blog teluk awang.docx

Upload: lydia

Post on 05-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    1/15

    eneliti : Rahutami, M.Hum dan Ramadhan

    1.1 Latar Belakang

    Pulau Lombok merupakan pulau yang mayoritas dihuni oleh suku Sasak. Suku ini menggunakan

    bahasa Sasak sebagai bahasa ibu. Suku lain yang menghuni tempat ini adalah suku Jaa, !ionghoa,

    "rab, Bali, dan Ba#oSuku Ba#o merupakan etnis yang berasal dari Sulaesi. Bahasa daerah yang digunakan adalah bahasa

    Ba#o. Menurut kepala suku Ba#o, masyarakat Ba#o bermigrasi ke Lombok !engah sekitar lima abad

    yang lalu. Mereka menempati ilayah dusun "ang, desa Mertak, ke$amatan Pu#ut, kabupaten

    Lombok !engah dan !an#ung Luar di ilayah Lombok !imur

    Suku Ba#o yang berada di Lombok !engah mempunyai perbedaan kebiasaan dibanding dengan

    masyarakat Ba#o di daerah asalnya. %isebutkan dalam buku &rang Ba#o yang ditulis oleh 'ran(ois

    Robert )a$ot, seorang antropolog dari Pran$is, baha kehidupan suku Ba#o *di Sulaesi+

    kehidupannya berada di laut. Mereka men#adikan perahu sebagai tempat tinggal dan ada pula yang

    membangun rumah panggung di atas laut. %engan demikian mereka menyebut dirinya sebagai

    sebagai orang laut *.kabaena.orumplatinum.$om+. Begitu lekatnya kehidupan laut dengan

    mereka, sampai-sampai mereka tidak mau berhubungan dengan segala sesuatu yang ada di daratan.

    Mereka tidak mau makan daging unggas sebagai pernyataan ketidakmauannya menyesuaikan diridengan $ara-$ara hidup orang daratan.

    Hal tersebut tidak ditemukan di masyarakat Ba#o di Lombok !engah yang men#adi sub#ek penelitian

    ini. Mereka #ustru memilih berbaur dengan masyarakat setempat, yakni masyarakat suku Sasak.

    Mereka tinggal dengan masyarakat suku Sasak dalam satu ilayah. Membangun rumah di dekat

    permukiman suku Sasak. Hanya sa#a sebagian besar model rumahnya masih menggunakan arsitektur

    rumah panggung, sebagian yang lain menggunakan arsitektur biasa. ni bukan karena keinginannya,

    tetapi karena harga kayu yang mahal. Se$ara geograis, tidak ditemukan batas pemisah antara

    kampung suku Ba#o dengan kampung suku Sasak. Mereka hidup berdampingan dalam satu

    pemukiman.

    Suku Sasak sebagai suku asli menerima dengan baik kedatangan suku Ba#o. Pada akhirnya antara dua

    suku yang berbeda tersebut ter#adi interaksi dalam kehidupan sehari-harinya. /niknya, bahasa

    pengantar antara dua suku tersebut bukan bahasa Sasak sebagai bahasa lokal dan bukan pula bahasa

    ndonesia sebagai bahasa 0asional, tetapi mereka memilih menggunakan bahasa Ba#o yang statusnya

    sebagai bahasa pendatang.

    Hal ini merupakan hal yang unik. Pada umumnya pihak pendatang berusaha mendekati suku asli

    dengan kesediaan menggunakan bahasa suku asli. %engan demikian tentunya hal ini menarik untuk

    dika#i. "pa yang menyebabkan hal tersebut ter#adi Bagaimana upaya yang dilakukan oleh suku Ba#o

    terkait dengan penggunaan bahasa Ba#o Pertanyaan tersebut menarik peneliti untuk melakukan

    penelitian bahasa Ba#o di Lombok !engah.

    Peristia penggunaan bahasa pendatang sebagai bahasa pengantar dalam interaksi antar dua-

    kelompok, yakni masyarakat lokal dan masyarakat pendatang adalah enomena pemertahanan dan

    pergeseran bahasa. Pemertahanan bahasa adalah upaya yang disenga#a oleh suatu masyarakat

    bahasa untuk mempertahankan penggunaan bahasa tertentu di tengah 2an$aman3 bahasa yang lain

    *#urnal %adardana+. Sebaliknya pergeseran bahasa adalah kondisi penempatan suatu bahasa men#adi

    lebih penting dari bahasa yang dikuasai pengguna *#urnal Sariandi+. Berdasarkan deenisi tersebut,

    maka bahasa Ba#o adalah bahasa yang bertahan, sedangkan bahasa Sasak adalah bahasa yang

    bergeser.

    Peneliti memokuskan penelitian pada pemertahanan Bahasa Ba#o, sebab dilihat dari segi populasi

    masyarakat Ba#o tidak terlalu banyak #umlah #ianya *455 66+ tapi mampu eksis di atas masyarakat

    lokal yang populasinya mendominan. Selain itu, penelitian terhadap bahasa Ba#o di Lombok !engah

    belum pernah dilakukan dan belum ter$atat pada datar bahasa di Lombok. Sementara bahasa Ba#o

    yang di Lombok Barat dan Lombok !imur sudah ada yang meneliti dan terdatar di Pusat Bahasa 0!B

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    2/15

    *pusat bahasa 0!B+. Hal ini #uga memoti7asi peneliti untuk meneliti dalam upaya pendokumentasian

    bahasa Ba#o sebagai salah satu bahasa yang digunakan di Lombok.

    8. Masalah

    8.1 Rentang Masalah

    !iga masalah dasar dalam pemertahanan bahasa yaitu *1+ upaya masyarakat dalam mempertahankan

    bahasanya *8+ bentuk bahasa yang dipertahankan dan *4+ u#ud pemertahanan bahasa. Bagian

    pertama memokuskan penelitian pada usaha yang dilakukan oleh masyarakat bahasa dalam

    mempertahankan bahasanya. Bagian kedua memokuskan penelitian terhadap satuan bahasa yang

    dipertahankan, satuan bahasa men$akup onologi, morologi, sintaksis, dan a$ana. Bagian ketiga

    memokuskan penelitian pada kondisi atau keadaan yang sedang berlangsung pada suatu masyarakat

    bahasa yang sedang mempertahankan bahasanya.

