bab ii tinjauan pustaka a. air tanahrepository.ump.ac.id/4579/3/rizki anggraeni nasiowanti bab...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air tanah
Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di planet bumi, mencakup
kira-kira 30% dari total air tawar atau 10,5 juta km3. Air tanah merupakan salah
satu sumber utama pasokan air di sebagian besar negara (Issa, 2011:1). Akhir
akhir ini pemanfataan air tanah meningkat dengan cepat, bahkan dibeberapa
tempat tinggal eksploitasi sudah sampai tingkat yang membahayakan. Air tanah
biasanya diambil, baik untuk sumber air bersih maupun irigasi (Suripin,
2004:142).
Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah, yang
ditemukan di akifer. Daerah di bawah tanah yang diisi air dinamakan daerah
satuarsi. Pada daerah ini setiap pori tanah dan batuan terisi oleh air. Air yang
berada pada daerah ini merupakan air tanah. Karakteristik utama yang
membedakan air tanah dengan air permukaan adalah pergerakan yang sangat
lambat dan waktu tinggal yang sangat lama hingga mencapai puluhan bahkan
ratusan tahun untuk pulih kembali (Effendi, 2000:37).
Menurut Suyono Sosrodarsono (1980:93) airtanah adalah air yang
bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah
yang membentuk itu dan di dalam retak-retak batuan. Air tanah terdapat pada
formasi geologi permeabel atau tembusan air, yang biasanya dikenal sebagai
akifer, merupakan formasi pengikat air yang memungkinkan air bergerak
6
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
7
memaluinya dengan jumlah yang cukup besar. Deposit glasial pasir dan kerikir,
kipas alluvial dataran banjir dan deposit delta pasir semunya merupakan sumber-
sumber air yang sangat baik. Pada suatu akifer, air tanah menempati lubang
batuan yang dikenal sebagai pori, patahan maupun lubang yang besar (Seyhan,
1990:256).
1. Asal Mula Air Tanah
Semua air bawah permukaan atau air tanah seacara praktis berasal dari
presipitasi. Akan tetapi sebagian kecil air tanah, berasal dari sumber lain. Air
dapat muncul kepermukaan bumi dalam bentuk sebagai berikut (Verhoef,
1994:33) yaitu:
a. Meteorik, yaitu air hujan yang meresap jauh ataupun tidak begitu jauh
kedalam dasar tanah (benda galian, pengambilan air), ada kalanya juga
memfosil dan tertinggal dalam lapisan tanah tua sehubungan dengan
permukaan bumi tua (diskordansi).
b. Dalam endapan-endapan muda dekat pantai masih bisa ditemukan sisa air
laut.
c. Air tersekap atau air formasi banyak dapat ditemukan dalam tanah dasar yang
dalam. Air ini hampir selalu asin hingga mencapai kadar garam 20%, jadi
lebih asin dari air laut yang hanya 3,5%. Komposisi unsur-unsur yang terlarut
tidak sama dengan air laut. Air ini selain sisa dari air laut mungkin juga
berasal dari air yang dikeluarkan pada waktu berlangsungnya perubahan
sedimen dan metamorfosis batuan. Lapisan-lapisan gips dan garam dalam
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
8
tanah dasar dapat pula digunakan untuk menentukan kadar garam dan air
formasi.
d. Air muda (Juvenil water) air yang berasal dari aktivitas vulkanik, uap dan uap
air dari magma, lava dan sebagainya.
2. Keadaan Air Tanah
a. Lapisan Permeabel dan Lapisan Impermeabel
Lapisan yang dengan mudah dapat dilalui oleh airtanah seperti lapisan
pasir atau lapisan kerikil disebut dengan lapisan permeabel. Lapisan yang sulit
dilalui oleh airtanah seperti lapisan lempung atau lapisan silt disebut lapisan
kedap air (aquiclud) dan lapisan yang menahan air seperti lapisan batuan disebut
lapisan kebal air (aquifuge), kedua lapisan tersebut disebut lapisan impermeabel.
Lapisan permeabel yang jenuh dengan airtanah disebut juga akuifer atau lapisan
yang mengandung air (Suyono Sosrodarsono, 1980:93).
b. Air Bebas dan Air Terkekang
Airtanah dalam akuifer yang tertutup oleh lapisan impermeabel, akan
mendapatkan tekanan yang disebut dengan air terkekang. Airtanah dalam akuifer
yang tidak tertutup oleh lapisan impermeabel dinamakan airtanah bebas atau air
tak terkakang. Permukaan airtanah pada sumur dan airtanah bebas merupakan
permukaan dari air bebas dan permukaan airtanah dari akuifer adalah permukaan
air terkekang, jadi permukaan air bebas adalah batas antara zone jenuh dengan
zone aerasi (tak jenuh) yang terletak di zone jenuh (Suyono Sosrodarsono,
1980:93).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
9
Akifer bebas terbentuk ketika muka airtanah menjadi batas atas zona tanah
jenuh. Tinggi muka airtanah berfluktuasi tergantung pada jumlah dan kecepatan
air masuk ke dalam tanah, pengambilan airtanah dan permeabilitas tanah.
Sedangkan akifer terkekang dikenal sebagai artesis terbentuk ketika airtanah
dalam dibatasi oleh lapisan kedap air sehingga tekanan di bahwa lapisan kedap
air tersebut lebih besar dari pada tekanan atmoster.
