bab iii konsep pendidikan perspektif hasan …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/bab 3.pdfa. riwayat hidup...

37
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN LANGGULUNG A. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934. Ayahnya bernama Langgulung dan ibunya bernama Aminah Tanrasula. Pendidikannya dimulai dari sekolah dasar di desa kelahirannya. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah Islam di Ujung Pandang pada tahun 1942-1952. Setelah itu, Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Guru Agama Islam Atas di Ujung Pandang tahun 1952-1955 dan Bahasa Inggris pada tahun 1957-1962. Pendidikan selajutnya ia tempuh di Ein Syam University, Cairo, pada tahun 1963-1964 dalam rangka mendapatkan gelar Diploma of Education. Pada tahun yang sama (1964) ia juga mendapat gelar diploma dalam Bahasa Arab modern dari Institut of Higher Arab Studies, Arab League, Cairo. Setelah itu, ia melanjutkan studi pada program Pscasarjana di Ein Syam University, cairo pada tahun 1967, dan memperoleh gelar MA dalam bidang Psikologi dan mental hygiene. 1 Ia juga mendapat Diploma dalam bidang Sastra Arab Modern dari Institute of Higher Arab Studies, Arab League, Kairo, tahun 1964. Tidak cukup kuliah di Timur Tengah Ia kemudian melanjutkan kuliah ke Barat. Ia mendapat gelar Doctor 1 Abuddina Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 341 68

Upload: phungkien

Post on 09-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

BAB III

KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN LANGGULUNG

A. Riwayat Hidup

Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16

Oktober 1934. Ayahnya bernama Langgulung dan ibunya bernama Aminah

Tanrasula. Pendidikannya dimulai dari sekolah dasar di desa kelahirannya. Setelah

itu ia melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah pertama dan sekolah

menengah Islam di Ujung Pandang pada tahun 1942-1952. Setelah itu, Ia

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Guru Agama Islam Atas di Ujung Pandang

tahun 1952-1955 dan Bahasa Inggris pada tahun 1957-1962. Pendidikan selajutnya

ia tempuh di Ein Syam University, Cairo, pada tahun 1963-1964 dalam rangka

mendapatkan gelar Diploma of Education. Pada tahun yang sama (1964) ia juga

mendapat gelar diploma dalam Bahasa Arab modern dari Institut of Higher Arab

Studies, Arab League, Cairo. Setelah itu, ia melanjutkan studi pada program

Pscasarjana di Ein Syam University, cairo pada tahun 1967, dan memperoleh gelar

MA dalam bidang Psikologi dan mental hygiene.1

Ia juga mendapat Diploma dalam bidang Sastra Arab Modern dari Institute

of Higher Arab Studies, Arab League, Kairo, tahun 1964. Tidak cukup kuliah di

Timur Tengah Ia kemudian melanjutkan kuliah ke Barat. Ia mendapat gelar Doctor

1Abuddina Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2012), 341

68

Page 2: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

of Philosophy (Ph.D) dalam bidang Psikologi diperoleh dari University of

Georgia, Amerika Serikat di tahun 1971.

Ketika kuliah, Hasan Langgulung juga aktif sebagai seorang aktivis dan

seorang pendidik. Ia diberi kepercayaan sebagai Ketua Mahasiswa Indonesia di

Kairo tahun 1957. Antara tahun 1957 hingga 1967 ia mengemban amanah sebagai

Kepala dan Pendidik Sekolah Indonesia di Kairo. Ia juga menjadi Wakil Ketua

Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah (1966-1967). Pada tanggal 22 September

1972, Hasan Langgulung menikah dengan Nuraimah Mohammad Yunus. Ia

mempunyai dua orang putera dan seorang puteri, yaitu Ahmad Taufiq, Nurul

Huda, dan Siti Zakiah. Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di Jalan B 28 Taman

Bukit, Kajang, Malaysia.

Hasan Langgulung adalah salah sesorang pemikir Muslim Asia Tenggara

yang banyak mencurahkan perhatiannya pada Islamisasi Ilmu Pengetahuan,

terutama pada bidang pendidikan dan Psikologi. Hasan Langgulung meninggal

pada 2 Agustus 2008 pada usia 73. Ia telah menulis banyak artikel dan buku

tentang berbagai Bahasa dan Psikologis dalam pendidikan. Seperti Bahasa Inggris,

Arab, Bahasa Indonesia dan Melayu, bahkan beberapa diterjemahkan kembali ke

Bahasa lain seperti Filipina, misalnya Journal of Special Psychology, Journal of

Cross-Cultural Psychology, Islamic Quartery Muslim education Quarterly, dan

Dewan Masyarakat. Ia banyak menghadiri berbagai persidangan dan konferensi

baik sebagai pembicara ataupun peserta yang diadakan di dalam maupun di luar

negeri seperti di Amerika Serikat, Jepang, Australia, Fiji, Timur Tengah, beberapa

negara di Eropa dan di wilayah ASEAN sendiri.

Page 3: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70

Semasa kuliah ia juga mengajar di Mesir, yaitu sebagai kepala sekolah

Indonesia di Kairo (1957-1968). Ketika di Amerika Serikat, ia dipercaya sebagai

asisten pengajar dan dosen di University of Georgia (1969-1970) dan sebagai

asisten peneliti di Georgia Studies of Creative Behaviour, University of Georgia,

Amerika Serikat (1970-1971). Asisten Profesor di Universitas Malaya, Malaysia

(1971-1972). Ia juga pernah diundang sebagai Visiting Professor di University of

Riyadh, Saudi Arabia (1977-1978), Visiting Professor di Cambridge University,

Inggris, serta sebagai konsultan Psikologi di Stanford Research Institute, Menlo

Park, California, Amerika Serikat. Selain sebagai pengajar, peneliti dan konsultan,

Ia juga menggeluti dunia jurnalistik. Ia tercatat sebagai pimpinan beberapa

majalah seperti Pemimpin Redaksi Majalah Jurnal Pendidikan yang diterbitkan

oleh Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Anggota tim redaksi pada majalah

Akademika untuk Social Sciences and Humanities, Kuala Lumpur. Anggota

redaksi majalah Peidoprise, Journal for Special Education, yang diterbitkan di

Illinois, Amerika Serikat. Ia juga tercatat sebagai anggota American

Psychological Association (APA) dan American Educational Research

Association Muslim. Ia juga mengajar di Universiti Islam Antara Bangsa Kuala

Lumpur, Malaysia juga sebagai professor senior (2002). Ia mendapatkan

penghargaan Profesor Agung (Royal Profesor) pada tahun 2002 di Kuala Lumpur,

Malaysia. Ia juga menerima berbagai macam penghargaan internasional.

Namanya tercatat dalam berbagai buku penghargaan seperti: Directory of

American Psychological Association, Who.s Who in Malaysia, International

Who.s Who of Intellectuals, Who.s Who in The World, Directory of International

Page 4: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71

Biography, Directory of Cross-Cultural Research and Researches, Men of

Achievement, The International Book of Honor, Directory of American

Educational Research Association, The International Register Profiles, Who.s

Who in The Commonwealth, Asia Whos Who of Men and Women of Achievement

and Distinction, Community Leaders of The World, Progressive Personalities in

Profile dan beberapa penghargaan lainnya.2

B. Konsep Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan Langgulung

1. Fundamental Ideas Pemikiran Pendidikan Hasan Langgulung

a. Hakikat Manusia, alam dan kehidupan

Dalam pandangan Hasan Langgulung alam semesta adalah ciptaan Allah

dan manusia adalah penghuni alam semesta yang diciptakan dengan tujuan

tertentu yaitu beribadah hanya kepada Allah. sebagaimana firman Allah surat al-

dha>riya>t ayat 56,

وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون

Artinya,” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku”.

