bab vi pemeriksaan batas plastis
DESCRIPTION
Tes Batas PlastisTRANSCRIPT
Bab VIPemeriksaan Batas Plastis
3.1. Tujuan
Untuk menentukan batas plastis suatu tanah, sehingga kekuatan tanah dapat diperkirakan.
3.2. Alat dan Bahan
a. Cawan porselin
b. Pestel (penumbuk/ penggerus)
c. Spatel
d. Pelat kaca
e. Saringan no. 40
f. Batangan kawat berdiameter 3 mm untuk ukuran pembanding
g. Alat-alat periksa kadar air
h. Untuk benda uji, Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksan ini sebanyak 15
gram – 20 gram. Contoh tanah ini harus bebas dari butir-butir yang lebih besar dari 0,425
mm (yang tertahan di saringan no. 40). Apabila contoh tanah mengandung butir – butir
kasar, maka tanah tersebut dikeringkan dulu secukupnya sampai gumpalan – gumpalan
mudah diremukkan untuk disaring. Gumpalan tersebut digerus dalam mortal dengan
menggunakan pestel. Bagian yang tertahan disaringan no. 40 dibuang dan yang lolos
digunakan sebagai benda uji.
3.3. Langkah Pelaksanaan
a. Tanah diletakkan dalam cawan porselen, dicampur dengan sedikit air, kemudian diaduk
sampai merata. Kadar air tanah yang diberikan adalah sampai tanah bersifat cukup plastis
dan dapat dengan mudah dibentuk menjadi bola dan tidak terlalu melekat di jari bila
ditekan.
b. Tanah tersebut diremas dan dibentuk menjadi bola atau bentuk ellips sampai dengan
diameter ± 8 mm. Kemudian benda uji digiling di atas pelat kaca yang terletak pada bidang
datar di bawah jari – jari tangan dengan tekanan secukupnya sehinggga akan terbentuk
batang – batang diameternya rata.
c. Bila pada penggilingan, diameter batang telah menjadi 3 mm (dibandingkan dengan batang
kawat pembanding) dan ternyata batang ini masih licin, maka batang ini diambil dan
dipotong-potong menjadi 6 atau 8 bagian, kemudian diremas – remas seluruhnya sampai
homogen, selanjutnya digiling seperti tadi. Pekerjaan ini diulang seperti tadi sampai tanah
retak – retak dan tidak dapat digiling menjadi batang yang lebih kecil (meskipun belum
mencapai diameter 3 mm).
d. Tanah yang retak – retak tersebut dikumpulkan dan diperiksa kadar airnya.
3.4. Perhitungan
a. Batas Plastis adalah kadar air yang diperoleh pada pemeriksaan di atas yang dinyatakan
dalam %. Laporan batas plastis tersebut berupa bilangan bulat terdekat.
b. Index Plastis tanah dihitung, yaitu selisih antara batas cairnya dan batas plastisnya (IP = WL –
PL).
c. Jika salah satu dari batas plastis atau batas cair tidak dapat diperoleh karena keadaan
tanahnya, maka Index Plastisnya adalah nonplastis.
d. Jika tanahnya berpasir, batas plastisnya dikerjakan lebih dahulu daripada batas cairnya. Jika
batas plastisnya tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dinyatakan bahwa tanahnya
nonplastis.
e. Jika ternyata dalam hasil percobaan didapat batas cair lebih besar daripada batas plastisnya,
berarti tanah memiliki Index Plastisitas.
3.5 Hasil Pemeriksaan
PEMERIKSAAN BATAS PLASTIS
NO KETERANGAN SAMPEL
1 No. Cawan Timbang 12 54
2 Massa Cawan Kosong M1 gr 5.40 5.80
3 Massa Cawan + Tanah Basah M2 gr 28.30 26.80
4 Massa Cawan + Tanah Kering M3 gr 22.90 21.80
5 Massa Air A = M2 – M3 5.40 5.00
6 Massa Tanah Kering B = M3 – M1 17.50 16.00
7 Kadar Air W = A/B x 100% 30.86 31.25
8 Batas Plastis = 31.06 %
3.6. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan data, maka didapatkan batas plastis sample tanah (PL) adalah sebesar
31.06%.