buat mak

Upload: rusell-setya

Post on 06-Jul-2018

285 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 buat mak

    1/14

    III.1 Cara Diagnosis Ortodonsia sesuai Kartu Status

    Prosedur diagnosis ortodonsia diperlukan untuk mendapatkan/ memperoleh diagnosis

    yang tepat dari suatu maloklusi gigi serta menentukan rencana perawatan. Beberapa analisa

    yang diperlukan meliputi analisa umum, analisa lokal, analisa fungsional, dan analisa model.A. Analisis umum

    Biasanya pada bagian status awal suatu pasien tercantum nama, jenis kelamin, umur,

    dan alamat pasien. Jenis kelamin dan umur pasien selain sebagai identitas pasien juga sebagai

    data yang berkaitan dengan pertumbuhkembangan dentomaksilofasial pasien, misalnya

     perubahan fase geligi dari fase geligi sulung ke geligi pergantian akhirnya ke fase geligi

     permanen. Juga adanya perbedaan pertumbuhkembangan muka pria dan wanita, demikian

     juga adanya perbedaan pertumbuhkembangan pada umur tertentu pada jenis kelamin yang

    sama.

    Keluhan utama pasien biasanya tentang keadaan susunan giginya, yang dirasakan

    kurang baik sehingga mengganggu estetik dentofasial dan mempengaruhi status sosial serta

    fungsi pengunyahannya. Pada tahap ini sebaiknya dokter gigi mendengarkan apa yang

    menjadi keluhan seorang pasien dan tidak mengambil kesimpulan secara sepihak tentang apa

    yang menjadi keluhan pasien.

    1. Keadaan Sosial

    Keadaan ini kadang-kadang sukar diperoleh disebabkan orang tua pasien

    kadang-kadang enggan menjawab kondisi emosional anaknya sehingga bisa diganti

    dengan menanyakan prestasi anak di sekolah.

    2. Riwayat kesehatan pasien dan keluarga

    Perlu diketahui riwayat kesehatan pasien sejak lahir sampai pasien datang untuk 

     perawatan. al-hal yang perlu ditanyakan pada orang tua pasien / pasien misalnya

    apakah pasien dilahirkan secara normal atau tidak. Beberapa tindakan persalinan dapat

    mengakibatkan trauma pada kondili mandibula sehingga menyebabkan maloklusi

    dikemudian hari.

    3. erat dan tinggi pasien!engan menimbang berat dan mengukur tinggi pasien diharapkan dapat

    diketahui apakah pertumbuhkembangan pasien normal sesuai dengan umur dan jenis

    kelaminnya.

    !. Ras

    Pengertian ras dalam lingkup ini adalah ras dalam pengertian fisik, bukan dalam

     pengertian budaya. Penetapan ras pasien dimaksudkan untuk mengetahui ciri fisik 

     pasien karena setiap ras mempunyai ciri fisik tertentu.

    ". entuk skelet

  • 8/18/2019 buat mak

    2/14

    "heldon #$%&'(, seorang antropologis, menggolongkan bentuk skelet berdasar 

     jaringan yang dominan yang mempengaruhi bentuk skelet. "eseorang yang langsing

    dengan sedikit jaringan otot atau lemak digolongkan sebagai ektomorfik. Pada indi)idu

    seperti ini yang dominan adalah kulit dan saraf yang berasal dari ektoderm. "eseorang

    yang berotot digolongkan sebagai mesomorfik dan orang yang pendek dengan otot

    yang kurang berkembang akan tetapi mempunyai lapisan lemak yang tebal disebut

    endomorfik. Bentuk skelet ini mempunyai hubungan dengan pertumbuhkembangan.

    *nak dengan bentuk skelet ektomorfik mencapai kematangan lebih lambat daripada

    anank dengan tipe endomorfik maupun mesomorfik.