    8.8 Batasan Masalah

    Berdasarkan rentang masalah di atas, peneliti memokuskan penelitiannya pada aspek yang pertama,

    yaitu upaya masyarakat bahasa dalam mempertahankan bahasanya. %alam hal ini upaya masyarakat

    Ba#o dalam mempertahankan bahasa Ba#o di tengah-tengah komunitas suku Sasak yang berbahasa

    Sasak.

    Pertimbangan dalam mengambil batasan ini adalah baha masyarakat bahasa yang menduduki posisiminoritas, Suku Ba#o, mampu eksis atau bertahan terhadap masyarakat mayoritas. Padahal, pada

    umumnya masyarakat pendatang berusaha menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat setempat

    agar mereka bisa diterima dengan baik. tu artinya, masyarakat pendatang harus rela meninggalkan

    budaya dan bahasanya supaya dapat menyesuaikan diri dengan mayarakat yang dia masukinya.

    6ondisi seperti ini dapat mengakibatkan bergeser bahkan musnahnya suatu bahasa.

    6asus sema$am di atas #ustru berbalik dengan keadaan masyarakat Ba#o di dusun "ang, desa

    Mertak, ke$amatan Pu#ut, kabupaten Lombok !engah, mereka mampu mempertahankan budaya dan

    bahasanya di tanah orang lain.

    8.4 Rumusan Masalah

    Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penelitian ini bermaksud men#aab pertanyaan tentang

    upaya masyarakat Ba#o dalam mempertahankan bahasanya di %usun "ang %esa Mertak 6e$amatanPu#ut 6abupaten Lombok !engah.

    8.4 Penegasan stilah

    1+ Pemertahanan bahasa: penggunaan bahasa tertentu oleh masyarakat tuturnya dan diturunkan

    kepada generasi berikutnya se$ara berkelan#utan di antara penggunaan bahasa-bahasa lain di suatu

    ilayah tutur *#urnal "rka+.

    8+ Bahasa Ba#o: bahasa daerah yang dipakai oleh masyarakat suku Ba#o di dusun "ang %esa Mertak

    6e$amatan Pu#ut 6abupaten Lombok !engah Propinsi 0usa !enggara Barat.

    4+ /paya: segala sesuatu yang dilakukan untuk men#aga keberlangsungan penggunaan bahasa Ba#o

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Pustaka

    2.1.1 Profil Dusun Aan!

    Dusun awang merupakan wilayah masyarakat yang berada di sebelah selatan kabupatan

    Lombok. Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa

    Tenggara yang terpisahkan olehSelat Lombok  dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Sunda_Kecilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Lombokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Alashttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Lombokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Alashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Sunda_Kecil

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    3/15

    timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam ekor di sisi barat

    daya yang pan!angnya kurang lebih "# km. Luas pulau ini mencapai $.%&$ km'(

    menempatkannya pada peringkat )#* darida+tar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utamadi pulau ini adalah Kota ,ataram

    Pulau Lombok terdiri atas 4 kabupaten yakni, kabupaten Lombok Barat, Lombok !engah, dan

    Lombok !imur. 6abupaten Lombok !engah terletak pada posisi 98 ;< - 9 45< Lintang Selatan dan11= 15< - 11= 45< Bu#ur !imur, membu#ur mulai dari kaki >unung Rin#ani di sebelah /tara hingga ke

    pesisir pantai 6uta di sebelah selatan dengan beberapa pulau ke$il yang ada di sekitarnya. Lombok

    !engah beribukota Praya. Luas kabupaten ini adalah 1.859,4? km@ dengan populasi sebanyak ;A.A44

     #ia.

    -ilayah Lombok Tengah yang membu!ur dari utara ke selatan tersebut mempunyai letak 

    dan ketinggian yang berariasi mulai dari nol /#0 hingga 1### meter dari permukaan laut.-ilayahnya berupa dataran rendah dan wilayah selatan tampak perbukitan yang langsung

     berbatasan dengan pantai.Secara garis besar topogra+i masih mirip dengan kabupaten lain di

     pulau Lombok.

    Sebagian ilayah 6abupaten Lombok !engah merupakan areal pertanian, maka sebagian

    besar penduduknya hidup sebagai petani. Se$ara keseluruhan, persentase pembagian penduduk di

    6abupaten Lombok !engah dari segi mata pen$aharian adalah: pertanian ;8C, industri ;C, #asa ;C,

    perdagangan ;C, angkutan 4C, konstruksi 8C dan lainnya 8C.

    Sekitar 95C penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat

    dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama slam. Selebihnya

    bersuku Bali, Jaa, !ionghoa dan "rab.

    Bahasa yang digunakan adalah bahasa ndonesia yang digunakan dalam situasi resmi. Selain

    itu, penduduk pulau Lombok *terutama suku Sasak+, menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa

    utama dalam per$akapan sehari-hari. %i seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat di#umpai dalam

    empat ma$am dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara.

    Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok *sebagian besar berasal

    dari eks 6era#aan 6arangasem+, di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan 6otamadya

    Mataram dapat di#umpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa per$akapan

    sehari-hari. %alam dokumen yang ada tidak banyak disebut tentang bahasa Ba#o yang digunakan oleh

    masyarakat tutur di ilayah %esa Mertak 6e$amatan Pu#ut maupun yang terdapat di !an#ung Luar

    kabupaten Lombok !imur.

    Dilayah di kabupaten Lombok !engah yang ditempati oleh penduduk beretnis Ba#o terdapat di

    ilayah %usun "ang, khususnya dusun "ang Balak. %alam ilayah ini terdapat #uga penduduk

    beretnis Sasak, yakni "ang 6ebon.

    Luas dusun "ang Balak kurang lebih ;, Ha. Dilayahnya berbatasan dengan 6ampung "sam

    di sebelah utaraE gunung di sebelah selatanE "ang 6ebun di sebelah baratE dan laut di sebelah timur.

    %usun ini merupakan daerah pantai, sehingga mayoritas peker#aan penduduk adalah nelayan *9C+

    dan pedagang *1C+.

    Jumlah penduduknya kurang lebih 15=5 #ia, dengan #umlah kepala keluarga 4=; 66. Se$aradetil dapat dipaparkan karakteristik penduduk adalah lebih kurang 85 orang lansia, orang tua

    se#umlah 55 orang, deasa se#umlah 855 orang, rema#a se#umlah 15 orang dan anak-anak

    se#umlah 1?5 orang. Sementara karakteristik di masyarakat Ba#o adalah 4; 66, dengan rin$ian:

    Lansia se#umlah 85 orang, orang tua se#umlah A9? orang, deasa se#umlah 1?? orang, rema#a

    se#umlah 1A4 orang, dan anak-anak se#umlah 1;? orang.

