bkp kelas ii palangkaraya

29
LAKIN BKP KELAS II PALANGKARAYA TAHUN 2016

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BKP KELAS II PALANGKARAYA

LAKIN

BKP KELAS II PALANGKARAYA

TAHUN

2016

Page 2: BKP KELAS II PALANGKARAYA

1 Laporan kinerja tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua

tetap melaksanakan amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai

Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya bagi kepentingan Kementerian Pertanian

khususnya dan bangsa serta negara umumnya. Selama tahun 2016 telah diperoleh

beberapa capaian strategis yang dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya dalam rangka menunjang keberhasilan pembangunan pertanian.

Sebagai pertanggungjawaban atas kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya Tahun 2016, telah disusun Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina

Pertanian Kelas II Palangkaraya Tahun 2016, LAKIN Balai Karantina Pertanian

Kelas II Palangkaraya yang disusun tahun 2016 sebagai salah satu

pertanggungjawaban atas pelaksaan kegiatan sepanjang tahun 2016.

LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya menggambarkan komitmen

dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada

hasil yaitu berupa output. Di sisi yang lain, penyusunan LAKIN Balai Karantina

Pertanian Kelas II Palangkaraya juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan

prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting

pelaksanaan good governance dan clean government.

Mudah-mudahan, penyajian LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya ini

menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama

satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif

dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen

keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Palangkaraya, 13 Februari 2017

Kepala,

Ir. Eka Darnida Yanto, M.Si

NIP.19650327 199103 1 001

Page 3: BKP KELAS II PALANGKARAYA

2 Laporan kinerja tahun 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sebagai institusi yang mempunyai tugas melaksanakan karantina hewan, karantina

tumbuhan, dan keamanan hayati, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

selalu berkomitmen kuat untuk melakukan kinerja dengan baik berdasarkan rencana

yang telah tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kegiatan

Tahun 2016.

Selama tahun anggaran 2016, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

telah menuntaskan berbagai agenda penting yang mempertegas arah pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi sesuai visi dan misi serta kebijakan operasional Badan

Karantina Pertanian, sehingga dapat dijabarkan melalui tujuan penyelenggaraan

perkarantinaan pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

(OPTK) yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan

perkarantinaan pertanian di area bandar udara dan pelabuhan, dan mengembangkan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya menjadi instansi yang mampu dan

handal dalam pelaksanaan karantina pertanian sehingga menjadi barometer nasional

dalam penyelenggaraan perkarantinaan.

Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Tahun

2016 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan ketidakberhasilan capaian

strategis yang ditunjukkan oleh organisasi pada tahun anggaran 2016. Berbagai

capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

dengan penetapan target kinerja dari masing-masing IKU. Sasaran strategis

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya yaitu:

1. Sertifikasi karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media

pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina telah

mencapai target yang ditetapkan, indikator pencapaian kegiatan antara

lain tidak adanya Notifikasi Non Complain (NNC) dari Negara lain, tidak

terjadinya kasus HPHK/OPTK atas impor komoditas media pembawa

hewan maupun tumbuhan impor ataupun antar area.

2. Dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK telah dapat

dilaksanakan dengan baik sehingga pelaksanaan pemantauan HPHK

ataupun OPTK dapat berjalan dengan lancar.

3. Jumlah pengujian sampel laboratorium Karantina Hewan dan Karantina

Page 4: BKP KELAS II PALANGKARAYA

3 Laporan kinerja tahun 2016

Tumbuhan mengalami peningkatan dengan metode yang paling sering

digunakan yaitu nitrit colorimetic test (NCT), Rose Bengal Test (RBT) dan

Metode Pengamatan Morfologi.

4. Dukungan operasional koordinasi pengawasan dapat dilaksanakan sesuai

target yang telah ditetapkan, dampak dari koordinasi pengawasan yang

dilakukan dengan instansi terkait, pada tahun 2016 telah berhasil

beberapa kali digagalkan upaya penyelundupan satwa ke antar area.

5. Dukungan administrasi pengelolaan sertifikat karantina pertanian telah

dapat dilaksanakan sepanjang tahun 2016.

6. Dalam rangka pemenuhan persyaratan kompetensi petugas laboratorium

sesuai Sistem Manajemen Mutu SNI ISO/IEC 170275:2008 sebagai

jaminan mutu hasil pengujian, Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya melaksanakan kegiatan bimbingan teknis, pelatihan

eksternal, uji banding, dan pertemuan tim Sistem Manajemen Mutu.

7. Dalam rangka mewujudkan good governance & clean government Balai

Besar Karantina Pertanian Kalimantan Tengah, didukung oleh Aparatur

Pegawai yang memiliki motifasi yang tinggi untuk mewujudkan pelayanan

yang baik sehingga sepanjang tahun 2016 tidak terjadi permasalahan

dalam pelayanan karantina pertanian di Bandara dan pelabuhan di

Kalimantan Tengah.

8. Diadakan sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan guna mendukung

kegiatan perkarantinaan di bandara dan pelabuhan di Kalimantan Tengah

telah dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan.

9. Dalam rangka peningkatan pelayanan karantina, pada tahun 2016 telah

dilakukan penambahan kandang hewan seluas 3.212 M2.

Peningkatan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Karantina Pertanian

Kelas II Palangkaraya terjadi pada pelayanan karantina hewan dan tumbuhan

dengan nilai berkategori sangat baik. Hal ini disebabkan pada tahun 2016 telah

selesai renovasi ruang pelayanan karantina dan penambahan kandang hewan

sehingga menambah kenyamanan para pengguna jasa.

Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia beberapa pegawai

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya saat ini telah dan sedang

menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu strata S2 seperti pada

tabel berikut:

NO Nama Keterangan (strata)

1. Drh. Danang Budi Yuliarso S2

Page 5: BKP KELAS II PALANGKARAYA

4 Laporan kinerja tahun 2016

Penegakan hukum sepanjang tahun 2016 telah dilakukan penahanan dan

pemusnahan yaitu penyelundupan bibit sawit impor, daging dan unggas yang

sebagian masih dalam proses penyidikan.

Selain penegakan hukum yang bersifat represif, juga dilakukan kegiatan-

kegiatan yang bersifat pencegahan dan mengedukasi masyarakat agar

pemahaman tentang karantina pertanian semakin meningkat, diantaranya

dengan mengadakan sosialisasi peraturan karantina pertanian dan

melaksanakan pameran tentang karantina pertanian di tempat umum dengan

tujuan agar masyarakat tertarik untuk mengunjungi dan memperoleh sosialisasi

tentang karantina pertanian.