    Keterangan + bentuk skelet *. endomorfik, B. mesomorfik, . ektomorfik 

    #. Ciri keluarga

    iri keluarga adalah adanya pola-pola tertentu yang selalu ada pada keluarga

    tersebut. ontoh klasik dibidang ortodontik adalah adanya kelainan skelet yang berupa

     prognati mandibula pada dinasti absburg di ropa.

    $. %enyakit anak 

    eskipun biasanya anak dapat pernah menderita berbagai penyakit akan tetapi

    dalam hal ini yang perlu diketahui adalah penyakit anak yang dapat mengganggu

     pertumbuhkembangan normal seorang anak. enurut oyers #$%(, penyakit dengan

     panas badan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan jadwal waktu

     pertumbuhkembangan gigi pada masa bayi dan anak-anak. Penyakit sistemik lebih

     berpengaruh pada kualitas gigi daripada kuantitas pertumbuhkembangan gigi. "uatu

    maloklusi merupakan akibat sekunder kelainan otot dan beberapa kelainan neuropatiatau merupakan sekuel dari perawatan skoliosis yang berlangsung lama untuk 

    imobilisasi tulang belakang.

    &. Alergi

    *lergi terhadap bahan perlu diketahui oleh operator dengan menanyakan pada

     pasien atau orang tua pasien. Pada pemeriksaan pasien perlu ditanyakan apakah ada

    alergi terhadap obat-obatan, produk kesehatan, atau lingkungan.

    '. Kelainan endokrin

    Kelainan endokrin yang terjadi pralahir dapat mewujud pada hipoplasia gigi.

    Kelainan endokrin pascalahir dapat menyebabkan percepatan atau hambatan

  • 8/18/2019 buat mak

    3/14

     pertumbuhan muka, mempengaruhi derajat pematangan tulang, penutupan sutura,

    resorpsi akar sulung dan erupsi gigi permanen.

    1(. )onsil

    Bila tonsil dalam keadaan radang, dorsum lidah dapat menekan tonsil tersebut.

    0ntuk menghindari keadaan ini mandibula secara refle1 diturunkan, gigi tidak kontak 

    sehingga terdapat ruangan yang lebih luas untuk lidah dan biasanya terjadi perdorongan

    lidah ke depan saat menelan. 2onsil yang besar apalagi bengkak dapat mempengaruhi

     posisi lidah. Kadang-kadang lidah terletak ke anterior sehingga mengganggu fungsi

    menelan.

    11. Ke*iasaan *erna+as

    "eseorang disebut sebagai penapas mulut apabila dalam keadaan istirahat

    maupun pada saat melakukan kegiatan selalu bernafas melalui mulut. "eorang penapas

    hidung kadang-kadang bernafas lewat mulut juga pada keadaan tertentu misalnya pada

    keadaan saluran pernafasan terganggu oleh karena pilek.

    Pasien yang biasa bernafas melalui mulut akan mengalami kesukaran pada saat

    dilakukan pencetakan untuk membuat model studi maupun model kerja.

    . Analisis lo,al

    1. %emeriksaan ekstraoral

    a.a entuk kepala

    Bentuk kepala perlu dipelajari karena bentuk kepala ada hubungannya dengan

     bentuk muka, palatum, maupun bentuk lengkung gigi. Bentuk kepala ada 3, yaitu +

    a. !olikosefalik #panjang dan sempit(Bentuk kepala ini akan membentuk muka yang sempit, panjang, dan

     protrusi)e. uka seperti ini disebut leptoprosop / sempit. 4ossa krania anterior 

    yang panjang dan sempit akan menghasilkan lengkung maksila dan palatum

    yang sempit, panjang dan dalam.

    *. esosefalik #bentuk rata-rata(

    ,. Brakisefalik #lebar dan pendek(

    Bentuk kepala ini akan membentuk muka yang lebih besar, kurang

     protrusi)e dan disebut euriprosop / lebar. 4ossa krania anterior yang lebar dan

     pendek akan menghasilkan lengkung maksila dan palatum yang lebar, pendek,

    dan lebih dangkal.

