laporan ki

Upload: metta-sari-kedele

Post on 09-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

kunjungan industri di PT diamond

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

PT. Keramik Diamond Industries lebih dikenal dengan nama Keramik Diamond, merupakan salah satu pabrik pembuat mayoritas keramik dinding dan lantai di Indonesia. Memulai operasinya pada tahun 1978, dan berada di lokasi 24 hektar di desa Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dekat Surabaya, Jawa Timur Indonesia.PT. Keramik Diamond tiap bulannya memproduksi tile kurang lebih 1,2 juta meter persegi, dengan berbagai macam ukuran dan desain yang diambil dari beberapa teknologi. Sebagai salah satu pelopor dalam industri ubin keramik dalam negeri, Keramik Diamond mengkapitalisasi pada berikut ini:1. Salah satu pengalaman yang paling tim manajemen di Indonesia, mengasah dalam beroperasi lebih dari dua puluh tahun,2. dikenal untuk teknologi dan inovasi desain,3. sederet dengan teknologi Italia dan Spanyol melalui program pertukaran,4. terbukti reputasi untuk integritas dan konsistensi, dan5. sebuah terawat pabrik lengkap dengan mesin Italia.Keramik Diamond menghasilkan berbagai macam merek, ukuran dan desain dari berbagai teknologi. Kualitas produk yang selalu konsisten dengan sistem kontrol yang baik untuk setiap proses produksinya. Sistem ini diambil dari sistem Eropa yang disertifikasi dengan ISO 9001 : 2008 United Kingdom & ISO 13006 : 2003 Malaysia Standart (SIRIM).

1.1 Analisis WEB PerusahaanWeb Perusahaan ini termasuk kedalam web yang simpel, tidak memusingkan namun cukup lengkap. Akan tetapi ada kelemahan dalam bahasanya, dikarenakan setiap pelanggan yang membuka web ini belum tentu pandai berbahasa inggris. Web ini belum mencantumkan transaksi online, web dari perusahaan ini bersifat sebagai iklan/promo saja. Selain itu harga produk-produk yang ditawarkan tidak terdapat pada web ini, maka ada kemungkinan pelanggan bingung untuk membandingkan produk dari perusahaan ini. Selain kekurangan yang telah disebutkan ada juga kekurangan yang lainnya sebagai berikut: tidak mencantumkan cara bertransaksi dan pemesanan produk, dan tidak mencantumkan cara pengiriman barang.

1.2. Visi dan Misi perusahaan PT. Keramik Diamond Industries. VisiUntuk bisa diakui oleh pelanggan kami sebagai salah satu produsen terbaik dari lantai keramik kualitas kaca dan ubin dinding. MisiUntuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi manufaktur, desain dinamis dan jaringan distribusi yang dapat diandalkan dengan menciptakan suatu lingkungan perbaikan terus-menerus dipimpin oleh tenaga kerja yang kompeten & bermotivasi menjamin kepuasan pelanggan total.

BAB IIISI

2.1. ProdukProduk utama dari perusahaan ini adalah memproduksi ubin, perusahaan ini memproduksi ubin lantai dan dinding dengan ukuran mulai dari 100 mm x 100 mm sampai 500 mm x 500 mm. Di samping itu, juga memproduksi ubin pedesaan atau batu.

2.2 Proses ProduksiPT Keramik Diamond Industries membagi proses pembuatan keramik ke dalam 4 plant yaitu : Plant I, memproduksi tile ukuran : 20cm x25cm, 30cm x 30cm, 25cm x 40cm & 40cm x 40cm Plant II, memproduksi tile ukuran : 10cm x 10cm, 20cm x20cm, 30cm x 30cm & 40cm x 40cm Plant III, memproduksi tile ukuran : 20cm x20cm, 30cm x 30cm & 40cm x 40cm Plant IV, memproduksi tile ukuran : 40cm x 40cm & 30cm x 60cm

Bagan proses pembuatan tile untuk masing-masing plant :Plan I:

Plan II:

Plan III:

Plan IV:

Proses produksi secara garis besar untuk masing-masing plant hampir sama, yang membedakan hanya pada plant I & IV. Dimana green tile lebih dulu dibakar (firing) pada unit Biskuit Kiln sebelum masuk pada unit Glazing line, dan selanjutnya masuk ke unit Glost Kiln. Di plant I & IV ada 2 kali proses pembakaran tile atau disebut juga Double Firing.Untuk plant II & III green tile hanya dibakar sekali saja, setelah melalui proses pada unit Glazing line, dan proses ini lebih dikenal dengan proses Single Firing.

