bab ii tinjauan pustaka perkembangan anak umur 1-3...

34
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Anak Umur 1-3 tahun 1. Definisi Perkembangan Anak Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan , sebagai hasil dari proses pematangan, yang menyangkut adanya diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi (Astuti, 2010). 2. Ciri-ciri perkembangan a. Pekembangan menimbulkan perubahan : perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelengensia pada seseorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

Upload: phamdiep

Post on 05-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan Anak Umur 1-3 tahun

1. Definisi Perkembangan Anak

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan

(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola

yang teratur dan dapat diramalkan , sebagai hasil dari proses pematangan,

yang menyangkut adanya diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,

organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. (Soetjiningsih,

1995).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang

lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan

bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil

interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang

dipengaruhinya, misalnya perkembangan neuromuskuler, kemampuan

bicara, emosi dan sosialisasi (Astuti, 2010).

2. Ciri-ciri perkembangan

a. Pekembangan menimbulkan perubahan : perkembangan terjadi

bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan

perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelengensia pada

seseorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

7

b. perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya : Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap

perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya

seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum bisa berdiri. Seorang

anak tidak bisa berdiri bila pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain

yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu

perkembangan awal ini merupakan masa keritis karena akan

menentukan perkembangan selanjutnya.

c. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda: baik

pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan

perkembangan pada masing-masing anak berbeda-beda.

d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan: pada saat

pertumbuhan berlangsung cepat, perkembanganpun demikian. Anak

sehat bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta

bertambah kepandaiannya.

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap :

1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian

menuju ke arah anggota tubuh.

2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak

kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang

mempunyai kemampuan gerak halus.

f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan : tahap perkembangan

anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, misalnya anak

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

8

terlebih dahulu bisa membuat lingkaran sebelum mampu membuat

gambar kotak.(Kusnandi Rusmil, 2010)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

a. Faktor dalam (internal)

Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan balita adalah : ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur,

jenis kelamin, genetik dan kelainan kromosom. (Depkes RI, 2010)

b. Faktor luar (eksternal)

1) Faktor Prenatal

Faktor prenatal yang mempengaruhi tumbuh kembang janin

mulai konsepsi sampai lahir antara lain: gizi ibu pada waktu

hamil, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress,

imunitas dan anoksia embrio. (Soedjiningsih, 1995)

2) Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,

asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. (Depkes RI,

2010)

3) Faktor Pasca Persalinan

Faktor Pasca Persalinan yang mempengaruhi perkembangan

batita adalah : gizi yang adekuat, penyakit kronis, lingkungan

fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio ekonomi, lingkungan

pengasuhan, stimulasi dan obat-obatan. (Depkes RI, 2010)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

9

4. Macam tes perkembangan dan psikologi

a. Tes Intelegensi Stanford-Binet (The Stanfoerd-Binet Test)

Tes ini merupakan tes yang tertua dan digunakan mulai umur 2

tahun samapi dewasa. Karena berdasarkan unsur-unsur verbal, maka

tes ini bbermanfaat untuk anak dengan gangguan bahasa dan bicara.

Nilai yang didapat dari tes ini adalah nilai IQ dan umur mental.

b. Skala Intelegensi Wechsler untuk Anak Prasekolah dan Sekolah

The Wechsler Intellegence Scale for Children (WPPSI), dipakai

setelah David Wechsler menggunakan tes ini secara luas pada anal-

anak yang lebih besar dan dewasa, kemudian mengembangkan untuk

anak-anak prasekolah (umur 4 – 6 ½ tahun). Nilai yang didapat dari

tes ini adalah nilai IQ dan berguna untuk penilaian anak yang

mengalami kesulitan belajar dan retardasi mental

c. Skala Perkembangan menurur Gesell (Gesell Infant Scale)

Skala perkembangan ini bertujuan untuk menentukan tahap

kematangan dan kelengkapan suatu sitem yang sedang berkembang.

Skala ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1925 dan dapat

digunakan dari umur 4 minggu sampai 6 tahun. (Soedjiningsih, 2005)

Skala ini dibagi menurut 4 pengelompokan yang dianggap

sebagai prilaku utama yaitu :

1) Perilaku motorik (motorik behavier) termasuk motorik halus dan

kasar

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

10

2) Perilaku adaptif (adaptive behavier) penyesuaian terhadap obyek

dengan alat sensomotorik, maupun penyesuaian terhadap

masalah-masalah biasa.

3) Perilaku bahasa (language behavier) menyangkut bahasa, ekpresi

wajah dan sikap-sikap yang berkaitan

4) Perilaku sosial (personal social behavier) adalah reaksi pribadi

anak terhadap lingkungan sosial dimana anak itu hidup.

d. Skala Bayley (Bayley Infant Scale of Development)

Skala ini dibuat untuk anak umur 8 minggu sampai 30 bulan (2 ½

tahun), dengan tujuan untuk menentukan kemampuan perkembangan

mental dan motorik seorang anak, dan memcari penyimpangan dari

perkembangan yang normal. Skala ini dibagi dalam 3 bagian yang

saling melengkapi yaitu : skala perkembangan mental, perkembangan

motorik dan rekaman perilaku anak.

e. Test Perkembangan menurut Denver (Denver Developmental

Screening Test/DDST)

Merupakan salah satu dari metode skrining terhadap kelainan

perkembangan anak yang mudah dan cepat. Dari beberapa penelitian

yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat

mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prssekolah

yang mengalami keterlambatan perkembangan.

