bab iv pembahasan 4.1 gambaran umum...
TRANSCRIPT
57
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Organisasi Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh (GMAHK).
Organisasi Gereja MAHK merupakan organisasi gereja yang memiliki
struktur organisasi secara global. Gambar di bawah ini menjelaskan
tentang struktur organisasi gereja MAHK.
Gambar 1
Struktur Organisasi Gereja MAHK Sedunia
Penjelasan :
1. Jemaat setempat, suatu badan perkumpulan yang terdiri dari
himpunan orang-orang percaya.
2. Konferens atau daerah/wilayah, yaitu suatu badan gereja yang
mempersatukan jemaat-jemaat di suatu provinsi, atau wilayah.
3. Uni konferens atau uni mission, adalah suatu badan yang
mempersatukan daerah-daerah, baik konferens maupun daerah,
atau wilayah yang berada di suatu area yang lebih luas.
General Conference
Divisi
Uni
Daerah Konferens/
Mission
Jemaat
Uni
Daerah Konferens/
Mission
Jemaat
Divisi
Uni
Daerah Konferens/
Mission
Jemaat
Uni
Daerah Konferens/
Mission
Jemaat
58
4. General Conference, unit organisasi terbesar yang mempersatukan
semua uni di seluruh bagian dunia. Divisi-divisi adalah bagian
dari General Conference dengan tanggung jawab administrasi yang
diberikan kepada mereka di suatu wilayah geografi tertentu.
(Sumber: Buku Peraturan Jemaat, 2005, hal. 26).
Daerah Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung & Provinsi Maluku
Utara merupakan subsidiary organization atau bagian yang tidak
terpisahkan dari higher organization yaitu Uni Konferens Indonesia
Kawasan Timur (UKIKT) . Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur
membawahi tiga daerah konferens yaitu daerah konferens Makasar
(Sulawesi Selatan), daerah konferens Minahasa yang berkedudukan di
Tomohon (Sulawesi Utara), daerah Konferens Manado, Minahasa Utara,
Bitung dan Provinsi Maluku Utara, juga membawahi beberapa daerah
mission yaitu daerah mission Tanah Toraja, daerah mission Sulawesi
Tengah, daerah mission Provinsi Papua, daerah mission Ambon (Provinsi
Maluku), daerah Bolaang Mongondow dan Provinsi Gorontalo, daerah
Sangihe & Talaud. Sedangkan di Indonesia terbagi menjadi dua uni yaitu
Uni Indonsia Kawasan Barat dan Uni Indonesia Kawasan Timur. Kedua
uni tersebut merupakan bagian dari Divisi Asia Pasifik Selatan (Southhern
Asia-Pasific Division) yang bertindak atas nama pimpinan General
Conference. Divisi Asia Pasifik Selatan terdiri dari empat Uni Konferens
yaitu Central Phillippine Union Conference, North Philippine Union
Conference, South Philippine Union Conference, East Indonesia Union
Conference dan beberapa Uni Mission yaitu Bangladesh Union Mission,
Myanmar Union Mission, Southeast Asia Union Mission, West Indonesia
Union Mission. (Sumber: working policy Southern Asia Pasific Division, 2011-
2015).
4.2 Gambaran Umum Daerah Konferens Manado, Minahasa Utara,
Bitung, Provinsi Maluku Utara.
Daerah konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung dan Provinsi Maluku
Utara beralamat di Jl. Yos Sudarso No.115 Paal Dua Manado, 95129
Sulawesi Utara, Indonesia. Daerah konferens yang luas yang terdiri dari
dua Kotamadya (Manado & Bitung), satu kabupaten (Kabupaten
Minahasa Utara) dan satu provinsi (Provinsi Maluku Utara). Daerah
59
konferens membawahi 220 jemaat dan cabang jemaat dengan jumlah
keanggotaan jemaat 19.200 anggota. Sedangkan jumlah pegawai index
termasuk pendeta-pendeta jemaat berjumlah 258 orang. Lembaga/institusi
yang berada di daerah konferens adalah 1 rumah sakit (Rumah Sakit
Advent Manado), 1 Universitas (Universitas Klabat), 4 SMA, 16 SMP dan
18 SD. Daerah Konferens awalnya berstatus daerah mission. Dalam
perkembangan dan pertumbuhan maka tahun 2003 sesuai dengan hasil
keputusan Divisi Asia Pasific Selatan (Southern Asia-Pasific Division)
statusnya ditingkatkan menjadi Daerah Konferens.
Daerah Konferens dipimpin oleh seorang Ketua Eksekutif Daerah
Konferens, Sekretaris Eksekutif Daerah Konferens, dan Bendahara
Eksekutif Daerah Konferens. Ketiga pimpinan daerah konferens dibantu
oleh satu orang Sekretaris yang disebut Officers Secretary. Daerah
Konferens memiliki 8 departemen pelayanan yang masing-masing
dipimpin oleh direktur departemen dan departemen dibantu oleh seorang
sekretaris yang disebut Department Secretary. Departemen tersebut
antara lain, departemen Penatalayanan, departemen Misi Advent &
Philanthropy, departemen Sekolah Sabat & Anggota Bekerja, departemen
Pendidikan & AMICUS, departemen Rumah Tangga & Pelayanan Anak-
Anak, departemen Pemuda Advent & Komunikasi, departemen Penerbitan
& Roh Nubuat, departemen Kesehatan. Untuk melakukan koordinasi
kerja diantara semua pekerja baik pendeta-pendeta maupun isteri-isteri
pendeta maka khusus untuk isteri-isteri pendeta dipimpin oleh Koordinator
Shepherdess Daerah Konferens dan Bakti Wanita Advent (BWA),
sedangkan untuk pendeta-pendeta dipimpin oleh Sekretaris Asosiasi
Kependetaan.
Bendahara Eksekutif Daerah Konferens dalam tugas dan fungsinya
membawahi departemen akuntansi (accounting department) yang terdiri
dari chief accountant, kasir terima, kasir bayar, financial controller dan
church auditor. Jumlah pegawai didepartemen akuntansi 4 orang pegawai
index dan church auditor berjumlah 2 orang.
Pimpinan Daerah Konferens dan pimpinan departemen dipilih dalam
konferensi daerah konferens yang diadakan setiap 5 tahun.
60
4.2 Struktur Organisasi Daerah Konferens Manado,Minahasa
Utara, Bitung & Maluku Utara
Struktur Manajemen Daerah Konferens
Struktur organisasi nonprofit mengakui adanya kebutuhan untuk
mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal.
Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola
interaksi yang akan diikuti.
Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, Struktur,
Desain & Aplikasi, struktur organisasi mempunyai tiga komponen:
kompleksitas, formalisasi, dan sentralisasi.
Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi. Termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat
pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hierarki organisasi, serta
tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada
peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya
disebut formalisasi. Beberapa organisasi beroperasi dengan pedoman yang
telah distandarkan secara minimum; yang lainnya, di antaranya organisasi
yang berukuran kecil pun, mempunyai segala macam peraturan yang
memerintahkan kepada pegawainya mengenai apa yang dapat dan tidak
dapat mereka lakukan.
Sentralisasi mempertimbangkan di mana letak dari pusat pengambilan
keputusan. Di beberapa organisasi, pengambilan keputusan sangat
disentralisasi. Masalah-masalah dialirkan ke atas, dan para eksekutif
senior memilih tindakan yang tepat. Pada organisasi lainnya, pengambilan
keputusan didesentralisasi. Kekuasaan disebar ke bawah di dalam hierarki.
Dalam organisasi gereja Advent daerah konferens sebagaimana halnya
dengan kompleksitas dan formalisasi, maka daerah konferens bukan
disentralisasi ataupun didesentralisasi. Sentralisasi dan desentralisasi
merupakan dua ujung dari sebuah rangkaian kesatuan (continuum).
Organisasi gereja Advent daerah konferens cenderung untuk disentralisasi
atau cenderung didesentralisasi tergantung pada rangkaian pengambilan
61
keputusan. Karena daerah konferens merupakan bagian dari organisasi
Advent secara global sehingga beberapa keputusan harus diputuskan
setelah melakukan konsultasi dengan higher organization dan pihak
manajemen daerah konferens memiliki batas kewenangan dalam
menjalankan dan mengimplementasikan hasil keputusan. Artinya
pimpinan daerah konferens harus tunduk dan patuh terhadap aturan,
kebijakan organisasi yang lebih tinggi.
Sebaliknya pimpinan organisasi gereja Advent daerah konferens dalam
pengambilan keputusan harus melibatkan anggota komite eksekutif daerah
konferens karena anggota komite eksekutif daerah konferens memiliki
kewenangan dalam menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai
organisasi gereja di daerah konferens.
Dari persepektif managerial power dengan adanya batas kewenangan baik
dari higher organization maupun dari perwakilan/anggota komite
eksekutif daerah konferens mengindikasikan bahwa transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan organisasi gereja Advent daerah konferens
dilakukan dengan melibatkan organisasi yang lebih tinggi secara struktural
maupun secara horisontal melalui perwakilan/anggota komite eksekutif
daerah konferens.
Sesuai dengan buku Peraturan Gereja yang mengatur mekanisme
pemilihan pemimpin organisasi gereja/jemaat dalam semua tingkatan dari
jemaat sampai General Conference mengunakan mekanisme yang sama.
Dalam buku Peraturan Gereja, Revisi 2005 (26) dinyatakan “ bentuk
pemerintahan gereja Advent adalah perwakilan, yang mengakui bahwa
kekuasaan dalam gereja terletak pada anggota-anggota gereja itu, dan
tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada badan
perwakilan dan kepada pegawai-pegawai untuk memerintah gereja itu”.
Implementasi dari pernyataan diatas dalam hubungan dengan good
corporate governance bahwa pengelolaan organisasi gereja diserahkan
kepada pihak manajemen secara struktural terutama dalam pengambilan
keputusan, kebijakan dan pengelolaan sumber daya organisasi serta
menetapkan stategic planning. Sedangakan perwakilan anggota-anggota
gereja yang dipilih menjadi anggota Board sebagai badan perwakilan
62
melakukan directing, controlling dan supervising sehingga tercipta check
and balances diantara anggota jemaat dan manajemen dalam bentuk
pertanggungjawaban.
Dalam konferensi daerah konferens yang diadakan setiap lima tahun maka
agenda konferensi meliputi beberapa hal diantaranya adalah menerima
laporan pertanggungjawaban pimpinan, menerima rekomendasi higher
organization, Perubahan AD/ART, Strategic Planning dan yang paling
utama adalah pemilihan Pimpinan, para Direktur/Wakil Direktur serta
anggota Executive Daerah Konferens. Konflik kepentingan dalam
konferensi tidak terhindari karena utusan-utusan jemaat ikut serta
mengkritisi laporan pertanggungjawaban yang disampaikan pimpinan
daerah konferens baik kinerja maupun angka-angka yang tertera dalam
laporan pertanggungjawaban.
Gambar 2
Struktur Manajemen Daerah Konferens
Decision Making
Execution Program
PIMPINAN
DAERAH
KONFERENS
KOMITE
ADHOC
DIREKTUR
DEPARTEMEN
STRATEGIC
PLANNING
PROGRAM
KEGIATAN
63
Peran pimpinan dalam organisasi gereja daerah konferens dari perspektif
kepemimpinan (leadership) meliputi lima fungsi. Pertama, pimpinan
selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.
Kedua, wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak
luar organisasi. Ketiga, pimpinan selaku komunikator yang efektif.
Keempat, mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke dalam,
terutama dalam menangani situasi konflik. Kelima, pimpinan selaku
integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.
Disamping itu pengawasan pimpinan daerah konferens tidak hanya
dilakukan oleh jemaat- jemaat (principal watch agent) dari bottom up
tetapi higher organization (agent watch agent) daari up bottom sehingga
pelaksanaan strategic planning, evaluasi kinerja keuangan dan non
keuangan menjadi sangat penting dalam pencapaian misi organisasi
gereja. Dari perspektif good corporate governance maka pimpinan
organisasi daerah konferens merupakan pelaksana mandat dalam
mengelola dan menata organisasi harus sesuai dengan aturan, kebijakan
organisasi yang berlaku. Sehingga sebagai agent pimpinan organisasi
daerah konferens harus melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan semua sumber daya ekonomi kepada jemaat-jemaat dan
sebagai agent pimpinan daerah konferens memberikan laporan
pertanggungjawaban (responsibility) kepada higher organization sesuai
dengan rekomendasi yang telah diterima untuk dilaksanakan oleh
pimpinan daerah konferens.
Menurut Ketua Daerah Konferens dalam wawancara dikatakan bahwa,
“ sistim pemerintahan gereja dilihat dari arti gereja yang dalam bahasa aslinya
ecclesia (dipanggil keluar), jadi gereja disini adalah umat atau pribadi umat
percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib
(Ibrani 2 : 9-10) dan kedua, memerintah artinya mengatur, me-manage yaitu
anggota jemaat bukan gereja dalam bentuk bangunan ”.
Implikasi dari pernyataan di atas bahwa organisasi gereja Advent daerah
konferens mengatur dan memimpin individu-individu (anggota jemaat)
yang menjadi anggota jemaat sesuai dengan catatan keanggotaan yang
dicatat dalam buku keanggotaan jemaat yang dilakukan oleh sekretaris
jemaat. Pengakuan dan penerimaan sebagai anggota jemaat melalui
64
proses baptisan dan kemudian dicatat sebagai anggota jemaat yang sah.
Sedangkan anggota jemaat yang belum dibaptis akan dicatat
keanggotaannya sebagai anggota sekolah sabat (sesuai dengan
perkembangan tumbuh kembang anak).
Selanjutnya dalam wawancara dengan Ketua Daerah Konferens dikatakan
bahwa:
“ organisasi gereja advent lebih cenderung menggunakan istilah jemaat seperti
dalam alkitab ada jemaat efesus, jemaat laodekia, dan lain-lain, jadi itu meluas
mulai dari jemaat lokal, jemaat di daerah, jemaat di propinsi sampai seluruh
dunia menjadi satu jemaat global dan itulah sebabnya organisasi gereja
memiliki misi global “
Pemimpin organisasi Gereja Advent daerah konferens merupakan bagian
dari jemaat dimana pemimpin tersebut tinggal. Sesuai dengan peraturan
gereja pemimpin organisasi gereja Advent daerah konferens harus
memiliki keanggotaan di jemaat di mana mereka tinggal. Dari persepektif
teori keagenan maka pemimpin sebagai agent menjadi tidak jelas karena
pemimpin juga memberi kontribusi dan sebagai unit pemberi (principal)
terhadap organisasi gereja. Demikian juga jemaat bahwa jemaat diakui
sebagai bagian dari organisasi gereja Advent apabila jemaat tersebut
diorganisir menjadi jemaat yang sah dengan jumlah anggota baptis 25
anggota jemaat. Jumlah anggota jemaat tersebut juga merupakan
prasyarat bagi jemaat untuk mengirim utusan jemaat pada saat pemilihan
pimpinan organisasi Daerah Konferens.
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Bruce et al (2006) dalam Medcalfe
& Sharp (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan gereja dipengaruhi oleh
pertama, pertumbuhan spiritual, kedua, kehadiran anggota jemaat dalam
ibadah-ibadah mingguan, dan ketiga, kepemimpinan (leaders as
empowering). Selanjutnya penelitian dari Iannaccone (1995) dalam
Medcalfe & Sharp (2012) mendapati bahwa kehadiran anggota jemaat
dalam ibadah mingguan memiliki kontribusi terhadap penerimaan dan
pertumbuhan gereja lebih cepat.
Dalam wawancara dengan Ketua Daerah Konferens menyatakan bahwa:
65
“ status daerah/wilayah adalah wilayah yang belum berdiri sendiri, rencana
strategis diatur sendiri, mendapat bantuan dana dari Uni, mengangkat dan
memilih Pimpinan Organisasi dilaksanakan oleh Uni, dalam melaksanakan
koordinasi kerja selalu berkoordinasi dengan Uni (Higher Organization
sedangkan daerah konferens adalah wilayah yang sudah dapat berdiri sendiri
dalam mengoperasikan Rencana Strategis, tidak lagi menerima bantuan dari
Higher Organization, dalam melaksanakan koordinasi kerja harus sesuai dengan
Higher Organization, mengangkat dan memilih Pimpinan Organisasi
dilaksanakan oleh Daerah Konferens sendiri,membantu wilayah-wilayah yang
kekurangan Dana “.
Status daerah konferens merupakan sebuah tantangan bagi pimpinan
organisasi gereja agar status tersebut terus berlanjut dan dipertahankan.
Salah satu tantangan yang paling berpengaruh dan mempengaruhi keadaan
konferens adalah stabilitas keuangan yang bersumber dari persepuluhan
dan keuangan. Akibat dari manajemen yang salah mengelola sumber
keuangan maka tingkat kepercayaan dari anggota jemaat akan menurun.
Disamping itu status daerah konferens akan diturunkan statusnya menjadi
daerah mission. Implikasi dari stewardship theory bahwa otonomi yang
diberikan oleh higher organization tidak tercapai sehingga statusnya
berubah. Sedangkan implikasi dari perspektif teori keagenan bahwa
pimpinan organisasi harus terus menjaga reputasi daerah konferens agar
conflict of interest antara principal (anggota jemaat) dan agent (pimpinan
organisasi) tidak terjadi karena akibatnya adalah sanksi diberikan oleh
higher organization.
Dari perspektif teori stewardship kepemimpinan dalam organisasi gereja
Advent daerah konferens dalam struktur organisasi lebih mengutamakan
keselarasan (in harmony) dalam melaksanakan rencana strategis dan misi
organisasi gereja. Keselarasan (in harmony) juga ditunjukkan dengan
patuh dan tunduk pada kebijakan-kebijakan dari higher organization
terutama working policy lokal harus disesuaikan dan mengadopsi working
policy dari higher organization (uni, divisi).
Akuntabilitas kepemimpinan dalam organisasi gereja Advent berfokus
pada tanggung jawab yang suci yang diembannya yaitu pekerjaan Tuhan.
Dalam kepengurusan organisasi gereja syarat untuk menjadi pemimpin
gereja dilakukan dengan “hati-hati‟ dalam diri orang-orang yang
66
dicalonkan. Syarat utama seperti yang diungkapkan oleh Ketua Daerah
Daerah Konferens dalam wawancara bahwa
“ pertama, kelayakan moral seperti, nama baik didalam dan diluar organisasi,
dapat dipercaya dan memiliki kecakapan dalam memimpin, dan kedua,
kelayakan rohani dan ada beberapa syarat lain yang ada di working policy “.
Selanjutnya dikatakan bahwa:
“ syarat tambahan, pernah jadi pimpinan departemen, sudah 15 tahun paling
rendah dalam pekerjaan pelayanan, yang penting adalah tidak memiliki hutang
melebihi pendapatannya, mengapa? Karena pimpinan harus bisa mengurus
rumah tangganya sendiri, apalagi mengurus organisasi gereja dan anggota
jemaat....perlu keteladanan “.
Dimensi kepemimpinan (leadership) dalam organisasi gereja Advent lebih
kepada idealisme yang diharapkan karena anggota jemaat banyak
bergantung kepada siapa yang memimpin yang mempengaruhi organisasi
gereja. Pemimpin yang dipercaya mempengaruhi semua sistim kerja
dalam organisasi dan juga mempengaruhi anggota jemaat. Thorman
(2009 dalam Enofe dan Amaria (2011) menyatakan bahwa leader is a
matter of heart artinya bahwa pemipin gereja merupakan jantung
organisasi gereja sehingga dibutuhkan pemimpin yang memiliki integritas
yang bukan hanya bertanggung jawab kepada anggota jemaat tapi juga
kepada Tuhan. Enofe dan Amaria (2011) menyatakan bahwa pemimpin
yang memiliki akuntabilitas maka anggota jemaat akan memberi lebih
(give more).
Dalam organisasi gereja Advent daerah konferens leadership menjadi
sangat penting dalam pratek kehidupan di dalam membangun hubungan
dengan jemaat. Oleh karena itu pimpinan organisasi gereja harus memberi
contoh dan teladan dalam memberi baik persepuluhan dan persembahan
dari hasil pendapatannya. Demikian juga dalam praktek kehidupan sehari-
hari pimpinan harus menunjukkan teladan kesederhanaan dan
menghidupkan doktrin gereja yang diajarkan. Konflik kepentingan sering
terjadi antara individu sebagai anggota jemaat dan pimpinan organisasi
karena kehidupan dan doktrin gereja tidak selaras (in harmony) dengan
praktek kehidupan.
67
Walaupun konflik kepentingan sering terjadi dalam organisasi gereja
Advent daerah konferens misi gereja tetap menjadi utama dalam
membantu dan menyokong pekerjaan pelayanan baik internal maupun
eksternal. Misi gereja Advent menjadi pemersatu dalam menjaga
keutuhan diantara anggota jemaat dan organisasi gereja Advent daerah
konferens sehingga tanggung jawab dalam menjalankan misi gereja
merupakan kewajiban setiap individu atau anggota jemaat untuk
menyelesaikan misi gereja tersebut.
