bank andara laporan tahunan 2010 2010 annual report · daftar isi – contents 4 sambutan presiden...
TRANSCRIPT
Bank Andara | 2010 Annual Report 3
Daftar Isi – Contents
4 Sambutan Presiden Direktur – Message from our President Director
10 Siapakah Kami – Who We Are
12 Apa yang Ingin Kami Capai – What We Want to Achieve
14 Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami – Our Business Developments & Achievements
18 Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM – Best Products and Services Dedicated to MFIs
26 Kebijakan Perusahaan – Company Policy
28 Kinerja Manajemen (CAMEL) – Management Performance (CAMEL)
34 Implementasi Kami atas Manajemen Risiko – Our Implementation of Risk Management
44 Artikel 1 “Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi”– Article 1 “Together We Can Achieve Our Dreams”
48 Mengapa Kami Ada – Why We Exist
50 Tim Manajemen Kami – Our Management Team
50 Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka – Bank Andara Board of Directors Members and Roles
56 Pemegang Saham Kami – Our Shareholders
62 Artikel 2 “Membangun Hidup Melalui Lukisan” – Article 2 “Building Life Through Paintings”
68 Dewan Komisaris – Board of Commissioners
80 Laporan Tata Kelola Perusahaan – Report on Good Corporate Governance
92 Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale – Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank
96 Artikel 3 “Membangun Usaha Kecil Dengan Komitmen” – Article 3 “Building Small Businesses Takes Commitment”
100 Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011 – How We Will Conduct Our Business in 2011
104 Ikhtisar Keuangan – Financial Highlights
105 Tanggungjawab Laporan Tahunan – Responsibility for Annual Report
107 Informasi - Information
4 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Sambutan Presiden Direktur Message from our President Director
Paulus Wiranata
Presiden Direktur
President Director
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Tahun ini merupakan tahun yang luar biasa
yang telah memberikan peluang-peluang
dan tantangan-tantangan kepada bank.
Saya bangga dengan cara Bank Andara
mengatasi tantangan. Kami memegang
teguh strategi kami dan fokus pada bidang-
Distinguished Shareholders,
This year has truly been remarkable on
which it has provided opportunities and
challenges for the bank. I am proud of the
way Bank Andara has managed challenges.
We have held true to our strategy and
focused on our areas of expertise. The
Bank Andara | 2010 Annual Report 5
bidang yang kami kuasai. Kekuatan
hubungan dengan LKM, dukungan dari
pemegang saham, dan beragamnya produk
dan layanan kami adalah bukti keberhasilan
kami.
Melalui tahun yang penuh tantangan ini,
kami telah melakukan beberapa
penambahan modal dari pemegang saham
dan juga investor baru. Kami juga telah
mendapatkan pinjaman dari sebuah
lembaga keuangan internasional. Upaya-
upaya di dalam meningkatkan posisi modal
dan pinjaman ini telah mendukung
pertumbuhan bisnis kami secara
berkelanjutan.
Kita telah menyaksikan beberapa
pencapaian dan perubahan signifikan yang
dilakukan oleh bank – di dalam
pengembangan bisnis dan teknologi, di
dalam pengembangan sumber daya
manusia, dan manajemen risiko bank. Kami
telah membangun kekuatan inti kami –
basis nasabah, karyawan, dan keahlian
manajemen risiko kami.
Bank telah meningkatan portfolio pinjaman
wholesale menjadi IDR 137.295 juta dari
IDR 59.401 juta, dan mengimplementasikan
suatu program dengan Perbarindo
(Persatuan BPR Indonesia) daerah Jakarta
dan sekitarnya seperti Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi, yang dikenal
dengan Andara Bersama BPR (ABB).
Sebagai bagian dari usaha membangun
hubungan strategis dengan bank komersial,
bank telah menjalankan fungsi sebagai
agen di dalam memberikan pinjaman
kepada BPR atas nama Bank Negara
strength of our relationships with MFI, the
continuous support from our shareholders,
and the diversity of our products and
services is testament to that success.
Through this challenging year, we have
managed some capital injections from
existing shareholders and new investor. We
have also managed to secure borrowing
from an international financial institution.
These efforts in increasing our capital and
borrowing position have supported our
business growth sustainably.
We have seen a number of wide reaching
and significant changes for the bank – in
our business and technology development,
in our human resources development, and
in our risk management. We have built our
core strengths - our customer base, our
people, and our deep risk management
expertise.
The bank increased the new wholesale loan
portfolio to IDR 137,295 million from IDR
59,401 million, and implemented a
program with the greater Jakarta chapter of
Perbarindo (the association of rural and
bank across Jakarta Bogor, Depok,
Tangerang, and Bekasi) known as Andara
Bersama BPR (ABB).
As part of strategic relationship building
with commercial banks, the bank served as
an agent to lend to BPRs on behalf of Bank
Negara Indonesia (BNI), a large state-
owned bank, under the terms of a
6 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Indonesia (BNI), sebuah bank besar milik
negara di bawah sebuah program yang
dinamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di sisi teknologi, bank telah meluncurkan
AndaraLink, yang merupakan jasa
pembayaran dan transfer untuk LKM. Kami
dengan bangga mengumumkan bahwa
pada akhir tahun, 50 LKM di seluruh
Indonesia telah bergabung dengan
AndaraLink dan mampu melakukan
transaksi pembayaran dan transfer atas
nama nasabah mereka. Dalam waktu
kurang lebih tiga bulan setelah diluncurkan
sebagai proyek percontohan, AndaraLink
dengan cepat dapat diterima oleh LKM dan
nasabah mereka. Anggota AndaraLink saat
ini terdiri dari BPR dan koperasi keuangan
di Bali, Jakarta dan sekitarnya, Jawa Timur,
dan Jawa Barat. LKM-LKM ini telah
menerima visi AndaraLink dan telah
mendaftar untuk mulai menawarkan
volume transaksi yang terus tumbuh
melalui jaringan ini, menyambut minat dan
kesadaran akan nasabah LKM AndaraLink
yang baru dan lama.
Bersamaan dengan itu, upaya-upaya untuk
mendukung pendalaman aktivitas bank
wholesale telah dilakukan seperti:
implementasi solusi core banking untuk
bank, relokasi kantor pusat di Bali ke lokasi
yang lebih tepat, seleksi dan penempatan
karyawan, pendirian komite pengawas, dan
pembuatan sistem, kebijakan, dan
prosedur operasional dan kontrol internal.
Pada tahun 2011, prioritas bank adalah
untuk: meningkatan portfolio pinjaman
dengan sasaran utama untuk menjangkau
government program called Kredit Usaha
Rakyat (KUR).
On the technology front, the bank launched
AndaraLink, our payment and transfer
platform for MFIs. We are pleased to
announce that, as of end of year, 50 MFIs in
Indonesia have joined AndaraLink and are
able to carry out payments and transfers
over the network on behalf on their
customers. In only a little more than three
months since its launch as a pilot project,
AndaraLink has quickly gained acceptance
among MFIs and their clients. Current
AndaraLink members consist of BPRs and
financial cooperatives located in Bali,
Greater Jakarta, East Java, and West Java.
These MFIs have bought into the vision of
AndaraLink and have signed up to begin
offering its growing transaction volumes
over the network, attesting to growing
interest and awareness among both new
and existing customers of AndaraLink MFIs.
Simultaneously, efforts to support the
deepening of the wholesale activities of the
bank have included: implementing a new
core banking solution for Bank Andara,
relocating our head office in Bali to a more
suitable venue, selecting and placing
employees, establishing a new oversight
committee, and estabilishing appropriate
operating and internal control systems,
policies, and procedures.
Looking ahead to 2011, the bank’s top
priorities are to: build our loan portfolio
with our main objective to reach the
Bank Andara | 2010 Annual Report 7
mereka yang kurang mendapatkan akses
perbankan, terus meningkatkan proses
pengawasan dan review pinjaman,
mengembangkan sumber dana termasuk
inisiatif beberapa target deposito lokal dan
mendapatkan pinjaman dari institusi
keuangan lokal dan internasional,
memperluas jaringan cabang dengan
membuka dua kantor baru di area
konsentrasi keuangan mikro, menemukan
dan memasuki kerjasama dengan koperasi
yang solid dan dikelola dengan baik untuk
menjangkau mereka yang kurang
mendapatkan akses perbankan, dan
mengundang pemegang saham dan
investor baru untuk meningkatkan modal
bank.
Selain dari itu, bank akan terus
menawarkan layanan dan teknologi baru
yang responsif dan inovatif kepada LKM
untuk secara signifikan meningkatkan
kinerja dan jangkauan mereka melalui
aktivitas-aktivitasberikut:
mengimplementasikan solusi shared core
banking yang memenuhi kebutuhan LKM,
mengimplementasikan standar operasional
prosedur untuk operasional dan kebijakan
lainnya mengikuti implemtasi sistem baru,
dan memperluas dan mengembangkan
AndaraLink untuk memungkinkan LKM
melakukan pembayaran, mengirim dan
menerima transfer/pengiriman uang, dan
membeli asuransi mikro.
Di dalam proses pencapaian sasarannya,
Bank Andara berkomitmen untuk
mendukung anggota timnya di dalam
meningkatkan keahlian dan kemampuan
untuk mencapai sasaran “dua tujuan
utama” yaitu meningkatkan akses layanan
unbanked, continue to improve loan
monitoring and the credit review process,
develop our source of funds including
several targeted domestic deposit
initiatives as well as securing loans from
local and international financial institutions,
extending our branch network by opening
two new offices in areas of microfinance
concentration, finding and entering
partnership with established, well-run
cooperatives to reach the unbanked, and
inviting current shareholders as well as new
investors to increase the capital of the
bank.
Additionally, the bank will continue to
provide responsive and innovative new
services and technology to MFIs in order to
significantly improve their performance and
outreach through the following activities:
implementing a shared core banking
solution that meets the needs of MFIs,
implementing the new SOP for operations
as well as other policies following the new
system implementation, and expanding and
developing AndaraLink to enable MFI
clients to make payments, send and receive
transfers/remittances, and purchase micro
insurance.
In achieving its objective, Bank Andara is
committed to support its team members in
improving their skills and ability to achieve
our “double bottom line” objective of
sustainably increasing access to financial
services for the unbanked and
8 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
keuangan secara berkelanjutan kepada
komunitas yang belum dan kurang
mendapatkan akses perbankan. Program
orientasi bank merupakan bagian pertama
dari perjalanan setiap karyawan baru bank.
Di tahun 2010, bank telah meningkatkan
program orientasi ini, di mana jajaran
manajemen berbagi visi, misi, dan sasaran
dua tujuan utama. Selain orientasi dan
pelatihan, semua karyawan bank berhak
mendapatkan sekurang-kurangnya satu
jenis pelatihan setiap tahunnya untuk
meningkatkan pengetahuan dan kontribusi
mereka terhadap pencapaian sasaran bank.
Kami telah melihat peningkatan yang
signifikan di beberapa area berdasarkan
kinerja karyawan di mana mereka mulai
mengaplikasikan pengetahuan yang terus
bertambah sejak bergabung dengan bank,
dan Bank Andara berkomitmen untuk
bekerjasama dengan pemangku
kepentingan untuk terus meningkatkan
pelatihan dan pengembangan karyawan di
tahun 2011 dan tahun-tahun selanjutnya.
Pencapaian Bank Andara sampai saat ini
tidak mungkin diraih tanpa dukungan dari
seluruh karyawannya. Untuk itu, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada anggota
tim yang penuh talenta untuk dedikasi dan
kerja keras untuk kontribusi yang tidak
mengenal lelah. Saya juga berterima kasih
kepada nasabah LKM kami untuk memilih
Bank Andara sebagai mitra kerja mereka.
Penting juga untuk menghargai dukungan
dari komunitas yang lebih luas yang telah
kami layani.
Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada Mercy Corps,
International Finance Corporation (IFC),
underbanked community. The bank’s
Orientation Program marks the first part of
the journey for every new employee of the
bank. In 2010, the bank substantially
improved its orientation program, in which
the bank’s management shares our vision,
mission, and the double bottom line
business objective. In addition to
orientation and initial training, everyone at
Bank Andara is entitled to at least one type
of training per year to improve their
knowledge and their contribution to the
objectives of the bank. We have noticed
significant improvements in several areas of
staff performance as they have begun to
practice their knowledge gained since
joining the bank, and Bank Andara is
comiitted to working with its stakeholders
to continue improving training and staff
development in 2011 and beyond.
Bank Andara’s achievements to date may
not be achieved without the support from
its employees. Therefore, I would like to
thank our talented team members for their
dedication and hardwork for their tireless
contribution. I also thank our MFI clients for
choosing Bank Andara as their partner. It is
also important to recognize the support of
the broader communities that we served.
Finally, I would like to pass on our thanks to
Mercy Corps, International Finance
Corporation (IFC), Hivos-Triodos Fund, KfW,
Bank Andara | 2010 Annual Report 9
Hivos-Triodos Fund, KfW, Cordaid, dan Mr.
I Wayan Gatha selaku pemegang saham,
dan juga kepada Gates Foundation, untuk
dukungan dan kepercayaan yang telah
diberikan kepada Direksi dan seluruh
karyawan selama tahun yang penuh
tantangan ini. Saya bangga untuk
mengatakan bahwa bank telah melalui
tantangan-tantangan dan meraih peluang
dengan cara yang optimal, memberikan
hasil yang optimal dan mempersiapkan
bank dengan baik untuk tumbuh di masa
yang akan datang.
Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha as our
shareholders, and also to the Gates
Foundation, for your ongoing support and
confidence in the Board and all our
employees during what has been a
challenging year. I am proud to say that the
bank has handled challenges and the
opportunities in an exemplary way,
delivering a robust result and setting up the
bank well for growth into the future.
Paulus Wiranata
Presiden Direktur
President Director
10 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Siapakah Kami Who We Are
Bank Andara adalah bank umum wholesale
pertama, yang secara eksklusif melayani
sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor
keuangan mikro Indonesia. Bank Andara
didirikan dengan tujuan untuk merealisasikan
pengentasan kemiskinan melalui kegiatan
operasional yang sehat dan menguntungkan
dari suatu institusi perbankan wholesale.
Untuk mendirikan Bank Andara, konsorsium
pemodal, dipimpin oleh Mercy Corps,
mengakuisisi sebuah bank ritel kecil di Bali
(Bank Sri Partha) yang khusus melayani
usaha mikro dan kecil. Pemodal lain yang
menjadi pendiri termasuk IFC, Hivos-Triodos
Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha.
KfW bergabung menjadi konsorsium
pemodal bank pada bulan Juni 2010.
Bank Andara is the first wholesale
commercial bank of its kind; it exclusively
serves as the strategic banking partner to the
Indonesian microfinance sector. Bank Andara
was created with the objective of realizing
poverty alleviation goals through the sound
and profitable operation of a wholesale
banking institution. In order to establish Bank
Andara, its investor consortium, led by Mercy
Corps, acquired a small Balinese retail bank
(Bank Sri Partha) specialized in serving micro
and small enterprises. The founding investors
include the International Finance
Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund,
Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha. KfW joined
the investor consortium on June 2010.
Bank Andara | 2010 Annual Report 11
Kelompok investor Bank Andara memiliki
tujuan yang sama di dalam merealisasikan
pengentasan kemiskinan melalui kegiatan
operasional perbankan wholesale yang
berkesinambungan yang mendukung sektor
keuangan mikro Indonesia. Para investor ini
membawa keahlian teknis dan keuangan,
dan juga pengalaman sosial bagi Bank
Andara, di mana hal ini akan digunakan
untuk mengarahkan dan memastikan
kesuksesan Bank Andara. Bank Andara
memiliki badan hukum sebagai perusahaan
terbatas atau ‘PT’, yang didirikan di
Indonesia, dengan ijin bank umum di bawah
pengawasan Bank Indonesia, dengan
pengawasan langsung oleh Bank Indonesia
Bali.
Pendekatan Bank Andara adalah sebagai
berikut:
Bank pertama di Indonesia yang
melayani sektor keuangan mikro
sebagai bank koresponden
wholesale, menggabungkan praktik
bank komersial, jaringan distribusi,
dan platform teknologi mobile di
dalam kerangka tanggung jawab
sosial dan pengembangan yang
berkelanjutan.
Suatu model perbankan
transformatif yang menawarkan
kerjasama strategis dengan jaringan
yang luas dari ribuan LKM.
Suatu inovator produk dan teknologi
untuk membantu LKM di dalam
menjangkau “perbatasan terakhir” di
pasar.
The Bank Andara investor group shares an
objective of realizing poverty alleviation
goals through the sustainable operations of a
wholesale banking institution supporting the
Indonesian microfinance industry. The
members of the investor group bring strong
technical abilities and financial and social
experience to the venture which is being
utilized to guide and ensure the success of
Bank Andara. Bank Andara is legally
structured as a limited liability company, or
‘PT’, incorporated in Indonesia, with a
commercial banking license under the
auspices of Bank Indonesia, with direct
oversight by Bank Indonesia Bali.
Bank Andara’s approach is as follow:
Indonesia’s first microfinance-only
wholesale correspondent bank,
combining commercial banking
know-how, delivery networks and
mobile technology platforms within a
framework of social responsibility
and sustanaible development.
A transformative banking model
leveraging strategic partnerships
with a country-wide network of
thousands of MFIs.
A product and technology innovator
to enable MFIs to reach “last
frontier” markets.
12 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Apa yang Ingin Kami Capai
What We Want to Achieve
Visi Bank Andara adalah untuk menjadi pionir
mitra keuangan utama bagi sektor keuangan
mikro Indonesia, mengembangkan inovasi
dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang
mendapatkan akses jasa keuangan. Tujuan
usaha utama Bank Andara ada dua, yaitu:
Sebagai katalisator untuk mencapai
jangkauan yang lebih luas kepada
jutaan penduduk Indonesia yang
kurang memiliki akses kepada sektor
keuangan dengan cara menyediakan
produk dan jasa keuangan inovatif
kepada dan melalui lembaga
keuangan mikro (LKM) yang ada;
Untuk menjamin kesinambungan
dengan memaksimalkan nilai
investasi pemegang saham, sekaligus
menciptakan sebuah lembaga
keuangan yang permanen dan
menguntungkan.
The vision of Bank Andara is to be the
premier, pioneering financial partner of the
Indonesian microfinance sector, promoting
innovation and massive outreach to those
lacking access to financial services. Bank
Andara’s primary business objectives are
two-fold:
To catalyze large-scale outreach to
millions of Indonesians lacking access
to the financial sector by providing
innovative financial products and
services to and through existing local
microfinance institutions (MFIs);
To ensure suistainability by
maximizing the value of its
shareholders’ investments, while
creating a long-term, profitable
financial institution.
Tujuan Utama operasional Bank Andara
adalah untuk:
Meningkatkan akses LKM kepada
produk dan jasa keuangan yang
berfokus kepada nasabah dalam
skala luas;
Memadukan teknologi dengan best
practice internasional untuk
memperluas jasa keuangan yang
As such, Bank Andara’s primary operational
objectives are to:
Increase MFI access to a range of
customer-focused financial products
and services on a massive scale;
Incorporate technology and
international best practices to
expand the range of services
Bank Andara | 2010 Annual Report 13
dapat tersedia oleh LKM;
Memfasilitasi aliran pendanaan yang
lebih efisien kepada LKM Indonesia;
Menyediakan landasan kerjasama
perbankan komersial untuk
mengembangkan sektor keuangan
mikro;
Melaksanakan operasional secara
sepenuhnya transparan dan
kolaboratif untuk membangun
kinerja LKM dan meningkatkan
kepercayaan pemodal dan
masyarakat terhadap sektor ini;
Menciptakan suatu lembaga
keuangan yang inovatif dan
menguntungkan dengan profil risiko
yang solid dan stabil;
Pada akhirnya akan meningkatkan
akses keuangan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan usaha
kecil dan mikro di seluruh Indonesia
pada skala yang luas, untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan.
available through MFIs;
Facilitate a more efficient flow of
funding to the Indonesian
microfinance sector;
Provide a commercial banking
partnership platform to help develop
the microfinance sector;
Operate in a fully transparent and
collaborative manner to build MFI
performance and increase investor
and public confidence in the sector;
Create an innovative and profitable
financial institution with a stable and
solid risk profile;
Ultimately increase access to finance
for low-income people and micro,
small and medium-sized enterprises
throughout Indonesia on a massive
scale to drive economic growth and
reduce poverty.
14 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami
Our Business Developments & Achievements
Bank Andara terus melakukan transformasi
model bisnisnya dari bisnis yang langsung
melayani kebutuhan keuangan usaha mikro
dan kecil (ritel), menjadi bisnis yang
menempatkan dirinya sebagai mitra strategis
bagi sebagian besar LKM Indonesia yang
pada gilirannya akan melayani para
pengusaha mikro, pihak yang kurang mampu
dan pasar di pedesaan, dan melakukan
aktivitas operasional wholesale secara penuh
dari kantor pusatnya di Denpasar dan kantor
cabang di Jakarta.
Bank Andara continues to progress forward
in transforming its business model from one
which directly serves the financial needs of
micro and small enterprises to one which
position itself as a strategic partner to a large
number of Indonesian MFIs which in turn
serve micro entrepreneurs, the economically
active poor and rural markets, and to
operate a fully wholesale-oriented business
from its head office in Denpasar and branch
office in Jakarta.
Bank Andara | 2010 Annual Report 15
Setelah diluncurkan dan beroperasi secara
penuh pada bulan April 2009, kami telah
bekerja secara terus menerus untuk
mengembangkan jumlah jangkauan nasabah
LKM, dengan suatu penekanan khusus untuk
mengidentifikasi dan melayani LKM-LKM
yang “berpihak pada pengentasan
kemiskinan” yaitu secara aktif melayani dan
meningkatkan usaha kepada industri rumah
tangga dan kegiatan usaha yang
berpendapatan rendah. Saat ini, Bank
Andara berusaha untuk memperluas
jangkauan geografis, meningkatkan volume
kegiatan operasional, mengimplementasikan
inovasi dan teknologi yang sesuai dengan
tarif yang terjangkau, memfasilitasi bantuan
teknis untuk mendukung peningkatan
kualitas LKM, dan membangun struktur tata
kelola yang kuat.
Since we launched and became fully
operational In April 2009, we have worked
continuously to increase our MFI outreach,
with a special emphasis on identifying and
serving MFIs which are “pro-poor,” that is,
actively serving and expanding business to
low-incrome households and enterprises.
Bank Andara is now working to widen our
geographical coverage, increase the volume
of our operations, implement appropriate
innovations and technologies at affordable
rates, facilitate technical assistance to
support MFI quality improvements, and built
a strong governance structure.
16 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Semua ini mencapai puncaknya pada saat
kami mengambil langkah selanjutnya
menggapai visi dan misi kami, dengan
menjangkau 221 LKM peminjam, dan 89
(40%) LKM peminjam yang berpihak kepada
pengentasan kemiskinan di tahun kedua
kami; memfasilitasi pelatihan kepada LKM
untuk mempromosikan kapabilitas
manajemen LKM. Kami telah meningkatkan
nilai pinjaman kami dari nilai awal IDR 2,5
milyar kepada 3 LKM peminjam menjadi IDR
137 milyar kepada 221 LKM peminjam. Pada
akhir tahun 2010, kami mampu menjangkau
lebih dari 930.000 nasabah akhir, yang
menunjukkan niat Bank Andara untuk
membantu masyarakat yang kurang mampu
di Indonesia.