f. Diagnotik Perkembangan Fungsi Munchen Tahun Pertama

(Helibrugge T, 1978)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

11

Aspek perkembangan yang dinilai adalah umur merangkan

sebagai ukuran perkembangan merangkak dan merayap, demikian

pula dengan umur duduk, berjalan, memegang, berbicara, pengertian

bahasa dan sosialisasi yang seabagai ukuran perkembangan perilaku

sosial.

g. Tes Bentuk Geometrik

Tes ini merupakan prosedur yang sederhana untuk mengetahui

kemampuan anak-anak umur 2 ½ tahun sampai 7 tahun, dengan cara

meniru bentuk geometrik yang sederhana. Tes ini dapat sebagai

indikator perkembangan intelegensia dan perkembangan motorik

halus.

h. Tes Motor Visual Bender Gestalt

Digunakan untuk menilai dan skrining anak-anak yang

mengalami kesulitan persepsi motorik yang dimulai pada umur 5

tahun dan yang lebih tua, dengan diperintahkan meniru 9 bentuk yang

diberikan pada waktu bersamaan. Tes ini dapat digunakan sebagai tes

memori dengan cara meminta anak untuk mengulang/mengingat

seberapa banyak yang dia bisa gambar.

i. Tes Menggambar Orang (Draw-A-Man Test)

Tes ini relatif sederhana untuk umur 3 tahun 3 bulan,

diperintahkan menggambar orang laki-laki, apabila dapat

menggambar kepala maka dia telah mencapai usia mental minimal 3

tahun 3 bulan dan skor kredit umur 3 bulan ditambahkan setiap

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

12

bagian tubuh yang sesuai.Dengan membuat gambar yang lebih baik

akan mencerminkan kapsitas intelektual yang lebih tinggi yang sudah

ada secara intristik didalamdirinya.

j. Test Perkembangan Adaptasi Sosial

Pada tes ini diperlukan jawaban/informasi yang dapat dipercaya

dari orang tua mengenai perkembangan anaknya mulai dari tahun-

tahun pertama sampai pada saat tes dilakukan.Kegunaan skala ini

adalah tes psikologi anak-anak yang mengalami deviasi

perkembangan.

k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver

Prescreening Developmental Questionnaire (PDQ) oleh tim Depkes

RI yang terdiri dari beberapa dokter spesialis anak, psikiater anak,

neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986. Kuesioner ini

untuk skrining pendahuluan bayi umur 3 bulan sampai anak umur 6

tahun yang dilakukan oleh orangtua. Setiap umur tertentu ada 10

pertanyaan tentang kemampuan perkembangan anak, yang harus

diisi (atau dijawab) oleh orangtua dengan ya atau tidak, sehingga

hanya membutuhkan waktu 10-15 menit (lihat lampiran 2-8).

(Depkes RI, 2005)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

13

B. Modisco III, Suplemen Vitamin, Mineral

1. Modisco III

a. Definisi Modisco III

Modisco singkatan dari Modifiet Disco, yaitu modifikasi atau

penyesuaian dari Disco 150, yang bergizi tinggi ditemukan pada tahun

1973 oleh May dan Whitctead. Dicobakan pertama kali kepada anak-

anak yang mengalami gizi berat di Uganda (Afrika) dengan hasil yang

memuaskan. Namun Disco 150 dianggap kurang praktis untuk

diterapkan di Indonesia. Itu sebabnya perlu disesuaikan kandungan

bahan bakunya agar cocok dengan persediaan bahan setempat, selera

anak, daya cerna dan berat gangguan gizi pada anak.

Karena usia batita merupakan masa yang sangat penting bagi

perkembangan anak, bila anak mengalami gangguan gizi, maka proses

perkembangannya baik fisik maupun mental akan langsung

berpengaruh. Tapi masih bisa disembuhkan dengan cepat, dengan

memberikan Modisco III yang merupakan minumam/makanan bergizi

tinggi, baik untuk anak sehat tapi kurus tubuhnya, anak baru sembuh

dari sakit berat, bahkan bagi anak yang sulit makan. (Asikin, 1990).

b. Bahan Baku dan Kandungan Gizi Modisco III

Bahan baku modisco diperoleh dari bahan yang relatif murah dan

terjangkau, mempunyai rasa yang enak dan dapat dicampur dengan

makanan lain yang terdiri dari bahan seperti pada tabel berikut ini:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

14

Tabel . 1 : Daftar bahan baku Disco dan Modisco dalam 100 cc air

BAHAN DISCO MODISCO 150 ½ I II III I+ II+

Susu bubuk - Skim - Fullkrim

7,85 -

10 -

10 -

10 -

- 12

15 -

15 -

Gula pasir 4,73 5 5 5 7 5 5

Minyak

- Biji kelapa - Kelapa - Margarin

5,93 - -

- 2,3 -

- 4,5 -

- - 5,6

- 5,5 -

- 4,6 -

- - 5,7

Energi 100 80 100 100 140 126 126

Sumber : Buku Modisco (RSUD dr.Soetomo Surabaya , 1990)

Modisco III sebagai bahan makanan berenergi tinggi mengandung

protein, lemak dan karbohidrat.

1) Energi

Kebutuhan energi bayi dan anak relatif lebih besar jika

dibandingkan orang dewasa, karena pertumbuhan yang pesat.

Kebutuhan energi anak pada tahun pertama adalah 100 – 120

kalori / kg BB. Dan tiap pertambahan umur kebutuhan energi

turun 10 kalori / kg BB. Semakin aktif anak maka kebutuhan

energi semakin besar (Persagi, 1997).

Sedangkan kebutuhan energi per hari setiap anak umur 1 -3

tahun berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun

2004, baik laki-laki maupun permpuan berjumlah 1000 Kkal.