Tabel perbedaan sistem pembakaran dan produksi tile tiap Plant:

Standar kapasitas produksi tiap-tiap plant:PlantSizeKapasitas

plant 1

40404500

20255500

40404500

40404500

plant 2

20202500

20202500

30302000

40402500

plant 3

30303500

40403600

30303500

40403600

plant 4

40406500

40406500

2.3 Urutan Proses ProduksiI. Unit Body PreparationUnit Body Preparation adalah unit yang berfungsi membuat powder atau bubuk sebagai bahan baku pembentuk green tile/biskuit.Dan bahan bakunya terdiri dari : Bahan Keras : batu Malang, Feldpar Bahan Lunak : Clay, Dolomite,Chamot, Calsit Bahan Pendukung : Water glass, Kaolin, Soda Ash (Na2SO3)

Pada proses body preparation terdapat urutan proses yang dibagi dalam beberapa bagian :1. Crusher : Mesin penghancur & penghalus bahan yang berbentuk bongkahan padat2. Timbangan : Mesin yang digunakan untuk menimbang komposisi bahan baku keras dan lunak sebelum masuk Ball Mill.3. Ball Mill : Mesin untuk menggiling material padat, baik yang kasar maupun halus4. Tangki Slurry kasar : Alat untuk menampung slurry kasar yang dihasilkan Ball Mill5. Saringan getar Cuccolini : Mesin untuk menyaring slurry yang masih kasar menjadi slurry halus6. Tangki Slurry halus : Alat untuk menampung slurry halus dari hasil saringan getar Cuccolini7. Spray Dryer : Mesin untuk mengeringkan larutan slurry halus menjadi bentuk powderatau bubuk.8. Silo Press : Mesin untuk menampung powder atau bubuk dari Spray dryer.

Pada bagian ini standar parameternya adalah :Komposisi bahan baku body prep, kadar air slip / powder, Viscositas, Densitas & Granulasi.

II. Unit PressUnit Press adalah suatu unit yang berfungsi untuk mencetak green tile (tile mentah/basah) menjadi berbagai macam ukuran dengan bahan baku powder.Berikut ini diagram aliran powder pada mesin Press :

Proses dimulai, dimana bahan powder atau bubuk dari Silo dialirkan dengan conveyor menuju tangki penampung Press. Dari tangki penampung press, powder mengalir ke bawah dengan pipa yang bergerak (Trampodia) menuju tangki Trampodia. Dibawah tangki Trampodia terdapat pisau Carello yang berfungsi meratakan powder dan sekaligus membawa powder menuju Mould. Apabila mould turun ke bawah maka pisau carello mengisinya dengan powder, lalu kembali untuk meratakan powder. Setelah itu press menekan ke bawah dan green tile di dorong kedepan/keluar oleh pisau carello.

