bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/wulan maylanie...

19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan Keperawatan Dalam Penyakit DHF a. Pengkajian Biodata / Identitas pasien DHF. 1) Keluahan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien biasanya pasien datang dengan keluhan demam tinggi dan anak lemah. 2) Riwayat penyakit sekarang adalah penyakit yang dirasakan oleh pasien saat ini. 3) Riwayat penyakit terdahulu adalah penyakit yang dimiliki pasien terdahulu. 4) Riwayat penyakit keluarga Riwayat adalah riwayat penyakit yang dimiliki keluarga. 5) Tumbuh kembang anak adalah suatu proses perkembangan pada anak dimulai dari usia, postur tubuh, kognitif dan motorik anak. 6) Pemeriksaan fisik adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara head to toe. 7) Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui kondisi anak. b. Diagnosa Menurut aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus anak DHF yaitu : 5 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Asuhan Keperawatan Dalam Penyakit DHF

a. Pengkajian

Biodata / Identitas pasien DHF.

1) Keluahan utama adalah keluhan yang dirasakan pasien

biasanya pasien datang dengan keluhan demam tinggi dan

anak lemah.

2) Riwayat penyakit sekarang adalah penyakit yang dirasakan

oleh pasien saat ini.

3) Riwayat penyakit terdahulu adalah penyakit yang dimiliki

pasien terdahulu.

4) Riwayat penyakit keluarga Riwayat adalah riwayat

penyakit yang dimiliki keluarga.

5) Tumbuh kembang anak adalah suatu proses perkembangan

pada anak dimulai dari usia, postur tubuh, kognitif dan

motorik anak.

6) Pemeriksaan fisik adalah suatu pemeriksaan yang

dilakukan secara head to toe.

7) Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan untuk

mengetahui kondisi anak.

b. Diagnosa

Menurut aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin

muncul pada kasus anak DHF yaitu :

5

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxi

1) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan dengan

proses infeksi virus.

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.

3) Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit, prognosis,

dan perawatan anggota keluarga yang sakit berhubungan

dengan minimnya sumber informasi dan mengingat

informasi.

c. Perencanaan

Rencana Keperawatan pada anak dengan penyakit

DHF menurut Aplikasi Nanda NIC - NOC (2015), yaitu :

1) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi) berhubungan

dengan proses infeksi virus.

Tujuan: Suhu tubuh kembali normal selama 2-3

hari berturut-turut.

Rencana tindakan :

a) Observasi suhu tiap 3 jam.

b) Beri kompres hangat dan dingin bila suhu ≥

38ᵒC.

c) Berikan minum 2-2,5 liter/24 jam bila tanpa

kontraindikasi.

d) Anjurkan menggunakan pakaian tipis.

e) Anjurkan pasien membatasi aktivitas.

f) Kolaborasi medik untuk pemberian

antipirektik.

6

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxii

2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia.

Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi ditandai dengan

BB tidak turun, mual, muntah, tidak ada selama 3-

5 hari perawatan.

Rencana tindakan:

a) Observasi keadaan umum (mual, muntah,

anoreksia).

b) Berikan makan porsi kecil tiap 3 jam.

c) Hidangkan makan yang hangat dan menarik.

d) Libatkan keluaga untuk mensupport pasien.

e) Ajarkan teknik relaksasi.

f) Kolaborasi medic untuk pemberian anti

muntah.

3) Ketidak efektifan manajemen kesehatan

berhubungan dengan kurang pengetahuan.

Tujuan: orang tua menjelaskan pemahaman tentang

kondisi, dan proses pengobatan.

Rencana tindakan:

a) Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang

penyakit.

b) Berikan penjelasan pada keluarga tentang

penyakitnya dan kondisi sekarang.

7

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxiii

c) Anjurkan keluarga untuk memperhatikan diet

makanannya.

d) Anjurkan keluarga untuk memperhatikan

perawatan diru dan lingkungan bagi anggota

keluarga yang sakit.

d. Pelaksanaan

Prinsip-prinsip pelaksanaan rencana askep pada anak dengan

DHF/DBD.

1) Mempertahankan pemenuhan kebutuhan cairan.

2) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.

3) Mempertahankan kebutuhan nutrisi.

4) Mempertahankan rasa nyaman pasien.

5) Mengurangi kecemasan pasien dan anggota keluarga.

e. Evaluasi

1) Mengukur pencapaian tujuan.

