bank andara laporan tahunan 2010 2010 annual report · daftar isi – contents 4 sambutan presiden...

107
BANK ANDARA Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report

Upload: dinhthu

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BANK ANDARA

Laporan Tahunan 2010

2010 Annual Report

2 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Bank Andara | 2010 Annual Report 3

Daftar Isi – Contents

4 Sambutan Presiden Direktur – Message from our President Director

10 Siapakah Kami – Who We Are

12 Apa yang Ingin Kami Capai – What We Want to Achieve

14 Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami – Our Business Developments & Achievements

18 Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM – Best Products and Services Dedicated to MFIs

26 Kebijakan Perusahaan – Company Policy

28 Kinerja Manajemen (CAMEL) – Management Performance (CAMEL)

34 Implementasi Kami atas Manajemen Risiko – Our Implementation of Risk Management

44 Artikel 1 “Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi”– Article 1 “Together We Can Achieve Our Dreams”

48 Mengapa Kami Ada – Why We Exist

50 Tim Manajemen Kami – Our Management Team

50 Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka – Bank Andara Board of Directors Members and Roles

56 Pemegang Saham Kami – Our Shareholders

62 Artikel 2 “Membangun Hidup Melalui Lukisan” – Article 2 “Building Life Through Paintings”

68 Dewan Komisaris – Board of Commissioners

80 Laporan Tata Kelola Perusahaan – Report on Good Corporate Governance

92 Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale – Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank

96 Artikel 3 “Membangun Usaha Kecil Dengan Komitmen” – Article 3 “Building Small Businesses Takes Commitment”

100 Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011 – How We Will Conduct Our Business in 2011

104 Ikhtisar Keuangan – Financial Highlights

105 Tanggungjawab Laporan Tahunan – Responsibility for Annual Report

107 Informasi - Information

4 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Sambutan Presiden Direktur Message from our President Director

Paulus Wiranata

Presiden Direktur

President Director

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa

yang telah memberikan peluang-peluang

dan tantangan-tantangan kepada bank.

Saya bangga dengan cara Bank Andara

mengatasi tantangan. Kami memegang

teguh strategi kami dan fokus pada bidang-

Distinguished Shareholders,

This year has truly been remarkable on

which it has provided opportunities and

challenges for the bank. I am proud of the

way Bank Andara has managed challenges.

We have held true to our strategy and

focused on our areas of expertise. The

Bank Andara | 2010 Annual Report 5

bidang yang kami kuasai. Kekuatan

hubungan dengan LKM, dukungan dari

pemegang saham, dan beragamnya produk

dan layanan kami adalah bukti keberhasilan

kami.

Melalui tahun yang penuh tantangan ini,

kami telah melakukan beberapa

penambahan modal dari pemegang saham

dan juga investor baru. Kami juga telah

mendapatkan pinjaman dari sebuah

lembaga keuangan internasional. Upaya-

upaya di dalam meningkatkan posisi modal

dan pinjaman ini telah mendukung

pertumbuhan bisnis kami secara

berkelanjutan.

Kita telah menyaksikan beberapa

pencapaian dan perubahan signifikan yang

dilakukan oleh bank – di dalam

pengembangan bisnis dan teknologi, di

dalam pengembangan sumber daya

manusia, dan manajemen risiko bank. Kami

telah membangun kekuatan inti kami –

basis nasabah, karyawan, dan keahlian

manajemen risiko kami.

Bank telah meningkatan portfolio pinjaman

wholesale menjadi IDR 137.295 juta dari

IDR 59.401 juta, dan mengimplementasikan

suatu program dengan Perbarindo

(Persatuan BPR Indonesia) daerah Jakarta

dan sekitarnya seperti Bogor, Depok,

Tangerang, dan Bekasi, yang dikenal

dengan Andara Bersama BPR (ABB).

Sebagai bagian dari usaha membangun

hubungan strategis dengan bank komersial,

bank telah menjalankan fungsi sebagai

agen di dalam memberikan pinjaman

kepada BPR atas nama Bank Negara

strength of our relationships with MFI, the

continuous support from our shareholders,

and the diversity of our products and

services is testament to that success.

Through this challenging year, we have

managed some capital injections from

existing shareholders and new investor. We

have also managed to secure borrowing

from an international financial institution.

These efforts in increasing our capital and

borrowing position have supported our

business growth sustainably.

We have seen a number of wide reaching

and significant changes for the bank – in

our business and technology development,

in our human resources development, and

in our risk management. We have built our

core strengths - our customer base, our

people, and our deep risk management

expertise.

The bank increased the new wholesale loan

portfolio to IDR 137,295 million from IDR

59,401 million, and implemented a

program with the greater Jakarta chapter of

Perbarindo (the association of rural and

bank across Jakarta Bogor, Depok,

Tangerang, and Bekasi) known as Andara

Bersama BPR (ABB).

As part of strategic relationship building

with commercial banks, the bank served as

an agent to lend to BPRs on behalf of Bank

Negara Indonesia (BNI), a large state-

owned bank, under the terms of a

6 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Indonesia (BNI), sebuah bank besar milik

negara di bawah sebuah program yang

dinamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Di sisi teknologi, bank telah meluncurkan

AndaraLink, yang merupakan jasa

pembayaran dan transfer untuk LKM. Kami

dengan bangga mengumumkan bahwa

pada akhir tahun, 50 LKM di seluruh

Indonesia telah bergabung dengan

AndaraLink dan mampu melakukan

transaksi pembayaran dan transfer atas

nama nasabah mereka. Dalam waktu

kurang lebih tiga bulan setelah diluncurkan

sebagai proyek percontohan, AndaraLink

dengan cepat dapat diterima oleh LKM dan

nasabah mereka. Anggota AndaraLink saat

ini terdiri dari BPR dan koperasi keuangan

di Bali, Jakarta dan sekitarnya, Jawa Timur,

dan Jawa Barat. LKM-LKM ini telah

menerima visi AndaraLink dan telah

mendaftar untuk mulai menawarkan

volume transaksi yang terus tumbuh

melalui jaringan ini, menyambut minat dan

kesadaran akan nasabah LKM AndaraLink

yang baru dan lama.

Bersamaan dengan itu, upaya-upaya untuk

mendukung pendalaman aktivitas bank

wholesale telah dilakukan seperti:

implementasi solusi core banking untuk

bank, relokasi kantor pusat di Bali ke lokasi

yang lebih tepat, seleksi dan penempatan

karyawan, pendirian komite pengawas, dan

pembuatan sistem, kebijakan, dan

prosedur operasional dan kontrol internal.

Pada tahun 2011, prioritas bank adalah

untuk: meningkatan portfolio pinjaman

dengan sasaran utama untuk menjangkau

government program called Kredit Usaha

Rakyat (KUR).

On the technology front, the bank launched

AndaraLink, our payment and transfer

platform for MFIs. We are pleased to

announce that, as of end of year, 50 MFIs in

Indonesia have joined AndaraLink and are

able to carry out payments and transfers

over the network on behalf on their

customers. In only a little more than three

months since its launch as a pilot project,

AndaraLink has quickly gained acceptance

among MFIs and their clients. Current

AndaraLink members consist of BPRs and

financial cooperatives located in Bali,

Greater Jakarta, East Java, and West Java.

These MFIs have bought into the vision of

AndaraLink and have signed up to begin

offering its growing transaction volumes

over the network, attesting to growing

interest and awareness among both new

and existing customers of AndaraLink MFIs.

Simultaneously, efforts to support the

deepening of the wholesale activities of the

bank have included: implementing a new

core banking solution for Bank Andara,

relocating our head office in Bali to a more

suitable venue, selecting and placing

employees, establishing a new oversight

committee, and estabilishing appropriate

operating and internal control systems,

policies, and procedures.

Looking ahead to 2011, the bank’s top

priorities are to: build our loan portfolio

with our main objective to reach the

Bank Andara | 2010 Annual Report 7

mereka yang kurang mendapatkan akses

perbankan, terus meningkatkan proses

pengawasan dan review pinjaman,

mengembangkan sumber dana termasuk

inisiatif beberapa target deposito lokal dan

mendapatkan pinjaman dari institusi

keuangan lokal dan internasional,

memperluas jaringan cabang dengan

membuka dua kantor baru di area

konsentrasi keuangan mikro, menemukan

dan memasuki kerjasama dengan koperasi

yang solid dan dikelola dengan baik untuk

menjangkau mereka yang kurang

mendapatkan akses perbankan, dan

mengundang pemegang saham dan

investor baru untuk meningkatkan modal

bank.

Selain dari itu, bank akan terus

menawarkan layanan dan teknologi baru

yang responsif dan inovatif kepada LKM

untuk secara signifikan meningkatkan

kinerja dan jangkauan mereka melalui

aktivitas-aktivitasberikut:

mengimplementasikan solusi shared core

banking yang memenuhi kebutuhan LKM,

mengimplementasikan standar operasional

prosedur untuk operasional dan kebijakan

lainnya mengikuti implemtasi sistem baru,

dan memperluas dan mengembangkan

AndaraLink untuk memungkinkan LKM

melakukan pembayaran, mengirim dan

menerima transfer/pengiriman uang, dan

membeli asuransi mikro.

Di dalam proses pencapaian sasarannya,

Bank Andara berkomitmen untuk

mendukung anggota timnya di dalam

meningkatkan keahlian dan kemampuan

untuk mencapai sasaran “dua tujuan

utama” yaitu meningkatkan akses layanan

unbanked, continue to improve loan

monitoring and the credit review process,

develop our source of funds including

several targeted domestic deposit

initiatives as well as securing loans from

local and international financial institutions,

extending our branch network by opening

two new offices in areas of microfinance

concentration, finding and entering

partnership with established, well-run

cooperatives to reach the unbanked, and

inviting current shareholders as well as new

investors to increase the capital of the

bank.

Additionally, the bank will continue to

provide responsive and innovative new

services and technology to MFIs in order to

significantly improve their performance and

outreach through the following activities:

implementing a shared core banking

solution that meets the needs of MFIs,

implementing the new SOP for operations

as well as other policies following the new

system implementation, and expanding and

developing AndaraLink to enable MFI

clients to make payments, send and receive

transfers/remittances, and purchase micro

insurance.

In achieving its objective, Bank Andara is

committed to support its team members in

improving their skills and ability to achieve

our “double bottom line” objective of

sustainably increasing access to financial

services for the unbanked and

8 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

keuangan secara berkelanjutan kepada

komunitas yang belum dan kurang

mendapatkan akses perbankan. Program

orientasi bank merupakan bagian pertama

dari perjalanan setiap karyawan baru bank.

Di tahun 2010, bank telah meningkatkan

program orientasi ini, di mana jajaran

manajemen berbagi visi, misi, dan sasaran

dua tujuan utama. Selain orientasi dan

pelatihan, semua karyawan bank berhak

mendapatkan sekurang-kurangnya satu

jenis pelatihan setiap tahunnya untuk

meningkatkan pengetahuan dan kontribusi

mereka terhadap pencapaian sasaran bank.

Kami telah melihat peningkatan yang

signifikan di beberapa area berdasarkan

kinerja karyawan di mana mereka mulai

mengaplikasikan pengetahuan yang terus

bertambah sejak bergabung dengan bank,

dan Bank Andara berkomitmen untuk

bekerjasama dengan pemangku

kepentingan untuk terus meningkatkan

pelatihan dan pengembangan karyawan di

tahun 2011 dan tahun-tahun selanjutnya.

Pencapaian Bank Andara sampai saat ini

tidak mungkin diraih tanpa dukungan dari

seluruh karyawannya. Untuk itu, saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada anggota

tim yang penuh talenta untuk dedikasi dan

kerja keras untuk kontribusi yang tidak

mengenal lelah. Saya juga berterima kasih

kepada nasabah LKM kami untuk memilih

Bank Andara sebagai mitra kerja mereka.

Penting juga untuk menghargai dukungan

dari komunitas yang lebih luas yang telah

kami layani.

Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan

terima kasih kepada Mercy Corps,

International Finance Corporation (IFC),

underbanked community. The bank’s

Orientation Program marks the first part of

the journey for every new employee of the

bank. In 2010, the bank substantially

improved its orientation program, in which

the bank’s management shares our vision,

mission, and the double bottom line

business objective. In addition to

orientation and initial training, everyone at

Bank Andara is entitled to at least one type

of training per year to improve their

knowledge and their contribution to the

objectives of the bank. We have noticed

significant improvements in several areas of

staff performance as they have begun to

practice their knowledge gained since

joining the bank, and Bank Andara is

comiitted to working with its stakeholders

to continue improving training and staff

development in 2011 and beyond.

Bank Andara’s achievements to date may

not be achieved without the support from

its employees. Therefore, I would like to

thank our talented team members for their

dedication and hardwork for their tireless

contribution. I also thank our MFI clients for

choosing Bank Andara as their partner. It is

also important to recognize the support of

the broader communities that we served.

Finally, I would like to pass on our thanks to

Mercy Corps, International Finance

Corporation (IFC), Hivos-Triodos Fund, KfW,

Bank Andara | 2010 Annual Report 9

Hivos-Triodos Fund, KfW, Cordaid, dan Mr.

I Wayan Gatha selaku pemegang saham,

dan juga kepada Gates Foundation, untuk

dukungan dan kepercayaan yang telah

diberikan kepada Direksi dan seluruh

karyawan selama tahun yang penuh

tantangan ini. Saya bangga untuk

mengatakan bahwa bank telah melalui

tantangan-tantangan dan meraih peluang

dengan cara yang optimal, memberikan

hasil yang optimal dan mempersiapkan

bank dengan baik untuk tumbuh di masa

yang akan datang.

Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha as our

shareholders, and also to the Gates

Foundation, for your ongoing support and

confidence in the Board and all our

employees during what has been a

challenging year. I am proud to say that the

bank has handled challenges and the

opportunities in an exemplary way,

delivering a robust result and setting up the

bank well for growth into the future.

Paulus Wiranata

Presiden Direktur

President Director

10 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Siapakah Kami Who We Are

Bank Andara adalah bank umum wholesale

pertama, yang secara eksklusif melayani

sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor

keuangan mikro Indonesia. Bank Andara

didirikan dengan tujuan untuk merealisasikan

pengentasan kemiskinan melalui kegiatan

operasional yang sehat dan menguntungkan

dari suatu institusi perbankan wholesale.

Untuk mendirikan Bank Andara, konsorsium

pemodal, dipimpin oleh Mercy Corps,

mengakuisisi sebuah bank ritel kecil di Bali

(Bank Sri Partha) yang khusus melayani

usaha mikro dan kecil. Pemodal lain yang

menjadi pendiri termasuk IFC, Hivos-Triodos

Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha.

KfW bergabung menjadi konsorsium

pemodal bank pada bulan Juni 2010.

Bank Andara is the first wholesale

commercial bank of its kind; it exclusively

serves as the strategic banking partner to the

Indonesian microfinance sector. Bank Andara

was created with the objective of realizing

poverty alleviation goals through the sound

and profitable operation of a wholesale

banking institution. In order to establish Bank

Andara, its investor consortium, led by Mercy

Corps, acquired a small Balinese retail bank

(Bank Sri Partha) specialized in serving micro

and small enterprises. The founding investors

include the International Finance

Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund,

Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha. KfW joined

the investor consortium on June 2010.

Bank Andara | 2010 Annual Report 11

Kelompok investor Bank Andara memiliki

tujuan yang sama di dalam merealisasikan

pengentasan kemiskinan melalui kegiatan

operasional perbankan wholesale yang

berkesinambungan yang mendukung sektor

keuangan mikro Indonesia. Para investor ini

membawa keahlian teknis dan keuangan,

dan juga pengalaman sosial bagi Bank

Andara, di mana hal ini akan digunakan

untuk mengarahkan dan memastikan

kesuksesan Bank Andara. Bank Andara

memiliki badan hukum sebagai perusahaan

terbatas atau ‘PT’, yang didirikan di

Indonesia, dengan ijin bank umum di bawah

pengawasan Bank Indonesia, dengan

pengawasan langsung oleh Bank Indonesia

Bali.

Pendekatan Bank Andara adalah sebagai

berikut:

Bank pertama di Indonesia yang

melayani sektor keuangan mikro

sebagai bank koresponden

wholesale, menggabungkan praktik

bank komersial, jaringan distribusi,

dan platform teknologi mobile di

dalam kerangka tanggung jawab

sosial dan pengembangan yang

berkelanjutan.

Suatu model perbankan

transformatif yang menawarkan

kerjasama strategis dengan jaringan

yang luas dari ribuan LKM.

Suatu inovator produk dan teknologi

untuk membantu LKM di dalam

menjangkau “perbatasan terakhir” di

pasar.

The Bank Andara investor group shares an

objective of realizing poverty alleviation

goals through the sustainable operations of a

wholesale banking institution supporting the

Indonesian microfinance industry. The

members of the investor group bring strong

technical abilities and financial and social

experience to the venture which is being

utilized to guide and ensure the success of

Bank Andara. Bank Andara is legally

structured as a limited liability company, or

‘PT’, incorporated in Indonesia, with a

commercial banking license under the

auspices of Bank Indonesia, with direct

oversight by Bank Indonesia Bali.

Bank Andara’s approach is as follow:

Indonesia’s first microfinance-only

wholesale correspondent bank,

combining commercial banking

know-how, delivery networks and

mobile technology platforms within a

framework of social responsibility

and sustanaible development.

A transformative banking model

leveraging strategic partnerships

with a country-wide network of

thousands of MFIs.

A product and technology innovator

to enable MFIs to reach “last

frontier” markets.

12 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Apa yang Ingin Kami Capai

What We Want to Achieve

Visi Bank Andara adalah untuk menjadi pionir

mitra keuangan utama bagi sektor keuangan

mikro Indonesia, mengembangkan inovasi

dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang

mendapatkan akses jasa keuangan. Tujuan

usaha utama Bank Andara ada dua, yaitu:

Sebagai katalisator untuk mencapai

jangkauan yang lebih luas kepada

jutaan penduduk Indonesia yang

kurang memiliki akses kepada sektor

keuangan dengan cara menyediakan

produk dan jasa keuangan inovatif

kepada dan melalui lembaga

keuangan mikro (LKM) yang ada;

Untuk menjamin kesinambungan

dengan memaksimalkan nilai

investasi pemegang saham, sekaligus

menciptakan sebuah lembaga

keuangan yang permanen dan

menguntungkan.

The vision of Bank Andara is to be the

premier, pioneering financial partner of the

Indonesian microfinance sector, promoting

innovation and massive outreach to those

lacking access to financial services. Bank

Andara’s primary business objectives are

two-fold:

To catalyze large-scale outreach to

millions of Indonesians lacking access

to the financial sector by providing

innovative financial products and

services to and through existing local

microfinance institutions (MFIs);

To ensure suistainability by

maximizing the value of its

shareholders’ investments, while

creating a long-term, profitable

financial institution.

Tujuan Utama operasional Bank Andara

adalah untuk:

Meningkatkan akses LKM kepada

produk dan jasa keuangan yang

berfokus kepada nasabah dalam

skala luas;

Memadukan teknologi dengan best

practice internasional untuk

memperluas jasa keuangan yang

As such, Bank Andara’s primary operational

objectives are to:

Increase MFI access to a range of

customer-focused financial products

and services on a massive scale;

Incorporate technology and

international best practices to

expand the range of services

Bank Andara | 2010 Annual Report 13

dapat tersedia oleh LKM;

Memfasilitasi aliran pendanaan yang

lebih efisien kepada LKM Indonesia;

Menyediakan landasan kerjasama

perbankan komersial untuk

mengembangkan sektor keuangan

mikro;

Melaksanakan operasional secara

sepenuhnya transparan dan

kolaboratif untuk membangun

kinerja LKM dan meningkatkan

kepercayaan pemodal dan

masyarakat terhadap sektor ini;

Menciptakan suatu lembaga

keuangan yang inovatif dan

menguntungkan dengan profil risiko

yang solid dan stabil;

Pada akhirnya akan meningkatkan

akses keuangan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah dan usaha

kecil dan mikro di seluruh Indonesia

pada skala yang luas, untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi

dan mengurangi kemiskinan.

available through MFIs;

Facilitate a more efficient flow of

funding to the Indonesian

microfinance sector;

Provide a commercial banking

partnership platform to help develop

the microfinance sector;

Operate in a fully transparent and

collaborative manner to build MFI

performance and increase investor

and public confidence in the sector;

Create an innovative and profitable

financial institution with a stable and

solid risk profile;

Ultimately increase access to finance

for low-income people and micro,

small and medium-sized enterprises

throughout Indonesia on a massive

scale to drive economic growth and

reduce poverty.

14 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami

Our Business Developments & Achievements

Bank Andara terus melakukan transformasi

model bisnisnya dari bisnis yang langsung

melayani kebutuhan keuangan usaha mikro

dan kecil (ritel), menjadi bisnis yang

menempatkan dirinya sebagai mitra strategis

bagi sebagian besar LKM Indonesia yang

pada gilirannya akan melayani para

pengusaha mikro, pihak yang kurang mampu

dan pasar di pedesaan, dan melakukan

aktivitas operasional wholesale secara penuh

dari kantor pusatnya di Denpasar dan kantor

cabang di Jakarta.

Bank Andara continues to progress forward

in transforming its business model from one

which directly serves the financial needs of

micro and small enterprises to one which

position itself as a strategic partner to a large

number of Indonesian MFIs which in turn

serve micro entrepreneurs, the economically

active poor and rural markets, and to

operate a fully wholesale-oriented business

from its head office in Denpasar and branch

office in Jakarta.

Bank Andara | 2010 Annual Report 15

Setelah diluncurkan dan beroperasi secara

penuh pada bulan April 2009, kami telah

bekerja secara terus menerus untuk

mengembangkan jumlah jangkauan nasabah

LKM, dengan suatu penekanan khusus untuk

mengidentifikasi dan melayani LKM-LKM

yang “berpihak pada pengentasan

kemiskinan” yaitu secara aktif melayani dan

meningkatkan usaha kepada industri rumah

tangga dan kegiatan usaha yang

berpendapatan rendah. Saat ini, Bank

Andara berusaha untuk memperluas

jangkauan geografis, meningkatkan volume

kegiatan operasional, mengimplementasikan

inovasi dan teknologi yang sesuai dengan

tarif yang terjangkau, memfasilitasi bantuan

teknis untuk mendukung peningkatan

kualitas LKM, dan membangun struktur tata

kelola yang kuat.

Since we launched and became fully

operational In April 2009, we have worked

continuously to increase our MFI outreach,

with a special emphasis on identifying and

serving MFIs which are “pro-poor,” that is,

actively serving and expanding business to

low-incrome households and enterprises.

Bank Andara is now working to widen our

geographical coverage, increase the volume

of our operations, implement appropriate

innovations and technologies at affordable

rates, facilitate technical assistance to

support MFI quality improvements, and built

a strong governance structure.

16 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Semua ini mencapai puncaknya pada saat

kami mengambil langkah selanjutnya

menggapai visi dan misi kami, dengan

menjangkau 221 LKM peminjam, dan 89

(40%) LKM peminjam yang berpihak kepada

pengentasan kemiskinan di tahun kedua

kami; memfasilitasi pelatihan kepada LKM

untuk mempromosikan kapabilitas

manajemen LKM. Kami telah meningkatkan

nilai pinjaman kami dari nilai awal IDR 2,5

milyar kepada 3 LKM peminjam menjadi IDR

137 milyar kepada 221 LKM peminjam. Pada

akhir tahun 2010, kami mampu menjangkau

lebih dari 930.000 nasabah akhir, yang

menunjukkan niat Bank Andara untuk

membantu masyarakat yang kurang mampu

di Indonesia.