Hasil penelitian dari Balser & McClusky (2005) dalam Kirk & Nolan
(2010) menyatakan bahwa mission statement merupakan elemen yang
penting dari reputasi organisasi nonprofit yang akan mempengaruhi
efektivitas dan legitimasi. Mission statement merupakan salah satu
perangkat yang paling signifikan yang digunakan dalam organisasi
nonprofit untuk mengkomunikasikan nilai-nilai utama (core value) dan
aktivitas-aktivitas kepada stakeholders.
Van Slyke (2006) menyatakan bahwa Trust (dipercaya) merupakan
praktek manajemen dalam mengelola organisasi non profit. Kepercayaan
yang diberikan kepada seorang pemimpin didasarkan pada pengetahuan
dan pengalaman yang diberikan pihak lain dan saling menguntungkan.
Whitener (1998) dalam Van Slyke (2006) menyatakan kepercayaan
melibatkan beberapa tingkatan ketergantungan kepada pihak lain sehingga
hasil dari satu individu akan dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Dalam
teori keagenan yang didasarkan pada ketidakpercayaan maka dengan
sikap, nilai yang dianut oleh pemimpin akan menumbuhkan kepercayaan
secara berangsur-angsur dengan program-program dan kebijakan yang
dijalankan, keterlibatan dengan prinsipal sehingga keselarasan tujuan akan
dapat dicapai sesuai dengan stewardship theory. Dengan kepercayaan
yang diberikan maka penghargaan dan reputasi akan berjalan seiring
dalam kepemimpinan untuk jangka panjang.
Komite Keuangan
Komite keuangan merupakan salah satu komite ADHOC yang ditentukan
oleh pimpinan daerah konferens tetapi harus disetujui dan disahkan
melalui rapat komite eksekutif daerah konferens.
68
Dalam hubungan secara struktural maka komite keuangan dibentuk untuk
memudahkan dan menjamin bahwa praktek pelaporan keuangan daerah
konferens sesuai dengan Seventh-day Adventist Accounting Manual dan
untuk mengetahui kondisi dan perkembangan keuangan dan untuk
pengambilan keputusan dalam pengelolaan agar sesuai dengan misi
organisasi. Komite keuangan dibentuk oleh officers daerah konferens
untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja keuangan. Dari perspektif
corporate governance maka pengawasan (controlling) merupakan bagian
dari penerapan good corporate governance dalam organisasi.
Tabel 7
Susunan Komite Keuangan Daerah Konferens
Nama Jabatan Keterangan
F.A RATTU Ketua Ketua Daerah Konferens
A. KORENGKENG Sekretaris Bendahara Daerah Konferens
R. RANTUNG Anggota Sekretaris Daerah Konferens
E. ABUNO Anggota Misi Advent & Philanthropy
R. LASUT Anggota Chief Accountant
Fungsi lain dari Komite Keuangan di daerah konferens adalah menentukan
sumber-sumber dana lain (philanthropy) yang digunakan oleh daerah
konferens dalam pembangunan kantor daerah konferens atau mencari
sponsor acara KKR, bantuan sosial dan bantuan korban bencana alam dan
menyetujui bantuan kepada jemaat-jemaat yang membutuhkan dana.
Semua dana yang diputuskan dan disetujui melalui rapat komite keuangan
dilimpahkan ke komite administrasi (ADCOM) dengan mengeluarkan
Surat Keputusan pencairan dana yang ditandatangani oleh Ketua Daerah
Konferens dan Sekretaris Daerah Konferens.
Komite Administrasi
Salah satu komite yang memiliki peran penting dalam bidang administrasi
daerah konferens adalah Komite Administrasi yang disingkat ADCOM
dalam organisasi gereja Advent dalam pengamatan penulis merupakan
salah satu komite ADHOC yang menyetujui permintaan dan pengeluaran
dana. Tugas dari komite administrasi yang berhubungan dengan
69
permintaan dan pengeluaran dana adalah membuat Surat Keputusan
dengan mencantumkan jumlah dana yang disetujui, dan pembebanan
pengeluaran. Yang menandatangani surat keputusan adalah ketua komite
administrasi dan sekretaris komite administrasi. Fungsi lain dari komite
administrasi adalah melakukan komite awal sebelum dilakukan komite
eksekutif – EXCOM sehingga semua agenda dari departemen-departemen,
jemaat, institusi/lembaga telah dibahas dan disaring terlebih dahulu dalam
komite administrasi. Semua agenda yang dibahas dalam komite
administrasi harus meminta persetujuan dari komite eksekutif daerah
konferens.
Salah satu contoh kewenangan dari Komite Administrasi seperti yang
diungkapkan oleh Sekretaris Eksekutif Daerah Konferens dalam
wawancara adalah:
“ komite administrasi memiliki wewenang dalam menyetujui jumlah pengeluaran
dibawah 50 juta, lebih dari itu harus melalui komite eksekutif (EXCOM)”.dalam
kurung ditambahkan.
Pembatasan wewenang terhadap manajemen dalam organisasi gereja
Advent daerah konferens dari perspektif teori keagenan adalah untuk
mengurangi tindakan opportunistic dan moral hazard dari pimpinan
daerah konferens dalam menata organisasi dan mengelola keuangan
daerah konferens. Dengan demikian conflict of interest antara board dan
manajemen dapat direduksi karena wewenang manajemen yang dibatasi.
Organisasi gereja Advent membatasi peran dari pimpinan daerah
konferens sesuai dengan batas kewenangan dalam pengeluaran uang agar
monitoring berjalan dan selain itu dalam pengeluaran uang daerah
konferens menggunakan Cash Voucher dan ini dilakukan oleh kasir bayar
termasuk membayar gaji-gaji. Untuk menjaga transparansi dari uang yang
sudah dikeluarkan oleh komite administrasi maka setiap akhir bulan
dilakukan Cash Proof kepada kasir terima untuk memastikan bahwa uang
digunakan sesuai dengan peruntukkannya dan sisanya di transfer kembali
ke bank karena semua proses penggunaan uang menggunakan bank
sebagai pihak yang akan mencairkan dana yang disetujui dalam komite
administrasi.
70
Tabel 8
Susunan Komite Administrasi Daerah Konferens
Nama Jabatan Keterangan
F.A RATTU Ketua Ketua Daerah Konferens
R. RANTUNG Sekretaris Sekretaris Daerah Konferens
A. KORENGKENG Anggota Bendahara Daerah Konferens
R. WALEAN Anggota Sekretaris Asosiasi Kependetaan
J. H. WOY Anggota Departemen Kesehatan
Salah satu kewenangan lain dari Komite Administrasi adalah menyetujui
audit gaji. Organisasi gereja Advent dalam mengimplementasikan
keadilan (fairness) sebagai bagian dari good governance, menggunakan
point system (rate) dalam penghitungan gaji. Sesuai dengan penjelasan
dari chief accountant dalam wawancara menyatakan bahwa:
“ sistim poin yang dipakai di organisasi Advent berlaku di seluruh dunia,
pertama, poin ditentukan oleh pada saat pegawai diterima menjadi pegawai
index (pegawai tetap), kalau sarjana poinnya 70, kalau D3 poinnya 67,
kemudian dihitung berdasarkan COL (cost of living), itu gaji dasar belum
termasuk allowance dan top poinnya 100 kecuali dokter 105. Dan kenaikan poin
dari pegawai ditentukan oleh pimpinan “. dalam kurung ditambahkan
Dalam pembayaran gaji dari semua pegawai organisasi gereja Advent
maka sebelum pegawai tersebut mengambil gaji maka pegawai tersebut
mengambil statement ke chief accountant untuk memastikan berapa
jumlah gaji yang akan diterima oleh pegawai tersebut. Sedangkan untuk
pendeta-pendeta di jemaat-jemaat sebelum menerima gaji harus
memastikan bahwa jemaat di mana pendeta tersebut bertugas telah
menyetor/mengirim persepuluhan dan persembahan ke daerah konferens
bulan tersebut dan jika jemaat belum menyetor ke daerah konferens maka
pendeta tersebut tidak menerima penuh gajinya dan diberi kesempatan
sampai bulan berikutnya yaitu tanggal 30 bulan berikutnya.
71
Dalam wawancara Sekretaris Eksekutif Daerah Konferens menunjukkan
dan memberikan dokumen mengenai batas kewenangan dari Komite
Administrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 9
BATAS KEWENANGAN
KOMITE ADMINISTRASI
1 Memproses rekomendasi
dan hal-hal yang dibahas
untuk rapat konferens dan
komite tahunan
X
2 Mengambil keputusan
terhadap isu yang peka
sifatnya dan yang dapat
memalukan individu atau
organisasi
X
3 Merekomendasikan rencana
kerja
X Ke Komite
Eksekutif
Daerah
X
4 Mengevaluasi pencapaian
tujuan konferens secara
umum
X
5 Merekomendasikan
perobahan arah kepada
pencapaian tujuan
konferens yang lebih efektif
X Ke Komite
Eksekutif
Daerah
X
6 Merekomendasikan
pergantian lowong
direktur/dept/wakil
X Ke Komite
Eksekutif
Daerah
X
7 Merekomendasikan
pergantian lowong dari
Officers
X Ke Komite
Eksekutif
Daerah
X
8 Menyetujui pelayanan dari
personil
X
9 Memohon untuk pelayanan
personel Divisi, General
Conference dan Uni yang
X
72
lain untuk KKR
10 Menyetujui pertemuan
yang sudah diputuskan
X
11 Memproses panggilan antar
Daerah
X Ke Komite
Eksekutif
Daerah
X
12 Memberikan wewenang
untuk tanda layanan bank
X
13 Menyetujui perjalanan
tugas, pimipinan, direktur
departemen dan associate
X
14 Menyetujui memberikan
wewenang pembelian
dibawah 15 juta
X
15 Mengatasi masalah
financial diatas 5 juta
X
16 Menyetujui cuti tahunan
pengerja, pimpinan dan staf
konferens
X
17 Menyetujui perpanjangan
bantuan dan pendidikan
anak pengerja
X
18 Mengatur penempatan
pekerja kantor konferens
dan pengalihan tugas
pekerja Konferens
X
19 Menyetujui pengaturan dan
mutasi pekerja Konferens
X
20 Menyetujui permohonan
kelanjutan pendidikan bagi
pimpinan dan permohonan
dari daerah/jemaat
X
21 Menyetujui proyek
pembangunan di bawah 45
Juta
X
22 Menyetujui audit gaji X
23 Menyetujui tim evaluasi
dan survei
X
24 Menyetujui penjualan harta
milik Konferens di bawah
X
73
50 juta
25 Menyetujui autorize
meeting
X
26 Mengeluarkan status
License & Credential
pengerja
X
27 Menyetujui menentukan
waktu untuk Komite akhir
tahun
X
Sumber: Sekretaris Eksekutif Daerah Konferens.
74
Gambar 3
Struktur Pimpinan Daerah Konferens Manado, Minahasa Utara,
Bitung & Maluku Utara
Ketua Eksekutif Daerah Konferens
Komite Eksekutif Daerah Konferens
(EXCOM)
Komite-Komite (ADHOC)
Komite Administrasi Komite Keuangan Komite Dept...dll.
Sekretaris Eksekuitf Daerah
Konferens
Bendahara Eksekutif Daerah
Konferens
Direktur Dept
Direktur Asosiasi
Direktur Dept
Direktur Dept
Anggota Komite
Eksekutif Uni Konferens
75
Gambar 4
Struktur Departemen Dalam Organisasi Gereja Advent
Dalam gambar diatas menjelaskan bahwa setiap departemen daerah
konferens memiliki fungsi dan pelayanan yang berbeda-beda. Pimpinan
departemen lebih fokus pada departemen yang dipimpinnya sesuai dengan
spesialisasinya. Setiap departemen mengajukan program kerja dan dibahas
dalam komite ADHOC sesuai dengan nama departemen tersebut.
Misalnya, departemen pemuda Advent dan komunikasi maka dibentuk
komite kecil yaitu Komite Pemuda Advent dan Komunikasi. Tujuan
dibentuknya komite kecil ini agar setiap pengambilan keputusan di
departemen tersebut lebih cepat dan lebih efektif. Komite-komite di setiap
departemen di bentuk oleh pimpinan daerah konferens (officers) dan
disetiap komite disetiap departemen yang dibentuk maka pimpinan daerah
konferens termasuk di dalam komite departemen. Hal ini dilakukan untuk
mencegah dominasi dan persaingan dari departemen-departemen, dan
untuk sinkronisasi strategic planning daerah konferens dan program kerja
setiap departemen dalam menyokong misi gereja.
Tetapi dalam pelaksanaan wewenang pimpinan departemen harus
berkonsultasi dengan pimpinan eksekutif daerah konferens dalam
melaksanakan program dan kegiatan. Sehingga departemen yang ada
bukanlah pengambil keputusan karena komite yang dibentuk tersebut
Dept RT/ anak-anak
Dept Pemuda & Komunikasi
Dept Pendidikan/
AMICUS
Dept Penatalayanan
Dept Kesehatan
Dept Misi Advent/
Philanthropy
Dept SS/AB
Dept Komunikasi
Dept Penerbitanan &
Roh Nubuat
76
dalam rapat-rapat departemen pimpinan komite departemen adalah salah
satu dari pimpinan daerah konferens (ketua, sekretaris, bendahara).
Artinya bahwa pendelegasian di setiap departemen tidak berjalan secara
efektif walaupun pimpinan memiliki tugas, tanggung jawab dan
wewenang yang jelas. Tetapi keuntungannya adalah keberhasilan dan
kerugian dari setiap program dan kegiatan yang dijalankan akan menjadi
program bersama organisasi daerah konferens.
Dari perspektif teori manajemen praktek desentralisasi merupakan bagian
dari fungsi manajemen yaitu organizing dan executing. Desentralisasi
dilakukan agar tugas dan wewenang dari manajemen puncak diserahkan
ke level manajemen yang lebih rendah sehingga setiap level manajemen
memiliki tanggung jawab (responsibility) dan pengambilan keputusan
sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Sistim departementalisasi dalam teori manajemen keuntungannya adalah
sebagai berikut: pertama, menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-
fungsi utama, kedua, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, ketiga,
memusatkan keahlian organisasi, keempat, memungkinkan pengawasan
manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Sedangkan
kelemahannya adalah pertama, menciptakan konflik antar fungsi-fungsi,
kedua, menyebabkan kemacetan-kemaceetan pelaksanaan tugas-tugas
yang berurutan, ketiga, memberikan tanggapan lebih lambat terhadap
perubahan, keempat, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-
tugasnya, kelima, menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit
dan kurang inovatif.
Dalam buku Peraturan Gereja Revisi 2005 (hal.26) dinyatakan bahwa “
Setiap anggota jemaat mempunyai satu suara dalam pemilihan pegawai
jemaat. Jemaat memilih pegawai-pegawai konferens (daerah). Para
utusan yang dipilih oleh konferens-konferens (daerah-daerah) memilih
pegawai uni konferens (uni), dan konferens-konferens (daerah-daerah)
memilih pegawai uni konferens (uni), dan para utusan yang dipilih oleh
uni konferens (uni) memilih pegawai General Conference. Oleh
pengaturan ini tiap-tiap konferens (daerah), tiap-tiap lembaga, tiap-tiap
jemaat, dan tiap-tiap individu, baik secara langsung maupun melalui
77
perwakilan, memiliki satu suara dalam pemilihan orang yang memikul
tanggung jawab amat penting di General Conference “.
Dalam sistim pemilihan berlangsung secara demokratis artinya one man
one vote dan ini juga diterapkan dalam pengambilan keputusan (suara
terbanyak). Sesuai dengan Working Policy maka yang berhak bersuara di
Daerah Konferens adalah sebagai berikut :
1. Keanggotaan Konferens ini terdiri dari Jemaat-jemaat yang
sudah dan akan diorganiser sesuai peraturan yang berlaku dan
diterima dengan pemungutan suara konferens.
2. Mereka yang berhak bersuara di Konferens ini adalah:
a. Anggota Komite Eksekutif Konferens.
b. Anggota General Conference, Divisi dan Uni yang hadir
pada rapat Konferens.
c. Semua pendeta kredensi dan berlisensi; yang menjabat
Missionary yang berlisensi dan diberi otorisasi oleh Uni
maupun Konferens.
d. Utusan-utusan jemaat yang diakui oleh Jemaat yang sah di
Konferens dengan ketentuan: satu utusan untuk setiap
jemaat yang diorganiser, dan satu utusan tambahan untuk
jemaat yang besar.
e. Nama-nama yang direkomendasikan oleh Komite Eksekutif
dan diterima/disahkan oleh rapat konferensi.
Prosedur dan proses pemilihan pimpinan dalam jemaat dan organisasi
gereja Advent sama karena menggunakan satu peraturan gereja yang
berlaku secara global. Proses pemilihan pimpinan daerah konferens
melalui utusan-utusan (perwakilan) yang diutus dari setiap jemaat dengan
aturan satu jemaat satu utusan, kecuali jemaat yang lebih dari 25 anggota
jemaat yang sudah dibaptis dua utusan. Pimpinan Uni Konferens (Ketua
Uni Konferens) sebagai higher organization memimpin proses pemilihan
pimpinan daerah konferens. Utusan-utusan dari semua jemaat termasuk
pendeta-pendeta memilih Panitia Istimewa yang akan memilih Panitia
Pemilih (nominating committee) sekaligus memilih pimpinan daerah
konferens serta anggota komite eksekutif yang merupakan utusan dari
pendeta (insider trustee) dan anggota jemaat di setiap wilayah kerja jemaat
78
(outsider trustee). Perbandingan adalah 1:1 plus 1 artinya apabila terjadi
deadlock dalam pemilihan dimana setiap calon pimpinan yang akan dipilih
memiliki suara yang sama maka pimpinan Uni Konferens memiliki hak
istimewa untuk menggunakan hak suaranya untuk memilih salah satu
calon yang akan dipilih. Jumlah anggota komite eksekutif 19-25 orang
sesuai dengan kesepakatan.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Daerah Konferens dalam
wawancara bahwa:
“ anggota komite eksekutif yang dipilih tidak digaji tetapi mereka dipilih untuk
turut bersama-sama mendukung, menjalankan renstra yaang diputuskan dalam
rapat konferensi, kedua membuat kebijakan-kebijakan operasional daerah”.
Implikasi dari pernyataan ini dalam teori keagenan bahwa conflict of
interest antara anggota komite eksekutif daerah konferens dan pimpinan
organisasi daerah konferens karena setiap anggota komite eksekutif baik
dari pendeta dan kaum awam (laymen) merupakan para loyalis yang
memperjuangkan pimpinan organisasi dalam pemilihan. Dengan
demikian setiap kebijakan lokal yang diputuskan adalah hasil kompromi
bersama. Disamping itu peran dari Ketua Eksekutif Daerah Konferens
sebagai Ketua Komite Eksekutif Daerah Konferens memudahkan
pimpinan untuk melakukan negosiasi dengan anggota komite eksekutif
dari board insider dalam mendukung setiap pengambilan keputusan
apabila dilakukan dengan pemungutan suara.
Dalam wawancara dengan salah satu mantan anggota Komite Eksekutif
dikatakan bahwa:
“ ya...pimpinan daerah konferens merupakan ketua komite eksekutif, jadi ada
kebijakan-kebijakan yang diputuskan karena lob-lobi dengan anggota komite
eksekutif lainnya supaya kebijakan itu diterima artinya menguntungkan
pimpinan”.
Selanjutnya dikatakannya bahwa:
“ konflik kepentingan diantara anggota eksekutif pasti ada, terutama anggota
eksekutif yang memiliki kedekatan dengan pimpinan konferens yang kadang
memaksakan kebijakan yang diluar wewenang anggota komite eksekutif, tapi
79
sebenarnya organisasi gereja ini tidak berdiri sendiri ada yang lebih tinggi yaitu
pimpinan uni “
Menurut Milgrom & Robert (1992) dalam Van Slyke (2006) menyatakan
bahwa mekanisme reputasi sebagai bagian dari ikatan atau kesepakatan
yang secara historis mempromosikan dan menyelaraskan tujuan. Reputasi
adalah mekanisme yang digunakan oleh pimpinan dalam mengevaluasi
kinerja masa lalu, mengidentifikasi program masa mendatang untuk
mengurangi moral hazard di antara prinsipal dan agen. Dengan reputasi
yang baik, hal itu akan membangun kepercayaan dan secara psikologis
merupakan penghargaan kepada pimpinan yang memiliki integritas,
kredibilitas yang menuntun kepada keselarasan tujuan.
Konflik kepentingan (conflict of interest) dalam organisasi gereja dalam
pengamatan penulis terbagi dua yaitu pertama, konflik struktural dimana
anggota jemaat tidak percaya (curiga) kepada pimpinan organisasi gereja
dalam pengelolaan keuangan, dan kedua, konflik kepentingan terhadap
misi gereja yang dianggap tidak sesuai dengan misi yang sebenarnya.