    0ntuk menentukan tipe kepala sebaiknya tidak hanya mengandalkan

     pengamatan tetapi melakukan pengukuran untuk menetapkan indeks sefalik, yang bisa

    dihitung dengan rumus +

    5ndeks sefalik + 6ebar kepala 1 $''

    Panjang kepala

  • 8/18/2019 buat mak

    4/14

    5ndeks untuk !olikosefalik adalah 7 ',89, sedangkan Brakisefalik : ',', dan

    esosefalik antara ',8; < ',8%.

    Kepala yang brakisefalik 

    Kepala yang dolikosefalik 

    a.* )ipe pro+il

    2ipe  profil dibagi dalam 3 bentuk, yaitu + cekung, lurus, dan cembung. Profil

    yang cembung mengarah ke maloklusi kelas 55 yang dapat disebabkan rahang atas yang

    lebih anterior atau mandibula yang lebih posterior. uka yang cekung mengarah ke

    maloklusi kelas 555 yang dapat disebabkan rahang atas lebih posterior atau rahang

     bawah lebih anterior.

    2ipe profil *. cekung, B. lurus, . cembung

    2ujuan utama dari pemeriksaan profil muka secara seksama, adalah +

  • 8/18/2019 buat mak

    5/14

    - enentukan posisi rahang dalam jurusan sagital

    - )aluasi bibir dan letak insisi)

    - )aluasi proporsi wajah dalam arah )ertical dan sudut mandibula

    2. %emeriksaan intraoral

    Pemeriksaan intraoral terdiri dari jaringan mukosa mulut, lidah, palatum,

    kebersihan rongga mulut, frekuensi karies, dan fase geligi.

    a. %emeriksaan -idah

    Berlebihnya ukuran lidah diindikasikan karena adanya gigi pada margin

    lateral. emberikan gambaran scallop pada lidah.

    *. %emeriksaan %alatum

    Palatum harus diperiksaan untuk menemukan hal-hal berikut +

    - =ariasi kedalaman paltum terjadi pada hubungan dengan )ariasi bentuk 

    facial. Kebanyakan pasien dolicofacial memiliki palatum yang dalam.

    - *danya swelling # lekukan ( pada palatum dapat mengindikasi suatu

    keadaan gigi impaksi, adanya kista atau patologis tulang lainnya.

    - 0lcerasi mukosa dan indentation adalah suatu gambaran dari deep bite

    traumatic.

    - *danya celah palatum diasosiasikan dengan diskontinuitas palatum.

    - >2he third rugae? biasanya pada garis dengan caninus. al ini berguna

    dalam perkiraan proklinasi anterior maksilla.

    ,. %emeriksaan ingi/a

    @ingi)al diperiksa untuk inflamasi, resesi dan lesi mucogingi)al

    lainnya.Biasanya temuan gingi)itis marginal pada region anterior disebabkan oleh

     postur open lip. *danya oklusi traumatic diindikasikan dengan resesi gingi)al

    terlokalisir.

    d. %emeriksaan %erlekatan 0renulum

    Perlekatan frenulum abnormal didiagnosis dengan suatu tes pemutihan dimana

     bibir atas upward dan outward beberapa lama.*danya pemutihan pada region papilla

    unter-dental mendiagnosis suatu frenulum abnormal.

    e. )aksiran %ertum*uhan igi

    al-hal yang perlu dicatat+

    - @igi geligi yang terdapat / yang ada di dalam rongga mulut.

    - @igi-gigi yang belum erupsi.

    - @igi-gigi hilang.

    - "tatus gigi # gigi yang erupsi dan tidak erupsi(.

  • 8/18/2019 buat mak

    6/14

    - *danya karies, restorasi, malformasi, hipoplasia, atrisi dan diskolorasi.