Ibadah tidak hanya dalam arti sempit misalnya sholat saja namun

mempunyai arti yang lebih luas yaitu menyembah Allah yang diaplikasikan dalam

setiap perbuatan. Manusia juga mendapat amanah dan tanggung jawab besar

sebagai khalifah di bumi. Maka Ibadah dalam pengertian luas juga bermakna

2Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam (Jakarta: Maha Ghrafindo,

1985), 249

Page 5: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

72

pengembangan potensi-potensi, pengembangan sifat-sifat Allah yang ada pada

diri manusia, dan menjaga amanah yang dipikulnya sebagai khalifah di bumi.3

b. Hakikat Masyarakat

Masyarakat dalam pandangan Hasan Langgulung adalah unit terkecil dari

sebuah masyarakat. Baik buruknya sebuah masyarakat tergantung pada

individunya, individu yang baik membentuk masyarakat yang baik pula, begitu

juga sebaliknya. Individu adalah sumber segala sesuatu yang berlaku di

masyarakat. Untuk mengubah masyarakat maka cukup dengan mengubah

individunya. Sebagaimana firman Allah dalam dalam surat al-Ra’du ayat 11,

ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن الل

Artinya, Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Hasan Langgulung menyebut istilah masyarakat sebagai ummah. Ummah

mempunyai tujuan untuk menjadi pelaksana dan yang menerapkan aturan Allah,

sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur’a>n, terutama penerapan ibadah dan

amanah.4

c. Hakikat Pengetahuan

Pengetahuan dalam pandangan Hasan Langgulung didasarkan pada

pendapat Ibnu sina, bahwa pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan

teoritis dan pengetahuan praktis. Pengetahuan teoritis adalah pintu untuk

menyempurnakan jiwa, yang bermakna kepercayaan yang diyakini tentang hal-hal

3 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan (Jakarta: al-Husna Dzikra, 1995), 4-

6 4 Ibid, 81

Page 6: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

73

yang wujud. Sedangkan pengetahuan praktis adalah menjalankan dan menerapkan

pengetahuannya dalam kehidupan.5

d. Hakikat Akhlak

Yang dimaksud akhlak ialah perilaku manusia berdasarkan nilai

kemanusiaan, yaitu sebagai khalifah. Ilmu adalah jalan ke arah pendidikan akhlak,

dengan syarat bukan ilmu teoritis tetapi ilmu praktis, yaitu pengetahuan yang

diterapkan dalam kehidupan, masyarakat, dan untuk kemajuan peradaban

sehingga terwujud kebaikan individu dan masyarakat. Pendidikan akhlak adalah

jiwa pendidikan Islam. Sebab tujuan pertama pendidikan Islam adalah

memperbaiki akhlak dan mendidik jiwa. Pendidikan akhlak juga merupakan pusat

dari program dan kurikulum, pendidikan Islam. 6

e. Akidah sebagai dasar dan Al-Qur’a>n-Hadis Sebagai Sumber Pendidikan

Pendidikan Islam sejak awal kebangkitannya berasaskan al-Qur’a>n dan

Sunnah. Al-Qur’a>n adalah kitab yang tidak akan pernah berubah. Al-Qur’a>n tidak

hanya buku bacaan namun juga merupakan undang-undang yang diamalkan,

petunjuk bagi umat Islam dan juga sebagai jalan hidup. Sunnah Rasulullah SAW

adalah pelengkap dan penjelas bagi al-Qur’a>n. Dengan kedua sumber tersebut

maka Pendidikan Islam mempunyai corak yang khas, yang berbeda dengan yang

lain dalam tujuan dan metodenya.7

Setiap masyarakat mempunyai falsafah pendidikan sebagai asas dalam

membentuk generasi. Tujuan pendidikan mengacu pada asas falsafah tersebut.

5Ibid, 108 6Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1988), 117 7Hasan, Pendidikan dan Peradaban..., 29-30

Page 7: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

74

Masyarakat penganut falsafah Demokrasi ala Amerika menggunakan falsafah

pragmatisme, masyarakat penganut falsafah Marxisme menggunakan falsafah

Komunisme. Kedua falsafah ini sebenarnya sama. Dalam pandangan kapitalis

kebahagiaan manusia hanya diciptakan dengan memperbaiki ekonominya. Mereka

beranggapan bahwa perbaikan ekonomi hanya dapat terwujud dengan persaingan

bebas, yang akan memajukan agama, masyarakat dan induvidu. Sedangkan dalam

pandangan Komunis untuk memperbaiki ekonomi masyarakat adalah melalui

golongan terbesar rakyat. Sumber-sumber produksi dipegang oleh rakyat terbesar,

maka terbentuklah kemakmuran mayoritas masyarakat. Kedua falsafah ini

mempunyai tolak ukur yang sama yaitu kebahagiaan manusia hanya didapat

melalui tercukupinya materi. Namun fakta yang terjadi pada dua negara raksasa

(Amerika dan Rusia) membuktikan sebaliknya.

Pada tahun 1967 sekitar 17 juta rakyat Amerika masuk rumah sakit jiwa,

menjadi salah satu bukti tidak adanya kebahagiaaan dalam sistem kapitalis. Di

California angka perceraian suami istri adalah 75 % membuktikan tidak adanya

ketentraman rumah tangga. Kedua falsafah ini berasaskan materi dan implikasi

pendidikannya. Kedua sistem ini tidak dapat memberi kebahagiaan, karena itu

perlunya mencari alternatif lain. Alternatif itu tidak lain adalah Islam, yang

memberikan kebahagiaan tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi juga untuk

umat non Islam.8

Dalam Islam ada beberapa dasar-dasar pendidikan Islam. Dasar-dasar

ajaran Islam yang membedakannya dengan yang lain:

8 Ibid., 6-9

Page 8: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

75

1) Keesaan Tuhan (ketauhidan)

2) Kepercayaan pada rasul-rasul Allah

3) Kepercayaan pada wahyu-wahyu Allah

4) Setiap orang bertanggung jawab kepada tindakannya sendiri

5) Kehidupan sesudah mati

6) Persamaan dan persaudaraan antara seluruh umat manusia.9

Keenam dasar ajaran di atas merupakan pandangan hidup Islam yang

diambil dari al-Qur’a>n dan Hadis. Setiap Muslim wajib mempercayainya dan

diterapkan dalam aktifitas-aktifitas sosial, politik, ekonomi, sains-teknologi,

estetika, agama, dan budaya. Nilai-nilai budaya yang berdasar dengan prinsip-

prinsip ini akan membentuk budaya yang baik yang patut dilaksanakan, sedang

nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai ini akan membentuk budaya yang

buruk, patut dijauhkan dan ditinggalkan.10

Namun tidak semua ilmu diambil dari al-Qur’a>n Hadis, misalnya

pengetahuan saintifik tidak seharusnya diambil dari al-Qur’a>n dan Hadis,

walaupun kandungan al-Qur’a>n tidak ada yang bertentangan dengannya. Semua

ilmu haruslah membawa kepada tujuan yang sama yaitu pembentukan manusia

sebagai khalifah Allah. Setiap ilmu haruslah memberi sumbangan ke arah

pertumbuhan dan perkembangan Muslim yang baik bagi ummah yang terbaik.11

9Ibid., 98 10Ibid., 99 11Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 38

Page 9: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

76

2. Tinjauan Filosofis Pemikiran Pendidikan Hasan Langgulung

a. Pengertian Pendidikan Islam

Menurut bahasa pendidikan dalam Bahasa Inggris berasal dari Bahasa Latin

educere berarti memasukkan sesuatu. Sedangkan dalam Bahasa Arab berasal dari

ta’di>b yang bererti mendidik.12 Menurut Hasan Langgulung Pendidikan adalah

suatu proses yang mempunyai tujuan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku

pada kanak-kanak atau orang yang sedang dididik.13

Pendidikan juga bisa berarti merubah dan memindahkan nilai kebudayaan

kepada setiap individu dalam setiap masyarakat. Pemindahan nilai-nilai budaya

melalui berbagai jalan, yaitu melalui pengajaran, latihan dan indoktrinasi yaitu

proses seseorang meniru atau mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang lain.14

