bab_1_pendahuluan (1)

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sepeti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya. Orang-orang berlomba untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk mengejar teknologi yang semakin canggih. Tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari strata tingkat dasar sampai jenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga ada sebagian masyarakat yang sudah dapat mengenyam pendidikan dasar namun pada akhinya putus sekolah juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak dapat mengenyam pendidikan atau yang putus sekolah seperti diantaranya keterbatasan adana pendidikan karena kesulitan ekonomi, kurangnya niat seseorang individu untuk mengenyam pendidikan, kurangnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil atau daerah tertinggal dan selain itu karena adanya faktor lingkungan ( pergaulan ). Seperti yang dituangkan dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 pada salah satu butir yang tercantum disana dijelaskan bahwa adanya pencerdasan kehidupan bangsa, jadi bagaimna sekarang sikap pemerintah dan masyarakat harus dapat menyikapi hal tesebut, karena secara tidak langsung orang yang tidak menyenyam pendidikan formal akan dekat dengan kebodohan dan kemiskinan. Dampak kemiskinan itu terjadi karena daya nalar orang dan mental orang yang tidak perpendidikan sangatlah berbeda dengan orang yang berpendidikan. Jangankan untuk mencari atau melamar pekerjaan untuk membaca dan menulis saja mereka kesulitan. Dan dari sisi mental mereka yang tidak mengenyam TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 2013 1

Upload: yudhaperwira

Post on 15-Jul-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB 1

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPada masa sepeti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

primer, dimana dalam memasuki era globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangatlah penting peranannya. Orang-orang berlomba untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk mengejar teknologi yang semakin canggih. Tetapi disisi lain ada sebagian masyarakat tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari strata tingkat dasar sampai jenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga ada sebagian masyarakat yang sudah dapat mengenyam pendidikan dasar namun pada akhinya putus sekolah juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan masyarakat tidak dapat mengenyam pendidikan atau yang putus sekolah seperti diantaranya keterbatasan adana pendidikan karena kesulitan ekonomi, kurangnya niat seseorang individu untuk mengenyam pendidikan, kurangnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil atau daerah tertinggal dan selain itu karena adanya faktor lingkungan ( pergaulan ).

Seperti yang dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada salah satu butir yang tercantum disana dijelaskan bahwa adanya pencerdasan kehidupan bangsa, jadi bagaimna sekarang sikap pemerintah dan masyarakat harus dapat menyikapi hal tesebut, karena secara tidak langsung orang yang tidak menyenyam pendidikan formal akan dekat dengan kebodohan dan kemiskinan. Dampak kemiskinan itu terjadi karena daya nalar orang dan mental orang yang tidak perpendidikan sangatlah berbeda dengan orang yang berpendidikan. Jangankan untuk mencari atau melamar pekerjaan untuk membaca dan menulis saja mereka kesulitan. Dan dari sisi mental mereka yang tidak mengenyam pendidikan akan merasa malu dan minder untuk berkompetisi dengan orang yang mengenyam pendidikan. Pada akhirnya mereka akan tersisih karena ketrbatasan mereka tersebut.Jadi secara garis besar pendidikan itu sangat penting untuk menunjang karir dan cita-cita di masa depan. Selain itu juga dapat merubah pola atau karakter hidup didalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1.2.  Rumusan Masalah Makalah ini membahas tentang :1. Pengertian Anak Putus Sekolah2. Hak Anak Akan Pendidikan3. Apa penyebab adanya anak yang putus sekolah ?4. Akibat Anak Putus Sekolah5. Data Anak Putus Sekolah di Indonesia6. Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Anak Dalam Penanganan Anak Putus

Sekolah

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20131

Page 2: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

1.3 Tujuan MakalahDengan tersusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang :1.      Pengertian Anak Putus Sekolah 2.      Hak Anak Akan Pendidikan3.      Akibat Anak Putus Sekolah4.      Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah.5.      Praktek Pekerjaan Sosial Dengan Anak Dalam Penanganan Anak Putus Sekolah

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20132

Page 3: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

BAB 2PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anak Putus Sekolah            Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran

karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

            Undang – Undang nomor 4 tahun 1979, anak terlantar diartikan sebagai anak yang orang tuanya karena suatu sebab, tidak mampu memenuhi kebutuhan anak sehingga anak menjadi terlantar.