    - enentukan relasi molar 

    - A)erjet dan o)erbite, )ariasi seperti peningkatan o)erjet, deep bite, open

     bite dan cross bite

    - alrelasi transfersal seperti crossbite dan pergeseran pada midline atas dan

     bawah.

    - Ketidakteraturan gigi indi)idual seperti rotasi, displacement, intruksi dan

    ekstruksi

    - 6engkung atas dan bawah harus diperiksa secara indi)idual untuk 

    mempelajari bentuk lengkungnya dan kesemetrisannya. Bentuk lengkung

     bisa normal, sempit # = shaped ( atau suare.

    C. Analisis +ungsional

    1. %ath o+ ,losure

    *dalah arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke oklusi sentrik. 5dealnya path of closure dari posisi istirahat ke posisi oklusi maksimum berupa gerakan engsel

    sederhana melewati freeway space yang besarnya C-3 mm, arahnya ke atas dan ke

    depan.

    *da C macam perkecualian path of closure yang bisa dilihat adalah de)iasi

    mandibula dan displacement mandibula, yaitu+

    - Path of closure yang berawal dari posisi kebiasaan mandibula akan tetapi

    gigi mencapai oklusi maksimum mandibula dalam posisi relasi sentrik. 5ni

    disebut de)iasi mandibula.- Path of closure yang berawal dari posisi istirahat, akan tetapi oleh karena

    adanya halangan oklusal maka didapatkan displacement mandibula.

    2. 0reeway spa,e intero,,lusal ,learan,e

    *dalah jarak antara oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat. Dilai

    normal freeway space menurut ouston #$%%( adalah C-3 mm.

    3. )emporo mandi*ular )4

    *dalah gerakan mandibula saat membuka dan menutup mulut. 6ebar 

     pembukaan maksimal pada keadaan normal dari 2J antara 39-&' mm, 8 mm gerakan

    ke lateral, dan ; mm ke depan. 2anda-tanda adanya masalah pada 2J adalah adanya

    rasa sakit pada sendi, suara, dan keterbatasan pembukaan.

    !. %ola Atrisi

    Pola atrisi dikatakan tidak normal apabila terjadi pengikisan dataran oklusal

    gigi permanen pada usia fase geligi pergantian.

    D. Analisis model

    1. 4umlah le*ar ! insisi/ rahang atas

    ara pengukurannya adalah diukur masing-masing lebar mesio-distal pada

    lengkung terbesar dari ke- & insisi) rahang atas kemudian dijumlahkan. *pabila

  • 8/18/2019 buat mak

    7/14

     jumlahnya+ C-3; mm, berarti normal, kurang dari C mm disebut mikrodonti dan bila

    lebih dari 3; mm disebut makrodonti.

    2. Diskrepansi model

    *dalah selisih antara tempat yang tersedia dengan tempat yang dibutuhkan.

    2ujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan adanya kekurangan atau kelebihan

    tempat dari gigi geligi berdasarkan model studi yang akhirnya untuk menentukan

    macam perawatan yang dilakukan pada maloklusi yang ada.

    3. Kur/e o+ spee

    *dalah kur)a dengan pusat pada titik di tulang lakrimal dengan radius pada

    orang dewasa ;9-8' mm. kur)a ini berkontak di & lokasi, yaitu permukaan anterior 

    kondili, daerah kontak distoklusal molar ketiga, daerah kontak mesioklusal molar 

     pertama, dan tepi insisal. 6engkung yang menghubungkan insisal insisi) dengan bidang

    oklusal molar terakhir pada rahang bawah. Pada keadaan normal kedalamannya tidak 

    melebihi $,9 mm. Pada kur)e spee yang positif #bentuk kur)anya jelas dan dalam(

     biasanya didapatkan gigi insisi) yang supra posisi atau gigi posterior yang infra posisi

    atau mungkin gabungan kedua keadaan tadi.

