b.indo ki

19
BAB.1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan, begitulah kata pepatah, tetapi di zaman moderen seperti ini pepatah tersebut sudah tidak diterapkan lagi. Hal ini dapat kita kita lihat di setiap sekolah. Setiap sekolah pasti memiliki perpustakaan, namun hampir setiap hariketika jam istirahat kita menjumpai perpustakaan sekolah kosong, hanya ditempati oleh para pustakawan. Sedangkan para siswa lebih memilih untuk duduk di kantin atau di kelas. Perpustakaan di sekolah – sekolah di kota hanyalah nama semata , banyak siswa yang jarang atau bahkan tidak mau menyisihkan waktu untuk membaca di perpustakaan. Kita harusnya dapat mencontoh sikap siswa di daerah pedalaman, dengan kondisi yang sangat minimum, mereka masih tetap memiliki tekad untuk membaca di perpustakaan sekolahnya. Begitu juga dengan kondisi perpustakaan di SMPN 4 Pekanbaru. Tak jarang kita menjumpai perpustakaan dalam keadaansepi, bahkan kosong . Padahal buku – buku di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru sudah cukup lengkap , mulai dari buku pelajaran , referensi, sampai novelpun telah 1

Upload: tika-puspita

Post on 27-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: B.Indo KI

BAB.1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan, begitulah kata pepatah, tetapi di

zaman moderen seperti ini pepatah tersebut sudah tidak diterapkan lagi. Hal ini dapat kita

kita lihat di setiap sekolah. Setiap sekolah pasti memiliki perpustakaan, namun hampir

setiap hariketika jam istirahat kita menjumpai perpustakaan sekolah kosong, hanya

ditempati oleh para pustakawan. Sedangkan para siswa lebih memilih untuk duduk di

kantin atau di kelas.

Perpustakaan di sekolah – sekolah di kota hanyalah nama semata , banyak siswa

yang jarang atau bahkan tidak mau menyisihkan waktu untuk membaca di perpustakaan.

Kita harusnya dapat mencontoh sikap siswa di daerah pedalaman, dengan kondisi yang

sangat minimum, mereka masih tetap memiliki tekad untuk membaca di perpustakaan

sekolahnya.

Begitu juga dengan kondisi perpustakaan di SMPN 4 Pekanbaru. Tak jarang kita

menjumpai perpustakaan dalam keadaansepi, bahkan kosong . Padahal buku – buku di

perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru sudah cukup lengkap , mulai dari buku pelajaran ,

referensi, sampai novelpun telah tersedia di perpustakaan ini. Yang menjadi masalah

adalah minat membaca siswanya.

Siswa yang masuk di SMPN 4 Pekanbaru ini adalah siswa – siswa terpilih dari

seluruh sekolah di Pekanbaru, namun mengapa minat membacanya masih sangat kecil.

Padahal pengetahuan yang dapat diperoleh dari buku – buku di perpustakaan sangat

banyak . Hal ini sering menjadi pertanyaan.

Oleh karena itu saya membuat karya ilmiah yang berjudul ”Mengembvangkan

Minat Membaca Siswa di Perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru” dengan harapan agar karya

ilmiah saya ini dapat memotivasi para siwa untuk lebih banyak lagi menyisihkan waktu

untuk membaca di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru.

1

Page 2: B.Indo KI

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, kita dapat membuat rumusan maslah , yaitu

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi bahan bacaan di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru ?

2. Bagaimanakah minat membaca siswa SMPN 4 Pekanbaru di perpustakaan ?

3. Apakah hal – hal yang mempengaruhi minat membaca siswa di perpustakaan?

4. Apakah tujuan siswa datang ke perpustakaan?

5. Bagaimana cara meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan saya membuat karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui mengapa minat

membaca siswa di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru sangat kecil dan untuk memotivasi

para siswa untuk lebih banyak lagi menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat karya ilmiah ini adalah para siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya

perpustakaan di sekolah dan dapat lebih memanfaatkan bahan bacaan yang tersedia di

perpustakaan.

2

Page 3: B.Indo KI

BAB.2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan

Pengertian perpustakaan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Dalam pengertian yang

sederhana, perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai

tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan

pemakai. Pengertian tersebut identik dengan definisi yang yang dikemukakan oleh Ny.

Rusina Sjahrial Pamuntjak (1972:1) menyatakan bhawa perpustakaan adalah kumpulan

buku – buku yang tersedia dan dimaksudkan untuk dibaca. Oleh karena itu , perpustakaan

merupakan tempat untuk menambah ilmu pengetahuan , mendapatkan keterangan , atau

mencari tempat hiburan.