Airtanah bebas lebih mudah terpengaruh oleh zat pencemar, karena
airtanah bebas terdapat pada lapisan atas kedap air. Iklim dan suhu juga dapat
mempengaruhi airtanah bebas. Suyono Sosrodarsono (1980) menyatakan bahwa
air tanah bebas dan air tanah terkekang memiliki perbedaan karakteristik yaitu:
Tabel 2.1 Karakteristik airtanah bebas dan airtanah terkekang
Airtanah Bebas Airtanah Terkekang
Akuifer Mempunyai hubungan dengan
zone aerasi
Ditutup dengan lapisan
impermeabel
Permukaan air
tanah
Batas antara zona aerasi dan
zone jenuh adalah permukaan
air tanah bebas
Permukaan air terkekang (dengan
tekanan)
Permukaan air
di sumur
Permukaan airtanah bebas
berubah ubah perlahan-lahan
oleh pemompaan atau berhenti.
Permukaan itu dipengaruhi oleh
curah hujan dan kondisi aliran
sungai, tetapi tidak dipengaruhi
oleh tekanan udara dan pasang
surut
Variasi permukaan air terkekang
menyebar secepat kecepatan
suara. Permukaan itu berubah
sedikit terhadap tekanan udara
dan pasang surut. Akan tetapi
permukaan itu tidak dipengaruhi
banyanya curah hujan dan kondisi
aliran sungai
Jari-jari
pengaruh
150-500 m, terbesar
1000 m
500-1000 m, utnuk jari-jari
beberapa km
Sumber : Suryono Sosrodarsono (1980)
c. Air Tanah Tumpang
Airtanah yang apabila di dalam zone aerasi terbentuk sebuah lapisan
impermeabel, maka airtanah yang terletak diatas lapisan ini disebut air tanah
tumpang (Sosrodarsono, 1980:93).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
10
3. David Keith Tood menyatakan tipe-tipe ada 3 tipe akifer yaitu:
a. Akifer tidak tertekan, akifer ini (disebut juga akifer freatik atau non Artesis)
batas atasnya adalah muka air tanah.
b. Akifer tertekan, dikenal dengan akifer artosis ini terdapat pada lapisan yang
relatif menindih air tanah dan menghasilkan tekanan yang lebih besar dari
tekanan udara atmosfer.
c. Akifer bocor, akifer yang sepenuhnya tertekan atau yang selalu bebas terdapat
kurang akifer bocor atau akifer semi tertekan (Tood, 1989:46).
Gambar 2.1 akifer bebas dan akifer terkekang (Chay Asdak, 2010).
4. Gerak dan Aliran Air Tanah
Pergerakan airtanah merupakan bagian dari siklus hidrologi. Pada
umumnya pergerakan airtanah relatif lambat. Secara umum gerakan airtanah
sangat sederhana yaitu gerakan yang didorong oleh gaya berat ditahan oleh
gesekan pada medium yang poreus (Syehan, 1995:282).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
11
Gerak airtanah dibedakan menjadi gerak vertikal dan gerak horisontal.
Gerak vertikal disebabkan karena adanya gara gravitasi dan gaya kapiler, gaya
gravitasi menyebabkan airtanah bergerak kebawah sedangkan gerak kapiler
menyebabkan airtanah bergerak keatas. Gerak horizontal dipengaruhi oleh
formasi geologi daerah maupun kemiringan lapisan batuan, akibat gerak ini lah
maka terjadi arah aliran airtanah dari tempat tinggi ketempat yang rendah.
5. Tipe Sungai keterkaitan dengan airtanah
Sistem sungai merupakan salah satu sistem kecil yang berada didalam
sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air yang kompleks mulai
dari menguapnya air laut menuju atmosfer, kemudian menuju darat dan kembali
lagi ke laut. Air yang jatuh pada suatu daerah di pegunungan tersebut, ada yang
meresap masuk (infiltrasi) ke dalam tanah, hingga mencapai suatu lapisan tanah
yang tidak tembus air (kedap air). Kemudian, menjadi air tanah dan sebagian lagi
menjadi air di permukaan.
Air dari mata air mengumpul dan mengalir ke tempat yang lebih rendah,
namun karena di daerah pegunungan memiliki perbedaan topografi sehingga air
yang mengalir mengikuti aliran daratannya yang berkelok-kelok. Berikut adalah
tipe sungai berdasarkan keterkaitan dengan air tanah:
a. Sungai Influent
Sungai yang airnya ikut mengisi ketersediaan airtanah. Biasanya arah aliran
airtanah bersinggungan dengan air sungai, namun akuifernya berada jauh
dibawah aliran air sungai.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
12
b. Sungai Efluent
Sungai yang ikut disuplai oleh aliran airtanah, sehingga menjadi aliran dasar
(baseflow) di sungai tersebut. Akuifer ini berada dekat dengan permukaan,
sehingga saat aliran bersinggungan dengan aliran sungai maka akuifer tersebut
ikut mengisi aliran sungai tersebut
Gambar 2.2 (a) efluent dan (b) infulent
B. Kualitas Air
Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan
harus bebas dari kuman-kuman penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia
yang dapat mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi
setiap mahluk hidup dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya
kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 41
6/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air bersih
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
13
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum menimbang
bahwa agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak menimbulkan
gangguan kesehatan perlu ditetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa
paramater kualitas air yang meliputi parameter fisik air, parameter kimia air, dan
parameter biologi (Effendi, 2000:2).
Kualitas air harus memenuhi syarat fisik, kimia dan biologi atau
bakteriologis (Totok Sutrisno, 2002:21). Syarat kualitas air yang baik diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Syarat fisik air:
a. Suhu
Suhu suatu bahan air dipengeruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari
permukaan laut, waktu dalam suatu hari, sirkulasi udara, penutupan awan dan
aliran serta kedalaman dari badan air. Perubahan suhu dapat mempengaruhi proses
fisika, kimia dan biologi badan air. Suhu biasanya dinyatakan dengan derajat
celcius (0C) atau derajat Farenhait (
0F) (Effendi, 2000:50).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
14
b. Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat
dalam air. Satuan kekeruhan adalah unit turbiditis, metode untuk mengukur
kekeruhan Nephelemetric dengan satuan NTU (nephelometric Turbidty Unit).