All of these have culminated in our taking
considerable next steps towards fulfilling our
vision and mission by reaching 221 MFI
borrowers and 89 (40%) pro-poor MFI
borrowers in our second year; facilitating
training to MFIs to promote management
capabilities of MFIs. We have increased our
loan value from starting point of IDR 2.5
billion to 3 MFI borrowers; to our current
position of IDR 137 billion to 221 MFIs
borrowers. By the end of 2010, we were able
to reach more than 930,000 end-clients, by
this, it clearly shows Bank Andara’s desire to
help the poor in Indonesia.
Bank Andara | 2010 Annual Report 17
Sampai dengan akhir tahun 2010, lebih dari
135.000 nasabah wanita telah dilayani oleh
kami dan lebih dari 164.000 nasabah yang
meminjam kurang dari IDR 5 juta telah kami
jangkau. Kami juga telah bermitra dengan
LKM di daerah pedesaan dan dapat
menjangkau lebih dari 470.000 nasabah akhir
di daerah pedesaan.
Selain dari itu, kami tertarik dan termotivasi
akan perjanjian terkini untuk memperluas
cakupan pendekatan manajemen likuiditas
kami, yang dinamakan Andara Bersama BPR
(ABB), untuk bank komunitas (BPR) di seluruh
Jawa. Pada bulan Mei 2010, kami telah
melakukan penandatangan perjanjian
implementasi dengan Perhimpunan BPR
Indonesia (Perbarindo) Jakarta.
Kami juga telah melakukan
penandatanganan perjanjian jaminan dengan
USAID. Jaminan ini mencakup kerugian
parsial Bank Andara untuk beberapa
pinjaman wholesale kepada BPR dan
lembaga pinjaman mikro lainnya, terutama
koperasi. Jaminan parsial ini akan membantu
kami untuk menjangkau lebih banyak LKM
yang pro pengentasan kemiskinan dan secara
bersamaan membatasi risiko modal kami. Hal
ini sangat penting mengingat tahap usaha
awal kami karena bank butuh untuk
meningkatkan modal dan meminimalisasi
segala macam potensi kerugian untuk secara
cepat mencapai posisi break-even. Jaminan
ini akan mendukung kemampuan kami untuk
meningkatkan pinjaman kepada LKM yang
pro pengentasan kemiskinan.
Until the end of 2010, more than 135,000
women have been served and more than
164,000 customers borrowing less than IDR 5
million can be reached. We have also
partnered with MFIs in rural areas and can
reach more than 470,000 end-clients in rural
areas.
In addition, we are excited and encouraged
on our recent agreements to extend the
coverage of our liquidity management
approach, called Andara Bersama BPR (ABB),
to community banks (BPRs) across Java. In
May 2010, we have signed an
implementation agreement with the Jakarta
chapter of Perbarindo, the Indonesian Rural
Banks Association.
Moreover, we have signed guarantee
agreement with USAID. The guarantee covers
partial losses of Bank Andara for certain
wholesale loans to BPRs and other micro
lending institutions, primarily cooperatives.
This partial guarantee will allow us to reach
out for more pro-poor MFIs while limiting
the risk of our own capital. This is particularly
important given our start-up stage as the
bank needs to conserve capital and minimize
any potential losses in order to rapidly
achieve break-even. The guarantee will
strengthen our ability to extend loans to pro-
poor MFIs.
18 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Produk dan Layanan Terbaik untuk LKM
Best Products and Services Dedicated to MFIs
Bank Andara adalah sebuah bank umum
yang secara eksklusif melayani sebagai mitra
strategis perbankan bagi sektor keuangan
mikro Indonesia. Dalam perannya sebagai
sebuah wholesale bank, Bank Andara
memberikan jasa pembiayaan dengan bunga
kompetitif dan jasa keuangan lainnya sesuai
kebutuhan LKM, agar LKM mampu
mengembangkan jasa dan memperluas
jangkauannya secara signifikan.
Bank Andara is a commercial bank that
exclusively serves as the strategic banking
partner to the Indonesian microfinance
sector. In this role as a wholesale bank, Bank
Andara provides competitively priced
financing and customized financial services
to enable client MFIs to significantly expand
their outreach and services.
Bank Andara | 2010 Annual Report 19
Produk-produk Keuangan Utama
Dalam usahanya untuk melayani sektor
keuangan mikro Indonesia, persaingan yang
semakin meningkat dalam sektor keuangan
mikro mendorong Bank Andara untuk
memiliki solusi dan inisiatif yang kreatif dan
terkini dalam membuat dan
mengembangkan produk-produk keuangan
yang ditawarkan baik kepada LKM dan pihak
lain (counterparties) yang ingin berpartisipasi
dalam membangun sektor keuangan mikro.
Main Financial Products
While serving the Indonesian microfinance
sector, competition enforces Bank Andara to
have creative, up to date solution and
initiative in creating and developing financial
products offer to MFIs and counter parties
which eager to participate in developing the
microfinance sector.
20 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Sepanjang tahun 2010 Bank Andara telah
memperkenalkan beragam pengembangan
produk dan layanan yang dirancang
sedemikian rupa untuk digunakan oleh LKM
yang bankable, apapun bentuk badan
usahanya. Untuk produk pinjaman, Bank
Andara menawarkan pinjaman modal kerja
dengan jangka waktu pendek dan menengah
kepada BPR dan Koperasi (termasuk
penempatan deposito resiprokal) dan
pinjaman back to back. Untuk produk
simpanan, Bank Andara menawarkan
beberapa produk deposito berjangka yang
kompetitif dengan memberikan beragam
keistimewaan seperti kesempatan untuk
mengikuti program-program pelatihan dan
layanan berbasis teknologi. Kepada
depositor individual dan institusi lainnya,
Bank Andara juga menawarkan beberapa
produk simpanan deposito.
Sebagai tambahan pada produk kredit dasar,
pada tahun 2010 Bank Andara mengalami
permintaan yang tinggi dari LKM untuk
penempatan dana jangka pendek (1 sampai
12 bulan). Dalam beberapa kasus,
penempatan tersebut dapat dijalankan
sebagai simpanan pada LKM, sehingga
merampingkan prosedur administratif dan
mempercepat proses. Jenis penempatan
dana tersebut diantaranya meliputi
pinjaman back-to-back dijaminkan dengan
deposito berjangka pada Bank Andara
maupun dalam bentuk penempatan dana
yang partially Secured atau Unsecured.
Throughout 2010, Bank Andara already
offers a wide range of enhanced products
and services designed for MFIs regardless of
legal form. In loan products side Bank Andara
offers short and medium term working
capital to BPRs and Cooperatives (including
reciprocal deposit placement product) and
back to back loan. In saving products Bank
Andara offers BPRs and Cooperatives several
competitive time deposit products which
offer attractive features such as
opportunities for training and technology
services. For individual and other form of
institutions Bank Andara also offers several
deposit products.
In addition to the basic credit product, in
2010, Bank Andara was experiencing high
demand from MFIs for shorter-term (1 to 12
months) funds placements. In some cases,
these placements can be executed as
deposits in the MFIs, allowing for some
streamlining of administrative procedures
and faster processing. Specific types of funds
placement include back-to-back loans
secured with time deposits at Bank Andara
and partially secured or unsecured
placements and deposits.
Bank Andara | 2010 Annual Report 21
Produk dan Layanan Manajemen Likuiditas
Pada tahun 2010, Bank Andara tetap
melanjutkan kolaborasinya dengan asosiasi
BPR (Perbarindo) di Bali dan DKI Jakarta
(Jabodetabek) dalam suatu gagasan yang
disebut Andara Bersama BPR. Tujuan awal
inisiatif ini adalah menciptakan sebuah
fasilitas kumpulan likuiditas yang
memungkinkan BPR yang berpartisipasi
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
jangka pendeknya.
Sepanjang tahun ini, Bank Andara telah
berhasil menjalin kerjasama dengan lebih
dari 100 BPR di Bali dengan jumlah dana
yang terkumpul di fasilitas kumpulan
likuiditas bersama ini hampir 5 milyar
Rupiah, sementara di wilayah Jakarta dan
sekitarnya Bank Andara juga telah berhasil
bekerjasama dengan lebih kurang 40 BPR
dengan jumlah dana terkumpul sebesar 2
milyar Rupiah.
Liquidity Management Products
In 2010, Bank Andara continued its
collaboration with the BPR association
(Perbarindo) chapter in Bali, and DKI Jakarta
(Jabodetabek) in an initiative called Andara
Bersama BPR. The immediate aim of this
initiative was to create a pooled liquidity
facility which would allow participating BPRs
to meet short-term liquidity needs.
In the period of time, Bank Andara has over
than hundred BPRs joined the collaboration
with almost 5 billion Rupiahs in pooled funds
collected, while in Jakarta and surroundings
40 BPRs have also joined the collaboration
with 2 billion Rupiahs in pooled funds
collected.
22 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Dalam fasilitas Andara Bersama BPR ini,
pada saat terjadi kelebihan likuiditas, Bank
Andara akan secara aktif menempatkan
dana dalam jangka pendek ke BPR yang
berpartisipasi. Sepanjang tahun 2010, Bank
Andara telah menempatkan lebih dari 8
milyar Rupiah di 25 BPR yang berpartisipasi
di Jabodetabek dalam bentuk deposito
berjangka waktu 3 bulan dengan bunga
penjaminan LPS di BPR dikurangi 0,5 persen
atau setara dengan 9,75 persen. Dengan
penempatan dana ini, Bank Andara telah
menunjukkan komitmennya dengan
menunjukkan keuntungan langsung kepada
BPR yang bergabung di mana mereka dapat
mengakses pinjaman dan produk Bank
Andara lainnya secara cepat.
Produk Berbasis Teknologi
Sebagai salah satu langkah untuk mencapai
tujuannya, Bank Andara mengembangkan
“AndaraLink” yang merupakan kerangka
teknologi inovatif yang melihat jauh ke
depan. Kerangka teknologi ini akan
mendukung LKM untuk menawarkan paket
layanan keuangan, baik kepada nasabah
maupun bukan nasabah mereka. Banyak dari
layanan keuangan ini hanya tersedia melalui
bank umum atau penyedia jasa keuangan
khusus. Oleh karena itu, dengan
menghubungkan LKM dengan sistem
masing-masing melalui AndaraLink, Bank
Andara menawarkan untuk memperluas
layanan keuangan bank umum melalui
jaringan LKM kepada masyarakat yang
tinggal di daerah terpencil and masyarakat
yang tinggal di daerah perkotaan namun
belum dilayani oleh sistem perbankan.
In Andara Bersama BPR facility, when there
are unutilized funds in the facility, Bank
Andara will actively place the funds at the
participating BPRs on a short-term basis. In
2010, Bank Andara has placed more than 8
billion Rupiahs in 25 member BPRs in
Jabodetabek on a short-term deposit (three-
month time deposit) with standard Indonesia
Deposit Insurance Corporation (LPS) interest
rates in BPR minus 0.5 percent or 9.75
percent. By placing these funds Bank Andara
has showed the immediate benefits of this
facility where participating MFIs can obtain
expedited access to loans and other Bank
Andara products due to their preexisting
relationship with the Bank.
Technology Based Products
As one of the steps towards fulfilling its
objective, Bank Andara is developing
“AndaraLink”- a far sighted, innovative
technology platform. This technology
platform will enable the MFIs to offer a
basket of financial services to its clients and
even to those who are not their clients.
Many of these services are available only
through commercial banks or specialized
financial service providers. Therefore by
linking MFIs to its own systems through
AndaraLink, Bank Andara proposes to extend
commercial banking services through a
network of MFIs to people living in
hinterlands and to those living in urban areas
but not being served by the banking system.
Bank Andara | 2010 Annual Report 23
Bank Andara melalui AndaraLink
menawarkan sebuah transaksi keuangan
untuk mitra LKM termasuk pembayaran
tagihan dan layanan pengiriman uang. Pada
tahun 2010 Bank Andara melakukan pilot
test di berbagai LKM dengan lokasi berbeda,
dimulai dari daerah terpencil di Bali sampai
ke daerah perkotaan di Jakarta dan
sekitarnya. Pilot test ini dilakukan di 20
lembaga keuangan mikro, yang terdiri dari
18 BPR, satu Koperasi dan satu perusahaan
modal ventura, dan hasilnya mendapat
tanggapan yang positif dari LKM tersebut
dan nasabah-nasabahnya. Pada awal tahun
2011, Andara Link berhasil
diimplementasikan di 53 BPR. Selain itu,
banyak BPR lainnya yang telah mencapai
kesepakatan dengan Bank Andara untuk
kelompok implementasi AndaraLink
berikutnya.
Pada tahun-tahun di depan, fitur-fitur yang
akan dikembangkan selanjutnya adalah
pembayaran asuransi mikro, pengiriman
uang internasional, top up mobile phone,
tabungan bersama, dan Shared Core Banking
System untuk menawarkan tabungan,
pinjaman, dan pembayaran tagihan dan juga
paket lengkap Core Banking System yang
akan menyambungkan ATM Bank Andara
dan jaringan ATM bersama. Layanan ini
diharapkan akan diluncurkan pada Triwulan
4 tahun 2011. Dan peluncuran skala penuh
ke LKM akan dilakukan pada tahun 2012.
Through AndaraLink Bank Andara is offering
a financial transaction gateway for the
partnering MFIs nationwide including bill
payments and remittance services. In 2010
Bank Andara was conducting pilot testing to
different MFIs and location, ranging from
rural areas in Bali to suburban cities in
surrounding Jakarta. The pilot was held in 20
MFIs: 18 BPRs, 1 Cooperative, and 1 venture
capital company, and got positive response
from users (MFI) and their end clients. By the
first month of 2011, the Andara Link
payment services hub was successfully
implemented at 53 MFIs and there are a
great number of MFIs who have already
reached agreement with Bank Andara on the
next group implementation of AndaraLink.
In the near future, features to be developed
include payment of Microinsurance,
International Remittance, mobile phone top
ups, joint savings, and Shared Core Banking
System to provide savings, loan and payment
collection modules as well as full package of
core banking system which will be connected
to Bank Andara’s ATM and existing shared
ATM network. Those are expected to go live
by the fourth quarter of 2011. Hence full
scale rollout to MFIs will commence in the
year 2012.
24 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Pencapaian Lainnya
Pada tahun 2010, Bank Andara mencapai
prestasi memuaskan dengan menawarkan
LKM menempatkan dananya di Bank Andara
dengan memberikan program pelatihan
sebagai tambahan kepada suku bunga yang
diperoleh. Program pelatihan ini mencakup
materi-materi yang menarik kepada LKM
seperti Pengelolaan Likuiditas, Kredit
Kelompok, dan Program Pengelolaan
Perkembangan LKM. Sepanjang tahun ini,
Bank Andara telah mengadakan empat kali
training di lokasi yang berbeda: Batam,
Bandung, Yogyakarta, dan Bali dengan total
peserta yang sudah menempatkan dananya
dan mengikuti training sebanyak 127 BPR.
Jumlah simpanan yang masuk ke Bank
Andara dengan paket program pelatihan
Other Achievements
In 2010, Bank Andara has achieved
remarkable success attracting MFI
placements by offering training in addition to
interest. The training covers interesting
topics for MFIs such as Liquidity
Management, Group Lending, and
Microfinance Management Development
Program. Throughout the year, Bank Andara
has conducted trainings in four different
locations: Batam, Bandung, Yogyakarta, and
Bali with total 127 BPRs has placed their
funds and join the training. Total deposits
collected in this particular training package
were approximately 30 billion Rupiahs,
placed in 3 to 6 months tenor time deposits.
Bank Andara | 2010 Annual Report 25
sebagai tambahan kepada suku bunga yang
diberikan ini mencapai 30 milyar Rupiah,
dalam bentuk deposito berjangka waktu 3
sampai 6 bulan.
Pada tahun 2010, Bank mulai
mengembangkan potensi kerja sama
penyaluran dana dengan Bank Pelaksana
KUR untuk menyalurkan pembiayaan pola
KUR executing kepada BPR dengan bertindak
sebagai agen penyalur. KUR adalah jenis
pinjaman yang bertujuan untuk memberikan
akses lebih besar akan pembiayaan kepada
sektor UMKM dan koperasi yang sudah
memenuhi kelayakan namun belum
memenuhi persyaratan perbankan.
Dalam skema kerjasama ini, BNI akan
menyediakan 100% dari seluruh pinjaman
yang akan diberikan, dan Bank Andara akan
memperoleh imbalan jasa penagihan. Bank
Andara menilai bentuk kerjasama dengan
BNI ini dengan sangat baik dan menjanjikan
sekaligus penting untuk perkembangan Bank
di masa yang akan datang.
In 2010, Bank Andara was starting to develop
potential collaboration with Kredit Usaha
Rakyat (KUR) executing bank to channel their
linkage program to BPR, acting as the
channeling agent. The KUR itself is kind of
loan that aiming to give much bigger access
to capital for MSMEs (Micro, Medium, and
Small Enterprise) and cooperatives which
have been feasible but not yet bankable.
Under this arrangement, BNI provides 100%
of the loan funds and Bank Andara will
receive collection fees in return. The Bank
views this relationship with BNI as both
highly promising and strategically significant
for the future development of the Bank.
26 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Kebijakan Perusahaan Company Policy
Bank Andara berkomitmen untuk mencapai
misinya untuk menjadi pionir mitra keuangan
bagi sektor keuangan mikro Indonesia,
mengembangkan inovasi dan jangkauan luas
bagi mereka yang kurang mendapatkan akses
jasa keuangan. Komitmen ini direfleksikan di
dalam pernyataan kebijakan utama sebagai
dasar di dalam perkembangan Bank Andara
termasuk tindakan-tindakan sebagai berikut:
Keputusan untuk mengubah model
bisnis bank dari operasi ritel yang
melayani usaha mikro dan kecil di
Bali menjadi operasi wholesale
untuk melayani LKM yang melayani
usaha mikro dan kecil dan
masyarakat berpenghasilan rendah
di pedesaan di seluruh Indonesia
Bekerjasama dengan social
entrepreneurs yang berfokus pada
LKM seperti MICRA, GTZ, dan
lembaga swadaya lainnya guna
mendukung LKM yang
berkonsentrasi pada pengentasan
kemiskinan (pro-poor) di Indonesia
Pengembangan infrastruktur baru
untuk mendukung operasional
wholesale, termasuk kebijakan dan
prosedur yang akan diterapkan
Mengembangkan kebijakan sumber
daya manusia sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Mengembangkan kemampuan
sumber daya manusia agar dapat
Bank Andara is committed to achieving its
mission to be the premier, pioneering
financial partner of the Indonesian
microfinance sector, promoting innovation
and massive outreach to those lacking access
to financial services. This commitment is
reflected in the main policy statements
governing the development of the Bank and
includes the following actions:
Modify business model of the bank
from retail operations serving micro
and small enterprises in Bali to
wholesale operations serving MFIs
which themselves serve micro and
small enterprises and low income
rural populations throughout
Indonesia
Working together with microfinance-
focused social entrepreneurs like
MICRA, GTZ and other NGOs to
support pro-poor MFIs in Indonesia
Development of new physical and
institutional infrastructure to support
wholesale operations including
updated policies and procedures
Improve the human resources
policies in line with the applicable
regulations
Develop human resources
capabilities to achieve the business
Bank Andara | 2010 Annual Report 27
menghadapi tantangan bisnis
Secara konsisten mengembangkan
kebijakan internal agar sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia
Mengembangkan produk dan jasa
keuangan sesuai dengan kebutuhan
nasabah LKM
Mengembangkan strategi Teknologi
Informasi yang memadukan model
bisnis Bank Andara dengan solusi
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
untuk nasabah LKM dan
memungkinkan penyediaan produk
dan jasa keuangan untuk nasabah
mereka sebagaimana dibahas di
bawah ini
Mengembangkan sistem
pembayaran berbasis teknologi
untuk LKM agar mereka dapat
melakukan pembayaran tagihan,
pengiriman uang, asuransi mikro dan
m-banking di masa mendatang
challenges
Consistently update the internal
policies to be in line with the Bank
Indonesia regulations
Development of appropriate
products and services which respond
to the identified needs of MFI clients
Develop IT strategy which integrates
Bank Andara’s business model with
MIS solutions for MFI clients and
enables the provision of additional
products and services to their clients
as discussed below
Develop technology-based payment
system for MFIs to enable them to
do bill payment, remittance, micro-
insurance and m-Banking in the
future
28 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Kinerja Manajemen (CAMEL) Management Performance (CAMEL)
Permodalan
Pemegang saham Bank Andara
melakukan penambahan modal tahap
ketiga dan keempat pada bulan Juni dan
Desember 2010. Mercy Corps membeli
2.820 saham, International Finance
Corporation (IFC) membeli 7.100 saham,
dan KfW membeli 26.167 saham dengan
total keseluruhan 36.087 saham.
Penambahan saham ini mengakibatkan
penambahan modal disetor dari
Rp.154.050 juta menjadi Rp.190.137 juta.
Permodalan Bank cenderung cukup
untuk menjaga kondisi keuangan dan
memastikan potensi pertumbuhan. Per
akhir Desember 2010, CAR Bank tercatat
sebesar 163,31%.
Capital
Bank Andara’s existing shareholders and
a new investor held a 3rd and 4th round of
capital raising on June and December
2010. Mercy Corps bought 2,820 shares,
International Finance Corporation (IFC)
bought 7,100 shares and KfW bought
26,167 shares to total 36,087 shares. This
total number of new shares issued
resulted in an increase in paid-up capital
from IDR 154,050 million to IDR 190,137
million. The Bank’s equity is sufficient to
maintain the Bank’s financial safety and
ensures its growth potential. As of the
end of December 2010, the Bank’s
Capital Adequacy Ratio (CAR) was
163.31%.
Kualitas Aset
Pada tahun 2010, saldo portofolio
pinjaman ritel menurun secara material
dari IDR 12.635 juta per Desember 2009
menjadi IDR 6.685 juta per Desember
2010 sebagaimana diperkirakan akibat
tindakan-tindakan berikut:
Pemberian pinjaman kepada
nasabah ritel bank dihentikan
sebagai bagian dari proses disposisi,
dan pinjaman ritel yang jatuh tempo
tidak diperpanjang
Bank terus melakukan aktivitas
penagihan terhadap pinjaman ritel
Asset Quality
During 2010, the retail loan portfolio
balance decreased materially from IDR
12,635 million as of December 2009 to
IDR 6,685 million as of December 2010 as
expected due to the following actions:
Lending to the bank’s retail clients
was discontinued as part of the
disposition process, and maturing
retail loans were not extended
The bank continued to progress its
collection activities of these old retail
loans
Bank Andara | 2010 Annual Report 29
Kredit bermasalah Bank Andara saat ini,
terdiri dari seluruh sisa portfolio
pinjaman ritel Bank Sri Partha sebelum
proses akuisisi, restrukturisasi, dan
penamaan kembali bank oleh pemegang
saham terkini, sedangkan seluruh
portofolio pinjaman wholesale Bank
Andara tergolong lancar. Bank Andara
telah mencadangkan secara penuh
terhadap kemungkinan kerugian
kerugian tersebut dan tidak memandang
mereka sebagai faktor yang penting
dalam kinerja bank ke depan.
The bank’s non-performing loans at this
stage consist entirely of remaining old
retail loans made by Bank Sri Partha prior
to the acquisition, restructuring and
renaming of the bank by the current
owners, while all new Andara wholesale
loans or loans to BPRs are performing.