Sedangkan budaya itu mengandung beberapa unsur: 1) Unsur akhlak (ethic),

2) Unsur keindahan (esthetic), 3) Unsur sains (science), 4) Teknologi

(technology). Keempat unsur tersebut harus berjalan seimbang tidak menitik

beratkan hanya pada salah satunya.15

1) Klasifikasi Ilmu

Dalam mengklasifikasi ilmu Hasan Langgulung mendasari pendapatnya dari

pendapat Ibnu Khaldun, yang membagi ilmu menjadi dua yaitu:

12Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam ...., 5 13Hasan, Manusia dan pendidikan.., 32 14Hasan, Pendidikan dan Peradaban..., 3-4 15Ibid., 5

Page 10: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

77

a) Ilmu naql (perenial Knowledge), ilmu yang berdasar pada wahyu Allah yang

terkandung dalam al-Qur’a>n dan Hadis.

b) Ilmu aql (acquired knowledge), ilmu yang diperoleh dari imajinasi pengalaman

indera. Termasuk sains (ilmu alam), dan ilmu terapan yang dapat berkembang

secara kuantitatif, penggandaan dan pertukaran antara budaya selama tidak

bertentangan dengan syariah sebagai sumber nilai.16

Dari dua klasifikasi ini kemudian Langgulung membaginya lagi kedalam

tiga kelompok yaitu:

a) Ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’a>n dan Hadis

b) Ilmu-ilmu tentang kajian manusia sebagai individu dan sebagai anggota

masyarakat (al-‘Ulu>m Insa>niyyah), yaitu Psikologi, Sosiologi, dan Sejarah.

c) Ilmu-ilmu yang mengkaji alam (al-‘Ulu>m al-Kauniyyah), misalnya

Astronomi, Botani, Biologi.

Seringkali ketiga ilmu dipisahkan, hal itu disebabkan oleh faktor eksternal

dan internal, di antaranya adalah faktor eksternal yaitu munculnya sikap negatif

terhadap segala sesuatu yang datang dari luar kalangan Muslim. Akibatnya

muncul kekakuan kurikulum dan terbatas kualitasnya. Maka perlu

memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut agar tidak terjadi dualisme:

a) Menggabungkan ketiga ilmu tersebut dalam kurikulum, tidak membedakan dan

memisahkannya. Pemisahan itu bertentangan dengan semangat al-Qur’a>n

16 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam..., 345

Page 11: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

78

b) Pengetahuan yang dipilih dari ketiga kategori harus mencerminkan

pengentahuan tersebut, dalam artian pengetahuan santifik tidak seharusnya

diambil dari al-Qur’a>n dan Hadis, walaupun kandungan al-Qur’a>n tidak ada

yang bertentangan dengannya. Namun semua ilmu haruslah membawa kepada

tujuan yang sama yaitu pembentukan manusia yang merupakan khalifah

Allah.17

Berikut skema ilmu dalam pandangan Hasan Langgulung

b. Asas-Asas Pendidikan Islam

Pendidikan mempunyai asas-asas yang menjadi asas bagi materi, interaksi,

inovasi, dan cita-citanya. Seperti ilmu kedokteran, teknik atau pertanian, masing-

masing tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan gabungan sejumlah ilmu yang

saling berhubungan. Bidang pertanian misalnya merupakan gabungan ilmu Kimia

umum, Kimia tanah, ilmu Botani, ilmu Tanah, Anatomi tumbuh-tumbuhan,

17Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 38

Page 12: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

79

Klimatologi, dan Genetic. Hasil-hasil terapan bertemu pada bidang pertanian.

Seorang dokter atau insinyur pertanian memerlukan asas-asas untuk menjadi

profesional, menambah pengetahuan, memperkaya pengalaman dan

mengembangkan keterampilan agar perkembangan ilmiyah dan

profesionalismenya tidak terhenti. Tujuan mencari ilmu tidak hanya untuk

mendapat ijazah, tetapi perlu terus menelaah. Interaksi antara asas-asas ini dalam

proses pengajaran dapat disimpulkan dalam 3 hal berikut:

1) Setiap asas bukanlah satu ilmu atau mata pelajaran tetapi sejumlah ilmu dan

cabang-cabangnya, misalnya asas psikologi meliputi sebagian ilmu tingkah

laku, biologi, fisiologi, komunikasi, yang sesuai untuk memahami pengajaran.

2) Memberikan pendidikan sebuah sistem, organisasi, inovasi dan pembaharuan.

Misalnya asas-asas ekonomi memberi pendidikan pengetahuan tentang

sumber-sumber anggaran belanja, bangunan dan peralatan. Dari segi inovasi

dan pembaharuan asas ekonomi akan memberi pendidikan alat-alat mengukur,

meninjau dan menilai.

3) Asas Filsafat sebagai asas yang mengarahkan gerak dan mengatur

langkahnya.18

Ada beberapa asas-asas dalam pendidikan Islam di antaranya adalah:

1) Asas Filsafat

Asas Filsafat akan memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi

arah sistem, mengontrolnya dan memberi arah pada semua asas yang lain.

Fungsi-fungsi pokok Filsafat pendidikan:

18Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam....,7-8

Page 13: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

80

a) Untuk memahami pengajaran

b) Menganalisa konsep-konsep dan istilah-istilah

c) Mengkritik asumsi-asumsi dan fakta-fakta

d) Membimbing asas-asas pendidikan

e) Menerima perubahan-perubahan dasar

f) Membimbing sikap guru-guru

g) Membangkitkan dialog dan persoalan

h) Menghilangkan pertentangan pendidikan

i) Mengusulkan rencana-rencana baru.19

Filsafat pendidikan merupakan titik permulaan, tulang punggung dalam

pendidikan, petunjuk arah pendidikan. Hal itu meliputi tujuan-tujuan pendidikan,

kurikulum pendidikan, metode mengajar, penilaian, administrasi alat-alat

mengajar. Filsafat pendidikan yang akan dibentuk merupakan filsafat pendidikan

pada masyarakat Islam yang menginginkan penerapan Islam dalam segala aspek

kehidupan, pendidikan, ekonomi, sosial dan politik. Maka pembicaran Filsafat

akan dibahas dari sudut pandang Islam. Tujuannya adalah mengambil asas dari

prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran Islam.20 Ada beberapa hal yang menjadi fokus

dalam Filsafat pendidikan Islam:

a) Pentingnya pendidikan untuk kemajuan Islam

Akar masalah permasalahan yang terjadi pada umat Islam di berbagai

belahan dunia:

19Ibid., 9-15 20Ibid., 33

Page 14: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

81

i) Umat Islam tidak melaksanakan dengan sempurna ajaran-ajaran dan hukum-

hukum Islam kehidupannya dan menggantinya dengan sistem-sistem asing.

ii) Keterbelakangan pemikiran dan pendidikan. 21

Pendidikan adalah investasi untuk menumbuhkan potensi manusia

sesuai masyarakat Islam, memperkenalkan hak dan kewajibannya. Dalam

bidang moral dan spiritual, pendidikan menguatkan iman akidah. Sedangkan

dalam bidang sosial menyiapkan individu menghadapi kehidupan sosial yang

berhasil dan produktif.

b) Pembinaan Filsafat pendidikan sebagai langkah pertama ke arah perbaikan

individu.