Salah satu bahan baku dari Modisco III adalah adanya gula. Gula

disamping berenergi tinggi juga merupakan sumber tenaga,

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

15

jumlah energi dalam Modisco III untuk setiap kali minum

sebanyak 140 kkal, dan dalam satu hari mencapai 700 kkal.

Sebagian karbohidrat/hidrat arang di dalam tubuh berada

dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk kepentingan energi

segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan

jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk

kemudian disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan

lemak. Sistem saraf sentral dan otak sama sekali tergantung

glukosa untuk keperluan energinya. (Almatsier, 2002)

Tubuh setiap saat memerlukan energi untuk memungkinkan

terjadinya kontraksi otot baik otot polos maupun otot lurik. Proses

oksidasi dalam tubuh menghasilkan panas yang dapat diubah

menjadi energi mekanik.Ada 3 macam zat gizi yang menjadi

sumber energi yaitu: karbohidrat, lipida dan protein, yang pada

awal reaksi katabolisme melalui jalur yang berbeda, tetapi pada

tahap akhir reaksi katabolisme ketiga zat ini terbentuk asam

piruvat yang selanjutnya menjadi acetyl koA yang mengikuti

siklus kreb untuk menghasilkan energi. (Moehji, 2002)

2) Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan

bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah

protein, separohnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam

tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

16

selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,

berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah matrik

intraseluler dan sebagainya adalah protein. (Almatsier, 2002).

Hasil akhir pencernaan protein dimulai dengan hidrolisasi

ikatan peptidanya berupa asam amino, yang diabsorpsi memasuki

sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Berbagai

enzim baik dari lambung (pepsin) maupun dari pangkreas

(tripsin, kemotripsin, dan lain-lain) diperlukan untuk proses

hidrolisasi tersebut. Asam amino hasil hidrolisasi protein hewani

dapat diserap lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan hasil

hidrolisasi protein nabati. (Pujdiadi, 2005)

Kebutuhan akan protein bagi tiap kg berat badannya adalah

tinggi pada bayi oleh sebab pertumbuhannya yang cepat sekali,

untuk kemudian berkurang dengan bertambahnya umur.

(Pudjiadi, 2005). Sedangkan angka kebutuhan protein per hari

pada anak umur 1 – 3 tahun per hari menurut Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004 sebesar 25 gram, dan susu

full krim merupakan salah satu bahan dari Modisco III, yang

kandungan proteinnya 3 gram untuk 100 cc dan dalam sehari

jumlah kandungan protein mencapai 15 gram/hari. (Buku

Modisco, 1990).

Protein dalam susu membantu menjaga dan membentuk

jaringan, karena mengandung beberapa asam amino yang tidak

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

17

terdapat dalam tubuh. Karbohidrat susu yang disebut laktosa,

diperlukan dalam menjaga keseimbangan mikroflora dalam

saluran pencernaan. Selain itu sebagai bahan galaktose rebrosida

yang banyak ditemui pada serabut otak. (Martianto, 2003)

3) Lemak

Sekitar 98% lemak dalam makanan sehari-hari terdiri dari

trigliserida, ester daripada gliserol dengan 3 molekul asam

lemak, selebihnya kolesterol, fosfolipida, sfingolipida dan

berbagai komplek lipida yang mengandung karbohidrat dan

protein. (Pudjiadi, 2005).

Penemuan Burr (1929), bahwa diantara asam lemak ada yang

esensial untuk tubuh, yaitu asam linoleat dan asam linolenat.

Dikatakan esensial karena dibutuhkan tubuh, sedangkan tubuh

tidak dapat mensentesisnya. Kedua jenis asam lemak ini

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua

jaringan. (Almatsier, 2002).

Bahan baku pembuatan Modisco III adalah minyak kelapa

atau bisa diganti margarin yang merupakan sumber tenaga pula.

Lemak pada minyak kelapa lebih mudah dicerna dibanding lemak

susu. Bila minyak kelapa tidak disukai dapat diganti dengan

margarin, dan jumlah kandungan lemak 5,5 gram untuk 100 cc

menghasilkan energi 49,5 kkal dan dalam sehari mencapai 247,5

kkal. (Buku Modisco, 1990)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

18

Lemak berikatan dengan zat lain seperti dengan protein

membentuk lipoperotein, dengan glikogen membentuk glikolipid

dan dengan pospor membentuk pospolipid. Dari jenis pospolipid

yang terpenting ada lesitin, komponennya terdiri dari kholin dan

inositol yang diperlukan untuk memelihara fungsi hati yang yaitu

mencegah terjadinya penumpukan lemak dalam hati.(Moehji,

2002)

4) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia

yang harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan

4 kkal. Untuk mencukupi kebutuhan energi dianjurkan sekitar 60-

70% dari energi total berasal dari karbohidrat (Krisnatuti &

Yenrina 2006).

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena

merupakan sumber energi utama bagi manusia yang harganya

relatif murah. Sekitar 80% energi makanan berasal dari

karbohidrat. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi

dalam dua golongan yaitu : karbohidrat sederhana dan karbohidrat

kompleks, peranan utama karbohidrat dalam tubuh adalah

menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh , yang kemudian diubah

menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam

metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh

energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

19

besar otak dan sistem saraf. (Almatsier, 2002) sedangkan

kandungan gizi karbohidrat pada Modisco III adalah 19,625

gram/100 cc dan diberikan 5 x sehari, sehingga kandungan gizi

mencapai 98,125 gram/hari atau 392,5 Kkal per hari.