    Salah satu budaya yang khas di daerah ini adalah upacara selamatan laut /nyelama20.

    Kegiatan tersebut merupakan perwu!udan dari kepatuhan terhadap tradisi leluhur suku Ba!o di

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_menurut_luas_wilayahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Rinjanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kutahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendudukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sasakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arab-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sasakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Karangasem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lombok_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumbawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_dayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_menurut_luas_wilayahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Rinjanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kutahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendudukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sasakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Arab-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sasakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajaan_Karangasem&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lombok_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Bali

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    4/15

    wilayah tersebut. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan 3ang ,aha 4sa

    men!elang masa panen ikan segera dimulai atau dilakukan apabila mengalami kesusahan atau

     paceklik yang digunakan untuk menghilangkan musibah berkepan!angan. Kegiatan tersebutkembali dilakukan setelah kurang lebih )$ tahun dilakukan oleh penduduk dusun Awang Balak.

    Kegiatan tersebut dilakukan untuk melesatarikan kebudayaan sebagai aset potensi dan kekuatan

    yang luar biasa untuk menun!ang kese!ahteraan masyarakat setempat.

    2.1.2 Suku Bajo

      5ntuk memper!elas keberadaan tentang sub!ek penelitian( maka berikut dipaparkantentang hal6hal yang terkait dengan keberadaan Suku Ba!o

    2.1.2.1 S"jara# Suku Bajo

    ,enurut ,anan( Presiden Ba!o /ketua Perkumpulan Ba!o 7nternasional0 orang dari Suku

    Ba!o tersebar di banyak tempat( baik di wilayah di 7ndonesia( maupun wilayah dunia yang lain(

    misalnya Thailand. Salah keunikan orang Ba!o( adalah bahwa mereka tetap melestarikan BahasaBa!o sebagai bahasa perhubungannya.

    Terdapat dua ersi tentang se!arah suku Ba!o. 8ersi pertama menyatakan bahwa sukuBa!o berasal dari 9ohor. ,ereka adalah keturunan orang6orang 9ohor yang dititahkan ra!a untuk mencari putrinya yang melarikan diri. :rang6orang tersebut diperintahkan mencari ke segala

     pen!uru negeri hingga pulau Sulawesi. ,enurut cerita( sang puteri memilih menetap di Sulawesi(

    sedangkan orang6orang yang mencarinya lambat laun memilih tinggal dan tidak lagi kembali ke9ohor. Dan konon menurut satu ersi( sang puteri yang menikah dengan pangeran Bugis

    kemudian menempatkan rakyatnya di daerah yang sekarang bernama Ba!oe. Sedangkan ersi

    lainnya menyebutkan karena tidak dapat menemukan sang puteri( akhirnya orang6orang asal9ohor ini memilih menetap di kawasan Teluk Tomini( baik di ;orontalo maupun Kepulauan

    Togian /bambangpriantono.multiply.com0

    8ersi kedua menyatakan bahwa suku Ba!o berasal dari Palopo( Sulawesi Selatan.

    ,enurut ,anan( berdasarkan kedekatanal ini dikarenakan para perintis didaerah Awang tersebut sudah tidak ada( dan kurangnya in+ormasi dari nenek moyang mereka

    tentang asal daerahnya.

    2.1.2.2  $akna Bajo

    ,akna kata Ba!o masih belum !elas. Banyak perdebatan tentang makna kata tersebut. Ada

    yang menyatakan bahwa bajo bermakna perompak atau ba!ak laut. Banyak antropolog yangmeyakini makna tersebut. ,enurut cerita tutur yang terkadang di!adikan landasan pemaknaan

    makna kata tersebut( kalangan perompak di ?aman dulu diyakini berasal dari suku Same. Se!ak 

    itu( orang6orang menyebut suku Same sebagai suku Ba!o( artinya( suku perompak. 5niknya(nama suku Ba!o itu lebih terkenal dan menyebar hingga ke seluruh nusantara@ dan suku laut apa

     pun di wilayah nusantara kerap disamaratakan sebagai suku Ba!o.

    Banyak kalangan yang tidak menyetu!ui dan membantah arti ba!o sebagai perompak atau ba!ak laut. Karena( itu sama artinya dengan menempatkan suku Ba!o di tempat yang tidak 

    semestinya se!arah 7ndonesia. 3ang pasti( suku Ba!o adalah suku Same atau suku laut yang

    hingga sekarang masih memukimi banyak lokasi di seluruh nusantara

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    5/15

    / suarakomunitas.net/sejarah.masyarakat.suku.bajo.html 0. ,asyarakat Ba!o dusun Awang pun

    memaknai kata ba!o sebagai nama suku dari masyarakat yang berciri khas tinggal di atas laut.

    2.1.2.%  $ata P"n&a#arian

    Keberadaan suku Ba!o sebagai suku laut mengimplikasikan bahwa mata pencaharian

    suku ini adalah nelayan. Bahkan mereka membangun perkampungan !auh men!orok ke arahlautan bebas. 9ulukan bagi mereka sudah barang tentu adalah sea nomads( karena pada mulanya

    mereka memang hidup terapung6apung di atas rumah perahu /bambangpriantono.multiply.com0

    Suku Ba!o dikenal sebagai nelayan yang tangguh. ,ereka terbiasa berlayar ke Surabaya(,inahasa( bahkan ke Singapura dan =ilipina untuk men!ual ikan dan cangkang6cangkang kerang.