Langkah pertama untuk memperbaiki proses pendidikan adalah berusaha

membina Filsafat pendidikan secara menyeluruh, realistik, fleksibel dalam

mengambil landasan-landasan dan prinsip-prinsipnya.

c) Konsep Filsafat pendidikan yang sesuai dalam masyarakat Islam.

Dalam pandangan Hasan Langgulung Filsafat adalah cinta hikmah

(kebijaksananan), jadi filosof adalah orang yang cinta pada hikmah

kebijaksanaan, mempunyai sikap positif terhadapnya dan terhadap hakikat

sesuatu, berusaha menghubungkan sebab-sebab dengan akibatnya dan berusaha

menghubungkan pengalaman-pengalaman kemanusiaan. Filsafat pendidikan

adalah sejumlah prinsip, kepercayaan, konsep, yang berhubungan erat dengan

praktek pendidikan, yang selaras yang berfungsi sebagai teladan dan

21Ibid., 34

Page 15: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

82

pembimbing pendidikan dan politik pendidikan dalam suatu negara. Sedangkan

Filsafat pendidikan Islam adalah sejumlah prinsip, premis, kepercayaan yang

diambil dari ajaran Islam atau sesuai dengan semangatnya dan mempunyai

kepentingan untuk diterapkan dan sebagai pembimbing dalam pendidikan.22

d) Sumber sumber yang patut untuk pendidikan

Agar dapat menciptakan suatu Filsafat pendidikan yang sesuai bagi

masyarakat Islam haruslah kembali kepada sumber Islam. Sumber Islam yaitu

al-Qur’a>n, Sunnah, Qiyas dan Ijma’ harus menjadi sumber asas bagi Filsafat

dan teori pendidikan, asas ini mengandung potensi-potensi yang dapat

mengatasi persoalan-persoalan dunia yang lain. Ajakan kembali kepada Islam

bukan sekedar ajakan kepada peninggalan masa lalu tetapi adalah ajakan

kepada sumber vital, dinamis, progressif sepanjang masa dan menjaga fikiran

keturunan dari benih-benih hedonisme, pembaratan, sekulerisasi prinsip dan

nilai-nilai yang terkandung dalam Filsafat dan teori-teori yang tidak Islami.

Prinsip-prinsip Islam mempunyai keistimewaan yang dapat menerapkan

kebaikan, keadilan, dan kesesuaian bagi individu dan masyarakat.

Keistimewaan-keistimewaan itu adalah:

i) Menyatukan pemikiran umat Islam dengan agamanya dan menjauhkan dari

sekulerisme.

ii) Mengembalikan umat Islam kepada Islam sebagai sumber utama.

22Ibid., 40-41

Page 16: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

83

iii) Menguatkan kepercayaan kepada agama dan rasa bangga pada pemikiran

dan peninggalan Islam.23

Selain 4 sumber pokok di atas ada beberapa sumber cabang yang harus

digunakan diantaranya adalah:

i) Hasil-hasil kajian ilmu tentang watak manusia, tingkah lakunya, yang

ditemukan dalam kajian Biologi, Psikologi, Kesehatan, Sosiologi.

ii) Hasil-hasil kajian Psikologi.

iii) Pengalaman-pengalaman dalam bidang pendidikan, pengalaman bangsa-

bangsa dan negara lain.

iv) Prinsip-prinsip yang menjadi dasar Filsafat politik, Ekonomi, dan Sosial yang

selaras dengan prinsip Islam.

v) Nilai-nilai dan tradisi-tradisi sosial yang sesuai yang sesuai ciri khas Islam,

tidak menghambat dan tidak bertentangan dengan kemajuan.24

Filsafat pendidikan Islam haruslah memenuhi elemen-elemen dan syarat-

syarat di antaranya:

i) Prinsip dan idiologinya selaras dengan akidah Islam dan ajaran Islam.

ii) Relevan dengan budaya masyarakat Islam, nilai-nilai dan tujuan-tujuannya

iii) Terbuka terhadap pengalaman kemanusiaan yang baik, misalnya ilmu, dan

menolak adalah menggunakan sistem pendidikan yang bukan Islam.

iv) Pembinaannya harus melalui percobaan dan dikaji dengan luas.

23 Ibid., 42 24 Ibid., 45

Page 17: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

84

v) Menyeluruh sumber-sumbernya, isinya, dan memperhitungkan berbagai

faktor spiritual budaya, sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan Psikologi.

vi) Selektif dalam memilih sumber Filsafat, sudut pandang yang sesuai

dengan sislam dan mempunyai nilai praktis dan faedah dalam masyarakat

Islam.

vii) Bebas dari kesenjangan-kesenjangan, kontradiksi, dan pertarungan sengit

antara bagian-bagiannya.

viii) Mempunyai ide, prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendalam,

tepat, jelas, dan realistik.

ix) Melalui kerjasama kooperatif dan kolektif oleh ahli-ahli pendidikan.

x) Fleksibel, bisa dirubah dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan-

kebutuhan dan kajian-kajian dalam berbagai pendidikan.25

2) Asas-Asas Historis

Asas Historis adalah untuk mempersiapkan pendidik dengan hasil-hasil

penemuan masa lalu, undang-undang dan peraturan-peraturannya, batas-batas

dan kekurangan-kekurangannya. Berikut ini pendidikan Islam dilihat dari asas

sejarah:

a) Masa pembinaan orang Arab dan pendidikan Islam, ciri-ciri pendidikan pada

masa pembinaan:

i) Bersifat Arab dan meneguhkan dasar-dasar agama Islam, pendidikan pada

periode ini berusaha untuk menyiarkan agama dan ajaran-ajarannya.

ii) Prioritas pada ilmu-ilmu naqliyyah dan Bahasa

25Ibid., 45-48

Page 18: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

85

iii)Menggunakan bahan tertulis sebagai media komunikasi.

iv) Membuka jalan pada pengajaran Bahasa asing.

v) Menggunakan kutta>b dan mesjid, mesjid sebagai pusat pendidikan.26

b) Periode keemasan, ciri-ciri periode ini

i) Masuknya ilmu akal yaitu ilmu Filsafat, Matematik, Aljabar, Falak,

Kedokteran, Kimia, dan Geografi.

ii) Munculnya sekolah-sekolah

iii) Munculnya pemikiran pendidikan yang unik, ciri masa ini adalah terlibatnya

ulama-ulama Islam menulis tentang judul pendidikan secara meluas.

Pengarang yang paling terkenal adalah Ibnu Miskawaih dan al-Ghazali pada

abad ke-VI H, dan Ibnu Khaldun pada abad ke-8 H. Burhanuddin al-Zarnuji

yang wafat pada 591 H telah menulis buku: “Ta’li>m al-Muta’allim t}a>riq al-

ta’allum yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin.

c) Periode keruntuhan dan kebekuan.

Pemerintahan Turki mempunyai ciri-ciri yang negatif dan positif yang

mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan peradaban di negara-

negara Arab. Segi positifnya adalah adanya ajakan untuk mengadakan

pembaharuan dan perbaikan terhadap akidah. Sedangkan segi negatifnya

adalah adanya ajakan kearah kebaratan, gerakan pembaratan dan penyesatan

pemikiran, keraguan pemikiran, dan penonjolan perbedaan-perbedaan rasila

dan etnik. Periode ini banyak seruan dan gerakan untuk membaratkan,

26 Ibid., 66-74

Page 19: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

86

menyesatkan dan memerangi Bahasa Arab. Di antara gerakan-gerakan itu

adalah:

i. Gerakan misionaris kristen dan aktivitas pendidikan.