All of these have culminated in our taking

considerable next steps towards fulfilling our

vision and mission by reaching 221 MFI

borrowers and 89 (40%) pro-poor MFI

borrowers in our second year; facilitating

training to MFIs to promote management

capabilities of MFIs. We have increased our

loan value from starting point of IDR 2.5

billion to 3 MFI borrowers; to our current

position of IDR 137 billion to 221 MFIs

borrowers. By the end of 2010, we were able

to reach more than 930,000 end-clients, by

this, it clearly shows Bank Andara’s desire to

help the poor in Indonesia.

Bank Andara | 2010 Annual Report 17

Sampai dengan akhir tahun 2010, lebih dari

135.000 nasabah wanita telah dilayani oleh

kami dan lebih dari 164.000 nasabah yang

meminjam kurang dari IDR 5 juta telah kami

jangkau. Kami juga telah bermitra dengan

LKM di daerah pedesaan dan dapat

menjangkau lebih dari 470.000 nasabah akhir

di daerah pedesaan.

Selain dari itu, kami tertarik dan termotivasi

akan perjanjian terkini untuk memperluas

cakupan pendekatan manajemen likuiditas

kami, yang dinamakan Andara Bersama BPR

(ABB), untuk bank komunitas (BPR) di seluruh

Jawa. Pada bulan Mei 2010, kami telah

melakukan penandatangan perjanjian

implementasi dengan Perhimpunan BPR

Indonesia (Perbarindo) Jakarta.

Kami juga telah melakukan

penandatanganan perjanjian jaminan dengan

USAID. Jaminan ini mencakup kerugian

parsial Bank Andara untuk beberapa

pinjaman wholesale kepada BPR dan

lembaga pinjaman mikro lainnya, terutama

koperasi. Jaminan parsial ini akan membantu

kami untuk menjangkau lebih banyak LKM

yang pro pengentasan kemiskinan dan secara

bersamaan membatasi risiko modal kami. Hal

ini sangat penting mengingat tahap usaha

awal kami karena bank butuh untuk

meningkatkan modal dan meminimalisasi

segala macam potensi kerugian untuk secara

cepat mencapai posisi break-even. Jaminan

ini akan mendukung kemampuan kami untuk

meningkatkan pinjaman kepada LKM yang

pro pengentasan kemiskinan.

Until the end of 2010, more than 135,000

women have been served and more than

164,000 customers borrowing less than IDR 5

million can be reached. We have also

partnered with MFIs in rural areas and can

reach more than 470,000 end-clients in rural

areas.

In addition, we are excited and encouraged

on our recent agreements to extend the

coverage of our liquidity management

approach, called Andara Bersama BPR (ABB),

to community banks (BPRs) across Java. In

May 2010, we have signed an

implementation agreement with the Jakarta

chapter of Perbarindo, the Indonesian Rural

Banks Association.

Moreover, we have signed guarantee

agreement with USAID. The guarantee covers

partial losses of Bank Andara for certain

wholesale loans to BPRs and other micro

lending institutions, primarily cooperatives.

This partial guarantee will allow us to reach

out for more pro-poor MFIs while limiting

the risk of our own capital. This is particularly

important given our start-up stage as the

bank needs to conserve capital and minimize

any potential losses in order to rapidly

achieve break-even. The guarantee will

strengthen our ability to extend loans to pro-

poor MFIs.

18 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM

Best Products and Services Dedicated to MFIs

Bank Andara adalah sebuah bank umum

yang secara eksklusif melayani sebagai mitra

strategis perbankan bagi sektor keuangan

mikro Indonesia. Dalam perannya sebagai

sebuah wholesale bank, Bank Andara

memberikan jasa pembiayaan dengan bunga

kompetitif dan jasa keuangan lainnya sesuai

kebutuhan LKM, agar LKM mampu

mengembangkan jasa dan memperluas

jangkauannya secara signifikan.

Bank Andara is a commercial bank that

exclusively serves as the strategic banking

partner to the Indonesian microfinance

sector. In this role as a wholesale bank, Bank

Andara provides competitively priced

financing and customized financial services

to enable client MFIs to significantly expand

their outreach and services.

Bank Andara | 2010 Annual Report 19

Produk-produk Keuangan Utama

Dalam usahanya untuk melayani sektor

keuangan mikro Indonesia, persaingan yang

semakin meningkat dalam sektor keuangan

mikro mendorong Bank Andara untuk

memiliki solusi dan inisiatif yang kreatif dan

terkini dalam membuat dan

mengembangkan produk-produk keuangan

yang ditawarkan baik kepada LKM dan pihak

lain (counterparties) yang ingin berpartisipasi

dalam membangun sektor keuangan mikro.

Main Financial Products

While serving the Indonesian microfinance

sector, competition enforces Bank Andara to

have creative, up to date solution and

initiative in creating and developing financial

products offer to MFIs and counter parties

which eager to participate in developing the

microfinance sector.

20 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Sepanjang tahun 2010 Bank Andara telah

memperkenalkan beragam pengembangan

produk dan layanan yang dirancang

sedemikian rupa untuk digunakan oleh LKM

yang bankable, apapun bentuk badan

usahanya. Untuk produk pinjaman, Bank

Andara menawarkan pinjaman modal kerja

dengan jangka waktu pendek dan menengah

kepada BPR dan Koperasi (termasuk

penempatan deposito resiprokal) dan

pinjaman back to back. Untuk produk

simpanan, Bank Andara menawarkan

beberapa produk deposito berjangka yang

kompetitif dengan memberikan beragam

keistimewaan seperti kesempatan untuk

mengikuti program-program pelatihan dan

layanan berbasis teknologi. Kepada

depositor individual dan institusi lainnya,

Bank Andara juga menawarkan beberapa

produk simpanan deposito.

Sebagai tambahan pada produk kredit dasar,

pada tahun 2010 Bank Andara mengalami

permintaan yang tinggi dari LKM untuk

penempatan dana jangka pendek (1 sampai

12 bulan). Dalam beberapa kasus,

penempatan tersebut dapat dijalankan

sebagai simpanan pada LKM, sehingga

merampingkan prosedur administratif dan

mempercepat proses. Jenis penempatan

dana tersebut diantaranya meliputi

pinjaman back-to-back dijaminkan dengan

deposito berjangka pada Bank Andara

maupun dalam bentuk penempatan dana

yang partially Secured atau Unsecured.

Throughout 2010, Bank Andara already

offers a wide range of enhanced products

and services designed for MFIs regardless of

legal form. In loan products side Bank Andara

offers short and medium term working

capital to BPRs and Cooperatives (including

reciprocal deposit placement product) and

back to back loan. In saving products Bank

Andara offers BPRs and Cooperatives several

competitive time deposit products which

offer attractive features such as

opportunities for training and technology

services. For individual and other form of

institutions Bank Andara also offers several

deposit products.

In addition to the basic credit product, in

2010, Bank Andara was experiencing high

demand from MFIs for shorter-term (1 to 12

months) funds placements. In some cases,

these placements can be executed as

deposits in the MFIs, allowing for some

streamlining of administrative procedures

and faster processing. Specific types of funds

placement include back-to-back loans

secured with time deposits at Bank Andara

and partially secured or unsecured

placements and deposits.

Bank Andara | 2010 Annual Report 21

Produk dan Layanan Manajemen Likuiditas

Pada tahun 2010, Bank Andara tetap

melanjutkan kolaborasinya dengan asosiasi

BPR (Perbarindo) di Bali dan DKI Jakarta

(Jabodetabek) dalam suatu gagasan yang

disebut Andara Bersama BPR. Tujuan awal

inisiatif ini adalah menciptakan sebuah

fasilitas kumpulan likuiditas yang

memungkinkan BPR yang berpartisipasi

untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

jangka pendeknya.

Sepanjang tahun ini, Bank Andara telah

berhasil menjalin kerjasama dengan lebih

dari 100 BPR di Bali dengan jumlah dana

yang terkumpul di fasilitas kumpulan

likuiditas bersama ini hampir 5 milyar

Rupiah, sementara di wilayah Jakarta dan

sekitarnya Bank Andara juga telah berhasil

bekerjasama dengan lebih kurang 40 BPR

dengan jumlah dana terkumpul sebesar 2

milyar Rupiah.

Liquidity Management Products

In 2010, Bank Andara continued its

collaboration with the BPR association

(Perbarindo) chapter in Bali, and DKI Jakarta

(Jabodetabek) in an initiative called Andara

Bersama BPR. The immediate aim of this

initiative was to create a pooled liquidity

facility which would allow participating BPRs

to meet short-term liquidity needs.

In the period of time, Bank Andara has over

than hundred BPRs joined the collaboration

with almost 5 billion Rupiahs in pooled funds

collected, while in Jakarta and surroundings

40 BPRs have also joined the collaboration

with 2 billion Rupiahs in pooled funds

collected.

22 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Dalam fasilitas Andara Bersama BPR ini,

pada saat terjadi kelebihan likuiditas, Bank

Andara akan secara aktif menempatkan

dana dalam jangka pendek ke BPR yang

berpartisipasi. Sepanjang tahun 2010, Bank

Andara telah menempatkan lebih dari 8

milyar Rupiah di 25 BPR yang berpartisipasi

di Jabodetabek dalam bentuk deposito

berjangka waktu 3 bulan dengan bunga

penjaminan LPS di BPR dikurangi 0,5 persen

atau setara dengan 9,75 persen. Dengan

penempatan dana ini, Bank Andara telah

menunjukkan komitmennya dengan

menunjukkan keuntungan langsung kepada

BPR yang bergabung di mana mereka dapat

mengakses pinjaman dan produk Bank

Andara lainnya secara cepat.

Produk Berbasis Teknologi

Sebagai salah satu langkah untuk mencapai

tujuannya, Bank Andara mengembangkan

“AndaraLink” yang merupakan kerangka

teknologi inovatif yang melihat jauh ke

depan. Kerangka teknologi ini akan

mendukung LKM untuk menawarkan paket

layanan keuangan, baik kepada nasabah

maupun bukan nasabah mereka. Banyak dari

layanan keuangan ini hanya tersedia melalui

bank umum atau penyedia jasa keuangan

khusus. Oleh karena itu, dengan

menghubungkan LKM dengan sistem

masing-masing melalui AndaraLink, Bank

Andara menawarkan untuk memperluas

layanan keuangan bank umum melalui

jaringan LKM kepada masyarakat yang

tinggal di daerah terpencil and masyarakat

yang tinggal di daerah perkotaan namun

belum dilayani oleh sistem perbankan.

In Andara Bersama BPR facility, when there

are unutilized funds in the facility, Bank

Andara will actively place the funds at the

participating BPRs on a short-term basis. In

2010, Bank Andara has placed more than 8

billion Rupiahs in 25 member BPRs in

Jabodetabek on a short-term deposit (three-

month time deposit) with standard Indonesia

Deposit Insurance Corporation (LPS) interest

rates in BPR minus 0.5 percent or 9.75

percent. By placing these funds Bank Andara

has showed the immediate benefits of this

facility where participating MFIs can obtain

expedited access to loans and other Bank

Andara products due to their preexisting

relationship with the Bank.

Technology Based Products

As one of the steps towards fulfilling its

objective, Bank Andara is developing

“AndaraLink”- a far sighted, innovative

technology platform. This technology

platform will enable the MFIs to offer a

basket of financial services to its clients and

even to those who are not their clients.

Many of these services are available only

through commercial banks or specialized

financial service providers. Therefore by

linking MFIs to its own systems through

AndaraLink, Bank Andara proposes to extend

commercial banking services through a

network of MFIs to people living in

hinterlands and to those living in urban areas

but not being served by the banking system.

Bank Andara | 2010 Annual Report 23

Bank Andara melalui AndaraLink

menawarkan sebuah transaksi keuangan

untuk mitra LKM termasuk pembayaran

tagihan dan layanan pengiriman uang. Pada

tahun 2010 Bank Andara melakukan pilot

test di berbagai LKM dengan lokasi berbeda,

dimulai dari daerah terpencil di Bali sampai

ke daerah perkotaan di Jakarta dan

sekitarnya. Pilot test ini dilakukan di 20

lembaga keuangan mikro, yang terdiri dari

18 BPR, satu Koperasi dan satu perusahaan

modal ventura, dan hasilnya mendapat

tanggapan yang positif dari LKM tersebut

dan nasabah-nasabahnya. Pada awal tahun

2011, Andara Link berhasil

diimplementasikan di 53 BPR. Selain itu,

banyak BPR lainnya yang telah mencapai

kesepakatan dengan Bank Andara untuk

kelompok implementasi AndaraLink

berikutnya.

Pada tahun-tahun di depan, fitur-fitur yang

akan dikembangkan selanjutnya adalah

pembayaran asuransi mikro, pengiriman

uang internasional, top up mobile phone,

tabungan bersama, dan Shared Core Banking

System untuk menawarkan tabungan,

pinjaman, dan pembayaran tagihan dan juga

paket lengkap Core Banking System yang

akan menyambungkan ATM Bank Andara

dan jaringan ATM bersama. Layanan ini

diharapkan akan diluncurkan pada Triwulan

4 tahun 2011. Dan peluncuran skala penuh

ke LKM akan dilakukan pada tahun 2012.

Through AndaraLink Bank Andara is offering

a financial transaction gateway for the

partnering MFIs nationwide including bill

payments and remittance services. In 2010

Bank Andara was conducting pilot testing to

different MFIs and location, ranging from

rural areas in Bali to suburban cities in

surrounding Jakarta. The pilot was held in 20

MFIs: 18 BPRs, 1 Cooperative, and 1 venture

capital company, and got positive response

from users (MFI) and their end clients. By the

first month of 2011, the Andara Link

payment services hub was successfully

implemented at 53 MFIs and there are a

great number of MFIs who have already

reached agreement with Bank Andara on the

next group implementation of AndaraLink.

In the near future, features to be developed

include payment of Microinsurance,

International Remittance, mobile phone top

ups, joint savings, and Shared Core Banking

System to provide savings, loan and payment

collection modules as well as full package of

core banking system which will be connected

to Bank Andara’s ATM and existing shared

ATM network. Those are expected to go live

by the fourth quarter of 2011. Hence full

scale rollout to MFIs will commence in the

year 2012.

24 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Pencapaian Lainnya

Pada tahun 2010, Bank Andara mencapai

prestasi memuaskan dengan menawarkan

LKM menempatkan dananya di Bank Andara

dengan memberikan program pelatihan

sebagai tambahan kepada suku bunga yang

diperoleh. Program pelatihan ini mencakup

materi-materi yang menarik kepada LKM

seperti Pengelolaan Likuiditas, Kredit

Kelompok, dan Program Pengelolaan

Perkembangan LKM. Sepanjang tahun ini,

Bank Andara telah mengadakan empat kali

training di lokasi yang berbeda: Batam,

Bandung, Yogyakarta, dan Bali dengan total

peserta yang sudah menempatkan dananya

dan mengikuti training sebanyak 127 BPR.

Jumlah simpanan yang masuk ke Bank

Andara dengan paket program pelatihan

Other Achievements

In 2010, Bank Andara has achieved

remarkable success attracting MFI

placements by offering training in addition to

interest. The training covers interesting

topics for MFIs such as Liquidity

Management, Group Lending, and

Microfinance Management Development

Program. Throughout the year, Bank Andara

has conducted trainings in four different

locations: Batam, Bandung, Yogyakarta, and

Bali with total 127 BPRs has placed their

funds and join the training. Total deposits

collected in this particular training package

were approximately 30 billion Rupiahs,

placed in 3 to 6 months tenor time deposits.

Bank Andara | 2010 Annual Report 25

sebagai tambahan kepada suku bunga yang

diberikan ini mencapai 30 milyar Rupiah,

dalam bentuk deposito berjangka waktu 3

sampai 6 bulan.

Pada tahun 2010, Bank mulai

mengembangkan potensi kerja sama

penyaluran dana dengan Bank Pelaksana

KUR untuk menyalurkan pembiayaan pola

KUR executing kepada BPR dengan bertindak

sebagai agen penyalur. KUR adalah jenis

pinjaman yang bertujuan untuk memberikan

akses lebih besar akan pembiayaan kepada

sektor UMKM dan koperasi yang sudah

memenuhi kelayakan namun belum

memenuhi persyaratan perbankan.

Dalam skema kerjasama ini, BNI akan

menyediakan 100% dari seluruh pinjaman

yang akan diberikan, dan Bank Andara akan

memperoleh imbalan jasa penagihan. Bank

Andara menilai bentuk kerjasama dengan

BNI ini dengan sangat baik dan menjanjikan

sekaligus penting untuk perkembangan Bank

di masa yang akan datang.

In 2010, Bank Andara was starting to develop

potential collaboration with Kredit Usaha

Rakyat (KUR) executing bank to channel their

linkage program to BPR, acting as the

channeling agent. The KUR itself is kind of

loan that aiming to give much bigger access

to capital for MSMEs (Micro, Medium, and

Small Enterprise) and cooperatives which

have been feasible but not yet bankable.

Under this arrangement, BNI provides 100%

of the loan funds and Bank Andara will

receive collection fees in return. The Bank

views this relationship with BNI as both

highly promising and strategically significant

for the future development of the Bank.

26 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Kebijakan Perusahaan Company Policy

Bank Andara berkomitmen untuk mencapai

misinya untuk menjadi pionir mitra keuangan

bagi sektor keuangan mikro Indonesia,

mengembangkan inovasi dan jangkauan luas

bagi mereka yang kurang mendapatkan akses

jasa keuangan. Komitmen ini direfleksikan di

dalam pernyataan kebijakan utama sebagai

dasar di dalam perkembangan Bank Andara

termasuk tindakan-tindakan sebagai berikut:

Keputusan untuk mengubah model

bisnis bank dari operasi ritel yang

melayani usaha mikro dan kecil di

Bali menjadi operasi wholesale

untuk melayani LKM yang melayani

usaha mikro dan kecil dan

masyarakat berpenghasilan rendah

di pedesaan di seluruh Indonesia

Bekerjasama dengan social

entrepreneurs yang berfokus pada

LKM seperti MICRA, GTZ, dan

lembaga swadaya lainnya guna

mendukung LKM yang

berkonsentrasi pada pengentasan

kemiskinan (pro-poor) di Indonesia

Pengembangan infrastruktur baru

untuk mendukung operasional

wholesale, termasuk kebijakan dan

prosedur yang akan diterapkan

Mengembangkan kebijakan sumber

daya manusia sesuai dengan

peraturan yang berlaku

Mengembangkan kemampuan

sumber daya manusia agar dapat

Bank Andara is committed to achieving its

mission to be the premier, pioneering

financial partner of the Indonesian

microfinance sector, promoting innovation

and massive outreach to those lacking access

to financial services. This commitment is

reflected in the main policy statements

governing the development of the Bank and

includes the following actions:

Modify business model of the bank

from retail operations serving micro

and small enterprises in Bali to

wholesale operations serving MFIs

which themselves serve micro and

small enterprises and low income

rural populations throughout

Indonesia

Working together with microfinance-

focused social entrepreneurs like

MICRA, GTZ and other NGOs to

support pro-poor MFIs in Indonesia

Development of new physical and

institutional infrastructure to support

wholesale operations including

updated policies and procedures

Improve the human resources

policies in line with the applicable

regulations

Develop human resources

capabilities to achieve the business

Bank Andara | 2010 Annual Report 27

menghadapi tantangan bisnis

Secara konsisten mengembangkan

kebijakan internal agar sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia

Mengembangkan produk dan jasa

keuangan sesuai dengan kebutuhan

nasabah LKM

Mengembangkan strategi Teknologi

Informasi yang memadukan model

bisnis Bank Andara dengan solusi

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

untuk nasabah LKM dan

memungkinkan penyediaan produk

dan jasa keuangan untuk nasabah

mereka sebagaimana dibahas di

bawah ini

Mengembangkan sistem

pembayaran berbasis teknologi

untuk LKM agar mereka dapat

melakukan pembayaran tagihan,

pengiriman uang, asuransi mikro dan

m-banking di masa mendatang

challenges

Consistently update the internal

policies to be in line with the Bank

Indonesia regulations

Development of appropriate

products and services which respond

to the identified needs of MFI clients

Develop IT strategy which integrates

Bank Andara’s business model with

MIS solutions for MFI clients and

enables the provision of additional

products and services to their clients

as discussed below

Develop technology-based payment

system for MFIs to enable them to

do bill payment, remittance, micro-

insurance and m-Banking in the

future

28 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Kinerja Manajemen (CAMEL) Management Performance (CAMEL)

Permodalan

Pemegang saham Bank Andara

melakukan penambahan modal tahap

ketiga dan keempat pada bulan Juni dan

Desember 2010. Mercy Corps membeli

2.820 saham, International Finance

Corporation (IFC) membeli 7.100 saham,

dan KfW membeli 26.167 saham dengan

total keseluruhan 36.087 saham.

Penambahan saham ini mengakibatkan

penambahan modal disetor dari

Rp.154.050 juta menjadi Rp.190.137 juta.

Permodalan Bank cenderung cukup

untuk menjaga kondisi keuangan dan

memastikan potensi pertumbuhan. Per

akhir Desember 2010, CAR Bank tercatat

sebesar 163,31%.

Capital

Bank Andara’s existing shareholders and

a new investor held a 3rd and 4th round of

capital raising on June and December

2010. Mercy Corps bought 2,820 shares,

International Finance Corporation (IFC)

bought 7,100 shares and KfW bought

26,167 shares to total 36,087 shares. This

total number of new shares issued

resulted in an increase in paid-up capital

from IDR 154,050 million to IDR 190,137

million. The Bank’s equity is sufficient to

maintain the Bank’s financial safety and

ensures its growth potential. As of the

end of December 2010, the Bank’s

Capital Adequacy Ratio (CAR) was

163.31%.

Kualitas Aset

Pada tahun 2010, saldo portofolio

pinjaman ritel menurun secara material

dari IDR 12.635 juta per Desember 2009

menjadi IDR 6.685 juta per Desember

2010 sebagaimana diperkirakan akibat

tindakan-tindakan berikut:

Pemberian pinjaman kepada

nasabah ritel bank dihentikan

sebagai bagian dari proses disposisi,

dan pinjaman ritel yang jatuh tempo

tidak diperpanjang

Bank terus melakukan aktivitas

penagihan terhadap pinjaman ritel

Asset Quality

During 2010, the retail loan portfolio

balance decreased materially from IDR

12,635 million as of December 2009 to

IDR 6,685 million as of December 2010 as

expected due to the following actions:

Lending to the bank’s retail clients

was discontinued as part of the

disposition process, and maturing

retail loans were not extended

The bank continued to progress its

collection activities of these old retail

loans

Bank Andara | 2010 Annual Report 29

Kredit bermasalah Bank Andara saat ini,

terdiri dari seluruh sisa portfolio

pinjaman ritel Bank Sri Partha sebelum

proses akuisisi, restrukturisasi, dan

penamaan kembali bank oleh pemegang

saham terkini, sedangkan seluruh

portofolio pinjaman wholesale Bank

Andara tergolong lancar. Bank Andara

telah mencadangkan secara penuh

terhadap kemungkinan kerugian

kerugian tersebut dan tidak memandang

mereka sebagai faktor yang penting

dalam kinerja bank ke depan.

The bank’s non-performing loans at this

stage consist entirely of remaining old

retail loans made by Bank Sri Partha prior

to the acquisition, restructuring and

renaming of the bank by the current

owners, while all new Andara wholesale

loans or loans to BPRs are performing.

Bank Andara has fully reserved against

estimated likely losses of these final

loans and does not view them as a

significant factor in future bank

performance.

