turun firman Allah Swt.:

﴾فاصدع بما تؤمر ﴿“Sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu….” (QS. Al-Hijr [15]: 94)Rasulullah Saw. bersama para sahabat bersama-sama menuju Ka’bah dengan formasi yang belum pernah dikenal oleh orang Arab sebelumnya. Mereka berbaris dalam dua barisan yang dikepalai oleh Umar bin Khaththab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka ber-thawaf mengelilingi Ka’bah (lihat: An Nabhani, Ad Daulah al Islamiyyah hlm. 15).

Bagaimana sebenarnya tahap dakwah dalam perjuangan yang ditempuh Rasulullah Saw. dan para sahabatnya? Pertama, tahap pembinaan dan pengkaderan (marhalah tatsqif); kedua, tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah); ketiga, tahap penerimaan kekuasaan (marhalah istilamul hukm) untuk menerapkan Islam secara praktis dan menyeluruh, sekaligus menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.

Pertama, Tahap Pembinaan Dan Pengkaderan (Tatsqif)Tahap ini dimulai sejak Beliau Saw. diutus menjadi rasul. Pada tahap

ini Rasulullah Saw. melakukan pembinaan para kader dan membuat kerangka tubuh gerakan. Ketika turun firman Allah Swt. dalam surat Al Muddatsir (surat yang turun setelah surat Iqra’/ al-Qalam, lihat: Manna’ Khalil Qatthan, Mabahits fi Ulumil Qur’an, terj. hal.92):“Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!” (TQS. al-Muddatstsir: 1-2), Beliau Saw. mulai mengajak masyarakat untuk memeluk Islam. Dimulai dari istrinya Khadijah ra., sepupunya Ali bin Abi Thalib ra., mantan budaknya Zaid bin Haritsah, dan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq ra., lalu Beliau menyeru seluruh masyarakat. Beliau berkeliling mendatangi rumah-rumah mereka. Beliau Saw. menyampaikan: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyembah-Nya dan janganlah kalian menserikatkan-Nya dengan sesuatu apapun.” Beliau menyeru manusia, mengikuti ayat di atas.

3

Page 5: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Setelah Rasulullah Saw. mengajak penduduk Mekkah untuk masuk Islam, sebagian orang menerima dan beriman kepadanya lalu masuk Islam dan sebagian yang lain menolaknya. Rasul mengumpulkan orang-orang yang beriman di sekeliling Beliau dalam suatu kelompok atas dasar agama baru itu secara rahasia. Para sahabat Beliau apabila hendak berjamaah shalat mereka pergi ke padang-padang rumput dan menyembunyikan sholat mereka dari kaum mereka. Kepada orang-orang yang baru masuk Islam, Rasulullah Saw. mengutus orang yang sudah lebih dulu masuk Islam dan faqih dalam dinul Islam untuk mengajarkan Al-Qur’an. Beliau Saw. pernah mengirim Khabbab bin al-Arat untuk mengajarkan al-Qur’an kepada Fathimah binti al-Khaththab dan suaminya, Sa’id bin Zaid di rumahnya. Ketika Umar bin Khaththab (kakak Fathimah) memergoki mereka sedang belajar di rumah Said, di mana Khabbab membacakan Al-Qur’an kepada mereka, Umar pun masuk Islam.

Beliau Saw. menjadikan rumah Al Arqam bin Abil Arqam (Daar al-Arqam) sebagai markas kutlah (kelompok dakwah) dan madrasah bagi dakwah baru ini. Di rumah Arqam itulah Rasulullah Saw. mengumpulkan para shahabat, mengajar Islam kepada mereka, membacakan Al-Qur’an kepada mereka, menjelaskannya, memerintahkan mereka untuk menghafal dan memahami al-Qur’an. Dan setiap kali ada yang masuk Islam, langsung digabungkan ke Darul Arqam. Beliau Saw. di markas pengkaderan itu selama 3 tahun membina (yutsaqqif) kaum muslimin generasi pertama itu, sholat bersama mereka, tahajud di malam hari yang lalu diikuti oleh para sahabat, Beliau Saw. membangkitkan keruhanian mereka dengan sholat, membaca al-Qur’an, membina pemikiran mereka dengan memperhatikan ayat-ayat Allah dan meneliti ciptaan-ciptaan-Nya, dan membina akal pikiran mereka dengan makna-makna dan lafazh-lafazh Al-Qur’an serta pemahaman dan pemikiran Islam, dan melatih mereka untuk bersabar terhadap berbagai halangan dan hambatan dakwah, dan mewasiatkan kepada mereka untuk senantiasa taat dan patuh sehingga mereka benar-benar ikhas lillahi ta’ala (lihat: Taqiyuddin An Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyah, hal.11-12). Rasul tetap merahasiakan aktivitas bersama para pengikutnya, dan terus melakukan upaya-upaya pengkaderan dan pembinaan (tatsqiif) hingga turun firman Allah Swt.:

﴿فاصدع بما تؤمر وأعرض عن﴾المشركين

4

Page 6: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. al-Hijr: 94)

Tahap Kedua, Tahap Interaksi Dan Perjuangan (Marhalah Tafaul wal Kifah)

Meskipun aktivitas pada tahap pertama dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, akan tetapi masyarakat Mekah mengetahui bahwa Muhammad Rasulullah Saw. telah membawa agama baru. Mereka juga mengetahui banyak orang masuk Islam. Kafir Mekah pun tahu bahwa Rasulullah dan kutlah-nya merahasiakan kutlah dan pemelukan agamanya. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Makkah telah tahu adanya agama dan dakwah baru serta kutlah baru, sekalipun mereka tidak tahu, di mana mereka berkumpul, dan siapa saja di antara orang-orang mukmin yang berkumpul.

Setelah masuk Islamnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khaththab (3 hari setelah masuk Islamnya Hamzah), turun firman Allah Swt.:

﴿فاصدع بما تؤمر وأعرض عن ! إنا كفيناك المستهزئين !المشركين

الذين يجعلون مع الله إلها ءاخر فسوف﴾يعلمون

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), yaitu orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah, maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)” (QS. al-Hijr: 94-96)

Beliau Saw. pun menerangkan perintah Allah Swt. secara terang-terangan. Beliau Saw. pun menampilkan kutlahnya secara terang-terang kepada seluruh masyarakat, sekalipun masih ada sebagian kaum muslimin yang menyembunyikan ke-Islamannya bahkan sampai penaklukan kota Makkah. Setelah aksi menampilkan kutlah secara terang-terangan di Ka’bah, terjadilah pergesekan dakwah dan kelompok dakwah dengan masyarakat Makkah dan para pemimpinnya yang sangat cinta kepada kepemimpinan sistem jahiliyyah. Perjuangan kelompok dakwah Nabi dan para sahabat pun berubah dari fase

5

Page 7: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

rahasia (daur al istikhfa) ke fase terang-terangan (daur al-I’lan). Berpindah dari fase mengkontak orang-orang yang memiliki kesediaan menerima Islam ke fase berbicara kepada masyarakat secara menyeluruh.

Mulailah terjadi benturan (ishthidam/ clash) antara iman dengan kekufuran di masyarakat, dan mulailah terjadi pergesekan (ihtikak) antara ide-ide yang benar dengan ide-ide yang rusak, dan mulailah tahap kedua, yaitu tahap interaksi dan perjuangan (marhalah tafaul wal kifah). Pada tahap ini mulailah orang-orang Kafir Quraisy melawan dakwah dan menyakiti Rasulullah Saw. dan kaum muslimin dengan berbagai macam cara.

Periode inilah yang paling berat yang dihadapi Rasul dan para sahabat sepanjang perjuangan mereka. Gembong kekufuran Abu Jahal pernah melempar Beliau Saw. dengan isi perut hewan sembelihan mereka.

Semua itu justru hanya menambah kesabaran dan kesungguhan Beliau Saw. dalam dakwah. Kaum muslimin pun menghadapi berbagai ancaman dan gangguan. Setiap kabilah menyiksa dan memfitnah anggota sukunya yang masuk Islam. Sampai-sampai salah seorang budak Habsyi, Bilal bin Rabbah ra., mereka lempar di atas padang pasir, di bawah terik matahari, mereka tindih dadanya dengan batu, dan mereka biarkan di situ agar mati, tidak lain karena dia tetap mempertahankan kalimat tauhid: ahad-ahad! Summayyah istri Yasir ra., mereka siksa hingga mati karena tidak mau kembali (murtad) dari agama Islam kepada agama nenek moyang mereka. Kaum muslimin secara umum dihinakan dan disiksa. Namun mereka bersabar menerima cobaan itu dalam rangka menggapai ridho Allah Swt.

Rasulullah Saw. dan para sahabat menghadapi berbagai perlawanan dakwah yang dilancarkan oleh orang-orang Kafir Quraisy, baik itu penyiksaan fisik (at ta’dziib) , propaganda busuk (ad da’aawah/ad di’ayah) untuk menyudutkan Islam dan kaum muslimin di dalam negeri dan luar negeri, maupun blokade total (al muqatha’ah), dengan sikap sabar dan terus berdakwah menegakkan agama Allah Swt. tanpa kekerasan. Tatkala Rasul melihat Yasir dan istrinya dibantai disiksa oleh orang-orang Quraisy, Beliau Saw. tidak menggerakkan kaum muslimin untuk melakukan perlawanan fisik terhadap mereka. Beliau Saw. bersabda:

»صبرا آل ياسر فإن موعدكم الجنة إنيال أملك لكم من الله شيئا«

Page 8: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya janji Allah untuk kalian adalah Surga. Sesungguhnya aku tidak memiliki sesuatu apapun dari Allah.”Ketika mendengar janji surga itu, Sumayyah, istri Yasir yang sedang disiksa oleh kafir Quraisy, mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihatnya secara nyata!” (lihat: An Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyah, hal.18)

Pertanyaan kita, mengapa Rasulullah Saw. yang terkenal sempurna akhlaqnya, bahkan sudah mendapatkan gelar al Amin (yang terpercaya), kok dimusuhi begitu rupa oleh orang-orang Quraisy? Benturan yang dilakukan oleh kafir Quraisy terhadap dakwah Islam adalah hal yang wajar. Sebab, Rasulullah Saw. mengemban dakwah dan menampilkan kelompok yang mengemban dakwah bersama Beliau Saw. dalam bentuk yang menantang. Lebih dari itu, substansi dakwah itu sendiri adalah perjuangan dan perlawanan terhadap status quo Quraisy dan masyarakat Makkah.

Sebab substansi dakwah adalah menyeru kepada mentauhidkan Allah dan seruan ibadah hanya kepada-Nya serta seruan untuk meninggalkan penyembahan kepada berhala dan seruan untuk melepaskan diri dari sistem kehidupan jahiliyah mereka yang rusak. Maka terjadilah benturan dengan Quraisy secara total. Bagaimana mungkin tidak terjadi benturan, padahal Rasulullah Saw. membodohkan impian mereka, merendahkan tuhan-tuhan mereka, dan mencela kehidupan murahan mereka, dan mengkritik tatanan kehidupan mereka yang zalim. Dan Al-Qur’an pun turun menyerang mereka dengan jelas. Allah Swt. berfirman:

﴿إنكم وما تعبدون من دون الله حصب﴾جهنم

“Sesungguhnya kalian dan apa (berhala) yang kalian sembah selain Allah adalah umpan Jahannam.” (QS. Al-Anbiyaa’ [21]: 98)

﴿وما ءاتيتم من ربا ليربو في أموال﴾الناس فال يربو عند الله

“Dan apa yang kalian berikan berupa riba untuk menambah harta kekayaan manusia, maka tidak menambah pada sisi Allah.” (QS. ar-Rûm [30]: 39)

6

Page 9: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

فين الذين إذا اكتالوا على!﴿ويل للمطف وإذا كالوهم أو!الناس يستوفون

﴾وزنوهم يخسرون “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. al-Muthafifîn [83]: 1-3)

Oleh karena itu, orang-orang Quraisy pun menghadang dakwah. Mereka menyakiti Rasulullah Saw. dan para sahabat. Mereka menyiksa, mengembargo, dan membuat propaganda untuk melawan Beliau Saw. dan agama yang dibawanya. Namun itu semua tidak menyurutkan langkah dakwah Rasulullah Saw. Beliau Saw. tetap menyerang mereka, terus melawan pandangan-pandangan yang salah, dan menghancurkan aqidah-aqidah yang rusak, dan bersungguh-sungguh menempuh jalan penyebaran dakwah. Beliau Saw. mendakwahkan Islam dengan jelas, tanpa tedeng aling-aling, tanpa merendahkan diri, tanpa cenderung kepada kekufuran, dan tanpa menjilat gembong-gembong kekufuran.

Hal itu Beliau lakukan sekalipun menghadapi berbagai gangguan dari Quraisy, meskipun menghadapi berbagai kesulitan. Dan dakwah yang Beliau lakukan di tengah berbagai kesulitan itu justru membuat Islam dari hari ke hari menyebar ke seluruh masyarakat Arab, sehingga banyak para penyembah berhala dan orang-orang Nasrani masuk Islam, bahkan para pembesar Quraisy pun mendengarkan Al-Qur’an dan hati mereka berdebar-debar. Sejarah mencatat bahwa tiga orang gembong kafir Quraisy, yaitu Abu Sufyan bin Harb, Abu Jahal Amru bin Hisyam, dan Al Akhnas bin Syariq secara terpisah selama tiga malam berturut-turut mendengar Rasulullah Saw. membaca Al-Qur’an di rumahnya. Rasulullah Saw. biasanya menghabiskan sebagian besar malamnya dengan qiyamul lail dan membaca Al-Qur’an secara tartil.

Perjuangan dakwah Rasulullah Saw. dan para sahabat pada tahap kedua ini dilakukan dengan cara tanpa kekerasan. Beliau Saw. melakukan pergulatan pemikiran (shiraul fikri) dan perlawanan politik (kifah siyasi) tanpa menggunakan kekuatan fisik, tanpa mengangkat senjata, meskipun setiap lelaki Arab pada waktu itu sudah terbiasa menunggang kuda dan memainkan senjata.

7

Page 10: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Pergulatan pemikiran yang Beliau lakukan melawan kekufuran itu tergambar pada ayat-ayat yang turun di tahap kedua ini yang banyak mengetengahkan celaan-celaan terhadap ‘aqidah, sistem, adat-istiadat kafir Mekah yang rusak, seperti firman Allah Swt.:

﴿وجعلوا لله شركاء الجن وخلقهم وخرقوا له بنين وبنات بغير علم سبحانه

ا يصفون ﴾وتعالى عم“Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sebagai sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu. Dan mereka berbohong (dengan mengatakan): “Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan,” tanpa (berdasar) ilmu. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari sifat-sifat yang mereka nisbatkan.” (QS. al-An‘âm [6]: 100)

“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah: “Allah.” Katakanlah: “Maka patutkah kalian menjadikan pelindung-pelindung kalian dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?” Katakanlah: “Adakah sama orang yang buta dan yang dapat melihat, atau samakah antara gelap-gulita dan terang-benderang? Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan sesuatu seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” (QS. ar-Ra‘d [13]: 16)

Dalam bidang sosial, Allah Swt. antara lain berfirman:

8

Page 11: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

ر أحدهم باألنثى ظل وجهه ﴿وإذا بش يتوارى من القوم!مسودا وهو كظيم

ر به أيمسكه على هون من سوء ما بشه في التراب أال ساء ما يحكمون ﴾أم يدس

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah-padamlah) mukanya dan dia sangat marah. Dia menyembunyikan diri dari orang banyak karena buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburnya dalam tanah. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. an-Nahl [16]: 58-59)

﴿وال تكرهوا فتياتكم على البغاء إن أردننا لتبتغوا عرض الحياة الدنيا ﴾تحص

“Dan janganlah kalian memaksa budak-budak wanita kalian untuk melakukan pelacuran, sedangkan mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kalian hendak meraih keuntungan duniawi.” (QS. an-Nûr [24]: 33)

“dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar." Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (QS. al-An‘âm [6]: 151)

9

Page 12: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Al-Qur’an juga telah menyerang habis adat-istiadat yang rusak, membuat-buat hukum sekehendaknya. Dalam hal ini, Allah Swt. antara lain berfirman:

“Dan mereka mengatakan: "Inilah hewan ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki," menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak yang diharamkan menungganginya dan ada binatang ternak yang mereka tidak menyebut nama Allah waktu menyembelihnya, semata-mata membuat-buat kedustaan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap apa yang selalu mereka ada-adakan. Dan mereka mengatakan: "Apa yang ada dalam perut binatang ternak ini adalah khusus untuk pria kami dan diharamkan atas wanita kami," dan jika yang dalam perut itu dilahirkan mati, maka pria dan wanita sama-sama boleh memakannya. Kelak Allah akan membalas mereka terhadap ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-An‘âm [6]: 138-139)

Dalam perlawanan politik (kifah siyasi) yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. dan para sahabat, para pemimpin Quraisy yang tersinggung dengan dakwah Islam dan yang sangat khawatir kedudukan mereka tergeser dengan berkembangnya dakwah Islam dan terus bertambah banyaknya orang-orang Quraisy yang masuk Islam telah melakukan berbagai makar untuk menyudutkan Rasulullah Saw., menghentikan langkah Beliau Saw., dan menjegal dakwah Islam.

10

Page 13: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Abû Jahal, Abû Sufyân, ‘Umayyah ibn Khalaf, Wâlid ibn Mughîrah, dan yang lainnya berkumpul di Dâr an-Nadwah untuk merundingkan perilaku Muhammad Saw. dan dakwahnya yang baru itu, sebelum orang-orang Arab datang ke Makkah untuk berhaji.

Pada saat itu, dakwah Muhammad Saw. telah menyusahkan mereka, membuat mereka susah tidur, serta mengguncang kepemimpinan mereka atas Makkah. Oleh karena itu, mereka ingin mengambil satu pendapat yang bisa mendustakan dakwah baru itu dan mendistorsikan pemikiran-pemikirannya.

Setelah melakukan dialog dan diskusi, merekapun sepakat untuk mempengaruhi orang-orang Arab yang datang dan memperingatkan mereka agar tidak mendengarkan “ocehan” Muhammad Saw. Sebab, Muhammad Saw. dianggap memiliki kata-kata yang menyihir; sering mengatakan kata-kata yang dapat memisahkan seseorang dari istrinya, dari keluarganya, dan bahkan dari kaumnya.