Bank Andara has fully reserved against
estimated likely losses of these final
loans and does not view them as a
significant factor in future bank
performance.
30 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Manajemen
Selama tahun 2010, struktur organisasi
dan manajemen ditetapkan dan sebagian
besar diisi untuk mendukung
pengembangan bisnis perbankan
wholesale. Terdapat beberapa
perubahan di dalam susunan Dewan
Direksi dan Dewan Komisaris
sehubungan dengan selesainya proses Fit
& Proper dari Bank Indonesia. Susunan
manajemen yang baru juga telah
memperkenalkan kebijakan-kebijakan
mengenai manajemen konflik
kepentingan, independensi manajemen,
tata kelola, dan transparansi.
Management
During 2010, the organization and
management structure were established
and largely filled to support the
development of the new wholesale
banking business. There were some
changes in BOD dan BOC composition
following the completion of Bank
Indonesia Fit and Proper process. The
new management also introduced
policies regarding the management of
conflict of interest, independence of
management, good corporate
governance, and transparency.
Bank Andara | 2010 Annual Report 31
Rentabilitas
Dengan berlanjutnya proses disposisi
aktivitas ritel and infrastruktur yang
terkait dengannya, diikuti dengan
pembentukan organisasi dan aktivitas
wholesale yang baru, profitabilitas bank
mengalami perbaikan pada tahun 2010.
Bank membukukan rugi bersih sebelum
pajak sebesar IDR 19.9 milyar.
Bank Andara terus melakukan upaya di
dalam meningkatkan profitabilitasnya
dengan mengembangkan jumlah
jangkauan nasabah LKM, jumlah nasabah
LKM yang pro pengentasan kemiskinan,
memperluas jangkauan geografis,
meningkatkan volume kegiatan
operasional, mengimplementasikan
inovasi dan teknologi yang sesuai dengan
tarif yang terjangkau, memfasilitasi
Earnings
With the disposition of retail activities
and associated infrastructure, followed
by the establishment of the new
wholesale organization and activities,
profitability increased slightly during
2010. The bank booked net loss before
tax of IDR 19.9 billion.
The Bank continues its efforts to improve
its profitability by: growing the number
of MFIs reached; the number of pro-poor
MFIs reached; widening its geographical
coverage; increasing the volume of
operations; implementing appropriate
innovations and technologies at
affordable rates; and by facilitating
ratings and technical assistance to
support MFI quality improvements.
32 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
pemeringkatan dan bantuan teknis untuk
mendukung peningkatan kualitas LKM.
Likuiditas
Likuiditas keseluruhan meningkat karena
suntikan modal sebesar IDR 40.6 milyar
dan juga adanya hasil yang diperoleh dari
amortisasi pinjaman serta penjualan
pinjaman yang apabila digabung melebihi
jumlah penarikan deposito.
Potensi maturity mismatch:
Pada tahun 2010, terjadi
peningkatan modal. Namun
demikian, pinjaman baru yang
dibukukan memiliki masa jatuh
tempo yang lebih lama sehingga
meningkatkan potensi maturity
mismatch.
Loan Deposit Ratio (LDR):
Penurunan secara signifikan pada
pinjaman ritel dan posisi dana pihak
ketiga yang relatif stabil,
menghasilkan LDR yang rendah
sebesar 12,9%. Alasan utama atas
rendahnya LDR tersebut adalah
perlakuan atas pinjaman wholesale
dan deposito dari bank lain pada
tahun yang dibukukan sebagai
penempatan pada dan dari bank lain.
Jika pinjaman wholesale dan
deposito dari bank lain dimasukkan
di dalam perhitungan LDR, akan
diperoleh LDR 75,0%.
Konsentrasi pendanaan:
Jumlah nominal dari kelompok
nasabah deposito terbesar pada
tahun 2010 tidak terkonsentrasi
secara signifikan
Manajemen likuiditas:
Dianggap memadai dan konservatif
Liquidity
Overall liquidity increased as a result of
the IDR 40.6 billion capital injection in
addition to the proceeds generated from
loan amortization and loan sales which
combined to more than offset the payout
of withdrawn deposits.
Potential of maturity mismatch:
During 2010, capital was increased.
However, the newly booked loans
have a longer duration, increasing
the potential for maturity mismatch.
Loan to deposit ratio (LDR):
The significant reduction of old retail
loans and the relatively stable third
party funds position resulted in a
measured low LDR of 12.9%. A major
reason for this low LDR is the
treatment of wholesale loans to BPRs
and wholesale deposits from BPRs as
placements with other banks and
deposits from other banks. If we
included the wholesale loans and
deposits, LDR generated is 75.0% .
Funding concentration:
The amounts from the largest
depositors as of the end of 2010
were not significantly concentrated
Liquidity management:
Considered to be adequate and
Bank Andara | 2010 Annual Report 33
sebagaimana yang telah diterapkan
secara konsisten
Akses ke sumber-sumber
pembiayaan:
Bank terus meningkatkan reputasi
dan kelayakan kreditnya serta akses
ke sumber-sumber pendanaan
alternatif termasuk deposito dari
LKM
Stabilitas keuangan:
Sebagaimana telah dibahas
sebelumnya, pembiayaan Bank
secara signifikan direstrukturisasi
sebagai akibat disposisi aktivitas ritel
dan rekapitalisasi Bank.
conservative as consistently applied
Access to the financing sources:
The Bank continued to maintain its
reputation and creditworthiness and
corresponding access to alternative
funding sources, including deposits
from MFIs
Financing stability:
As discussed, financing of the Bank
was significantly restructured as a
result of the disposition of the Bank’s
retail activities and recapitalization.
34 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Implementasi Kami atas Manajemen Risiko Our Implementation of Risk Management
Penerapan manajemen risiko secara
komprehensif dan terpadu merefleksikan
adanya komitmen yang kuat dari manajemen
Bank Andara untuk menjalankan praktek tata
kelola yang sehat (good corporate
governance). Penerapan manajemen risiko
juga diharapkan dapat meningkatkan
shareholders value dengan pemanfaatan
modal secara optimal serta menjaga kualitas
aktiva perseroan secara terus menerus.
Sejak awal berdirinya Bank Andara, aspek
pengelolaan risiko selalu mendapatkan
perhatian dalam proses manajemen secara
keseluruhan. Hal tersebut didukung dengan
adanya Peraturan Bank Indonesia No.
5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI
No. 5/21/PBI/2003 tanggal 29 September
2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko
bagi Bank Umum.
Dalam menunjang pelaksanaan proses dan
sistem manajemen risiko tersebut, maka
dibentuklah organisasi manajemen risiko
yang terdiri dari Komite Manajemen Risiko
(yang beranggotakan Direksi) serta Satuan
Kerja Manajemen Risiko. Komite Manajemen
Risiko berwenang dan bertanggung jawab
untuk memberikan rekomendasi kepada
Dewan Direksi, terutama berkaitan dengan
implementasi dan penyempurnaan
pelaksanaan manajemen risiko serta
penetapan hal-hal yang terkait dengan
keputusan bisnis yang bersifat irregular.
Sedangkan Satuan Kerja Manajemen Risiko,
The application of risk management in a
comprehensive and integrated reflects a
strong commitment from management the
bank to run healthy practice governance
(corporate governance). Application of risk
management is also expected to enhance
shareholder value with optimal capital
utilization and maintain the quality of
company assets continuously.
From its inception, Bank Andara’s aspects of
risk management always get attention in the
overall management process. This conclusion
was supported by the Bank Indonesia
Regulation 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003
and SE BI 5/21/PBI/2003 dated 29 September
2003 on the Application of Risk Management
for Commercial Banks.
In supporting the implementation process
and risk management systems, risk
management organization will be established
consisting of the Risk Management
Committee (which consists of the Directors)
as well as the Risk Management Unit. Risk
Management Committee is in charge and
responsible for providing recommendations
to the Board of Directors, especially relating
to the implementation and refinement of risk
management and the determination of
matters relating to irregular business
decisions. While the Risk Management Unit,
which is directly under the Compliance
Bank Andara | 2010 Annual Report 35
yang berada langsung di bawah Direktur
Kepatuhan, merupakan unit kerja yang
menjalankan fungsi tahapan manajemen
risiko, pemantauan penerapan kebijakan,
strategi dan pedoman manajemen risiko dan
bersifat independen terhadap unit bisnis dan
satuan kerja audit internal.
Dalam menerapkan sistematika manajemen
risiko yang sesuai standar, Bank Andara
berpedoman pada kerangka dasar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu:
a. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi
Dalam cakupan pengawasan aktif Dewan
Komisaris dan Direksi, sebagaimana telah
ditetapkan dalam Kebijakan Manajemen
Risiko, antara lain telah diatur wewenang
dan tanggung jawab Dewan Komisaris,
Direksi dan pejabat-pejabat lainnya yang
terkait dengan penerapan manajemen
risiko tersebut. Kebijakan Manajemen
Risiko juga menetapkan kualifikasi
Sumber Daya Manusia yang jelas untuk
setiap jenjang jabatan yang terkait
dengan penerapan manajemen risiko.
Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam
praktiknya berperan aktif dalam
memonitor berbagai komite yang
memsupervisi Manajemen Risiko. Komite
yang berada pada pengawasan Direksi
dan Risk Management Committee adalah
Credit Risk and Policy Committee (CRPC),
Risk and Capital Committee (RCC), dan IT
Steering Committee (ITSC). Sedangkan
berada pada pengawasan Komisaris
adalah Risk Oversight Committee (ROC).
Director, is a unit that runs the function of the
stages of risk management, monitoring
implementation of policies, strategies and
guidelines for risk management and is
independent of business units and internal
audit unit.
In implementing systematic risk management
standards, Bank Andara is guided by the basic
framework set by Bank Indonesia, namely:
a. Active Supervision Boards
Within the scope of the active supervision
of the Board of Commissioners and
Directors, as stipulated in the Risk
Management Policy, among others, has
set the authority and responsibilities of
the Board of Commissioners, Directors
and other officials associated with the
implementation of risk management. Risk
Management Policy also sets qualification
of Human Resources that clear to each of
the hierarchy associated with the
implementation of risk management.
Risk Management Unit, in practice an
active role in monitoring the various
committees that supervised by Risk
Management. Committee under BOD
Level and Risk Management Committee
are Credit Risk and Policy Committee
(CRPC), Risk and Capital Committee (RCC),
and the IT Steering Committee (ITSC).
While under BOC Level is Risk Oversight
Committee (ROC).
36 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
REPORTING LINES
RISK POLICY/OVERSIGHT COMMITTEE
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
CREDIT RISK & POLICY COMMITTEE
RISK & CAPITAL COMMITTEE
IT STEERING COMMITTEE
b. Efektivitas Pelaksanaan Tahapan
Manajemen Risiko
Tahapan manajemen risiko telah
terlaksana secara efektif, mencakup
proses identifikasi risiko, proses
pengukuran risiko, proses pemantauan
risiko dan proses pengendalian risiko.
Proses identifikasi risiko dimaksudkan
untuk mengetahui seluruh jenis risiko
yang melekat pada setiap aktivitas
fungsional yang berpotensi merugikan
Bank Andara, termasuk identifikasi risiko
untuk jenis aktivitas dan produk baru
yang akan dipasarkan.
Proses pengukuran risiko pada
prinsipnya adalah penetapan pendekatan
yang digunakan dalam kerangka
mengetahui profil risiko Bank Andara
guna memperoleh gambaran efektivitas
penerapan manajemen risiko. Proses
pemantauan risiko sebagai bagian dari
penerapan manajemen risiko pada
intinya adalah pemantauan terhadap
limit risiko yang yang mencakup limit
secara individual dan keseluruhan,
b. Effectiveness of the Stages of
Risk Management
Stages of risk management have been
implemented effectively, including the
process of risk identification, risk
measurement process, the process of
risk monitoring and risk control process.
Risk identification process is meant to
find all types of risk inherent in each of
the functional activity of potentially
harmful Bank Andara, including
identification of risk for this type of
activity and new products will be
marketed.
The process of risk measurement in
principle is the establishment of
approach used in the framework of the
Bank’s risk profile Andara knows in order
to obtain the effectiveness of risk
management. The process of risk
monitoring as part of the application of
risk management at its core is the
monitoring of risk limits that include
individual and overall limits, monitoring
of capital capabilities, experience losses
Bank Andara | 2010 Annual Report 37
pemantauan terhadap kemampuan
modal, pengalaman kerugian di masa lalu
dan melakukan pemantauan terhadap
posisi yang melampaui limit telah
mendapat perhatian dari Satuan Kerja
Manajemen Risiko, Komite Manajemen
Risiko dan Direksi.
Implementasi manajemen risiko yang
berhasil ditempuh Bank Andara, dilihat dari
jenis pengelolaan risiko utama dapat
disajikan sebagai berikut :
a. Manajemen Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang
terjadi akibat kegagalan debitur dalam
memenuhi kewajiban atau menurunnya
kualitas dari aktiva produktifnya.
Sepanjang tahun 2010, Bank Andara
dengan serius melakukan berbagai
penyempurnaan panduan pengelolaan
risiko kredit dalam suatu sistem
manajemen perkreditan yang mencakup
penyempurnaan Kebijakan Risiko Kredit
(KRK).
Bank Andara telah memiliki Kebijakan
Risiko Kredit (“KRK”) yang tertulis, yang
mana menjelaskan pedoman-pedoman
untuk analisa risiko kredit, persetujuan
kredit, pengawasan dan supervisi, serta
restrukturisasi kredit. KRK juga
menerangkan ulasan pada kualitas kredit
dan statusnya secara periodik,
diversifikasi portofolio, kecukupan
jaminan/kolateral, dan pengawasan
internal. Keputusan kredit hanya dapat
dilakukan dengan adanya persetujuan
Direksi, dengan rekomendasi dari Komite
Kredit.
in the past and monitoring the position
that exceeded the limit has got the
attention of the Management Unit Risk,
Risk Management Committee and Board
of Directors.
Successful implementation of risk
management taken by the Bank Andara,
viewed from the main types of risk
management can be presented as follows:
a. Credit Risk Management
Credit risk is the risk of losses arising
from the failure of the debtor in meeting
obligations or decreased quality of
productive assets. Throughout 2010,
Bank Andara seriously do various
improvements in credit risk management
guidelines of the credit management
system which includes the completion of
Credit Risk Policy (CRA).
Bank Andara has a Credit Risk Policy
("CRP") that is written, which explains
the guidelines for credit risk analysis,
credit approval, monitoring and
supervision, and credit restructuring. CRP
also explains reviews on credit quality
and status periodically, diversified
portfolio, the adequacy of security /
collateral and internal controls. Lending
decisions can only be done with the
approval of the Board of Directors, with
recommendations from the Credit
Committee.
38 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
KRK dievaluasi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris secara berkala. KRK dapat
diubah, kapan pun dibutuhkan, untuk
mengakomodasikan perubahan pada
strategi bisnis bank dan peraturan-
peraturan perbankan yang baru.
Oleh karena risiko kredit terbesar yang
berada pada portofolio pinjaman adalah
pada awal pinjaman dan berlanjut hingga
pinjaman tersebut ditutup, Bank
menyadari atas pentingnya pengawasan
dan supervisi. Semua pinjaman
dimonitor secara berkala oleh pejabat
yang berwenang.
b. Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas
Risiko pasar merupakan risiko yang
timbul karena adanya pergerakan
variabel pasar dari portofolio yang
dimiliki, yang dapat merugikan Bank
(adverse movement). Variabel pasar yang
dapat mempengaruhi portofolio Bank
Andara antara lain suku bunga. Potensi
kerugian karena variabel pasar tersebut
timbul, bila terjadi penurunan nilai aktiva
atau pendapatan maupun kenaikan nilai
pasiva atau biaya.
Risiko likuiditas adalah risiko di mana
surat berharga atau aset lainnya tidak
dapat diperjualbelikan di pasar secara
cepat untuk mencegah kerugian (atau
mendatangkan laba yang dibutuhkan).
Risiko likuiditas muncul dari situasi pada
saat pihak yang tertarik untuk
memperdagangkan suatu aset tidak
dapat memperjualbelikan aset tersebut
karena tidak ada pihak yang mau
berdagang dengan aset yang
bersangkutan.
CRP is evaluated and approved by the
Board of Commissioners regularly. CRP
can be changed, whenever necessary, to
accommodate changes in business
strategies of banks and new banking
regulations.
Therefore, the largest credit risk that is
on loan portfolio is at the beginning of
the loan and continues until the loan is
closed, the Bank realizes the importance
of monitoring and supervision. All loans
are monitored periodically by the
competent authority.
b. Market and Liquidity Risk Management
Market risk is the risk that arises due to
movements in market variables from the
portfolio, which can be detrimental to
the Bank (adverse movement). Market
variables that could affect the portfolio
of Bank Andara, among others, the
interest rate. Potential losses due to
market variable were incurred, if there is
impairment of assets or liabilities,
revenues and increase the value or cost.
Liquidity risk is the risk that securities or
other assets cannot be traded in the
market quickly to prevent the loss (or
bring in needed income.) Liquidity risk
arises from the situation at the time
interested parties to trade an asset may
not trade in these assets because neither
side is willing to trade with the related
asset.
Bank Andara | 2010 Annual Report 39
Risiko likuiditas terjadi pada aktivitas
pendanaan/pembiayaan, pembayaran
deposito, dan manajemen modal kerja.
Termasuk pula risiko kenaikan COF pada
portofolio aset yang tidak diekspektasi
pada saat jatuh tempo dan risiko
ketidakmampuan Bank untuk melikuidasi
asetnya pada saat yang tepat dan harga
yang sesuai.
Bank Andara selalu menekankan
pemeliharan likuiditas yang cukup guna
memenuhi kewajibannya kepada para
nasabahnya dan pihak-pihak lain, seperti
permintaan pinjaman, pembayaran
deposito, dan pemenuhan likuiditas
operasional yang memuaskan. Fungi
pengelolaan pemenuhan likuditas ini
dijalankan oleh Unit Treasury, melalui
rekomendasi dari Risk and Capital
Committee.
Tujuan manajemen likuiditas adalah agar
Bank mampu, bahkan dalam kondisi
kritis sekalipun, untuk memenuhi semua
kontrak dan peraturan kewajiban
keuangan.
c. Manajemen Risiko Operasional dan
Risiko Lainnya
Risiko operasional adalah risiko yang
antara lain disebabkan ketidakcukupan
dan atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem, dan adanya problem eksternal
yang mempengaruhi operasional Bank.
Di samping risiko operasional tersebut
terdapat beberapa risiko yang harus
dikelola secara efektif yaitu risiko hukum,
Liquidity risk occurs in activities funding /
financing, payment of deposits, and
working capital management. Including
increased risk of COF on the asset
portfolio are not expected at maturity
and the risk of the inability of the Bank to
liquidate its assets at the right time and
price.
Bank Andara always emphasized the
maintenance of sufficient liquidity to
meet its obligations to its customers and
other parties, such as loan demand,
deposit payments, and fulfillment of
operational liquidity is satisfactory. Fungi
fulfillment of liquidity management is
run by the Treasury unit, through the
recommendation of the Risk and Capital
Committee.
The purpose of liquidity management is
for the Bank is able, even in critical
condition though, to meet all financial
obligations of the contract and
regulations.
c. Operational Risk Management and Other
Risks
Operational risk is the risk which caused
the malfunction or inadequacy and
internal processes, human error, system
failure, and the external problems that
affect the operations of the Bank. In
addition to operational risk there are
some risks that must be managed
effectively the legal risk, reputation risk,
strategic risk, and compliance risk.
40 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko
kepatuhan.
Bank Andara telah membuat prosedur
yang memadai dalam menilai risiko
operasional yang melekat pada produk
dan aktivitas baru, termasuk proses dan
sistem yang digunakan. Hasil dari
identifikasi ini akan digunakan untuk
pengembangan database dalam hal
kejadian yang merugikan yang
disebabkan oleh risiko operasional.
Bank Andara has made adequate
procedures in assessing the operational
risks inherent in new products and
activities, including processes and
systems used. The results of this
identification will be used to expand the
database in terms of adverse events
caused by operational risk.
Bank Andara | 2010 Annual Report 41
Implementasi Core Banking System (CBS)
– T24 telah diselesaikan pada bulan
September 2010 dan beroperasi penuh
untuk mendukung kegiatan operasional
bank. Dalam proses persiapan
implementasi hingga live T-24, bank
dihadapkan pada risiko operasional.
Launching “AndaraLink” juga memiliki
dampak terhadap risiko operasional.
Bank telah menentukan upaya mitigasi
terhadap risiko operasional tersebut.
Risiko hukum berarti risiko yang
disebabkan oleh kelemahan dalam hal
yuridis. Kelemahan dalam hal yuridis
termasuk, namun tidak terbatas pada,
lemahnya tuntutan hukum, tidak adanya
kerangka hukum, atau lemahnya
kontrak, seperti kegagalan untuk
Implementation of Core Banking System
(CBS) - T24 was completed in September
2010 and fully operational to support the
operations of the bank. In the process of
preparing for the implementation until
the live T-24, banks are faced with
operational risk. Launching "AndaraLink"
also has an impact on operational risk.
The Bank has determined efforts to
mitigate these operational risks.
Legal risk means the risk caused by
weaknesses in juridical matters.
Weaknesses in juridical matters includes,
but are not limited to, weaknesses
resulting from legal claims, absence of
legal framework, or contractual
weaknesses, such as failure to meet the
42 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
memenuhi persyaratan hukum (legal)
yang terdapat pada kontrak dan/atau
celah yang terdapat pada pengikatan
agunan.
Bank Andara memitigasi risiko hukum
melalui pengadministrasian yang layak
dan melaporkan penyimpangan yang
dibutuhkan ke Manajemen dalam hal
terdapat dokumen ‘to be obtained’ dari
nasabah.
Risiko kepatuhan adalah risiko yang
timbul dari kegagalan Bank untuk patuh
dan melaksanakan atas undang-udang,
peraturan, dan ketentuan hukum
lainnya. Risiko kepatuhan juga dapat
timbul dari situasi di mana undang-
undang atau hukum yang mengatur
bank dalam hal produk atau aktivitas
tertentu menjadi membingungkan atau
tidak teruji. Risiko kepatuhan dapat
menyebabkan berkurangnya reputasi,
berkurangnya nilai (value) dari
franchise/lisensi, terbatasnya
kesempatan bisnis, berkurangnya
potensi ekspansi, dan ketidakmampuan
dalam melaksanakan kontrak.
Bank terekspos pada risiko kepatuhan
dalam hal denda dan hukuman dari
regulator. Untuk memitigasi kejadian-
kejadian yang berisiko ini, Bank Andara
mengembangkan aplikasi/alat untuk
memonitor semua pemenuhan
penyerahan laporan ke Bank Indonesia
dan institusi pemerintah lainnya.
requirements for legally binding
contracts and/or loopholes in the
binding of collateral.
Bank Andara mitigates legal risk through
proper administration of all legal
documentation and reports as a
necessary waiver to the Management of
any ‘to be obtained’ document from
clients.
Compliance risk means the risk arising
from failure by the Bank to comply with
or implement laws, regulations, and
other applicable legal provisions.
Compliance risk also arises in situations
where the laws or rules governing
certain bank products or activities of the
Bank’s clients may be ambiguous or
untested. Compliance risk can lead to
diminished reputation, reduced franchise
value, limited business opportunities,
reduced expansion potential, and an
inability to enforce contracts.