            Menurut Undang – Undang nomor 23 tahun 2002 bahwa anak terlantar yakni anak yang kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar, baik kebutuhan fisik, mental, spiritual maupun sosial.

            Menurut Departemen Pendidikan di Amerika Serikat (MC Millen Kaufman, dan Whitener, 1996) mendefinisikan bahwa anak putus sekolah adalah murid yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya sebelum waktunya selesai atau murid yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya.

2.2. Hak Anak Akan Pendidikan            Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib

dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikan.

Hak kewajiban anak tertuang dalam UU Perlindungan anak :“Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi(4). Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan(5). Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua(6). Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri(7 ayat 1).Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial(8). Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan.

Pendidikan itu tanggung jawab semua masyarakat, bukan hanya tanggung jawab sekolah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20133

Page 4: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

moral untuk menyelamatkan pendidikan. Sehingga ketika ada anggota masyarakat yang tidak bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka masyarakat yang kaya atau tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang tua asuh bagi kelangsungan sekolah anak yang putus sekolah pada tahun ini mencapai puluhan juta anak di seluruh Indonesia.Pendidikan itu dimulai dari keluarga. Paradigma ini penting untuk dimiliki oleh seluruh orang tua untuk membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini. Keluarga adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh seorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Karena itu pendidikan di keluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa – masa selanjutnya.

2.3. Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah.2.3.1  Faktor Internal

Dari dalam diri anak putus sekolah disebabkan malas untuk pergi sekolah karena merasa minder, tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering dicemoohkan karena tidak mampu membayar kewajiban  biaya sekola.ak dipengaruhi oleh berbagai faktor .Ketidak mampuan ekonomi keluarga dalam menopang biaya pendidikan yang berdampak terhadap masalah psikologi anak sehingga anak tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam pergaulan dengan teman sekolahnya selain itu     adalah peranan lingkungan . 

Karena pengaruh teman sehingga ikut-ikutan diajak bermain seperti play stasion sampai akhirnya sering membolos dan tidak naik kelas , prestasi di sekolah menurun dan malu pergi kembali ke sekolah.Anak yang kena sanksi karena mangkir sekolah sehingga kena Droup Out.

2.3.2. Faktor Eksternal. 2.3.2.1 Keadaan status ekonomi keluarga.

Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan  untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga merasa terbebani dengan masalah ekonomi ini sehingga mengganggu kegiatan belajar dan kesulitan mengikuti pelajaran.

2.3.2.2   Perhatian orang tuaKurangnya perhatian orang tua cenderung  akan menimbulkan berbagai masalah. Makin besar anak perhatian orang tua makin diperlukan , dengan cara dan variasi dan sesuai kemampuan. Kenakalan anak adalah salah satu penyebabnya adalah  kurangnya perhatian orang tua.

2.3.2.3   Hubungan orang tua kurang harmonis

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20134

Page 5: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

Hubungan keluarga tidak harmonis dapat berupa perceraian orang tua, hubungan antar keluarga tidak saling peduli, keadaan ini merupakan dasar anak mengalami permasalahan uyang serius dan hambatan dalam pendidikannya sehingga mengakibatkan anak mengalami putus sekolah.Selain Permasalahan diatas ada factor penting dalam keluarga yang bisa mengakibatkan anak  putus sekolah yaitu :1)      Keadaan ekonomi keluarga.2)      Latar belakang pendidikan ayah dan ibu.3)      Status ayah dalam masyarakat dan dalam pekerjaan.4)      Hubungan sosial psikologis antara orang tua dan antara anak dengan orang   tua.5)      Aspirasi orang tua tentang pendidikan anak, serta perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.6)      Besarnya keluarga serta orang – orang yang berperan dalam keluarga.