    ,ereka dapat berlayar samapai ratusan kilometer untuk menangkap ikan di tempat yang mereka

    anggap banyak ikan.Keahlian sebagai nelayan( sehingga mereka dapat menentukan !enis ikan yang dapat

    ditangkap menurut hari( bulan( waktu yang tepat( arah angin( dan tempat. ,ereka !uga

    mempunyai kebiasaan menyiapkan sa!en untuk upacara doa sebelum melaut karena per!alanan dilaut itu memakan waktu berminggu6minggu( bahkan berbulan6bulan / Franqois: 20080

    Tidak demikian dengan masyarakat yang mengaku dirinya orang Ba!o di dusun AwangBalak. ,ereka tidak tinggal di laut tetapi di tepi pantai. Peker!aan utamanya adalah nelayan yangmencari ikan di laut( dan ada pula nelayan yang membudidayakan udang lobster di sepan!ang

     perairan tenang di Teluk Awang. Sebagian lagi berdagang sebagai akibat pertemuan budaya

    dengan suku Sasak dan pemenuhan kebutuhan sehari6hari. -alaupun mereka tidak mendominasi

    kehidupan mereka di laut seperti leluhur mereka( yang diakui dari Sulawesi( tetapi keseharianmereka tetap berada di laut

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    6/15

    2.1.2.+  P"n,"-aran Suku Bajo

    Suku Ba!o merupakan suku yang sering berlayar keberbagai tempat dan kadang langsung

    menetap di tempat itu. Di antara tempat6tempat yang didiami oleh suku Ba!o adalahE 9awa Timur(Bali( Nusa Tenggara Barat( Nusa Tenggara Timur( ;orontalo( Sulawesi Tengah( Sulawesi 5tara(

    ataupun di Sulawesi Selatan.

    Di 9awa Timur( Suku Ba!o diperkirakan banyak terdapat di Kepulauan Kangean(Sumenep. ,ereka umumnya tidak menetap secara eksklusi+. ,ereka !uga tinggal di Pulau

    Sapeken( Pagerungan Besar( Pagerungan Kecil( Paliat dan pulau6pulau sekitarnya. ,ereka

    tinggal bersama dengan suku ,adura dan Bugis. Sementara di Bali( Suku Ba!o dapat ditemui diwilayah Singara!a atau Denpasar. ,ereka membaur dengan masyarakat etnis Bali dan Bugis.

    Di Pulau Sumbawa( mereka banyak di!umpai di Pulau ,oyo dan sekitarnya( serta

    kawasan Bima di belahan timur Sumbawa. Sementara di wilayah Nusa Tenggata Timur( mereka

    dapat di!umpai di kawasan pesisir( mulai dari Kabupaten ,anggarai Barat hingga =lores Timur.Kota yang ditempati suku Ba!o antara lainE Labuhan Ba!o@ Lembata wilayah Balauring(

    -airiang( -ai!arang( Lalaba dan Lewoleba@ Adonara di wilayah ,eko( Sagu dan -aiwerang@

    dan yang lain bermukim di Pulau Solor( Alor( Timor terutama Timor Barat( Pulau Komodo( dan

    Finca . ,ereka sudah bermukim disana se!ak ratusan tahun silam dan hidup rukun dengan penduduk setempat.

    Di wilayah ;orontalo( suku Ba!o menempati pesisir Teluk Tomini( terpusat di wilayahKabupaten Boalemo dan ;orontalo. Di wilayah Sualawesi Tengah menempati kepulauan Togian

    di Teluk Tomini( To!o 5na65na( Kepulauan Banggai. Selain itu dimungkinkan di!umpai di

     pesisir Kabupaten Toli6Toli( Parigi ,outong dan Poso. Sementara di wilayah Sulawesi 5taraterdapat di pesisir Konawe dan Kolaka /pulau utama0. Di Pulau ,una /Desa Bangko( Kecamatan

    Baginti yang konon sudah ada se!ak abad ke6)0( Pulau Kabaena( Pulau -olio( Pulau Buton(

    Kepulauan -akatobi /Kaledupa( Binongko( Kapotta dan Tomea0. Di Sulawesi Selatan( suku Ba!o

    terpusat di Kelurahan Ba!o4( Kabupaten Bone. :rang Ba!o banyak tinggal di kawasan sepan!ang pesisir teluk Bone se!ak ratusan tahun silam. :rang Ba!o !uga banyak bermukim di pulau6pulau

    sekitar Kalimantan Timur( ,aluku( dan Papua/denis-thea.blogspot.com)

      Dalam dokumen6dokumen yang suku Ba!o di pulau Lombok dinyatakan menempatikampong6kampung di Kecamatan Labuhan >a!i( Lombok Timur. Sementara masyarakat Ba!o

    yang ada di Teluk Awang Lombok Tengah tidak dinyatakan dalam dokumen6dokumen resmi. >al

    ini dimungkinkan karena !umlah mereka yang tidak terlalu besar. Namun demikian( kegiatanselamatan laut( sebagai sebuah peristiwa yang cukup besar dilakukan oleh pemerintah di dusun

    Awang( bukan di pusatkan di Lombok Timur.

    2.1.%  Suku Bajo (usun Aan! Balak 

    Luas kampung Awang yang men!adi pemukiman suku Ba!o di Lombok Tengah sebesar 

    tu!uh hektar /" >a0( terbagi atas Awang Kebon dan Awang Balak. Awang kebon adalah perkampungan yang dihuni oleh Suku Sasak. Sedangkan Awang Balak adalah perkampungan

    yang dihuni oleh suku Ba!o. ,enurut leta geogra+isnya antar Awang Kebon dan Awang

    Balak tidak tidak memiliki batasan yang terlalu berarti( hanya terdapat !alan setapak sebagai

     batas wilayah.Pada mulanya Awang Kebon dan Awang balak dipimpin oleh satu Kepala Dusun atau FT(

    tetapi lambat laun( karena mereka dua suku berbeda maka diadakan pemisahan.

    9umlah masyarakat Ba!o yang tinggal di Awang Loteng sebanyak&)# KK( terdiri dari $FT . ,enurut keterangan Kepala Dusunnya atau FTnya( masyarakat Ba!o masuk ke Lombok 

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    7/15

    kira6kira lima abad yang lalu. 9umlahnya tidak banyak yaitu hanya lima orang. Lima orang

    inimenikah dan melahirkan keturuan6keturuan. Seiring waktu( keturunan mereka semakin

     bertambah. Pada akhirnya mereka dapat membentuk satu perkampungan( yaitu Awang Balak.Terkait dengan budaya dan adat istiadat bahwa budaya dan adat istiadat yang mereka

     bawa dari asalnya masih dilestarikan sampai sekarang( misalnya upacara Selamatan Laut dan

    sistem pernikahan.Pada hari Kamis tanggal 1& 9uni 1#)) di dusun Awang dilaksanakan upacara yelamat 

     !aut . Kegiatan ini sebenarnya lama tidak dilakukan /terakhir )GG"0( karena tidak tersedianya

    dana@ dan dilakukan lagi karena !umlah penghasilan masyarakat yang semakinmenurun. ,asyarakat Ba!o berkeyakinan bahwaikan akan naik !ika dilakukan

    upacara yelamak Laut( sehingga !umlah Htangkapan mereka dapat naik lagi. Kegiatan ini

     bukan hanya men!adi acara desa sa!a( tetapi melibatkan pihak pemerintahan dan TN7.