    Kur)a "pee

    !. Diastema

    Euang antara dua gigi yang berdekatan, gingi)a diantara gigi-gigi kelihatan.

    *danya diastema pada fase geligi pergantian masih merupakan keadaan normal, tetapi

    adanya diastema pada fase geligi permanen perlu diperiksa lebih lanjut untuk 

    mengetahui apakah keaadaan tersebut suatu keadaan yang tidak normal.

    !iastema ultiple

    ". %ergeseran gigi5gigi

  • 8/18/2019 buat mak

    8/14

    ara pemeriksaanya adalah dengan menggunakan simetroskop yang diletakkan

    ditengah garis median gigi pada model studi, kemudian dibandingkan antara gigi

    senama kiri dan kanan.

    #. igi5gigi yang terletak salah

    enurut *ngle #$%'8( dengan diketahuinya kelainan letak gigi secara indi)idu

    dapat direncanakan perawatan untuk meletakkan gigi-gigi tersebut pada letaknya yang

     benar. Penyebutan letak gigi yang digunakan diantaranya adalah sbb +

    a. =ersi + mahkota gigi miring ke arah tertentu tetapi akar gigi tidak 

    #misalnya mesio)ersi, disto)ersi, labio)ersi, linguo)ersi(.

     b. 5nfra oklusi + gigi yang tidak mencapai garis oklusal dibandingkan dengan

    gigi lain dalam lengkung geligi.

    c. "upra oklusi + gigi yang melebihi garis oklusal dibandingkan dengan gigi

    lain dalam lengkung geligi.d. Eotasi + gigi berputar pada sumbu panjang gigi, bias sentries atau

    eksentris.

    e. 2ransposisi + dua gigi yang bertukar tempat, misalnya kaninus menempati

    tempat insisi) lateral dan insisi) lateral menempati tempat kaninus.

    f. ksostema + gigi yang terletak di luar lengkung geligi #misalnya kaninus

    atas(.

    ara penyebutan lain seperti yang dianjurkan 6ischer untuk gigi secara

    indi)idual adalah sbb +a. esio)ersi + mesial terhadap posisi normal gigi.

     b. !isto)ersi + distal terhadap posisi normal gigi.

    c. 6inguo)ersi + lingual terhadap posisi normal gigi.

    d. 6abio)ersi + labial terhadap posisi normal gigi.

    e. 5nfra)ersi + inferior terhadap garis oklusi.

    f. "upra)ersi + superior terhadap garis oklusi.

    g. *ksi)ersi + inklinasi aksial yang salah #tipped(.

    h. 2orsi)ersi + berputar menurut sumbu panjang gigi.

    i. 2rans)ersi + perubahan urutan posisi gigi.

    Kelainan letak gigi dapat juga merupakan kelainan sekelompok gigi +a. Protrusi + kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut inklinasinya

    terhadap garis maksila : $$'F untuk rahang bawah sudutnya : %'F

    terhadap garis mandibula.

     b. Eetrusi + kelainan kelompok gigi anterior atas yang sudut inklinasinya

    terhadap garis maksila 7 $$'F untuk rahang bawah sudutnya 7 %'F

    terhadap garis mandibula.

    c. Berdesakan + gigi yang tumpang tindih.

    d. !iastema + terdapat ruangan diantara dua gigi yang berdekatan.

  • 8/18/2019 buat mak

    9/14

    *. gigi berdesakan, B. protrusi, . retrusi

    $. %ergeseran garis median

    Pada palatum terdapat beberapa struktur anatomi yang penting untuk 

    menentukan garis median di palatum. !i anterior terdapat papilla insisi)a, di posterior 

    terdapat rugae yang jumlahnya 3 pasang tiap sisi dan rafe palatine di tengah palatum

    dalam arah anteroposterior. 2itik pertemuan rugae palatina kiri dan kanan dianggap

     paling stabil untuk dipakai acuan din anterior sedangkan posterior yang dipakai adalah

    titik pada rafe palatine. Bila dua titik ini dihubungkan didapat garis median rahang atas.

