bab iv kriteria penetapan status jalan desa1
DESCRIPTION
Laporan AntaraTRANSCRIPT
Laporan Antara
4.1. Definisi Jalan Desa
Sesuai dengan UU no.38 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah no
34 tahun 2006 tentang Jalan, dijelaskan bahwa jalan desa
dikelompokkan ke dalam jalan berdasarkan kewenangannya/statusnya.
Jalan desa, adalah jalan lingkungan primer/sekunder dan jalan
lokal primer/sekunder yang tidak termasuk dalam jalan kabupaten, dan
merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar
pemukiman di dalam desa.
Pembagia
n
Klasifikas
i
Definisi
Menurut status
Jalan nasional
Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis nasional serta jalan tol
Jalan propinsi
Jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis propinsi
Jalan kabupaten
Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional maupun jalan propinsi yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten
Jalan kota Jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan antar pusat pemukiman yang berada dalam kota
Jalan desa Jalan umum yang menghubungkan kawasan dan atau antar pemukiman di dalam desa serta jalan lingkungan
Sumber UU no 38 Tahun 2004 dan PP no 34 tahun 2006
Penetapan Status Jalan DesaIV - 1
Tabel 4.1. Pengelompokan jalan menurut Status Jalan
KONSEP PENETAPAN STATUS JALAN DESA
Laporan Antara
4.1.1. Persyaratan teknis
Persyaratan teknis jalan meliputi kecepatan rencana, lebar badan
jalan, kapasitas, jalan masuk, persimpangan sebidang, bangunan
pelengkap, perlengkapan jalan, penggunaan jalan sesuai fungsinya dan
tidak terputus.
Persyaratan teknis harus memenuhi ketentuan keamanan,
keselamatan dan lingkungan.
Penetapan Status Jalan DesaIV - 2
1.
1.
Gambar 4.4. Bagian-bagian Jalan
Tabel 4.2. Persyaratan Teknis Jalan Primer
Tabel 4.3. Persyaratan Teknis Jalan Sekunder
Laporan Antara
Penetapan Status Jalan DesaIV - 3
Gambar 4.6 Sketsa Klasifikasi Fungsi Jalan pada Sistem Jaringan Jalan primer
Jalan lingkungan primer di dalam kawasan pedesaan
Gambar 4.5. Hirarki jalan pada Sistem Jaringan Jalan primer
Laporan Antara
Dari gambar 4.5 dan 4.6. dapat dijelaskan bahwa jalan desa
menempati struktur yang paling bawah dalam sistem jalan primer. Jalan
Desa menghubungkan antar pemukiman di dalam pedesaan.
Penetapan Status Jalan DesaIV - 4
Jalan desa, jalan yang menhubungkan antar pemukiman di dalam desa
Gambar 4.7 Hirarki Fungsi Jalan Pada sistem Jaringan Jalan sekunder
Laporan Antara
Dari gambar 4.5 , 4.6.,4.7, dan 4.8 dapat dijelaskan bahwa jalan
desa menempati struktur yang paling bawah dalam sistem jalan primer
maupun jalan sekunder. Jalan Desa menghubungkan antar pemukiman
di dalam pedesaan.
4.1.2. Hubungan Fungsi dan Status Jalan
Menurut fungsinya jalan kolektor primer yang tidak
menghubungkan antar ibukota propinsi , jalan lokal primer, jalan
lingkungan primer dan jalan- jalan dalam sistem sekunder ditetapakan
melalui keputusan Gubernur. Sedangkan menurut statusnya jalan
kabupaten dan desa ditetapkan melalui keputusan bupati.
Penetapan Status Jalan DesaIV - 5
Gambar 4.9. Skema Penetapan Fungsi dan Status Jalan
Gambar 4.8. Sketsa klasifikasi Fungsi Pada Sistem Jaringan Jalan sekunder
Laporan Antara
4.2. Konsep Penyusunan Status Jalan Desa
Penetapan Status Jalan DesaIV - 6
Gambar 4.10. Hubungan Fungsi dan Status Jalan
Laporan Antara
Sebagaimana yang disebutkan dalam Metodologi Kerja dilakukan
pengelompokan/kompilasi data untuk menentukan kriteria penetapan
status jalan desa. Bagan alir penyusunan jalan desa adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
1. Identifikasi simpul dan ruas
1) Identifikasi simpul berupa pusat-pusat kegiatan yang harus
dihubungkan oleh jaringan jalan
Penetapan Status Jalan DesaIV - 7
Gambar 3.5. Bagan Alir Penentuan Fungsi dan Status Jalan
Draft Usulan Rencana Penetapan Status Jalan Desa
Peta rencana penetapan jaringan jalan desaTabel rencana penetapan jaringan jalan desa
Identifikasi Simpul dan Ruas
tidakEvaluasi Status
Jalan Desa
ya
Pemetaan trase jaringan jalan desa dan inventarisasi pemanfaatan lahan
Laporan Antara
2) Identifikasi ruas dengan cara menghubungkan simpul-
simpul yang telah diidentifikasi tadi.
2. Pemetaan trase jaringan jalan desa dan inventarisasi
pemanfaatan lahan
1) Menyusun trase jalan dengan cara tracking jalan yang telah
diidentifikasi dari langkah 1 dengan menggunakan GPS
2) Mengidentifikasi pemanfaatan lahan dikiri dan kanan jalan
untuk menentukan pusat-pusat kegiatan dimana identifikasi
ini bertujuan agar jalan tersebut ke depan dapat dinaikkan
statusnya
3. Evaluasi Status Jalan Desa
Evaluasi apakah ruas jalan yang diidentifikasi pada langkah 1
dan 2 diatas tersebut memenuhi syarat teknis dan fungsi jalan,
jika tidak, maka cari alternatif ruas jalan yang mampu
memenuhi syarat teknis jalan desa, jika ya lanjutkan ke
langkah 4
4. Draft usulan rencana penetapan status jalan desa
Setelah didapat ruas jalan desa sesuai dengan syarat teknis jalan
desa maka dapat disusun:
Peta rencana penetapan jaringan jalan desa
Tabel rencana penetapan jaringan jalan desa
Penetapan Status Jalan DesaIV - 8
Laporan Antara
Penetapan Status Jalan DesaIV - 9