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh Komandan Pangkalan TN7 Angkatan Laut ,ataramKolonel ,arinir Dedi Suhendar( Komandan Pos TN7 Angkatan Laut Teluk Awang Pelda Keu

    Taukhid( -akil Bupati Lombok Tengah Drs. >. Lalu Normal Su?ana( Iamat( Kadus( Kades(

    Tokoh Agama( Tokoh Adat( Tokoh ,asyarakat dan pemuka J pemuka lainnya. Kehadiran

    mereka dalam ritual yelamak !aut  yang dilaksanakan di pantai Awang desa ,ertak kecamatanPu!ut kabupaten Lombok Tengah Proinsi NTB( sebagai wu!ud dukungan terhadap pelestarian

     budaya suku Bugis Ba!o dan sekaligus sebagai wu!ud sikap yang ditun!ukkan untuk bersama6sama men!aga kelestarian laut beserta isinya.

    Kehadiran Komandan Pangkalan TN7 Angkatan Laut ,ataram disambut hangat oleh

    masyarakat setempat dengan ditandai pengikatan sarung adat suku bugis dan dengan disa!ikanatraksi seni bela diri pencak silat Kuntow diiringi alunan gendang serone /gong gendang suku

    Bugis0 menu!u ke tempat Sarapo prosesi ritual.

     yelamak !aut dimulai dengan d?ikir bersama( Ngalli Laha /mengelilingi lingkungan0(

     pengumandangan ad?an di setiap sudut lingkungan diikuti dengan menuntun seekor kambinghitam mulus yang akan disembelih untuk diambil kepalanya sebagai perlengkapan Faki /sesa!i0

    yang akan dilepas di tengah laut saat arus air pasang. Fitual dinyatakan selesai setelah raki

    diturunkan beserta tenggelamnya kepala kambing yang disakralkan( selan!utnya acaradilan!utkan dengan saling menyirami dengan air dan saling melempar umbi J umbian yang lunak 

    antara nelayan yang satu dengan lainnya sebagai pertanda kegembiraan

    2.1.' P"*"rta#anan Ba#asa

    Pemertahanan bahasa /language maintenance0 la?im dide+inisikan sebagai upaya yang

    disenga!a untuk mempertahankan penggunaan bahasa tertentu di tengah ancaman bahasa yanglain / jurnal  Dadardana0.

    Pemertahanan bahasa dapat ter!adi karena beberapa +aktor. >asil penelitian terdahulu

    menun!ukkan bahwa +aktor industrialisasi dan urbanisasi

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    8/15

     berhubungan dengan !umlah orang yang mengakui dengan perbandingan total dari media6media

     pendukung.

    Selan!utnya ,iller /dalam =au?i(1##*0 mengklasi+ikasikan situasi kebahasaan yang hiduplestari( sakit6sakitan( atau bahkan mati dan punah bergantung pada apakah anak6anak 

    mempela!ari bahasa ibunya( apakah penutur orang dewasanya berbicara dengan sesamanya

    dalam seting yang beragam menggunakan bahasa ibu tersebut( dan berapa !umlah penutur asli bahasa ibu yang masih ada.

    =asold /dalam Soemarsono( 1##G0 menemukan +aktor lain pemertahanan bahasa yaitu

    +aktor dwibahasawan. Pernyataan itu didasarkan pada hasil penelitiannya terhadap bahasa Tiwadi Taos( New ,eico. ,asyarakat Tiwa adalah kelompok penghuni perkampungan 7ndian(

     !umlahnya sekitar 1### orang. Sebagian besar masih menempati warisan nenek moyangnya.

    Bangsa Tiwa umumnya dwibahasawan. ,ereka menguasai tiga bahasa yaitu bahasa Tiwa /B)0(

     bahasa Spanyol /B1 lama0 bahasa 7nggris /B1 baru0. >asil penelitian =asold membuktikan bahwa kedwibahasaan bisa mengakibatkan bergesernya bahasa B1 lama ke B1 baru( sementara

    B) masih bertahan. >al ini dibuktikan dengan data penguasaan terhadap tiga bahasa

    tersebut /Tiwa( Spanyol( 7nggris0 oleh empat generasi. ;enerasi pertama /bapak ibu dan kakek6

    nenek berusia $#6"$ dan kakek6nenek dari kelompok usia %$ tahun0 adalah kedwibahasaanTiwaMSpanyol( sementara yang lainnya mengaku mampu berbahasa 7nggris dan eka bahasawan.

    ;enerasi kedua /kakek6nenek dari mereka yang berusia )61$ tahun dan ))6)% tahun( dan bapak6ibu dari kelompok umur %$ tahun0 penguasaan Bahasa Spanyolnya merosot(

    sebaliknya penguasaan bahasa 7nggris menan!ak. ;enerasi ketiga /kelompok usia $#6"$( %$(

    dan )61$ tahun dan bapak ibu dari kelompok usia )61$ dan ))6)%tahun0( pola yang dominanadalah kedwibahasaan Tiwa M 7nggris. ;enerasi keempat /kelompok usia ))6)% tahun0 tidak 

    satupun yang mengaku berbahasa Spanyol@ tidak satupun yang ekabahasawan Tiwa( tetapi 1$C

    ekabahasawan mampu bertahan dari desakan bahasa pendatang yaitu bahasa Spanyol dan

    7nggris.Sementara Soemarsono /1##G0 menemukan hal lain +aktor penyebab suatu bahasa bisa

     bertahan yaitu +aktor toleransi dan geogra+i. =aktor tersebut dinyatakan sebagai hasil

     penelitiannya terhadap pemertahanan bahasa ,elayu Loloan di Bali. ,enurutnya( warga Balimemiliki sikap toleran yang besar terhadap masyarakat ,elayu Loloan. ,ereka tidak segan

    menggunakan bahasa ,elayu untuk berkomunikasi dengan masyarakat Loloan. Secara

    geogra+is( letak pemukiman masyarakat Loloan terpisah dengan pemukiman masyarakat Bali.Keadaan seperti ini mendukung bertahannya bahasa ,elayu Loloan dari desakan bahasa ,elayu.