Dalam kenyataan bahwa konflik struktural dalam organisasi gereja Advent
berimplikasi pada anggota jemaat yang memberi persepuluhan bukan pada
daerah konferensnya sendiri tetapi mengirim persepuluhan ke daerah
konferens/daerah mission yang lebih memiliki kredibilitas dalam
kepemimpinan organisasi gereja Advent. Sedangkan konflik kepentingan
terhadap misi gereja lebih kepada penafsiran yang berbeda-beda terhadap
tulisan-tulisan “Roh Nubuat” dari salah satu founding father organisasi
gereja Advent yaitu Ellen G White (EGW) terutama tulisan tentang
anjuran praktek hidup secara sederhana di kalangan pendeta-pendeta yang
dalam kenyataanya tidak sesuai dengan ajaran, kedua tulisan EGW tentang
anjuran reformasi kesehatan dikalangan anggota jemaat dan pendeta-
pendeta untuk mempraktekkan hidup vegetarian. Dalam kenyataan
banyak anggota jemaat memisahkan diri dengan organisasi gereja Advent
dan mendirikan gereja lain dengan doktrin gereja yang sama tetapi yang
berbeda adalah praktek hidup vegetarian.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua Daerah Konferens dalam wawancara
bahwa
80
“Ketidakpercayaan atau lebih tepat curiga dari anggota jemaat kepada
pimpinan organisasi gereja sering terjadi dimana jemaat menahan persepuluhan
dan persembahan. Jika hal ini terjadi maka yang dilakukan oleh organisasi
gereja adalah dengan mengirimkan surat teguran dan tidak ada pelayanan dari
pendeta artinya pendeta ditarik dari jemaat tersebut, dan tiga sampai enam
bulan tidak ada perubahan maka jemaat tersebut diusulkan untuk dibekukan.
Dan itu dilakukan melalui rapat konferensi daerah konferens, tetapi aset dari
jemaat tidak diserahkan kepada anggota jemaat karena itu milik dari organisasi
gereja”.
Dari perspektif kepemimpinan manajemen maka pimpinan organisasi
haruslah menjadi pemimpin pelayan dan organisatoris yang cakap.
Pemimpin pelayan harus menunjukkan leadership sebagai hamba bukan
sebagai manajer dalam menghadapi konflik kepentingan dalam organisasi
sehingga win-win solution dapat dilakukan untuk menghindari perpecahan
dalam organisasi gereja. Berpikir sistem adalah suatu disiplin berpikir
secara utuh menyeluruh, masing-masing unsur merupakan bagian yang
terjalin secara utuh sehingga menjadi satu keseluruhan yang bermakna.
Sistem merupakan unsur yang terjalin dalam kesatuan unsur lain sehingga
dapat berfungsi secara keseluruhan. Jemaat-jemaat merupakan satu sistem
yang saling mempengaruhi dalam organisasi gereja daerah konferens dan
merupakan bagian dari organisasi gereja secara global sehingga pimpinan
daerah konferens harus berpikir sistem dalam pengambilan keputusan.
Akuntabilitas dan Transparansi Keuangan Daerah Konferens
Menurut Roberts & Scapens (1985 dalam Enofe & Amaria (2011) bahwa
spirit akuntabilitas dan transparansi berkaitan dengan moral individu
terutama individu yang memiliki kekuasaan lebih dari orang lain. Dan
individu yang memiliki kekuasaan adalah pemimpin. Menurut Laughlin
(1990) dalam Enofe & Amaria (2011) bahwa the way we manage our
personal finances has a bearing on the way we manage other things in
life.
Schiavo-Campo dan Tomasi (19990 dalam Silvia dan Ansar menjelaskan
bahwa akuntabilitas adalah pemberian informasi dan pengungkapan
(disclosure) atas aktivitas, sehingga akuntabilitas bermakna
pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi
81
kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi (sistem
“check and balances”) dalam organisasi profit maupun non profit.
Mekanisme monitoring dan controlling dapat dilakukan secara formal dan
informal dan tujuannya adalah untuk meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi. Strategi pemantauan formal dilakukan dengan cara evaluasi
program dan kinerja yang dilakukan pimpinan organisasi, audit keuangan,
laporan keuangan dan laporan evaluasi kualitas layanan serta evaluasi
kepatuhan terhadap aturan-aturan dan apabila monitoring terhadap hal-hal
diatas tidak dilakukan maka sanksinya adalah reputasi menurun, muncul
ketidak percayaan. Dalam teori keagenan hal ini merupakan syarat agar
keselarasan tujuan dapat dicapai sesuai dengan stewardship theory
sehingga akuntabilitas terlaksana.
Akuntabilitas keuangan dalam organisasi gereja tidak seperti organisasi
publik yang menekankan pada penjualan, produksi, profitabilitas, ROI
tetapi setiap keputusan yang diambil didasarkan pada hukum, peraturan
atau regulasi-regulasi (McConkey, 1976 dalam Enofe dan Amaria, 2011).
Praktek akuntabilitas dan transparansi di organisasi gereja Advent terdiri
dari akuntabilitas vertikal merupakan akuntabilitas kepada otoritas yang
lebih tinggi (higher organization) dan kedua akuntabilitas horisontal yaitu
akuntabilitas kepada anggota jemaat melalui perwakilan (Komite
Eksekutif Daerah Konferens). Akuntabilitas dan tranparansi dalam
organisasi gereja Advent masih sebatas akuntabilitas informal yang
digunakan secara internal.
Mekanisme akuntabilitas keuangan gereja Advent dilakukan oleh para
bendahara jemaat yang menyetor langsung ke kantor daerah konferens
baik persepuluhan (100%) maupun persembahan (50%) dengan
melampirkan buku besar (warna putih) yang ditandatangani oleh
bendahara jemaat. Buku besar tersebut berisi nama-nama anggota jemaat
sebagai unit pemberi. Setiap setoran ke kantor daerah konferens akan
menerima kwitansi dari kasir terima sebagai bukti bahwa persepuluhan
maupun persembahan telah disetor ke kantor daerah konferens dan
bendahara akan membuat laporan keuangan ke jemaat.
82
Laporan keuangan yang dibuat oleh bendahara jemaat dibagi dua.
Pertama, laporan keuangan daerah konferens yang telah disetor yang
terdiri dari persepuluhan dan persembahan, kedua laporan keuangan
jemaat untuk bulan tertentu. Laporan keuangan dilaporkan bendahara
jemaat ke komite jemaat terlebih dahulu sebelum diminta persetujuan dari
anggota jemaat.
Sebaliknya organisasi gereja Advent daerah konferens setiap bulan
membuat laporan keuangan setiap bulan ke Uni Konferens (higher
organization) sekaligus menyetor persepuluhan (10%) dari jumlah yang
diterima dan persembahan (lihat gambar 3). Hal ini merupakan control
terhadap penerimaan dan pengeluaran daerah konferens sesuai dengan
perkiraan budget yang telah ditetapkan.
Laporan keuangan tahunan daerah konferens dilakukan oleh bendahara
daerah konferens sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan baik
penerimaan maupun pengeluaran. Laporan keuangan tahunan daerah
konferens di buat dan di bagikan kepada semua anggota komite eksekutif
daerah konferens (board of director) pada rapat tahunan. Organisasi
gereja Advent daerah konferens setiap awal tahun mengirim surat ke
jemaat-jemaat. Surat tersebut merupakan laporan penerimaan
persepuluhan dan persembahan selama satu tahun dari semua jemaat di
lingkungan kerja daerah konferens. Dalam Laporan penerimaan
persepuluhan dan persembahan tahun sebelumnya, daerah konferens
membuat perkiraan target persepuluhan dan persembahan yang akan
dicapai oleh jemaat untuk tahun berjalan. Target tersebut dibahas terlebih
dahulu melalui komite jemaat dan setelah itu diminta persetujuan kepada
jemaat.
Setiap tahun daerah konferens mengkomunikasikan program kerja untuk
tahun yang berjalan dengan melakukan seminar-seminar di wilayah-
wilayah di lingkungan kerja daerah konferens. Wilayah/distrik merupakan
gabungan jemaat-jemaat. Seminar dilakukan oleh pimpinan daerah
konferens dan semua pimpinan departemen daerah konferens yang
disebut Seminar Terpadu. Seminar Terpadu bertujuan untuk memberikan
pembekalan dan pelatihan kepada para pimpinan jemaat, bendahara
jemaat, sekretaris jemaat dan pimpinan departemen jemaat dalam
83
menunjang program kerja daerah konferens untuk jangka pendek dan
jangka panjang.
Seminar Terpadu berisi tentang seminar kepemimpinan (leadership),
keuangan, kesehatan, penatalayanan, sekolah sabat dan semua pimpinan
departemen. Tujuan seminar terpadu untuk menyatukan visi dan misi
daerah konferens secara lokal dalam mencapai target yang telah
diprogramkan dan diputuskan dalam rapat tahunan komite eksekutif
daerah konferens.
Gambar 5
Mekanisme Manajemen Keuangan Daerah Konferens
Lap. Keuangan/bln
Laporan Keuangan/ Tahun
Lap. Keuangan/Bulan
Daerah Konferens
Uni Konferens
Jemaat
Komite Eksekutif Daerah
Konferens
Komite Jemaat Bendahara
Jemaat
Setor langsun
g
84
Sumber- Sumber Keuangan Organisasi Gereja Advent
Proses akuntabilitas dalam organisasi gereja Advent adalah melalui
sumber dana dan distribusi dana dalam menjalankan rencana strategis
secara lokal dan misi global. Sumber dana dan distribusi dana diatur
sesuai dengan peraturan gereja dan working policy, yaitu sebagai berikut:
1. Persepuluhan
Dasar Alkitabiah :
Maleakhi 3: 10 “ Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu
ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada pesediaan makanan
di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah
Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan
mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan”.
Penggunaan Persepuluhan :
Persepuluhan dikuduskan untuk pekerjaan pelayanan, untuk
mengajar Alkitab dan untuk menyokong administrasi
konferens/daerah/wilayah dalam memelihara jemaat-jemaat dan
usaha-usaha misionaris di ladang. Persepuluhan tidak boleh
digunakan untuk pekerjaan lain, untuk membayar utang jemaat
atau lembaga atau program pembangunan.
Distribusi Persepuluhan :
Daerah Konferens/mission menerima persepuluhan (regular
tithe percentage) langsung dari jemaat-jemaat dan anggota
yang terpencil, lembaga-lembaga, Tithe Donation di
wilayahnya dan di kirim ke daerah konferens/mission setiap
bulan. Artinya 100% dari jumlah penerimaan.
Uni Konferens/mission menerima 10% dari jumlah
penerimaan persepuluhan daerah konferens/mission dan di
kirim setiap bulan.
Uni Konferens/mission meneruskan kepada General
Conference atau Divisi, 10% dari total persepuluhan yang
diterima setiap bulan.
Untuk pengaturan tambahan di atur oleh Divisi yang disebut
special tithe percentage (10%) yang diminta dan diambil dari
uni konferens/mission dan selanjutnya uni konferens/mission
85
akan menerima tambahan10% dari persepuluhan yang diterima
daerah konferens/mission. Dana bantuan (appropriations) ini
digunakan untuk :
1. Untuk Divisi sebagai dana bantuan untuk : strategi dan
aktivitas jangkauan keluar (penetrative outreach), dana
divisi dan uni dalam mendukung aktivitas departemen-
departemen, evanglisasi (direct evangelism), bantuan
persepuluhan untuk wilayah, dana operasional divisi.
2. Untuk uni sebagai dana bantuan untuk : strategi dan
aktivitas jangkauan keluar, dana uni dan daerah
konferens/mission dalam mendukung aktivitas departemen-
departemen, financial self-support uni, evanglisasi (direct
evangelism) dan bantuan persepuluhan untuk wilayah.
General Conference menerima persentase dari persepuluhan
dari uni ke divisi 2% (gross calculated).
Gambar 6
CHU RCH
Tithe
1,000100%
1,0000=
Church Conference
1,000CONF
=
Mission/Conference
620 380UNION
0% 100%
100% 62% 38%
380 = 150
Tithe of Tithe + Tithe Percentage
60 170Equalization Division
38% 15% 6% 17%
170 = 100 70
UNION
DIV
Retirement Fund
Division & GC
17% 10% 7%
86
2. Persembahan
Dasar Alkitabiah :
Maleakhi 3 : 8 “ Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu
menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah
kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan
persembahan khusus!
Jenis Persembahan :
Organisasi gereja MAHK menerapkan sistem persembahan yang
disebut One Offering Fund (Persembahan Terpadu). Yang
termasuk dalam One Offering Fund adalah persembahan setiap
hari sabat, persembahan sabat ke 13, sabbath school investment,
persembahan syukur dan hari lahir, persembahan untuk
pengembangan mission/konferens, persembahan untuk mendanai
local church budget , uni, divisi dan General Conference project.
Distribusi Persembahan :
1. Jumlah keseluruhan persembahan yang diterima oleh jemaat-
jemaat (local church) setiap Sabat di bagi dua: 50% untuk
jemaat dalam mendukung anggaran jemaat dan 50% dikirim
ke kantor daerah konferens/mission dan dikirim setiap bulan.
2. Fifty percent (50%) yang diterima oleh daerah
konferens/mission di jadikan (converted) one hundred percent
(100%). Forty percent (40%) untuk daerah konferens/mission
sebagai dana pengembangan daerah konferens. Sisanya sixty
percent (60%) di kirim ke Uni.
3. Sixty percent (60%) yang diterima oleh Uni di jadikan
(converted) menjadi one hundred percent (100%). Twelve
percent (12%) untuk Uni sebagai proyek-proyek khusus dan
pelayanan lainnya. Sisanya eighty-eight percent (88%) di
kirim ke Divisi.
Eighty-eight percent (88%) yang diterima oleh Divisi di
jadikan (converted) one hundred percent (100%). Twelve
percent (12%) untuk Divisi yang digunakan untuk mendanai
proyek-proyek khusus dan pelayanan. Eighty-eight percent
(88%) di kirim ke General Conference yang dialokasikan
sebagai berikut: twelve percent (12%) untuk mendanai proyek-
87
proyek khusus dan pelayanan General Conference termasuk
bencana alam dan famine relief, forty-nine (49%) untuk
persembahan misi Sekolah Sabat, nineteen percent (19%)
untuk persembahan sabat ke 13, eight percent (8%) untuk
persembahan hari lahir. (Sumber: buku Peraturan Jemaat 2005,
hal. 163-165/Working Policy SSD, p. 266-270).
Penggunaan Persembahan Terpadu khususnya di daerah
konferens Manado dan Provinsi Maluku Utara yang berasal
dari jemaat digunakan untuk :
50% untuk dana perumahan pekerja-pekerja.
25% untuk dana pengembangan Konferens.
25% untuk dana pembangunan gereja-gereja
Secara organisasi maka hubungan antara jemaat dan daerah konferens
adalah jemaat sebagai sumber dana utama dan pengelolaan dana
diserahkan kepada pihak manajemen yaitu daerah konferens. Sedangakan
secara global melalui program General Conference maka dana yang
diterima akan menunjang proyek-proyek General Conference dalam
membantu pembangunan gereja-gereja, pembangunan lembaga/institusi
(Sekolah, Rumah Sakit, Universitas) dalam wilayah kerja Divisi. Proyek-
proyek tersebut dibiayai melalui persembahan Sabat ke-13 yang dilakukan
setiap kwartal.
Setiap jemaat dilingkungan kerja daerah konferens dapat meminta bantuan
untuk pembangunan gereja dan kegiatan gerejawi dengan mengajukan
proposal ke daerah konferens. Proposal tersebut di bahas di komite
keuangan dan diputuskan dalam komite administrasi. Setiap jemaat yang
akan meminta bantuan kepada pihak ketiga (donator) seperti pemerintah,
individu, ataupun jemaat-jemaat Advent untuk membantu dalam
pembangunan gereja dan kegiatan-jemaat mengajukan proposal ke
daerah konferens untuk meminta persetujuan dari pimpinan daerah
konferens. Usulan tersebut dibahas di Komite Administrasi untuk
mendapatkan persetujuan. Hal ini dilakukan untuk menjaga transparansi
dari setiap unit pemberi atau penyumbang agar tidak memalukan
organisasi gereja Advent daerah konferens. Dalam proposal tersebut
dicantumkan nomor rekening jemaat dan bukan nomor rekening individu.
88
Semua dana sumbangan dari setiap unit pemberi atau penyumbang
dilaporkan ke komite jemaat oleh Bendahara jemaat.
Praktek ini dilakukan untuk menjaga nama baik jemaat, nama baik
organisasi dan misi gereja Advent agar terhindar dari manajemen konflik.
Menurut Marx (1995) ada dua hal utama yang menjadi penyebab
terjadinya konflik dalam organisasi gereja, yaitu persoalan struktur dan
persoalan moral. Persoalan struktur lebih menekankan pada
ketidakharmonisan antara jemaat dan manajemen gereja sedangkan
persoalan moral lebih kepada individu dengan individu sebagai anggota
jemaat dan individu dengan pimpinan organisasi gereja.
Gambar 7
Pembagian Persembahan Dalam Organisasi Gereja Advent
Gereja
10.000Jema
Misio
Misio
Uni
Divisi
Uni
89
Persepuluhan dalam doktrin gereja Advent lebih menekankan pada gaya
hidup (life style) dari individu anggota jemaat dalam mengembalikan
persepuluhan karena persepuluhan adalah milik Tuhan dan suci, adalah
kewajiban (obligation) untuk setiap anggota jemaat mengembalikan
persepuluhan. Sumber persepuluhan bukan hanya berasal dari individu
anggota jemaat tetapi berasal dari line business organisasi gereja seperti
rumah sakit, universitas dan penjualan buku-buku rohani.
Salah satu departemen yang mendukung program persepuluhan dan
persembahan yang dilakukan oleh organisasi gereja Advent banyak
dipromosikan melalui departemen penatalayanan (stewardship
department) yang ada di daerah konferens maupun departemen
penatalayanan jemaat. Bentuk promosi dilakukan melalui seminar
penatalayan di jemaat-jemaat, minggu sembayang penatalayanan, sabat
penatalayanan (sabat ke 2), khotbah-khotbah baik dari pendeta, ketua
jemaat, bendahara jemaat dan pimpinan departemen penatalayanan semua
bersinergi mempromosikan penatalayanan. Departemen penatalayanan
daerah konferens juga bekerjasama dengan departemen penatalayanan uni
GC
Proyek Div.
Proyek GC
Misi Sedunia
Pers. SS
H.
90
konferens dan departemen divisi dalam menyukseskan program-program
penatalayanan.
Dalam wawancara dengan seorang pendeta jemaat “A” diungkapkan
bahwa:
“ semua pendeta-pendeta diladang (jemaat) dalam laporan setiap triwulan
membuat laporan berapa kali dalam triwulan berkotbah mengenai
penatalayanan dan ini merupakan evaluasi untuk setiap pendeta” huruf miring
ditambahkan.
Pernyataan ini memberikan indikasi bahwa setiap pekerja/pendeta
dilakukan evaluasi kerja oleh pimpinan daerah konferens untuk
memastikan bahwa program kerja daerah konferens selaras dengan
program jemaat dan semua program kerja daerah konferens di laksanakan
oleh pendeta, majelis jemaat dan anggota jemaat.
Selain itu pendeta-pendeta dalam organisasi gereja Advent dituntut
memberikan contoh dan teladan dalam memberi persepuluhan dan
persembahan. Jadi pendeta-pendeta/pekerja di ladang (jemaat)
mengembalikan persepuluhan di tempat dimana pendeta tersebut bertugas.
4.4 Mekanisme Penerapan Corporate Governance di Daerah
Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung & Maluku Utara.
Komite Eksekutif Daerah Konferens
Board of Directors dalam organisasi gereja Advent adalah Komite
Eksekutif Daerah Konferens atau di singkat EXCOM. Anggota komite
eksekutif merupakan perwakilan dari anggota jemaat (kaum awam-
laymen) dan perwakilan dari pendeta yang dipilih bersama-sama dengan
pemilihan pimpinan daerah konferens dan semua pimpinan (direktur)
departemen. Anggota komite eksekutif daerah konferens yang berasal dari
kaum awam umumnya memiliki latar belakang pengusaha, birokrat, dan
profesional. Perwakilan kaum awam (board outsider) tidak menerima
renumerasi dari daerah konferens tetapi memiliki wewenang dalam
memutuskan sesuai dengan batas-batas kewenangan yang diputuskan
bersama dalam rapat konferensi daerah yang diadakan setiap 5 tahun.
Perwakilan dari pendeta (board insider) merupakan perwakilan dari
91
wilayah kerja yang dipimpin oleh beberapa orang pendeta yang disebut
pendeta senior/pendeta pamong. Board insider merupakan bagian dari
manajemen organisasi daerah konferens sehingga mereka menerima
renumerasi dari daerah konferens.
Dari perspektif managerial power, komposisi board of directors
berhubungan dengan lemahnya pengendalian organisasi, menjaga
keseimbangan antara board insider dan outsider, CEO duality dan
keragaman anggota board. Komposisi board of directors akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan organisasi. Renumerasi
bagi Board insider memberi motivasi untuk mengejar kepentingan mereka
sendiri dalam proses pengambilan keputusan sehingga conflict of interest
akan mewarnai organisasi. Contohnya, board insider memiliki peran
dalam memutuskan kenaikan gaji dari pegawai manajemen organisasi,
sehingga board insider akan memihak kepada manajemen.
Dari perspektif corporate governance maka organisasi perlu membentuk
struktur corporate governance yang akan menjelaskan distribusi hak-hak
dan tanggung jawab masing-masing yang terlibat dalam organisasi agar
aturan dan prosedur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.
