laporan tahunan 2009 2009 annual report laporan tahunan 2009 | bank andara indonesia untuk keluar...

150
Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 Annual Report Plaza Bapindo, Citibank Tower 28th Floor Jalan Jendral Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (62-21) 526 0707 Fax. (62-21) 526 6003 Jalan W.R. Supratman No. 27X Denpasar 80236 - Indonesia Tel. (62-361) 227 721-4 Fax. (62-361) 236 712 www.bankandara.co.id

Upload: vankhanh

Post on 26-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Laporan Tahunan 20092009 Annual Report

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

Plaza Bapindo, Citibank Tower 28th FloorJalan Jendral Sudirman Kav. 54-55Jakarta 12190 - IndonesiaTel. (62-21) 526 0707Fax. (62-21) 526 6003

Jalan W.R. Supratman No. 27XDenpasar 80236 - IndonesiaTel. (62-361) 227 721-4Fax. (62-361) 236 712

www.bankandara.co.id

Page 2: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 3

Daftar Isi – Contents

4 Sambutan Presiden Direktur – Message from President Director

10 Siapakah Kami – Who We are

12 Apa yang Ingin Kami Capai – What We Want to Achieve

14 Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami – Our Business Developments & Achievements

20 Produk dan Layanan Kami – Our Products and Services

26 Kebijakan Perusahaan – Our Company Policy

28 Kinerja Manajemen (CAMEL) – Management Performance (CAMEL)

34 Implementasi Kami atas Manajemen Risiko – Our Implementation of Risk Management`

42 Artikel 1 “Memulai Kembali”– Article 1 “Starting Again”

46 Mengapa Kami Ada – Why We Exist

48 Artikel 2 “Membangun Penghidupan dan Mengurangi Kemiskinan melalui Keuangan Mikro” – Article 2 “Building Livelihood and Reducing Poverty with Microfinance”

52 Tim Manajemen Kami – Our Management Team

52 Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka – Bank Andara Board of Directors Members and Roles

58 Pemegang Saham Kami – Our Shareholders

62 Artikel 3 “Menuai Harapan Bersama Petani” – Article 3 “Harvesting Hope Among Low-Income Farmers”

66 Dewan Komisaris – Board of Commissioners

70 Laporan Tata Kelola Perusahaan – Report on Good Corporate Governance

72 Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale – Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank

76 Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2010 – How We Will Conduct Our Business in 2010

80 Artikel 4 “Semua Orang Bisa Meraih Keuntungan melalui Deposito Bank Andara” – Article 4 “Everyone Can Win from a Bank Andara Deposit”

84 Ikhtisar Keuangan – Financial Highlights

85 Kebijakan Remunerasi – Remuneration Policies

86 Tanggungjawab Laporan Tahunan – Responsibility for Annual Report

87 Laporan Keuangan – Financial Statements

Page 3: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

or

Page 4: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 5

Para Pemegang Saham yang Terhormat, Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk melaporkan pada akhir dari tahun pertama yang penting bagi Bank Andara. Kita telah melihat pencapaian jangkauan dan perkembangan yang signifikan yang dicapai oleh bank - dalam arah kebijakan, dalam kepemimpinan, dan dalam lingkungan operasional. Kami telah mengembangkan jumlah nasabah LKM, organisasi, brand, dan keahlian manajemen risiko. Pada tahun 2009, kami telah menyelesaikan proses transformasi dari bank ritel menjadi bank wholesale. LKM di Indonesia masih menghadapi masalah substansial, dan banyak dari mereka masih berjuang keras untuk mendapatkan akses likuiditas atau dukungan keuangan dari bank umum untuk mengembangkan dan membangun usaha mereka secara efektif serta menyediakan bagi nasabah mereka mekanisme pinjaman, produk dan layanan yang dibutuhkan oleh nasabah mereka untuk meningkatkan mata pencaharian mereka dan menjamin diri mereka dari kemiskinan dan risiko akan kejadian yang tidak diinginkan untuk jangka panjang. Akibatnya, peran Bank Andara sebagai mitra strategis bagi LKM semakin penting dibandingkan sebelumnya. Memiliki LKM yang kokoh sangat penting bagi perkembangan ekonomi berbasis rakyat mengingat peran penting yang mereka jalankan di dalam menyediakan usaha mikro dan kecil dengan pembiayaan yang produktif. Inilah yang menyebabkan kami fokus pada kemitraan dengan dan pengembangan LKM yang kokoh. Hanya dengan demikian kami dapat membantu banyak penduduk di

Distinguished Shareholders, It is a privilege for me to report to you at the end of what has been a pivotal first year for Bank Andara. We have seen a number of wide reaching and significant developments for the Bank – in our strategic direction, in our leadership, and in our operating environment. We have built on our microfinance institutions (MFIs) customer base, our organization, our brand, and our deep risk management expertise. In year 2009 we have completed our transformation from a retail bank to be a wholesale bank. MFIs in Indonesia continue to face substantial problems, and many are still struggling to access liquidity or financial support from commercial banks to expand and build their businesses effectively and to provide their clients with the lending mechanisms, products and services that their clients need to increase their livelihoods and insure themselves against poverty and the risk of unforeseen circumstances for the long term. Subsequently, Bank Andara’s role as strategic partner to MFIs is more important than ever. Having solid MFIs is crucial for the development of a people-based economy due to the pivotal role they play in providing SMEs with productive finance. This is exactly why we focus on partnership with and development of strong MFIs. Only by doing so can we help large numbers of people in this country move out of poverty and realizing our double bottom line objectives to

Page 5: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

6 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan finansial dan sosial. Melihat kembali ke tahun 2009, kami secara berkelanjutan mengubah orientasi bank menuju misi wholesale. Upaya untuk memfasilitasi aktivitas wholesale bank telah dilakukan termasuk: meluncurkan strategi usaha, misi, model usaha dan brand baru; meluncurkan mobilisasi dana dan aktivitas pinjaman; memperbaharui sistem informasi manajemen; membuka cabang baru di Jakarta; menyeleksi dan menempatkan manajemen dan karyawan utama; membuat sistem operasional dan pengawasan internal, kebijakan, dan prosedur; dan mengembangkan produk, layanan dan jaringan distribusi. Aktivitas ini memberikan kepada kami suatu permulaan yang baik di dalam merealisasikan misi kami menjadi pionir mitra keuangan Utama bagi sector keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan. Kami telah meningkatkan nilai pinjaman kami dari semula IDR 2,5 miliar kepada 3 LKM, menjadi posisi terkini IDR 59,4 miliar kepada 88 LKM. Pencapaian usaha yang signifikan tahun 2009 meliputi penandatangan MoU dengan Perbarindo Bali untuk "Andara Bersama BPR", yang menyediakan fasilitas likuiditas bagi BPR yang berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. Selanjutnya, pencapaian lain adalah peluncuran produk deposito "Social Responsibility" yang menawarkan nasabah kami akan dampak finansial dan sosial yang

achieve both financial and social performance success. Looking back on 2009, the Bank has continued to progress in reorienting the institution towards its wholesale mission. Efforts to facilitate the wholesale activity of the Bank have been initiated including: the launch of a new business strategy, mission, model and branding; the launch of funds mobilization and lending activities; the upgrading of MIS systems; establishment of a branch in Jakarta; selection and placement of key management and staff; the establishment of appropriate operating and internal control systems, policies and procedures; and the development of products, services and delivery channels. These activities give us a head start in realizing our new mission to be the premier, pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector, promoting innovation and massive outreach to those lacking access to financial services. We have increased our loan value from a starting point of IDR 2.5 billion to 3 MFIs borrowers, to our current position of IDR 59.4 billion to 88 MFIs borrowers. The significant business accomplishments of 2009 include our MoU signing with the Bali chapter of Perbarindo for “Andara Bersama BPR”, which provides a pooled liquidity facility for participating BPRs to meet short term liquidity needs. Furthermore, another accomplishment was the launch of our “Social Responsibility” deposit products offering the Bank’s customers both financial and high impact effective social gains for

Page 6: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 7

tinggi dan efektif untuk deposito yang mereka tempatkan. Bank Andara telah menunjukkan komitmen dan kemitraan yang kuat untuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia, memberikan mereka bantuan yang vital dan alat untuk memberikan layanan yang berfokus pada produk dan layanan untuk nasabah berpendapatan rendah mereka, dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi lokal dan pengentasan kemiskinan. Sementara itu, kami telah bekerja keras tahun ini membangun fondasi yang kuat yang dibutuhkan untuk fondasi jangka panjang di dalam mencapai kesuksesan sosial dan usaha di dalam memberikan dukungan jangka panjang yang berkelanjutan kepada LKM dan nasabah mereka. Kami akan mencapai misi kami dengan meletakkan LKM sebagai pusat dari semua yang kami lakukan. Prinsip ini menjamin kami mengembangkan usaha kami dengan cara yang berkelanjutan. Aspek utama dari strategi kami yang berfokus kepada LKM adalah untuk memperkuat dan mengarahkan secara local pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Kami telah mengembangkan model usaha yang kuat dan merekrut karyawan terbaik, karyawan yang memahami kebutuhan unik nasabah LKM mereka, peluang, kondisi persaingan lokal, dan strategi yang harus mereka lakukan. Bank Andara percaya bahwa sementara tantangan yang kami hadapi ini tidak kecil, dan mungkin memerlukan waktu untuk mendatangkan hasil, dengan masing-masing anggota di dalam proses memainkan perannya secara efektif dan transparan, kami

their deposits. Bank Andara has shown its strong commitment and partnership to Indonesian Microfinance Institutions (MFIs), providing them with vital assistance and tools to deliver needs-focused services and products to their low income clients, in order to support local economic development and poverty reduction. Meanwhile, the Bank has worked hard this year to establish the strong foundations it needs for future social and business success in providing long term sustainable support to MFIs and their end clients. We will achieve our mission by truly putting MFIs at the center of all we do. This principle ensures we grow our business in the most sustainable way. A key aspect of our MFI-focused strategy is to strengthen and drive locally empowered micro and small businesses. We have developed a strong business model and recruited our best people, people who understand the unique needs of their MFI customers, the opportunities, the local competitive environment, and what strategies they should pursue. Bank Andara believes that while the challenge we have taken on is not small, and may take time to come to fruition, with each member in the process playing their role in an effective and transparent way, that nonetheless we will succeed in working

Page 7: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

8 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

akan berhasil dalam bekerja secara efektif dengan sejumlah besar LKM untuk menyediakan akses keuangan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Bank Andara telah membangun langkah awal yang kuat untuk mencapai tujuan ini dengan terus meningkatkan kinerja keuangan dan sosial melalui manajemen proaktif akan kondisi pasar, profil risiko konservatif dan posisi modal yang sehat. Memerangi kemiskinan membutuhkan waktu dan komitmen dan memperhadapkan Bank Andara dengan sebuah tantangan besar dan penting yang akan kita antisipasi untuk kepentingan LKM Indonesia dan nasabah mereka. Kemampuan untuk memberikan hasil yang kuat tidak akan mungkin terjadi tanpa kemauan yang kuat dan komitmen karyawan kami. Saya sangat bersyukur atas dukungan yang saya terima dan sangat terkesan dengan kualitas dan keahlian karyawan kami dan dukungan anda. Sebagai penutup, saya sampakan terima kasih kepada Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Mr. I Wayan Gatha selaku pemegang saham, dan juga kepada Gates Foundation, untuk dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Direksi dan seluruh karyawan selama tahun yang penuh tantangan ini.

effectively with large numbers of MFIs to provide financial access to low income Indonesians. The Bank has built strong initial steps towards this goal this year by continuously improving our financial and social performance through our proactive management of market conditions, conservative risk profile and healthy capital position. Fighting poverty takes time and commitment and presents the Bank with a huge and important challenge that we a fully intend to address for the benefit of Indonesian MFIs and their end clients. The ability to deliver strong results would not have been possible without the goodwill and commitment of our people. I am very grateful for the high level of support I have received across the bank and continue to be enormously impressed with the quality and skills of our people and your support. Finally, I would like to pass on our thanks to Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), Hivos-Triodos Fund, Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha as our shareholders, and also to the Gates Foundation, for your ongoing support and confidence in the Board and all employees during what has been a challenging year.

Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director

Page 8: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan
Page 9: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

10 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Siapakah Kami Who We Are Bank Andara adalah bank umum wholesale pertama di dunia, yang secara eksklusif melayani sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor keuangan mikro Indonesia. Bank Andara didirikan dengan tujuan untuk merealisasikan pengentasan kemiskinan melalui kegiatan operasional yang sehat dan menguntungkan dari suatu intitusi perbankan wholesale. Untuk mendirikan Bank Andara, konsorsium pemodal, dipimpin oleh Mercy Corps, mengakuisisi sebuah bank ritel kecil di Bali (Bank Sri Partha) yang khusus melayani usaha mikro dan kecil. Pemodal lain yang menjadi pendiri termasuk IFC, Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha.

Bank Andara is the first wholesale commercial bank of its kind in the world; it exclusively serves as the strategic banking partner to the Indonesian microfinance sector. Bank Andara was created with the objective of realizing poverty alleviation goals through the sound and profitable operation of a wholesale banking institution. In order to establish Bank Andara, its investor consortium, led by Mercy Corps, acquired a small Balinese retail bank (Bank Sri Partha) specialized in serving micro and small enterprises. The founding investors include International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid, and Mr. I Wayan Gatha.

Page 10: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 11

Kelompok pemegang saham Bank Andara memiliki tujuan yang sama di dalam merealisasikan pengentasan kemiskinan melalui kegiatan operasional perbankan wholesale yang berkesinambungan yang mendukung sektor keuangan mikro Indonesia. Para pemegang saham ini membawa keahlian teknis dan keuangan, dan juga pengalaman sosial bagi Bank Andara, di mana hal ini akan digunakan untuk mengarahkan dan memastikan kesuksesan Bank Andara. Bank Andara memiliki badan hukum sebagai perusahaan terbatas atau “PT”, yang didirikan di Indonesia, dengan ijin bank umum di bawah pengawasan Bank Indonesia, dengan pengawasan langsung oleh Bank Indonesia Bali.

The Bank Andara shareholder group shares an objective of realizing poverty alleviation goals through the sustainable operations of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. The members of the shareholder group bring strong technical abilities and financial and social experience to the venture which will be utilized to guide and ensure the success of Bank Andara. Bank Andara is legally structured as a limited liability company, or “PT”, incorporated in Indonesia, with a commercial banking license under the auspices of Bank Indonesia, with direct oversight by Bank Indonesia Bali.

Page 11: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

12 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Apa yang Ingin Kami Capai

What We Want to Achieve

Visi Bank Andara adalah untuk menjadi pionir mitra keuangan utama bagi sektor keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan. Tujuan usaha utama Bank Andara ada 2, yaitu:

� Sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro (LKM) yang ada;

� Untuk menjamin kesinambungan dengan memaksimalkan nilai investasi pemegang saham, sekaligus menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan.

The vision of Bank Andara is to be the premier, pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector, promoting innovation and massive outreach to those lacking access to financial services. Bank Andara’s primary business objectives are two-fold:

� To catalyze large-scale outreach to millions of Indonesians lacking access to the financial sector by providing innovative financial products and services to and through existing local microfinance institutions (MFIs);

� To ensure suistainability by maximizing the value of its shareholders’ investments, while creating a long-term, profitable financial institution.

Tujuan Utama operasional Bank Andara adalah untuk:

� Meningkatkan akses LKM kepada produk dan jasa keuangan yang berfokus kepada nasabah dalam skala luas;

� Memadukan teknologi dengan best practice internasional untuk memperluas jasa keuangan yang dapat tersedia oleh LKM;

As such, Bank Andara’s primary operational objectives are to:

� Increase MFI access to a range of customer-focused financial products and services on a massive scale;

� Incorporate technology and international best practices to expand the range of services available through MFIs;

Page 12: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 13

� Memfasilitasi aliran pendanaan yang lebih efisien kepada LKM Indonesia;

� Menyediakan landasan kerjasama perbankan komersial untuk mengembangkan sektor keuangan mikro;

� Melaksanakan operasional secara sepenuhnya transparan dan kolaboratif untuk membangun kinerja LKM dan meningkatkan kepercayaan pemodal dan masyarakat terhadap sektor ini;

� Menciptakan suatu lembaga keuangan yang inovatif dan menguntungkan dengan profil risiko yang solid dan stabil;

� Pada akhirnya akan meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil dan mikro di seluruh Indonesia pada skala yang luas, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

� Facilitate a more efficient flow of funding to the Indonesian microfinance sector;

� Provide a commercial banking partnership platform to help develop the microfinance sector;

� Operate in a fully transparent and collaborative manner to build MFI performance and increase investor and public confidence in the sector;

� Create an innovative and profitable financial institution with a stable and solid risk profile;

� Ultimately increase access to finance for low-income people and micro, small and medium-sized enterprises throughout Indonesia on a massive scale to drive economic growth and reduce poverty.

Page 13: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

14 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Pengembangan & Pencapaian Usaha Kami

Our Business Developments & Achievements Bank Andara masih berada di dalam tahap awal. Untuk membangun dasar yang kuat untuk berkembang, kami mendefinisikan dan meluncurkan bagi nasabah, dengan fokus kepada produk, layanan dan saluran keuangan mikro, menciptakan dan memperdalam hubungan yang produktif dengan ratusan mitra LKM dan membangun serta menyusun suatu struktur organisasi yang mampu menghasilkan kualitas layanan yang tinggi dan mengelola risiko secara efisien.

Bank Andara is still in the startup phase. To build a solid foundation for growth, we are defining and launching our customer-focused microfinance products, services and channels, creating and deepening productive relationships with hundreds of MFI partners, and building and staffing an organization structure capable of delivering high service quality and managing risk efficiently.

Page 14: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 15

Setelah diluncurkan dan beroperasi secara penuh pada bulan April 2009, kami telah bekerja secara terus menerus untuk mengembangkan jumlah jangkauan nasabah LKM, dengan suatu penekanan khusus untuk mengidentifikasi dan melayani LKM-LKM yang “berpihak bagi pengentasan kemiskinan” yaitu secara aktif melayani dan meningkatkan usaha kepada industri rumah tangga dan kegiatan usaha yang berpendapatan rendah. Saat ini, Bank Andara berusaha untuk memperluas jangkauan geografis, meningkatkan volume kegiatan operasional, mengimplementasikan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan tarif yang terjangkau, memfasilitasi pemeringkatan eksternal dan bantuan teknis untuk mendukung peningkatan kualitas LKM, dan membangun struktur tata kelola yang kuat.

Since we launched and became fully operational In April 2009, we have worked continuously to increase our MFI outreach, with a special emphasis on identifying and serving MFIs which are “pro-poor,” that is, actively serving and expanding business to low-incrome households and enterprises. Bank Andara is now working to widen our geographical coverage, increase the volume of our operations, implement appropriate innovations and technologies at affordable rates, facilitate external ratings and technical assistance to support MFI quality improvements, and built a strong governance structure.

Page 15: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

16 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Semua ini mencapai puncaknya pada saat kami mengambil langkah pertama menggapai visi dan misi kami, dengan menjangkau 88 LKM peminjam, dan 37 LKM peminjam yang berpihak kepada pengentasan kemiskinan di tahun pertama kami;memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis melalui MICRA kepada 38 LKM untuk mempromosikan peningkatan manajemen dan pinjaman kepada LKM-LKM yang dapat didanai oleh bank dan melakukan riset pengembangan dan perencanaan produk yang berbasis teknologi dengan dukungan dana dari Gates Foundation melalui hibah kepada MAXIS untuk kerangka teknologi, termasuk Andara-Link dan Shared Core Banking System.

All of this culminated in our taking considerable first steps towards fulfilling our vision and mission by reaching 88 MFIs borrowers and 37 pro-poor MFIs borrowers in our first year; facilitating free external ratings through MICRA to 38 MFIs to promote management improvement and lending to bankable MFIs; and conducting product development research and planning with the support of the Gates Foundation funded through the MAXIS grant for our technology platform, including Andara-Link and our Shared Core Banking System.

Page 16: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 17

Selain dari itu, di bulan Agustus 2009, kami telah menyelesaikan program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) pertama dengan LKM dan telah ditandatangani Nota Kesepahaman dengan Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) - daerah Bali. Program tersebut dinamakan Andara Bersama BPR (ABB), program ini memiliki tujuan untuk menempatkan Bank Andara sebagai penyedia produk dan layanan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan bersaing BPR. Hal ini merupakan yang pertama dari sekian banyak program lainnya yang akan diluncurkan kemudian, dan merupakan aktivitas pemasaran dan distribusi utama yang ditujukan bagi banyak BPR di seluruh wilayah.

In addition, in August 2009, we finalized our first pooled liquidity management product with MFIs and signed a Memorandum of Understanding (MoU) with the Bali chapter of Perbarindo, the Indonesian Rural Banks Association. This product, known as Andara Bersama BPR (ABB), has the objective of establishing the bank as a provider of products and services designed to enhance BPRs’ competitiveness. The first of many to be rolled out in the future, it is already becoming a key means of marketing and distribution across large number of BPRs in geographic clusters.

Page 17: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

18 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Kami percaya bahwa Andara Bersama BPR (ABB) adalah cara paling efektif dan efisien bagi kami untuk mengembangkan jangkauan kami kepada mereka yang kurang atau belum mendapatkan akses jasa perbankan di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan ABB, kami berencana untuk meluncurkan beragam produk dan layanan yang secara spesifik ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan anggota BPR. Hal yang utama dari ABB adalah fasilitas kredit terhadap kelompok BPR, yang didanai dan dijamin dengan dana yang ditempatkan oleh para BPR. Anggota BPR dapat memohon penempatan likuiditas sejumlah perkalian dari jumlah penempatan dana mereka, tergantung pada persetujuan komite dan ketersediaan dana dalam pooling of fund ABB. Bank Andara menyediakan dana sebesar “satu banding satu” atas simpanan kelompok BPR bersangkutan yang ditempatkan di Bank Andara. Oleh karenanya, jumlah total kredit yang tersedia untuk fasilitas kelompok BPR adalah dua kali dari jumlah penempatan dari kelompok BPR.

We believe that Andara Bersama BPR (ABB) is the most effective and efficient means for us to extend our outreach to the under-banked and un-banked across Indonesia. Using our ABB approach, we plan to progressively roll out a range of new products and services specifically targeted to meet the needs of member BPRs. The first of these is a revolving credit facility across the group, funded and secured by deposits from the BPRs. Members can apply for liquidity placement of a set multiple of their own lodged deposit funds, subject to approval by a committee and the level of funds in the group facility. We support the facility by matching one-for-one the member BPRs’ own deposits lodged at Bank Andara. Therefore, the total amount of credit available across the group facility is double the level of deposits held from the group.

Page 18: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 19

Sehubungan dengan program manajemen modal kami, di bulan Oktober 2009, telah dilakukan penambahan modal disetor sejumlah Rp.18.150.000.000, dari sebelumnya Rp.135.900.000.000 menjadi Rp.154.050.000.000 yang dilakukan oleh beberapa pemegang saham Bank Andara, sehingga memasuki tahun 2010, modal Bank telah berada di atas ketentuan modal minimum Bank Indonesia. Lebih lanjut, kami yakin dengan prospek produk baru kami, yaitu produk deposito “tanggung jawab sosial” (social responsibility) yang telah diluncurkan pada bulan Desember 2009. Dengan upaya pemasaran yang fokus, program promosi dan kemasan produk dengan target nasabah depositor potensial, kami terus berusaha untuk mengembangkan ide investasi sosial di Indonesia. Pendekatan pemasaran yang baru akan mendorong Bank Andara untuk dikenal sebagai pionir Social Investment Banking di Indonesia. Saat ini, produk deposito Bank Andara dibagi menjadi dua segmen, yaitu deposito komersial - yang terdiri dari deposito Andara dan deposito LKM; dan deposito sosial – yang terdiri dari deposito pro-pertanian, deposito pro-pemberdayaan wanita, dan deposito pro-pengentasan kemiskinan. Walaupun untuk deposito sosial pastinya membutuhkan waktu untuk dikembangkan, produk ini mempunyai potensi memberikan kontribusi penting untuk pendanaan Bank terhadap pembiayaan LKM bagi sektor keuangan mikro.

As part of our capital management program, in early October 2009, there was an increase in paid-up capital totalling IDR 18,150,000,000, from IDR 135,900,000,000 to IDR 154,050,000,000 performed by some of our existing shareholders, bringing the Bank well above the minimum capital requirements of Bank Indonesia into 2010. Furthermore, we are confident about the prospects of our new “social responsibility” deposit products which we launched in early December 2009. With focused marketing efforts, promotional programs and product packages to target key potential depositors, we are striving to develop the idea of “Social Investment” within Indonesia. The new marketing approach will enable Bank Andara to hold a position as a pioneer in “Social Investment Banking” in Indonesia. Currently, the Bank’s time deposit products are differentiated in two segments: commercial deposits (Deposit Andara and Deposit MFI) and social deposits (Deposit pro-farmer, Deposit pro-women’s empowerment, and Deposit pro-poverty alleviation). Although social deposits will doubtlessly require time to develop, this product has the potential to make an important contribution to the bank’s funding of MFI lending to microenterprises.

Page 19: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

20 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Produk dan Layanan Kami

Our Products and Services

Bank Andara adalah sebuah bank umum yang secara eksklusif melayani sebagai mitra strategis perbankan bagi sektor keuangan mikro Indonesia. Dalam perannya sebagai sebuah wholesale bank, Bank Andara akan memberikan jasa pembiayaan dengan bunga kompetitif dan jasa keuangan lainnya sesuai kebutuhan LKM, agar LKM mampu mengembangkan jasa dan memperluas jangkauannya secara signifikan. Dengan bekerja sebagai mitra Bank Andara, LKM akan mampu memberikan layanan kepada jutaan orang yang saat ini kurang memiliki akses ke sektor keuangan formal dengan cara menyediakan berbagai jenis produk dan layanan keuangan yang sebelumnya hanya bisa diberikan oleh bank skala besar. Bank Andara menawarkan beragam produk sebagai berikut:

Bank Andara is a commercial bank that exclusively serves as the strategic banking partner to the Indonesian microfinance sector. In this role as a wholesale bank, Bank Andara will provide competitively priced financing and customized financial services to enable client MFIs to significantly expand their outreach and services. Working in partnership with Bank Andara, MFIs will be able to provide millions of people who currently lack access to the formal financial sector with the types of financial products and services that only large-scale banks can currently offer. Bank Andara offers the following range of products:

Page 20: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 21

� Pinjaman Beberapa jenis pinjaman untuk BPR, koperasi dan credit union dengan jangka waktu yang fleksibel sampai dengan 5 tahun. Keputusan untuk memberikan pinjaman dibuat berdasarkan proses persetujuan kredit yang komprehensif, uji tuntas, rating eksternal dan kualitas dari jaminan yang diagunkan. Jaminan yang fleksibel dan tingkat bunga yang menarik akan ditawarkan apabila jumlah nominal deposito secara signifikan ditempatkan di Bank Andara, dan juga bila LKM tesebut termasuk kategori pro-pengentasan kemiskinan.

� Penempatan Dana Jangka Pendek Sebagai tambahan pada produk kredit dasar, Bank Andara mengalami permintaan yang tinggi dari LKM untuk penempatan dana jangka pendek (1 sampai 12 bulan). Dalam beberapa kasus, penempatan tersebut dapat dijalankan sebagai simpanan pada LKM, sehingga merampingkan prosedur administratif dan mempercepat proses. Jenis penempatan dana tersebut meliputi:

� Pinjaman back-to-back yang dijamin dengan deposito berjangka pada Bank Andara;

� Penempatan dan Deposito yang dijamin sebagian atau tanpa jaminan (persetujuan atas penempatan yang dijamin sebagian/ tanpa jaminan, mengikuti proses yang sama dengan proses persetujuan pinjaman lainnya).

� Loans A range of loan products for BPRs, cooperatives, credit unions and others with flexible terms of up to 5 years. Loan decisions are based on established credit approval processes, due diligence, external ratings and quality of associated guarantees. Flexible collateral terms and favorable pricing are offered when significant deposit balances are maintained with Bank Andara and in cases where the MFI is judged to be “pro-poor”.

� Short Term Funds Placement In addition to the basic credit product, the bank is experiencing high demand from MFIs for shorter-term (1 to 12 months) funds placements. In some cases, these placements can be executed as deposits in the MFIs, allowing for some streamlining of administrative procedures and faster processing. Specific types of funds placements include:

� Back-to-back loans secured with time deposits at Bank Andara;

� Partially secured or unsecured placements and deposits (approval for unsecured/ partially secured placements follow the same process as the loan approval process).

Page 21: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

22 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

� Rekening Giro Rekening giro memungkinkan LKM memperoleh layanan settlement, penarikan dan pembayaran melalui penerbitan giro atau cek. Rekening giro akan berfungsi sebagai penghubung utama nasabah dan settlement account utama untuk semua produk dan layanan yang ditawarkan Bank Andara. Rekening giro diwajibkan bagi semua nasabah LKM. Pembukaan rekening giro menandai adanya suatu hubungan bisnis dengan LKM dan mendukung semua verifikasi legal seperti kewenangan untuk tanda tangan, prinsip mengenal nasabah, dan ketentuan tentang anti pencucian uang.

� Current Accounts Current accounts allow MFIs to provide settlements, withdrawals, and payments through cheque or giro issuance. Current accounts serve as the primary client interface and the central settlement account for all products and services offered by Bank Andara. A current account is required for all MFI clients. The opening of the current account indeed marks the establishment of the formal business relationship with a MFI and triggers all necessary legal verifications in terms of signature authorities, know-your-customer and anti-money laundering rules.

Page 22: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 23

� Rekening Tabungan Produk simpanan yang menarik yang ditawarkan kepada LKM dan sub-rekening bagi nasabah mereka. Beberapa LKM, termasuk perusahaan pembiayaan dan yayasan, yang bekerja sama dengan Bank Andara, tidak diperkenankan untuk mengumpulkan simpanan dari nasabahnya, dan hanya dapat memberikan pinjaman. Mobilisasi tabungan sangat penting ditinjau dari sudut pandang pengentasan kemiskinan dan juga merupakan pendanaan yang berkelanjutan bagi aktivitas keuangan mikro. Bank Andara memberikan kesempatan bagi LKM sebagai agen untuk membuka rekening dan mengadministrasikan tabungan masyarakat atas nama Bank Andara, dalam kerangka parameter keagenan dan keamanan yang terjaga dengan baik, sejalan dengan persetujuan Bank Indonesia atas produk ini.

� Savings Accounts Attractive saving accounts for MFIs and sub accounts for their clients. Some MFIs, including multi-finance companies and foundations, working with Bank Andara are not legally able to collect deposits from their clients, and engage in lending only. Savings mobilization is vital from the standpoint of poverty alleviation and also for the sustainable funding of microfinance activities. Bank Andara may license some MFIs as agents to open accounts and administer public deposits on behalf of Bank Andara, under the condition that full agency parameters and security are in place, along with Bank Indonesia product approval.

� Deposito Berjangka Berbagai jenis produk deposito berjangka yang inovatif untuk LKM. Deposito berjangka bagi nasabah LKM ditawarkan dengan tenor 1,3,6,9 dan 12 bulan. Penempatan deposito minimal 100 juta rupiah dan dapat diperpanjang secara otomatis atau berdasarkan instruksi sederhana. Jika LKM menaruh deposito berjangka dengan jangka waktu satu bulan atau lebih, maka LKM tersebut memiliki hak mendapatkan fasilitas pinjaman back to back dengan tingkat suku bunga sedikit di atas tingkat suku bunga deposito berjangka. Deposito berjangka merupakan bagian yang cukup penting dalam struktur pendanaan Bank

� Terms Deposits Innovative term deposit products for MFIs with different terms and conditions. Time deposits for MFI clients are offered for fixed periods of 1, 3, 6, 9 and 12 months. Placements are accepted with a minimum deposit size of IDR 100 million and can be rolled over or extended by default or by simple instruction. Time deposits placed by MFIs for one month or longer offer immediate access to a parallel secured back to back loan facility at a small margin above the time deposit rate. Time deposits represent a critically important liability class in building Bank Andara’s own funding base. Bank Andara therefore strives to attract not

Page 23: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

24 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Andara. Oleh karenanya, Bank Andara akan menarik tidak hanya penempatan dari LKM tapi juga untuk memobilisasi deposito dari pihak-pihak lain yang tertarik, dengan fokus pada perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Jakarta, donor, LSM internasional dan pihak-pihak lain yang mampu menyediakan dana dalam jumlah besar

only MFI placements but also to mobilize deposits from other interested parties, with a focus on Jakarta-based corporations, donors, international NGOs and others capable of providing funds in wholesale quantities.

� Deposito Tanggung Jawab Sosial Pada akhir tahun 2009, Bank telah meluncurkan produk deposito tanggung jawab sosial. Produk deposito ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para investor sosial dan deposan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk mendanai pinjaman kepada para nasabah LKM sehingga memberikan dampak sosial yang maksimal. Pilihan-pilihan deposito mencakup pendanaan untuk nasabah-nasabah yang berpendapatan rendah, wanita dan petani. Para deposan sosial setuju turut menanggung sebagian biaya tambahan yang digunakan untuk menjangkau kelompok sasaran tersebut, dengan bersedia menerima tingkat suku bunga di bawah tingkat suku bunga produk deposito berjangka. Sebagai gantinya, Bank Andara menyediakan pelaporan regular atas: i) utilisasi dana termasuk karakteristik nasabah akhir; dan ii) inisiatif pelatihan khusus dan pengembangan kapasitas. Sebagai tambahan, Bank Andara menyediakan kunjungan lapangan dan kesempatan akan paparan publik kepada para deposan yang memiliki tanggung jawab sosial.