    2.1.)  Ua,a P"*"rta#anan Ba#asa s"&ara U*u*

    Dadardana mengatakan bahwa pemertahanan !uga dapatdiartikan sebagai upaya yang

    disenga!a untuk mempertahankan penggunaan bahasa tertentu di tengah ancaman bahasa yang

    lain. 5paya untuk mempertahankan bahasa itu dapat diwu!udkan dalam bentuk diersitaskultural( memelihara identitas etnis( men!aga adaptabilitas sosial( dan meningkatkan kepekaan

    linguistis serta secara psikologis dapat menambah rasa aman bagi anak 

    Sementara beberapa penelitian terkait pemertahanan bahasa menghasilkan simpulan

    tentang upaya pemertahanan bahasa di antaranya adalah sebagai berikut.

    1/  Ua,a (ari P"nutur S"n(iri

    5paya dari penutur tiada lain adalah loyal berbahasa dengan bahasanya sendiri. Loyalitas

     penutur bahasa sangat menentukan keberhasilan dalam pemertahanan bahasa. >al ini pernahdisinggung oleh =isman /dalam =au?i # 1##*0 bahwa salah satu +aktor penting pemertahanan

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    9/15

    sebuah bahasa adalah adanya loyalitas masyarakat pendukungnya. Dengan loyalitas itu(

     pendukung suatu bahasa akan tetap mewariskan bahasanya dari generasi ke generasi. =au?i

    sendiri membukitkan pernyatan >olmes tersebut dia meneliti $emertahan%ahasa %anjar di &omunitas $erkampungan 'ayak . >asil penelitiannya menun!ukkan bahwa bahasa Ban!ar 

    memiliki prestise lebihdibandingkan dengan bahasa bahasa Dayak. Dengan prestise tersebut(

    sikap loyalitas penuturnya semakin tinggi pada setiap penutur. Loyalitas terhadap bahasa inilahyang terus dipertahankan( sehingga bahasa Ban!ar mampu bertahan terhadap bahasa Dayak.

    2/  Ua,a (ari P"*"rinta# S"t"*at

    5paya seperti ini pernah diterapkan oleh Pemerintah daerah Sunda sebagai upaya untuk 

    melestarikan bahasa Sunda. Pemerintah Daerah mengeluarkan suatu peraturan bahwa /)0 Perda

     Nomor $ Tahun 1##& tentang pemeliharaan bahasa( sastra dan aksara daerah( /10 Perda Nomor Tahun 1##& tentang pemeliharaan kesenian( dan /&0 Perda Nomor " Tahun 1##& tentang

     pengelolaan kepurbakalaan( kese!arahan( nilai tradisional dan museum. Tiga serangkai perda di

    atas ditandatangani ;ubernur 9awa Barat pada )& 9anuari 1##& dan merupakan +ondasi kebi!akan perencanaan bahasa yang menempatkan bahasa daerah sebagai bagian tak terpisahkan dari

    strategi atau politik kebudayaan daerah. Dengan usahan dan dukungan penuh dari pemerintah dapat membantu suatu bahasa tetap bertahan.

    %/  Ua,a (ari Instansi P"n(i(ikan

    Pendidikan sebagai suatu wadah pembentukan pribadi dan karekter manusia( termasuk  penanaman sikap berbahasa( berpotensi untuk ikut mempertahankan bahasa. 9ika suatu bahasa

    dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah( maka sikap baik dan loyal terhadap bahasa tersebut

    akan timbul. >al semacam inilah yang banyak dilakukan oleh instansi pendidkan di 9awa dalamrangka melestarikan dan mempertahankan bahasa 9awa.

    '/  Ua,a (ari P"rusa#aan

    Perusaahaan dalam hal ini media masa( di beberapa tempat di!akan sebagai sebuah

     pembubliksian suatu bahasa. Sebab bagi sebagian daerah +aktor publikasi media massa seperti

    koran( radio dan T8 lebih ternyata ampuh dalam memperatahankan bahasa. BahasaBan!ar dan bahasa Sunda adalah dua adalah dua bukti nyata.

    Bahasa Ban!ar( selain memiliki penutur yang loyal terhadap bahasanya !uga akrab dengan

    media massa( khusunya radio dan koran.,aka melalui itu( bahasa Ban!ar terus dipublikasikan.Dampaknya( bukan hanya masyarakat Ban!ar sa!a yang menikmati tetapi !uga oleh masyarakat

    Dayak dan lainnya. Bahasa Sunda pun demikian. Banyak penerbit yang mengkhususkan

    menerbitkan buku6buku yang berbahasa Sunda seperti &iblat %uku (tama dan eger *unten.

    )/  Ua,a (ari Oran! Tua (an Toko# $as,arakat

    :rang tua dan tokoh masyarakat memliki peran yang penting dalam mempertahankansuatu bahasa. Sehinga banyak daerah yang mampu mempertahankan bahasanya akibat upaya dari

    orang tua dan tokoh masyarakat tersebut.

    5paya dari orang tua berwu!ud penga!aran suatu bahasa kepada anak6anaknya(

    sedangkan upaya dari tokoh masyarakat berwu!ud penggunaan bahasa daerah pada setiapupacara adat dan keagamaan.

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    10/15

    2.2  Lan(asan T"ori

    2.2.1 P"n!"rtian P"*"rta#anan Ba#asa

    Pergeseran dan pemertahanan bahasa merupakan proses dapat ter!adi pada suatu bahasasebagai kode yang bersi+at dinamis. Karena kode6kode itu tidak pernah lepas antara yang satu

    dengan yang lainnya(maka bahasa dapat mengalami perubahan. Pergeseran bahasa 0lan!ua!"

    s#ift/ menyangkut masalah penggunaan bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok penutur yang ter!adi akibat perpindahan dari satu masyarakat tutur ke masyarakat tutur yang lain.

    Sedangkan pemertahanan bahasa menyangkut masalah sikap atau penilaian terhadap suatu

     bahasa untuk tetap menggunakan bahasa tersebut di tengah6tengah bahasa lainnya /IhaerE)GG$0=asold /dalam  jurnal  Lukman0 mengungkapkan bahwa pergeseran dan pemertahanan

     bahasa ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya(

    karena merupakan hasil kolekti+ dari pilihan bahasa +language ,hoice0. Keduanya merupakan

     pembandingan dominasi penggunaan di antara dua bahasa atau lebih. 9adi( !ika salah satu bahasadianggap bertahan dibanding dengan bahasa yang lain( maka berarti terdapat bahasa lain yang

    yang bergeser penggunaannya.