Page 6: BKP KELAS II PALANGKARAYA

5 Laporan kinerja tahun 2016

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

IKHTISAR EKSEKUTIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

D. Organisasi dan Tata Kerja

E. Kondisi Geografis dan Demografi

F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

1

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA .. . . . . .

A. Visi, Misi dan Strategi

B. Sasaran dan Kebijakan

C. Perjanjian Kinerja

5

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

I. Capaian Kinerja

II. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

III. Realisasi Anggaran

10

BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 23

Page 7: BKP KELAS II PALANGKARAYA

6 Laporan kinerja tahun 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta implementasi Perturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap unit instansi pemerintah berkewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja (LAKIN). Pada tahun anggaran 2016, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya, sebagai unit instansi eselon III di bawah Badan Karantina Pertanian harus menyusun LAKIN Tahun 2016. LAKIN ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya sepanjang tahun 2016.

B. Tujuan

Penyusunan LAKIN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja yang bertujuan untuk menyajikan capaian sasaran kinerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 dan beberapa hal yang rencananya akan dicapai pada tahun anggaran berikutnya. Gambaran keberhasilan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya secara keseluruhan tahun 2016 sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang memuat keberhasilan dan belum berhasilnya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Capaian sasaran kinerja yang dilaporkan dalam LAKIN ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka analisis dan evaluasi kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya secara menyeluruh.

C. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.410/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, dinyatakan bahwa kedudukan, tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya adalah sebagai berikut :

Page 8: BKP KELAS II PALANGKARAYA

7 Laporan kinerja tahun 2016

Kedudukan

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Pertanian, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Tugas Pokok

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan; b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,

penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa Hama Henyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK; e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan; g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati; h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan; i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

D. Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dilengkapi dengan sumber daya berupa anggaran, sumberdaya manusia, dan sarana-prasarana, serta fasilitas penunjang lainnya. Anggaran yang dikelola tahun 2016 sebesar Rp. 25.337.282.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Tiga Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah) berasal dari Rupiah Murni sebesar Rp. 25.045.982.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Empat Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Dua

Page 9: BKP KELAS II PALANGKARAYA

8 Laporan kinerja tahun 2016

Ribu Rupiah) dan dari dana PNBP Rp. 291.300.000,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Satu Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah). Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dilengkapi SDM yang terdiri dari perangkat struktural dan fungsional. Perangkat struktural terdiri atas 1 (satu) Eselon IIIb, 3 (tiga) Eselon IVb. Perangkat fungsional terdiri dari Pejabat struktural 4 orang, tenaga administrasi 8 orang, tenaga teknis 9 orang, POPT Ahli pertama 5 orang, POPT pelaksana lanjutan 2 orang, POPT pelaksana 7 orang, Medik Veteriner 4 orang, Paramedik Veteriner Penyelia 1 orang, Paramedik Veteriner pelaksana 6 orang, dan Paramedik Veteriner Pelaksana lanjutan 2 orang. Total SDM Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya berjumlah 48 orang. Sampai tahun 2016 pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya yang masih menempuh pendidikan S2 sebanyak 1 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya berupa infrastruktur bangunan kantor seluas 1.004 M2, laboratorium seluas 150 M2, kandang hewan seluas 4.730 M2 dan screen house seluas 173 M2. Pada tahun 2016 BKP Kelas II Palangkaraya melakukan pengajuan SMM Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008, antara lain untuk laboratorium karantina hewan dengan ruang lingkup deteksi antibodi Brucella abortus pada Ruminansia besar dengan metode RBT (Rose Bengal Test) menggunakan Reagen Antigen RBT produksi Pusvetma, dan karantina tumbuhan memiliki ruang lingkup kontrol positif lethal yellowing phytoplasma dengan metode PCR dan nested PCR. Berdasarkan analisa resiko & lalu lintas media pembawa laboratorium BKP Kelas II Palangkaraya memiliki kriteria dan kemampuan sebagai laboratorium tingkat I dengan kemampuan melaksanakan pemeriksaan dan pengujian dengan menggunakan metodologi sederhana dengan resiko seperti Screening (uji tapis) dan Rapid test (uji cepat). Fasilitas penunjang lainnya berupa peralatan perkantoran, peralatan pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan termasuk peralatan laboratorium, perangkat manajemen informasi, serta kendaraan operasional. Untuk menunjang operasional karantina hewan dan tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dilengkapi dengan 9 unit kendaraan Rd-4 dan 30 unit kendaraan operasional Rd-2.

E. Kondisi Geografis dan Demografi

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya melaksanakan tugas pokok dan fungsi di area Bandar Udara dan pelabuhan sungai di propinsi Kalimantan Tengah. Bandar Udara merupakan area yang berbeda dengan Pelabuhan sungai, area bandara memiliki beberapan pintu pemasukan dan pengeluaran yaitu terminal keberangkatan, kedatangan dan cargo sedang pelabuhan sungai hanya terdiri dari 1 pintu pemasukan dan sekaligus pintu pengeluaran yang merupakan cakupan area pengawasan dalam rangka pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati. Total area di kawasan Bandar Udara lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya terdiri dari 3

Page 10: BKP KELAS II PALANGKARAYA

9 Laporan kinerja tahun 2016

bandara yaitu bandara Tjilik Riwut, Sampit dan Pangkalan Bun yang berjumlah 9 titik, yang terdiri dari: Terminal (Keberangkatan, Kedatangan dan Cargo). Sedangkan pelabuhan sungai terdiri dari 3 titik pelabuhan sungai yaitu pelabuhan sungai Sampit, Seruyan dan Pangkalan Bun.

Alamat dan letak geografis berdasarkan Koordinat Astronomis dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dan Wilayah Kerja tiap Kota dan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :

1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kota Palangkaraya Alamat : Jl. G. Obos Km. 5,5 Kota Palangkaraya Koordinat : 2°12’12”S 113°56’23”E

2. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Wilayah Kerja Kabupaten Pangkalan Bun

Alamat : Jl. Raya Pasir Panjang, Kabupaten Pangkalan Bun

Koordinat : 2°42’53”S 111°38’5”E 3. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Wilayah Kerja Kabupaten

Sampit Alamat : Jl. Jenderal Sudirman Km. 9, Kabupaten Sampit Koordinat : 2°32’8”S 112°57’20”E

4. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Wilayah Kerja Kabupaten Seruyan

Alamat : Jl. Mayjend Soeprapto, Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan

Koordinat : 3°22’53”S 112°32’52”E

F. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan;

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan;

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian;

Peraturan Menteri Pertanian No.61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

Peraturan Menteri Pertanian No.22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

Page 11: BKP KELAS II PALANGKARAYA

10 Laporan kinerja tahun 2016

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Visi, Misi dan Strategi

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dalam melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Balai

Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya 2015-2019. Renstra BKP Kelas II

Palangkaraya merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari Renstra Badan

Karantina Pertanian yang merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Kementerian Pertanian.