30 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Manajemen

Selama tahun 2010, struktur organisasi

dan manajemen ditetapkan dan sebagian

besar diisi untuk mendukung

pengembangan bisnis perbankan

wholesale. Terdapat beberapa

perubahan di dalam susunan Dewan

Direksi dan Dewan Komisaris

sehubungan dengan selesainya proses Fit

& Proper dari Bank Indonesia. Susunan

manajemen yang baru juga telah

memperkenalkan kebijakan-kebijakan

mengenai manajemen konflik

kepentingan, independensi manajemen,

tata kelola, dan transparansi.

Management

During 2010, the organization and

management structure were established

and largely filled to support the

development of the new wholesale

banking business. There were some

changes in BOD dan BOC composition

following the completion of Bank

Indonesia Fit and Proper process. The

new management also introduced

policies regarding the management of

conflict of interest, independence of

management, good corporate

governance, and transparency.

Bank Andara | 2010 Annual Report 31

Rentabilitas

Dengan berlanjutnya proses disposisi

aktivitas ritel and infrastruktur yang

terkait dengannya, diikuti dengan

pembentukan organisasi dan aktivitas

wholesale yang baru, profitabilitas bank

mengalami perbaikan pada tahun 2010.

Bank membukukan rugi bersih sebelum

pajak sebesar IDR 19.9 milyar.

Bank Andara terus melakukan upaya di

dalam meningkatkan profitabilitasnya

dengan mengembangkan jumlah

jangkauan nasabah LKM, jumlah nasabah

LKM yang pro pengentasan kemiskinan,

memperluas jangkauan geografis,

meningkatkan volume kegiatan

operasional, mengimplementasikan

inovasi dan teknologi yang sesuai dengan

tarif yang terjangkau, memfasilitasi

Earnings

With the disposition of retail activities

and associated infrastructure, followed

by the establishment of the new

wholesale organization and activities,

profitability increased slightly during

2010. The bank booked net loss before

tax of IDR 19.9 billion.

The Bank continues its efforts to improve

its profitability by: growing the number

of MFIs reached; the number of pro-poor

MFIs reached; widening its geographical

coverage; increasing the volume of

operations; implementing appropriate

innovations and technologies at

affordable rates; and by facilitating

ratings and technical assistance to

support MFI quality improvements.

32 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

pemeringkatan dan bantuan teknis untuk

mendukung peningkatan kualitas LKM.

Likuiditas

Likuiditas keseluruhan meningkat karena

suntikan modal sebesar IDR 40.6 milyar

dan juga adanya hasil yang diperoleh dari

amortisasi pinjaman serta penjualan

pinjaman yang apabila digabung melebihi

jumlah penarikan deposito.

Potensi maturity mismatch:

Pada tahun 2010, terjadi

peningkatan modal. Namun

demikian, pinjaman baru yang

dibukukan memiliki masa jatuh

tempo yang lebih lama sehingga

meningkatkan potensi maturity

mismatch.

Loan Deposit Ratio (LDR):

Penurunan secara signifikan pada

pinjaman ritel dan posisi dana pihak

ketiga yang relatif stabil,

menghasilkan LDR yang rendah

sebesar 12,9%. Alasan utama atas

rendahnya LDR tersebut adalah

perlakuan atas pinjaman wholesale

dan deposito dari bank lain pada

tahun yang dibukukan sebagai

penempatan pada dan dari bank lain.

Jika pinjaman wholesale dan

deposito dari bank lain dimasukkan

di dalam perhitungan LDR, akan

diperoleh LDR 75,0%.

Konsentrasi pendanaan:

Jumlah nominal dari kelompok

nasabah deposito terbesar pada

tahun 2010 tidak terkonsentrasi

secara signifikan

Manajemen likuiditas:

Dianggap memadai dan konservatif

Liquidity

Overall liquidity increased as a result of

the IDR 40.6 billion capital injection in

addition to the proceeds generated from

loan amortization and loan sales which

combined to more than offset the payout

of withdrawn deposits.

Potential of maturity mismatch:

During 2010, capital was increased.

However, the newly booked loans

have a longer duration, increasing

the potential for maturity mismatch.

Loan to deposit ratio (LDR):

The significant reduction of old retail

loans and the relatively stable third

party funds position resulted in a

measured low LDR of 12.9%. A major

reason for this low LDR is the

treatment of wholesale loans to BPRs

and wholesale deposits from BPRs as

placements with other banks and

deposits from other banks. If we

included the wholesale loans and

deposits, LDR generated is 75.0% .

Funding concentration:

The amounts from the largest

depositors as of the end of 2010

were not significantly concentrated

Liquidity management:

Considered to be adequate and

Bank Andara | 2010 Annual Report 33

sebagaimana yang telah diterapkan

secara konsisten

Akses ke sumber-sumber

pembiayaan:

Bank terus meningkatkan reputasi

dan kelayakan kreditnya serta akses

ke sumber-sumber pendanaan

alternatif termasuk deposito dari

LKM

Stabilitas keuangan:

Sebagaimana telah dibahas

sebelumnya, pembiayaan Bank

secara signifikan direstrukturisasi

sebagai akibat disposisi aktivitas ritel

dan rekapitalisasi Bank.

conservative as consistently applied

Access to the financing sources:

The Bank continued to maintain its

reputation and creditworthiness and

corresponding access to alternative

funding sources, including deposits

from MFIs

Financing stability:

As discussed, financing of the Bank

was significantly restructured as a

result of the disposition of the Bank’s

retail activities and recapitalization.

34 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Implementasi Kami atas Manajemen Risiko Our Implementation of Risk Management

Penerapan manajemen risiko secara

komprehensif dan terpadu merefleksikan

adanya komitmen yang kuat dari manajemen

Bank Andara untuk menjalankan praktek tata

kelola yang sehat (good corporate

governance). Penerapan manajemen risiko

juga diharapkan dapat meningkatkan

shareholders value dengan pemanfaatan

modal secara optimal serta menjaga kualitas

aktiva perseroan secara terus menerus.

Sejak awal berdirinya Bank Andara, aspek

pengelolaan risiko selalu mendapatkan

perhatian dalam proses manajemen secara

keseluruhan. Hal tersebut didukung dengan

adanya Peraturan Bank Indonesia No.

5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI

No. 5/21/PBI/2003 tanggal 29 September

2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko

bagi Bank Umum.

Dalam menunjang pelaksanaan proses dan

sistem manajemen risiko tersebut, maka

dibentuklah organisasi manajemen risiko

yang terdiri dari Komite Manajemen Risiko

(yang beranggotakan Direksi) serta Satuan

Kerja Manajemen Risiko. Komite Manajemen

Risiko berwenang dan bertanggung jawab

untuk memberikan rekomendasi kepada

Dewan Direksi, terutama berkaitan dengan

implementasi dan penyempurnaan

pelaksanaan manajemen risiko serta

penetapan hal-hal yang terkait dengan

keputusan bisnis yang bersifat irregular.

Sedangkan Satuan Kerja Manajemen Risiko,

The application of risk management in a

comprehensive and integrated reflects a

strong commitment from management the

bank to run healthy practice governance

(corporate governance). Application of risk

management is also expected to enhance

shareholder value with optimal capital

utilization and maintain the quality of

company assets continuously.

From its inception, Bank Andara’s aspects of

risk management always get attention in the

overall management process. This conclusion

was supported by the Bank Indonesia

Regulation 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003

and SE BI 5/21/PBI/2003 dated 29 September

2003 on the Application of Risk Management

for Commercial Banks.

In supporting the implementation process

and risk management systems, risk

management organization will be established

consisting of the Risk Management

Committee (which consists of the Directors)

as well as the Risk Management Unit. Risk

Management Committee is in charge and

responsible for providing recommendations

to the Board of Directors, especially relating

to the implementation and refinement of risk

management and the determination of

matters relating to irregular business

decisions. While the Risk Management Unit,

which is directly under the Compliance

Bank Andara | 2010 Annual Report 35

yang berada langsung di bawah Direktur

Kepatuhan, merupakan unit kerja yang

menjalankan fungsi tahapan manajemen

risiko, pemantauan penerapan kebijakan,

strategi dan pedoman manajemen risiko dan

bersifat independen terhadap unit bisnis dan

satuan kerja audit internal.

Dalam menerapkan sistematika manajemen

risiko yang sesuai standar, Bank Andara

berpedoman pada kerangka dasar yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu:

a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

Direksi

Dalam cakupan pengawasan aktif Dewan

Komisaris dan Direksi, sebagaimana telah

ditetapkan dalam Kebijakan Manajemen

Risiko, antara lain telah diatur wewenang

dan tanggung jawab Dewan Komisaris,

Direksi dan pejabat-pejabat lainnya yang

terkait dengan penerapan manajemen

risiko tersebut. Kebijakan Manajemen

Risiko juga menetapkan kualifikasi

Sumber Daya Manusia yang jelas untuk

setiap jenjang jabatan yang terkait

dengan penerapan manajemen risiko.

Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam

praktiknya berperan aktif dalam

memonitor berbagai komite yang

memsupervisi Manajemen Risiko. Komite

yang berada pada pengawasan Direksi

dan Risk Management Committee adalah

Credit Risk and Policy Committee (CRPC),

Risk and Capital Committee (RCC), dan IT

Steering Committee (ITSC). Sedangkan

berada pada pengawasan Komisaris

adalah Risk Oversight Committee (ROC).

Director, is a unit that runs the function of the

stages of risk management, monitoring

implementation of policies, strategies and

guidelines for risk management and is

independent of business units and internal

audit unit.

In implementing systematic risk management

standards, Bank Andara is guided by the basic

framework set by Bank Indonesia, namely:

a. Active Supervision Boards

Within the scope of the active supervision

of the Board of Commissioners and

Directors, as stipulated in the Risk

Management Policy, among others, has

set the authority and responsibilities of

the Board of Commissioners, Directors

and other officials associated with the

implementation of risk management. Risk

Management Policy also sets qualification

of Human Resources that clear to each of

the hierarchy associated with the

implementation of risk management.

Risk Management Unit, in practice an

active role in monitoring the various

committees that supervised by Risk

Management. Committee under BOD

Level and Risk Management Committee

are Credit Risk and Policy Committee

(CRPC), Risk and Capital Committee (RCC),

and the IT Steering Committee (ITSC).

While under BOC Level is Risk Oversight

Committee (ROC).

36 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

REPORTING LINES

RISK POLICY/OVERSIGHT COMMITTEE

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

CREDIT RISK & POLICY COMMITTEE

RISK & CAPITAL COMMITTEE

IT STEERING COMMITTEE

b. Efektivitas Pelaksanaan Tahapan

Manajemen Risiko

Tahapan manajemen risiko telah

terlaksana secara efektif, mencakup

proses identifikasi risiko, proses

pengukuran risiko, proses pemantauan

risiko dan proses pengendalian risiko.

Proses identifikasi risiko dimaksudkan

untuk mengetahui seluruh jenis risiko

yang melekat pada setiap aktivitas

fungsional yang berpotensi merugikan

Bank Andara, termasuk identifikasi risiko

untuk jenis aktivitas dan produk baru

yang akan dipasarkan.

Proses pengukuran risiko pada

prinsipnya adalah penetapan pendekatan

yang digunakan dalam kerangka

mengetahui profil risiko Bank Andara

guna memperoleh gambaran efektivitas

penerapan manajemen risiko. Proses

pemantauan risiko sebagai bagian dari

penerapan manajemen risiko pada

intinya adalah pemantauan terhadap

limit risiko yang yang mencakup limit

secara individual dan keseluruhan,

b. Effectiveness of the Stages of

Risk Management

Stages of risk management have been

implemented effectively, including the

process of risk identification, risk

measurement process, the process of

risk monitoring and risk control process.

Risk identification process is meant to

find all types of risk inherent in each of

the functional activity of potentially

harmful Bank Andara, including

identification of risk for this type of

activity and new products will be

marketed.

The process of risk measurement in

principle is the establishment of

approach used in the framework of the

Bank’s risk profile Andara knows in order

to obtain the effectiveness of risk

management. The process of risk

monitoring as part of the application of

risk management at its core is the

monitoring of risk limits that include

individual and overall limits, monitoring

of capital capabilities, experience losses

Bank Andara | 2010 Annual Report 37

pemantauan terhadap kemampuan

modal, pengalaman kerugian di masa lalu

dan melakukan pemantauan terhadap

posisi yang melampaui limit telah

mendapat perhatian dari Satuan Kerja

Manajemen Risiko, Komite Manajemen

Risiko dan Direksi.

Implementasi manajemen risiko yang

berhasil ditempuh Bank Andara, dilihat dari

jenis pengelolaan risiko utama dapat

disajikan sebagai berikut :

a. Manajemen Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian yang

terjadi akibat kegagalan debitur dalam

memenuhi kewajiban atau menurunnya

kualitas dari aktiva produktifnya.

Sepanjang tahun 2010, Bank Andara

dengan serius melakukan berbagai

penyempurnaan panduan pengelolaan

risiko kredit dalam suatu sistem

manajemen perkreditan yang mencakup

penyempurnaan Kebijakan Risiko Kredit

(KRK).

Bank Andara telah memiliki Kebijakan

Risiko Kredit (“KRK”) yang tertulis, yang

mana menjelaskan pedoman-pedoman

untuk analisa risiko kredit, persetujuan

kredit, pengawasan dan supervisi, serta

restrukturisasi kredit. KRK juga

menerangkan ulasan pada kualitas kredit

dan statusnya secara periodik,

diversifikasi portofolio, kecukupan

jaminan/kolateral, dan pengawasan

internal. Keputusan kredit hanya dapat

dilakukan dengan adanya persetujuan

Direksi, dengan rekomendasi dari Komite

Kredit.

in the past and monitoring the position

that exceeded the limit has got the

attention of the Management Unit Risk,

Risk Management Committee and Board

of Directors.

Successful implementation of risk

management taken by the Bank Andara,

viewed from the main types of risk

management can be presented as follows:

a. Credit Risk Management

Credit risk is the risk of losses arising

from the failure of the debtor in meeting

obligations or decreased quality of

productive assets. Throughout 2010,

Bank Andara seriously do various

improvements in credit risk management

guidelines of the credit management

system which includes the completion of

Credit Risk Policy (CRA).

Bank Andara has a Credit Risk Policy

("CRP") that is written, which explains

the guidelines for credit risk analysis,

credit approval, monitoring and

supervision, and credit restructuring. CRP

also explains reviews on credit quality

and status periodically, diversified

portfolio, the adequacy of security /

collateral and internal controls. Lending

decisions can only be done with the

approval of the Board of Directors, with

recommendations from the Credit

Committee.

38 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

KRK dievaluasi dan disetujui oleh Dewan

Komisaris secara berkala. KRK dapat

diubah, kapan pun dibutuhkan, untuk

mengakomodasikan perubahan pada

strategi bisnis bank dan peraturan-

peraturan perbankan yang baru.

Oleh karena risiko kredit terbesar yang

berada pada portofolio pinjaman adalah

pada awal pinjaman dan berlanjut hingga

pinjaman tersebut ditutup, Bank

menyadari atas pentingnya pengawasan

dan supervisi. Semua pinjaman

dimonitor secara berkala oleh pejabat

yang berwenang.

b. Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas

Risiko pasar merupakan risiko yang

timbul karena adanya pergerakan

variabel pasar dari portofolio yang

dimiliki, yang dapat merugikan Bank

(adverse movement). Variabel pasar yang

dapat mempengaruhi portofolio Bank

Andara antara lain suku bunga. Potensi

kerugian karena variabel pasar tersebut

timbul, bila terjadi penurunan nilai aktiva

atau pendapatan maupun kenaikan nilai

pasiva atau biaya.

Risiko likuiditas adalah risiko di mana

surat berharga atau aset lainnya tidak

dapat diperjualbelikan di pasar secara

cepat untuk mencegah kerugian (atau

mendatangkan laba yang dibutuhkan).

Risiko likuiditas muncul dari situasi pada

saat pihak yang tertarik untuk

memperdagangkan suatu aset tidak

dapat memperjualbelikan aset tersebut

karena tidak ada pihak yang mau

berdagang dengan aset yang

bersangkutan.

CRP is evaluated and approved by the

Board of Commissioners regularly. CRP

can be changed, whenever necessary, to

accommodate changes in business

strategies of banks and new banking

regulations.

Therefore, the largest credit risk that is

on loan portfolio is at the beginning of

the loan and continues until the loan is

closed, the Bank realizes the importance

of monitoring and supervision. All loans

are monitored periodically by the

competent authority.

b. Market and Liquidity Risk Management

Market risk is the risk that arises due to

movements in market variables from the

portfolio, which can be detrimental to

the Bank (adverse movement). Market

variables that could affect the portfolio

of Bank Andara, among others, the

interest rate. Potential losses due to

market variable were incurred, if there is

impairment of assets or liabilities,

revenues and increase the value or cost.

Liquidity risk is the risk that securities or

other assets cannot be traded in the

market quickly to prevent the loss (or

bring in needed income.) Liquidity risk

arises from the situation at the time

interested parties to trade an asset may

not trade in these assets because neither

side is willing to trade with the related

asset.

Bank Andara | 2010 Annual Report 39

Risiko likuiditas terjadi pada aktivitas

pendanaan/pembiayaan, pembayaran

deposito, dan manajemen modal kerja.

Termasuk pula risiko kenaikan COF pada

portofolio aset yang tidak diekspektasi

pada saat jatuh tempo dan risiko

ketidakmampuan Bank untuk melikuidasi

asetnya pada saat yang tepat dan harga

yang sesuai.

Bank Andara selalu menekankan

pemeliharan likuiditas yang cukup guna

memenuhi kewajibannya kepada para

nasabahnya dan pihak-pihak lain, seperti

permintaan pinjaman, pembayaran

deposito, dan pemenuhan likuiditas

operasional yang memuaskan. Fungi

pengelolaan pemenuhan likuditas ini

dijalankan oleh Unit Treasury, melalui

rekomendasi dari Risk and Capital

Committee.

Tujuan manajemen likuiditas adalah agar

Bank mampu, bahkan dalam kondisi

kritis sekalipun, untuk memenuhi semua

kontrak dan peraturan kewajiban

keuangan.

c. Manajemen Risiko Operasional dan

Risiko Lainnya

Risiko operasional adalah risiko yang

antara lain disebabkan ketidakcukupan

dan atau tidak berfungsinya proses

internal, kesalahan manusia, kegagalan

sistem, dan adanya problem eksternal

yang mempengaruhi operasional Bank.

Di samping risiko operasional tersebut

terdapat beberapa risiko yang harus

dikelola secara efektif yaitu risiko hukum,

Liquidity risk occurs in activities funding /

financing, payment of deposits, and

working capital management. Including

increased risk of COF on the asset

portfolio are not expected at maturity

and the risk of the inability of the Bank to

liquidate its assets at the right time and

price.

Bank Andara always emphasized the

maintenance of sufficient liquidity to

meet its obligations to its customers and

other parties, such as loan demand,

deposit payments, and fulfillment of

operational liquidity is satisfactory. Fungi

fulfillment of liquidity management is

run by the Treasury unit, through the

recommendation of the Risk and Capital

Committee.

The purpose of liquidity management is

for the Bank is able, even in critical

condition though, to meet all financial

obligations of the contract and

regulations.

c. Operational Risk Management and Other

Risks

Operational risk is the risk which caused

the malfunction or inadequacy and

internal processes, human error, system

failure, and the external problems that

affect the operations of the Bank. In

addition to operational risk there are

some risks that must be managed

effectively the legal risk, reputation risk,

strategic risk, and compliance risk.

40 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko

kepatuhan.

Bank Andara telah membuat prosedur

yang memadai dalam menilai risiko

operasional yang melekat pada produk

dan aktivitas baru, termasuk proses dan

sistem yang digunakan. Hasil dari

identifikasi ini akan digunakan untuk

pengembangan database dalam hal

kejadian yang merugikan yang

disebabkan oleh risiko operasional.

Bank Andara has made adequate

procedures in assessing the operational

risks inherent in new products and

activities, including processes and

systems used. The results of this

identification will be used to expand the

database in terms of adverse events

caused by operational risk.

Bank Andara | 2010 Annual Report 41

Implementasi Core Banking System (CBS)

– T24 telah diselesaikan pada bulan

September 2010 dan beroperasi penuh

untuk mendukung kegiatan operasional

bank. Dalam proses persiapan

implementasi hingga live T-24, bank

dihadapkan pada risiko operasional.

Launching “AndaraLink” juga memiliki

dampak terhadap risiko operasional.

Bank telah menentukan upaya mitigasi

terhadap risiko operasional tersebut.

Risiko hukum berarti risiko yang

disebabkan oleh kelemahan dalam hal

yuridis. Kelemahan dalam hal yuridis

termasuk, namun tidak terbatas pada,

lemahnya tuntutan hukum, tidak adanya

kerangka hukum, atau lemahnya

kontrak, seperti kegagalan untuk

Implementation of Core Banking System

(CBS) - T24 was completed in September

2010 and fully operational to support the

operations of the bank. In the process of

preparing for the implementation until

the live T-24, banks are faced with

operational risk. Launching "AndaraLink"

also has an impact on operational risk.

The Bank has determined efforts to

mitigate these operational risks.

Legal risk means the risk caused by

weaknesses in juridical matters.

Weaknesses in juridical matters includes,

but are not limited to, weaknesses

resulting from legal claims, absence of

legal framework, or contractual

weaknesses, such as failure to meet the

42 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

memenuhi persyaratan hukum (legal)

yang terdapat pada kontrak dan/atau

celah yang terdapat pada pengikatan

agunan.

Bank Andara memitigasi risiko hukum

melalui pengadministrasian yang layak

dan melaporkan penyimpangan yang

dibutuhkan ke Manajemen dalam hal

terdapat dokumen ‘to be obtained’ dari

nasabah.

Risiko kepatuhan adalah risiko yang

timbul dari kegagalan Bank untuk patuh

dan melaksanakan atas undang-udang,

peraturan, dan ketentuan hukum

lainnya. Risiko kepatuhan juga dapat

timbul dari situasi di mana undang-

undang atau hukum yang mengatur

bank dalam hal produk atau aktivitas

tertentu menjadi membingungkan atau

tidak teruji. Risiko kepatuhan dapat

menyebabkan berkurangnya reputasi,

berkurangnya nilai (value) dari

franchise/lisensi, terbatasnya

kesempatan bisnis, berkurangnya

potensi ekspansi, dan ketidakmampuan

dalam melaksanakan kontrak.

Bank terekspos pada risiko kepatuhan

dalam hal denda dan hukuman dari

regulator. Untuk memitigasi kejadian-

kejadian yang berisiko ini, Bank Andara

mengembangkan aplikasi/alat untuk

memonitor semua pemenuhan

penyerahan laporan ke Bank Indonesia

dan institusi pemerintah lainnya.

requirements for legally binding

contracts and/or loopholes in the

binding of collateral.

Bank Andara mitigates legal risk through

proper administration of all legal

documentation and reports as a

necessary waiver to the Management of

any ‘to be obtained’ document from

clients.

Compliance risk means the risk arising

from failure by the Bank to comply with

or implement laws, regulations, and

other applicable legal provisions.

Compliance risk also arises in situations

where the laws or rules governing

certain bank products or activities of the

Bank’s clients may be ambiguous or

untested. Compliance risk can lead to

diminished reputation, reduced franchise

value, limited business opportunities,

reduced expansion potential, and an

inability to enforce contracts.

The Bank is exposed to compliance risk in

terms of fines and penalties from

regulatory institutions. To do risk

mitigation, Bank Andara has developed a

tool to monitor the fulfillment of report

submission to Bank Indonesia and other

government bodies.