Keberadaan perpustakaan sekolah selama ini belum mendapat perhatian serius

dunia pendidikan. Di beberapa sekolah , perpustakaan diposisikan sebagai pelengkap dan

dibiarkan menderita. Kurikulum bolak balik diganti , guru – guru berulng kali ditatar ,

dan kepala sekolah sampai jemu mengikuti penataran manjemen sekolah. Tetapi nasib

perpustakaan sekolah tidak diperhatikan.

Dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maslah

perpustakaan hanya samar – samar. Pada Bab I Pasal I ayat 23 diebutkan bahwa ”Sumber

daya pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyelenggaraan

pendidikan yang meliputi tenaga pendidikan , masyarakat , dana , sarana , dan prasarana.”

Dalam bab – bab berikutnya dan penjelasannya tidak disebutkan denga jelas komponen

apa saja yang dimaksud dengan saran dan prasarana. Hal ini berbeda dengan UU Sistem

Pendidikan Nasional yang dulu(UU No.2 Tahun 1989 Pasal 35). Dalam Undang –

Undang ini dije;askan bahwa setiap satuan pendidikan , baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun masyarakat , harus menyediakan sumber belajar.

Pada penjelasan pasal tersebut diterangkan bahwa salah satu sumber belajar yang

penting , tetapi bukan satu – satunya adalah perpustakaan yang memungkinkan para

3

Page 4: B.Indo KI

tenaga pendidik , dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memeperluas dan

memeperdalampengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu

pengetahuan yang diperlukan.

Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun , mengelola , dan

menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan , penelitian , pelestarian ,

informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Unit kerja ini akan

berdaya guna dan berhasil apabila dikelola oleh tenaga terdidiksecara formal minimal

Diploma III bidang Perpustakaan , Dokumentasi ,dan Informasi.

Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Perpustakaan sekolah di negara berkembang memiliki beberapa tujuan antara

lain ; menggalakkan keberaksaraan , mendukung kurikulum , pendidikan secara umum,

dan mengembangkan minat baca. Oleh karena itu , pengelola perpustkaan haruslah

tenaga terdidik. Selain itu mereka juga harus memiliki pendidikan formal perpustakaan

sebagai pengetahuan yang memadai , percaya diri , paham politik , dan tidak mengisolasi

diri.

Perpustakaan sekolah pada hakikatnya adalah sistem pengelolaan informasi oleh

sumber daya manusia yang terdidik dalam bidang perpustakaan , dokumentasi , dan

informasi . Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung atau

tata ruang , anggaran , saran , dan prasarana yang memadai.

Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai media pendidikan

, tempat belajar , penelitian sederhana , pemanfaatan tknologi informasi , kelas alternatif ,

dan sumber informasi.

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral yang mendukung proses belajar

mengajar. Keberadaan perpustakaan sekolah yang representatif dalam jangka panjang

dimaksudkan untuk :

1. Menumbuhkembangkan minat baca tulis guru dan siswa

2. Mengenalkan teknologi Informasi

3. Membiasakan akses informasi secara mandiri

4. Memupuk minat dan bakat

4

Page 5: B.Indo KI

2.2 Membaca

Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik

dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi

proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh

khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian

pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Dari definisi ini, kiranya

dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama

membaca, dan bukan mengenali huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting,

2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang

tertulis.

Proses membaca menurut Burn, Roe dan Ross (1984) merupakan proses

penerimaan simbol oleh sensori, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau kata yang

dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang

ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa

yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung

untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang merela pelajari

dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan

sikap yang merasakan tugas membaca.

Dijabarkan juga oleh Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, suatu metode yang

dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang orang lain,

yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang

tertulis. Finochiaro dan Bonomo (Tarigan, 1985) mendefinisikan secara singkat,

membaca adalah memetik serta memahamai arti makna yang terkandung di dalam bahan

tertulis. 

Membaca adalah proses berpikir, hal tersebut dikemukakan oleh Burn, Roe dan

Ross (1984), maksudnya adalah ketika seseorang sedang membaca, maka seseorang

tersebut akan mengenali kata yang memerlukan interpresi dari simbol-simbal grafis.

5

Page 6: B.Indo KI

Untuk memahami sebuah bacaan sepenuhnya, seseorang harus dapat menggunakan

informasi untuk membuat kesimpulan dan membaca dengan kritis dan kreatif agar dapat

mengerti bahasa kiasan, tujuan yang ditetapkan penulis, mengevaluasi ide-ide yang

dituliskan oleh penulis dan menggunakan ide-ide tersebut pada situasi yang tepat.

