bab ii tinjauan pustaka

11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Diagnosis dan Intervensi Komunitas Diagnosis dan intervensi komunitasadalah suatu kegiatan untuk menentukanadanya suatu masalah kesehatan di komunitas atau masyarakat dengan cara pengumpulan data di lapangan dan kemudian melakukan interven sesuai dengan permasalahan yang ada.Diagnosis dan intervensi komunitas merupakan suatu prosedur atau keterampilan dari ilmu kedokteran k Dalam melaksanakan kegiatan diagnosis dan intervensi komunitas perlu disa bahwa yang menjadi sasaran adalah komunitas atau sekelompok orang sehingg dalam melaksanakan diagnosis komunitas sangat ditunjang oleh pengetahuan kesehatan masyarakat (epidemiologi, biostatistik, metode penelitian, man kesehatan, promosi kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan dan gizi). 2.1.2 Teori Perilaku 2.1.2.1 Pengertian Perilaku Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengal serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar m dari dalam dirinya. espon ini dapat bersi!at pasi! (tanpa tindak berpendapat, bersikap) maupun akti! (melakukan tindakan). #esuaidengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalama interaksi individu dengan lingkungannya,khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku akti! dapat dilihat, s perilaku pasi! tidaktampak,seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi. $eberapa ahli membedakan bentuk%bentuk perilaku ke dalam tiga domain yait pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kitadengar dengan istilah knowledge, attitude, practice (#arwono, &'' ). 38

Upload: yuke-putri

Post on 07-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

Diagnosis dan intervensi komunitas adalah suatu kegiatan untuk 
menentukan adanya suatu masalah kesehatan di komunitas atau masyarakat
dengan cara pengumpulan data di lapangan dan kemudian melakukan intervensi
sesuai dengan permasalahan yang ada. Diagnosis dan intervensi komunitas
merupakan suatu prosedur atau keterampilan dari ilmu kedokteran komunitas.
Dalam melaksanakan kegiatan diagnosis dan intervensi komunitas perlu disadari
 bahwa yang menjadi sasaran adalah komunitas atau sekelompok orang sehingga
dalam melaksanakan diagnosis komunitas sangat ditunjang oleh pengetahuan ilmu
kesehatan masyarakat (epidemiologi, biostatistik, metode penelitian, manajemen
kesehatan, promosi kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan gizi).
serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk 
 pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya. espon ini dapat bersi!at pasi! (tanpa tindakan " berpikir,
 berpendapat, bersikap) maupun akti! (melakukan tindakan). #esuai dengan
 batasan ini, perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dan
interaksi individu dengan lingkungannya,khususnya yang menyangkut
 pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku akti! dapat dilihat, sedangkan
 perilaku pasi! tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi.
$eberapa ahli membedakan bentuk%bentuk perilaku ke dalam tiga domain yaitu
 pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah
knowledge, attitude, practice (#arwono, &'').
organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak 
langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri
(otoadmodjo, &''*). +nsiklopedi merika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi%
reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
rangsangan. $erarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
tertentu (otoadmodjo, &''*).
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Perilaku terjadi melaui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori #kinner ini disebut teori 0#%1%2 atau
stimulus%organisme%respon. #kinner membedakan dua respon, yaitu "
1. Respondent respon atau refleksif , yaitu respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan%rangsangan (stimulus) tertentu. #timulus semacam ini disebut
eliciting stimulation karena menimbulkan respon%respon yang relati! tetap,
misalnya makanan yang lezat menimbulkan keinginan kita untuk makan,
cahaya terang menyebabkan mata tertutup dan sebagainya. esponden
respons ini juga mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita
musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan
kegembiraannya dengan mengadakan pesta, dan sebagainya.
2. Operant respon instrumental respon, yaitu respon yang timbul dan
 berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu.
Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau rainforce, karena
memperkuat respon. 3isalnya apabila seorang petugas kesehatan
melakukan tugasnya dengan baik kemudian mendapatkan penghargaan
dari atasannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih
 baik lagi dalam melakukan tugasnya.
3enurut otoatmodjo (&''4) dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus
ini, maka perilaku respon seseorang terhadap stimulus dapat dibedakan
menjadi &, yaitu "
(covert ). espon atau reaksi ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
 pengetahuan, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. 1leh sebab
itu disebut covert bahaviour atau unobservable behavior , misalnya
seseorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda
tahu bahwa 678/7D# dapat menular melalui hubungan seksual, dan
sebagainya.
nyata secara terbuka. espon terhadap stimulus tersebut sudahjelas dalam
 bentuk tindakan atau praktik ( pratice), yang dengan mudah dapat diamati
atau dilihat oleh orang lain.