Padatan tersuspensi dan kekeruhan memiliki korelasi postif yaitu semakin tinggi
nilai padatan tersuspensi maka semakin tinggi nilai kekeruhan (Effendi,
2000:54).
Air dinyatakan keruh apabila air tersebut mengandung pertikel-partikel
bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna atau rupa yang berlumpur
dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi: tanah liat,
lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan patikel-partikel kecil
yang tersuspensi lainnya (Sutrisno, 2002:28).
c. Bau dan rasa
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersama-sama dan biasanya
disebabkan pembusukan bahan-bahan organik, seperti organisme mikroskopik,
serta persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan-bahan yang menyebabkan bau
dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas bau dilaporkan sebagai
perbandingan terbalik dengan ratio pencemaran bau sampai pada keadaan yang
tidak berbau. Standar persyratan air minum yang menyakut bau dan rasa baik
yang ditetapkan oleh WHO maupun U.S Public Health Service menyatakan
bahwa dalam air yang dikonsumsi tidak boleh terdapat bau dan rasa yang tidak
layak (Sutrisno, 2002: 30).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
15
d. Daya Hantar Listrik (DHL)
Daya Hantar Listrik / DHL adalah gambaran numerik dari kemampuan air
untuk meneruskan aliran listrik. Semakin banyak garam-garam terlarut yang
dapat terionisasi semakin tinggi pula nilai DHL. Reaktivitas bilangan valensi dan
konsentrasi ion-ion terlarut sangat berpengaruh pada nilai DHL. Asam, bada dan
garam adalah penghantar listrik (kondusktor) yang baik. Sedangkan bahan
organik seperti sukrosa, benzena yang tidak dapat mengalami disosiasi adalah
pengantar listrik yang jelek. Nilai DHL perairan alami 2 – 1500 µmhos/cm,
sedangkan perairan laut memiliki nilai DHL yang sangat tinggi karena banyaknya
garam-garam terlaut didalamnya yang dapat mencapai 10.000 µmhos/cm
(Effendi, 2000:56).
2. Syarat kimia:
a. Derajat keasaman (pH)
PH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intesitas keadaan
asam atau basa pada suatau larutan. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan
dari pada penyimpanan standar kualitas air minum dalam pH adalah bahwa pH
yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan menyebabkan korosi pada
pipa-pipa air dan dapat merubah beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun
yang mengganggu kesehatan (Sutrisno, 2002:32).
b. Kesadahan
Kesadahan adalah gambar kation logam divalen (valensi dua). Kation-
kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan. Pada perairan tawar
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
16
kation yang paling berlimpah adalah kalsium dan magnesium (Effendi,
2000:104).
Kesadahan dalam air sebagian besar adalah berasal dari kontak dengan
tanah dan pembentukan batuan. Pada umumnya air sadah berasalah dari daerah
dimana lapis tanah atas (top soil) tebal, dan ada pembentukan kapur. Air lunak
berasal dari daerah dimana lapisan tanah tipis, dan pembentukan batu kapur
jarang atau tidak ada. Pengaruh langsung terhadap kesehatan akibat dari
penyimpangan standar ini tidak ada, tetapi kesadahan dapat menyebabkan tidak
efektifnya kerja sabun (Sutrisno, 2002:35).
c. Zat Organik
Zat organik yang terdapat dalam air biasanya berasal dari:
1) Alam: minyak tumbuh-tumbuhan, serat minyak dan lemak hewan, alkohol
sellulosa, gula, pati dan sebagainya.
2) Sintesa: berbagai persenyawaan dan buah-buahan yang dihasilkan dari
prosesproses dalam pabrik.
3) Fermentasi: alkohol, acetone, glyserol, antibiotik, asam-asam dam sejenisnya
yang berasal dari kegiatan mikroorganisme terhadap bahan-bahan organik.
Adanya bahan-bahan organik dalam air erat hubungannya dengan
terjadinya perubahan sifat fisik air seperti timbul warna, abu, ras dan kekeruhan
yang tidak diinginkan. Pengaruh terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh
penyimpangan terhadap standar ini adalah timbulnya bau tidak sedap pada air dan
dapat menyebabkan sakit perut (Sutrisno, 2002:34).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
17
d. Besi (Fe)
Air yang mengandung banyak besi dapat menimbulkan bau dan warna
pada air minum, dan warna koloid pada air. Jika konsentrasi unsur besi dalam air
melebihi kurang lebih 2 mg/l akan menyebabkan noda-noda pada peralatan dan
bahan-bahan yang berwarna putih. Sedangkan air yang mengandung besi lebih
besar dari 1 mg/l dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan dan
memberi rasa tidak enak pada minuman. Standar konsentrasi maksimum besi
dalam air minum yang ditetapkan oleh Depertemen Kesehatan RI sebesar 0,1-1,0
mg/l (Sutrisno, 2002:37).
e. Nitrit
Nitrit (NO2) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit di
perairan alami, kadar lebih kecil bila dibandingkan dengan nitrat karena nitrit
sifatnya tidak stabil terdapat oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan antara
ammonia dan nitrat, dan diantara nitrat dan gas nitrogen. Keberadaan nitrit
mengambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik
dengan oksigen terlarut sangat rendah. Sumber nitrit dapat berupa limbah industri
dan limbah domestik (Effendi, 2000:154).
