bentuk-bentuk perkahwinan zaman jahiliah

Upload: wilma-no-bias

Post on 30-Oct-2015

202 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pelbagai bentuk perkhawinan telah diamalkan semasa zaman Jahiliah dan sebahagiannya masih diamalkan sehingga kini.

TRANSCRIPT

Nikah Mutah

INSTITUSI KELUARGA ISLAM (HIS 224/4)Soalan 6: Bentuk-bentuk perkahwinan sebelum zaman Nabi Muhammad saw.

Wilma binti Talib 113474PengenalanZaman JahiliahJangka masa:310 tahun,iaitu dari tahun 300 M hingga 610 MHidup dalam keadaan terumbang-ambing tanpa arus dan pedoman hidup, tanpa ada peraturan dan undang-undang yang dikenakan kepada mereka yang melampaui batas-batas kemanusiaan.Wujud pelbagai bentuk perkahwinan

Bentuk-bentuk Perkahwinan zaman JahiliahNikahJamuNikah SyigharNikahMaqtNikah MutahNikah SifahNikah Al-IstibdhaNikah KhidnNikah MaqtunNikah ZhainahNikah Badal

4. Nikah MutahPerkahwinan untuk keseronokanperkahwinan bagi tempoh masa tertentu

Hukum Nikah Mutaah.-Ahli Sunnah Wal Jamaah bersepakat HARAM hukumnya.

Telah datang dalil yang amat jelas tentang haramnya nikah mut'ah, diantaranya: Hadits Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'anhu:"Dari Ali bin abi Thalib berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang nikah mut'ah dan memakan daging keldai jinak pada perang khaibar.".(Riwayat Al-Bukhari 5115, Muslim 1407). Hadits Sabrah bin Ma'bad Al-Juhani)Cara-Cara Nikah Mutaah:1) Tanpa wali, saksi dan perisytiharan.2) Di mana-mana sahaja di antara seorang lelaki dan seorang perempuan.3) Dengan perempuanYahudi,Nasrani dan perempuan pelacur sekalipun.4) Walaupun tidak mengetahui sama ada perempuan itu bersuami atau tidak.5) Dengan bayaran maskahwin secara ansuran6) Dengan perempuan tanpa had5. Nikah syigar . . . DariNafidariIbnuUmar,sesungguhnyaRasulullahSAWmelarang nikahsyighar.Sedangnikahsyighar ituialahseorang laki-laki menikahkan anakperempuannyakepadaseseorangdengansyarat timbalan,iaharusdikawinkandengananakperempuanorang tersebut,dankeduanyatanpamahar.

Maka yang demikian itu menunjukkan bahwa ditentukan hukum nikah syighar itu. Sesungguhnya yang mengakibatkan fasad rosaknya perkawinan syighar ini adanya syarat mubadalah (tukar menukar) dan tiada mahar,

Adanyan pemaksaan terhadap para wanita menikah dengan laki-laki yang tidak dicintainya, untuk mengutamakan kepentingan para wali dan mengabaikan kemashlahatan kaum perempuan.

Sebagaimana hal itu pula sering kali mengakibatkan perselisihan dan permusuhan setelah perkawinan.

6. Nikah al-IstibdhaSeorang suami membawa isterinya kepada orang yang diinginkannya dari kalangan pemimpin atau pembesar yang dikenal dengan keberanian dan kedermawanannya agar istri melahirkan anak sepertinyabertujuan mencari keturunan yang baik. iaitu seorang suami mengatakan kepada isterinya"jika engkau telah bersih (dari menstruasi), maka datangilah si Fulan (orang itu), dan berhubungan badanlah dengannya".Setelah itu, suaminya akan menjauhinya dan tidak menggaulinya sampai terjadi kehamilan dari lelaki yang dipesannya tadi. Bila telah pasti kehamilannya dengan lelaki yang dimaksud, suami -kalau maka akan mulai menggauli istrinya lagi.

7. Nikah KhidnOrang-orang Arab pada masa itu menganggap aib atas perlakuan zina secara terang-terangan, tetapi tidak dianggap aib jika hal itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi.Karena itu, mereka menyatakan, Sesuatu yang tidak terlihat terang-terangan, maka tidak apa-apa dan jika mengabarkan perbuatan yang terang-terangan termasuk cela bagi mereka8. Nikah MaqtunSeorang wanita pada masa Jahiliyah, bila suaminya meninggal dunia, maka anak atau kerabatnya lebih berhak menikahinya daripada orang lain, jika anak atau kerabatnya itu ingin menikahinya.

9. Nikah ZhainahNikah zha`inah terjadi apabila seorang laki-laki menahan seorang wanita, maka ia berhak menikahinya tanpa khitbah dan mahar karena wanita itu dianggap sebagai hamba sahaya dan ia tidak punya pilihan lain.

10. Nikah Badalperkahwinan tukar-menukar isteri di kalangan sesama saudara perempuan dan keluarga lainnya. Andaikan si suami ingin bertukar rasa, dia boleh mendapatkan rasa baru dari isteri orang lain atau dari salah seorang keluarganya sendiri, dengan syarat dia juga sanggup menyerahkan isterinya atau keluarganya yang lain jika ada yang menghendakinya.

KesimpulanDemikianlah beberapa jenis perkahwinan di zaman jahiliah yang bertentangan dengan perkahwinan yang dibenarkan dalam Islam.