    Pemertahanan bahasa diartikan sebagai keadaan yang menun!ukkan bahwa masyarakat

    secara bersama6sama memutuskan untuk terus melan!utkan menggunakan bahasanya di suatudaerah.Sumarsono /1##GE1&)0 menambahkan bahwa pemertahanan bahasa ter!adi dalam !angka

     pan!ang /paling tidak tiga generasi0 dan bersi+at kolekti+ /dilakukan oleh seluruh wargaguyup0. Dalam pemertahanan bahasa( guyup itu secara kolekti+ menentukan untuk melan!utkan

    memakai bahasa yang sudah biasa dipakai. Ketika guyup tutur memilih bahasa baru di dalam

    ranah yang semula diperuntukkan untuk bahasa lama( itulah mungkin merupakan tanda bahwa pergeseran sedang berlangsung. 9ika para warga itu monolingual /ekabahasawan0 dan secara

    kolekti+ tidak menghendaki bahasa lain( mereka !elas mempertahankan pola penggunaan bahasa

    mereka.

    2.2.2 Ua,a "*"rta#anan

      Berdasarkan ka!ian pustaka terkait dengan upaya pemertahanan bahasa( maka upayadalam penelitian ini dimaknai sebagai segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat tutur untuk 

    mempertahankan penggunaan bahasa tertentu dalam komunikasi di antara mereka. Pembahasan

    upaya dapat digolongkan men!adi dua( yakni pihak yang melakukan upaya dan bentuk upaya

    yang dilakukan.Pihak yang melakukan upaya dapat dibedakan men!adi dua( yakni internal maupun

    eksternal. 3ang dimaksud dengan pihak internal adalah orang atau lembaga yang berupaya

    mempertahankan penggunaan suatu bahasa yang berasal dari komunitas tutur. Sementara pihak eksternal adalah orang atau lembaga yang berada di luar masyarakat tutur.

    Bentuk upaya pemertahanan dalam penelitian ini dimaknai sebagai usaha( yang bersi+at

    nyata atau abstrak( yang dilakukan sehingga penggunaan bahasa tertentu dapat lebih eksisdaripada bahasa lain. Bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh pihak6pihak tersebut adalah

    sebagai berikut.

    )0  Pemeliharaan identitas etnis

    Pemeliharaan identitas etnis adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat tertentu untuk mempertahankan adat budaya yang mereka miliki. Pemeliharaan identitas etnis dapat

    diwu!udkan dengan dua model( yakni /)0 hanya melaksanakan adat budaya milik sendiri dan

    mengabaikan adat budaya masyarakat lama@ dan /10 melaksanakan adat budaya milik komunitassendiri( tetapi !uga ikut serta dalam pelaksanaan adat budaya masyarakat setempat.

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    11/15

    ,odel pertama( masyarakat pendatang men!aga !arak dengan budaya masyarakat setempat.

    >al ini dapat sa!a menimbulkan kon+lik dengan masyarakat lama( tetapi dapat !uga tidak. >al

    tersebut sangat dipengaruhi

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    12/15

    3ang dimaksud dengan peningkatan kepekaan linguistis adalah upaya yang dengan senga!a

    dilakukan untuk meningkatkan sensitiitas rasa linguistis. >al ini mudah ditemui pada kegiatan

    yang dilakukan oleh masyarakat tutur bahasa 7ndoensia ketika berada di luar negeri. Selainmereka bermaksud untuk menimbulkan rasa sebangsa( mereka !uga memberikan pembela!aran

     pada anak6anak mereka yang lahir atau tinggal di luar negeri se!ak kecil. Penggunaan bahasa

    7ndonesia diharapkan dapat membuat anak6anak mereka mengenal dan meningkatkan kemahiran berbahasa 7ndonesia.

    0  Fasa aman bagi anak 

    5paya lain dilakukan dengan maksud untuk memberikan rasa aman bagi anak6anak darimasyarakat tutur tertentu ketika berada di komunitas tutur baha lain. Sebagai contoh( anak6anak 

    yang belum mampu menguasai bahasa kedua akan ketakutan atau menarik diri ketika dia!ak 

    menggunakan bahasa lain. Sementara !ika orang tua

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    13/15

    TUJUAN DAN $ANAAT PENELITIAN

    %. 1 Tujuan P"n"litian

    Tu!uan penelitian yaitu mendeskripsikan upaya masyarakat Ba!o dalam memperthaankan

     bahasa Ba!o di Lombok Tengah.

    %.2 $anfaat P"n"litian

    >asil penelitian ini dapat berman+aat teoretis dan praktis. Secara teoretis( hasil penelitianini men!adi sumbangan terhadap teori Sosiolinguistik. Sementara secara praktis penelitian ini

    dapat diman+aatkan sebagai dokumen kebahasaan bagi Pusat Bahasa NTB

    BAB I

    $ETODOLO3I PENELITIAN

    '.1 Ran&an!an P"n"litianBerdasarkan tu!uan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni upaya yang dilakukan

    oleh mayarakat Ba!o dalam mempertahankan bahasa Ba!o di Lombok( maka penelitian ini

    digolongkan ke dalam penelitian deskripti+ kualitati+. Suatu penelitian digolongkan ke dalam

     penelitian deskripti+ !ika suatu penelitian hanya berusaha untuk mendeskripsikan +enomena6+enomena alam yang ter!adi /=arkhan( 1##"E))0.

    Fancangan penelitian deskripti+ ini mempunyai karakteristik sebagai berikut.

    )0  5ntuk memperoleh in+ormasi aktual yang ter!adi pada saat penelitian dilakukan( yakni tentang

    upaya yang dilakukan masyarakat Ba!o dalam mempertahankan bahasa Ba!o.10  Penelitian tidak untuk mengu!i hipotesis( karena penelitian ini hanya dimaksudkan untuk 

    mendeskripsikan upaya masyarakat secara alami atau tanpa rekayasa.

    '.2  Poulasi (an Sa*"l

    '.2.1  Poulasi

    Populasi adalah keseluruhan sub!ek penelitian /ArikuntoE )#*0. Populasi dapat diartikanse!umlah kasus yang memenuhi syarat6syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

     penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Ba!o yang menetap di Desa

    Awang Kec Pu!ut Kab. Lombok Tengah.