Sejalan dengan Visi Badan Karantina Pertanian, Visi Balai Karantina Pertanian

Kelas II Palangkaraya yang tercantum pada Renstra 2015 -2019 adalah :

VISI, MISI dan STRATEGI

VISI

VISI utama dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya adalah

“Menjadi instansi yang tangguh dan terpercaya dalam perlindungan kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, lingkungan, dan keamanan

pangan”.

MISI

Untuk mencapai VISI tersebut, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya menetapkan misi yaitu:

Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari

serangan HPHK dan OPTK

Mendukung Terwujudnya Keamanan Pangan

Memfasilitasi Perdagangan Dalam Rangka Mempertahankan Dan

Meningkatkan Akses Pasar Komoditas Pertanian

Meningkatkan Citra Dan Kualitas Layanan Publik.

Page 12: BKP KELAS II PALANGKARAYA

11 Laporan kinerja tahun 2016

STRATEGI PENCAPAIAN

1. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK

yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dalam pelaksanaan

perkarantinaan pertanian di area Bandar Udara dan Pelabuhan Sungai.

2. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan pengawasan yang sesuai

dengan kondisi, kemajuan teknologi dan lingkungan strategis di area

Bandara dan Pelabuhan Sungai.

3. Mengembangkan laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya dan meningkatkan jejaring kerja dengan laboratorium lingkup

dan luar Badan Karantina Pertanian.

4. Meningkatkan sistem pelayanan karantina pertanian yang berbasis teknologi

informasi melalui penerapan sistem informasi Badan Karantina Pertanian.

5. Meningkatkan kepatuhan pengguna jasa karantina terhadap peraturan

perundang-undangan karantina secara pre-emtif, prefentif maupun represif.

6. Meningkatkan peran serta masyarakat (public awareness) dalam

penyelenggaraan sistem perkarantinaan.

7. Meningkatkan aktivitas on-farm inspection dalam rangka peningkatan mutu

dan akseptabilitas komoditas ekspor ke mancanegara.

B. Sasaran dan Kebijakan

Tahun 2016 merupakan tahun kedua dari Renstra 2015 – 2019 Balai Karantina

Pertanian Kelas II Palangkaraya.

Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra dapat dijadikan tolok

ukur untuk penyusunan kegiatan-kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya Tahun 2015 – 2019.

Sasaran strategis

Sebagai penjabaran Renstra 2015-2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya memiliki sasaran strategis sebagai berikut:

1. Terbentuknya Balai Karantina Pertanian yang mampu melaksanakan

identifikasi HPHK/OPTK yang terkontaminasi melalui media pembawa

secara mandiri, cepat dan akurat;

2. Terlengkapinya seluruh sarana dan prasarana IKH, IKT, Laboratorium KH,

Laboratorium KT yang berstandar nasional;

3. Terselenggaranya kegiatan perkarantinaan di Bandara dan Plabuhan Sungai

sesuai Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 dan Standar Pelayanan

Publik (SPP);

4. Terselenggaranya penambahan ruang lingkup pemeriksaan laboratorium

Page 13: BKP KELAS II PALANGKARAYA

12 Laporan kinerja tahun 2016

yang terakreditasi SNI ISO:17025;

5. Tersusunnya teknik dan metode pengawasan yang sesuai dengan kondisi,

kemajuan teknologi dan lingkungan strategis;

6. Terselenggaranya jejaring laboratorium;

7. Pelayanan karantina yang cepat, mudah dan cermat;

8. Meningkatkan partisipasi eksportir, importir, petinggi pemerintahan,

pengguna jasa penerbangan terhadap penyelenggaraan karantina di

Propinsi Kalimantan Tengah;

9. Mampu melaksanakan deteksi dini terhadap pemasukan media pembawa

melalui cargo;

10. Meningkatkan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK/OPTK yang

dilalulintaskan melalui Bandara dan pelabuhan sungai di wilayah Kalimantan

Tengah.

Motto

Motto penyelenggaraan perkarantinaan di Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya adalah kami memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat dan

cermat (we serve easy, fast and accurate).

Kebijakan

Kebijakan operasional Badan Karantina Pertanian yang menjadi acuan Balai

Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya dalam melaksanakan sasaran

strategis tersebut di atas yaitu:

1. Membangun dan memperkuat kelembagaan Balai Karantina Pertanian Kelas

II Palangkaraya di wilayah Bandara dan pelabuhan sungai di wilayah

Kalimantan Tengah;

2. Memperkuat pelaksanaan peraturan perundang-undangan karatina pertanian

dan sistem perkarantinaan di Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya;

3. Pengembangan teknologi yang mampu menampilkan data dan pelayanan

setiap saat selama 24 jam;

4. Penguatan sumberdaya manusia yang professional dan memiliki integritas

tinggi;

5. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan prasarana dengan

menambah dan melengkapi sehingga mampu beroperasi secara sempurna;

Page 14: BKP KELAS II PALANGKARAYA

13 Laporan kinerja tahun 2016

6. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan

partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan karantina pertanian;

7. Melaksanakan kegiatan penguatan petugas karantina pertanian berdisiplin,

berilmu dan beraklaq mulia;

8. Meningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran peraturan karantina

pertanian di Bandara dan pelabuhan sungai;

9. Penguatan penerapan reward dan punishment terhadap petugas karantina

pertanian.

Kebijakan yang telah ditetapkan diatas, dituangkan pada Program Peningkatan

Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan Keamanan Hayati yang

terinci pada kegiatan Balai Karantina Pertanian Tahun 2016, terdiri dari :

1. Mengintensifkan pengawasan lalu lintas komoditas wajib periksa karantina.

2. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium.

3. Meningkatkan hubungan kerja dengan instansi terkait.

4. Penyusunan program dan rencana kerja yang berbasis kinerja.

5. Evaluasi dan laporan SAI/SABMN.

6. Penyusunan dan pengiriman laporan tepat waktu.

7. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi.