2) Membandingkan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengetahuan

a. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi

setelah orang melakukan penginderan terhadap suatu yang

diketahui berkenaan dengan suatu hal. Hal yang dimaksud disini

yaitu pengetahuan ibu tentang pencegahan demam berdarah.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seorang. Berdasarkan

pengalaman dan penelitian lebih terbukti bahwa perilaku yang

8

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxiv

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran,

maka tidak akan berlangsung lama (Notoatmojo, 2008).

Berdasarkan definisi diatas, pengetahuan merupakan suatu

proses meningkat kembali hal-hal yang telah dipelajari lewat

panca indera pada suatu bidang tertentu dengan baik.

b. Pengetahuan

Pengetahuan yang dicangkup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan yakni (Notoatmojo, 2008).

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. Termaksu dalam

pengetahuan ini adalah kembali (recall) terhadap suatu

yang spesifik dari suatu, bahan yang mempelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa

orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Yaitu sesuatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpestasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap obyek atau materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagiannya.

9

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxv

3) Penerapan (application)

Yaitu sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya. Penerapan disini dapat diartikan penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip, dan

sebagainya.

4) Analisis (analysis)

Yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih

ada kaitanya satu sama lain, kemampuan menganalisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat

menggambarkan, membedakan , memisahkan

mengelompokan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesys)

Yaitu suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru atau suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun,

dapat merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan

terhadap suatu teori tertentu atau rumusan-rumusan yang

telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

10

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxvi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxvii

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Faktor Internal

1) Tingkat pendidikan

Suatu proses penyampaian bahan atau materi

pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan

(anak-anak) guna mencapai perubahan perilaku.

2) Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang

lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang luas.

3) Intelegensia

Intelegensia merupakan kemampuan yang dibawa

sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat

sesuatu dengan cara tertentu.

Intelegensi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil dari proses belajar. Secara umum,

orang dengan intelegensi yang lebih tinggi biasanya

akan lebih mudah menerima suatu informasi atau pesan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang yang akan

menambah pengetahuan dan tentang sesuatu yang

bersifat non formal.

5) Umur

Umur dapat mempengaruhi seseorang, semakin

cukup umur, tingkat kemampuan dan kematangan

seseorang akan lebih tinggi dalam berpikir dan

menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa

seorang yang berumur lebih tua tidak mutlak memiliki

pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

seseorang yang lebih muda.

11

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxviii

6) Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden

sehari-hari. Seseorang yang tinggal di daerah endemis

demam berdarah lebih sering menemukan kasus demam

berdarah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga

masyarakat di daerah tersebut seharusnya memiliki

tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi dibandingkan

wilayah non endemis. Hal ini juga berhubungan dengan

informasi yang didapat seseorang di daerah endemis

demam berdarah akan lebih sering mendapatkan

penyuluhan kesehatan bila dibandingkan dengan daerah

non endemis.

7) Pekerjaan

Pekerjaan memiliki pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang Memperoleh dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung Contohnya,

seseorang yang mempunyai pekerjaan di bidang

kesehatan lingkungan tentunya akan lebih memahami

bagaimana cara menjaga kesehatan di lingkungannya,

termasuk cara 3M memberantas sarang nyamuk demam

berdarah jika dibandingkan dengan orang yang bekerja

diluar bidang kesehatan.

2. Faktor Eksternal

1) Faktor lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di

sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun

sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan

12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxix

tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik

yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

Pemerintah memegang peranan penting dalam mempengaruhi

pengetahuan seseorang mengenai demam berdarah baik itu

melalui penyuluhan kesehatan maupun program- program

yang diadakan untuk mencegah DBD, misalnya program

PSN Plus, pembentukan unit Pokja (kelompok kerja),

Pokjanal (kelompok kerja fungsional) di tingkat desa/

kelurahan maupun jumantik (juru pemantau jentik).

2) Sosial budaya

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau

buruk. Sosial termasuk di dalamnya pandangan agama,

kelompok etnis dapat mempengaruhi proses pengetahuan

khususnya dalam penerapan nilai-nilai keagamaan untuk

memperkuat kepribadiannya.

3) Informasi/ media massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan

formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh

jangka pendek (immediatei impact) sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana

komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, majalah, termasuk penyuluhan

kesehatan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan pengetahuan seseorang.

d. Pengukuran Pengetahuan

13

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxx

Menurut Arikunto (2008), pengukuran pengetahuan

dapat diukur dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subyek penelitian atau respoden kedalam pengetahuan yang

ingin kita ukur atau kita ketahui dan dapat kita sesuaikan

dengan tingkatan-tingkatnya. Adapun pertanyaan yang dapat

digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum

dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu :

1) Pertanyaan subyektif, misalnya pertanyaan uraian

2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda

(multiple choice), betul salah dan pertanyaan

menjodohkan.