Kadar nitrit di perairan alami sekitar 0,001 mg/l dan sebaiknya tak
melebihi 0,06 mg/l. Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah
dosmetik. Garam-garam nitrit digunakan sebagai penghambat terjadinya korosi
pada industri. Untuk keperluan minum sebaiknya kadar nitrit tidak melebihi
1mg/l. Konsumsi nitrit berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya proses
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
18
pengikat oksigen oleh hemoglobin darah yang selanjutnya membentuk
methemoglobin yang tak mampu mengikat oksigen (Effendi, 2000:154)
f. Nitrat
Nitrat (NO3) adalah bentuk nitrogen utama di perairan alami. Nitrat
nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil, dihasilkan dari proses
oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan, kadar nitrat yang melebihi 5
mg/l menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari
aktivitas manusia dan tinja hewan. Nitrat tidak bersifat toksik terhadap organisme
akuatik. Konsumsi air yang mengandung kadar nitrat yang tinggi mengakibatkan
panurunan kapasitas darah dalam mengikat oksigen, khususnya pada bayi
berumur 5 bulan yang dikenal sebagai methemoglobinemia yang dapat
mengakibatkan kulit berwarna kebiruan (Effensi, 2000:156).
g. Klorida (Cl)
Sebagian besar konstituen larut dalam air tanah berasal dari larut mineral
dalam tanah dan batuan sedimen. Yang lebih umum konstituen larut termasuk
kalsium, natrium, bikarbonat dan ion sulfat. konstituen lain yang umum adalah ion
klorida berasal dari air laut terintrusi, air bawaan, dan evapotranspirasi
berkonsentrasi garam (Dohare, 2014:26).
Ion Klorida biasanya dominan ditemukan di perairan laut. Sekitar ¾ dari
klorin yang terdapat di bumi berada dalam bentuk larutan sedangkan sebagian
berada dalam bentuk batuan mineral. Unsur klor dalam air terdapat dalam bentuk
ion klorida (Cl). Selain dalam bentuk larutan, klorida juga dapat ditemukan batuan
mineral. Pelapukan batuan dan tanah melepaskan klorida ke perairan. Sebagian
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
19
besar klorida bersifat mudah larut. Perairan yang diperuntukan bagi keperluan
domestik seperti air minum sebaiknya memiliki kadar klorida >250 mg/l. Kadar
yang lebih tinggi dari 250 mg/l mengakibatkan air menjadi asin. Kadar klorida
yang tinggi dapat meningkatkan korosivitas air yang mengakibatkan mudah
berkaratnya peralatan yang terbuat dari logam (Effendi, 2000:135).
3. Syarat Biologis atau Bakteriologis
Selain menggunakan indikator kimia dan fisika, indokator yang digunakan
dalam menentukan kualitas air adalah indikator biologi. Indikator utama yang
dipakai dalam menentukan kualitas perairan berdasarkan parameter biologi
adalah keberadaan bakteri Escerichia Coli. Bakteri yang terdapat dalam air
kebanyakan berasal dari usus hewan dan manusia. Tetapi untuk membedakan
jenis-jenis bakteri yang terkandung dalam air cukup sulit. Untuk mengetahui
keberadaan bakteri dalam air biasanya dilihat dari jumlah bakteri koliform secara
relatif, karena bakteri ini lebih mudah dikenali dengan pasti (Todd, 1989:319).
Koliform merupakan bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya
polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan dan susu.
Adanya bakteri koliform di dalam makanan atau minuman menunjukan
kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropagenetik dan atau toksigenik
yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri koliform dapat dibedakan menjadi 2
group yaitu: koliform fekal misalnya Escherichia coli dan koliform nonfeka;
misalnya Enterobacter aerogenes. Escherichia coli merupakan bakteri yang
berasal dari kotoran hewan atau manusia atau tanaman-tanaman yang telah mati.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
20
Bakteri E.coli sangat peka terhadap proses disinfesi dibandingkan dengan
protozoa dan virus yang menyebabkan penyakit perut. Tingginya tingkat penyakit
diare berkaitan dengan bakteri Escherichia coli yang terdapat di Indonesia,
khususnya dikota-kota kecil. Minimnya pengetahuan masyarakat awam tentang
bahaya akan bakteri Escherichia coli mengakibatkan kurangnya kesadaran untuk
mendeteksi dan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap bakteri
tesebut. Kandungan Escherichia coli pada air sumur yang dipakai mempunyai
peranan besar dalam penularan berbagai penyakit. Bakteri ini biasanya terdapat
dalam tinja manusia maupun hewan dan sangat jarang ditemui di tempat yang
bebas dari pencemaran tinja (Fardiaz, 1992:44).
C. Pencemaran
Zat pencemaran dapat didefinisikan sebagai zat kimia (cair, padat, dan
gas). Baik yang berasal dari alam yang kehadirannya dipicu oleh manusia
ataupun dari kegiatan manuia yang telah diidentifikasi mengakibatkan efek yang
buruk bagi kesehatan atau lingkungan. Kontamina yang terlarut dalam air akan
masuk ketubuh manusia melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi air
tanah (Notodarmojo, 2005:127).
Pencemaran air menurut PP No. 20/1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, didefinisikan masuknya atau di masukkannya makhluk hidup,
zat, anergi dan komponan lain kedalam air oleh kagitan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkanya (Masyifa, 2009:4).
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
21
Penyebaran pencemaran airtanah yaitu dengan cara air lindi masuk ke
dalam tanah mengikuti gerakan air tanah yang merupakan gerakan air dari tanah
melalui evaporasi atau drainase (dari tanah basah ke tanah kering) dan dari tanah
ke dalam akar-akar tanaman. Gerakan air lindi dalam tanah terjadi seperti suatu
cairan mengalir didalam tanah-tanah jenuh air. Pergerakan airtanah tersebut
dipengaruhi oleh tekstur tanah, partikel tanah, dan lain-lain.
Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai dapa daerah resapan
airtanah atau sering juga disebut daerah imbuhan airtanah (recharge zone).
Daerah ini adalah wilayah dimana air berada di permukaan tanah baik air hujan
atau air permukaan mengalami proses penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi
melaui lubang pori-pori tanah/batuan atau celah atau rekahan pada tanah dan
batuan. Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air
tersebut menemui suatu lapisan atau struktur batuan yang berisifat kedap air
(impermeabel).
Titik akumulasi ini akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone)
yang sering disebut sebagai daerah luahan airtanah (dischage zone). Perbedaan
kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air dalam zonasi ini akan bergerak
atau mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan
dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang disebut daerah aliran (flow zone).
Dalam perjalanan aliran air tanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer
yang di atasnya memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air, hal ini
mengakibatkan perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan
penutup dan air tanah tertekan (confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
22
aquifer). Pemanfaatan airtanah bebas biasanya digunakan untuk penggunaan
sumur gali oleh penduduk. Melalui pola airtanah inilah masuknya air lindi
tersebut kedalam air tanah (Masyifa, 2009:12-13).
Gambar 2.3 Zona Kontaminasi (Yen Masyifa, 2009).
Pencemaran air biasanya terjadi karna limbah yang ditimbulkan kegiatan
manusia. Bambang Sudiarto (2008) menyatakan bahwa limbah dapat dibagi
kedalam beberapa golongan berdasarkan sumber atau asal limbah yaitu:
1. Limbah domestik, yaitu semua limbah yang berasal dari kamar mandi, dapur,
tempat cuci pakaian dan lain sebagainya, yang secara kuantitatif limbah itu
terdiri dari zat organik baik padat atau cair, bahan berbahaya dan beracun,
garam terlarut dan lemak.
2. Limbah non-domestik, yaitu limbah yang berasl dari pabrik, industri,
pertainan, peternakan, perikanan dan transport serta sumber-sumber lainnya.
D. Intrusi Air Laut
Air laut adalah air murni yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan
gas, air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl 3% (Totok
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
23
Sutrisno, 2002). Air tanah yang terintrusi air laut akan menjadi asin dan tidak
layak dikonsumsi. Air laut tidak hanya mengandung NaCl terlarut, tetapi juga
mengandung kation dan anion yang cukup tinggi. Adapun kandungan kation
meliputi Magnesium (Mg), Natrium (Na), Kalium (K), Calsium (Ca). Sedangkan
untuk anion meluputi Sulfat (SO4), Carbonat (CO3), Bicarbonat (HOCO3),
Khlorida (Cl), dan Nitrat (NO3).
Intrusi air laut adalah masuknya atau penyusupan air laut kedalam pori-
pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung didalamnya. Proses
masuknya air laut mengganti air tanah disebut intrusi air laut. Masuknya air laut
kedalam akuifer melalui dua proses, yaitu air laut dan upconning. Intrusi air laut
terjadi di beberapa tempat, terutama pada daerah dekat dengan pantai.
Air laut memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tanah
akibatnya air laut akan lebih mudah mendorong airtanah. Secara alami air laut
tidak dapat masuk jauh ke daratan, karena airtanah memiliki piezometric yang
menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga terbentuklah interface sebagai
batas antara airtanah dengan air laut. Keadaan tersebut adalah keadaan
keseimbangan antara air laut dengan air tanah.
Intrusi air laut terjadi apabila keseimbangan tersebut terganggu. Aktivitas
makhluk hidup yang dapat menyebabkan intrusi air laut, diantaranya
pemompaan yang berlebihan, karakteristik pantai dan batuan penyusun,
kekuatan airtanah ke laut dan fluktuasi airtanah ke pantai. Apabila sudah terjadi
intrusi air laut, akan susah untuk mengembalikan ke air tanah, membutuhkan
waktu yang cukup lama.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
24
Dampak negatif terjadinya intrusi air laut menurut Hendrayana (2002)
yaitu:
1. Menyebabkan penurunan muka air tanah yang cukup signifikan.
2. Keseimbangan hidrostatik antara air tanah dengan air asin di daerah pantai
terganggu.
3. Amblesan tanah timbul akibat pengambilan air tanah berlebihan.
Gambar 2.4 intrusi air laut. A adalah daerah dekat dengan laut, air tanah
tawar berkedudukan di atas air asin/laut. Ketinggian lapisan air tanah
tawar di atas permukaan air asin sama dengan seperempat puluh dari
kedalaman air tanah tawar. B adalah daerah dengan pengambilan lebih
air tanah tawar akan mengakibatkan melengkungnya muka air tanah di
kedua batas air tanah (atas dan bawah), dan pada gilirannya dapat
mengakibatkan intrusi air laut ke sumur-sumur (Chay Asdak, 2010:273).
E. Faktor faktor terjadinya intrusi air laut
Di daerah pantai, penurunan tinggi muka air tanah dapat mengakibatkan
terjadinya intrusi air laut. Proses terjadinya intrusi air laut dikarenakan zona
akifer air tanah bebas yang terletak di dekat permukaan air laut, air tanah tawar
terletak di bagian atas air laut. Adanya beda berat jenis antara air tawar dengan
air laut, kedalaman air tawar yang terletak di bagian bawah permukaan laut
kurang lebih sama dengan 40 kali tinggi muka air tanah yang terletak di atas
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
25
permukaan laut. Keadaan keseimbangan antara air tawar dengan air dengan laju
resapan dan aliran air tanah ke arah laut. (Asdak, 2010:273).