Keseluruhan proses ini merupakan proses berpikir.

Stauffer (Petty & Jensen, 1980) menganggap bahwa membaca, merupakan

transmisi pikiran dalam kaitannya untuk menyalurkan ide atau gagasan. Selain itu,

membaca dapat digunakan untuk membangun konsep, mengembangkan perbendaharaan

kata, memberi pengetahuan, menambahkan proses pengayaan pribadi, mengembangkan

intelektualitas, membantu mengerti dan memahami problem orang lain, mengembangkan

konsep diri dan sebagai suatu kesenangan.

Lebih jauh lagi, Bowman and Bowman (Sugiarto, 2001) mengemukakan bahwa

membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran

sepanjang hayat (life-long learning). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Allen

dan Valette (Sugiarto, 2001) mengatakan bahwa membaca adalah sebuah proses yang

berkembang (a developmental process). Davies (Sugiarto, 2001) memberikan pengertian

membaca sebagai suatu proses mental atau proses kognitif yang di dalamnya seorang

pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis.  Dari sini

dapat dilihat bahwa kegiatan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif

dan interaktif.

Ditegaskan oleh Cole (1963) bahwa membaca mempunyai nilai besar untuk orang

dewasa karena berkontribusi pada perkembangan, seperti dapat membebaskan dari

tekanan, bekerja dengan penuh inisiatif, mendapatkan informasi untuk memecahkan

konflik dan mengenali karakter dengan mudah. Lebih jauh lagi Cole (1963) menjelaskan

bahwa membaca dapat juga menimbulkan rasa aman dan merealisasikan diri dalam

kehidupan pribadi seperti hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan kelompok,

perubahan sikap, ide-ide baru serta semakin menghargai bebagai aktivitas dalam

kehidupan.

6

Page 7: B.Indo KI

Secara umum, tujuan membaca adalah (1) mendapatkan informasi, (2) memperoleh

pemahaman, (3) memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah (1)

memperoleh informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus

dan problematis, (3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, (4)

memperoleh kenikmatan emosi, dan (5) mengisi waktu luang (Nurhadi, 1987:11).

Lebih lanjut Nurhadi (1987) yang mengutip pendapat Waples (1967) menuliskan bahwa

tujuan membaca adalah :

(1) mendapat alat atau cara praktis mengatasi masalah;

(2) mendapat hasil yang berupa prestise yaitu agar mendapat rasa lebih bila dibandingkan

dengan orang lain dalam lingkungan pergaulannya;

(3) memperkuat nilai pribadi atau keyakinan;

(4) mengganti pengalaman estetika yang sudah usang;

(5) menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.

Hal menarik diungkapkan oleh Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan

mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang

dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami

bacaannya.

Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan

tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut:

1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.

2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.

3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan

orang-orang malas dan tidak mau bekerja.

4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan

dalam bertutur kata.

5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.

6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan

pemahaman.

7

Page 8: B.Indo KI

7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain:

kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.

8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk

mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai

disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.

9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan

dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.

10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari

berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan

kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis

“diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

Berbagai definisi membaca telah dipaparkan diatas, dan dapat disimpulkan bahwa

membaca adalah kegiatan fisik dan mental, yang menuntut seseorang untuk

menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis sebagai pola

komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan 

memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan

intelektualitas dan pembelajaran sepenjang hayat (life-long learning).

8

Page 9: B.Indo KI

BAB.3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilakukan sebanyak dua kali pada hari Selasa , 25 Januari 2011 di kelas

8-1 / 7-1 SMPN 4 Pekanbaru , yang pertama pada pukul 09.00 dan yang kedua pada

pukul 12.30

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi perhatian pada penelitian ini adalah siswa – siswi SMPN 4

Pekanbaru dan sampelnya diambil secara acak dari siswa – siswi kelas 8-1 dan 7-1

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk data tertulis dan wawancara.

Pengumpulan data secara tertulis dilakukan dengan mencari buku – buku yang

berhubungan dengan perpustakaan dan minat membaca di Perpustakaan Wilayah Soeman

H.S., sedangkan pengumpulan data secara wawancara dilakukan dengan membagikan

angket kepada siswa – siswi kelas 8-1 dan 7-1.

3.4 Teknik Analisa Data

Secara garis besar , teknik analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai

berkut. Setelah memeperoleh data secara tertulis dan wawancara, data tersebut diseleksi

untuk dapat diambil kesimpulan.