� Social Responsibility Deposits At the end of 2009, the bank introduced its social responsibility deposits. The social deposit products aim to provide social investors and socially-minded depositors with the opportunity to fund lending to MFI end-clients targeted for maximum social impact. Deposit options include funding for poor/low-income clients, women and farmers. Social depositors agree to share some of the additional costs involved in reaching these target groups by accepting an interest rate below those of the bank’s other time deposit products. In return, Bank Andara provides regular reporting on i) fund utilization, including end-client characteristics, and ii) special training and capacity building initiatives. In addition, the bank provides field visit and publicity/ public recognition opportunities to social responsibility depositors.

Page 24: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 25

� Produk-produk Likuiditas Bersama Berawal dengan kerjasama dengan perhimpunan BPR (Perbarindo) Bali, Bank Andara telah meluncurkan suatu gagasan yang disebut Andara Bersama BPR. Maksud dari gagasan ini adalah untuk menciptakan suatu fasilitas likuiditas bersama yang memungkinkan BPR dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendeknya. Dalam menyusun fasilitas ini, Bank Andara telah menyetujui untuk berkontribusi jumlah yang sama besarnya dengan simpanan BPR. Bilamana ada dana fasilitas yang belum digunakan, Bank Andara secara aktif akan menempatkan dana tersebut pada BPR peserta untuk jangka pendek. Bank Andara memandang Andara Bersama BPR sebagai contoh untuk diimplementasikan di propinsi lain dan di antara bentuk lembaga keuangan mikro lain juga. Sebagai tambahan pada keuntungan praktis, sebagai peserta dalam fasilitas likuiditas bersama tersebut, maka LKM peserta dapat memperoleh akses cepat ke pinjaman dan produk-produk Bank Andara lainnya oleh karena adanya hubungan yang sudah terjalin dengan Bank Andara.

� Pooled Liquidity Products Beginning with cooperation with the BPR association (Perbarindo) chapter in Bali, Bank Andara has launched an initiative called Andara Bersama BPR. The immediate aim of this initiative was to create a pooled liquidity facility which participating BPRs could utilize to meet short-term liquidity needs. In setting up the facility, Bank Andara has agreed to match the deposits of the participating BPRs to double the effective facility size. When there are unutilized funds in the facility, the Bank actively places the funds with the participating BPRs on a short-term basis. Bank Andara views Andara Bersama BPR as a model for implementation in other provinces and among other MFI types as well. In addition to the immediate benefits of participating in the pooled liquidity facility, participating MFIs obtain expedited access to loans and other Bank Andara products due to their preexisting relationship with the Bank.

Page 25: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

26 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Kebijakan Perusahaan Our Company Policy

Bank Andara berkomitmen untuk mencapai misinya untuk menjadi pionir mitra keuangan bagi sektor keuangan mikro Indonesia, mengembangkan inovasi dan jangkauan luas bagi mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan. Komitmen ini direfleksikan di dalam pernyataan kebijakan utama sebagai dasar di dalam perkembangan Bank Andara termasuk tindakan-tindakan sebagai berikut:

� Keputusan untuk meningkatkan modal bank;

� Perubahan nama Bank menjadi ‘Bank Andara’, yang didaftarkan pada Departemen Kehakiman pada bulan Oktober 2008, dan mulai digunakan dan dipublikasikan pada bulan Maret 2009;

� Keputusan untuk mengubah model usaha bank dari operasi ritel yang melayani usaha mikro dan kecil di Bali menjadi operasi wholesale untuk melayani LKM yang melayani usaha mikro dan kecil dan penduduk desa berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia;

� Disposisi aset dan prasarana fisik dan kelembagaan sesuai sehubungan dengan operasi ritel;

Bank Andara is committed to achieving its mission to be the premier, pioneering financial partner of the Indonesian microfinance sector, promoting innovation and massive outreach to those lacking access to financial services. This commitment is reflected in the main policy statements governing the development of the Bank and includes the following actions:

� Decision to increase the capital of the bank;

� Name change of the Bank to ‘Bank Andara’, registered with the Ministry of Justice in October 2008, we began to use the name publicly in March 2009;

� Decision to modify the business model of the bank from retail operations serving micro and small enterprises in Bali, to wholesale operations serving MFIs which themselves serve micro and small enterprises and low income rural populations throughout Indonesia;

� Corresponding disposition of assets and physical and institutional infrastructure associated with retail operations;

Page 26: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 27

kelembagaan baru untuk mendukung operasi wholesale, termasuk kebijakan-kebijakan yang diperbaharui dan prosedur-prosedur yang dikeluarkan untuk bidang-bidang yang ditangani Bank akan produk-produk dan jasa-jasa sesuai yang merespon kebutuhan-kebutuhan nasabah LKM dan sesuai dengan operasional wholesale;

� Mengembangkan strategi Teknologi

Informasi yang memadukan model usaha Bank Andara dengan solusi Sistem Informasi Manajemen (SIM) bagi para klien LKM dan memungkinkan penyediaan produk-produk dan jasa-jasa tambahan untuk para nasabah mereka.

� Development of new physical and institutional infrastructure to support wholesale operations including updated policies and procedures to be issued for specific areas of the Bank Development of appropriate products and services which respond to the identified needs of MFI clients and are appropriate for wholesale operations;

� Development of an IT strategy and plan which integrates Bank Andara’s business model with MIS solutions for MFIs and enables the provision of additional products and services to the MFIs clients.

� Pengembangan prasarana fisik dan Pengembangan prasarana fisik dan

Page 27: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

28 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Kinerja Manajemen (CAMEL) Management Performance (CAMEL)

� Permodalan

Pemegang saham Bank Andara melakukan penambahan modal tahap kedua sekitar akhir bulan September dan awal bulan Oktober 2009. Mercy Corps membeli 7.450 saham, International Finance Corporation (IFC) membeli 3.700 saham, dan the Hivos-Triodos Fund membeli 7.000 saham dengan total keseluruhannya 18.150 saham. Penambahan saham ini mengakibatkan penambahan modal disetor dari Rp.135.900 juta menjadi Rp.154.050 juta. Permodalan Bank cenderung cukup untuk menjaga kondisi keuangan dan memastikan potensi pertumbuhan. Per akhir Desember 2009, CAR Bank tercatat sebesar 163,31%.

� Capital

Bank Andara’s existing shareholders held a 2nd round of capital raising between the end of September and the beginning of October 2009. Mercy Corps bought 7,450 shares, International Finance Corporation (IFC) bought 3,700 shares and the Hivos-Triodos Fund bought 7,000 shares to total 18,150 shares. This total number of new shares issued resulted in an increase in paid-up capital from IDR135,900 million to IDR154,050 million. The Bank’s equity is sufficient to maintain the Bank’s financial safety and ensures its growth potential. As of the end of December 2009, the Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) was 163.31%.

Page 28: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 29

� Kualitas Aset

Rencana Bank Andara untuk menutup portofolio pinjaman retail terdahulu telah tertunda dikarenakan peraturan mengenai penjualan aset dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan Bank Andara meneruskan operasional Bank Sri Partha dan penagihan pinjaman retail lebih lama dari yang sebelumnya direncanakan.

Kredit bermasalah Bank Andara saat ini, terdiri dari seluruh sisa portfolio pinjaman Bank Sri Partha sebelum proses akuisisi, restrukturisasi, dan penamaan kembali bank oleh pemegang saham terkini, sedangkan seluruh portofolio pinjaman wholesale Bank Andara tergolong lancar. Bank Andara telah mencadangkan secara penuh terhadap kemungkinan kerugian kerugian tersebut dan tidak memandang mereka sebagai faktor yang penting dalam kinerja bank ke depan. Berdasarkan pengamatan atas peningkatan kredit bermasalah ini, terutama berdasarkan persentase, hal tersebut disebabkan oleh dua hal yaitu:

� Asset Quality

Bank Andara’s plan to close the previous retail loan business has been delayed by regulations on the bulk sale of assets, thus requiring the Bank to maintain BSP operations and retail loan collections longer than had originally been planned.

The bank’s non-performing loans at this stage consist entirely of remaining loans made by Bank Sri Partha prior to the acquisition, restructuring and renaming of the bank by the current owners, while all new Andara wholesale loans or loans to BPRs are performing. Bank Andara has fully reserved against estimated likely losses of these final loans and does not view them as a significant factor in future bank performance. The observed increase in NPLs, particularly on a percentage basis, has occurred for two reasons:

Page 29: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

30 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

a. Terjadi peningkatan tunggakan pembayaran kembali dari pinjaman mikro dan kecil yang disebabkan oleh ditutupnya beberapa cabang Bank Andara terkait operasional ritel, meskipun upaya penagihan telah dilakukan. Dalam banyak hal, upaya ekstra telah dilakukan kepada nasabah bahwa kewajiban pembayaran kembali mereka terus berlaku meskipun terjadi perubahan nama bank. Selama periode ini, kami telah menutup 19 cabang.

b. Terjadi penurunan secara berkelanjutan akan total portofolio pinjaman ritel Bank Sri Partha, dan dan peningkatan secara bertahap akan total portofolio pinjaman wholesale kepada lembaga keuangan mikro. Per akhir Desember 2009, total portofolio pinjaman ritel Bank Sri Partha telah menurun dari sebelumnya Rp.60,9 milyar menjadi Rp.12,6 milyar. Total komposisi pinjaman pada akhir 2009 terdiri dari 18% portofolio pinjaman ritel lama Bank Sri Partha dan 82% portofolio pinjaman wholesale baru Bank Andara.

a. An increased incidence of non-repayment of micro- and small-scale loan, caused mainly by the closure of the bank’s retail locations, though collection efforts have been maintained throughout. In many cases, extra effort has been required to demonstrate to customers that their repayment obligations have not disappeared due to the changing of the bank’s name. During this period, we closed 19 branches.

b. The continuing decrease in the size of the old BSP retail portfolio and the relatively slow increase to date in the size of the new portfolio of loans to microfinance institutions. By December 2009, the total size of the old BSP retail portfolio had decreased from IDR60.9 billion to IDR12.6 billion. The loan composition as of the end of 2009 consists of 18% of old Bank Sri Partha retail loans and 82% of new Bank Andara wholesale loans.

Page 30: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 31

� Manajemen

Bank Andara telah menciptakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, dan melaporkan risiko secara konsisten dan dapat diandalkan. Kerangka manajemen risiko Bank Andara mendukung pencapaian Bank Andara akan tujuan finansial dan sosialnya.

� Management

Bank Andara has in place an integrated risk management framework to identify, assess, manage and report risks on a consistent and reliable basis. Bank Andara’s risk management framework supports the achievement of its financial and social goals.

Page 31: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

32 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

� Rentabilitas

Sehubungan dengan Bank Andara masih berada dalam tahap usaha permulaan, Bank Andara terus mengantisipasi akan terjadinya kerugian pada tahun 2009. Berada di dalam tahap usaha permulaan, Bank Andara membutuhkan suatu tenggang waktu untuk dapat tumbuh dan berkembang, dan juga agar pendapatan dapat menutupi semua biaya. Namun Bank Andara terus melakukan upaya di dalam meningkatkan profitabilitasnya dengan mengembangkan jumlah jangkauan nasabah LKM, jumlah nasabah LKM yang pro pengentasan kemiskinan, memperluas jangkauan geografis, meningkatkan volume kegiatan operasional, mengimplementasikan inovasi dan teknologi yang sesuai dengan tarif yang terjangkau, memfasilitasi pemeringkatan dan bantuan teknis untuk mendukung peningkatan kualitas LKM.

� Earnings

Given Bank Andara is currently still in its start-up phase, the Bank has continued to experience anticipated losses in 2009. Being in its start-up phase the Bank still needs a gestation period to grow, accepting that it takes time to gather sufficient income to cover all the required costs. However, the Bank continues its efforts to improve its profitability by: growing the number of MFIs reached; the number of pro-poor MFIs reached; widening its geographical coverage; increasing the volume of operations; implementing appropriate innovations and technologies at affordable rates; and by facilitating ratings and technical assistance to support MFI quality improvements.

Page 32: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 33

� Likuiditas

Bank Andara terus berusaha meningkatkan kapasitas untuk mengembangkan target pinjamannya dengan fokus akan praktik yang sehat, memastikan bahwa LKM mengerti syarat pinjaman mereka, dan secara seksama menilai kemampuan melakukan pembayaran. Pada saat yang sama, Bank Andara terus mengembangkan produk depositonya. Menggunakan pendekatan Andara Bersama BPR (ABB), kami memberikan fasilitas kredit kepada seluruh anggota yang dijamin dengan penempatan deposito pada Bank Andara. Kami juga telah melakukan peluncuran akan produk deposito “tanggung jawab sosial” yang bertujuan untuk memobilisasi dana investasi dengan bunga yang lebih rendah yang memungkinkan kami untuk menawarkan bunga pinjaman yang lebih rendah kepada LKM. Memang, misi sosial Bank Andara merupakan suatu keuntungan dan merupakan faktor pembeda dalam pasar di mana bank bersaing untuk dana komersial dengan bank-bank yang lebih besar, lebih mapan, dan kami yakin bahwa dalam tahun-tahun mendatang kami akan terus meningkatkan likuiditas kami dan membangun dukungan.

� Liquidity

Bank Andara continues to improve its capacity to grow its lending pipeline by focusing on sound practices, ensuring that MFIs understand their loan term, and by carefully appraising repayment ability. At the same time, Bank Andara also continues to develop its deposit products. Using our Andara Bersama BPR (ABB) approach, we are revolving a credit facility across the group, secured by deposits held in the Bank. We have also staged a launch of our “social responsibility” deposit products aimed at mobilizing lower costs social investment funds that will enable us in turn to offer lower borrowing rates to MFIs. Indeed, Bank Andara’s social mission is proving to be a advantage and market differentiator as the bank competes for commercial funding with larger, more established banks, and we are confident that in the coming years we will continue to improve our liquidity and build support.

Page 33: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

34 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Implementasi Kami atas Manajemen Risiko Our Implementation of Risk Management Tujuan manajemen risiko adalah untuk memastikan bahwa Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengontrol berbagai macam risiko yang dapat timbul pada Bank itu sendiri. Selain itu, untuk memastikan juga bahwa aktivitas bisnis yang dijalankan oleh Bank tidak mendatangkan kerugian yang melebihi dari kapasitas Bank atau tidak mengganggu keberlangsungan operasional Bank. Dengan demikian, pengelolaan fungsionalitas pada Bank harus terintegrasi pada suatu sistem, yang mana sistem tersebut dapat menyediakan proses manajemen risiko yang akurat dan komprehensif. STRUKTUR PADA MANAJEMEN RISIKO Struktur organisasi pada proses manajemen risiko Bank Andara terdiri dari:

� Dewan Komisaris

� Direksi

� Komite Manajemen Risiko

� Komite Risiko & Kebijakan Kredit

� Komite Risiko & Modal

� Satuan Kerja Manajemen Risiko Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang “Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”, Bank perlu membentuk 3 (tiga) Komite yang berada di level Dewan Komisaris:

� Komite Pemantau Risiko

� Komite Audit

� Komite Remunerasi & Nominasi

The purpose of risk management is to ensure that the Bank is able to identify, measure, monitor, and control various types of risks that may arise within the Bank itself. It is also intended to ensure that business activities conducted by the Bank do not incur losses exceeding the capacity of the Bank or that may disrupt the sustainability of Bank operations. Thus, the management functionality of the Bank must be integrated into a system, which can provide an accurate and comprehensive risk management process. STRUCTURES FOR RISK MANAGEMENT The organizational structures for the Bank’s risk management process are composed of:

� Board of Commissioners

� Board of Directors

� Risk Management Committee

� Credit Risk & Policy Committee

� Risk & Capital Committee

� Risk Management Unit Based on Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 concerning “The Implementation of Good Corporate Governance”, the Bank also needs to create 3 (three) Committees at the Board of Commissioners’ level:

� Risk Oversight Committee

� Audit Committee

� Remuneration & Nomination Committee

Page 34: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 35

Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan tugas yang dibentuk untuk menjalankan analisa risiko, memonitor pelaksanaan strategi manajemen risiko Bank yang telah direkomendasikan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, mengevaluasi akurasi dan kebenaran data dengan mengukur profil risiko Bank, serta membantu semua Komite yang terlibat dalam proses manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko juga bertanggung jawab atas pelaksanaan semua kebijakan manajemen risiko pada Bank secara menyeluruh, penerapan kebijakan kredit dan kebijakan suku bunga, memonitor pelaksanaan kebijakan dan prosedur kredit, serta mempersiapkan kriteria guna mengidentifikasi, mengukur, dan memitigasi risiko.

The Risk Management Unit is the task force created to perform risk analysis, monitor the implementation of the Banks risk management strategy, (recommended by the Board of Directors and Board of Commissioners), evaluate the accuracy and validity of data by measuring the risk profiles of the Bank, and to support all the Committees involved in the risk management process. The Risk Management Unit is also responsible for implementing bank wide risk management policies, establishing the credit and interest rate policies, monitoring the execution of credit policies and procedures, and setting-up the criteria for risk identification, measurement, and mitigation.

Page 35: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

36 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

JENIS-JENIS RISIKO

Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran No. 5/21/DPNP/2003 tentang “Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”, Bank diwajibkan untuk mengelola 4 (empat) jenis resiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Selain itu, terdapat pula 4 (empat) jenis risiko lainnya yang perlu dikelola oleh Bank, yaitu risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko strategi, dan risiko reputasi. Secara umum, Bank Andara lebih terekspos oleh risiko kredit, risiko pasar (risiko suku bunga), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko kepatuhan. Bank Andara telah membuat Pedoman Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko Kredit, dan prosedur operasional lainnya yang berfokus untuk mengelola risiko-risiko tersebut sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang terdapat pada Bank Andara.

TYPES OF RISKS

In accordance to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 and Circular Letter No. 5/21/DPNP/2003 concerning “The Application of Risk Management for Commercial Banks”, the Bank is required to manage 4 (four) main types of risks, that is, credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk. In addition to these risks, there are 4 (four) other types of risks that the Bank also has to manage, that is legal risk, compliance risk, strategic risk, and reputation risk. Bank Andara is primarily exposed to credit risk, market risk (interest rate risk), liquidity risk, operational risk, legal risk, and compliance risk. Bank Andara has established Risk Management Guidelines, Credit Risk Policy, and other operational procedures focusing on managing those risks according to the relevant business functions within the Bank.

Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang disebabkan ketidakmampuan debitur untuk membayar pinjaman atau transaksi kredit lainnya (baik itu berupa tagihan pokok, bunga, atau keduanya). Yang termasuk dalam kejadian gagal bayar diantaranya keterlambatan pembayaran, resktrukturisasi pembayaran debitur, dan kebangkrutan. Bank Andara telah memiliki Kebijakan Risiko Kredit (“KRK”) yang tertulis, yang mana menjelaskan pedoman-pedoman untuk analisa risiko kredit, persetujuan kredit, pengawasan dan supervisi, serta

Credit Risk Credit risk is the risk of loss due to a borrower's non-payment of a loan or other line of credit (either the principal or interest (coupon) or both). The default events include a delay in repayments, restructuring of borrower repayments, and bankruptcy. Bank Andara has written a Credit Risk Policy (“CRP”), specifying the guidelines for credit risk analysis, credit approval, monitoring and supervision, and credit restructuring. CRP also entails periodic reviews on credit quality

Page 36: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 37

restrukturisasi kredit. KRK juga menerangkan ulasan pada kualitas kredit dan statusnya secara periodik, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan/kolateral, dan pengawasan internal. Keputusan kredit hanya dapat dilakukan dengan adanya persetujuan Direksi, dengan rekomendasi dari Komite Kredit. KRK dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris secara berkala. KRK dapat diubah, kapanpun dibutuhkan, untuk mengakomodasikan perubahan pada strategi bisnis bank dan peraturan-peraturan perbankan yang baru. Oleh karena risiko kredit terbesar yang berada pada portofolio pinjaman adalah pada awal pinjaman dan berlanjut hingga pinjaman tersebut ditutup, Bank menyadari atas pentingnya pengawasan dan supervisi. Semua pinjaman dimonitor secara berkala oleh pejabat yang berwenang.

and status, portfolio diversification, collateral sufficiency, and internal controls. Credit decisions can only be made with approval from the Board of Directors, with recommendations from the Credit Committee. CRP is reviewed and approved by the Board of Commissioners on a regular basis. CRP can be amended, whenever it is required, to incorporate changes in the Bank’s business strategy and new banking regulations. Since the greatest credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the closing of the loan, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the Officer in-charge.

Risiko Pasar (Risiko Suku Bunga) Risiko suku bunga adalah risiko (berbeda-beda secara nilai) yang timbul dari interest-bearing asset, seperti pinjaman, obligasi, oleh karena adanya perubahan suku bunga. Perubahan yang terjadi pada persaingan lingkungan, produk, dan jasa Bank telah meningkatkan betapa pentingnya pengelolaan risiko suku bunga yang berhati-hati. Pengelolaan risiko suku bunga merupakan komponen yang fundamental dalam manajemen Bank secara sehat. Faktor-faktor signifikan dalam pengelolaan risiko ini, diantaranya frekuensi, volatilitas, dan arah perubahan suku bunga, kemiringan suku

Market Risk (Interest Rate Risk) Interest rate risk is the risk (variability in value) borne by an interest-bearing asset, such as a loan or a bond, due to the variability of interest rates. Changes in the Bank’s competitive environment, products, and services have heightened the importance of prudent interest rate risk management. Managing interest rate risk is a fundamental component in the safe and sound management of the Bank. Significant factors in managing the risk include the frequency, volatility and direction of rate changes, the slope of the interest rate yield curve, the size

Page 37: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

38 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

bunga pada kurva hasil, ukuran posisi sensitivitas suku bunga, dan basis untuk revaluasi harga pada saat perpanjangan waktu. Secara prinsip, deposito merupakan kewajiban yang paling sensitive terhadap suku bunga, sedangkan pinjaman merupakan aktiva yang paling sensitive terhadap suku bunga. Satuan Kerja Manajemen Risiko memonitor pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaian yang dibutuhkan terhadap pergerakan suku bunga deposito dan pinjaman. Bank Andara menetapkan suku bunga pada produk-produk pembiayaan dengan menggunakan suku bunga dari cost of fund (“COF”) ditambah provisi dan premi risiko. COF dievaluasi secara bulanan oleh Unit Treasury, dengan rekomendasi dari Komite Risiko dan Modal/Kapital. COF terdiri dari cost of money, giro wajib minimum, biaya overhead, dan biaya tambahan lainnya.

of the interest-sensitive position and the basis for re-pricing at rollover dates. In principle, deposits are the most interest rate sensitive liabilities, whereas loans are the most interest rate sensitive assets. The Risk Management Unit monitors interest rate movements and makes necessary adjustments towards the movement of deposit and loan interest rates. Bank Andara determines the interest rates for the lending products using the cost of funds rate (“COF”) plus provision and risk premium. COF is reviewed on a monthly basis by the Treasury Unit, with recommendation from the Risk & Capital Committee. COF consists of the cost of money, reserve requirements, overhead costs, risk premium, and other additional costs.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana surat berharga atau aset lainnya tidak dapat diperjualbelikan di pasar secara cepat untuk mencegah kerugian (atau mendatangkan laba yang dibutuhkan). Risiko likuiditas muncul dari situasi pada saat pihak yang tertarik untuk memperdagangkan suatu aset tidak dapat memperjualbelikan aset tersebut karena tidak ada pihak yang mau berdagang dengan aset yang bersangkutan. Risiko likuiditas terjadi pada aktivitas pendanaan/pembiayaan, pembayaran deposito, dan manajemen modal kerja.

Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that a given security or asset cannot be traded quickly enough in the market to prevent a loss (or make the required profit). Liquidity risk arises from situations in which a party interested in trading an asset cannot trade because nobody in the market wants to trade that asset. Liquidity risk occurs in the funding/lending activities, repayment of deposits, and working capital management. It also includes

Page 38: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 39

Termasuk pula risiko kenaikan COF pada portofolio aset yang tidak diekspektasi pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan Bank untuk melikuidasi asetnya pada saat yang tepat dan harga yang sesuai. Bank Andara selalu menekankan pemeliharan likuiditas yang cukup guna memenuhi kewajibannya kepada para nasabahnya dan pihak-pihak lain, seperti permintaan pinjaman, pembayaran deposito, dan pemenuhan likuiditas operasional yang memuaskan. Fungi pengelolaan pemenuhan likuditas ini dijalankan oleh Unit Treasury, melalui rekomendasi dari Komite Risiko & Modal. Tujuan manajemen likuiditas adalah agar Bank mampu, bahkan dalm kondisi kritis sekalipun, untuk memenuhi semua kontrak dan peraturan kewajiban keuangan.

both the risk of unexpected increases in COF for the asset portfolio at its maturity date and the risk of the inability to liquidate the Bank’s assets at the right time for a reasonable price. Bank Andara always emphasizes the maintenance of adequate liquidity to meet commitments of its clients and other counter parties, such as loan demand, repayment of deposits, and satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Unit, through recommendation from the Risk & Capital Committee. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all of the contractual and regulatory financial obligations

Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat dari pelaksanaan fungsi bisnis perusahaan. Lebih tepatnya, Basel II mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko kerugian yang berasal dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, manusia, dan sistem, atau dari kejadian-kejadian eksternal. Walaupun risiko ini dapat diterapkan pada semua organisasi di semua bisnis, cara penyusunan manajemen risiko seperti ini secara khusus lebih relevan di industry perbankan dimana pemerintah bertanggung jawab dalam menetapkan perlindungan guna memproteksi kegagalan sistemik pada sistem perbankan dan perekonomian secara menyeluruh.

Operational Risk Operational risk is the risk arising from the execution of the company's business functions. More specifically, Basel II defines operational risk as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. Although the risks apply to any organization in business, this way of framing risk management is of particular relevance to the banking industry where regulators are responsible for establishing safeguards to protect against systemic failure of the banking system and the economy as a whole.

Page 39: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

40 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Bank Andara mengidentifikasi dan menganalisa semua faktor titik yang melekat pada lini bisnis, produk, proses, dan sistem informasi, yang dapat menimbulkan risiko operasional, baik disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal, yang dapat berdampak pada pencapaian tujuan Bank secara organisasi. Bank Andara telah membuat prosedur yang memadai dalam menilai risiko operasional yang melekat pada produk dan aktivitas baru, termasuk proses dan sistem yang digunakan. Hasil dari identifikasi ini akan digunakan untuk pengembangan database dalam hal kejadian yang merugikan yang disebabkan oleh risiko operasional. Bank Andara akan membuat sistem teknologi sebagai alat pengelolaan risiko operasional yang dapat mengukur risiko yang timbul dari masing-masing unit/department. Alat ini diharapkan mampu membuat database atas kejadian yang berisiko, mengurangi kejadian tersebut untuk terulang kembali melalui perencanaan mitigasi yang dapat diimplementasikan secara konsisten, dan juga meningkatkan kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, menilai, mengukur, dan mengontrol faktor-faktor risiko yang signifikan pada setiap unit/department.

Bank Andara identifies and analyzes all of the inherent points of all business lines, products, processes, the information system and factors causing operational risk, whether caused by internal or external factors that negatively impact the achievement of the objectives of the Bank organization. Bank Andara has established an adequate procedure to assess operational risk inherent in new products and activities, including the process and system for this assessment. The results from the identification shall be used to develop a database on loss events caused by operational risks. Bank Andara shall establish a sophisticated system as an operational risk management tool to measure the risk arising from each unit/department. This tool is expected to be able to build a database of risk events and reduce the events occuring by preparing mitigation plans which will be implemented consistently. This tool will also improve the Bank’s ability to identify, assess, measure and control any significant risk factors in each unit/department.

Risiko Hukum dan Risiko Kepatuhan Risiko hukum berarti risiko yang disebabkan oleh kelemahan dalam hal yuridis. Kelemahan dalam hal yuridis termasuk, namun tidak terbatas pada, lemahnya tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, atau lemahnya kontrak, seperti kegagalan untuk memenuhi persyaratan

Legal and Compliance Risks Legal risk means the risk caused by weaknesses in juridical matters. Weaknesses in juridical matters includes, but are not limited to, weaknesses resulting from legal claims, absence of legal framework, or contractual weaknesses, such as failure to meet the requirements for legally binding

Page 40: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 41

hukum (legal) yang terdapat pada kontrak dan/atau celah yang terdapat pada pengikatan agunan. Bank Andara memitigasi risiko hukum melalui pengad-ministrasian yang layak dan melaporkan penyim-pangkan yang dibutuhkan ke Manajemen dalam hal dokumen ‘to be obtained’ dari nasabah. Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul dari kegagalan Bank untuk patuh dan melaksanakan atas undang-udang, peraturan, dan ketentuan hukum lainnya. Risiko kepatuhan juga dapat timbul dari situasi dimana undang-undang atau hukum yang mengatur bank dalam hal produk atau aktivitas tertentu menjadi membingungkan atau tidak teruji. Risiko kepatuhan dapat menyebabkan berkurangnya reputasi, berkurangnya nilai (value) dari paten, terbatasnya kesempatan bisnis, berkurangnya potensi ekspansi, dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kontrak. Bank terekspos pada risiko kepatuhan dalam hal denda dan hukuman dari regulator. Untuk memitigasi kejadian-kejadian yang berisiko ini, Bank Andara mengembangkan aplikasi/alat untuk memonitor semua pemenuhan penyerahan laporan ke Bank Indonesia dan institusi pemerintah lainnya.

contracts and/or loopholes in the binding of collateral. Bank Andara mitigates legal risk through proper administration of all legal documentation and reports as a necessary waiver to the Management of any ‘to be obtained’ document from clients. Compliance risk means the risk arising from failure by the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Compliance risk also arises in situations where the laws or rules governing certain bank products or activities of the Bank’s clients may be ambiguous or untested. Compliance risk can lead to diminished reputation, reduced franchise value, limited business opportunities, reduced expansion potential, and an inability to enforce contracts. The Bank is exposed to compliance risk in terms of fines and penalties from regulatory institutions. To mitigate such risk events, the Bank Andara has developed a tool to monitor the fulfillment of report submission to Bank Indonesia and other government bodies.

Page 41: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

42 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Memulai Kembali Starting Again Shinta Hutagalung

BPR Arthaguna Sejahtera (AS) adalah salah satu nasabah mula-mula untuk pinjaman modal kerja dari Bank Andara pada awal 2009. Pinjaman tersebut memungkinkan BPR AS untuk menyediakan pinjaman kepada nasabahnya yang berpenghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhan dengan fitur pinjaman yang lebih fleksibel.

Early in 2009, BPR Arthaguna Sejahtera (AS), one of Bank Andara’s first BPR clients (a community bank), received a working capital loan that enabled the BPR to provide its low income clients with flexible and needs driven loans.

Ibu Murni adalah salah satu nasabah BPR AS, yang tinggal di bawah menara listrik di

Mrs. Murni, an AS client, and her three sons live under an electricity tower in south

Page 42: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 43

daerah selatan Jakarta bersama suami dan tiga putranya. Bersama keluarganya, ibu Murni mencari penghasilan sehari-hari dengan mengumpulkan dan menjual sampah dan barang-barang bekas untuk didaur ulang. Tahun 2004, Ibu Murni menjadi nasabah program kredit kelompok bagi ibu rumah tangga dari BPR AS bahkan menjadi ketua kelompoknya, setelah mengalami banyak kegagalan dan kerugian dari usahanya. “Saat kami belum mengenal BPR adalah saat yang susah bagi kami. Kami menggunakan tabungan hidup kami sendiri untuk membiayai usaha ini, dan setiap harga barang rongsokan jatuh kamipun tidak bisa meneruskan usaha ini. Kami harus menutup usaha untuk sementara dan kembali lagi dari nol.” Demikian cerita ibu Murni. Dana dari program kredit kelompok membantu usaha ibu Murni di kala fluktuasi harga barang rongsokan tanpa harus menggunakan tabungan hidup keluarganya. Sebagai ketua ketua kelompok peminjam, ibu Murni membina 10 ibu rumah tangga lainnya yang menggunakan pinjaman untuk membiayai usaha rumahan seperti toko kelontong dan jasa penjahit. Namun pada tahun 2008 kelompok peminjam ibu Murni menjadi tidak aktif, karena sebagian besar anggotanya tidak dapat memenuhi kewajiban bayar mereka. “Sejak saat itu, saya memutuskan untuk berdiri sendiri supaya dapat bertahan dengan menjadi nasabah untuk pinjaman perorangan. Saya harus bergerak maju demi keluarga saya,” jelas ibu Murni dengan senyum bahagia.