The Bank is exposed to compliance risk in
terms of fines and penalties from
regulatory institutions. To do risk
mitigation, Bank Andara has developed a
tool to monitor the fulfillment of report
submission to Bank Indonesia and other
government bodies.
Bank Andara | 2010 Annual Report 43
Profil Risiko Tahun 2010
Hasil penilaian profil risiko Bank Andara pada
posisi 31 Desember 2010 menunjukkan
predikat “Low to Moderate”. Dengan rincian
sebagai berikut:
Risk Profile Year 2010
Bank Andara’s risk profile on December 31,
2010 shows the title of "Low to Moderate".
The details are as follows:
RISKS Q1 2010 Q2 2010 Q3 2010 Q4 2010
Credit Risk Low Moderate Moderate Moderate
Market Risk Low Low Low Low
Liquidity Risk Moderate Moderate Moderate Moderate
Operational Risk Low Low Moderate Moderate
Legal Risk Low Low Low Low
Compliance Risk Low Low Low Low
Strategic Risk Low Low Low Low
Reputational Risk Low Low Low Low
44 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bersama Kita Dapat Meraih Mimpi Together We Can Achieve Our Dreams Lira Rewiantari
Pak Dede adalah salah satu nasabah dari
BPR Kencana sejak tahun 2008, ayah dari
dua anak tersebut sudah mulai tertarik untuk
memiliki usaha warung sejak tahun 2005.
Bersama dengan istrinya, Pak Dede
mengelola bisnis warung yang terletak di
samping rumahnya di sebuah daerah
pedesaan di Cimahi, Jawa Barat. Sebelum
membuka usaha warung, Pak Dede memiliki
bisnis percetakan di Bandung, Ia bergabung
bersama saudaranya. Namun, karena tidak
Dede is one of BPR Kencana’s clients since
2008, a father of two children who started his
warung (small groceries shop) since 2005.
Together with his wife, Dede ran a small shop
located beside his small house in a rural area
of Cimahi, West Java. Prior to his small shop
business, Dede had a printing business in
Bandung, with his brother. However, due to
lack of sufficient funds and a fierce
competition, he turned to the shop business
with a full support from his wife.
Bank Andara | 2010 Annual Report 45
memiliki dana yang cukup dan persaingan
ketat, ia beralih ke usaha warung dengan
dukungan penuh dari istrinya.
Dalam membangun bisnis barunya, Pak Dede
juga menghadapi masalah yang sama seperti
bisnis sebelumnya yaitu kekurangan dana
dan jumlah saingan dalam melakukan bisnis
yang sama. Namun, Pak Dede belajar
tentang lembaga keuangan mikro yang
memberikan pinjaman kecil tanpa banyak
persyaratan dan birokrasi. Pak Dede
memutuskan pinjam dari BPR yang terletak
di seberang jalan warungnya. "Setiap kali
saya pergi ke pasar, saya selalu melewati
BPR Kencana, sehingga timbul rasa ingin
tahu saya apakah Bank akan membantu atau
tidak, maka suatu hari akhirnya saya
memberanikan diri untuk datang kesana,"
tutur Pak Dede.
BPR Kencana adalah Bank regional skala kecil
yang terletak di pinggiran kota Cimahi, Jawa
Barat. Dikarenakan bisnis Dede terletak di
dekatnya, bank memberikan pinjaman awal
sebesar 3 juta rupiah kepada Pak Dede. Dari
pinjaman awal tersebut, Pak Dede
melanjutkan usaha warung yang telah
dijalankannya selama 6 tahun. Warung Pak
Dede menjual berbagai macam sayuran, ikan
dan bahan makanan. Bisnis warungnya
cukup berhasil karena di lingkungan tersebut
sangat diminati oleh ibu rumah tangga dan
pelajar. "Warung saya banyak dikunjungi
oleh ibu-ibu dan anak-anak yang baru saja
pulang dari sekolah, mereka suka membeli
makanan ringan di sini", kata Dede.
In establishing his new business, Dede also
faced the same problem as his business that
is lack of funds and number of rivals doing
the same business. However, Dede learnt
about small financial institutions that provide
a small loan without to many requirements
and bureaucracies. Dede decided borrower
from a BPR (Community Bank) that is located
across the road from his shop. "Every time I
go to the market, I always pass BPR Kencana,
that arise my curiosity whether or not the
Bank would help, then one day I finally dared
to come there", said Dede.
BPR Kencana is a small community Bank
located in a suburb of Cimahi, West Java.
Provided that Dede’s business is located
nearby, the bank provided Dede with an
initial loan of 3 million rupiah (USD 300).
From this initial loan, Dede continued his
shop business until today that has ran for
over 6 years. Dede’s shop sells a wide variety
of vegetables, fish and groceries. The kiosk
business is quite successful because the
environment is in great demand by
housewives and students. "My stall was
visited by many mothers and children who
just came home from school, they like to buy
snack here”, said Dede.
46 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Untuk memenuhi kebutuhan di warungnya,
Pak Dede pergi ke pasar yang terletak di kota
terdekat. Setiap jam 3 pagi Pak Dede pergi ke
pasar dengan mengendarai sepeda
motornya. Setelah menyiapkan semuanya, ia
membuka warungnya, biasanya dibuka dari
jam 05.30 pagi dan tutup jam 17.30. Ia
sangat menikmati rutinitas sehari-harinya,
“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan
oleh Allah dalam menjalankan bisnis warung
ini, dan diberikan kemudahan, bisnis seperti
inilah yang saya impikan dari dulu dan baru
tercapai sekarang, tak lepas dari dukungan
istri saya juga”, Ia menambahkan.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Pak
Dede pun dapat merenovasi rumahnya dan
membeli perabotan yang baru untuk
kebutuhan rumah tangganya. “Alhamdulilah,
saya dapat mencukupi kebutuhan istri dan
anak-anak saya, mereka adalah bagian
terpenting dalam hidup saya” kata Pak Dede.
Ia berharap bisnis warungnya dapat terus
berkembang dan semakin diminati oleh
masyarakat setempat. Ia pun mengharapkan
dapat membuka usaha lagi untuk ke
depannya. Selain itu, Pak Dede turut
berterima kasih kepada BPR Kencana atas
bantuannya dalam menjalankan bisnis
warungnya tersebut, “Saya menghadapi
beberapa kendala menjalankan bisnis
warung saya ini, tetapi BPR Kencana
menjawab semuanya itu,” tutur Pak Dede.
To meet the needs in his kiosk, Dede goes to
the markets located in the nearby city. Every
morning at 3 am Dede left to the market by
riding his motor bike. After everything has
been prepared, he opened his kiosk, usually
starting from 5.30 am and closes at 5:30 pm.
He really enjoyed his daily routine, "I am very
grateful to God for this opportunity to be
able to provide a good business , and given
the ease, business like this is what I always
dreamed of and already achieved, not
separated from the support of my wife as
well", He added.
With his perseverance and hard work, Dede
could renovate his house and bought new
furniture for the needs of their households.
"Alhamdulilah, I can fulfill the needs of my
wife and my children, they are the most
important part of my life" said Dede. He
hopes his kiosk business can grow. He also
expects to open a business again in the
future. Moreover, Dede also grateful to the
BPR for its help in running his kiosk business,
"I faced some problems running this business,
but BPR Kencana answered it," he said.
Bank Andara | 2010 Annual Report 47
BPR Kencana adalah salah satu klien dari
Bank Andara, didirikan pada tahun 1994 dan
berkantor pusat di Cimahi, Jawa Barat. BPR
Kencana merupakan group BPR yang dimiliki
oleh Kopkar Bank Yudha Bhakti yang
memiliki 18 BPR yang tersebar di
Jabodetabek, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali.
Wilayah kerja BPR meliputi Kota Cimahi, Kota
Bandung, sebagian Kab. Sumedang dan Kab.
Bandung. Target market BPR yaitu para
pedagang, pengrajin maupun usaha kecil
lainnya serta pegawai di lingkungan
pemerintah maupun swasta, pensiunan PNS
dan BUMN. Mayoritas debitur BPR yaitu
sektor perdagangan dan sektor jasa.
BPR Kencana is one of Bank Andara’s clients,
established in 1994 with a headquarter in
Cimahi, West Java. BPR Kencana is a group of
BPR owned by Bank Yudha Bhakti employee
cooperative that has 18 rural banks spread
across Jabodetabek, West Java, Central Java,
East Java and Bali. BPR Kencana working
area covers Cimahi, Bandung, Sumedang and
Bandung. The target markets of BPR are
traders, craftsmen and other small
businesses as well as government employees,
retired civil servants and state-owned
enterprises. The majority of debtors are trade
sector and the services sector.
48 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Mengapa Kami Ada Why We Exist
Industri keuangan mikro Indonesia
didominasi oleh Lembaga Keuangan Mikro,
terutama BPR dan Koperasi Keuangan seperti
koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam,
koperasi serba usaha, induk koperasi.
Meskipun cukup besar, sektor keuangan
mikro di Indonesia memiliki kelemahan.
Kendala yang signifikan tetap menghadang
LKM di dalam meningkatkan kualitas
pelayanannya serta memperluas jangkauan
kepada proporsi yang lebih besar kepada
penduduk berpenghasilan rendah. Salah satu
kendala tersebut adalah kurangnya akses
terhadap permodalan. Hal ini
mengakibatkan, sebagian besar LKM hanya
mampu melayani nasabah dengan produk-
produk dasar perbankan.
Dalam krisis keuangan akhir-akhir ini, banyak
bank umum yang mengurangi porsi
pinjamannya kepada LKM. Sebagai
tambahan, beberapa bank umum tersebut
dianggap sebagai pesaing LKM, dan melayani
usaha kecil dan mikro secara langsung.
Situasi seperti ini telah menciptakan peluang
pasar bagi Bank Andara untuk membantu
LKM yang membutuhkan pembiayaan dan
jasa teknologi. Bank Andara akan
memanfaatkan peluang ini dengan:
Indonesia’s microfinance industry is
dominated by MFIs, particularly BPRs and
financial cooperatives such as savings and
loan cooperatives, savings and loan units of
multi-purpose cooperatives, and credit
unions. Yet despite its size, the Indonesian
microfinance sector is fractured. Significant
obstacles remain preventing MFIs from
improving the quality of their services and
expanding their reach to a larger percentage
of the country’s poor. One key factor for
MFIs is the lack of sufficient access to capital.
As a result, the majority of MFIs are able to
offer only the most basic banking services.
In the recent financial crisis, many
commercial banks withdrew their MFI
funding. In addition, some other commercial
banks elected to become competitors to
MFIs, also aiming to provide services directly
to micro and small businesses. These
developments have created a to the market
opportunity for Bank Andara to help MFIs
with financing and technology services. Bank
Andara will use this opportunity by:
Bank Andara | 2010 Annual Report 49
Fokus untuk secara eksklusif melayani
LKM;
Membatasi aktivitasnya hanya untuk jasa
wholesale dan menghindari persaingan
dengan LKM;
Menyediakan produk beragam selain
pinjaman mikro dan simpanan untuk
nasabah LKM, termasuk juga jasa
pengiriman uang, asuransi mikro dan
berbagai produk berbasis teknologi;
Memahami karakteristik khusus dari
nasabah LKM;
Meyediakan produk dan jasa keuangan
inovatif kepada LKM;
Menawarkan jasa berbasis jaringan yang
meliputi pengiriman uang, pembayaran
tagihan dan aplikasi untuk asuransi
mikro, serta pemasangan sistem shared
core banking yang lengkap yang khusus
dikonfigurasi untuk setiap LKM;
Menciptakan sebuah lembaga keuangan
yang permanen dan menguntungkan.
Focusing exclusively on providing a
specialized service to MFIs;
Restricting its activities to wholesale
services for MFIs and avoiding
competition with MFIs;
Providing diversified products beyond
micro-loans and savings to MFI clients
including remittances, bill payment,
micro-insurance and a variety of
technology-based services;
Understanding the special characteristics
of its MFI clients;
Providing innovative products and
services to MFIs;
Offering web based services including
remittances, bill payments and
applications for micro-insurance, and the
installation of a compact shared core
banking system specifically configured
for the individual MFI;
Creating a long-term, profitable
institution.
50 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Tim Manajemen Kami Our Management Team
Dewan Direksi Bank Andara
dan Peran Mereka
Bank Andara memiliki tim manajemen yang
sangat berpengalaman, baik yang berasal
dari kalangan bank ternama di Indonesia
maupun ahli di bidang keuangan mikro. Tim
manajemen Bank terdiri dari:
Paulus Wiranata Presiden Direktur
President Director
Bank Andara Board of
Directors Members and Roles
Bank Andara has assembled an experienced
management team from leading banks
throughout Indonesia as well as microfinance
experts. The management team is comprised
of:
Bapak Wiranata merupakan salah satu bankir paling
senior di Indonesia dengan pengalaman selama 26
tahun di industri perbankan. Beliau memperoleh gelar
dari Universitas Indonesia di bidang Ekonomi dan
Akuntansi. Pada tahun 2007 beliau terpilih sebagai
CEO terbaik di bidang perbankan oleh media
perbankan Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah
Presiden Direktur pada Bank BTPN (Bank Tabungan
Pensiunan Nasional), pengalaman beliau cukup luas
mulai dari perbankan komersial hingga pembiayaan
SME dan perbankan mikro. Beliau sangat dihormati
karena keberhasilannya mengembangkan dan
membawa Bank BTPN go public semasa menjabat di
sana. Sebelum di Bank BTPN, beliau adalah Country
Manager Bank of New York di Indonesia, Vice President
dari Consulting Fund Asia, dan salah seorang Direktur
Bank Niaga di Jakarta dan di Hong Kong.
Mr. Wiranata is one of the most senior bankers in
Indonesia with 26 years experience in the industry. He
graduated from the University of Indonesia in
Economics and Accounting. In 2007, he was identified
as the leading banking CEO by the Indonesian banking
press. Formerly the CEO of Bank BTPN (Bank Tabungan
Pensiunan Nasional), his experience ranges from
commercial banking to SME finance and microbanking.
He is highly respected for his success in improving Bank
BTPN and taking the bank public during his tenure.
Prior to working with Bank BTPN, he was the Indonesia
Country Manager for the Bank of New York, Vice
President of Consulting Fund Asia and a Director with
Bank Niaga in Jakarta and Hong Kong.
Bank Andara | 2010 Annual Report 51
Irianto Kusumadjaja Direktur
Director
Bapak Kusumadjaja mempunyai pengalaman selama
lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan teknologi
informasi. Jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah
Presiden Direktur Mysis International Financial
Systems, salah satu perusahaan core banking solutions
ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat
sebagai Vice President untuk bidang teknologi
informasi di PT Industrial Bank of Japan di Indonesia,
dan juga di the Mizuho Corporate Bank di Hong Kong.
Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi
dari Institut Teknologi dan Informasi di Jakarta.
Mr. Kusumadjaja has over 21 years experience in the
field of banking and IT, most recently serving as the
President Director of Misys International Financial
Systems, one of the leading core banking solution
providers in Indonesia. He served as Vice President for
IT at Indonesia’s PT Industrial Bank of Japan, as well as
the Mizuho Corporate Bank in Hong Kong. He holds a
degree in Information Technology from the Institute of
Information and Technology in Jakarta.
Irene Hamidjaja Direktur
Director
Ibu Hamidjaja memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun
di bidang perbankan dan keuangan, dengan jabatan
terakhir sebelumnya adalah Direktur di Commonwealth
Bank of Australia, Indonesia, dengan tanggung jawab
meliputi kepatuhan, manajemen risiko, dan sumber
daya manusia. Sebelum itu, beliau adalah Direktur
Kepatuhan di Citibank, N.A. Indonesia di mana beliau
mempergunakan keahliannya di bidang operasional
perbankan, akunting, dan kepatuhan. Beliau
memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari the
University of New Orleans, Amerika Serikat.
Ms. Hamidjaja has over 21 years experience in banking
and finance, most recently as Director of the
Commonwealth Bank of Australia in Indonesia with
responsibilities including compliance, risk management
and human resources. Previously, she was the
Compliance Director of Citibank, N.A. Indonesia where
she utilized her expertise in banking operations,
accounting and compliance. She holds a Bachelor
Degree in Accounting from The University of New
Orleans, USA.
52 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Don Johnston Direktur
Director
Bapak Johnston memiliki pengalaman lebih dari 20
tahun di bidang perbankan, usaha kecil dan menengah,
dan keuangan mikro. Beliau pernah menjabat sebagai
konsultan dari Harvard University untuk Bank Rakyat
Indonesia selama 13 tahun, yang terlibat secara aktif
mengembangkan BRI Unit Desa. Setelah di BRI, beliau
bekerja dalam bidang kebijakan institusional
perbankan pedesaan, mikro, dan SME. Beliau juga
menjadi konsultan di berbagai macam institusi dan
bank umum dalam bidang pengembangan program dan
produk pembiayaan mikro dan SME. Beliau
mempunyai pengalaman yang luas di bidang analisa
dan pengembangan bisnis, desain produk dan
implementasi, operasional, pengawasan dan support,
survey dan statistik, dan sistem informasi manajemen
dan komputerisasi. Beliau juga adalah salah seorang
pengajar di Financial Institutions for Private Enterprise
Development (FIPED), suatu Program Pendidikan
Eksekutif dari Harvard University.
Mr. Johnston has over 20 years experience in banking,
small and medium enterprises (SME) and microfinance.
He served as the Harvard resident advisor to Bank
Rakyat Indonesia (BRI) for 13 years, taking an active
role in building the Unit Desa system. Since leaving BRI,
he has worked in institutional policy support in micro,
SME and village banking. He also advised a range of
multi-lateral institutions and commercial banks on
micro and SME finance product and program
development. He has significant experience in:
business analysis and development; product design and
implementation; operations supervision and support;
surveys and statistics; and computerization and
management information systems. Mr. Johnson also
teaches at Harvard University’s Financial Institutions
for Private Enterprise Development (FIPED) Executive
Education program.
Bank Andara | 2010 Annual Report 53
Bank Andara berkomitmen akan standar tata
kelola perusahaan yang tinggi. Dewan Direksi
percaya bahwa komitmen Bank Andara di
dalam praktek perusahaan yang etis di dalam
menjalankan usahanya akan menjadi hal
yang penting untuk kesuksesan Bank.
Dewan Direksi memberikan arah kebijakan
Bank dengan menyetujui dan memonitor
strategi dan tujuan keuangan dan sosial
Bank. Board Charter memaparkan tanggung
jawab termasuk tanggung jawab sehubungan
dengan tata kelola perusahaan, audit
internal, manajemen risiko, dan kepatuhan
Dewan Direksi. Board Charter memaparkan
prosedur yang harus dilakukan termasuk
prosedur sehubungan dengan konflik
kepentingan.
Bank Andara is committed to high standards
of corporate governance. The Board believes
that Bank Andara’s commitment to ethical
corporate dealings in the conduct of its
business will be an important element of its
success.
The Board provides direction to the Bank by
approving and monitoring the Bank’s
strategy and financial and social objectives.
The Board charter sets out the Boards
detailed responsibilities, including its
responsibilities in relation to governance,
internal audit, risk management, and
compliance matters. The Board charter sets
up the relevant procedural matters which
includes procedures in relation to a conflict
of interest.
54 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Tugas dan Tanggungjawab Direksi bertanggungjawab penuh untuk
melakukan fungsi manajemen Bank;
Direksi harus mengelola Bank sesuai
dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan hukum yang
berlaku;
Direksi harus menerapkan prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
dalam setiap kegiatan bisnis Bank untuk
semua tingkat organisasi atau hirarki;
Direksi harus mengambil tindakan untuk
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Satuan Kerja Audit
Intern Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan atau
hasil pengawasan otoritas lain;
Direksi harus bertanggungjawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui rapat umum pemegang
saham;
Direksi harus memberikan data yang
akurat, relevan, dan tepat waktu dan
informasi kepada Dewan Komisaris
Unit Kerja Yang Dibentuk BOD
Dalam melaksanakan prinsip GCG, Direksi
membentuk:
Satuan Kerja Audit Internal;
Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko; dan
Satuan Kerja Kepatuhan.
Duties and Responsibilities The BOD shall be fully responsible for
performing the Banks management
function;
The BOD must manage the Bank in
accordance with its authority and
responsibilities as stipulated in the
Articles of Association and prevailing
laws and regulations;
The BOD must implement GCG principles
in each of the Bank’s business activity for
all organizational levels or hierarchy;
The BOD must take follow up action for
audit findings and recommendations
from the Bank’s Internal Audit Work
Unit, external auditors, Bank Indonesia’s
supervision results and or other
authorities supervision results;
The BOD must be responsible for the
implementation of its tasks to
shareholders through the General
Meeting of shareholders;
The BOD must provide accurate,
relevant, and timely data and
information to the Board of
Commissioners
Formed Work Units by the BOD
In implementing GCG principles, The BOD
formed the:
Internal Audit Work Unit;
Risk Management Work Unit and Risk
Management Committee; and
Compliance Work Unit.
56 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Pemegang Saham Kami Our Shareholders
33.39%
19.90%
16.53%
13.73%
8.70%
7.75%
Mercy Corps
IFC
HTF
KfW
IWG
Cordaid
Konsorsium pemodal Bank Andara dipimpin
oleh Mercy Corps, sebuah organisasi bantuan
kemanusiaan dan pembangunan
internasional yang mempunyai akar yang
kuat di Indonesia dan juga pemodal dalam
pengembangan perbankan dan keuangan
mikro. Mercy Corps, menerima hibah awal
dari Financial Services for the Poor dari the
Bill & Melinda Gates Foundation. Para
pemodal awal Bank ini meliputi the
International Finance Corporation (IFC), the
Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I
Wayan Gatha, pendiri Bank Sri Partha, yang
kemudian diakuisisi untuk membentuk Bank
Andara. Kepemilikan Bank Andara dirancang
secara hati-hati dalam sekelompok kecil
pemodal yang berkomitmen pada visi dan
misi untuk mendukung sektor keuangan
mikro Indonesia dalam upaya pengentasan
kemiskinan. Setelah memulai aktifitas
The Bank Andara investor consortium is led
by Mercy Corps, an international relief and
development organization with strong roots
in Indonesia as well as leading investors in
banking and microfinance development.
Mercy Corps, received a start-up grant from
the Bill & Melinda Gates Foundation’s
Financial Services for the Poor initiative.
Founding investors include the International
Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos
Fund, Cordaid and Mr. I. Wayan Gatha,
founder of Bank Sri Partha, which was
acquired as a part of the formation of Bank
Andara. Ownership in Bank Andara was
carefully structured around a small group of
investors committed to the vision and
mission of bolstering the Indonesian
microfinance sector to make significant
strives in poverty alleviation. After initiating
bank development activities, the investor
Bank Andara | 2010 Annual Report 57
pengembangan Bank, konsorsium pemodal
tersebut secara resmi mengambil alih Bank
Sri Partha di Denpasar, Bali pada Mei 2008
untuk secara resmi mulai beroperasi sebagai
Bank Andara. Pada bulan Juni 2010, KfW
masuk sebagai pemodal dengan kepemilikan
modal dalam Bank sebesar 25.500 lembar
saham kelas A. Pada bulan November 2010
terjadi penambahan modal disetor Bank yang
dilakukan oleh Mercy Corps, IFC dan KfW.
consortium officially acquired Bank Sri Partha
in Denpasar, Bali on May 2008 to formally
begin the operation of Bank Andara. On June
2010, KfW entered as shareholder with
shareownership in the Bank in the amount of
25,500 Class A shares. On November 2010,
there was an increase in in paid-up capital
performed by Mercy Corps, IFC and KfW.