Pengambilan lebih (over-exploitation) air tanah di daerah sekitar pantai
dapat mengakibatkan melengkungnya tinggi muka air tanah. Pengembangan
lebih lanjut dari kegiatan pengambilan air tanah secara berlebihan akan
mengakibatkan terjadinya untrusi air laut kearah sumur. Keadaan ini
menyebabkan tidak dapat dimanfaatkan air tanah tersebut. Intrusi air laut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Aktivitas manusia
Aktivitas manusia terhadap lahan maupun sumber daya air tanpa
mempertimbangkan kelestarian alam tentunya dapat menimbulkan banyak
dampak lingkungan. Bentuk aktivitas manusia yang berdampak pada
sumberdaya air terutama intrusi air laut adalah pemompaan air tanah (pumping
well) yang berlebihan dan keberadaannya dekat dengan pantai.
2. Faktor batuan
Batuan penyusun akuifer pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang
lain, apabila batuan penyusun berupa pasir akan menyebabkan air laut lebih
mudah masuk ke dalam airtanah. Kondisi ini diimbangai dengan kemudahan
pengendalian intrusi air laut dengan banyak metode. Sifat yang sulit untuk
melepas air adalah lempung sehingga intrusi air laut yang telah terjadi akan sulit
untuk dikendalikan atau diatasi.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
26
3. Karakteristik pantai
Pantai berbatu memiliki pori-pori antar batuan yang lebih besar dan
bervariatif sehingga mempermudah air laut masuk ke dalam airtanah.
Pengendalian air laut membutuhkan biaya yang besar sebab beberapa metode
sulit dilakukan pada pantai berbatu. Metode yang mungkin dilakukan hanya
Injection Well pada pesisir yang letaknya agak jauh dari pantai, dan tentunya
materialnya berupa pasiran. Pantai bergisik/berpasir memiliki tekstur pasir yang
sifatnya lebih porus. Pengendalian intrusi air laut lebih mudah dilakukan sebab
segala metode pengendalian memungkinkan untuk dilakukan.
Pantai berterumbu karang/mangrove akan sulit mengalami intrusi air laut
sebab mangrove dapat mengurangi intrusi air laut. Kawasan pantai memiliki
fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan. Kawasan pantai sebagai daerah
pengontrol siklus air dan proses intrusi air laut, memiliki vegetasi yang
keberadaannya akan menjaga ketersediaan cadangan air permukaan yang
mampu menghambat terjadinya intrusi air laut ke arah daratan. Kerapatan jenis
vegetasi di sepanjang pantai dapat mengontrol pergerakan material pasir akibat
pergerakan arus setiap musimnya. Kerapatan jenis vegetasi dapat menghambat
kecepatan dan memecah tekanan terpaan angin yang menuju ke permukiman
penduduk.
4. Fluktuasi airtanah di daerah pantai
Apabila fluktuasi air tanah tinggi maka kemungkinan intrusi air laut lebih
mudah terjadi pada kondisi air tanah berkurang. Rongga yang terbentuk akibat
air tanah rendah maka air laut akan mudah untuk menekan airtanah dan mengisi
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
27
cekungan/rongga air tanah. Apabila fluktuasinya tetap maka secara alami akan
membentuk interface yang keberadaannya tetap. Intrusi air laut merupakan
bentuk degradasi sumberdaya air terutama oleh aktivitas manusia pada kawasan
pantai. Hal ini perlu diperhatikan sehingga segala bentuk aktivitas manusia pada
daerah tersebut perlu dibatasi dan dikendalikan sebagai wujud kepedulian
terhadap lingkungan.
F. Dampak kadar garam
1. Peralatan
Air laut mengandung klorida sekiras 19.300 mg/l, kadar klorida tinggi
pada air laut diikuti dengan kadar kalsium dan magnesium yang dapat
meningkatkan korosivitas air. Perairan demikian mengakibatkan terjadinya
perkaratan peralatan yang terbuat dari logam. Perairan yang diperuntukkan bagi
keperluan domestik, termasuk air minum, pertanian, dan industri, sebaiknya
memiliki kadar klorida lebih kecil dari 100 mg/l (Effendi, 2003:142).
2. Bagi Manusia
Apa bila air sumur yang sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
tercemar akibat intrusi air laut maka air ini tidak layak dikonsumsi oleh manusia.
Karna air jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang dapat
membahayakan tubuh manusia.
Setiap fungsi tubuh bergantung pada keseimbangan antara zat yang berada
di dalam sel dan zat di luar membran sel. Zat-zat tersebut termasuk protein,
garam dan cairan. Sebagian zat dapat bergerak masuk dan keluar dari sel sesuai
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
28
keperluan dengan air bergerak sangat mudah melintasi membran sel. Air laut
sekitar tiga kali lebih asin daripada darah. Minum air laut akan membanjiri tubuh
dengan garam dan menghancurkan keseimbangan zat di dalam dan di luar sel.
Saat itulah tubuh beralih ke mode krisis. Air dari dalam sel bocor keluar untuk
mencairkan garam dan mengalir keluar dari tubuh sehingga sel kehilangan terlalu
banyak air dan mengalami dehidrasi.
G. Relief / topografi Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap secara geomorfologis dikelilingi oleh bukit, lautan,
hutan dan lahan pertanian. Letak geografis Kabupaten Cilacap di antara
pegunungan dengan ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut (dpl)
dengan puncak tertinggi berada di Gunung Subang (1.210 meter dpl) dan
Samudera Indonesia. Geomorfologi Kabupaten Cilacap terbagai menjadi lima
satuan geomorfologi, yaitu satuan dataran alluvial, satuan perbukitan, satuan
dataran rawa, satuan beting gisik, dan satuan perbukitan karst. Geomorfologi
Kabupaten Cilacap tersebut memberikan keuntungan daerah, namun di sisi lain
juga menimbulkan masalah terkait dengan risiko terjadinya bencana alam.