Jakarta, where they survive on an income earned from collecting junk and recycle-able materials and re-selling them. In 2004, after several losses in the early years of her business, Mrs. Murni discovered and led an AS run group lending program (“Kelompok Sejahtera”) for housewives. She tells us, “It was so hard before we knew about BPR. We used our own life savings to finance our business, and whenever the market prices fell, we could not survive. We would have to close the business and go back to zero.” The group lending program provided Mrs. Murni with funds to support her business through price fluctuations without losing all of her life savings. As the leader of the lending group, Mrs. Murni administered the loans of 10 housewives, who used their money to finance small home businesses such as small grocery shops, “warung” food stalls and tailoring services. However, lending stopped for Mrs. Murni’s group in 2008 when most of the members quit as they could not make their repayments. “By then I decided to stand on my own to survive and I dared to apply for an individual loan. I had to move forward for my family,” Mrs. Murni explained with a smile.

Page 43: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

44 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Ibu Murni menggunakan fasilitas pinjaman perorangan mulai dari nominal Rp.4 juta hingga sekarang menjadi Rp.20 juta, dan selalu menepati jadwal pembayarannya. Pinjaman perorangan dari BPR AS memungkinkannya untuk membangun kembali usaha barang rongsokan tanpa harus menghadapi risiko kehilangan tabungan hidup keluarganya saat fluktuasi harga, serta membiayai pembayaran pada pengumpul barang rongsokan sampai setidaknya harga barang rongsokan kembali normal.

Mrs. Murni started with a loan of IDR 4 million (US$ 526) and built to a loan facility of IDR 20 million (US$ 2,104), always repaying on time. The individual loans she received from AS, enabled her not only to rebuild her junk business without the risk of losing all her life savings when market prices fluctuated, but also to finance payment to suppliers until she received better repayment prices from the wholesalers.

Page 44: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 45

Bank Andara menjangkau dan mendukung LKM yang jumlahnya terus bertumbuh, di mana LKM tersebut juga melayani end-clients yang merupakan wirausaha yang aktif meningkatkan ekonomi di daerah pinggiran kota dan pedesaan. Ini adalah salah satu langkah awal dari realisasi tujuan bisnis dan misi sosial Bank Andara untuk mendukung Bank dalam menjangkau jutaan masayarakat yang belum tersentuh oleh layanan perbankan di Indonesia, melalui layanan dan produk keuangan yang inovatif kepada dan melalui LKM secara luas. “Sekarang ada pintu yang dibukaan untuk kami sekeluarga,” kata ibu Murni “Kami dapat meminjam uang untuk membantu kelanjutan pertumbuhan usaha kami. Saya juga sudah mulai melakukan pembukuan, karena saya berharap tahun ini saya dapat memberi infaq ke mesjid. Keadaan kami jadi semakin baik dan saya berharap ini akan seterusnya.”

Through reaching and supporting increasing numbers of secure MFIs and subsequently, their economically active entrepreneurial poor rural and urban clients, Bank Andara is beginning to realize both its business objectives and social mission - to catalyze large-scale outreach to millions of the un-banked and under-banked in Indonesia, by providing innovative financial products and services at scale, to and through MFIs. “Now a door is open for my family and me,” said Mrs. Murni “We can borrow money to help our business continue to grow and I have started to do bookkeeping. I am hoping that I can donate infaq to the mosque this year. Things are getting better and I hope it will last.”

Page 45: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

46 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Mengapa Kami Ada Why We Exist Industri keuangan mikro Indonesia didominasi oleh Lembaga Keuangan Mikro, terutama BPR dan Koperasi Keuangan seperti koperasi simpan pinjam, unit simpan pinjam, koperasi serba usaha, induk koperasi. Meskipun cukup besar, sektor keuangan mikro di Indonesia memiliki kelemahan. Kendala yang signifikan tetap menghadang LKM di dalam meningkatkan kualitas pelayanannya serta memperluas jangkauan kepada proporsi yang lebih besar kepada penduduk berpenghasilan rendah. Salah satu kendala tersebut adalah kurangnya akses terhadap permodalan. Hal ini mengakibatkan, sebagian besar LKM hanya mampu melayani nasabah dengan produk-produk dasar perbankan. Dalam krisis keuangan akhir-akhir ini, banyak bank umum yang mengurangi porsi pinjamannya kepada LKM. Sebagai tambahan, beberapa bank umum tersebut dianggap sebagai pesaing LKM, dan melayani usaha kecil dan mikro secara langsung. Situasi seperti ini telah menciptakan peluang pasar bagi Bank Andara untuk membantu LKM yang membutuhkan pembiayaan dan jasa teknologi. Bank Andara akan memanfaatkan peluang ini dengan:

Indonesia’s microfinance industry is dominated by MFIs, particularly BPRs and financial cooperatives such as savings and loan cooperatives, savings and loan units of multi-purpose cooperatives, and credit unions. Yet despite its size, the Indonesian microfinance sector is fractured. Significant obstacles remain preventing MFIs from improving the quality of their services and expanding their reach to a larger percentage of the country’s poor. One key factor for MFIs is the lack of sufficient access to capital. As a result, the majority of MFIs are able to offer only the most basic banking services. In the recent financial crisis, many commercial banks withdrew from MFI funding. In addition, some other commercial banks elected to become competitors to MFIs, also aiming to provide services directly to micro and small businesses. These developments have contributed to the market opportunity for Bank Andara to help MFIs with financing and technology services. Bank Andara will use this opportunity by:

Page 46: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 47

� Fokus untuk secara eksklusif melayani LKM;

� Membatasi aktivitasnya hanya untuk jasa wholesale dan menghindari persaingan dengan LKM;

� Menyediakan produk beragam selain pinjaman mikro dan simpanan untuk nasabah LKM, termasuk juga jasa pengiriman uang, asuransi mikro dan berbagai produk berbasis teknologi;

� Memahami karakteristik khusus dari nasabah LKM;

� Meyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada LKM;

� Menawarkan jasa berbasis jaringan yang meliputi pengiriman uang, pembayaran tagihan dan aplikasi untuk asuransi mikro, serta pemasangan sistem shared core banking yang lengkap yang khusus dikonfigurasi untuk setiap LKM;

� Menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan.

� Focusing exclusively on providing a specialized service to MFIs;

� Restricting its activities to wholesale services to MFIs and avoiding competition with MFIs;

� Providing diversified products beyond micro-loans and savings to the MFI clients including remittances, bill payment, micro-insurance and a variety of technology-based services;

� Understanding the special characteristics of its MFI clients;

� Providing innovative products and services to MFIs;

� Offering web based services include remittances, bill payment and applications for micro-insurance, also installation of a compact shared core banking system specifically configured for the individual MFI;

� Creating a long-term, profitable institution.

Page 47: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

48 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Membangun Penghidupan dan Mengurangi Kemiskinan melalui Keuangan Mikro Building Livelihood and Reducing Poverty through Microfinance Lira Rewiantari

BPR Karangampel mendukung nasabah usaha kecil dan mikro yang bekerja di berbagai bisnis di antaranya adalah 48% dalam perdagangan, 22% di bidang pertanian dan perikanan, 25% di bisnis dan 5% dalam transportasi dan industri jasa. Seperti BPR lainnya yang berpihak kepada masyarakat miskin, BPR Karangampel fokus untuk mendukung nasabah yang mengalami kesulitan dalam mengakses kredit dan jasa keuangan, dan membagi visi dari Bank Andara untuk terus membantu mereka

BPR Karangampel supports micro and small enterprise customers working in a diverse range of businesses: 48% in trade, 22% in farming and fishing, 25% in business and 5% in transportation and industrial services. Like many other “pro poor” MFI clients of Bank Andara, BPR Karangampel focuses on supporting customers who have difficulty accessing loans and financial services, and in doing so shares Bank Andara’s vision to progressively and steadily helping those low income Indonesians most in need to develop

Page 48: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 49

terutama yang berpenghasilan rendah di Indonesia untuk mengembangkan penghidupan mereka dan menghindari risiko mereka kembali ke kemiskinan. Pak Tofik adalah salah satu nasabah BPR Karangampel dan datang ke BPR mencari dukungan bisnis untuk membuat hidup yang memadai dan konsisten. Sebelumnya ia menjadi seorang klien dari BPR Karangampel, ia mencari nafkah dengan mengumpulkan sampah daur ulang dan menjualnya kembali, tapi seperti yang lainnya, bisnisnya hancur ketika harga limbah daur ulang menurun drastis. Setelah itu dia memutuskan untuk mencari profesi yang lebih aman dan memilih untuk menjadi seorang pemelihara lebah. "Ide itu datang ketika saya mengunjungi teman saya di Jatibarang dan melihat tetangga teman saya panen madu dan aku sadar itu bisa menjadi bisnis yang handal dan berkesinambungan bagi saya juga," jelas Mr Tofik. Selanjutnya Pak Tofik mendatangi BPR Karangampel dengan ide untuk bisnis barunya dan mereka mendukung dia dengan pinjaman musiman sebesar Rp.5.000.000,-. Fasilitas pinjaman BPR Karangampel yang diberikan kepada pak Tofik untuk mendukung dalam memulai dan biaya operasional bisnisnya. Pada awalnya ia memulai dengan 3 kotak lebah dan dikumpulkan dan dijual melalui pintu ke pintu. Selama 6 bulan pertama dia menambah bisnisnya menjadi 18 kotak lebah dan mempekerjakan tiga pekerja tambahan untuk membantunya dalam bekerja dan menjual madu. Dengan 18 kotak dan tiga pekerja, Pak Tofik dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp.240.000 per hari dalam menjual madu melalui pintu ke pintu

their livelihoods, build up their wealth and to avoid the risk of dropping back into poverty for good. Mr. Tofik is one of BPR Karangampel’s customers and came to the BPR looking for business support to make a sufficient and consistent living. Before Mr. Tofik became a client of BPR Karangampel, he earned a living by collecting recycled waste and re-selling it, but like many others, his business was devastated when the price of recycled waste dropped dramatically. After this he decided to look for a safer profession and chose to become a beekeeper. “The idea came when I visited my friends in Jatibarang and saw my friend’s neighbours harvesting honey and I realized it could be a reliable and sustainable business for me too,” Mr. Tofik explained. Subsequently Mr. Tofik approached BPR Karangampel with the idea for his new business and they supported him with a Rp.5,000,000,-seasonal group loan. BPR Karangampel’s group loan facility provided Mr. Tofik with the funds to support the start up and operational costs of his business. In the beginning he started with 3 bee boxes and collected and sold the honey door to door himself. Over the first 6 months he increased his business to 18 bee boxes and employed three additional workers to help work with the bees and sell the honey. With 18 boxes and three workers, Mr. Tofik can make Rp.240,000 a day profit selling his honey door to door and to Karawang hospitals during the dry season. The biggest challenge with beekeeping is that it’s a

Page 49: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

50 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

dan rumah sakit Karawang selama musim kering. Tantangan terbesarnya dalam usaha ini bahwa bisnis ini musiman. Selama musim kemarau ada banyak sumber makanan untuk lebah dan mereka menghasilkan banyak madu. Namun, di musim hujan ada sumber makanan yang terbatas dan sulit untuk mengumpulkan madu. Untuk alasan ini, pinjaman musiman dengan fasilitas pembayaran yang fleksibel sangat penting bagi nasabah seperti Pak Tofik dan rekan-rekannya sesama peternak lebah.

seasonal business. During the dry season there are many food sources for the bees and they produce a lot of honey, however, in the rainy season there are limited food sources and it is hard to collect honey. For this reason, a seasonal loan with a flexible repayment facility is essential for customers such as Mr. Tofik and his fellow beekeepers.

Menurut pak Tofik, dengan hanya menjual madu asli yang berkualitas tinggi sangat penting bagi keberhasilan bisnisnya, ia menjelaskan, "Beberapa orang mencoba menjual madu berkualitas rendah tetapi saya menjual madu berkualitas tinggi dengan harga sebesar Rp.80.000 per botol, dan saya bisa membuktikan keaslian madu tersebut, ketika terkena panasnya api, madu tersebut tidak akan menguap dan akan menjadi kristal pada saat dingin.” Ia pun menambahkan “Dengan cara ini saya telah

According to Mr. Tofik, selling only the highest quality authentic honey has been important for his business success, He explains, "Some people try to sell low quality honey but I'm selling high quality honey at a price of Rp.80,000 per bottle, and I can prove the authenticity of my honey, when exposed by heat of fire, the honey will not vaporize and will become crystal when it’s cold”. He also adds “in this way I have built my reputation and client base for selling a quality product. Many customers believe that

Page 50: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 51

membangun reputasi saya dan pelanggan untuk menjual produk yang berkualitas . Banyak pelanggan percaya bahwa madu dapat membantu meningkatkan nafsu makan, mengobati sakit gigi, penyakit asam urat, asma dan penyakit lainnya, sehingga kualitas adalah penting bagi kinerja bisnis yang baik.” Bisnis baru yang sedang dijalankan oleh Pak Tofik menguntungkan selama 6 bulan pertama dan terus mengembangkan dan menyediakan sumber pendapatan yang dapat diandalkan, tidak hanya membantu Pak Tofik tetapi juga karyawannya untuk mengembangkan mata pencaharian mereka dan menghindari risiko kemiskinan untuk jangka panjang.

authentic honey helps increase food appetite, cure toothache, gout disease, asthma and other diseases, so quality is important for good business performance.” Mr. Tofik’s new business has been lucrative during its first 6 months of business and continues to develop and provide a reliable source of income that is helping not only Mr. Tofik but also his employees to develop their livelihoods and avert the risk of poverty for the long term.

BPR Karangampel dan Bank Andara telah bekerja sama untuk membantu nasabah-nasabah yang berpenghasilan rendah dan pengusaha kecil seperti Pak Tofik dalam mengembangkan bisnis mereka. "Saya berharap bahwa bisnis saya akan terus berjalan dengan baik, sehingga saya bisa mempekerjakan lebih banyak pekerja dan meningkatkan keuntungan” kata Pak Tofik. Memang, Bank Andara bertujuan untuk memberikan bantuan keuangan kepada jutaan penduduk berpenghasilan rendah di Indonesia seperti Pak Tofik yang hanya mendapatkan sedikit dukungan, memiliki kapasitas untuk membangun penghidupan mereka, meningkatkan diri dari kemiskinan dan berkontribusi untuk membuat masyarakat sejahtera dengan membangun usaha kecil dan mikro yang gigih dan berkecukupan secara finansial.

BPR Karangampel and Bank Andara have been working together to help many low income small entrepreneur clients like Mr Tofik to build their businesses. “I hope that my business will continue to go well, so I can employ more workers and increase profits, said Mr Tofik.” Indeed, Bank Andara has made its goal to provide financial assistance to millions of unbanked low income Indonesians like Mr Tofik who with a little support, have the capacity to build their livelihoods, raise themselves out of poverty and contribute to making their communities prosperous by building persistent and financially equipped micro and small enterprises.

Page 51: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

52 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Tim Manajemen Kami Our Management Team

Dewan Direksi Bank Andara dan Peran Mereka

Bank Andara memiliki tim manajemen yang sangat berpengalaman, baik yang berasal dari kalangan bank ternama di Indonesia maupun ahli di bidang keuangan mikro. Tim manajemen Bank terdiri dari:

Bank Andara Board of Directors Members and Roles

Bank Andara has assembled an experienced management team from leading banks throughout Indonesia as well as microfinance experts. The management team is comprised of:

Paulus Wiranata Presiden Direktur President Director

Bapak Wiranata merupakan salah satu bankir paling senior di Indonesia dengan pengalaman selama 26 tahun di industri perbankan. Beliau memperoleh gelar dari Universitas Indonesia di bidang Ekonomi dan Akuntansi. Pada tahun 2007 beliau terpilih sebagai CEO terbaik di bidang perbankan oleh media perbankan Indonesia. Sebelumnya, beliau adalah Presiden Direktur pada Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional), pengalaman beliau cukup luas mulai dari perbankan komersial hingga pembiayaan SME dan perbankan mikro. Beliau sangat dihormati karena keberhasilannya mengembangkan dan membawa Bank BTPN go public semasa menjabat di sana. Sebelum di Bank BTPN, beliau adalah Country Manager Bank of New York di Indonesia, Vice President dari Consulting Fund Asia, dan salah seorang Direktur Bank Niaga di Jakarta dan di Hong Kong.

Mr. Wiranata is one of the most senior bankers in Indonesia with 26 years experience in the industry. He graduated from the University of Indonesia in Economics and Accounting. In 2007, he was identified as the leading banking CEO by the Indonesian banking press. Formerly the CEO of Bank BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional), his experience ranges from commercial banking to SME finance and microbanking. He is highly respected for his success in improving Bank BTPN and taking the bank public during his tenure. Prior to working with Bank BTPN, he was the Indonesia Country Manager for the Bank of New York, Vice President of Consulting Fund Asia and a Director with Bank Niaga in Jakarta and Hong Kong.

Page 52: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 53

Irianto Kusumadjaja Direktur Director

Bapak Kusumadjaja mempunyai pengalaman selama lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan teknologi informasi. Jabatan terakhir beliau sebelumnya adalah Presiden Direktur Mysis International Financial Systems, salah satu perusahaan core banking solutions ternama di Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Vice President untuk bidang teknologi informasi di PT Industrial Bank of Japan di Indonesia, dan juga di the Mizuho Corporate Bank di Hong Kong. Beliau memperoleh gelar di bidang Teknologi Informasi dari Institut Teknologi dan Informasi di Jakarta.

Mr. Kusumadjaja has over 21 years experience in the field of banking and IT, most recently serving as the President Director of Misys International Financial Systems, one of the leading core banking solution providers in Indonesia. He served as Vice President for IT at Indonesia’s PT Industrial Bank of Japan, as well as the Mizuho Corporate Bank in Hong Kong. He holds a degree in Information Technology from the Institute of Information and Technology in Jakarta.

Irene Hamidjaja Direktur Director

Ibu Hamidjaja memiliki pengalaman lebih dari 21 tahun di bidang perbankan dan keuangan, dengan jabatan terakhir sebelumnya adalah Direktur di Commonwealth Bank of Australia, Indonesia, dengan tanggung jawab meliputi kepatuhan, manajemen risiko, dan sumber daya manusia. Sebelum itu, beliau adalah Direktur Kepatuhan di Citibank, N.A. Indonesia di mana beliau mempergunakan keahliannya di bidang operasional perbankan, akunting, dan kepatuhan. Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari the University of New Orleans, Amerika Serikat.

Ms. Hamidjaja has over 21 years experience in banking and finance, most recently as Director of the Commonwealth Bank of Australia in Indonesia with responsibilities including compliance, risk management and human resources. Previously, she was the Compliance Director of Citibank, N.A. Indonesia where she utilized her expertise in banking operations, accounting and compliance. She holds a Bachelor Degree in Accounting from The University of New Orleans, USA.

Page 53: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

54 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Don Johnston Penasehat Advisor

Bapak Johnston memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perbankan, usaha kecil dan menengah, dan keuangan mikro. Beliau pernah menjabat sebagai konsultan dari Harvard University untuk Bank Rakyat Indonesia selama 13 tahun, yang terlibat secara aktif mengembangkan BRI Unit Desa. Setelah di BRI, beliau bekerja dalam bidang kebijakan institusional perbankan pedesaan, mikro, dan SME. Beliau juga menjadi konsultan di berbagai macam institusi dan bank umum dalam bidang pengembangan program dan produk pembiayaan mikro dan SME. Beliau mempunyai pengalaman yang luas di bidang analisa dan pengembangan bisnis, desain produk dan implementasi, operasional, pengawasan dan support, survey dan statistik, dan sistem informasi manajemen dan komputerisasi. Beliau juga adalah salah seorang pengajar di Financial Institutions for Private Enterprise Development (FIPED), suatu Program Pendidikan Eksekutif dari Harvard University.

Mr. Johnston has over 20 years experience in banking, small and medium enterprises (SME) and microfinance. He served as the Harvard resident advisor to Bank Rakyat Indonesia (BRI) for 13 years, taking an active role in building the Unit Desa system. Since leaving BRI, he has worked in institutional policy support in micro, SME and village banking. He also advised a range of multi-lateral institutions and commercial banks on micro and SME finance product and program development. He has significant experience in: business analysis and development; product design and implementation; operations supervision and support; surveys and statistics; and computerization and management information systems. Mr. Johnson also teaches at Harvard University’s Financial Institutions for Private Enterprise Development (FIPED) Executive Education program.

Page 54: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 55

Bank Andara berkomitmen akan standar tata kelola perusahaan yang tinggi. Dewan Direksi percaya bahwa komitmen Bank Andara di dalam praktek perusahaan yang etis di dalam menjalankan usahanya akan menjadi hal yang penting untuk kesuksesan Bank.

Dewan Direksi memberikan arah kebijakan Bank dengan menyetujui dan memonitor strategi dan tujuan keuangan dan sosial Bank. Board Charter memaparkan tanggung jawab termasuk tanggung jawab sehubungan dengan tata kelola perusahaan, audit internal, manajemen risiko, dan kepatuhan Dewan Direksi. Board Charter memaparkan prosedur yang harus dilakukan termasuk prosedur sehubungan dengan konflik kepentingan.

Bank Andara is committed to high standards of corporate governance. The Board believes that Bank Andara’s commitment to ethical corporate dealings in the conduct of its business will be an important element of its success.

The Board provides direction to the Bank by approving and monitoring the Bank’s strategy and financial and social objectives. The Board charter sets out the Boards detailed responsibilities, including its responsibilities in relation to governance, internal audit, risk management, and compliance matters. The Board charter sets up the relevant procedural matters which includes procedures in relation to a conflict of interest.

Page 55: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

56 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Tugas dan Tanggungjawab � Direksi bertanggungjawab penuh untuk

melakukan fungsi manajemen Bank;

� Direksi harus mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanngung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan hukum yang berlaku;

� Direksi harus menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dalam setiap kegiatan bisnis Bank untuk semua tingkat organisasi atau hirarki;

� Direksi harus mengambil tindakan untuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain;

� Direksi harus bertanggungjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham;

� Direksi harus memberikan data yang akurat, relevan, dan tepat waktu dan informasi kepada Dewan Komisaris

Unit Kerja Yang Dibentuk BOD Dalam melaksanakan prinsip GCG, Direksi membentuk:

� Satuan Kerja Audit Internal;

� Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan

� Satuan Kerja Kepatuhan.

Duties and Responsibilities � The BOD shall be fully responsible for

performing the Banks management function;

� The BOD must manage the Bank in accordance with its authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association and prevailing laws and regulations;

� The BOD must implement GCG principles in each of the Bank’s business activity for all organizational levels or hierarchy;

� The BOD must take follow up action for audit findings and recommendations from the Bank’s Internal Audit Work Unit, external auditors, Bank Indonesia’s supervision results and /or other authorities’ supervision results;

� The BOD must be responsible for the implementation of its tasks to shareholders through the General Meeting of shareholders;

� The BOD must provide accurate, relevant, and timely data and information to the Board of Commissioners

Formed Work Units by the BOD In implementing GCG principles, The BOD formed the:

� Internal Audit Work Unit;

� Risk Management Work Unit and Risk Management Committee; and

� Compliance Work Unit.

Page 56: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 57

Page 57: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

58 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Pemegang Saham Kami Our Shareholders

Konsorsium pemodal Bank Andara dipimpin oleh Mercy Corps, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan dan pembangunan internasional yang mempunyai akar yang kuat di Indonesia dan juga pemodal dalam pengembangan perbankan dan keuangan mikro. Mercy Corps, menerima hibah awal dari Financial Services for the Poor dari the Bill & Melinda Gates Foundation. Para pemodal awal Bank ini meliputi the International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid, dan Bapak I Wayan Gatha, pendiri Bank Sri Partha, yang kemudian diakuisisi untuk membentuk Bank Andara. Kepemilikan Bank Andara dirancang secara hati-hati dalam sekelompok kecil pemodal yang berkomitmen pada visi dan misi untuk mendukung sektor keuangan

The Bank Andara investor consortium is led by Mercy Corps, an international relief and development organization with strong roots in Indonesia as well as leading investors in banking and microfinance development. Mercy Corps, received a start-up grant from the Bill & Melinda Gates Foundation’s Financial Services for the Poor initiative. Founding investors include the International Finance Corporation (IFC), the Hivos-Triodos Fund, Cordaid and Mr. I. Wayan Gatha, founder of Bank Sri Partha, which was acquired as a part of the formation of Bank Andara. Ownership in Bank Andara was carefully structured around a small group of investors committed to the vision and mission of bolstering the Indonesian microfinance sector to make significant

Page 58: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 59

mikro Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan. Setelah memulai aktifitas pengembangan Bank, konsorsium pemodal tersebut secara resmi mengambil alih Bank Sri Partha di Denpasar, Bali pada Mei 2008 untuk secara resmi mulai beroperasi sebagai Bank Andara. Pada bulan Oktober 2009, terjadi penambahan modal disetor Bank Andara yang dilakukan oleh Mercy Corps, IFC dan the Hivos-Triodos Fund.

strives in poverty alleviation. After initiating bank development activities, the investor consortium officially acquired Bank Sri Partha in Denpasar, Bali on May 2008 to formally begin the operation of Bank Andara. On October 2009, there was an increase in paid-up capital performed by Mercy Corps, IFC and the Hivos-Triodos Fund.

Mercy Corps adalah sebuah organisasi bantuan dan pembangunan internasional yang membantu masyarakat di berbagai tempat di dunia yang mengalami kesulitan yang sangat berat dan membantu mengubah krisis akibat bencana alam, kemiskinan dan konflik menjadi peluang untuk maju.

Didorong oleh kebutuhan setempat dan kondisi pasar, program-program Mercy Corps menyediakan perangkat dan dukungan yang diperlukan oleh masyarakat untuk mengubah kehidupan mereka sendiri. Organisasi ini telah mengembangkan lembaga keuangan mikro di 16 negara berkembang. Mercy Corps sejak tahun 1979 menyediakan dana sebesar US$ 1.4 miliar untuk membantu masyarakat di 100 negara dengan pendapatan tahunan keseluruhan melebihi US$ 240 juta. Hingga saat ini Mercy Corps beroperasi lebih dari 40 negara yang memperkerjakan 3.700 karyawan dengan komitmen mengentaskan kemiskinan.

Mercy Corps is an international relief and development organization that helps people in the world’s toughest places turn the crises of natural disaster, poverty and conflict into opportunities for progress. Driven by local needs and market conditions, our programs provide communities with the tools and support they need to transform their own lives. The agency has developed microfinance operations in 16 developing countries. Since 1979 Mercy Corps has provided US$ 1.4 billion in assistance to people in 100 nations with annual global revenues exceeding US$ 240 million. Mercy Corps operates today in 40 countries employing 3,700 people committed to ending proverty.

Page 59: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

60 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

International Finance Corporation (IFC), merupakan anggota Kelompok Bank Dunia, yang menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan dan memperbaiki kehidupan mereka. IFC mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang dengan mendukung pengembangan sektor swasta, memobilsasi modal swasta, dan menyediakan jasa konsultasi dan mitigasi risiko untuk bisnis dan pemerintah. IFC di Indonesia memiliki tiga tujuan, yaitu: 1) mengurangi dampak perubahan iklim, 2) meningkatkan pendapatan pedesaan, 3) mendukung urbanisasi yang berkelanjutan.

International Finance Corporation (IFC), a member of the World Bank Group, creates opportunity for people to escape poverty and improve their lives. IFC fosters sustainable economic growth in developing countries by supporting private sector development, mobilizing private capital, and providing advisory and risk mitigation services to businesses and governments. IFC in Indonesia has three objectives. They are: 1) to reduce the impact of climate change, 2) to increase rural incomes, 3) to promote sustainable urbanization.

Hivos-Triodos Fund merupakan dana keuangan mikro khusus, di bawah pengelolaan Triodos Management Investment. Triodos Management Investment adalah 100% anak perusahaan Triodos Bank, bank terkemuka di Eropa yang memiliki nilai lebih. Hivos-Triodos Fund didirikan pada tahun 1994 sebagai sebuah inisiatif bersama antara Yayasan Hivos dan Triodos Bank. Dana tersebut adalah perintis penyedia modal untuk sektor keuangan mikro. Pada akhir tahun 2009, Triodos Management Investment memiliki total asset manajemen keuangan mikro sebesar EUR 236 juta.

Hivos-Triodos Fund is a specialized microfinance fund under management of Triodos Investment Management. Triodos Investment Management is a 100% subsidiary of Triodos Bank, the leading values-driven bank in Europe. The Hivos-Triodos Fund was founded in 1994 as a joint initiative between the Hivos Foundation and Triodos Bank. The fund is a pioneering provider of capital to the microfinance sector. At 2009 year-end Triodos Investment Management had total assets under management in microfinance amounting to EUR 236 million.

Page 60: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 61

I Wayan Gatha

I Wayan Gatha adalah pendiri Bank Sri Partha (kemudian dikenal sebagai “Bank Andara”) dan bergabung dengan investor lain dalam berbagi pandangan yang sama bagi Bank Andara. Beliau juga merupakan pendiri dan penasehat dari beberapa BPR potensial di Bali. Selain itu, I Wayan Gatha juga aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial yang masih sering dilaksanakan beliau adalah kegiatan donor darah dan baru-baru ini, beliau menerima kehormatan Satya Lencana Bakti Sosial dari Pemerintah Republik Indonesia, karena telah melakukan kegiatan donor darah lebih dari 100 (seratus) kali .

I Wayan Gatha is the founder of Bank Sri Patha (later known as “Bank Andara”) and joins with the other investors in sharing the sameobjectives for Bank Andara. He is also the founder and advisors of several prospective rural banks in Bali. Furthermore, I Wayan Gatha is also active in many social activities. One of thesocial activities that he is still highly involved with is related to blood donor activities and recently, he received the honor of Satya Lencana Bakti Sosial from the Government of Republic of Indonesia for having conducted blood donor activitiesmore than 100 (one hundred) times.

Cordaid menggabungkan pengalaman dan keahlian lebih dari 90 tahun dalam pemberantasan kemiskinan struktural dan pembangunan. Berbasis di Belanda, Cordaid, the Catholic Organization for Relief and Development Aid adalah salah satu organisasi pembangunan internasional terbesar di dunia, dengan anggaran tahunan lebih dari EUR 170 juta dan dengan jaringan hampir seribu mitra organisasi di 36 negara. Cordaid memiliki rekam jejak yang kuat dalam pembiayaan dan mendukung sektor keuangan mikro di seluruh dunia.

Cordaid combines more than 90 years’ experience and expertise in structural poverty eradication and development. Based in the Netherlands, Cordaid, the Catholic Organization for Relief and Development Aid is one of the world’s largest international development organizations, with an annual budget of more than EUR 170 million and a network of almost a thousand partner organizations in 36 countries. Cordaid has a strong track record in financing and supporting the microfinance sector worldwide.

Page 61: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

62 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Menuai Harapan Bersama Petani Harvesting Hope Among Low-Income Farmers Shinta Hutagalung

Bank Andara sebagai Social Investment Wholesale Bank, menjalin kerja sama dengan

In 2009, Bank Andara, Indonesia’s Social Investment Wholesale Bank, supported BPR

Page 62: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 63

memberikan pinjaman kepada BPR Bumiasih Pusaka Negara (BPN) salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia. Kerja sama ini memungkinkan BPN untuk meningkatkan kredit musiman untuk petani yang mengalami kesulitan dengan pembayaran kredit secara bulanan, oleh karena panjangnya siklus panen. Pinjaman musiman ini memungkinkan petani nasabah LKM menghindari risiko gagal bayar atau menghabiskan tabungan mereka, bahkan semakin banyak petani yang berkembang. Bapak Dasman adalah nasabah kredit musiman dari BPN, yang telah menekuni tani selama 15 tahun di Kalentambo, Subang. “Dulu, kami menghabiskan tabungan keluarga kami untuk membeli bibit padi dan pupuk sebelum musim tanam, tapi hama menggagalkan harapan kami untuk panen sehingga kami tidak punya apa-apa” jelas Bapak Saman. Dengan habisnya tabungan keluarga mereka, akhirnya Bapak Dasman meminjam pada Bank, namun kewajiban membayar setiap bulan kepada Bank hanya menambah beban keuangan pada keluarganya. Hingga suatu saat, Bapak Dasman mulai meminjam uang melalui program kredit petani dari BPN. Jadwal pembayaran dari kredit musiman ini disesuaikan dengan masa panen, sehingga dapat mengakomodasi kemampuan pembayaran para petani. Bapak Dasman mulai bertani hanya dengan 2 hektar sawah miliknya, yang sekarang telah berkembang menjadi 7,5 hektar lahan dengan satu traktor dan mempekerjakan 7 buruh tani tetap. Kredit musiman ini mendorong Bapak Saman untuk lepas dari kemiskinan.

Bumiasih Pusaka Negara (BPN), a local MFI, with financing. This support enabled BPN to increase its seasonal loans serving farmers who have difficulty keeping up with monthly installments, due to the length of a normal harvest cycle. This in turn enabled the MFI’s farm clients to avert the risk of default or emptying their life savings, and infact many farm enterprises have prospered. Mr. Dasman, a farmer of 15 years in Kalentambo, Subang, is one such individual who received a seasonal loan from BPN. He told us, “We once spent our savings to buy rice seedlings and fertilizers at the beginning of the planting season, but then a pest spoiled the entire harvest just like that, and left us with nothing.” Having no remaining family savings, Mr. Dasman applied and received a conventional loan, but the monthly installments only increased his financial burdens. Then, Mr. Dasman started to borrow money through a farmers lending program from BPN. This seasonal loan recognized and accommodated his repayment ability, as it was scheduled on the basis of completed harvesting times. In the beginning, Mr. Dasman and his wife farmed just 2 hectares, this has now expanded to 7.5 hectares of rice fields and a tractor, and to employing 7 full time workers. The seasonal loan allowed him to break free from poverty for good.

