balai diklat wilayah vi surabaya - bpsdm.pu.go.id · pengertian. 36 • banyak definisi yang...

110
Balai Diklat Wilayah VI Surabaya 28 Maret 2019 Pusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Upload: trinhhanh

Post on 06-Jun-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Balai Diklat Wilayah VI Surabaya28 Maret 2019

Pusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Kementerian PUPR

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

PP 82/2001

PP 121/2015

SNI

PENGOLAHAN AIR

PER MEN KES 492/2010

PP 122/2015

PERMEN PU 27/2016

PERMEN PU 13/2013

Katup, air valve

Blow off,

Persilangan

1. Air Tanah

2. Air Permukaan

3. Air Hujan

4. Air Laut

Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM merupakan satu

kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum

Penyediaan Air Minum adalah kegiatan menyediakan Air Minum untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan

produktif

SUMBER AIR BAKU

JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

2

3

10

11

12

13

14

16

151

408

406

407

401

404

405

409

410

412

402

403

413

411

400

DETAIL JUCTION PADA PIPA DISTRIBUSI

9

PERMASALAHAN KEHILANGAN AIR

• Semua pengelola air minum di dunia tidak menghendaki kehilangan air

• IWA (International Water Associations) menyatakan “TOPIK ABAD 21: ADALAH KEHILANGAN AIR”

• Semua pengelola air minum berjuang menurunkan kehilangan air → mengharapkan keajaiban

• Kehilangan air tidak bisa dihindari → bisa diturunkan

10

ISU KEHILANGAN AIR DI INDONESIA

• Tingkat air tak berekening +/- 34 % (data Audit Kinerja BPKP 2017)

• Sebagian PDAM tidak memiliki meter induk• Meter pelanggan tidak dikalibrasi,

pemasangan tidak memenuhi syarat• Meter pelanggan bermutu rendah• Kehilangan fisik, pipa tua, pemasangan

tidak memenuhi syarat• Pengaliran kurang dari 24 jam

mengakibatkan ATR lebih rendah darisebenarnya

• Penurunan ATR sebagai syarat untukpenghapusan piutang PDAM

• Pemahaman tentang air tak berekeningbelum mantap

• Perlu memperkuat komitmen untukmenurunkan ATR

11

◼ Kurang dari 100% populasi yang memiliki akseskepada air minum perpipaan; variasinyaberbeda-beda secara signifikan di banyaknegara

◼ Kualitas air yang sering mengkhawatirkan

◼ Intermittent supply (pelayanan tidak 24 jam):◼ Bahaya bagi kesehatan masyarakat

◼ Strategi penanganan masalah yang mahal (tangkiair , pemompaan, sumur bor yang dapatmenyebabkan eksploitasi air tanah secaraberlebihan, penjual air yang mahal,....)

PENYEDIAAN PELAYANAN DAN KUALITAS

12

KURANGNYA ELEMEN GOVERNANCE

EKSTERNAL, LINGKUNGAN KEBIJAKAN

◼ Governance:◼ Buruknya pembuatan

kebijakan◼ Kurangnya otonomi PAM◼ Regulasi yang tidak tepat

sasaran◼ Tidak ada akuntabilitas◼ Pemberian tanggung jawab

yang tidak jelas

◼ Kebijakan finansial yang tidak sesuai

◼ Aturan pelayananmasyarakat yang kaku

◼ Buruknya standar teknis

◼ Manajemen politik(campur tangan)◼ Tuntutan yang (terlalu)

tinggi◼ Tarif rendah◼ Investasi, O&M tidak

memadai◼ Pengaruh dalam

penerimaan/ penempatanpegawai

◼ Tidak adanya dukunganeksternal dari◼ Masyarakat akademis◼ Konsultan◼ kontraktor

13

KARAKTERISTIK KUNCI KINERJA PDAM YANG

SUSTAINABLE DAN EFISIEN

Lingkungan yang mendukung

governance, kebijakan, regulasi, insentif, struktur industri

KINERJA PDAM

Dukungan pelanggan

O&M JaringanKehilangan Fisik

Perencanaan, Manajemen

Aset

Pengoperasian KomersialKehilangan Komersial

Kapasitas,pengetahuan

ViabilitasKeuangan ,

Keterjangkauan(harga)

Manajemen, Kepemimpinan

PENURUNAN AIR TAK BEREKENING (ATR),

BERGANTUNG PADA BANYAK FAKTOR

ATR

Dukungan

PelangganManajemen

Aset

Alokasi

Keuangan

Dukungan

Manajemen

Pengoperasian

Komersial

Informasi

Data

Operation

Maintenance

Kapasitas,

Kecakapan

Teknis

INOVASI YANG DIPERLUKAN

15

1. Manajemen Mutu Pengembangan SPAM : Perencanaan

dan Pelaksanaan (pemilihan teknologi, pemilihan bahan,

pengawasan pelaksanaan konstruksi, standarisasi)

2. Penerapan Efektifitas dan Efisiensi dalam Pengembangan

SPAM (energi efisiensi, akurasi, penggunaan air,

penghematan air)

3. Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi dalam

menunjang NRW

4. Menerapkan Manajemen Aset dan Mutu dalam Kegiatan

Operasi dan Pemeliharaan SPAM

5. Kerjasama dengan Badan Usaha Swasta berbasis Kinerja

dalam NRW (pemanfaatan hasil penurunan kehilangan air)

6. Penguatan regulasi dan penegakan hukum terhadap upaya

pengrusakan sarana SPAM

The Global Water Problem

The Need Overwhelms the Ability to Pay

“Tanda-tanda kelemahan yang

teridentifikasi dalam analisis utang

pendapatan air dan saluran pembuangan

mencakup ketidakmampuan untuk

menyelesaikan proyek modal tepat waktu

dan sesuai anggaran; kebutuhan modal

yang besar dan tidak terselesaikan; dan

risiko konstruksi atau ketidakpastian

tentang biaya program modal. "– Moody’s Investor Services (2015)

16

Trends in Water

• The challenge of reducing Non-Revenue Water (NRW)

• The ‘Smart Grid for water‘ – Energy Management to reduce costs

• ISO 55000 – Asset Management to streamline business processes

• Implications of climate change for urban water utilities

• INSPIRE compliance

• Water: a market of the future

• 24/7 availability

• Continuity

• Quality

• Quantity

• Affordability

Non Revenue Water functions required

• DMA’s

• Pressure Zones

• OMS (with Work Order Integration)

• HA integration

• Sensor data

• Leak Detection Sonar integration

• SCADA Integration

• Billing Integration

• Call Before You Dig

• Soil Types vs Water Pipe material

• Cathodic Protection

• Optimized Designs

• Reduced or no flushing

• Infrastructure Leak Index

What components of Water Office can help reduce Non Revenue Water:

• Pengaturan pada jaringan distribusi

yang terkait dengan daerah tekanan

yg berbeda dioperasikan secara

terpisah dan tidak saling

berhubungan secara langsung,

dengan pengecualian koneksi

jaringan menggunakan katup zona

• Dalam kebanyakan kasus, katup zona

ini ditutup, memisahkan daerah

tekanan

• Namun, dalam kasus luar biasa,

mereka dapat dibuka sepenuhnya

atau sebagian untuk memberi aliran

air satu jaringan distribusi dari yang

lain Sub-DMA .