8. Pemberdayaan dan peningkatan PPNS.

9. Pembinaan dan pengawasan IKHS dan IKT milik pengguna jasa.

10. Pelayanan sesuai Standar Mutu Pelayanan Publik/ISO 9001 dan SNI

ISO:17025.

11. Pelaksanaan tindakan karantina sesuai SOP.

12. Pemantauan, surveylens dan penyelenggaraan In Line Inspection.

13. Pengembangan/Peningkatan layanan melalui PPK On Line.

14. Net Working dengan wilker dan tempat pemasukan/pengeluaran.

15. In House Training, magang bidang teknis dan administrasi.

16. Mengadakan, mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.

17. Pembuatan leaflet, poster dan visualisasi.

18. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan operasional.

C. Perjanjian Kinerja

Program kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya disusun dalam

Rencana Kinerja Tahunan yang memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja

dan target pencapaiannya. Rencana Kinerja Tahunan ini digunakan sebagai bahan

pelaksanaan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya tahun

anggaran 2016. Secara rinci dituangkan dalam formulir Perjanjian Kinerja

Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Tahun 2016 dengan

Badan Karantina Pertanian seperti tercantum di bawah ini:

Page 15: BKP KELAS II PALANGKARAYA

14 Laporan kinerja tahun 2016

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Meningkatnya tindakan karantina

Jumlah sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina.

20.665

Dukungan operasional pemantauan HPHK / OPTK

2 Keg

Sistem manajemen mutu laboratorium dan pelayanan

2 Dok

Dukungan operasional koordinasi pengawasan

1 Keg

Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian.

12 Bln

Terwujudnya good governance & clean government

Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran.

12 Bln

Tersedianya sarana dan

prasarana perkarantinaan

yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai.

52 Unit

Pengembangan Infrastruktur tanah, gedung / bangunan / Instalasi

25.035 m2

Jumlah Anggaran : Rp. 25.337.282.000,-

Page 16: BKP KELAS II PALANGKARAYA

15 Laporan kinerja tahun 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

I. Capaian Kinerja

PENGUKURAN KINERJA

Dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan

meningkatkan akuntabilitas perlu dilakukan pengukuran kinerja dengan cara

membandingkan antara kenerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang

diharapkan terhadap indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Berikut akan diuraikan realisasi pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya sepanjang tahun 2016, dengan tolok ukur prosentase pencapaian

target dan realisasi.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya tindakan karantina

Jumlah sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina.

20.665 26.845 129,9%

Dukungan operasional pemantauan HPHK / OPTK

2 Keg 2 Keg 100%

Sistem manajemen mutu laboratorium dan pelayanan

2 Dok 2 Dok 100%

Dukungan operasional koordinasi pengawasan

1 Keg 1 Keg 100%

Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian.

12 Bln 12 Bln 100%

Terwujudnya good governance & clean government

Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran.

12 Bln 12 Bln 100%

Tersedianya sarana

dan prasarana

perkarantinaan

yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai.

52 Unit 52 Unit 100%

Pengembangan Infrastruktur tanah, gedung / bangunan / Instalasi

25.035

m2

52.938

m2

211,4%

Page 17: BKP KELAS II PALANGKARAYA

16 Laporan kinerja tahun 2016

II. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Pada tahun 2016 sasaran Program Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

adalah Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati.

Sasaran Kegiatan

A. Meningkatnya tindakan karantina.

1. Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap

media pembawa OPTK dan HPHK melalui tindakan karantina dengan

target 100%.

Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan

hayati untuk kegiatan ekspor, impor dan domestik dengan cara prosentase

perbandingan volume kegiatan ekspor, impor dan domestik media pembawa

HPHK dan OPTK yang melalui pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di

wilayah Bandar Udara dan pelabuhan sungai dengan jumlah media

pembawa HPHK dan OPTK yang dilakukan tindakan karantina, pada akhir

tahun 2016 realisasi frekuensi pemeriksaan media pembawa karantina

hewan dan karantina tumbuhan di wilayah pengawasan yang meliputi

Bandara Udara dan Pelabuhan Sungai berdasarkan sertifikat pelepasan

mencapai 26.845 kali, jika dibandingkan dengan jumlah frekuensi

pemeriksaan pada tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 29,91%.

Peningkatan tersebut disebabkan semakin meningkatnya sistem pelayanan

Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan secara baik dan transparan.

2. Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK target

kegiatan sebanyak 2 kegiatan

Detail pelaksanaan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut:

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN HPHK

Kegiatan pemantauan dilakukan dengan pengamatan status dan

situasi Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) di lingkup wilayah kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya propinsi Kalimantan

Tengah. Pengamatan status dan situasi HPHK dilakukan secara tidak

langsung dengan memperoleh informasi dari instansi yang berwenang

yaitu Balai Veteriner Banjarbaru dan Dinas yang membidangi fungsi

kesehatan hewan di propinsi/Kabupaten/Kota Kalimantan Tengah.

Informasi status dan situasi HPHK yang telah diperoleh selanjutnya

Page 18: BKP KELAS II PALANGKARAYA

17 Laporan kinerja tahun 2016

diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk Peta status dan situasi HPHK di

Kalimantan Tengah yang akan dilakukan pembaharuan setiap tahunnya

sehingga kebijakan pencegahan penyebaran HPHK diharapkan akan

menjadi optimal.

Hasil dari kegiatan pengamatan daerah sebar HPHK berupa data

sekunder didapatkan dari Dinas Instansi terkait di wilayah Propinsi

Kalimantan Tengah. Selain diskusi dan pengambilan data secara

langsung, pengambilan data juga melalui surat resmi. Hasil data

sekunder yang didapatkan sangat beragam, antara lain:

a) Hasil surveillance Balai Veteriner Banjar Baru

b) Hasil surveillance Laboratorium Penyidkian dan Pengujian

Veteriner Kalimantan Tengah

c) Hasil Surveillance dinas terkait sebagai respon kejadian penyakit

d) Hasil pengujian laboratorium berdasar laporan kejadian penyakit

dari masyarakat

Hasil data tersebut hanya menunjukkan kasus yang ada di wilayah

Kalimantan Tengah, tetapi data yang dihasilkan ini tidak menunjukkan

prevalensi maupun kejadian epidemiologi lainnya. Data yang diperoleh

direkapitulasi untuk mengetahui dinamika perubahan data yang

mengindikasikan dinamika kejadian penyakit sebagai early warning

terhadap pola penyebaran penyakit.