Page 63: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

64 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Bapak Saim adalah petani lainnya yang tinggal di Kalen Sari, Subang yang menjadi nasabah kredit musiman untuk membiayai 2 hektar sawahnya. Berkat ketekunannya, Bapak Saim adalah nasabah simpanan aktif di BPN yang merupakan hasil dari panennya selama ini. Setelah bertahun-tahun menghadapi tantangan sebagai petani, Bapak Saim telah mendiversifikasi pendapatan hidupnya dengan memiliki kios yang menjual telepon seluler dan voucher bersama dengan putrinya, yang bekerja sebagai TKW di Taiwan.

Mr. Saim is another farmer living in Kalen Sari in Subang. He also applied for a seasonal loan for his 2 hectare rice field. His perseverance paid off, he is now an active depositor in BPN and diligently saves any excess from his harvests. After years of overcoming many challenges, he has now diversified his livelihood and also co-owns a phone stall selling cellular phones and airtime vouchers with his daughter, who worked as a housemaid (TKW) in Taiwan previously.

Page 64: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 65

Bank Andara berkomitmen untuk memastikan setidaknya 40% dari nasabah LKM-nya adalah pro poor yang melayani penduduk dengan pendapatan rendah, menurut standar yang ditentukan oleh Bank bersama dengan leading development organizations. Bank Andara percaya dengan bekerja sama dengan nasabah LKM, akan dapat meningkatkan akses finansial secara luas kepada penduduk yang berpendapatan rendah, usaha mikro, kecil dan medium di seluruh Indonesia, yang pada akhirnya dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. “Saya tidak punya harapan yang tinggi-tinggi, tapi kalau saya punya uang lebih saya akan menggunakannya untuk membeli lahan sawah lagi. Menjadi petani adalah satu-satunya cara hidup yang saya tahu.“ kata Bapak Dasman dengan suara penuh harapan. Bapak Dasman adalah salah satu dari banyak wirausahawan tani yang turut berpartisipasi dalam membangun perkenomian daerah melalui kredit mikro.

In order to fulfill Bank Andara’s mission to alleviate poverty, the Bank is committed to ensuring that at least 40% of its MFI clients are “pro-poor”, that is, serving low-income people according to standards set by the Bank in consultation with leading development organizations. Bank Andara believes that partnering with these MFI clients will increase financial access on a massive scale for low-income people and micro, small and medium-sized enterprises throughout Indonesia, and ultimately help to drive economic growth and reduce poverty. Mr. Dasman said with a glimmer of hope in his voice, “I don’t have high expectations, but if I have more money I will use it to buy more fields. Being a farmer is the only way of life I know.” He is one of BPNs many entrepreneurial farmers helping to build the local economy with microfinance.

Page 65: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

66 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris Komisaris Komisaris

Stephen Mitchell I Wayan Gatha

William Charles Haworth *)

President Commissioner Commissioner Commissioner

*) menunggu hasil pemeriksaan BI

Laporan Dewan Komisaris

*) subject to BI’s approval

Report from the Board of Commissioners

Meskipun tahun 2010 akan merupakan tahun yang penuh tantangan, Dewan ditekankan dan optimis dengan prospek Bank. Kinerja tahun 2009 menunjukkan daya tahan model usaha Bank dan Bank dalam posisi yang siap di dalam memasuki tahun yang baru dengan jajaran manajemen yang solid dan tenaga kerja dengan dedikasi yang tinggi. Dewan Komisaris berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada jajaran manajemen dalam menjalankan prioritas strategis Bank. Dewan menyadari jajaran manajemen terkadang perlu menyesuaikan rencananya tersebut sesuai kondisi pasar yang kompleks dan tuntutan perubahan dari para nasabah Selanjutnya, Dewan mengakui bahwa Bank dalam masa permulaan dan mempunyai keyakinan bahwa jajaran manajemen akan memperoleh keuntungan sesuai dengan rencana strategis tersebut.

While 2010 is expected to be a challenging year, the Board is encouraged and optimistic about the Bank’s prospects. The performance of 2009 demonstrated the resilience of our business model and the Bank is well positioned going into the New Year with a strong management team and highly dedicated employee workforce. The Board of Commissioners are committed to supporting the management team in executing the Bank’s strategic priorities. The Board recognized that management will occasionally need to adapt its plan to take into consideration complex market conditions and the changing demands of our clients. Further, the Board recognizes that the Bank is in a start-up period, and has confidence that the management team will achieve profitability in accordance with its strategic plan.

Page 66: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 67

Selain dari itu, Dewan telah secara konsisten menempatkan pentingnya tata kelola perusahaan pada Bank, di mana hal ini penting bagi kelangsungan usaha Bank. Dewan telah mengadopsi kerangka tata kelola perusahaan yang komprehensif yang dirancang untuk menyeimbangkanm kinerja dan kesesuaian dan memungkinkan Bank untuk mengambil risiko secara efektif dan bijaksana dimana hal ini merupakan dasar usaha Bank.

Tugas dan Tanggung Jawab

� Dewan Komisaris harus memastikan pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan bisnis Bank di semua tingkat organisasi atau hirarki;

� Dewan Komisaris harus melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi (BOD);

� Dewan Komisaris harus memberikan

nasihat kepada Direksi;

� Dalam melaksanakan fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam butir (3), komisaris harus mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank;

� Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak menghapus tanggung jawab Direksi menjalankan fungsi manajemen Bank;

In addition, the Board has consistently placed great importance on the corporate governance of the Bank, which it believes is vital to the well-being of the Bank. The Board has adopted a comprehensive framework of Corporate Governance Guidelines which are designed to properly balance performance and conformance and thereby allow the Bank to undertake, in an effective manner, the prudent risk-taking activities which are the basis of its business.

Duties and Responsibilities

� The BOC must ensure implementation of GCG in each of the Bank’s business activities at all organizational levels or hierarchy;

� The BOC must perform a supervisory function on the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors (BOD);

� The BOC must provide advice to the BOD;

� In performing the supervisory function as referred to in point (3), commissioners must direct, monitor, and evaluate the implementation of Bank’s strategic policies;

� Decision making by the BOC as referred to in paragraph (4) shall not erase the responsibilities of the BOD performing the Bank’s management function;

Page 67: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

68 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

� Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi telah mengambil tindak lanjut temuan audit dan rekomendasi dari Internal Audit Bank, auditor eksternal, Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lainnya;

� Dewan Komisaris harus memberitahu Bank Indonesia selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah mengetahui temuan atas: – pelanggaran terhadap ketentuan dan

peraturan terkait keuangan dan perbankan; dan

– kondisi atau kondisi yang diperkirakan membahayakan kesinambungan bisnis Bank

� Dewan Komisaris harus memiliki pedoman dan prosedur kerja yang mengikat untuk semua anggota Dewan Komisaris

Komite di bawah Dewan Komisaris Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris sedang membentuk sebagai berikut:

� Komite Audit

� Komite Pemantau Risiko

� Komite Remunerasi dan Nominasi

Laporan Pengawasan Dewan Komisaris tahun 2009 Laporan Dewan Komisaris tahun 2009 tidak menemukan praktek yang tidak wajar atau keliru di dalam melakukan kegiatan

� The BOC must ensure that the BOD has taken follow up actions on audit findings and recommendations from the Bank‘s Internal Audit, external auditors, Bank Indonesia and /or other authorities supervision results;

� The BOC must inform Bank Indonesia no later than 7 (seven) business days upon discovering findings on: – a violation of financial and banking

laws and regulations; and

– a condition or conditions predicted to endanger the Bank’s business continuity

� The BOC must own a work guideline and procedure which is binding to all BOC members

Committees under the BOC In order to support the effectiveness of the implementation of its tasks and responsibilities, the BOC is preparing to form the following:

� Risk Audit Committee

� Risk Oversight Committee

� Remuneration and Nomination Committee

Supervisory Report of Board of Commissioners for 2009 The Supervisory Report of the Board of Commissioners for 2009 did not find any misconduct or wrong doings in managing the

Page 68: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 69

operasional Bank. Evaluasi kegiatan usaha:

� Investasi Bank pada sektor menunjukkan pertumbuhan. Walaupun perlakuan akuntansi belum dapat mengakui kredit pada bank perkreditan rakyat sebagai Kredit dari Pihak Ketiga, namun kredit aktual yang diberikan Bank melebihi target target rencana usaha per Desember 2009 yaitu mencapai 17,1%. Target awal adalah sebesar Rp.61.526 juta, dan pencapaian Bank adalah Rp.12.635 juta untuk non-bank dan Rp.59.401 juta untuk bank.

� Kualitas Aset Komposisi antara penempatan dalam bentuk penempatan ke BI dan ke sektor swasta secara bertahap telah berubah. Sejak Desember 2009, Bank telah meningkatkan alokasi assetnya pada bank lain menjadi 11,18% sedangkan 88,82% ditempatkan pada BI, dibandingkan tahun 2008: 1,46% dan 98,54%. Jumlah Kredit yang Diklasifikasikan (kolektibilitas 2 sampai 5) menurun sebesar 34,73% dari tahun 2008 ke tahun 2009, dan hanya terdiri dari pinjaman ritel terdahulu.

� Manajemen Risiko Peringkat profil risiko Bank adalah 74,00% (Rendah) per posisi Desember 2009.

Bank as of December 2009. Business Plan Evaluation:

� The Bank’s investment into private sector is growing. Though the accounting treatment had not yet recognizing the loans to rural banks as Loans to Third Parties, the Bank’s actual loans exceeded its business plan target as per December 2009 by 17.1%. The target was IDR 61,526 million, the achievements were IDR 12,635 million for non banks and IDR 59,401 million for banks.

� Asset Quality The composition between placements in Bank Indonesia and the commercial banking sector have changed. As of Dec 2009, the Bank has increased its asset allocation to other Banks for 11.18% while 88.82% is placed in BI, compare with year 2008: 1.46% and 98.54%. The amount of Classified Loans (collectability 2 to 5) decrease by 34.73% from year 2008 to year 2009, which is consisted solely of the previous retail loans.

� Risk Management The management has succeeded in managing the bank’s risks and the result was the bank’s risk profile of 74.00% (Low).

Page 69: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

70 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Report on Good Corporate Governance

Sebagai lembaga yang yang memperoleh kepercayaan untuk mengelola dana masyarakat, Bank harus mampu mendeteksi sedini mungkin segala bentukpenyimpangan. Untuk itu, Bank Andara membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang bertujuan membantu mencegah terjadinya penyimpangan dengan mengevaluasi dan menguji efektivitas proses dalam Bank Andara. Dengan mengacu pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/99, tugas dan tanggung jawab SKAI Bank Andara adalah sebagai berikut:

� Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit yang dilakukan.

� Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional serta kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung.

� Mengindentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya manusia (SDM) dan keuangan yang telah dianggarkan sebelumnya.

As an institution that gains the trust to manage public funds, the Bank must, at the earliest, be able to detect all forms of infringements or violations. For that purpose, Bank Andara has formed an Internal Audit Working Unit that seeks to assist in preventing such violations by evaluating and testing the effectiveness of the process within Bank Andara. In accordance with the Standards for Implementing the Internal Audit Function for Banks (SPFAIB) and Bank Indonesia’s Regulation No.1/6/PBI/99, the responsibility of Bank Andara Internal Audit Unit are as follows:

� Assist the President Director and the Board of Commissioners in their supervisory functions by operationally articulating its plans, implementation and monitoring method used to obtain its audit findings.

� Analyze and evaluate finance, accounting, and operational aspects, as well as other activities through direct inspections and indirect monitoring.

� Identify all possibilities to improve and enhance the efficient use of human and financial resources as previously budgeted.

Page 70: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 71

� Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa oleh SKAI pada semua tingkatan manajemen.

Selain Peraturan Bank Indonesia, eksistensi SKAI juga didasari oleh Internal Audit Charter Bank Andara yang menetapkan misi, tujuan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab dan ruang lingkup SKAI. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas SKAI telah berupaya semaksimal mungkin dan telah berhasil melaksanakan amanah yang diberikan dengan baik. Pada kegiatan tahun 2009, SKAI Bank Andara telah melakukan pemeriksaan intern sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan tidak diketemukan permasalahan yang signifikan ataupun yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional Bank Andara. Laporan hasil audit dirangkum dalam sebuah buku yang berisi seluruh temuan dan tanggapan dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit/ pemeriksaan tersebut, SKAI telah mengawasi tindak lanjut dengan cara memastikan bahwa data dan dokumen dari auditee telah lengkap. Untuk dapat sejalan dengan pertumbuhan bisnis Bank Andara, SKAI akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas auditornya dengan pendidikan dan program-program pelatihan.

� Provide improvement recommendations and objective information on the activities being inspected by the Internal Audit Unit throughout all management levels.

Apart from Bank Indonesia’s Regulations, the Internal Audit Unit’s existence is based on Bank Andara’s Internal Audit Charter, which determines the mission, objectives, position, authority, responsibility, and scope of Internal Audit. In implementing the above-mentioned tasks, the Internal Audit Unit strives to carry out its task to the utmost standard and has also succeeded in accomplishing its mandate. During its 2009 activities the Bank Andara Internal Audit Working Unit conducted its audit according to schedule, and there were no significant findings that can or may impact the operational activities of the Bank as a going concern. A report of the audit findings was compiled, the contents comprising all the findings and the responses of the auditee (parties being audited) as well as the auditee’s expression of willingness to action the audit findings within the specified timeframe. In response to the audit findings, the Internal Audit Unit supervised follow-up by ensuring that data and documents from the auditee are indeed complete. To cope with the growth in Bank Andara business, the Internal Audit Department will enhance its Auditors’ knowledge with Training and Development.

Page 71: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

72 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Strategi Perusahaan dan Transformasi menjadi Bank Wholesale Company Strategy and Transformation to a Wholesale Bank

Selama tahun 2009, Bank Andara menyelesaikan sebagian besar tugas yang digaris bawahi dalam proses disposisi terstruktur atas komponen-komponen Bank yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan ritelnya. Proses disposisi tersebut difasilitasi oleh pengacara, auditor, penilai real-estate, dan konsultan strategis yang membawa pengalaman akan restrukturisasi , merger dan akusisi, penilaian, pengeluaran saham baru, dan privatisasi untuk menjamin pelaksanaan yang bijaksana atas transaksi-transaksi terkait. Proses disposisi tersebut mencakup kegiatan-kegiatan utama berikut ini:

� Penjualan aset tetap berwujud

� Penjualan aset terbengkalai

� Manajemen rekening deposito � Penjualan kredit lancar dan macet

� Perampingan karyawan

During 2009, Bank Andara completed most the tasks outlined in a structured process of disposition of the components of the Bank associated with its retail activities. The process of disposition has been facilitated by attorneys, auditors, real-estate appraisers, and strategic consultants bringing substantial restructuring, mergers & acquisitions, valuation, rights issues, and privatization experience to ensure prudent execution of the related transactions. The disposition process includes the following primary activities:

� Sale of tangible fixed assets

� Sale of foreclosed assets

� Management of deposit accounts

� Sale of performing and non-performing loans

� Retrenchment of the employees

Pada saat yang bersamaan, Bank telah memulai mengubah model usahanya dari usaha yang langsung melayani kebutuhan keuangan usaha mikro dan kecil, menjadi usaha yang menempatkan dirinya sebagai mitra strategis bagi banyak LKM Indonesia yang pada gilirannya akan melayani para pengusaha mikro, pihak miskin yang aktif secara ekonomi dan pasar-pasar pedesaan.

At the same time, the Bank began to transform its business model from one which directly serves the financial needs of micro and small enterprises, to one which positions itself as a strategic partner to a large number of Indonesian MFIs which in turn serve micro entrepreneurs, the economically active poor and rural markets.

Page 72: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 73

Bank Andara didirikan dengan maksud untuk merealisasikan tujuan pengentasan kemiskinan melalui operasional yang sehat dan menguntungkan dari sebuah bank wholesale yang mendukung LKM Indonesia. Bank Andara dirancang untuk menyediakan dan secara aktif meningkatkan skala penggunaan jasa keuangan bagi penduduk miskin yang kurang memiliki akses terhadap lembaga keuangan. Bank Andara bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan menciptakan produk dan layanan lainnya yang efektif, terus berkembang dan berkelanjutan. Bank Andara menempatkan dirinya sebagai penyedia produk dan jasa keuangan yang dirancang untuk meningkatkan daya saing LKM dengan menurunkan biaya pendanaan dan meningkatkan cakupan produk dan jasa keuangan yang dapat ditawarkan LKM kepada nasabah mereka. Bagi LKM, Bank Andara menawarkan:

Bank Andara was created with the objective of realizing poverty alleviation goals through the sound and profitable operation of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. The bank was designed to provide for and actively promote the wide scale use of financial services for poor populations that lack access to financial institutions. Bank Andara is working to achieve this goal through the creation of scalable, effective, and sustainable banking products and support services. Bank Andara positions itself as a provider of products and services designed to enhance MFI competitiveness by lowering the cost of funds and increasing the range of products and services MFIs can offer to their own clients. For MFIs, Bank Andara offers:

� Akses kepada fasilitas manajemen likuiditas yang memungkinkan LKM untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang wajar atas kelebihan likuiditas, disamping menggunakan aset tersebut untuk memperoleh akses ke jasa keuangan

� Access to liquidity management facilities that allow MFIs to prudently earn a reasonable return on excess liquidity while leveraging assets to gain access to financial services linked to savings balances

� Akses kepada beragam mekanisme pembiayaan yang fleksibel untuk membantu LKM memperluas aktivitas bisnis dan keberadaan pasar mereka

� Access to a range of flexible financing mechanisms to help MFIs expand their activities and market presence

� Kemampuan LKM untuk menawarkan produk dan jasa keuangan baru kepada nasabah berpendapatan rendah melalui korespondensi perbankan dengan Bank

� The ability for MFIs to offer their low-income clients new products and services through correspondent banking relationship with Bank Andara, including

Page 73: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

74 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Andara, termasuk asuransi mikro, pengiriman uang, jaringan ATM, dan layanan perbankan mobile dan elektronik.

micro-insurance, remittances, bill payment, ATM networks, and mobile and electronic banking services

� Akses kepada kerangka SIM termutakhir yang dirancang dan diuji untuk mendukung segala bentuk jasa perbankan dengan tarif yang terjangkau dan melalui interfaces praktis on-line dan off-line yang memungkinkan LKM untuk memberikan layanan elektronik inovatif kepada nasabah mereka.

� Access to a state-of-the art MIS platform designed and tested to support all forms of banking services at affordable rates with practical on and off-line interfaces that allow MFIs to extend innovative e-services to their clients

� Hubungan yang dekat dengan pemberi pinjaman khusus pasar keuangan mikro, yang berfokus pada layanan yang cepat, efisien dan disesuaikan untuk mendorong pertumbuhan dan kelangsungan usaha LKM.

� A close relationship with expert microfinance lenders, focused on fast, efficient and tailored services to promote MFI growth and viability.

Layanan-layanan ini memampukan LKM untuk meningkatkan kinerja mereka dengan cara:

These services enable MFIs to improve their performance by:

� Mengurangi biaya pendanaan melalui akses pembiayaan yang responsif dan terjangkau

� Reducing the cost of funds via access to responsive and affordable financing

� Mengelola aset secara lebih produktif melalui peningkatan SIM dan fasilitas manajemen likuiditas

� Managing assets more productively through improved MIS and liquidity management facilities

� Meningkatkan jangkauan nasabah, peluang penjualan silang dan keunggulan kompetitif di pasar lokal dengan memperluas penawaran produk kepada nasabah ritel

� Increasing client outreach, cross-selling opportunities and competitive advantage in local markets by expanding product offerings to retail clients

Page 74: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 75

Dan akan mendorong Bank Andara untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu:

� Sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui LKM

And will enable Bank Andara to achieve its primary business objectives:

� To catalyze large-scale outreach to millions of the unbanked and under-banked in Indonesia, by providing innovative financial products and services to, and through MFIs

� Untuk memaksimalkan nilai investasi pemegang saham, selain juga menciptakan sebuah lembaga keuangan yang permanen dan menguntungkan

� To maximize the value of shareholders’ investments, while creating a long-term, profitable financial institution

Page 75: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

76 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Bagaimana Kami Menjalankan Bisnis tahun 2010 How We Will Conduct Our Business in 2010

Kebijakan dan Strategi Perusahaan 2010

Memasuki tahun 2010, Bank Andara melanjutkan posisi dua tujuan utamanya untuk mencapai keuntungan finansial dan sosialnya. Bank juga melanjutkan fokusnya di dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan melalui operasional yang sehat dan menguntungkan dari sebuah bank wholesale yang mendukung LKM Indonesia. Hal ini direfleksikan di dalam pernyataan kebijakan utama di dalam pengembangan Bank sebagai berikut:

Company Policy and Strategy 2010

As we enter 2010, Bank Andara continues with its “double bottom line” position aiming to achieve both financial and social performance success. The Bank also continues to focus on delivering on its objective of realizing poverty alleviation through the sound and sustainable operation of a wholesale banking institution supporting the Indonesian microfinance industry. This is reflected in the main policy statements governing the development of the Bank as follows:

� Keputusan untuk mengubah model usaha Bank dari operasi ritel yang melayani usaha mikro dan kecil di Bali menjadi operasi wholesale untuk melayani LKM yang melayani usaha mikro dan kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah di pedesaan di seluruh Indonesia

� Modify the business model of the bank from retail operations serving micro and small enterprises in Bali to wholesale operations serving MFIs which themselves serve micro and small enterprises and low income rural populations throughout Indonesia

� Bekerja sama dengan pengusaha sosial yang berfokus pada LKM seperti MICRA, GTZ, dan lembaga swadaya lainnya guna mendukung LKM yang berkonsentrasi pada pengentasan kemiskinan di Indonesia

� Work together with microfinance-focused social entrepreneurs like MICRA, GTZ and other NGOs to support pro-poor MFIs in Indonesia

� Pengembangan infrastruktur baru untuk mendukung operasional wholesale,

� Develop a new physical and institutional infrastructure to support wholesale

Page 76: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 77

termasuk kebijakan dan prosedur yang akan diterapkan

operations including updated policies and procedures

� Mengembangkan kebijakan sumber daya manusia sesuai dengan peraturan yang berlaku

� Improve the human resources policies in line with the applicable regulations

� Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar dapat menghadapi tantangan usaha

� Develop human resources capabilities to achieve the business challenges

� Secara konsisten mengembangkan kebijakan internal agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

� Consistently update the internal policies to be in line with the Bank Indonesia regulations

� Mengembangkan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah LKM dan mencceriminkan operasional wholesale

� Development of appropriate products and services which respond to the identified needs of MFI clients and reflect wholesale operations

� Mengembangkan strategi Teknologi Informasi yang memadukan model usaha Bank Andara dengan solusi SIM untuk nasabah LKM dan memungkinkan penyediaan produk dan jasa keuangan untuk nasabah mereka

� Develop an IT strategy and plan that integrates Bank Andara’s business model with MIS solutions for MFI clients and enables the provision of additional products and services to their clients

� Mengembangkan sistem pembayaran berbasis teknologi untuk LKM agar mereka dapat melakukan pembayaran tagihan, pengiriman uang, asuransi mikro dan m-banking di masa mendatang

� Develop a technology-based payment system for MFIs to enable them to do bill payment, remittance, micro-insurance and m-Banking in the future

Bank Andara terus melakukan transformasi model usahanya dari usaha yang langsung melayani kebutuhan usaha mikro dan kecil (ritel), menjadi usaha yang menempatkan dirinya sebagai mitra strategis bagi sebagian besar LKM Indonesia yang pada gilirannya akan melayani para pengusaha mikro, pihak yang kurang mampu dan pasar di pedesaan, dan melakukan aktivitas operasional wholesale secara penuh dari kantor pusatnya

Bank Andara also continues to move forward in transforming its business model from one which directly serves the financial needs of micro and small enterprises, to one which positions itself as a strategic partner to a large number of Indonesian MFIs who in turn serve micro entrepreneurs, the economically active poor and rural markets, and to operate a fully wholesale-oriented business from its head office in Denpasar and branch

Page 77: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

78 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

di Denpasar dan kantor cabang di Jakarta. Memasuki tahun 2010, prioritas Bank Andara adalah:

� Mengembangkan portofolio kredit dengan tujuan utama untuk menjangkau penduduk yang belum mendapatkan akses jasa perbankan

� Memastikan minimal 40% debitur LKM adalah pro-pengentasan kemiskinan untuk memenuhi dua tujuan utama Bank guna merealisasikan misi Bank untuk mengentaskan kemiskinan

� Memperluas lingkup usaha ke luar area Bali dan Jakarta ke seluruh area Jawa

� Melakukan kerjasama dengan koperasi yang memenuhi syarat perbankan untuk menjangkau mereka yang kurang mendapatkan akses jasa keuangan

Dalam hal pengembangan produk, Bank Andara akan:

� Mengembangkan sumber dana untuk mendanai pinjaman Bank termasuk memperkenalkan konsep deposito sosial di Indonesia

� Mengembangkan produk untuk melayani LKM yang mendukung pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan wanita

� Membuka cabang baru di daerah Jawa Timur, sebagai bagian untuk memperluas wilayah layanan

� Melanjutkan tahap berikutnya dari peningkatan modal dengan mengundang pemegang saham dan calon investor baru untuk meningkatkan modal bank sebagai usaha proaktif dan bijaksana kami di dalam memperkuat struktur permodalan pada tahap usaha permulaan dan untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan dari jumlah modal

office in Jakarta. Looking ahead to 2010, Bank Andara’s top priorities for business development are to:

� Build the loan portfolio with the main objective of reaching the unbanked

� Ensure a minimum of 40% of its borrowing MFIs are “pro-poor” to meet the “double bottom line” goals of realizing the Bank’s mission to alleviate poverty

� Expand the Banks coverage beyond Bali and Jakarta to all of Java

� Find and enter into new partnerships with bankable cooperatives to reach the unbanked.

In terms of product development, Bank Andara will:

� Develop its sources of funding including extending our Social Deposits in Indonesia

� Develop products to serve pro-poor MFIs and pro-women MFIs

� Establish a new branch in East Java, as part of our addition of office network plan to expand our coverage

� Continue its next round of capital raising by inviting the current shareholders as well as new investors to increase the capital of Bank Andara as part of our proactive and prudent approach to strengthen our capital position in the start-up process and to enhance our financial flexibility of significant capital available to meet seasonal funding

Page 78: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 79

yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan untuk memastikan bahwa Bank dalam posisi yang baik untuk mendanai pertumbuhannya

• Menyediakan layanan dan teknologi yang responsif dan inovatif kepada LKM untuk meningkatkan kinerja dan jangkauan mereka secara signifikan dengan aktivitas sebagai berikut:

� Mengimplementasikan solusi core banking yang baru untuk mendukung dan meningkatkan layanan bank dan sistem pelaporan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

� Mengimplementasikan solusi shared core banking yang sesuai dengan kebutuhan LKM

� Mengimplementasikan Andara-Link yang akan membantu nasabah LKM melakukan pembayaran tagihan, pengiriman uang, dan aplikasi asuransi mikro

requirements to ensure the Bank is well-placed to funds its growth

� Provide responsive and innovative services and technology to MFIs in order to significantly improve their performance and outreach through the following activities:

� Implement the new core banking solution to support and improve bank services as well as reporting systems per requirements from BI

� Implement a shared core banking solution that meets the needs of MFIs

� Implement Andara-Link, which will enable MFI clients to do bill payments,

transfer or remittance and micro insurance

Page 79: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

80 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Semua Orang Bisa Meraih Keuntungan melalui Deposito Bank Andara Everyone Can Win from Bank Andara Deposit Michael Sebastian

“Bekerja dalam memberikan pelayanan jasa keuangan dan produk keuangan kepada penduduk Indonesia yang berpendapatan rendah dengan efektif membutuhkan misi sosial dan misi bisnis untuk meraih laba,” demikian yang dikatakan oleh Paulus Wiranata, CEO Bank Andara, “perusahaan yang bergerak di sektor ini, tidak bisa jika hanya fokus kepada meminjamkan uang saja, namun juga harus peduli dengan bagaimana uang tersebut digunakan dan dibayar kembali oleh nasabah, apakah uang tersebut digunakan untuk hal produktif, kemudian apakah jadwal angsuran sesuai dengan tujuan penggunaan uang dan juga turut peduli dengan bagaimana cara menyebarkan semangat ini dan mempraktekkannya dalam jangka panjang

“Working to deliver financial products and services to the low income Indonesians effectively requires having both a social and profit driven mission,” Paulus Wiranta, CEO of Bank Andara says, “a company working in this area cannot only care about lending money, but must also care about how the money is being used and repayed by its customers is it being used productively and does the repayment schedule fit to purpose and care about how to encourage this practice over the long run to help low income Indonesians build their livelihoods and reduce their financial risk for good, only then can all sides win.’

a

Page 80: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 81

guna membantu penduduk Indonesia berpendapatan rendah membangun kehidupannya dan mengurangi risiko keuangan mereka sepenuhnya, dengan begitu barulah semua pihak dapat menang.”

Bank Andara dibentuk pada April 2009 guna menjembatani celah yang terdapat di pasar antara sektor keuangan formal maupun informal dan sebagai rekan bisnis strategis bagi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Indonesia guna mewujudkan misi sosialnya untuk membantu jutaan penduduk Indonesia yang belum mendapatkan layanan jasa keuangan. Bank Andara memahami bahwa LKM memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang kebudayaan, karakteristik, kebutuhan usaha dan aktivitas ekonomi di daerah tempat mereka berada dibandingkan dengan lembaga keuangan komersial lainnya. Pengetahuan ini menempatkan LKM di posisi terbaik guna menjaga keberlangsungan usaha finansial dalam jangka panjang, dan menjaga nilai NPL yang rendah dikarenakan mereka menggunakan pendekatan komunitas dalam mengambil keputusan pemberian pinjaman dan menjaga hubungan yang produktif dengan nasabah.

Bank Andara was created in April 2009 to bridge a gap in the market between the formal and informal financial sectors, and work as a strategic business partner to Indonesian Microfinance Institutions (MFIs) to deliver its social mission to help millions of unbanked low income Indonesians access financial services and products. The bank understands that MFIs have a stronger knowledge of the local culture, characteristics, business needs and common economic activities in their areas than most commercial financial institutions. This knowledge places the MFIs in the best position to maintain a financially sustainable business over the long run and keep NPL (Non Performing Loan) levels low because they can use the community based approach to make loans decisions and maintain productive working relationships with customers.

Bank Andara memiliki konsorsium investor yang terus memberikan dukungan penuh kepada Bank Andara dalam kerjanya, akan tetapi mereka bukanlah satu-satunya penyokong Bank. Saat ini Bank Andara bekerja dengan deposan pihak ketiga yang berasal dari LKM, individu dan perusahaan guna memberikan produk funding yang unik seperti Deposito bagi LKM, Deposito Andara untuk umum, dan pertama kali di Indonesia, Deposito Sosial.

Indeed, the bank’s consortium of socially motivated and financially experienced investors continue to overwhelmingly support Bank Andara in its work, but they are not its only supporters. Bank Andara is currently working with third party depositors among MFIs, individuals and corporations to offer a unique basket of funding products such as: MFI Deposits, Andara Deposits for commercial and a 1st in Indonesia, Social Deposits.

Page 81: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

82 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Produk Deposito Sosial Bank Andara adalah sebuah alternatif dari produk deposito yang umum dan merupakan satu-satunya produk deposito di Indonesia yang menawarkan nasabah dengan kemampuan untuk meraih keuntungan baik secara finansial maupun sosial dari penempatan deposito yang dilakukan. Deposito Sosial Bank Andara memberikan kesempatan bagi nasabah:

� Untuk menentukan penempatan deposito yang dilakukan untuk digunakan dalam mendukung pendanaan bagi penduduk Indonesia dari tiga grup sebagai berikut: pro petani, pro wanita dan pro kemiskinan.

� Untuk mendapatkan laporan peridodik tentang bagaimana dana yang didepositokan telah digunakan dan dampak dari pendanaan atas grup yang dipilih.

� Untuk datang berkunjung dan bertemu dengan LKM yang konsentrasi usahanya sesuai dengan grup yang dipilih dan bertemu langsung dengan beberapa nasabah LKM guna melihat dampak langsung dari deposito yang diinvestasikan sekaligus membantu dalam memahami kebutuhan LKM dan nasabahnya secara langsung.

The Bank’s Social Deposit product is an alternative to the common deposit and is the only deposit product in Indonesia that offers its customers both financial and high impact effective social gains for their deposit. Bank Andara’s Social Deposit gives customers the opportunity:

� To choose the group of Indonesian people their deposit will be used to assist from three groups: pro farmer, pro women, and pro poor.

� To receive a periodic report about how the money has been used and the impact of the funding amongst the group of their choice.

� To visit and meet the MFIs concentrating on their preferred groups, and some of the end clients to see the impact of their deposit and understand the MFI and customers needs first hand.