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertayaan

obyektif khususnya dengan pilihan ganda lebih disukai

untuk dijadikan sebagai alat pengukuran karena lebih mudah

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih

cepat.

2. Pengetahuan Tentang Dengue Hemoragic Fever

a. Pengertian

Dengue hemoragic fever (DHF) atau demam

berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang

dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak,

serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah

(Susilaningrum, 2013).

b. Etiologi

14

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxi

Penyebab penyakit ini disebabkan virus dengue yang

disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti serta spesies

stegomia. Penyebab penyakit ini adalah virus dengue yang

sampai sekarang dikenal empat tipe termasuk dalam group

B Arthropod Brone Viruses (arbovirus). Keempat tipe ini ada

di berbagai daerah di Indonesia (Ngastiyah, 2008).

c. Sasaran penyakit Demam Berdarah dengue

Penyakit ini menunjukan peningkatan jumlah orang

yang terserang setiap 4-5 tahun. Kelompok usia yang sering

terkena adalah anak balita. Cara hidup nyamuk terutama

nyamuk betina yang menggit pada pagi dan siang hari,

kiranya menjadi sebab mengapa usia balita mudah terserang

demam berdarah. Nyamuk Aedes yang menyenangi tempat

teduh, terlimdung matahari, dan berbau manusia, oleh

karena itu balita yang masih membutuhkan tidur pagi dan

siang hari seringkali menjadi sasaran gigitan nyamuk.

Sasaran berikutnya adalah anak sekolah, sarang nyamuk

selain di dalam rumah, juga banyak dijumpai disekolah,

apalagi bila keadaan kelas gelap dan lembab. Terdapat juga

nyamuk Aedes albopictus yang menularkan penyakit demam

berdarah dengue. Nyamuk Aedes albopictus hidup diluar

rumah, dikebun yang rindang, sehingga anak usia sekolah

dapat juga terkena gigitan oleh nyamuk kebun tersebut di

siang hari takkala sedang bermain. Faktor daya tahan anak

belum sempurna seperti halnya orang dewasa, agaknya juga

merupakan faktor mengapa anak lebih banyak terkena

penyakit demam berdarah dengue dibandingkan orang

dewasa (Maharani, 2009).

15

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxii

d. Penularan penyakit DHF

Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat

mengakibatkan kematian terutama pada balita, dapat dengan

mudah menular melalui vektor penularanya, yakni nyamuk

Aedes aegypti melalui gigitanya. Meskipun nyamuk Aedes

albopictus dapat menularkan DHF tetapi penerapannya

dalam penyebaran penyakit sangat kecil, karena biasanya

hidup dikebun-kebun. Seminggu setelah gigit oleh nyamuk

Aedes aegypti yang mengandung virus dengue, maka orang

tersebut akan jatuh sakit demam berdarah, atau dapat juga

tetap sehat tetapi menjadi carrier (sumber penularan dengan

menyimpan virus dengue). Karena nyamuk yang menggigit

orang yang darahnya mengandung virus dengue dan setiap

saat dapat ditularkan kepada orang lain melalui gigitannya

pula (menggigit pada siang hari). Apabila tedapat tetangga

anda yang menderita DBD dan lokasi rumahnya berada

tidak jauh dari rumah anda, maka perlu diwaspadai akan

keberadaan nyamuk Aedes aegypti, hal ini karena

kemampuan terbang nyamuk tersebut ± 40 m, dan

jangkauan maksimal sejauh 100 m (Maharani, 2009).

e. Tempat Penularan DHF

Penularan DHF dapat terjadi disemua tempat yang

terdapat nyamuk penularnya. Tempat potensial untuk

terjadi penularan DHF adalah :

1) Wilayah yang banyak kasus DHF (endemis)

16

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxiii

2) Tempat-tempat umum yang menjadi tempat

berkumpulnya orang- orang yang datang dari berbagai

wilayah.

f. Tanda dan Gejala

Kasus DHF ditandai dengan demam mendadak

tanpa sebab yang jelas disertai gejala lain seperti lemah,

nafsu makan berkurang, muntah nyeri pada anggota

badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala tersebut

hamper menyerupai influenza biasa. Pada hari kedua atau

ketiga demam muncul pendarahan. Yang beraneka ragam

dimulai dari yang paling ringan berupa pendarahan

dibawah kulit (petekia), perdarahan gusi, epitaksis sampai

perdarahan yang hebat berupa muntah darah akibat

perdahan lambung (Ngastiyah, 2008).