Peta status dan situasi HPHK propinsi Kalimantan tengah dapat

menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan Badan Karantina

Pertanian dalam pelaksanaan tindakan karantina dalam rangka

mencegah masuk, keluar dan tersebarnya HPHK di wilayah Kalimantan

Tengah pada khususnya dan wilayah Negara Republik Indonesia pada

umumnya.

Pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2016 menunjukkan

bahwa di Propinsi Kalimantan Tengah teridentifikasi 11 jenis HPHK.

HPHK tersebut antara lain Bovine Viral Dhiarroae (BVD), Infectious

Bovine Rhinotracheitis (IBR), Babesiosis, Theileriasis, Trypanosomiasis,

Brucellosis, Avian Influenza (AI), Rabies, Scabies, Hog Cholera (HC),

Procin Reproductive and Respiratory Syndrome (PRRS). Pengamatan

HPHK berdasarkan pada Gejala klinis, hasil uji lab pasif, dan hasil

surveilan. Berdasarkan data yang diperoleh metode uji yang digunakan

dalam uji lab pasif dan surveilan antara lain Elisa, Ulas darah, HA/HI,

Rose Bengal Test (RBT), Complement Fixation Test (CFT), Fluorescent

Antibody Technique (FAT) dan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Pelaksana pemantauan HPHK adalah para petugas fungsional

Medik dan Para Medik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya.

Kegiatan telah dilaksanakan sesuai pedoman pemantauan dan telah

diterbitkan pada Laporan Hasil “Pengamatan status dan situasi HPHK

Page 19: BKP KELAS II PALANGKARAYA

18 Laporan kinerja tahun 2016

tahun 2016 di Lingkungan Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya Provinsi Kalimantan”.

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN OPTK

Pemantauan karantina tumbuhan di fokuskan pada lima wilayah di

propinsi Kalimantan Tengah, wilayah tersebut antara lain : Kabupaten

Berito Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan terutama pada tanaman

pangan padi, jagung dan kedelai.

Pelaksanaan kegiatan pemantauan OPTK tahun 2016 dilakukan 2 tahap

yaitu:

Pra Pemantauan

Kegiatan Pra Pemantauan bertujuan untuk memperoleh data sekunder dari

masing-masing wilayah yang akan dilakukan pemantauan.

Pengambilan data sekunder dilaksanakan dengan melakukan wawancara

dan pengisian data/kuisioner tentang lokasi, vegetasi potensi daerah, potensi

OPT/OPTK daerah serta kerusakan yang disebabkan oleh OPT/OPTK

tersebut atau disebut dengan metode “Judgement sampling” yaitu penetapan

yang didasarkan atas pertimbangan bahwa sampling area yang dipilih

merupakan daerah potensi pertanaman inang sasaran dan nantinya akan

ditindaklanjuti pada kegiatan pemantauan.

PEMANTAUAN

Kegiatan pemantauan bertujuan untuk mendeteksi OPT/OPTK pada tanaman

pangan yaitu padi, jagung dan kedelai.

Sasaran kegiatan pemantauan adalah untuk memetakan daerah sebar OPTK

A1 dan A2 sesuai Surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.

16.a/KR.010/L/01/2015, tanggal 4 Januari 2015 tentang Pedoman Pemantauan

OPT/OPTK 2015. OPTK sasaran antara lain Candidatus Phytoplasma Palmae,

cendawan Fusarium oxysporum f.sp. eaeidis, Cercospora elaeidis, Phytium

splendens, Balansia oryzae sativae, Microcyclus ulei, serangga

Paraeucosmetus pallicornis, Sesamia grisescens, nematoda Aphelencoides

besseyi, Meloidogyne graminicola, keong mas Pita polita.

Pelaksana pemantauan adalah para Pejabat Fungsional POPT Balai Karantina

Pertanian Kelas II Palangkaraya.

Metode yang digunakan adalah:

a) Pengumpulan data sekunder

Data diperoleh dari dinas-dinas pertanian yang dikunjungi dengan cara

mengadakan wawancara mengenai keadaan tanaman dan

Page 20: BKP KELAS II PALANGKARAYA

19 Laporan kinerja tahun 2016

OPT/OPTK potensial yang ada didaerah tersebut dan dilanjutkan

dengan pengisian quisioner tentang keadaan lokasi, vegetasi potensi

daerah, potensi OPT/OPTK daerah serta kerusakan yang disebabkan

oleh OPT/OPTK tersebut.

b) Pengumpulan data primer

Data diperoleh berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan

terhadap OPT/OPTK dan gejala-gejala spesifik dari suatu OPT/OPTK

dengan cara :

Pembuatan foto gejala serangan OPT/OPTK secara umum dan

spesifik.

Pengumpulan contoh tanaman yang menunjukkan gejala

serangan OPT/OPTK.

Pengumpulan OPT/OPTK.

Pengambilan contoh tanah dari lokasi tanaman yang

menunjukkan gejala serangan OPT/OPTK.

Seluruh contoh tanaman dan tanah hasil pemantauan dilakukan

pemeriksaan di Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya. Laporan kegiatan terangkum pada “Laporan Hasil

Pemantauan Daerah Sebar Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) Tahun 2016”.

3. Pengujian Laboratorium Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

sejumlah 13.966 sampel

Kegiatan pengujian media pembawa HPHK/OPTK sebagai upaya untuk

memastikan terbebasnya media pembawa dari HPHK/OPTK serta

memenuhi persyaratan keamanan pangan yang telah ditentukan dalam

peraturan tentang keamanan pangan.

Sepanjang tahun 2016 laboratorium karantina hewan telah melaksanakan

pengujian terhadap sampel media pembawa karantina hewan sebanyak

13.799 sampel, dan metode pengujian yang dilaksanakan oleh

laboratorium Karantina Hewan meliputi :

No Komoditi Metode Pengujian Jumlah

1 Ayam Rapid Test AI 25

2 Burung Rapid Test AI 21

3 Kerbau Rose Bengal Test 18

4 Kerbau Ulas Darah 18

5 Kucing Elisa Rabies 1

6 Kuda Ulas Darah 4

7 Sapi Rose Bengal Test 3027

8 Sarang Walet Nitrit Colorimetrik Test (Rapid Test) 10685

Jumlah Sampel 13799

Page 21: BKP KELAS II PALANGKARAYA

20 Laporan kinerja tahun 2016

Adapun laboratorium karantina tumbuhan jumlah sampel yang dilakukan

pengujian sebanyak 167 sampel.