Allah Swt. menyingkapkan persekongkolan ini kepada Rasulullah Saw. dalam firman-Nya:

ثم! فقتل كيف قدر !﴿إنه فكر وقدر ثم عبس! ثم نظر !قتل كيف قدر

فقال إن هذا! ثم أدبر واستكبر !وبسر ! إن هذا إال قول البشر !إال سحر يؤثر ﴾سأصليه سقر

“Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan. Maka celakalah dia, bagaimana dia menetapkan? Kemudian celakalah dia, bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian dia memikirkan, lalu dia bermuka masam dan merengut. Dia lantas berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. Selanjutnya dia berkata: “(al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam (Neraka) Saqar.” (QS. al-Mudatstsir [74]: 18-26)

Para pemimpin Quraisy itupun satu persatu dilucuti jati diri mereka oleh Al-Qur’an (lihat Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, hal 119-120). Tentang Abu Lahab, Allah Swt. berfirman:

11

Page 14: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

﴾تبت يدا أبي لهب وتب ﴿“Binasalah kedua tangan Abu Lahab…” (QS. Al Lahab [111]: 1)

Tentang pembesar dari Bani Makhzum, Walid bin Al Mughirah, Allah Swt. berfirman:

وجعلت له ! ﴿ذرني ومن خلقت وحيدا﴾ماال ممدودا

“Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian. Dan Aku telah jadikan baginya harta benda yang banyak.” (QS. Al Muddattsir [74]: 11-12)

Terhadap Abu Jahal, Allah Swt. berfirman:

“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, yaitu ubun-ubun yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al Alaq [96]: 15-16)

Menghadapi tindakan keras orang-orang Quraisy, sempat muncul keinginan para sahabat untuk menggunakan kekerasan/senjata. Mereka memohon kepada Rasulullah Saw. agar mengizinkan hal itu. Tapi Rasulullah Saw. mencegah keinginan mereka seraya bersabda (lihat: Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, terj. 121):

﴾إني أمرت بالعفو، فال تقاتلوا القوم ﴿“Aku diperintahkan untuk menjadi seorang pemaaf. Oleh karena itu, jangan memerangi kaum itu.” (HR. Ibnu Abi Hatim, An Nasai, dan Al Hakim)

Bahkan ketika Rasulullah Saw. telah mendapatkan baiat dari orang-orang Anshar di Aqobah dan mereka meminta izin kepada Rasul untuk memerangi orang-orang Quraisy, Beliau Saw. menjawab: “Kami belum diperintahkan untuk (aktivitas) itu, maka kembalilah kalian ke hewan-hewan tunggangan kalian.” Dikatakan, ‘Maka, kamipun kembali ke peraduan kami, lalu tidur hingga tiba waktu subuh.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir al-Maghribi, jilid I/305)

Bahkan dalam pergulatan politik antara kelompok kafirin dengan kelompok mukminin, mereka menggunakan peristiwa politik internasional untuk melemahkan lawan. Ini terjadi ketika terjadi perang antara Persia dan

12

Page 15: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Romawi di Syam di mana tentara Romawi dikalahkan oleh tentara Persia. Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Syihab, berkata, “Kami mendapatkan kaum musyrikin tengah berdebat dengan kamu muslimin. Saat itu mereka masih berada di Mekah dan sebelum Rasulullah melakukan hijrah. Orang-orang musyrik berkata, “Romawi telah menyatakan dirinya sebagai ahlul kitab, dan sungguh mereka telah dikalahkan oleh Majusi (Persia). Sedangkan kalian yakin bahwa kalian akan mengalahkan keduanya dengan kitab yang diturunkan kepada Nabi kalian. Bagaimana kalian dapat mengalahkan Romawi dan Majusi? Kami pasti mengalahkan kalian.” Maka turunlah firman Allah Swt.:

وم !﴿الم في أدنى األرض! غلبت الر في بضع!وهم من بعد غلبهم سيغلبون

سنين لله األمر من قبل ومن بعد بنصر الله!ويومئذ يفرح المؤمنون

حيم ﴾ينصر من يشاء وهو العزيز الر“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ruum [30]: 1-5)

Namun demikian orang-orang Quraisy yang berhati beku itu tak bisa menerima kebenaran Islam yang dibawakan oleh Rasulullah Saw. dan para sahabat. Lebih-lebih setelah wafatnya paman Beliau Saw., Abu Thalib, salah seorang pemuka Quraisy yang selama ini mendukung dakwah Nabi, melindungi Beliau Saw., dan menjadi mediator antara para pemimpin Quraisy dengan keponakannya. Mereka melakukan tindakan yang lebih keras, tanpa sungkan-sungkan lagi.

Rasulullah Saw. pun mengontak para pemimpin Qabilah di sekitar Makkah untuk mengajak mereka masuk Islam dan melindungi Beliau Saw. dan melindungi dakwah Islam serta siap menanggung resiko melawan kebengisan orang-orang Quraisy. Rasul juga menyeru para pemuka kabilah-kabilah Arab. Beliau berkata kepada mereka, “Ya Bani fulan! Saya adalah utusan Allah bagi

Page 16: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

kalian, dan menyeru kepada kalian untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, dan agar kalian meninggalkan apa yang kalian sembah, beriman kepadaku dan percaya kepadaku, dan janganlah kalian mencegah aku, sampai aku menjelaskan apa yang telah disampaikan Allah kepadaku.” Akan tetapi paman Beliau Saw., Abu Lahab, berdiri di belakang Beliau, membantah dan mendustakan perkataan Beliau Saw. Tak satupun kabilah menerima Beliau.

Dalam Sirah Ibnu Hisyam diriwayatkan, “Zuhri menceritakan, bahwa Rasulullah Saw. mendatangi secara pribadi Bani Kindah, akan tetapi mereka menolak Beliau. Beliau juga mendatangi Bani Kalban akan tetapi mereka menolak. Beliau juga mendatangi Bani Hanifah, dan meminta kepada mereka nushrah dan kekuatan, namun tidak ada orang Arab yang lebih keji penolakannya terhadap Beliau kecuali Bani Hanifah. Beliau juga mendatangi Bani ‘Aamir bin Sha’sha’ah, mendo’akan mereka kepada Allah, dan meminta kepada mereka secara pribadi. Kemudian berkatalah seorang laki-laki dari mereka yang bernama Biharah bin Firas, “Demi Allah, seandainya aku mengabulkan pemuda Quraisy ini, sungguh orang Arab akan murka.” Kemudian ia berkata, “Apa pendapatmu, jika kami membai’atmu atas urusan kamu, kemudian Allah memenangkanmu atas orang yang menyelisihimu, apakah kami akan diberi kekuasaan setelah engkau? Rasulullah Saw. berkata kepadanya, “Urusan itu hanyalah milik Allah, yang Ia berikan kepada siapa yang dikehendaki.” Bahirah berkata, “Apakah kami hendak menyerahkan leher-leher kami kepada orang Arab, sedangkan jika Allah memenangkan kamu, urusan bukan untuk kami.” Kami tidak butuh urusanmu.”

Adapun nama-nama kabilah yang pernah didatangi Rasulullah Saw. dan menolak adalah, (1) Bani ‘Aamir bin Sha’sha’ah, (2) Bani Muharib bin Khashfah, (3) Bani Fazaarah, (4) Ghassan, (5) Bani Marah, (6) Bani Hanifah, (7) Bani Sulaim, (8) Bani ‘Abas, (9) Bani Nadhar, (10) Bani Baka’, (11) Bani Kindah, (12) Kalb, (13) Bani Harits bin Ka’ab, (14) Bani ‘Adzrah, (15) Bani Hadhaaramah.

Beliau Saw. selain aktif mendakwahi kabilah-kabilah di Mekah, Beliau juga mendakwahi kabilah-kabilah di luar Mekah yang datang tiap tahun ke Mekah, baik untuk berdagang maupun untuk mengunjungi Ka’bah, di jalan-jalan, pasar ‘Ukadz, dan Mina. Di antara orang-orang yang diseru Rasul tersebut ada sekelompok orang-orang Anshor. Kemudian mereka menyatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

14

Page 17: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Setelah mereka kembali ke Madinah mereka menyebarkan Islam di Madinah. Momentum penting lain sebagai pertanda dimulainya babak baru dakwah Rasul adalah Bai’at ‘Aqabah I dan II. Dua peristiwa ini, terutama Bai’at ‘Aqabah II telah mengakhiri tahap kedua dari dakwah Rasul, yakni tahap interaksi dan perjuangan (marhalah Tafa’ul wal Kifah) menuju Tahap ketiga, yaitu tahap Penerimaan Kekuasaan (Istilaam al-Hukmi). Dalam tahap ketiga ini Rasul hijrah ke Madinah, negeri yang para pemimpin dan mayoritas masyarakatnya telah siap menerima Islam sebagai metode kehidupan mereka, yaitu kehidupan yang (1) asas peradabannya adalah kalimat tauhid Lailahaillallah Muhammadurrasulullah; (2) standar perbuatan (miqyasul a’mal) dalam interaksi kehidupan mereka adalah halal-haram; dan (3) makna kebahagiaan (ma’na sa’aadah) mereka adalah mendapatkan ridho Allah. Masyarakat yang kokoh inilah yang siap membawa risalah Islam ke seluruh dunia.

Oleh karena itu, dengan bukti kesuksesan yang jelas dicapai oleh partainya Rasulullah Saw. dalam perjuangan Beliau Saw., di samping tuntunan dan tuntutan agar kita meneladani perjuangan Beliau Saw., maka tidak ada jalan lain untuk mengembalikan kedaulatan Islam di muka bumi ini selain jalan yang telah ditempuh Rasulullah Saw. Untuk menyegarkan kembali gambaran kita tentang perjalanan dakwah Rasulullah Saw. tersebut perlu kita perhatikan bagan di bawah ini:

Bagan Perjalananan Dakwah Rasulullah Saw.Tahapan metode

Aksi Target Tantangan

1. Pembinaan dan Pengkaderan

- melakukan rekrutmen secara individual dan mengumpulkan mereka dalam kelompok terorganisir - melakukan pembinaan intensif terhadap sahabat-sahabat sebagai keder awal

1. Membentuk kelompok yang terorganisir (hizb as-siyasi) yang siap mengemban dakwah yang politis dan ideologis2. Membentuk kader yang memiliki pola pikir dan pola tindak

1. Proses kaderisasi yang masih awal dan bergerak agak lambat

15

Page 18: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Islam

2. Interaksi dan Perjuangan Politik

1. Menyampaikan dakwah secara terbuka dalam rangka pembinaan umat 2. menyerang ide-ide (keyakinan, tradisi, hukum-hukum) yang rusak di tengah masyarakat Makkah 3. Membongkar kepalsuan para penguasa Makkah4. Mendatangi elit-elit politik yang berpangaruh di masyarakat

1. Membentuk kesadaran umum dan opini umum di tengah masyarakat tentang Islam dan kerusakan sistem jahiliyah 2. Penerimaan masyarakat terhadap ide-ide Islam dan penolakan mereka terhadap ide-ide jahiliyah.3. Gerakan massal berupa dukungan dan tuntutan penerapan Islam. 4. Mengambil alih kekuasaan dari penguasa status quo (jahiliyah)

1. Perlawanan dan penindasan dari penguasa-penguasa Makkah: penganiyaan, propaganda di dalam dan di luar Mekkah, pemboikotan total 2. Masyarakat Mekkah yang masih belum bisa menerima ide-ide perubahan Rasulullah dan masih mendukung rezim penguasa jahiliyah

3. Penerimaan Kekuasaan dan Penerapan hukum oleh Negara

1. Rasulullah mendirikan negara Islam dan membangun masyarakat Islam 2. Menerapkan hukum-hukum Islam secara kaffah3. Menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru alam

Berdirinya Daulah Islam yang didasarkan pada aqidah Islam dan menerapkan hukum-hukum Islam yang kuat

1. Daulah Islam yang masih awal sehingga mendapat ganggunan stabilitas baik dari dalam ataupun dari luar2. Koalisi musuh-musuh daulah Islam baik dalam opini maupun perang fisik

16

Page 19: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

4. Konsolidasi dan pengembangan daulah Islam hingga menjadi adidaya

Siapapun yang menghendaki dan merindukan hidup dengan Islam secara kaffah sebagaimana yang diwajibkan, maka keberadaan negara Khilafah Islamiyyah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab Khilafah-lah, institusi wajib untuk menerapkan syariah secara total (kaffah). Kita mesti yakin berjuang karena metodenya telah jelas yaitu metode perjuangan pemikiran dan politik yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., bukan dengan cara-cara demokrasi yahudi maupun revolusi sosialis atheis yang tidak ada asal-usulnya dari Islam.

WalLâhu a’lam bish-shawâb. Wallahu muwaffiq ila aqwamit thariiq. Wahuwa khairun haafizho wahuwa arhamur raahimin! Walhamdulillahirabbil ‘alamin!

Pembangkitan

Untuk membangkitkan umat, umat perlu meyakini bahwa paradigma mendasar untuk meraih kebangkitan adalah ideologi (mabda’) yang merupakan satu kesatuan dari ide (fikrah) dan metode (thariqah). Islam merupakan ideologi karena terdiri dari ide dasar (aqidah) dan berbagai sistem kehidupan (syariah) yang bersumber dari ide dasar tersebut. Selain itu ideologi tersebut berisi konsep dan metode untuk mewujudkannya.

Pemikiran Islam akan mewujudkan ketinggian berpikir (ar-raqi al-fikr) yang memiliki karakter mendalam (‘umuq) dan menyeluruh (syumul). Pemikiran Islam adalah setiap pemikiran yang digali dari Islam. Pemikiran Islam mencakup pemikiran tentang akidah dan pemikiran tentang syariat. Perubahan pemikiran dengan Islam berarti mengubah akidah masyarakat menjadi akidah Islam, dan aturannya pun menjadi aturan Islam.

17

Page 20: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208)

Kaum sekular Barat mampu bangkit dengan ideologi Kapitalisme. Uni Soviet mampu bangkit dengan memeluk ideologi Sosialisme. Namun, kebangkitan dengan kedua ideologi tersebut adalah kebangkitan semu belaka. Fakta empirik menunjukkan ideologi-ideologi batil ini justru menimbulkan efek kesengsaraan dan penderitaan bagi umat manusia. Akibatnya, Sosialisme kemudian hancur setelah berkuasa selama 74 tahun. Ideologi Kapitalisme juga di ambang keruntuhan. Akidah yang mendasari kedua ideologi itu tidak sesuai dengan fitrah manusia dan tidak memuaskan akal.

Akidah dari Sosialisme-komunis adalah materialisme yang menafikan adanya sang Pencipta. Adapun akidah dari ideologi Kapitalisme adalah sekularisme. Meski mengakui adanya Tuhan, ideologi ini mengharuskan umat manusia membuat aturannya sendiri, menolak campur-tangan Tuhan dalam peraturan kehidupan masyarakat dan negara. Ini juga tidak sesuai fitrah manusia yang serba lemah dan terbatas, yang sangat membutuhkan aturan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana.

Kebangkitan hakiki adalah yang pernah dialami bangsa Arab saat mereka mengambil Islam sebagai ideologi individu, masyarakat dan negara. Kebangkitan ini dipimpin oleh Rasulullah Saw. Bangsa yang dulunya Jahiliyah berubah menjadi bangsa berperadaban tinggi dan mulia, bahkan kemudian berhasil menaungi dan menerangi separuh dunia. Kebangkitan ini laksana perubahan dari kegelapan menuju cahaya.

Islam adalah sistem hidup yang sempurna. Firman Allah Swt.:

لنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء ونز“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu..” (TQS. An-Nahl [16]: 89)Perkara apapun ada hukum Islamnya, dan problematika apa saja, atau apapun tantangan yang dihadapi kaum Muslim, akan dapat dipecahkan dan dijawab oleh Dinul Islam.

Akidah Islam memiliki karakteristik sebagai akidah ruhiyah sekaligus akidah ri’ayah yang haq. Akidah ini memancarkan sebuah sistem (aturan) kehidupan yang menyeluruh, mengatur urusan pribadi, keluarga maupun negara; termasuk sistem sosial, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, politik

18

Page 21: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

dalam dan luar negeri, sanksi hukum dan sebagainya. Sebagai contoh: Islam memerintahkan untuk melakukan shalat dan puasa. Lalu untuk melangsungkan generasi penerus, Islam memerintahkan supaya menikah dengan lawan jenis. Dalam rangka untuk menjamin sebuah pernikahan itu, Islam juga memerintahkan sejumlah sanksi berupa hukum cambuk dan rajam bagi pelaku zina. Islam juga memerintahkan untuk memperoleh harta secara halal. Lalu untuk menjamin kepemilikan harta tersebut, Islam memerintahkan hukuman potong tangan bagi pencuri.

Ideologi Islam telah menorehkan tinta emas sejarah peradaban umat manusia ketika diterapkan selama berabad-abad lamanya. Banyak bukti historis menunjukkan kemajuan peradaban Islam mulai dari bidang politik, ekonomi hingga sains dan teknologi. Meski kaum orientalis berusaha menyembunyikannya, kegemilangan peradaban Islam tak mampu ditutupi.Islam telah mampu mensejahterakan, memberi rasa nyaman dan memberi kebahagiaan bagi umat manusia. Sejarahwan Barat seperti Will Durrant sekalipun tak sanggup menahan tutur-katanya untuk memberikan pujian kekaguman pada peradaban Islam, seperti dia ungkapkan dalam The Story of Civilization.

Telah disadari sepenuhnya bahwa Rasulullah Saw. dahulu berdakwah kepada orang-orang kafir, dan kita sekarang mengemban dakwah kepada kaum muslimin agar mereka selalu mengikatkan diri kepada hukum-hukum Islam, dan berjuang bersama-sama untuk menerapkan kembali sistem Islam termasuk sistem pemerintahan sesuai dengan hukum-hukum yang telah diturunkan Allah. Negeri-negeri kaum muslimin sekarang –sangat disayangkan– ternyata tidak memenuhi syarat sebagai Darul Islam. Masyarakat yang ada di dalamnya tidak hidup dalam pengaturan sistem Islam.

Saat ini yang menjadi common enemy bagi umat adalah ideologi kapitalisme. Berakidahkan sekularisme, kapitalisme beserta berbagai sistemnya menguasai dan menjajah dunia, menjadi akar masalah dunia saat ini, menyebabkan berbagai macam masalah terus bermunculan. Mereka menjalankan metode hagemoni baik militer, politik, pemikiran maupun ekonomi.