2.4.  Akibat Anak Putus Sekolah            Akibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja,

tawuran , kebut-kebutan di jalan raya , minum – minuman  dan  perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri.

2.5. Peringkat Pendidikan Indonesia di Dunia dalam hal Anak Putus SekolahMenurut Kementerian Pendidiakn Nasional, pencanangan Program Wajib

Belajar 9 Tahun telah memacu angka partisipasi kasar wajib belajar hingga 98,11% atau 12,7 juta anak. Sementara realisasi data UNICEF menyebutkan dalam 20 tahun terakhir rasio bersih anak usia sekolah di tanah air mencapai 94%. Meski demikian, di tanah air hingga kini masih sangat banyak anak-anak usia 7-15 tahun atau usia sekolah yang belum sempat mengenyam pendidikan. Hingga tahun 2009 lalu, menurut data yang diolah lembaga demografi Universitas Indonesia, jumlahnya mencapai 435.843 anak. 

Tingginya anak usia sekolah yang tidak bersekolah dan angka putus sekolah di tanah air membuat tingkat Indonesia turun dalam indeks pembangunan pendidikan untuk semua (education for all) dari badan dunai yang mengurusi pendidikan, UNESCO. Tahun 2011 sebanyak 527.850 anak atau 1,7% dari 31,5 juta anak sekolah dasar putus sekolah. Kondisi demikian membuat peringkat Indonesia turun ke posisi 69 dari 127 negara. Tahun lalu peringkat Indonesia ada pada posisi 65. Faktor lain adalah tingginya angka buta huruf nasional yang masih lebih tinggi dari 7% turut mempengaruhi peringkat Indonesia. Data yang diolah Lembaga Demografi UI, menunjukkan di sejumlah daerah, jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah serta angka putus sekolah tercatat masih sangat tinggi.

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20135

Page 6: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

2.6. Praktek Pekerjaan Sosial dengan Anak dalam Penanganan Anak Putus Sekolah

Persoalan putus sekolah merupakan tantangan bagi pekerja sosial. Data dari susenas menyebutkan ratusan ribu pelajar terancam putus sekolah, mereka berasal dari keluarga miskin. Anak usia sekolah dari keluarga miskin inilah yang potensial keluar dari bangku sekolah sebelum mengantongi ijazah.Dua solusi untuk menolong anak putus sekolah yang tidak mampu yang baik adalah:1. Membangun sekolah rakyat yang baik diperuntukkan bagi anak terlantar dan

tidak mampu. Tidak dipungut biaya apa pun dikarenakan ketidaksanggupan membiayainya karena kemiskinan di mana pendirian sekolah tersebut seluruhnya ditanggung pemerintah setempat. Pemerintah setempat memiliki kewajiban melindungi dengan sikap tegas. Sekolah rakyat tersebut disetarakan dengan SD, SMP, SMA, dan Universitas yang berkualitas.

2. Jika negara dan pemerintah setempat tidak sanggup membiayai pembangunan sekolah bahkan yang sederhana sekali pun, kita, terutama warga negara yang memiliki uang gaji berlebih seharusnya memberikan sebagian uangnya kepada anak miskin untuk bersekolah.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani anak putus sekolah, tindakan tersebut antara lain:

1. Sekolah Memberikan Beasiswa kepada Siswa tidak Mampu

Sekolah haruslah memberikan kebijakan yang adil terhadap siswa tidak mampu. Misalnya memprioritaskan beasiswa kepada siswa yang tidak mampu. Meski biaya pendidikan telah gratis, namun beban pendidikan tidaklah sedikit. Diharapkan beasiswa yang diberikan dapat dipergunakan untuk melengkapi sarana belajar sehingga dapat menunjang prestasi belajar siswa.