9

Page 10: B.Indo KI

Jumlah

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Sering Kadang -kadang

Jarang Tidak Pernah

Frekuensi

Jumlah

BAB.4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Frekuensi Siswa Mengunjungi Perpustakaan

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan dapat kita lihat bahwa frekuensi siswa

yang mengunjungi adalah sebagai berkut :

Frekuensi Jumlah

Sering 2

Kadang - kadang 14

Jarang 4

Tidak Pernah 0

Dari tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa

hanya kadang – kadang saja mengunjungi perpustakaan. Banyak dari mereka beralasan

tidak mempunyai waktu dan kurang tahu isi perpustakaan.

4.2 Tujuan Siswa Mengunjungi Perpustakaan

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan tujuan siswa mengunjungi perpustakaan

adalah sebagai berikut :

10

Page 11: B.Indo KI

Jumlah

0 2 4 6 8 10 12 14

Membaca

MengerjakanTugas

Meminjam Buku

Menghabiskanwaktu luang

Tu

juan

Jumlah

Jumlah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Sangat Menarik Cukup Menarik Membosankan Sedikit Kuno

Kondisi

Jumlah

TujuanJumlah

Membaca 5

Mengerjakan Tugas 0

Meminjam Buku 12

Menghabiskan waktu luang

3

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar

siswa datang ke perpustakaan untuk meminjam buku.

4.3 Kondisi Bahan Bacaan di Perpustakaan

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan , siswa menganggap bahwa kondisi

bahan bacaan di perpustakaan adalah sebagai berikut:

KondisiJumlah

Sangat Menarik 1

Cukup Menarik 8

Membosankan 5

Sedikit Kuno 6

11

Page 12: B.Indo KI

Jumlah

0 2 4 6 8 10 12 14

Novel

Komik

Buku Pelajaran

Buku Referensi

Jen

is B

uku

Jumlah

4.4 Jenis Buku Favorit Siswa

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan , jenis buku yang difavoritkan siswa

adalah sebagai berikut :

Jenis Buku Jumlah

Novel 12

Komik 1

Buku Pelajaran 5

Buku Referensi 2

Dari tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa jenis buku yang paling

difavoritkan siswa adalah Novel.

4.5 Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan pendapat siswa mengenai kelebihan

perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Memiliki banyak buku pelajaran , biografi , sampai kamus

2. Bukunya tertata dengan rapi

3. Tempatnya strategis dan bersih

4. Tempatnya sunyi dan cukup nyaman

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :

1. Penjaganya kurang ramah

2. Buku – buku masih kurang lengkap dan agak jadul

3. Sering tutup tanpa jadwal

4. Meminjam dan denda memerlukan biaya

12

Page 13: B.Indo KI

BAB.5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang saya lakukan tersebut adalah sebenarnya minat

membaca siswa di SMPN 4 Pekanbaru cukup bagus , dari hasil angket tersebut tidak

ditemukan siswa yang tidak pernah ke perpustakaan. Para penjaga perpustakaan juga

sudah berusaha untuk menata buku – buku di perpustakaan sebaik mungkin. Hanya saja

fasilitas yang disediakan sekolah untuk perpustakaan masih kurang memadai.

Hal ini dapat kita lihat dari kualitas buku – bukunya sebagian besar bukunya

sudah lama sekali dan dalam kondisi yang kurang terawat. Kondisi ruangan di

perpustakaan juga sering kali panas, membuat para siswa malas mengunjungi

perpustakaan. Jadwal perpustakaan juga masih kurang jelas , terkadang juga sering tutup

tanpa ada sebab yang jelas. Jadi , perpustakaan harus lebih dirawat dan diperbaharui agar

para siswa lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.

5.2 Saran

Saran untuk para siswa adalah agar lebih sering lagi mengunjungi perpustakaan ,

walaupun bukunya kurang terawat dan ruangannya panas, akan tetapi kalau memang kita

bersungguh – sungguh mau membaca dan memperluas pengetahuan , hal itu pasti tidak

akan menjadi masalah.

Sedangkan untuk perpustakaan adalah agar jadwal perpustakaan lebih diperjelas

lagi. Buku – buku di perpustakaan juga hendaknya selalu diperbaharui, sesuai dengan

perkembangannya. Buku – buku yang menghibur , seperti novel dan komik juga perlu

ditambah lagi. Agar para siswa juga lebih berminat untuk membaca di perpustakaan.

13

Page 14: B.Indo KI

DAFTAR PUSTAKA

Lasa. 2007 . Manajemen Perpustakaan Sekolah . Yogyakarta : Pinus

___________. 1998 . Kamus Istilah Perpustakaan . Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press

http://edukasi.kompasiana.com/201 0/01/19/manfaat-membaca/

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060356-tujuan-membaca/

http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html

14