• Mendukung analisis praduga pada

kinerja jaringan distribusi

District Metered Areas

DMA mewakili zona pasokan air pada jaringan yang saling berhubungan yang

biasanya diumpankan oleh sumber. DMA adalah objek areal, didefinisikan dalam

hal area berdasarkan jaringan.

Reservoir

Pressure Zone 1

Services

Hydrants

Reservoir

Pressure Zone 2

Zone Valve

• Jaringan distribusi yang

terkait dengan daerah

tekanan berbeda dioperasikan

secara terpisah dan tidak

saling berhubungan secara

langsung, dengan

pengecualian koneksi jaringan

menggunakan katup zona

• Pada kebanyakan kasus, katup digunakan untuk mengatur tekanan air

• Pada kasus tertentu, katup dapat dibuka penuh atau sebagian utk memberikan aliran air ke daerah lainnya

Zona tekanan merupakan zona distribusi air pada jaringan yang saling

berhubungan yang biasanya dippasok dari reservoir pelayanan. Zona tekanan

adalah objek areal, didefinisikan dalam hal ketinggian

Pressure Zones

Modeling Analisis Jaringan dan Integrasi

Hydraulic Analysis (HA) Integration is a framework used to export and import data to and from industry standard Hydraulic Analysis packages. A complete network model is used to support the following business processes:

• Design

• Outage Management

• Energy Management

• Demand Management

• Risk Analysis

Supporting which HA packages:

• Optimizer (EPANET based)

• Infoworks

• EPANET

• Synergee

• Watsys

• Flowmaster

• Mike Urban

• WaterGEMS

• Etc…….

SCADA Integration

Water Office integrated with a SCADA systems facilitate supporting operations such as:

• Energy Management, e.g. Pump Station optimization

• Demand response & energy efficiency, e.g. Load Disaggregation, Predictive load.

• Real-time analytics

• Predictive analytics

• Pressure Management

• Network\ Customer leak detection

• Water quality monitoring.

• Alarms & events management.

• Water consumption trends analysis, e.g. household usage compared to suburb average.

• Consumption aggregation per \hour \day \week \month \quarter.

• Distribution operations, e.g. outage management

Water Network Design

Design

• Process supported with

• Optimization Integration or HA Integration

• Quality Manager

• Design Layout tools

• Compatible Units

• Bill of Materials

• CAPEX/OPEX Overview

Supporting which Smart Water initiatives• Energy Management• Asset Life extension• New Service (Greenfield & Brownfield)• NRW

Traditional Approach to the Problems

“What happens

if we build…”

Planner interacts with hydraulic model using

a trial and error process Options must be

eliminated to create a

single solution

Only a limited number of alternatives can be evaluated and vetted

Cost of solution is

considered only

after the model is

created

24

An Optimized Approach

Planner includes:

• Objectives– (cost, pressure, water age, overflows, etc.)

• Decision Variables – (pipe sizes, pump options, tank locations,

etc.)

• Constraints(1)

Optimizer

on your

desktop

Automate trial and error approach – Evaluate many more

alternatives

(2) Model run

hundreds of

thousands of times

in “The Cloud”

(3) Best

solution that

meets your

triple

bottom-line

objectives

(4) “How can this plan be

made more cost

effective?”

25

DI INDONESIA

KEHILANGAN KOMERSIAL:

SEJUMLAH BESAR UANG HILANG

AKIBAT PENCURIAN AIR ……

28

LINGKARAN SETAN KEHILANGAN AIR

PDAM TIDAK MAMPU

MEMENUHI KEBUTUHAN

AIR YANG SELALU MENINGKAT

PENDAPATAN DAN

KEMAMPUAN PEMBIAYAAN UTKKEHILANGAN AIR

MENURUN

KEHILANGAN AIR

MENINGKAT

PESAN PENTING, TANTANGAN

◼ Menurunkan kebocoran akan menghasilkan:

◼ Lebih banyak air tersedia untukdikonsumsi

◼ Menunda kebutuhan investasi untukpembangunan sumber daya

◼ Menurunnya biaya operasi

◼ Menurunkan kehilangan komersial akanmeningkatkan pendapatan

◼ Tantangan: mengubah lingkaran setan menjadilingkaran keberuntungan

30

LINGKARAN SETAN KEHILANGAN AIR

PDAM BISA MEMENUHI

KEBUTUHAN AIR YANG SELALU

MENINGKAT

PENDAPATAN MENINGKAT,

PEMBIAYAAN UTKKEHILANGAN AIR

MENINGKAT

KEHILANGAN AIR

MENURUN

ALASAN KEGAGALAN PROYEK-

PROYEK PENURUNAN ATR

◼ Kurangnya pemahamantentang penyebab kehilanganair

◼ Meremehkan dampakkehilangan air

◼ Desain proyek yang buruk◼ Nyata sekali menganggap

enteng biaya penurunankehilangan air

◼ “Lip service" untukmendapatkan danainternasional

◼ Kegagalan untukmenyadari bahwapenurunan ATR adalah: ◼ Bukan semata persoalan

teknis◼ Terkait dengan

keseluruhan manajemendan operasi

◼ Bukan kegiatan sekalidan selesai, melainkanperlu komitmen jangkapanjang

AUDIT AIR

33

• MEMAHAMI SEBERAPA BESAR AIR YANG

MEMASUKI SISTEM

• MEMAHAMI PENGGUNAAN AIR, DAN AIR

YANG HILANG

• MEMAHAMI SEBERAPA HANDAL / SAHIH

DATA-DATA YANG ADA UNTUK

PERHITUNGAN KEUANGAN/BISNIS

• BIASANYA DILAKUKAN SEDIKITNYA 5

TAHUN SEKALI, SEBAIKNYA DILAKUKAN

SETIAP TAHUN

NERACA AIR ALAT UNTUK AUDIT

AIR

34

NERACA AIR ADALAH BENTUK PALING SEDERHANA:

INPUT SISTEM = KONSUMSI + KEHILANGAN

atau

KEHILANGAN = INPUT SISTEM - KONSUMSI

MENGAPA NERACA AIR PENTING

35

• KERANGKA UNTUK MENILAI KONDISI KEHILANGAN AIR DI SUATU PDAM

• MENGHITUNG NERACA AIR:

• Mengungkap tingkat pemahaman ketersediaan dan keandalan data

• Menciptakan kesadaran tentang adanya masalah

• Menunjukkan arah langsung menuju perbaikan

• ALAT UNTUK KOMUNIKASI DAN BENCHMARKING

• MEMAHAMI NERACA AIR HUKUMNYA WAJIB UNTUK PENYUSUNAN PRIORITAS PERHATIAN DAN INVESTASI

PEMBAKUAN PEMAHAMAN DAN

PENGERTIAN

36

• BANYAK DEFINISI YANG DIGUNAKAN; TIDAK

ADANYA “PERANGKAT” PENGHITUNGAN ,

TERMINOLOGI, INDIKATOR YANG BAKU

• PERLU KESPAKATAN SATU DEFINISI STANDAR

UNTUK KOMPONEN-KOMPONEN NERACA AIR

UNTUK:

• MENDEFINISIKAN TERMINOLOGI DAN INDIKATOR

YANG SAMA

• MEMUNGKINKAN PERBANDINGAN ANTARA SATU PAM

DENGAN PAM LAIN (BENCHMARKING)

KONSUMSI TAK RESMI

KEBOCORAN DAN LUAPAN PADA

RESERVOIR

KONSUMSI RESMI

BEREKENING

KEBOCORAN PADA PIPA DINAS DARI BATAS

PERSIL SAMPAI METER

KEBOCORAN PADA PIPA TRANSMISI DAN

DISTRIBUSI

KEHILANGAN FISIK

KETIDAK AKURATAN METER DAN KESALAHAN

PENANGANAN DATA

KEHILANGAN

KOMERSIAL

KONSUMSI TAK BERMETER TAK BEREKENING

KONSUMSI BERMETER TAK BEREKENING

AIR TAK BEREKENI

NG

ATR (NRW)

KONSUMSI TAK BERMETER BEREKENING

VOLUME

SISTEM INPUT

KONSUMSI BERMETER BEREKENING AIR

BEREKENING

KONSUMSI RESMI TAK BEREKENIN

G

KONSUMSI RESMI

KEHILANGAN AIR

38

MENGHITUNG NERACA AIR

◼ Langkah 1 – Menentukan volume input sistem

◼ Langkah 2 – Menentukan konsumsi resmi

◼ Langkah 3 – Menaksir kehilangan non-fisik

◼ Langkah 4 – Menghitung kehilangan fisik

◼ Langkah 5 – Mengukur komponen-komponen kehilangan fisik

◼ Langkah 6 – Analisis kehilangan fisik secara “bottom-up”

TO

P –

DO

WN

SOFTWARE WB EASYCALC

39

NERACA AIR – WB Easycalc

40

PERHITUNGAN NERACA AIR

41

Langkah 1 – menetapkan volume input sistem

Langkah 2 – menetapkan konsumsi resmi

• Konsumsi resmi berekening

• Konsumsi resmi tak berekening

Langkah 3 – memperkirakan kehilangan komersial

• Pencurian air, kecurangan

• Pencatatan meter kurang (under-registration)

• Kesalahan penanganan data

Langkah 4 – menghitung komponen kehilangan fisik

LANGKAH 1 – VOLUME INPUT SISTEM

42

◼ MUDAH JIKA INPUT (PRODUKSI) DIPASANG METER

◼ BILA PRODUKSI TIDAK DIPASANG METER:

▪ MENGUKUR ALIRAN MENGGUNAKAN ALAT PORTABLE

▪ DROP TEST DI RESERVOIR

▪ ANALISIS KURVA POMPA, TEKANAN DAN JAM PEMOMPAAN

◼ AKURASI VOLUME INPUT SISTEM PENTING UNTUK

TINGKAT AKURASI PERHITUNGAN NERACA AIR

◼ AKURASI +/- 1-2% MUNGKIN DICAPAI DENGAN METER

YANG BAGUS, TETAPI KALAU METER TIDAK BAGUS

AKURASINYA SANGAT DIPERTANYAKAN

AKURASI METER INDUK

43

PERALATAN/METODEPERKIRAAN

RENTANG AKURASI

Electromagnetic Flow Meter < 0.15 – 0.5 %

Ultrasonic Flow Meter 0.5 – 1 %

Meter Insertion ≥ 2 %

Meter Mekanik 1.0 – 2 %

Venturi Meter 0.5 – 3 %

Weir pada saluran terbuka > 5%

Volume dihitung dengan kurva pompa

10 – 50 %

Catatan: akurasi meter sebenarnya bergantung pada banyak faktor (seperti profil

aliran, kalibrasi, pemasangan meter, perawatan) dan harus diverifikasi kasus per

kasus.

LANGKAH 2: KONSUMSI RESMI

44

• VOLUME AIR TAHUNAN YANG BERMETER DAN/ATAU TIDAK BERMETER, YANG DIAMBIL OLEH PELANGGAN YANG TERDAFTAR (RESMI), SUPLIER AIR DAN PIHAK-PIHAK LAIN YANG SECARA SAH DIPERBOLEHKAN

• KOMPONEN:

▪ Konsumsi Berekening Bermeter

▪ Konsumsi Berekening Tak Bermeter

▪ Konsumsi Tak Berekening Bermeter

▪ Konsumsi Tak Berekening Tak Bermeter

LANGKAH 2b: Konsumsi Resmi Berekening Bermeter

dan Tak Bermeter

45

• DATA (SEHARUSNYA) TERSEDIA DARI BAGIAN

PEREKENINGAN ATAU BAGIAN LANGGANAN

• HARUS DIPERHATIKAN:

▪ Periksa korelasi bacaan meter dan siklus

perekeningan dengan periode yang dibuat

neraca airnya

▪ Lakukan koreksi jika perlu

LANGKAH 2b: Konsumsi Resmi Tak Berekening

Bermeter

46

◼ SUPLAI UNTUK PELANGGAN, GRATIS, TETAPI TIDAK BERMETER

◼ MASALAH:

▪ Pemakaian sendiri untuk kantor atau kebijakan khusus untuk kantor bupati/walikota, dimeteri tetapi tidak ditagih