    Pada keadaan normal garis ini melewati titik kontak insisi)i sentral atas. Penentuan

    garis median rahang bawah lebih sukar. ara menentukan adalah dengan membuat titik 

     pada perlekatan frenulum labial dan lingual. 2itik ini biasanya melewati titik kontak 

    insisi)i sentral bawah. Pada keadaan normal garis median muka / rahang dan garis

    median lengkung geligi terletak pada satu garis #berimpit(. Pada keadaan tidak normal

    karena sesuatu sebab maka garis median muka dipakai sebagai acuan.0ntuk menilai apakah terdapat pergeseran garis median lengkung geligi

    terhadap median muka dilihat letak insisi)i sentral kiri dan kanan. Bila titik kontak 

    insisi)i sentral terletak di sebelah kiri garis median muka maka keadaan ini disebut

    terjadi pergeseran ke kiri, demikian pula sebaliknya.

    ara melihat pergeseran garis median adalah dengan melihat apakah garis

    median muka melewati titik kontak insisi)i sentral masing-masing rahang. Bila titik 

    kontak terletak pada garis median berarti tidak terdapat pergeseran akan tetapi bila titik 

    kontak terletak di sebelah kiri atau kanan garis median muka maka terdapat pergeseran

    ke kiri atau ke kanan.

  • 8/18/2019 buat mak

    10/14

    Pergeseran garis median rahang bawah ke kiri

    &. Relasi gigi posterior

    Eelasi gigi adalah hubungan gigi atas dan bawah dalam keadaan oklusi. @igi

    yang diperiksa adalah molar pertama permanen, dan kaninus pertama permanen.

    Pemeriksaan dalam jurusan sagital, trans)ersal, dan )ertical.

    a. Eelasi jurusan sagital

    Kemungkinan relasi molar yang dapat terjadi adalah +

    - Deutroklusi + tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak 

     pada lekukan bukal molar pertama permanen bawah.

    - !istoklusi + tonjol distobukal molar pertama permanen atas terletak pada

    lekukan bukal molar pertama permanen bawah.

    - esioklusi + tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas terletak pada

    tonjol distal molar pertama permanen bawah.- @igitan tonjol + tonjol mesiobukal molar pertama permanen atas beroklusi

    dengan tonjol mesiobukal molar pertama permanen bawah.

    - 2idak ada relasi + bila salah satu molar pertama permanen tidak ada

    misalnya oleh karena telah dicabut, atau bila kaninus permanen belum

    erupsi.

    Eelasi molar pertama permanen jurusan sagital, *. neutroklusi, B. distoklusi, .

    mesioklusi, !. gigitan tonjol

    Eelasi molar pertama permanen *. neutroklusi, B. distoklusi, . mesioklusi, !.

    gigitan tonjol, . tidak ada relasi, karena molar bawah fraktur 

  • 8/18/2019 buat mak

    11/14

     b. Eelasi jurusan trans)ersal

    Pada keadaan normal relasi trans)ersal gigi posterior adalah gigitan fisura luar 

    rahang atas, oleh karena rahang atas lebih lebar daripada rahang bawah. *pabila rahang

    atas terlalu sempit atau terlalu lebar dapat menyebabkan terjadinya perubahan relasi gigi

     posterior dalam jurusan trans)ersal. Perubahan yang dapat terjadi adalah + gigitan

    tonjol, gigitan fisura dalam atas, dan gigitan fisura luar atas.