2.1.2.2. Perilaku kesehatan
kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan,
makan dan minum, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat
diklasi!ikasikan menjadi * kelompok (otoatmodjo, &''*).
dat perilaku atau usaha%usaha untuk memelihara atau menjaga kesehatan
agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bila mana sakit. 1leh sebab
itu perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri dari * aspek. Pertama adalah
 perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta
 pemulihan kesehatan bila mana telah sembuh dari penyakit. 9edua adalah
 perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan sehat.
Dan yang ketiga adalah perilaku gizi (makanan) dan minuman dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya
makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan
seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit. 6al ini sangat tergantung
 pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
40
atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri ( self treatment ) sampai
mencari pengobatan di luar negeri.
*. Perilaku kesehatan lingkungan
sosial budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak 
mempengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan ini bagaimana seseorang
mengelola lingkungannya sehingga tidak merusak kesehatannya sendiri,
keluarga dan masyarakat. 3isalnya mengelola pembuangan tinja, air 
minum, tempat pembuangan sampah, pembuangan limbah dan sebagainya.
2.1.2.. Determinan dan Peru!ahan Perilaku
<aktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi
karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai !aktor, baik internal maupun
eksternal (lingkungan). $eberapa teori terungkap determinan perilaku dari analisis
!aktor%!aktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan, antara lain teori =awrence >reen (-'), #nehandu $. 9ar 
(-*) dan ?61 (-).
5eori =awrence >reen mencoba menganalisis perilaku manusia dari
tingkat kesehatan. 9esehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh &
!aktor pokok yaitu !aktor perilaku (behavior causes) dan !aktor dari luar 
 perilaku (non behavior causes). #elanjutnya perilaku itu terbentuk dari *
!aktor. Pertama, !aktor%!aktor presdiposisi ( presdiposing factor ) yang
terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai%nilai dan
sebagainya. 9edua, !aktor%!aktor pendukung (enabling factor ) yang
terwujud dalam lingkungan !isik, tersedia atau tidaknya !asilitas%!asilitas
atau sarana%sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alat%alat
kontrasepsi dan sebagainya. 9etiga, !aktor%!aktor pendorong (reinforcing 
 factor ) yang terwujud dalam sikap atau perilaku petugas kesehatan atau
 petugas yang lain, yang merupakan kelompok re!erensi dari perilaku.
&. 5eori #nehandu $.9ar 
 bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan !ungsi dari niat seseorang
untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan (behavior intention),
dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya ( social support ), ada atau
tidaknya in!ormasi tentang kesehatan atau !asilitas kesehatan (accessibility
of information), otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal mengambil
tindakan atau keputusan ( personal autonomi) dan situasi yang
memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situation).
*. 5eori ?61
 pemikiran dan perasaan (pengetahuan, kepercayaan, dan sikap), orang
 penting sebagai re!erensi, sumber%sumber daya (resouces) dan kebudayaan
(otoatmodjo, &''*).
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak 
mengotori permukaan (<auzia, &''').
Pengertian lainnya tentang jamban adalah pengumpulan kotoran
manusia di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada
 pada kotoran manusia dan menganggu estetika (6asibuan, &''). #ementara
menurut 9ementrian 9esehatan 7 jamban sehat adalah !asilitas pembuangan
tinja yang e!ekti! untuk memutus rantai penularan penyakit (9epmenkes,
&''" A&).
 penyebab suatu penyakit atau mengotori permukaan bumi.
42
dari kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah berkembangnya
 berbagai penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia
yang tidak di kelola dengan baik.
2.1..2 Jenis "am!an keluarga
yang terbaik adalah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki
kebutuhan air yang tercakupi dan berada di dalam rumah. @amban/kakus dapat
di bedakan atas beberapa macam (zwar, -B).
-. @amban cemplung adalah jamban yang tempat penampungan tinjanya
dibangun dibawah tempat injakan atau di bawah bangunan jamban. <ungsi
dari lubang adalah mengisolasi tinja sedemikian rupa sehingga tidak di
mungkinkan penyebaran dari bakteri secara langsung ke pejamu yang baru.
@enis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu lama
karena tidak terlalu dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya
-,A%* meter.
&. @amban empang (Overhung atrine) adalah jamban yang di bangun di atas
empang, sungai ataupun rawa. @amban model ini ada yang kotorannya
tersebar begitu saja, yang bisanya di pakai untuk ikan, ayam.