Bank Andara | 2010 Annual Report 43

Profil Risiko Tahun 2010

Hasil penilaian profil risiko Bank Andara pada

posisi 31 Desember 2010 menunjukkan

predikat “Low to Moderate”. Dengan rincian

sebagai berikut:

Risk Profile Year 2010

Bank Andara’s risk profile on December 31,

2010 shows the title of "Low to Moderate".

The details are as follows:

RISKS Q1 2010 Q2 2010 Q3 2010 Q4 2010

Credit Risk Low Moderate Moderate Moderate

Market Risk Low Low Low Low

Liquidity Risk Moderate Moderate Moderate Moderate

Operational Risk Low Low Moderate Moderate

Legal Risk Low Low Low Low

Compliance Risk Low Low Low Low

Strategic Risk Low Low Low Low

Reputational Risk Low Low Low Low

44 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi Together We Can Achieve Our Dreams Lira Rewiantari

Pak Dede adalah salah satu nasabah dari

BPR Kencana sejak tahun 2008, ayah dari

dua anak tersebut sudah mulai tertarik untuk

memiliki usaha warung sejak tahun 2005.

Bersama dengan istrinya, Pak Dede

mengelola bisnis warung yang terletak di

samping rumahnya di sebuah daerah

pedesaan di Cimahi, Jawa Barat. Sebelum

membuka usaha warung, Pak Dede memiliki

bisnis percetakan di Bandung, Ia bergabung

bersama saudaranya. Namun, karena tidak

Dede is one of BPR Kencana’s clients since

2008, a father of two children who started his

warung (small groceries shop) since 2005.

Together with his wife, Dede ran a small shop

located beside his small house in a rural area

of Cimahi, West Java. Prior to his small shop

business, Dede had a printing business in

Bandung, with his brother. However, due to

lack of sufficient funds and a fierce

competition, he turned to the shop business

with a full support from his wife.

Bank Andara | 2010 Annual Report 45

memiliki dana yang cukup dan persaingan

ketat, ia beralih ke usaha warung dengan

dukungan penuh dari istrinya.

Dalam membangun bisnis barunya, Pak Dede

juga menghadapi masalah yang sama seperti

bisnis sebelumnya yaitu kekurangan dana

dan jumlah saingan dalam melakukan bisnis

yang sama. Namun, Pak Dede belajar

tentang lembaga keuangan mikro yang

memberikan pinjaman kecil tanpa banyak

persyaratan dan birokrasi. Pak Dede

memutuskan pinjam dari BPR yang terletak

di seberang jalan warungnya. "Setiap kali

saya pergi ke pasar, saya selalu melewati

BPR Kencana, sehingga timbul rasa ingin

tahu saya apakah Bank akan membantu atau

tidak, maka suatu hari akhirnya saya

memberanikan diri untuk datang kesana,"

tutur Pak Dede.

BPR Kencana adalah Bank regional skala kecil

yang terletak di pinggiran kota Cimahi, Jawa

Barat. Dikarenakan bisnis Dede terletak di

dekatnya, bank memberikan pinjaman awal

sebesar 3 juta rupiah kepada Pak Dede. Dari

pinjaman awal tersebut, Pak Dede

melanjutkan usaha warung yang telah

dijalankannya selama 6 tahun. Warung Pak

Dede menjual berbagai macam sayuran, ikan

dan bahan makanan. Bisnis warungnya

cukup berhasil karena di lingkungan tersebut

sangat diminati oleh ibu rumah tangga dan

pelajar. "Warung saya banyak dikunjungi

oleh ibu-ibu dan anak-anak yang baru saja

pulang dari sekolah, mereka suka membeli

makanan ringan di sini", kata Dede.

In establishing his new business, Dede also

faced the same problem as his business that

is lack of funds and number of rivals doing

the same business. However, Dede learnt

about small financial institutions that provide

a small loan without to many requirements

and bureaucracies. Dede decided borrower

from a BPR (Community Bank) that is located

across the road from his shop. "Every time I

go to the market, I always pass BPR Kencana,

that arise my curiosity whether or not the

Bank would help, then one day I finally dared

to come there", said Dede.

BPR Kencana is a small community Bank

located in a suburb of Cimahi, West Java.

Provided that Dede’s business is located

nearby, the bank provided Dede with an

initial loan of 3 million rupiah (USD 300).

From this initial loan, Dede continued his

shop business until today that has ran for

over 6 years. Dede’s shop sells a wide variety

of vegetables, fish and groceries. The kiosk

business is quite successful because the

environment is in great demand by

housewives and students. "My stall was

visited by many mothers and children who

just came home from school, they like to buy

snack here”, said Dede.

46 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Untuk memenuhi kebutuhan di warungnya,

Pak Dede pergi ke pasar yang terletak di kota

terdekat. Setiap jam 3 pagi Pak Dede pergi ke

pasar dengan mengendarai sepeda

motornya. Setelah menyiapkan semuanya, ia

membuka warungnya, biasanya dibuka dari

jam 05.30 pagi dan tutup jam 17.30. Ia

sangat menikmati rutinitas sehari-harinya,

“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan

oleh Allah dalam menjalankan bisnis warung

ini, dan diberikan kemudahan, bisnis seperti

inilah yang saya impikan dari dulu dan baru

tercapai sekarang, tak lepas dari dukungan

istri saya juga”, Ia menambahkan.

Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Pak

Dede pun dapat merenovasi rumahnya dan

membeli perabotan yang baru untuk

kebutuhan rumah tangganya. “Alhamdulilah,

saya dapat mencukupi kebutuhan istri dan

anak-anak saya, mereka adalah bagian

terpenting dalam hidup saya” kata Pak Dede.

Ia berharap bisnis warungnya dapat terus

berkembang dan semakin diminati oleh

masyarakat setempat. Ia pun mengharapkan

dapat membuka usaha lagi untuk ke

depannya. Selain itu, Pak Dede turut

berterima kasih kepada BPR Kencana atas

bantuannya dalam menjalankan bisnis

warungnya tersebut, “Saya menghadapi

beberapa kendala menjalankan bisnis

warung saya ini, tetapi BPR Kencana

menjawab semuanya itu,” tutur Pak Dede.

To meet the needs in his kiosk, Dede goes to

the markets located in the nearby city. Every

morning at 3 am Dede left to the market by

riding his motor bike. After everything has

been prepared, he opened his kiosk, usually

starting from 5.30 am and closes at 5:30 pm.

He really enjoyed his daily routine, "I am very

grateful to God for this opportunity to be

able to provide a good business , and given

the ease, business like this is what I always

dreamed of and already achieved, not

separated from the support of my wife as

well", He added.

With his perseverance and hard work, Dede

could renovate his house and bought new

furniture for the needs of their households.

"Alhamdulilah, I can fulfill the needs of my

wife and my children, they are the most

important part of my life" said Dede. He

hopes his kiosk business can grow. He also

expects to open a business again in the

future. Moreover, Dede also grateful to the

BPR for its help in running his kiosk business,

"I faced some problems running this business,

but BPR Kencana answered it," he said.

Bank Andara | 2010 Annual Report 47

BPR Kencana adalah salah satu klien dari

Bank Andara, didirikan pada tahun 1994 dan

berkantor pusat di Cimahi, Jawa Barat. BPR

Kencana merupakan group BPR yang dimiliki

oleh Kopkar Bank Yudha Bhakti yang

memiliki 18 BPR yang tersebar di

Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali.

Wilayah kerja BPR meliputi Kota Cimahi, Kota

Bandung, sebagian Kab. Sumedang dan Kab.

Bandung. Target market BPR yaitu para

pedagang, pengrajin maupun usaha kecil

lainnya serta pegawai di lingkungan

pemerintah maupun swasta, pensiunan PNS

dan BUMN. Mayoritas debitur BPR yaitu

sektor perdagangan dan sektor jasa.

BPR Kencana is one of Bank Andara’s clients,

established in 1994 with a headquarter in

Cimahi, West Java. BPR Kencana is a group of

BPR owned by Bank Yudha Bhakti employee

cooperative that has 18 rural banks spread

across Jabodetabek, West Java, Central Java,

East Java and Bali. BPR Kencana working

area covers Cimahi, Bandung, Sumedang and

Bandung. The target markets of BPR are

traders, craftsmen and other small

businesses as well as government employees,

retired civil servants and state-owned

enterprises. The majority of debtors are trade

sector and the services sector.

48 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Mengapa Kami Ada Why We Exist

Industri keuangan mikro Indonesia

didominasi oleh Lembaga Keuangan Mikro,

terutama BPR dan Koperasi Keuangan seperti

koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam,

koperasi serba usaha, induk koperasi.

Meskipun cukup besar, sektor keuangan

mikro di Indonesia memiliki kelemahan.

Kendala yang signifikan tetap menghadang

LKM di dalam meningkatkan kualitas

pelayanannya serta memperluas jangkauan

kepada proporsi yang lebih besar kepada

penduduk berpenghasilan rendah. Salah satu

kendala tersebut adalah kurangnya akses

terhadap permodalan. Hal ini

mengakibatkan, sebagian besar LKM hanya

mampu melayani nasabah dengan produk-

produk dasar perbankan.

Dalam krisis keuangan akhir-akhir ini, banyak

bank umum yang mengurangi porsi

pinjamannya kepada LKM. Sebagai

tambahan, beberapa bank umum tersebut

dianggap sebagai pesaing LKM, dan melayani

usaha kecil dan mikro secara langsung.

Situasi seperti ini telah menciptakan peluang

pasar bagi Bank Andara untuk membantu

LKM yang membutuhkan pembiayaan dan

jasa teknologi. Bank Andara akan

memanfaatkan peluang ini dengan:

Indonesia’s microfinance industry is

dominated by MFIs, particularly BPRs and

financial cooperatives such as savings and

loan cooperatives, savings and loan units of

multi-purpose cooperatives, and credit

unions. Yet despite its size, the Indonesian

microfinance sector is fractured. Significant

obstacles remain preventing MFIs from

improving the quality of their services and

expanding their reach to a larger percentage

of the country’s poor. One key factor for

MFIs is the lack of sufficient access to capital.

As a result, the majority of MFIs are able to

offer only the most basic banking services.

In the recent financial crisis, many

commercial banks withdrew their MFI

funding. In addition, some other commercial

banks elected to become competitors to

MFIs, also aiming to provide services directly

to micro and small businesses. These

developments have created a to the market

opportunity for Bank Andara to help MFIs

with financing and technology services. Bank

Andara will use this opportunity by:

Bank Andara | 2010 Annual Report 49

Fokus untuk secara eksklusif melayani

LKM;

Membatasi aktivitasnya hanya untuk jasa

wholesale dan menghindari persaingan

dengan LKM;

Menyediakan produk beragam selain

pinjaman mikro dan simpanan untuk

nasabah LKM, termasuk juga jasa

pengiriman uang, asuransi mikro dan

berbagai produk berbasis teknologi;

Memahami karakteristik khusus dari

nasabah LKM;

Meyediakan produk dan jasa keuangan

inovatif kepada LKM;

Menawarkan jasa berbasis jaringan yang

meliputi pengiriman uang, pembayaran

tagihan dan aplikasi untuk asuransi

mikro, serta pemasangan sistem shared

core banking yang lengkap yang khusus

dikonfigurasi untuk setiap LKM;

Menciptakan sebuah lembaga keuangan

yang permanen dan menguntungkan.

Focusing exclusively on providing a

specialized service to MFIs;

Restricting its activities to wholesale

services for MFIs and avoiding

competition with MFIs;

Providing diversified products beyond

micro-loans and savings to MFI clients

including remittances, bill payment,

micro-insurance and a variety of

technology-based services;

Understanding the special characteristics

of its MFI clients;

Providing innovative products and

services to MFIs;

Offering web based services including

remittances, bill payments and

applications for micro-insurance, and the

installation of a compact shared core

banking system specifically configured

for the individual MFI;

Creating a long-term, profitable

institution.

50 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Tim Manajemen Kami Our Management Team

Dewan Direksi Bank Andara

dan Peran Mereka

Bank Andara memiliki tim manajemen yang

sangat berpengalaman, baik yang berasal

dari kalangan bank ternama di Indonesia

maupun ahli di bidang keuangan mikro. Tim

manajemen Bank terdiri dari:

Paulus Wiranata Presiden Direktur

President Director

Bank Andara Board of

Directors Members and Roles

Bank Andara has assembled an experienced

management team from leading banks

throughout Indonesia as well as microfinance

experts. The management team is comprised

of:

Bapak Wiranata merupakan salah satu bankir paling

senior di Indonesia dengan pengalaman selama 26

tahun di industri perbankan. Beliau memperoleh gelar

dari Universitas Indonesia di bidang Ekonomi dan

Akuntansi. Pada tahun 2007 beliau terpilih sebagai

CEO terbaik di bidang perbankan oleh media

perbankan Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah

Presiden Direktur pada Bank BTPN (Bank Tabungan

Pensiunan Nasional), pengalaman beliau cukup luas

mulai dari perbankan komersial hingga pembiayaan

SME dan perbankan mikro. Beliau sangat dihormati

karena keberhasilannya mengembangkan dan

membawa Bank BTPN go public semasa menjabat di

sana. Sebelum di Bank BTPN, beliau adalah Country

Manager Bank of New York di Indonesia, Vice President

dari Consulting Fund Asia, dan salah seorang Direktur

Bank Niaga di Jakarta dan di Hong Kong.

Mr. Wiranata is one of the most senior bankers in

Indonesia with 26 years experience in the industry. He

graduated from the University of Indonesia in

Economics and Accounting. In 2007, he was identified

as the leading banking CEO by the Indonesian banking

press. Formerly the CEO of Bank BTPN (Bank Tabungan

Pensiunan Nasional), his experience ranges from

commercial banking to SME finance and microbanking.

He is highly respected for his success in improving Bank

BTPN and taking the bank public during his tenure.

Prior to working with Bank BTPN, he was the Indonesia

Country Manager for the Bank of New York, Vice

President of Consulting Fund Asia and a Director with

Bank Niaga in Jakarta and Hong Kong.

Bank Andara | 2010 Annual Report 51

Irianto Kusumadjaja Direktur

Director

Bapak Kusumadjaja mempunyai pengalaman selama

lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan teknologi

informasi. Jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah

Presiden Direktur Mysis International Financial

Systems, salah satu perusahaan core banking solutions

ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat

sebagai Vice President untuk bidang teknologi

informasi di PT Industrial Bank of Japan di Indonesia,

dan juga di the Mizuho Corporate Bank di Hong Kong.

Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi

dari Institut Teknologi dan Informasi di Jakarta.

Mr. Kusumadjaja has over 21 years experience in the

field of banking and IT, most recently serving as the

President Director of Misys International Financial

Systems, one of the leading core banking solution

providers in Indonesia. He served as Vice President for

IT at Indonesia’s PT Industrial Bank of Japan, as well as

the Mizuho Corporate Bank in Hong Kong. He holds a

degree in Information Technology from the Institute of

Information and Technology in Jakarta.

Irene Hamidjaja Direktur

Director

Ibu Hamidjaja memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun

di bidang perbankan dan keuangan, dengan jabatan

terakhir sebelumnya adalah Direktur di Commonwealth

Bank of Australia, Indonesia, dengan tanggung jawab

meliputi kepatuhan, manajemen risiko, dan sumber

daya manusia. Sebelum itu, beliau adalah Direktur

Kepatuhan di Citibank, N.A. Indonesia di mana beliau

mempergunakan keahliannya di bidang operasional

perbankan, akunting, dan kepatuhan. Beliau

memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari the

University of New Orleans, Amerika Serikat.

Ms. Hamidjaja has over 21 years experience in banking

and finance, most recently as Director of the

Commonwealth Bank of Australia in Indonesia with

responsibilities including compliance, risk management

and human resources. Previously, she was the

Compliance Director of Citibank, N.A. Indonesia where

she utilized her expertise in banking operations,

accounting and compliance. She holds a Bachelor

Degree in Accounting from The University of New

Orleans, USA.

52 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Don Johnston Direktur

Director

Bapak Johnston memiliki pengalaman lebih dari 20

tahun di bidang perbankan, usaha kecil dan menengah,

dan keuangan mikro. Beliau pernah menjabat sebagai

konsultan dari Harvard University untuk Bank Rakyat

Indonesia selama 13 tahun, yang terlibat secara aktif

mengembangkan BRI Unit Desa. Setelah di BRI, beliau

bekerja dalam bidang kebijakan institusional

perbankan pedesaan, mikro, dan SME. Beliau juga

menjadi konsultan di berbagai macam institusi dan

bank umum dalam bidang pengembangan program dan

produk pembiayaan mikro dan SME. Beliau

mempunyai pengalaman yang luas di bidang analisa

dan pengembangan bisnis, desain produk dan

implementasi, operasional, pengawasan dan support,

survey dan statistik, dan sistem informasi manajemen

dan komputerisasi. Beliau juga adalah salah seorang

pengajar di Financial Institutions for Private Enterprise

Development (FIPED), suatu Program Pendidikan

Eksekutif dari Harvard University.

Mr. Johnston has over 20 years experience in banking,

small and medium enterprises (SME) and microfinance.

He served as the Harvard resident advisor to Bank

Rakyat Indonesia (BRI) for 13 years, taking an active

role in building the Unit Desa system. Since leaving BRI,

he has worked in institutional policy support in micro,

SME and village banking. He also advised a range of

multi-lateral institutions and commercial banks on

micro and SME finance product and program

development. He has significant experience in:

business analysis and development; product design and

implementation; operations supervision and support;

surveys and statistics; and computerization and

management information systems. Mr. Johnson also

teaches at Harvard University’s Financial Institutions

for Private Enterprise Development (FIPED) Executive

Education program.

Bank Andara | 2010 Annual Report 53

Bank Andara berkomitmen akan standar tata

kelola perusahaan yang tinggi. Dewan Direksi

percaya bahwa komitmen Bank Andara di

dalam praktek perusahaan yang etis di dalam

menjalankan usahanya akan menjadi hal

yang penting untuk kesuksesan Bank.

Dewan Direksi memberikan arah kebijakan

Bank dengan menyetujui dan memonitor

strategi dan tujuan keuangan dan sosial

Bank. Board Charter memaparkan tanggung

jawab termasuk tanggung jawab sehubungan

dengan tata kelola perusahaan, audit

internal, manajemen risiko, dan kepatuhan

Dewan Direksi. Board Charter memaparkan

prosedur yang harus dilakukan termasuk

prosedur sehubungan dengan konflik

kepentingan.

Bank Andara is committed to high standards

of corporate governance. The Board believes

that Bank Andara’s commitment to ethical

corporate dealings in the conduct of its

business will be an important element of its

success.

The Board provides direction to the Bank by

approving and monitoring the Bank’s

strategy and financial and social objectives.

The Board charter sets out the Boards

detailed responsibilities, including its

responsibilities in relation to governance,

internal audit, risk management, and

compliance matters. The Board charter sets

up the relevant procedural matters which

includes procedures in relation to a conflict

of interest.

54 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Tugas dan Tanggungjawab Direksi bertanggungjawab penuh untuk

melakukan fungsi manajemen Bank;

Direksi harus mengelola Bank sesuai

dengan kewenangan dan tanggung

jawabnya sebagaimana diatur dalam

Anggaran Dasar dan hukum yang

berlaku;

Direksi harus menerapkan prinsip Tata

Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

dalam setiap kegiatan bisnis Bank untuk

semua tingkat organisasi atau hirarki;

Direksi harus mengambil tindakan untuk

menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari Satuan Kerja Audit

Intern Bank, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia dan atau

hasil pengawasan otoritas lain;

Direksi harus bertanggungjawab atas

pelaksanaan tugasnya kepada pemegang

saham melalui rapat umum pemegang

saham;

Direksi harus memberikan data yang

akurat, relevan, dan tepat waktu dan

informasi kepada Dewan Komisaris

Unit Kerja Yang Dibentuk BOD

Dalam melaksanakan prinsip GCG, Direksi

membentuk:

Satuan Kerja Audit Internal;

Satuan Kerja Manajemen Risiko dan

Komite Manajemen Risiko; dan

Satuan Kerja Kepatuhan.

Duties and Responsibilities The BOD shall be fully responsible for

performing the Banks management

function;

The BOD must manage the Bank in

accordance with its authority and

responsibilities as stipulated in the

Articles of Association and prevailing

laws and regulations;

The BOD must implement GCG principles

in each of the Bank’s business activity for

all organizational levels or hierarchy;

The BOD must take follow up action for

audit findings and recommendations

from the Bank’s Internal Audit Work

Unit, external auditors, Bank Indonesia’s

supervision results and or other

authorities supervision results;

The BOD must be responsible for the

implementation of its tasks to

shareholders through the General

Meeting of shareholders;

The BOD must provide accurate,

relevant, and timely data and

information to the Board of

Commissioners

Formed Work Units by the BOD

In implementing GCG principles, The BOD

formed the:

Internal Audit Work Unit;

Risk Management Work Unit and Risk

Management Committee; and

Compliance Work Unit.

Bank Andara | 2010 Annual Report 55

56 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Pemegang Saham Kami Our Shareholders

33.39%

19.90%

16.53%

13.73%

8.70%

7.75%

Mercy Corps

IFC

HTF

KfW

IWG

Cordaid

Konsorsium pemodal Bank Andara dipimpin

oleh Mercy Corps, sebuah organisasi bantuan

kemanusiaan dan pembangunan

internasional yang mempunyai akar yang

kuat di Indonesia dan juga pemodal dalam

pengembangan perbankan dan keuangan

mikro. Mercy Corps, menerima hibah awal

dari Financial Services for the Poor dari the

Bill & Melinda Gates Foundation. Para

pemodal awal Bank ini meliputi the

International Finance Corporation (IFC), the

Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I

Wayan Gatha, pendiri Bank Sri Partha, yang

kemudian diakuisisi untuk membentuk Bank

Andara. Kepemilikan Bank Andara dirancang

secara hati-hati dalam sekelompok kecil

pemodal yang berkomitmen pada visi dan

misi untuk mendukung sektor keuangan

mikro Indonesia dalam upaya pengentasan

kemiskinan. Setelah memulai aktifitas

The Bank Andara investor consortium is led

by Mercy Corps, an international relief and

development organization with strong roots

in Indonesia as well as leading investors in

banking and microfinance development.

Mercy Corps, received a start-up grant from

the Bill & Melinda Gates Foundation’s

Financial Services for the Poor initiative.

Founding investors include the International

Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos

Fund, Cordaid and Mr. I. Wayan Gatha,

founder of Bank Sri Partha, which was

acquired as a part of the formation of Bank

Andara. Ownership in Bank Andara was

carefully structured around a small group of

investors committed to the vision and

mission of bolstering the Indonesian

microfinance sector to make significant

strives in poverty alleviation. After initiating

bank development activities, the investor

Bank Andara | 2010 Annual Report 57

pengembangan Bank, konsorsium pemodal

tersebut secara resmi mengambil alih Bank

Sri Partha di Denpasar, Bali pada Mei 2008

untuk secara resmi mulai beroperasi sebagai

Bank Andara. Pada bulan Juni 2010, KfW

masuk sebagai pemodal dengan kepemilikan

modal dalam Bank sebesar 25.500 lembar

saham kelas A. Pada bulan November 2010

terjadi penambahan modal disetor Bank yang

dilakukan oleh Mercy Corps, IFC dan KfW.

consortium officially acquired Bank Sri Partha

in Denpasar, Bali on May 2008 to formally

begin the operation of Bank Andara. On June

2010, KfW entered as shareholder with

shareownership in the Bank in the amount of

25,500 Class A shares. On November 2010,

there was an increase in in paid-up capital

performed by Mercy Corps, IFC and KfW.