▪ Pada umumnya tidak terlalu signifikan

▪ Bisa signifikan bila porsi pelanggan bermeter yang memperoleh air secara gratis banyak jumlahnya

LANGKAH 2c: Konsumsi Resmi Tak Berekening Tak

Bermeter

47

◼ SERING DIBESAR-BESARKAN UNTUK MENUTUP-NUTUPI KEHILANGAN PADA KOMPONEN YANG LAIN

◼ KOMPONEN-KOMPONEN SEHARUSNYA DIHITUNG MASING-MASING:

▪ Pemadam kebakaran

▪ Pencucian (flushing) pipa distribusi

▪ Air mancur kota

▪ Pembersihan jalan

▪ Perbaikan pipa

Langkah 3: Mengestimasi Kehilangan

Komersial

48

◼ SULIT, DAN SERING TIDAK AKURAT

◼ KONSUMSI TAK RESMI

▪ Sambungan ilegal

▪ Penyalahgunaan hidran dan pemadam kebakaran

▪ Meter yang dirusak, diperlambat, atau di-bypass

▪ Pembacaan meter yang curang

◼ PENGALIRAN AIR TANPA DIKETAHUI KE LUAR SISTEM DISTRIBUSI – VALVE DIBUKA

◼ KETIDAKAKURATAN METER PELANGGAN

◼ ESTIMASI KONSUMSI YANG TERLALU RENDAH PADA PELANGGAN YANG BEREKENING TETAPI TAK BERMETER

◼ KESALAHAN PENANGANAN DATA

LANGKAH 4:

Menghitung Kehilangan Fisik

49

◼ KEHILANGAN DARI SISTEM INPUT SAMPAI DENGAN PENGGUNAAN DI PELANGGAN

◼ SECARA MATEMATIS SEDERHANA:

Kehilangan Fisik = Volume Input Sistem –

Konsumsi Resmi – Kehilangan Komersial

◼ TETAPI, HASIL (RUMUS DI ATAS) SANGAT TIDAK AKURAT DAN TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN BILA SISTEMNYA HANYA SEDIKIT YANG BERMETER ATAU TIDAK BERMETER SAMA SEKALI, ATAU KEHILANGAN KOMERSIALNYA TINGGI

MENGHITUNG KEHILANGAN AIR FISIK

50

Volume

Input

Sistem

Konsumsi

Resmi

Air Berekening

(AR)

Air Tak

Berekening

(Non Revenue

Water)

(ATR)

Konsumsi Resmi

Berekening

Konsumsi Resmi Tak Berekening

Kehilangan non Fisik

(Komersial)

Kehilangan Fisik / Teknis

Kehilangan

Air

Konsumsi Bermeter Berekening

Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening

Konsumsi Tak Resmi

Ketidak-akuratan Meter Pelanggan dan Kesalahan Penanganan Data

Kebocoran pada Pipa-pipa Transmisi dan/atau Pipa Induk

Konsumsi Tak Bermeter Berekening

Konsumsi Bermeter Tak Berekening

Kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan

Kebocoran dan Limpahan pada Tanki Reservoir

KEHILANGAN AIR FISIK = SISTEM INPUT – KONSUMSI RESMI BEREKENING –

KONSUMSI RESMI YAK BEREKENING – KEHILANGAN

KOMERSIAL

KETERBATASAN PERHITUNGAN

NERACA AIR

51

◼ NERACA AIR MERUPAKAN ALAT YANG PENTING UNTUK MEMAHAMI DASAR-DASAR HUBUNGAN

◼ KETERBATASAN KEGUNAAN DALAM MENGHITUNG KEHILANGAN FISIK

◼ Sebagian besar PDAM tidak memiliki informasi untuk menyusun neraca air

◼ Tidak ada informasi tentang sifat dan lokasi kebocoran

◼ PERLU MENGANDALKAN METODE LAIN UNTUK MEMPEROLEH PERKIRAAN KEHILANGAN FISIK YANG AKURAT

◼ SEBERAPA JAUH MELESET (AKURAT) PERKIRAAN KITA?

WORKSHOP PENURUNAN AIR TAK BEREKANING – Hotel PURI – BANDUNG

3 – 5 Maret 2010

KONSEP ANALISIS PROBABILITAS

DALAM PERHITUANGANNERACA AIR

52

• BANYAK ELEMEN DALAM NERACA AIR YANG

DIESTIMASI SECARA KASAR

• ANALISIS PROBABILITAS MEMUNGKINKAN

KITA MENILAI KESAHIHAN SETIAP ELEMEN

DARI NERACA AIR

• CONFIDENCE LEVELS (TINGKAT

KEPERCAYAAN) MENUNJUKKAN AKURASI

RELATIF:

level 95% berarti bahwa “saya 95% yakin bahwa suatu

nilai input berada dalam x% dari nilai sebenarnya”

NERACA AIR(CONTOH)

53

KEBOCORAN DAN LIMPAHAN TANGKI RESERVOIR

BACKGROUND LOSSES

KEBOCORAN TERLAPOR

KEBOCORAN TAK TERLAPOR

ANALISIS KOMPONEN-

KOMPONEN UTAMA

KEHILANGAN FISIK

54

KE

HIL

AN

GA

N

AIR

FIS

IK

WORKSHOP PENURUNAN AIR TAK BEREKANING – Hotel PURI – BANDUNG

3 – 5 Maret 2010

PRINSIP ANALISIS KOMPONEN

KEHILANGAN FISIK

◼ PERKIRAKAN MASING-MASING KOMPONEN KEHILANGAN▪ Background leakage (kebocoran sangat kecil)

▪ Kebocoran terlapor (kebocoran tampak)

▪ Kebocoran tak terlapor (terdeteksi oleh tim pendeteksi kebocoran)

▪ Kehilangan dari tangki reservoir

◼ “Kebocoran tersembunyi": Selisih antara kehilangan fisik total dan penjumlahan komponen-komponen tersebut di atas = kebocoran yang masih harus dideteksi

55

KEBOCORAN PADA PIPA

permukaantanah

BACKGROUND

LEAKAGE

• Tidak munculdipermukaan

• Tidak terdeteksi denganperalatan akustiksederhana

KEBOCORAN TAK

TERLAPORKAN

• Tidak munculdipermukaan

• Terdeteksi denganperalatan akustiksederhana

KEBOCORAN

TERLAPORKAN

• Muncul dipermukaan• Dilaporkan

masyarakat ataupetugas PDAM

56

Ke

hil

an

ga

nF

isik

(da

riN

era

ca

Air

)KEBOCORAN DAN LIMPAHAN TANGKI RESERVOIR

KEHILANGAN BACKGROUND

KEBOCORAN TERLAPOR

KEBOCORAN TAK TERLAPOR

KEHILANGAN TERSEMBUNYI

ANALISIS KOMPONEN

57

MENGHITUNG VOLUME KEHILANGAN AIR UNTUK MASING-MASING

KOMPONEN• PENDEKATAN:

KEBOCORAN = BESARNYA ALIRAN (FLOW RATE) X WAKTU ALIRAN

• DATA YANG DIBUTUHKAN:

▪ Panjang jaringan pipa, jumlah sambungan

▪ Tekanan rata-rata

▪ Jumlah kebocoran terlapor dan tidak terlapor – pada pipa induk maupun pipa dinas

▪ Rata-rata aliran pada kebocoran pipa induk dan sambungan

▪ Waktu perbaikan untuk kebocoran pada pipa dinas dan sambungan

▪ Rata-rata jam pelayanan (intermittent supply)

▪ Informasi tentang kebijakan pengendalian kebocoran (untuk mengestimasi waktu awareness)

▪ Estimasi kebocoran dan limpahan tangki reservoir

58

KE

HIL

AN

GA

N

FIS

IK

(DA

RI N

ER

AC

A A

IR)BACKGROUND LOSSES

KEBOCORAN TERLAPOR

KEBOCORAN TAK TERLAPOR

KEHILANGAN TERSEMBUNYI

KEHILANGAN TINGGI

Dengan Active Leakage Control

(pengendalian kebocoran secara aktif)

59

KE

HIL

AN

GA

N

FIS

IK

(DA

RI N

ER

AC

A A

IR)BACKGROUND LOSSES

KEBOCORAN TERLAPOR

KEBOCORAN TERSEMBUNYI

KEHILANGAN TINGGI

dan TIDAK ADA Active Leakage

Control

60

EFISIENSI PENGELOLAAN AIR MINUM DALAM MENGATASI KEHILANGAN AIR 62

Volume Kehilangan

fisik tahunan saat ini

Pengaturan tekanan

Kecepatan dan kualitas

perbaikan

Manajemen aset

SeleksiInstalasi

MaintenanceRehabilitasi

Penggantian

Active LeakageControl

Kehilangan fisik potensial yang

dapat dipulihkan

Kehilangan fisik tahunan

minimun yang dapat dicapai

4 ELEMEN

STRATEGI

PENGENDALIAN

KEHILANGAN AIR

FISIK

BERKELANJUTAN

EFISIENSI PENGELOLAAN AIR MINUM DALAM MENGATASI KEHILANGAN AIR

63

Penurunan Kehilangan Fisik

◼ Perubahan fokus manajemen

◼ Menerapkan “active leakage control” (pengendalian kebocoran secara aktif)

◼ Meningkatkan kecepatan dan kualitas perbaikan

◼ Review cara-cara pengoperasian

◼ Sektorisasi dan DMA

◼ Pengaturan tekanan

◼ Manajemen aset

EFISIENSI PENGELOLAAN AIR MINUM DALAM MENGATASI KEHILANGAN AIR 64

Suatu tantangan bagi banyak

PDAM: beralih dari Model Pasif ke

Aktif

◼ Tiga tingkat kecanggihan: 1. Melakukan yang jelas-jelas saja (mudah dan

murah): identifikasi dan menemukan kebocoranyang tampak

2. Aksi level kedua: menemukan lokasi danmenghitung kebocoran tampak melalui alat bantu dengar kebocoran

3. Ketiga, paling canggih dan paling penting : mendeteksi dan menghitung kebocoran melaluipengurunan aliran dan tekanan secara sistematikdan pemodelan kebocoran di tingkat district metered areas (DMA’s)

EFISIENSI PENGELOLAAN AIR MINUM DALAM MENGATASI KEHILANGAN AIR 65

DMA – District Meter Area

◼ Prinsip Pendekatan DMA ◼ Pembagian jaringan menjadi zona-zona hidrolik kecil-

kecil

◼ Pengukuran tekanan dan aliran secara terus-menerus

◼ ➔ Percepatan Waktu Pelaporan Kebocoran

◼ Prioritasisasi kegiatan deteksi kebocoran

◼ Dasar yang sempurna untuk pengaturan tekanan

◼ Langkah maju bagi perusahaan air minum di negaramaju

SURVEI LOKASI CALON DMA

1. Jumlah sambungan di lokasi DMA;

2. Titik inlet (diusahakan single inlet);

3. Kelengkapan (meter, valve dll);

4. Karakteristik pelanggan di DMA;

5. Topografi;

6. Analisis kemungkinan dilakukan lokalisir

sumber kebocoran fisik.

DMA – District Meter Area

1. Prinsip Pendekatan DMA ◼ Pembagian jaringan menjadi zona-zona hidrolik kecil-

kecil

◼ Pengukuran tekanan dan aliran secara terus-menerus

2. Prioritasisasi kegiatan deteksi kebocoran

3. Pengaturan tekanan yang ideal

4. Pengendalian ATR melalui DMA sekaligusberguna untuk perbaikan kualitas air danpelayanan

KRITERIA DMA

1. Jumlah SL di DMA : 500-2.000 SL

2. Tipe Pemukiman (Domestik dan Non Domestik)

3. Kondisi geografi (karakteristik kebiasaan setempat)

4. Topografi (sesuai kontur setempat)

5. Kualitas Air (keruhan lebih kecil dari 10 NTU)

6. Tekanan yg diperlukan (kontinue selama 24 jam)

7. Target Level Kebocoran (250 liter/jam pada tekanan 5 bar)

8. Jumlah Katup yg ditutup : maksimal 50 unit

9. Minimal MA (meter air) yg dimonitor kapasitasnya = 10%

10.Kondisi infrastruktur (jaringan pipa danperlengkapannya)