    '.2.2  Sa*"l

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti /ArikuntoE )#G0. Sampelmerupakan sebagian anggota populasi yang men!adi sub!ek penelitian atau yang terlibat dalam

     penelitian /=arkhan( 1##"E &0. Adapun teknik pengambilan sampel yang akan peneliti pakaidalam penelitian ini adalah teknik probability  sampling# model startiied sampling . Probabilitysampling mengacu pada cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan kepada seluruh

    anggota populasi untuk diangkat sebagai atau men!adi anggota sampel. Kemudian( yang

    dimaksud dengan starti+ied sampling adalah pengambilan sampel dari populasi berstrata/=arkhan( 1##"E &&0. Teknik ini senga!a dipilih dengan alasan bahwa seluruh populasi penelitian(

     bersi+at homogen( ikut serta dalam pemertahanan bahasa( !uga dalam setiap golongan baik 

     berupa usia( status soial( keluarga( dan lain6lain akan mempengaruhi pemertahanan bahasa.

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    14/15

    ,odel starti+ied sampling dipilih karena dalam pengambilan data dari responden( peneliti harus

    memperhatikan strata6strata tertentu. Adapun in+orman penelitian ini adalah Kepala Dusun

    Awang( Tetua Adat( Kepala Keluarga( 7bu6ibu( anak6anak dusun Awang Balak( Kepala DusunAwang Kebun( dan warga Awang Kebun.

    '.%  J"nis (an Su*-"r Data'.%.1  J"nis Data

    Penelitian yang tergolong dalam !enis penelitian deskripti+ kualitati+ ini memerlukan

    data6data erbal yang dihasilkan dari hasil wawancara dan obserasi. Data dalam penelitian ini berwu!ud keterangan tentang berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan

     penggunaan bahasa ba!o oleh penggunanya.

    '.%.2  Su*-"r Data

    Sumber data adalah sub!ek dari mana data dapat diperoleh /ArikuntoE )#"0. Arikunto

    menggolongkan sumber data men!adi tiga yaitu person /orang0( place /tempat0(

    dan paper  /simbol0. Terkait dengan ini( sumber data yang akan men!adi pedoman dalam penelitian ini adalah meman+aatkan sumber data person dan paper.Sumber data person adalah

    sumber data yang bisa memberikan data berupa !awaban lisan melalui wawancara atau !awabantertulis melalui angket. Sedangkan sumber data paper  adalah sumber data yang menya!ikantanda6tanda berupa huru+( angka yang menun!ukkan demogra+i desa ,ertak dusun Awang.

    Iukup beralasan mengapa peneliti memakai sumber data yang dua di atas(

    sebab person men!adi responden langsung dan paper akanmen!adi bukti pendukung tentang

     pemertahanan bahasa Ba!o di Lombok.Adapun narasumber dalam penelitian ini adalahE

    ).  Kepala dusun

    1.  Tetua Adat /dukun adat0&.  Tokoh kampung Awang Balak 

    %.  Bapak6bapak dan ibu6ibu warga dusun Awang Balak 

    $.  Anak6anak warga kampung Balak .  Kepala dusun Awang Kebun.

    ".  -arga Awang Kebun

    '.'  Instru*"n P"n"litian

    7nstrumen penelitian adalah alat atau cara yang digunakakan untuk mendapatkan data

    atau in+ormasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian /=arkhan( 1##"E &*0. Secara langsung(dalam hal ini penelitilah yang men!adi instrumen utama yang dibantu dengan hasil wawancara(

    obserasi( dan kuesioner.

    '.)  T"knik P"n!u*ulan Data

    Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik  

    wawancara( dan obserasi. -awancara dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh in+ormasidari in+orman. -awancara dilakukan secara +ormal dan in+ormal. Secara +ormal( wawancara

    didasarkan pada pedoman da+tar tanyaan@ dan dilakukan dengan persetu!uan dan kesadaran dari

     pihak in+orman untuk memberikan !awaban atas pertanyaan yang dia!ukan. Sementarawawancara secara in+orman dilakukan secara insidental berdasarkan pada +akta yang ter!adi(

    tanpa perencanaan sebelumnya. -awancara in+ormal digunakan untuk lebih menegaskan data

    yang telah didapat.

  • 8/15/2019 Blog Teluk Awang.docx

    15/15

    Kegiatan obserasi digunakan untuk mendapatkan data yang bersi+at isual yang

    mengandalkan keterlibatan peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung( dengan ob!ek 

    yang sedang diteliti /=arkhan( 1##"E&G0. Dalam hal ini peneliti melakukan pencatatan dan pendokumentasian kegiatan penggunaan bahasa Ba!o di dusun Awang. Kegiatan ini !uga

    dilakukan untuk memperkuat data yang didapat melalui wawancara.

    '.+  T"knik P"n!ola#an Data

    Data yang telah dikumpulkan( baik berupa data erbal maupun data isual( diolah dengan

    tahapan sebagai berikut.

    )0  PenyeleksianSeleksi ini dimaksudkan untuk mereduksi data yang dianggap kurang sesuai dengan tu!uan

     penelitian ini.

    10  Pengklasi+ikasian

    Setelah data diseleksi( maka dilakukan analisis terhadap data. Analisis ini dilakukan denganmelakukan klasi+ikasi data. Klasi+ikasi ini didasarkan pada landasan teori yang telah ditetapkan.

     Namun demikian( tetap dimungkinkan ter!adinya pengklasi+ikasian baru( !ika memangdidapatkan data dengan klasi+ikasi yang berbeda dengan landasan teori yang ditetapkan.&0  Pembahasan

    Analisis berikutnya dilakukan dengan melakukan pembahasan berdasarkan klasi+ikasi yang telah

    dilakukan. Pembahasan dilakukan dengan menin!au data berdasarkan landasan teori yang telahditetapkan. Pada bagian dilakukan pemaknaan terhadap data yang didapat( sehingga data tersebut

    dapat men!awab permasalahan penelitian ini

    '.4  P"n,ajian Data

    >asil analisis data disa!ikan secara deskripti+ . Artinya hasil penelitian dipaparkan secara

     para+rase. Paparan tersebut terkait dengan upaya6upaya masyarakat suku Ba!o dalam

    mempertahankan bahasa Ba!o di antara penggunaan bahasa Sasak