Didirikan pada tahun 1979, Mercy Corps

adalah suatu organisasi non profit yang

berkantor pusat di Amerika Serikat, yang

sejak didirikan telah memberikan $1,7 milyar

dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan

pembangunan dengan sejumlah program di

107 negara di seluruh dunia. Didukung

dengan jaringan kantor di Amerika Utara,

Eropa, dan Asia, program-program global

terpadu mempekerjakan lebih dari 3.700

karyawan di seluruh dunia dan menjangkau

lebih dari 14,5 juta orang di lebih dari 40

negara. Sebagai salah satu bentuk

bantuannya, Mercy Corps telah

berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam

bidang keuangan mikro. Mercy Corps telah

mengembangkan LKM, termasuk bank

komersial dan perusahaan multi finance di 16

negara berkembang di seluruh dunia.

Mercy Corps memulai programnya di

Indonesia sejak tahun 1999, dan saat ini

memiliki hampir 175 karyawan di tujuh

kantor. Sebagai bentuk bantuannya di

Indonesia, Mercy Corps telah mendukung

Established in 1979, Mercy Corps is a non-

profit international non-governmental

organization (INGO) headquartered in the

United States which since its founding has

provided $1.7 billion in international relief

assistance and development programming to

107 countries around the world. Supported

by offices in North America, Europe, and

Asia, current unified global programs employ

more than 3,700 staff worldwide and reach

more than 14.5 million people in more than

40 countries. As one of its many areas of

assistance, Mercy Corps has accumulated

over 20 years experience in the field of

commercially-oriented microfinance. Mercy

Corps has developed microfinance

institutions, including commercial banks and

multi-finance companies, in 16 developing

countries around the world.

Mercy Corps’ Indonesia program was

established in 1999, and currently employs

nearly 175 staff working out of seven field

offices. As part of its assistance in Indonesia,

Mercy Corps has supported the microfinance

58 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

sektor keuangan mikro di Indonesia selama

hampir sembilan tahun dengan memberikan

bantuan teknis dan pendanaan kepada

ratusan LKM.

Pada awal tahun 2005, Mercy Corps

bekerjasama dengan IFC untuk meluncurkan

“Microfinance Commercial Linkages Pilot

Project” yang berupaya menghubungkan

para LKM yang layak mendapat sumber

pembiayaan umum. Program tersebut

mencakup pengembangan pemeringkatan

berbiaya rendah untuk LKM Indonesia,

fasilitasi hubungan dengan bank komersial,

jaminan pinjaman dan bantuan teknis. Pada

awal tahun 2006, Mercy Corps

melembagakan program tersebut dengan

mendirikan Microfinance Innovation Center

for Resources and Alternatives atau dikenal

dengan nama MICRA.

Pendekatan terpadu: Melalui pendirian Bank

Andara dan MICRA, Mercy Corps telah

memperkenalkan suatu pendekatan terpadu

untuk mendorong perkembangan sektor

keuangan mikro di Indonesia baik melalui

dukungan langsung dan tidak langsung

kepada LKM.

sector in Indonesia for nearly nine years

providing technical assistance and funding to

hundreds of MFIs.

In early 2005, Mercy Corps teamed with the

IFC to launch the ‘Microfinance Commercial

Linkages Pilot Project’ which sought to link

creditworthy MFIs to commercial sources of

financing. The pilot included the

development of a low-cost rating tool for

Indonesian MFIs, facilitation of linkages with

commercial banks, loan guarantees and

technical assistance. In early 2006, Mercy

Corps institutionalized this pilot by

establishing the Microfinance Innovation

Center for Resources and Alternatives

(MICRA).

Integrated approach: Through the

establishment of Bank Andara and MICRA,

Mercy Corps has introduced an integrated

approach to promote the development of

the microfinance sector in Indonesia via both

direct and indirect support to MFIs.

IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, adalah

lembaga pembangunan global terbesar yang

memfokuskan pada sektor swasta pada

negara-negara berkembang. IFC menciptakan

kesempatan bagi masyarakat untuk keluar

dari kemiskinan dan untuk memperbaiki

tingkat hidupnya, memberikan bantuan

IFC, a member of the World Bank Group, is

the largest global development institution

focused on the private sector in developing

countries. IFC creates opportunity for people

to escape poverty and improve their lives

providing financing to help businesses

employ more people and supply essential

Bank Andara | 2010 Annual Report 59

keuangan untuk membantu usaha,

mempekerjakan lebih banyak orang dan

memberikan jasa-jasa penting, memobilisasi

modal, dan memberikan jasa konsultasi

untuk memberikan kepastian terhadap

pembangunan yang berkelanjutan. Di saat

ketidakpastian ekonomi global, investasi

baru IFC justru mencapai rekor $18 milyar di

tahun fiskal 2010, di mana $12,7 milyar

adalah untuk rekening milik IFC. Di tahun

fiskal 2010, IFC telah berinvestasi pada 528

proyek, mengalami kenaikan dari tahun fiskal

2009. Porfolio Jasa Konsultasi IFC (IFC

Advisory Services) terdiri dari 736 proyek

aktif dengan nilai lebih dari $850 juta, dan

pengeluaran mencapai total $268 juta.

Di Indonesia, IFC bertujuan untuk

mengurangi akibat dari perubahan iklim,

menaikkan pendapatan pedesaan dan

mempromosikan urbanisasi yang

berkelanjutan. Kedudukan Jasa Konsultasi IFC

di Indonesia didukung oleh pemerintah

Australia, Finlandia, Belanda, Selandia Baru,

dan Swiss. IFC memberikan investasi saham

sebesar $5 juta, dan jasa konsultasi untuk

mendukung strategi pemasaran dan produk

yang akan menempatkan Bank Andara

sebagai bank wholesale pilihan di Indonesia.

services, by mobilizing capital from others,

and by delivering advisory services to ensure

sustainable development. In a time of global

economic uncertainty, IFC's new investments

climbed to a record $18 billion in fiscal year

2010, $12.7 billion of which was for IFC's own

account. In fiscal year 2010, IFC invested in

528 projects, an 18 percent increase from

FY09. IFC's Advisory Services portfolio

comprised 736 active projects valued at

more than $850 million, with annual

expenditures totaling $268 million.

In Indonesia, IFC aims to reduce the impact

of climate change, increase rural incomes

and promote sustainable urbanization. IFC's

Advisory Services in Indonesia are supported

by the governments of Australia, Finland, the

Netherlands, New Zealand, and Switzerland.

IFC provides a $5 million equity investment,

and advisory services to support a branding

and marketing strategy that will position

Bank Andara as the wholesale bank of choice

in Indonesia.

Hivos-Triodos Fund didirikan pada tahun

1994, sebagai suatu inisiatif bersama antara

Hivos dan Bank Triodos yang bertujuan untuk

memberikan kontribusi dalam pertumbuhan

keuangan mikro di Negara-negara

berkembang. Bank Triodos adalah salah satu

bank papan atas di dunia perbankan

The Hivos-Triodos Fund founded in 1994, is a

joint initiative of Hivos and Triodos Bank and

was set up with the aim of contributing to

the growth of microfinance in developing

countries. Triodos Bank is one of the world’s

leading sustainable bank and is well known

for its innovative and transparent approach

60 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

berkesinambungan dan dikenal akan

pendekatan inovatif dan transparansinya.

Hivos adalah sebuah organisasi non

pemerintah berbasis di Belanda yang bersifat

humanis untuk memberikan kontribusi pada

dunia yang bebas, adil dan

berkesinambungan. Hivos-Triodos Fund

adalah salah satu dari empat dana keuangan

mikro di bawah manajemen Triodos

Investment Management, yang 100%

merupakan anak perusahaan dari Bank

Triodos. Total aset yang dimiliki pada akhir

tahun 2010 mencapai sebesar EUR 47 juta.

to banking. Hivos is a non-governmental

organization, rooted in the Netherlands and

guided by humanist values to contribute to a

free, fair and sustainable world. Hivos-

Triodos Fund is one of the four microfinance

funds under management of Triodos

Investment Management, which is a 100%

subsidiary of Triodos Bank. The fund’s total

assets at year-end 2010 amounts to EUR 47

million.”

KfW adalah bank pembangunan Jerman yang

didirikan pada tahun 1948 dengan dana dari

Marshall Plan. Pemegang saham mayoritas

mereka adalah republik federal Jerman (80%)

dan negara federal Jerman (20%). KfW

memberikan dorongan bagi perkembangan

perekonomian, masyarakat dan ekologi di

Jerman, Eropa dan seluruh dunia. KfW juga

mendukung perubahan dan meciptakan

peluang di seluruh dunia. Saat ini mereka

memiliki sekitar 60 kantor dan perwakilan di

seluruh dunia dengan jumlah total volume

bisnis mencapai EUR 63,9 milyar di tahun

2009.

KfW is a promotional bank of the Federal

Republic of Germany, which was founded in

1948 by the funds from the Marshall Plan.

Their majority shareholders are Federal

republic of Germany (80%) and German

Federal States (20%). KfW gives impulses for

the economy, society and ecology in

Germany, Europe and the world over. It

supports change and promotes promising

ideas around the world. Currently, they have

around 60 offices and representations

worldwide with total business volume

reaching EUR 63.9 billion in 2009.

Bank Andara | 2010 Annual Report 61

I Wayan Gatha

I Wayan Gatha adalah pendiri Bank Sri Partha

(kemudian dikenal sebagai “Bank Andara”)

dan bergabung dengan investor lain dalam

berbagi pandangan yang sama bagi Bank

Andara. Beliau juga merupakan pendiri dan

penasehat dari beberapa BPR potensial di

Bali.

Selain itu, I Wayan Gatha juga aktif dalam

kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial

yang masih sering dilaksanakan beliau adalah

kegiatan donor darah dan baru-baru ini,

beliau menerima kehormatan Satya Lencana

Bakti Sosial dari Pemerintah Republik

Indonesia, karena telah melakukan kegiatan

donor darah lebih dari 100 (seratus) kali .

I Wayan Gatha is the founder of Bank Sri

Patha (later known as “Bank Andara”) and

joins with the other investors in sharing the

sameobjectives for Bank Andara. He is also

the founder and advisor of several

prospective rural banks in Bali.

Furthermore, I Wayan Gatha is also active in

many social activities. One of thesocial

activities that he is still highly involved with is

related to blood donor activities and

recently, he received the honor of Satya

Lencana Bakti Sosial from the Government of

Republic of Indonesia for having conducted

blood donor activitiesmore than 100 (one

hundred) times.

Cordaid menggabungkan pengalaman dan

keahilan selama lebih dari 90 tahun dalam

pengentasan kemiskinan dan pembangunan.

Berbasis di Belanda, Cordaid, the Catholic

Organization for Relief and Development Aid,

merupakan salah satu organisasi

pembangunan internasional terbesar di

dunia, dengan anggaran tahunan lebih dari

EUR 170 juta dengan jaringan hampir 1.000

organisasi mitra di 36 negara di Afrika, Asia,

Amerika Tengah, Timur dan Latin. Cordaid

memiliki rekam jejak yang kuat dalam

pembiayaan dan mendukung sektor

keuangan mikro di seluruh dunia.

Cordaid combines more than 90 years’

experience and expertise in structural

poverty eradication and development. Based

in the Netherlands, Cordaid, the Catholic

Organization for Relief and Development Aid,

is one of the world’s largest international

development organizations, with an annual

budget of more than EUR 170 million and a

network of almost a thousand partner

organizations in 36 countries in Africa, Asia,

Central and Eastern and Latin America.

Cordaid has a strong track record financing

and supporting the microfinance sector

worldwide.

62 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Membangun Hidup Melalui Lukisan Building Life Through Paintings Lira Rewiantari

Bank Andara tegas berkomitmen untuk

bekerjasama dengan seluruh LKM, khususnya

di kota-kota di pulau Jawa dan Bali, bahkan

tidak menutup kemungkinan untuk

merambah ke kota-kota di pulau-pulau lain,

hingga ke pelosok kota. Hal ini tak lepas dari

visi dan misi Bank Andara untuk mengurangi

tingkat kemiskinan di Indonesia melalui

Bank Andara firmly committed to working

with all of MFIs, particularly in the cities of

Java and Bali, even the possibility of

extending to cities in other islands, until to

the corners of the city. This is not separated

from the vision and mission of the Bank

Andara to reduce poverty in Indonesia

through collaboration with MFIs, and one of

Bank Andara | 2010 Annual Report 63

kerjasama dengan LKM, dan salah satunya

adalah PD BPR Bangodua.

BPR Bangodua merupakan salah satu dari

nasabah Bank Andara yang bertempat di

kota Indramayu. BPR ini memfokuskan

pemberian kredit untuk sektor pertanian dan

perdagangan, yang merupakan mata

pencaharian yang didominasi oleh

masyarakat setempat dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Namun tak hanya

kedua sektor usaha tersebut yang dilakukan

oleh masyarakat setempat, salah satunya

adalah Bapak Sahidin, yang merupakan salah

satu nasabah dari BPR Bangodua yang kini

tengah merintis sukses melalui karya

lukisnya.

Sebagai pelukis yang mulai merintis karirnya

dari lulus kuliah jurusan seni rupa pada tahun

1992, kehidupan Pak Sahidin sebelumnya

memang tak seperti sekarang ini. Kini lukisan

pelukis yang beraliran ekspresionis impresif

tersebut sudah dihargai 10 juta ke atas oleh

para kolektor lukisan. Tak hanya itu, bahkan

ia pernah mengikuti pameran lukisan di Hotel

Four Seasons Jakarta pada tahun 2004,

sebuah pameran lukisan yang sulit untuk

ditembus oleh para pelukis.

Pak Sahidin sudah menghasilkan keuntungan

dari lukisannya sejak kelas 1 SMP dan

menjadi pelukis professional pada tahun

1995, namun tak dapat dipungkiri bahwa

hasil kerja keras yang baru dapat ia nikmati

mulai dari tahun 2005 lalu ini tak lepas dari

bantuan Pak Iwan, teman satu kelompok

band yang bekerja di BPR Bangodua

(Indramayu), yang merupakan mitra Bank

Andara. Ketika Pak Sahidin sedang

mengalami kesulitan keuangan, Pak Iwan

them was PD BPR Bangodua.

BPR Bangodua is one of Bank Andara’s clients

which is placed in Indramayu. This BPR is

focus on giving credit for agriculture and

trading sector which is the main job who

dominated by the community to fulfill their

needed of life. However not only those two

business sectors that are made by the

community, namely Mr. Sahidin, one of the

BPR Bangodua’s clients who is currently the

success pioneer through painting.

As a painter who started his career after

graduated with art majors in 1992, Mr.

Sahidin previous life was not same as today.

Currently, his impressive expressionist

ideology paintings have been appreciated for

over 10 million by the collectors of paintings.

Moreover, he even followed painting

exhibition at the Four Seasons Hotel Jakarta

in 2004, a painting exhibitions that are

difficult to be penetrated by the painter.

Pak Sahidin already making a profit from his

paintings since the first grade junior high

school and became a professional painter in

1995, however it cannot be denied that his

hard work can be enjoyed starting from 2005,

with the assistance from Mr. Iwan, a friend

belong in the same band, who also work in

BPR Bangodua (Indramayu), which is Bank

Andara’s partner. When Mr. Sahidin faced a

financial problem, Mr. Iwan came to offer

credit lending. "Initially, I doubted and afraid

64 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

datang menawarkan bantuan untuk

peminjaman kredit. “Pada awalnya saya

ragu dan tidak berani pinjam, karena takut

ngga bisa ngelunasin”, tutur pelukis yang

memiliki dua anak tersebut.

Namun pada akhirnya, Pak Sahidin pun

memberanikan diri untuk mengambil

pinjaman tersebut dengan agunan berupa

sebidang tanah yang merupakan asetnya

yang berharga. “Mungkin karena kedekatan

saya secara emosional dengan Pak Iwan

sebagai teman band sejak tahun 1992,

makanya ia percaya bahwa saya mampu

untuk melunasi pinjaman saya, yang penting

kita rutin membayar cicilan tiap bulannya,

yah…tertiblah”, lanjut Pak Sahidin.

Berkat hasil peminjaman dan kerja kerasnya,

kini Pak Sahidin pun tidak hanya bisa

membangun rumah, tapi juga bisa

membangun studio lukis pribadinya untuk

melukis. Untuk saat ini saja, ia sudah

mengantongi 8 kolektor tetap, yang salah

satunya adalah Direktur dari Orang Tua

Grup, dan targetnya adalah mempunyai 15

kolektor tetap, karena bagi pelukis, rumus

untuk bisa hidup mapan adalah mempunyai

15 kolektor tetap.

to borrow, because I feared could not repay

it", said Mr. Sahidin.

In the end, Mr. Sahidin dared to take the

credit lending with his valuable asset, a piece

of land as the collateral. "Perhaps, it’s

because of the emotional closeness with Mr.

Iwan as the same band member since 1992,

therefore he trust me that I am capable to

pay my loan, as long as we pay the monthly

installment routinely, yah…be orderly”, said

Mr. Sahidin continuously.

Nowadays, with the result of loan and his

hard work, Mr. Sahidin not only can build a

house, but also builds his personal painting

studio. Currently, he already get 8 regular

collectors, one of them is the Director of

Orang Tua Group, and he sets his target to

get 15 regular collectors, because for a

painter, the formula to have a safe and

steady life, at least you have to get 15

regular collectors.

Tema lukisan yang kini banyak diminati dan

terjual habis adalah lukisan panen dan

pasar. Menurutnya, lukisan panen

mengandung makna hasil, dan lukisan pasar

mengandung makna unsur mitra kerja.

“Kata kolektor, rumah ideal itu harus ada

lukisan panen atau pasar, supaya

fengshuinya bagus. Bahkan pernah ada

tawaran seharga Rp.45 juta, dan lukisan itu

sudah terjual. Bisnis lukisan itu bisnis misteri.

Contohnya pelukis Nyoman Masriadi. Dulu

Most of the themes paintings which are

highly interest and sold out are harvest

painting and market painting. In his opinion,

a harvest painting implies results, and a

market painting implies partners. "Collector

said, an ideal home should have harvest or

market paintings, which will give you a good

sign of fengshui. Even, there is an offer of 45

million rupiah, and that painting has been

sold. Painting business is a mystery business.

For example is a painter namely Nyoman

Bank Andara | 2010 Annual Report 65

harga lukisannya hanya ratusan ribu, tapi

sekarang sudah mencapai milyaran rupiah”,

urai Pak Sahidin.

Pelukis yang telah belajar melukis selama 40

tahun tersebut, mengungkapkan kendala

bisnisnya selama ini. “Saya menghadapi

beberapa kendala dalam menjalankan bisnis

ini, di antaranya adalah proses penjualan

lukisan yang tidak mudah karena saya harus

menemukan pembeli atau berusaha mencari

kolektor maniak maupun galeri-galeri yang

bersedia menjual lukisan-lukisan saya. Saya

ingin ada kolektor yang langsung membeli

dengan jumlah yang banyak seperti salah

satu nasabah saya dari Orang Tua Group

dan kolektor dari orang asing yang berasal

dari Amerika, Inggris dan Belanda.”

Masriadi. At the beginning, his paintings

were priced only in hundred-thousands, but

now it has reached billions of rupiah",

explains Mr. Sahidin.

Painter who had studied painting for 40

years, reveal his business constraints “I faced

several obstacles in running this business,

one of them are the process of selling the

paintings that is not easy because I had to

find a buyer or trying to find a maniac

collector or the galleries that are willing to

sell my paintings, I wish there was a collector

who bought directly with a large quantity like

one of my customers from the Parent Group

and foreigners collector who came from

America, England and Holland."

66 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Bagi Pak Sahidin yang menggunakan

fasilitas peminjaman kredit sebesar Rp.25

juta, ia sangat berharap agar bank

memperhatikan pengusaha kecil seperti

dirinya, ketika dulu ia mulai merintis karir.

“Paradigma perbankan harus diubah, karena

perbankan cenderung enggan untuk

meminjamkan kredit kepada orang-orang

kecil seperti saya dulu, mungkin karena

kurang percaya. Harapan saya agar semua

bank memperhatikan hal itu dengan baik.

Kalau bisa, saya juga mempunyai ide agar

lukisan bisa dijadikan agunan di

bank…hehehe”, canda pak Sahidin.

For Mr. Sahidin who used credit loan facility

amounting to 25 million rupiah, he is hoping

that banks pay attention to small

entrepreneurs like himself, when he started

his career. "The paradigm of banking must be

changed, because previously banks tend to

be reluctant to lend credit for the poor

people like me, probably because of lack of

trust. My hope, that all banks should put

attention on these kind of issues correctly. If

possible, I have an idea that painting can be

used as collateral in the bank… hehehe",

joked Mr. Sahidin.

Bank Andara | 2010 Annual Report 67

Tak hanya itu, Pak Sahidin pun juga

berharap suatu hari nanti bisa memberikan

pertunjukan dengan konsep berupa melukis

dengan irama suara kuas di atas kanvas.

Dari pertunjukan tersebut, ada tiga aspek

yang ingin ditawarkan oleh Pak Sahidin.

Pertama, melukis menjadi sebuah

pertunjukan; kedua, audio visual menjadi

irama yang dapat dinikmati; dan ketiga,

hasil proses kreatif berupa lukisan yang

selesai dibuat dan dapat dijual. Baginya,

pertunjukan tersebut mungkin pertama di

Indonesia, bahkan di dunia. Baginya,

pertunjukan tersebut mungkin pertamadi

Indonesia, bahkan di dunia. “Yah…mudah-

mudahan ada bank yang bersedia

membantu saya untuk mewujudkan hal

tersebut”, harap Pak Sahidin untuk kedua

kalinya.

Not only that, Mr. Sahidin was also hoping

that someday he could perform a show with

the concept of painting with the voice of

brush rhythm on canvas. From the show,

there are three aspects that Mr. Sahidin

would like to offer. First of all, paintings

become a show, then secondly, audio visual

become a rhythm that can be enjoyed, and

third, the results of the creative process of

painting that has been made and can be sold.

In his opinion, those kind of show probably

the first show in Indonesia, even in the world.

"Well ... I hope there are banks willing to help

me to make this happen”, Mr. Sahidin

expectations for the second time.

68 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris

Komisaris

Komisaris Independen

Komisaris Independen

Komisaris *) menunggu penegasan dari RUPS

Stephen Mitchell

I Wayan Gatha

Delima Kiswanti

Ari R.P. Ariwibowo

William Charles Haworth *)

President Commissioner

Commissioner

Independent Commissioner

Independent Commissioner

Commissioner *) awaiting reaffirmation from GMS

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of

Commissioners

Meskipun tahun 2010 akan merupakan

tahun yang penuh tantangan, Dewan

ditekankan dan optimis dengan prospek

Bank. Kinerja tahun 2009 menunjukkan daya

tahan model usaha Bank dan Bank dalam

posisi yang siap di dalam memasuki tahun

yang baru dengan jajaran manajemen yang

solid dan tenaga kerja dengan dedikasi yang

tinggi.

Dewan Komisaris berkomitmen untuk

memberikan dukungan kepada jajaran

manajemen dalam menjalankan prioritas

strategis Bank. Dewan menyadari jajaran

manajemen terkadang perlu menyesuaikan

rencananya tersebut sesuai kondisi pasar

yang kompleks dan tuntutan perubahan dari

para nasabah. Selanjutnya, Dewan mengakui

While 2010 is expected to be a challenging

year, the Board is encouraged and optimistic

about the Bank’s prospects. The

performance of 2009 demonstrated the

resilience of our business model and the

Bank is well positioned going into the New

Year with a strong management team and

highly dedicated employee workforce.