Didirikan pada tahun 1979, Mercy Corps
adalah suatu organisasi non profit yang
berkantor pusat di Amerika Serikat, yang
sejak didirikan telah memberikan $1,7 milyar
dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan
pembangunan dengan sejumlah program di
107 negara di seluruh dunia. Didukung
dengan jaringan kantor di Amerika Utara,
Eropa, dan Asia, program-program global
terpadu mempekerjakan lebih dari 3.700
karyawan di seluruh dunia dan menjangkau
lebih dari 14,5 juta orang di lebih dari 40
negara. Sebagai salah satu bentuk
bantuannya, Mercy Corps telah
berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam
bidang keuangan mikro. Mercy Corps telah
mengembangkan LKM, termasuk bank
komersial dan perusahaan multi finance di 16
negara berkembang di seluruh dunia.
Mercy Corps memulai programnya di
Indonesia sejak tahun 1999, dan saat ini
memiliki hampir 175 karyawan di tujuh
kantor. Sebagai bentuk bantuannya di
Indonesia, Mercy Corps telah mendukung
Established in 1979, Mercy Corps is a non-
profit international non-governmental
organization (INGO) headquartered in the
United States which since its founding has
provided $1.7 billion in international relief
assistance and development programming to
107 countries around the world. Supported
by offices in North America, Europe, and
Asia, current unified global programs employ
more than 3,700 staff worldwide and reach
more than 14.5 million people in more than
40 countries. As one of its many areas of
assistance, Mercy Corps has accumulated
over 20 years experience in the field of
commercially-oriented microfinance. Mercy
Corps has developed microfinance
institutions, including commercial banks and
multi-finance companies, in 16 developing
countries around the world.
Mercy Corps’ Indonesia program was
established in 1999, and currently employs
nearly 175 staff working out of seven field
offices. As part of its assistance in Indonesia,
Mercy Corps has supported the microfinance
58 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
sektor keuangan mikro di Indonesia selama
hampir sembilan tahun dengan memberikan
bantuan teknis dan pendanaan kepada
ratusan LKM.
Pada awal tahun 2005, Mercy Corps
bekerjasama dengan IFC untuk meluncurkan
“Microfinance Commercial Linkages Pilot
Project” yang berupaya menghubungkan
para LKM yang layak mendapat sumber
pembiayaan umum. Program tersebut
mencakup pengembangan pemeringkatan
berbiaya rendah untuk LKM Indonesia,
fasilitasi hubungan dengan bank komersial,
jaminan pinjaman dan bantuan teknis. Pada
awal tahun 2006, Mercy Corps
melembagakan program tersebut dengan
mendirikan Microfinance Innovation Center
for Resources and Alternatives atau dikenal
dengan nama MICRA.
Pendekatan terpadu: Melalui pendirian Bank
Andara dan MICRA, Mercy Corps telah
memperkenalkan suatu pendekatan terpadu
untuk mendorong perkembangan sektor
keuangan mikro di Indonesia baik melalui
dukungan langsung dan tidak langsung
kepada LKM.
sector in Indonesia for nearly nine years
providing technical assistance and funding to
hundreds of MFIs.
In early 2005, Mercy Corps teamed with the
IFC to launch the ‘Microfinance Commercial
Linkages Pilot Project’ which sought to link
creditworthy MFIs to commercial sources of
financing. The pilot included the
development of a low-cost rating tool for
Indonesian MFIs, facilitation of linkages with
commercial banks, loan guarantees and
technical assistance. In early 2006, Mercy
Corps institutionalized this pilot by
establishing the Microfinance Innovation
Center for Resources and Alternatives
(MICRA).
Integrated approach: Through the
establishment of Bank Andara and MICRA,
Mercy Corps has introduced an integrated
approach to promote the development of
the microfinance sector in Indonesia via both
direct and indirect support to MFIs.
IFC, anggota dari Grup Bank Dunia, adalah
lembaga pembangunan global terbesar yang
memfokuskan pada sektor swasta pada
negara-negara berkembang. IFC menciptakan
kesempatan bagi masyarakat untuk keluar
dari kemiskinan dan untuk memperbaiki
tingkat hidupnya, memberikan bantuan
IFC, a member of the World Bank Group, is
the largest global development institution
focused on the private sector in developing
countries. IFC creates opportunity for people
to escape poverty and improve their lives
providing financing to help businesses
employ more people and supply essential
Bank Andara | 2010 Annual Report 59
keuangan untuk membantu usaha,
mempekerjakan lebih banyak orang dan
memberikan jasa-jasa penting, memobilisasi
modal, dan memberikan jasa konsultasi
untuk memberikan kepastian terhadap
pembangunan yang berkelanjutan. Di saat
ketidakpastian ekonomi global, investasi
baru IFC justru mencapai rekor $18 milyar di
tahun fiskal 2010, di mana $12,7 milyar
adalah untuk rekening milik IFC. Di tahun
fiskal 2010, IFC telah berinvestasi pada 528
proyek, mengalami kenaikan dari tahun fiskal
2009. Porfolio Jasa Konsultasi IFC (IFC
Advisory Services) terdiri dari 736 proyek
aktif dengan nilai lebih dari $850 juta, dan
pengeluaran mencapai total $268 juta.
Di Indonesia, IFC bertujuan untuk
mengurangi akibat dari perubahan iklim,
menaikkan pendapatan pedesaan dan
mempromosikan urbanisasi yang
berkelanjutan. Kedudukan Jasa Konsultasi IFC
di Indonesia didukung oleh pemerintah
Australia, Finlandia, Belanda, Selandia Baru,
dan Swiss. IFC memberikan investasi saham
sebesar $5 juta, dan jasa konsultasi untuk
mendukung strategi pemasaran dan produk
yang akan menempatkan Bank Andara
sebagai bank wholesale pilihan di Indonesia.
services, by mobilizing capital from others,
and by delivering advisory services to ensure
sustainable development. In a time of global
economic uncertainty, IFC's new investments
climbed to a record $18 billion in fiscal year
2010, $12.7 billion of which was for IFC's own
account. In fiscal year 2010, IFC invested in
528 projects, an 18 percent increase from
FY09. IFC's Advisory Services portfolio
comprised 736 active projects valued at
more than $850 million, with annual
expenditures totaling $268 million.
In Indonesia, IFC aims to reduce the impact
of climate change, increase rural incomes
and promote sustainable urbanization. IFC's
Advisory Services in Indonesia are supported
by the governments of Australia, Finland, the
Netherlands, New Zealand, and Switzerland.
IFC provides a $5 million equity investment,
and advisory services to support a branding
and marketing strategy that will position
Bank Andara as the wholesale bank of choice
in Indonesia.
Hivos-Triodos Fund didirikan pada tahun
1994, sebagai suatu inisiatif bersama antara
Hivos dan Bank Triodos yang bertujuan untuk
memberikan kontribusi dalam pertumbuhan
keuangan mikro di Negara-negara
berkembang. Bank Triodos adalah salah satu
bank papan atas di dunia perbankan
The Hivos-Triodos Fund founded in 1994, is a
joint initiative of Hivos and Triodos Bank and
was set up with the aim of contributing to
the growth of microfinance in developing
countries. Triodos Bank is one of the world’s
leading sustainable bank and is well known
for its innovative and transparent approach
60 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
berkesinambungan dan dikenal akan
pendekatan inovatif dan transparansinya.
Hivos adalah sebuah organisasi non
pemerintah berbasis di Belanda yang bersifat
humanis untuk memberikan kontribusi pada
dunia yang bebas, adil dan
berkesinambungan. Hivos-Triodos Fund
adalah salah satu dari empat dana keuangan
mikro di bawah manajemen Triodos
Investment Management, yang 100%
merupakan anak perusahaan dari Bank
Triodos. Total aset yang dimiliki pada akhir
tahun 2010 mencapai sebesar EUR 47 juta.
to banking. Hivos is a non-governmental
organization, rooted in the Netherlands and
guided by humanist values to contribute to a
free, fair and sustainable world. Hivos-
Triodos Fund is one of the four microfinance
funds under management of Triodos
Investment Management, which is a 100%
subsidiary of Triodos Bank. The fund’s total
assets at year-end 2010 amounts to EUR 47
million.”
KfW adalah bank pembangunan Jerman yang
didirikan pada tahun 1948 dengan dana dari
Marshall Plan. Pemegang saham mayoritas
mereka adalah republik federal Jerman (80%)
dan negara federal Jerman (20%). KfW
memberikan dorongan bagi perkembangan
perekonomian, masyarakat dan ekologi di
Jerman, Eropa dan seluruh dunia. KfW juga
mendukung perubahan dan meciptakan
peluang di seluruh dunia. Saat ini mereka
memiliki sekitar 60 kantor dan perwakilan di
seluruh dunia dengan jumlah total volume
bisnis mencapai EUR 63,9 milyar di tahun
2009.
KfW is a promotional bank of the Federal
Republic of Germany, which was founded in
1948 by the funds from the Marshall Plan.
Their majority shareholders are Federal
republic of Germany (80%) and German
Federal States (20%). KfW gives impulses for
the economy, society and ecology in
Germany, Europe and the world over. It
supports change and promotes promising
ideas around the world. Currently, they have
around 60 offices and representations
worldwide with total business volume
reaching EUR 63.9 billion in 2009.
Bank Andara | 2010 Annual Report 61
I Wayan Gatha
I Wayan Gatha adalah pendiri Bank Sri Partha
(kemudian dikenal sebagai “Bank Andara”)
dan bergabung dengan investor lain dalam
berbagi pandangan yang sama bagi Bank
Andara. Beliau juga merupakan pendiri dan
penasehat dari beberapa BPR potensial di
Bali.
Selain itu, I Wayan Gatha juga aktif dalam
kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial
yang masih sering dilaksanakan beliau adalah
kegiatan donor darah dan baru-baru ini,
beliau menerima kehormatan Satya Lencana
Bakti Sosial dari Pemerintah Republik
Indonesia, karena telah melakukan kegiatan
donor darah lebih dari 100 (seratus) kali .
I Wayan Gatha is the founder of Bank Sri
Patha (later known as “Bank Andara”) and
joins with the other investors in sharing the
sameobjectives for Bank Andara. He is also
the founder and advisor of several
prospective rural banks in Bali.
Furthermore, I Wayan Gatha is also active in
many social activities. One of thesocial
activities that he is still highly involved with is
related to blood donor activities and
recently, he received the honor of Satya
Lencana Bakti Sosial from the Government of
Republic of Indonesia for having conducted
blood donor activitiesmore than 100 (one
hundred) times.
Cordaid menggabungkan pengalaman dan
keahilan selama lebih dari 90 tahun dalam
pengentasan kemiskinan dan pembangunan.
Berbasis di Belanda, Cordaid, the Catholic
Organization for Relief and Development Aid,
merupakan salah satu organisasi
pembangunan internasional terbesar di
dunia, dengan anggaran tahunan lebih dari
EUR 170 juta dengan jaringan hampir 1.000
organisasi mitra di 36 negara di Afrika, Asia,
Amerika Tengah, Timur dan Latin. Cordaid
memiliki rekam jejak yang kuat dalam
pembiayaan dan mendukung sektor
keuangan mikro di seluruh dunia.
Cordaid combines more than 90 years’
experience and expertise in structural
poverty eradication and development. Based
in the Netherlands, Cordaid, the Catholic
Organization for Relief and Development Aid,
is one of the world’s largest international
development organizations, with an annual
budget of more than EUR 170 million and a
network of almost a thousand partner
organizations in 36 countries in Africa, Asia,
Central and Eastern and Latin America.
Cordaid has a strong track record financing
and supporting the microfinance sector
worldwide.
62 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Membangun Hidup Melalui Lukisan Building Life Through Paintings Lira Rewiantari
Bank Andara tegas berkomitmen untuk
bekerjasama dengan seluruh LKM, khususnya
di kota-kota di pulau Jawa dan Bali, bahkan
tidak menutup kemungkinan untuk
merambah ke kota-kota di pulau-pulau lain,
hingga ke pelosok kota. Hal ini tak lepas dari
visi dan misi Bank Andara untuk mengurangi
tingkat kemiskinan di Indonesia melalui
Bank Andara firmly committed to working
with all of MFIs, particularly in the cities of
Java and Bali, even the possibility of
extending to cities in other islands, until to
the corners of the city. This is not separated
from the vision and mission of the Bank
Andara to reduce poverty in Indonesia
through collaboration with MFIs, and one of
Bank Andara | 2010 Annual Report 63
kerjasama dengan LKM, dan salah satunya
adalah PD BPR Bangodua.
BPR Bangodua merupakan salah satu dari
nasabah Bank Andara yang bertempat di
kota Indramayu. BPR ini memfokuskan
pemberian kredit untuk sektor pertanian dan
perdagangan, yang merupakan mata
pencaharian yang didominasi oleh
masyarakat setempat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Namun tak hanya
kedua sektor usaha tersebut yang dilakukan
oleh masyarakat setempat, salah satunya
adalah Bapak Sahidin, yang merupakan salah
satu nasabah dari BPR Bangodua yang kini
tengah merintis sukses melalui karya
lukisnya.
Sebagai pelukis yang mulai merintis karirnya
dari lulus kuliah jurusan seni rupa pada tahun
1992, kehidupan Pak Sahidin sebelumnya
memang tak seperti sekarang ini. Kini lukisan
pelukis yang beraliran ekspresionis impresif
tersebut sudah dihargai 10 juta ke atas oleh
para kolektor lukisan. Tak hanya itu, bahkan
ia pernah mengikuti pameran lukisan di Hotel
Four Seasons Jakarta pada tahun 2004,
sebuah pameran lukisan yang sulit untuk
ditembus oleh para pelukis.
Pak Sahidin sudah menghasilkan keuntungan
dari lukisannya sejak kelas 1 SMP dan
menjadi pelukis professional pada tahun
1995, namun tak dapat dipungkiri bahwa
hasil kerja keras yang baru dapat ia nikmati
mulai dari tahun 2005 lalu ini tak lepas dari
bantuan Pak Iwan, teman satu kelompok
band yang bekerja di BPR Bangodua
(Indramayu), yang merupakan mitra Bank
Andara. Ketika Pak Sahidin sedang
mengalami kesulitan keuangan, Pak Iwan
them was PD BPR Bangodua.
BPR Bangodua is one of Bank Andara’s clients
which is placed in Indramayu. This BPR is
focus on giving credit for agriculture and
trading sector which is the main job who
dominated by the community to fulfill their
needed of life. However not only those two
business sectors that are made by the
community, namely Mr. Sahidin, one of the
BPR Bangodua’s clients who is currently the
success pioneer through painting.
As a painter who started his career after
graduated with art majors in 1992, Mr.
Sahidin previous life was not same as today.
Currently, his impressive expressionist
ideology paintings have been appreciated for
over 10 million by the collectors of paintings.
Moreover, he even followed painting
exhibition at the Four Seasons Hotel Jakarta
in 2004, a painting exhibitions that are
difficult to be penetrated by the painter.
Pak Sahidin already making a profit from his
paintings since the first grade junior high
school and became a professional painter in
1995, however it cannot be denied that his
hard work can be enjoyed starting from 2005,
with the assistance from Mr. Iwan, a friend
belong in the same band, who also work in
BPR Bangodua (Indramayu), which is Bank
Andara’s partner. When Mr. Sahidin faced a
financial problem, Mr. Iwan came to offer
credit lending. "Initially, I doubted and afraid
64 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
datang menawarkan bantuan untuk
peminjaman kredit. “Pada awalnya saya
ragu dan tidak berani pinjam, karena takut
ngga bisa ngelunasin”, tutur pelukis yang
memiliki dua anak tersebut.
Namun pada akhirnya, Pak Sahidin pun
memberanikan diri untuk mengambil
pinjaman tersebut dengan agunan berupa
sebidang tanah yang merupakan asetnya
yang berharga. “Mungkin karena kedekatan
saya secara emosional dengan Pak Iwan
sebagai teman band sejak tahun 1992,
makanya ia percaya bahwa saya mampu
untuk melunasi pinjaman saya, yang penting
kita rutin membayar cicilan tiap bulannya,
yah…tertiblah”, lanjut Pak Sahidin.
Berkat hasil peminjaman dan kerja kerasnya,
kini Pak Sahidin pun tidak hanya bisa
membangun rumah, tapi juga bisa
membangun studio lukis pribadinya untuk
melukis. Untuk saat ini saja, ia sudah
mengantongi 8 kolektor tetap, yang salah
satunya adalah Direktur dari Orang Tua
Grup, dan targetnya adalah mempunyai 15
kolektor tetap, karena bagi pelukis, rumus
untuk bisa hidup mapan adalah mempunyai
15 kolektor tetap.
to borrow, because I feared could not repay
it", said Mr. Sahidin.
In the end, Mr. Sahidin dared to take the
credit lending with his valuable asset, a piece
of land as the collateral. "Perhaps, it’s
because of the emotional closeness with Mr.
Iwan as the same band member since 1992,
therefore he trust me that I am capable to
pay my loan, as long as we pay the monthly
installment routinely, yah…be orderly”, said
Mr. Sahidin continuously.
Nowadays, with the result of loan and his
hard work, Mr. Sahidin not only can build a
house, but also builds his personal painting
studio. Currently, he already get 8 regular
collectors, one of them is the Director of
Orang Tua Group, and he sets his target to
get 15 regular collectors, because for a
painter, the formula to have a safe and
steady life, at least you have to get 15
regular collectors.
Tema lukisan yang kini banyak diminati dan
terjual habis adalah lukisan panen dan
pasar. Menurutnya, lukisan panen
mengandung makna hasil, dan lukisan pasar
mengandung makna unsur mitra kerja.
“Kata kolektor, rumah ideal itu harus ada
lukisan panen atau pasar, supaya
fengshuinya bagus. Bahkan pernah ada
tawaran seharga Rp.45 juta, dan lukisan itu
sudah terjual. Bisnis lukisan itu bisnis misteri.
Contohnya pelukis Nyoman Masriadi. Dulu
Most of the themes paintings which are
highly interest and sold out are harvest
painting and market painting. In his opinion,
a harvest painting implies results, and a
market painting implies partners. "Collector
said, an ideal home should have harvest or
market paintings, which will give you a good
sign of fengshui. Even, there is an offer of 45
million rupiah, and that painting has been
sold. Painting business is a mystery business.
For example is a painter namely Nyoman
Bank Andara | 2010 Annual Report 65
harga lukisannya hanya ratusan ribu, tapi
sekarang sudah mencapai milyaran rupiah”,
urai Pak Sahidin.
Pelukis yang telah belajar melukis selama 40
tahun tersebut, mengungkapkan kendala
bisnisnya selama ini. “Saya menghadapi
beberapa kendala dalam menjalankan bisnis
ini, di antaranya adalah proses penjualan
lukisan yang tidak mudah karena saya harus
menemukan pembeli atau berusaha mencari
kolektor maniak maupun galeri-galeri yang
bersedia menjual lukisan-lukisan saya. Saya
ingin ada kolektor yang langsung membeli
dengan jumlah yang banyak seperti salah
satu nasabah saya dari Orang Tua Group
dan kolektor dari orang asing yang berasal
dari Amerika, Inggris dan Belanda.”
Masriadi. At the beginning, his paintings
were priced only in hundred-thousands, but
now it has reached billions of rupiah",
explains Mr. Sahidin.
Painter who had studied painting for 40
years, reveal his business constraints “I faced
several obstacles in running this business,
one of them are the process of selling the
paintings that is not easy because I had to
find a buyer or trying to find a maniac
collector or the galleries that are willing to
sell my paintings, I wish there was a collector
who bought directly with a large quantity like
one of my customers from the Parent Group
and foreigners collector who came from
America, England and Holland."
66 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bagi Pak Sahidin yang menggunakan
fasilitas peminjaman kredit sebesar Rp.25
juta, ia sangat berharap agar bank
memperhatikan pengusaha kecil seperti
dirinya, ketika dulu ia mulai merintis karir.
“Paradigma perbankan harus diubah, karena
perbankan cenderung enggan untuk
meminjamkan kredit kepada orang-orang
kecil seperti saya dulu, mungkin karena
kurang percaya. Harapan saya agar semua
bank memperhatikan hal itu dengan baik.
Kalau bisa, saya juga mempunyai ide agar
lukisan bisa dijadikan agunan di
bank…hehehe”, canda pak Sahidin.
For Mr. Sahidin who used credit loan facility
amounting to 25 million rupiah, he is hoping
that banks pay attention to small
entrepreneurs like himself, when he started
his career. "The paradigm of banking must be
changed, because previously banks tend to
be reluctant to lend credit for the poor
people like me, probably because of lack of
trust. My hope, that all banks should put
attention on these kind of issues correctly. If
possible, I have an idea that painting can be
used as collateral in the bank… hehehe",
joked Mr. Sahidin.
Bank Andara | 2010 Annual Report 67
Tak hanya itu, Pak Sahidin pun juga
berharap suatu hari nanti bisa memberikan
pertunjukan dengan konsep berupa melukis
dengan irama suara kuas di atas kanvas.
Dari pertunjukan tersebut, ada tiga aspek
yang ingin ditawarkan oleh Pak Sahidin.
Pertama, melukis menjadi sebuah
pertunjukan; kedua, audio visual menjadi
irama yang dapat dinikmati; dan ketiga,
hasil proses kreatif berupa lukisan yang
selesai dibuat dan dapat dijual. Baginya,
pertunjukan tersebut mungkin pertama di
Indonesia, bahkan di dunia. Baginya,
pertunjukan tersebut mungkin pertamadi
Indonesia, bahkan di dunia. “Yah…mudah-
mudahan ada bank yang bersedia
membantu saya untuk mewujudkan hal
tersebut”, harap Pak Sahidin untuk kedua
kalinya.
Not only that, Mr. Sahidin was also hoping
that someday he could perform a show with
the concept of painting with the voice of
brush rhythm on canvas. From the show,
there are three aspects that Mr. Sahidin
would like to offer. First of all, paintings
become a show, then secondly, audio visual
become a rhythm that can be enjoyed, and
third, the results of the creative process of
painting that has been made and can be sold.
In his opinion, those kind of show probably
the first show in Indonesia, even in the world.
"Well ... I hope there are banks willing to help
me to make this happen”, Mr. Sahidin
expectations for the second time.
68 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris *) menunggu penegasan dari RUPS
Stephen Mitchell
I Wayan Gatha
Delima Kiswanti
Ari R.P. Ariwibowo
William Charles Haworth *)
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner *) awaiting reaffirmation from GMS
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of
Commissioners
Meskipun tahun 2010 akan merupakan
tahun yang penuh tantangan, Dewan
ditekankan dan optimis dengan prospek
Bank. Kinerja tahun 2009 menunjukkan daya
tahan model usaha Bank dan Bank dalam
posisi yang siap di dalam memasuki tahun
yang baru dengan jajaran manajemen yang
solid dan tenaga kerja dengan dedikasi yang
tinggi.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk
memberikan dukungan kepada jajaran
manajemen dalam menjalankan prioritas
strategis Bank. Dewan menyadari jajaran
manajemen terkadang perlu menyesuaikan
rencananya tersebut sesuai kondisi pasar
yang kompleks dan tuntutan perubahan dari
para nasabah. Selanjutnya, Dewan mengakui
While 2010 is expected to be a challenging
year, the Board is encouraged and optimistic
about the Bank’s prospects. The
performance of 2009 demonstrated the
resilience of our business model and the
Bank is well positioned going into the New
Year with a strong management team and
highly dedicated employee workforce.