Hubungan antara para penguasa dengan bangsa mereka saat ini berjalan di atas paradigma merendahkan dan mengeksploitasi bangsa-bangsa, meremehkan berbagai kemaslahatan mereka dan menjauhkan umat dari ideologinya. Sementara hubungan antara para penguasa di negeri Islam dengan

19

Page 22: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

tuan-tuan negara adidaya mereka tegak di atas landasan bahwa mereka menerapkan apa yang didiktekan kepada mereka dan menjaga berbagai kepentingan tuan-tuan mereka. Mereka menjadi alat negara-negara imperialis untuk merusak Islam, mengokohkan hagemoni pemikiran barat dan membangun peradaban barat dengan segenap pemahamannya baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi maupun sosial.

Berbagai pandangan rusak mulai banyak muncul setelah berakhirnya penerapan sistem Islam oleh Daulah Khilafah Islamiyah yang telah berlangsung selama lebih dari 1300 tahun. Setelah diruntuhkannya Khilafah pada 1924 oleh Inggris, sekutu-sekutu, dan antek-anteknya; masyarakat Muslim tidak bisa lagi menyaksikan kesempurnaan penerapan sistem hukum Islam.

Ditambah lagi ada upaya negara-negara kafir untuk mengikis habis seluruh sistem hukum Islam hingga ke simbol-simbolnya. Semua ini mengakibatkan sebagian masyarakat benar-benar “buta” terhadap hukum-hukum Islam yang seharusnya menjadi keyakinan dan tolok-ukur mereka.

Aktivitas yang mengabaikan hukum-hukum syariah Islam adalah tindakan pragmatis yang justru jauh dari Islam. Misalnya, seorang penguasa yang menyatakan tidak akan menerapkan syariah Islam dalam kekuasaannya, atau sikapnya yang tetap mempertahankan segala perjanjian internasional yang ada, termasuk Perjanjian Camp David yang melegitimasi negara zionis Israel pencaplok negeri Muslim, gubernur yang turut menerapkan hukum-hukum tidak-Islam. Ini semua tentunya tidak termasuk aktivitas politik yang syar’i, melainkan hanya aktivitas politik pragmatis yang bertentangan dan bahkan mengkhianati Islam.

Pada saat keadaan masyarakat bertentangan dengan Islam, maka sesungguhnya tidak diperbolehkan menakwilkan Islam agar sesuai dengan keadaan, sebab dengan usaha ini berarti telah mengubah Islam, menyimpang dari Islam. Seharusnya, keadaan masyarakatlah yang harus diubah sehingga sesuai dengan Islam dan diatur menurut syari’at Islam.

Mengubah masyarakat bukanlah menghancurkan masyarakat, melainkan mengganti sistem kehidupan yang ada di tengah masyarakat. Mengubah masyarakat berarti mengubah isinya, yakni mengubah kepribadian para anggota masyarakat, pemikiran masyarakat (baik akidah maupun syariat), perasaan masyarakat, dan sistem (nizham) yang mengatur berbagai interaksi sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat.

20

Page 23: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Jika Anda meletakkan api di bawah periuk sehingga bisa memanaskan air sampai mendidih, maka air yang mendidih ini berubah menjadi uap yang akan mendorong tutup periuk, menghasilkan gerakan yang mendorong. Demikian pula halnya dengan masyarakat, jika di tengah mereka diletakkan mabda’ (ideologi) Islam maka “panas” dari mabda’ (ideologi) tersebut akan menghasilkan dorongan bagi umat untuk bergerak berdakwah, amar ma’ruf nahi mungkar. Sebab itu, dakwah harus disebarluaskan ke seluruh Dunia Islam dalam upaya melanjutkan kehidupan Islam.

Kebangkitan dan perubahan hakiki sejatinya mengubah ketundukan manusia kepada sesama makhluk menjadi ketundukan manusia hanya kepada Allah Swt. Pencipta manusia. Hal ini ditunjukkan oleh tegaknya syariah Islam sebagai wujud ketundukan manusia pada hukum-hukum-Nya. Keadaan ini akan melahirkan keamanan lahir dan batin dalam berbagai bidang. Allah Swt. berfirman:

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatupun. Siapa saja yang kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (QS. an-Nur [24]: 55)

Dalam ayat tersebut Allah Swt. menjanjikan empat hal yang saling terkait. Pertama: kekuasaan/kekhilafahan (istikhlaf). Kedua: peneguhan ajaran Islam (tamkinu ad-din). Ketiga: keamanan (al-amnu). Keempat: ibadah dan

21

Page 24: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

tidak syirik. Ujung dari semua ini adalah “Mereka tidak takut kecuali kepada-Ku” (Tafsir ath-Thabari, XIX/210).

Inilah kebangkitan hakiki. Ayat itu menegaskan adanya keterkaitan yang kuat antara kekuasaan Khilafah, penerapan syariah Islam, keamanan, serta kesejahteraan baik dalam hal materi, ruhiyah, akhlak maupun kemanusiaan (insaniyah). Dengan perkataan lain, perubahan yang hakiki hanya ada dalam penerapan syariah lewat kekuasaan Khilafah. Rasulullah Saw. pun bersabda:

يكون في آخر أمتي خليفة يحثو المال حثيا اليعده عددا

“Akan ada pada akhir umatku seorang khalifah yang memberikan harta secara berlimpah dan tidak terhitung banyaknya.” (HR. Muslim)

Jalan kebangkitan umat Islam adalah jalan yang satu, yakni dengan melanjutkan kehidupan Islam. Dan tidak ada jalan menuju kelanjutan kehidupan Islam melainkan dengan adanya Daulah Islamiyah. Dan tidak ada jalan lain menuju ke arah itu kecuali jika kita bertakwa mengambil Islam secara paripurna (kâmilan) sesuai Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, yakni kita mengambilnya sebagai Aqidah, dan menjadikannya sudut pandang kehidupan, dan juga menerapkan keseluruhan sistemnya.

Itu berarti bertaqwa menerapkan syariah Islam secara totalitas dalam semua urusan. Untuk itu mutlak memerlukan kekuasaan. Rasul Saw. telah mencontohkan bagaimana Beliau memohon kekuasaan kepada Allah Swt. untuk mewujudkan hal itu.

“…dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (TQS. al-Isra’ [17]: 80)

Imam Qatadah menjelaskan: “Nabi Saw. menyadari bahwa tidak ada daya bagi Beliau dengan perkara ini kecuali dengan sulthân (kekuasaan). Karena itu Beliau memohon kekuasaan yang menolong untuk Kitabullah, untuk hudûd Allah, untuk kewajiban-kewajiban dari Allah dan untuk tegaknya agama Allah. (Imam ath-Thabari, Tafsîr ath-Thabarî)

Dalam mewujudkan kebangkitan, umat perlu memahami realitas buruk yang hendak diubah, perlu memahami realitas baik yang dituju, perlu

22

Page 25: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

menempuh jalan perubahan itu sesuai dengan jalan yang dicontohkan Rasulullah Saw., perlu adanya kekuasaan untuk keberhasilan kebangkitan itu.

Kekuasaan itu tidak ada artinya jika bukan sulthân[an] nashîr[an] (kekuasaan yang menolong). Kekuasaan yang menolong itu hanyalah kekuasaan yang sedari awal memang ditujukan untuk menolong agama Allah Swt., Kitabullah dan untuk menegakkan syariah-Nya. Kekuasan seperti ini hanyalah kekuasaan yang Islami sejak dari asasnya, bentuknya, sistemnya, hukumnya, perangkat-perangkatnya, struktur dan semua penyusunnya. Kekuasaan yang menolong seperti itu sepeninggal Nabi disebut Khilafah Rasyidah ‘ala minhâj an-nubuwwah. Karena itu sebagaimana Nabi Saw. berjuang untuk mewujudkan Negara Islam yang awalnya hanya seluas Madinah, kitapun harus berjuang untuk menerapkan syariah secara total dengan menegakkan kembali Khilafah Rasyidah ‘ala minhâj an-nubuwwah. Agenda ini harus menjadi agenda vital umat untuk segera diwujudkan, menghindarkan umat dari terjerumus pada sistem-sistem non-Islam, mencegah semakin kuatnya pengaruh kebathilan kaum kafir imperialis dan sistemnya di negeri-negeri kaum Muslim.

Sejak diutus, Rasulullah Saw. melakukan perubahan pemikiran dalam diri bangsa Arab saat itu. Pemikiran Lâ ilâha illallâh yang Beliau Saw. tanamkan mengubah mereka yang sebelumnya menyembah patung dan jin beralih pada penyembahan kepada Allah Swt. semata.

Rasulullah telah mengubah pandangan mereka tentang kehidupan, dari cara pandang yang dangkal menuju cara pandang yang mendalam lagi jernih yang merupakan cerminan dari akidah Islam. Pandangan mereka tidak sebatas dunia, melainkan justru menembus negeri akhirat. Rasulullah Saw. mengubah pemikiran masyarakat bahwa Allah Swt. tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.

Ikatan-ikatan kepentingan atau asas manfaat, kesukuan, dan patriotisme kebangsaan harus berubah menjadi ikatan Islam ideologis yang memandang semua kaum mukmin bersaudara laksana satu tubuh. Juga, melalui penanaman pemikiran akidah dan syariat Rasulullah berhasil mengubah tolok ukur aktivitas kehidupan masyarakat dari manfaat-egoisme ke tolok ukur halal-haram, dari hawa nafsu ke wahyu Allah.

Masyarakat Arab pra Islam yang sebelumnya membangun hubungan kenegaraan di atas kepentingan materi, kebanggaan dan ketamakan menjadi

23

Page 26: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

tegak di atas asas penyebaran akidah dan syariat Islam dan mengembannya ke seluruh umat manusia.

Begitu pula, pemikiran Islam yang ditanamkan Rasul tentang kehidupan setelah dunia telah mengubah persepsi tentang kebahagiaan pada diri umat, dari sekedar pemenuhan syahwat dengan segala kenikmatan dunia beralih kepada mencari ridha Allah Swt.

Nampaklah generasi kaum muslim binaan Nabi tidak takut akan kematian, dan berharap syahid di jalan Allah Swt. Sebab, mereka memahami bahwa dunia ini hanyalah jalan menuju Akhirat. Demikianlah, lewat pemikiran Islam baik berupa akidah maupun syariah, Rasulullah Saw. berhasil membentuk pemahaman, tolok ukur dan keyakinan masyarakat ketika itu menjadi Islam.

Tuntunan

Rasulullah Saw. adalah teladan abadi bagi umat Islam dalam semua aspek kehidupan. Allah Swt. telah memerintahkan umat Islam untuk mengambil apapun tuntunan dari Rasulullah Saw.

Firman Allah Swt:

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya.” (QS. [59] Al Hasyr: 7)

“Katakanlah, ‘Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada (agama) Allah dengan hujjah (bukti) yang nyata,” (TQS. Yusuf [12]: 108)

Hukum asal semua perbuatan adalah terikat dengan syariah. Sehingga, seorang Muslim harus mempelajari tentang shalat dari dalil-dalilnya,

24

Page 27: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

mempelajari tentang zakat ataupun berhaji dari dalil-dalilnya, dan mempelajari tentang penegakan Khilafah dari dalil-dalilnya yaitu dari perbuatan Rasulullah Saw. Tahapan-tahapan dakwah ideologis politis yang ditempuh Rasulullah Saw. dalam mengubah masyarakat menuju tegaknya Daulah Islam harus dijalankan pula oleh umat.

Dengan kata lain, metode menegakkan Khilafah Islamiyyah harus sejalan dengan thariqah yang telah diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Saw. Tidak ada satupun urusan umat manusia, termasuk metode menegakkan Khilafah Islamiyyah, yang tidak dijelaskan oleh al-Quran dan Sunnah, baik penjelasannya itu bersifat global maupun rinci.

Imam Asy Syafi’iy rahimahullah di dalam Kitab al-Umm menyatakan: 

ه عز وجل } أيحسب اإلنسان أن يترك قال الل سدى { فلم يختلف أهل العلم بالقرآن فيما

علمت أن السدى الذي ال يؤمر وال ينهى ومن أفتى أو حكم بما لم يؤمر به فقد أجاز لنفسه

دى أن يكون في معاني الس“Allah Swt. berfirman [ayahsab al-insaan an yutrak suday/ apakah manusia menyangka dibiarkan tanpa dimintai pertanggungjawaban] (TQS. al-Qiyamah [75]: 36). Para ahli ilmu tidak pernah berselisih pendapat wajibnya mengamalkan Al-Quran, pada semua apa yang aku ketahui, bahwasanya makna kata “suday” adalah perkara yang tidak diperintah dan dilarang. Barangsiapa berfatwa atau menghukumi sesuatu tidak berdasarkan apa yang diperintahkan (wahyu Allah Swt.), maka ia telah membolehkan pada dirinya “makna-makna suday”. (Imam Asy Syafi’iy, al-Umm, Juz 7/298)

Allah Swt. tidak membiarkan manusia hidup tanpa larangan dan perintah-Nya. Seorang Muslim diperintahkan untuk memastikan bahwa seluruh perbuatannya bersumber dari wahyu Allah Swt., dan tidak bersumber pada hawa nafsu, atau ajaran-ajaran selain Islam.

25

Page 28: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu?” (QS. Al-Qalam: 37-38)

“Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?” (QS. Al-Qalam: 39)

Umat Islam dilarang mengambil metode atau manhaj kebangkitan umat dari orang-orang kafir, seperti menggunakan jalan demokrasi, maupun metode ala orang sosialis.

Rasulullah Saw. pernah membuat garis di depan para sahabatnya dengan satu garis lurus di atas pasir, sementara di kanan kiri itu Beliau menggariskan garis-garis yang banyak. Lalu Beliau bersabda, “Ini adalah jalanku yang lurus, sementara ini adalah jalan-jalan yang di setiap pintunya ada setan yang mengajak ke jalan itu.” Kemudian Nabi Saw. membaca QS. al-An’am [6]: 153.

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)

Selain itu, Allah Swt. telah mengancam siapa saja yang menyalahi perintah Rasulullah Saw. dengan ancaman musibah dan adzab yang pedih.

“maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An-Nur [24]: 63)

26

Page 29: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Tidak ada satupun tahapan metode menegakkan negara dari Rasulullah Saw. kecuali dijelaskan dalam sīrah (perjalanan dakwah) Beliau. Kaum Muslimin tentu harus mempelajari dan mendalami metode ini serta menerapkannya tanpa penyimpangan sedikitpun.

Sirah Nabawiyyah selama berasal dari riwayat yang shahih maka terhitung sebagai dalil syara’ dan bisa digunakan sebagai hujjah (argumen). Ia tak ubahnya seperti hadits Nabi Saw. yang lain, karena di dalamnya juga mengandung perkataan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah Saw. (An-Nabhani, Asy-Syakhshiyyah Al-Islamiyyah, juz 1 hlm 352).

Memulai

Perjuangan Rasulullah Muhammad Saw. dalam mengubah dunia dimulai di Makkah, dan berbuah setelah hijrah ke Madinah. Keberhasilan ini tidak mungkin terjadi bila Rasul tidak menempuh fase pengkaderan dan pembinaan di Makkah yang memang memakan waktu cukup lama, yaitu 13 tahun. Waktu sepanjang itu diperlukan untuk menanamkan fikrah Islam di tengah masyarakat.

Dalam mengawali langkah dakwahnya, Rasulullah Saw. mendatangi orang-orang terdekat Beliau dan melakukan kontak dengan orang-orang Makkah untuk mengajari mereka al-Qur’an. Rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam (Dar al-Arqam) di sebelah barat bukit Shafa oleh Beliau dijadikan sebagai pusat pembinaan (Al-‘Allamah Shafiyyu ar-Rahman al-Mubarakfuri, ar-Rahiq al-Makhtum: Bahts[un] fi as-Sirah an-Nabawiyyah ‘ala Shahibiha Afdhala as-Shalata wa as-Salam, Dar Ihya’ at-Turats, Beirut, t.t. hal. 80). Pembinaan awal yang masih tersembunyi ini berlangsung selama 3 tahun.

Sejak diangkat menjadi Nabi dan Rasul di tahun 622 M, Nabi Muhammad adalah sel pertama partai. Dari sel pertama ini, Baginda Saw. membentuk sel-sel berikutnya. Istri Beliau Khadijah, sahabat Beliau Abu Bakar, maulanya Zaid bin Haritsah, dan sepupu Beliau ‘Ali bin Abi Thalib direkrut dan dibina, hingga menjadi sel-sel berikutnya. Setelahnya Abu Bakar merekrut ‘Utsman bin Madz’un, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Thalhah bin ‘Ubaidillah, ‘Ustman bin ‘Affan, dan generasi awal Islam yang lainnya.

Pembinaan akidah dan syariah dilakukan hingga terbentuk para kader berkepribadian Islam. Rasulullah Saw. membina mereka untuk meningkatkan

27

Page 30: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

taraf berpikir dan merefleksikan ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan Allah Swt. Beliau menanamkan keyakinan yang kokoh kepada mereka sehingga bekas-bekas paham kekufuran dan konsep-konsep kejahiliyahan lenyap dalam diri mereka dan digantikan dengan Islam. Ketika ayat-ayat tentang aqidah turun, sedangkan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum belum banyak turun, maka kaum Muslim –saat itu– bertanggung jawab terhadap Islam seluruhnya, yaitu sampai pada batas-batas yang telah dijelaskan nash-nash syara’ yang telah turun.

Seorang Muslim memiliki kesadaran bahwa menegakkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan merupakan kewajiban bagi dirinya dan berdiam diri terhadap ‘aqidah dan sistem kufur adalah kemaksiatan. Seorang Muslim menjadikan ‘aqidah Islam sebagai pandangan hidupnya dan syariah Islam sebagai tolok ukur perbuatannya, menggunakan pandangan Islam ketika melihat suatu pemikiran, kejadian, ataupun perbuatan.

Setiap pelajaran Islam merupakan pelajaran yang bersifat amaliyah (praktis) dan berpengaruh, dengan tujuan untuk diterapkan dalam kehidupan dan dikembangkan di tengah-tengah umat.

Merekapun memiliki pola jiwa yang Islami (nafsiyah Islamiyah), sehingga akan menjadikan kecenderungannya senantiasa mengikuti Islam, serta menentukan langkah-langkahnya atas dasar Islam. Mereka ridha kepada sesuatu yang diridhai Allah dan Rasul-Nya, marah dan benci kepada hal-hal yang membuat Allah dan Rasul-Nya murka. Mereka mendapatkan “celupan” Islam, menyatu dengan Islam.