Metode pengujian yang telah dilaksanakan oleh laboratorium karantina

tumbuhan antara lain :

No Metode Pengujian Jumlah

1 PCR 35

2 Baermann Funnell/ Corong Baermann 2

3 Perendaman 11

4 Blotter Test 23

5 Agar Test 8

6 Growing on Test 2

7 Pengamatan Morfologi 86

Jumlah Sampel 167

Total jumlah sampel yang telah dilaksanakan pengujian di laboratorium

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya di tahun 2016 sebanyak

13.966 sampel, meningkat sebesar 47,43% dari total jumlah sampel

pengujian di tahun 2015 sebanyak 9.473 sampel.

4. Sistem manajemen mutu laboratorium dan pelayanan target 2 kegiatan

Dalam rangka pemenuhan persyaratan kompetensi petugas laboratorium sesuai Sistem Manajemen Mutu SNI ISO/IEC 17025:2008 dan peningkatan kompetensi Petugas Fungsional Karantina di lapangan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya telah melaksanakan kegiatan bimbingan teknis antara lain: a. Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC) b. Bimbingan Teknis Audit Internal SMM SNI ISO/IEC 17025:2008 c. Bimbingan Teknis Deteksi Antibodi Trypanosoma evansi dengan

Metode ELISA d. Bimbingan Teknis Karya Tulis Ilmiah

Kegiatan pelatihan eksternal yang dilaksanakan oleh petugas karantina Balai Karantina Kelas II Palangkaraya antara lain: a. Magang laboratorium di Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung

Priok b. Studi Banding di Balai Besar Karantina Pertanian Jakarta

Untuk memenuhi persyaratan SMM SNI ISO/IEC 17025:2008 sebagai

jaminan mutu hasil pengujian, laboratorium karantina hewan

melaksanakan Uji Banding sesuai dengan ruang lingkup akreditasi

laboratorium. Sebagai peserta uji banding adalah Laboratorium Balai

Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta,

Balai Besar Karantina Pertanian Yogyakarta, Balai Besar Karantina

Pertanian Surabaya, Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang,

Page 22: BKP KELAS II PALANGKARAYA

21 Laporan kinerja tahun 2016

Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, dan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Balikpapan.

Pelaksanaan Pertemuan Tim Sistem Manajemen Mutu (SMM)

laboratorium, untuk meningkatkan pemahaman Panduan Mutu yang telah

disusun. Hasil dari kegiatan adalah SMM dapat dilaksanakan sesuai

prosedur dan peningkatan pemahaman SMM oleh personil laboratorium.

5. Dukungan operasional koordinasi pengawasan sejumlah 8 kegiatan

Dalam rangka mendukung kegiatan operasional pengawasan karantina

pertanian di Bandara dan pelabuhan sungai, maka dilakukan kegiatan

yang bersifat koordinasi dengan instansi yang terkait dan pelaku

usaha/Regulated Agen di Propinsi Kalimantan Tengah.

Sepanjang tahun 2016 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

telah melakukan kegiatan koordinasi dengan instansi terkait dan pelaku

usaha/Regulated Agen.

Kegiatan koordinasi tersebut antara lain :

a) Persiapan pelaksanaan kegiatan operasional dan pengawasan

karantina pertanian.

b) Kegiatan temu koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Se

Kalimantan Tengah.

c) Koordinasi dengan pihak ketiga pelaksana tindakan perlakuan dan

pengguna jasa. Hasil kegiatan yaitu : fumigasi dilaksanakan sesuai

standar dan prosedur serta hasil fumigasi dapat

dipertanggungjawabkan, sehingga media pembawa sampai di negara

tujuan tidak mendapatkan komplain / notification non complain.

d) Koordinasi dengan pihak ketiga pemilik fasilitas ekspor Palm Kernel

Expeller (PKE) sekaligus pengguna jasa. Hasil kegiatan yaitu : pemilik

fasilitas ekspor PKE konsisten memenuhi persyaratan yang berlaku,

sehingga ekspor PKE dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa ada

hambatan terkait OPT/OPTK.

e) Koordinasi dengan pihak ketiga pemilik Instalasi Karantina Tumbuhan

(IKT) sekaligus pengguna jasa. Hasil kegiatan yaitu : pemilik IKT

konsisten memenuhi persyaratan sebagai tempat tindakan karantina,

sehingga tindakan pemeriksaan dapat dilaksanakan dengan baik dan

benar.

f) Diskusi dengan pengguna jasa, tentang prosedur Tindakan

Pengasingan dan Pengamatan terhadap impor benih kelapa sawit.

Hasil kegiatan yaitu : pelaksanaan tindakan Pengasingan dan

Pengamatan dapat dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang

berlaku sehingga pencegahan OPTK dapat dilaksanakan secara

optimal.

g) Sosialisasi Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2016 atas

Page 23: BKP KELAS II PALANGKARAYA

22 Laporan kinerja tahun 2016

perubahan Peraturan Pemerintah nomor 48 tahun 2012 tentang Jenis

dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sosialisasi

kepada pengguna jasa KH dan KT. Hasil kegiatan ini yaitu :

penerapan tarif baru tidak menjadi kendala dalam kegiatan lalu lintas

MP, dan kegiatan perkarantinaan dapat dilaksakan dengan baik.

h) Pertemuan Tim Sistem Manajemen Mutu (SMM) laboratorium, untuk

meningkatkan pemahaman Panduan Mutu yang telah disusun. Hasil

kegiatan yaitu : SMM dapat dilaksanakan sesuai prosedur dan

peningkatan pemahaman SMM oleh personil laboratorium.

6. Jumlah dukungan internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi

Karantina Pertanian target 12 bulan

Kegiatan administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian

merupakan kegiatan pendukung yang sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan kegiatan utama, kegiatan administasi dalam rangka

mendukung kegiatan utama berlangsung selama 12 bulan antara lain

untuk mendukung kegiatan:

a. Pemeriksaan karantina hewan

b. Pengasingan/pengamatan dan perlakuan karantina hewan

c. Perlakuan karantina hewan, penahanan, penolakan dan pemusnahan

karantina hewan

d. Pemantauan penyebaran HPHK

e. Pemeriksaan karantina tumbuhan dan pengawasan kehati

f. Pengasingan/pengamatan dan perlakuan karantina tumbuhan

g. Perlakuan karantina tumbuhan

h. Penahanan, penolakan dan pemusnahan karantina tumbuhan

i. Pemantauan penyebaran OPTK.