Praktek manajemen dalam organisasi gereja Advent ketua daerah
konferens merangkap ketua komite eksekutif daerah konferens. Artinya
ketua daerah konferens merupakan CEO/pimpinan sekaligus ketua Board
of director (CEO duality). Disamping itu ketua daerah konferens secara
otomatis merupakan perwakilan daerah yang akan duduk sebagai anggota
komite eksekutif uni konferens (higher organization).
Dari perspektif teori keagenan, maka pimpinan organisasi yang memiliki
rangkap jabatan (CEO duality) akan memiliki pengendalian langsung atas
keputusan-keputusan board. Disamping itu memungkinkan board insider
bertindak untuk keuntungan sendiri. Dengan demikian fungsi board tidak
akan berjalan efisien karena terhalang oleh board insider. Dengan CEO
duality pimpinan organisasi memiliki peran yang sangat besar (powerful)
sehingga organisasi akan bertumpu pada pimpinan organisasi sebagai titik
sentral organisasi. Kekuasaan yang terlalu powerful akan menghambat
penerapan good corporate governance karena pimpinan organisasi gereja
92
Advent daerah konferens memiliki pengaruh yang besar dalam
pengambilan keputusan.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Daerah Konferens dalam
wawancara bahwa:
“ anggota komite eksekutif yang dipilih tidak digaji tetapi mereka dipilih untuk
turut bersama-sama mendukung, menjalankan renstra yaang diputuskan dalam
rapat konferensi, kedua membuat kebijakan-kebijakan operasional daerah”.
Pernyataan lain dari anggota eksekutif daerah konferens dalam
wawancara dikatakan bahwa:
“ semua anggota eksekutif sebenarnya merupakan pimpinan daerah konferens
karena fungsinya adalah perencanan, ada fungsi budgeting, ada pengawasan
juga evaluasi kinerja karena merekalah yang mengerem semua kebijakan dan
rencana kerja yang diputuskan bersama-sama “.
Hasil penelitian Hodge & Picolo (2011) menyatakan bahwa organisasi-
organisasi yang mencapai sukses dalam jangka panjang disebabkan
keterlibatan secara efektif board dalam strategic planning dan resource
development. Pada umumnya, board diharapkan melakukan pengawasan
keuangan, membuat rencana strategi organisasi, dan membantu
pengembangan keuangan dan sumberdaya lainnya. Menurut Kearns
(1994) dalam Hodge & Picolo (2011) bahwa anggota-anggota board
merupakan public trust dalam mengarahkan organisasi nonprofit terutama
dalam bidang administrasi agar efektif dan efisien. Komite Eksekutif
Daerah Konferens dalam pelaksanan tugas dan wewenang memiliki batas-
batas kewenangan yang antara lain sebagai berikut :
Tabel 10
BATAS KEWENANGAN
KOMITE EKSEKUTIF DKMU-MU
Tipe Keputusan Rekom
endasi
Dicatat Pengambil
Keputusan
1 Menyetujui pengangkatan X
93
Komite
2 Menyetujui Keputusan
Komite
X
3 Menyetujui pengangkatan
Direktur Departemen dan
Pembantu
X
4 Menyetujui pengangkatan
Pemimpin Konferens
X
5 Menyetujui anggaran
DKMU-MU
Komite
Tahunan
Daerah
X
6 Menyetujui kalender untuk
hari khusus dan
persembahan
X
7 Menyetujui kewenangan
untuk komite
X
8 Memohon status Konferens
ke Uni
X Sesudah dari
Divisi
X
9 Menyetujui kontrak dan
memorandum persetujuan,
dll.
X
10 Menyetujui pengangkatan
dan pemberhentian pekerja
X
11 Merekomendasikan
program perkembangan
X Ke UKIKT X
12 Menyetujui perongkosan
DKMU-MU
X
13 Menyetujui keputusan
Institusi Konferens
X
14 Menyetujui keputusan-
keputusan utama
X
15 Menyetujui perencanaan
isu
X
16 Menyetujui pertemuan dan
rapat tengah tahun dan
akhir tahun Konferens
Sesudah dari
Divisi
X
17 Menyetujui tambahan
peraturan/perobahan/pengh
apusan
Sesudah dari
UNI
X
18 Menyetujui rekomendasi X
94
organisasi
19 Merekomendasikan usulan
ke Konferens UKIKT
X Komite UNI X
20 Menyetujui membangun
proyek Konferens lebih dari
125 juta
X
21 Menyetujui membangun
proyek Konferens tidak
lebih dari 45 juta
X
22 Menyetujui penjualan tanah
yang bernilai 15 kali faktor
gaji tahunan setempat
X
23 Memproses pengangkatan
di dalam Konferens
X
24 Mengeluarkan Kredensi
dan Surat Kependetaan
X
25 Menyetujui skala faktor
gaji
X
Sumber: Sekretaris Eksekutif Daerah Konferens
Wewenang yang disebutkan diatas artinya membatasi organisasi gereja
Daerah Konferens dalam pengambilan keputusan bahwa komite eksekutif
daerahpun harus tunduk dan patuh kepada higher organization. Implikasi
dari teori keagenan adalah untuk menjaga keselarasan tujuan dan
kepatuhan terhadap peraturan organisasi yang lebih tinggi.
Menurut Syakhrosa (2003) mengatakan secara tegas bahwa salah satu
elemen dari corporate governance adalah Board. Board adalah puncak
pimpinan suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk mengarahkan
dan mengendalikan serta mengawasi pemakaian sumber daya supaya
selaras dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Selanjutnya
Syakhrosa (2003) menyatakan bahwa board adalah yang bertanggung
jawab dan memiliki otoritas penuh dalam membuat keputusan tentang
bagaimana melakukan pengarahan, pengendalian dan pengawasan atas
sumber daya sesuai dengan tujuan organisasi dan dalam melakukan
pengelolaan sumber daya harus memenuhi kaidah-kaidah efisien, efektif,
ekonomis dan produktif – E3P.
95
Steinberg dan Bromilow (2000) menyatakan bahwa good corporate
governance akan bisa dibangun dalam suatu organisasi apabila organisasi
tersebut memiliki strategy dan planning (lazim disebut strategic planning)
yang dapat diimplementasikan secara terukur dari waktu ke waktu.
Daerah Konferens dalam kaitan dengan penerapan good corporate
governance memiliki strategic planning atau disebut renstra (rencana
strategis) dengan jangka waktu 5 tahun. Rencana strategis ini
diimplementasikan dan dikomunikasikan kepada setiap pimpinan
departemen, pimpinan jemaat. Komunikasiyang dilakukan oleh Pimpinan
Daerah Konferens melalui kunjungan ke jemaat-jemaat atau wilayah agar
setiap jemaat diharapkan berpartisipasi dan bekerjasama untuk
mewujudkan rencana strategis.
Dalam hubungan antara pimpinan Daerah Konferens dan pimpinan jemaat
secara kelembagaan merupakan hubungan struktural. Komunikasi yang
dilakukan secara langsung kepada jemaat-jemaat banyak menimbulkan
konflik kepentingan atau resistensi terhadap rencana-rencana strategis
Daerah Konferens. Penyebab lain adalah kurangnya dukungan dana dari
daerah konferens terhadap program-program jemaat.
Pernyataan lain dari anggota eksekutif daerah konferens dalam
wawancara dikatakan bahwa:
“ semua anggota eksekutif sebenarnya merupakan pimpinan daerah konferens
karena fungsinya adalah perencanan, ada fungsi budgeting, ada pengawasan
juga evaluasi kinerja karena merekalah yang mengerem semua kebijakan dan
rencana kerja yang diputuskan bersama-sama “.
Pernyataan diatas merupakan peranan dan fungsi dari Komite Eksekutif
yang disingkat EXCOM daerah konferens dalam organisasi gereja Advent
merupakan board of director yang melakukan pengawasan, memutuskan
anggaran, menyetujui pengangkatan pegawai dan pendeta index dan
membantu organisasi dalam merancang rencana strategis (renstra) daerah
konferens selama lima tahun. Anggota komite eksekutif daerah memiliki
peran di wilayah-wilayah sesuai dengan wilayah kerja dimana pendeta
atau kaum awam (laymen). Apabila ada masalah di jemaat-jemaat maka
tugasnya membuat laporan ke pimpinan daerah konferens dan meminta
96
nasihat dalam penyelesaian masalah dan juga memperhatikan kebutuhan
jemaat-jemaat untuk diusulkan ke pimpinan daerah konferens yang akan
dibahas dalam rapat tahunan. Disamping itu peran dari anggota komite
eksekutif mengusulkan ke pimpinan konferens untuk menambah pegawai
index di sekolah-sekolah yang diasuh oleh jemaat dan mengusulkan
penambahan pendeta di wilayah kerja yang membutuhkan.
Dalam setiap rapat-rapat yang dilakukan oleh Komite Eksekutif daerah
konferens berlangsung tertutup, karena hanya yang berhak bersuara adalah
anggota komite eksekutif daerah konferens sehingga semua pembicaraan
dan perbincangan bersifat rahasia dan tidak untuk diexpose ke luar. Ini
merupakan komitmen dari setiap anggota komite eksekutif daerah
konferens. Kecuali fraud yang dilakukan secara perorangan oleh pegawai
daerah konferens kadangkala muncul dipermukaan dalam perbincangan
dalam jemaat. Karena akibat fraud yang ditimbulkan, pegawai tersebut
dipindah tugas tetapi bukan pengambil keputusan dalam bidang keuangan
organisasi gereja dan sanksinya tidak akan dipromosikan dalam jenjang
karir.
Dari penjelasan diatas maka penulis membuat rangkuman dari keberadan
Board of Directors (Komite Eksekutif – EXCOM) dalam organisasi
Gereja Advent dalam penerapan Good Corporate Governance sebagai
berikut:
1. Board of Directors dipilih dari perwakilan wilayah baik pendeta
(insider trustee) maupun kaum awam (outsider trustee).
2. Pimpinan Daerah Konferens (Ketua, Sekretaris, Bendahara)
merupakan anggota komite eksekutif daerah konferens.
3. Ketua Eksekutif Daerah Konferens merupkan merangkap sebagai
Ketua Komite Eksekutif Daerah Konferens dan Pimpinan
Eksekutif Daerah Konferens (CEO duality).
4. Ketua Eksekutif Daerah Konferens secara otomatis merupakan
anggota komite eksekutif Uni Konferens Indonesia Kawasan
Timur sebagai perwakilan daerah konferens.
5. Board of Directors dipilih oleh perwakilan anggota jemaat dan
bertugas selama 5 (lima) tahun.
97
6. Bersama pimpinan daerah konferens (Ketua, Sekretaris,
Bendahara) menentukan visi, misi (lokal) dan strategic planning
(rencana strategis).
7. Menghadiri rapat umum daerah konferens (tahunan dan setengah
tahunan) untuk melakukan evaluasi program dan pencapaian baik
dibidang keuangan dan non keuangan.
8. Memiliki batas kewenangan dan mematuhi hasil kepada keputusan
higher organization.
9. Menyetujui hasil audit internal dari General Conference Auditing
Service (GCAS).
10. Bersama pimpinan uni, pimpinan daerah konferens membahas
krisis keuangan (apabila terjadi).
11. Menampung aspirasi dan kebutuhan dari jemaat-jemaat.
Komite Audit
Komite audit merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola (good
governance). Tanggung jawab komite audit adalah untuk memastikan
bahwa organisasi telah dijalankan sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika,
melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan
kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan organisasi.
Auditor yang independen yang melakukan review laporan keuangan dan
menyatakan pendapat memiliki pengaruh untuk mengurangi agency
conflict diantara manajer dan organisasi (Benston, 1980; Watts, 1977;
Watts & Zimmerman, 1978) dalam Yeltman & Yeltman (2012).
Hasil pembahasan dari laporan keuangan bulanan dan hasil audit church
auditor dan General Conference Auditing Service dilaporkan dalam rapat
tengah tahunan dan atau rapat tahunan komite eksekutif daerah konferens.
98
Seperti yang diungkapkan oleh Bendahara Daerah Konferens dalam
wawancara menyatakan bahwa:
“ tugas dan tanggung jawab komite audit dan komite kaji kompensasi adalah
mengevaluasi semua dana yang dikeluarkan atau dipakai oleh pimpinan (ketua,
sekretaris, bendahara) dan pimpinan departemen dan juga mengevaluasi
penerimaan keuangan organisasi dan mengevaluasi hasil audit di jemaat-jemaat
oleh church auditor dan membahas hasil audit dari audit General Conference”
Sesuai dengan program kerja yang diturunkan melalui General
Conference ke seluruh Organisasi dan Institusi Advent di seluruh dunia
maka untuk menerapkan transparansi dan akuntabilitas, keterbukaan
semua aturan, kebijakan serta pelaksanaan secara bertanggung jawab
harus dipraktekkan disemua pegawai yang ada di orgnisasi gereja.
Penjabaran program ini dilaksankan dengan pembentukan Komite Kaji
Kompensasi (Compensation Review Commitee). Tugas dan wewenang
dari komite adalah mengkaji biaya semua pegawai mulai dari pimpinan
sampai ke jajaran di bawahnya, termasuk pendapatan, pengeluaran,
pinjaman. Bila ada yang berhutang di atas satu bulan gaji akan di
mintakan klarifikasi dan jika signifikan maka akan di follow up dengan
aturan policy. Komite ini beranggotakan kaum awam (laymen) dan
pendeta/pengerja dan dipilih oleh komite administrasi (ADCOM).
Selanjutnya Komite Audit beranggotakan kaum awam (laymen) berjumlah
7 orang dengan memperhatikan unsur Independent (tidak memiliki
hubungan keluarga dengan pimpinan organisasi daerah
konferens),memiliki kompetensi (Competent) dalam bidang keuangan dan
memiliki keberanian untuk bertanya dan mengklarifikasi (Confident).
Komite ini dipilih oleh Komite Administrasi (ADCOM). Tugas dan
wewenang Dengan dibentuknya komite ini maka konflik kepentingan
(conflict of interest) diantara jemaat-jemaat yang diwakili oleh kaum
awam dan pendeta di jemaat-jemaat akan dapat direduksi karena adanya
tranparansi dan akuntabilitas kebijakan dan aturan, pendapatan dan
pengeluaran, biaya dan gaji. Demikian juga dalam pertemuan antara
Board dan Manajemen maka asymmetry information menjadi penting
karena manajemen akan menjelaskan keadaan organisasi dari perspektif
manajemen dengan informasi yang terbaik tentang tujuan yang dicapai
99
dan belum dicapai dan peluang organisasi kedepan. Untuk mengurangi
asymmetry information maka komite audit memiliki peran dalam
membantu Board dalam menjalankan tanggung jawabnya terutama dengan
masalah yang berhubungan dengan kebijakan akuntansi, pengawasan
internal dan sistem pelaporan keuangan. Dengan dibentuknya komite
kompensasi dan komite audit maka hal tersebut merupakan perwujudan
dari penerapan good corporate governance dalam organisasi.
Dalam hubungan kelembagaan maka komite kaji kompensasi dan komite
audit merupakan bagian dari anggota komite eksekutif (board of directors)
daerah konferens karena komite tersebut dipilih dari para anggota komite
eksekutif daerah konferens sesuai dengan kompetensi dan keahliannya.
Sesuai dengan kebijakan (working policy) organisasi daerah konferens
bahwa yang berhak bersuara di daerah konferens adalah anggota komite
eksekutif daerah konferens yang dipilih dalam konferensi.
Audit Internal
Menurut Penini & Carmeli (2009) bahwa “ auditing is a core mechanism
in achieving accountability. Hasil penelitian dari Vermeer et al (2009) di
organisasi nonprofit menyatakan bahwa komite audit dan internal auditor
merupakan complement selain sebagai bagian dari mekanisme controlling.
Praktek audit dalam organisasi gereja membutuhkan kesiapan sumber
daya manusia terutama auditor internal dalam melaksanakan audit.
Tujuan audit salah satunya adalah memastikan apakah laporan keuangan
yang dibuat oleh manajemen sesuai dengan standar akuntansi (SAK) yang
berlaku secara umum (generally accepted accounting principles) atau
internasional accounting standard (IAS). Sesuai dengan hasil laporan
keuangan yang di buat melalui program SunPlus terlihat bahwa laporan
keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang mengacu kepada Seventh-
day Adventist Accounting Manual (2011) standar internasional.
100
Organisasi gereja Advent mengembangkan dan mengadopsi standar
pelaporan keuangan sesuai dengan standar internasional yang diterapkan
dan dipraktekan di semua level organisasi gereja Advent sehingga semua
hasil laporan keuangan seragam.
Praktek audit yang lakukan oleh Internal Auditor di organisasi gereja
MAHK dilakukan oleh:
1. Auditor Jemaat (church auditor)
Auditor jemaat berfungsi untuk mengaudit laporan keuangan yang
dibuat dan dilaporkan oleh jemaat setiap bulan. Auditor jemaat
melakukan audit laporan keuangan jemaat setiap tahun. Seperti
yang katakan oleh church auditor dalam wawancara menyatakan
bahwa “ Audit yang dilakukan dijemaat-jemaat adalah melalui proses
mengirim surat kepada bendahara jemaat, tanggal pemeriksaan
keuangan jemaat, hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh bendahara
jemaat seperti, buku kwitansi penerimaan keuangan jemaat tahun beum
diaudit, buku besar, laporan keuangan jemaat dari januari sampai
desember, kwitansi pengeluaran jemaat dan buku catatan harian
diakon”
Selanjutnya dikatakan bahwa “ Dalam proses audit yang diaudit
adalah keuangan daerah konferens yang terdiri dari persepuluhan dan
persembahan (sesuai dengan pembagian) sedangkan keuangan jemaat
hanya dilakukan cash proof untuk membuktikan bahwa keuangan
jemaat ada dan dimana, auditor tidak memeriksa secara detail keuangan
jemaat karena jemaat memiliki mekanisme dalam memutuskan untuk
mengatur dan mengeluarkan uang jemaat yang dilakukan melalui
Komite Jemaat”. Selanjutnya dikatakan oleh church auditor
“apabila dilakukan cash proof ternyata uang jemaat tidak sesuai dengan
saldo terakhir maka pendeta jemaat dipanggil untuk membicarakan
selisih dari saldo terakhir agar diganti tetapi auditor tidak berbicara
langsung dengan bendahara jemaat dan salah satu rekomendasi yang
dibuat oleh auditor secara tidak tertulis kepada pendeta adalah
bendahara tersebut tidak boleh dipilih lagi menjadi bendahara jemaat
untuk tahun berikutnya”
Disamping itu auditor jemaat juga melakukan audit laporan
keuangan di institusi-institusi yang berada dalam wilayah kerja
daerah konferens seperti sekolah (SD, SMP, SMA) kecuali Rumah
101
Sakit dan Universitas. Hasil audit laporan keuangan jemaat
dilaporkan ke Komite Keuangan. (terlampir)
Struktur auditor jemaat adalah terdiri dari Chief Auditor, Auditor
Jemaat, Staff Auditor.
2. Auditor General Conference (GCAS)
Auditor General Conference (General Conference Auditing
Service) merupakan internal auditor yang berada diwilayah kerja
Divisi Asia Pasifik Selatan yang berada di Filipina. Hasil audit
laporan keuangan daerah konferens dilaporkan ke Komite
Keuangan kecuali ditemukan fraud dalam laporan keuangan
sehingga menyebabkan krisis keuangan dalam daerah konferens
maka dilakukan rapat Komite Eksekutif yang dipimpin oleh higher
organization yaitu Pimpinan Uni Konferens Indonesia Kawasan
Timur. Hasil audit laporan keuangan dari General Conference
Auditing Service (GCAS). ( terlampir)
Dari hasil audit laporan keuangan yang dilakukan auditor seperti
juga dilakukan dalam praktek audit di organisasi profit, maka
organisasi gereja Advent juga melakukan audit laporan keuangan
yang prosedurnya dimulai dengan mengirim surat ke daerah
konferens untuk memastikan tanggal audit dilakukan dan dalam
pelaksanaan audit dilakukan dengan menandatangani engagement
letter antara pihak manajemen dan auditor dalam pelaksanaan
audit. Audit di organisasi Advent harus sesuai dengan standar
audit yang ditetapkan oleh General Conference (International
Auditing Standar) yang diadopsi oleh organisasi gereja Advent
dan akhir dari pelaksanaan audit dengan menyampaikan hasil audit
berserta opinion dari auditor (WTP, Disclaimer atau Adverse
Opinion). Audit yang dilakukan oleh auditor dari General
Conference di organisasi gereja Advent menyangkut audit
kepatuhan dan audit laporan keuangan. Hasil audit laporan
keuangan yang dilakukan di daerah konferens satu copy dikirim ke
Bendahara Divisi Asia Pasifik sebagai laporan.
Audit yang dilakukan auditor terhadap laporan keuangan dalam
organisasi merupakan bagian dari akuntabilitas dan transparansi
keuangan dan untuk memastikan bahwa organisasi melakukan
monitoring dan controlling terhadap penggunaan sumber daya
102
ekonomi (persepuluhan dan persembahan) sesuai dengan
peruntukkan dari sumber daya ekonomi yaitu persepuluhan dan
persembahan. Karena dalam penggunaan persepuluhan sudah
ditentukan penggunaannya dan juga persembahan sehingga audit
dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap pengggunaannya.