Pada bagian press standar parameternya adalah :Ketebalan green tile, kadar air powder, tekanan press, surface quality, modulur of raptur & temperatur mould.III. Unit Glazing LineUnit glazing line adalah unit yang berfungsi untuk memberikan lapisan enggobe & glaze pada green tile. Dalam hal ini green tile mengalami pengglasiran dipermukaannya dan dilanjutkan dengan proses penyablonan/pemberian motif dengan menggunakan pasta. Urutan proses glazing secara umum prosesnya sama dan yang membedakan adalah tipe yang akan dibuat. Jika ada tipe yang membutuhkan model dan warna yang banyak, maka proses penyablonannya bisa dilakukan lebih dari 2 kali sablon. Namun jika ada order untuk tipe polos, maka tidak perlu dilakukan proses penyablonan. Yang dilakukan hanya proses penglasiran dengan enggobe dan glaze.Secara umum proses penyablonan/ pembuatan motif ada 2 macam : Flat PrintingSistem yang menggunakan mesin printing manual, dimana penyablonan menggunakan kain screen dengan berbagai ukuran/HD dengan pemberian pasta dilakukan secara manual dituang dipompa diatas screen. Proses selanjutnya pasta pada screen di saput/ ditarik maju mundur menggunakan karet spatola. Roto Color :Sistem yang menggunakan mesin Roto colour yang dijalankan dengan menggunakan sistem digital. Media penyablonannya menggunakan screen yang berbentuk Roll/ drum silikon. Pemberian pasta dilakukan secara otomatis dengan dipompa yang disetting jadi satu dengan mesin. Untuk pemunculan motif, roll dan pasta ditekan dengan menggunakan Racla/blade. Dengan di setting sesuai yang dikehendaki (untuk tipe random/ motif acak) & Center mode (untuk tipe/motif yang harus center di tengah).Pada bagian glazing ini standar parameternya adalah : Berat EGP, viscositas EGP, densitas EGP, surface quality & residu

IV. Unit KilnUnit Kiln adalah unit yang berfungsi untuk melakukan proses pembakaran pada tile, setelah tile keluar dari proses glazing. Proses di klin ini bertujuan untuk mematangkan body dan glaze pada tile yang telah diberi pasta, sehingga warna mengkilap akan nampak pada permukaan tile.Secara umum proses di kiln dibagi menjadi 3 bagian : Pre Heating Merupakan proses pemanasan awal pada green tile sebelum masuk pada tahap firing, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air dan memetangkan body tile setelah melalui proses glazing. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi cacat pada proses firing, seperti tile pecah/meledak, timbulnya lubang jarum dan penyimpangan dimensi pada body tile. FiringMerupakan proses pematangan tile setelah melalui proses pre heating, dimana temperatur pada proses ini cukup tinggi (Proses Single Firing temperaturnya 1100 0C 11900C & pada proses Double Firing : Firing pertama temperaturnya 1100 0C 11800C, Firing kedua temperaturnya 1050 0C 1140 0C). CoolingMerupakan tahap pendinginan setelah melalui proses firing, dalam proses ini tile di dinginkan secara bertahap yaitu dengan menghembuskan udara melalui blower dengan kecepatan tinggi (speedy cold air fan kiln). Penurunan suhu dilakukan secara bertahap dengan menghembuskan udara dari blower dan dibantu dengan penyedot udara panas dari kiln menggunakan (warm air fan kiln) untuk mempercepat penurunan suhu. Diharapkan temperatur tile keluar Kiln + 60 70OC.Pada bagian ini standar parameternya adalah :Temperatur top firing, speed kiln, planarity, demensional, tekanan gas, tekanan angin & cooling crack.

V. Unit GradingUnit Grading adalah unit yang berfungsi untuk menyortir atau menyeleksi tile menurut kualitasnya (KW) masing-masing dan melakukan proses pengepakan tile ke dalam box. Dalam proses ini terdapar 4 kriteria KW yaitu ; KW 1, KW P, KW X & KW 4.Penentuan kualitas tile berdasarkan :1) Kualitas body2) Kualitas warna sablon3) Ada tidaknya cacat pada sablon / pada GlazeProses penyortiran dengan menggunakan tinta Flourencent yang di coretkan pada permukaan tile yang dilakukan oleh operator/Grader.Cara dan kriteria pencoretannya seperti berikut :

Setelah melalui proses penandaan maka sensor pada mesin grading akan mendeteksinya dengan mengirimkan data ke kompoter. Kemudian oleh sensor pada stecker akan dimasukkan pada stecker sesuai dengan urutan KW-nya.Pada bagian grading ini standar parameternya adalah :Surface quality tile,ukuran tile, tipe cacat visual, nuansa warna, motif desain, jumlah tile dalam 1box, kebersihan lem, kerapihan box, kerusakan box, printing box, kode batch, pallet & barcode/stiker.