� Untuk memperoleh bunga yang menarik atas deposito yang dilakukan dan tidak seperti deposito pada umumnya, Deposito Sosial Andara memberikan pemahaman atas hasil dari deposito yang diinvestasikan ke Bank Andara sekaligus memberikan keyakinan bahwa deposito yang diberikan

� To receive an attractive interest rate for their deposit and unlike other deposits, have a clear understanding of the results their invested deposit is achieving in addition to the reassurance that their deposit is supporting only the people most in need with loans, and that they are productive loans.

Page 82: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 83

digunakan untuk membantu orang yang paling membutuhkan pinjaman, dan pinjaman yang diberikan adalah pinjaman yang bersifat produktif.

� Untuk menghindari biaya lebih dan risiko dari mencoba menyalurkan sendiri dana pinjaman mikro, Bank Andara dapat mengelola aktivitas tersebut secara efektif dan efisien guna memaksimalkan dampak yang diberikan kepada banyak penduduk Indonesia yang berpenghasilan rendah, sekaligus memberikan bunga yang menarik atas deposito yang diinvestasikan.

� To avoid the risk and expense of trying to channel micro loans themselves, bank Andara can manage the activities efficiently and effectively to maximize impact for more low income Indonesians and still offer attractive interest rates for the deposit.

Secara garis besar setiap deposito yang diinvestasikan nasabah di Bank Andara akan membantu semua pihak untuk menang karena deposito akan digunakan langsung dalam membantu mengentaskan kemiskinan, membangun penghidupan nasabah LKM dan mengurangi nilai risiko finansial mereka. Kemenangan nasabah Bank Andara yaitu LKM, tidak hanya melalui pemberian pinjaman namun juga melalui pelatihan dan aktivitas peningkatan mutu dan kemampuan, sedangkan nasabah LKM dan komunitasnya menang melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi dan Bank Andara menang dikarenakan menerima dukungan yang berkelanjutan guna melaksanakan misinya untuk meraih mereka yang membutuhkan. Tidak ada deposito lain di Indonesia yang memiliki dampak positif dan kemampuan menjangkau banyak grup dalam sekali waktu.

Overall, each single deposit that customers invest in Bank Andara helps everyone to win because the deposit will go directly to helping fight poverty, build MFI customer’s livelihoods and reduce their financial risk. Bank Andara’s customer, MFIs win not only through obtaining lending but also through training and capacity building activities, while the MFI’s customers and their communities win through improved economic well-being and Bank Andara wins because it receives ongoing support to continue its mission to reach those most in need. No other deposit in Indonesia can have as positive an impact on so many groups at one time.

Page 83: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

84 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan rupiah Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini notasi dalam bahasa Indonesia

In millions of Rupiah Numerical notations in all tables and graphs

in this Annual Report are in Indonesian

DATA KEUANGAN 2009 2008 FINANCIAL DATA

Jumlah Aset 217.228 232.154 Total Assets

Jumlah Kredit yang diberikan 72.036 60.851 Total Loans

Simpanan Nasabah dan Bank Lain 99.157 110.146 Deposits from Customers & Other Banks

Jumlah Ekuitas 112.076 104.700 Total Equity

Pendapatan Bunga 14.674 30.889 Interest Income

Beban Bunga (6.104) (14.685) Interest Expense

Pendapatan Bunga – bersih 8.570 16.204 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya 1.430 2.945 Other Operating Income

Beban Operasional (40.710) (37.195) Operating Expenses

Laba Operasional (30.710) (18.046) Operating Income

Laba Sebelum Pajak (28.709) (20.613) Income Before Tax

RASIO KEUANGAN (%)

FINANCIAL RATIOS (%)

Imbal Hasil Aset (ROA) (15,82) (7,43) Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) (25,73) (19,45) Return on Equity (ROE)

Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga

21,81*) 55,90 Loans to Deposits Ratio (LDR)

CAR – tanpa memperhitungkan Risiko Pasar

163,31 79,78 CAR – excluding Market Risk

CAR – dengan memperhitungkan Risiko Pasar

163,31 79,78 CAR – including Market Risk

Marjin Pendapatan Bunga Bersih 6,51 8,57 Net Interest Margin (NIM)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

290,70 153,22 Operating Expense to Operating Income

*) Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga 2009 dengan memperhitungkan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Bank Lain = 72,65% *) Loans to Deposit Ratio (LDR) 2009 including Loans and Deposits Other Banks = 72.65%

Page 84: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 85

KEBIJAKAN REMUNERASI

REMUNERATION POLICIES

Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received for 1 Year

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Orang Number of

people

Jutaan Rupiah

In Million IDR

Orang Number of

people

Jutaan Rupiah

In Million IDR

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salaries, bonus, routine benefits, tantiem and other intangible facilities)

2 425 3 3.166

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) Other tangible facilities (housing, transportation, health insurance, etc)

- - - -

3. a. dapat dimiliki may be owned

- - - -

b. tidak dapat dimiliki may not be owned

- - - -

TOTAL 2 425 3 3.166

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Total Remuneration per Person In 1 Year

Jumlah Komisaris Number of Commissioners

Jumlah Direksi Number of Directors

Di atas Rp2 miliar In excess of Rp2 billion

- -

Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar In excess of Rp1 billion and up to Rp2 billion - 1

Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar In excess of Rp500 million and up to Rp1 billion

- 2

Rp 500 juta ke bawah Rp 500 million and below 2 -

Page 85: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan
Page 86: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

Bank Andara | 2009 Annual Report 87

PT Bank Andara Laporan keuangan beserta laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2009 and 2008

Page 87: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

88 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

The original financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT BANK ANDARA LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2009 DAN 2008

PT BANK ANDARA FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca .…………………………………………………. 1 - 2 ……………………………………….Balance Sheets Laporan Laba Rugi .…………………………………… 3 ………………………………..Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas .………………………… 4 ...…………………Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas.…………………………………….. 5 - 6 …………………………. .Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan. …………………… 7 - 60 ………………….Notes to the Financial Statements

***************************

Page 88: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan
Page 89: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan
Page 90: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Bank Andara | 2009 Annual Report 91

PT BANK ANDARA NERACA

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA BALANCE SHEETS

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2009 Notes 2008

ASET ASSETS Kas 2.432.626.855 2b,3 6.494.158.425 Cash

Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 2.525.114.209 2c,4 6.423.120.424 Bank Indonesia Current accounts with Giro pada bank lain 1.225.353.641 2c,5 1.401.483.334 other banks Penyisihan kerugian (12.253.536) 2g,5 (14.014.833) Allowance for losses

1.213.100.105 1.387.468.501 Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 30.508.087.904 2d,6 37.953.875.499 and other banks Penyisihan kerugian (87.260.000) 2g,6 - Allowance for losses

30.420.827.904 37.953.875.499 Efek-efek 54.749.610.212 2e,7 50.280.598.331 Marketable securities Kredit yang diberikan Loans Pihak ketiga 72.035.966.926 2f,8 60.851.496.653 Third parties Penyisihan kerugian (6.362.713.555) 2g,8 (1.325.004.495) Allowance for losses

65.673.253.371 59.526.492.158

Aset tetap 61.154.288.556 2h,9 60.797.399.442 Fixed assets Akumulasi penyusutan (25.078.798.898) (24.887.994.198) Accumulated depreciation

36.075.489.658 35.909.405.244

Pajak dibayar dimuka 290.840.652 2m,11a 399.790.328 Prepaid taxes Aset pajak tangguhan - bersih 12.776.876.683 2m,11e 3.311.522.499 Deferred tax assets - net Aset lain-lain - bersih 11.070.012.564 2g,2i,10 30.467.470.285 Other assets - net

JUMLAH ASET 217.227.752.213 232.153.901.694 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 91: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

92 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

PT BANK ANDARA NERACA (lanjutan)

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban segera 60.330.382 2j 4.803.475.069 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah 57.920.685.764 2k,12 108.855.627.037 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 41.236.798.342 2l,13 1.290.127.035 Deposits from other banks Hutang pajak 353.965.304 2m,11b 163.345.836 Taxes payable Estimasi kewajiban imbalan Estimated post-employment pasca-kerja 81.761.620 2n,26 8.755.473.117 benefit liabilities Pinjaman dari pemegang saham - 14 1.000.000.000 Loan from shareholder Kewajiban lain-lain 5.498.050.970 15 2.585.467.607 Other liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN 105.151.592.382 127.453.515.701 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp1.000.000 (nilai penuh) par value Rp1,000,000

per saham (full amount) per share Modal dasar, ditempatkan dan Authorized, issued and fully disetor penuh - 154.050 saham paid-up capital - 154,050 shares (2008: 135.900 saham) 154.050.000.000 16 135.900.000.000 (2008: 135,900 shares) Agio saham 5.045.700.000 - Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali Revalution increment aset tetap, bersih dari pajak 13.139.983.218 2h,9,11e 8.165.172.732 on fixed assets, net of tax Akumulasi kerugian (60.159.523.387) (39.364.786.739) Accumulated losses

JUMLAH EKUITAS 112.076.159.831 104.700.385.993 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 217.227.752.213 232.153.901.694 EQUITY

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 92: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Bank Andara | 2009 Annual Report 93

PT BANK ANDARA

LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA STATEMENTS OF INCOME

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME OPERASIONAL AND EXPENSE Pendapatan bunga Interest income Bunga 13.848.022.288 2o,17 29.191.749.446 Interests Provisi dan komisi 825.872.025 2o 1.697.417.934 Fees and commissions

Jumlah pendapatan bunga 14.673.894.313 30.889.167.380 Total interest income Beban bunga (6.103.862.074) 2o,18 (14.684.822.082) Interest expense

Pendapatan bunga - bersih 8.570.032.239 16.204.345.298 Interest income - net Pendapatan operasional lainnya 1.430.241.184 2.944.919.053 Other operating incomes (Penyisihan) pemulihan kerugian (Provision) reversal for losses on atas aset produktif earning assets and dan non-produktif (7.031.734.090) 19 1.425.908.580 non-earning assets Beban operasional lainnya: Other operating expenses: General and administrative Beban umum dan administrasi (11.103.809.122 ) 20 (10.967.309.008 ) expenses Beban tenaga kerja (19.312.613.188 ) 21 (25.186.860.176) Personnel expenses Beban penyusutan (3.261.864.906 ) 2h,9 (2.467.237.428) Depreciation expenses

Jumlah beban operasional lainnya (33.678.287.216) (38.621.406.612 ) Total other operating expenses

RUGI OPERASIONAL (30.709.747.883) (18.046.233.681 ) OPERATING LOSS

PENDAPATAN (BEBAN) NON NON OPERATING INCOME OPERASIONAL - BERSIH 2.000.832.168 (2.566.914.220 ) (EXPENSE) - NET

RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK (28.708.915.715) (20.613.147.901 ) LOSS BEFORE TAX BENEFIT MANFAAT PAJAK 6.290.009.233 2m,11c 6.486.867.451 TAX BENEFIT

RUGI BERSIH (22.418.906.482) (14.126.280.450) NET LOSS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 93: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

94 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

PT BANK ANDARA

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated)

Selisih penilaian Modal ditempatkan Tambahan kembali aset tetap/ Akumulasi dan disetor penuh/ modal disetor/ Revaluation kerugian/ Catatan/ Issued and fully Additional increment on Accumulated Jumlah/ Notes paid-up capital paid-in capital fixed assets losses Total

Balance as of December 31, Saldo per 31 Desember 2007 50.500.000.000 - - (25.238.506.289) 25.261.493.711 2007 Tambahan modal disetor 16 85.400.000.000 - - - 85.400.000.000 Increase in paid-up capital Rugi bersih untuk tahun 2008 - - - (14.126.280.450) (14.126.280.450) Net loss for 2008 Selisih penilaian kembali aset tetap, Revaluation increment on bersih dari pajak 2h,9 - - 8.165.172.732 - 8.165.172.732 fixed assets, net of tax

Balance as of December 31, Saldo per 31 Desember 2008 16 135.900.000.000 - 8.165.172.732 (39.364.786.739) 104.700.385.993 2008 Increase in paid-up capital and Tambahan modal disetor dan agio 16 18.150.000.000 5.045.700.000 - - 23.195.700.000 additional paid-in capital Rugi bersih untuk tahun 2009 - - - (22.418.906.482) (22.418.906.482) Net loss for 2009 Selisih penilaian kembali aset tetap, Revaluation increment on bersih dari pajak 2h,9 - - 6.598.980.320 - 6.598.980.320 fixed assets, net of tax Selisih penilaian kembali atas 2h,9 Revaluation increment on aset tetap yang dijual - - (1.624.169.834) 1.624.169.834 - fixed assets sale

Balance as of December 31, Saldo per 31 Desember 2009 16 154.050.000.000 5.045.700.000 13.139.983.218 (60.159.523.387) 112.076.159.831 2009

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 94: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Bank Andara | 2009 Annual Report 95

PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Rugi bersih sebelum manfaat pajak (28.708.915.715) (20.613.147.901) Net loss before tax benefit Penyesuaian untuk merekonsiliasi rugi sebelum manfaat pajak ke kas Adjusments to reconcile loss before bersih yang digunakan untuk tax benefit to net cash used in aktivitas operasi: operating activities: Penyusutan 3.261.864.906 9 2.467.237.428 Depreciation Beban imbalan karyawan - bersih 81.761.620 26 14.901.409.941 Employee benefit expense - net Kerugian (keuntungan) penjualan Loss (gain) on sales of aset tetap 394.226.175 (2.684.262.632) fixed assets Penyisihan (pemulihan) kerugian: Provision (reversal) for losses: Current accounts with Giro pada bank lain 1.761.297 (53.036.363) other banks Penempatan pada bank lain (87.260.000) (145.000.000) Placements with other banks Kredit yang diberikan (5.037.709.060) 203.895.631 Loans Agunan yang diambil alih (1.667.162.827) (1.431.767.848) Foreclosed assets Properti terbengkalai (241.363.500) - Abandoned properties Perubahan aset dan kewajiban Changes in operating assets operasi: and liabilities: Penempatan pada bank lain 7.620.307.595 (23.453.875.499) Placements with other banks Kredit yang diberikan (1.109.052.153) 66.093.008.723 Loans Aset lain-lain 21.305.984.048 8.557.132.174 Other assets Kewajiban segera (4.743.144.687) 188.818.695 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah (50.934.941.273) (99.276.231.627) Deposits from customers Simpanan dari bank lain 39.946.671.307 (5.692.332.888) Deposits from other banks Hutang pajak 190.619.468 (385.144.282) Taxes payable Kewajiban lain-lain 2.912.583.362 1.906.013.505 Other liabilities Estimasi kewajiban imbalan Estimate on post-employment pasca-kerja (8.755.473.117) (6.145.936.824) benefits Penerimaan (pembayaran) pajak Receipt (payments) of penghasilan badan 108.949.676 (290.840.652) corporate income tax

Kas bersih digunakan untuk Net cash used aktivitas operasi (25.460.292.878) (65.854.060.419) in operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Pembelian aset tetap (2.816.526.597) 9 (179.732.055) Acquisition of fixed assets Penerimaan dari penjualan Proceeds from disposal of aset tetap 2.414.463.878 11.022.397.220 fixed assets Efek-efek dimiliki hingga jatuh Marketable securities tempo (4.469.011.881) (48.280.598.331) held-to-maturity

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (4.871.074.600) (37.437.933.166) investing activities

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 95: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

PT BANK ANDARA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah,

Unless otherwise stated)

Catatan/ 2009 Notes 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran atas pinjaman diterima (1.000.000.000) - Payment of borrowings Tambahan modal disetor dan Increase in paid-up capital agio 23.195.700.000 16 85.400.000.000 and additional paid-in capital

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 22.195.700.000 85.400.000.000 financing activities

PENURUNAN BERSIH NET DECREASE IN CASH KAS DAN SETARA KAS (8.135.667.478) (17.891.993.585) AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 14.318.762.183 32.210.755.768 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 6.183.094.705 14.318.762.183 AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS TERDIRI ATAS: CONSIST OF Kas 2.432.626.855 3 6.494.158.425 Cash Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 2.525.114.209 4 6.423.120.424 Bank Indonesia Giro pada bank lain 1.225.353.641 5 1.401.483.334 Current accounts with other banks

TOTAL CASH AND CASH JUMLAH KAS DAN SETARA KAS 6.183.094.705 14.318.762.183 EQUIVALENTS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

Page 96: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 97

1. UMUM 1. GENERAL PT Bank Andara (“Bank”) didirikan berdasarkan

akta notaris No. 309 tanggal 19 Agustus 1969 dari Notaris Amir Sjarifuddin. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A. 5/88/1 tanggal 30 April 1980.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 618/KMK/013/1989 tanggal 6 Juni 1989.

PT Bank Andara (“Bank”) was established by notarial deed No. 309 dated August 19, 1969 of Notary Amir Sjarifuddin. The notarial deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/88/1 dated April 30, 1980 The Bank obtained its operating license in general banking from the Minister of Finance of Republic of Indonesia in Decision Letter No. 618/KMK/013/1989 dated June 6, 1989.

Seperti dituangkan dalam akta notaris No. 133

tanggal 13 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., Bank mengubah namanya menjadi PT Bank Andara. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-74062.AH.01.02.TH2008 tanggal 15 Oktober 2008.

As stated in notarial deed No. 133 dated August 13, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn., the Bank has changed its name into PT Bank Andara. The change of name has been approved by Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-74062.AH.01.02.TH2008 dated October 15, 2008.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa

kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris No. 23 tanggal 6 November 2009 dari Notaris Aulia Taufani, S.H. mengenai perubahan susunan Direksi. Bank telah menerima Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan data Bank tersebut melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-00386 tertanggal 7 Januari 2010.

The Bank’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment effected by notarial deed No. 23 dated November 6, 2009 of Notary Aulia Taufani, S.H., regarding the change in the composition of the Board of Directors. The Bank has received the acknowledgement regarding changes in the Bank’s data from the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-00386 dated January 7, 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors is as follows:

2009 __________________________________________________ Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Stephen Mitchell President Commissioner Komisaris I Wayan Gatha Commissioner Komisaris William Charles Haworth *) Commissioner Direksi Board of Directors Presiden Direktur Paulus Wiranata President Director Direktur Irianto Kusumadjaja Director Direktur Irene Hamidjaja Director Direktur Don Edwin Johnston Junior *) Director

Page 97: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) 2008 __________________________________________________ Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Stephen Mitchell President Commissioner Komisaris I Wayan Gatha Commissioner Komisaris William Charles Haworth *) Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Paulus Wiranata President Director Direktur Irianto Kusumadjaja **) Director Direktur Made Gde Sudharma Santosa Director Direktur Firman Ananda Moeis ***) Director Direktur I Gusti Made Sudiarta Director

*) Masih menunggu persetujuan Bank Indonesia *) Waiting for approval from Bank Indonesia **) Efektif sejak 2 Februari 2009 **) Effective since February 2, 2009 ***) Pengunduran diri telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa tanggal 29 April 2009 ***) The resignation has been approved through the Shareholder’s

Extraordinary General Meeting dated April 29, 2009. Kantor Pusat Bank terletak di Jl. WR. Supratman

No. 27X, Denpasar, Bali. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank memiliki jaringan distribusi sebagai berikut:

The Bank’s head office is located at Jl. WR. Supratman No. 27X, Denpasar, Bali. As of December 31, 2009 and 2008, the Bank has distribution network as follows:

2009 2008

Kantor Pusat 1 1 Head Office Kantor Cabang 1 6 Branches Kantor Cabang Pembantu - 15 Sub-Branches

2 22 Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember

2009 dan 2008 masing-masing adalah 84 dan 273 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2009 and 2008, the Bank has 84 and 273 employees, respectively (unaudited).

Pada tahun 2009 dan 2008, Bank telah menutup sebagian besar cabang dan mengurangi jumlah karyawan dalam jumlah yang signifikan melalui Program Pensiun Dini. Penutupan cabang dan Program Pensiun Dini ini merupakan bagian dari Disposisi Bank sesuai dengan Perubahan Pertama dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Bersyarat tertanggal 28 April 2008 yang ditandatangani oleh I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, dan I Gede Ariesunda (mewakili I Nyoman Moena) (“Penjual”) dan Mercy Corps (“Pembeli”) (Catatan 28).

During 2009 and 2008, the Bank has closed most of its branches and has reduced significant number of its employees through Early Retirement Program. The closing of the branches and Early Retirement Program are part of the Disposition of the Bank in accordance with the First Amended and Restated Conditional Sale and Purchase Agreement dated April 28, 2008 signed by I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, and I Gede Ariesunda (representing I Nyoman Moena) (“Sellers) and Mercy Corps (“Purchaser”) (Note 28).

Page 98: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 99

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial

Statements

Laporan keuangan Bank disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan” dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia serta praktek-praktek akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang diterapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.

The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 31 (Revised 2000), “Accounting for the Banking Industry” and other generally accepted accounting principles established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and where applicable, with prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by the Indonesian banking regulatory authority.

Laporan keuangan disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali jika dinyatakan lain, dan disusun dengan dasar akrual.

The financial statements are prepared on a historical cost basis, unless otherwise stated, and are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan

pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

The statement of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing, and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the indirect method. The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.

b. Kas dan Setara Kas b. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas

dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya.

For statements of cash flows presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash, current account with Bank Indonesia, and current accounts with other banks, which are not pledged as collateral or restricted for use.

c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain c. Current accounts with Bank Indonesia and

Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Current account with Bank Indonesia is stated at the outstanding balance. Current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for losses.

d. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain d. Placements with Bank Indonesia and Other

Banks

Penempatan pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi.

Placements with Bank Indonesia represents Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) which stated at the outstanding balance less unamortized discount.

Penempatan pada bank lain disajikan sebesar

saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian.

Placements with other banks are stated at the outstanding balances less allowance for losses.

Page 99: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Efek-efek e. Marketable securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat

Bank Indonesia. Marketable securities consist of Certificates of

Bank Indonesia.

Efek-efek yang dimiliki diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

Marketable securities are classified as held-to- maturity.

Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo disajikan

berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Amortisasi premium atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo.

Marketable securities held-to-maturity are stated at cost, adjusted for unamortized premiums or discounts. Amortization of premiums or discounts is based on the straight-line method over the period from purchase date until maturity date.

f. Kredit yang Diberikan f. Loans

Kredit yang diberikan adalah tagihan

berdasarkan kontrak dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent receivables under contracts with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period.

Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar

saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari kredit yang diberikan.

Loans are stated at the gross amount of their outstanding balance less allowance for losses, which is determined based on evaluation of the collectability of each loan.

g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi

g. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies

Aset produktif terdiri atas giro pada bank lain,

penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit.

Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, loans, and commitments and contingencies bearing credit risk.

Aset non-produktif adalah aset yang memiliki

potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih (AYDA) dan properti terbengkalai.

Non-earning assets are assets with potential losses such as foreclosed assets and abandoned properties.

Page 100: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 101

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

g. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Bank membentuk penyisihan kerugian atas

aset produktif dan non-produktif berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap kualitas dari masing-masing aset produktif dan aset non-produktif pada tanggal neraca. Dalam penentuan penyisihan kerugian dan kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (“PBI”) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, dan PBI No. 11/2/ PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.

Allowance for losses on earning and non-earning assets are provided by the Bank based on management’s review of the quality of earning and non-earning assets at the balance sheet date. In determining the allowance for losses and asset quality, the Bank applies Bank Indonesia’s Regulation (“PBI”) No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.

Penyisihan kerugian aset produktif ditentukan berdasarkan 5 (lima) kategori sebagai berikut:

The allowance for losses on earning assets is determined based on the following 5 (five) categories:

Klasifikasi/

Classification Persentase Minimum Penyisihan Kerugian/

Minimum Percentage of Allowance for Losses

Lancar *)/Current *) 1,00% Dalam perhatian khusus/Special mention 5,00% Kurang lancar/Sub-standard 15,00% Diragukan/Doubtful 50,00% Macet/Loss 100,00%

*) Tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah, dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.

*) Excluding Certificate of Bank Indonesia (SBI), placements with Bank Indonesia, Government Bonds, and earning assets secured by cash collateral.

Persentase di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar yang dijamin dengan agunan non tunai, dimana persentase tersebut diterapkan terhadap saldo aset produktif tersebut.

The above percentages are applied to earning assets less the collateral value, in accordance with the regulation of Bank Indonesia, except for earning assets categorized as current which are secured by non-cash collateral, where the rate is applied directly to the outstanding balance of the earning assets.

Penyisihan kerugian untuk aset non-produktif berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 adalah sebagai berikut:

The allowance for losses on non-earnings assets based on PBI No. 7/2/PBI/2005 is as follows:

Page 101: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

g. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Persentase Minimum Penyisihan Kerugian/ Minimum Percentage of Klasifikasi Allowance for Losses Classification

Agunan yang diambil alih dan Foreclosed assets and properti terbengkalai: abandoned properties: Kurang dari 1 tahun 0,00% Less than 1 year 1 - 3 tahun 15,00% 1 - 3 years 3 - 5 tahun 50,00% 3 - 5 years Lebih dari 5 tahun 100,00% More than 5 years Rekening antar kantor dan Inter-office accounts and suspense account: suspense accounts: Sampai dengan 180 hari 0,00% Up to 180 days Lebih dari 180 hari 100,00% More than 180 days

Persentase di atas diterapkan terhadap saldo aset non-produktif. Khusus untuk agunan yang diambil alih, Bank wajib melakukan penilaian kembali terhadap agunan yang diambil alih untuk menetapkan net realizable value pada saat pengambilalihan agunan.

The above percentages are applied to the outstanding balances of non-earning assets. Specifically for foreclosed assets, the Bank is required to conduct reappraisal of foreclosed assets in order to determine the net realizable value at the time of foreclosure of collateral.

Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan

dalam perhatian khusus, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.

Earning assets classified as current and special mention, in accordance with Bank Indonesia regulations, are considered performing. Non-performing earning assets consist of assets classified as sub-standard, doubtful, and loss.

Penghapusan saldo aset produktif dan non-produktif dibebankan ke masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berkeyakinan bahwa aset tersebut tidak lagi dapat tertagih.

The outstanding balance of earning and non-earning assets is written-off against the respective allowance for losses when the management believes that the assets are uncollectible.

Penerimaan kembali aset produktif dan non-

produktif yang telah dihapusbukukan diakui sebagai penambahan penyisihan kerugian dalam periode terjadinya penerimaan kembali.

Recovery of earning and non-earning assets of previously written-off assets is credited to allowance for losses during the recovery period.

Page 102: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 103

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap

dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tertentu yang telah dinilai kembali) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah). Selisih penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian dari akumulasi kerugian dalam neraca.

Prior to January 1, 2008, fixed assets are stated at cost (except for certain fixed assets which were revalued) less accumulated depreciation (except for land). Revalution increment on fixed assets was stated as part of accumulated losses on balance sheets.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Bank telah memilih model revaluasi untuk tanah. Tidak terdapat saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca.

Effective on January 1, 2008, the Bank applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), ”Fixed Assets and Others Assets” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby the Bank has chosen the revaluation model for lands. There was no outstanding balance of revalution increment on fixed assets on the first implementation of PSAK No. 16 (Revised 2007) which stated as part of equity on the balance sheets.

Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Nilai wajar tanah dan gedung ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional berdasarkan bukti pasar. Frekuensi revaluasi tergantung dari perubahan nilai wajar dari suatu aset tetap yang direvaluasi.

Revaluations should be made with sufficient regularity such that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the balance sheet date. The fair value of land and buildings is usually its market value which determined by appraisal normally undertaken by professionally qualified valuers. The frequency of revaluations depends upon the movements in the fair values of the items of revalued fixed assets.

Kenaikan nilai tercatat aset akibat revaluasi disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca pada bagian selisih penilaian kembali aset tetap. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian selisih penilaian kembali aset tetap selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo selisih penilaian kembali aset tetap tersebut.

The increase in carrying amount of assets as a result of a revaluation should be presented as equity in balance sheet under the heading of revaluation increment on fixed assets. When an asset’s carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease should be recognized in statement of income. However, a revaluation decrease should be debited directly to equity against any related revaluation increment to the extent that the decrease does not exceed the amount held in the revaluation increment in respect of that same asset.

Page 103: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Aset tetap, selain tanah, disusutkan selama

taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan metode depresiasi sebagai berikut:

- Gedung disusutkan dengan menggunakan

metode garis lurus (straight-line method). - Aset tetap lainnya disusutkan dengan

menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining method).

Fixed assets, except land, are depreciated over their expected economic useful lives using the following depreciation methods: - Buildings are depreciated using the

straight-line method.

- Other fixed assets are depreciated using the double declining method.

Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap

adalah sebagai berikut: The expected economic useful lives of fixed

assets are as follows:

Tahun/Years

Gedung 20 Buildings sesuai masa sewa/ Renovasi gedung during lease period Leasehold improvements Kendaraan bermotor 4 - 8 Vehicles Perlengkapan kantor 4 - 8 Office equipment

Tanah dicatat berdasarkan nilai revaluasian dan tidak disusutkan.

Land is stated at revaluated value and is not depreciated.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan langsung ke dalam laporan laba rugi tahun dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran dalam jumlah signifikan yang memperpanjang masa manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan selama sisa manfaat yang bersangkutan.

The cost of repairs and maintenance is directly charged to the statement of income during the financial year in which they incurred. Major expenditures which extend the future economic useful lives of assets are capitalized and depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan laba atau rugi yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statement and any resulting gains or losses are recognized in the current year’s statement of income.

Selisih penilaian kembali aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pemindahan surplus selisih penilaian kembali aset tetap ke saldo laba tidak dilakukan melalui laporan laba rugi.

The revaluation increment included in equity is transferred directly to retained earnings when the surplus is realized on the retirement or disposal of the asset. The transfer from revaluation increment to retained earnings is not made through the statement of income.

Dampak atas pajak penghasilan, jika ada, yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap diakui dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

The effects on taxes on income, if any, resulting from the revaluation of fixed assets are dealt with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.

Page 104: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 105

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Agunan yang Diambil Alih i. Foreclosed Assets

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun ”Aset Lain-lain”.

Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai

bersih yang dapat direalisasikan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai bersih yang dapat direalisasikan dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah terealisasi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Foreclosed assets are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs to sell the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such assets is recorded as realized gain or loss in the current year’s statement of income.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang

diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian aset agunan yang diambil alih dibentuk bila terjadi penurunan nilai agunan yang diambil alih. Kerugian penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi.

Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for losses on foreclosed assets is provided if there is a decline in value of foreclosed assets. Any such losses are recognized in the statement of income.

j. Kewajiban Segera j. Liabilities Immediately Payable

Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank

yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank.

Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately or predetermined in advance. These are stated at the amount payable by the Bank.

k. Simpanan dari Nasabah k. Deposits from Customers

Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban

kepada pemilik giro. Current accounts are stated at the amount

payable to depositors.

Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Savings accounts are stated at the amount due to the savings accounts holders.

Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai

nominal sesuai dengan perjanjian antara Bank dan pemegang deposito berjangka.

Time deposits are stated at their nominal amounts set forth in the agreements between the Bank and the time deposit holders.

Page 105: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Simpanan dari Bank Lain l. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban

terhadap bank lain dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian. Semua dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Deposits from other banks represents liabilities to other banks in the form of current accounts, saving accounts, and time deposits with maturities based on contracts. These are stated at the amount due to other banks.

m. Pajak Penghasilan Badan m. Corporate Income Tax

Bank menerapkan metode kewajiban dalam

menentukan beban pajak penghasilannya. Menurut metode ini, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara niIai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan terhadap manfaat pajak masa mendatang (future tax benefits) apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan.

The Bank applies the liability method to determine its corporate income tax expense. Under the liability method, deferred tax assets and liabilities are recognized for all temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau pada setiap tanggal neraca dan jumlahnya diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar tersedianya penghasilan kena pajak yang cukup pada masa mendatang untuk merealisasikan aset tersebut.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each balance sheet date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat

surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

Beban pajak badan kini ditentukan

berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku.

Current corporate income tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.

Page 106: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 107

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan Kerja dan Dana Pensiun n. Employee Benefits and Pension Plan

Imbalan Pasca-kerja Post-employment Benefits

Bank telah menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang mengikuti program pemutusan hubungan kerja sukarela. Iuran yang ditanggung Bank diakui sebagai beban pada periode Januari hingga April 2009. Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang baru bergabung setelah periode akuisisi.

The Bank has had a defined contribution pension plan for all of its permanent employees who entered into voluntarily employment termination program. Contributions borne by the Bank is recognized as current costs during January to April 2009. The Bank has defined benefit pension plan for its permanent employees who joined the Bank after the acquisition period.

Iuran kepada dana pensiun sebesar

persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun manfaat pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran aktual dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan. Iuran tersebut dibayarkan kepada dana pensiun selama Januari hingga April 2009 dikarenakan semua pegawai yang diikutkan pada Dana Pensiun Bank Andara diberhentikan pada 30 Juni 2009. Iuran dan pengembangannya telah dibayarkan kepada seluruh karyawan yang diberhentikan yang berumur lebih dari 35 tahun.

The contribution payable to a pension fund which was equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined benefit plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts. The contribution paid to the pension fund from January to April 2009 due to all of employees which contributed to Dana Pensiun Bank Andara was terminated in June 30, 2009. The contribution and result of investment was paid to terminated employees whose aged above 35 years old.