Selanjutnya ke arah tenggara terbagi menjadi dua kawasan bentang alam,
di bagian utara berupa pegunungan dan di bagian selatan berupa dataran miring
landai ke arah baratdaya–selatan, berelevasi kurang dari 100 meter dpl dan
berbatasan dengan Pantai Segara Anakan. Bagian paling timur berupa dataran
dan di bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki
potensi sekaligus tantangan yang cukup besar untuk dikembangkan. Memiliki
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
29
Segara Anakan yang merupakan satu-satunya laguna di dunia dan memiliki
keanekaragaman hayati, sehingga tantangan yang ada adalah bagaimana
melestarikan dan menjaga aset tersebut.
Secara geologis Kabupaten Cilacap terletak dekat dengan pertemuan
lempeng Indo-Australia dan Eurasia sehingga memungkinkan terjadinya gempa
bumi dan Tsunami. Kabupaten Cilacap dilewati oleh dua sungai besar, yaitu
Sungai Serayu dibagian Timur dan Sungai Citanduy di bagian Barat, yang
apabila musim hujan berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor di daerah
aliran sungai. Hidrologi Cilacap secara regional dapat dibedakan atas dasar
morfologi, geologi, lingkungan pengendapan batuan, dan keterdapatan air
tanahnya.
Berdasarkan ciri litologi, fasies dan lingkungan pengendapan dan batuan
yang tersingkap di daerah Cilacap, maka dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
cekungan air tanah potensial yaitu Cekungan Air tanah Cilacap, Cekungan Air
tanah Majenang dan Cekungan Air tanah Sidareja. Kualitas air yang semakin
menurun lebih diakibatkan pencemaran dari buangan limbah rumah tangga
maupun limbah industri yang tidak mengindahkan aturan pembuangan dan
pengolahan limbah yang benar terhadap kondisi lingkungan sekitarnya, sehingga
berdampak pada kondisi air sumur penduduk, air sungai maupun air tanah,
terutama di Cilacap Kota. Sementara sumber air dari hulu, kondisi airnya
seringkali bercampur lumpur akibat gerusan tanah karena erosi dan penggundulan
vegetasi di perbukitan dan hutan, misalnya di wilayah Kecamatan Kawunganten
dan Jeruklegi.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
30
H. Penelitian Terdahulu
Penelilian yang dilakukan oleh Nugroho Wahyu Prasetyo, 2012 dengan
tujuan penelitian Untuk mengetahui kualitas airtanah di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Banjaran Desa Banjaran Kecamatan
Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif. Teknik analisis data menggunakan maching date. Dengan cara
mencocokan data hasil uji laboratorium dengan baku mutu air bersih menurut
PERMENKES RI No.406/MENKES/PER.IX/1990, tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air. Hasil dari penelitian ini adalah uji laboratorium
menunjukan bahwa airtanah di sekitar TPA Banjaran Desa Banjaran Kecamatan
Bojongsari sudah tidak memenuhi baku mutu air bersih. Kandungan zat organik
melebihi ambang batas dan tingginya jumlah Golongan Koli. Zat organik
mencapai 10,112 mg/l sampai 14,536 mg/l, sudah melebihi baku mutu air bersih
yaitu 10 mg/l. Jumlah bakteri Golongan Koli terkandung lebih dari 2400 MPN
yang kualitasnya sangat jelek.
Penelitian yang dilakukan oleh Septiana Kodarsih, 2015 dengan tujuan
penelitian untuk mengetahui kualitas air tetesan atap Gua Jatijajar, Kecamatan
Ayah, Kabupaten Kebumen untuk air bersih yang layak konsumsi air minum.
Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan dengan pendekatan
kuantitatif dan uji laboratorium dan komparasi hasil perlakuan. Hasil dari
penelitian ini adalah menunjukan bahwa karakteristik hubungan kualitas fisika
dan kimia air tetesan adanya perbedaan kualitas masing-masing parameter
(kesadahan, TDS, pH) dalam merespon waktu selama 96 jam kesadahan tidak
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
31
berubah, TDS turun hingga 7,4% dan pH turun 2,7 % dan setelah diendapkan 96
jam serta mengalami pemansan hingga 1000C Kesadahan turun 24% tidak
berubah dan pH turun 1,4%. Kualitas air tetesan atap berada pada batas yang
diperbolehkan..
Penelitian yang dilakukan oleh Cikun, 2015 dengan tujuan penelitian
untuk mengetahui Kualitas Airtanah Di Area Peternakan Sapi Desa Limpakuwus
Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode
survey lapangan, penelitian deskriptif teknik pengambilan sampel proposive
sampling, pengumpulan data dengan uji laboratorium, analisis data dengan teknik
matching date. Hasil dari penelitian ini adalah Hasil analisis menggunakan
matching date, hasil penelitian menunjukan bahwa indikator nitrit dengan rata-
rata 8,32 mg/l, E.Coli 21 mg/l dan Coliform 8,8 mg/l melebihi batas ambang
batas baku mutu air air untuk air minum. Pada indikator bau, kekeruhan rata-rata
0,34 NTU, rasa dan pH rata-rata 7,34 mg/l masih dalam batas mutu air untuk air
minum.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
32
Tabel 2.2 Perbandingan penelitian terdahulu Peneliti Tujuan masalah Metode penelitian Hasil
Nugroho
Wahyu
Prasetyo,
2012.
Untuk mengetahui kualitas
airtanah di sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah Banjaran Desa Banjaran
Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga.
Penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif. Teknik analisis data
menggunakan maching date. Dengan
cara mencocokan data hasil uji
laboratorium dengan baku mutu air
bersih menurut PERMENKES RI
No. 406/MENKES/PER.IX/199,
tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air.
Hasil analisis terhadap uji laboratorium menunjukan bahwa
airtanah di sekitar TPA Banjaran Desa Banjaran Kecamatan
Bojongsari sudah tidak memenuhi baku mutu air bersih.
Kandungan zat organik melebihi ambang batas dan tingginya
jumlah Golongan Koli.zat organik mencapai 10,112 mg/l sampai
14,536 mg/l, sudah melebihi baku mutu air bersih yaitu 10
mg/l.jumlah bakteri Golongan Koli terkandung lebih dari 2400
MPN yang kualitasnya sangan jelek.
Septiana
Kodarsih,
2015
Untuk mengetahui kualitas air
tetesan atap Gua Jatijajar,
Kecamatan Ayah, Kabupaten
Kebumen untuk air bersih yang
layak konsumsi air minum.
Penelitian ini menggunakan metode
survey lapangan dengan pendekatan
kuantitatif dan uji laboratorium.
Komparasi hasil pelakuan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik hubungan
kualitas fisika dan kimia air tetsan adanya perbedaan kualtas
masing masing parameter (kesadahan, TDS, pH) dalam
merespon waktu selama 96 jam kesadahan tidak berubah, TDS
turun hingga 7,4% dan pH turun 2,7 % dan setelah diendapkan
96 jam serta mengalami pemansan hingga 1000C Kesadahan
turun 24% tidak berubah dan pH turun 1,4%. Kualitas air tetesan
atap berada pada batas yang diperbolehkan.
Cikun,
2015
Untuk mengetahui Kualitas
Airtanah Di Area Peternakan Sapi
Desa Limpakuwus Kecamatan
Sumbang Kabupaten Banyumas
Penelitian ini menggunakan metode
survey lapangan, penelitian deskriptif
teknik pengambilan sampel
proposive sampling, pengumpulan
data dengan uji laboratorium, analisis
data dengan teknik matching date.
Hasil analisis menggunakan matching date, hasil penelitian
menunjukan bahwa indikator nitrit dengan rata-rata 8,32 mg/l,
E.Coli 21 mg/l dan Coliform 8,8 mg/l melebihi batas ambang
batas baku mutu air air untuk air minum. Pada indikator bau,
kekeruhan rata-rata 0,34 NTU, rasa dan pH rata-rata 7,34 mg/l
masih dalam batas mutu air untuk air minum.
Rizki
Anggraeni
N, 2017
Untuk mengetahui Tipikal
Kualitas Airtanah Bebas Di
Antara Sungai Donan dan Sungai
Serayu Kabupaten Cilacap
Penelitian ini menggunakan metode
survey lapangan, pengambilan
sampel purposive sampling, analisis
data dengan teknik matching date.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
33
I. Kerangka Berfikir
Air merupakan bahan esensial dan sangat penting bagi semua makhluk
hidup terutama bagi kehidupan dengan air seperti mencuci, mandi, minum dan
sebagainya. Air dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah air
permukaan dan air tanah. Airtanah adalah air yang berada di dalam tanah. Air
tanah dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan air bersih untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga. Airtanah yang dapat dikonsumsi adalah air
yang tidak mengandung pencemaran, terutama di daerah pantai. Pencemaran di
daerah pantai salah satunya adalah intrusi air laut. Terdapat pencemaran akibat
aktivitas manusia yaitu adanya industri dan limbah rumah tangga.
Air yang mengalami pencemaran sudah tidak bisa lagi digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari karna dapat membahayakan kesehatan. Air tanah tercemar
bisa diakibatkan karna faktor alam dan faktor manusia. Pada daerah pemukiman
pencemaran sering terjadi akibat aktivitas manusia, baik dari limbah rumah
tangga dan industri-industri. Limbah industri yang tidak di saring dengan benar,
akan menyebabkan pencemaran pada airtanah. Sekarang ini kebutuhan air bersih
meningkat, maka eksploitasi air tanah akan semakin besar. Terutama pada daerah
pantai dapat menyebabkan terjadinya ketidak keseimbangan hidrostatis air tawar
dan air asin, sehingga air asin dapat masuk kedalam air tanah (Srosodarsono,
2003:131).
Agar dapat mengetahui airtanah bebas tidak tercemar oleh limbah dan
layak dikonsumsi dapat diuji dengan cara uji laboratorium. Airtanah yang
terdapat di sumur penduduk dapat diketahui dengan mencocokan hasil uji
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
34
laboratorium dengan syarat baku air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 249/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Peneliti mengambil tema ini karena di daerah penelitian terdapat sumber
airtanah bebas di dalam sumur-sumur penduduk yang berdekatan dengan pantai
selatan Cilacap. Dikhawatirkan air tanah bebas yang digunakan sudah tercemar.
Sehingga jika air digunakan kemungkinan akan mengganggu kesehatan warga
dan tidak layak untuk dimanfaatkan.
J. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “kualitas airtanah
bebas di antara Sungai Donan dan Sungai Serayu ≥ ambang batas mutu air
minum”.
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017
35
Gambar 2.5 Kerangka Berfikir
Uji Laboratorium
Analisis mathcing date
Kelayakan kualitas airtanah
bebas
Air tanah
Hasil laboratorium Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
249/MENKES/PER/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
Faktor alam
Tercemar
Faktor aktivitas
manusia Limbah rumah
tangga
Limbah industri Intrusi air laut
Sumur tercemar
Tipikal Kualitas Air..., Rizki Anggraeni Nasiowanti, FKIP UMP, 2017