The Board of Commissioners are committed

to supporting the management team in

executing the Bank’s strategic priorities. The

Board recognized that management will

occasionally need to adapt its plan to take

into consideration complex market

conditions and the changing demands of our

clients. Furthermore, the Board recognizes

Bank Andara | 2010 Annual Report 69

bahwa Bank dalam masa permulaan dan

mempunyai keyakinan bahwa jajaran

manajemen akan memperoleh keuntungan

sesuai dengan rencana strategis tersebut.

Selain dari itu, Dewan telah secara konsisten

menempatkan pentingnya tata kelola

perusahaan pada Bank, di mana hal ini

penting bagi kelangsungan usaha Bank.

Dewan telah mengadopsi kerangka tata

kelola perusahaan yang komprehensif yang

dirancang untuk menyeimbangkanm kinerja

dan kesesuaian dan memungkinkan Bank

untuk mengambil risiko secara efektif dan

bijaksana di mana hal ini merupakan dasar

usaha Bank.

Tugas dan Tanggung Jawab

Dewan Komisaris harus memastikan

pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan

bisnis Bank di semua tingkat organisasi

atau hirarki;

Dewan Komisaris harus melakukan fungsi

pengawasan atas pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Direksi (BOD);

Dewan Komisaris harus memberikan

nasihat kepada Direksi;

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan

sebagaimana dimaksud dalam butir (3),

komisaris harus mengarahkan,

memantau, dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan strategis Bank;

Pengambilan keputusan oleh Dewan

Komisaris sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) tidak menghapus tanggung

that the Bank is in a start-up period, and has

confidence that the management team will

achieve profitability in accordance with its

strategic plan.

In addition, the Board has consistently placed

great importance on the corporate

governance of the Bank, which it believes is

vital to the well-being of the Bank. The Board

has adopted a comprehensive framework of

Corporate Governance Guidelines which are

designed to properly balance performance

and conformance, and thereby allow the

Bank to undertake in an effective manner,

the prudent risk-taking activities which are

the basis of its business.

Duties and Responsibilities

The BOC must ensure implementation of

GCG in each of the Bank’s business

activities at all organizational levels and

hierarchy;

The BOC must perform a supervisory

function on the implementation of the

tasks and responsibilities of the Board of

Directors (BOD);

The BOC must provide advice to the

BOD;

In performing the supervisory function as

referred to in point (3), commissioners

must direct, monitor, and evaluate the

implementation of Bank’s strategic

policies;

Decision making by the BOC as referred

to in paragraph (4) shall not erase the

responsibilities of the BOD performing

70 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

jawab Direksi menjalankan fungsi

manajemen Bank;

Dewan Komisaris harus memastikan

bahwa Direksi telah mengambil tindak

lanjut temuan audit dan rekomendasi

dari Internal Audit Bank, auditor

eksternal, Bank Indonesia dan hasil

pengawasan otoritas lainnya;

Dewan Komisaris harus memberitahu

Bank Indonesia selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja setelah mengetahui

temuan atas: – pelanggaran terhadap ketentuan dan

peraturan terkait keuangan dan

perbankan; dan

– kondisi atau kondisi yang

diperkirakan membahayakan

kesinambungan bisnis Bank

Dewan Komisaris harus memiliki

pedoman dan prosedur kerja yang

mengikat untuk semua anggota Dewan

Komisaris

Komite di bawah Dewan

Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas

pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya,

Dewan Komisaris sedang membentuk

sebagai berikut:

Komite Audit

Komite Pemantau Risiko

Komite Remunerasi dan Nominasi

the Bank’s management function;

The BOC must ensure that the BOD has

taken follow up actions on audit findings

and recommendations from the Bank‘s

Internal Audit and external auditors,

Bank Indonesia and other authorities

supervising results;

The BOC must inform Bank Indonesia no

later than 7 (seven) business days after

discovering findings on:

– a violation of financial and banking

laws and regulations; and

– a condition or conditions predicted

to endanger the Bank’s business

continuity

The BOC must own a work guideline and

procedure which is binding to all BOC

members

Committees under the BOC

In order to support the effectiveness of the

implementation of its tasks and

responsibilities, the BOC is preparing to form

the following:

Risk Audit Committee

Risk Oversight Committee

Remuneration and Nomination

Committee

Bank Andara | 2010 Annual Report 71

Pendapat Dewan Komisaris

tentang Pelaksanaan Rencana

Bisnis Bank (RBB)

Sampai dengan akhir 2010, Bank Andara

telah menunjukkan kemampuannya untuk

mendirikan bank wholesale yang melayani

sektor keuangan mikro. Bank menetapkan

target pertumbuhan untuk bisnis baru

bersamaan dengan penyusunan proses

pengendalian internal yang kuat dan

penerapan manajemen risiko serta struktur

kepengurusan (governance). Pendapat

Dewan Komisaris atas pelaksanaan RBB

secara garis besar dijabarkan sebagai berikut:

1. Pencapaian Usaha

Pencapaian RBB belum sesuai dengan

targetnya pada beberapa area, walaupun

portofolio aset dan bisnis Bank telah

menunjukkan pertumbuhan yang

konsisten setiap kuartal sejak Bank

Andara berdiri.

a. Pertumbuhan Aset dan Strukturnya

Rata-rata pertumbuhan Total Aset

Bank adalah 15% setiap kuartal, di

mana 76% dari Total Aset tersebut

diinvestasikan kepada aset produktif

(lihat Gambar 1). Deviasi antara

angka aktual dan target sebagian

besar dikarenakan pencapaian

penyaluran kredit kepada nasabah

LKM yang jauh dari target

sebagaimana diperlihatkan pada

tabel di bawah ini. Namun dengan

bertumbuhnya jumlah kredit sampai

dengan IDR 134 milyar adalah bukti

atas penerimaan yang baik oleh

Opini of Board of

Commissioners on Realization

of Bank’s Business Plan

For the year ending 2010, Bank Andara has

demonstrated its ability to establish a

national wholesale bank serving the

microfinance sector. The Bank sets targets

for new business growth while

simultaneously establishing a sound internal

control process and a risk management and

governance structure. The BOC’s opinion on

the business plan implementation is outlined

in the following areas:

1. Business Achievements

Although the assets and business loan

portfolio of the Bank have shown

consistent growth every quarter since

founding, the Bank fell short of achieving

its business plan in some areas. The

difference between target and actual

performance indicates that the Bank did

not grow as fast as it had anticipated.

a. Asset Growth and Structure

The Bank’s assets grew an average of

15% every quarter, with 76% of Total

Assets invested in interest bearing

instruments (see Graph 1). The

difference between target and actual

figures were largely due to below

plan performance in loan growth to

our client MFI’s, as shown by the

table below. However, given the

recent establishment of Bank Andara

in April of 2009, its gross loan growth

to 134 billion IDR is evidence of

strong acceptance of the brand and

concept by Bank Andara.

72 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

komunitas sektor keuangan mikro

atas citra dan konsep Bank Andara.

b. Pertumbuhan Sumber Pendanaan

dan Strukturnya

Pertumbuhan jumlah kredit yang

belum sesuai target secara langsung

berhubungan dengan pertumbuhan

sumber pendanaan sebagaimana

diperlihatkan dalam Gambar 2. Saat

ini kami bekerja sama dengan

beberapa penyedia dana dari dalam

maupun luar negeri untuk

meningkatkan pendanaan Bank, di

mana juga termasuk beberapa bank

besar dari domestik, international

microfinance investment funds serta

bank-bank pembangunan sosial.

c. Pengembangan Produk dan Layanan

Sejak berdiri pada April 2009, Bank

Andara telah meluncurkan solusi

electronic banking – AndaraLink –

untuk LKM yang sampai dengan akhir

2010 telah melayani 50 LKM di Bali,

Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan

Jakarta. Ini adalah awal bagi Bank

untuk melaksanakan misi

menjangkau kepada masyarakat

yang kurang bahkan belum dilayani

oleh dunia perbankan in Indonesia.

Di periode mendatang Bank akan

meluncurkan layanan ATM, mobile

banking dan asuransi mikro untuk

melengkapi produk-produk kredit

dan deposito kepada nasabah LKM.

b. Funding Growth and Structure

The shortfall in loan growth is

directly attributable to challenges in

funding growth, as described in

Graph 2. We are working now with

several domestic and international

lenders to increase the Bank’s

funding, including major domestic

banks and international microfinance

investment funds and social

development banks.

c. Development of Products and

Services

Since Bank Andara started in April of

2009, it has launched an electronic

banking solution – AndaraLink – for

MFIs which by the end of 2010

AndaraLink served 50 MFIs in Bali,

East Java, West Java, Banten and

Jakarta. This is just the beginning of

the Bank’s attempt to execute its

outreach mission to the unbanked

and under-banked people in

Indonesia. In the months ahead, the

bank will launch ATM services,

mobile banking and microinsurance

to complement its many lending and

deposit products for MFIs.

Bank Andara | 2010 Annual Report 73

2. Operasional

a. Core Banking System (CBS) baru –

T24

Bank Andara telah

mengimplementasikan CBS baru

dengan sukses pada September 2010

yang akan menjadi awal dari otomasi

pada proses operasional Bank.

Walaupun Bank menghadapi

peningkatan risiko operasional oleh

karena pertumbuhan yang cepat,

CBS baru tersebut dapat mendukung

Bank untuk beradaptasi dan

mengatasi tantangan serta

mengembangkan prosedur

manajemen risiko. Tantangan-

tantangan tersebut berkaitan dengan

sistem dan non-sistem yang akan

membutuhkan pengawasan dan

perubahan yang konstan atas

prosedur dan manual Bank untuk

mengurangi risiko operasional yang

timbul dari CBS baru.

b. Electronic Banking

Walaupun Bank beroperasi sebagai

wholesale bank namun melalui

inovasi platform AndaraLink, Bank

Andara dapat menyediakan layanan

electronic banking yang canggih

secara langsung kepada LKM, yang di

mana oleh LKM dapat kemudian

ditawarkan sebagai layanan

perbankan ritel kepada nasabah LKM

tersebut. AndaraLink memampukan

Bank untuk menjangkau dan

melayani masyarakat yang kurang

dan belum terlayani oleh perbankan

melalui partner LKM kami. Produk

AndaraLink yang ditawarkan telah

2. Operasional

a. New Core Banking System (CBS) –

T24

Bank Andara successfully

implemented its own CBS on

September 2010 which will be the

kick off start of automation for our

operational process. While the Bank

has faced increased operational risk

because of rapid growth, its new CBS

has helped it to adapt and overcome

challenges and enhance risk

management procedures. These

challenges have been both system

and non-system related, and will

require constant monitoring and

changes to the Bank’s procedures

and manuals to reduce operational

risk that arise from the new CBS.

b. Electronic Banking

Although the Bank operates as a

wholesale bank, through its

innovative AndaraLink platform it

provides sophisticated electronic

banking products and services

directly to MFIs, who in turn can

offer them as retail products

offerings to their customer base.

AndaraLink enables the Bank to

reach and serve the unbanked and

under-banked people through our

partner MFIs. The AndaraLink

product offering is tested and

implemented as of this report date,

and is anticipated to scale

74 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

diuji dan diimplementasikan sampai

dengan saat ini dan diharapkan

untuk berkembang secara signifikan

pada masa yang akan datang.

3. Menjalankan Misi Sosial Bank

a. Profil LKM

Bank Andara menyalurkan kredit

kepada 133 LKM yang sebagian besar

berada di Pulau Jawa, di mana 40%

dari LKM tersebut adalah LKM Pro-

Poor sesuai Maxis Scorecard. Untuk

menjaga konsistensi misi tujuan

sosial, Bank memiliki komitmen

untuk tetap menjaga sebagian

tertentu dari portofolio penyaluran

kredit adalah kepada LKM Pro-Poor.

Hal ini penting untuk

mengidentifikasi dan membedakan

Bank Andara dari bank umum lainnya

yang juga melayani sektor keuangan

mikro.

b. Dukungan Teknis

Bank Andara tidak hanya

menyediakan produk perbankan

kepada nasabah LKM, karena untuk

dapat memberdayakan dan

mendukung pengembangan LKM,

Bank perlu melakukan lebih dari

hanya produk keuangan. Upaya

untuk mempromosikan LKM sebagai

partner kami telah dilakukan dengan

pelatihan eksekutif yang

berkelanjutan untuk manajemen

BPR. Bank Andara juga menyediakan

dukungan teknis untuk nasabah kami

dalam meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia mereka untuk

memastikan bahwa LKM dapat

menggunakan layanan produk kami.

significantly in the months and years

ahead.

3. Carrying Out Social Mission

a. Profile of MFIs

The Bank provides lending to 133

MFIs which are mostly located in

Java island and 40% of those MFIs

are categorized as Pro-Poor MFIs

based on Maxis Scorecard. The

Bank’s commitment to maintain a

portion of Pro-Poor MFIs in the

portfolio are not only social

objectives but it is also important to

identify and distinguish Bank Andara

from other commercial banks that

serves microfinance sector.

b. Technical Assistance

Providing banking products is not the

only service provided to MFIs. In

order to empower and support the

development of MFIs, the Bank

provides more than just financial

products. The effort to promote MFIs

as our partners has been

demonstrated by continuous

executive trainings for the

management of community (rural)

banks. Bank Andara’s also provides

technical assistance for our clients to

enhance staff capacity and to ensure

that they can implement our product

offerings.

Bank Andara | 2010 Annual Report 75

Penilaian atas CAMEL 1. Permodalan

Dalam rangka memenuhi peraturan BI

mengenai ketentuan minimum Modal

Tier 1 pada akhir 2010, Bank melakukan

beberapa kali peningkatan modal selama

tahun fiskal tersebut. Saat ini Bank

masih mengupayakan tambahan modal

dari pemegang saham dan calon investor

untuk menjaga kecukupan Modal Tier 1.

Sampai dengan akhir periode laporan ini,

kami telah dalam proses pembahasan

dengan 5 calon investor yang prospektif.

2. Kualitas Aset

a. Penyelesaian AYDA

Penyelesaian yang dilakukanpada

akhir Desember 2010 telah

menurunkan jumlah AYDA sebesar

75% dibandingkan semester

Evaluation of CAMEL 1. Capital

In order to comply with BI regulations on

minimum Tier 1 Capital by the end of

December 2010, the Bank conducted

several capital raises during last fiscal

year. The Bank is currently seeking more

capital from existing shareholders and

potential investors to maintain Tier 1

capital adequacy. We are in discussions

with five current and prospective

investors as of this report date.

2. Asset Quality

a. Foreclosed Collateral Settlement

The settlement conducted in late

December 2010 reduced foreclosed

collateral by 75% compare to last

semester. We are working to sell off

76 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

sebelumnya. Kami terus

mengupayakan untuk menjual

seluruh AYDA yang masih ada

sampai dengan akhir tahun ini.

(Catatan: AYDA tersebut merupakan

bagian dari proses akuisisi untuk

membeli Bank Sri Partha sebelum

menjadi Bank Andara).

b. Kredit Bermasalah

Rasio kredit bermasalah (gross)

sampai dengan akhir 2010 adalah

2,8%. Seluruh jumlah kredit

bermasalah berasal dari aktivitas

ritel Bank ketika masih menjadi Bank

Sri Partha. Sedangkan portofolio

kredit yang berasal dari Bank Andara

sejak April 2009 tidak memiliki kredit

bermasalah (atau 0% kredit

bermasalah).

3. Manajemen

a. Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Bank telah melakukan formalisasi

atas komposisi Dewan Komisaris

untuk mematuhi peraturan BI atas

GCG dengan memiliki 2 komisaris

independen. Struktur tersebut akan

mengarahkan pengawasan eksekutif

berjalan melalui komite-komitenya.

b. 3 Komite pada Tingkat Dewan

Komisaris

Bank akan menindaklanjuti

penyusunan komite-komite yang

diwajibkan oleh ketentuan dengan

melakukan rekrutmen pihak

independen yang diwajibkan. Untuk

mendukung komite-komite tersebut,

kami telah menyusun serangkaian

charters untuk Dewan Komisaris,

all remaining foreclosed collateral by

the end of this year. (Note: this

collateral was acquired during our

purchase of Bank Sri Partha, the

predecessor bank to Bank Andara.

b. Non Performing Loan

The NPL Gross ratio is 2.8% by the

end of December 2010. All NPL

activity originates from our

predecessor bank’s retail activity.

Loans originated by Bank Andara

since April, 2009, have a 0% NPL.

3. Management

a. Good Corporate Governance (GCG)

The Bank has finally formalized the

BOC composition to comply with BI

regulation on GCG by having 2

Independent Commissioners on

board. The recent composition shall

bring the structure of executive

supervisory in place through its

committees.

b. 3 Compulsory Committees of Board

of Commissioners (BOC)

The Bank will follow up with the

establishment of 3 compulsory

committees by recruiting

independent parties that are

required. In order to support the

committees, we have established a

set of charters for BOC, Risk

Oversight Committee (ROC), Audit

Bank Andara | 2010 Annual Report 77

Komite Pemantau Risiko, Komite

Audit dan Komite Remunerasi dan

Nominasi.

c. 3 Komite Direksi

Tata kelola pada tingkat Direksi

didukung oleh 3 komite berikut yang

secara periodik melakukan

pertemuan dan pengawasan atas

eksposur risiko Bank. Komite-komite

ini bertanggung jawab untuk

melakukan mitigasi risiko

berdasarkan areanya, yaitu:

1) Credit Risk and Policy Committee

(CRPC), bertanggung jawab atas

mitigasi risiko kredit.

2) Risk and Capital Committee

(RCC), bertanggung jawab atas

mitigasi risiko pasar dan

likuiditas.

3) IT Steering Committee (ITSC),

bertanggung jawab atas mitigasi

risiko Operasional TI.

Risiko-risiko lainnya akan menjadi

tanggung jawab dari Komite

Manajemen Risiko untuk mengawasi

dan memitigasi eksposur risiko

secara keseluruhan dan

melaporkannya kepada Komite

Pemantau Risiko.

d. Profil Risiko Bank

Profil risiko bank sampai dengan

akhir 2010 adalah Rendah –

Moderat berdasarkan penilaian yang

meliputi 8 jenis risiko (Kredit, Pasar,

Likuiditas, Operasional, Stratejik,

Kepatuhan, Hukum dan

Committee (AC) and Remuneration

and Nomination Committee (RNC).

c. 3 Committees of Board of Directors

(BOD)

The governing structure in BOD level

supported by these 3 committees

that regularly meet and monitor the

risks exposures in the Bank. These

committees responsible to mitigate

risks of the Bank based on its areas,

such as:

1) CRPC (Credit Risk and Policy

Committee), responsible for

Credit Risk Mitigation

2) RCC (Risk and Capital

Committee), responsible for

Market and Liquidity Risk

Mitigation

3) ITSC (IT Steering Committee),

responsible for IT Operational

Risk Mitigation.

Other risks would be the

responsibility of Risk Management

Committee (RMC) to monitor and

mitigate overall risks exposure and

to report to Risk Oversight

Committee.

d. Bank’s Risk Profile

The Bank’s risk profile by the end of

2010 is Low to Moderate based on

an evaluation that covered all 8

types of risk (Credit, Market,

Liquidity, Operational, Strategic,

Compliance, Legal and Reputational)

78 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Reputasional) sesuai dengan

ketentuan BI. Pada semester ini,

yang menjadi tantangan Utama Bank

adalah memitigasi peningkatan

risiko dari isu operasional dan

likuiditas. Pergantian CBS dan

kebutuhan untuk mengurangi

mismatch maturitas akan

membutuhkan perhatian yang lebih

untuk memastikan risiko-risiko

dimasa yang akan datang dapat

diminimalisir.

4. Rentabilitas

Kemampuan Bank untuk mencetak laba

mengalami perbaikan dibandingkan

posisi tahun lalu dan relatif terhadap

target RBB kami, di mana hal tersebut

menunjukkan upaya manajemen biaya

yang telah dijalankan selama ini telah

menunjukkan hasil yang baik

(sebagaimana dijelaskan oleh grafik-

grafik berikut). Akan tetapi untuk

mempercepat titik break even, Bank

akan lebih memfokuskan kepada

ekspansi bisnis melalui penyaluran kredit

dan layanan produk berbasis teknologi.

5. Likuiditas

a. Sumber Pendanaan Baru

Usaha dalam mendapatkan

alternatif sumber pendanaan telah

direalisasikan pada kuartal 4/2010

dengan ditandatanganinya fasilitas

pinjaman dengan Blue Orchard SA

yang berada di Geneva, Switzerland.

Hubungan ini menandai masuknya

Bank kedalam pasar hutang luar

negeri yang memerlukan

based on the new BI regulation. In

this semester, the Bank’s main

challenge is to mitigate the rising

risks from operational and liquidity

issues. The new CBS and the need for

reducing the Bank’s maturity

mismatch will need additional

attention to ensure that future risks

are minimized.

4. Earnings

The Bank’s profitability improved

compared to last year’s position and

relative to our business plan target,

which demonstrated that cost

management efforts conducted so far

have performed well (as shown in these

graphs). However, to accelerate the Bank

to reach breakeven, the Bank will focus

heavily on business expansion through

lending and technology based product

offerings.

5. Liquidity

a. New Funding Sources

The attempt to seek other

alternative funding resources was

realized in the 4th quarter of 2010 by

signing a senior loan facility with

Blue Orchard SA, based in Geneva,

Switzerland. This relationship

marked the Bank’s entry into the

foreign debt market, which requires

BI’s approval before entering into

Bank Andara | 2010 Annual Report 79

persetujuan BI sebelum memasuki

perjanjian. Saat ini bank sedang

dalam pembahasan dengan

beberapa penyedia dana

internasional untuk meningkatkan

sumber pendanaan. Pinjaman ini

tidak hanya meningkatkan

kemampuan leverage Bank untuk

percepatan bisnis namun juga

mengurangi eksposur gap atas suku

bunga.

b. Ketentuan LDR

Sebagai wholesale bank, bisnis

model Bank Andara akan

membutuhkan pendekatan yang

berbeda agar dapat mematuhi

ketentuan BI atas LDR dan GWM.

Sebagaimana ditunjukkan oleh table

dibawah ini, peran intermediary

Bank dalam sector riil selayaknya

juga mempertimbangkan aktivitas

kredit dan deposito dari BPR, oleh

karena BPR adalah mayoritas

nasabah Bank.

such agreements. The Bank is

currently in discussions with other

international lenders to increase this

source of funding. These borrowings

will not only increase bank’s leverage

for business acceleration, but also

reduce our gap exposure on an

interest rate risk basis.

b. LDR Regulation

As a wholesale bank, Bank Andara’s

business model would necessitate a

different approach in order to

comply with BI regulations on LDR

and statutory reserve requirements.

As shown by the table below, the

Bank’s intermediary role in real

sector should consider also its

lending and funding activity from

community banks since these MFIs

are the majority of our customers.

80 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Report on Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan yang baik (BCB)

adalah dasar dan kerangka dalam

membangun institusi keuangan yang dapat

dipercaya dan diandalkan. Salah satu tujuan

Bank Andara selama masa transisi menjadi

wholesale bank skala nasional adalah

membangun organisasi yang kuat dan handal

yang bertindak atas dasar prinsip

Transparansi, Akuntabilitas, Kehandalan,

Integritas dan Keadilan.