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Kewajiban Pensiun

Employment Termination Benefits and Pension Obligation

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang

ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.

Employment termination benefits are payable whenever an employee’s employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan.

Bank mengakui penyisihan imbalan kerja

berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.

The Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003. The provisions are recognized using an actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credit.

Page 107: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Imbalan Kerja dan Dana Pensiun (lanjutan) n. Employee Benefits and Pension Plan

(continued)

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja dan Kewajiban Pensiun (lanjutan)

Employment Termination Benefits and Pension Obligation (continued)

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui

sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing perusahaan pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual company at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode

garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).

The past service cost is recognized as an expense on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

o. Pendapatan dan Beban Bunga o. Interest Incomes and Interest Expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual harian, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang telah diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat bunga tersebut diterima (berbasis kas).

Interest revenues and expenses are recognized on daily accrual basis, except for interest revenues on loans and other earning assets which are classified as non-performing is recognized only to the extent that interest is received in cash (cash basis).

Pada saat kredit yang diberikan dan aset

produktif lainnya diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya dan dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif.

When a loan and other earning assets is classified as non-performing, any interest income previously recognized and accrued but not yet collected is reversed against interest income and are recorded as contingent receivables in the administrative accounts.

Seluruh penerimaan pembayaran atas kredit

yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.

Cash payments received from loans which are classified as doubtful and loss are first applied as reduction of loan principal. Any excess of payments received over loan principal on these loans is recognized as interest income in the statements of income.

Page 108: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 109

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) o. Interest Incomes and Interest Expenses

(continued)

Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan Iangsung maupun tidak Iangsung dengan kegiatan perkreditan diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kredit yang bersangkutan.

Significant fees and commission income, which are directly or indirectly related to loans are recognized as deferred income, and are amortized using straight-line method over the term of the underlying loans.

Provisi dan komisi lainnya diakui sebagai

pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Other fees and commissions are recognized

as income when earned at the transaction date.

p. Transaksi dengan Pihak-pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa p. Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usaha normalnya, Bank

melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

In its normal course of business, the Bank enters into transactions with related parties as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Jenis transaksi dan saldo yang signifikan

dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan maupun tidak dengan syarat atau kondisi normal, sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan (Catatan 25). Transaksi dengan karyawan, kecuali komisaris, direksi, dan karyawan kunci, tidak dikelompokkan sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

The nature of significant transaction and balances with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those non-related parties are disclosed in the notes herein (Note 25). Transactions with Bank’s employees, except for commissioners, directors, and key executives or officers, are not considered as transactions with related parties.

q. Penggunaan Estimasi q. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, dan komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, and commitments and contingencies reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.

Page 109: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

110 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

3. KAS 3. CASH

2009 2008

Rupiah 2.432.626.855 6.327.519.225 Rupiah Dolar Amerika Serikat - 166.639.200 United States Dollar

2.432.626.855 6.494.158.425

4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA

Berdasarkan PBI No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004, bank dipersyaratkan untuk memiliki giro wajib minimum (GWM) sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Selain itu, bank dipersyaratkan untuk memiliki tambahan GWM sebesar persentase tertentu apabila memiliki jumlah dana pihak ketiga melebihi Rp1 triliun sampai dengan jumlah tertentu. Bank Indonesia akan membayar bunga atas tambahan GWM dalam mata uang Rupiah tersebut.

Based on PBI No. 6/15/PBI/2004 dated June 28, 2004, banks are required to maintain minimum reserve requirement (GWM) equivalent to 5% of third party funds in Rupiah currency and 3% of third party funds in foreign currency. In addition, banks are required to maintain additional GWM at certain percentages in excess of Rp1 trillion up to certain threshold amounts of third party funds in Rupiah. Bank Indonesia shall pay interest on the additional GWM in Rupiah.

Efektif sejak tanggal 8 September 2005, PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 mempersyaratkan bank untuk memiliki tambahan GWM dalam Rupiah sebesar persentase tertentu berdasarkan besarnya rasio pinjaman yang diberikan terhadap jumlah dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio - LDR) dalam mata uang Rupiah. Peraturan ini adalah peraturan tambahan atas PBI No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 tentang GWM.

Effective since September 8, 2005, PBI No. 7/29/PBI/2005 dated September 6, 2005 requires banks to maintain GWM in Rupiah at certain percentage based on the Bank’s Loan to Deposit Ratio (LDR). This regulation is an additional requirement to PBI No. 6/15/PBI/2004 dated June 28, 2004 on GWM.

Pada tahun 2008, Bank Indonesia menerbitkan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing serta PBI No. 10/25/PBI/2008 tentang Perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Peraturan ini mensyaratkan Bank memelihara GWM utama sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Pemenuhan GWM sekunder mulai berlaku sejak tanggal 24 Oktober 2009.

In 2008, Bank Indonesia issued PBI No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency and PBI No. 10/25/PBI/2008 regarding the Amendment of PBI No. 10/19/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. This regulation requires banks to maintain primary reserve of 5% of third party funds in Rupiah and secondary reserve of 2.5% of third party funds in Rupiah. Secondary reserve should be complied since October 24, 2009.

Page 110: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 111

4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA (continued)

Giro Wajib Minimum (GWM) yang diharuskan oleh Bank Indonesia masing-masing sebesar 7,50% dan 5,00% per 31 Desember 2009 dan 2008 dari dana pihak ketiga (DPK) dalam Rupiah. Posisi GWM utama Bank dalam mata uang Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah masing-masing 5,53% dan 5,49%. Pemenuhan GWM Sekunder dalam Rupiah pada tanggal 31 Desember 2009 adalah 120,35%. Seluruh giro pada Bank Indonesia adalah dalam mata uang Rupiah.

The Minimum Reserve Requirement (GWM) required by Bank Indonesia is at a minimum of 7.50% and 5.00% as of December 31, 2009 and 2008 of its Rupiah denominated third party funds. The Bank’s primary minimum reserve requirement in Rupiah as of December 31, 2009 and 2008 were 5.53% and 5.49%, respectively. Secondary minimum reserve requirement as of December 31, 2009 was 120.35%. Current account with Bank Indonesia is denominated in Rupiah currency.

5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Seluruh giro pada bank lain adalah dalam mata

uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga, yang terdiri atas:

Current accounts with other banks are denominated in Rupiah and with third parties, which comprised of:

2009 2008

Pihak ketiga 1.225.353.641 1.401.483.334 Third parties Penyisihan kerugian (12.253.536) (14.014.833) Allowance for losses

1.213.100.105 1.387.468.501

Giro pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 diklasifikasikan lancar. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut.

As of December 31, 2009 and 2008, current accounts with other banks were classified as current. There were no current accounts with other banks which were blocked or under lien as of those dates.

Rata-rata tingkat suku bunga giro pada bank lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 2,04% dan 2,08% per tahun.

Average interest rates of current account with other banks during the years ended December 31, 2009 and 2008 are 2.04% and 2.08% per annum, respectively.

Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for losses for current accounts with other banks are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun 14.014.833 67.051.196 Balance at beginning of year Pemulihan (1.761.297) (53.036.363) Reversal

Saldo akhir tahun 12.253.536 14.014.833 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan

kerugian yang dibentuk telah memadai. Management believes that the allowance for losses

is adequate.

Page 111: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

112 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain adalah dalam mata uang Rupiah dan ditempatkan pada pihak ketiga, yang terdiri atas:

All placements with Bank Indonesia and other banks are in Rupiah and with third parties, which comprised of:

2009 2008

FASBI - bersih setelah

dikurangi dengan diskonto FASBI - net of yang belum diamortisasi 21.782.087.904 37.953.875.499 unamortized discount

Penempatan dalam deposito berjangka Bank Perkreditan Placement in time deposits Rakyat 8.726.000.000 - Rural Banks

30.508.087.904 37.953.875.499 Penyisihan kerugian (87.260.000) - Allowance for losses

30.420.827.904 37.953.875.499

Kisaran tingkat suku bunga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 6,00% - 9,25% per tahun dan 6,00% - 9,00% per tahun.

The interest rates ranges of placement with Bank Indonesia and others banks for the years ended December 31, 2009 and 2008 are 6.00% - 9.25% per annum and 6.00% - 9.00% per annum, respectively.

Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada

bank lain adalah sebagai berikut: The movements of the allowance for losses for

placements with other banks are as follows:

2009 2008

Saldo awal tahun - 145.000.000 Balance at beginning of year Penyisihan (pemulihan) 87.260.000 (145.000.000) Provision (reversal)

Saldo akhir tahun 87.260.000 - Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai.

Management believes that the allowance for losses is adequate.

7. EFEK-EFEK 7. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan jenis mata uang dan golongan penerbit:

a. By currency and issuer:

Seluruh efek-efek adalah dalam mata uang

Rupiah dan dengan pihak ketiga, yang terdiri dari:

All marketable securities are in Rupiah currency and with third parties, which comprised of:

Page 112: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 113

7. EFEK-EFEK (lanjutan) 7. MARKETABLE SECURITIES (continued)

a. Berdasarkan jenis mata uang dan golongan penerbit (lanjutan):

a. By currency and issuer (continued):

2009 2008

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Sertifikat Bank Indonesia - bersih setelah dikurangi dengan diskonto Certificates of Bank Indonesia - net of yang belum diamortisasi 54.749.610.212 50.280.598.331 unamortized discount

b. Berdasarkan jatuh tempo b. By maturity

2009 2008

Sampai dengan 1 tahun 54.749.610.212 50.280.598.331 Up to 1 year

c. Tingkat suku bunga per tahun c. Interest rate per annum

2009 2008

Sertifikat Bank Indonesia 6,47% - 10,75% 8,00% - 10,00% Certificates of Bank Indonesia

8. KREDIT YANG DIBERIKAN 8. LOANS Semua kredit yang diberikan oleh Bank adalah

dalam mata uang Rupiah sebagai berikut: All loans disbursed by the Bank are in Rupiah, with

details as follows:

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency 2009 2008

Bank lain 59.400.629.630 - Other banks Konsumsi 10.421.729.743 42.743.462.275 Consumer Modal kerja 2.172.642.423 15.172.070.446 Working capital Investasi 40.965.130 298.426.207 Investment Karyawan - 2.637.537.725 Employees

Jumlah 72.035.966.926 60.851.496.653 Total

Penyisihan kerugian (6.362.713.555) (1.325.004.495) Allowance for losses

Bersih 65.673.253.371 59.526.492.158 Net

Page 113: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

114 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) b. Berdasarkan sektor ekonomi

b. By economic sector

2009 2008

Perbankan 59.400.629.630 - Banking Perdagangan, perhotelan, Trading, hotel, dan restoran 2.058.089.456 12.787.010.000 and restaurant Jasa usaha 92.917.408 2.105.100.653 Business services Pengangkutan, pergudangan, Transportation, warehousing, dan komunikasi 71.534.055 248.196.000 and telecomunications Lain-lain 10.412.796.377 45.711.190.000 Others

Jumlah 72.035.966.926 60.851.496.653 Total

Penyisihan kerugian (6.362.713.555) (1.325.004.495) Allowance for losses

Bersih 65.673.253.371 59.526.492.158 Net

c. Berdasarkan jangka waktu c. By term period

2009 2008

Sampai dengan 1 tahun 8.394.293.904 11.499.200.000 Up to 1 year 1 - 2 tahun 4.823.121.516 2.207.096.012 1 - 2 years 2 - 5 tahun 51.081.474.433 39.737.010.987 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 7.737.077.073 7.408.189.654 More than 5 years

Jumlah 72.035.966.926 60.851.496.653 Total

Penyisihan kerugian (6.362.713.555) (1.325.004.495) Allowance for losses

Bersih 65.673.253.371 59.526.492.158 Net

d. Berdasarkan periode yang tersisa d. By remaining maturities

2009 2008

Sampai dengan 1 tahun 10.893.883.216 13.392.333.338 Up to 1 year 1 - 2 tahun 6.937.168.911 6.448.348.590 1 - 2 years 2 - 5 tahun 51.603.904.095 32.150.507.023 2 - 5 years Lebih dari 5 tahun 2.601.010.704 8.860.307.702 More than 5 years

Jumlah 72.035.966.926 60.851.496.653 Total

Penyisihan kerugian (6.362.713.555) (1.325.004.495) Allowance for losses

Bersih 65.673.253.371 59.526.492.158 Net

Page 114: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 115

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

e. Berdasarkan kolektibilitas e. By collectibility

Klasifikasi kredit yang diberikan menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The classification of loans in accordance with Bank Indonesia regulation is as follows:

2009 2008

Lancar 65.731.810.186 51.193.625.607 Current Dalam perhatian khusus 2.024.157.842 8.797.892.930 Special mention Kurang lancar 494.619.367 405.807.437 Sub-standard Diragukan 653.282.375 258.352.961 Doubtful Macet 3.132.097.156 195.817.718 Loss

Jumlah 72.035.966.926 60.851.496.653 Total

Penyisihan kerugian (6.362.713.555) (1.325.004.495) Allowance for losses

Bersih 65.673.253.371 59.526.492.158 Net

Pada tanggal 31 Desember 2009, persentase

kredit yang diberikan bermasalah - bruto dan bersih terhadap jumlah kredit yang diberikan adalah sebesar 5,94% dan 0,01% (2008: 1,41% dan 0,78%).

As of December 31, 2009, the percentage of non-performing loans (NPL) - gross and net to total loans are 5.94% and 0.01%, respectively (2008: 1.41% and 0.78%).

f. Perubahan penyisihan kerugian f. Movements of the allowance for losses

2009 2008

Saldo awal tahun 1.325.004.495 8.796.849.589 Balance at beginning of year Penyisihan 5.037.709.060 203.895.631 Provisions Penghapusbukuan - (7.675.740.725) Write-offs

Saldo akhir tahun 6.362.713.555 1.325.004.495 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai.

The management believes that the allowance for losses is adequate.

g. Tingkat suku bunga per tahun g. Interest rate per annum

2009 2008

Suku bunga 11,04% - 30,00% 10,00% - 27,00% Interest rate

Page 115: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

116 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

h. Informasi pokok Iainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan

h. Other significant information relating to loans

Semua saldo kredit yang diberikan pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah kepada pihak ketiga.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Piutang antara Bank dan PT Sri Partha Pusaka tanggal 30 Juni 2008 dan 19 Desember 2008, Bank telah melakukan penjualan atas kredit yang diberikan kepada PT Sri Partha Pusaka dengan harga jual sebesar nilai buku kredit masing-masing senilai Rp7.787.667.287 dan Rp441.179.620 (Catatan 28).

All loan balances as at December 31, 2009 and 2008 were given to third parties.

Based on Conditional Sales and Purchase and Cessie Agreement between the Bank and PT Sri Partha Pusaka dated June 30, 2008 and December 19, 2008, the Bank sold loans to PT Sri Partha Pusaka with selling price of Rp7,787,667,287 and Rp441,179,620, at book value, respectively (Note 28).

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan

2008, tidak terdapat pemberian kredit yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Indonesia.

As of December 31, 2009 and 2008, there are no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit requirements of Bank Indonesia.

Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan

yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, dan agunan lain yang diterima.

Loans are generally collateralized by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, and by other guarantees.

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2009

Saldo awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Revaluasi/ Reklasifikasi/ Ending Balance Addition Deductions Revaluation Reclassification* Balance

Harga perolehan/valuasi: Cost/valuation: Tanah 21.230.108.068 - 1.878.986.214 3.423.635.364 - 22.774.757.218 Land Gedung 29.914.939.400 - 2.507.311.400 - - 27.407.628.000 Buildings Kendaraan bermotor 1.182.272.841 - 662.178.606 - 588.000.000 1.108.094.235 Vehicles Perlengkapan kantor 7.882.079.133 1.218.905.095 1.089.461.127 - - 8.011.523.101 Office equipment Renovasi gedung - 1.268.023.638 - - 254.664.500 1.522.688.138 Leasedhold improvements Aset sewa guna usaha 588.000.000 329.597.864 - - (588.000.000) 329.597.864 Leased assets

Jumlah 60.797.399.442 2.816.526.597 6.137.937.347 3.423.635.364 254.664.500 61.154.288.556 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Gedung 16.511.047.468 1.430.937.105 1.439.401.853 - - 16.502.582.720 Buildings Kendaraan bermotor 986.847.211 129.268.360 600.359.597 - 264.093.750 779.849.724 Vehicles Perlengkapan kantor 7.126.005.769 789.582.407 1.031.298.756 - - 6.884.289.420 Office equipment Renovasi gedung - 906.349.303 - - - 906.349.303 Leasedhold improvements Aset sewa guna usaha 264.093.750 5.727.731 - - (264.093.750) 5.727.731 Leased assets

Jumlah 24.887.994.198 3.261.864.906 3.071.060.206 - - 25.078.798.898 Total

Nilai Buku Bersih 35.909.405.244 36.075.489.658 Net Book Value

*) Termasuk reklasifikasi dari aktiva lain-lain ke aset tetap sebesar Rp254.664.500.

*) Including reclassification from other assets to fixed assets for the amount of Rp254,664,500.

Page 116: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 117

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 31, 2008

Saldo awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Revaluasi/ Ending Balance Addition Deductions Revaluation Balance

Harga perolehan/valuasi: Cost/valuation: Tanah 14.985.460.170 - 5.095.869.789 11.340.517.687 21.230.108.068 Land Gedung 36.418.309.295 - 6.503.369.895 - 29.914.939.400 Building Kendaraan bermotor 1.969.832.214 - 787.559.373 - 1.182.272.841 Vehicles Perlengkapan kantor 7.907.343.039 179.732.055 204.995.961 - 7.882.079.133 Office equipment Aset sewa guna usaha 588.000.000 - - - 588.000.000 Leased assets `

Jumlah 61.868.944.718 179.732.055 12.591.795.018 11.340.517.687 60.797.399.442 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Gedung 18.077.055.970 1.711.049.429 3.277.057.931 - 16.511.047.468 Building Kendaraan bermotor 1.639.172.362 120.514.173 772.839.324 - 986.847.211 Vehicles Perlengkapan kantor 6.802.001.368 527.767.576 203.763.175 - 7.126.005.769 Office equipment Aset sewa guna usaha 156.187.500 107.906.250 - - 264.093.750 Leased assets

Jumlah 26.674.417.200 2.467.237.428 4.253.660.430 - 24.887.994.198 Total

Nilai Buku Bersih 35.194.527.518 35.909.405.244 Net Book Value

Pada tahun 2008, Bank melakukan penilaian kembali atas tanah. Berdasarkan laporan penilai independen dari PT Heburinas Nusantara, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aset mencakup metode pendekatan nilai pasar. Saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp11.340.517.687 telah diakui sebagai komponen ekuitas.

In 2008, the Bank revalued lands. Based on the independent appraiser report of PT Heburinas Nusantara, the revaluation increment was determined using the market value approach method. The balance of revaluation increment on fixed assets of Rp11,340,517,687 is recognized as an equity component.

Pada tahun 2008, beberapa tanah dan gedung dengan harga perolehan sebesar Rp4.923.186.170 dan Rp5.846.647.080 telah dijual kepada I Wayan Gatha (“IWG”), salah satu pemegang saham dan komisaris Bank. Bank telah mengakui keuntungan sebesar Rp1.064.863.821 atas penjualan aset tetap tersebut. Transaksi ini terkait dengan Perubahan Pertama dan Penyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Bersyarat tertanggal 28 April 2008 antara para pemegang saham Bank, PT Sri Partha Pusaka, dan PT BPR Pusaka.

In 2008, certain land and buildings with acquisition costs of Rp4,923,186,170 and Rp5,846,647,080 are sold to I Wayan Gatha (“IWG”), one of the Bank’s shareholders and commissioner. The Bank has recognized gains arising from the selling of those fixed assets amounting to Rp1,064,863,821. These transactions are related to the First Amended and Restated Conditional Sales and Purchase Agreement dated April 28, 2008 between the Bank’s shareholders, PT Sri Partha Pusaka, and PT BPR Pusaka.

Page 117: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

118 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah dan gedung kantor pusat masih digunakan untuk operasional Bank. IWG telah diberikan opsi untuk membeli aset tetap tersebut sesuai dengan Perjanjian Pemberian Hak Opsi tertanggal 28 Mei 2009 (“Perjanjian Pemberian Hak Opsi” atau “Hak Opsi”). Atas pemberian Hak Opsi, IWG wajib untuk membayar biaya bulanan kepada Bank dalam jumlah sebesar Rp100.000.000 (“biaya hak opsi”) dimana pembayaran wajib untuk dibayarkan paling lambat pada hari kelima setiap bulannya mulai dari 5 Desember 2009 sampai dengan pelaksanaan Hak Opsi atau tanggal 1 Juni 2010, yang mana yang lebih dahulu terjadi. Sampai dengan 31 Desember 2009, IWG tidak membayar biaya opsi tersebut. Dalam Perjanjian Pemberian Hak Opsi dinyatakan jika tidak ada pembayaran, IWG memiliki hak untuk memperbaiki keadaan wanprestasi dalam 30 hari (“cure period”). Hingga akhir cure period tersebut, IWG tetap belum membayar biaya opsi, sehingga berdasarkan persetujuan tertulis dari Mercy Corps (pemegang saham utama), Bank menulis surat kepada IWG yang menyatakan bahwa Perjanjian Pemberian Hak Opsi tersebut telah diakhiri pada tanggal 4 Januari 2010 sehingga Bank dapat menjual tanah dan gedung kantor pusat ke pihak lain (Catatan 29).

As of December 31, 2009, land and building of head office are still used for the Bank operation. IWG has been granted an option to purchase those assets based on Option Agreement dated May 28, 2009 (“Option Agreement” or “Option”). In consideration for the grant of the Option, IWG must pay to the Bank a monthly fee of Rp100,000,000 (“option fee”) which will be due and payable no later than the fifth day of each month starting from December 5, 2009 until the exercise of the Option or June 1, 2010, whichever is earlier. Until December 31, 2009, IWG had not yet paid the option fee. In the Option Agreement, it is stated that if there is a non-payment event, IWG shall have the right to cure any payment default within 30 days (the “cure period”). Until the end of the cure period, IWG did not pay the option fee, therefore, based on written approval from Mercy Corps (the majority shareholder), the Bank wrote a formal letter to IWG stating that the Option Agreement has been terminated on January 4, 2010 and therefore, the Bank may sell the head office’s land and building to other party (Note 29).

Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank mencatat nilai tanah dan gedung kantor pusat berdasarkan harga pembelian yang telah disepakati bersama sesuai dengan Syarat dan Ketentuan tertanggal 10 Desember 2008 yang terkait dengan Perubahan Pertama dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Bersyarat tertanggal 28 April 2008. Jumlah harga pembelian yang telah disepakati bersama tersebut ditambah dengan estimasi biaya-biaya pembelian yang akan ditanggung oleh Pembeli (I Wayan Gatha) adalah sebesar Rp24,745 milyar.

As of December 31, 2009, the Bank recorded land and building of head office at agreed purchase price as stated in the Term Sheet dated December 10, 2008 in relation to First Amended and Restated Conditional Sales and Purchase Agreement dated April 28, 2008. The total agreed purchase price and estimated purchase costs that would be borne by the Purchaser (I Wayan Gatha) was amounting to Rp24.745 billion.

Dengan diakhirinya Perjanjian Pemberian Hak Opsi tersebut di atas, maka Bank telah menyesuaikan kembali nilai tercatat tanah kantor pusat dengan menggunakan metode pendekatan nilai likuidasi menjadi Rp26.968.000.000 berdasarkan laporan penilai independen dari PT Heburinas Nusantara karena Bank bermaksud untuk menjual aset tersebut kepada pihak lain. Atas penyesuaian nilai tercatat tanah kantor pusat tersebut, Bank mengakui selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp3.423.635.364 pada tahun 2009 sebagai komponen ekuitas.

As the consequence of the termination of aforementioned Option Agreement, the Bank has readjusted the carrying amount of land of head office using liquidation value approach method to be Rp26,968,000,000 based on independent appraiser report of PT Heburinas Nusantara because the Bank has the intention to sell the assets to other party. Based on the adjustment of the carrying amount of land of the head office, the Bank recognized the revaluation increment on fixed assets of Rp3,423,635,364 in year 2009 as an equity component.

Page 118: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 119

10. ASET LAIN-LAIN - BERSIH 10. OTHER ASSETS - NET

2009 2008

Agunan yang diambil alih 33.549.087.740 33.237.457.224 Foreclosed assets Uang muka penjualan Sales advance of Aset Real Estat Lainnya (18.269.000.000) - Other Real Estate Owned Assets

15.280.087.740 33.237.457.224 Penyisihan kerugian (6.632.833.417) (4.965.670.590) Allowance for losses

Agunan yang diambil alih - bersih 8.647.254.323 28.271.786.634 Foreclosed assets - net Setoran jaminan 643.805.500 - Security deposits Biaya dibayar dimuka 583.449.128 947.863.942 Prepayments Bunga yang masih akan diterima 436.017.195 661.651.209 Interest receivable Properti terbengkalai - bersih Abandoned properties - net setelah dikurangi penyisihan kerugian allowance for losses of sebesar Rp344.805.000 Rp344,805,000 (2008: Rp103.441.500) 344.805.000 586.168.500 (2008: Rp103,441,500) Lain-lain 414.681.418 - Others

11.070.012.564 30.467.470.285

Berdasarkan Perubahan Pertama dan Pernyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Bersyarat tertanggal 28 April 2008 antara para pemegang saham Bank, PT Sri Partha Pusaka dan PT BPR Pusaka, I Wayan Gatha (salah satu pemegang saham Bank) atau PT Sri Partha Pusaka telah diberikan opsi untuk membeli agunan yang diambil alih dengan harga pembelian sebesar nilai buku pada tanggal pembelian. Pada tahun 2008, beberapa agunan yang diambil alih dengan nilai buku sebesar Rp1.717.244.736 telah dibeli oleh I Wayan Gatha. Bank telah mengakui kerugian sebesar Rp127.075.700 atas penjualan tersebut.

Based on the First Amended and Restated Conditional Sales and Purchase Agreement dated April 28, 2008 between the Bank’s shareholders, PT Sri Partha Pusaka and PT BPR Pusaka, I Wayan Gatha, as one of the former shareholders of the Bank, or PT Sri Partha Pusaka has been granted option to purchase foreclosed assets with purchase price at their book value at the purchase date. In 2008, certain foreclosed assets with book value of Rp1,717,244,736 were purchased by I Wayan Gatha. The Bank has recognized losses arising from the selling of those foreclosed assets amounting to Rp127,075,700.

Pada tanggal 10 Desember 2008, Mercy Corps dan I Wayan Gatha telah menandatangani Syarat dan Ketentuan yang terkait dengan Perubahan Pertama dan Penyataan Kembali Perjanjian Jual Beli Bersyarat tertanggal 28 April 2008 tersebut di atas. Berdasarkan Syarat dan Ketentuan tersebut, I Wayan Gatha diberikan opsi untuk membeli Aset Real Estat Lainnya (aset OREO) milik Bank dengan harga pembelian sebesar Rp29,690 milyar. Bank mengklasifikasikan Aset Real Estat Lainnya sebagai komponen agunan yang diambil alih.

As of December 10, 2008, Mercy Corps and I Wayan Gatha have signed a Term Sheet related to the First Amended and Restated Conditional Sales and Purchase Agreement dated April 28, 2008 as stated above. Based on the Term Sheet, I Wayan Gatha has been granted an option to purchase certain of the Bank’s Other Real Estate Owned (OREO) assets with purchase price of Rp29.690 billion. The Bank classified the OREO assets as a component of foreclosed assets.

Page 119: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

120 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

10. ASET LAIN-LAIN - BERSIH (lanjutan) 10. OTHER ASSETS - NET (continued)

Pada tanggal 28 Mei 2009, Bank telah setuju untuk menjual dan mengalihkan Aset Real Estat Lainnya kepada I Wayan Gatha berdasarkan Kontrak Penjualan dengan Angsuran (“Kontrak”) tertanggal 28 Mei 2009 dengan jumlah pembayaran untuk pembelian aset OREO sebesar Rp29.690.000.000. Berdasarkan Kontrak tersebut, I Wayan Gatha telah memberikan uang muka sebesar Rp17.000.000.000 dan sisanya sebesar Rp12.690.000.000 akan dibayar dalam 60 kali angsuran bulanan dengan besar angsuran sebesar Rp211.500.000 dimulai sejak 25 Juli 2009 hingga 25 Juni 2014. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah uang muka dan akumulasi angsuran yang telah dibayar I Wayan Gatha sebesar Rp18.269.000.000 disajikan sebagai pengurang nilai bruto agunan yang diambil alih dalam laporan keuangan.

As of May 28, 2009, the Bank has agreed to sell and transfer OREO Assets to I Wayan Gatha based on Installment Sales Contract (“Contract”) dated May 28, 2009 with total payment for the purchase of the OREO assets amounting to Rp29,690,000,000. Based on the said Contract, I Wayan Gatha has paid down payment in the amount of Rp17,000,000,000 and the remaining balance of Rp12,690,000,000 shall be paid in 60 equal monthly installment payments of Rp211,500,000 starting from July 25, 2009 until June 25, 2014. As of December 31, 2009, total advance payment and accumulated installments paid by I Wayan Gatha amounting to Rp18,269,000,000 is presented as deduction on the gross value of foreclosed assets in the financial statements.

Berdasarkan Kontrak Penjualan dengan Angsuran, jika I Wayan Gatha gagal melaksanakan kewajibannya kepada Bank, setelah mendapat persetujuan tertulis dari Mercy Corps (pemegang saham utama), Bank dapat mengakhiri kontrak tersebut dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada I Wayan Gatha sehingga kemudian Bank dapat menjual setiap atau seluruh aset OREO kepada pihak lain. Apabila aset OREO dijual kepada pihak lain dan jika uang yang diterima dari penjualan tersebut, setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan penjualan tersebut melebihi nilai buku aset OREO, maka kelebihan tersebut akan dikembalikan kepada I Wayan Gatha. Nilai buku adalah harga jual aset OREO berdasarkan Kontrak sebesar Rp29.690.000.000 dikurangi jumlah uang muka dan akumulasi angsuran yang telah dibayarkan I Wayan Gatha kepada Bank.

Based on the Installment Sales Contract, if I Wayan Gatha fails to meet its obligation to the Bank, upon prior written approval from Mercy Corps (the majority shareholder), the Bank can terminate the Contract by sending written notice to I Wayan Gatha and as such, the Bank may sell any or all of the OREO assets to other party. If the OREO assets are then sold to other party and if the proceeds received, after taking into account costs and expenses relating to the sale, exceeded the book value of the OREO assets, the excess should be given to I Wayan Gatha. The book value refers to the OREO assets’ sale price based on the Contract for the amount of Rp29,690,000,000 less the total down payment and accumulated installments paid by I Wayan Gatha to the Bank.

Pada tanggal 28 Mei 2009, Bank telah menandatangani Perjanjian Penyelesaian dengan Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda (mewakili I Nyoman Moena), PT Sri Partha Pusaka dan PT BPR Pusaka (“Perjanjian Penyelesaian”). Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian, disepakati bahwa jika dan ketika agunan yang diambil alih (selain aset OREO) dijual atau dialihkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal Perjanjian Penyelesaian dan jumlah realisasi kerugian dari penjualan atau pengalihan atas aset-aset tersebut mencapai kurang dari Rp1.300.000.000, maka selisih antara jumlah realisasi kerugian dengan Rp1.300.000.000 akan dibayarkan oleh Bank kepada I Wayan Gatha.

As of May 28, 2009, the Bank has signed Settlement Agreement with Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda (representing I Nyoman Moena), PT Sri Partha Pusaka and PT BPR Pusaka (“Settlement Agreement”). Based on the Settlement Agreement, it has been agreed that if and when the foreclosed assets (other than the OREO Assets) are sold or disposed within 5 (five) years from the date of Settlement Agreement and the total realized loss on the sale or disposal of these assets is less than Rp1,300,000,000, then the diferrence between the total realized loss and Rp1,300,000,000 shall be paid by the Bank to I Wayan Gatha.