Prosedur Penurunan NRW

di Zona DMA

PersiapanSosialisasi, Perijinan dan

Pembentukan Tim Organisasi

Penanganan Penurunan NRW

Penentuan DMA

Pemasangan Alat Ukur

dan Monitoring

Pembacaan Alat

Ukur di DMA

ANALISAData PDAM

1

Deteksi

Kebocoran

Questionnaire dan

Kampanye

1. Kunjungan ke SL untuk

Memperoleh data langganan

yang diperlukan

2. Periksa kondisi meter pada posisi

buka & tutup pada kran

3. Pastikan apakah SL terdaftar

atau Ilegal

4. Beri himbauan untuk hemat air

1

Pengukuran

Volume

Kebocoran

Perbaikan

Kebocoran

Meter Air

Yang diganti

Sambungan

Ilegal

1. Catat penggunaan

SL Ilegal

2. Ganti Meter Air

Yang tidak berfungsiPengantian Meter

Tidak

Ya

Registrasi

2

Ya

Tidak

2

Pemasangan

Alat Ukur dan

Kelengkapanya

STEP TEST

Koleksi Data Pengukuran

(Flow dan Pressure

ANALISA

Laporan Kompilasi

PEMBENTUKAN ZONA METER(DISTRICT METER AREA)

Sumber

WTP & Res

Meter Induk

Meter Air DMA

Kelengkapan di DMA :1. Water meter induk zone

2. Gate Valve/PRV

3. Alat-alat Penunjang (Peralatan Kunci2 Valve, Kendaraan & Alat Komunikasi)

Kelengkapan Portable :1. Ultrasonic Flow Meter & Logger

2. Leak Correlator

3. Pressure Logger

KEBUTUHAN DI DMA

Tim Pelaksana :1. Ketua Tim

2. Pembaca Meter

3. Petugas Sweeping

Assessment

Pengukuran & Pemodelan (Measurement & Modeling, M&M)

Memungkinkan kalkulasi besarnya kehilangan fisik melalui pengukuran aliran dan tekanan

dan pemodelan kebocoran

◼ Pengukuran aliran dan tekanan 24 jam pada zona yang terisolasi pada jaringan

◼ Analisis aliran minimum malam hari

◼ Pemodelan kebocoran 24 jam

◼ Kalkulasi indikator kinerja kebocoran

Langkah-Langkah Prinsip

M&M Assessment

Langkah 1, M&M Assessment:

Pengukuran 24 Jam

◼ Pemisahan jaringan (temporer) menjadizona-zona assessment yang terisolasi

◼ Pengukuran aliran dan tekanan 24 jam dengan alat portable pada titik inflow danlokasi-lokasi strategis dalam jaringan

◼ Perhatian: metodenya menjadi lebih rumitdan tidak andal bila pelayanan tidak 24 jam (intermittent supply)!

Mengukur Aliran dan Tekanan

pada Zona Hidrolik Terisolasi

Meter Aliran, Tekanan

Zona-zona terisolasi

Profil Aliran dan Tekanan dan Aliran Minimum Malam Hari

Langkah 2, M&M Assessment: Assessment

Konsumsi Minimum Malam Hari

◼ Konsumsi Rumah Tangga:◼ Pengukuran sampel rumah-rumah tangga dan

ekstrapolasi

◼ Bervariasi secara substansi bergantung pada kondisisetempat, musim (irigasi!)

◼ Perhatian: penggunaan tangki tanah dan atap!!!

◼ Pelanggan niaga harus di-assessment terpisah

◼ Meter-meter pelanggan besar harus dibaca saatpengukuran malam hari

Profil Aliran dan Tekanan dan Aliran Minimum Malam Hari

Apakah ini semua

kebocoran?

Langkah 3, M&M Assessment:

Pemodelan Kebocoran

◼ Mengaitkan kebocoran dengan tekanan menggunakan metodologi N1L1 = L0 x (P1/P0)N1

L0 = kebocoran pada aliran minimum malam hari

P0 = tekanan pada aliran minimum malam hari

N1 = ideal untuk diukur ("step test tekanan"), untuk mulai: cobalah nilai antara 0.5 dan 1.5

◼ Model kebocoran selama 24 jam

◼ Kalkulasi volume kebocoran dan konsumsi 24 jam

Pemodelan Kebocoran, Analisis Aliran Malam Hari

◼ Ulangi M&M Assessment pada beberapazona yang representatif

◼ Hitung indikator kinerja kebocoran (lihatModul 6)

◼ Kalkulasi weighted average (rata-rata terbobot) dari semua zona (faktor pembobot: jumlah sambungan)

◼ Bandingkan dengan angka dari Neraca Air dan ketidaksesuaian dari hasil investigasi

Langkah 4, M&M Assessment:

Indikator Kinerja dan

Ekstrapolasi

◼ Memerlukan pengetahuan ahli, pengalaman, dan peralatan

◼ TETAPI, inilah satu-satunya cara untuk mendapatkan estimasi yang andal (khususnya bila datanya kurang)

◼ Informasi M&M penting untuk :

◼ Memahami sifat, besarnya, dan lokasi kebocoran

◼ Menyusun strategi penurunan kebocoran yang cost effective dan terprioritas

M&M Assessment, Alat yang

Hebat untuk Mengatasi

Kekurangan Data

Contoh: Dushanbe, Tajikistan

Kasus yang Ekstrem tetapi

Ilustratif (1) ◼ Kebutuhan awal proyek: skema pemompaan

senilai $70 juta untuk meningkatkan produksi air

◼ Pada inspeksi visual: bukti bahwa airnya bocor dan sangat boros

◼ Para penguasa bersikukuh untuk melaksanakan proyek penambahan kapasitas, tidak segera menyetujui M&M assessment

Contoh: Dushanbe, Tajikistan

Kasus yang Ekstrem tetapi

Ilustratif (2) ◼ Hasil dari M&M assessment singkat

◼ Inflow ke dalam kota: >1000 l/kapita/hari

◼ Kebocoran luar biasa, sekitar 5,000 liter per sambungan per hari (hanya pada tekanan ~ 15 m)

◼ Pemborosan air oleh pelanggan – volume air yang diboroskan itu bahkan lebih tinggi dibandingkan kebocoran

◼ Perubahan tujuan dan isi proyek setelah M&M Assessment:◼ Penurunan kebocoran, rehab sistem, manajemen

demand, alih-alih menambah kapasitas

Contoh: Ho Chi Minh City, Vietnam

◼ Draft pertama Neraca Air (2003) memperlihatkan tingginya kebocoran (660 – 790 l/sambungan/hari, pada tekanan 12m)

◼ Angka ini masih dipertanyakan – M&M Assessment dilakukan pada 10 zona

◼ Hasil: angka rata-rata: 805 l/sambungan/hari

◼ Kesimpulan: keandalan neraca air kemungkinan besar benar

Pesan Kunci

◼ Analisis komponen kehilangan fisik meningkatkan pemahaman, tetapi sering tidak menghasilkan estimasi yang andal akibat kurangnya informasi

◼ Pengukuran aliran dan tekanan dan aliran minimum malam hari memberikan hasil yang baik

◼ M&M assessment, penting untuk memahami dan menghitung kehilangan

DARI MANA KITA MULAI ?