2.4. Kriteria Kualitas Produk1. Kriteria kualitas berdasarkan deffect: Dry Sports, Pin Hole, Glaze Devitrification, Specks or Spots & Blister.Kriteria KualitasPersyaratan

IHendaknya minimum 95 % dari jumlah sample yang diperiksa, di mana permukaan tile bebas dari cacat yang bisa mengganggu penampilan dari sebagian besar area permukaan tile.

IIHendaknya minimum 80 % dari jumlah sample yang diperiksa, di mana permukaan tile bebas dari cacat yang bisa mengganggu penampilan dari sebagian besar area permukaan tile.

IIIHendaknya minimum 60 % dari jumlah sample yang diperiksa, di mana permukaan tile bebas dari cacat yang bisa mengganggu penampilan dari sebagian besar area permukaan tile.

IVHendaknya minimum 50 % dari jumlah sample yang diperiksa, di mana permukaan tile bebas dari cacat yang bisa mengganggu penampilan dari sebagian besar area permukaan tile.

Definisi Cacat Permukaan Dry Spots NglongkopArea pada permukaan tile yang berglazur yang tidak terlapisi oleh glaze. Pin Hole Lupang Jarum di permukaan tile yang berglazur. Glaze Devitification Mata ikan, dimpelNampak adanya gumpalan/kristalisasi glaze pada permukaan tile. Specks or Spots Kotor hitam, kotor hijau, kotor glaze, kotor afal Bintik/Noda yang nampak dipermukaan tile. Blister Mrintis, mbrecek, vulcanGelembung kecil pada permukaan atau letupan akibat keluarnya gas saat pembakaran.2. Kriteria kualitas berdasarkan cacat permukaan (surface deffect) lain, sesuai definisi yang tercantum dalam ISO 140545-2:1995 (E)No.DeffectGrade 1Grade 2Grade 3

1Retak body (cracks)Tidak diperbolehkanPanjang retakan 5mmPanjang retakan 5-10 mm

2Retak glaze (crazing)Tidak diperbolehkanRetak rambut tidak menyolok dan berjauhan letaknyaRetak rambut tidak menyolok, jumlah medium dan berjauhan letaknya

3Gelombang (unevenness)Tidak diperbolehkan kecuali untuk window frame yang tidak menyolokBoleh asal tidak kentara dan tidak mengganggu desainBoleh asal tidak mengganggu desain

4Underglaze fault (vulcan)Tidak diperbolehkanJumlahnya 1-3 buah, kecil, posisi berjauhanJumlahnya > 3-6 buah, kecil, posisi berjauhan

5Cacat sablon (decorating fault)Tak nampak adanya kejanggalan motif/ dekorasi tileSedikit cacat tapi tak berdampak pada gambar/ dekorasi/ motif tile. Printing bergeser 1-2 mm.Cacat tak berdampak pada dari keseluruhan gambar/ motif/ dekorasi tile

6Gupil (chip)Tidak diperbolehkanGupil sudut yg tidak tertutup glaze (dalam satu sudut): Ukuran tile < 30 cm: < 1 mm Ukuran tile 30 cm: 2 mmGupil sudut yg tertutup glaze (dlm satu sudut): Ukuran tile < 30 cm: 2 mm Ukuran tile 30 cm: 3 mmGupil tepi hanya dalam satu sisi (kurang 2 buah): Ukuran tile < 30 cm: 1 mm Ukuran tile 30 cm: 2 mmGupil sudut yg tidak tertutup glaze (dalam satu sudut): Ukuran tile < 30 cm: >1 mm Ukuran tile 30 cm: >2 mmGupil sudut yg tertutup glaze (dlm satu sudut): Ukuran tile < 30 cm: 2 mm

7Gripis (rough edge)Tidak diperbolehkanHanya boleh ada sebagian dari satu sisi dan tertutup glazeHanya boleh ada sebagian dari satu sampai dua sisi dan tertutup glaze