Dengan begitu mereka mampu menjadi orang-orang yang pantas dan layak mengemban dakwah Islam dan mampu memikul beban dakwah. Melalui aktivitas ini para kader ditempa dengan pemahaman Islam hingga berubah secara fundamental menjadi kader yang mujahid (pejuang), muta’abbid (ahli ibadah), mufakkir (pemikir), dan siyasi (politisi). Misalnya, Beliau telah menjadikan Umar bin al-Khaththab dari seseorang yang pernah mengubur anak perempuannya hidup-hidup hingga menjadi seseorang yang rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi tegaknya Islam. Umar ra. menjadi seseorang sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw., “Tidak ada satu setanpun yang berjumpa denganmu pada suatu lorong jalan melainkan dia akan mencari lorong lain yang tidak kamu lalui.” (Shahih Bukhari no.3051)

“dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah berdo’a:

28

Page 31: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

جلين إليك هم أعز اإلسالم بأحب هذين الر اللبأبي جهل أو بعمر بن الخطاب

"Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara kedua orang yang paling Engkau cintai, Abu Jahal atau Umar bin Khaththab." Ibnu Umar berkata: "Dan ternyata yang lebih Allah cintai di antara keduanya adalah Umar bin Khaththab." (Sunan Tirmidzi no.3614)

Para Sahabat menjadi kelompok dakwah atau partai politik (hizb) ideologis yang secara solid dan berjamaah bergerak, supaya pemikirannya mewujud dalam realitas kehidupan masyarakat. Dakwah politik ini adalah amar ma’ruf nahi munkar kepada kekuasaan. Sebuah Hizb ar-Rasul, yang dibangun dengan serius, cermat dan rapi. Mereka diikat oleh ikatan akidah, dengan fikrah (pemikiran) dan thariqah (metode) yang sama. Semuanya tunduk dan taat pada kepemimpinan Nabi Saw. Mereka dipersiapkan sebagai pilar-pilar yang akan menjadi penopang ketika masyarakat dan Daulah Islam terbentuk. Dengan demikian bukan hanya Rasulullah Saw. seorang diri yang melakukan dakwah pembinaan tersebut, para Sahabat lain pun mencari dan membina orang yang baru masuk Islam. Sebagai contoh, Beliau pernah mengutus Khabbab bin al-Arat untuk mengajarkan al-Qur’an kepada Fathimah binti al-Khaththab dan suaminya, Said bin Zaid, di rumahnya.

Rasul Saw. pernah bersabda:

“Hendaklah kamu melakukan amar makruf nahi munkar. Jika tidak maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kalian, kemudian orang-orang yang baik di antara kalian berdo’a dan tidak dikabulkan.”

Kurang lebih tiga tahun jumlah pengikut Beliau sebelum memasuki tahap interaksi dengan masyarakat secara terbuka ada sekitar 40 orang. Jika dirata-rata dalam sebulan hanya ada satu hingga dua orang yang masuk Islam. Orang yang terakhir masuk Islam di fase ini adalah Umar bin Khattab.

29

Page 32: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Kemudian merekapun keluar mengumumkan dakwah terang-terangan kepada orang-orang musyrik. (lihat: Imam al-Hakim, al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhayn)

Berkembang

Tanpa kesadaran wajibnya berhukum dan menerapkan hukum Allah Swt. di segala bidang, Islam yang komprehensif tidak akan pernah bisa diwujudkan di tengah-tengah masyarakat. Kesadaran inipun tidak akan mewujudkan peradaban Islam jika hanya dimiliki oleh individu atau sekelompok individu belaka. Kesadaran ini harus dijadikan sebagai “kesadaran umum” melalui dakwah yang bersifat terus-menerus. Dari sini maka perjuangan menegakkan syariah dan Daulah Islam harus berwujud amal jama’i, mewujudkan Islam sebagai sistem hidup yang akan digunakan untuk mengatur berbagai urusan dan kemaslahatan umat. Dengan kata lain, harus ada gerakan Islam yang ikhlas yang ditujukan untuk membina dan memimpin umat dalam perjuangan agung ini. Oleh karenanya, dalam aktivitas penyadaran ini, mutlak dibutuhkan kehadiran sebuah partai politik ideologi Islam.

Firman Allah Swt.:

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم

المفلحون“Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyerukan kebajikan dan melakukan amar makruf nahi mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran [3]: 104)

Maksud ayat ini adalah, hendaknya ada kelompok dari umat Islam yang siap sedia menjalankan tugas tersebut: mendakwahkan Islam dan melakukan amar makruf nahi munkar. (lihat: Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, QS. Ali Imran [3]: 104. Lihat juga: Imam Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, QS. Ali Imran [3]: 104; Imam Suyuthi, Tafsir Jalâlayn, dan kitab-kitab tafsir lainnya) Setidaknya harus ada sekelompok dari umat Islam yang terus memenuhi seruan ayat ini.

30

Page 33: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Imam Ali ash-Shabuni juga menyatakan, “Maksudnya, hendaknya dirikanlah kelompok dari kalian (umat Islam) untuk berdakwah menuju Allah; untuk mengajak pada setiap kebajikan dan mencegah setiap kemungkaran.” (Imam Ali ash-Shabuni, Shafwat at-Tafâsir, 1/221)

Kewajiban berdakwah secara jamâ’i juga didasarkan pada fakta sejarah perjuangan Rasulullah Saw. dan para Sahabat ra. Nabi Saw. dan para Sahabat merupakan gambaran faktual perjuangan kolektif. Rasulullah Saw. berkedudukan sebagai pemimpin bagi kutlah (kelompok) Sahabat di periode Makkah. Beliau memimpin para Sahabat untuk mengganti kekuasaan sistem kufur saat itu. (lihat: Ibn Hisyam, As-Sîrah an-Nabawiyyah. Bandingkan pula dengan Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Ad-Dawlah al-Islâmiyyah, hlm. 13-14)

Berdasarkan kaidah ushul fiqh, mâ lâ yatimmu al-wâjib illâ bihi fahuwa wâjib (Kewajiban yang tidak bisa sempurna tanpa sesuatu maka sesuatu itu hukumnya wajib), mendirikan dan bergabung dengan gerakan Islam hukumnya wajib, yaitu bahwa tanpa gerakan dakwah yang sistematis maka sistem Islam takkan bisa ditegakkan.

Hadits dari Hudzaifah bin al-Yaman:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan mendatangkan siksa dari sisi-Nya yang akan menimpa kalian. Kemudian setelah itu kalian berdoa, maka (doa itu) tidak dikabulkan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

31

Page 34: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Wahai segenap manusia, menyerulah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang mungkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak dikabulkan serta sebelum kamu memohon ampunan dan tidak diampuni. Amar ma'ruf tidak mendekatkan ajal. Sesungguhnya para rabi yahudi dan rahib nasrani ketika mereka meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka. Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka. ” (HR. Ath-Thabrani)

Gerakan Islam yang harus dijalankan oleh kaum Muslim adalah gerakan Islam yang berlandaskan akidah Islam; bukan partai sekularisme, sosialisme, freemasonry, maupun berpaham kebangsaan/ ashobiyah. Gerakan/partai Islam itu juga harus bertujuan mengajak manusia menuju Islam serta syariah Islam, melakukan amar makruf nahi mungkar.

Di dalam Tafsir ath-Thabari disebutkan: “Abu Ja’far menyatakan, “…yakni adanya jamaah (kelompok) yang menyeru manusia menuju kebaikan (al-khair), yakni Islam dan syariah Islam yang telah disyariatkan Allah atas hamba-Nya serta melakukan amar makruf nahi munkar, yakni memerintahkan manusia untuk mengikuti Nabi Muhammad Saw. dan agamanya yang berasal dari sisi Allah Swt. dan mencegah kemungkaran; yakni mereka mencegah dari ingkar kepada Allah serta (mencegah) mendustakan Nabi Muhammad Saw. dan ajaran yang dibawanya dari sisi Allah…” (Imam ath-Thabari, Tafsîr ath-Thabari, QS. Ali Imran [3]: 104)

Partai ideologi Islam harus memiliki “masterplan” atau fikrah, yakni rincian berbagai ide, konsep dan gagasan –berdasarkan dalil-dalil Islam yang

32

Page 35: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

rinci– yang akan ditawarkan sebagai solusi dari berbagai permasalahan kehidupan. Dengan begitu, ketika kelompok dakwah/partai politik tersebut berhasil menegakkan kekuasaan Islam, maka konsep tersebut langsung bisa dilaksanakan (applicable).

Setelah Rasulullah Saw. membina para Sahabat selama 3 tahun, Allah Swt. memerintahkan Beliau untuk keluar secara terang-terangan (Al-Hafidh Ibn Jarir at-Thabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Dar al-Fikr, Beirut, t.t. Juz III, hal. 402) sekaligus partai yang solid dan kuat itu menentang pemikiran-pemikiran non-Islam serta para elit politiknya yang memberlakukan sistem aturan kufur kepada masyarakat Makkah.

Hamzah bin ‘Abdul Muthallib masuk Islam, dan tiga hari kemudian ‘Umar bin al-Khatthab juga memeluk Islam. Ini terjadi pada bulan Dzulhijjah, tahun ke-5 bi’tsah. (Al-‘Allamah Shafiyyu ar-Rahman al-Mubarakfuri, ar-Rahiq al-Makhtum: Bahts[un] fi as-Sirah an-Nabawiyyah ‘ala Shahibiha Afdhala as-Shalata wa as-Salam, Dar Ihya’ at-Turats, Beirut, t.t. hal. 89-90). Jika proses ini berjalan baik maka opini di tengah-tengah masyarakat akan didominasi oleh opini Islam. Aktivitas membina kader dakwah juga terus dilakukan untuk terus memantapkan pengemban dakwah yang ada, juga untuk memperbanyak kuantitas mereka. Dengan itu, proses memahamkan masyarakat dengan Islam bisa semakin intensif.

Nabi Saw. pernah menyampaikan Islam dengan cara mengumpulkan masyarakat di Bukit Shafa di mana Beliau langsung terang-terangan menampakkan risalahnya, menyampaikan kepada mereka bahwa sesungguhnya Beliau adalah seorang Nabi yang diutus, dan Beliau meminta agar mereka mengimaninya; juga pernah dengan mengundang makan bersama. Ini merupakan bentuk pembinaan umum (tatsqif jama’i).

Imam al-Bukhari telah mengeluarkan riwayat dari Ibn Abbas ra. ia berkata:

، صعد وأنذر عشيرتك األقربين ﴾لما نزلت: ﴿ بي عليه الصالة والسالم على الصفا، فجعل الن

ينادي: »يا بني فهر، يا بني عدي« – لبطونجل إذا لم ى اجتمعوا فجعل الر قريش – حت

يستطع أن يخرج أرسل رسوال لينظر ما هو،

33

Page 36: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

فجاء أبو لهب وقريش، فقال: »أرأيتكم لو أخبرتكم أن خيال بالوادي تريد أن تغير عليكم،بنا عليك إال أكنتم مصدقي؟« قالوا: نعم، ما جر

ي نذير لكم بين يدي عذاب صدقا، قال: »فإنا لك سائر اليوم، ألهذا شديد« فقال أبو لهب: تب

ت يدا أبي لهب وتب ما تب ﴿جمعتنا؟ فنزلت: . ﴾أغنى عنه ماله وما كسب

“Ketika turun ayat (artinya) “Dan berilah peringatan kepada kerabat terdekatmu” (TQS. Asy-Syu’araa’: 214), Nabi Saw. naik ke bukit Shafa, dan Beliau mulai menyeru: “Wahai Bani Fihrin, wahai Bani Adi –untuk satu marga Quraisy- sehingga mereka berkumpul, dan jika seorang laki-laki tidak bisa keluar dia mengirim utusan untuk melihat apa itu. Lalu datanglah Abu Lahab dan Quraisy, maka Beliau bersabda: “Bagaimana pendapatmu seandainya aku beritahukan bahwa pasukan ada di lembah ingin menyerang kalian, apakah kalian membenarkanku?” Mereka berkata: “Benar, kami tidak punya pengalaman denganmu kecuali engkau jujur.” Beliau bersabda: “Aku memberi peringatan kepada kalian di depan azab yang pedih.” Maka Abu Lahab berkata: “Celakalah kamu sepanjang hari, apakah untuk ini engkau mengumpulkan kami?” Maka turunlah ayat (artinya): “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (TQS. al-Masad [111]: 2)

Imam Muslim telah mengeluarkan dari Ibn Abbas, ia berkata:

، وأنذر عشيرتك األقربين ﴾لما نزلت هذه اآلية: ﴿ ورهطك منهم المخلصين، خرج رسول الله عليه

ى صعد الصفا، فهتف: »يا الصالة والسالم حتذي يهتف؟ قالوا: صباحاه«، فقالوا: من هذا ال محمد، فاجتمعوا إليه، فقال: »يا بني فالن، يا

34

Page 37: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

بني فالن، يا بني فالن، يا بني عبد مناف، يا بني عبد المطلب«، فاجتمعوا إليه، فقال: »أرأيتكم

لو أخبرتكم أن خيال تخرج بسفح هذا الجبل،بنا عليك كذبا، أكنتم مصدقي؟« قالوا: ما جر

ي نذير لكم بين يدي عذاب شديد«، قال: »فإنا لك أما جمعتنا إال لهذا، قال: فقال أبو لهب: تبت يدا أبي لهب ورة تب ثم قام فنزلت هذه السورة. ، كذا قرأ األعمش إلى آخر الس وقد تب

“Ketika turun ayat (artinya): “Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang terdekat” dan tokoh-tokohmu di antara mereka yang ikhlas. Rasulullah Saw. keluar hingga Beliau naik ke bukit Shafa dan berteriak: “Wahai pagi”. Mereka berkata: “Siapa yang berteriak itu?” Mereka mengatakan: “Muhammad.” Lalu mereka berkumpul kepada Beliau. Maka Beliau bersabda: “Ya bani fulan, ya bani Fulan, ya bani Fulan, ya bani Abdu Manaf, ya bani Abdul Muthallib.” Mereka pun berkumpul kepada Beliau. Lalu Beliau bersabda: “Bagaimana pendapat kalian seandainya aku beritahukan bahwa sepasukan berkuda keluar di balik gunung ini apakah kalian membenarkan aku?” Mereka menjawab: “Kami tidak punya pengalaman denganmu kecuali engkau benar.” Beliau bersabda: “Maka aku memberi peringatan kepada kalian di depan azab yang sangat pedih.” Ibn Abbas berkata: “Maka Abu Lahab berkata: “Celakalah kamu, apakah engkau mengumpulkan kami untuk ini?” Kemudian turun surat ini “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” (TQS. al-Masad [111]: 2) Demikianlah al-A’masy membaca surat ini hingga akhir surat.

Ahmad bin Yahya bin Jabir bin Dawud al-Baladzuri (w. 279 H) meriwayatkan dalam kitabnya “Jamal bin Ansâb al-Asyrâf” ia berkata: “Muhammad bin Sa’ad dan al-Walid bin Shalih telah menceritakan kepadaku dari Muhammad bin Umar al-Waqidi dari Ibn Abiy Sabrah dari Umar bin Abdullah dari Ja’far bin Abdullah bin Abi al-Hakam, ia berkata:

35

Page 38: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

بي عليه الصالة والسالم لما نزلت على الن، اشتد ذلك عليه ﴾وأنذر عشيرتك األقربين ﴿

ه عليه وضاق به ذرعا… فلما أصبح رسول الل الصالة والسالم ، بعث إلى بني عبد المطلب.

فحضروا ومعهم عدة من بني عبد مناف، وجميعهم خمسة وأربعون رجال… فجمعهم

ه عليه الصالة والسالم ثانية، فقال: رسول اللل ه أحمده، وأستعينه وأومن به وأتوك »الحمد لل

ه وحده ال شريك عليه، وأشهد أن ال إله إال الله لو ائد ال يكذب أهله. والل له«. ثم قال: »إن الر

اس جميعا، ما كذبتكم. ولو غررت كذبت الني ذي ال إله إال هو، إن ه ال اس، ما غررتكم والل الن

اس كافة. ه إليكم خاصة وإلى الن لرسول الله، لتموتن كما تنامون، ولتبعثن كما والل

تستيقظون، ولتحاسبن بما تعملون، ولتجزونة ها للجن وء سوءا. وإن باإلحسان إحسانا وبالس

ار أبدا. وأنتم ألول من أنذر«. فقال أبو أبدا، والن طالب: “ما أحب إلينا معاونتك ومرافدتك،

وأقبلنا لنصيحتك، وأشد تصديقنا لحديثك. وهؤالءي ما أنا أحدهم، غير أن بنو أبيك مجتمعون. وإن

ه أسرعهم إلى ما تحب. فامض لما أمرت والل36

Page 39: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

ي ال به. فو الله، ال أزال أحوطك وأمنعك، غير أن أجد نفسي تطوع لي فراق دين عبد المطلبم القوم ى أموت على ما مات عليه.” وتكل حت

ه قال: “يا بني عبد نا، غير أبي لهب فإن كالما ليوءة، خذوا على يديه ه الس المطلب، هذه والل قبل أن يأخذ على يده غيركم. فإن اسلمتوه حينئذ، ذللتم. وإن منعتموه قتلتم” فقال أبو

طالب: »والله، لنمنعه ما بقينا«.“Ketika turun kepada Nabi Saw. ayat (artinya) “Dan berilah peringatan kepada kerabat terdekatmu,” hal itu menjadi hal yang berat dan membuat dada Beliau terasa sempit… ketika pagi hari Rasulullah Saw. mengutus kepada Bani Abdul Muthallib. Lalu mereka hadir dan bersama mereka sejumlah orang dari Bani Abdu Manaf, semuanya empat puluh lima orang … lalu Rasulullah mengumpulkan mereka kedua kalinya. Dan Beliau bersabda: “Segala puji hanya bagi Allah aku memuji-Nya. Aku meminta pertolongan-Nya dan aku beriman kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya”. Kemudian Beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang pemimpn tidak membohongi warganya. Dan demi Allah seandainya aku berdusta kepada seluruh manusia, aku tidak akan berdusta kepada kalian. Seandainya aku menipu manusia niscaya aku tidak akan menipu kalian. Demi Allah yang tiada tuhan melainkan Dia, sesungguhnya aku adalah Rasulullah kepada kalian secara khusus dan kepada manusia seluruhnya. Demi Allah tidaklah kalian mati seperti kalian tidur, dan sungguh kalian akan dibangkitkan seperti kalian dibangunkan, dan sungguh kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian perbuat, dan sungguh kalian diberi balasan atas kebaikan dengan kebaikan dan keburukan dibalas keburukan. Dan sungguh adalah Surga itu kekal dan Neraka itu kekal. Dan kalian sungguh adalah orang pertama-tama yang aku peringatkan.” Lalu Abu Thalib berkata: “Alangkah senang bagi kami membantu dan menyertaimu dan kami menyambut nasihatmu dan sangat membenarkan pembicaraanmu. Dan mereka anak bapak moyangmu berkumpul. Melainkan aku adalah salah

Page 40: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

seorang dari mereka. Hanya saja aku, demi Allah, yang paling cepat kepada apa yang engkau sukai. Jalankan apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah aku akan terus menjaga dan melindungimu. Hanya saja aku tidak menemukan diriku suka untuk meninggalkan agama Abdul Muthallib hingga aku mati di atas apa sebagaimana dia.” Kaum itu berbicara lembut. Kecuali Abu Lahab, ia berkata: “Wahai bani Abdul Muthallib, ini demi Allah adalah keburukan. Tindaklah dia sebelum dia ditindak oleh selain kalian. Jika kalian menyerahkan dia saat itu, kalian dihinakan. Dan jika kalian melindunginya maka kalian diperangi.” Abu Thalib berkata: “Demi Allah sungguh kami akan melindunginya selama kami ada.”

“Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan." (QS. Al-Hijr: 89)

Berbekal wahyu, Beliau dan para Sahabat menyinggahi pasar-pasar, Baitullah dan tempat-tempat yang sering dituju oleh masyarakat, untuk mendakwahkan Islam secara terang-terangan; mereka turun ke jalan dalam dua barisan yang dikepalai oleh Umar ra. dan Hamzah ra., berjalan mengelilingi Ka’bah menyuarakan Islam.

Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mihran al-Ashbahani (w. 430 H) meriwayatkan di dalam kitabnya “Hilyatu al-Awliyâ’ wa Thabaqâtu al-Ashfiyâ’ dari Ibn Abbas, ia berkata:

سألت عمر رضي الله تعالى عنه: “ألي شيء سميت الفاروق؟ قال: أسلم حمزة قبلي بثالثةام، ثم شرح الله صدري لإلسالم… قلت: أين أي

رسول الله عليه الصالة والسالم ؟، قالت أختي: هو في دار األرقم بن األرقم عند الصفا، فأتيت الدار… فقلت: أشهد أن ال إله إال الله وحده ال

شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،ر أهل الدار تكبيرة سمعها أهل قال: فكب

38

Page 41: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

المسجد، قال: فقلت: يا رسول الله ألسنا علىذي الحق إن متنا وإن حيينا؟ قال: »بلى والم وإن كم على الحق إن مت نفسي بيده، إن

ذي حييتم« ، قال: فقلت: ففيم االختفاء؟ وال، فأخرجناه في صفين، بعثك بالحق لتخرجن حمزة في أحدهما، وأنا في اآلخر، له كديدى دخلنا المسجد، قال: ككديد الطحين، حت

فنظرت إلي قريش وإلى حمزة، فأصابتهم كآبة لم يصبهم مثلها، فسماني رسول الله عليه

ق الله بين الصالة والسالم يومئذ الفاروق، وفرالحق والباطل”

“Aku bertanya kepada Umar ra.: “Karena apa engkau dipanggil al-Faruq?” Umar menjawab: “Hamzah masuk Islam tiga hari sebelumku. Kemudian Allah melapangkan dadaku untuk Islam … Aku katakan: “Di mana Rasulullah Saw?” Saudariku berkata: “Beliau di Dar al-Arqam di bukit Shafa” lalu aku mendatangi rumah itu… Lalu aku katakan: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” Umar berkata: “Maka penghuni rumah itu bertakbir dengan takbir yang bisa didengar oleh orang yang ada di masjid.” Umar berkata: “Lalu aku katakan: “Ya Rasulullah bukankah kita di atas kebenaran jika kita mati dan jika kita hidup?” Beliau menjawab: “Benar dan demi Dzat yang jiwaku ada di genggaman tangan-Nya, sungguh kalian di atas kebenaran, jika kalian mati dan jika kalian hidup.” Umar berkata: “Maka aku katakan: “Lalu mengapa kita bersembunyi? Demi Dzat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh engkau keluar.” Maka kami keluar dalam dua barisan, Hamzah di salah satunya dan aku di barisan satunya lagi. … Sampai kami masuk ke masjid.” Umar berkata: “Maka Quraisy melihat kepadaku dan kepada Hamzah, dan mereka ditimpa kesedihan yang belum

38

Page 42: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

pernah menimpa mereka. Maka Rasul menyebutkan pada hari itu al-Faruq dan memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.”

Di dalam al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhayn karya al-Hakim dinyatakan:

عن عثمان بن عبد الله بن األرقم، عن… جده األرقم، وكان بدريا، وكان رسول

الله صلى الله عليه وسلم آوى في دارهفا حتى تكاملوا أربعين رجال عند الص

مسلمين، وكان آخرهم إسالما عمر بنا كانوا الخطاب رضي الله عنهم، فلم

…أربعين خرجوا إلى المشركين“Dari Utsman bin Abdullah bin al-Arqam dari kakeknya al-Arqam, dan ia Badriyan, dan Rasulullah Saw. berlindung di rumahnya di bukit Shafa sampai genap empat puluh orang muslim, dan yang terakhir keislamannya adalah Umar bin al-Khaththab radhiyallâh ‘anhum. Ketika mereka empat puluh orang mereka keluar kepada orang-orang musyrik…”Al-Hakim berkata: “ini adalah hadits shahih sanadnya, tetapi al-Bukhari dan Muslim tidak men-takhrij-nya” dan disepakati oleh adz-Dzahabi.

Dalam Thabaqât al-Kubrâ karya Ibn Sa’ad: ia berkata …. dari Yahya bin Imran bin Utsman bin al-Arqam, ia berkata; “aku mendengar kakekku Utsman bin al-Arqam mengatakan:

أنا ابن سبعة في اإلسالم، أسلم أبي سابع سبعة، وكانت داره بمكة على

فا، وهي الدار التي كان النبي صلى الص الله عليه وسلم يكون فيها أول اإلسالم،

وفيها دعا الناس إلى اإلسالم وأسلم فيها قوم كثير، وقال ليلة االثنين فيها:جلين إليك: “اللهم أعز اإلسالم بأحب الر

39

Page 43: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

عمر بن الخطاب أو عمرو بن هشام” فجاء عمر بن الخطاب من الغد

فأسلم في دار األرقم، وخرجوا بكرة منها فكبروا وطافوا البيت

ودعيت دار األرقم دار ظاهرين …اإلسالم

“Aku anak orang ketujuh di dalam Islam, bapakku masuk Islam sebagai orang ketujuh, rumahnya di Mekah di bukit shafa, dan itu adalah rumah yang Nabi Saw. ada di situ pada awal Islam, di situ beliau mengajak orang kepada Islam dan di situ banyak orang telah masuk Islam. Beliau pada satu malam Senin berdoa: “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu laki-laki yang lebih Engkau sukai: Umar bin al-Khathab atau Amru bin Hisyam (Abu Jahal).” Lalu Umar bin al-Khathab datang besoknya pagi-pagi lalu dia masuk Islam di rumah al-Arqam dan mereka keluar dari situ, mereka meneriakkan takbir dan berthawaf mengelilingi Baitullah terang-terangan dan rumah al-Arqam disebut Dar al-Islam…”

Ibn Ishaq berkata di as-Sîrah an-Nabawiyyah:

“Umar berkata pada saat demikian: “Demi Allah, sungguh kita dengan Islam lebih berhak untuk menyeru… dan sungguh agama Allah akan nampak di Mekah, jika kaum kita ingin zalim terhadap kita maka kita lawan mereka dan jika kaum kita berlaku fair kepada kita maka kita terima dari mereka.” Lalu Umar dan sahabat-sahabatnya keluar dan mereka duduk di Masjid. Ketika

40

Page 44: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Quraisy melihat Islamnya Umar maka jatuhlah (apa yang ada) di tangan mereka.”

Juga dinyatakan topik dua shaf barisan itu di karya Taqiyuddin al-Maqrizi dalam Imtâ’ al-Asmâ’; Husain bin Muhammad ad-Diyar Bakri dalam Tarîkh al-Khamîs fî Ahwâl Anfusi an-Nafîs; Muhammad Abu Syuhbah dalam as-Sîrah an-Nabawiyyah ‘alâ Dhaw’ al-Qur’ân wa as-Sunnah; Shafiyur-Rahman al-Mubarakfuri dalam ar-Rahîq al-Makhtûm… dan selain mereka.

Mereka terus mengungkap kebusukan akidah dan pranata Jahiliah. Akibatnya, Nabi Saw. dan para Sahabat harus menghadapi berbagai macam penolakan, bantahan, intimidasi dan penindasan dari kaum kafir Quraisy. Namun, Beliau dan Sahabat terus bersabar hari demi hari hingga tiba pertolongan Allah Swt. yang telah dijanjikan.

Beliau berupaya menumbuhkan kesadaran umum (al-wa’yu al-âm) masyarakat tentang kerusakan tatanan Jahiliyah saat itu sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan masyarakat terhadap ajaran Islam yang Beliau dakwahkan. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut Rasulullah Saw. menempuh beberapa hal secara bersamaan.

Pergolakan Pemikiran (ash-Shira’ al-Fikri)Rasulullah Saw. senantiasa melakukan pergolakan pemikiran terhadap

berbagai ide dan pandangan Jahiliyah, baik berupa pemahaman (mafahim), tolok ukur (maqayis), maupun keyakinan (qana’at). Beliau mengungkapkan secara lantang kebathilan konsep ketuhanan kaum kafir. 

“dari Rabi'ah bin 'Abbad berkata; saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam di Dzil Majaz, menyeru orang-orang masuk Islam dan di belakangnya seorang laki-laki juling dan berkata; jangan sesekali laki-laki ini menghalangi kalian dari agama nenek moyang kalian." Saya (Rabi'ah bin 'Abbad) bertanya, siapakah ini?, mereka menjawab, pamannya, Abu Lahab.” (HR. Ahmad no.15446)

Beliau juga menentang sikap hidup kafir Quraisy yang merasa aib bila memiliki bayi perempuan hingga mereka harus membunuhnya. Ayat-ayat Allah juga menyerang para pemimpin dan tokoh Quraisy, memberinya predikat sebagai orang-orang bodoh termasuk kepada nenek moyang mereka. Pada saat kaum kafir -yang arogan terhadap ideologi Islam- meminta agar Nabi Saw. menunjukkan mukjizat seperti para nabi terdahulu, maka dijawab sesuai wahyu.

41

Page 45: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-A’raf [7] ayat 188)

Partai politik ideologi Islam harus menentang dan menjelaskan kebathilan segala ide atau pandangan yang lahir dari akidah kufur. Partai ideologi Islam harus memandang bahwa dirinya wajib menyelamatkan umat manusia seluruhnya dari ide-ide kufur dan syirik meskipun kekufuran dan kemusyrikan itu menampilkan diri dalam berbagai bentuk dan wajah.

[يريدون أن يطفئوا نور الله بأفواههم] “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka.” (QS. at-Taubah [9]: 32)

Di masa sekarang paham-paham bathil itu contohnya kapitalisme, sekularisme, pluralisme, sosialisme, liberalisme. Demikian juga terhadap berbagai ide yang lahir darinya seperti demokrasi, kebebasan HAM, kesetaraan jender, dan sebagainya. Apabila hal ini dilakukan secara terus-menerus maka masyarakat akan dapat memahami kerusakan berbagai sistem aturan yang bersumber dari ide-ide kufur tersebut.

Pada faktanya kerusakan demi kerusakan akan semakin banyak dihasilkan oleh sistem yang tidak Islami, hari demi hari masyarakat akan semakin merasakan dampak buruknya di berbagai bidang. Dengan dakwah Islam yang politis (siyâsiyah) ideologis (mabda’i) maka masyarakat semakin dapat memahami dan meyakini keunggulan sistem Islam apabila diterapkan sebagai solusi wajib.

Perjuangan Politik (al-Kifah as-Siyasi)

42

Page 46: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Aktivitas al-kifah as-siyasi merupakan aktivitas yang ditujukan untuk menyikapi realitas politik kekinian yang terjadi pada saat tertentu. Rasulullah Saw. −sesuai ayat yang diturunkan Allah Swt.− mengkritik kebiasaan mencurangi timbangan, kebiasaan transaksi riba. Begitu juga dengan kebiasaan mereka yang menjerumuskan budak wanita dalam pelacuran dilawan oleh Rasulullah Saw. dengan menyampaikan terang-terangan ayat dari Allah Swt.

Partai ideologi Islam harus menjelaskan bahaya konsep dan tata aturan non-Islam serta pertentangannya dengan syariah Islam kepada masyarakat. Masyarakat yang telah menerima Islam tentu rela beramal mendukung perjuangan mengikuti metode dakwah Rasul Saw. dan akan memberikan kekuasaan untuk tegaknya sistem Islam. Mereka adalah umat yang mau bergerak, berjuang dan menuntut perubahan bukan karena emosionalitas apalagi karena urusan perut melainkan karena keimanan; karena menyadari bahwa bahwa sistem Islam wajib berkuasa. Mereka menjadikan urusan Islam sebagai perkara utama dalam hidupnya dan siap ketika harus mengembannya ke seluruh penjuru dunia.

Membongkar Konspirasi (Kasyf al-Khuthath). Rasulullah Saw. sering menyampaikan wahyu terkait rencana jahat kaum kafir. Beliau, misalnya, membeberkan rencana jahat para tokoh Quraisy seperti Abu Jahal, Abu Sufyan, Umayyah ibn Khalaf, dan Walid bin Mughirah yang sering bermusyawarah di Darun Nadwah.

Jika semua aktivitas itu dilakukan secara intensif dan massif maka, insyaAllah, taraf berpikir umat akan makin meningkat. Pembelaan dan dukungan terhadap ideologi Islam beserta para pejuangnya akan semakin kokoh dan besar. Sebab, di mata umat akan semakin tampak siapa sebenarnya yang berjuang untuk membebaskan mereka dari kezaliman, kebodohan, kesesatan.

Semua proses tersebut niscaya akan mendapat tantangan dan halangan dari pihak-pihak yang tidak ingin sistem Islam tegak. Para penguasa sistem kufur di Makkah juga melakukan berbagai strategi dan makar -memutar otak untuk mencari cara yang halus maupun yang paling kasar- untuk menghalangi tegaknya Islam sekaligus mempertahankan sistem bukan-Islam yang ada, dan itu berarti mereka rela dengan dampak lestarinya berbagai kerusakan di tengah masyarakat.

43

Page 47: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Para elit politik kota Makkah dan sistem hidup mereka terguncang atas perjuangan Muhammad Saw. dan kelompoknya. Mula-mula mereka melontarkan isu bahwa Muhammad Saw. adalah orang gila.

Contoh bantahan atas tuduhan palsu mereka:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat; siapa di antara kamu yang gila.” (QS. Al-Qalam: 4-6)

“Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Qalam: 7)

“Para utusan Quraisy masuk ke rumahnya (Abu Thalib), di antara mereka terdapat Abu Jahal. Mereka mengatakan: “Wahai Abu Thalib, keponakanmu telah mencela tuhan-tuhan kami, ia mengatakan begini dan begitu, serta berbuat seperti ini dan seperti itu, maka panggil dan laranglah ia!” … “Abu Thalib berkata: “Wahai keponakanku, sesungguhnya kaummu mengadukanmu, mereka menuduh bila dirimu telah mencela tuhan-tuhan mereka sambil mengatakan begini dan begini, serta berbuat seperti ini dan ini.” Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Wahai pamanku, aku hanya menginginkan dari mereka satu kalimat saja, yang dengannya orang-orang Arab beragama dan dengannya orang-orang asing (kafir) mengeluarkan jizyah pada mereka.” Mereka berkata; “Kalimat apakah itu?” Beliau bersabda: “Laa ilaaha illallah.” (HR. Ahmad no.3244)

Juga disebutkan: “Abu Thalib berkata: "Wahai keponakanku, kau ada perlu dengan kaummu? Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku menginginkan satu kalimat mereka yang dijadikan agama oleh bangsa arab, dan orang non-arab (yang kafir) akan membayar jizyah kepada mereka." Abu Thalib bertanya: “Satu kalimat?” Beliau menjawab: "Satu kalimat." Beliau bersabda: "Wahai paman, ucapkan: Laa ilaaha illallah,” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih.” (HR. Tirmidzi no.3156)

44

Page 48: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Kaum musyrik menganggap Islam aneh, tidak sesuai keumuman.

“Mengapa ia (Muhammad) menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.” (QS. Shaad: 5)

“Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata): "Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu,” (QS. Shaad: 6)

“Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat,” (QS. Al-Isra’: 51)

“Dan mereka berkata: "Mengapa al-Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang pembesar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?” (QS. Az-Zukhruf: 31)

“Mengapa al-Qur’an itu diturunkan kepadanya di antara kita?" Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap al-Qur’an-Ku, dan sebenarnya mereka belum merasakan azab-Ku.” (QS. Shaad: 8)

45

Page 49: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Beliau juga dituduh sebagai penyihir yang bisa memecah-belah bangsa Arab. Tujuannya, agar orang-orang Arab tidak mendekati, apalagi mendengarkan kata-kata Muhammad.

“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.” (QS. Shaad: 4)

“dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (QS. Hud: 7)

“Bahkan mereka berkata (pula): "(al-Qur’an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus.” (QS. Al-Anbiya’: 5)

“Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal al-Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.” (QS. Ath-Thuur: 34)

Tuduhan-tuduhan semacam itulah jenis ujian yang ringan yang dialami Baginda Rasulullah Saw. dan para Sahabat.

Tatkala para pembesar Quraisy melihat bahwa Muhammad tidak berpaling sedikitpun dari jalannya, para pengikutnya tetap menjadi penjaga yang terpercaya untuk Islam, tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang-orang yang suka mencela; mereka lalu berpikir keras untuk membenamkan dakwah Muhammad Saw. dengan berbagai cara. Secara ringkas ada empat cara

46

Page 50: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

yang mereka lakukan: mengolok-olok, mendustakan dan melecehkan Rasul; membangkitkan keragu-raguan terhadap ajaran Rasul dan melancarkan propaganda dusta; menentang al-Qur’an dan mendorong manusia untuk menyibukkan diri menentang ayat-ayat al-Qur’an; menyodorkan beberapa bentuk penawaran agar Rasul mau berkompromi, yang tujuan akhirnya adalah menyimpangkan bahkan menghentikan perjuangan Beliau. (lihat: Syaikh Shafiy ar-Rahman al-Mubarakfuri, ar-Rahîq al-Makhtûm)

Para elit politik Makkah mendatangi Rasul dan menawarkan kepadanya dunia, harta dan kekuasaan agar Rasul Saw. bersedia meninggalkan seruannya. Dan mereka gagal.

“Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah). Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (QS. al-Qalam: 8-9)

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang dzalim, yang menyebabkan kamu disentuh api Neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (TQS. Hud [11]: 113)

“Ketika menjelang wafatnya Abu Tholib, Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatanginya dan ternyata sudah ada Abu Jahal bin Hisyam dan 'Abdullah bin Abu Umayyah bin Al Mughirah. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, kepada Abu Tholib: "Wahai pamanku katakanlah laa ilaaha illallah, suatu kalimat yang dengannya aku akan menjadi saksi atasmu di sisi Allah." Maka berkata, Abu Jahal dan 'Abdullah bin Abu Umayyah: "Wahai Abu Thalib, apakah kamu akan meninggalkan agama 'Abdul Muthalib?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terus menawarkan kalimat syahadat kepada Abu Tholib dan bersamaan itu pula kedua orang itu mengulang pertanyaannya yang berujung Abu Tholib pada akhir ucapannya tetap mengikuti agama 'Abdul Muthalib dan enggan untuk mengucapkan laa ilaaha illallah.” (Shahih Bukhari no.1272)

Page 51: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (QS. Al-Qashash: 57)

“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami; mereka itu tempatnya ialah Neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus: 7-8)

Fitnah dan ujian pernah dilakukan terhadap Baginda Nabi Saw. oleh Abu Lahab dan istrinya; Abu Jahal dan istrinya; Uqbah bin Abi Mu'aith, Ubay bin Khalaf, Umayyah bin Khalaf. Salah seorang dari mereka pernah melempar Nabi Saw. dengan isi perut hewan sembelihan saat Beliau sedang shalat.

“dari Ibnu Abbas, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan shalat, kemudian Abu Jahl datang dan berkata; bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi dan Beliau membentaknya, lantas Abu Jahl katakan; "Engkau tahu bahwa tidak ada yang mempunyai komunitas bicara lebih banyak daripadaku." Maka Allah menurunkan ayat (artinya): “Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah." (QS. Al-'Alaq: 17-18),” Ibnu Abbas berkata; demi Allah apabila ia memanggil golongannya niscaya ia akan disiksa malaikat Zabaniyah Allah.” (HR. Tirmidzi no.3272)

“dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, mengenai kutipan ayat (artinya): "Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah" (QS. Al-‘Alaq: 18), ia berkata: “Abu Jahl berkata: “Apabila aku melihat Muhammad sedang melakukan shalat niscaya akan aku injak lehernya. Kemudian Nabi shallallahu

48

Page 52: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

'alaihi wasallam berkata: "Seandainya ia melakukannya niscaya para Malaikat akan menyambarnya dengan jelas." (Sunan Tirmidzi no.3271)

“dari 'Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu berkata: "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sujud (di dekat Ka’bah), di sekeliling Beliau ada orang-orang Musyrikin Quraisy lalu datang 'Uqbah bin Abi Mu'ayth datang dengan membawa jeroan (isi perut) hewan sembelihan lalu meletakkannya pada punggung Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Beliau tidak mengangkat kepala Beliau hingga akhirnya datang Fathimah Alaihissalam membuangnya dari punggung Beliau dan berseru memanggil orang yang telah melakukan perbuatan itu. Kemudian Beliau berdo'a: "Ya Allah, aku serahkan (urusan) para pembesar Quraisy kepada-Mu. Ya Allah aku serahkan (urusan) Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Abu Mu'aith, Umayyah bin Khalaf atau Ubay bin Khalaf kepada-Mu." Dan sungguh aku melihat mereka terbantai dalam perang Badar...” (Shahih Bukhari no.2948)

Semua itu dialami Baginda Rasulullah Saw., betapapun mulianya kedudukan Beliau dan betapapun agungnya kepribadian Beliau di tengah-tengah masyarakat.

Karena itu, wajar jika para Sahabat Beliau, apalagi orang-orang lemah di antara mereka, juga mendapat banyak gangguan atau siksaan, yang tak kalah kejam dan mengerikan.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu: … “Abu Jahal berkata; "Wahai Abu Shafwan (Umayyah bin Khalaf), siapakah orang yang bersamamu ini?" Umayyah berkata; "Dia adalah Sa'ad (Sa'ad bin Mu'adz)" Abu Jahal berkata kepada Umayyah: "Mengapa kamu biarkan dia thawaf dengan aman. Sungguh kalian telah membantu orang yang keluar dari agamanya dan kalian juga telah berjanji untuk menolong dan membantu. Sungguh demi Allah, kalau kamu bukan bersama Abu Shafwan, kamu tidak akan bisa kembali kepada keluargamu dengan selamat." Maka Sa'ad berkata kepadanya dengan meninggikan suaranya; "Demi Allah, seandainya engkau menghalangiku thawaf pasti aku akan menghalangimu mengambil jalan ke Madinah dengan cara yang lebih keras." Umayyah berkata kepada Sa'ad: "Jangan kamu tinggikan suaramu di hadapan Abu Al Hakam (Abu Jahal) karena dia adalah pembesarnya penduduk lembah ini (Makkah)." Sa'ad berkata; "Biarkanlah kami, wahai Umayyah. Demi Allah, sungguh aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda (bahwa): sesungguhnya

49

Page 53: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

mereka (kaum Muslimin) akan memerangi kamu." Umayyah bertanya; "Di Makkah?" Sa'ad menjawab: "Aku tidak tahu." Hal ini membuat Umayyah sangat kaget. … “(akhirnya) Allah membunuhnya di medan perang Badar.” (Shahih Bukhari no.3656) Abu Jahal dan Ummayah terbunuh di perang Badar.

Bilal bin Rabbah pernah disiksa secara kejam oleh Umayah bin Khalaf al-Jamhi. Bilal dibaringkan di bawah terik matahari dalam kelaparan, kemudian sebuah batu besar diletakkan di dadanya.

Hal yang sama menimpa keluarga Yasir ra., bahkan lebih tragis. Abu Jahal menyeret mereka ke tengah padang pasir yang panas membara dan menyiksa mereka dengan kejam. Yasir ra. meninggal dunia ketika disiksa. Istrinya, Sumayyah (ibu 'Ammar), juga menjadi syahidah. Siksaan terhadap Ammar bin Yasir juga semakin keras. (Ibn Hisyam, Sîrah Ibn Hisyam, 1/319; Muhammad al-Ghazaliy, Fiqh as-Sîrah hlm. 82)

Dakwah Islamnya Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat ra. mengalami berbagai ujian, penindasan, stigmatisasi negatif, hingga pemboikotan. Beliau “hanya” menyampaikan saja dengan lisan, tanpa kekerasan (lâ mâaddiyah); menyampaikan akidah dan syariah Islam; menyampaikan apa yang harus diyakini dan apa yang harus diingkari; menyampaikan apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus ditinggalkan. Beliau menyerukan La ilaha illaLlah Muhammadur rasuluLlah. Mayoritas tokoh dan masyarakat Makkah tidak mau mendukung dakwahnya Nabi Muhammad Saw. dan para Sahabat ra.

Rasulullah Saw. tidak pernah melakukan peperangan sama sekali sebelum berdirinya negara Islam, yakni Nabi Saw. tidak menjadikan perang sebagai cara untuk mendirikan negara, bahkan Nabi Saw. melarang hal itu dengan sangat keras.

Disebutkan dalam Shahīh Al-Bukhāri dari Khabbab bin Al-Arat yang berkata: “Kami pernah mengadu kepada Rasulullah Saw., ketika itu Beliau sedang berada di bawah naungan Ka’bah dengan berbantalkan kain selimut Beliau. Kami berkata: “Apakah tidak sebaiknya Engkau memohonkan pertolongan buat kami? Apakah tidak sebaiknya engkau berdo’a memohon kepada Allah untuk kami?”Beliau bersabda: “Dahulu ada seorang laki-laki dari ummat sebelum kalian, dibuatkan lubang di tanah untuknya lalu ia dimasukkan di dalamnya, lalu diambilkan gergaji, kemudian gergaji itu diletakkan di kepalanya lalu ia dibelah menjadi dua, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Dan

51

Page 54: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

ada lagi yang disisir dengan sisir dari besi mengenai tulang dan urat di bawah dagingnya, namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, sungguh urusan (sistem Islam) ini akan sempurna sehingga orang yang mengendarai unta berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut, tidak ada yang ditakutinya melainkan Allah, atau terhadap serigala atas kambing-kambingnya, akan tetapi kalian sangat tergesa-gesa.”

Juga disebutkan dalam Tafsīr Ibnu Katsīr dari Ibnu Abbas bahwa Abdul Rahman bin Auf dan para sahabatnya datang kepada Nabi Saw. di Makkah dan berkata: “Wahai Rasulullah, kami dahulu berada dalam kemuliaan padahal kami orang-orang musyrik, kemudian tatkala kami beriman kami menjadi hina.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk memberi maaf, maka janganlah memerangi mereka.”

Di zaman itu problem sosial-ekonomi sama seperti sekarang. Kaum Muslim saat itu bahkan pernah diboikot oleh kafir Qurays selama sekitar tiga tahun lamanya. Namun, Nabi Saw. tidak mengubah aktivitas dakwahnya dengan bermanis muka, memberantas kemiskinan terlebih dahulu, memberantas buta huruf terlebih dahulu, tidak menyinggung sistem kufur, berbasa-basi, berpura-pura, berkompromi demi mendapat ridhanya para pembesar kafir Qurays. Sama sekali Rasulullah Saw. tidak pernah terlibat dalam musyawarah para pejabat musyrik Quraisy di Darun-Nadwah. Beliau juga tidak pernah mengkompromikan risalah Islam dengan keinginan mereka. Syara’ memang tidak membolehkan mengambil sarana yang haram untuk memenuhi suatu kewajiban. Beliau tidak menoleh sedikitpun, kecuali kepada risalah Islam, tanpa senjata apapun kecuali keyakinannya yang amat mendalam terhadap risalah Islam yang dibawanya.

Patut dicatat, bahwa Beliau Saw. tetap teguh tidak mau sedikitpun berkompromi dengan sistem kufurnya para petinggi Makkah meskipun dengan begitu akibatnya Beliau dan para Sahabat menghadapi penindasan, syariah Islam sedikitpun tidak bisa diberlakukan dalam pemerintahan, jajaran penguasa musyrik terus menjalankan hukum-hukum kufur, dan mayoritas penduduk Makkah tetap musyrik.

Jika umat Islam tidak bersabar dengan metode yang sahih maka perjuangan dakwah Islam tidak akan berhasil menang dengan pertolongan Allah Swt.

51

Page 55: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syu’araa: 216)

“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah al-Qur’an yang lain dari ini atau gantilah dia." Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).” (QS. Yunus: 15)

“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia.” (QS. Al-Isra’: 73)

“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka.

52

53

Page 56: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS. Al-An’am: 34)

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)

“Mereka memikirkan tipudaya. Allah menggagalkan tipudaya itu. Allah adalah sebaik-baik Pembalas tipudaya.” (QS. al-Anfal [8]: 30)

Petinggi yang zalim –berdampak atas orang banyak dengan kezalimannya– tak layak diikuti dan harus dipahamkan kepada umat penyimpangannya:

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina; yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah; yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa; yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya; karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak.” (QS. Al-Qalam: 10-14)

“Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (al-Qur’an). Nanti Kami akan menarik mereka

53

54

Page 57: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,” (QS. Al-Qalam: 44)

Karena itu, merupakan keharusan untuk menjelaskan dan membongkar makar, tipudaya dan strategi mereka. Dengan begitu, umat selamat dari makar mereka dan tidak bisa dijadikan alat oleh mereka. Ini merupakan bagian dari perjuangan politik (kifâh as-siyasî) yang harus dilakukan.

Meski dakwah politik itu berat dan sungguh tidak mudah, di balik itu dakwah politik mempunyai keutamaan yang justru tidak sedikit. Mereka yang melaksanakannya insyaAllah akan mendapat pahala yang agung (tsawab[un] ‘azhim) karena dianggap melakukan jihad yang paling utama (afdhal al-jihad). Kalaupun sampai mati dalam menjalankan dakwah politik, itu bukan mati konyol atau mati sia-sia, melainkan mati syahid yang sangat mulia di sisi Allah Swt. InsyaAllah.

Al-Hafizh Abu Zakariya bin Syarf an-Nawawi dalam Riyaadh ash-Shaalihiin menyebutkan:Hadits dari Abu Sa’id al-Khudri ra., Nabi -shallallaahu ‘alayhi wa sallam-, pernah bersabda:

أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر“Jihad yang paling utama adalah perkataan yang haq kepada penguasa yang zhalim.” (HR. Imam at-Tirmidzi dalam Bab. al-Fitan No.2175 dan Abu Dawud)Hadits dari Abu Abdullah Thariq bin Syihab al-Bajali bahwa seorang pria bertanya kepada Nabi -shallallaahu ‘alayhi wa sallam-: “Jihad apa yang paling utama?” Nabi -shallallaahu ‘alayhi wa sallam- menjawab:

كلمة حق عند سلطان جائر“Perkataan yang haq di hadapan penguasa yang zhalim.” (Imam an-Nasa’i meriwayatkannya dalam Bab Fadhl Man Takallama bil Haq ’Inda Imaam Jaa’ir; Imam al-Mundziri menyatakan dalam at-Targhiib bahwa sanad hadits ini shahih (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidz, al-Hafizh al-Mubarakfuri, juz. VI/ hlm. 396)

Menjelaskan hadits ini, Dr. Mushthafa al-Bugha menuturkan: “Sesungguhnya perbuatan menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar di hadapan penguasa yang zhalim termasuk seutama-utamanya jihad, karena perbuatan tersebut menunjukkan sempurnanya keyakinan pelakunya, di mana ia menyampaikannya di hadapan penguasa yang zhalim

55

Page 58: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

nan otoriter dan ia tak takut terhadap kejahatan dan penindasannya, bahkan ia menjual dirinya untuk Allah (berkorban demi memperjuangkan agama Allah), … dan dalam perkara ini terdapat bahaya yang lebih besar ketimbang bahaya peperangan di medan perang.” (Nuzhat al-Muttaqiin Syarh Riyaadh ash-Shaalihiin, Dr. Mushthafa al-Bugha dkk., juz. I/ hlm. 216-217)

Dalam riwayat lainnya dari Imam at-Tirmidzi, dari Abu Sa’id al-Khudri:

إن من أعظم الجهاد كلمة عدل عند سلطانجائر

“Sesungguhnya di antara seagung-agungnya jihad adalah menyampaikan kalimat yang adil di hadapan penguasa yang zhalim.” (HR. At-Tirmidzi)

Al-Hafizh Abu al-A’la al-Mubarakfuri (w. 1353 H) menjelaskan bahwa: “( عدل كلمة ) yakni kalimat yang benar sebagaimana dalam riwayat lainnya dan maksudnya adalah kalimat yang mengandung faidah menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar baik berupa lafazh di lisan atau yang semakna dengannya seperti tulisan dan yang semisalnya.” (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi, al-Hafizh al-Mubarakfuri, juz.VI/ hlm.396)

Menggalang Kekuatan Riil

Kemenangan perjuangan Rasulullah tidak bisa dilepaskan dari usaha untuk meminta pertolongan (thalabun-nushrah) yang Beliau lakukan pada tahun ke-8 kenabian, khususnya setelah wafatnya paman Nabi Saw., Abu Thalib, dan istri tercintanya, Khadijah ra., serta semakin meningkatnya gangguan dari kaum Quraisy. Itu terjadi di penghujung fase kedua dalam thariqah (metode) dakwah Rasulullah Saw., yaitu fase interaksi dengan masyarakat (at-tafa’ul ma’a al-ummah). Thalabun-nushrah kepada ahl al-quwwah (para pemilik kekuatan riil) ditempuh guna mendapatkan perlindungan bagi dakwah dan jalan meraih kekuasaan (istilam al-hukmi) bagi penerapan sistem Islam.

Konsolidasi dua kekuatan, yaitu kekuatan politik partai ideologi Islam beserta umat di satu sisi, dan kekuatan militer (ahl an-nushrah) di sisi lain,

56

Page 59: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

mutlak diperlukan untuk menjamin suksesnya peralihan kekuasaan (istilam al-hukm) untuk Islam.

Ibnu Saad dalam kitabnya At-Thabaqat, sebagaimana ditulis Ahmad al-Mahmud dalam kitab Ad-Da’wah ila al-Islam, menyebutkan Rasulullah Saw. mendatangi tak kurang dari 15 kabilah para pemilik kekuatan riil dan pengaruh; di antaranya Kabilah Kindah, Hanifah, Bani ‘Amir bin Sha’sha’ah, Kalb, Bakar bin Wail, Hamdan, dan lain-lain. Kepada setiap kabilah, Rasulullah Saw. mengajak mereka masuk Islam sekaligus konsekuensinya yaitu memberikan nushrah kepada perjuangan dakwah, memberikan kekuasaan dengan bai’at mereka dan kaumnya kepada Beliau dengan kerelaan dan kesadaran.

Kabilah-kabilah di luar Makkah biasa datang ke Pasar ‘Ukadz, maka Beliau Saw. berdakwah juga di sana. Banyak kabilah dari luar Makkah datang tiap tahun ke Makkah baik yang datang untuk berdagang maupun yang hendak melakukan ibadah di sekitar Ka’bah, maka Beliau Saw. juga berdakwah di jalan-jalan dan Mina. 

(: أخرج220/ ص7جاء في فتح الباري )ج الحاكم وأبو نعيم والبيهقي عن علي بن أبي

طالب – رضي الله عنه – قال: »لما أمر الله نبيه أن يعرض نفسه على القبائل خرج وأنا معه وأبو بكر إلى منى« وروى ابن كثير عن علي –

رضي الله عنه – قال: »لما أمر الله نبيه أن يعرض نفسه على قبائل العرب خرج وأنا معه وأبو بكر حتى دفعنا إلى مجلس من مجالس

العرب« والعرض على القبائل يعني أن يعرض النبي صلى الله عليه وآله وسلم نفسه ودعوته على رؤساء القبائل ليقدموا الحماية والسند له

ولدعوته. فطلب النصرة هذا ليس مجرد رأي أو57

Page 60: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

أسلوب، وإنما هو حكم شرعي أمر الله به نبيه فهو العالج الشرعي أو الطريقة الشرعية

لتحقيق هدف شرعي.“Disebutkan di dalam Kitab Fath al-Baariy, Juz 7/220: “Imam al-

Hakim, Abu Nu’aim, dan al-Baihaqiy mengeluarkan sebuah riwayat dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah, maka Beliau dan saya, dan Abu Bakar keluar menuju Mina.”