90

ANALISIS NERACA AIR ANALISIS KOMPONEN NERACA AIRANALISIS PENYEBAB KEHILANGAN AIR

91

92

istem Input40.931.091

100%(+/- 0.2%)

Konsumsi Resmi25.317.916

61.8%(+/- 0.1%)

Konsumsi ResmiBerekening24.058.787

58.8%

Konsumsi Bermeter Berekening24.054.563

58.8% Air Berekening

24.058.787

58.8%

Konsumsi Tak Bermeter Berekening4.224 0.0%(1.2%)

Konsumsi ResmiTak Berekening

1.259.1493.1%

(+/- 2.7%)

Konsumsi Bermeter Tak Berekening792.000

1.9 %(0.6%)

Air Tak

Berekening

16.872.304

41.2%

(+/- 0.4%)

Konsumsi Tak Bermeter Tak Berekening

467 1491.2%

(+/- 7.3%)

Kehilangan Air15.613.155

38.2%(+/- 0.05%)

Kehilangan Air Komersial3.660.702

9.0%(+/- 1.0%)

Konsumsi Tak Resmi10.5120.1%

(+/- 29.3%)Ketidakakuratan Meter danKesalahan Penanganan Data

3.650.189 8.9%

(+/- 1.0%)

Kehilangan Air Fisik

11.952.45329.2%

(+/- 0.7%)

Kebocoran Pada Pipa Transmisi dan Distribusi

Kebocoran dan Luapan Pada Reservoir dan Tangki

Kehilangan Pada Pipa Dinas SampaiMeter Pelanggan

UTAMA

ANALISIS KOMPONEN

KETIDAK AKURATAN METER dan

KESALAHAN PENANGANAN DATA

93

• Kesalahan penanganan data diperkirakan sangatrendah.

• Pengelolaan pembacaan meter menggunakan sistemrotasi pembaca meter setiap 3 bulan.

• Setiap hari diambil 10% hasil pembacaan olehpengawas pembaca dan dibaca ulang,

• Apabila terdapat pembacaan meter yang meragukan, pembacaan konsumsi 0 (nol), atau penurunan dankenaikan konsumsi yang mencurigakan, selalu dibacalagi oleh pengawas pembaca meter pada hari yang sama.

• Diperkirakan masih terdapat kesalahan pembacaanmeter dilapangan sebesar 0.01% dari konsumsibermeter berekening, sebesar 2.405 m3/tahun.

KEHILANGAN AIR FISIK

94

3 KOMPONEN :1. LUAPAN PADA RESERVOAR

2. KEBOCORAN PADA PIPA DISTRIBUSI

DAN TRANSMISI

3. KEBOCORAN PADA PIPA DINAS

ANALISIS KOMPONEN

LUAPAN PADA RESERVOAR

95

no RESRVOAR LUAPAN (m3/th)

1 RESERVOAR A 16.140

2 RESERVOAR TL I 13.146

3 RESERVOAR TL II 0 (tidak meluap)

4 RESERVOAR TL III 3.000

5 RESERVOAR TL IV 0 (tidak meluap)

6 RESERVOAR B1 4.320

7 RESERVOAR B2 18.396

TOTAL …. 49.082

ANALISIS KOMPONEN

KEBOCORAN TERLAPORKAN

96

NoND

(mm)Jenis Pipa

PanjangPipa (km)

Perkiraan Kebocoran

frekwensiper tahun

frekwensiper km/th

m3/tahunm3/km

per tahun

1 12 PVC, GIP 476.7 1,535 3.2 53,050 1112 18 PVC, GIP 63.5 696 11.0 36,081 5683 25 PVC, GIP 139.0 205 1.5 17,712 1274 50 PVC, GIP 566.5 451 0.8 151,969 2685 80 PVC 199.8 143 0.7 54,363 2726 100 PVC 162.4 108 0.7 146,500 9027 150 PVC, AC 71.1 82 1.2 252,927 3,5578 200 PVC, AC 46.2 17 0.4 138,802 3,0059 250 PVC, ST 42.5 10 0.2 136,080 3,200

10 300 PVC, ST 48.3 12 0.2 279,936 5,79111 350 ST 1.4 - -12 400 ST 2.9 - -13 500 ST 18.0 - -14 600 ST 10.5 - -15 700 ST 12.9 - -

Total (Rata-rata) ……. 1,861.8 3,259 (1.8) 1,267,419 (681)

ANALISIS KOMPONEN

KEBOCORAN TAK TERLAPORKAN

97

Kebocoran tak terlaporkan= Kehilangan air fisik – luapan pd reservoar – terlaporkan

= 11.952.453 - 49.062 – 1.267.419

Kebocoran tak terlaporkan= 10.635.972 m3/tahun.

ANALISIS DAN RENCANA TINDAK

98

No PENYEBAB KEHILANGAN AIR m3/th RENCANA TINDAK

1 Konsumsi Tak Resmi, 10.512

a)1 kantor yang ditutup resmi, menyambung secara liar 3.600 • Survey ulang pelanggan yang

sudah ditutup tetap (+/- 900 SL)• Sosialisasi pencegahan pencurian

air• Penurunan meter tampering,

perbaikan pemasangan meteryang tidak standard (+/- 9.000meter air)

b)4 sambungan rumah tanggayang ditutup resmi, menyambung secara liar

1.440

c)Sambungan liar tidak diketahui(taksiran) 2.880

d)Tampering meter tidakdiketahui (taksiran) 2.592

2Ketidak Akuratan Meter & Kesalahan Penangan Data 3.650.189

a) Ketidakakuratan Meter • Penggantian meter tidak akuratsebanyak 12.800 meter air

• Perbaikan standar pemasangansambungan 30.000 sambungan

• Review SOP pembacaan meter• Review SOP pengolahan data

• Bermeter berekening 3.608.184• Bermeter tak berekening 39.000

b) Kesalahan Penangan Data• Kesalahan pembacaan 2.405• Kesalahan di kantor 0

ANALISIS DAN RENCANA TINDAK

99

No PENYEBAB KEHILANGAN AIR m3/th RENCANA TINDAK

3 Kebocoran dan Luapan pada Reservoar 49.062

a) Luapan pada reservoar 49.062 Pemasangan alarm ketinggian airb) Kebocoran pada reservoar 0