Audit internal dalam organisasi gereja Advent dari General Conference
merupakan bagian dari kebutuhan manajemen. Fungsi internal auditor
adalah untuk mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi oleh
manajemen puncak dan untuk mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
Opini audit dari internal audit General Conference mempunyai pengaruh
yang luas terhadap pengelolaan keuangan daerah konferens. Artinya
pengawasan dilakukan oleh higher organization terhadap kinerja daerah
konferens dan kepatuhan terhadap policy organisasi serta standar
pelaporan keuangan untuk meminimalkan risiko. Audit internal dilakukan
untuk menjamin bahwa laporan keuangan bebas dari fraud baik organisasi
atau pribadi.
Sedangkan church auditor kepada jemaat-jemaat dari perspektif teori
keagenan adalah untuk mengurangi conflict of interest antara anggota
jemaat dan bendahara jemaat terhadap laporan keuangan jemaat dan
laporan keuangan daerah konferens. Hasil audit church auditor juga untuk
menjaga nama baik dari bendahara jemaat dan untuk meningkatkan
kepercayaan jemaat dalam pengelolaan keuangan jemaat.
Pelaksanaan audit yang dilakukan secara vertikal melalui General
Conference Auditing Service (GCAS) dan church auditor yang dilakukan
setiap satu atau dua tahun belum dapat dijadikan acuan dalam penerapan
good corporate governance karena pengawasan tersebut merupakan
pengawasan struktural yang bersifat lebih luas sedangkan secara internal
daerah konferens tidak memiliki internal auditor yang bekerja secara
independen dan kerjasama dengan komite audit tidak berjalan seperti yang
disyaratkan dalam penerapan good corporate governance.
Audit yang dilakukan di organisasi gereja Advent juga dilakukan terhadap
salah satu departemen yang merupakan line business organisasi yaitu
Departemen Penerbitan. Departemen penerbitan merupakan departemen
103
yang bekerjasama dengan percetakan Advent di Bandung (IPH) dalam
menjual dan mempromosikan buku-buku rohani, buku-buku kesehatan
yang dilakukan oleh para penjual buku dengan sistem door to door sales
yang berkunjung dari rumah ke rumah anggota jemaat. Para penjual buku
juga melakukan penjualan kepada masyarakat umum. Hasil penjualan
buku-buku disetor ke daerah konferens. Departemen penerbitan dipimpin
oleh seorang manager ABC (Adventist Book Center) dan seorang kasir
terima. Laporan keuangan departemen penerbitan di laporkan ke
Bendahara Daerah Konferens setiap bulan dan pengawasan melalui komite
keuangan. Laporan keuangan departemen penerbitan di audit oleh auditor
General Conference (General Conference Auditing Service) dan audit
dilakukan bersama dengan audit laporan keuangan daerah konferens.
Gambar 8
Audit Laporan Keuangan Organisasi Gereja Advent Daerah Konferens
Per tahun
Per bulan
Uni Konferens Indonesia Timur
Bendahara Daerah
Konferens
Komite
Eksekutif
General Conference
Auditing Service
Hasil audit ke Bendahara
Divisi (1 copy)
104
Per tahun Per bulan
Per bulan
Laporan Keuangan
Check by
Per tahun Per bulan
4.5 Pelaporan Keuangan Daerah Konferens Manado, Minahasa
Utara, Bitung & Maluku Utara
Anggaran Daerah Konferens
Anggaran merupakan bagian penting dalam organisasi gereja karena
anggaran merupakan alat pengendalian. Penting dan urgennya fungsi
anggaran sebagai perencana dan pengendali organisasi menjadikan
penganggaran sebagai area penting bagi keberhasilan organisasi.
Anggaran diharapkan menjadi kerangka kerja untuk menentukan prestasi
dan kinerja pegawai organisasi gereja.
Pelaporan keuangan dalam organisasi gereja Advent dimulai dari proses
penyusunan anggaran (budget). Seperti yang diungkapkan oleh
Bendahara Daerah Konferens dalam wawancara menyatakan bahwa:
Chief Accountant
Chief Church Auditor
Financial controller
Staff Auditor
Kasir Terima
Kasir Bayar
Komite Audit
Bendahara Jemaat
105
“ sebelum budget dibahas biasanya Bendahara Konferens membuat perkiraan
penerimaan dan pengeluaran tahun depan dan dikirim ke Uni Konferens. Proses
penyusunan budget dilakukan oleh bendahara konferens dan kemudian diusulkan
dan dibahas dalam Komite budget, yang hadir dalam Komite Budget adalah
Officers Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, Officers Daerah Konferens,
Anggota Komite Eksekutif Daerah Konferens yang dipilih yang memiliki latar
belakang keuangan, biasanya laymen (Kaum Awam)”. dalam kurung
ditambahkan
Sebagai subsidiary organization, daerah konferens tidak dapat
memutuskan sendiri semua kebijakan anggaran karena harus memperoleh
persetujuan dari higher organization seperti menentukan COL (cost of
living) yang menjadi standar dalam pembayaran gaji pegawai dan pendeta-
pendeta.
Selanjutnya dikatakan oleh Bendahara Daerah Konferens..............
“ setelah budget disahkan dalam Komite Budget selanjutnya diteruskan dalam
rapat tahunan Komite Eksekutif untuk disahkan menjadi Budget untuk tahun
berjalan. Kemudian budget diserahkan ke Chief Accountant untuk dibuat per
bulan “.
Dalam penyusunan budget bendahara daerah konferens melakukan
negosiasi dengan individu yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja
daerah konferens terutama dari departemen-departemen yang dipimpin
oleh direktur departemen. Dalam hubungan dengan struktur dalam
organisasi gereja Advent maka setiap departemen memiliki fungsi dan
jenis pelayanan yang berbeda-beda.
Anggaran yang akan dicapai dalam organisasi gereja Advent daerah
konferens mempertimbangkan dari sumber pendapatan dan pertumbuhan
anggota gereja. Dalam penetapan anggaran maka gereja Advent daerah
konferens menerapkan sistem progresif proporsional dimana pendapatan
akan naik dibandingkan dengan pertumbuhan anggota gereja. Artinya
gereja yang bertumbuh dari jumlah keanggotaan dan kesetiaan anggota
dalam mengembalikan persepuluhan menjadi salah satu prasyarat dan
pertimbangan dalam menentukan jumlah persepuluhan dan persembahan
106
yang akan dicapai dalam penetapan anggaran organisasi gereja Advent
Daerah Konferens.
Sumber dan penggunaan dana sebagian besar berasal dari persepuluhan
(tithe income) dan persembahan (nontithe income) dan penggunaannya
dibagi berdasarkan sumber dana tersebut. Pelaksanaan budget dalam
organisasi gereja Advent menggunakan interim budget system untuk
mengevaluasi penggunaan budget setiap bulan agar controlling berjalan
dan untuk menentukan jumlah budget yang dianggarkan. Setelah budget di
approved oleh higher organization maka budget di serahkan ke chief
accountant untuk dibuat monthly budget dan kemudian diserahkan ke
financial controller yang melakukan evaluasi penggunaan budget per
bulan.
Dalam teori organisasi tentang penyusunan anggara terbagi tiga yaitu
capital budget (anggaran modal), cash budget (anggaran kas) yaitu
rencana penerimaan dan pengeluaran kas, dan operating budget (anggaran
operasional) yaitu pendanaan aktivitas. Dalam praktek organisasi gereja
Advent Daerah Konferens mengadopsi sistem cash budget dan operating
budget. Cash budget terdiri dari sumber penerimaan kas yaitu
persepuluhan (tithe income) dan non tithe income (penerimaan dari
persembahan, penjualan buku, honorarium, sport hall, interest income,
miscellaneous income, rent income, evangelism income). Sedangkan
sumber pengeluaran kas yaitu pengeluaran non tithe expenses seperti
salary & allowances, other worker related espense, travel
inside/itenerary. Pengeluaran tithe fund seperti administrative & general
expense dan administrative & general expense dari non tithe fund dan
departemental expense dari tithe fund. Anggaran yang disusun sesuai
dengan kebijakan higher organization bahwa total operating expense 20%
dari total penerimaan.
Dalam organisasi gereja Advent daerah konferens potensi untuk terjadinya
slack anggaran kecil kemungkinan karena kebijakan organisasi untuk
operating expense 20%. Praktek dan pengawasan anggaran yang telah
disetujui dan dijalankan dalam organisasi gereja Advent daerah konferens
sebagai bagian dari pengendalian manajemen dilakukan secara bertingkat
yaitu pertama, bottom up melalui anggota komite eksekutif daerah
107
konferens yang merupakan perwakilan dari jemaat-jemaat dan kedua, up
bottom melalui higher organization. Secara internal, manajemen daerah
konferens dalam menjalankan anggaran dilakukan pengawasan oleh
financial controller. Pengendalian (controlling) merupakan bagian dari
praktek corporate governance agar transparansi dan akuntabilitas dapat
diwujudkan.
Dalam penyusunan budget di organisasi gereja Advent daerah konferens
terdiri dari :
1. Dasar penentuan biaya.
Penentuan biaya dalam organisasi daerah konferens sesuai dengan
policy organisasi terdiri dari COL (cost of living), tunjangan-
tunjangan sesuai dengan prosentasi yang ditetapkan.
2. Sumber penerimaan dana.
Sumber dana yang berasal dari persepuluhan, persembahan dan
sumber-sumber lain seperti penjualan buku-buku rohani dan
kesehatan, dan line bisnis yang dikelola oleh organisasi.
3. Alokasi biaya untuk sumber penerimaan dana.
Alokasi biaya terdiri dari biaya yang dikeluarkan melalui
persepuluhan sesuai dengan policy organisasi tidak digunakan
untuk pembangunan tetapi digunakan sesuai dengan kesakralan
perpuluhan. Penggunaan persembahan disesuaikan dengan
peruntukkannya.
NORTH MINAHASA CONFERENCE
BUDGET SALARY & ALLOWANCES
WILAYAH MANADO, MINAHASA UTARA, BITUNG & MALUKU UTARA
TAHUN 2013
DESCRIPTION 2013 2012 2011 2010
Wage Factor
4.000.000
3.500.000
3.300.000
3.000.000
13th Salary One Month
Salary One Month
Salary One Month
Salary One Month
Salary
Optical Allowance 75%
2.000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
Dental Allowance 75%
750.000
750.000
750.000
750.000
108
Suitcase Allowance
1.250.000
1.100.000
1.100.000
1.100.000
Equipment Allowance
1.250.000
1.100.000
1.100.000
1.100.000
Medical Allowance Opd/Ipd 75%/90% 75%/90% 75%/90% 75%/90%
Utilities 50% 50% 50% 50%
Educational Allowance 60% 60% 60% 60%
Road Tax 75% 75% 75% 75%
Christmas Gift One Month
Salary
One Month
Salary
One Month
Salary
One Month
Salary
Per Diem
175.000
150.000
150.000
150.000
Single Meal
62.500
37.500
37.500
37.500
Moving Allowance 20%
Wage Factor 20% Wage
Factor
20% Wage
Factor
20% Wage
Factor
20% Wage
Factor
Car Depreciation
1.500.000
1.250.000
1.250.000
1.250.000
Sumber : financial controller daerah konferens
NORTH MINAHASA CONFERENCE
BUDGET SALARY & ALLOWANCES
WILAYAH MANADO, MINAHASA UTARA, BITUNG & MALUKU UTARA
TAHUN 2013
ITEMS BUDGET BUDGET ACTUAL
2013 2012 2011-OKT
Tithe Income : 13.200.000.000
16.000.000.000
11.980.732.796
Less :
Tithe Of Tithe 1.320.000.000
1.600.000.000
1.198.073.280
Tithe Percentage 2.376.000.000
3.200.000.000
2.415.842.313
3.696.000.000
4.800.000.000
3.613.915.593
Total Tithe Income 9.504.000.000
11.200.000.000
8.366.817.203
Non Tithe Income :
Apds Income
64.000.000
15.000.000 0
Honorarium Income
75.000.000
75.000.000 0
Sport Hall Income
15.000.000
15.000.000
5.608.500
109
Interest Income
18.000.000
7.500.000
15.243.260
One Offering Income
700.000.000
900.000.000
536.083.158
Miscellaneous Income
900.000.000
900.000.000
819.768.826
Rental Income 0
Evangelism Income
150.000.000
250.000.000
113.812.078
Total Non Tithe Income 1.922.000.000
2.162.500.000
1.490.515.822
Total Income 11.426.000.000
13.362.500.000
9.857.333.025
Sumber : financial controller daerah konferens.
NORTH MINAHASA CONFERENCE BUDGET SALARY & ALLOWANCES
WILAYAH MANADO, MINAHASA UTARA, BITUNG & MALUKU UTARA
TAHUN 2013
ITEMS BUDGET BUDGET ACTUAL
2013 2012 2011-OKT
Salaries & Allowances :
Thirteen Salary (If WC & Liquidity Above
100%)
400.000.000
360.000.000 0
Book Allowance
Car Allowance
170.100.000
160.000.000
138.500.000
Meal Allowance
134.400.000 0 0
Christmas Gift
400.000.000
500.000.000 0
Education Allowance
100.000.000
300.000.000
180.335.963
Equipment Allowance
23.750.000
18.800.000
16.400.000
Medical Allowance
250.000.000
550.000.000
694.267.611
Salary
3.197.760.000
4.300.000.000
3.099.521.916
Suitcase Allowance
23.750.000
18.800.000
16.400.000
Travel Allowance – Fixed
864.000.000
1.280.000.000
966.333.000
Utilities Allowance
334.800.000
445.000.000
399.071.200
Rukun Duka
10.000.000
110
5.908.560.000 7.932.600.000 5.510.829.690
Other Worker Related Expense :
House Rent & Home Owner
520.000.000
500.000.000
403.027.868
Moving Allowance
15.000.000
30.000.000
39.404.400
Retirement New Plan 0 0 0
Retirement Penalty
15.000.000
15.000.000 0
Retirement Severance Allowance
522.540.000
35.500.000
125.476.950
Road Tax
23.000.000
75.000.000
52.533.056
Sustentation
1.452.000.000
1.510.000.000
834.407.484
Travel Inside/Itenerary : 0
75.018.805
President
17.500.000
15.000.000 0
Secretary Executive
10.000.000
12.500.000 0
Treasurer
10.000.000
12.500.000 0
Sabbath School Department/La
5.000.000
7.500.000 0
Child Department/Home Family
5.000.000
7.500.000 0
Publishing Department
5.000.000
7.500.000 0
Youth Department/Communication
5.000.000
7.500.000 0
Ministrialdepartment/Global Mission/Legal
5.000.000
7.500.000 0
Education Department/Amicus
5.000.000
7.500.000 0
Shepherdess Department/Bwa
5.000.000
7.500.000 0
Health Department
5.000.000
7.500.000 0
Church Auditor
15.000.000
15.000.000 0
Controller
5.000.000 0 0
Stewardship
5.000.000
7.500.000 0
Philantropy/Trust Service
5.000.000
7.500.000 0
Evangelism-Pdt. Cheppy Yusuf
5.000.000
7.500.000 0
Accounting Department
5.000.000
7.500.000 0
Total Other Worker Related Expense
2.665.040.000
2.310.500.000
1.087.436.295
Workers Salaries & Expense- Non-Tithe-Apds Expense
4.000.000
15.000.000
TOTAL WORKERS SALARIES &
EXPENSE NON-TITHE 8.577.600.000
10.258.100.000
5.510.829.690
Sumber : financial controller daerah konferens
111
NORTH MINAHASA CONFERENCE
BUDGET SALARY & ALLOWANCES
WILAYAH MANADO, MINAHASA UTARA, BITUNG & MALUKU UTARA
TAHUN 2013
ADMINISTRATIVE & GENERAL
EXPENSE - TITHE FUND
BUDGET BUDGET ACTUAL
2013 2012 2011-OKT
Annual Committee & Session/Konferensi
30.000.000
50.000.000 0
Bank Expense
5.000.000
5.000.000
4.123.655
Bible Conference 0
75.000.000
97.850.000
Cable & Postage Expense
2.200.000
3.500.000
6.000
Church Building Expense
20.000.000
25.000.000
38.249.000
Church Expense 0 0
Committee Expense
75.000.000
100.000.000
186.987.514
Computer Expense
20.000.000
25.000.000
23.433.000
Depreciation Expense
40.000.000
85.000.000
Electricity & Water Expense
35.000.000
45.000.000
48.937.401
Entertainment Expense
25.000.000
45.000.000
30.962.088
Equipment Repair
15.000.000
30.000.000
34.013.400
Summer School Expense
7.500.000
2.500.000
22.730.000
Honorarium
175.500.000
175.000.000
239.875.000
Janitor Expense
5.000.000
5.000.000
1.813.850
Legal Case Expense
50.000.000
75.000.000
Maintenance Expense
20.000.000
15.000.000
3.213.050
Miscellaneous Expense
40.000.000
50.000.000
77.187.626
Office Expense
75.000.000
75.000.000
744.115.208
Extension
17.500.000
Eroster Seminar Secretary
5.000.000
Cafetaria Expense
130.000.000
One Offering Development/Evangelism
Expense :
134.513.000
President
25.000.000
25.000.000
112
Secretary Executive
20.000.000
20.000.000
Treasurer
20.000.000
20.000.000
Sabbath School Department/La
10.000.000
10.000.000
Child Department/Home Family
10.000.000
10.000.000
Publishing Departement
10.000.000
10.000.000
Youth Department/Communication
10.000.000
10.000.000
Ministrial Department/Global Mission/Legal
10.000.000
10.000.000
Educational Department/Amicur
10.000.000
10.000.000
Shepherdess Departement/Bwa
10.000.000
10.000.000
Health Department
10.000.000
10.000.000
Stewardship Department
10.000.000
10.000.000
Philantropy/Trust Service
10.000.000
10.000.000
Evangelism - Pdt. Cheppy Yusuf
10.000.000
10.000.000
Workers
70.000.000
70.000.000
Provission For Conference 2015
25.000.000
Picnic Expense
75.000.000
95.558.000
Subcription Expense
3.000.000
6.500.000
2.000.000
Telephone Expense
30.000.000
55.000.000
59.768.530
Inside Travel Expense
20.000.000
25.000.000
20.060.500
Uniform Expense
25.000.000
25.000.000
25.600.000
Provission For Evangelism 0
Funeral Expense
10.000.000
10.000.000
38.095.000
Other Operating Expense
2.572.500
Total Administrative & General Expense -
Tithe Fund
1.125.700.000
1.352.500.000
1.931.664.322
Administrative & General Expense -
Nontithe Fund
Bad Debts Expense 0 0
280.000
House Repair
10.000.000
13.900.000
Insurance
25.000.000
75.000.000
74.001.174
113
Travel Outside/Seminar :
311.311.925
President
17.500.000
30.000.000
Secretary Executive
15.000.000
25.000.000
Treasurer
15.000.000
25.000.000
Sabbath School Department/La
10.000.000
15.000.000
Child Department/Home Family
10.000.000
20.000.000
Publishing Departement
10.000.000
15.000.000
Youth Department/Communication
10.000.000
20.000.000
Ministrial Department/Global Mission/Legal
10.000.000
15.000.000
Educational Department/Amicur
10.000.000
15.000.000
Shepherdess Departement/Bwa
10.000.000
20.000.000
Health Department
10.000.000
15.000.000
Stewardship Department
10.000.000
15.000.000
Accounting Department
10.000.000
30.000.000
Office Secretary
10.000.000
10.000.000
Controller
10.000.000 0
Philantropy/Trust Service
10.000.000
15.000.000
Evangelism - Pdt. Cheppy Yusuf
10.000.000
15.000.000
Provission For Kkr Mark Finley 0
50.000.000
Provission For Eiuc New Office 0
25.000.000
Sport Hall Expense 0
20.000.000
5.865.700
Euic/Bad Debt Payment To Eiuc
573.000.000 0
TOTAL ADMINISTRATIVE &
GENERAL EXPENSE - NONTITHE
FUND
795.500.000
483.900.000
391.458.799
TOTAL ADMINISTRATIVE &
GENERAL EXPENSES TITHE & NON
TITHE
1.921.200.000
1.836.400.000
2.323.123.121
Sumber : financial controller daerah konferens
Gambar 9
Proses Penyusunan dan Persetujuan Budget Organisasi Gereja Advent
Budget
Tahunan
114
Dalam pelaksanaan budget yang telah disetujui maka pengawasan yang
lakukan oleh financial controller mengandung sanksi. Seperti yang
diungkapkan oleh financial controller dalam wawancara menyatakan
bahwa:
“ budget yang telah ditentukan untuk setiap pimpinan konferens, pimpinan
departemen jumlahnya tetap dan apabila melebihi budget yang ditentukan maka
kelebihannya akan di charge (dibebankan) ke account dari pimpinan (pribadi)
dan dipotong digajinya”. dalam kurung ditambahkan
Selanjutnya dikatakan bahwa Bendahara Daerah Konferens dalam
wawancara menyatakan bahwa:
“ sistim budget yang dipakai oleh organisasi gereja adalah interim budget
artinya setiap bulan budget yang digunakan dibandingkan dengan budget
pertahun maksudnya 1/12, 2/12 atau 6/12 artinya kalau 2 bulan anggaran yang
dipakai dibandingkan dengan anggaran satu tahun ”.