Page 120: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 121

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid tax

2009 2008

Lebih bayar pajak penghasilan badan - 2008 290.840.652 290.840.652 Refundable corporate income tax - 2008 Lebih bayar pajak penghasilan badan - 2007 - 108.949.676 Refundable corporate income tax - 2007

290.840.652 399.790.328

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2009 2008

Pajak penghasilan Pasal 21 309.616.070 68.097.613 Withholding income taxes Article 21 Pajak penghasilan Pasal 23 Withholding income tax dan 4(2) 44.264.234 95.177.223 Articles 23 and 4(2) Pajak pertambahan nilai 85.000 71.000 Value added tax

353.965.304 163.345.836

c. Manfaat pajak c. Tax benefit

2009 2008

Tangguhan 6.290.009.233 6.486.867.451 Deferred

Jumlah 6.290.009.233 6.486.867.451 Total

d. Pajak penghasilan badan tahun berjalan d. Current corporate income tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak

penghasilan badan menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:

Reconcilliation of loss before corporate income tax according to statements of income and tax loss are as follows:

2009 2008

Rugi sebelum pajak penghasilan (28.708.915.715) (20.613.147.901) Loss before corporate income tax

Perbedaan temporer: Temporary differences: Estimasi kewajiban imbalan Estimated post-employment pasca-kerja (8.673.711.497) 8.755.473.117 benefits liabilities Kerugian atas penurunan nilai Losses on decreasing value of agunan yang diambil alih (117.800.681) 5.776.393.834 foreclosed assets Insentif jangka panjang 3.200.000.000 - Long term incentive Penyisihan aset produktif - kredit yang diberikan 2.165.840.203 - Provision on earning assets - loan Penyisihan aset non produktif 1.908.526.328 - Provision on non earning assets Penyusutan aset tetap 247.862.324 - Depreciation of fixed assets Penyisihan aset produktif - Provision on earning assets- penempatan pada bank lain 87.260.000 - placements in other bank

Jumlah perbedaan temporer (1.182.023.323) 14.531.866.951 Total temporary differences

Page 121: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

122 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

d. Pajak penghasilan badan tahun berjalan (lanjutan)

d. Current corporate income tax (continued)

2009 2008

Perbedaan tetap: Permanent differences: Biaya kesejahteraan karyawan 192.405.451 116.269.755 Benefit in kind Biaya pajak 111.465.073 - Tax expenses Biaya sumbangan 36.221.595 55.440.195 Donations Lain-lain 1.464.962.636 184.915.084 Others

Jumlah perbedaan tetap 1.805.054.755 356.625.034 Total permanent differences

Rugi fiskal (28.085.884.283) (5.724.655.916) Tax loss

Pembayaran pajak penghasilan - 290.840.652 Income tax payments

Lebih bayar pajak penghasilan badan - 290.840.652 Overpayment of corporate income tax

Akumulasi rugi fiskal: Accumulated tax losses: Tahun 2009 28.085.884.283 - Year 2009 Tahun 2008 5.724.655.916 5.724.655.916 Year 2008 Tahun 2007 3.521.911.945 3.521.911.945 Year 2007 Tahun 2006 425.210.953 425.210.953 Year 2006

Akumulasi rugi fiskal (37.757.663.097) (9.671.778.814) Accumulated tax losses

e. Aset pajak tangguhan - bersih e. Deferred tax assets - net

2009 2008

Aktiva pajak tangguhan Deferred tax assets Akumulasi rugi fiskal 9.439.415.775 2.417.944.704 Accumulated tax losses

Kerugian atas penurunan nilai Losses on decreasing value of agunan yang diambil alih 1.414.648.289 1.617.390.274 foreclosed assets Insentif jangka panjang 800.000.000 - Long term incentive

Penyisihan aset produktif - kredit yang diberikan 541.460.051 - Provision on earning assets - loan

Penyisihan aset non produktif 477.131.582 - Provision on non earning assets Penyusutan aset tetap 61.965.581 - Depreciation of fixed assets

Penyisihan aset produktif - Provision on earning assets - penempatan pada Bank lain 21.815.000 - placements with other Banks

Estimasi kewajiban imbalan Estimated post-employment pasca-kerja 20.440.405 2.451.532.473 benefits liabilities Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liability Selisih penilaian kembali Revaluation increment on aset tetap - (3.175.344.952) fixed assets

Aset pajak tangguhan 12.776.876.683 3.311.522.499 Deferred tax assets

Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.

Page 122: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 123

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

e. Aset pajak tangguhan - bersih (lanjutan) e. Deferred tax assets - net (continued)

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that deferred tax assets resulted from temporary differences can be realized in the next period.

Pada September 2008, Undang-undang No. 7

Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak tangguhan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Bank recorded the impact of the changes in tax rates as part of deferred tax expense in the current year’s statement of income.

f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments

� Pada tanggal 8 Januari 2008, Bank

menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tahun 2006 untuk pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan pasal 21, dan pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2006 masing-masing sebesar Rp14.426.132, Rp3.991.370, dan Rp25.613.471. Bank juga menerima Surat Tagihan Pajak untuk pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp2.173.770. Untuk pajak penghasilan badan, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp223.695.520.

� On January 8, 2008, the Bank received the Under Payment Tax Assessment Letters for value added tax, withholding tax article 21, and article 23 for 2006 fiscal year amounting to Rp14,426,132, Rp3,991,370, and Rp25,613,471, respectively. The Bank also received the Tax Collection Letter for value added tax for 2007 fiscal year amounting to Rp2,173,770. For corporate income tax, the Bank received Over Payment Tax Assessment Letter of Rp223,695,520.

Bank menerima dan membayar kurang

bayar pajak tersebut pada tahun 2008. The Bank accepted and paid the tax

underpayment amounts in 2008.

� Pada tanggal 12 Maret 2009, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak untuk semua jenis pajak untuk tahun pajak 2007. Surat Ketetapan Pajak tersebut menyatakan lebih bayar pajak atas pajak penghasilan badan sebesar Rp108.989.676 dan kurang bayar pajak untuk pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, pasal 4(2), dan pajak pertambahan nilai masing-masing sebesar Rp11.812.302, Rp20.296.476, Rp44.824.650, dan Rp113.655.942. Bank juga menerima Surat Tagihan Pajak (STP) untuk pajak pertambahan nilai tahun pajak 2007 sebesar Rp17.485.530. Bank menerima hasil pemeriksaan tersebut dan membayar kurang bayar pajak sebesar Rp99.085.224 pada tahun 2009.

� On March 12, 2009, the Bank received Tax Assessments Letters for all 2007 taxes. The Tax Assessments Letters reflected overpayments of corporate income tax Rp108,989,676 and underpayments of withholding tax article 21, article 23, article 4(2), and value added tax of Rp11,812,302, Rp20,296,476, Rp44,824,650, and Rp113,655,942, respectively. The Bank also received Tax Collection Letter for value added tax for fiscal year 2007 of Rp17,485,530. The Bank accepted on tax assessment result and paid the underpayment of Rp99,085,224 in 2009.

Page 123: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

124 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

11. PERPAJAKAN (lanjutan) 11. TAXATION (continued)

g. Administrasi g. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Bank menghitung sendiri besarnya pajak yang terhutang (self-assessment).

Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self-assessment.

12. SIMPANAN DARI NASABAH 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Seluruh simpanan nasabah adalah dalam mata uang Rupiah yang terdiri atas:

All deposits from customers are in Rupiah which comprised of:

2009 2008

Giro 1.589.919.947 3.413.939.153 Current accounts Tabungan 21.195.742.698 66.655.607.884 Savings accounts Deposito berjangka 35.135.023.119 38.786.080.000 Time deposits

Jumlah 57.920.685.764 108.855.627.037 Total

a. Giro a. Current accounts

Berdasarkan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dan pihak ketiga: By related and third party:

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 7.113.818 243.744.162 Related parties Pihak ketiga 1.582.806.129 3.170.194.991 Third parties

Jumlah 1.589.919.947 3.413.939.153 Total

Kisaran tingkat suku bunga giro untuk tahun

yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 1,50%-6,00% per tahun dan 1,50%- 3,00% per tahun.

Saldo giro yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah RpNihil dan Rp12.004.000.

Interest rates ranges for current accounts for the years ended December 31, 2009 and 2008 are between 1.50%-6.00% per annum and 1.50%-3.00% per annum, respectively.

Current accounts blocked or pledged for loans as of December 31, 2009 and 2008 are amounting to RpNil and Rp 12,004,000, respectively.

b. Tabungan b. Savings accounts

Berdasarkan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dan pihak ketiga: By related and third party:

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 175.364.529 967.219.074 Related parties Pihak ketiga 21.020.378.169 65.688.388.810 Third parties

Jumlah 21.195.742.698 66.655.607.884 Total

Page 124: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 125

12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan (lanjutan) b. Savings accounts (continued)

Berdasarkan jenis: By type:

2009 2008

Tabungan umum 9.451.001.491 31.729.608.741 Tabungan umum Tabungan berjangka 11.744.741.207 34.925.999.143 Tabungan berjangka

Jumlah 21.195.742.698 66.655.607.884 Total

Kisaran tingkat suku bunga tabungan umum

dan tabungan berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing 2,50%-4,50% per tahun dan 4,00%-15,00% per tahun (2008: 2,50%-4,50% per tahun dan 4,00%-15,00% per tahun).

Interest rates ranges for tabungan umum and tabungan berjangka for the year ended December 31, 2009 are 2.50%-4.50% per annum and 4.00%-15.00% per annum, respectively (2008: 2.50%-4.50% per annum and 4.00%-15.00% per annum).

Saldo tabungan yang diblokir atau dijadikan

jaminan kredit per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah Rp238.233.269 dan Rp1.634.665.317.

Savings accounts which blocked or pledged for loans as of December 31, 2009 and 2008 are amounting to Rp238,233,269 and Rp1,634,665,317, respectively.

c. Deposito berjangka c. Time deposits

Berdasarkan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dan pihak ketiga: By related and third party:

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.018.063.119 15.165.550.000 Related parties Pihak ketiga 29.116.960.000 23.620.530.000 Third parties

Jumlah 35.135.023.119 38.786.080.000 Total

Berdasarkan jangka waktu: By terms:

2009 2008

1 bulan 25.880.668.000 26.877.560.000 1 month 3 bulan 5.922.485.119 4.815.550.000 3 months 6 bulan 2.404.200.000 2.482.950.000 6 months 12 bulan 927.670.000 3.918.670.000 12 months Lebih dari 12 bulan - 691.350.000 More than 12 months

Jumlah 35.135.023.119 38.786.080.000 Total

Page 125: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

126 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka (lanjutan) c. Time deposits (continued)

Berdasarkan periode yang tersisa: By remaining maturities:

2009 2008

Sampai dengan 1 bulan 28.500.146.000 31.111.860.000 Up to 1 month 1 - 3 bulan 4.205.807.119 4.957.600.000 1 - 3 months 3 - 6 bulan 2.233.400.000 1.777.550.000 3 - 6 months 6 - 12 bulan 195.670.000 939.070.000 6 - 12 months

Jumlah 35.135.023.119 38.786.080.000 Total

Kisaran tingkat suku bunga deposito berjangka

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 6,00%-12,00% per tahun dan 7,50%-10,50% per tahun.

Interest rates ranges for time deposits for the years ended December 31, 2009 and 2008 are between 6.00%-12.00% per annum and 7.50%-10.50% per annum, respectively.

Saldo deposito berjangka yang diblokir atau

dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah Rp1.310.050.000 dan Rp373.450.000.

Time deposits which blocked or pledged for

loans as of December 31, 2009 and 2008 are amounting to Rp1,310,050,000 and Rp373,450,000, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2008, termasuk

dalam saldo deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah saldo sebesar Rp10.145.000.000 yang merupakan Back-up Capital Account, dimana dana pada rekening ini akan digunakan untuk mempertahankan Modal Bersih PT Bank Andara tidak kurang dari Rp25.000.000.000 selama periode Penutupan dan Tanggal Disposisi bank (Catatan 28). Sebagian saldo Back-up Capital sebesar Rp1.855.000.000 (dari jumlah saldo awal sebesar Rp12.000.000.000), telah dialihkan ke Bank pada tahun 2008 untuk mempertahankan Modal Bersih tersebut. Dana dari Back-up Capital Account sebesar Rp1.855.000.000 yang dialihkan ke Bank tersebut telah diakui oleh Bank sebagai pendapatan non-operasional lainnya pada laporan laba rugi tahun 2008.

As of December 31, 2008, included in the time

deposit to related parties of Rp10,145,000,000 represents Back-up Capital Account, whereby the funds in this account shall be used to maintain the PT Bank Andara’s Net Equity not less than Rp25,000,000,000 during the period between Closing and the Bank’s Disposition (Note 28). A part of the Back-up Capital Account amounting to Rp1,855,000,000 (of total beginning balance of Rp12,000,000,000) has been transferred to the Bank in 2008 to maintain the Net Equity. The fund transferred from the Back-up Capital Account to the Bank amounted to Rp1,855,000,000 has been recognized by the Bank as non-operating income in the statement of income for the year 2008.

Page 126: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 127

12. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 12. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka (lanjutan) c. Time deposits (continued)

Pada tanggal 28 Mei 2009, Bank telah turut menandatangani Perjanjian Penyelesaian dengan Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda, PT Sri Partha Pusaka, dan PT BPR Pusaka (“Perjanjian Penyelesaian”). Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian disepakati bahwa sebagian saldo Back-up Capital sebesar Rp7.000.000.000 (dari jumlah saldo per 31 Desember 2008 sebesar Rp10.145.000.000), telah digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian agunan yang diambil alih (Aset Real Estat Lainnya). Sisa dana sebesar Rp3.145.000.000 diakui oleh Bank sebagai pendapatan non-operasional lainnya pada laporan laba rugi tahun berjalan (Catatan 28).

As of May 28, 2009, the Bank has signed Settlement Agreement with Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda, PT Sri Partha Pusaka, and PT BPR Pusaka (“Settlement Agreement”). Based on the Settlement Agreement, it has been agreed that a part of the Back-up Capital Account amounting to Rp7,000,000,000 (of total balance as of December 31, 2008 amounting to Rp10,145,000,000), has been used as advance payment to purchase foreclosed assets (Other Real Estate Assets). The remaining fund amounting to Rp3,145,000,000 has been recognized by the Bank as other non-operating income in the current year’s statement of income (Note 28).

13. SIMPANAN DARI BANK LAIN 13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

2009 2008

Deposito berjangka 31.275.000.000 - Time deposits Giro 9.960.551.547 1.240.186.071 Current accounts Tabungan 1.246.795 49.940.964 Savings accounts

Jumlah 41.236.798.342 1.290.127.035 Total

a. Giro a. Current accounts

Berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

By related and third party:

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 925.321.253 641.053.644 Related parties Pihak ketiga 9.035.230.294 599.132.427 Third parties

Jumlah 9.960.551.547 1.240.186.071 Total

Kisaran tingkat suku bunga giro untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 1,50%-6,00% per tahun dan 1,50%-3,00% per tahun.

Interest rates ranges for current accounts for the years ended December 31, 2009 and 2008 are between 1.50%-6.00% and 1.50%-3.00%, respectively.

Page 127: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

128 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

13. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

b. Tabungan b. Savings accounts

Berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

By related and third party:

2009 2008

Pihak ketiga 1.246.795 49.940.964 Third parties

Jumlah 1.246.795 49.940.964 Total

Kisaran tingkat suku bunga tabungan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah 2,50%-4,50% per tahun.

Interest rates ranges for savings accounts for the years ended December 31, 2009 and 2008 are between 2.50%-4.50% per annum.

c. Deposito berjangka c. Time deposits

Berdasarkan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dan pihak ketiga: By related and third party:

2009 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 260.000.000 - Related parties Pihak ketiga 31.015.000.000 - Third parties

31.275.000.000 -

Berdasarkan jangka waktu: By maturity: 2009 2008

1 - 3 bulan 20.415.000.000 - 1 - 3 months 4 - 6 bulan 5.455.000.000 - 4 - 6 months 7 - 12 bulan 5.405.000.000 - 7 - 12 months

31.275.000.000 -

Berdasarkan periode yang tersisa: By remaining maturities: 2009 2008

Sampai dengan 1 bulan 22.665.000.000 - Up to 1 month 1 - 3 bulan 1.600.000.000 - 1 - 3 months 3 - 6 bulan 3.355.000.000 - 3 - 6 months 6 - 12 bulan 3.655.000.000 - 6 - 12 months

31.275.000.000 -

Page 128: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 129

13. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 13. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

Kisaran tingkat suku bunga deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah 7,00%-12,00% per tahun.

Saldo deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2009 adalah Rp8.515.000.000.

Interest rates ranges for time deposits for the year ended December 31, 2009 is 7.00%-12.00% per annum, respectively. Time deposits which blocked or pledged for loans as of December 31, 2009 is amounting to Rp8,515,000,000.

14. PINJAMAN DARI PEMEGANG SAHAM 14. LOAN FROM SHAREHOLDER

Pada tahun 2008, pinjaman dari pemegang saham sebesar Rp1.000.000.000 merupakan dana yang ditempatkan oleh I Wayan Gatha untuk memenuhi persyaratan modal inti Bank pada tanggal 31 Desember 2007 sesuai dengan permintaan dari Bank Indonesia. Berdasarkan surat Bank Indonesia tertanggal 30 Maret 2009, Bank Indonesia telah menyetujui pencairan dana ini.

In 2008, loan from shareholder of Rp1,000,000,000 represents fund placed by I Wayan Gatha to fulfill the minimum required core capital of the Bank as of December 31, 2007 as requested by Bank Indonesia. Based on Bank Indonesia’s letter dated March 30, 2009, Bank Indonesia has agreed to release the funds.

Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian tertanggal 28 Mei 2009, dana tersebut digunakan oleh I Wayan Gatha sebagai pembayaran untuk membeli Aset Real Estat Lainnya.

Based on the Settlement Agreement dated May 28, 2009, the funds was used by I Wayan Gatha as payment to purchase Other Real Estate Owned Assets.

15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES

2009 2008

Insentif jangka panjang 3.200.000.000 - Long term incentive Tenaga ahli 752.190.000 2.421.874.998 Professional fees Pelatihan karyawan 565.850.000 - Employee training Kewajiban sewa guna usaha 269.203.064 138.122.618 Leased liability Kewajiban kepada vendor 144.757.646 - Liabilities to vendors Penggantian biaya kesehatan Employee medical karyawan 116.335.800 - reimbursement Lain-lain 449.714.460 25.469.991 Others

Jumlah 5.498.050.970 2.585.467.607 Total

Insentif jangka panjang merupakan cadangan insentif kepada Direksi yang akan diberikan dalam jangka waktu tertentu. Lainnya terutama terdiri dari pencadangan biaya administrasi dan umum.

Long term incentive represents accrued incentive for Directors which will be granted in certain period of time.

Others mainly consisted of general and administrative expenses accrual.

Page 129: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

130 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan

2008, komposisi pemegang saham adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, shareholders compositions are as follows:

2009

Lembar Saham/ Persentase/ Jumlah/ Pemegang Saham Number of Shares Percentage Total Shareholders

Mercy Corps 62.030 40,27% 62.030.000.000 Mercy Corps International Finance Corporation 30.745 19,96% 30.745.000.000 International Finance Corporation Stichting Hivos - Triodos Fund 30.715 19,94% 30.715.000.000 Stichting Hivos - Triodos Fund

Catholic Organization for Relief and 14.400 9,35% 14.400.000.000 Catholic Organization for Relief and Development Aid Development Aid

I Wayan Gatha 16.160 10,48% 16.160.000.000 I Wayan Gatha

Jumlah 154.050 100,00% 154.050.000.000 Total

2008

Lembar Saham/ Persentase/ Jumlah/ Pemegang Saham Number of Shares Percentage Total Shareholders

Mercy Corps 54.580 40,16% 54.580.000.000 Mercy Corps International Finance Corporation 27.045 19,90% 27.045.000.000 International Finance Corporation Stichting Hivos - Triodos Fund 23.715 17,45% 23.715.000.000 Stichting Hivos - Triodos Fund

Catholic Organization for Relief and Catholic Organization for Relief and Development Aid 14.400 10,60% 14.400.000.000 Development Aid

I Wayan Gatha 16.160 11,89% 16.160.000.000 I Wayan Gatha

Jumlah 135.900 100,00% 135.900.000.000 Total

Pada tanggal 23 Mei 2008, telah dilakukan proses akuisisi saham PT Bank Andara (dahulu PT Bank Sri Partha) oleh Mercy Corps yang dituangkan dalam akta No. 210 tanggal 23 Mei 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. Dengan demikian, komposisi pemegang saham dari pemegang saham terdahulu yang terdiri dari I Wayan Amblon, I Nyoman Moena, I Nyoman Pegug, dan I Wayan Gatha dengan jumlah saham sebesar 34.340 lembar (68%) telah beralih kepada Mercy Corps. Akusisi saham ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-13549 tanggal 30 Mei 2008.

On May 23, 2008, shares acquisition process of PT Bank Andara (formerly PT Bank Sri Partha) by Mercy Corps has been exercised, as stated in deed No. 210 dated May 23, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn. Therefore, the shareholders composition from previous shareholders that consists of I Wayan Amblon, I Nyoman Moena, I Nyoman Pegug, and I Wayan Gatha with total shares of 34,340 (68%) has been changed to Mercy Corps. The shares acquisition has been acknowledged by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-13549 dated May 30, 2008.

Page 130: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 131

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Pada tanggal 19 Juni 2008, terdapat peningkatan modal ditempatkan dan disetor Bank, dimana Bank telah mengeluarkan 85.400 lembar saham baru sebagaimana tertuang dalam akta notaris No. 177 tanggal 19 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. Saham yang baru dikeluarkan sejumlah 85.400 lembar tersebut dibeli oleh Mercy Corps, International Finance Corporation, Catholic Organization for Relief and Development Aid, dan Stichting Hivos - Triodos Fund masing-masing sebanyak 20.240, 27.045, 14.400, dan 23.715 lembar. Penambahan modal ditempatkan dan disetor ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-16340 tertanggal 27 Juni 2008.

On June 19, 2008, there was increase in issued and paid-up share capital of the Bank, whereas the Bank issued 85,400 new shares as stated in notarial deed No. 177 dated June 19, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn. The total newly issued shares of 85,400 were subscribed by Mercy Corps, International Finance Corporation, Catholic Organization for Relief and Development Aid, and Stichting Hivos - Triodos Fund for 20,240, 27,045, 14,400, and 23,715 shares, respectively. The increase of this issued and paid up capital has been acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-16340 dated June 27, 2008.

Pada tahun 2009, terdapat peningkatan modal ditempatkan dan disetor Bank, dimana Bank telah mengeluarkan 18.150 lembar saham baru sebagaimana tertuang dalam akta notaris No. 38 tanggal 5 Oktober 2009 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris Pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. Saham baru yang dikeluarkan sejumlah 18.150 tersebut dibeli oleh Mercy Corps, International Finance Corporation, dan Stichting Hivos - Triodos Fund masing-masing sebanyak 7.450, 3.700, dan 7.000 lembar. Penambahan modal disetor ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-17147 tanggal 8 Oktober 2009.

In 2009, there was increase in issued and paid-up share capital of the Bank, whereas the Bank issued 18,150 new shares as stated in notarial deed No. 38 dated October 5, 2009 of Aulia Taufani, S.H., substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn. The total newly issued shares of 18,150 were subscribed by Mercy Corps, International Finance Corporation, and Stichting Hivos - Triodos Fund for 7,450, 3,700, and 7,000 shares, respectively. The increase of this issued and paid up capital has been acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-17147 dated October 8, 2009.

17. PENDAPATAN BUNGA 17. INTEREST INCOME

2009 2008

Kredit yang diberikan 7.867.151.943 22.823.107.940 Loans Efek-efek 3.878.547.086 2.769.813.790 Marketable securities Penempatan pada BI dan bank lain 2.102.323.259 3.598.827.716 Placements with BI and other banks

13.848.022.288 29.191.749.446

Page 131: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

132 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

18. BEBAN BUNGA 18. INTEREST EXPENSE

2009 2008

Deposito berjangka 3.852.114.673 5.797.119.427 Time deposits Tabungan 2.011.631.509 8.566.478.058 Savings accounts Giro 203.977.251 286.284.858 Current accounts Lain-lain 36.138.641 34.939.739 Others

Jumlah 6.103.862.074 14.684.822.082 Total

19. PENYISIHAN (PEMULIHAN) KERUGIAN ATAS

ASET PRODUKTIF DAN NON-PRODUKTIF 19. PROVISION (REVERSAL) FOR LOSSES ON

EARNING ASSETS AND NON-EARNING ASSETS

2009 2008

Aset produktif Earning assets Current accounts with other Giro pada bank lain (Catatan 5) (1.761.297) (53.036.363) banks (Note 5) Penempatan pada bank lain Placements with other banks (Catatan 6) 87.260.000 (145.000.000) (Note 6) Kredit yang diberikan (Catatan 8) 5.037.709.060 203.895.631 Loans (Note 8)

5.123.207.763 5.859.268

Aset non-produktif Non-earning assets

Agunan yang diambil alih (Catatan 10) 1.667.162.827 (1.431.767.848) Foreclosed assets (Note 10)

Properti terbengkalai (Catatan 10) 241.363.500 - Abandoned properties (Note 10)

1.908.526.327 (1.431.767.848)

Jumlah 7.031.734.090 (1.425.908.580) Total

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2009 2008

Tenaga ahli 2.998.974.196 4.268.874.993 Professional fees Sewa 2.019.265.766 269.436.535 Rent Telepon, listrik, dan air 1.281.713.133 1.534.692.321 Telephone, electricity, and water Barang cetakan dan perlengkapan kantor 899.817.490 731.582.760 Printing and office supplies Pendidikan dan pengembangan 775.185.450 124.845.035 Training and development Perbaikan dan pemeliharaan 510.093.806 270.525.947 Repairs and maintenance Perjalanan dinas 416.542.873 291.690.455 Business travel Premi asuransi dan penjaminan 377.297.855 592.757.434 Insurance and guarantee premium Promosi dan iklan 361.072.808 270.197.791 Promotion and advertising Transportasi 331.248.768 1.160.074.033 Transportation Representasi Direksi 147.164.801 111.403.445 Directors representation Lain-lain 985.432.176 1.341.228.259 Others

Jumlah 11.103.809.122 10.967.309.008 Total

Page 132: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 133

21. BEBAN TENAGA KERJA 21. PERSONNEL EXPENSES

2009 2008

Gaji dan tunjangan lainnya 13.064.256.737 9.331.714.519 Salaries and other allowances Insentif jangka panjang 3.200.000.000 - Long-term incentive Imbalan kerja karyawan (Catatan 26) 1.285.461.166 14.901.409.941 Employee benefits (Note 26) Tunjangan hari raya 934.459.195 783.370.411 Holiday allowance Bonus 595.157.954 - Bonus Tunjangan kesehatan 188.305.451 27.185.955 Medical benefit Tunjangan pajak 44.972.685 143.179.350 Tax allowance

Jumlah 19.312.613.188 25.186.860.176 Total

22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 22. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dari pihak ketiga dalam kegiatan usaha normal Bank yang mempunyai risiko kredit dan estimasi kerugiannya adalah sebagai berikut:

Commitment and contingent transactions from third parties in the normal course of the Bank’s activities that carry a credit risk, and related estimated losses are as follows:

2009 2008

Kewajiban komitmen Commitment payables Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan 377.082 367.428.330 Unused loan facilities

Kewajiban tagihan komitmen (377.082) (367.428.330) Commitment payables

Tagihan kontinjensi Contingent receivables Pendapatan bunga dalam Interest receivable on penyelesaian 440.588.927 49.285.950 non-performing loans

Tagihan kontinjensi 440.588.927 49.285.950 Contingent receivables

Tagihan (kewajiban) komitmen dan Commitment and contingent kontinjensi 440.211.845 (318.142.380) receivables (payable)

23. PELAPORAN JATUH TEMPO 23. MATURITY PROFILE

Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban berdasarkan periode yang tersisa terhitung sejak tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The analysis of maturity of assets and liabilities based on remaining period to maturity calculated from December 31, 2009 and 2008 is as follows:

Page 133: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

134 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

23. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) 23. MATURITY PROFILE (continued) 2009 (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)

Tidak > 1 tahun/ memiliki > 1 bulan/ > 3 bulan/ year jatuh tempo/ Jumlah/ ≤ 1 bulan/ month - 3 months - 1 - 5 tahun/ > 5 without Total month bulan/months tahun/year years tahun/years maturities

Aset Assets Kas 2.433 2.433 - - - - - Cash Current account with Giro pada Bank Indonesia 2.525 2.525 - - - - - Bank Indonesia Giro pada bank lain Curent account with - bruto 1.225 1.225 - - - - - other banks Penempatan pada Placement with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain - bruto 30.508 30.508 - - - - - and other banks - gross Efek-efek 54.750 54.750 - - - - - Marketable securities Kredit yang diberikan - bruto 72.036 1.050 683 9.161 58.541 2.601 - Loans - gross Aset tetap - bersih 36.075 - - - - - 36.075 Fixed assets - net Pajak dibayar dimuka 291 - - - - - 291 Prepaid tax Aset pajak tangguhan - bersih 12.777 - - - 12.756 21 - Deferred tax assets - net Aset lain-lain - bruto 18.048 436 - - 1.227 - 16.385 Other assets - gross

Jumlah aset 230.668 92.927 683 9.161 72.524 2.622 52.751 Total assets

Penyisihan kerugian (13.440) Allowance for losses

217.228

Kewajiban Liabilities Liabilities immediately Kewajiban segera 60 60 - - - - - payables Simpanan dari nasabah 57.921 51.286 4.206 2.429 - - - Deposits from customers Simpanan dari bank lain 41.237 32.627 1.600 7.010 - - - Deposits from other banks Hutang pajak 354 354 - - - - - Taxes payable Estimasi kewajiban Estimated post-employment imbalan pasca-kerja 82 - - - - 82 - benefits liabilities Kewajiban lain-lain 5.498 705 764 617 3.412 - - Other liabilities

Jumlah kewajiban 105.152 85.032 6.570 10.056 3.412 82 - Total liabilities

Perbedaan jatuh tempo 125.516 7.895 (5.887) (895 ) 69.112 2.540 52.751 Maturity gap

Aset bersih 112.076 Net assets

2008 (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)

Tidak > 1 tahun/ memiliki > 1 bulan/ > 3 bulan/ year jatuh tempo/ Jumlah/ ≤ 1 bulan/ month - 3 months - 1 - 5 tahun/ > 5 without Total month bulan/months tahun/year years tahun/years maturities

Aset Assets Kas 6.494 6.494 - - - - - Cash Current account with Giro pada Bank Indonesia 6.423 6.423 - - - - - Bank Indonesia Giro pada bank lain Curent account with - bruto 1.401 1.401 - - - - - other banks Penempatan pada Placement with Bank Indonesia Bank Indonesia dan bank lain - bruto 37.954 37.954 - - - - - and other banks - gross Efek-efek 50.281 50.281 - - - - - Marketable securities Kredit yang diberikan - bruto 60.851 2.223 158 917 3.161 54.392 - Loans - gross Aset tetap - bersih 35.909 - - - - - 35.909 Fixed assets - net Pajak dibayar dimuka 400 - - - - - 400 Prepaid tax Aset pajak tangguhan - bersih 3.311 - - 2.498 813 - - Deferred tax assets - net Aset lain-lain - bruto 35.538 1.609 - - - - 33.929 Other assets - gross

Jumlah aset 238.562 106.385 158 3.415 3.974 54.392 70.238 Total assets

Penyisihan kerugian (6.408) Allowance for losses

232.154

Page 134: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 135

23. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) 23. MATURITY PROFILE (continued)

2008 (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)

Tidak > 1 tahun/ memiliki > 1 bulan/ > 3 bulan/ year jatuh tempo/ Jumlah/ ≤ 1 bulan/ month - 3 months - 1 - 5 tahun/ > 5 without Total month bulan/months tahun/year years tahun/years maturities

Kewajiban Liabilities Liabilities immediately Kewajiban segera 4.803 4.803 - - - - - payables Simpanan dari nasabah 108.856 99.475 5.811 3.570 - - - Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.290 670 310 186 124 - - Deposits from other banks Hutang pajak 163 163 - - - - - Taxes payable Estimasi kewajiban Estimated post-employment imbalan pasca-kerja 8.755 1.074 3.419 4.262 - - - benefits liabilities Pinjaman dari pemegang saham 1.000 - - - - - 1.000 Loan from shareholder Kewajiban lain-lain 2.586 2.434 - - - - 152 Other liabilities

Jumlah kewajiban 127.453 108.619 9.540 8.018 124 - 1.152 Total liabilities

Perbedaan jatuh tempo 111.109 (2.234 ) (9.382) (4.603 ) 3.850 54.392 69.086 Maturity gap

Aset bersih 104.701 Net assets

24. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

24. CAPITAL ADEQUACY RATIO

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, bank-

bank diwajibkan untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar minimum 8%.

In accordance with Bank Indonesia regulation, the banks are required to meet the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) of 8%.