Tahapan Pencapaian Tata Kelola Selama

2010

Komposisi Dewan Komisaris

Memperingati 2 tahun pendirian Bank

Andara, kami telah mencapai target kami

salam memenuhi ketentuan GCG.

Komposisi Dewan Komisaris akhirnya

memenuhi ketentuan dengan adanya 2

Komisaris Independen dalm susunan

Dewan. Bank selanjutnya akan berupaya

untuk memformalisasi pembentukan

komite-komite yang diwajibkan, sejalan

dengan mengaktifkan fungsi pengawasan

eksekutif melalui rapat periodik,

pengawasan yang konsisten, kecukupan

pelaporan dan evaluasi.

Komite Tata Kelola

Sampai dengan pembentukan komite-

komite yang diwajibkan menjadi formal,

Bank Andara telah memulai rapat secara

Good Corporate Governance (GCG) is the

foundation and frame to establish a

trustworthy and reliable financial institution.

One of Bank Andara’s goals during the

transition period to become national

wholesale bank is to build a strong and

reliable organization which acts based on

Transparency, Accountability, Reliability,

Integrity and Fairness (TARIF).

Governance Milestone in 2010

BOC Composition

Commemorating 2nd year of Bank

Andara’s establishment, we have

accomplished our goal to fulfill

regulatory requirements on GCG. The

BOC composition has finally meeting the

requirement by having 2 independent

commissioners on board. The Bank will

continually work on formalizing 3

compulsory committees, while driving

the executive supervisory function

through regular meetings, consistent

monitoring, adequate reports and

evaluation.

Governance Committees

Awaiting the formalization of 3

compulsory committees, Bank Andara

has started informal meeting of

Bank Andara | 2010 Annual Report 81

informal untuk mendukung fungsi

pengawasan Dewan Komisaris.

Di samping komite-komite pada tingkat

Dewan Komisaris, Bank memperkuat

struktur tata kelola melalui 3 komite

pada tingkat Direksi yang dibentuk untuk

mendukung tugas dan tanggung jawab

Direksi. Komite-komite pada tingkat

Direksi bertemu secara periodik dari

waktu ke waktu untuk menjalankan

tanggung jawabnya, yang meliputi

seluruh aktivitas Bank dan eksposur

risiko yang dihadapi Bank.

Piagam Tata Kelola

Bank Andara menyusun suatu set

piagam-piagam tata kelola yang

memandu dan mengarahkan praktik

pengawasan eksekutif dan tata kelola

yang baik, untuk mendukung struktur

tata kelola Bank. Piagam Tata Kelola

terdiri dari piagam untuk : Dewan

Komisaris (BOC), Direksi (BOD), Komite

Pemantau Risiko (ROC), Komite Audit

(AC) dan Komite Remunerasi dan

Nominasi (RNC).

Kebijakan Kepatuhan

Untuk melengkapi piagam tata kelola

tingkat eksekutif maka Bank juga

memiliki kebijakan kepatuhan yang

menjadi dasar kode bertindak yang

meliputi seluruh elemen di Bank.

Kebijakan kepatuhan mengarahkan dan

menjadi pedoman bagi organisasi untuk

menjadi institusi keuangan yang dapat

dipercaya dan handal.

aforementioned committees in order to

support the BOC supervisory function.

Aside of BOC committees, the Bank

strengthened its governing structure

through 3 BOD committees established

in order to support BOD’s duties and

responsibilities. These BOD committees

meet regularly from time to time

carrying out its responsibilities, covering

all banking activities and risk exposure.

Governance Charters

Supporting the governance structure,

Bank Andara has established a set of

governance charters that guiding and

directing the executive supervisory and

good governing in practice. The

Governance Charters consist of charters

for: Board of Commissioners (BOC),

Board of Directors (BOD), Risk Oversight

Committee (ROC), Audit Committee (AC)

and Remuneration and Nomination

Committee (RNC).

Compliance Policy

Complementing the executive

governance charters is compliance policy

that serves as code of conduct basis

encompassing all elements in the Bank.

The compliance policy shall guiding and

directing the organization to be a

trustworthy and reliable financial

institution.

82 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

DEWAN KOMISARIS

Tugas dan Tanggungjawab

1. Dewan Dewan Komisaris memastikan

penerapan GCG pada setiap aktivitas

usaha Bank yang meliputi seluruh level

dan hirarki organisasi.

2. Dewan Komisaris melaksanakan fungsi

pengawasan atas penerapan tugas dan

tanggung jawab Direksi.

3. Dewan Komisaris menyediakan saran

kepada Direksi.

4. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan

pada angka (3), Dewan harus

mengarahkan memonitor dan

mengevaluasi penerapan kebijakan

strategis Bank.

5. Pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh Dewan Komisaris pada angka (4)

tidak menghapus tanggung jawab Direksi

dalam menjalankan fungsi pengelolaan

Bank.

6. Dewan Komisaris memastikan Direksi

telah menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari Audit Internal Bank,

auditor eksternal, Bank Indonesia

dan/atau hasil pengawasan dari pihak

berwenang lainnya.

7. Dewan Komisaris memiliki pedoman

kerja dan prosedur yang mengikat

seluruh anggota Dewan Komisaris.

8. Dalam mendukung efektivitas penerapan

tugas dan tanggungnya, Dewan

Komisaris wajib setidaknya membentuk

berikut ini:

a. Komite Pemantau Risiko

Komite ini memiliki otorisasi untuk

meninjau dan memonitor portofolio

risiko Bank secara keseluruhan

termasuk proses pengelolaan untuk

BOARD OF COMMISSIONERS

Duties and Responsibilities

1. The BOC ensures implementation of GCG

in each of the Bank’s business activity on

all organizational levels or hierarchy.

2. The BOC performs supervisory function

on the implementation of the tasks and

responsibilities of the Board of Directors

(BOD).

3. The BOC provides advice to the BOD.

4. In performing the supervisory function as

referred to in point (3), commissioners

must direct, monitor, and evaluate the

implementation of Bank’s strategic

policies.

5. Decision making by the BOC as referred

to in paragraph (4) shall not erase the

responsibilities of the BOD performing

Bank’s management function.

6. The BOC ensures whether the BOD has

taken follow up actions on audit findings

and recommendations from the Bank ‘s

Internal Audit, external auditor, Bank

Indonesia and /or other authorities

supervision result.

7. The BOC owns a work guideline and

procedure which is binding to all BOC

members.

8. In order to support the effectiveness of

implementation of its tasks and

responsibilities, the BOC must at least

form the following:

a. Risk Oversight Committee

The committee is authorized to

review and monitor the Bank’s

overall portfolio of risk along with

the management’s processes for

Bank Andara | 2010 Annual Report 83

mengawasi dan mengendalikan

eksposur risiko. Komite juga menilai

konsistensi antara kebijakan

manajemen risiko dengan

penerapannya, yang juga meliputi

penerapan Sistem Manajemen Sosial

dan Lingkungan (SEMS) secara

periodik.

b. Komite Audit

Komite ini bertanggung jawab untuk

memonitor kecukupan pengendalian

internal, kecukupan dan ketepatan

proses penyusunan laporan

keuangan, efektivitas kerja dari

auditor internal dan eksternal,

identifikasi hal-hal yang perlu

menjadi perhatian Dewan,

menyiapkan konsep dan analisis yang

berhubungan dengan fungsi Komite

Audit, dan melakukan tugas lain yang

diberikan oleh Dewan, meliputi :

Laporan Keuangan, Pengendalian

Internal, Kepatuhan, Audit Internal

dan Eksternal.

c. Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite ini menyiapkan, menjalankan

dan menganalisa kriteria dan

prosedur nominasi kandidat Dewan

Komisaris dan Direksi, di samping

juga menyampaikan rekomendasi

atas kandidat anggota Dewan

Komisaris dan/atau Direksi kepada

Dewan Komisaris untuk disampaikan

kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS).

monitoring and controlling the

exposure of risks. The committee

also evaluating of the consistency

between risk management policies

with its implementation, which also

includes the implementation of

Social and Environmental

Management System (SEMS) on

periodical basis.

b. Audit Committee

The committee is responsible to

monitor the adequacy of internal

control, adequacy and correctness of

the process in preparing financial

statements, work effectiveness of

internal and external auditors, to

identify matters requiring the

Commissioners’ attention, to prepare

the concept and analysis relating to

the Audit Committee’s function, and

to perform any other duties assigned

by the Commissioners, covering :

Financial Statements, Internal

Control, Compliance, Internal Audit

and External Audit.

c. Remuneration and Nomination

Committee

The committee is prepare, execute

and analyze the criteria and

procedure of nomination for

candidates of Commissioners and

Directors, in addition also among

others submit a recommendation on

prospective members of the BOC

and/or the BOD to the BOC to be

submitted to the General Meeting of

Shareholders.

84 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Anggota Dewan Komisaris Members of BOC

Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2010

BOC Composition per December 31, 2010

Presiden Komisaris

President Commissioner

Stephen Mitchell

Komisaris

Commissioner

I Wayan Gatha

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Ari R.P. Ariwibowo

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Delima Kiswanti

Aktivitas Dewan Komisaris Activities of BOC

Aktivitas Dewan Komisaris selama tahun 2010

BOC Activities during 2010

Rapat Dewan Komisaris

BOC Meetings

4 kali / times

Laporan Dewan Komisaris pada BI

BOC Reports to BI

2 laporan periodik / periodic reports

Review Laporan oleh Dewan Komisaris

BOC Review on Bank’s Reports

6 laporan periodik / periodic reports

DIREKSI

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Direksi bertanggung jawab penuh atas

pelaksanaan fungsi manajemen Bank.

2. Direksi mengelola Bank sesuai dengan

otoritas dan tanggung jawab yang

ditetapkan dalan Anggaran Dasar serta

hukum dan peraturan yang berlaku.

3. Direksi menerapkan prinsip-prinsip GCG

dalam setiap aktivitas usaha Bank

BOARD OF DIRECTORS

Duties and Responsibilities

1. The BOD fully responsible for performing

Bank management function.

2. The BOD manages the Bank in

accordance with its authority and

responsibilities as stipulated in the

Articles of Association and prevailing

laws and regulations.

3. The BOD implements GCG principles in

each of the Bank’s business activity for all

Bank Andara | 2010 Annual Report 85

meliputi seluruh level dan hirarki

organisasi.

4. Direksi menindaklanjuti temuan audit

dan rekomendasi dari Unit Audit Internal

Bank, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia dan/atau

hasil pengawasan dari pihak berwenang

lainnya.

5. Direksi bertanggung jawab dalam

penerapan tugasnya kepada Pemegang

Saham melalui Rapat Umum Pemegang

Saham.

6. Direksi memberikan data dan informasi

yang akurat, relevan dan tepat waktu

kepada Dewan Komisaris.

7. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG,

Direksi setidaknnya membentuk unit

berikut ini :

a. Unit Internal Audit;

b. Unit Kerja Kepatuhan;

c. Unit Manajemen Risiko dan

Komite Manajemen Risiko.

8. Dalam rangka melengkapi pelaksanaan

GCG, Direksi didukung oleh komite-

komite dibawah ini yang bertanggung

jawab untuk mitigasi risiko sebagai

berikut:

a. Komite Kebijakan dan Risiko Kredit

(CRPC)

CRPC dibentuk untuk menentukan

dan mendukung strategi bisnis Bank

atas penyaluran dana, yang juga

meliputi penyelesaian kredit

bermasalah dan proses pengawasan

kredit.

b. Komite Risiko dan Modal (RCC)

Komite ini terdiri dari anggota Direksi

dan pejabat Bank yang memliki

otorisasi untuk memberikan

rekomendasi dan/atau arahan,

organizational levels or hierarchy.

4. The BOD takes follow up action for audit

findings and recommendations from the

Bank’s Internal Audit Work Unit, external

auditor, Bank Indonesia’s supervision

result and/or other authorities’

supervision result.

5. The BOD responsible for the

implementation of its tasks to

Shareholders through the General

Meeting of Shareholders.

6. The BOD provides accurate, relevant, and

timely data and information to the Board

of Commissioners.

7. In implementing GCG principles, the BOD

formed these units :

a. Internal Audit Work Unit;

b. Compliance Work Unit;

c. Risk Management Work Unit and

Risk Management Committee.

8. Complementing practice of GCG, BOD is

supported by these committees of which

they are responsible for risks mitigations

as follow :

a. CRPC (Credit Risk and Policy

Committee)

CRPC is established to support and

determine Bank’s business strategy

on credit, which also cover non

performing loans settlement and

credit monitoring process.

b. RCC (Risk and Capital Committee)

RCC consist of BOD members and

Bank’s official authorized to provide

recommendation and/or direction,

determine and decide the Bank’s

86 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

menetapkan dan memutuskan

strategi bisnis Bank atas investasi,

likuidtias, pengendalian suku bunga

dan nilai tukar, di mana juga

mendukung efektivitas pengelolaan

aset dan kewajiban Bank.

c. Komite Pengarah Teknologi

Informasi (ITSC)

Komite ini dibentuk untuk

mendukung Dewan Komisaris dan

Direksi dalam mengawasi aktivitas

Teknologi dan Sistem Informasi.

Komite-komite tersebut bertemu secara

regular atau bilamana dibutuhkan sesuai

dengan isu-isu risiko yang dihadapi oleh

Bank. Komite-komite tersebut

menyampaikan laporan kepada Komite

Manajemen Risiko sebagai komite yang

melakukan monitoring dan pengawasan

atas eksposur risiko Bank secara

keseluruhan.

business strategy upon investment,

liquidity, interest and exchange rate

control, whereas support the

effectiveness of asset and liability

management (ALMA) of the Bank.

c. ITSC (IT Steering Committee)

ITSC is established to support BOC

and BOD in monitoring Information

Technology and System activity.

These committees meet regularly and on

any given events based on the risk issues

the Bank encountered. The committees

shall report to Risk Management

Committee (RMC) as the committee that

conduct monitoring and supervising all

bank-wide risks exposures.

Anggota Direksi Members of BOD

Komposisi Direksi per 31 Desember 2010

BOD Composition per December 31, 2010

Presiden Direktur

President Director

Paulus Wiranata

Direktur IT & Operasional

Director IT & Operational

Irianto Kusumadjaja

Direktur Kepatuhan

Compliance Director

Irene Hamidjaja

Direktur Bisnis

Business Director

Don E. Johnston, Jr.

Bank Andara | 2010 Annual Report 87

Kegiatan Direksi Activities of BOD

Aktivitas Direksi selama tahun 2010

BOD Activities durin 2010

Rapat Direksi

BOD Meetings

12 kali / times

Laporan Direksi pada BI

BOD Reports to BI

8 laporan periodik /

periodic reports

Review Laporan oleh Direksi

BOD’s Review on Bank’s Reports

40 laporan periodik /

periodic reports

Aktivitas Komite Tingkat Direksi Activities of BOD Committees

Aktivitas Komite Direksi selama tahun 2010

BOD Committees’ Activities during 2010

Rapat RCC

RCC Meetings

4 kali / times

Rapat CRPC

CRPC Meetings

4 kali / times

Rapat ITSC

ITSC Meetings

4 kali / times

Permasalahan Hukum dan Upaya

Penyelesaian

Legal Matters and Settlement Processes

Permasalahan Hukum Jumlah / Numbers

Legal Matters Perdata

Civil

Pidana

Criminal

Telah Selesai (Telah mempunyai kekuatan

hukum yang tetap)

Resolved (having full legal force)

Nihil

None

Nihil

None

Dalam Proses Penyelesaian

(In process of settlement)

Nihil

None

Nihil

None

TOTAL Nihil

None

Nihil

None

88 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Transaksi yang Mengandung Benturan

Kepentingan

Transaction with Conflict of Interest

Nama dan Jabatan yang

Memiliki Benturan

Kepentingan

Name and Position of

Person Conducting

Conflict of Interest

Nama dan Jabatan

Pengambil

Keputusan

Name and Position

of Decision Maker

Jenis

Transaksi

Transaction

Type

Nilai Transaksi

(jutaan rupiah)

Transaction

Amount

(in million rupiah)

Keterangan

Note

Nihil

None

Nihil

None

Nihil

None

Nihil

None

Nihil

None

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan

Kegiatan Publik

Funds for Community and Social Activities

Tujuan/Kegiatan

Activities

Nominal (Rp)

Amount

Penerima

Beneficiary

Sumbangan Kegiatan Sosial yang Disalurkan melalui

Kegiatan Ulang Tahun PERBARINDO Bali tahun 2010

Fund Donated to Social Event Conducted in

Commemorating PERBARINDO Anniversary in 2010

7.700.000,- PERBARINDO Bali

Back Shares dan/atau Buy Back Obligasi

Bank

Buy Back Shares and/or Buy Back Bank’s

Bonds

Jumlah Lembar Saham

dan/atau obligasi yang

Dibeli Kembali

Number of Buy Back

Shares and/or Bonds

Harga Pembelian

Kembali per Lembar

Saham dan/atau

Obligasi

Price of Buy Back

Shares and/or Bonds

Peningkatan Laba per

Lembar Saham

dan/atau Obligasi

Increase of Shares

and/or Bonds

Keterangan

Note

Nihil

None

Nihil

None

Nihil

None

Nihil

None

Bank Andara | 2010 Annual Report 89

Paket Kebijakan Remunerasi Fasilitas Lain Remuneration Policy and Other Facilities

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain

Type of Remuneration and Other Facilites

Jumlah Diterima dalam 1 tahun

Amount Received in a Year

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Direksi

Board of Directors

Orang

Person

Jutaan

Rupiah

In million

rupiah

Orang

Person

Jutaan

Rupiah

In

million

rupiah

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin,

tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-

natura)

Remuneration (salaries, bonus, routine benefits,

tantiem and other intangible facilities)

4 1.290 4 5.676

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,

transportasi, asuransi kesehatan dan

sebagainya) yang:

Other tangible facilities (housing, transportation,

health insurance and so on) which:

a. dapat dimiliki / may be owned 0 0 0 0

b. tidak dapat dimilik / may not be owned 0 0 0 0

TOTAL 4 1.290 4 5.676

90 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun

Range of Remuneration Amount in a year for Each Person

Jumlah Komisaris

Number of BOC

Jumlah Direksi

Number of BOD

Di atas Rp.2 Milyar

Above IDR 2 Billion

0 0

Di atas Rp.1 Milyar s.d. Rp.2 Milyar

Above IDR 1 Billion up to 2 Billion

- 1

Di atas Rp.500 juta s.d. Rp.1 Milyar

Above IDR 500 Million up to 1 Billion

- 3

Rp.500 juta ke bawah

Below IDR 500 Million

4 -

Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris serta

Direksi

Other Facility for BOC and BOD

Nama / Name Fasilitas yang Digunakan / Facility Provided

Dewan Komisaris / BOC -

Direksi / BOD Kendaraan dan Telepon / Vehicle and Communication Expense

Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah

Ratio of Highest and Lowest Salary

No Keterangan / Note Tertinggi / Highest Terendah / Lowest

1 Pegawai

Employee

1 12

2 Direksi

BOD

3 5

3 Komisaris

BOC

1 1

4 Direksi – Pegawai

BOD-Employee

1 40

Bank Andara | 2010 Annual Report 91

Hubungan Keuangan dan Hubungan

Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan

Direksi dan/atau Pemegang Saham

Pengendali /PSP

Financial and Family Relationship of BOC

and/or BOD and/or Controlling

Shareholder/CS

Nama

Name

Hubungan Keuangan dengan

Financial Relationship with

Hubungan Keluarga dengan

Family Relationship with

Dewan

Komisaris

BOC

Direksi

BOD

PSP

CS

Dewan

Komisaris

BOC

Direksi

BOD

PSP

CS

Ya

Yes

Tidak

No

Y

Y

T

N

Y

Y

T

N

Ya

Yes

Tidak

No

Y

Y

T

N

Y

Y

T

N

Dewan Komisaris / BOC

Stephen Mitchell v v v v v v

I Wayan Gatha v v v v v v

Ari R.P. Ariwibowo v v v v v v

Delima Kiswanti v v v v v v

Direksi / BOD

Paulus Wiranata v v v v v v

Irianto Kusumadjaja v v v v v v

Irene Hamidjaja v v v v v v

Don E. Johnston, Jr. v v v v v v

92 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank

Wholesale

Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank

Selama tahun 2010, Bank Andara

menjalankan strategi bisnisnya sebagai bank

wholesale dengan langkah-langkah berikut

yang diperlukan untuk mencapai tujuan

bank:

Melanjutkan proses disposisi sebagai

berikut: pengurangan pinjaman ritel

melalui penjualan portofolio dan

aktivitas penagihan, dan juga

penjualan aset tetap

Menjual agunan yang diambil alih

Meningkatan pendapatan yang

dihasilkan dari kredit yang diberikan

Meningkatkan sumber dana untuk

mendukung pertumbuhan kredit

Menawarkan platform berbasis

teknologi untuk mendukung usaha

LKM

Mengatur pengembangan kapasitas

untuk LKM dengan menawarkan

pelatihan kepada manajemen LKM

Sesuai dengan perjanjian penjualan yang

mengatur perpindahan kepemilikan bank,

sebagian besar aset tetap sedang dalam

proses akuisisi oleh penjual awalnya, I Wayan

Gatha.

During 2010, Bank Andara held its business

strategy as a wholesale banking which

highlighted the steps required to achieve the

objective of the bank as follow:

The continuous disposition process

includes the following primary

activities: reduction of old retail

loans via portfolio sales and

collection activity as well as sale of

tangible fixed assets

Sale of foreclosed assets

Increase revenue from loan

Increase funding to support loans

Provide innovative technology base

platform to support MFI business

Arrange capacity building for the MFI

by providing training to the MFIs

management

In accordance with the sales agreement

governing the transfer ownership of the

bank, a significant portion of the fixed assets

are in progress of acquisition by the original

seller, I Wayan Gatha.

Pada saat yang bersamaan, Bank telah

memulai mengubah model usahanya dari

At the same time, the Bank began to

transform its business model from one which

Bank Andara | 2010 Annual Report 93

usaha yang langsung melayani kebutuhan

keuangan usaha mikro dan kecil, menjadi

usaha yang menempatkan dirinya sebagai

mitra strategis bagi banyak LKM Indonesia

yang pada gilirannya akan melayani para

pengusaha mikro dan pihak miskin yang aktif

secara ekonomi dan pasar-pasar pedesaan.

Bank Andara didirikan dengan maksud untuk

merealisasikan tujuan pengentasan

kemiskinan melalui operasional yang sehat

dan menguntungkan dari sebuah bank

wholesale yang mendukung LKM Indonesia.

Bank Andara dirancang untuk menyediakan

dan secara aktif meningkatkan skala

penggunaan jasa keuangan bagi penduduk

miskin yang kurang memiliki akses terhadap

lembaga keuangan. Bank Andara bekerja

untuk mencapai tujuan tersebut dengan

menciptakan produk dan layanan lainnya

yang efektif, terus berkembang dan

berkelanjutan.

Bank Andara menempatkan dirinya sebagai

penyedia produk dan jasa keuangan yang

dirancang untuk meningkatkan daya saing

LKM dengan menurunkan biaya pendanaan

dan meningkatkan cakupan produk dan jasa

keuangan yang dapat ditawarkan LKM

kepada nasabah mereka. Bagi LKM, Bank

Andara menawarkan:

directly serves the financial needs of micro

and small enterprises, to one which positions

itself as a strategic partner to a large number

of Indonesian MFIs, who in turn serve micro

entrepreneurs and the economically active

poor and rural markets.