Dalam laporan keuangan tahun 2011 yang dilaporkan oleh Bendahara
Eksekutif daerah konferens dalam rapat umum komite eksekutif daerah
konferens, laporan schedule of financial activity menunjukkan bahwa
budget over (under) terhadap operating budget daerah konferens
Bendahara Konferens
Komite Budget (Uni, Daerah,
Ang.Komite Eks)
Komite Eksekutif Daerah
Konferens
Chief Accountant
proposal
Adjustment
Budget Bulanan
Financial Controller Persetujuan
Akhir Budget
Rapat Tahunan
Budget Variance per bulan
115
dialokasikan sesuai dengan sumber penerimaan dan pengeluaran dan
apabila operating budget lebih rendah dari penerimaan maka kelebihan
penerimaan akan dimasukkan sebagai unallocated fund.
Manajemen Keuangan Daerah Konferens
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
mengukur keberhasilan suatu organisasi dalam menghasilkan laba
(Mulyadi, 2007). Pengawasan pada kinerja keuangan merupakan salah
satu bagian dalam sistem pengawasan manajemen.
Pengawasan manajemen dan pelaporan bisa membantu tidak hanya
penyimpangan yang terjadi tetapi efisiensi yang baik serta memberikan
insentif yang tepat dan manajemen yang bertanggung jawab (Mulyadi,
2007).
Pengendalian internal dalam organisasi non profit (NPOs) terbagi dua
yaitu pengendalian akuntansi (accounting control) dan pengendalian
manajemen (manajemen control). Tujuan utama dari sistem pengendalian
akuntansi adalah untuk memastikan keakuratan (accuracy) dan reliabilitas
(reliability) data dalam laporan keuangan dan melindungi aset
(safeguarding asset). Pengendalian akuntansi terdiri dari struktur,
kebijakan-kebijakan, dan prosedur untuk mencegah, mendeteksi, dan
koreksi masalah keuangan. Kebijakan dan prosedur termasuk pemisahan
tugas-tugas pegawai, persetujuan semua transaksi, rekonsiliasi data dan
lain-lain. Sedangkan pengendalian manajemen berfokus kepada
mendorong individu-individu untuk mendukung tujuan-tujuan organisasi
dan pengendalian terhadap prosedur kerja individu ( Anthony, Hawkins,
dan Merchant, 1999 dalam Wooten et al, 2003).
Pengukuran dan penilaian terhadap Analisa laporan keuangan organisasi
gereja Advent Daerah Konferens terdiri dari dua yaitu rasio likuiditas
(liqudity ratio) yaitu untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
membayar hutang. Sesuai dengan policy dari higher organization bahwa
rasio likuiditas di atas 100%. Jika rasio likuiditas di bawah 100%
mengindikasikan bahwa manjemen organisasi terjadi financial crisis. Ini
diakibatkan karena banyak account dari pegawai index yang meminjam
uang melebihi satu bulan gaji. Dalam organisasi gereja Advent hubungan
116
kelembagaan antara Daerah Konferens dan higher organization
merupakan sister organization artinya jika terjadi financial crisis maka
dampaknya akan dirasakan oleh organisasi yang lebih tinggi dalam
membayar kewajiban sesuai dengan standard sharing yang telah
ditetapkan organisasi. Sedangkan jika likuiditasnya di atas 100%
mengindikasikan bahwa dana tunai yang tersedia di bank dapata menutup
semua kewajiban berupa hutang maupun cadangan (reserves).
Leonne dan Van Horne (2005) mengakui bahwa organisasi nirlaba
diperbolehkan untuk memperoleh surplus dimana pendapatannya lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan. Hal yang tidak boleh dilakukan oleh
organisasi nirlaba bukanlah penciptaan surplus, tetapi penggunaan dana
untuk tujuan-tujuan yang tidak terkait misi atau tujuan organisasi atau
mendistribusikan surplus kepada keuntungan perorangan. Meskipun
bukan organisasi yang berorientasi pada surplus, tetapi organisasi nirlaba
juta tetap membutuhkan surplus dimana surplus tersebut digunakan
sebagai dana cadangan dan sumber membeli aset-aset lain.
Kedua, working capital yaitu untuk pengendalian internal dan untuk
mempertahankan likuiditas organisasi. Semakin besar jumlah modal
kerja, semakin besar pula tingkat likuiditasnya. Persyaratan minimum
dalam organisasi gereja Advent Daerah Konferens adalah 100%. Modal
kerja di atas 100% mengindikasikan bahwa Daerah Konferens memiliki
cadangan keuangan untuk operasionalnya. Dalam penerapan capital
budget (pengeluaran modal) seperti pembelian tanah, kantor, camping
ground dan lain-lain dalam organisasi gereja Advent Daerah Konferens
sesui dengan policy tidak boleh menggunakan dana cadangan
persepuluhan. Tetapi manajemen organisasi gereja dapat memanfaatkan
dana cadangan perpuluhan yang tersedia dengan melakukan Tithe
Exchange yaitu bila terjadi kelebihan dana perpuluhan di suatu Daerah
Konferens tertentu maka dana itu dapat ditukar dengan kelebihan dana non
perpuluhan dari Daerah Konferens yang lain sehingga kesakralan
perpuluhan tidak berubah dalam penggunaannya. Kebijakan Tithe
Exchange harus mendapat persetujuan dari General Conference atau
Divisi.
117
Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi organisasi
yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang
ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau
prestasi operasional di masa lalu.
Dalam penggunaannya terdapat keunggulan dan keterbatasn dari analisa
keuangan untuk digunakan dalam memahami kondisi organisasi. Ada
beberapa keunggulan dari analisa rasio yaitu: pertama, rasio merupakan
angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan. Kedua, merupakan pengganti yang lebih sederhana dari
informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
Ketiga, mengetahui posisi organisasi ditengah industri lain. Keempat,
sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi. Kelima, menstandarisir size organisasi.
Keenam, lebih mudah memperbandingkan organisasi dengan organisai
lain atau melihat perkembangan organisasi secara periodik atau “ time
series “. Ketujuh, lebih mudah melihat trend organisasi serta melakukan
prediksi di masa yang akan datang (Helfret, 1999).
Untuk mengukur kinerja keuangan yang dicapai oleh daerah konferens
maka pencapaian 100% merupakan standar yang harus dicapai sesuai
dengan kebijakan organisasi. Apabila standar tersebut tidak tercapai maka
sanksinya adalah semua kegiatan dari organisasi gereja advent secara
keseluruhan baik kegiatan dari divisi maupun General Conference tidak
diikuti oleh pimpinan daerah konferens dan pimpinan departemen. Akibat
lain adalah gift christmas (gaji ke-13) sesuai dengan anggaran yang
diputuskan tidak akan dibayarkan kepada semua pegawai index
dilingkungan kerja daerah konferens.
Bentuk laporan keuangan dalam organisasi gereja Advent sesuai dengan
Seventh-day Accounting Manual tahun 2011 bahwa laporan keuangan
meliputi combined balance sheet antara tahun berjalan dan tahun yang
sebelumnya. Balance sheet terdiri dari assets (current asset, fixed assets-
net, other asset). Sedangkan liabilities (current liabilities, other
liabilities, net asset- unallocated fund). Setelah combined balance sheet
maka dibuat statement of working capital & liquidity untuk menghitung
percentage of recommendation dan current ratio. Perhitungan ini
118
menentukan bagi daerah konferens untuk membayar gaji ke-13. Sesuai
dengan komitmen dalam pengesahan budget apabila working capital di
atas 100% maka gaji ke-13 dibayarkan. Demikian juga liquidity statement
(liquid asset to commitments) dihitung sebagai prasyarat dalam
menentukan gaji ke-13.
NORTH MINAHASA CONFERENCE OPERATING FUND
STATEMENT OF WORKING CAPITAL & LIQUIDITY
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
WORKING CAPITAL 2011 2010
CURRENT ASSETS 3.809.174.241 2.703.590.193
CURRENT LIABILITIES 1.815.037.715 1.624.224.160
TOTAL WORKING CAPITAL 1.994.136.526 1.079.366.033
20% OF OPERATING EXPENSES 2.055.932.436 2.929.873.275
ALLOCATED FUND BALANCE 0 0
TOTAL RECOMMENDED WORKING CAPITAL 2.055.932.436 2.929.873.275
WORKING CAPITAL EXCESS(DEFICIT)
(61.795.910) (1.850.507.242)
PERCENTAGE OF RECOMENDATION 96,99% 36,84%
CURRENT RATIO 2,10 1,66
LIQUIDITY STATEMENT
CASH 1.204.699.484 901.370.263
INVESTMENTS 0 0
DUE FROM HIGHER ORGANIZATION 0 0
TOTAL LIQUID ASSETS 1.204.699.484 901.370.263
LESS COMMITMENTS :
CURRENT LIABILITIES 1.815.037.715 1.624.224.160
ALLOCATED FUND BALANCE 0 0
TOTAL COMMITMENTS 1.815.037.715 1.624.224.160
NET LIQUID ASSETS (610.338.231) (722.853.897)
PERCENTAGE LIQUID ASSETS TO
COMMITMENTS 66,37% 55,50%
Sumber : chief accountant daerah konferens.
119
Setiap tahun laporan keuangan di distribusikan ke semua anggota komite
eksekutif daerah konferens dalam rapat tahunan. Laporan
pertanggungjawaban keuangan di lakukan oleh Bendahara Eksekutif
Daerah Konferens. Dalam rapat tahunan juga disahkan budget tahun yang
akan datang karena dalam penyusunan budget dilakukan pada kwartal
terakhir (sampai bulan oktober) dari tahun berjalan ditambah dengan
perkiraan penerimaan tahun berjalan (sampai bulan desember) setelah di
approved oleh higher organization.
Organisasi gereja Advent dalam melakukan pengendalian akuntansi dan
pengendalian manajemen membuat job description untuk setiap individu
(pegawai) di bagian akuntansi seperti yang ada dalam Office Employee
Job Description 2011 sebagai berikut:
Kasir Terima
1. Menerima penyetoran laporan keuangan Jemaat.
2. Menerima penyetoran lain-lain.
3. Menyetor keuangan yang diterima ke Bank setiap hari.
4. Jemaat-jemaat dapat menyetor keuangan langsung ke Bank &
menerima kwitansi dari Kasir.
Kasir Bayar
1. Membuat laporan Petty Cash
2. Membuat pengeluaran Konferens.
3. Purchases – semua kebutuhan kantor.
4. Urusan Bank.
5. Mengatur kewajiban ke Uni/IPH
Akuntan
1. Menyiapkan laporan keuangan (statement) konferens/ABC.
2. Membuat rekonsiliasi dengan Uni, ABC, dan Bank.
3. Menyediakan perkiraan pengerja.
4. Mengirim statement ke organisasi atasan setiap bulan.
5. Menyelesaikan memo-memo yang tertunda setiap bulan.
6. Menangani fotocopy.
120
ABC Manager
1. Membuat laporan keuangan penjualan untuk penutupan bulanan.
2. Mengirim hasil penjualan ke Kantor Uni.
3. Membuat laporan inventaris.
Kasir ABC
1. Melayani pembelian buku oleh PL dan Umum.
2. Mengambil pengiriman buku dari IPH dan menghitung sesuai
packing slip.
3. Membuat laporan petty cash.
4. Memesan buku-buku ke IPH.
5. Memelihara kerapihan ruangan kantor.
6. Menerima melalui kwitansi semua uang masuk ke Konferens.
Auditor Jemaat
1. Memeriksa keuangan di jemaat setiap bulan.
2. Memeriksa keuangan di Sekolah setiap tahun.
3. Membuat laporan pemeriksaan keuangan jemaat.
4. Menuntun Bendahara Jemaat/Sekolah dalam pekerjaan bendahara.
Financial Controller
1. Mengontrol kegiatan pekerjaan dalam bidang keuangan
2. Mereview laporan keuangan
3. Memastikan bahwa budget sesuai dengan yang diputuskan oleh
Komite Eksekutif Konferens, kecuali ada bencana atau kejadian
luar biasa tetapi harus melalui keputusan Komite.
4. Melaporkan dan membuat laporan kegiatan keuangan ke
Bendahara Konferens
Hasil penelitian Markus & Pfeffer (1983 ) dalam Kluvers (2001)
menyatakan bahwa distribution of power dalam organisasi berhubungan
dengan akuntansi dan sistim pengendalian yang mereka lakukan dalam
mengungkapkan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Individu-individu yang mengendalikan sistem tersebut mempunyai
kemampuan untuk menilai kinerja dan menentukan prioritas-prioritas
121
dalam organisasi. Selanjutnya dikatakan bahwa akuntansi dan sistim
pengendalian berhubungan dengan kekuasaan dalam organisasi secara
internal (intraorganizational power) sebab hal tersebut menunjukkan
legitimasi dari individu dan aktivitas-aktivitas kelompok yang secara
substansi mempengaruhi individu atau kinerja organisasi.
Sesuai dengan pembagian tugas di atas maka sesuai pengamatan penulis
bahwa departemen akuntansi terpisah ruangannya dengan ruangan internal
auditor. Diruangan auditor jemaat sesuai dengan struktur terdiri dari chief
auditor dan para staf auditor tapi tidak ada sekat yang memisahkan
diantara para auditor jemaat. Para auditor yang bekerja di organisasi
Advent bergelar sarjana ekonomi dengan latar belakang manajemen dan
akuntansi. Auditor jemaat juga berpengalaman dan ada yang pernah
menjadi bendahara daerah dan ada juga yang pernah menjadi auditor uni
konferens. Hasil audit dari jemaat jemaat yang dilakukan oleh auditor
jemaat di file diruang auditor dan lapoan audit dilaporkan ke Bendahara
Daerah Konferens dan di bahas di Komite Keuangan. Komite Keuangan
dalam praktek organisasi non profit merupakan Komite Audit yang
bekerjasama dengan internal auditor untuk controlling terhadap proses
audit yang dilakukan dalam organisasi.
Di departemen akuntansi terdiri dari empat ruang yang terpisah yaitu
ruang kasir terima, dan diruangannya kasir terima menerima semua
setoran dari jemaat-jemaat di wilayah kerja daerah konferens dan kasir
terima membuat laporan melalui program SunPlus (power user) dan hasil
kerjanya akan masuk ke server di ruang kerja chief accountant. Hasil
penerimaan di setor ke Bank dan dilakukan oleh chief accountant.
Selanjutnya kasir bayar yang melakukan pembayaran, pembelian
perlengkapan kantor setelah diterbitkan surat keputusan dari Komite
Administrasi penggunaan Petty Cash untuk bulan yang berjalan. Kasir
terima membuat laporan melalui program SunPlus (power user) dan hasil
kerjanya akan masuk ke server di ruang kerja chier accountant. Setiap
bulan dilakukan cash proof terhadap kasir terima. Selain itu kasir terima
melakukan pembayaran gaji-gaji kepada semua pegawai dan pendeta di
lingkungan kerja daerah konferens dan pembayaran lainnya sesuai dengan
surat keputusan dari Komite Administrasi.
122
Diruang kerja chief accountant terdapat dua komputer yang dioperasikan
oleh chief accountant yaitu komputer kerja dan Server. Chief accountant
dalam mengoperasikan server untuk memastikan bahwa pekerjaan dari
kasir terima dan kasir bayar telah di posting agar laporan keuangan dapat
dibuat untuk bulan tersebut dan dalam proses pembuatan laporan
keuangan maka dalam tampilan layar program SunPlus, chief accoutant
sebagai Designer yang mendesain laporan keuangan. Server dilarang
menggunakan flash disk kecuali auditor dari General Conference pada
saat melakukan pengauditan. Laporan keuangan per bulan dilaporkan ke
Bendahara daerah konferens dan ke Uni Konferens Indonesia Timur.
Laporan keuangan ke Uni Konferens juga merupakan controlling dan
monitoring terhadap subsidiary organization mengenai perkembangan
keuangan (financial stability) dan untuk memastikan jumlah setoran (10%)
yang merupakan kewajiban dari subsidiary organzation terhadap higher
organization. Daerah konferens yang gagal dan lalai dalam mengirim
kewajiban ke higher organization dicatat dan dianggap sebagai hutang ke
Uni Konferens dan dilaporan keuangan yang tercetak akan ada account
hutang. Selain itu Bendahara daerah konferens melakukan pembahasan
laporan keuangan bulan tersebut dalam rapat Komite Keuangan.
Diruang kerja dari financial controller terdapat satu unit komputer yang
dioperasikan dengan menggunakan program SunPlus. Financial controller
merupakan bagian dari departemen akuntansi yang baru (enam bulan)
dilakukan dalam organisasi gereja Advent khususnya daerah konferens
Manado, Minahasa Utara, Bitung dan Maluku Utara. Tugas dari financial
controller adalah mengevaluasi dan mengawasi budget setiap bulan sesuai
dengan keputusan dalam rapat tahunan oleh para anggota Komite
Eksekutif Daerah Konferens. Disamping itu financial controller
memberikan warning kepada chief accountant apabila ada permintaan
dana yang akan melampaui budget (over budget). Setiap bulan laporan
keuangan yang dibuat dan dilaporkan ke Bendahara Daerah Konferens
dievaluasi lebih dahulu oleh financial controller untuk dicocokkan dengan
budget per bulan. Financial controller bertanggung jawab kepada
Bendahara Daerah Konferens.
123
Organisasi gereja Advent merupakan organisasi keagamaan yang berpusat
di Amerika Serikat sehingga dalam pelaksanaan laporan keuangan di
seluruh dunia harus menggunakan standar pelaporan keuangan yang sesuai
dengan standar internasional yang dikembangkan dan diadopsi oleh
organisasi gereja Advent. Untuk itu General Conference telah
mengeluarkan Seventh-day Adventist Accounting Manual (2011) yang
diterapkan di semua tingkatan organisasi gereja termasuk Daerah
Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung dan Maluku Utara.
Adapun tujuan dari Seventh-day Adventist Accounting Manual (2011)
adalah:
1. To serve as a reference resource for administrators of SDA
denominational entities.
2. To help in training those who perform accounting and treasury
functions.
3. To assist in raising professional standards among accounting
personnel.
4. To foster improved uniformity and accuracy in record-keeping
and financial reporting.
Seperti yang diungkapkan oleh Chief Accountant dalam wawancara yang
menyatakan bahwa:
“ laporan keuangan yang ada di daerah konferens menggunakan program
SunPlus. Program SunPlus di install oleh akuntan dari General Conference
termasuk dilakukan pelatihan penggunaan program SunPlus. Program SunPlus
di operasikan oleh kita (chief accountant), financial controller, kasir bayar dan
kasir terima. Dan masing-masing memiliki pasword, jadi tidak ada orang lain
yang dapat mengakses. Tapi kita (chief accountant) dapat melihat hasil kerja
dari kasir bayar dan kasir terima karena di ruang kita ada server yang bisa
mengakses pekerjaan mereka”. dalam kurung ditambahkan
Pernyataan ini menunjukkan independency dari masing-masing pegawai
dalam melakukan fungsi dan tugas serta wewenang tanpa campur tangan
dari pihak-pihak lain. Organisasi gereja Advent dalam menerapkan sanksi
kepada pegawai yang melakukan fraud maka pegawai tersebut tidak akan
dipromosikan dan biasanya sanksinya adalah dipindahkan ke level yang di
124
bawahnya seperti ditempatkan di sekolah-sekolah gereja. Organisasi
gereja tidak melakukan pemecatan terhadap pegawai yang melakukan
fraud karena pertimbangannya adalah kasih. Dalam organisasi gereja
Advent fraud didapati biasanya pada saat dilakukan audit oleh auditor dari
General Conference dan tanggung jawab ditanggung secara pribadi untuk
setiap fraud yang dilakukan dan jumlah fraud akan dibebankan/dipotong
dari gaji pegawai tersebut.
Dalam pengamatan penulis seperti yang nampak dalam layar komputer
program SunPlus (SunSystems) adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Pengguna Program SunPlus (SunSystems 5)
USER DESCRIPTION GROUP MEMBERSHIP
AAK Bendahara SunSystems 5 users, SunSystem
Administrator, SunSystem Connect,
Power Users.
AOK Andrew Kuntaraf SunSystems 5 users, ZZMDV,
SunSystems Administrator,
SunSystems Connect, Designers.
AUD SunPlus Auditor SunSystems 5, SAUDA, SunSystems
Connect, Designers.
BGM Cashier SunSystems 5, SCLTA, SunSystems
Connect, Power Users.
BLL Cashier SunSystems 5, SCLTA, SunSystems
Connect, Power Users.
CFF Carl Friday as a
developer, Primer
Report Server Users, SunSystems 5
Users, ZZMDV, SunSystems
Administrator, SunSystems Connect,
Designers.
Chester Cashier Report Server Users, SunSystem 5
users, SCTLA, SunSystems Connect,
Power Users.
DDO Danny Orillosa Report Server Users, SunSystem 5
Users, MCTLA, SunSystem
Administrator, Sunsystems Connect,
Power Users.