Saat ini banyak beasiswa yang diberikan oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta. Oleh karena itu, pihak sekolah harus benar-benar dapat memilah dan memilih dengan baik siapa saja siswa yang layak untuk menerima beasiswa tersebut.

2. Melakukan Pendekatan Pribadi bagi Siswa yang Terancam Putus Sekolah

Pendekatan ini lebih baik dilakukan oleh mereka yang sangat dekat terhadap anak yang terancam putus sekolah. Misalnya dilakukan oleh guru atau rekan sekelasnya. Pendekatan dilakukan untuk memberikan motivasi dan pencerahan agar siswa tersebut terus melanjutkan pendidikan. Selain dari itu, pendekatan juga diharapkan dengan memberikan solusi yang nyata bagi permasalahan yang dihadapi.

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20136

Page 7: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

3. Mendatangi Orang Tua

Sama halnya dengan hal di atas, mendatangi orang tua dilakukan agar orang tua mengerti akan resiko yang diambil apabila anaknya sampai putus sekolah. Diharapkan orang tua dapat memberikan nasihat atau bimbingan kepada anaknya agar mereka terus melanjutkan pendidikannya.

4. Bekerjasama dengan LSM

Banyak sekali LSM yang peduli akan pendidikan. Mereka mempunyai links dan relasi yang cukup banyak sehingga dapat menjadi alternative bagi masalah yang dihadapi siswa. LSM biasanya mempunyai program-program bantuan pendidikan, baik itu berupa beasiswa, pendampingan, penyediaan buku pelajaran, program orang tua asuh dan lain sebagainya.

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20137

Page 8: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

BAB 3PENUTUP

3.1. KesimpulanAnak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak – hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layakPendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak. Hak wajib dipenuhi dengan kerjasama paling tidak dari orang tua siswa, lembaga pendidikan dan pemerintah. Pendidikan akan mampu terealisasi jika semua komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, pendidikan dan pemerintah bersedia menunjang jalannya pendidikanAkibat yang disebabkan anak putus sekolah adalah kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di jalan raya , minum – minuman  dan  perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri.

3.2. Saran 3.2.1. Teman-teman Pembaca

Perhatikanlah Saudara Kita sendiri, khususnya untuk Mengenyam Pendidikan setinggi-tingginya, dengan memberikan perhatian, motivasi, dengan tujuan akan menciptakan semangat yang sangat tinggi akan pentingnya pendidikan sehingga angka anak putus sekolah akan hilang dengan sendirinya.

3.2.2. Dosen/pengajarJangan pernah lelah untuk memotivasi, membimbing, mengarahkan, menasehati, memberi saran, amanat, khususnya dalam hal pendidikan, dengan tujuan merealisasikan cita-cita, dan meminimalisir anak Putus Sekolah.

3.2.3. Masyarakat UmumDunia Pendidikan sangat mempengaruhi akan kemajuan suatu daerah, faktor kemiskinan sangat dominan anak putus sekolah, faktor keluarga sangat mempengaruhi seorang anak giat untuk mengenyam pendidikan, maka dari itu masyarakat harus memberikan kontribusinya untuk meminimalisir angka anak putus sekolah, dengan mengarahkan, memotivasi dan yang lebih penting memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepada anak-anak yang mempunyai hak untuk mengikuti pendidikan.

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20138

Page 9: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 20139

Page 10: BAB_1_PENDAHULUAN (1)

DAFTAR PUSTAKA

ayomerdeka.wordpress.com/.../12-juta- anak -indonesia- putus sekolah /edukasi.kompas.com/.../.banyak. anak . putus . sekolah .karena.bekerja

http://riskyrock666.blogspot.com/2011/05/10-propinsi-anak-tidak-sekolah-terbesar.html

http://emperordeva.wordpress.com/about/masih-adanya-anak-putus-sekolah

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2245282-mengatasi-anak-putus-sekolah/#ixzz2H6URnG6U

TUGAS MAKALAH KELOMPOK PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN (1B) 201310