Gerakan missionaris di dunia Arab dan dunia Islam lainnya, pada

masa pemerintahan Turki Usmani merupakan bentuk lain dari perang salib

yang memasuki dunia Arab dan dunia Islam lainnya. Gerakan ini berasal

dari aktivitas missionaris Eropa dan Amerika pada abad ke 19 di Mesir dan

Syam. Mereka mendirikan sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit untuk

mencapai tujuan itu. Gerakan ini menjadi gerakan internasional sejak tahun

1830 M. Gerakan ini diakui oleh Paus, direncanakan dan dibiayai oleh

negara-negara Eropa dengan modal yang banyak. Aktivitas misisonaris ini

melalui dua jalan:

i) Melalui pendudukan, baik militer atau yang lain, bukan kebetulan bahwa

prancis menduduki al-Jazair

ii) Melalui pendidikan, gerakan misisonaris berusaha menyebarkan

pemikiran-pemikiran untuk kepentingan misionaris dan penjajahan. Di

antaranya adalah menimbulkan keraguan terhadap nilai-nilai Islam dan

sejarah Islam. Gerakan ini bergerak pada sekolah taman kanak-kanak dan

sekolah-sekolah wanita. Pengaruh Missionari Kristen pada abad 19 M

sangat banyak, hampir semua penulis terkenal abad itu terdiri dari orang

Kristen Arab, seperti Jirji Zaidan dan Emil Zaidan, mereka menulis

tentang sejarah Islam, falsafah Islam, perundang-undangan Islam dengan

Page 20: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

87

kacamata Kristen. Beberapa generasi penulis Islam terpengaruh oleh

mereka, Badan harian al-Hilal yang menerbitkan harian al-Ahram

dikendalikan oleh mereka. Demikian juga pelopor ide nasionalisme Arab

sebagian besar adalah dari orang-orang kristen, seperti Michele Aflak

dari Syiria.27

ii. Gerakan Zionisme

Gerakan zionisme merupakan bentuk lain dari perang salib yang

bertujuan menciptakan suatu kekuatan asing untuk menghabisi kekuatan

dunia Islam, memecah belah dan menghalangi kemajuannya. Gerakan

zionisme didirikan Hertzel pada akhir abad ke-19, tujuannya adalah

memalsukan hakikat Islam dan merusaknya.

iii. Penggunaan Bahasa Fushah dan huruf Latin.

Ajakan menggunakan Bahasa pasar menggantikan Bahasa baku di

Mesir dimulai pada Januari 1893 ketika seorang insinyur Inggris yang

bernama William Wilcox saat memberi kuliah di rumah peristirahatan

Azbakiyah. Menurutnya penghalang utama yang menghambat orang-orang

Mesir dari krestifitas adalah karena mereka menulis dengan Bahasa Arab.

Gerakan itu bertujuan menggantikan huruf Arab dengan huruf latin. Dan

sebagian umat Islam menyetujuinya seperti Abd. Aziz Fahmi Basha salah

satu anggota dewan Bahasa Arab pada tahun 1943 M.28

iv. Munculnya tuntutan-tuntutan ras dan etnis

27Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 23 28Hasan, Asas-Asas Pendidikan..., 94-94

Page 21: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

88

Tuntutan-tuntutan terhadap ras dan etnis sebanarnya terlihat aneh dari

segi Islam sebab tidak ada perbedaan ras dan etnik dalam Islam. Selama 14

abad Islam mengajak manusia kepada persaudaraan dan persamaan.

Kemudian muncullah Turanisme atau pan-Turkistan yang bertujuan

menghilangkan Islam dari turki dan membangkitkan peradaban pra-Islam

yang bersifat jahiliyah. Kemudian diikuti gerakan nasionalisme di Persia

yang mencari agama nenek moyangnya dahulu seperti Zarathustra. Gerakan

ini berbahaya bagi dunia Arab dan Islam yang memecah belah kesatuan

Islam karena Islam tidak mengenalnya. Masuknya nasionalisme ke dunia

Arab adalah saat Perang yang berkecamuk antara berbagai negara Eropa

pada abad ke 19. Seluruh Eropa di tenggelami oleh sentimen nasionalisme

dan berusaha menyebarkan ide ini ke dunia Islam. 29

3) Asas- Asas Sosial

Asas sosial yang memberinya kerangka budaya dari mana pendidikan itu

bertolak dan bergerak, memindah budaya, memilih dan mengembangkannya.

4) Asas Ekonomi

Asas Ekonomi adalah sebagai prespektif tentang potensi-potensi manusia

dan keuangan, materi dan persiapan yang mengatur sumber-sumbernya dan

anggaran belanjanya. Ciri-ciri ekonomi Islam:

a) Ekonomi Islam adalah bagian dari sistem Islam yang menyeluruh. Berbeda

dengan ekonomi sekuler. Ekonomi Islam erat kaitannya dengan akidah

Islam dan syariat Islam.

29Ibid., 95-97

Page 22: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

89

b) Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kemaslahatan

masyarakat. Sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme telah terbukti tidak

menyejahterakan masyarakat. Kebebasan ekonomi yang dipraktikkan oleh

kapitalisme adalah senjata bermata dua. Ia memberi peluang pada

kebebasan kepemilikan individu, sehingga menyebabkan timbulnya

monopoli. Sedangkan sistem ekonomi sosialis lebih memaksakan

kepentingan berdasarkan kepentingan masyarakat, sehingga mengorbankan

kepentingan individu. Ekonomi Islam menyeimbangkan antara keduanya.

Islam membaginya dengan hak kepemilikan individu dan hak kepemilikan

kolektif. Dalam bidang kebebasan ia mengakui kebebasan individu, tetapi

tidak berlebihan dan diikat oleh sebuah peraturan. 30

5) Asas Politik dan Administrative

Asas ini adalah sebagai bingkai idiologi Islam untuk mencapai tujuannya.

Administratif pendidikan Islam adalah bagaimana cara mengatur dan

melaksanakan keputusan-keputusan politik pendidikan. Keputusan-keputusan

politik ini harus berdasarkan asumsi idiologis politik tersebut, sedangkan jika

ingin mengkaji pendidikan Islam maka harus mengkaji idiologi Islam. Tidak

mungkin untuk mempelajari idiologi Islam dan pendidikan Islam tanpa

kembali kepada al-Qur’a>n dan Hadis. Idiologi Islam mengakui dan menetapkan

bahwa Allah adalah pencipta alam semesta sekaligus yang mengaturnya. Alam

semesta diciptakan untuk manusia dan manusia mempunyai tanggung jawab

untuk menjaganya.

30Ibid., 150-158

Page 23: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

90

Politik dalam Islam memandang bahwa ummat Islam adalah Ummat

yang mengesakan Allah. Maka landasan politik dari pendidikan Islam

membawa pandangan hidup tentang alam semesta, manusia dan masyarakat.

Pandangan ini dituangkan dalam syariah dan diterapkan dalam arena politik.31

6) Asas Psikologis

Asas-asas Psikologi memberi informasi tentang watak-watak pelajar,

guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan penilaian.

Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti roh, jiwa, fikiran. Sedangkan

logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi Psikologi berarti ilmu tentang roh

atau jiwa.32 Psikologi adalah sebagai informasi tentang watak pelajar-pelajar,

guru-guru, cara-cara terbaik dalam praktek, pencapaian dan penilaian,

pengukuran dan bimbingan.33.

c. Tujuan pendidikan

Membahas pendidikan Islam memerlukan pemahaman pada Islam sendiri.