“Imam Ibnu Katsir menuturkan riwayat dari Ali bin Abi Thalib ra., bahwasanya ia berkata, “Ketika Allah Swt. memerintahkan Nabi-Nya untuk menawarkan dirinya kepada kabilah-kabilah Arab, maka Beliau dan saya, dan Abu Bakar keluar, hingga kami berkunjung dari satu majelis ke majelis lain dari majelis-majelisnya orang Arab.”

“Yang dimaksud dengan [“menawarkan diri kepada para kabilah”] adalah Nabi Saw. menawarkan dirinya dan dakwahnya kepada pemimpin-pemimpin kabilah, agar mereka memberikan perlindungan dan dukungan kepada Beliau dan dakwahnya. Thalabun Nushrah ini, bukanlah sekedar pendapat atau cara (uslub), akan tetapi ia adalah hukum syariat yang diperintahkan Allah Swt. kepada Nabi-Nya. Thalabun Nushrah adalah solusi syar’iy, atau metode syar’iy untuk merealisasikan tujuan-tujuan syar’iy.” (Syaikh Mahmud ’Abd al-Karim Hasan, Al-Taghyiir, hal.56)

Dari Jabir bin Abdullah berkata bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menawarkan dirinya kepada orang-orang pada musim Haji, dengan bersabda: "Adakah orang yang mau membawaku kepada kaumnya, karena orang-orang Quraisy telah melarangku untuk menyampaikan firman Rabb-ku AzzaWaJalla?" (HR. Ahmad no.14659)

“(Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) mengikuti mereka di tempat mereka singgah, di pasar, di Majannah, Ukazh dan di tempat mereka singgah di Mina dengan menyerukan: “Siapa yang memberi perlindungan dan menolongku sehingga saya dapat menyampaikan risalah-risalah Rabb-ku AzzaWaJalla, dia akan mendapatkan Surga” (HR. Ahmad no.14126 dari Jabir bin Abdullah)

Page 61: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Diriwayatkan: “Beliaupun meminta mereka untuk membenarkan Beliau, dan memberikan perlindungan kepadanya.” (Ibn Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyyah, II/36)

Riwayat dari Az-Zuhri yang dikutip oleh Ibnu Qoyyim:

وكان ممن يسمى لنا من القبائل الذين أتاهم رسول الله صلى الله عليه وسلم ودعاهم وعرض نفسه عليهم بنو عامر بن صعصعة ومحارب بن حصفة وفزارة وغسان ومرة

وحنيفة وسليم وعبس وبنو النضر وبنو البكاء وكندة وكلب والحارث بن كعب وعذرة

والحضارمة فلم يستجب منهم أحد“Dan di antara yang disebutkan kepada kami dari nama kabilah-kabilah yang didatangi Rasulullah Saw., Beliau seru mereka, dan Beliau tawarkan diri Beliau kepada mereka, adalah: Bani Amir bin Sha’sha’ah, Muharib bin Hashafah, Fazarah, Ghassan, Murrah, Hanifah, Sulaim, ‘Abas, Bani An-Nadhr, Bani Al-Baka’, Kindah, Kalb, Al-Harits bin Ka’ab, ‘Adzrah, dan Al-Hadharamah. Dan tidak satupun dari mereka yang menerima (tawaran Nabi Saw. tersebut).” (Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Zad Al-Ma’ad, juz 3 hal.38)

Disebutkan di beberapa riwayat ada kabilah-kabilah tertentu yang melakukan negosiasi dari tawaran Rasulullah Saw. tersebut. Di antaranya adalah Bani ‘Amir bin Sha’sha’ah berikut ini:

عن الزهري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أتى بني عامر بن صعصعة فدعاهم إلى

الله عز وجل وعرض عليهم نفسه فقال له رجل منهم – يقال له بيحرة بن فراس – : والله لو أني أخذت هذا الفتى من قريش ، ألكلت به العرب ، ثم قال أرأيت إن نحن بايعناك على

58

Page 62: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

أمرك ، ثم أظهرك الله على من خالفك ، أيكون لنا األمر من بعدك ؟ قال األمر إلى الله يضعه

حيث يشاء فقال له أفتهدف نحورنا للعرب دونك ، فإذا أظهرك الله كان األمر لغيرنا ال

حاجة لنا بأمرك ، فأبوا عليه“Dari Az-Zuhri, bahwa Rasulullah Saw. suatu ketika mendatangi Bani Amir bin Sha’sha’ah, kemudian menyeru mereka kepada Allah Swt. dan menawarkan diri Beliau kepada mereka, lalu berkata seorang laki-laki dari mereka –dikenal dengan nama Biharah bin Firas-: “Demi Allah jika aku mengambil pemuda ini dari tangan suku Quraisy niscaya aku akan memakan (memerangi) bangsa Arab,” kemudian dia melanjutkan: “Bagaimana pendapatmu, jika kami membai’atmu atas urusanmu (yang kamu tawarkan) itu kemudian Allah Swt. memenangkanmu dari siapa-siapa yang menentangmu, apakah sepeninggalmu urusan itu (kekuasaan) menjadi milik kami?” Nabi Saw. menjawab: “Urusan itu kembali kepada Allah Swt., Dia akan memberikannya kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya.” Kemudian dia berkata: “Apakah engkau hendak mengorbankan leher-leher kami bagi suku-suku Arab demi melindungimu, tapi jika Allah memenangkanmu nanti urusan itu diberikan kepada selain kami, kami tidak butuh pada urusanmu itu,” maka mereka enggan menerima tawaran tersebut.” (Ibnu Hisyam, As-Siroh An-Nabawiyyah, juz 1 hal.424-425)

Ibnu Hisyam berkata: Rasulullah berada di tempat-tempat istirahat para kabilah Arab (pada musim haji) kemudian Beliau bersabda, “Hai Bani Fulan Aku ini adalah RasulAllah (yang diutus) kepada kalian, yang memerintahkan kalian agar kalian menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan meninggalkan apa yang kalian sembah selain Dia. Yaitu, beragam sembahan ini. Hendaklah kalian beriman kepadaku, membenarkan aku, dan melindungi aku sehingga aku (mampu) menyampaikan dari Allah apa-apa yang aku diutus dengannya.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir al-Maghribi, jilid I/285)

Dan Ibnu Hisyam berkata lagi: Itulah yang dilakukan Rasulullah Saw. setiap kali menemui orang-orang (para kabilah arab). Ketika orang-orang berkumpul di saat musim haji, Beliau mendatangi dan menyeru mereka untuk

59

Page 63: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

beriman kepada Allah dan kepada Islam, serta menawarkan diri Beliau (untuk dilindungi) pada mereka dan menjelaskan (pada mereka) hal-hal yang Beliau bawa dari Allah, berupa petunjuk dan rahmat. Dan apabila Beliau mendengar seorang ternama dan terhormat datang ke Mekah, pasti Beliau mendatanginya dan menyerunya kepada Allah, dan menawarkan Islam kepada mereka.

Ibnu Hisyam berkata, bahwa Beliau mendatangi kabilah Kilab di tempat-tempat istirahat mereka, yang dikenal sebagai Bani Abdillah. Kemudian Rasulullah menyeru mereka agar beriman kepada Allah Swt. dan menawarkan diri Beliau pada mereka. Bahkan sampai berkata pada mereka, “Ya Bani Abdillah, sesungguhnya Allah azza wa jalla telah memberi kebaikan kepada nama bapak kalian.” (Sirah Ibnu Hisyam bi Syarhi al-Wazir al-Maghribi, jilid I/286)

Meski berulang ditolak, menghadapi berbagai kesulitan, dan kesusahan, Rasulullah Saw. tetap saja mengusahakan pertolongan kekuatan riil hingga berhasil setelah sekitar 3 tahun. Rasulullah Saw. tidak berusaha menggantinya dengan metode lain. Kabilah Tsaqif di Thaif membuat kaki Beliau berdarah-darah. Satu kabilah lainnya menolak Beliau. Kabilah lainnya memberikan syarat kepada Beliau. Meski demikian, Beliau terus teguh di atas thariqah yang telah diwahyukan oleh Allah kepada Beliau. Pengulangan perkara yang di dalamnya ada kesulitan merupakan qarinah (indikasi) yang jazim (tegas) yang menunjukkan secara syar’i, bahwa perkara itu adalah fardhu sebagaimana yang ada dalam ketentuan ushul. (lihat: al-‘Alim ‘Atho bin Kholil, Taisir Al-Wushul ila Al-Ushul, hlm.21) Thalabun-nushrah merupakan perintah Allah Swt., bukan inisiatif Rasulullah Saw. sendiri atau sekadar tuntutan keadaan.

Daulah Islam haruslah ditegakkan dengan benar, secara syar’i, sehingga menjadi negara yang agung bobotnya, kuat kekuasaannya. Negara yang tidak di bawah kendali atau dominasi negara lain, mandiri militernya, sanggup menerapkan Islam di dalam negeri dan mengembannya ke luar negeri dengan dakwah dan jihad futuhat. Negara yang membuat negara-negara kafir gemetar. Negara Islam yang dicintai oleh Allah Swt., Rasul-Nya dan kaum Mukmin; yang memasukkan kebahagiaan di hati kaum Muslim dan memasukkan kemuliaan di negeri mereka.

Rasulullah akhirnya mendapat kesempatan berbicara dengan sekelompok yang datang dari Yatsrib (Madinah) ke kota Makkah yang merupakan sekutu Quraisy. Mereka dipimpin oleh Abu al-Haisar dan Anas bin Rafi’. Bersamanya ikut sekelompok orang dari Bani Asyhal, termasuk Iyas bin

60

Page 64: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Mu’adz. Mereka merupakan representasi dari kabilah Khazraj yang merupakan kabilah Madinah yang kuat dan ahli perang. Kemudian Rasulullah berbicara dengan sekelompok pemuka Khazraj yang berjumlah 6 orang. Merekapun rela dengan tugas meyakinkan kaumnya. Sehingga pertolongan/perlindungan (nushrah) didapatkan melalui mereka.

Patut dicatat, sekelompok dari kabilah Khazraj tersebut mau menerima dakwah Rasulullah Saw. meskipun mereka mengetahui bahwa Beliau Saw. beserta gerakannya dipandang sebelah mata oleh mayoritas warga, ditolak, didustakan, dilarang dan ditindas oleh para petinggi Makkah.

Pada tahun berikutnya, mereka kembali menemui Rasulullah Saw. Jumlah mereka pada saat itu adalah 12 orang. Pada pertemuan itu terjadilah peristiwa Bai’at Aqabah I.

“'Ubadah bin Ash Shamit adalah sahabat yang ikut perang Badar dan juga salah seorang yang ikut bersumpah pada malam Aqobah, dia berkata; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika berada di tengah-tengah sebagian sahabat:

ه شيئا وال بايعوني على أن ال تشركوا بالل تسرقوا وال تزنوا وال تقتلوا أوالدكم وال تأتوا

ببهتان تفترونه بين أيديكم وأرجلكم وال تعصواه في معروف فمن وفى منكم فأجره على الل

ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب في الدنيا فهو كفارة له ومن أصاب من ذلك شيئا ثم سترهه إن شاء عفا عنه وإن شاء ه فهو إلى الل الل

عاقبه“Berbai'atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kalian, tidak membuat kebohongan yang kalian ada-adakan antara tangan dan kaki kalian, tidak bermaksiat dalam perkara yang ma'ruf. Barangsiapa di antara kalian yang memenuhinya maka pahalanya ada pada Allah dan barangsiapa yang melanggar dari hal tersebut lalu Allah menghukumnya di dunia maka itu adalah kafarat baginya, dan barangsiapa yang melanggar dari hal-hal tersebut

61

Page 65: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

kemudian Allah menutupinya (tidak menghukumnya di dunia) maka urusannya kembali kepada Allah, jika Dia mau dimaafkannya atau disiksanya." Maka kami membai'at Beliau untuk perkara-perkara tersebut.” (Shahih Bukhari no.17)

Lalu dikirimlah Mush’ab bin Umair ke kota Madinah untuk membina orang-orang yang telah memeluk Islam, menyebarluaskan risalah Islam, meraih dukungan dari tokoh-tokoh kabilah, dan mempersiapkan pondasi masyarakat untuk membangun peradaban Islam dalam format Daulah Islamiyah. Pada musim haji tahun berikutnya datang 73 laki-laki dan 2 orang wanita dari Madinah. Mereka bersedia menyerahkan loyalitasnya hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, serta siap sedia untuk membela dan memperjuangkan risalah Islam dari ancaman musuh-musuh Islam. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Bai’at Aqabah II.

Pada tahun ke-12 kenabian, Rasulullah mendapatkan nushrah dari kaum Anshar. Kaum yang juga telah dibina itu menyerahkan kekuasaan mereka di Yatsrib (Madinah) kepada Rasulullah Saw. tanpa syarat. Kaum Anshar termasuk para petingginya ridha dengan sistem yang diridhai Allah dan Rasul-Nya serta meninggalkan sistem kufur sepenuhnya.

Keberhasilan thalab an-nushrah ini ditandai dengan peristiwa Bai’at ‘Aqabah I dan II. Bai’at ‘Aqabah I adalah bai’at oleh kaum Anshar untuk menyatakan keIslaman, disertai dengan segala konsekuensinya, seperti meninggalkan zina, tidak mencuri, dan sebagainya. Sedangkan Bai’at ‘Aqabah II adalah bai’at untuk memberikan perlindungan kepada Nabi dan Islam, sebagaimana melindungi diri, harta dan keluarga mereka. Karena itu, Bai’at II ini menandai penyerahan kekuasaan dari kaum Anshar kepada Nabi Saw. secara de yure.

Dari Jabir bin Abdullah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian (kaum Anshor) berbaiat kepadaku untuk mendengar dan taat baik dalam keadaan semangat maupun malas, dan berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Untuk ber-amar ma'ruf dan nahi munkar. Kalian berkata karena Allah untuk tidak takut karena Allah terhadap orang yang mencela. Kalian menolongku dan menghalangi (musuh) jika saya datang kepada kalian sebagaimana kalian melindungi kalian sendiri, istri-istri kalian dan anak-anak kalian. Niscaya kalian mendapatkan Syurga." (HR. Ahmad no.13934)

62

Page 66: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Sebelum kekuasaan Islam terwujud memang telah terjadi pembinaan Islam yang sangat intensif di tengah-tengah masyarakat Madinah oleh Sahabat Beliau Saw., Mush’ab bin Umair ra. Akhirnya, Islam menjadi opini umum di tengah-tengah masyarakat Madinah kurang lebih hanya dalam waktu 1 tahun. Pada saat itulah, para pemimpin dari suku Aus dan Khazraj akhirnya memberikan penuh dukungan dan kekuasaannya kepada Nabi Saw. melalui peristiwa Baiat Aqabah II di Bukit Aqabah. Daulah Islam ditegakkan, dengan izin Allah, melalui tangan-tangan ksatria yang perdagangan dan jual-beli tidak bisa melenakan mereka dari mengingat Allah.

Setelah Bai’at Aqabah II itu, Nabi Saw. menyuruh para sahabat untuk hijrah ke Madinah. Baginda Saw. dengan ditemani Abu Bakar ra. kemudian menyusul mereka.

“dari 'Aisyah radliallahu 'anha, dia berkata, "Abu Bakar pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk hijrah ketika gangguan (orang-orang Quraisy) semakin menjadi-jadi, lalu Beliau bersabda kepadanya: "Berdiam saja dulu." Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, apakah anda hendak menunggu perintah (Allah)?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku berharap hal itu." (Shahih Bukhari no.3784)

Suraqah bin Ju'syam berkata: “Aku berkata kepada Beliau (Saw.): "Sesungguhnya kaum anda telah membuat sayembara berhadiah atas engkau." Lalu aku menceritakan kepada mereka apa yang sedang diinginkan oleh orang-orang atas diri Beliau. Kemudian aku menawarkan kepada mereka berdua perbekalan dan harta bendaku, namun keduanya tidaklah mengurangi dan meminta apa yang ada padaku. Akan tetapi Beliau berkata: "Rahasiakanlah keberadaan kami." (Shahih Bukhari no. 3616) Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan.

Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair: “Kaum Muslimin di Madinah telah mendengar keluarnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah, dan mereka setiap pagi pergi ke Harrah untuk menyambut kedatangan Beliau sampai udara terik tengah hari memaksa mereka untuk pulang. Pada suatu hari, ketika mereka telah kembali ke rumah-rumah mereka, setelah menanti dengan lama, seorang laki-laki Yahudi naik ke atas salah satu dari benteng-benteng mereka untuk keperluan yang akan dilihatnya, tetapi dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan shahabat-shahabatnya berpakaian putih yang hilang timbul ditelan fatamorgana (terik panas). Orang Yahudi itu tidak dapat menguasai

63

Page 67: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

dirinya untuk berteriak dengan suaranya yang keras: "Wahai orang-orang Arab, inilah pemimpin kalian yang telah kalian nanti-nantikan." Serta merta Kaum Muslimin berhamburan mengambil senjata-senjata mereka dan menyongsong kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di punggung Harrah. Beliau berdiri berjajar dengan mereka di sebelah kanan hingga Beliau singgah di Bani 'Amru bin 'Auf. Hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal.” (Shahih Bukhari no. 3616)

Sesampainya, Beliau disambut sebagai seorang pemimpin dan kepala negara Islam, de facto. Semuanya ini membutuhkan waktu, karena memang Nabi Saw. hendak mewujudkan negara, membangun masyarakat dan peradaban yang luhur nan mulia.

Allah Swt. memberikan janji pertolongan-Nya kepada umat Islam yang berjuang sesuai tuntunan-Nya.

ولينصرن الله من ينصره إن الله لقوي عزيز“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hajj: 40)

ه عزيز حكيم ه إن الل صر إال من عند الل وما الن“Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Anfal [8]: 10)

Jadi, thalabun-nushrah adalah ujung dari satu-satunya metode sahih dalam usaha meraih kekuasaan untuk Islam, karena hal ini ditunjukkan secara nyata oleh Baginda Rasulullah Saw. dalam perjuangannya. 

“Katakanlah, “Kebenaran telah datang dan kebathilan telah lenyap. Sungguh, kebatilan itu pasti lenyap.” (QS. al-Isra’ [17]: 81)

Tugas umat Islam adalah menyampaikan kebenaran apa adanya. Ketika kebenaran tampak maka kebathilan akan lenyap. Kebathilan hanya akan tampak kebathilannya dan akan kalah ketika kebenaran disuarakan dengan lantang.