Adapun kewajiban penyediaan modal Bank dengan

memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):

The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit and market risks is as follows (in million Rupiah):

2009 2008

Aset tertimbang menurut Risk weighted assets risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 63.211 127.740 - Excluding market risk - Dengan memperhitungkan risiko pasar 63.211 127.740 - Including market risk Modal Capital - Modal inti 89.335 90.048 - Core capital - Modal pelengkap 13.892 11.860 - Supplementary capital

103.227 101.908

Rasio kewajiban penyediaan Capital adequacy ratio modal minimum - Tanpa memperhitungkan risiko pasar 163,31% 79,78% - Excluding market risk - Dengan memperhitungkan risiko pasar 163,31% 79,78% - Including market risk Rasio kewajiban penyediaan Minimum capital adequacy modal minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00% ratio required

Page 135: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

136 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

25. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Persentase bersih atas saldo kewajiban dari pihak-

pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:

The net percentages of liabilities balances with related parties as compared to total liabilities are as follows:

2009 2008

Kewajiban Liabilities

Simpanan dari nasabah Deposits from customers - Giro (Catatan 12a) 7.113.818 243.744.162 - Current accounts (Note 12a) - Tabungan (Catatan 12b) 175.364.529 967.219.074 - Savings accounts (Note 12b) - Deposito berjangka (Catatan 12c) 6.018.063.119 15.165.550.000 - Time deposits (Note 12c) Simpanan dari bank lain Deposits from other banks - Giro (Catatan 13a) 925.321.253 641.053.644 - Current accounts (Note 13a) - Deposito berjangka (Catatan 13c) 260.000.000 - - Time deposits (Note 13c) Pinjaman dari pemegang Loan from shareholder saham (Catatan 14) - 1.000.000.000 (Note 14) Uang muka penjualan Advance payment from sale of Other Aset Real Estat Lainnya (Catatan 10) 18.269.000.000 - Real Estate Owned Assets (Note 10)

Jumlah kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.654.862.719 18.017.566.880 Total liabilities with related parties

Jumlah kewajiban 105.151.592.382 127.453.515.701 Total liabilities

Persentase atas saldo kewajiban dari pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:

The percentages of liabilties with related parties as compared to total liabilities are as follows:

2009 2008

Simpanan dari nasabah Deposits from customers - Giro (Catatan 12a) 0,01% 0,19% - Current accounts (Note 12a) - Tabungan (Catatan 12b) 0,17% 0,76% - Savings accounts (Note 12b) - Deposito berjangka (Catatan 12c) 5,72% 11,90% - Time deposits (Note 12c) Simpanan dari bank lain Deposits from other banks - Giro (Catatan 13a) 0,88% 0,50% - Current accounts (Note 13a) - Deposito berjangka (Catatan 13c) 0,25% - - Time deposits (Note 13c) Pinjaman dari pemegang Loan from shareholder saham (Catatan 14) - 0,78% (Note 14)

Uang muka penjualan Advance payment from sale of Other Aset Real Estat Lainnya (Catatan 10) 17,37% - Real Estate Owned Assets (Note 10)

Persentase kewajiban kepada pihak- pihak yang mempunyai hubungan Total percentage of liabilities with istimewa terhadap jumlah kewajiban 24,40% 14,14% related parties to total liabilities

Page 136: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 137

26. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA

26. ESTIMATED POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES

Bank telah menyelenggarakan program pensiun

iuran pasti untuk karyawan tetap yang mengikuti program pemutusan hubungan kerja sukarela. Program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bank Andara (dahulu Dana Pensiun Bank Sri Partha). Program pensiun didanai dari kontribusi Bank sebesar 5,00% dan kontribusi karyawan sebesar 3,00% dari gaji pokok.

The Bank has had defined contribution pension plan covering all of its permanent employees who entered into voluntarily employment termination program. This pension plan is managed by Dana Pensiun Bank Andara (formerly Dana Pensiun Bank Sri Partha). The pension plan is funded by contribution from the Bank at 5.00% and the employees’ contribution at 3.00% of the employees’ basic salary.

Iuran pensiun yang telah dibayarkan kepada Dana Pensiun Bank Andara pada tahun 2009 adalah Rp21.722.390 (2008: Rp158.266.130). Iuran tersebut dibayarkan kepada dana pensiun selama Januari hingga April 2009 dikarenakan semua pegawai yang diikutkan pada Dana Pensiun Bank Andara diberhentikan pada 30 Juni 2009. Iuran dan pengembangannya telah dibayarkan ke seluruh karyawan yang diberhentikan dan berumur lebih dari 35 tahun. Bank tidak mengadakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan baru yang bergabung dengan Bank setelah periode akuisisi.

The contributions that have been paid to Dana Pensiun Bank Andara during 2009 amounting to Rp21,722,390 (2008: Rp158,266,130). The contribution paid to pension fund from January to April 2009 due to all of employees which contributed to Pension Fund Bank Andara was terminated on June 30, 2009. The contribution and result of investment was paid to terminated employee whose aged above 35 years old. The Bank has no defined contribution pension plan for all of its new employees who joined the Bank after the acquisition period.

Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” secara prospektif, mulai 1 Januari 2008.

The Bank has implemented Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, prospectively effective January 1, 2008.

Jumlah beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan adalah sebesar Rp1.285.461.166 (2008: Rp14.901.409.941) (Catatan 21) yang terdiri dari pembayaran imbalan pensiun dini sebesar Rp1.203.699.546 dan penyisihan imbalan pasca-kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen sebesar Rp81.761.620. Bank telah melaksanakan program pensiun dini dan telah membayarkan imbalan pensiun dini tersebut sebesar Rp9.959.172.663 (2008: Rp6.145.936.824). Estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui di neraca pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp81.761.620 (2008: Rp8.755.473.117). Estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja tersebut telah dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Total employee benefit expense recognized in current year’s statement of income amounting to Rp1,285,461,166 (2008: Rp14,901,409,941) (Note 21) consist of payment for early retirement program amounting to Rp1,203,699,546 and provision for post-employment benefit based on independent actuary calculation amounting to Rp81,761,620. The Bank has implemented the early retirement program and has made payment of Rp9,959,172,663 (2008: Rp6,145,936,824). The estimated post-employment benefit liability recognized in the balance sheet as of December 31, 2009 is amounting to Rp81,761,620 (2008: Rp8,755,473,117). The estimated post-employment benefit liability has been calculated based on Labor Law No. 13/2003.

Page 137: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

138 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

26. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

26. ESTIMATED POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Bagian dari beban imbalan pasca-kerja yang

dicatat pada laporan laba rugi dan estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja yang dicatat pada neraca adalah sebagai berikut:

The components of employee benefit expense recognized in the statement of income and amounts recognized in the balance sheet for estimated post-employment benefits liabilities are as follows:

a. Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan

pada laporan laba rugi: a. Employee benefit expense recognized in the

statements of income:

2009 2008

Biaya jasa kini 80.538.613 14.901.409.941 Current service cost Biaya bunga 153.941 - Interest cost Amortisasi biaya masa lalu - Amortization of past service cost - non vested 1.069.066 - non vested

81.761.620 14.901.409.941

b. Estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja: b. Estimated post-employment benefits liabilities: 2009 2008

Nilai kini kewajiban *) 82.092.016 8.755.473.117 Present value of obligation *) Kerugian aktuaria yang belum diakui (330.396) - Unrecognized actuarial loss

81.761.620 8.755.473.117

*) Estimasi kewajiban dan beban imbalan pasca-kerja karyawan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dihitung berdasarkan estimasi Bank.

*) Estimated post-employment benefits liabilities and expenses as of and for the year ended December 31, 2008 were calculated based on estimation made by the Bank.

c. Mutasi estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja

karyawan selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

c. Movements in the estimated post-employment benefits liabilities during the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

Saldo awal 8.755.473.117 - Beginning balance Beban imbalan pasca-kerja 81.761.620 14.901.409.941 Employee benefit expense Manfaat yang dibayarkan (8.755.473.117) (6.145.936.824) Benefit payments

81.761.620 8.755.473.117

Page 138: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 139

26. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

26. ESTIMATED POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES (continued)

Beban imbalan pasca-kerja karyawan telah dihitung oleh aktuaris independen, PT Rileos Pratama, dalam laporannya tertanggal 10 Januari 2010 (2008: dihitung berdasarkan estimasi Bank). Asumsi-asumsi dasar aktuarial yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut:

The employee benefit expense has been calculated by an independent actuary, PT Rileos Pratama, in its report dated January 10, 2010 (2008: calculated based on estimation made by the Bank). The basic actuarial assumptions used in the calculations were as follows:

Umur pensiun normal 55 Tahun/55 Years of age Normal retirement age Metode aktuaria Projected unit credit method untuk 2009/ Actuarial method Projected unit credit method for 2009

Tingkat kematian Tabel Mortalita Indonesia 2 (TMI 2)/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 2 (TMI 2) Tingkat kecacatan 5% dari TMI 2/5% of TMI 2 Disabillity rate Tingkat suku bunga diskonto 11,00% per tahun untuk 31 Desember 2009/ Discount rate 11.00% per annum for December 31, 2009 Tingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun untuk 31 Desember 2009/ Salary increase rate 8.00% per annum for December 31, 2009 Tingkat pengunduran diri 15,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun Resignation rate secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 15% up to employee’s age of 40 and reducing linearly up to 0% at age 55

27. MANAJEMEN RISIKO 27. RISK MANAGEMENT

Berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib mengelola empat risiko utama yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan Risiko Operasional dan empat risiko lainnya yaitu: Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan.

In accordance to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003, the Bank is required to manage four main risks as follows: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, and Operational Risk, and four other risks as follows: Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, and Compliance Risk.

Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah agar

Bank dapat mengidentifikasi, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang dapat timbul di dalam organisasinya. Selain itu, agar pelaksanaan aktivitas bisnis pada organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dibentuk dalam menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.

The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank is able to identify, measure, and monitor various risks that may arise within the Bank itself. Aside from that, the business activities within the Bank’s organization are pursuant, as far as reasonably and practically possible, to the established policies and procedures to address these risks.

Page 139: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

140 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko utama yang dihadapi oleh Bank adalah risiko kredit, risiko pasar (risiko suku bunga), risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, dan risiko hukum. Bank memfokuskan seluruh kategori risiko melalui divisi terkait sesuai dengan kewenangannya masing-masing dan didokumentasikan secara layak.

The Bank is primarily exposed to credit risk, market risk (interest rate risk), liquidity risk, operational risk, compliance risk, and legal risk. The Bank focuses all risk categories through appropriate divisions, with relevant authorities and proper minute taking.

Untuk menganalisa risiko di Bank, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (Divisi Manajemen Risiko) untuk melakukan analisa risiko, kepatuhan terhadap audit, dan mendiskusikan isu-isu peraturan yang ada, yang dapat mempengaruhi standar risiko Bank secara umum. Satuan Kerja Manajemen Risiko juga telah melaporkan kepada Dewan Direksi dan Bank Indonesia setiap triwulan berupa Laporan Profil Risiko Triwulan.

To analyze Bank risks, the Bank has established Risk Management Division to perform risk analysis, compliance with audit and discuss on regulatory issues, which, in general, may affect the risk standard of the Bank. The Risk Management Division reports to the Board of Directors and Bank Indonesia by the Quarterly Risk Profile Report.

Satuan Kerja Manajemen Risiko juga bertanggung

jawab atas penetapan kebijakan manajemen risiko bank secara menyeluruh, penetapan kebijakan kredit dan suku bunga, memantau pelaksanaan kebijakan dan prosedur kredit serta menetapkan kriteria untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memperkecil risiko.

The Risk Management Division is also responsible for implementing bank-wide risk management policies, establishing the credit and interest rates policies, monitoring the execution of credit policies and procedures and setting-up criteria for risk identification, measurement, and mitigation.

Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis

mengenai pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, dan restrukturisasi kredit. Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisa kredit, pemantauan berkala atas status dan kualitas kredit, diversifikasi portofolio, kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit hanya dapat dilakukan jika disetujui oleh Direksi, dengan rekomendasi dari Komite Kredit.

The Bank has written credit policies and guidelines, specifying the procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision, and credit restructuring. Through the credit policies, the Bank attempts to maintain its asset quality. The policy itself involves credit analysis, periodical review on credit quality and status, portfolio diversification, collateral sufficiency and internal controls. Credit decision can only be made by the Board of Director approval, with recommendation from Credit Committee.

Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak

awal pemberian kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit yang diberikan dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.

Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by officer in-charge.

Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara

berkala oleh Dewan Komisaris. Perubahan dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan strategi bisnis Bank dan peraturan perbankan yang baru.

The policy is reviewed and approved by the Board of Commissioners on a regular basis. The policy can be amended, whenever is required, to incorporate changes in the Bank’s business strategy and new banking regulations.

Risiko Kredit Credit Risk

Page 140: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 141

27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko yang dapat timbul akibat adanya pergerakan yang tidak diharapkan pada variabel pasar, seperti suku bunga, nilai tukar, harga komoditi dan harga ekuitas, yang terdapat pada portofolio yang dapat mendatangkan kerugian. Dampak risiko pasar merupakan hasil dari fungsi aktivitas pengelolaan aset dan kewajiban Bank.

Market risk is the risk arising from adverse movement in the market variables, which are defined as interest rate, exchange rates, commodity and equity prices, of the portfolio that may incur losses. The exposure to market risk is a function of the Bank’s asset and liability management activities.

Pengelolaan aset dan kewajiban dimulai dengan

proses pengukuran parameter ekonomi, seperti inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, dan faktor makro ekonomi lainnya, yang mempengaruhi portofolio Bank. Saat ini, Bank hanya terekspos pada risiko suku bunga pada risiko pasar.

The asset and liability management process begins with an assessment of current economic parameters, primarily inflation, money supply, Certificate of Bank Indonesia (SBI) rates, and other macro economic factors, affecting the Bank’s portfolios. Currently, the Bank is only exposed to interest rate risk from the market risk factor.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Secara prinsip, simpanan merupakan kewajiban yang paling sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Divisi Manajemen Risiko memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit.

In principle, deposits are the most interest rate sensitive liabilities, whereas loans are the most interest rate sensitive assets. Risk Management Division monitors interest rate movements and makes necessary adjustments towards the movement of deposit and loan interest rates.

Bank menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat cost of funds (“COF”) ditambah sejumlah provisi maupun premi risiko. COF dikaji setiap bulan oleh Unit Treasury, berdasarkan rekomendasi dari Risk & Capital Committee. COF terdiri dari cost of money, giro wajib minimum, dan biaya overhead.

The Bank determines the interest rates for the lending products using cost of funds rate (“COF”) plus provision and risk premium. COF is reviewed on monthly basis by Treasury Unit, with recommendation from Risk & Capital Committee. COF consists of cost of money, minimum reserve requirements, and overhead costs.

Risiko Likuiditas Liqudity Risk

Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito, dan pengelolaan modal kerja. Termasuk juga risiko atas kenaikan COF yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bank pada waktu yang tepat serta pada harga yang wajar.

Liquidity risk occurs in the funding activities for granting loans, repayment of deposits, and working capital management. It also includes both the risk of unexpected increases in COF for asset portfolio at maturity date and the risk of inability to liquidate the Bank’s assets position in a right time and at a reasonable price.

Page 141: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

142 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liqudity Risk (continued)

Bank selalu menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup guna memenuhi komitmennya pada para nasabahnya dan pihak-pihak lain, seperti pemberian kredit, pembayaran deposito, dan pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Unit Treasury, melalui rekomendasi dari Risk & Capital Committee.

The Bank always emphasizes on the maintenance of adequate liquidity to meet commitments of its customers and other counterparties, such as loan granting, repayment of deposits, and satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Unit, through recommendation from the Risk & Capital Committee.

Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi baik seluruh kewajiban kontraktual maupun kewajiban keuangan menurut ketentuan yang berlaku setiap saat, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.

The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all of the contractual and regulatory financial obligations.

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat pelaksanaan bisnis perusahaan. Secara khusus, Basel II mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko kerugian akibat ketidakmampuan atau kegagalan proses internal, orang dan sistem, atau akibat adanya kejadian eksternal. Walaupun risiko-risiko ini berlaku ke organisasi bisnis apapun, cara tertentu dalam kerangka manajemen risiko ini lebih relevan pada industri perbankan dimana pihak regulator bertanggung jawab dalam menetapkan rambu-rambu perlindungan untuk mencegah terjadinya kegagalan sistemik pada sistem perbankan dan ekonomi secara menyeluruh.

An operational risk is a risk arising from execution of a company's business functions. More specifically, Basel II defines operational risk as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and systems or from external events. Although the risks apply to any organization in business, this particular way of framing risk management is of particular relevance to the banking industry where regulators are responsible for establishing safeguards to protect against systemic failure of the banking system and the economy as a whole.

Bank mengidentifikasi dan menganalisa semua faktor titik yang melekat pada lini bisnis, produk, proses, dan sistem informasi, yang dapat menimbulkan risiko operasional, baik disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal, yang dapat berdampak pada pencapaian tujuan Bank secara organisasi.

The Bank identifies and analyzes all of the inherent point of all business lines, products, processes, and the information system all factors causing operational risk, whether caused by internal or external factors that negatively impact the achievement of the objectives of the Bank organization.

Bank telah membuat prosedur yang memadai dalam menilai risiko operasional yang melekat pada produk dan aktivitas baru, termasuk proses dan sistem yang digunakan. Hasil dari identifikasi ini akan digunakan untuk pengembangan database dalam hal kejadian yang merugikan yang disebabkan oleh risiko operasional.

The Bank established an adequate procedure in order to assess operational risk inherent in new products and activities, including the process and system for this assessment. The results from the identification shall be used in order to develop a database on loss events caused by operational risks.

Page 142: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 143

27. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 27. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)

Bank akan membuat sistem teknologi sebagai alat pengelolaan risiko operasional yang dapat mengukur risiko yang timbul dari masing-masing unit/departemen. Alat ini diharapkan mampu membuat database atas kejadian yang berisiko, mengurangi kejadian tersebut untuk terulang kembali melalui perencanaan mitigasi yang dapat diimplementasikan secara konsisten, dan juga meningkatkan kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, menilai, mengukur, dan mengontrol faktor-faktor risiko yang signifikan pada setiap unit/departemen.

The Bank shall establish sophisticated system as an operational risk management tool to measure the risk arises from each unit/department. This tool is expected to be able to build a database of risk event, reduce the event to reoccur by preparing mitigation plan which will be implemented consistently, and also to improve Bank’s ability to identify, assess, measure, and control significant risk factors in each unit/department.

Risiko Kepatuhan dan Hukum Compliance and Legal Risks

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul dari kegagalan Bank untuk patuh dan melaksanakan undang-undang, peraturan, dan provisi hukum lainnya. Risiko kepatuhan juga dapat timbul dari situasi dimana undang-undang atau hukum yang mengatur Bank dalam hal produk atau aktivitas tertentu terkait nasabah Bank menjadi ambigu atau tidak teruji. Risiko kepatuhan dapat menyebabkan berkurangnya reputasi, berkurangnya nilai (value) dari paten, terbatasnya kesempatan bisnis, berkurangnya potensi ekspansi, dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kontrak.

Compliance risk means the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Compliance risk also arises in situations where the laws or rules governing certain Bank products or activities of the Bank’s clients may be ambiguous or untested. Compliance risk can lead to diminished reputation, reduced franchise value, limited business opportunities, reduced expansion potential, and an inability to enforce contracts.

Bank terekspos pada risiko kepatuhan dalam hal denda dan hukuman dari regulator. Untuk memitigasi kejadian-kejadian yang berisiko ini, Bank mengembangkan alat untuk memonitor semua pemenuhan penyerahan laporan ke Bank Indonesia dan institusi pemerintah lainnya.

The Bank is exposed to compliance risk in terms of fines and penalties from regulatory institution. To mitigate such risk events, the Bank developed a tool to monitor the fulfillment of report submission to Bank Indonesia and other government bodies.

Risiko hukum berarti risiko yang disebabkan oleh kelemahan dalam hal yuridis. Kelemahan dalam hal yuridis termasuk, namun tidak terbatas pada, kelemahan dari tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, atau lemahnya kontrak, seperti kegagalan untuk memenuhi persyaratan hukum (legal) yang terdapat pada kontrak dan/atau celah yang terdapat pada pengikatan agunan.

Legal risk means risk caused by weaknesses in juridical matters. Weaknesses in juridical matters include, but are not limited to, weaknesses resulting from legal claims, absence of legal framework, or contractual weaknesses, such as failure to meet the requirements for legality of contracts and/or loopholes in the binding of collateral.

Bank memitigasi risiko hukum melalui pengadministrasian semua dokumentasi hukum yang layak dan melaporkan penyimpangan yang dibutuhkan ke Manajemen dalam hal dokumen yang harus didapatkan (‘to be obtained’) dari nasabah.

The Bank mitigate legal risk through proper administration of all legal documentations and report necessary waiver to the Management of any ‘to be obtained’ document from clients.

Page 143: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

144 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

28. AKUISISI 28. ACQUISITION

Mercy Corps (selanjutnya disebut sebagai ”Pembeli”), dan I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon serta I Gede Ariesunda (mewakili I Nyoman Moena) (selanjutnya disebut sebagai ”Penjual”) telah menandatangani Nota Kesepahaman (“Memorandum of Understanding”) pada tanggal 5 September 2007 dan Perjanjian Jual Beli Bersyarat sehubungan dengan jual beli saham PT Bank Sri Partha (BSP) tertanggal 7 Desember 2007 (”Penjualan Bersyarat”) untuk penjualan/pembelian 34.340 saham Bank yang dimiliki oleh para Penjual, yang merupakan 68% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan syarat diperolehnya persetujuan-persetujuan yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Mercy Corps (hereinafter referred to as the “Purchaser”), and I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon and I Gede Ariesunda (representing I Nyoman Moena) (hereinafter referred as to the “Sellers”) have entered into Memorandum of Understanding on September 5, 2007 and a Conditional Sale and Purchase Agreement relating to the sale and purchase of shares in PT Bank Sri Partha (BSP) on December 7, 2007 (“Conditional Sales”) for sale/purchase of 34,340 shares of the Bank owned by the Sellers, representing 68% of issued and fully paid-up capital of Bank, on condition that they obtained the approvals required under Indonesian regulations.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 Januari 2008, yang dituangkan dalam akta notaris No. 30 tanggal 8 Januari 2008 dari Notaris I Putu Chandra, S.H., para pemegang saham menyetujui diantaranya hal-hal sebagai berikut:

Based on the General Shareholders Meeting held on January 8, 2008 which notarized in notarial deed No. 30 dated January 8, 2008 by Notary I Putu Chandra, S.H., the shareholders agreed among others the following:

a. Melakukan kerjasama (partnership) dengan

Mercy Corps, dengan menjual kepemilikan saham sebesar 34.340 (68%) yang terdiri dari saham I Wayan Amblon sebesar 100%, I Nyoman Moena sebesar 100%, I Nyoman Pegug sebesar 100%, dan sisanya dari saham I Wayan Gatha;

a. To conduct partnership with Mercy Corps by selling shares worth of 34,340 (68%) consisting of 100% of the shares owned by I Wayan Amblon, 100% of the shares owned by I Nyoman Moena, 100% of the shares owned by I Nyoman Pegug, and the rest from the shares owned by I Wayan Gatha;

b. Menyetujui draft perjanjian jual beli antara

PT Bank Sri Partha dengan Mercy Corps; b. Approval on the draft sale and purchase

agreement between PT Bank Sri Partha and Mercy Corps;

c. Pemegang saham menyetujui untuk

meningkatkan modal disetor dan menerbitkan saham baru dengan jumlah yang akan ditentukan kemudian.

c. Shareholders agreed to increase paid-up capital and issue new shares with a value to be determined in the future.

Pada tanggal 10 Desember 2007, Mercy Corps sebagai pembeli telah menempatkan dana sebesar Rp55.000.000.000 dalam bentuk escrow account pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan diluar jumlah tersebut, Penjual juga telah menempatkan escrow account sebesar Rp1.000.000.000 (Catatan 14) pada PT Bank Sri Partha untuk memenuhi persyaratan modal inti sebesar Rp80.000.000.000.

On December 10, 2007, Mercy Corps as a buyer has invested the fund amounted to Rp55,000,000,000 in the form of escrow account at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and beyond the amount, the Sellers have also invested the escrow account amounted to Rp1,000,000,000 (Note 14) at PT Bank Sri Partha to fulfill the required core capital amounted to Rp80,000,000,000.

Page 144: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 145

28. AKUISISI (lanjutan) 28. ACQUISITION (continued)

Pada tanggal 28 April 2008, Pembeli dan Penjual telah setuju untuk mengubah dan menyatakan kembali Perjanjian Bersyarat untuk melakukan restrukturisasi transaksi melalui, antara lain, menambahkan PT Sri Partha Pusaka dan PT BPR Pusaka sebagai pihak-pihak untuk melakukan transaksi.

On April 28, 2008, the Purchaser and Sellers have agreed to amend and restate the Conditional Agreement to restructure the transaction by, among others things, adding PT Sri Partha Pusaka and PT BPR Pusaka as parties to effectuate the transaction.

Pada tanggal 23 Mei 2008, telah dilakukan proses akuisisi saham BSP oleh Mercy Corps yang dituangkan dalam akta akuisisi No. 210 tanggal 23 Mei 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. Dengan demikian, komposisi pemegang saham dari pemegang saham terdahulu yang terdiri dari I Wayan Amblon, I Nyoman Moena, I Nyoman Pegug, dan I Wayan Gatha dengan jumlah saham sebanyak 34.340 (68%) telah beralih kepada Mercy Corps.

On May 23, 2008, shares acquisition process of BSP by Mercy Corps has been exercised, as stated in acquisition deed No. 210 dated May 23, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn. Therefore, the shareholders composition from previous shareholders that consists o I Wayan Amblon, I Nyoman Moena, I Nyoman Pegug, and I Wayan Gatha with total shares of 34,340 (68%) has been transferred to Mercy Corps.

Pada tanggal 19 Juni 2008, terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor Bank, dimana Bank mengeluarkan 85.400 saham baru sebagaimana tertuang dalam akta notaris No. 177 tanggal 19 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. Sebanyak 20.240 dari saham yang dikeluarkan tersebut dibeli oleh Mercy Corps. Selain itu, pembelian saham yang baru dikeluarkan tersebut juga dilakukan oleh para pemegang saham baru yaitu International Finance Corporation, Catholic Organization for Relief and Development Aid, dan Stichting Hivos - Triodos Fund masing-masing sebanyak 27.045, 14.400, dan 23.715 saham.

On June 19, 2008, there was increase in issued and paid-up capital of the Bank, whereas the Bank issued 85,400 as stated in notarial deed No. 177 dated June 19, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn. Up to 20,240 of the newly issued shares were subscribed by Mercy Corps. Besides that, the subscription of the newly issued shares were also performed by new shareholders, i.e. International Finance Corporation, Catholic Organization for Relief and Development Aid, and Stichting Hivos - Triodos Fund for 27,045, 14,400, and 23,715 shares, respectively.

Disamping mengatur mengenai jual/beli saham, Perjanjian Bersyarat juga mengatur mengenai Disposisi BSP (“BSP Disposition”) dan penggunaan hasil penjualan saham. Disposisi BSP terdiri dari pemberian opsi oleh BSP kepada I Wayan Gatha dan/atau PT Sri Partha Pusaka dan PT BPR Pusaka untuk membeli agunan yang diambil alih Bank dan aset tetap tertentu Bank, membeli beberapa aset kredit yang diberikan dan menerima pengalihan kewajiban deposito, serta pelaksanaan employee transition program. Pada tanggal 31 Desember 2008, sebagian dari opsi tersebut telah dilaksanakan oleh I Wayan Gatha, PT Sri Partha Pusaka, dan PT BPR Pusaka (Catatan 8 dan 10). Bank juga telah melakukan penutupan cabang-cabang serta melaksanakan pengurangan karyawan dalam jumlah yang signfikan melalui Program Pensiun Dini (Catatan 1 dan 26).

Beside stipulates the sale/purchase of shares, the Conditional Agreement also stipulates BSP Disposition and use of proceeds from sale of shares. The BSP disposition consists of the granting of options by BSP to I Wayan Gatha and/or PT Sri Partha Pusaka and PT BPR Pusaka to purchase the Bank’s foreclosed assets and certain fixed assets, and to purchase certain loans assets, accept the transfer of certain deposits liabilities, and execution of employee transition program. As of December 31, 2008, some of the options have been exercised by I Wayan Gatha, PT Sri Partha Pusaka, and PT BPR Pusaka (Notes 8 and 10). Bank has also executed the closing of certain branches and signficant employees downsizing through Early Retirement Program (Notes 1 and 26).

Page 145: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

146 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

28. AKUISISI (lanjutan) 28. ACQUISITION (continued)

Perjanjian Bersyarat juga mengatur mengenai penggunaan hasil penjualan, diantaranya mensyaratkan Penjual untuk menempatkan Rp12.000.000.000 hasil penjualan pada rekening deposito di Bank sebagai Back-up Capital Account. Dana pada Back-up Capital Account akan digunakan untuk menjamin kewajiban para Penjual untuk mempertahankan Modal Bersih BSP tidak kurang dari Rp25.000.000.000 selama periode Penutupan dan Tanggal Disposisi BSP. Keputusan tentang jumlah yang perlu untuk dialihkan untuk mempertahankan modal tersebut merupakan kebijakan Pembeli. Dana yang tersisa pada Back-up Capital Account setelah tanggal disposisi Bank akan dikembalikan kepada Penjual (Catatan 12c). Pada tanggal 28 Mei 2009, Bank telah turut menandatangani Perjanjian Penyelesaian dengan Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda, PT Sri Partha Pusaka, dan PT BPR Pusaka (“Perjanjian Penyelesaian”). Berdasarkan Perjanjian Penyelesaian disepakati bahwa sebagian saldo Back-up Capital sebesar Rp7.000.000.000 (dari jumlah saldo per 31 Desember 2008 sebesar Rp10.145.000.000), telah digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian agunan yang diambil alih (Aset Real Estat Lainnya). Sisa dana sebesar Rp3.145.000.000 diakui oleh Bank sebagai pendapatan non-operasional lainnya pada laporan laba rugi tahun berjalan (Catatan 12c).

The Conditional Agreement also stipulates the use of proceeds from sale of shares, among others is requirement for the Sellers to placed Rp12,000,000,000 in an interest-bearing deposit account in the Bank as Back-up Capital Account. The funds in the Back-up Capital Account shall be used to guarantee the Sellers’ obligation to maintain BSP‘s Net Equity not less than Rp25,000,000,000 during the period between Closing and the BSP Disposition Dates. Decision on the amount that needs to be transferred to maintain such net equity shall be at the sole discretionary of the Purchaser. Any funds remaining in the Back-up Capital Account after Bank’s disposition date shall be returned to the Sellers (Note 12c). As of May 28, 2009, the Bank has signed Settlement Agreement with Mercy Corps, I Wayan Gatha, I Nyoman Pegug, I Wayan Amblon, I Gede Ariesunda, PT Sri Partha Pusaka, and PT BPR Pusaka (“Settlement Agreement”). Based on the Settlement Agreement, it has been agreed that a part of the Back-up Capital Account amounting to Rp7,000,000,000 (of total balance as of December 31, 2008 amounting to Rp10,145,000,000), has been used as advance payment to purchase foreclosed assets (Other Real Estate Assets). The remaining fund amounting to Rp3,145,000,000 has been recognized by the Bank as other non-operating income in the current year’s statement of income (Note 12c).

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 29. SUBSEQUENT EVENTS

Perjanjian Pemberian Hak Opsi tertanggal 28 Mei 2009 telah diakhiri, karena sampai dengan tanggal 4 Januari 2010, I Wayan Gatha tidak melakukan pembayaran biaya opsi (Catatan 9).

The Option Agreement dated May 28, 2009 has been terminated, due to up to the date of January 4, 2010, I Wayan Gatha did not pay the option fee (Note 9).

30. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 30. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE

PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban

bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang, dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak terkait dengan Bank.

Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, savings deposits, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap, and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners, and related parties of the Bank.

Page 146: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 147

30. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

30. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan

Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

In accordance with Letter No. S235/UP3/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only include deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program ended on September 22, 2005. The regulation with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah:

Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit and/or other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows:

a. maksimal sebesar Rp1.000.000.000 sejak

tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;

a. maximum of Rp1,000,000,000 from September 22, 2006 until March 21, 2007;

b. maksimal sebesar Rp100.000.000 sejak

tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008;

b. maximum of Rp100,000,000 from March 22, 2007 until October 12, 2008;

Berdasarkan Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain.

Based on LPS Regulation No. 1 dated March 9, 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificates of deposits, savings deposits, and deposits from other banks.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank maksimal sebesar Rp2.000.000.000, sejak tanggal 13 Oktober 2008.

Based on the Government of RI Regulation No. 66 Year 2008 regarding Deposit Guarantee Program, the IDIC will guarantee customers’ deposit in one Bank at the maximum of Rp2,000,000,000, from October 13, 2008.

Page 147: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

148 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

31. STANDAR AKUNTANSI BARU 31. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan:

The following summarizes the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Accounting Standards Board:

a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.

a. PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities, and equity instruments; the classification of related interests, dividends, losses and gains and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.

Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

This standard requires the disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing, and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 50 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and is to be applied prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.

b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian, dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai, dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

b. PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” establishes the principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting, and determination of hedging relationships, among others. PSAK No. 55 (Revised 2006) supersedes PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and is to be applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.

Page 148: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Bank Andara | 2009 Annual Report 149

31. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 31. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

c. PPSAK No. 4 “Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42, dan PSAK 49.

c. PPSAK No. 4 “Revocation of PSAK 31: Accounting for Banking Industry, PSAK 42: Accounting for Securities Companies and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds”. Applicable for all entities that apply PSAK 31 (Revised 2000), PSAK 42, and PSAK 49.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari

2011: Effective on or after January 1, 2011:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan

Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

a. PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”.

Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

b. PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

c. PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai

Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai pada aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.

c. PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

d. PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas

Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

d. PSAK No. 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing, and amount related to the information.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Standards Revocation on its financial statements.

Page 149: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK ANDARA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

150 Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara

31. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 31. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran

Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.

As allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009 regarding implementation of PSAK No. 50 and 55 (Revised 2006), the Bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.

32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 32. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2010.

The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on March 30, 2010.

Page 150: Laporan Tahunan 2009 2009 Annual Report Laporan Tahunan 2009 | Bank Andara Indonesia untuk keluar dari kemiskinan dan merealisasikan dua tujuan utama kami untuk mencapai kesuksesan