Karbohidrat makanan yang umumnya ada dalam bentuk

polisakarida akan dipecah menjadi monosakarida yaitu glukose,

fruktose dan galaktose. Glukose merupakan monosakarida yang

ada pada aliran darah diambil oleh sel-sel otot dan sel jaringan

tubuh lainnya menjadi glikogen sebagai sumber energi otot

dengan bantuan hormon insulin.(Moehji, 2002).

c. Cara pembuatan Modisco III

Cara pembuatan Modisco III sebagai berikut :

1) Susu bubuk full krim dan gula pasir dicampur, sementara minyak

kelapa/margarin dipanaskan atau dicairkan, lalu dituang kedalam

susu sediki demi sedikit dengan sendok sampai tercampur rata,

sebaiknya waktu mengaduk sendok agak ditekan. Kemudian

tambahkan air sedikit demi sedikit, dan ditim selama 15 menit

2) Mencampur semua bahan dtambah air matang lalu diblender

sampai rata, kemudian ditim selama 15 menit.(Buku Modisco,

1990)

2. Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam

jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

20

Oleh karena itu harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk

kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.

(Almatsier, 2002).

Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein melalui ko-enzim sebagai katalisator.

Dengan demikian vitamin mempunyai peranan dalam penyediaan energi

untuk pertumbuhan dan perkembangan. (Pudjiadi, 2005). Sedangkan

kebutuhan vitamin menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004

seperti Tabel.2 dibawah ini :

Tabel.2. Kebutuhan Vitamin per hari untuk Anak Umur 1 – 3 tahun Zat Gizi Jumlah

Vitamin B1/Tiamin (mg) Vitamin B2/Riboflavin (mg) Vitamin B6/Piridoksin (mg) Vitamin B12 (mg)

0,5 0,5 0,6 0,9

Sumber ; Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004

Sedangkan jumlah vitamin yang diberikan sebagai tambahan paket

PMT pada Batita BGM umur 1-3 tahun selama 3 bulan seperti Tabel.3

dibawah ini :

Tabel.3. Pemberian Tambahan Vitamin pada Batita BGM per hari Zat Gizi Jumlah

Vitamin B1/Tiamin (mg) Vitamin B2/Riboflavin (mg) Vitamin B6/Piridoksin (mg) Vitamin B12 (mcg)

3 2 5 5

Sumber ; PT.SOHO Industri Pharmasi 2012

a. Vitamin B1(Tiamin)

Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air.

Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan

larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam.

Dalam suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

21

oksidasi. Sedangkan sumber tiamin dari makanan adalah serealia

tumbuk/setengah giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan

hasilnya, kacang-kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak,

kuning telur, unggas dan ikan. (Almatsier, 2002).

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan

salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam

menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat

menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di

samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein

dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami

berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat

mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan

sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak

mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman

kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak

mengandung vitamin B1. (http//www.vitamin.co.id.8/10/2012)

Menurut Moehji (2002), fungsi vitamin B1 yang terpenting

adalah:

1) Sebagai Co-enzym Thiamin pyroposfat yang diperlukan pada

pembentukan Acetyl Co-enzym dan dari asam piruvat dalam

metabolisme karbohidrat.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

22

2) Memelihara sifat parmeabilitas dari dinding pembuluh darah

sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan dalam jaringan

tubuh (odema) seperti pada penderita penyakit beri-beri.

3) Memelihara fungsi saraf periferal sehingga mencegah terjadinya

neuritis

4) Memperbaiki kontraksi dinding lambung sehingga sekresi getah

cerna menjadi lebih baik dan memelihara nafsu makan.

b. Vitamin B2 (Riboflavin)

Bentuk murni riboflavin adalah kristal kuning dan larut dalam air,

tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya

terutama sinar ultraviolet. Sedangkan sumber dari riboflavin adalah

susu, keju, hati, daging dan sayuran berwarna hijau.(Almatsier, 2002).

Vitamin B2 berguna untuk pernafasan antar sel, pemeliharaan

jaringan-jaringan saraf, jaringan-jaringan pelapis, kulit, dan kornea

mata. Kekurangan vitamin ini dapat mengganggu tumbuh kembang

anak. Selain itu dapat menyebabkan gangguan pada jaringan-jaringan

tubuh, pada kornea akan tampak pembuluh darah halus dan tumbuh

luka-luka pada bibir serta sudut mulut (seilosis). (Moehji, 2002).

Riboflavin atau vitamin B2 diperlukan untuk enzima dan

memungkinkan tubuh untuk menggunakan hidrat arang. Bila vitamin

B2 tidak ada dalam makanan, retakan timbul pada sudut mulut.

Mungkin bibir bibir akan merah mengkilat dan tidak normal, mata

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

23

seakan-akan terbakar dan lidah berwarna keungu-unguan. (Almatsier,

2002)

c. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin)

Vitamin B6 di alam dalam tiga bentuk yaitu : Piridoksin,

Piridoksal, Piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk

sintetik yang digunakan sebagai obat, vitamin B6 berperan sebagai

koenzim berupa piridoksal fosfat dan menjadi piridoksamin fosfat

iridoksin, Piridoksal, Piridoksamin dalam berbagai reaksi

transiminasi. Sumber dari vitamin B6 banyak terdapat di dalam

khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serelia tumbuk, kacang-

kacangan, kentang dan pisang.Sedangkan susu, telur, sayur dan buah

mengandung sedikit vitamin B6, akan tetapi bahan makanan dari

hewani lebih mudah diabsorpsi daripada bahan makanan nabati.