4 Kebocoran Terlaporkan 1.267.419a) Pipa dinas, ND 12,18,25 mm 106.843 • Penggantian pipa PVC & GIP yang

sudah tua dengan PE – 7 km• Rehabilitasi pipa PVC 100 mm – 4

km• Penggantian pipa AC ND 150, 200

mm, dengan pipa PE – 40 km• Rehabilitasi pipa PVC 300 mm – 12

km

b) Pipa PVC ND 100 mm 146.500c) Pipa PVC,AC, ND 150, 200 mm 391.728

d) Pipa PVC, ST, ND 250, 300 mm 416.016

5 Kebocoran Tak Terlaporkan 10.635.972

• Pelaksanaan PengendalianKebocoran Aktif

• Pengadaan alat ”leak corelator” 1 set dan ”leak detector” 5 set

• Pembentukan dan penrunan ATR di12 DMA

• Pemasangan PRV di 3 wilayahbertekanan tinggi

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

100

No Rencana TindakPenurunan Kehilangan Air (m3/th)

Biaya(Rp juta)

Tambahan Pendapatan

per tahun(Rp juta)

1 Penurunan Kehilangan Komersial 3.010.512 4.610 6.021a) Survey ulang pelanggan yang

sudah ditutup tetap (+/- 900 SL)

10.512

b) Sosialisasi pencegahan pencurianair 100

21c) Penurunan meter tampering, perbaikan pemasangan meter yang tidak standard (+/- 9.000 meter)

450

d) Penggantian meter tidak akurat sebanyak 12.800 meter air

3.000.000

2.560

6.000e) Perbaikan standar pemasangan

sambungan, 30.000 sambungan 1.500

f) Review SOP pembacaan meter

g) Review SOP pengolahan data

ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

101

No Rencana TindakPenurunan Kehilangan Air (m3/th)

Biaya(Rp juta)

Tambahan Pendapatan

per tahun(Rp juta)

2 Penurunan Kehilangan Fisik 5.307.481 37.660 13.615a) Pemasangan alarm ketinggian air 40.062 210 80

b)Penggantian pipa PVC & GIP yang sudah tua dengan PE – 7 km

1.267.419

560

2.535c) Rehabilitasi pipa PVC 100 mm – 4 km 600

d)Penggantian pipa AC ND 150, 200 mm, dengan pipa PE – 40 km 12.000

e) Rehabilitasi pipa PVC 300 mm – 12 km 1.800

f)Pelaksanaan Pengendalian Kebocoran Aktif (alat kerja)

4.000.000

200

11.000

g)Pengadaan alat ”leak corelator” 1 set dan ”leak detector” 5 set 450

h)Pembentukan dan penrunan ATR di 12 DMA 3.600

i)Pemasangan PRV di 3 wilayah bertekanan tinggi 300

j) Penambahan 18.000 pelanggan barutermasuk jaringan pipa 18.000

Total kehilangan komersial dan fisik ... 8.317.993 42.270 19.636

ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA

102

BIAYA PENURUNAN KEHILANGAN AIR TOTAL →Rp 42.270.000.000,-

PENDAPATAN YANG BISA DISELAMATKAN →Rp 19.636.000.000,- pertahun

TITIK PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)= 42.27 / 19.64 = 2,15 TH

103

ANALISIS KEUANGANB

IAY

A K

EH

ILA

NG

AN

AIR

KEHILANGAN AIR m3/hari

“BACK

GROUND

LEAKAGE” &

KEBOCORAN

YANG

DILAPORKAN

KEBOCORAN YANG TIDAK

DILAPORKAN

UPAYA PENURUNAN KEHILANGAN AIR

104

KESEIMBANGAN EKONOMIB

IAY

A K

EH

ILA

NG

AN

AIR

KEHILANGAN AIR m3/hari

“BACK

GROUND

LEAKAGE” &

KEBOCORAN

YANG

DILAPORKAN

nilai air yang hilang

UPAYA PENURUNAN KEHILANGAN AIR

TINGKAT KEHILANGAN AIR YANG EKNOMIS

ANALISIS PENURUNAN KEHILANGAN

AIR YANG EKONOMIS

105

“ba

ck g

rou

nd

le

aka

ge

20

milyar

40

milyar

60

milyar

80

milyar

KEHILANGAN AIR →

BIA

YA

(rp

) →

16 jt m3/th8,3 jt m3/th

106

ANALISIS

KEUANGAN

UNAVOIDABLE ANNUAL REAL

LOSSES

ECONOMICALLY

RECOVERABLE REAL

LOSSES

CURRENT ANNUAL

REAL LOSSES

ECONOMIC LEVEL

OF LEAKAGE

KOMPONEN BIAYA

• Perbaikan & Penggantian Pipa

• Penggantian & Kalibrasi Meter

• Pengadaan & Konstruksi Peralatan

• Biaya PersonnelBiaya

• Studi & survey deteksi kebocoran

• Biaya peralatan

• Biaya bahan, meter, pipa dan accessories

• Biaya perbaikan

• KOMPONEN MANFAAT

• Air yang bisa diselamatkan

• Kemungkinan tambahan pelanggan baruPenurunan biaya O & M tahunan

• Peningkatan pendapatan karena penambahan pelanggan, atau air yang terjual

• Peningkatan konsumsi air meningkatkan air yang terjual

• Biaya sambungan baru

• ANALISA KEUANGAN

• Analisis Manfaat & Biaya

• Internal Rate of Return

• Dampaknya pada keuangan PDAM

107

ASPEK BIAYA

KAPAN PROGRAM PENGENDALIAN KEHILANGAN AIR DIMULAI ?

biaya tahunan

program <biaya tahunan

peningkatan

kapasitas+

biaya tahunan

o & m

Menurunkan ATR :

SUMBER BARU UNTUK AIR

DAN PENDAPATAN

108

▪ Di banyak tempat, penurunankehilangan air sangat mungkin menjadisumber air yang paling murah

▪ Menurunkan kehilangan komersialmenjadi sumber pendapatan yang signifikan

PESAN PENTING DAN

TANTANGAN

109

• MENURUNKAN KEBOCORAN AKAN MENGHASILKAN:

a) Lebih banyak air tersedia untuk dikonsumsi

b) Menunda kebutuhan investasi untuk pembangunan

kapasitas yang baru

c) Menurunnya biaya operasi

• MENURUNKAN KEHILANGAN KOMERSIAL AKAN

MENINGKATKAN PENDAPATAN

• TANTANGAN: MENGUBAH LINGKARAN SETAN MENJADI

LINGKARAN KEBERUNTUNGAN

EFISIENSI PENGELOLAAN AIR MINUM DALAM MENGATASI KEHILANGAN AIR 110

TERIMA KASIH