Pendidikan Islam merupakan media sosial yang memantulkan jiwa falsafah Islam,

dan yang melaksanakan falsafah ini, sehingga memajukan peradaban Islam.34

Untuk membahas pendidikan Islam maka perlu juga untuk membahas tujuan

pendidikan Islam, ada tiga tujuan pendidikan Islam yaitu:

1) Tujuan Umum Pendidikan Islam, tujuan umum adalah maksud atau

perubahan-perubahan yang dikehendaki oleh pendidikan. Adapun tujuan

umum dalam pendidikan Islam adalah:

31 Ibid., 195 32Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 269 33Hasan, Asas-Asas...., 7 34Hasan, Pendidikan dan Peradaban..., 28-29

Page 24: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

91

a) Mencapai keridhaan Allah, menjauhi murka dan siksanya.

b) Mengangkat taraf akhlak dalam masyarakat berdasarkan agama Islam

c) Memupuk rasa cinta tanah air pada manusia berdasarkan agama Islam

d) Mempersiapkan untuk kehidupan dunia dan akhirat

e) Mengembangkan potensi-potensi dan bakat-bakat manusia.35

2) Tujuan Khusus Pendidikan Islam, tujuan khusus adalah perubahan-perubahan

yang menjadi tujuan dan bagian dari tujuan umum. Di antara tujuan khusus

pendidikan Islam adalah:

a) Memperkenalkan aqidah Islam, ibadah dan cara pelaksanaannya.

b) Menumbuhkan kesadaran yang benar terhadap agama

c) Menanamkan keimanan kepada Allah, rasul, kitab dan hari akhirat

d) Menumbuhkan kecintaan terhadap agama

e) Menumbuhkan rasa percaya diri, optimis dan tanggung jawab dan

Membersihkan hati dari penyakit hati, dengki, hasad, iri hati.36

3) Tujuan Akhir, tujuan akhir dalam pendidikan Islam adalah pembentukan

pribadi khalifah bagi anak didik yang memiliki fitrah, roh, kemauan dan akal.

Dengan kata lain pendidikan adalah mengembangkan ke-empat aspek

tersebut.37

Selain ketiga tujuan di atas tujuan pendidikan secara menyeluruh adalah

menciptakan manusia yang beriman dan beramal saleh. Iman adalah mempercayai

kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari

35 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 60-61 36 Ibid., 64-65 37 Ibid., 67

Page 25: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

92

kemudian dan qodho Allah dan dibuktikan dalam perbuatan. Fungsi iman adalah

motivasi dan kontrol dari segala hal yang buruk. Sedangkan amal saleh

sebagaimana tercantum dalam surah al-Ti>n, amal merupakan perbuatan,

pemikiran dan perilaku, yaitu aktifitas manusia yang bersifat fisikal seperti

berlari, berjalan, atau bersifat mental seperti berfikir, mengatur negara,

perniagaan, atau spiritual seperti bertafakur, berdoa. Amal diberi syarat saleh.

Saleh artinya baik, berguna, , praktikal, pragmatik, bermakna.38 Tujuan

pendidikan Islam yang lain adalah pembentukan masyarakat yang saleh yang

mengikuti petunjuk Islam dalam segala urusannya,39 yaitu mengawal kebangkitan

peradaban sebagaiman pada masa Rasulullah SAW terdahulu.40

d. Penyusunan Dasar-Dasar Kurikulum dalam Pendidikan Islam

Berbicara tentang pengislaman kembali berbagai mata pelajaran maka

harus juga berbicara tentang kurikulum. Kurikulum sendiri mempunyai empat

aspek yaitu:

1) Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan

2) Pengetahuan, informasi-informasi tentang kurikulum

3) Metodelogi pengajaran

4) Penilaian.41

Antara keempat unsur kurikulum saling berkaitan maka untuk

mengislamkan pendidikan Islam haruslah bisa mengislamkan seluruh

38 Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam ..., 100 39 Hasan, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21 ( Jakarta: Pustaka al-Husna,

1988), 137 40 Hasan, Pendidikan dan Peradaban..., 10 41 Hasan, Manusia dan Pendidikan..., 145

Page 26: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

93

komponennya. Dan hal yang paling penting adalah bermuara pada tujuan

pendidikan yang ingin dicapai. Akan di bawa kemana pendidikan tersebut. Kalau

hanya mata pelajarannya saja yang diislamkan maka akan terbawa arus.42

Kurikulum dalam pendidikan Islam bersifat fungsional, tujuannya membentuk

manusia Muslim, berakhlak al-Qur’a>n, sanggup membina masyarakat dan

mengembangkan kehidupan.43

Dalam kurikulum pendidikan Islam ada keseimbangan antara ilmu-ilmu

agama dan ilmu dunia, sesuai dengan tingkat pendidikan, sesuai dengan

spesialisasi pendidikan tinggi. Kurikulum pendidikan Islam itu meliputi ilmu-ilmu

Bahasa dan agama, ilmu-ilmu kealaman dan ilmu-ilmu penunjangnya seperti

Sejarah, Sastra, Syair, Nahwu, Balaghoh, Filsafat dan Logika.44

Berkaitan dengan kurikulum Hasan Langgulung membagi sumber ilmu

menjadi 4 bagian:

1) Panca indra

2) Akal

3) Intuisi yaitu kekuatan batin yang dapat menyerap pengetahuan dari tuhan/

4) Ilham, yaitu tanggapan emosi secara langsung yang datang pada hati

manusia.45

Dengan menggunakan berbagai sumber ilmu, kurikulum hendaknya dapat

membina seluruh potensi peserta didik dan aspek kehidupan manusia. Materi

42Ibid., 167-168 43Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan…, 117-118 44Ibid., 45Abudin Nata, Pemikiran Pendidikan..., 344

Page 27: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

94

pendidikan hendaknya mampu menstimulir fitrah peserta didik, baik fitrah rohani,

maupun akal dan perasaan, sehingga memberikan corak sekaligus mewarnai

segala aktivitas manusia di muka bumi, baik sebagai khalifah di muka bumi,

maupun sebagai hamba Allah SWT. 46

1) Tujuan-tujuan pendidikan Islam

Akan menjadi sia-sia jika mengislamkan mata pelajaran tetapi tujuan

pendidikan bukan berasal dari Islam. Pendidikan Islam di Indonesia dan

negara-negara Islam lainnya semenjak awal abad ke 20 menjadi bukti. Banyak

sekolah-sekolah diberi nama Islam, tetapi karena tujuannya tidak tegas maka

lulusan yang dikeluarkannya tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.47 Al-

Qur’a>n dengan tegas menjawab sebagaimana firman Allah surat 51 al-dzariyat

ayat 56:

وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون

Artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka menyembah-Ku.”

Menyembah atau ibadah dalam pengertiannya yang luas berarti

mengembangkan sifat-sifat Tuhan pada diri manusia menurut petunjuk Allah.

Misalnya Allah memerintahkan manusia untuk sholat dengan berbuat demikian

maka manusia menjadi suci, dari segi rohani, fikiran dan jasmani48. Tujuan

pendidikan Islam secara lengkap telah dijelaskan di pembahasan sebelumnya.

46 Ibid., 344 47 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan..., 304 48 Ibid., 308

Page 28: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

95

2) Pengetahuan dalam Pendidikan

Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah atau sifat-sifat

manusia. Fitrah ibarat mata uang yang bermuka dua, yaitu 1) wahyu dalam

konteks al-Qur’a>n dan Hadis 2) akal. Sebagaimana Ibnu Khaldun membagi

ilmu menjadi dua yaitu ilmu aql ( akal) dan ilmu naql (ilmu wahyu).

Ilmu dalam konteks wahyu sudah didapat dari al-Qur’a>n dan Hadis

sedangkan bentuk kedua didapat dari imajinasi dan pengalaman indra, yang

biasanya didapat dari falsafah Barat dan model Barat. Maka konsepsi agar

kurikulum bersifat Islam maka haruslah konsep Islam berpadu dengan mata

pelajaran lain.49

3) Metodologi Pengajaran

Metode bermakna cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan

metodologi pengajaran adalah pengurusan meliputi admisnistrasi,

kepegawaian, kependidikan guru, buku-buku teks dan teknologi pengajaran.