(Almatsier, 2002)

Guna vitamin B6 menurut Moehji (2002) adalah untuk

metabolisme lemak dan protein. Piridoksin terdapat dalam enzim yang

memecah protein menjadi asam-asam amino yang juga diperlukan

untuk mengubah tritofan mrnjadi niasin yang digunakan tubuh untuk

berbagai proses oksidasi, dan apabila kekurangan niasin dapat

menyebabkan penyakit pelagra, gannguan-gangguan terhadap alat

percernaan dan sistem saraf, sehingga akan menghambat pertumbuhan

dan perkembangan anak. (Moehji, 2002)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

24

Vitamin B6 diketahui berperan penting di dalam metabolisme

protein, dimana vitamin B6 berfungsi untuk membantu kerja enzim-

enzim yang berperan di dalam metabolisme protein. Vitamin B6 juga

berperan di dalam penggunaan glikogen pada otot sebagai sumber

energi pada saat fitnes. Selain itu, vitamin B6 (bersama dengan zinc,

asam folat, vitamin B12, dan vitamin C) juga diperlukan di dalam

sintesis hemoglobin pada sel darah merah yang berfungsi untuk

mengangkut oksigen ke jaringan tubuh.(Moehji, 2002)

d. Vitamin B12 (Kobalamin)

Vitamin B12 atau kobalamin terdiri atas cincin mirip porfirin

seperti hem yang mengandung kobalt serta terkait pada ribosa dan

asam fosfat, dan akan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya dan

bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi.Dalam keadaan normal

sekitar 70% makanan yang dikomsumsi dapat diabsorpsi tubuh.

Sumber vitamin ini diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau

gangga. Sumber utama dari makanan protein hewani yang

memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus seperti hati,

ginjal, susu, telur, ikan, keju dan daging. (Almatsier, 2002)

Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk pembentukan butir-butir

darah merah. Karena itu vitamin ini disebut faktor pemasak eritrisite.

Vitamin ini dapat diserap tubuh karena adanya faktor intrisik yang

terdapat dalam cairan lambung. Bila faktor intrisik tidaka ada maka

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

25

vitamin ini tidak dapat diserap tubuh sehingga dapat menimbulkan

penyakit anemia yang disebut pernisious anemie. (Moehji, 2002).

Vitamin B12 yang dikristalkan berwarna merah tua dan menjadi

hitam pada pemanasan, larut dalam air dan tidak larut dalam minyak.

Vit B12 stabil pada pH 4-7.Vitamin B12 merupakan satu-satunya

vitamin yang mengandung logam (cobalt) dalam struktur molekulnya.

Bentuk aktif vitamin B12 adalah sebagai koenzym, terikat pada 5

deoksiadenyl melalui atom Co pada struktur vitamin ini. Sejumlah

system enzyme memerlukan koenzym ini: Reaksi-reaksi mutase

mencakup glutamate mutase dan methyl-malonyl-CoA mutase, dan

reaksi-reaksi dehidrase, mencakup diol dehidrase dan glycerol

dehidrase. Fungsi vitamin B12 sangat erat dengan fungsi asam folat

dalam sintesis nucleoprotein. Defisiensi salah satu atau kedua vitamin

sekaligus menyebabkan anemia makrositik megaloblastik. Kegagalan

sintesis DNA terutama karena hambatan methylasi urasil menjadi

tyhmin. Vitamin B12 berperan pula dalam methylasi 5-methyl-THF

menjadi THF yang diperlukan dalam sintesis methionine. Vitamin

B12 dan asam folat saling berpengaruh atas kebutuhannya. (Almatsier,

2004)

3. Mineral Seng

Zat mineral yang ditambahkan pada pemberian PMT adalah seng.

Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan bekerja sebagai

koenzim pada berbagai sistem enzim. Sumber seng banyak terdapat pada

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

26

makanan berasal dari hewani seperti, daging, ikan, kerang, ayam, telur

dan sebagainya. Diperkirakan bahwa kekurangan zink merupakan salah

satu faktor hingga hampir semua penderita kurang gizi berat disertai

infeksi. Sedangkan gejala klinis kekurangan seng terdiri dari

pertumbuhan yang terlambat, dermatosis, gangguan imunitas, rambut

rontok, nafsu makan berkurang. (Pudjiadi, 2005).

Seng mempunyai peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh,

antara lain sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor. Seng

berperan dalam aspek metabolisme seperti reaksi-reaksi yang berkaitan

dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipid, dan asam

nukleat. Seng berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa

dengan cara membantu mengeluarkan karbon dioksida dari jaringan serta

mengangkut dan mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paru pada

pernapasan. (Moehji, 2002).

Peranan penting lainnya adalah sebagai bagian integral enzim DNA

polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan

RNA. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-

laki dan pembentukan sperma, berperan dalam metabolisme tulang,

transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas, pembentukan struktur

dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah (Almatsier 2004)

Keseimbangan jumlah dan komposisi gizi adalah hal yang tak boleh

terabaikan dalam mengatur makanan pada anak, Agar tumbuh optimal,

anak usia 1 – 3 tahun membutuhkan sejumlah zat gizi dalam jumlah

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

27

tertentu pula. Kebutuhan mineral per hari menurut Widyakarya Nasional

Pangan dan Gizi tahun 2004 pada anak usia 1-3 tahun adalah 8,2 mg/hari.

Sedangkan tambahan mineral seng yang diberikan pada Batita BGM

sejumlah 4,6 mg per batita per hari, disesuaikan dengan tersedianya

tablet seng di puakesmas.

Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua

sel. Sebagian seng berada di dalam hati, pangkreas, ginjal, otot dan

tulang. Sedangkan jaringan yang banyak mengandung seng adalah

bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, ramnbut dan

kuku. Sumber utama seng adalah daging, ayam dan ikan, sedangkan

makanan dari serelia tumbuk dan kacang-kacangan yang tinggi akan serat

dan fitat akan menghambat absorpsi seng kecuali makanan yang

mengalami proses fermentasi ragi tidak akan menghambat penyerapan

seng. (Almatsier, 2002).

Titin Hartini dari Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes menyatakan

zat gizi mikro zinc pertama kali ditemukan pada tahun 1934 dan esensi

pentingnya zinc bagi kesehatan manusia baru diketahui pada tahun 1958.

Kekurangan zinc pada manusia pertama kali dilaporkan pada tahun

1960an yang ditengarai bisa menghambat pertumbuhan dan

perkembangan pada anak dan remaja. Zinc memiliki fungsi katalitik,

terdiri dari hampir 300 macam enzim yang berperan dalam sintesis dan

degradasi karbohidrat, lemak dan protein serta metabolism zat gizi mikro

lainnya, berperan penting dalam kestabilan protein enzim dan membran

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

28

sel, memiliki fungsi meregulasi ekspresi gen dengan bertindak sebagai

faktor transkripsi (berikatan dengan DNA dan mempengaruhi transkripsi

gen spesifik, selain itu zinc juga berperan dalam system imun (seluler

dan humoral),mempengaruhi pelepasan hormon serta transmisi impuls

syaraf. (http//www.sarihusada.co.id.2/10/2012).

C. Pengaruh Zat Gizi Terhadap Perkembangan Anak Umur 1-3 Tahun

1. Energi.

Aktifitas memerlukan energi diluar kebutuhan untuk metabolisme

basal. Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan

sistem penunjangnya. Selama aktifitas fisik, otot membutuhkan energi

diluar metabolisme untuk bergerak seperti perkembangan anak untuk

menggerakkan kaki belajar berdiri, berjalan, berlari. Jika kebutuhan

energi tidak mencukupi maka akan menghambat perkembangan anak

tersebut. (Almatsier, 2002).

Energi dihasilkan dari karbohidrat, protein dan lemak, digunakan

oleh sel tubuh untuk proses metabolisme basal, aktifitas fisik sehari-hari

dan pertumbuhan anak. Sekitar 50% dari energi yang dikomsumsi untuk

kebutuhan metabolisme basal, 5% untuk efek dinamik khusus seperti

untuk pencernaan makanan (terutama protein), 25% digunakan untuk

berbagai aktifitas, 12% untuk pertumbuhan jaringan dan 8% digunakan

untuk pengeluaran feses. Bila anak tidak mengkomsumsi energi dalam

jumlah mencukupi ia akan mengalami gangguan keseimbangan energi,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

29

pada akhirnya mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

(Martianto, 2003)

2. Protein

Hasil akhir dari protein adalah asam amino. Beberapa jenis jaringan

tubuh memerlukan asam amino tertentu dalam jumlah lebih besar.

Rambut, kulit dan kuku membutuhkan lebih banyak asam amino yang

mengandung sulfur. Protein kalogen protein utama otot, urat-urat dan

jaringan ikat. Fibrin dan miosin adalah protein lain yang terdapat di

dalam otot-otot. Protein berfungsi sebagai katalisator atau membantu

perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam tubuh, asam amino

tritofan berfungsi sebagai prekursor vitamin niasin dan pengantar saraf

serotonin yang menbawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain yang

berhubungan dengan perkembangan anak. Bahan makanan hewani

merupakan sumber protein yang baik seperti telur, susu, ikan, daging,

unggas dan kerang . (Almatsier, 2002).

Agar tumbuh optimal anak memerlukan suplai protein dalam

kuantitas dan kualitas yang baik. Protein yang berkualitas tinggi, yaitu

mengandung asam amino esensial yang lengkap yang dibutuhkan untuk

sintesis sel atau jaringan baru untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan

yang rusak.Karena pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat

terjadi pada batita yaitu mencapai 75% berat otak dewasa pada usia 2

tahun dan sekitar 80% pada usia 3 tahun, maka periode ini disebut masa

kritis. Jika dalam periode ini tidak tersedia zat gizi yang memadai maka

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

30

ukuran tubuh dan kapasitas otak yang terbentuk tidak maksimum,

sehingga menyebabkan rendahnya kapasitas fisik maupun non

fisik.(Martianto, 2003).

3. Lemak

Lamid dkk (1999), mempelajari profil asam lemak omega-3, omega-

6, perkembangan mental dan psikomotor anak gizi buruk pengunjung

KGB dengan gizi baik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata asam

lemak omega-3, termasuk DHA, dan asam lemak omega-6 anak balita

gizi buruk lebih rendah dibandingkan dengan anak gizi baik. Selain itu,

nilai perkembangan mental yang dinyatakan dengan mental development

index (MDI) pada kelompok gizi buruk lebih rendah, dibandingkan

kelompok gizi baik, demikian juga dalam nilai psikomotor yang

dinyatakan dengan Psychomotor Development Index (PDI) karena salah

satu faktor penyebab gizi buruk secara langsung adalah karena anak tidak

cukup mendapat makanan bergizi seimbang baik jumlah dan kualitasnya

(Departemen Kesehatan RI, 2005).

Intake lemak yang kurang pada anak-anak akan menyebabkan

kelelahan yang tidak normal, memacu rasa lapar dan keinginan untuk

mengkomsumsi makanan miskin gizi. Asam lemak esensial yang terdapat

pada pangan tertentu diperlukan oleh sel otak dan penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan. (Martianto, 2003).