DDR SSD SunPlus SunSystems 5 Users,
ZZZZZ,SunSystems Administrator,
125
SunSystems Connect, Designers.
ELK Accountant SunSystems 5 Users, SCTLA,
SunSystems, Connect, Power Users.
JAN Jan Shaw SunSystems 5 Users, ZZZZZ,
SunSystems Administrator,
SunSystem Connect, Designers.
JRW Ray Wahlen SunSystems 5 Users, ZZZZZ,
SunSystems Administrator,
SunSystem Connect, Designers
NKK Noudy Killis SunSystems 5 Users, SCTLA,
SunSystems Administrator,
SunSystem Connect, Designers.
RDL Robby Lasut SunSystems 5 Users, SCTLA,
SunSystems Administrator,
SunSystem Connect, Designers.
SWL Controller SunSystems 5 Users, SCTLA,
SunSystems Administrator,
SunSystem Connect, Power Users.
SuAdmin SunSystems
Administrator when
can manage the
users and groups
SunSystems Administrator
Sumber : Output SunSystems 5
Dalam percakapan antara penulis dan chief accoutant bahwa dasar
penggunaan program SunPlus didasarkan pada Alkitab bahwa pada akhir
zaman ilmu pengetahuan akan bertambah (Daniel 12:4), itulah sebabnya
penggunaan program SunPlus disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi. Organisasi gereja Advent mengutip
yang disampaikan chief accountant merupakan organisasi non profit yang
pertama menggunakan program SunPlus dan program ini juga digunakan
bukan hanya di level organisasi gereja Advent tetapi juga di institusi atau
lembaga-lembaga yang berada di bawah organisasi gereja Advent
termasuk sekolah, universitas, rumah sakit dan percetakan tetapi biaya
ditanggung oleh institusi yang bersangkutan, sehingga sekolah-sekolah
seperti SMU,SMP, SD belum menggunakan program SunPlus. Dengan
mengelola sumber daya ekonomi yang berasal dari anggota jemaat di
seluruh dunia maka organisasi gereja Advent membutuhkan informasi
126
keuangan yang kredibel agar transparansi dan akuntabilitas laporan
keuangan tetap terjaga.
Organisasi gereja Advent sebelum menggunakan program SunPlus
awalnya mengoperasikan program GL(General Ledger) berbasis DOS.
Program ini digunakan disemua level organisasi gereja dan
institusi/lembaga di bawah organisasi gereja Advent, jika institusi/lembaga
itu menggunakan dan mempekerjakan akuntan.
Sesuai penjelasan dari chief accountant kepada penulis dalam wawancara
menyatakan bahwa :
“program SunPlus (SunSystems) memiliki karakteristik dan batasan bagi yang
mengoperasikan program SunPlus, seperti power user artinya orang yang
mengoperasikan program SunPlus terbatas sesuai dengan fungsi kerjanya
(pengguna) sedangkan designer artinya orang yang dapat mengoperasikan dan
mendesain laporan keuangan. Program SunPlus dapat diakses oleh General
Conference melalui Akuntan tapi harus melalui ijin dari pimpinan General
Conference dengan mengaktifkan program Team Viewer 7. Selanjutnya
dikatakan bahwa biaya penggunaan program SunPlus setiap bulan dibebankan
di daerah konferens dimana biayanya 16 juta dan setiap tahun program SunPlus
harus di update dengan meminta serial number (sunplus serialization)”.
Pelaporan Keuangan di Jemaat-Jemaat Advent
Sumber daya ekonomi dari organisasi gereja Advent khususnya di jemaat
Advent dimulai dari pribadi anggota jemaat artinya bahwa setiap anggota
jemaat yang mengembalikan persepuluhan sesuai dengan pendapatannya.
Hal tersebut nampak dari kesetiaan anggota jemaat dalam memberi
persepuluhan dan persembahan. Dalam doktrin gereja Advent
persepuluhan adalah milik Tuhan dan kewajiban dari anggota jemaat
untuk mengembalikan persepuluhan yang merupakan milik Tuhan,
sedangkan persembahan dalam doktrin gereja Advent merupakan
persepuluhan kedua tapi itu secara sukarela sesuai komitmen anggota
jemaat dengan Tuhan.
Gambar 10
127
Proses Pelaporan Keuangan di Jemaat-Jemaat Advent
Mengirim/
Menyetor
Buku besar Kwitansi Buku Diakon Seminar Envelope Khotbah Bacaan
Dicatat
Dicatat
Lap.keuangan
Penjelasan :
1. Bendahara daerah konferens dan departemen penatalayaan
mendorong dan menolong anggota jemaat melalui departemen
penatalayanan untuk setia dalam memberi (akuntabilitas iman)
melalui seminar penatalayanan, khotbah-khotbah penatalayanan,
minggu sembayang khusus penatalayanan dan buku bacaan
penatalayanan. Departemen penatalayanan dan pimpinan daerah
konferens mendoakan setiap unit pemberi dari setiap jemaat.
2. Departemen penatalayanan jemaat mendorong jemaat untuk setia
dalam memberi (persepuluhan & persembahan) melalui khotbah
penatalayanan yang dilakukan oleh pendeta, bendahara, pemimpin
departemen penatalayanan jemaat.
Daerah Konferens
Departemen Penatalayanan
Daerah
Persepuluhan Persembahan
Jemaat
Bendahara Jemaat
Departemen Penatalayanan
Jemaat
Komite Jemaat
Bendahara Daerah
Konferens
Buku Diakon
128
3. Persembahan dan persepuluhan setiap sabat dari anggota jemaat
diberikan melalui envelope tertutup yang disiapkan oleh daerah
konferens. Dalam envelope setiap unit pemberi menuliskan dalam
kolom yang tersedia jumlah persepuluhan, jumlah persembahan
dan yang terbaru sekarang ini adalah persembahan untuk anggaran
jemaat. Sehingga anggota jemaat diajar dan ditekankan untuk
memberi secara sistimatis. Persepuluhan dan persembahan setiap
sabat dihitung oleh pendeta dan bendahara serta ketua diakon.
Setiap unit pemberi dicatat dalam buku kediakonan yang disiapkan
daerah konferens. Buku kediakonan merupakan buku kontrol
kesetiaan dari setiap anggota jemaat tetapi dijaga kerahasiaannya.
Dari buku kediakonanlah yang menjadi penentu seseorang boleh
dipilih menjadi pemimpin jemaat atau posisi lain dalam jemaat.
4. Bendahara jemaat mencatat setiap unit pemberi ke buku kwitansi
dan diposting ke buku besar yang disiapkan daerah konferens.
Bendahara mengembalikan kwitansi (warna putih) kepada unit
pemberi sebagai bukti. Untuk pengeluaran jemaat kwitansi dan
catatan pengeluaran jemaat disiapkan jemaat bersangkutan.
5. Laporan keuangan dibuat oleh bendahara dan dilaporkan ke komite
jemaat sebelum disahkan dan dibacakan di depan jemaat. Selain
laporan keuangan, bendahara melaporkan ke jemaat dengan
menempelkan dipapan pengumuman jemaat setiap unit pemberi
dengan tidak mencantumkan nama unit pemberi (warna merah),
karena ini bersifat rahasia dan kesetiaan dari anggota jemaat.
6. Bendahara jemaat mengirim persepuluhan dan persembahan ke
daerah konferens berserta dengan setiap unit pemberi dalam
catatan buku besar (warna putih).
7. Setiap awal tahun daerah konferens melaporkan jumlah
penerimaan persepuluhan dan persembahan dari semua jemaat di
wilayah kerja daerah konferens yang dicapai tahun sebelumnya
dan proyeksi persepuluhan dan persembahan untuk tahun berjalan
yang ditetapkan oleh daerah konferens.
Dalam penerapan prinsip-prinsip good corporate governance terhadap
laporan keuangan diorganisasi gereja Advent khususnya daerah konferens
Manado, Minahasa Utara, Bitung dan Maluku Utara maka sesuai dengan
129
prinsip transparansi laporan keuangan dilakukan laporan
pertanggungjawaban setiap tahun dari pihak manajemen kepada anggota
jemaat melalui perwakilan di komite eksekutif daerah.
Prinsip akuntabilitas terhadap laporan keuangan diorganisasi gereja
Advent yaitu melalui audit laporan keuangan yang dilakukan oleh church
auditor dan General Conference Auditing Service (GCAS). Audit laporan
keuangan dilakukan untuk memastikan bahwa penggunaan sumber daya
ekonomi seperti persepuluhan dan persembahan dialokasikan sesuai
dengan peraturan gereja dan working policy organisasi.
Prinsip responsibilitas terhadap laporan keuangan organisasi gereja
Advent khususnya daerah konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung dan
Maluku Utara melaporkan semua penerimaan dan pengeluaran kepada
higher organization sebagai pertanggungjawaban vertikal sedangkan
pertanggungjawaban horisontal melalui Bendahara daerah konferens
kepada anggota komite eksekutif daerah konferens.
Prinsip independensi dan keadilan terhadap laporan keuangan organisasi
gereja Advent dihasilkan sesuai dengan fungsi dan tugas dari pihak-pihak
yang terlibat dalam pembuatan laporan keuangan yang independen yaitu
chief accountant tanpa ada intervensi dari pihak lain. Laporan keuangan
yang dihasilkan melalui proses pengawasan dari financial controller
terhadap budget yang ditentukan setiap bulan. Prinsip keadilan diterapkan
kepada setiap individu yang terlibat dalam pelaporan keuangan bahwa
apabila ditemukan fraud oleh auditor General Conference maka organisasi
menerapkan punishment kepada individu dengan prinsip kasih bahwa
dipindahkan dan mengganti semua fraud yang dilakukan oleh individu
tersebut.
Praktek Pelaporan Keuangan Daerah Konferens
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuanga menggambarkan
tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja dan realisasi
pembiayaan (Indra Bastian, 2007).
130
Praktek pelaporan keuangan organisasi gereja Advent daerah konferens
diadopsi dari Seventh-day Accounting Manual, 2011. Laporan keuangan
daerah konferens terdiri dari pertama, laporan neraca (financial position)
atau combined Balance Sheet dan balance sheet schedule yaitu laporan
yang memberikan gambaran utuh tentang entitas pada suatu titik waktu
dan setiap akun transaksi dijelaskan melalui balance sheet schedule.
Akun-akun transaksi dalam neraca adalah asset/aktiva yang terdiri dari
aktiva lancar (kas dan setara kas, investasi, piutang, piutang wesel,
persediaan barang, biaya dibayar dimuka) aktiva tetap (tanah, land
improvement, bangunan, peralatan, kendaraan dan aset tetap lainnya dan
tunjangan penyusutan kendaraan). Setiap pekerja/pegawai dalam
lingkungan kerja organisasi gereja daerah konferens diberikan tunjangan
kendaraan (allowance for depreciation) yang ditentukan pada saat
penetapan budget. Organisasi gereja Advent daerah konferens tidak
melakukan pembelian kendaraan untuk kepentingan kantor tapi
menggunakan kendaraan pribadi sehingga dalam pelayanan semua
pegawai index diberikan tunjangan.
Akun tagihan (account receivable) dalam organisasi gereja Advent daerah
konferens terdiri dari tagihan ke intitusi/lembaga seperti sekolah
SD,SMP,SMA dimana pegawai index guru hanya diberikan tunjangan
25% dari daerah konferens untuk jumlah gaji guru yang bersangkutan dan
tagihan kepada pegawai-pegawai index di lingkungan kerja daerah
konferens.
Akun utang/kewajiban dalam organisasi gereja Advent daerah konferens
terdiri dari hutang pegawai dan hutang ke higher organization sesuai
dengan policy organisasi gereja Advent maka daerah konferens menyetor
ke higher organization baik perpuluhan dan persembahan sesuai dengan
laporan keuangan yang dilaporkan ke higher organization setiap bulan
setelah dipotong perpuluhan (tithe of tithe).
Bentuk Laporan Neraca di daerah konferens adalah Combine Balance
Sheet dengan membandingkan dua periode tahun dan penjelasan setiap
akun melalui catatan atas laporan posisi keuangan (Balance Sheet
Schedule), sebagai berikut:
131
NORTH MINAHASA CONFERENCE COMBINED BALANCE SHEET
AS OF DECEMBER 2011 AND 2010
ASSETS
OPERATING
FUND
PLANT
FUND TOTAL 2011 TOTAL 2010
CURRENT ASSETS
S01 - Cash And Bank
1.204.699.484 0
1.204.699.484
901.370.263
S02 – Investments 0 0 0 0
S03 - Account Receivable
1.102.323.471 0
1.102.323.471
1.445.177.875
S04 - Notes And Loans
Receivable 0 0 0 0
S05 – Inventory
34.674.075 0
34.674.075
13.218.415
S06 - Prepaid Expense &
Other Current Asset
1.458.602.211 0
1.458.602.211
341.048.640
Inter - Fund Receivables
8.875.000 0
8.875.000
2.775.000
TOTAL CURRENT
ASSETS
3.809.174.241 0
3.809.174.241
2.703.590.193
S07 - Fixed Assets (Net) 0
1.191.552.822
1.191.552.822
1.244.349.179
OTHER ASSETS 0 0 0 0
S08 - Notes/Loans
Receivable (Lt) 0 0 0 0
Other Assets 0 0 0 0
Inter - Fund Loans Receivables (Long Term) 0 0 0 0
TOTAL OTHER ASSETS 0 0 0 0
TOTAL ASSETS
3.809.174.241
3.809.174.241
3.947.939.372
LIABILITIES
CURRENT LIABILITIES
S09 - Account
Payable
1.130.620.293
1.130.620.293
1.362.650.767
S10 - Notes Payable 0 0 0 0
S11 - Agency & Trust
Fund
684.417.422
684.417.422
261.573.393
Other Liabilities 0 0 0 0
Inter - Fund Account Payable 0 0 0 0
TOTAL CURRENT
LIABILITIES
1.815.037.715 0
1.815.037.715
1.624.224.160
OTHER LIABILITIES
S12 - Notes Payable
(Long Term)
851.253.508 0
851.253.508
851.253.508
Other Liabilities
(Long Term) 0 0 0 0
Inter - Fund Loan Payable
(Long Term) 0 0 0 0
132
TOTAL OTHER
LIABILITIES
851.253.508
851.253.508
851.253.508
TOTAL LIABILITIES
2.666.291.223
2.666.291.223
2.475.477.668
NET ASSETS
Unallocated Funds – Tithe
68.727.778
68.727.778
(571.186.250)
Unallocated Funds – Non Tithe
1.074.155.240
1.074.155.240
2.043.647.954
Allocated Funds 0 0 0 0
Unexpected Plant 0 0 0
NET INVESTED IN
PLANT
1.191.552.822
1.191.552.822
TOTAL NET ASSETS
1.142.883.018
1.191.552.822
2.334.435.840
1.472.461.704
TOTAL LIABILITIES &
NET ASSETS
3.809.174.241
1.191.552.822
5.000.727.063
3.947.939.372
Sumber : chief accountant daerah konferens.
132
NORTH MINAHASA CONFERENCE
BALANCE SHEET SCHEDULES
AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Description
OPERATING FUND PROPERTY
FUND TOTAL FUNDS
BALANCE
JANUARY 1
YEAR TO
DATE NET
ACTIVITY
BALANCE
DECEMBER
31
2011 2011 2010
SCHEDULE 01 : CASH AND CASH
EQUIVALENTS
CASH ON HAND (NOTE 01)
718.785.987 111.691.523
830.477.510 0 830.477.510 718.785.987
BANK/CHECKING ACCOUNT (NOTE 02) 182.604.276 191.637.698
374.241.974 0 374.241.974 182.604.276
SAVING/INTEREST-BEARING ACCOUNT
(NOTE 03) 0 0 0 0 0 0
OTHER CASH & CASH EQUIVALENT (NOTE 04) 0 0 0 0 0 0
TOTAL CASH AND CASH EQUIVALENTS
901.390.263 303.329.221
1.204.719.484 0 1.204.719.484 901.390.263
SCHEDULE O2 : INVESTMENTS
GENERAL CONFERENCE UNITIZED FUND
(NOTE 05) 0 0 0 0 0 0
OTHER INVESTMENTS (NOTE 06) 0 0 0 0 0 0
ALLOWANCE FOR CHANGE IN MARKET VALUE 0 0 0 0 0 0
TOTAL INVESTMENTS 0 0 0 0 0 0
SCHEDULE O3 : ACCOUNT RECEIVABLE
A/R : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 07) 241.728.703 0 54.537.800 49.724.800
133
49.724.800 54.537.800
A/R : EMPLOYEES (NOTE 08)
1.056.806.356 249.057.007 603.371.214 0 603.371.214 1.056.806.356
A/R : OTHER ACCOUNT RECEIVABLE (NOTE 09)
346.015.512 118.357.410
450.763.250 0 450.763.250 346.015.512
LESS : ALLOWANCE FOR DOUBTFUL
ACCOUNTS
(6.368.793)
-
(6.368.793) 0 (6.368.793) (6.368.793)
NET ACCOUNT RECEIVABLE
1.446.177.875 609.143.120
1.102.303.471 0 1.102.303.471 1.446.177.875
SCHEDULE 04 : NOTES/LOANS RECEIVALBE
(CURRENT)
N/R : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 10) 0 0 0 0 0 0
N/R : EMPLOYEES (NOTE 11) 0 0 0 0 0 0
N/R : OTHER NOTES/LOANS (NOTE 12) 0 0 0 0 0 0
LESS : ALLOWANCE FOR DOUBTFUL LOANS 0 0 0 0 0 0
NET NOTES/LOANS RECEIVABLE 0 0 0 0 0 0
SCHEDULE 05 : INVENTORIES
MERCHANDISE INVENTORY 0 0 0 0 0 0
SUPPLIES INVENTORY
13.218.415
13.218.415 13.218.415 13.218.415
OTHER INVENTORY 0 0 0 0 0 0
TOTAL INVENTORIES
13.218.415
13.218.415 13.218.415 13.218.415
SCHEDULE O6 : PREPAID EXPENSES &
OTHER CURRENT ASSETS
PREPAID INSURANCE 0 0 0 0 0 0
134
PREPAID TAXES 0 0 0 0 0 0
OTHER PREPAID EXPENSES
341.048.640 1.117.553.571
1.458.602.211 0 1.458.602.211 341.048.640
TOTAL PREPAID EXPENSES
341.048.640 1.117.553.571
1.458.602.211 0 1.458.602.211 341.048.640
SCHEDULE 07 : FIXED ASSETS
LAND 0 0 0 466.426.500 466.426.500 466.426.500
LAND IMPROVEMENTS 0 0 0 0 0 0
BUILDINGS AND FIXTURES 0 0 0 1.165.719.269 1.165.719.269 1.165.719.269
FURNISHINGS AND EQUIPMENT 0 0 0 388.965.016 388.965.016 388.965.016
VEHICLE & OTHER PLANT ASSETS 0 0 0 0 0 0
ALLOWANCE FOR DEPRECIATION
(75.181.145) 75.181.145 0
(829.557.963) (829.557.963) 776.761.606
TOTAL FIXED ASSETS
(75.181.145) 75.181.145 0 1.191.552.822 1.191.552.822 2.797.872.391
SCHEDULE 10 : NOTES RECEIVABLE (LONG
TERM)
N/R : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 13) 0 0 0 0 0 0
N/R : EMPLOYEES (NOTE 14) 0 0 0 0 0 0
N/R : OTHER NOTES RECEIVABLE (NOTE 15) 0 0 0 0 0 0
TOTAL NOTES RECEIVABLE (LONG TERM) 0 0 0 0 0 0
SCHEDULE O9 : ACCOUNT PAYABLE
A/P : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 07) 1.319.659.578 0
1.082.743.875 0 1.082.743.875 1.319.659.578
135
A/P : EMPLOYEES (NOTE 08) 35.608.402 708.260.165
42.376.416 0 42.376.416 35.608.402
A/P : OTHER ACCOUNT PAYABLE (NOTE 09)
7.382.787 11.706.885
5.500.000 0 5.500.000 7.382.787
TOTAL ACCOUNT PAYABLE
1.362.650.767 719.967.050
1.130.620.291 0 1.130.620.291 1.362.650.767
SCHEDULE 10 : NOTES PAYABLE (CURRENT)
A/P : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 16) 0 0 0 0 0 0
A/P : EMPLOYEES (NOTE 17) 0 0 0 0 0 0
A/P : OTHER NOTES PAYABLE (NOTE 18) 0 0 0 0 0 0
TOTAL NOTES PAYABLE 0 0 0 0 0 0
-
-
-
SCHEDULE 11 : AGENCY & TRUST
ACCOUNTS -
-
-
WORLD MISSION OFFERINGS (NOTES 22) 0 0 0 0 0 0
OTHER AGENCY & TRUST ACCOUNTS
(NOTES 23 & 24)
261.573.393 422.844.029
684.417.422 0 684.417.422 261.573.393
TOTAL AGENCY & TRUST ACCOUNTS
261.573.393 422.844.029
684.417.422 0 684.417.422 261.573.393
-
-
-
SCHEDULE 12 : NOTES PAYABLE (LONG
TERM)
-
-
-
N/P : SDA ORGANIZATIONS (NOTE 19) 0 0 0 0 0 0
N/P : EMPLOYEES (NOTE 20) 0 0 0 0 0 0
N/P : OTHER NOTES PAYABLE (NOTE 21) 851.253.508 0
851.253.508 0 851.253.508 851.253.508
TOTAL NOTES PAYABLE (LONG TERM)
851.253.508 0
851.253.508 0 851.253.508 851.253.508
136
Kedua, laporan arus kas yaitu laporan yang menggambarkan perubahan
posisi kas dalam satu periode akuntansi. Dalam laporan arus kas,
perubahan kas akan dilihat dari tiga sisi, yaitu dari kegiatan operasi,
kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Praktek laporan arus kas
(statement of cash flow) dalam organisasi gereja Advent daerah konferens
dipengaruhi lebih banyak pada kegiatan operasi sedangkan kegiatan
investasi tidak ada dan kegiatan pendanaan bersifat jangka panjang yaitu
melalui bantuan dari higher organization.