The Board of Commissioners are committed
to supporting the management team in
executing the Bank’s strategic priorities. The
Board recognized that management will
occasionally need to adapt its plan to take
into consideration complex market
conditions and the changing demands of our
clients. Furthermore, the Board recognizes
Bank Andara | 2010 Annual Report 69
bahwa Bank dalam masa permulaan dan
mempunyai keyakinan bahwa jajaran
manajemen akan memperoleh keuntungan
sesuai dengan rencana strategis tersebut.
Selain dari itu, Dewan telah secara konsisten
menempatkan pentingnya tata kelola
perusahaan pada Bank, di mana hal ini
penting bagi kelangsungan usaha Bank.
Dewan telah mengadopsi kerangka tata
kelola perusahaan yang komprehensif yang
dirancang untuk menyeimbangkanm kinerja
dan kesesuaian dan memungkinkan Bank
untuk mengambil risiko secara efektif dan
bijaksana di mana hal ini merupakan dasar
usaha Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris harus memastikan
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
bisnis Bank di semua tingkat organisasi
atau hirarki;
Dewan Komisaris harus melakukan fungsi
pengawasan atas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Direksi (BOD);
Dewan Komisaris harus memberikan
nasihat kepada Direksi;
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan
sebagaimana dimaksud dalam butir (3),
komisaris harus mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank;
Pengambilan keputusan oleh Dewan
Komisaris sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) tidak menghapus tanggung
that the Bank is in a start-up period, and has
confidence that the management team will
achieve profitability in accordance with its
strategic plan.
In addition, the Board has consistently placed
great importance on the corporate
governance of the Bank, which it believes is
vital to the well-being of the Bank. The Board
has adopted a comprehensive framework of
Corporate Governance Guidelines which are
designed to properly balance performance
and conformance, and thereby allow the
Bank to undertake in an effective manner,
the prudent risk-taking activities which are
the basis of its business.
Duties and Responsibilities
The BOC must ensure implementation of
GCG in each of the Bank’s business
activities at all organizational levels and
hierarchy;
The BOC must perform a supervisory
function on the implementation of the
tasks and responsibilities of the Board of
Directors (BOD);
The BOC must provide advice to the
BOD;
In performing the supervisory function as
referred to in point (3), commissioners
must direct, monitor, and evaluate the
implementation of Bank’s strategic
policies;
Decision making by the BOC as referred
to in paragraph (4) shall not erase the
responsibilities of the BOD performing
70 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
jawab Direksi menjalankan fungsi
manajemen Bank;
Dewan Komisaris harus memastikan
bahwa Direksi telah mengambil tindak
lanjut temuan audit dan rekomendasi
dari Internal Audit Bank, auditor
eksternal, Bank Indonesia dan hasil
pengawasan otoritas lainnya;
Dewan Komisaris harus memberitahu
Bank Indonesia selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja setelah mengetahui
temuan atas: – pelanggaran terhadap ketentuan dan
peraturan terkait keuangan dan
perbankan; dan
– kondisi atau kondisi yang
diperkirakan membahayakan
kesinambungan bisnis Bank
Dewan Komisaris harus memiliki
pedoman dan prosedur kerja yang
mengikat untuk semua anggota Dewan
Komisaris
Komite di bawah Dewan
Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya,
Dewan Komisaris sedang membentuk
sebagai berikut:
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
Komite Remunerasi dan Nominasi
the Bank’s management function;
The BOC must ensure that the BOD has
taken follow up actions on audit findings
and recommendations from the Bank‘s
Internal Audit and external auditors,
Bank Indonesia and other authorities
supervising results;
The BOC must inform Bank Indonesia no
later than 7 (seven) business days after
discovering findings on:
– a violation of financial and banking
laws and regulations; and
– a condition or conditions predicted
to endanger the Bank’s business
continuity
The BOC must own a work guideline and
procedure which is binding to all BOC
members
Committees under the BOC
In order to support the effectiveness of the
implementation of its tasks and
responsibilities, the BOC is preparing to form
the following:
Risk Audit Committee
Risk Oversight Committee
Remuneration and Nomination
Committee
Bank Andara | 2010 Annual Report 71
Pendapat Dewan Komisaris
tentang Pelaksanaan Rencana
Bisnis Bank (RBB)
Sampai dengan akhir 2010, Bank Andara
telah menunjukkan kemampuannya untuk
mendirikan bank wholesale yang melayani
sektor keuangan mikro. Bank menetapkan
target pertumbuhan untuk bisnis baru
bersamaan dengan penyusunan proses
pengendalian internal yang kuat dan
penerapan manajemen risiko serta struktur
kepengurusan (governance). Pendapat
Dewan Komisaris atas pelaksanaan RBB
secara garis besar dijabarkan sebagai berikut:
1. Pencapaian Usaha
Pencapaian RBB belum sesuai dengan
targetnya pada beberapa area, walaupun
portofolio aset dan bisnis Bank telah
menunjukkan pertumbuhan yang
konsisten setiap kuartal sejak Bank
Andara berdiri.
a. Pertumbuhan Aset dan Strukturnya
Rata-rata pertumbuhan Total Aset
Bank adalah 15% setiap kuartal, di
mana 76% dari Total Aset tersebut
diinvestasikan kepada aset produktif
(lihat Gambar 1). Deviasi antara
angka aktual dan target sebagian
besar dikarenakan pencapaian
penyaluran kredit kepada nasabah
LKM yang jauh dari target
sebagaimana diperlihatkan pada
tabel di bawah ini. Namun dengan
bertumbuhnya jumlah kredit sampai
dengan IDR 134 milyar adalah bukti
atas penerimaan yang baik oleh
Opini of Board of
Commissioners on Realization
of Bank’s Business Plan
For the year ending 2010, Bank Andara has
demonstrated its ability to establish a
national wholesale bank serving the
microfinance sector. The Bank sets targets
for new business growth while
simultaneously establishing a sound internal
control process and a risk management and
governance structure. The BOC’s opinion on
the business plan implementation is outlined
in the following areas:
1. Business Achievements
Although the assets and business loan
portfolio of the Bank have shown
consistent growth every quarter since
founding, the Bank fell short of achieving
its business plan in some areas. The
difference between target and actual
performance indicates that the Bank did
not grow as fast as it had anticipated.
a. Asset Growth and Structure
The Bank’s assets grew an average of
15% every quarter, with 76% of Total
Assets invested in interest bearing
instruments (see Graph 1). The
difference between target and actual
figures were largely due to below
plan performance in loan growth to
our client MFI’s, as shown by the
table below. However, given the
recent establishment of Bank Andara
in April of 2009, its gross loan growth
to 134 billion IDR is evidence of
strong acceptance of the brand and
concept by Bank Andara.
72 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
komunitas sektor keuangan mikro
atas citra dan konsep Bank Andara.
b. Pertumbuhan Sumber Pendanaan
dan Strukturnya
Pertumbuhan jumlah kredit yang
belum sesuai target secara langsung
berhubungan dengan pertumbuhan
sumber pendanaan sebagaimana
diperlihatkan dalam Gambar 2. Saat
ini kami bekerja sama dengan
beberapa penyedia dana dari dalam
maupun luar negeri untuk
meningkatkan pendanaan Bank, di
mana juga termasuk beberapa bank
besar dari domestik, international
microfinance investment funds serta
bank-bank pembangunan sosial.
c. Pengembangan Produk dan Layanan
Sejak berdiri pada April 2009, Bank
Andara telah meluncurkan solusi
electronic banking – AndaraLink –
untuk LKM yang sampai dengan akhir
2010 telah melayani 50 LKM di Bali,
Jawa Timur, Jawa Barat, Banten dan
Jakarta. Ini adalah awal bagi Bank
untuk melaksanakan misi
menjangkau kepada masyarakat
yang kurang bahkan belum dilayani
oleh dunia perbankan in Indonesia.
Di periode mendatang Bank akan
meluncurkan layanan ATM, mobile
banking dan asuransi mikro untuk
melengkapi produk-produk kredit
dan deposito kepada nasabah LKM.
b. Funding Growth and Structure
The shortfall in loan growth is
directly attributable to challenges in
funding growth, as described in
Graph 2. We are working now with
several domestic and international
lenders to increase the Bank’s
funding, including major domestic
banks and international microfinance
investment funds and social
development banks.
c. Development of Products and
Services
Since Bank Andara started in April of
2009, it has launched an electronic
banking solution – AndaraLink – for
MFIs which by the end of 2010
AndaraLink served 50 MFIs in Bali,
East Java, West Java, Banten and
Jakarta. This is just the beginning of
the Bank’s attempt to execute its
outreach mission to the unbanked
and under-banked people in
Indonesia. In the months ahead, the
bank will launch ATM services,
mobile banking and microinsurance
to complement its many lending and
deposit products for MFIs.
Bank Andara | 2010 Annual Report 73
2. Operasional
a. Core Banking System (CBS) baru –
T24
Bank Andara telah
mengimplementasikan CBS baru
dengan sukses pada September 2010
yang akan menjadi awal dari otomasi
pada proses operasional Bank.
Walaupun Bank menghadapi
peningkatan risiko operasional oleh
karena pertumbuhan yang cepat,
CBS baru tersebut dapat mendukung
Bank untuk beradaptasi dan
mengatasi tantangan serta
mengembangkan prosedur
manajemen risiko. Tantangan-
tantangan tersebut berkaitan dengan
sistem dan non-sistem yang akan
membutuhkan pengawasan dan
perubahan yang konstan atas
prosedur dan manual Bank untuk
mengurangi risiko operasional yang
timbul dari CBS baru.
b. Electronic Banking
Walaupun Bank beroperasi sebagai
wholesale bank namun melalui
inovasi platform AndaraLink, Bank
Andara dapat menyediakan layanan
electronic banking yang canggih
secara langsung kepada LKM, yang di
mana oleh LKM dapat kemudian
ditawarkan sebagai layanan
perbankan ritel kepada nasabah LKM
tersebut. AndaraLink memampukan
Bank untuk menjangkau dan
melayani masyarakat yang kurang
dan belum terlayani oleh perbankan
melalui partner LKM kami. Produk
AndaraLink yang ditawarkan telah
2. Operasional
a. New Core Banking System (CBS) –
T24
Bank Andara successfully
implemented its own CBS on
September 2010 which will be the
kick off start of automation for our
operational process. While the Bank
has faced increased operational risk
because of rapid growth, its new CBS
has helped it to adapt and overcome
challenges and enhance risk
management procedures. These
challenges have been both system
and non-system related, and will
require constant monitoring and
changes to the Bank’s procedures
and manuals to reduce operational
risk that arise from the new CBS.
b. Electronic Banking
Although the Bank operates as a
wholesale bank, through its
innovative AndaraLink platform it
provides sophisticated electronic
banking products and services
directly to MFIs, who in turn can
offer them as retail products
offerings to their customer base.
AndaraLink enables the Bank to
reach and serve the unbanked and
under-banked people through our
partner MFIs. The AndaraLink
product offering is tested and
implemented as of this report date,
and is anticipated to scale
74 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
diuji dan diimplementasikan sampai
dengan saat ini dan diharapkan
untuk berkembang secara signifikan
pada masa yang akan datang.
3. Menjalankan Misi Sosial Bank
a. Profil LKM
Bank Andara menyalurkan kredit
kepada 133 LKM yang sebagian besar
berada di Pulau Jawa, di mana 40%
dari LKM tersebut adalah LKM Pro-
Poor sesuai Maxis Scorecard. Untuk
menjaga konsistensi misi tujuan
sosial, Bank memiliki komitmen
untuk tetap menjaga sebagian
tertentu dari portofolio penyaluran
kredit adalah kepada LKM Pro-Poor.
Hal ini penting untuk
mengidentifikasi dan membedakan
Bank Andara dari bank umum lainnya
yang juga melayani sektor keuangan
mikro.
b. Dukungan Teknis
Bank Andara tidak hanya
menyediakan produk perbankan
kepada nasabah LKM, karena untuk
dapat memberdayakan dan
mendukung pengembangan LKM,
Bank perlu melakukan lebih dari
hanya produk keuangan. Upaya
untuk mempromosikan LKM sebagai
partner kami telah dilakukan dengan
pelatihan eksekutif yang
berkelanjutan untuk manajemen
BPR. Bank Andara juga menyediakan
dukungan teknis untuk nasabah kami
dalam meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia mereka untuk
memastikan bahwa LKM dapat
menggunakan layanan produk kami.
significantly in the months and years
ahead.
3. Carrying Out Social Mission
a. Profile of MFIs
The Bank provides lending to 133
MFIs which are mostly located in
Java island and 40% of those MFIs
are categorized as Pro-Poor MFIs
based on Maxis Scorecard. The
Bank’s commitment to maintain a
portion of Pro-Poor MFIs in the
portfolio are not only social
objectives but it is also important to
identify and distinguish Bank Andara
from other commercial banks that
serves microfinance sector.
b. Technical Assistance
Providing banking products is not the
only service provided to MFIs. In
order to empower and support the
development of MFIs, the Bank
provides more than just financial
products. The effort to promote MFIs
as our partners has been
demonstrated by continuous
executive trainings for the
management of community (rural)
banks. Bank Andara’s also provides
technical assistance for our clients to
enhance staff capacity and to ensure
that they can implement our product
offerings.
Bank Andara | 2010 Annual Report 75
Penilaian atas CAMEL 1. Permodalan
Dalam rangka memenuhi peraturan BI
mengenai ketentuan minimum Modal
Tier 1 pada akhir 2010, Bank melakukan
beberapa kali peningkatan modal selama
tahun fiskal tersebut. Saat ini Bank
masih mengupayakan tambahan modal
dari pemegang saham dan calon investor
untuk menjaga kecukupan Modal Tier 1.
Sampai dengan akhir periode laporan ini,
kami telah dalam proses pembahasan
dengan 5 calon investor yang prospektif.
2. Kualitas Aset
a. Penyelesaian AYDA
Penyelesaian yang dilakukanpada
akhir Desember 2010 telah
menurunkan jumlah AYDA sebesar
75% dibandingkan semester
Evaluation of CAMEL 1. Capital
In order to comply with BI regulations on
minimum Tier 1 Capital by the end of
December 2010, the Bank conducted
several capital raises during last fiscal
year. The Bank is currently seeking more
capital from existing shareholders and
potential investors to maintain Tier 1
capital adequacy. We are in discussions
with five current and prospective
investors as of this report date.
2. Asset Quality
a. Foreclosed Collateral Settlement
The settlement conducted in late
December 2010 reduced foreclosed
collateral by 75% compare to last
semester. We are working to sell off
76 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
sebelumnya. Kami terus
mengupayakan untuk menjual
seluruh AYDA yang masih ada
sampai dengan akhir tahun ini.
(Catatan: AYDA tersebut merupakan
bagian dari proses akuisisi untuk
membeli Bank Sri Partha sebelum
menjadi Bank Andara).
b. Kredit Bermasalah
Rasio kredit bermasalah (gross)
sampai dengan akhir 2010 adalah
2,8%. Seluruh jumlah kredit
bermasalah berasal dari aktivitas
ritel Bank ketika masih menjadi Bank
Sri Partha. Sedangkan portofolio
kredit yang berasal dari Bank Andara
sejak April 2009 tidak memiliki kredit
bermasalah (atau 0% kredit
bermasalah).
3. Manajemen
a. Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Bank telah melakukan formalisasi
atas komposisi Dewan Komisaris
untuk mematuhi peraturan BI atas
GCG dengan memiliki 2 komisaris
independen. Struktur tersebut akan
mengarahkan pengawasan eksekutif
berjalan melalui komite-komitenya.
b. 3 Komite pada Tingkat Dewan
Komisaris
Bank akan menindaklanjuti
penyusunan komite-komite yang
diwajibkan oleh ketentuan dengan
melakukan rekrutmen pihak
independen yang diwajibkan. Untuk
mendukung komite-komite tersebut,
kami telah menyusun serangkaian
charters untuk Dewan Komisaris,
all remaining foreclosed collateral by
the end of this year. (Note: this
collateral was acquired during our
purchase of Bank Sri Partha, the
predecessor bank to Bank Andara.
b. Non Performing Loan
The NPL Gross ratio is 2.8% by the
end of December 2010. All NPL
activity originates from our
predecessor bank’s retail activity.
Loans originated by Bank Andara
since April, 2009, have a 0% NPL.
3. Management
a. Good Corporate Governance (GCG)
The Bank has finally formalized the
BOC composition to comply with BI
regulation on GCG by having 2
Independent Commissioners on
board. The recent composition shall
bring the structure of executive
supervisory in place through its
committees.
b. 3 Compulsory Committees of Board
of Commissioners (BOC)
The Bank will follow up with the
establishment of 3 compulsory
committees by recruiting
independent parties that are
required. In order to support the
committees, we have established a
set of charters for BOC, Risk
Oversight Committee (ROC), Audit
Bank Andara | 2010 Annual Report 77
Komite Pemantau Risiko, Komite
Audit dan Komite Remunerasi dan
Nominasi.
c. 3 Komite Direksi
Tata kelola pada tingkat Direksi
didukung oleh 3 komite berikut yang
secara periodik melakukan
pertemuan dan pengawasan atas
eksposur risiko Bank. Komite-komite
ini bertanggung jawab untuk
melakukan mitigasi risiko
berdasarkan areanya, yaitu:
1) Credit Risk and Policy Committee
(CRPC), bertanggung jawab atas
mitigasi risiko kredit.
2) Risk and Capital Committee
(RCC), bertanggung jawab atas
mitigasi risiko pasar dan
likuiditas.
3) IT Steering Committee (ITSC),
bertanggung jawab atas mitigasi
risiko Operasional TI.
Risiko-risiko lainnya akan menjadi
tanggung jawab dari Komite
Manajemen Risiko untuk mengawasi
dan memitigasi eksposur risiko
secara keseluruhan dan
melaporkannya kepada Komite
Pemantau Risiko.
d. Profil Risiko Bank
Profil risiko bank sampai dengan
akhir 2010 adalah Rendah –
Moderat berdasarkan penilaian yang
meliputi 8 jenis risiko (Kredit, Pasar,
Likuiditas, Operasional, Stratejik,
Kepatuhan, Hukum dan
Committee (AC) and Remuneration
and Nomination Committee (RNC).
c. 3 Committees of Board of Directors
(BOD)
The governing structure in BOD level
supported by these 3 committees
that regularly meet and monitor the
risks exposures in the Bank. These
committees responsible to mitigate
risks of the Bank based on its areas,
such as:
1) CRPC (Credit Risk and Policy
Committee), responsible for
Credit Risk Mitigation
2) RCC (Risk and Capital
Committee), responsible for
Market and Liquidity Risk
Mitigation
3) ITSC (IT Steering Committee),
responsible for IT Operational
Risk Mitigation.
Other risks would be the
responsibility of Risk Management
Committee (RMC) to monitor and
mitigate overall risks exposure and
to report to Risk Oversight
Committee.
d. Bank’s Risk Profile
The Bank’s risk profile by the end of
2010 is Low to Moderate based on
an evaluation that covered all 8
types of risk (Credit, Market,
Liquidity, Operational, Strategic,
Compliance, Legal and Reputational)
78 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Reputasional) sesuai dengan
ketentuan BI. Pada semester ini,
yang menjadi tantangan Utama Bank
adalah memitigasi peningkatan
risiko dari isu operasional dan
likuiditas. Pergantian CBS dan
kebutuhan untuk mengurangi
mismatch maturitas akan
membutuhkan perhatian yang lebih
untuk memastikan risiko-risiko
dimasa yang akan datang dapat
diminimalisir.
4. Rentabilitas
Kemampuan Bank untuk mencetak laba
mengalami perbaikan dibandingkan
posisi tahun lalu dan relatif terhadap
target RBB kami, di mana hal tersebut
menunjukkan upaya manajemen biaya
yang telah dijalankan selama ini telah
menunjukkan hasil yang baik
(sebagaimana dijelaskan oleh grafik-
grafik berikut). Akan tetapi untuk
mempercepat titik break even, Bank
akan lebih memfokuskan kepada
ekspansi bisnis melalui penyaluran kredit
dan layanan produk berbasis teknologi.
5. Likuiditas
a. Sumber Pendanaan Baru
Usaha dalam mendapatkan
alternatif sumber pendanaan telah
direalisasikan pada kuartal 4/2010
dengan ditandatanganinya fasilitas
pinjaman dengan Blue Orchard SA
yang berada di Geneva, Switzerland.
Hubungan ini menandai masuknya
Bank kedalam pasar hutang luar
negeri yang memerlukan
based on the new BI regulation. In
this semester, the Bank’s main
challenge is to mitigate the rising
risks from operational and liquidity
issues. The new CBS and the need for
reducing the Bank’s maturity
mismatch will need additional
attention to ensure that future risks
are minimized.
4. Earnings
The Bank’s profitability improved
compared to last year’s position and
relative to our business plan target,
which demonstrated that cost
management efforts conducted so far
have performed well (as shown in these
graphs). However, to accelerate the Bank
to reach breakeven, the Bank will focus
heavily on business expansion through
lending and technology based product
offerings.
5. Liquidity
a. New Funding Sources
The attempt to seek other
alternative funding resources was
realized in the 4th quarter of 2010 by
signing a senior loan facility with
Blue Orchard SA, based in Geneva,
Switzerland. This relationship
marked the Bank’s entry into the
foreign debt market, which requires
BI’s approval before entering into
Bank Andara | 2010 Annual Report 79
persetujuan BI sebelum memasuki
perjanjian. Saat ini bank sedang
dalam pembahasan dengan
beberapa penyedia dana
internasional untuk meningkatkan
sumber pendanaan. Pinjaman ini
tidak hanya meningkatkan
kemampuan leverage Bank untuk
percepatan bisnis namun juga
mengurangi eksposur gap atas suku
bunga.
b. Ketentuan LDR
Sebagai wholesale bank, bisnis
model Bank Andara akan
membutuhkan pendekatan yang
berbeda agar dapat mematuhi
ketentuan BI atas LDR dan GWM.
Sebagaimana ditunjukkan oleh table
dibawah ini, peran intermediary
Bank dalam sector riil selayaknya
juga mempertimbangkan aktivitas
kredit dan deposito dari BPR, oleh
karena BPR adalah mayoritas
nasabah Bank.
such agreements. The Bank is
currently in discussions with other
international lenders to increase this
source of funding. These borrowings
will not only increase bank’s leverage
for business acceleration, but also
reduce our gap exposure on an
interest rate risk basis.
b. LDR Regulation
As a wholesale bank, Bank Andara’s
business model would necessitate a
different approach in order to
comply with BI regulations on LDR
and statutory reserve requirements.
As shown by the table below, the
Bank’s intermediary role in real
sector should consider also its
lending and funding activity from
community banks since these MFIs
are the majority of our customers.
80 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Report on Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik (BCB)
adalah dasar dan kerangka dalam
membangun institusi keuangan yang dapat
dipercaya dan diandalkan. Salah satu tujuan
Bank Andara selama masa transisi menjadi
wholesale bank skala nasional adalah
membangun organisasi yang kuat dan handal
yang bertindak atas dasar prinsip
Transparansi, Akuntabilitas, Kehandalan,
Integritas dan Keadilan.