Arnelia dkk (1995), meneliti dampak kekurangan gizi terhadap

kecerdasan anak SD pasca pemulihan gizi buruk di KGB. Hasilnya, rata-

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

31

rata nilai IQ anak yang pernah menderita gizi buruk lebih rendah 13,7

poin dibandingkan anak dengan gizi baik. Selain itu, anak yang pernah

menderita gizi buruk umumnya tertinggal dalam mengikuti pendidikan

formal dibandingkan anak dengan gizi baik.

Lemak berguna sebagai sumber energi yang penting dan dapat

membantu penyerapan beberapa vitamin larut lemak (vitamin A, D, E,

K). Intake lemak yang kurang pada anak-anak akan menyebabkan

kelelahan yang tidak normal, memacu rasa lapar dan keinginan untuk

mengkomsumsi makanan miskin gizi. Asam lemak esensial yang

terdapat pada pangan tertentu diperlukan oleh sel otak dan penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan. (Martianto, 2003).

4. Karbohidrat

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan

glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi energi.

Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat.

Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel

darah merah serta sebagian otak dan sistem saraf , jika asupan

karbohidrat tidak mencukupi maka akan terjadi pemecahan protein,

akibatnya otot-otot tubuh akan melemah, dan dalan jangka lama dapat

menggagu perkembangan. (Almatsier, 2002).

Pengaruh asupan zat gizi terhadap ganguan perkembangan anak menurut

Brown dan Pollit (1996) melalui terlebih dahulu menurunnya status gizi.

Status gizi yang kurang tersebut akan menimbulkan kerusakan otak,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

32

letargi, sakit, dan penurunan pertumbuhan fisik. Keempat keadaan ini

akan berpengaruh terhadap perkembangan intelektual. Gangguan

perkembangan yang tidak normal antara lain ditandai dengan lambatnya

kematangan sel-sel syaraf, lambatnya gerakan motorik, kurangnya

kecerdasan dan lambatnya respon sosial (Nilawati, 2006).Kekurangan

karbohidrat menyebabkan anak kekurangan gizi, kekurangan gizi yang

parah akan menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terganggu.

Pertumbuhan lambat, berat badan kurang dan gangguan pada

perkembangan otak dan psikologis.

5. Vitamin B1

Tiamin sebagai ko-enzim berbagai reaksi metabolisme energi.

Dipakai untuk dekarboksilasi oksidatif pirufat menjadi asetil koA dan

memungkinkan masuknya subtrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus

skreb untuk pembentukan energi, juga sebagai prekursor penting lipida

asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP (pirofosfat) dalam fungsi

normal sistem saraf. Kekurangan tiamin dapat mengganggu

perkembangan karena akan mengganggu sistem saraf dan jantung, yang

ditandai sesak nafas dan odema, kelemahan otot yang luar biasa dan

terjadi degenerasi saraf perifer yang berlanjut pada kelumpuhan kaki.

Jika hal ini terjadi pada anak 1-3 tahun, maka akan terganggu

perkembangan motorik kasarnya karena tidak dapat menggerakkan kaki.

(Almatsier, 2002)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

33

Kekurangan vitamin B1 ini dalam jumlah yang tak begitu banyak

sering mengakibatkan kurangnya nafsu makan.Kemudian akan terjadi

gangguan dalam alat pencernaan (sembelit) akibat menurunnya tonus

dari otot pada usus. Tiamin tidak dapat disimpan dalan jumlah banyak

oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat disimpan dalam hati,

ginjal, jantung, otak, dan otot. Bila tiamin terlalu banyak dikonsumsi,

kelebihannya akan dibuang melalui air kemih. Kekurangan tiamin akan

menyebabkan polyneuritis, yang disebabkan terganggunya transmisi

syaraf, atau jaringan syaraf , hal ini akan mengganggu perkembangan

anak.(Almatsier, 2002).

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan

salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga

kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi

yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,

vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila

terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan,

seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,

gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk

mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum,

nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan

inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.

(Pudjiadi,2004)

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

34

6. Vitamin B2

Riboflavin mengikat asam folat dan menjadi bagian dari dua jenis

koenzim FMN dan FAD yang dalam reaksi oksidasi reduksi dalam sel

sebagai pembawa hidrogen dalam sistem transfor elektron dalam

mitokondria. Keduanya juga sebagai koenzim dalam metabolisme

glukosa dan asam lemak. Sedangakan flavokinase diperlukan untuk

sintesis DNA dan berpengaruh tidak langsung terhadap pertumbuhan dan

perkembangan. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan bayi lahir

sumbing dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan. (Almatsier,

2002).

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme

di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah

satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide,

FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).

Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh

melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan

molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong

pertumbuhan dan perkembangan berbagai organ tubuh, seperti kulit,

rambut, dan kuku.(Pudjiadi, 2004).

7. Vitamin B6

Vitamin B6 berperan sebagai koenzim dalam transaminasi,

dekarboksilasi dan reaksi lain yang berhubungan dengan protein, terlibat

dalam perubahan asam linoleat menjadi asam arakidonat yang berfungsi

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

35

biologi penting, dibutuhkan dalam pembentukan lapisan mielin yang

menyarungi sel-sel saraf, mengatur sintesis pengantar saraf asam gama-

amino butirat. Kelainan otak kemungkinan disebabkan kurangnya

vitamin B6. Kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan gejala-gejala

yang berkaitan dengan protein seperti lemah, mudah tersinggung dan

sukar tidur, gangguan pertumbuhan, ganguan fungsi motorik, bahkan

dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf pusat.(Almatsier, 2002).