Bentuk laporan arus kas dalam organisasi gereja Advent daerah konferens
adalah membandingkan untuk dua periode tahun yaitu statement of cash
flow-combined, sebagai berikut :
NORTH MINAHASA CONFERENCE
STATEMENT OF CASH FLOW – COMBINED
AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Cash Flows From Operating Activities 2011 2010
Net Increase (Decrease) From Financial Activity
861.974.136
207.795.789
Adjustments To Eliminate Non-Cash Items :
Depreciation Expense
52.796.357
80.058.895
Allowance For Doubtful Accounts 0
33.000
Gain (Loss) On Disposal Of Assets 0 0
Unrealized Gain (Loss) In Value Of Investments 0 0
Decrease (Increase) In Account Receivable
342.854.404
(1.053.386.551)
Decrease (Increase) In Notes Receivable 0 0
Decrease (Increase) In Inventories
(21.455.660)
59.060.000
Decrease (Increase) In Prepayments And Other Current Assets
(1.123.653.571)
105.739.468
Increase (Decrease) In Account Payable
(232.030.474)
568.315.363
Increase (Decrease) In Notes Payable 0 0
Increase (Decrease) In Trust Funds
422.844.029
(105.286.047)
Increase (Decrease) In Other Current Liabilities 0 0
Net Cash Provided (Used) By Operating Activities
303.329.221
(137.670.083)
Cash Flows From Investing Activities
137
Proceeds From Sale Of Plant Assets 0 0
Proceeds From Maturity Of Investments 0 0
Purchase Of Investments 0 0
Purchase Of Plant Assets 0 0
Notes Receivable Issued 0 0
Principal Payments Received On Notes Receivable 0 0
Net Cash Provided (Used) By Investing Activities 0 0
Cash Flows From Financing Activities
Principal Payments Made On Long - Term Debt 0
124.141.581
Proceeds From Long-Term Debt
Net Cash Provided (Used) By Investing Activities 0
124.141.581
Net Increase (Decrease) In Cash And Cash Equivalents
303.329.221
(13.528.502)
Cash And Cash Equivalents At The Beginning Of The Year
901.370.263
914.931.765
Cash And Cash Equivalents At The End Of The Year
1.204.699.484
901.403.263
Sumber : chief accountant daerah konferens.
Ketiga, laporan aktivitas yang mencakup aktivitas organisasi secara
keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu
periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada
aktiva bersih dalam laporan posisi keuangan (balance sheet). Laporan
aktivitas (statement of financial activity) dalam organisasi gereja Advent
daerah konferens menyajikan klasifikasi pendapatan (operating income)
yaitu persepuluhan, persembahan terpadu (one offering plan) dan
pendapatan untuk dana pembangunan (investment income). Klasifikasi
beban (operating expense) yaitu gaji dan tunjangan pegawai
index/pengerja, biaya perjalanan, biaya program khusus, biaya
administrasi, biaya kantor, biaya perawatan. Biaya-biaya dalam laporan
aktivitas dalam organisasi gereja Advent daerah konferens secara specifik
disajikan dalam budget dan catatan laporan atas aktivitas organisasi yaitu
Notes to the schedule of the Statement of Financial Activity.
Bentuk laporan aktivitas organisasi gereja Advent daerah konferens yaitu
Combined Statement of Financial Activity dengan membandingkan dua
periode tahun dan penjelasaan laporan aktivitas disajikan dalam Notes to
the Schedule of the Satament of Financial Activity, sebagai berikut ::
138
NORTH MINAHASA CONFERENCE
COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL ACTIVITY
FOR THE TWELVE MONTHS ENDING DECEMBER 31, 2011 & 2010
Description
OPERATING FUND
PROPERTY
FUND TOTAL FUNDS
UNALLOCATED FUND ALLOCATED
FUNDS
TOTAL 2011 BUDGET 2011 2011 2010
TITHE NON-TITHE
Operating
Operating Income
10.021.079.978 0 0
10.021.079.978
7.880.000.000 0
10.021.079.978
8.113.419.591
S13 - Tithe Income, Net 0
791.839.591 0
791.839.591
855.000.000 0
791.839.591
674.974.488
Specific Donations
(Note 29) 0
445.493.927 0
445.493.927
1.215.000.000 0
445.493.927
1.180.628.080
S14 - Direct Operating
Income 0
11.200.323 0
11.200.323
7.500.000 0
11.200.323
9.895.633
S15 - Investment Income
(Note 32) 0 0
- 0
Other Operating Income
(Note 33) 0 0 0 0 0 0 0 0
Exchange Gain - General 0 0 0 0 0 0 0 0
Tithe/Non -Tithe Exchange 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Earned Operating Income 10.021.079.978
1.248.533.841 0
11.269.613.819
9.957.500.000 0
11.269.613.819
9.978.917.792
Operating Expense
S16 - Worker's Salary &
Allowance Expense
6.407.015.403 0 0
6.407.015.403
6.759.320.000 0
6.407.015.403
6.744.876.679
S17 - Travel Expense
151.188.600 0 0
151.188.600
128.000.000 0
151.188.600
117.899.500
139
Program Specific (Note 36) 393.812.665
11.277.054 0
405.089.719
291.060.000 0
405.089.719
92.025.336
S18 - Administration
Expense
857.834.484
51.523.869 0
909.358.353
828.000.000 0
909.358.353
1.035.029.905
S19 - Office Expense 148.840.162
61.484.741 0
210.324.903
161.500.000 0
210.324.903
184.068.088
S20 - General Expense
1.416.108.198
769.332.817 0
2.185.441.015
1.695.120.000 0
2.185.441.015
1.454.538.542
S21 - Plant Operation &
Maintenance
11.244.188 0 0
11.244.188
144.500.000
127.977.502
139.221.690
142.683.953
Investment Expense
(Note 40) 0 0 0 0 0 0 0 0
Other Property Expense (Note 41) 0 0 0 0 0 0 0 0
Exchange Loss - General 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Operating Expense
9.386.043.700
893.618.481 0
10.279.662.181
10.007.500.000
127.977.502
10.407.639.683
9.771.122.003
Increase (Decrease) Before
Appropriations
635.036.278
354.915.360 0
989.951.638
(50.000.000)
(127.977.502)
861.974.136
207.795.789
S22 - Operating
Appropriations 0 0 0 0 0 0 0 0
Class 1 A - Appropriation
Received (Note 42) 0 0 0 0 0 0 0 0
Exchange Gain/Loss –
Appropriations 0 0 0 0 0 0 0 0
Less Appropriations To Fields
(Note 43) 0 0 0 0 0 0 0 0
Class I A - Appropriations
Retained 0 0 0 0 0 0 0
Other Operating Appropriation
Received (Note 42) 0 0 0 0 0 0 0 0
Less Other Operating
Appropriation To Fields
(Note 43) 0 0 0 0 0 0 0
Other Operating Appropriations
Retained 0 0 0 0 0 0 0
140
Net Appropriation Retained 0 0 0 0 0 0 0 0
Increase (Decrease) After
Appropriations
635.036.278
354.915.360 0
989.951.638
(50.000.000)
(127.977.502)
861.974.136
207.795.789
Capital
Capital Appropriations 0 0 0 0 0 0 0 0
Exchange Gain/Loss - Capital Appropriation 0 0 0 0 0 0 0 0
Other Capital Income 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Capital Appropriation &
Income 0 0 0 0 0 0 0 0
Less Capital Appropriation To
Fields 0 0 0 0 0 0 0 0
Other Capital Expense 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Capital Expense 0 0 0 0 0 0 0 0
Capital Increase (Decrease) 0 0 0 0 0 0 0 0
Increase (Decrease) Before
Transfers
635.036.278
354.915.360 -
989.951.638
(50.000.000)
(127.977.502)
861.974.136
207.795.789
Transfers
Between Unallocated & Allocated Funds
From Unallocated To Allocated
(15.016.909.744)
(184.106.089) 0
(15.201.015.833) 0 0 (15.201.015.833)
From Allocated To Unallocated 15.016.909.744
184.106.089 0
15.201.015.833 0 0
15.201.015.833
Net Transfer Between
Unallocated & Allocated Fund 0 0 0 0 0 0 0
Between Allocated Fund
To Allocated Funds 0 0 0
From Allocated Funds 0 0 0
Net Transfers Between
Allocated Funds 0 0 0
141
Between Other Funds
From Non-Tithe Fund To
Unexpected Property Fund 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Transfer In (Out) 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Increase (Decrease) For Year
635.036.278
354.915.360 0
989.951.638
(127.977.502)
861.974.136
207.795.789
Fund Balance, January 1
(566.308.500)
719.239.880 0
152.931.380
1.319.530.324
1.472.461.704
1.264.665.915
Fund Balance, December 31
68.727.778
1.074.155.240 0
1.142.883.018
1.191.552.822
2.334.435.840
1.472.461.704
Sumber : chief accountant daerah konferens.
142
NORTH MINAHASA CONFERENCE
SCHEDULE TO THE STAMENT OF FINANCIAL ACTIVITY
FOR THE TWELVE MONTHS ENDING DECEMBER 31, 2011 & 2010
Description
OPERATING FUND
PROPER
TY FUND TOTAL FUNDS
UNALLOCATED FUND ALLOC
ATED
FUNDS
TOTAL 2011 OPERATING BUDGET
2011
2011
2010
TITHE
NON-
TITHE BUDGET
OVER
(UNDER)
Schedule 13 : Tithe Income
Gross Tithe (Note 28 15.903.199.073 0 0
15.903.199.073
12.800.000.000
3.103.199.073 0
15.903.199.073
13.316.805.227
Less Tithe Percentage
(%)
(5.882.119.095) 0 0
(5.882.119.095)
(4.920.000.000)
(962.119.095) 0
(5.882.119.095)
(5.205.385.636)
Net Tithe 10.021.079.978 0 0
10.021.079.978
7.880.000.000
2.141.079.978 0
10.021.079.978
8.111.419.591
Schedule 14 : Direct Operating Income
Service Income
(Note 30) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Incidental Department Sales 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rent Income 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Other Direct Operating
Income (Note 31) 0
445.493.92
7 0
445.493.927
1.215.000.000
(769.506.073) 0
445.493.927
1.180.628.080
Net Direct Operating
Income 0
445.493.92
7 0
445.493.927
1.215.000.000
(769.506.073) 0
445.493.927
1.180.628.080
143
Schedule 15 : Workers' Salaries &
Allowance Expense (Note 34)
Salary & Allowances 4.513.583.508 0 0
4.513.583.508
5.248.720.000
(735.136.492) 0
4.513.583.508
5.292.006.606
Retirement Plan Contribution 0 0 0 0 0 0 0 0
152.352
Transportation &
Moving
35.423.000 0 0
35.423.000
50.000.000
(14.577.000) 0
35.423.000
24.315.000
Educational Assistance 248.542.333 0 0
248.542.333
350.000.000
(101.457.667) 0
248.542.333
336.746.815
Insurance Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Health Care Expense 574.755.450 0 0
574.755.450
525.000.000
49.755.450 0
574.755.450
540.665.905
Other Employee Related Expense 1.034.711.112 0 0
1.034.711.112
585.600.000
449.111.112 0
1.034.711.112
550.990.001
Total Workers Salary &
Allowance Expense 6.407.015.403 0 0
6.407.015.403
6.759.320.000
(352.304.597) 0
6.407.015.403
6.744.876.679
Schedule 17 : Travel Expense
Regular Travel
(Note 35)
21.348.500 0 0
21.348.500
30.000.000
(8.651.500) 0
21.348.500
29.772.000
Special Travel 129.840.100 0 0
129.840.100
98.000.000
31.840.100 0
129.840.100
88.127.500
Recruitment & Other
Travel Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Travel Expense 151.188.600 0 0
151.188.600
128.000.000
23.188.600 0
151.188.600
117.899.500
Schedule 18 : Administrative Expense
Auditing Expense
(Note 37) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Committee, Meeting
Expense 556.421.984 0 0
556.421.984
295.000.000
261.421.984 0
556.421.984
379.709.088
Legal Expense 0 0 0 0
153.000.000
(153.000.000) 0 0
97.117.324
144
Public Relation Expense 0 51423869 0
51.423.869
35.000.000
16.423.869 0
51.423.869
40.953.122
Other Administration
Expense 301.412.500 0 0
301.412.500
345.000.000
(43.587.500) 0
301.412.500
517.250.371
Total Administration Expense 857.834.484
51.423.869 0
909.258.353
828.000.000
81.258.353 0
909.258.353
1.035.029.905
Schedule 19 : Office Expense
Office Supplies
(Note 38) 148.640.162 0 0
148.640.162
100.000.000
48.640.162 0
148.640.162
120.351.781
Postage And Shipping 0 517930 0
517.930
1.500.000
(982.070) 0
517.930
552.050
Printing & Copying 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Telecommunication Related 0 60966811 0
60.966.811
60.000.000
966.811 0
60.966.811
63.164.257
Other Office Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Office Expense 148.640.162
61.484.741 0
210.124.903
161.500.000
48.624.903
-
210.124.903
184.068.088
Schedule 20 : General Expense
Bad Debt 0 0 0 0 0 0 0 0 33000
General Supplies 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Information System
Service Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Insurance, General Liability 0 135084739 0
135.084.739
75.000.000
60.084.739 0
135.084.739
102.426.276
Finance
Charges/Rate/Taxes 0 4515070 0
4.515.070
5.000.000
(484.930) 0
4.515.070
4.486.094
Interest Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Other General Expense (Note 39) 1.416.108.198 629733008 0
2.045.841.206
1.615.120.000
430.721.206 0
2.045.841.206
1.347.583.172
Total General Expense 1.416.108.198
769.332.817 0
2.185.441.015
1.695.120.000
490.321.015 0
2.185.441.015
1.454.528.542
145
Schedule 21 : Plant Operation &
Maintenance
Property/Equipment Rental 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Property/Equipment
Maintenance & Repair
39.322.220 0 0
39.322.220
19.500.000
19.822.220 0
39.322.220
21.687.000
Depreciation Expense
(75.181.145) 0 0
(75.181.145)
85.000.000
(160.181.145) 0
(75.181.145)
80.058.895
Property Taxes 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Property Insurance 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Vehicle Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Utilities
47.103.113 0 0
47.103.113
40.000.000
7.103.113 0
47.103.113 40938058
Other Plant Operation
Expense 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Plant Operation &
Maintenance
11.244.188 0 0
11.244.188
144.500.000
(133.255.812) 0
11.244.188
142.683.953
Schedule 22 : Appropriations
Operating & Capital
Appropriation Received (Note 42) 0 0 0 0
50.000.000
(50.000.000) 0 0 0
Operating & Capital
Appropriation Made
(Note 43) 0 0 0 0
- 0 0 0
Total Appropriation
Retained 0 0 0 0
50.000.000
(50.000.000) 0 0 0
Sumber : chief accountant daerah konferens.
146
Tabel 12
Rangkuman Mekanisme GCG & Praktek Pelaporan Keuangan Dalam
Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Gereja Advent Daerah Konferens
Manado, Minahasa Utara, Bitung & Maluku Utara
Mekanisme Hubungan
Kepemimpinan dan Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance
Karakteristik
Transparancy & Accountability
Peraturan jemaat merupakan (code
of conduct) yaitu peraturan yang
mengikat setiap individu, pegawai
dan pimpinan daerah konferens
Working policy merupakan
peraturan yang mengikat pegawai
index di daerah konferens.
Higher organization melakukan
pengawasan terhadap daerah
konferens (agent watch agent).
Komite Eksekutif Daerah
Konferens merupakan perwakilan
jemaat-jemaat yang memiliki batas
kewenangan dalam pengambilan
keputusan.
Komite audit dan komite kaji
kompensasi dibentuk untuk
memantau pengelolaan penerimaan
dan pengeluaran di daerah
konferens (principal watch agent)
Audit yang dilakukan oleh General
Conference Auditing Service
dilaporkan ke higher organization.
Audit yang dilakukan oleh church
auditor dilaporkan ke komite
keuangan daerah konferens.
Responsibility
Pimpinan daerah konferens
merupakan perwakilan daerah
konferens di higher organization.
Pimpinan daerah konferens
merupakan ketua komite eksekutif
daerah konferens (board of
147
directors).
Pimpinan departemen merupakan
pimpinan pelayanan sesuai dengan
spesialisasi.
Pimpinan departemen bertanggung
jawab terhadap program dan
penggunaan dana kegiatan.
Pimpinan daerah konferens (Ketua,
Sekretaris dan Bendahara) menjadi
ketua komite ADHOC disetiap
departemen.
Chief accountant dan Financial
Controller bertanggung jawab
terhadap laporan keuangan dan
budget di daerah konferens.
Independency & Fairness
Komite administrasi memiliki
wewenang terhadap pengeluaran
keuangan daerah konferens dengan
mengeluarkan surat keputusan.
Komite administrasi memiliki batas
kewenangan dalam pengambilan
keputusan di daerah konferens.
Komite keuangan bertanggung
jawab terhadap pengawasan
pelaporan keuangan setiap bulan.
Komite-komite ADHOC dibentuk
untuk memantau program disetiap
departemen.
Mekanisme Good Corporate
Governance di Daerah
Konferens
Karakteristik
Board of Directors
Komite Eksekutif Daerah
Konferens (board of director)
adalah perwakilan anggota jemaat.
Komite Eksekutif (Excom) Daerah
Konferens memiliki batas
kewenangan.
Anggota komite eksekutif daerah
konferens dipilih oleh utusan
jemaat-jemaat.
148
Anggota komite eksekutif daerah
konferens dipilih dari Kaum Awam
(laymen) dan Pendeta.
Ketua Eksekutif Daerah Konferens
merupakan ketua komite eksekutif
daerah konferens.
Ketua Eksekutif Daerah Konferens
merupakan anggota komite
eksekutif Uni Konferens (higher
organization).
Komite Audit
Komite Audit dan Komite Kaji
Kompensasi merupakan komite
yang melakukan pengawasan
terhadap penerimaan, pengeluaran
dan audit gaji pegawai organisasi
gereja daerah konferens
Internal Auditor
Keuangan Jemaat di audit oleh
Church Auditor setiap tahun.
Keuangan Daerah Konferens di
audit oleh General Conference
Auditing Service (GCAS).
Hasil audit laporan keuangan
dilaporkan ke Komite Keuangan.
Praktek Pelaporan Keuangan
Daerah Konferens dan Prinsip-
Prinsip Good Corporate
Governance
Karakteristik
Transparancy & Accountability
Sumber utama penerimaan daerah
konferens adalah persepuluhan dan
persembahan.
Jemaat melalui bendahara jemaat
menyetor langsung persepuluhan
dan persembahan ke kantor daerah
konferens kecuali wilayah tertentu
melalui pendeta wilayah.
Lembaga/institusi seperti rumah
sakit, universitas menyetor
persepuluhan ke daerah konferens
sesuai dengan letaknya kecuali
149
SD,SMP,SMA.
Daerah konferens melaporkan hasil
penerimaan dan pengeluaran setiap
bulan ke higher organization (Uni
Konferens) dan menyetor 10% dan
persembahan (40%).
Responsibility
Laporan keuangan daerah konferens
dibuat pertanggungjawaban melalui
Bendahara Daerah Konferens dalam
rapat tahunan dengan semua
anggota komite eksekutif daerah
konferens (board of director).
Daerah konferens mengirim surat
ke jemaat-jemaat untuk pencapaian
persepuluhan dan persembahan
tahun sebelumnya dan membuat
perkiraan (forecast) untuk
pencapaian persepuluhan dan
persembahan tahun berjalan.
Laporan keuangan daerah konferens
dilaporkan oleh bendahara jemaat
melalui komite jemaat setiap bulan.
Independency & Fairness
Semua pegawai index yang terkait
dalam organisasi gereja Advent
memiliki tugas dan fungsi sesuai
dengan job description.
Laporan keuangan oleh chief
accountant diperiksa terlebih
dahulu oleh financial controller
sebelum dilaporkan ke Bendahara
Daerah Konferens.
Organisasi gereja Advent
menerapkan prinsip kasih kepada
individu yang bertanggung jawab
secara pribadi bila ditemukan fraud.
Organisasi menerapkan reward and
punishment kepada individu tanpa
diskriminasi. Reward dalam bentuk
promosi jabatan dan punishment
dipindahkan.