    *. gigitan fisura luar rahang atas, B. gigitan silang total luar rahang atas, . gigitan

    fisura dalam rahang atas, !. gigitan silang total dalam rahang atas

    c. Eelasi dalam jurusan )ertical

    Kelainan dalan jurusan )ertical dapat berupa gigitan terbuka yang berarti tidak 

    ada kontak antara gigi atas dan bawah pada saat oklusi.

    d. Eelasi gigi anterior rahang atas dan rahang bawah

    Eelasi gigi anterior diperiksa dalam jurusan sagital dan )ertical. Eelasi yang

    normal dalam jurusan sagital adalah adanya jarak jarak gigit / o)erjet. Pada keadaan

    normal gigi insisi)i akan berkontak, insisi)i atas di depan insisi)i bawah dengan jarak 

    selebar ketebalan tepi insisal insisi)i atas, kurang lebih C-3 mm dianggap normal. Bila

    insisi)i bawah lebih anterior daripada atas disebut jarak gigit terbalik atau gigitan silang

    anterior atau gigitan terbalik.

    Jarak gigit dan tumpang gigit normal

    0ntuk mendapatkan pengukuran yang sama maka di klinik digunakan

     pengertian jarak gigit adalah jarak horiGontal antara insisal atas dengan bidang labial

    insisi)i bawah. Jarak gigit pada gigitan silang anterior diberi tanda negati)e, misalnya

    -3 mm. Pada relasi gigitan edge to edge jarak gigitnya ' mm.

    *. @igitan terbalik 

    B. dge to edge

  • 8/18/2019 buat mak

    12/14

    Pada jurusan )ertical dikenal adanya tumpang gigit / o)er bite yang

    merupakan )ertical o)erlap of the incisors. !i klinik tumpang gigit diukur dari jarak 

    )ertical insisal insisi)i atas dengan insisal insisi)i bawah, yang normal ukurannya C

    mm. 2umpang gigit yang bertambah menunjukkan adanya gigitan dalam. Pada gigitan

    terbuka tidak ada o)erlap dalam jurusan )ertical, tumpang gigit ditulis dengan tanda

    negati)e, misalnya -9 mm. Pada relasi edge to edge tumpang gigitnya ' mm.

    *. @igitan dalam

    B. dge to edge. @igitan terbuka

    e. Klasifikasi maloklusi

    Klasifikasi *ngle+

    1. Kelas 5 + terdapat relasi lengkung anteroposterior yang normal dilihat dari relasi

    molar pertama permanen #neutroklusi(. Kelainan yang menyertai dapat berupa,

    misalnya, gigi berdesakan, gigitan terbuka, protrusi, dll.

    2. Kelas 55 + lengkung rahang bawah paling tidak setengah tonjol lebih ke distal

    daripada lengkung atas dilihat dari relasi molar pertama permanen #distoklusi(.

    5 Kelas 55 di)isi $ + insisi)i atas protrusi sehingga didapatkan jarak gigit

     besar, tumpang gigit besar, dan kur)a spee positif.

    5 Kelas 55 di)isi C + insisi)i sentral atas retroklinasi, insisi)i lateral atas

     proklinasi, tumpang gigit besar #gigitan dalam(. Jarak gigit bias normal

    atau sedikit bertambah.

    5 Kelas 555 + lengkung rahang bawah paling tidak setengah tonjol lebih ke

    mesial terhadap lengkung atas dilihat dari relasi molar pertama permanen

    #mesioklusi( dan terdapat gigitan silang anterior.

  • 8/18/2019 buat mak

    13/14

    aloklusi kelas 5 *ngle disertai *. @igitan terbuka, B. Berdesakan dan pergeseran garismedian, . Protrusi, !. @igitan dalam, . Berdesakan dan edge to edge.

    aloklusi kelas 55 di)isi $

  • 8/18/2019 buat mak

    14/14

    aloklusi kelas 55 di)isi C *ngle

    aloklusi kelas 555 disertai berdesakan

    Ardhana, Wayan. 2010. Ortodonsia II: Diagnosis Ortodontik. Bagian Ortodonsia

    Fakultas Kedokteran Gigi ni!ersitas Ga"ah #ada: $ogyakarta