Metodologi pengajaran akan menjawab tentang bagaimana (how?), dan

(what?), apa yang harus dipelajari.50 Bagaimana mempelajari (how?)

melibatkan tiga hal pokok, apa yang dipelajari, siapa yang mengajar, dan

siapa yang mempelajari, yaitu interaksi ilmu, murid, dan guru. Mengenai apa

yang dipelajari (what?), berkaitan tentang Pembahasan klasifikasi ilmu yang

dipelajari.51

49Ibid., 312 50Ibid., 312-314 51Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 158

Page 29: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

96

Metodologi pengajaran dalam Islam sangatlah banyak diantaranya

adalah halaqoh, metode mendengar, membaca, imla, hafalan, pemahaman dan

lawatan.52 Metode pengajaran Islam, pada aspek pertama adalah mengenalkan

Allah dan membentuk karakter. Pendidikan Islam bertanggung jawab

mengawal pendidikan anak didik. Aspek kedua guru tidak boleh memaksa

muridnya dalam cara yang bertentangan dengan fitrahnya, dengan

mendidiknya dengan lemah lembut sebagaimana dinyatakan dalam berbagai

ayat dan hadis dalam menyebarkan dakwah Islam, juga memilih waktu yang

tepat, memulai dari yang mudah dan seterusnya, tidak monoton. Aspek ketiga

metode pendidikan adalah bagaimana guru mengajarkan ganjaran dan

hukuman. Setiap pelajar dalam pendidikan Islam seharusnya bermotivasi

tinggi oleh ganjaran (pahala) dari Allah karena menuntut ilmu. 53

4) Penilaian

Penilaian mempunyai hubungan erat dengan tujuan pendidikan. Dalam

pandangan Islam tujuan pendidikan bukan hanya untuk mencari kerja, tetapi

lebih-lebih adalah untuk berbakti kepada Allah, maka kriteria penilaian harus

di sesuaikan dengan tujuan tersebut.54

e. Implementasi Pendidikan Islam

Pendidikan dalam implementasinya diterapkan pada dua obyek yaitu

individu dan masyarakat. Pendidikan individu berarti pengembangan potensi-

potensi yang terpendam. Pendidikan individu adalah menggali kekayaan potensi

52Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam...,318 53Hasan, Manusia dan Pendidikan..., 39-41 54Hasan, Asas-asas Pendidikan..., 319-320

Page 30: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

97

individu agar ia dapat dinikmati oleh individu dan masyarakat.55 Berikut ini

adalah Pendidikan Islam dalam berbagai lembaga sosial:

1) Pendidikan dalam Keluarga

Keluarga mempunyai peranan penting dalam memelihara kelanjutan

hidup dan menghindari kehancuran. Islam mengatur tentang pembentukan

keluarga secara lengkap. Hasan Langgulung membagi peranan orang tua dalam

pendidikan anak menjadi:

a) Proses sosialisasi anak, dalam masa sosialisasi anak-anak peranan utama ada

pada ibu dan bapaknya. Apa yang dikatakan, diperbuat, dilarang, oleh orang

tua akan dituruti oleh anak-anak, namun jika ada pertentangan antara perilaku

orang tuanya maka ia akan bingung, yang menjadi sebab anak akan membantah

pada orang tuanya, misalnya orang tua memerintah sholat namun ia sendiri

tidak sholat. Inilah yang menyebabkan anak nakal. Sedangkan faktor lain yang

berpengaruh pada proses sosialisasi adalah perbuatan dan perkataan timbul dari

keyakinan dan keimanan bukan kepura-puraan.56

b) Sikap orang tua terhadap perlakuan agresi, yang dimaksud agresi adalah sikap

yang dilakukan untuk melukai orang lain. Perilaku agresi ini adalah muncul

sebagai respon terhadap suasana kekecewaan yang dialami orang pada orang

lain. Ada dua sikap orang tua terhadap agresi ini yaitu pencegahan dan

penyaluran. Dalam pandangan Psikologi kedua cara ini tidak bisa

menghilangkan agresi. Larangan akan berakibat timbulnya sikap selalu merasa

55Ibid., 3-4 56Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam..., 50-52

Page 31: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

98

bersalah dan kerisauan berlebihan. Sedangkan cara yang kedua dapat

menimbulkan sikap anti sosial yang sewaktu-waktu dapat meledak dalam

bentuk mengamuk atau perkelahian. Maka cara Islam menyelesaikannya

adalah sebagaimana al-Qur’a>n surat al-Maidah ayat 2, yaitu bekerjasama

menjalankan kebajikan dan takwa dan melarang bekerjasama dalam berbuat

dosa dan agresi. Perbuatan dosa dan agresi yang dilakukan secara bersama-

sama bisa menghancurkan bukan saja individu tetapi seluruh masyarakat.57

c) Sikap orang tua terhadap memberi makan, cara-cara yang digunakan oleh

anak-anak untuk memperoleh makanannya merupakan faktor utama

pembentukan pribadinya. Seorang ibu yang terpelajar akan

mempertimbangkan makanan apa yang diberikan kepada anaknya, kapan dan

bagaimana disuguhkan. Semua ini mempengaruhi perkembangan pribadi

anak di masa depan.

d) Sikap orang tua terhadap berdikari, yang dimaksud berdikari adalah

kesanggupan seseorang anak untuk menghadapi masalah tanpa pertolongan

dan pengawasan orang lain. Kalau anak selalu dikekang dan diberi

pertolongan maka jika ia besar akan selalu mengharap pertolongan orang lain.

Misalnya memakai pakaian sendiri sepatutnya sudah dilatih pada usia dua

setengah atau tiga tahun.58

2) Pendidikan Anak-Anak Pra Sekolah

Ada beberapa hal yang harus dikembangkan dalam pendidikan kanak-

kanak pra sekolah:

57 Ibid., 53-54 58 Ibid., 59

Page 32: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

99

a) Aspek intelektual, memudahkan transisi dari fase kecerdasan sensory motor

ke kecerdasan konseptual dan membina dasar yang kuat untuk

perkembangan selanjutnya.

b) Aspek emosi, menjadi tempat dimana kanak-kanak merasa aman, tentram.

Dia harus merasa ia dapat berbuat sesuatu, jangan selalu merasa terancam.

c) Aspek sosial, pada fase ini anak-anak bersifat egosentrik (merasa bahwa

dialah pusat dunia), oleh sebab itu ia merasa selalu benar. Dengan pergaulan

dengan kawan-kawan sebayanya dia dapat merasa bertanggung jawab dan

bekerjasama dengan orang lain.

d) Aspek jasmani, dapat mengembangkan badan yang sehat, misalnya memilih

makanan.

e) Aspek keindahan, haruslah menyiapkan peluang untuk anak-anak

menyatakan perasaannya yang indah dan kreatif.

f) Aspek moral, aspek yang berasal dari ajaran agama.

Prinsip-prinsip Islam dalam pendidikan pra sekolah, sebagaimana dikutip

dari pendapat al-Ghazali:

a) Pendidikan anak-anak adalah pendidikan pertama dan utama

b) Anak-anak bagaikan kertas putih, tergantung bagaimana ia ditulisi.

c) Pendidikan kanak-kanak harus ditanamkan dasar-dasar agama dan kecintaan

pada agamanya

d) Didiklah anak-anak dengan penuh kasih sayang.59

59Ibid., 70

Page 33: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

100

Salah satu faktor yang terpenting untuk taman kanak-kanak adalah guru,

maka guru harus memainkan peranan aktif dalam membina anak. Tujuan guru

dalam taman kanak-kanak antara lain adalah, mengatur tingkah laku anak-anak,

emberi semangat belajar, mengembangkan Bahasa anak, mendorong aktivitas

gerakan dan percakapan.