Tahapan Pencapaian Tata Kelola Selama
2010
Komposisi Dewan Komisaris
Memperingati 2 tahun pendirian Bank
Andara, kami telah mencapai target kami
salam memenuhi ketentuan GCG.
Komposisi Dewan Komisaris akhirnya
memenuhi ketentuan dengan adanya 2
Komisaris Independen dalm susunan
Dewan. Bank selanjutnya akan berupaya
untuk memformalisasi pembentukan
komite-komite yang diwajibkan, sejalan
dengan mengaktifkan fungsi pengawasan
eksekutif melalui rapat periodik,
pengawasan yang konsisten, kecukupan
pelaporan dan evaluasi.
Komite Tata Kelola
Sampai dengan pembentukan komite-
komite yang diwajibkan menjadi formal,
Bank Andara telah memulai rapat secara
Good Corporate Governance (GCG) is the
foundation and frame to establish a
trustworthy and reliable financial institution.
One of Bank Andara’s goals during the
transition period to become national
wholesale bank is to build a strong and
reliable organization which acts based on
Transparency, Accountability, Reliability,
Integrity and Fairness (TARIF).
Governance Milestone in 2010
BOC Composition
Commemorating 2nd year of Bank
Andara’s establishment, we have
accomplished our goal to fulfill
regulatory requirements on GCG. The
BOC composition has finally meeting the
requirement by having 2 independent
commissioners on board. The Bank will
continually work on formalizing 3
compulsory committees, while driving
the executive supervisory function
through regular meetings, consistent
monitoring, adequate reports and
evaluation.
Governance Committees
Awaiting the formalization of 3
compulsory committees, Bank Andara
has started informal meeting of
Bank Andara | 2010 Annual Report 81
informal untuk mendukung fungsi
pengawasan Dewan Komisaris.
Di samping komite-komite pada tingkat
Dewan Komisaris, Bank memperkuat
struktur tata kelola melalui 3 komite
pada tingkat Direksi yang dibentuk untuk
mendukung tugas dan tanggung jawab
Direksi. Komite-komite pada tingkat
Direksi bertemu secara periodik dari
waktu ke waktu untuk menjalankan
tanggung jawabnya, yang meliputi
seluruh aktivitas Bank dan eksposur
risiko yang dihadapi Bank.
Piagam Tata Kelola
Bank Andara menyusun suatu set
piagam-piagam tata kelola yang
memandu dan mengarahkan praktik
pengawasan eksekutif dan tata kelola
yang baik, untuk mendukung struktur
tata kelola Bank. Piagam Tata Kelola
terdiri dari piagam untuk : Dewan
Komisaris (BOC), Direksi (BOD), Komite
Pemantau Risiko (ROC), Komite Audit
(AC) dan Komite Remunerasi dan
Nominasi (RNC).
Kebijakan Kepatuhan
Untuk melengkapi piagam tata kelola
tingkat eksekutif maka Bank juga
memiliki kebijakan kepatuhan yang
menjadi dasar kode bertindak yang
meliputi seluruh elemen di Bank.
Kebijakan kepatuhan mengarahkan dan
menjadi pedoman bagi organisasi untuk
menjadi institusi keuangan yang dapat
dipercaya dan handal.
aforementioned committees in order to
support the BOC supervisory function.
Aside of BOC committees, the Bank
strengthened its governing structure
through 3 BOD committees established
in order to support BOD’s duties and
responsibilities. These BOD committees
meet regularly from time to time
carrying out its responsibilities, covering
all banking activities and risk exposure.
Governance Charters
Supporting the governance structure,
Bank Andara has established a set of
governance charters that guiding and
directing the executive supervisory and
good governing in practice. The
Governance Charters consist of charters
for: Board of Commissioners (BOC),
Board of Directors (BOD), Risk Oversight
Committee (ROC), Audit Committee (AC)
and Remuneration and Nomination
Committee (RNC).
Compliance Policy
Complementing the executive
governance charters is compliance policy
that serves as code of conduct basis
encompassing all elements in the Bank.
The compliance policy shall guiding and
directing the organization to be a
trustworthy and reliable financial
institution.
82 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
DEWAN KOMISARIS
Tugas dan Tanggungjawab
1. Dewan Dewan Komisaris memastikan
penerapan GCG pada setiap aktivitas
usaha Bank yang meliputi seluruh level
dan hirarki organisasi.
2. Dewan Komisaris melaksanakan fungsi
pengawasan atas penerapan tugas dan
tanggung jawab Direksi.
3. Dewan Komisaris menyediakan saran
kepada Direksi.
4. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan
pada angka (3), Dewan harus
mengarahkan memonitor dan
mengevaluasi penerapan kebijakan
strategis Bank.
5. Pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh Dewan Komisaris pada angka (4)
tidak menghapus tanggung jawab Direksi
dalam menjalankan fungsi pengelolaan
Bank.
6. Dewan Komisaris memastikan Direksi
telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Audit Internal Bank,
auditor eksternal, Bank Indonesia
dan/atau hasil pengawasan dari pihak
berwenang lainnya.
7. Dewan Komisaris memiliki pedoman
kerja dan prosedur yang mengikat
seluruh anggota Dewan Komisaris.
8. Dalam mendukung efektivitas penerapan
tugas dan tanggungnya, Dewan
Komisaris wajib setidaknya membentuk
berikut ini:
a. Komite Pemantau Risiko
Komite ini memiliki otorisasi untuk
meninjau dan memonitor portofolio
risiko Bank secara keseluruhan
termasuk proses pengelolaan untuk
BOARD OF COMMISSIONERS
Duties and Responsibilities
1. The BOC ensures implementation of GCG
in each of the Bank’s business activity on
all organizational levels or hierarchy.
2. The BOC performs supervisory function
on the implementation of the tasks and
responsibilities of the Board of Directors
(BOD).
3. The BOC provides advice to the BOD.
4. In performing the supervisory function as
referred to in point (3), commissioners
must direct, monitor, and evaluate the
implementation of Bank’s strategic
policies.
5. Decision making by the BOC as referred
to in paragraph (4) shall not erase the
responsibilities of the BOD performing
Bank’s management function.
6. The BOC ensures whether the BOD has
taken follow up actions on audit findings
and recommendations from the Bank ‘s
Internal Audit, external auditor, Bank
Indonesia and /or other authorities
supervision result.
7. The BOC owns a work guideline and
procedure which is binding to all BOC
members.
8. In order to support the effectiveness of
implementation of its tasks and
responsibilities, the BOC must at least
form the following:
a. Risk Oversight Committee
The committee is authorized to
review and monitor the Bank’s
overall portfolio of risk along with
the management’s processes for
Bank Andara | 2010 Annual Report 83
mengawasi dan mengendalikan
eksposur risiko. Komite juga menilai
konsistensi antara kebijakan
manajemen risiko dengan
penerapannya, yang juga meliputi
penerapan Sistem Manajemen Sosial
dan Lingkungan (SEMS) secara
periodik.
b. Komite Audit
Komite ini bertanggung jawab untuk
memonitor kecukupan pengendalian
internal, kecukupan dan ketepatan
proses penyusunan laporan
keuangan, efektivitas kerja dari
auditor internal dan eksternal,
identifikasi hal-hal yang perlu
menjadi perhatian Dewan,
menyiapkan konsep dan analisis yang
berhubungan dengan fungsi Komite
Audit, dan melakukan tugas lain yang
diberikan oleh Dewan, meliputi :
Laporan Keuangan, Pengendalian
Internal, Kepatuhan, Audit Internal
dan Eksternal.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite ini menyiapkan, menjalankan
dan menganalisa kriteria dan
prosedur nominasi kandidat Dewan
Komisaris dan Direksi, di samping
juga menyampaikan rekomendasi
atas kandidat anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
monitoring and controlling the
exposure of risks. The committee
also evaluating of the consistency
between risk management policies
with its implementation, which also
includes the implementation of
Social and Environmental
Management System (SEMS) on
periodical basis.
b. Audit Committee
The committee is responsible to
monitor the adequacy of internal
control, adequacy and correctness of
the process in preparing financial
statements, work effectiveness of
internal and external auditors, to
identify matters requiring the
Commissioners’ attention, to prepare
the concept and analysis relating to
the Audit Committee’s function, and
to perform any other duties assigned
by the Commissioners, covering :
Financial Statements, Internal
Control, Compliance, Internal Audit
and External Audit.
c. Remuneration and Nomination
Committee
The committee is prepare, execute
and analyze the criteria and
procedure of nomination for
candidates of Commissioners and
Directors, in addition also among
others submit a recommendation on
prospective members of the BOC
and/or the BOD to the BOC to be
submitted to the General Meeting of
Shareholders.
84 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Anggota Dewan Komisaris Members of BOC
Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2010
BOC Composition per December 31, 2010
Presiden Komisaris
President Commissioner
Stephen Mitchell
Komisaris
Commissioner
I Wayan Gatha
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Ari R.P. Ariwibowo
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Delima Kiswanti
Aktivitas Dewan Komisaris Activities of BOC
Aktivitas Dewan Komisaris selama tahun 2010
BOC Activities during 2010
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
4 kali / times
Laporan Dewan Komisaris pada BI
BOC Reports to BI
2 laporan periodik / periodic reports
Review Laporan oleh Dewan Komisaris
BOC Review on Bank’s Reports
6 laporan periodik / periodic reports
DIREKSI
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan fungsi manajemen Bank.
2. Direksi mengelola Bank sesuai dengan
otoritas dan tanggung jawab yang
ditetapkan dalan Anggaran Dasar serta
hukum dan peraturan yang berlaku.
3. Direksi menerapkan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap aktivitas usaha Bank
BOARD OF DIRECTORS
Duties and Responsibilities
1. The BOD fully responsible for performing
Bank management function.
2. The BOD manages the Bank in
accordance with its authority and
responsibilities as stipulated in the
Articles of Association and prevailing
laws and regulations.
3. The BOD implements GCG principles in
each of the Bank’s business activity for all
Bank Andara | 2010 Annual Report 85
meliputi seluruh level dan hirarki
organisasi.
4. Direksi menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi dari Unit Audit Internal
Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau
hasil pengawasan dari pihak berwenang
lainnya.
5. Direksi bertanggung jawab dalam
penerapan tugasnya kepada Pemegang
Saham melalui Rapat Umum Pemegang
Saham.
6. Direksi memberikan data dan informasi
yang akurat, relevan dan tepat waktu
kepada Dewan Komisaris.
7. Dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG,
Direksi setidaknnya membentuk unit
berikut ini :
a. Unit Internal Audit;
b. Unit Kerja Kepatuhan;
c. Unit Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko.
8. Dalam rangka melengkapi pelaksanaan
GCG, Direksi didukung oleh komite-
komite dibawah ini yang bertanggung
jawab untuk mitigasi risiko sebagai
berikut:
a. Komite Kebijakan dan Risiko Kredit
(CRPC)
CRPC dibentuk untuk menentukan
dan mendukung strategi bisnis Bank
atas penyaluran dana, yang juga
meliputi penyelesaian kredit
bermasalah dan proses pengawasan
kredit.
b. Komite Risiko dan Modal (RCC)
Komite ini terdiri dari anggota Direksi
dan pejabat Bank yang memliki
otorisasi untuk memberikan
rekomendasi dan/atau arahan,
organizational levels or hierarchy.
4. The BOD takes follow up action for audit
findings and recommendations from the
Bank’s Internal Audit Work Unit, external
auditor, Bank Indonesia’s supervision
result and/or other authorities’
supervision result.
5. The BOD responsible for the
implementation of its tasks to
Shareholders through the General
Meeting of Shareholders.
6. The BOD provides accurate, relevant, and
timely data and information to the Board
of Commissioners.
7. In implementing GCG principles, the BOD
formed these units :
a. Internal Audit Work Unit;
b. Compliance Work Unit;
c. Risk Management Work Unit and
Risk Management Committee.
8. Complementing practice of GCG, BOD is
supported by these committees of which
they are responsible for risks mitigations
as follow :
a. CRPC (Credit Risk and Policy
Committee)
CRPC is established to support and
determine Bank’s business strategy
on credit, which also cover non
performing loans settlement and
credit monitoring process.
b. RCC (Risk and Capital Committee)
RCC consist of BOD members and
Bank’s official authorized to provide
recommendation and/or direction,
determine and decide the Bank’s
86 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
menetapkan dan memutuskan
strategi bisnis Bank atas investasi,
likuidtias, pengendalian suku bunga
dan nilai tukar, di mana juga
mendukung efektivitas pengelolaan
aset dan kewajiban Bank.
c. Komite Pengarah Teknologi
Informasi (ITSC)
Komite ini dibentuk untuk
mendukung Dewan Komisaris dan
Direksi dalam mengawasi aktivitas
Teknologi dan Sistem Informasi.
Komite-komite tersebut bertemu secara
regular atau bilamana dibutuhkan sesuai
dengan isu-isu risiko yang dihadapi oleh
Bank. Komite-komite tersebut
menyampaikan laporan kepada Komite
Manajemen Risiko sebagai komite yang
melakukan monitoring dan pengawasan
atas eksposur risiko Bank secara
keseluruhan.
business strategy upon investment,
liquidity, interest and exchange rate
control, whereas support the
effectiveness of asset and liability
management (ALMA) of the Bank.
c. ITSC (IT Steering Committee)
ITSC is established to support BOC
and BOD in monitoring Information
Technology and System activity.
These committees meet regularly and on
any given events based on the risk issues
the Bank encountered. The committees
shall report to Risk Management
Committee (RMC) as the committee that
conduct monitoring and supervising all
bank-wide risks exposures.
Anggota Direksi Members of BOD
Komposisi Direksi per 31 Desember 2010
BOD Composition per December 31, 2010
Presiden Direktur
President Director
Paulus Wiranata
Direktur IT & Operasional
Director IT & Operational
Irianto Kusumadjaja
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Irene Hamidjaja
Direktur Bisnis
Business Director
Don E. Johnston, Jr.
Bank Andara | 2010 Annual Report 87
Kegiatan Direksi Activities of BOD
Aktivitas Direksi selama tahun 2010
BOD Activities durin 2010
Rapat Direksi
BOD Meetings
12 kali / times
Laporan Direksi pada BI
BOD Reports to BI
8 laporan periodik /
periodic reports
Review Laporan oleh Direksi
BOD’s Review on Bank’s Reports
40 laporan periodik /
periodic reports
Aktivitas Komite Tingkat Direksi Activities of BOD Committees
Aktivitas Komite Direksi selama tahun 2010
BOD Committees’ Activities during 2010
Rapat RCC
RCC Meetings
4 kali / times
Rapat CRPC
CRPC Meetings
4 kali / times
Rapat ITSC
ITSC Meetings
4 kali / times
Permasalahan Hukum dan Upaya
Penyelesaian
Legal Matters and Settlement Processes
Permasalahan Hukum Jumlah / Numbers
Legal Matters Perdata
Civil
Pidana
Criminal
Telah Selesai (Telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap)
Resolved (having full legal force)
Nihil
None
Nihil
None
Dalam Proses Penyelesaian
(In process of settlement)
Nihil
None
Nihil
None
TOTAL Nihil
None
Nihil
None
88 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Transaksi yang Mengandung Benturan
Kepentingan
Transaction with Conflict of Interest
Nama dan Jabatan yang
Memiliki Benturan
Kepentingan
Name and Position of
Person Conducting
Conflict of Interest
Nama dan Jabatan
Pengambil
Keputusan
Name and Position
of Decision Maker
Jenis
Transaksi
Transaction
Type
Nilai Transaksi
(jutaan rupiah)
Transaction
Amount
(in million rupiah)
Keterangan
Note
Nihil
None
Nihil
None
Nihil
None
Nihil
None
Nihil
None
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan
Kegiatan Publik
Funds for Community and Social Activities
Tujuan/Kegiatan
Activities
Nominal (Rp)
Amount
Penerima
Beneficiary
Sumbangan Kegiatan Sosial yang Disalurkan melalui
Kegiatan Ulang Tahun PERBARINDO Bali tahun 2010
Fund Donated to Social Event Conducted in
Commemorating PERBARINDO Anniversary in 2010
7.700.000,- PERBARINDO Bali
Back Shares dan/atau Buy Back Obligasi
Bank
Buy Back Shares and/or Buy Back Bank’s
Bonds
Jumlah Lembar Saham
dan/atau obligasi yang
Dibeli Kembali
Number of Buy Back
Shares and/or Bonds
Harga Pembelian
Kembali per Lembar
Saham dan/atau
Obligasi
Price of Buy Back
Shares and/or Bonds
Peningkatan Laba per
Lembar Saham
dan/atau Obligasi
Increase of Shares
and/or Bonds
Keterangan
Note
Nihil
None
Nihil
None
Nihil
None
Nihil
None
Bank Andara | 2010 Annual Report 89
Paket Kebijakan Remunerasi Fasilitas Lain Remuneration Policy and Other Facilities
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Type of Remuneration and Other Facilites
Jumlah Diterima dalam 1 tahun
Amount Received in a Year
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
Orang
Person
Jutaan
Rupiah
In million
rupiah
Orang
Person
Jutaan
Rupiah
In
million
rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin,
tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-
natura)
Remuneration (salaries, bonus, routine benefits,
tantiem and other intangible facilities)
4 1.290 4 5.676
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,
transportasi, asuransi kesehatan dan
sebagainya) yang:
Other tangible facilities (housing, transportation,
health insurance and so on) which:
a. dapat dimiliki / may be owned 0 0 0 0
b. tidak dapat dimilik / may not be owned 0 0 0 0
TOTAL 4 1.290 4 5.676
90 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Kebijakan Remunerasi Remuneration Policy
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun
Range of Remuneration Amount in a year for Each Person
Jumlah Komisaris
Number of BOC
Jumlah Direksi
Number of BOD
Di atas Rp.2 Milyar
Above IDR 2 Billion
0 0
Di atas Rp.1 Milyar s.d. Rp.2 Milyar
Above IDR 1 Billion up to 2 Billion
- 1
Di atas Rp.500 juta s.d. Rp.1 Milyar
Above IDR 500 Million up to 1 Billion
- 3
Rp.500 juta ke bawah
Below IDR 500 Million
4 -
Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris serta
Direksi
Other Facility for BOC and BOD
Nama / Name Fasilitas yang Digunakan / Facility Provided
Dewan Komisaris / BOC -
Direksi / BOD Kendaraan dan Telepon / Vehicle and Communication Expense
Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah
Ratio of Highest and Lowest Salary
No Keterangan / Note Tertinggi / Highest Terendah / Lowest
1 Pegawai
Employee
1 12
2 Direksi
BOD
3 5
3 Komisaris
BOC
1 1
4 Direksi – Pegawai
BOD-Employee
1 40
Bank Andara | 2010 Annual Report 91
Hubungan Keuangan dan Hubungan
Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali /PSP
Financial and Family Relationship of BOC
and/or BOD and/or Controlling
Shareholder/CS
Nama
Name
Hubungan Keuangan dengan
Financial Relationship with
Hubungan Keluarga dengan
Family Relationship with
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
PSP
CS
Dewan
Komisaris
BOC
Direksi
BOD
PSP
CS
Ya
Yes
Tidak
No
Y
Y
T
N
Y
Y
T
N
Ya
Yes
Tidak
No
Y
Y
T
N
Y
Y
T
N
Dewan Komisaris / BOC
Stephen Mitchell v v v v v v
I Wayan Gatha v v v v v v
Ari R.P. Ariwibowo v v v v v v
Delima Kiswanti v v v v v v
Direksi / BOD
Paulus Wiranata v v v v v v
Irianto Kusumadjaja v v v v v v
Irene Hamidjaja v v v v v v
Don E. Johnston, Jr. v v v v v v
92 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank
Wholesale
Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank
Selama tahun 2010, Bank Andara
menjalankan strategi bisnisnya sebagai bank
wholesale dengan langkah-langkah berikut
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
bank:
Melanjutkan proses disposisi sebagai
berikut: pengurangan pinjaman ritel
melalui penjualan portofolio dan
aktivitas penagihan, dan juga
penjualan aset tetap
Menjual agunan yang diambil alih
Meningkatan pendapatan yang
dihasilkan dari kredit yang diberikan
Meningkatkan sumber dana untuk
mendukung pertumbuhan kredit
Menawarkan platform berbasis
teknologi untuk mendukung usaha
LKM
Mengatur pengembangan kapasitas
untuk LKM dengan menawarkan
pelatihan kepada manajemen LKM
Sesuai dengan perjanjian penjualan yang
mengatur perpindahan kepemilikan bank,
sebagian besar aset tetap sedang dalam
proses akuisisi oleh penjual awalnya, I Wayan
Gatha.
During 2010, Bank Andara held its business
strategy as a wholesale banking which
highlighted the steps required to achieve the
objective of the bank as follow:
The continuous disposition process
includes the following primary
activities: reduction of old retail
loans via portfolio sales and
collection activity as well as sale of
tangible fixed assets
Sale of foreclosed assets
Increase revenue from loan
Increase funding to support loans
Provide innovative technology base
platform to support MFI business
Arrange capacity building for the MFI
by providing training to the MFIs
management
In accordance with the sales agreement
governing the transfer ownership of the
bank, a significant portion of the fixed assets
are in progress of acquisition by the original
seller, I Wayan Gatha.
Pada saat yang bersamaan, Bank telah
memulai mengubah model usahanya dari
At the same time, the Bank began to
transform its business model from one which
Bank Andara | 2010 Annual Report 93
usaha yang langsung melayani kebutuhan
keuangan usaha mikro dan kecil, menjadi
usaha yang menempatkan dirinya sebagai
mitra strategis bagi banyak LKM Indonesia
yang pada gilirannya akan melayani para
pengusaha mikro dan pihak miskin yang aktif
secara ekonomi dan pasar-pasar pedesaan.
Bank Andara didirikan dengan maksud untuk
merealisasikan tujuan pengentasan
kemiskinan melalui operasional yang sehat
dan menguntungkan dari sebuah bank
wholesale yang mendukung LKM Indonesia.
Bank Andara dirancang untuk menyediakan
dan secara aktif meningkatkan skala
penggunaan jasa keuangan bagi penduduk
miskin yang kurang memiliki akses terhadap
lembaga keuangan. Bank Andara bekerja
untuk mencapai tujuan tersebut dengan
menciptakan produk dan layanan lainnya
yang efektif, terus berkembang dan
berkelanjutan.
Bank Andara menempatkan dirinya sebagai
penyedia produk dan jasa keuangan yang
dirancang untuk meningkatkan daya saing
LKM dengan menurunkan biaya pendanaan
dan meningkatkan cakupan produk dan jasa
keuangan yang dapat ditawarkan LKM
kepada nasabah mereka. Bagi LKM, Bank
Andara menawarkan:
directly serves the financial needs of micro
and small enterprises, to one which positions
itself as a strategic partner to a large number
of Indonesian MFIs, who in turn serve micro
entrepreneurs and the economically active
poor and rural markets.
Bank Andara was created with the objective
of realizing poverty alleviation goals through
the sound and profitable operation of a
wholesale banking institution supporting the
Indonesian microfinance industry. The bank
was designed to provide for and actively
promote the wide scale use of financial
services for poor populations that lack access
to financial institutions. Bank Andara is
working to achieve this goal through the
creation of scalable, effective, and
sustainable banking products and support
services.