*. @amban kimia (chemical toilet )
@amban model ini biasanya di bangun pada tempat%tempat rekreasi, pada
transportasi seperti kereta api, pesawat terbang dan lain%lain. Disini tinja
disen!aksi dengan zat%zat kimia seperti caustic soda dan pembersihannya di
 pakai kertas tisue (toilet piper ). @amban kimia si!atnya sementara, karena
kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang lagi.
43
@amban leher angsa adalah jamban leher lubang closet berbentuk lengkung,
dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat
mencegah bau busuk serta masuknya binatang%binatang kecil. @amban
model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan
lingkungan.
@amban keluarga yang sehat adalah jamban yang memenuhi syarat%
syarat sebagai berikut (Depkes 7, &'').
-) 5idak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 
-'%-A meter dari sumber air minum.
&) 5idak berbau dan tinja tidak dapat di jamah oleh serangga maupun tikus.
*) ;ukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak 
mencemari tanah sekitar.
) 3udah di bersihkan dan aman penggunannya.
A) Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan warna.
B) ;ukup penerang
2.1..$ %an&aat Dan 'ungsi Jam!an Keluarga
@amban ber!ungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. @amban
yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu "
-. 3elindungi kesehatan masyarakat dari penyakit
44
aman.
. 3elindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan.
2.1..( Pemeliharaan Jam!an
@amban hendaklah selalu dijaga dan di pelihara dengan baik. dapun
cara pemeliharaan yang baik menurut Depkes 7 &'' adalah sebagai berikut "
-. =antai jamban hendaklah selalu bersih dan kering.
&. Di sekeliling jamban tidak tergenang air
*. 5idak ada sampah berserakan
A. =antai selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat
B. =alat, tikus dan kecoa tidak ada
4. 5ersedia alat pembersih
#elain itu di tambahkan juga pemeliharaan jamban keluarga dapat di
lakukan dengan (#imanjuntak, P " -) "
-. ir selalu tersedia dalam bak atau ember
&. #ehabis digunakan, lantai dan lubang jongkok harus di siram bersih agar 
tidak bau dan mengundang lalat
*. =antai jamban usahakan selalu bersih dan tidak licin agar tidak 
membahayakan pemakai
. 5idak memasukan bahan kimia dan detergen pada lubang jamban
A. 5idak ada aliran masuk kedalam lubang jamban selain untuk membilas
tinja.
45
 berasal dari kata Cman!aat . Dalam kamus bahasa 7ndonesia peman!aatan
diartikan sebagai proses, cara, perbuatan meman!aatkan (&''A" 4--).
$erdasarkan pengertian di atas maka peman!aatan jamban adalah
 perbuatan masyarakat dalam meman!aatkan atau menggunakan jamban ketika
membuang air besar. tau dengan kata lain peman!aatan adalah penggunaan
 jamban oleh masyarakat dalam hal buang air besar.
Peman!aatan jamban berhubungan erat dengan bahaya yang dapat
diakibatkan oleh penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh adanya kotoran
tinja manusia yang dapat menjadi sumber penyakit.
5inja yang tidak tertampung ditempat tertutup dan aman dapat
menyebabkan beberapa penyakit menular seperti polio, kholera, hepatitis ! dan
lainnya. 3erupakan penyakit yang disebabkan tidak tersedianya sanitasi dasar 
seperti penyediaan jamban.  Bakteri ".Coli  dijadikan sebagai indikator 
tercemarnya air, dan seperti kita ketahui bahwa bakteri ini hidup dalam saluran
 pencernaan manusia (#utedjo, &''*).
Proses pemindahan kuman penyakit dari tinja yang di keluarkan manusia
sebagai pusat in!eksi sampai inang baru dapat melalui berbagai perantara,
antara lain air, tangan, serangga, tanah, makanan, susu serta sayuran. Proses
 penularan penyakit diperlukan !aktor sebagai berikut "
-) 9uman penyebab penyakit
*) ;ara keluar dari sumber
) ;ara berpindah dari sumber ke inang (host ) baru yang potensial
A) ;ara masuk ke inang yang baru
46
$ahaya buang air besar sembarangan oleh otoatmodjo (&''*" -A)
digambarkan melalui rantai penyebaran penyakit melalui kotoran tinja dan
urine. Peranan tinja dalam penyebaran penyakit cukup besar, selain dapat
langsung mengkontaminasi makanan, minuman, sayuran dan sebagainya juga
mencemari air, tanah, serangga dan bagian tubuh manusia. $eberapa penyakit
yang dapat disebarkan oleh kotoran tinja manusia antara lain" tipus, disentri,
kolera, bermacam%macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita),
 schistosomiasis# dan sebagainya. (otoatmodjo, &''*" -A%-B').
2.2 Kerangka Teori
digambarkan sebagai berikut"