3) Pendidikan pada Sekolah Dasar dan Menengah, dalam pendidikan pada tingkat

ini ada beberapa hal yang penting yaitu:

a) Metode, dalam penggunaan metode harus disesuaikan dengan pelajaran apa

yang diajarkan, misalnya pelajaran ilmu pengetahuan biasanya menggunakan

kaedah Hebart, penyelesaian masalah, dan tanya jawab. Metode Hebart yaitu:

i) Pendahuluan, guru mulai mengajar jika murid telah siap

ii) Pengenalan dan uraian, guru membagi pelajaran pada beberapa unsur

dan menerangkan satu persatu, sampai benar-benar paham.

iii) Membandingkan dan mengaitkan pengetahuan yang lama dan yang baru

dan mengetahui sebab persamaan dan perbedaannya.

iv) Kesimpulan dan generalisasi

v) Implikasi dan iktisar, untuk mengetahui apakah murid mengetahui apa

yang diajarkan atau tidak.60

Metode penyelesaian masalah yaitu pengajaran ilmu pengetahuan

harus sejalan dengan proses perkembangan akal, yaitu bermula dengan

merasakan wujud masalah, kemudian menentukan dimana letak masalah itu,

60 Ibid., 80

Page 34: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

101

kemudian menentukan hipotesis untuk menyelesaikan masalah dan terakhir

menilai yang mana diantara pilihan yang paling sesuai dan praktis.

Sedangkan dalam pengajaran ilmu Agama Islam yang merupakan pandangan

hidup, maka sekolah mempunyai aspek kognitif, afektif dan motoris. Dalam

segi kognitif agama Islam dapat diajarkan sebagai ilmu pengetahuan seperti

mengajarkan ilmu-ilmu lain, sebab ia mengadung unsur-unsur faktual seperti,

syarat-syarat sah sholat, zakat, menunaikan haji dan sejarah Islam. Dalam hal

ini bisa menggunakan metode Hebart. Sebaliknya afektif yang berkenaan

dengan iman, ibadah harus menggunakan metode untuk mengajarkan

kemahiran. 61

b) Penilaian

Penilaian berguna untuk menjadi pedoman terhadap pengajaran berhasil

atau tidak. Dengan kata lain penilaian berfungsi sebagai umpan balik terhadap

apa yang diajarkan kepada murid-murid. Hal ini berfungsi mengetahui

kelemahan, kelebihan yang sesuai dengan kebutuhan murid. Selain itu

penilaian juga berfungsi untuk memberi ganjaran terhadap pekerjaan yang

dilakukan oleh murid.

4) Pendidikan pada Perguruan Tinggi.

Lembaga perguruan tinggi adalah suatu bentuk institusi sosial, maka

hidupnya dan berkembangnya bergantung pada institusi dalam masyarakat.

Sebagai institusi pendidikan ia harus sanggup mengolah, mengembangkan dan

menciptakan nilai-nilai budaya pada masyarakat dan melanjutkan nilai-nilai

61Ibid., 83

Page 35: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

102

budaya ini kepada generasi-generasi mendatang. Selain itu perguruan tinggi juga

berfungsi sebagai pelayanan umum atau pengabdian masyarakat, yaitu perguruan

tinggi ikut aktif memberi solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat. Selain fungsi itu perguruan tinggi mempunyai fungsi sekunder

sebagai berikut:

a) Adaptasi

b) Pengurusan, mengatur dan bertanggung jawab dalam menjalankan institusi.

c) Pergerakan

d) Kedudukan, memelihara kedudukan institusi pada suatu taraf yang

ditempatinya dibandingkan dengan institusi lain. 62

5) Pendidikan Masyarakat

Tujuan pendidikan masyarakat adalah membentuk masyarakat yang soleh.

Masyarakat yang soleh adalah masyarakat yang percaya bahwa ia mempunyai

risalah untuk umat manusia, yaitu risalah keadilan, kebenaran, kebaikan, yang

kekal, tidak terpengaruh faktor waktu dan tempat.63 Ciri-ciri masyarakat Islam

yang ideal dalam pendidikan Islam, diantaranya adalah beriman dan bertakwa,

menjunjung tinggi Islam, mengutamakan akhlak, memberi perhatian lebih kepada

ilmu, menjaga kehormatan manusia, memperhatikan kehidupan berkeluarga

dengan perhatian besar, masyarakat yang berkembang dan dinamis, dan

menggunakan harta untuk menjaga kehormatan insan dan membangun ummah.64

62Ibid., 93-95 63Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi..., 139 64Hasan, Manusia dan Pendidikan..., 84-85

Page 36: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

103

Melihat tantangan-tantangan yang dihadapi dunia Islam saat ini, maka dapat

disimpulkan bahwa tugas pendidikan Islam saat ini adalah:

a) Menolong masyarakat untuk membina hubungan-hubungan sosial yang serasi,

setia kawan, kerjasama, independen dan seimbang.

b) Mengukuhkan hubungan dikalangan umat Islam

c) Menolong masyarakat mengembangkan diri dari segi ekonomi

d) Memberi sumbangan dalam perkembangan masyarakat Islam.

e) Mengukuhkan identitas budaya Islam. Dengan cara membentuk kelompok-

kelompok terpelajar, pemikir dan ilmuan yang bersemangat Islam, sadar dan

melaksanakan ajaran agamanya, bangga dan bersedia membelanya sehingga

karya-karyanya mempunyai corak Islam sejati, menguasai sains dan tekonologi

moden, bersifat produktif, dan ebas dari ketergantungan pada budaya lain dan

dari sifat taklid buta.65

Perubahan total pada masyarakat bukan hanya merubah lembaga-lembaga

sosial, tetapi berpangkal pada individu, seperti surat al-Ra’du ayat 11,

ال يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم إن الل

Artinya, Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Dan Islam juga telah menggunakan keluarga sebagai agen perubahan sosial,

seperti dalam surat al-Syuara ayat 214.66

ذر عشيرتك األقربين وأن

65 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam menghadapi..., 139-141 66 Hasan, Pendidikan dan Peradadan..., 50

Page 37: BAB III KONSEP PENDIDIKAN PERSPEKTIF HASAN …digilib.uinsby.ac.id/4294/6/Bab 3.pdfA. Riwayat Hidup Hasan Langgulung lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Tanrasula. Pendidikannya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

104

Artinya, Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.

6) Pendididikan Menghadapi Tantangan Modern

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ditanya oleh Jibril, “ apakah ihsan itu?, nabi

menjawab, bahwa engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya,

sebab jika engkau tidak melihatnya, niscaya dia melihat engkau” ( Hr. Bukhori

Muslim).

Hasil-hasil sains dan teknologi sekarang sangat mengecewakan yang

digunakan untuk kepentingan golongan tertentu. Hasil penyelidikan tentang nuklir

atom tidak digunakan oleh ahli nuklir, tetapi oleh usahawan-usahawan, ahli politik

yang lebh mementingkan kekuasaan dari pada perdamaian. Sebab-sebabnya tidak

lain adalah adanya kesalahan pendidikan modern sendiri telah menciptakan

mekanisme kebebasan manusia sebebas-bebasnya sehingga lebih banyak

melakukan penghancuran. Ditambah tidak adanyanya kampanye penyelamatan

dan kelestarian alam. Tantangan yang dihadapi pendidikan modern adalah

mengembangkan aspek akal untuk mencegah kecenderungan manusia merusak.

Obyeknya adalah pengembangan hati nurani (conscience, superego). Islam

mempunyai jawaban bagaimana mendidik dan mengembangkan hati nurani yaitu

dengan ihsan bahwa tingkah laku manusia berada di bawah pengawasan Allah.67

67 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan..., 227