Bank Andara was created with the objective

of realizing poverty alleviation goals through

the sound and profitable operation of a

wholesale banking institution supporting the

Indonesian microfinance industry. The bank

was designed to provide for and actively

promote the wide scale use of financial

services for poor populations that lack access

to financial institutions. Bank Andara is

working to achieve this goal through the

creation of scalable, effective, and

sustainable banking products and support

services.

Bank Andara positions itself as a provider of

products and services designed to enhance

MFI competitiveness by lowering the cost of

funds and increasing the range of products

and services MFIs can offer to their own

clients. For MFIs, Bank Andara offers:

Akses kepada fasilitas manajemen

likuiditas yang memungkinkan LKM

untuk mendapatkan tingkat

pengembalian yang wajar atas kelebihan

likuiditas, di samping menggunakan aset

tersebut untuk memperoleh akses ke

jasa keuangan

Access to liquidity management facilities

that allow MFIs to prudently earn a

reasonable return on excess liquidity

while leveraging assets to gain access to

financial services linked to savings

balances

Akses kepada beragam mekanisme Access to a range of flexible financing

94 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

pembiayaan yang fleksibel untuk

membantu LKM memperluas aktivitas

bisnis dan keberadaan pasar mereka

mechanisms to help MFIs expand their

activities and market presence

Kemampuan LKM untuk menawarkan

produk dan jasa keuangan baru kepada

nasabah berpendapatan rendah melalui

korespondensi perbankan dengan Bank

Andara, termasuk asuransi mikro,

pengiriman uang, jaringan ATM, dan

layanan perbankan mobile dan elektronik

The ability for MFIs to offer their low-

income clients new products and services

through a correspondent banking

relationship with Bank Andara, including

micro-insurance, remittances, bill

payment, ATM networks, and mobile and

electronic banking services

Akses kepada kerangka SIM termutakhir

yang dirancang dan diuji untuk

mendukung segala bentuk jasa

perbankan dengan tarif yang terjangkau

dan melalui interfaces praktis on-line dan

off-line yang memungkinkan LKM untuk

memberikan layanan elektronik inovatif

kepada nasabah mereka

Access to a state-of-the art MIS platform

designed and tested to support all forms

of banking services at affordable rates

with practical on and off-line interfaces

that allow MFIs to extend innovative e-

services to their clients

Hubungan yang dekat dengan pemberi

pinjaman khusus pasar keuangan mikro,

yang berfokus pada layanan yang cepat,

efisien dan disesuaikan untuk

mendorong pertumbuhan dan

kelangsungan usaha LKM

A close relationship with expert

microfinance lenders, focused on fast,

efficient and tailored services to promote

MFI growth and viability

Layanan-layanan ini memampukan LKM

untuk meningkatkan kinerja mereka dengan

cara:

These services enable MFIs to improve their

performance by:

Mengurangi biaya pendanaan melalui

akses pembiayaan yang responsif dan

terjangkau

Reducing the cost of funds via access to

responsive and affordable financing

Mengelola aset secara lebih produktif

melalui peningkatan SIM dan fasilitas

manajemen likuiditas

Managing assets more productively

through improved MIS and liquidity

management facilities

Meningkatkan jangkauan nasabah,

peluang penjualan silang dan keunggulan

Increasing client outreach, cross-selling

opportunities and competitive advantage

Bank Andara | 2010 Annual Report 95

kompetitif di pasar lokal dengan

memperluas penawaran produk kepada

nasabah ritel

in local markets by expanding product

offerings to retail clients

Dan akan mendorong Bank Andara untuk

mencapai tujuan utamanya, yaitu:

Sebagai katalisator untuk mencapai

jangkauan yang lebih luas kepada jutaan

penduduk Indonesia yang kurang

memiliki akses kepada sektor keuangan

dengan cara menyediakan produk dan

jasa keuangan inovatif kepada dan

melalui LKM

And will enable Bank Andara to achieve its

primary business objectives:

To catalyze large-scale outreach to

millions of the unbanked and under-

banked in Indonesia, by providing

innovative financial products and

services to and through MFIs

Untuk memaksimalkan nilai investasi

pemegang saham, selain juga

menciptakan sebuah lembaga keuangan

yang permanen dan menguntungkan

To maximize the value of shareholders’

investments, while creating a long-term,

profitable financial institution

96 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Membangun Usaha Kecil Dengan

Komitmen Building Small Businesses Takes Commitment Lira Rewiantari

Sejak berdiri pada bulan April 2009, Bank

Andara memprioritaskan untuk memahami

dan mendukung peran penting LKM di

Indonesia dalam mengurangi kemiskinan dan

mendukung masyarakat berpenghasilan

rendah di Indonesia sehingga memiliki akses

yang memadai terhadap layanan keuangan.

Bank Andara telah memantapkan dirinya

sebagai mitra bisnis strategis LKM di

Indonesia, dengan misi khusus yaitu

membantu jutaan masyarakat berpengasilan

Since April 2009 when Bank Andara opened

for business, its priority has been to

understand and support the important role

that MFIs play in Indonesia in alleviating

poverty and supporting low income

Indonesians who have inadequate access to

financial services. Bank Andara has

established itself as a pro poor strategic

wholesale business partner to Indonesian

MFIs, with the specific mission of helping

millions of unbanked Indonesians access

Bank Andara | 2010 Annual Report 97

rendah di Indonesia yang tidak memiliki

akses perbankan agar mereka memperoleh

akses akan produk dan layanan keuangan.

Salah satu klien Bank Andara adalah BPR

Bumi Asih NBP 30, yang didirikan pada tahun

1994 dan saat ini melayani 7,828 nasabah

tabungan, 246 nasabah deposito berjangka,

dan 2,129 nasabah kredit atau pinjaman.

Pada tahun ini mereka telah memenangkan

berbagai penghargaan diantaranya adalah

berbagai produk yang sukses, proses

pinjaman yang cepat dan layanan antar

jemput. Bersama dengan Bank Andara

mereka telah bekerja untuk mendukung

kebutuhan nasabah mereka.

Ibu Nani adalah salah satu nasabah tersebut.

Dia telah menjadi klien BPR Bumi Asih NBP

30 sejak Ia mulai dengan pinjaman

Rp500.000, pada saat 5 tahun yang lalu.

Awalnya bisnis Ibu Nani di makanan ringan,

tetapi Ia melihat lebih potensial dalam

pembuatan tas, bantal, dan mencari dana

untuk mendukung perubahan di bisnis.

Dukungan dana yang Ia terima dari BPR

Bumi Asih NBP 30 menyebabkan peluncuran

‘RESTI’, nama dari bisnisnya membuat dan

menjual tas dan bantal.

Dalam lima tahun, Ibu Nani telah membuat

kemajuan yang baik dengan usahanya, baik

peningkatan jumlah pekerja yang Ia

pekerjakan dan mesin jahit. Ibu Nani berkata,

"Pada awal usaha ini, saya dibantu oleh dua

teman saya dan hanya memiliki 1 mesin

jahit. Sekarang telah meningkat sampai 7

pekerja dan 4 mesin jahit. Pada awalnya,

saya hanya bisa memproduksi dan menjual

bantal dan guling, tetapi dengan

peningkatan staf dan saham saya, saya

financial services and products.

One of Bank Andara’s clients is BPR Bumi

Asih NBP 30, established in 1994 and

currently serving 7.828 savings customers,

246 time deposits customers, and 2.129

credit/loan customers. This year they have

won awards for a variety of successful

products, their quick loan process and pick up

service. Together with Bank Andara they

have worked to support their customers’

needs.

Ibu Nani is one such customer. She has been

a client of BPR Bumi Asih NBP 30 since she

started with a Rp500.000, loan 5 years ago.

Originally Ibu Nani’s business was in snack

foods, but she saw more potential in making

bags and pillows and sought out funding to

support her change in business. The funding

support she received from BPR Bumi Asih NBP

30 led to the launch of ‘RESTI’, a business

making and selling bags and pillows.

In five years, Ibu Nani has made good

progress with her business, increasing both

the numbers of workers she employs and

sewing machines. Ibu Nani said, “At the

beginning of this business, I was assisted by

two of my friends and only had 1 sewing

machine. Now I have increased to 7 workers

and 4 sewing machines. In the beginning I

could produce and sell only pillows and

bolsters but with my increase is staff and

stock, I have been able to extend my range to

98 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

mampu memperluas jangkauan saya untuk

menjual semua jenis tas dan juga sarung

tangan handphone."

Ibu Nani memahami pentingnya menjual tas

berkualitas baik dengan harga yang

bersaing. “Saya menjual tas dengan harga

standar, tidak mahal dan bervariasi dari Rp

5.000 – Rp 50.000,” Ia menambahkan

“Dengan melakukan ini, saya bisa menjual 10

tas sehari di 5 toko termasuk Walini,

Patenggang, Cimangu, Kawah Putih, Sawung

Sari dan Sangliwek dan membuat bisnis yang

baik. Dalam seminggu sekali, Satu toko

biasanya meminta 200 tas sehingga

permintaan untuk tas saya masih lebih besar

daripada yang saya sediakan.”

Idul Fitri dan Tahun Baru adalah periode

bisnis yang sangat kuat, Ibu Nani dapat

memperoleh keuntungan sebesar Rp

5.000.000 untuk membantu membayar

sekolah anak-anaknya sebesar 1 juta rupiah

selama satu tahun “Karena sangat sulit bagi

kami untuk membayar biaya sekolah anak-

anak kami untuk tahun berikutnya, kami

diselamatkan dari apa yang kami peroleh

selama periode Idul Fitri dan bisnis yang

kuat", kata Ibu Nani.

Ibu Nani tinggal bersama dengan suaminya,

dua anaknya dan neneknya di Ciwidey. Ia

biasanya membeli bahan di Jalan Thamrin di

Bandung di mana dia mendapatkan harga

yang baik. Ia berharap ke depannya dapat

memperluas jangkauan usahanya dengan

adanya orang yang dapat memasarkan

produknya di Bali, Malaysia atau negara

lainnya. “Saya berharap bisnis saya dapat

menjangkau daerah-daerah lain seperti Bali

dan Malaysia, karena saat ini bisnis saya

selling all kinds of bags and also hand phone

holsters.”

Ibu Nani understands the importance of

selling good quality bags at competitive

rates. “I sell my bags with a standard price,

they’re not expensive, they vary from Rp

5.000 – Rp 50.000,” she said “by doing this, I

can sell 10 bags a day in 5 stores including at

Walini, Patenggang, Cimangu, Kawah Putih,

Sawung Sari and Sangliwek and make a good

business. One store usually requests 200 bags

once in a week so the demand for my bags is

still greater than I can supply.”

Idul Fitri and New Year are particularly strong

business periods, during this time Ibu Nani

can make Rp 5.000.000 profit which helps

pay her children’s school fees of 1 million, for

one year “Because it’s very hard for us to pay

our children’s school fees the rest of the year,

we save from what we earn during Idul Fitri

and strong business periods”, Ibu Nani said.

Ibu Nani lives together with her husband, two

children and grandmother in Ciwidey. She

usually buys the materials at Thamrin Street

in Bandung where she gets a good price. She

hopes in the future to expand her business

range as there are people who can market

her products in Bali, Malaysia or many other

countries. “I hope my business can reach

other areas such as Bali and Malaysia,

because currently my business only reaches

Jakarta, Bekasi and Lembang area” she said.

Bank Andara | 2010 Annual Report 99

hanya mencapai Jakarta, Bekasi dan

Lembang” katanya. BPR Bumi Asih NBP 30

dan Bank Andara terus bekerja sama untuk

membantu Ibu Nani dan masyarakat lainnya

seperti dirinya untuk memenuhi tujuan bisnis

mereka dan menguntungkan keduanya baik

diri mereka sendiri dan karyawan mereka.

Ibu Nani sangat bersyukur bahwa bisnisnya

berjalan dengan baik dan Ia sangat didukung

oleh BPR Bumi Asih NBP 30 dan Bank Andara.

Ia berkata "Saya berharap Bank Andara akan

terus membantu masyarakat miskin agar

mereka juga dapat mengembangkan usaha

mereka seperti saya."

40% dari nasabah Bank Andara yang telah

bekerja sebagai mitra Bank pada tahun

pertama adalah mereka yang fokus kepada

keberpihakan terhadap masyarakat miskin,

sebuah tanda yang kuat dan komitmen dari

Bank Andara dan mitranya untuk bekerja

dengan orang-orang miskin di Indonesia

dalam jangka panjang.

“Melalui kemitraan dengan LKM yang tepat

dan memiliki tujuan yang sama, bekerja

secara bertahap dengan mereka untuk

membangun kapasitas mereka dan bergerak

ke depan bersama-sama menuju tujuan

bisnis yang saling menguntungkan, kita tahu

bahwa kita bisa mencapai misi sosial yang

unik untuk membantu orang miskin dan

orang Indonesia yang kurang mendapatkan

pelayanan secara efektif sambil tetap

tumbuh sebagai lembaga keuangan yang

berkesinambungan," kata Paulus Wiranata,

Presiden Direktur Bank Andara.

BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara

continue to work together to help Ibu Nani

and others like herself fulfil their business

goals and to benefit both themselves and

their employees.

Ibu Nani is very grateful that her business is

going well and that she is so well supported

by BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara.

She said “I hope Bank Andara will continue to

help the poor people so that they can also

develop their businesses like me.”

Today, 40% of the many MFI clients Bank

Andara has worked with in its first year are

“pro poor” focused, a strong sign of Bank

Andara and its partners commitment to work

for and with poor people in Indonesia for the

long term.

“By partnering with the right MFIs who share

similar goals, working progressively with

them to build their capacity and moving

forwards together towards mutually

beneficial business goals, we know we can

achieve our unique social mission to help the

poor and the underserved Indonesians

effectively while still growing as a financially

viable entity,” says Paulus Wiranata,

President Director of Bank Andara.

100 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011

How We Will Conduct Our Business in 2011

Kebijakan dan Strategi

Perusahaan 2011

Memasuki tahun 2011, Bank Andara

melanjutkan posisi dua tujuan utamanya

untuk mencapai keuntungan finansial dan

sosialnya. Bank juga melanjutkan fokusnya di

dalam mencapai tujuan pengentasan

kemiskinan melalui operasional yang sehat

dan menguntungkan dari sebuah bank

wholesale yang mendukung LKM Indonesia.

Hal ini direfleksikan di dalam pernyataan

kebijakan utama di dalam pengembangan

Bank sebagai berikut:

Company Policy and Strategy

2011

As we enter 2011, Bank Andara continues

with its “double bottom line” position aiming

to achieve both financial and social

performance success. The Bank also

continues to focus on delivering on its

objective of realizing poverty alleviation

through the sound and sustainable operation

of a wholesale banking institution supporting

the Indonesian microfinance industry. This is

reflected in the main policy statements

governing the development of the Bank as

follows:

Keputusan untuk mengubah model

usaha Bank dari operasi ritel yang

melayani usaha mikro dan kecil di Bali

menjadi operasi wholesale untuk

melayani LKM yang melayani usaha

mikro dan kecil dan masyarakat

berpenghasilan rendah di pedesaan di

seluruh Indonesia

Modify the business model of the bank

from retail operations serving micro and

small enterprises in Bali to wholesale

operations serving MFIs who themselves

serve micro and small enterprises and

low income rural populations throughout

Indonesia

Bekerja sama dengan pengusaha sosial

yang berfokus pada LKM seperti MICRA,

GTZ, dan lembaga swadaya lainnya guna

mendukung LKM yang berkonsentrasi

pada pengentasan kemiskinan di

Indonesia

Work together with microfinance-

focused social entrepreneurs like MICRA,

GTZ and other NGOs to support pro-poor

MFIs in Indonesia

Pengembangan infrastruktur baru untuk

mendukung operasional wholesale,

termasuk kebijakan dan prosedur yang

Develop a new physical and institutional

infrastructure to support wholesale

operations including updated policies

Bank Andara | 2010 Annual Report 101

akan diterapkan and procedures

Mengembangkan kebijakan sumber daya

manusia sesuai dengan peraturan yang

berlaku

Improve the human resources policies in

line with the applicable regulations

Mengembangkan kemampuan sumber

daya manusia agar dapat menghadapi

tantangan usaha

Develop human resource capabilities to

achieve the business challenges

Secara konsisten mengembangkan

kebijakan internal agar sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia

Consistently update the internal policies

to be in line with Bank Indonesia

regulations

Mengembangkan produk dan jasa

keuangan sesuai dengan kebutuhan

nasabah LKM dan mencerminkan

operasional wholesale

Develop appropriate products and

services which respond to the identified

needs of MFI clients and reflect

wholesale operations

Mengembangkan strategi Teknologi

Informasi yang memadukan model usaha

Bank Andara dengan solusi SIM untuk

nasabah LKM dan memungkinkan

penyediaan produk dan jasa keuangan

untuk nasabah mereka

Develop an IT strategy and plan that

integrates Bank Andara’s business model

with MIS solutions for MFI clients and

enables the provision of additional

products and services to their clients

Mengembangkan sistem pembayaran

berbasis teknologi untuk LKM agar

mereka dapat melakukan pembayaran

tagihan, pengiriman uang, asuransi mikro

dan m-banking di masa mendatang

Secara regular meningkatkan dana pihak

ketiga untuk memastikan pertumbuhan

yang konsisten

Develop a technology-based payment

system for MFIs to enable them to do bill

payment, remittance, micro-insurance

and m-Banking in the future

Regularly increase the long-term third

party fund to assure consistency in

growth

Bank Andara terus melakukan transformasi

model usahanya dari usaha yang langsung

melayani kebutuhan usaha mikro dan kecil

(ritel), menjadi usaha yang menempatkan

dirinya sebagai mitra strategis bagi sebagian

besar LKM Indonesia yang pada gilirannya

Bank Andara also continues to move forward

in transforming its business model from one

which directly serves the financial needs of

micro and small enterprises, to one which

positions itself as a strategic partner to a

large number of Indonesian MFIs who in turn

102 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

akan melayani para pengusaha mikro, pihak

yang kurang mampu dan pasar di pedesaan,

dan melakukan aktivitas operasional

wholesale secara penuh dari kantor pusatnya

di Denpasar dan kantor cabang di Jakarta.

Memasuki tahun 2011, prioritas Bank Andara

adalah:

Mengembangkan portofolio kredit

dengan tujuan utama untuk menjangkau

penduduk yang belum mendapatkan

akses jasa perbankan

Memastikan minimal 40% debitur LKM

adalah pro-pengentasan kemiskinan

untuk memenuhi dua tujuan utama Bank

guna merealisasikan misi Bank untuk

mengentaskan kemiskinan

Memperluas lingkup usaha ke luar area

Bali dan Jakarta ke seluruh area Jawa

Melakukan kerjasama dengan koperasi

yang memenuhi syarat perbankan untuk

menjangkau mereka yang kurang

mendapatkan akses jasa keuangan

Mengurangi bisnis ritel menjadi nil

Membuka cabang di Jawa Timur dan

Jawa Tengah

Mengundang pemegang saham bank dan

calon-calon investor untuk berpartisipasi

dalam peningkatan modal bank

Dalam hal pengembangan produk, Bank

Andara akan:

Mengembangkan sumber dana untuk

mendanai pinjaman Bank termasuk

beberapa target sumber dana dari dalam

negeri dan juga mendapatkan pinjaman

dari institusi keuangan lokal dan

internasional

Mengembangkan produk untuk melayani

LKM yang mendukung pengentasan

serve micro entrepreneurs, the economically

active poor and rural markets, and to

operate a fully wholesale-oriented business

from its head office in Denpasar and branch

office in Jakarta.

Looking ahead to 2011, Bank Andara’s top

priorities for business development are to:

Build the loan portfolio with the main

objective of reaching the unbanked

Ensure a minimum of 40% of its

borrowing MFIs are “pro-poor” to meet

the “double bottom line” goals of

realizing the Bank’s mission to alleviate

poverty

Expand the Banks coverage beyond Bali

and Jakarta to throughout Java

Find and enter into new partnerships

with bankable cooperatives to reach the

unbanked.

Reduce retail business to zero

Establish branch in East Java and Central

Java

Inviting the current shareholders as well

as new investors to increase the capital

of the bank.

In terms of product development, Bank

Andara will:

Develop source of funds to finance our

loans including several targeted domestic

deposit initiatives and securing loans

from local and international financial

institutions.

Develop products to serve pro-poor MFIs

and pro-women MFIs

Bank Andara | 2010 Annual Report 103

kemiskinan dan pemberdayaan wanita

Mengimplementasikan solusi shared core

banking yang sesuai dengan kebutuhan

LKM.

• Mengimplementasikan AndaraLink yang

akan memungkinkan nasabah LKM

melakukan pembayaran tagihan,

pengiriman uang dan aplikasi asuransi

mikro.

Implement a shared core banking

solution that meets the needs of MFIs

Implement AndaraLink which will enable

MFI clients to do bill payments,

transfer/remittance, and micro

insurance.

104 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan rupiah Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini notasi dalam bahasa Indonesia

In millions of Rupiah Numerical notations in all tables and graphs

in this Annual Report are in Indonesian

DATA KEUANGAN 2010 2009 FINANCIAL DATA

Jumlah Aset 346.615 217.228 Total Assets

Jumlah Kredit yang diberikan 143.981 72.036 Total Loans

Simpanan Nasabah dan Bank Lain 186.229 99.157 Deposits from Customers & Other

Banks

Jumlah Ekuitas 136.350 112.076 Total Equity

Pendapatan Bunga 23.956 14.674 Interest Income

Beban Bunga (10.749) (6.261) Interest Expense

Pendapatan Bunga – bersih 13.207 8.413 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya 869 1.430 Other Operating Income

Beban Operasional (32.477) (40.553) Operating Expenses

Laba Operasional (18.401) (30.710) Operating Income

Laba Bersih (21.923) (22.419) Net Income

RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIOS (%)

Imbal Hasil Aset (ROA) (7,75) (15,82) Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) (21,77) (25,73) Return on Equity (ROE)

Kredit yang Diberikan terhadap

Dana Pihak Ketiga

287,19*) 124,37*) Loans to Deposits Ratio (LDR)

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan pasar**)

132,73 146,85 CAR with credit and market risks **)

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit, operasional, dan pasar

107,06 - CAR with credit, operational, and

market risk

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 6,60 6,51 Net Interest Margin (NIM)

Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional

159,18 290,70 Operating Expense to Operating

Income

*) Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2010 dengan memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak

Ketiga Bank Lain = 77.31%

*) Loans to Deposit Ratio (LDR) 2010 including Loans and Deposits Other Banks = 77.31%

**) KPMM 2009 tidak memperhitungkan risiko operasional

**) CAR 2009 without operational risk

Bank Andara | 2010 Annual Report 105

Tanggungjawab Laporan Tahunan Responsibility for Annual Report

Pernyataan Dewan Komisaris

& Direksi

Yang bertandatangan di bawah ini telah

membaca dan memeriksa dengan seksama

serta menyetujui isi dari naskah buku

Laporan Tahunan Bank Andara tahun 2010,

yang di dalamnya juga memuat Laporan

Keuangan Bank Andara untuk tahun buku

2010.

Statement of Board of

Commissioners & Board of

Directors

The undersigned have read and approved the

Annual Report of Bank Andara for the year

2010, which includes the Financial Statement

of the year 2010.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Stephen Mitchell Presiden Komisaris

President Commissioner

I Wayan Gatha Komisaris

Commissioner

Delima Kiswanti Komisaris Independen

Independent Commissioner

Ari R.P. Ariwibowo Komisaris Independen

Independent Commissioner

106 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara

Direksi Board of Directors

Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director

Irianto Kusumadjaja Direktur Director

Irene Hamidjaja Direktur Director

Don Johnston Direktur Director