Bank Andara positions itself as a provider of
products and services designed to enhance
MFI competitiveness by lowering the cost of
funds and increasing the range of products
and services MFIs can offer to their own
clients. For MFIs, Bank Andara offers:
Akses kepada fasilitas manajemen
likuiditas yang memungkinkan LKM
untuk mendapatkan tingkat
pengembalian yang wajar atas kelebihan
likuiditas, di samping menggunakan aset
tersebut untuk memperoleh akses ke
jasa keuangan
Access to liquidity management facilities
that allow MFIs to prudently earn a
reasonable return on excess liquidity
while leveraging assets to gain access to
financial services linked to savings
balances
Akses kepada beragam mekanisme Access to a range of flexible financing
94 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
pembiayaan yang fleksibel untuk
membantu LKM memperluas aktivitas
bisnis dan keberadaan pasar mereka
mechanisms to help MFIs expand their
activities and market presence
Kemampuan LKM untuk menawarkan
produk dan jasa keuangan baru kepada
nasabah berpendapatan rendah melalui
korespondensi perbankan dengan Bank
Andara, termasuk asuransi mikro,
pengiriman uang, jaringan ATM, dan
layanan perbankan mobile dan elektronik
The ability for MFIs to offer their low-
income clients new products and services
through a correspondent banking
relationship with Bank Andara, including
micro-insurance, remittances, bill
payment, ATM networks, and mobile and
electronic banking services
Akses kepada kerangka SIM termutakhir
yang dirancang dan diuji untuk
mendukung segala bentuk jasa
perbankan dengan tarif yang terjangkau
dan melalui interfaces praktis on-line dan
off-line yang memungkinkan LKM untuk
memberikan layanan elektronik inovatif
kepada nasabah mereka
Access to a state-of-the art MIS platform
designed and tested to support all forms
of banking services at affordable rates
with practical on and off-line interfaces
that allow MFIs to extend innovative e-
services to their clients
Hubungan yang dekat dengan pemberi
pinjaman khusus pasar keuangan mikro,
yang berfokus pada layanan yang cepat,
efisien dan disesuaikan untuk
mendorong pertumbuhan dan
kelangsungan usaha LKM
A close relationship with expert
microfinance lenders, focused on fast,
efficient and tailored services to promote
MFI growth and viability
Layanan-layanan ini memampukan LKM
untuk meningkatkan kinerja mereka dengan
cara:
These services enable MFIs to improve their
performance by:
Mengurangi biaya pendanaan melalui
akses pembiayaan yang responsif dan
terjangkau
Reducing the cost of funds via access to
responsive and affordable financing
Mengelola aset secara lebih produktif
melalui peningkatan SIM dan fasilitas
manajemen likuiditas
Managing assets more productively
through improved MIS and liquidity
management facilities
Meningkatkan jangkauan nasabah,
peluang penjualan silang dan keunggulan
Increasing client outreach, cross-selling
opportunities and competitive advantage
Bank Andara | 2010 Annual Report 95
kompetitif di pasar lokal dengan
memperluas penawaran produk kepada
nasabah ritel
in local markets by expanding product
offerings to retail clients
Dan akan mendorong Bank Andara untuk
mencapai tujuan utamanya, yaitu:
Sebagai katalisator untuk mencapai
jangkauan yang lebih luas kepada jutaan
penduduk Indonesia yang kurang
memiliki akses kepada sektor keuangan
dengan cara menyediakan produk dan
jasa keuangan inovatif kepada dan
melalui LKM
And will enable Bank Andara to achieve its
primary business objectives:
To catalyze large-scale outreach to
millions of the unbanked and under-
banked in Indonesia, by providing
innovative financial products and
services to and through MFIs
Untuk memaksimalkan nilai investasi
pemegang saham, selain juga
menciptakan sebuah lembaga keuangan
yang permanen dan menguntungkan
To maximize the value of shareholders’
investments, while creating a long-term,
profitable financial institution
96 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Membangun Usaha Kecil Dengan
Komitmen Building Small Businesses Takes Commitment Lira Rewiantari
Sejak berdiri pada bulan April 2009, Bank
Andara memprioritaskan untuk memahami
dan mendukung peran penting LKM di
Indonesia dalam mengurangi kemiskinan dan
mendukung masyarakat berpenghasilan
rendah di Indonesia sehingga memiliki akses
yang memadai terhadap layanan keuangan.
Bank Andara telah memantapkan dirinya
sebagai mitra bisnis strategis LKM di
Indonesia, dengan misi khusus yaitu
membantu jutaan masyarakat berpengasilan
Since April 2009 when Bank Andara opened
for business, its priority has been to
understand and support the important role
that MFIs play in Indonesia in alleviating
poverty and supporting low income
Indonesians who have inadequate access to
financial services. Bank Andara has
established itself as a pro poor strategic
wholesale business partner to Indonesian
MFIs, with the specific mission of helping
millions of unbanked Indonesians access
Bank Andara | 2010 Annual Report 97
rendah di Indonesia yang tidak memiliki
akses perbankan agar mereka memperoleh
akses akan produk dan layanan keuangan.
Salah satu klien Bank Andara adalah BPR
Bumi Asih NBP 30, yang didirikan pada tahun
1994 dan saat ini melayani 7,828 nasabah
tabungan, 246 nasabah deposito berjangka,
dan 2,129 nasabah kredit atau pinjaman.
Pada tahun ini mereka telah memenangkan
berbagai penghargaan diantaranya adalah
berbagai produk yang sukses, proses
pinjaman yang cepat dan layanan antar
jemput. Bersama dengan Bank Andara
mereka telah bekerja untuk mendukung
kebutuhan nasabah mereka.
Ibu Nani adalah salah satu nasabah tersebut.
Dia telah menjadi klien BPR Bumi Asih NBP
30 sejak Ia mulai dengan pinjaman
Rp500.000, pada saat 5 tahun yang lalu.
Awalnya bisnis Ibu Nani di makanan ringan,
tetapi Ia melihat lebih potensial dalam
pembuatan tas, bantal, dan mencari dana
untuk mendukung perubahan di bisnis.
Dukungan dana yang Ia terima dari BPR
Bumi Asih NBP 30 menyebabkan peluncuran
‘RESTI’, nama dari bisnisnya membuat dan
menjual tas dan bantal.
Dalam lima tahun, Ibu Nani telah membuat
kemajuan yang baik dengan usahanya, baik
peningkatan jumlah pekerja yang Ia
pekerjakan dan mesin jahit. Ibu Nani berkata,
"Pada awal usaha ini, saya dibantu oleh dua
teman saya dan hanya memiliki 1 mesin
jahit. Sekarang telah meningkat sampai 7
pekerja dan 4 mesin jahit. Pada awalnya,
saya hanya bisa memproduksi dan menjual
bantal dan guling, tetapi dengan
peningkatan staf dan saham saya, saya
financial services and products.
One of Bank Andara’s clients is BPR Bumi
Asih NBP 30, established in 1994 and
currently serving 7.828 savings customers,
246 time deposits customers, and 2.129
credit/loan customers. This year they have
won awards for a variety of successful
products, their quick loan process and pick up
service. Together with Bank Andara they
have worked to support their customers’
needs.
Ibu Nani is one such customer. She has been
a client of BPR Bumi Asih NBP 30 since she
started with a Rp500.000, loan 5 years ago.
Originally Ibu Nani’s business was in snack
foods, but she saw more potential in making
bags and pillows and sought out funding to
support her change in business. The funding
support she received from BPR Bumi Asih NBP
30 led to the launch of ‘RESTI’, a business
making and selling bags and pillows.
In five years, Ibu Nani has made good
progress with her business, increasing both
the numbers of workers she employs and
sewing machines. Ibu Nani said, “At the
beginning of this business, I was assisted by
two of my friends and only had 1 sewing
machine. Now I have increased to 7 workers
and 4 sewing machines. In the beginning I
could produce and sell only pillows and
bolsters but with my increase is staff and
stock, I have been able to extend my range to
98 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
mampu memperluas jangkauan saya untuk
menjual semua jenis tas dan juga sarung
tangan handphone."
Ibu Nani memahami pentingnya menjual tas
berkualitas baik dengan harga yang
bersaing. “Saya menjual tas dengan harga
standar, tidak mahal dan bervariasi dari Rp
5.000 – Rp 50.000,” Ia menambahkan
“Dengan melakukan ini, saya bisa menjual 10
tas sehari di 5 toko termasuk Walini,
Patenggang, Cimangu, Kawah Putih, Sawung
Sari dan Sangliwek dan membuat bisnis yang
baik. Dalam seminggu sekali, Satu toko
biasanya meminta 200 tas sehingga
permintaan untuk tas saya masih lebih besar
daripada yang saya sediakan.”
Idul Fitri dan Tahun Baru adalah periode
bisnis yang sangat kuat, Ibu Nani dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp
5.000.000 untuk membantu membayar
sekolah anak-anaknya sebesar 1 juta rupiah
selama satu tahun “Karena sangat sulit bagi
kami untuk membayar biaya sekolah anak-
anak kami untuk tahun berikutnya, kami
diselamatkan dari apa yang kami peroleh
selama periode Idul Fitri dan bisnis yang
kuat", kata Ibu Nani.
Ibu Nani tinggal bersama dengan suaminya,
dua anaknya dan neneknya di Ciwidey. Ia
biasanya membeli bahan di Jalan Thamrin di
Bandung di mana dia mendapatkan harga
yang baik. Ia berharap ke depannya dapat
memperluas jangkauan usahanya dengan
adanya orang yang dapat memasarkan
produknya di Bali, Malaysia atau negara
lainnya. “Saya berharap bisnis saya dapat
menjangkau daerah-daerah lain seperti Bali
dan Malaysia, karena saat ini bisnis saya
selling all kinds of bags and also hand phone
holsters.”
Ibu Nani understands the importance of
selling good quality bags at competitive
rates. “I sell my bags with a standard price,
they’re not expensive, they vary from Rp
5.000 – Rp 50.000,” she said “by doing this, I
can sell 10 bags a day in 5 stores including at
Walini, Patenggang, Cimangu, Kawah Putih,
Sawung Sari and Sangliwek and make a good
business. One store usually requests 200 bags
once in a week so the demand for my bags is
still greater than I can supply.”
Idul Fitri and New Year are particularly strong
business periods, during this time Ibu Nani
can make Rp 5.000.000 profit which helps
pay her children’s school fees of 1 million, for
one year “Because it’s very hard for us to pay
our children’s school fees the rest of the year,
we save from what we earn during Idul Fitri
and strong business periods”, Ibu Nani said.
Ibu Nani lives together with her husband, two
children and grandmother in Ciwidey. She
usually buys the materials at Thamrin Street
in Bandung where she gets a good price. She
hopes in the future to expand her business
range as there are people who can market
her products in Bali, Malaysia or many other
countries. “I hope my business can reach
other areas such as Bali and Malaysia,
because currently my business only reaches
Jakarta, Bekasi and Lembang area” she said.
Bank Andara | 2010 Annual Report 99
hanya mencapai Jakarta, Bekasi dan
Lembang” katanya. BPR Bumi Asih NBP 30
dan Bank Andara terus bekerja sama untuk
membantu Ibu Nani dan masyarakat lainnya
seperti dirinya untuk memenuhi tujuan bisnis
mereka dan menguntungkan keduanya baik
diri mereka sendiri dan karyawan mereka.
Ibu Nani sangat bersyukur bahwa bisnisnya
berjalan dengan baik dan Ia sangat didukung
oleh BPR Bumi Asih NBP 30 dan Bank Andara.
Ia berkata "Saya berharap Bank Andara akan
terus membantu masyarakat miskin agar
mereka juga dapat mengembangkan usaha
mereka seperti saya."
40% dari nasabah Bank Andara yang telah
bekerja sebagai mitra Bank pada tahun
pertama adalah mereka yang fokus kepada
keberpihakan terhadap masyarakat miskin,
sebuah tanda yang kuat dan komitmen dari
Bank Andara dan mitranya untuk bekerja
dengan orang-orang miskin di Indonesia
dalam jangka panjang.
“Melalui kemitraan dengan LKM yang tepat
dan memiliki tujuan yang sama, bekerja
secara bertahap dengan mereka untuk
membangun kapasitas mereka dan bergerak
ke depan bersama-sama menuju tujuan
bisnis yang saling menguntungkan, kita tahu
bahwa kita bisa mencapai misi sosial yang
unik untuk membantu orang miskin dan
orang Indonesia yang kurang mendapatkan
pelayanan secara efektif sambil tetap
tumbuh sebagai lembaga keuangan yang
berkesinambungan," kata Paulus Wiranata,
Presiden Direktur Bank Andara.
BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara
continue to work together to help Ibu Nani
and others like herself fulfil their business
goals and to benefit both themselves and
their employees.
Ibu Nani is very grateful that her business is
going well and that she is so well supported
by BPR Bumi Asih NBP 30 and Bank Andara.
She said “I hope Bank Andara will continue to
help the poor people so that they can also
develop their businesses like me.”
Today, 40% of the many MFI clients Bank
Andara has worked with in its first year are
“pro poor” focused, a strong sign of Bank
Andara and its partners commitment to work
for and with poor people in Indonesia for the
long term.
“By partnering with the right MFIs who share
similar goals, working progressively with
them to build their capacity and moving
forwards together towards mutually
beneficial business goals, we know we can
achieve our unique social mission to help the
poor and the underserved Indonesians
effectively while still growing as a financially
viable entity,” says Paulus Wiranata,
President Director of Bank Andara.
100 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2011
How We Will Conduct Our Business in 2011
Kebijakan dan Strategi
Perusahaan 2011
Memasuki tahun 2011, Bank Andara
melanjutkan posisi dua tujuan utamanya
untuk mencapai keuntungan finansial dan
sosialnya. Bank juga melanjutkan fokusnya di
dalam mencapai tujuan pengentasan
kemiskinan melalui operasional yang sehat
dan menguntungkan dari sebuah bank
wholesale yang mendukung LKM Indonesia.
Hal ini direfleksikan di dalam pernyataan
kebijakan utama di dalam pengembangan
Bank sebagai berikut:
Company Policy and Strategy
2011
As we enter 2011, Bank Andara continues
with its “double bottom line” position aiming
to achieve both financial and social
performance success. The Bank also
continues to focus on delivering on its
objective of realizing poverty alleviation
through the sound and sustainable operation
of a wholesale banking institution supporting
the Indonesian microfinance industry. This is
reflected in the main policy statements
governing the development of the Bank as
follows:
Keputusan untuk mengubah model
usaha Bank dari operasi ritel yang
melayani usaha mikro dan kecil di Bali
menjadi operasi wholesale untuk
melayani LKM yang melayani usaha
mikro dan kecil dan masyarakat
berpenghasilan rendah di pedesaan di
seluruh Indonesia
Modify the business model of the bank
from retail operations serving micro and
small enterprises in Bali to wholesale
operations serving MFIs who themselves
serve micro and small enterprises and
low income rural populations throughout
Indonesia
Bekerja sama dengan pengusaha sosial
yang berfokus pada LKM seperti MICRA,
GTZ, dan lembaga swadaya lainnya guna
mendukung LKM yang berkonsentrasi
pada pengentasan kemiskinan di
Indonesia
Work together with microfinance-
focused social entrepreneurs like MICRA,
GTZ and other NGOs to support pro-poor
MFIs in Indonesia
Pengembangan infrastruktur baru untuk
mendukung operasional wholesale,
termasuk kebijakan dan prosedur yang
Develop a new physical and institutional
infrastructure to support wholesale
operations including updated policies
Bank Andara | 2010 Annual Report 101
akan diterapkan and procedures
Mengembangkan kebijakan sumber daya
manusia sesuai dengan peraturan yang
berlaku
Improve the human resources policies in
line with the applicable regulations
Mengembangkan kemampuan sumber
daya manusia agar dapat menghadapi
tantangan usaha
Develop human resource capabilities to
achieve the business challenges
Secara konsisten mengembangkan
kebijakan internal agar sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia
Consistently update the internal policies
to be in line with Bank Indonesia
regulations
Mengembangkan produk dan jasa
keuangan sesuai dengan kebutuhan
nasabah LKM dan mencerminkan
operasional wholesale
Develop appropriate products and
services which respond to the identified
needs of MFI clients and reflect
wholesale operations
Mengembangkan strategi Teknologi
Informasi yang memadukan model usaha
Bank Andara dengan solusi SIM untuk
nasabah LKM dan memungkinkan
penyediaan produk dan jasa keuangan
untuk nasabah mereka
Develop an IT strategy and plan that
integrates Bank Andara’s business model
with MIS solutions for MFI clients and
enables the provision of additional
products and services to their clients
Mengembangkan sistem pembayaran
berbasis teknologi untuk LKM agar
mereka dapat melakukan pembayaran
tagihan, pengiriman uang, asuransi mikro
dan m-banking di masa mendatang
Secara regular meningkatkan dana pihak
ketiga untuk memastikan pertumbuhan
yang konsisten
Develop a technology-based payment
system for MFIs to enable them to do bill
payment, remittance, micro-insurance
and m-Banking in the future
Regularly increase the long-term third
party fund to assure consistency in
growth
Bank Andara terus melakukan transformasi
model usahanya dari usaha yang langsung
melayani kebutuhan usaha mikro dan kecil
(ritel), menjadi usaha yang menempatkan
dirinya sebagai mitra strategis bagi sebagian
besar LKM Indonesia yang pada gilirannya
Bank Andara also continues to move forward
in transforming its business model from one
which directly serves the financial needs of
micro and small enterprises, to one which
positions itself as a strategic partner to a
large number of Indonesian MFIs who in turn
102 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
akan melayani para pengusaha mikro, pihak
yang kurang mampu dan pasar di pedesaan,
dan melakukan aktivitas operasional
wholesale secara penuh dari kantor pusatnya
di Denpasar dan kantor cabang di Jakarta.
Memasuki tahun 2011, prioritas Bank Andara
adalah:
Mengembangkan portofolio kredit
dengan tujuan utama untuk menjangkau
penduduk yang belum mendapatkan
akses jasa perbankan
Memastikan minimal 40% debitur LKM
adalah pro-pengentasan kemiskinan
untuk memenuhi dua tujuan utama Bank
guna merealisasikan misi Bank untuk
mengentaskan kemiskinan
Memperluas lingkup usaha ke luar area
Bali dan Jakarta ke seluruh area Jawa
Melakukan kerjasama dengan koperasi
yang memenuhi syarat perbankan untuk
menjangkau mereka yang kurang
mendapatkan akses jasa keuangan
Mengurangi bisnis ritel menjadi nil
Membuka cabang di Jawa Timur dan
Jawa Tengah
Mengundang pemegang saham bank dan
calon-calon investor untuk berpartisipasi
dalam peningkatan modal bank
Dalam hal pengembangan produk, Bank
Andara akan:
Mengembangkan sumber dana untuk
mendanai pinjaman Bank termasuk
beberapa target sumber dana dari dalam
negeri dan juga mendapatkan pinjaman
dari institusi keuangan lokal dan
internasional
Mengembangkan produk untuk melayani
LKM yang mendukung pengentasan
serve micro entrepreneurs, the economically
active poor and rural markets, and to
operate a fully wholesale-oriented business
from its head office in Denpasar and branch
office in Jakarta.
Looking ahead to 2011, Bank Andara’s top
priorities for business development are to:
Build the loan portfolio with the main
objective of reaching the unbanked
Ensure a minimum of 40% of its
borrowing MFIs are “pro-poor” to meet
the “double bottom line” goals of
realizing the Bank’s mission to alleviate
poverty
Expand the Banks coverage beyond Bali
and Jakarta to throughout Java
Find and enter into new partnerships
with bankable cooperatives to reach the
unbanked.
Reduce retail business to zero
Establish branch in East Java and Central
Java
Inviting the current shareholders as well
as new investors to increase the capital
of the bank.
In terms of product development, Bank
Andara will:
Develop source of funds to finance our
loans including several targeted domestic
deposit initiatives and securing loans
from local and international financial
institutions.
Develop products to serve pro-poor MFIs
and pro-women MFIs
Bank Andara | 2010 Annual Report 103
kemiskinan dan pemberdayaan wanita
Mengimplementasikan solusi shared core
banking yang sesuai dengan kebutuhan
LKM.
• Mengimplementasikan AndaraLink yang
akan memungkinkan nasabah LKM
melakukan pembayaran tagihan,
pengiriman uang dan aplikasi asuransi
mikro.
Implement a shared core banking
solution that meets the needs of MFIs
Implement AndaraLink which will enable
MFI clients to do bill payments,
transfer/remittance, and micro
insurance.
104 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan rupiah Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini notasi dalam bahasa Indonesia
In millions of Rupiah Numerical notations in all tables and graphs
in this Annual Report are in Indonesian
DATA KEUANGAN 2010 2009 FINANCIAL DATA
Jumlah Aset 346.615 217.228 Total Assets
Jumlah Kredit yang diberikan 143.981 72.036 Total Loans
Simpanan Nasabah dan Bank Lain 186.229 99.157 Deposits from Customers & Other
Banks
Jumlah Ekuitas 136.350 112.076 Total Equity
Pendapatan Bunga 23.956 14.674 Interest Income
Beban Bunga (10.749) (6.261) Interest Expense
Pendapatan Bunga – bersih 13.207 8.413 Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya 869 1.430 Other Operating Income
Beban Operasional (32.477) (40.553) Operating Expenses
Laba Operasional (18.401) (30.710) Operating Income
Laba Bersih (21.923) (22.419) Net Income
RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIOS (%)
Imbal Hasil Aset (ROA) (7,75) (15,82) Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE) (21,77) (25,73) Return on Equity (ROE)
Kredit yang Diberikan terhadap
Dana Pihak Ketiga
287,19*) 124,37*) Loans to Deposits Ratio (LDR)
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan pasar**)
132,73 146,85 CAR with credit and market risks **)
KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit, operasional, dan pasar
107,06 - CAR with credit, operational, and
market risk
Marjin Pendapatan Bunga Bersih 6,60 6,51 Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional
159,18 290,70 Operating Expense to Operating
Income
*) Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2010 dengan memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak
Ketiga Bank Lain = 77.31%
*) Loans to Deposit Ratio (LDR) 2010 including Loans and Deposits Other Banks = 77.31%
**) KPMM 2009 tidak memperhitungkan risiko operasional
**) CAR 2009 without operational risk
Bank Andara | 2010 Annual Report 105
Tanggungjawab Laporan Tahunan Responsibility for Annual Report
Pernyataan Dewan Komisaris
& Direksi
Yang bertandatangan di bawah ini telah
membaca dan memeriksa dengan seksama
serta menyetujui isi dari naskah buku
Laporan Tahunan Bank Andara tahun 2010,
yang di dalamnya juga memuat Laporan
Keuangan Bank Andara untuk tahun buku
2010.
Statement of Board of
Commissioners & Board of
Directors
The undersigned have read and approved the
Annual Report of Bank Andara for the year
2010, which includes the Financial Statement
of the year 2010.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Stephen Mitchell Presiden Komisaris
President Commissioner
I Wayan Gatha Komisaris
Commissioner
Delima Kiswanti Komisaris Independen
Independent Commissioner
Ari R.P. Ariwibowo Komisaris Independen
Independent Commissioner
106 Laporan Tahunan 2010 | Bank Andara
Direksi Board of Directors
Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director
Irianto Kusumadjaja Direktur Director
Irene Hamidjaja Direktur Director
Don Johnston Direktur Director