Vitamin B6 diketahui berperan penting di dalam metabolisme

protein, dimana vitamin B6 berfungsi untuk membantu kerja enzim-

enzim yang berperan di dalam metabolisme protein. Vitamin B6 juga

berperan di dalam penggunaan glikogen pada otot sebagai sumber energi.

Selain itu, vitamin B6 (bersama dengan zinc, asam folat, vitamin B12,

dan vitamin C) juga diperlukan di dalam sintesis hemoglobin pada sel

darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh

dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang balita. (Pujdiadi, 2004)

8. Vitamin B12

Vitamin B12 mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan

memetabolisme semua sel terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang

dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim

yaitu metionin sintese dan metilmanolil-KoA mutase. Psoses akhir dari

metionin sintese adalah untuk sintesis DNA, sedangkan reaksi

metilmanolil-KoA mutase terjadi dalam mitokondria sel yang digunakan

untuk degradasi asam propionat dan asam lemak rantai ganjil terutama

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

36

dalam sistem saraf. Adanya gangguan saraf akan mengakibatkan

pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu pula. (Almatsier, 2002).

Vitamin B12 dapat mencegah terjadinya anemia karena membantu

produksi sel darah merah, sehingga oksigen terjamin kelancarannya ke

target sel di seluruh tubuh, akhirnya kita akan merasa selalu fresh,

berenergi dan tidak mudah lelah, membantu menjaga kesehatan susunan

sistem saraf , dan berperan dalam sintesis DNA, bangunan sel,

pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan sel sehingga sangat penting

bagi tumbuh kembang anak. Kekurangan B12 dapat terjadi karena

gangguan penyerapan di usus, atau kurangnya asupan nutrisi yang

mengandung vitamin B12. Tanda dan gejala yang mungkin tampak

seperti, pucat, lemah, lesu, cepat merasa lelah, kehilangan nafsu makan,

peradangan saraf (neuritis), hingga pikun. Jika hal ini terjadi maka

tumbuh kembang anak akan terhambat. (Pudjiadi, 2004)

9. Mineral Seng

Seng mempunyai banyak fungsi dalam tubuh, diantaranya sebagai

bagian integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang

diperlukan untuk sintesis DNA dan RNA, berperan dalam pembentukan

kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Selain itu zink

berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan

pembentukan sperma. Zink juga berperan dalam kekebalan yaitu fungsi

sel T dan dalam pembentukan antibodi oleh sel B. (Almatsier, 2002).

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

37

Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan bekerja

sebagai koenzim pada berbagai sistem enzim. Lebih dari 80 enzim dan

protein mengandung seng telah ditemukan. Tubuh mengandung 1-2 gram

seng. Tulang gigi, rambut, kulit dan testis mengandung banyak seng.

Kekurangan seng akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan

seperti : dermatosis, hipogonadisme, oligospermi, adaptasi gelap yang

menurun, gangguan imunitas, rambut rontok, nafsu makan yang

berkurang. (Pudjiadi, 2005).

Hardiansyah (2010), menyatakan bahwa kekurangan zat gizi mikro -

vitamin, mineral dan sekelumit (trace minerals) – seringkali tersembunyi

dan tidak disadari, namun jika tidak segera diatasi bisa membawa

dampak buruk dalam jangka panjang.” Zat gizi mikro memiliki peran

untuk membantu pertumbuhan (tulang, gigi, sel dll), pencernaan dan

metabolisme, pembentukan imunitas, tekanan darah dan cairan tubuh

serta pengendalian syaraf. Kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan

mineral) lebih sering terjadi – terutama kekurangan kalsium, zat besi,

zinc, asam folat , B12, C dan D pada anak, perempuan dan ibu hamil.

Kekurangan ini seringkali diakibatkan karena diet (pola makan) miskin

sumber pangan hewani dan buah,” lanjut Hardinsyah.Tanpa pangan

hewani dan sayur akan sulit untuk memenuhi kecukupan asupan zat gizi

mikro. Defisiensi zat gizi mikro dalam jangka yang lama dapat

memberikan dampak malnutrisi yang nantinya akan mempengaruhi

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

38

peningkatan angka kesakitan dan kematian, serta mempengaruhi

gangguan yang serius pada tumbuh kembang anak. (Moehji, 2002).

D. Kerangka Teori

Sebab langsung

Sebab tak langsung

P e n d i d i k a n K e l u a r g a

Sebab Dasar Super Struktur Politik dan Ideologi

Struktur Ekonomi

Gambar 1.1. Perkembangan Anak (disesuaikan dari UNICEF 1992, Jonson 1992 dalam Soetjiningsih,1995)

Kecukupan Makanan Keadaan Kesehatan

Perkembangan Anak Pemberian Modisco III dan suplemen vitamin, mineral

Keberadaan dan Kontrol Sumber Daya Keluiarga: Manusia, Ekonomi dan

Organisasi

Ketahanan Makanan Keluarga

Asuhan Bagi Ibu dan Anak

Pemanfaatan Yankes dan Sanit Link

Potensi Sumber Daya

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan Anak Umur 1-3 …digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-rumamaniya-7471-3-babii.pdf · k. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Kuesioner

39

E. Kerangka Konsep

F. HIPOTESIS

Anak Bawah Garis Merah (BGM) umur 1-3 tahun yang mendapat

Modisco III , Suplemen Vitamin B dan Mineral Seng mempunyai

perkembangan yang normal daripada yang tidak mendapat Modisco III,

Suplemen Vitamin B dan Mineral Seng berdasarkan nilai KPSP.

Perkembangan Anak Bawah Garis Merah (BGM) Umur 1-3 tahun

Pemberian Modisco III dan Suplemen Vitamin B Mineral Seng