B. Terwujudnya Good governance & Clean government

Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran target 12 Bulan

Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih dari segala tindakan yang

menyimpang, serta secara terus menerus selalu meningkatkan pelayanan

prima, tidak terlepas dari dukungan aparatur yang bermental baik dan

bersemangat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang menjadi

tugas pokok dan fungsinya.

Dukungan fasilitas pelayanan sarana dan prasarana yang memadai juga

berpengaruh terhadap pelaksanaan pelayanan karantina hewan dan

tumbuhan di Bandara dan pelabuhan. Kegiatan dukungan aparatur pegawai

dan layanan perkantoran berlangsung selama 12 bulan dengan kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

Page 24: BKP KELAS II PALANGKARAYA

23 Laporan kinerja tahun 2016

a. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran yang berbasis kinerja yang

berorientasi pada sasaran yang telah ditetapkan serta menghasilkan

output yang jelas, terukur dan memberikan dampak yang nyata terhadap

pelaksanaan kegiatan karantina pertanian di Bandara dan pelabuhan.

Telah ditetapkan prosedur pengajuan kegiatan dari masing-masing Bidang

dan Bagian untuk kegiatan tahun berikutnya.

b. Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan sesuai dengan standar /

kaidah-kaidah keuangan yang benar, akuntabel dan dapat tertelusur.

Laporan-laporan terkait keuangan dan perlengkapan/inventaris,

pengelolaan barang persediaan disusun sesuai standard dan dilaporkan

tepat waktu.

Telah ditunjuk petugas yang menangani laporan keuangan dan petugas

yang menangani laporan barang inventaris.

c. Setiap kegiatan dilakukan evaluasi efektifitasnya agar diketahui dampak

kegiatan untuk menentukan kegiatan selanjutnya.

d. Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kompetensi pegawai

dilakukan agar hak-hak pegawai tidak terabaikan sehingga pegawai dapat

berkonsentrasi terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban seorang

pegawai.

e. Reward dan punishment dilaksanakan dalam rangka penegakan disiplin

pegawai.

f. Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan dengan cara In House

Training PCR untuk deteksi lethal yellowing phytoplasma, magang di

instansi yang lebih maju terutama magang ke BKP Surabaya dan BKP

Kelas I Banjarmasin untuk akreditasi Laboratorium.

g. Pengelolaan Tata Laksana Organisasi dan Rumah Tangga kegiatannya

berupa :

o Penyusunan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan

selama 2 periode yaitu semester 1 bulan Januari s/d Juni Tahun

2016, dan semester 2 bulan Juli s/d Desember Tahun 2016.

Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Bandara dan pelabuhan

pada Tahun 2016 adalah periode 1 nilai 80,86% dengan kategori

baik, dan periode 2 nilai 81,59% dengan kategori baik.

o Penyusunan IPNBK yang dilakukan dengan penyebaran kuisioner

kepada seluruh pagawai dan diperoleh nilai interval 3,61 dan nilai

IPNBK sebesar 90,25 dengan kategori sangat baik.

h. Kegiatan penguatan operasional karantina pertanian dalam mendukung

peningkatan produksi pangan berupa perjalanan pengamatan media

pembawa HPH/HPHK dan OPTK yang dikhususkan komoditas padi,

jagung, kedele, daging dan hewan sapi.

i. Kegiatan layanan perkantoran berupa kegiatan pembayaran gaji dan

tunjangan, langganan daya jasa, kegiatan rutin perkantoran dan

Page 25: BKP KELAS II PALANGKARAYA

24 Laporan kinerja tahun 2016

pemeliharaan. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain:

o Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai telah dilaksanakan

selama 12 bulan.

o Pembayaran uang lembur sesuai peraturan tentang pembayaran

uang lembur.

o Langganan daya dan jasa berupa listrik dan air dengan estimasi

tunggakan bulan Desember 2016 sebesar Rp.15.676.742,- akan

dibayarkan pada Tahun Anggaran 2017.

o Keperluan sehari-hari perkantoran 48 pegawai terlaksana selama

12 bulan.

o Pemeliharaan peralatan dan mesin (AC, Komputer Printer, Laptop,

genset, kendaraan Rd-4, kendaraan roda-2, peralatan

laboratorium, Incenerator, Coldroom) dan peralatan mesin lainnya

terlaksana selama 12 bulan.

Biaya pemeliharaan 9 kendaraan roda-4 dan 30 kendaraan roda-2

berupa biaya bahan bakar dan perbaikan dari bengkel, sedangkan

biaya untuk perpanjangan STNK dialokasikan anggaran tersendiri

pada DIPA tahun 2016.

o Kegiatan pemeliharaan gedung bangunan dilaksanakan dalam

rangka mempertahankan agar gedung dan bangunan yang telah

dimiliki dapat berfungsi secara optimal, dari anggaran sebesar Rp.

139.987.000,- dan terrealisasi sebesar Rp. 138.481.000,-.

Tabel kontrak pembangunan Gedung dan Bangunan sepanjang tahun 2016

dengan pembayaran LS adalah sebagai berikut :

NO Kegiatan Nilai Kontrak (RP) Pelaksana

1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

Pengurugan Tanah IKH

Wilker Pangkalan Bun

Pematangan Tanah IKH

Wilker Pangkalan Bun

Pembangunan IKH Wilker

Pangkalan Bun

Pembangunan Kandang

Hewan Besar Wilker

Sampit

Pembangunan Tempat

Parkir Roda 2

Pembangunan Jalan

Masuk IKH Wilker Sampit

53.000.000

187.900.000

9.481.815.000

1.061.250.000

198.800.000

468.000.000

CV. Teknik Karya

Engineering

CV. Progresif

PT. Nanang Mulya

Group

CV.Genta Malaya

CV.Progresif

CV.Genta Malaya

Page 26: BKP KELAS II PALANGKARAYA

25 Laporan kinerja tahun 2016

Tabel kontrak Jasa Konsultan sepanjang tahun 2016 dengan pembayaran LS

adalah sebagai berikut :