8Nggaler, bilur (welt)Tidak diperbolehkanHanya boleh ada sebagian dari satu sisi dan ukurannya kecil dan tidak menyolokHanya boleh ada sebagian dari satu sampai dua sisi dan ukurannya sedang

9Lubang jarum (pin hole)Yang dapat terlihat pada jarak min 30 cm, tidak tembus body, jumlahnya 1-2 dan posisinya berjauhanYang dapat terlihat pada jarak min 30 cm, tidak tembus body, jumlahnya 3-6 dan posisinya berjauhanJumlahnya 6-10 buah

10Ngelongkop (dry spots) Tidak diperbolehkanDalam satu sisi: Ukuran tile < 30 cm: 1-2 mm Ukuran tile 30 cm: 1-3 mmDalam satu sisi: Ukuran tile < 30 cm: < 2-5 mm Ukuran tile 30 cm: < 3-6 mm

11Mata ikan, dimpel (glaze devitication)Tidak diperbolehkanJumlahnya 1-3 buah, kecil, posisi berjauhanJumlahnya > 3-6 buah, kecil, posisi berjauhan

12Kotor glaze, kotor afal, kotor hitam (specks or spots)Tidak diperbolehkanJumlahnya 1-3 buah, kecil, posisi berjauhanJumlahnya > 3-6 buah, kecil, posisi berjauhan

13Mrintis, mbrecek (blister)Tidak diperbolehkanSedikit cacat tapi tak berdampak pada kejanggalan gambar/ motif/ dekorasiCacat tak berdampak pada kejanggalan dari keseluruhan gambar/ motif/ dekorasi tile

Catatan:Kriteria KW 4: Body bengkok, Retak tengah, Gupil sudut > 6mm, Krak 1 12 cm, tanpa shading & size.

2.5 Teknik-Teknik Pemasangan TileDalam melakukan pemasangan tile ada metoda-metoda dan teknik-teknik pemasangan yang harus diikuti. Hal ini dilakukan agar pemasangan tile mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Teknik-teknik yang dilibatkan dalam pemasangan tile meliputi :

1) Persiapan permukaan dasarPermukaan dasar harus bersih, bebas dari debu, cat, kepingan kecil-kecil, minyak oli, material kecil yang bisa dipindahkan dll. Sangat dianjurkan untuk berhati-hati dalam membersihkan permukaan dasar, apabila dibersihkan hanya dengan cara disapu dan hal ini tidaklah cukup. Permukaan dasar harus dibersihkan dengan air bersih secara merata untuk menghindari kemungkinan kemungkinan ada permukaan yang tidak meresap air. Proses ini penting untuk kebutuhan proses pengeringan semen mortar.

2) Persiapan bahan pelepasBahan pelapis yang digunakan ada 2 bahan, yaitu semen mortar dan bahan perekat.Semen Mortar, digunakan sebagai lapisan permukaan dasar tile, bahan utama semen mortar itu sendiri adalah semen, pasir dan air. Dimana proses pencampurannya harus dikontrol dengan hati-hati agar didapatkan campuran yang merata. Pasir harus sesuai ukuran partikelnya dan bersih, terbebas dari tanah liat, komponen organik, zat asam atau garam yang dapat larut. Airnya pun harus bersih terutama tidak berisi zat-zat atau unsur-unsur organik.Bahan Perekat, bahan perekat tile adalah bubuk semen dicampur dengan air. Hasil adonan atau campurannya harus benar-benar rata sehingga kedua bahan yang dicampur benar-benar homogen.