64

Page 68: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Sebenarnya Kami melontarkan yang haq kepada yang bathil lalu yang haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).” (QS al-Anbiya’ [21]:18)

Tanpa amar ma’ruf nahi munkar yang terang maka kebathilan akan terus merajalela. Diam dari menyatakan kebenaran adalah amalan yang buruk. Membiarkan kebathilan adalah amalan yang buruk.

Harus diingat, thalabun nushrah adalah aktivitas politik, bukan aktivitas militer. Aktivitas militer bisa dilakukan bersama ahlun-nushrah setelah terwujud kekuasaan dan kekuatan riil itu bagi Islam. Setelah tegaknya daulah Islam tentu kekuatan militer menjadi kebutuhan yang wajib untuk terus diperkuat.

Memenuhi Kewajiban Penerapan Sistem Islam

Telah ada teladan dari Rasulullah Saw. mengenai Penerimaan Kekuasaan (Istilamil Hukmi) dan Penerapan Sistem Islam secara utuh serta menyeluruh (Tathbiq Ahkamul Islam), lalu pengembanannya sebagai risalah ke seluruh penjuru dunia, hingga terus dilanjutkan oleh para khalifah pengganti Beliau sebagai kepala negara.

Setelah proses thalabun-nushrah berhasil, tahapan selanjutnya adalah penerapan syariah Islam sebagai hukum dan perundang-undangan bagi masyarakat dan negara secara kaffah. Sebagaimana yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah Saw. dan para sahabat, setelah Beliau mendapatkan Bai’atul Aqabah II, Beliau melanjutkan dengan hijrah ke Madinah. Di Madinah inilah Rasulullah Saw. dapat memulai peradaban baru, menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam institusi negara, yakni Daulah Islamiyah. Penerapan syariah Islam ini ditandai dengan pemberlakuan Piagam Madinah yang wajib ditaati oleh seluruh warga negara, baik Muslim maupun non-Muslim.

65

Page 69: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Sistem Negara Khilafah Islam tegak di atas empat pilar: (1) As-Siyaadah (kedaulatan) berada di tangan syara’; (2) As-Sulthon (kekuasaan) berada di tangan rakyat; (3) Mengangkat satu orang Khalifah fardhu atas seluruh kaum Muslim; (4) Hanya Khalifah yang berhak mengadopsi hukum syariah (An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hlm 109). Jika salah satu saja dari empat pilar tersebut tiada, maka suatu pemerintahan tidak bisa disebut sebagai pemerintahan Islam (An-Nabhani, Ad-Daulah Al-Islamiyyah, hlm 201).

1) As-Siyaadah (kedaulatan) berada di tangan syara’Kedaulatan adalah otoritas absolut tertinggi, sebagai satu-satunya

pemilik hak untuk menetapkan hukum segala sesuatu dan perbuatan (Al-Kholidi, Qowaid Nizhom al-Hukm fi al-Islam, hal. 24). Berdasarkan firman Allah Swt.:

“Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.” (QS. al-An’am [6]: 57)

Karena penetapan hukum hanya milik Allah Swt. semata, maka peran penguasa (khalifah) dalam sistem pemerintahan Islam hanya sebagai pelaksana, tanpa memiliki wewenang sedikitpun untuk membuat-buat hukum. Dan haram hukumnya bagi penguasa untuk memberhentikan pelaksanaan hukum-hukum Islam, untuk kemudian berhukum dengan selainnya.

Imam Ibnu Katsir berkata: 

ينكر تعالى على من خرج عن حكم الله المحكم المشتمل على كل خير ، الناهي عن كل شر

وعدل إلى ما سواه من اآلراء واألهواء واالصطالحات ، التي وضعها الرجال بال مستند من شريعة الله ، … فال يحكم بسواه في قليل

ة ﴿وال كثير ، قال الله تعالى : أفحكم الجاهلي ﴾يبغون أي : يبتغون ويريدون ، وعن حكم الله

66

Page 70: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

ه حكما لقوم ﴿يعدلون . ومن أحسن من الل ﴾يوقنون أي : ومن أعدل من الله في حكمه

لمن عقل عن الله شرعه ، وآمن به وأيقنوعلم أنه تعالى أحكم الحاكمين .

“Allah mengingkari siapa-siapa (penguasa) yang tidak menerapkan hukum Allah Swt. yang jelas, komprehensif meliputi setiap kebaikan dan mencegah dari setiap keburukan, serta berpaling kepada selainnya yang berupa pendapat, hawa nafsu, dan istilah-istilah yang dibuat oleh manusia tanpa bersandar kepada syari’at Allah Swt., … maka tidak boleh berhukum dengan selain hukum Allah Swt., baik sedikit maupun banyak. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki,” atau: yang mereka kehendaki dan mereka mau, sedangkan dari hukum Allah Swt. mereka berpaling. “dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” atau: siapakah yang lebih adil syari’atnya daripada hukum Allah Swt. bagi siapa-siapa yang berfikir tentang Allah Swt., mengimani-Nya, dan yakin serta tahu bahwa Allah Swt. adalah seadil-adilnya hakim.” (Al-Marja’ As-Sabiq, juz 3 hal. 131)

2) As-Sulthon (kekuasaan) berada di tangan rakyatBahwa pengangkatan seorang kepala negara (khalifah) dalam

pemerintahan Islam tidak lain adalah berdasarkan pilihan umat dengan metode bai’at. Baik dari mayoritas umat, atau yang mewakili mereka yaitu ahlu al-halli wa al-‘aqdi; dan khalifah hanya mengambil kekuasaan melalui bai’at umat ini (An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hal.111; dan Hizbut Tahrir, Ajhizah Daulah al-Khilafah, hal. 20).

Di antara yang menggambarkan bahwa khalifah dipilih oleh umat adalah hadits shahih dari Abu Hurairah ra. berikut:

ما هلك »كانت بنو إسرائيل تسوسهم األنبياء كله ال نبي بعدي وسيكون خلفاء نبي خلفه نبي وإن

فيكثرون قالوا فما تأمرنا قال فوا ببيعة األولفاألول«

67

Page 71: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Dahulu Bani Israel, (urusan) mereka dipelihara dan diurusi oleh para nabi, setiap kali seorang nabi meninggal digantikan oleh nabi yang lain. Sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudahku. Sementara yang akan ada adalah para khalifah, yang jumlah mereka banyak. Mereka (para sahabat) berkata: ‘Lalu apa yang engkau perintahkan kepada kami?’ Rasulullah Saw. bersabda: “Penuhilah baiat yang pertama lalu yang pertama.” (HR. Bukhari)

3) Mengangkat satu orang Khalifah fardhu atas seluruh kaum Muslim

Jumlah khalifah di setiap masa tidak boleh lebih dari satu. Berdasarkan hadits shahih riwayat Muslim berikut:

إذا بويع لخليفتين فاقتلوا اآلخر منهما“Jika dibai’at dua orang Khalifah, maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.” (HR. Muslim no.1853, Ahmad dan Abu ‘Awanah)

Imam An-Nawawi (w. 676 H) berkata:

واتفق العلماء على أنه ال يجوز أن يعقد لخليفتين في عصر واحد ، سواء اتسعت دار

اإلسالم أم ال“Para ulama sepakat bahwa tidak boleh diakadkan untuk dua Khalifah pada satu masa baik Dâr al-Islam itu luas atau tidak.” (An-Nawawi, Syarh An-Nawawi ‘ala Muslim, juz 12 hlm. 232)

Imam As-Sinqithi (w. 1393 H) menyatakan:

قول جماهير العلماء من المسلمين : أنه ال يجوز تعدد اإلمام األعظم ، بل يجب كونه واحدا ، وأن

ال يتولى على قطر من األقطار إال أمراؤه المولون من قبله ، محتجين بما أخرجه مسلم

في صحيحه من حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليهوسلم: إذا بويع لخليفتين فاقتلوا اآلخر منهما .

68

Page 72: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Pendapat jumhur ‘ulama muslimin: Bahwa berbilangnya Al-Imam al-A’zham (Khalifah) adalah tidak boleh, bahkan wajib berjumlah satu, dan hendaknya tidak berkuasa atas wilayah-wilayah (kekuasaan kaum muslimin) kecuali umara’ yang diangkat oleh khalifah, mereka (jumhur ‘ulama) berhujjah dengan hadits sahih dikeluarkan oleh Imam Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Jika dibai’at dua Khalifah maka bunuhlah yang terakhir (diba’at) di antara keduanya.” (As-Sinqithi, Adhwa’ Al-Bayan fii Idhoh Al-Quran bi Al-Quran, juz 3 hlm. 39)

4) Hanya Khalifah yang berhak mengadopsi hukum syariahSatu-satunya yang berhak mengadopsi hukum syari’ah untuk kemudian

diterapkan atas kaum muslim adalah khalifah, berdasarkan ijma’ shahabat. Misalnya, saat pemerintahan Abu Bakar, Beliau menetapkan ucapan talak sebanyak tiga kali dihukumi talak satu. Namun, saat pemerintahan Umar bin Al-Khaththab, Beliau menetapkan ucapan talak sebanyak tiga kali dihukumi talak tiga. Tidak ada satupun sahabat Nabi Saw. yang mengingkari tindakan keduanya. Dengan demikian, telah terjadi Ijma’ Shahabat dalam dua perkara. Pertama: Khalifah berhak mengadopsi dan menetapkan hukum syariah yang diberlakukan secara umum kepada seluruh rakyat. Kedua: wajib atas rakyat menaati Khalifah dalam hukum-hukum publik yang telah diberlakukan. (lihat: An-Nabhani, Muqoddimah ad-Dustur, hal. 17)

Selain penerapan syariah Islam untuk pengaturan kehidupan masyarakat di dalam negeri, Rasulullah Saw. juga menerapkan syariah Islam untuk politik luar negerinya.

Allah Swt. mengizinkan dan memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan berbagai aktivitas fisik (militer) untuk melawan kekuatan militer kufur maupun untuk membuka daerah-daerah sistem kufur agar tunduk di bawah kekuasaan Daulah Islamiyah (Darul Islam). Dalilnya adalah ayat-ayat yang mewajibkan jihad (misalnya QS. At Taubah [9]: 29) yang pengamalannya telah dicontohkan Rasulullah Saw. dengan melakukan berbagai futuhat (penaklukan) baik ke Jazirah Arab maupun ke luar Jazirah Arab semata-mata untuk menyebarluaskan Islam. (lihat: Taqiyuddin An Nabhani, Ad Daulah Al Islamiyyah, hlm. 155)

Firman Allah Swt:

69

Page 73: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (TQS. Al-Hajj [22]: 39)

Ayat ini diturunkan selepas Beliau berhijrah ke Madinah dan menjadi kepala negara di sana, lalu Beliau segera setelah itu mempersiapkan dan membangun kekuatan militer.

Diriwayatkan Imam Muslim bahwa Rasul Saw. pernah bersabda:“Serulah mereka masuk Islam; jika mereka setuju, terimalah dan lindungilah mereka,

فإن هم أبوا فسلهم الجزية فإن هم أجابوك فاقبل منهم وكف عنهم فإن هم أبوا فاستعن

ه وقاتلهم باللJika mereka menolak (yaitu tetap kafir), bebankan jizyah pada mereka. Jika mereka setuju, terimalah dan lindungilah mereka. Namun, jika mereka menolak, memohonlah kepada Allah dan perangilah mereka.” (HR. Muslim)

Rasulullah Saw. bersabda:

ه تعالى إلى أن يقاتل الجهاد ماض منذ بعثني الل آخر أمتي الدجال ال يبطله جور جائر وال عدل

عادل“Jihad itu tetap berlangsung sejak Allah Swt. mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal. Kewajiban jihad ini tidak akan gugur oleh kezaliman pemimpin yang zalim, dan tidak pula oleh keadilan pemimpin yang adil.” (HR. Abu Dawud)

Beliau mengorganisasi banyak peperangan, baik yang dipimpin langsung oleh Beliau maupun para Sahabatnya. Menurut catatan Khaththab, perang (ghazwah) yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah sebanyak 28 kali (Mahmud Syith Khaththab, Ar-Rasûl al-Qâid, Dar al-Fikr (2002), hlm.420), sementara detasemen (saraya) dan perang yang dipimpin oleh sahabat sebanyak 15 kali (Mahmud Syith Khaththab, Ar-Rasûl al-Qâid, Dar al-Fikr (2002), hlm.322). Dengan demikian selama kepemimpinan Beliau di Madinah, rata-rata dalam setahun ada 4 kali pengerahan pasukan.

70

Page 74: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Metode penegakan Islam tuntunan Rasulullah Saw. tersebut secara rasional akan mengantarkan perjuangan penegakan Khilafah pada titik keberhasilannya. Pasalnya, proses pembinaan dan penyadaran umat akan mewujudkan kesadaran bahwa menegakkan syariah dan Khilafah merupakan kewajiban asasi bagi tiap Muslim, dan bahwa berdiam diri terhadap akidah dan sistem kufur adalah kemaksiatan. Kesadaran inilah yang akan mendorong umat untuk berjuang menegakkan syariah dan Khilafah secara sungguh-sungguh dan konsisten. Kesadaran tersebut juga akan melahirkan dukungan dari elemen umat Muslim yang saat ini secara riil memiliki kekuasaan dan kekuatan. Tanpa adanya kesadaran dan dukungan seperti ini, maka Khilafah tidak akan pernah bisa diwujudkan.

Namun, tentu tidak sekadar alasan rasional tersebut. Yang lebih penting, ketiga tahapan dalam metode tersebut merupakan metode syar’i dalam penegakan Khilafah yang mengharuskan setiap Muslim terikat padanya.

Setelah Nabi Saw. wafat, Islam sebagai tuntunan hidup telah diwariskan oleh Nabi kepada para sahabat dan umat Islam dengan gamblang (muhajjat al-baidha’). Nabi pun telah menjelaskan, baik secara lisan maupun praktis, mekanisme pengangkatan Khalifah, melalui bai’at. Para sahabat pun memahami dengan tepat mekanisme ini. Karena itu, setelah Nabi Saw. mereka segera memilih dan membai’at Abu Bakar sebagai Khalifah. Hal yang sama juga dilakukan oleh kaum Muslim setelah wafatnya Abu Bakar. Mereka segera membai’at ‘Umar bin al-Khatthab, dan begitu seterusnya.

Dengan demikian bisa disimpulkan, bahwa Islam mempunyai metode baku dalam meraih kekuasaan (istilam al-hukm). Islam juga mempunyai metode baku dalam mengangkat pemimpin (nashb al-imam). Islam telah menetapkan thalab an-nushrah sebagai metode baku dalam meraih kekuasaan, bukan yang lain.

Dengan penerapan Islam secara kaffah, insyaAllah keagungan Islam akan tampak dalam penerapannya di dalam negeri dan juga akan tampak dari meluasnya Islam ke seluruh penjuru dunia, untuk menebar rahmat-Nya.

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

71

Page 75: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

Daftar Bacaan Ahmad Mahmud, ad-Da’wah ila al-Islam terjemahan Hizbut-Tahrir.or.id Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah terjemahan Mediaumat.com

Buku ini disusun oleh: Annas I. Wibowo30 Juni 2016

BUKU Kewajiban Syariah Islamhttp://www.mediafire.com/download/19bi5wss4mbcv0c/BUKLET_Kewajiban_Syariah_Islam_PDF.PDF

BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islamhttp://www.mediafire.com/file/ytx79k561a17pxo/BUKLET_Sistem_Negara_Khilafah_Dalam_Syariah_Islam_PDF.PDF

BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONIhttp://www.mediafire.com/download/kt6nahd09e1p9bl/BUKLET+Ulama+Dan+Hizbut+Tahrir+KUMPULAN+TESTIMONI+plus+cover.doc

Beberapa buku yang telah diterbitkan oleh Hizbut Tahrir(sebagian bisa diunduh di hizbut-tahrir.or.id)

1) Kitab Nizhâm al-Islâm (Peraturan Hidup Dalam Islam)2) Kitab Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm (Sistem Pemerintahan Islam)3) Kitab An-Nizhâm al-Iqtishâdî fî al-Islâm (Sistem Ekonomi Islam)4) Kitab An-Nizhâm al-Ijtimâ‘î fî al-Islâm (Sistem Pergaulan Pria-Wanita

Dalam Islam)5) Kitab At-Takattul al-Hizbî (Pembentukan Partai Politik)6) Kitab Mafâhm Hizbut Tahrîr (Pokok-Pokok Pikiran Hizbut Tahrir)

72

Page 76: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

7) Kitab Ad-Dawlah al-Islamiyyah (Daulah Islam)8) Kitab Asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah (Kepribadian Islam, tiga jilid)9) Kitab Mafâhîm Siyâsah li Hizbut Tahrir (Pokok-Pokok Pikiran Politik

Hizbut Tahrir)10)Kitab Nadharât Siyâsiyah li Hizbut Tahrir (Beberapa Pandangan

Politik Menurut Hizbut Tahrir)11)Kitab Muqaddimah ad-Dustûr (Pengantar Undang-Undang Dasar

Negara Islam) 12)Kitab Al-Khilâfah (Khilafah)13)Kitab Kayfa Hudimat al-Khilâfah (Dekonstruksi Khilafah: Skenario di

Balik Runtuhnya Khilafah Islam)14)Kitab Nizhâm al-‘Uqûbât (Sistem Peradilan Islam)15)Kitab Ahkâm al-Bayyinât (Hukum-Hukum Pembuktian Dalam

Pengadilan)16)Kitab Naqd al-Isytirâkiyyah al-Marksiyah (Kritik Atas Sosialisme-

Marxis)17)Kitab At-Tafkîr (Nalar Islam: Membangun Daya Pikir)18)Kitab Al-Fikr al-Islâmî (Bunga Rampai Pemikiran Islam)19)Kitab Naqd an-Nadhariyah al-Iltizâmi fî Qawânîn al-Gharbiyyah

(Kritik Atas Teori Stipulasi Dalam Undang-Undang Barat)20)Kitab Nidâ’ Hâr (Seruan Hangat Dari Hizbut Tahrir Untuk Umat

Islam)21)Kitab As-Siyâsah al-Iqtishâdhiyyah al-Mutsla (Politik Ekonomi Islam)22)Kitab Al-Amwâl fî Dawlah al-Khilâfah (Sistem Keuangan Dalam

Negara Khilafah)73

Page 77: BUKLET Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam plus cover

GAMBAR SAMPUL BISA DIPERBESAR UNTUK DICETAK

74

74