Selain perdarahan juga terjadi syok yang biasanya

dijumpai pada saat demam telah menurun antara ketiga

dan ketujuh dengan tanda-tanda anak menjadi lemah,

ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan

lembab, denyut nadi terasa cepat, kecil dan tekanan

darah menurun dengan tekanan sistolik 80 mmHg atau

kurang.

Menurut WHO (2008), Diagnosa DHF harus

berdasarkan adanya gejala klinis sebagai berikut, demam

tinggi mendadak dan terus menerus selam 2-7 hari (tanpa

sebab jelas), manifestasi peredarahan paling tidak terdapat

uji tornikuet positif dan adanya salah satu bentuk

perdarahan yang lain misalnya pateki, epitaksis gusi, syok

17

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxiv

yang ditandai nadi lemah disertai tekanan nadi menurun

(menjadi 20 mmHg atau kurang) disertai kulit yang

teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung,

jari dan kaki, pasien menjadi gelisah, timbul sianosis

disekitar mulut dan pembesaran hati (sudah dapat diraba

sejak permulaan sakit) (Ngastiyah, 2008).

18

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxv

G. Penatalaksanaan

Penderita DHF memerlukan perawatan yang serius

dan bisa berakibat fatal atau kematian jika terlambat

diatasi. Oleh karena itu seharusnya penderita dirawat di

rumah sakit (terutama DHF Derajat II, III, IV). Penderita

sebaiknya dipisahkan dari pasien penyakit lain dan dari

ruangan yang bebas nyamuk (berkelambu),

penatalaksanaan penderita DHF adalah sebagai berikut :

1) Tirah baring atau istirahat baring.

2) Diit makan lunak.

3) Minum banyak (2 – 2,5 liter / 24 jam) dapat berupa susu,

the manis, sirup dan beri penderita oralit, pemberian

cairan merupakan hal penting pada penderita DHF.

4) Pemberian cairan intravena biasanya RL dan NaCl.

5) Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam jika kondisi pasien

memburuk observasi tiap-tiap jam.

6) Periksa Hb, Ht dan trombosit tiap hari.

7) Pemberian antiperetik dari golongan asetominefen juga

pemberian, kompres dingin.

8) Monitor tanda-tana perdarahan lebih lanjut,

9) Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi

sekunder.

10) Monitor tanda-tanda dini renjatan.

19

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxvi

11) Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam dengan

kolaborasi Dokter.

Pada penderita Dengue Shock Syndrome (DSS), cairan

diberikan dengan diguyur dan bila tidak Nampak perbaikan,

penderita perlu mendapatkan plasma. Pemberian cairan intervena

baik berupa plasma maupun elektrolit dipertahankan 12-48 jam

setelah renjatan teratasi.

3. Pengetahuan tentang Pencegahan DHF

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap bagaimana cara

pencegahan DHF / demam berdarah atau segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan penyakit dan pencegahan.

a. Pencegahan

1) Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat

pengaruh alamiah dengan melaksanakan pemberatasan

vektor pada saat sedikit terdapatnya kasus demam

berdarah.

2) Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan

kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah.

3) Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah

penyebaran yaitu di sekolah dan rumah sakit termasuk

pula daerah penyangga di sekitar

4) Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah

berpotensi, penularan tinggi.

20

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxvii

Pemerintahan diIndonesia mencanangkan gerakan

“3M“ dalam upaya memberantas nyamuk demam berdarah

yaitu :

1) Menguras bak mandi.

2) Mengubur kaleng-kaleng dan ban bekas.

3) Menutup tempat-tempat penampungan air.

21

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Asuhan ...repository.ump.ac.id/8325/3/WULAN MAYLANIE BAB II.pdf · Medis Nanda NIC - NOC (2015), diagnose yang mungkin muncul pada kasus

xxxviii

A. Kerangka Teori

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Teori

Sumber : Modifikasi (Notoatmojo, 2008)

Sumber-sumber

pengetahuan

1. Kepercayaan

2. Informasi

3. Akal pikiran

4. Pengalaman

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

1.Faktor internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Demam berdarah Dengue

1. pengertian Demam Berdarah

Dengue

2. Sasaran penyakit DHF

3. Penularan penyakit DHF

4. Tempat penularan

5. Tanda dan gejala demam

berdarah Dengue

6. Pencegahan penyakit DHF

22

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU..., Wulan Maylanie, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018