3) Penggunaan bahan pelapisPersiapan pondasi tileSemen Mortar, tahap pertama adalah membentangkan semen mortar keseluruh permukaan dasar dengan ketebalan yang merata dan tidak boleh lebih dari 3 4 cm. Pada waktu melakukan persiapan, semen mortar harus ditekan kebawah secara merata dengan menggunakan alat yang sudah dianjurkan agar menghindari rongga-rongga didalam pondasi tile. Alat yang dianjurkan dalam pelapisan semen mortar ini adalah dengan menggunakan Mechanical Vibrators, agar pelaksanaan pekerjaan lebih mudah, lebih cepat dan benar. Selanjutnya butiran-butiran kecil pada permukaan semen yang kering harus dihaluskan agar permukaan pondasi tile bisa merata.Bahan Perekat, setelah semen mortar mengering selanjutnya memebentangkan bahan perekat dengan cara menorehkan bahan tersebut agar diperoleh bentuk permukaan yang berbentuk alur-alur yang dalam.

4) Pemasangan TilePemasangan tile dilakukan dengan cara horizontal, dengan menggunakan spacers (alatpembuat jarak) sebagai pembatas antar tile. Dan ketika akan dipasang tile harus basah dengan cara direndam tidak kurang dari 2 jam dengan air bersih. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui tile yang ada rongga-rongga kecilnya. Setelah itu tile yang masih dalam keadaan basah ditarus pada permukaan semen perekat dengan cara menekan kedalam semen mortar. Setelah tile terpasang selanjutnya lantai dibasahi dengan air bersih secukupnya agar masuk kedalam sisi-sisi antara tile dengan tile. Sehingga untuk menyatukan pondasi semen mortar dan sisa-sisa semen dengan menggunakan air dengan maksud membuat reaksi pengikat antara keduannya. Untuk pemasangan tile dinding, satu tile dipasang pada saat yang tepat dan setelah diberi semen + 1cm dibelakangnya.

5) Menutup rapat ruas-ruasBahan yang digunakan untuk proses ini adalah semen campur, dimana bahan yang digunakan adalah perbandingan : semen 5 takar, pasir 2 takar, air 3 takar ditambah latex dan colorant.Setelah melakukan pemasangan tile, langka selanjutnya adalah dengan mengoleskan ataumenyebarkan semen campur ke seluruh permukaan tile. Hal ini dilakukan untuk mengisi bagianbagian dari sisi-sisi tile yang masih terdapat rongga-rongga. Selanjutnya pengisian ruas-ruas yang masih kosong dilakukan lagi terakhir kali dengan menggunakan mesin Mechanically Operated Rubber Spatula dengan menggunakan bahan yang sama.

6) Membersihkan permukaan tileProses pengerjaan ini adalah proses terakhir dan bertujuan untuk menghilangkan bekas-bekassemen campur dan material-material lain yang digunakan selama melakukan proses pemasangan tile. Pada waktu membersihkan harus menggunakan Sponge basah / kain jut dengan menggunakan air bersih dan dilakukan ketika semen campur masih basah.

2.6. PemasaranPemasaran perusahaan pada saat ini dijual dengan tiga nama merek, yaitu: "Diamond Ubin", "Grandmaster" dan "Genova".Keramik Diamond mendistribusikan produk-produknya di seluruh Indonesia dan pasar internasional. Pasar Domestik.Perusahaan ini telah menjadi salah satu pemasok terkemuka lantai keramik dan ubin dinding di pasar Indonesia selama bertahun-tahun.Ada lebih dari 18 pusat distribusi utama strategis diposisikan di seluruh Indonesia. Pasar Internasional.Perusahaan telah membentuk pasar ekspor pada tahun 1987 untuk melayani pasar Amerika.Saat ini melayani berbagai pelanggan di Asia, Australia, Amerika, Afrika dan Eropa termasuk Italia dan Spanyol.Dalam beberapa kasus perintah volume besar untuk desain khusus, juga mengakomodasi perjanjian kontrak manufaktur.

2.7. Limbah Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Diantara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun dan berbahaya dan dikenal sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).Untuk limbah pada pabrik ini hanya meliputi limbah padat dan cair. Limbah padat berupa keramik cacat dan rusak sehingga dihancurkan kembali untuk kemudian diolah lagi menjadi keramik. Sedangkan limbah cair berupa cat warna keramik. Limbah tersebut diolah pada tempat pengolahan limbah.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan3.2 Saran

DOKUMENTASI