NO Kegiatan Nilai Kontrak

(RP) Pelaksana

1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Perencanaan Pembangunan

IKH Wilker Pangkalan Bun

Pengawasan Pembangunan

IKH Wilker Pangkalan Bun

Perencanaan Pembangunan

Kandang Hewan Besar

Wilker Sampit

Pengawasan Pembangunan

Kandang Hewan Besar

Wilker Sampit

Perencanaan Pembangunan

Tempat Parkir Roda 2

Pengawasan Pembangunan

Tempat Parkir Roda 2

Perencanaan Renovasi

Gedung Pelayanan Wilker

Tjilik Riwut

Pengawasan Renovasi

Gedung Pelayanan Wilker

Tjilik Riwut

Perencanaan Pembangunan

Jalan Masuk IKH Wilker

Sampit

Pengawasan Pembangunan

Jalan Masuk IKH Wilker

Sampit

Biaya Apreisal

Biaya Amdal / UKL UPL

219.587.500

126.665.000

49.500.000

44.500.000

15.400.000

11.000.000

34.500.000

29.500.000

29.500.000

24.500.000

49.093.000

49.600.000

PT. Ciptamarga Jasalestari

CV. Tata Multi Cipta

CV.Cendrawasih Mitra

Pratama

CV. Utus Damaba

Consultant

PT. Ciptamarga Jasalestari

CV. Tata Multi Cipta

PT. Ciptamarga Jasalestari

CV.Tata Multi Cipta

CV.Cendrawasih Mitra

Pratama

CV.Utus Damaba

Consultant

KJPP Iwan Bachron &

Rekan

CV. Rancang Megah

Consultant

Page 27: BKP KELAS II PALANGKARAYA

26 Laporan kinerja tahun 2016

C. Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang

memadai Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai dengan

kebutuhan dan memadai dengan target 23 unit dan terealisasi sebanyak 23

unit. Sarana merupakan unsur pendukung pada pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi karantina pertanian, namun demikian keberadaan sarana sangat

menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi selain kualitas

sumber daya manusia yang handal.

Oleh sebab itu maka kelengkapan sarana merupakan salah satu sasaran

kegiatan pada tahun 2016. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

mendukung sasaran kegiatan tersebut, maka pada tahun 2016

melaksanakan kegiatan untuk melengkapi sarana antara lain :.

Tabel kontrak pengadaan sepanjang tahun 2016 dengan pembayaran LS

adalah sebagai berikut :

NO Kegiatan Nilai Kontrak

(RP) Pelaksana

1 2 3 4

1

2

3

4

5

6

7

Pengadaan Meubelair

Pengadaan AC

Kendaraan Roda 4 (2 Unit)

Kendaraan Roda 2 (7 Unit)

Pengadaan Pengolah Data

Pengadaan CCTV

Pengadaan Tanah IKH

Wilker Pangkalan Bun

99.500.000

69.700.000

399.600.000

135.600.000

149.500.000

99.600.000

1.491.780.000

CV.Setia

CV. Pantalasi

PT.Wira Megah Profitamas

-PT. Utamamegah Sentosa

Bersaudara

-CV. Central Indo Motor

-PT. Palangka Trio Tirta

Sari

CV. Mitra Jaya

CV. Adi Karya Abadi

Bambang Hermanto

Pengembangan tanah, infrastruktur gedung/bangunan/instalasi target

kegiatan 25.035 M2.

Tabel renovasi ruang pelayanan karantina hewan dalam rangka meningkatkan

pelayanan karantina hewan :

No Kegiatan Nilai Kontrak (RP) Pelaksana

1 2 3 4

1

2

Renovasi Gedung Tampak

Muka

Renovasi Gedung Pelayanan

Wilker Tjilik Riwut

147.807.000

452.564.000

CV. Teknik Karya

Engineering

CV. Setia

Page 28: BKP KELAS II PALANGKARAYA

27 Laporan kinerja tahun 2016

III. Realisasi Anggaran

Capaian sasaran yang dirumuskan pada perjanjian kinerja antara Kepala Badan

Karantina Pertanian dan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

merupakan panduan pada pelaksanaan kegiatan pada tahun 2016.

Tersedianya anggaran pada DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya

tahun anggaran 2016 dijelaskan pada Tabel dibawah ini :

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Realisasi

Meningkatnya tindakan karantina

Jumlah sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina.

26.845

Dukungan operasional pemantauan HPHK / OPTK

2 Keg

Sistem manajemen mutu laboratorium dan pelayanan

2 Dok

Dukungan operasional koordinasi pengawasan

1 Keg

Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian.

12 Bln

Terwujudnya good governance & clean government

Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran.

12 Bln

Tersedianya sarana dan

prasarana perkarantinaan

yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai.

52 Unit

Pengembangan Infrastruktur tanah, gedung / bangunan / Instalasi

52.938m2

Jumlah Anggaran : Rp. 25.337.282.000,-

Page 29: BKP KELAS II PALANGKARAYA

28 Laporan kinerja tahun 2016

BAB IV

PENUTUP

Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya pada tahun anggaran 2016 telah

berhasil mencapai target sasaran kegiatan yang telah ditetapkan di Perjanjian

Kinerja antara Kepala Badan Karantina dan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II

Palangkaraya, juga dalam hal pencapaian realisasi anggaran untuk membiayai ke 3

unsur sasaran kegiatan telah tercapai prosentase sebesar 93,97%.

Namun untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun

mendatang, maka masih perlu ditingkatkan terutama dalam rangka mewujudkan

good governance & clean government perlu didukung oleh sumberdaya manusia

yang handal dan dalam jumlah yang cukup, dan pelayanan dapat dilakukan di

seluruh terminal tempat pemasukan dan pengeluaran agar tercapai pelayanan

karantina yang efektif dan efisien.

Pengembangan pemeriksaan laboratorium dan penambahan ruang lingkup

akreditasi laboratorium adalah dalam upaya menjadi meningkatkan pelayanan yang

baik dan terbebas dari HPHK dan OPTK khususnya sarang burung dan komoditi

kelapa sawit yang akan di ekspor, sehingga karantina pertanian mampu menyiapkan

segala keperluan untuk terlaksananya operasional karantina pertanian di propinsi

kalimantan tengah.

Dukungan sarana untuk pelayanan di wilker dan terminal pemasukan dan

pengeluaran media pembawa masih perlu ditingkatkan dalam rangka pelayanan

sertifikasi karantina di terminal pemasukan dan pengeluaran media pembawa

karantina.

Melengkapi sarana dan prasarana termasuk gedung dan bangunan pelayanan

karantina hewan dan tumbuhan perlu dilakukan sehingga akan memudahkan para

pelanggan karantina pertanian untuk memperoleh pelayanan yang mudah, cepat

dan cermat.